Download - Liver Abscess

Transcript

Dr.Bogi Karima Iffani, Abdul Aziz, Mia Puspitasari, Seevaretnam V.

Definisi Liver Abscess/Abses Hepar: Adalah pengumpulan

cairan supuratif di rongga hepar. Abses hati bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, parasit maupun nekrosis steril dari sistem GI.

Klasifikasi berdasarkan etiologi Secara garis besar, abses hepar bisa dibahagi dua yaitu

abses hepar amoeba (amebiasis) dan abses hepar pyogenik (bacterial liver abscess). Abses hati amuba lebih jarang ditemukan dibandingkan abses hati piogenik, angka kejadiannya hanya sekitar 20% dari semua abses hati.

Epidemiologi Amebiasis Hepar Amebiasis merupakan penyakit endemik yang

berhubungan dengan aspek sosial populasi yang luas, terutama di daerah dengan sanitasi, status hygiene yang kurang baik dan status ekonomi yang rendah. Indonesia memiliki banyak daerah endemik untuk strain virulen E. histolytica. E. histolytica hidup komensal di usus manusia, namun dengan keadaan gizi yang buruk dapat menjadi patogen.

Patogenesis Amebiasis Hepar Entameba histolytica terbawa aliran vena porta ke

hepar, tetapi tidak semua amuba yang masuk ke hepar dapat menimbulkan abses. Untuk terjadinya abses, diperlukan faktor pendukung seperti amebiasis intestinal, kadar kolesterol tinggi, trauma hepar, ketagihan alkohol. Bentuk trophozoit yang ditemukan di lumen dapat menginvasi jaringan, dengan sekresi cysteine protease yang meliliskan jaringan dan E.histolytica menyebar via hematogen atau perkontinuinatum. Temuan khas di amebiasis liver anchovy paste..

Gejala Amebiasis Demam sumer2(3 gejala di atas, Dx tegak

Kelainan RadiologisRespons terhadap amebisid

Amoebic pusTes serologis (+) Respons terhadap amebisid

Bila terdapat >3 gejala di atas, Dx tegak

Bila terdapat >3 gejala di atas, Dx tegak

Differential Dx Abses hati pyogenik Keganasan (Ca. Hepatik primer) Kolesistisis akut

Hepatitis kronis, hepatitis virus akut Kista hati Massa intra abdomen Kelainan intra torakal kanan bawah Abdomen akut oleh karena adanya apendisitis atau

ulkus peptikum

Manajemen Amebisid sistemik/lokal kloroquin Amebisid luminal tetracycline, kiniofon, klifamid Amebisid sistemik dan luminal nitrolmidazol

(contohnya metrodinazole 50mg/kgBB/hari) Manajemen bedah Aspirasi dan drainage, dilakukan USG guided aspiration jika gejala tidak membaik dgn 1 minggu tx AB.

Komplikasi Perforasi peritonitis Perforasi ke kulit fistel Ruptur abses

Infeksi Sekunder

Abses Hati Piogenik Abses hati piogenik merupakan 75% dari semua abses

hati. Abses ini terjadi akibat komplikasi infeksi lain pada rongga abdomen. Dan sering sebagai komplikasi penyakit saluran empedu. Biasanya abses berbentuk soliter dan ini membutuhkan pembedahan, sedangkan yang bentuk multipel kecil-kecil tersebar di kedua lobus hati tidak memerlukan pembedahan. Abses hati piogenik merupakan kondisi serius dengan angka kematian tinggi

Patogenesis Disebabkan infeksi dari bakteri E.Coli, Staph aureus,

Proteus, Klebsiella, Pseudomonas, enterococci dan bakteri Anaerob. Infeksi pyogenik di abses hepar biasanya bersifat polymikrobial dan merupakan campuran infeksi dari bakteri di atas.

Bisa berasal dari radang bilier seperti obstruksi saluran

empedu Bisa berasal dari infeksi sistem porta seperti apendisitis, diverticulitis Bisa lewat sumber hematogen (A.hepatica) Kriptogenik Percontinuatum

Manifestasi Klinis Nyeri spontan RUQ Demam tinggi, mengigil Anorexia & penurunan BB

Hepatomegali & massa Kelainan paru

Pemeriksaan Lab Leukositosis SgOT meningkat, bilirubin dan enzim transaminase

meningkat Anemia ringan Albumin menurun FH memanjang (prothrombin) Pada CXR, dome shaped diaphragm, efusi pleura, atelektasis, abses paru, empiema dan pleuritis sering ditemukan. Ct scan dan USG mempunyai sensitvitas tinggi untuk mendeteksi abses hepar.

Diagnosis Menegakkan diagnosis abses hati piogenik

berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium serta pemeriksaan penunjang Diagnosis berdasarkan penyebab adalah dengan menemukan bakteri penyebab pada pemeriksaan kultur hasil aspirasi, ini merupakan standar emas untuk diagnosis.

Manajemen AB sesuai hasil kultur dan senstivity test, bila belum

ada guanakan penisilin atau kombinasi ampisilin, aminoglycoside, atau sefalosporin kelas 3 dan metrodinazole. Jika pengobatan farmakologis tidak efektif: Aspirasi tertutup dengan bimbingan USG Drainage

Komplikasi Septicemia/bakteriemia Ruptur Abses Peritonitis generalisata

Abses rekuren Jika terjadi perotinits, angka mortalitas jauh lebih

tinggi. Angka mortalitas untuk abses piogenik adalah 10-16%

Differential antara Amebiasis & Pyogenik liver abscess.Jenis Abses Organism Pus Gejala Sistemik Ikterus Abses Amebiasis Hepar E.Histolytica Anchovy sauce Ringan (-) Single, sering lobus kanan Liver Abscess Gram (-) Greenish Yellow Berat (+) Multiple abses, multiple lobus

Usia

Usia produktif 20-50

>50 tahun


Top Related