Download - laporan FGA

Transcript
Page 1: laporan FGA

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA GUNUNGAPI

Dosen Pengampu :

Sukir Maryanto, Ph. DA.M. Yuwono, Ph. D

PJ Asisten:

Yayan

Oleh :

Hana Dwi SussenaNIM. 125090701111003

PROGRAM STUDI GEOFISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan

karunia-Nya, yang mana telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami, sehingga

kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Fisika Gunungapi dengan baik. Dengan

adanya Laporan Akhir Praktikum Fisika Gunungapi ini kami berharap dapat membantu

memperbaiki nilai dan juga sebagai tugas. Kami menyadari bahwa dalam Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi ini masih banyak kekurangan yang dikarenakan keterbatasan

ilmu dan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran

yang membantu tercapainya kesempurnaan dari laporan ini. Semoga dengan adanya laporan

ini dapat memberi ilmu pengetahuan maupun wawasan bagi para pembacanya.

Malang, 10 Mei 2014

Penulis

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 3: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................................I

PROPOSAL KERJA PRAKTIK...........................................................................................II

DAFTAR ISI..........................................................................................................................III

BAB I . PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................1

1.2. TUJUAN KULIAH KERJA LAPANG................................................................................2

1.3. MANFAAT KULIAH KERJA LAPANG.............................................................................2

BAB II .TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................4

2.1 GUNUNGAPI KELUD.....................................................................................................4

2.2. METODE SEISMIK.......................................................................................................10

2.3. GELOMBANG SEISMIK................................................................................................11

2.4. TREMOR VULKANIK...................................................................................................16

BAB III. METODE PELAKSANAAN.................................................................................18

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN.......................................................................18

3.1.1. Waktu Pelaksanaan............................................................................................18

3.1.2. Tempat Pelaksanaan...........................................................................................18

3.2. METODE KEGIATAN...................................................................................................18

3.2.1. Survei Lapangan.................................................................................................18

3.2.2. Kerja Praktik......................................................................................................18

3.2.3. Studi Literatur....................................................................................................18

3.3. BIDANG YANG DIMINATI...........................................................................................18

3.4. DIAGRAM ALIR PENELITIAN......................................................................................19

3.5. MAHASISWA PELAKSANA..........................................................................................20

BAB IV. PENUTUP...............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 4: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

CURRICULUM VITAE........................................................................................................25

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 5: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geofisika merupakan salah satu cabang ilmu bumi (Geosains) yang mempelajari

tentang sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan

potensial bumi (medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki interior bumi

seperti inti, mantel bumi, dan kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya. Geofisika

bisa juga diartikan sebagai suatu metoda dimana akan dipelajari tentang bumi dan batuan

menggunakan pendekatan-pendekatan Fisika dan Matematika dan merupakan gabungan dari

konsep-konsep Ilmu Geologi dan Fisika. Dalam geofisika terdapat berbagai macam metode

yang sering digunakan diantaranya metode gravity, seismik dan lain sebagainya.

Vulkanologi termasuk dari ilmu geosains karena memepelajari tentang sifat fisis bumi

terutama dalam bidang kegunungapian. Vulkanologi juga mengamati proses terbentuknya

gunung api hingga terjadinya erupsi dengan melakukan monitoring. Monitoring gunung api

dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang ada dibidang geofisika. Secara

geografis, Indonesia terletak pada 6˚ LU - 11˚ LS dan 95˚ BT - 141˚ BT. Dan kita ketahui

pada letak tersebut Indonesia diapit oleh tiga lempeng aktif yaitu lempeng Eurasia, lempeng

Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Tiga lempeng aktif tersebut membentuk zona subdaksi

di wilayah Indonesia yang menyebabkan sederet pegunungan yang membentang dari

Sumatera hingga Sulawesi. Pergerakan lempeng aktif tersebut menyebabkan terjadinya

aktivitas tektonik yang membentuk gunung api. Di Indonesia terdapat ± 129 gunung api yang

membentang dari Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Papua.

Ada beberapa jenis monitoring yang dapat dilakukan untuk mengamati aktivitas

magma gunungapi misalnya metode seismik, mikro gravity, geomagnetik, metode deformasi

dan lain sebagainya. Oleh sebab itu praktikum ini dilakukan untuk lebih memahami aplikasi

ilmu Fisika terutama bidang Geofisika dalam bidang keunungapian.

1.2. Tujuan Praktikum Fisika Gunungapi

Tujuan dari Praktikum Fisika Gunungapi ini di antaranya adalah:

Mengetahui dan memahami prinsip dasar metode gravity, seimik dan deformasi

terhadap gunungapi.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 6: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Mengetahui cara pengolahan data pada metode gravity, seismik dan deformasi.

Mengetahui cara menginterpretasi data pada metode gravity, seismik, dan

deformasi.

Menganalisis kejadian gunungapi dari pengolahan data pada metode gravity,

seismik, dan deformasi.

1.3. Manfaat Praktikum Fisika Gunungapi

Manfaat dari Praktikum Fisika Gunungapi ini di antaranya adalah:

Dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang gunungapi.

Dapat melakukan pengolahan data pada metode gravity, seismik, dan deformasi.

Dapat melakukan interpretasi data dari pengolahan data melalui metode gravity,

seismik, dan deformasi.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 7: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Metoda gravitasi merupakan salah satu metoda tidak langsung yang digunakan untuk

mengetahui kondisi bawah permukaan bumi, yaitu dengan cara mengamati variasi distribusi

lateral dari sifat fisis batuan (densitas). Gravitasi dapat didefinisikan sebagai suatu gaya yang

bekerja antara 2 benda, seperti misalnya gaya interaksi antara tubuh kita dan bumi. Besarnya

gaya tersebut tergantung pada massa dan jarak yang memisahkan kedua benda tersebut. Oleh

karena itu besarnya gaya gravitasi di tiap-tiap tempat di permukaan bumi ini akan selalu

berbeda. Prinsip dasar dari metode ini didasarkan pada Hukum Newton yang pertama

mengenai Hukum Gravitasi Bumi, yang menyatakan “Setiap massa menarik massa titik

lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya

tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik

dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut”. Hubungan gaya antara pusat massa

m yang disebut titik Q = (x’,y’,z’) dengan pusat massa mo pada P = (x, y, z) (Gambar 2.1)

dapat dituliskan sebagai berikut (Blakley, 1996):

2.1

Dimana

2.2

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 8: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Gambar 2.1 Massa m dan mo mengalami interaksi gaya gravitasi yang berbanding terbalik

dengan r2. Vektor satuan r mengarah dari sumber gravitasi ke titik pengamatan, yang dalam hal ini

terletak di titik uji massa m0 (Blakely, 1996).

dimana γ adalah konstanta gravitasi Newton yakni 6,672 x 10-11 Nm2/Kg2. Jika diumpamakan

massa mo merupakan partikel dengan unit besaran, kemudian membagi F pada gravitasi di m o

yang memberikan daya tarik gravitasional terhadap m maka persamaannya dapat dituliskan:

2.3

Pada persamaan 2.1 dapat dituliskan menjadi persamaan berikut (Kaufman dan

Hansen, 2008):

2.4

massa ∆m(p) melakukan gaya dF(p) yang secara langsung proposional dalam hasil massa dan

proposional berkebalikan kuadrat pada jarak diantara keduanya, dan hal tersebut merupakan

arah berlawanan dengan Lqp, (yang ditunjukkan dengan tanda minus pada persamaan 2.4).

Ini formula yang sangat sederhana yang digambarkan dalam hukum dasar fisika pada

gravitimetri mungkin membutuhkan beberapa komentar seperti:

1. Nilai massa dapat berbeda.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 9: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

2. Hukum Newton pada pernyataan daya tarik dalam gaya pada interaksi partikel untuk

proporsional yang berlawanan kuadrat pada jarak diantara mereka. Bagaimanapun,

dalam alasan umum fungsi gaya pada jarak dapat sepenuhnya berbeda.

3. Dalam sistem SI pada unit jarak dihitung dalam satuan meter, massa dalam kilogram

dan gaya dalam Newton.

4. Persamaan (2.4) tidak mengandung parameter fisik media di mana massa berada, dan

ini berarti bahwa interaksi gaya antara dua massa tidak tergantung dari adanya massa

lain. Misalnya, jika kita menempatkan M massa diantara massa ∆m (q) dan ∆m (p)

(Gambar. 2.2), gaya yang disebabkan oleh ∆m (q) tetap sama. Tentu saja, hal ini

sangat menarik bahwa massa M tidak mempengaruhi transmisi gaya dari partikel q itu

yang dekat titik p. Dengan demikian, media sekitar partikel tidak memiliki pengaruh

pada kekuatan interaksi antara mereka.

Gambar 2.2 Ilustrasi persamaan 2.4 (Kaufman dan Hansen, 2008).

5. Analogi dengan Persamaan (1.1) gaya yang bekerja pada massa ∆m (q) yang

disebabkan oleh massa ∆m (p) adalah

Hukum konservasi energi berarti total enegi pada sistem tertutup adalah konstan. Dua

bentuk energi disini dibutuhkan pertimbangan. Pertama potensial energi, yang mana objek

memiliki sifat posisi relatif tetap pada gaya. Yang kedua adalah kerja yang dilakukan

berlawanan yang menyebabkan gaya berpindah posisi. Secara umum, jika gaya F berpindah

secara konstan pada jarak yang pendek dr dalam arah yang sama dengan gaya, kerja yang

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 10: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

dilakukan adalah dW = Fdr dan perpindahan energi potensial dEp dapat dituliskan (Lowrie,

2007):

2.5

Potensial gravitasi adalah potensial energi pada unit massa dalam medan daya tarik

gravitasional. Jika potensial dinotasikan dengan simbol UG. potensial energi Ep pada massa m

dalam medan gravitasi sama dengan (mUG). Sehingga perubahan energi potensial (dEp) sama

dengan (mdUG). Dapat dituliskan persamaannya sebagai berikut (Lowrie, 2007):

2.6

maka kecepatan gravitasi dapat dituliskan:

2.7

Sebelum hasil dari survei dapat diinterpretasikan ke kondisi geologi, data gravitasi

mentah ini harus dikoreksi ke datum yang sama, seperti permukaan laut (geoid), untuk

meghilangkan pengaruh yang bukan berasal dari objek geologi yang sedang diamati. Proses

koreksi ini disebut sebagai reduksi data gravitasi atau reduksi ke geoid. Dalam Telford (1990)

terdapat beberapa koreksi yang dapat digunakan, yaitu:

1. Konversi Skala Pembacaan

Harga pembacaan skala gravitimeter harus dikonversikan ke nilai satuan

percepatan gravitasi dalam satuan mGal. Perumusan yang digunakan dapat dituliskan

sebagai berikut:

mGal = [{(bacaan – counter) x faktor interval} + mGal] x CCF 2.8

2. Koreksi Tidal (Tide Correction)

Alat yang digunakan untuk mengukur gravitasi sangatlah sensitif dalam

merekam perubahan nilai gravitasi akibat dari pergerakan matahari dan bulan,

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 11: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

perubahan bergantung pada latitude dan waktu. Batas nilai koreksi ini tidak lebih dari

0.3 mGal. Koreksi dapat dihitung dengan mengetahui lokasi matahari dan bulan.

Koreksi ini dihitung berdasarkan perumusan Longman (1965) yang telah dibuat dalam

sebuah paket program komputer. Gambar 2.3 menunjukkan hasil perhitungan dan

pengukuran variasi tidal pada gravitimeter. Perumusan koreksi tidal dapat ditunjukkan

sebagai berikut:

2.9

Gambar 2.3 Variasi nilai tidal, Montreal (April, 1969).

3. Koreksi Apungan (Drift Correction)

Koreksi apungan dilakukan untuk menghilangkan pengaruh perubahan kondisi

alat (gravity-meter) terhadap nilai pembacaan. Koreksi apungan muncul karena

gravity-meter mengalami goncangan selama digunakan untuk melakukan pengukuran

pengukuran, sehingga menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat

tersebut. Koreksi ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dengan metode

looping, yaitu dengan pembacaan ulang pada titik ikat (base station) dalam satu kali

looping, sehingga nilai penyimpangannya dapat diketahui. Koreksi ini ditentukan

dengan anggapan bahwa perubahan drift linear terhadap waktu. Koreksi ini dapat

dirumuskan dengan persamaan berikut:

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 12: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Drift station=GA 2−GA 1TA 2−TA 1

×(Tstation−TA 1) 2.10

dimana Driftstation adalah besarannya drift di titik pengamatan, Tstation adalah waktu

pembacaan di titik pengamatan, GA1 dan GA2 adalah pembacaan gaya berat ke-1 dan

ke-2 di titik A, sedangkan TA1 dan TA2 adalah waktu pembacaan ke-1 dan ke-2 di titik

A.

4. Koreksi Lintang (Latitude Correction)

Rotasi pada bumi dan itu menghasilkan tonjolan katulistiwa yang

menyebabkan peningkatan gravitasi karena lintang. Percepatan sentrifugal berkaitan

dengan perputaran bumi adalah maksimum pada garis katulistiwa dan bernilai nol

pada kutub, hal ini berlawanan dengan percepatan gravitasi, sementara itu pelurusan

polar meningkatkan gravitasi pada kutub membuat geoid semakin dekat dengan pusat

massa bumi. Koreksi lintang dapat disimbolkan dengan ∆gL dan persamaannya sebagai

berikut:

2.11

dimana ∆s = jarak horizontal N-S = Re ∆ɸ dan Re adalah jari-jari bumi (≈6368 Km).

Koreksi lintang dilakukan dengan lintang maksimummya 45o dengan nilai sekitar

0,01 mGal. Sedangkan nilai percepatan gravitasi normalnya (gɸ) berdasarkan WGS

84 (World Geodetic System tahun 1984) dapat diperoleh dengan menggunakan

persamaan berikut:

2.12

Dalam International Union of Geodesy and Geophysics tahun 1930 disetujui

formula (Nettleton, 1976, p. 17) untuk teoritikal nilai gravitasi g t, tetapi hal ini

digantikan (Woolard, 1979) oleh Geodetic Reference System 1967 (GRS67):

2.13

dimana ɸ adalah besar sudut lintang dalam radian.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 13: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

5. Koreksi Udara Bebas (Free Air Correction)

Sejak perubahan gravitasi berkebalikan dengan kuadrat jarak, hal ini perlu

dilakukan koreksi akibat perubahan elevasi antara stasiun dalam hal pembacaan

medan pada datum suface. Koreksi udara bebas tidak mengambil nilai pada material

antara stasiun dan datum plane. Nilai koreksi udara bebas rata-rata dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan berikut:

6. Koreksi Bouguer

Nilai koreksi Bouguer untuk daya tarik antar material stasiun dan datum plane

dengan mengabaikan perhitungan udara bebas. Jika lokasi pengambilan data berada di

daerah plateau dengan ketebalan dan densitas yang seragam (Gambar 2.4a), maka

pembacaan gravitasinya harus ditambahkan dengan nilai slab antar stasiun dan data.

Perhitungan koreksi Bouguer diberikan dengan persamaan berikut:

dimana ρ merupakan densitas slab dalam g/cm3. Jika diasumsikan nilai densitas rata-

rata dari batuan kerak adalah 2,67 g/cm3, maka dapat dituliskan persamaan sebagai

berikut:

Jika akuisisi data dilakukan di bawah permukaan (Gambar 2.4b), slab antara

stasiun pada kedalaman z1 dan z2 mengarah ke bawah pada stasiun 1 dan ke atas pada

stasiun 2. Dengan demikian, perbedaan gravitasi antaranya adalah πγρ z2 – z1) mGal,

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

2. 14a

2. 14b

2. 15a

2. 15b

2. 16a

2. 16b

Page 14: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

maka nilai koreksi bouguernya akan berlipat ganda. Koreksi bouguer dan koreksi

udara bebas dapat digabungkan ke dalam persamaan koreksi, sehingga diperoleh

persamaan berikut:

Gambar 2.4 Koreksi Bouguer (a) di plateau dan (b) di stasiun bawah tanah (Telford, 1990).

7. Koreksi Medan (Terrain Correction)

Koreksi terrain dipergunakan untuk ketidakberaturan permukaan di sekitar

stasiun. bukit memiliki elevasi yang lebih tinggi sehingga stasiun gavitasi

menggunakan upward pull dalam gravitimeter, sedangkan lembah menggunakan pull

downward. Sehingga untuk keduanya dalam topografi mempengaruhi pengukuran

gravitasi dalam pengertian yang sama dan koreksi terrain ditambahkan dalam stasiun

pembacaan. Koreksi terrain dapat dicari melalui persamaan berikut :

2.18

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

2. 17a

2. 17b

Page 15: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

dimana R1 merupakan jari-jari bagian dalam, R2 merupakan jari-jari bagian luar, dan

Δh merupakan beda ketinggian dari titik pengamatan.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 16: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

BAB III

METODOLOGI

3.1 Software yang Digunakan

Dalam praktikum Fisika Gunungapi ini praktikan hanya melakukan pengolahan data

(processing). Dalam pengolahan data diperlukan beberapa software yang menunjang

pengolahan data, yaitu:

a. Micosoft Excel : Untuk perhitungan koreksi data hingga diperoleh nilai anomaly

Bouguer Lengkap

b. Tidelongman: Untuk menghitung nilai koreksi tidal

c. Geoposcalc: Untuk konversi koordinat

d. Surfer: Untuk contouring data.

e. MagPick: Untuk pemisahan anomaly melalui metode kontinuasi

f. Grav2dc: Untuk pemodelan bawah permukaan 2D

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 17: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

3.2 Pengolahan Data

Gambar 3.1 Diagram alir pengolahan data

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Selesai

Intterpretasi

Data Geologi

Pemodelan konseptual

Koreksi Lintang

Anomali local (residual)

Anomali regional

Reduksi ke bidang datar

Anomali Bouguer Lengkap (CBA)

Koreksi Medan

Anomali Bouguer Sederhana (SBA)

Koreksi Bouguer

Koreksi Udara Bebas

g absolut

Koreksi Drift

Koreksi Tidal

Konversi ke mGal Data Lapangan

Mulai

Page 18: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

3.3 Penggunaan Software

3.3.1 Ms. Excel

Dalam metode gravity ini hal pertama yang dilakukan dalam pengolahan data

adalah memasukkan data-data berikut yang telah diketahui dari hasil akuisisi data

(lihat gambar 3.2).

Gambar 3.2 Data awal pada Ms. Excel

Selanjutnya data tersebut dilengkapi dengan menghitung nilai-nilai koreksi

yang ada pada metode gravity (koreksi tidal, koreksi apungan, koreksi udara bebas,

koreksi lintang, koreksi Bouguer dan koreksi medan) dengan menggunakan

perumusan dari persamaan yang telah dijelaskan di atas. Untuk yang pertama

dilakukan adalah menghitung koreksi tidal. Khusus koreksi tidal, untuk mencari nilai

koreksi tidal digunakan software khusus yaitu Tidelongman. Dengan cara sebagai

berikut:

Buka software Tidelongman, dan masukan nama file lalu tekan enter

Masukkan koordinat dengan format tertentu (misal: )

Masukkan waktu pengambilan data

Masukkan tanggal mulai dan tanggal selesai pengambilan data

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 19: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Setelah semua data dimasukkan, tutup software Tidelongman dan kemudian

buka file dengan notepad dan cari nilai koreksi tidal berdasarkan data waktu

yang sesuai.

Lakukan untuk semua file dari hasil pengolahan Tidelongman

Data yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam Ms. Excel.

Gambar 3.3 Data koreksi tidal

Selanjutnya menghitung koreksi drift yang dapat dilihat pada gambar 3.4.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Hasil Tidelongam

Koreksi tidal + nilai gravity

Value in + factor interval

Page 20: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

g terkoreksi tidal – drift correction

g terkoreksi drift n – g terkoreksi drift 0tn-t0/takhir-

t0*mGal akhir-mGal awal

Page 21: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Gambar 3.4 Data koreksi apungan

Setelah itu menghitung nilai g absolute dengan perumusan 978181,097 + ∆ g

n sehingga diperoleh data seperti gambar 3.5.

Gambar 3.5 Nilai g absolute

Selanjutnya menghitung nilai koreksi lintang, dengan mencari terlebih dahulu

nilai lintang radians (lihat gambar 3.6)

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 22: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Gambar 3.6 Data koreksi lintang

Setelah diperoleh nilai koreksi lintang maka dilanjutkan dengan mencari nilai

koreksi udara bebas (FAC) (lihat gambar 3.7).

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

0,3086*elevasi

Page 23: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Gambar 3.7 Data koreksi udara bebas

Kemudian menghitung nilai koreksi FAA (lihat gambar 3.8)

Gambar 3.8 Data FAA

Selanjutnya menghitung koreksi medan, seperti yang ditunjukkan pada

gambar 3.9.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

g terkoreksi lintang - FAC

Page 24: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Gambar 3.9 Data koreksi medan

Setelah diperoleh koreksi medan maka dilanjutkan dengan menghitung koreksi

Bouguer hingga diperoleh nilai koreksi Bouguer lengkap (CBA), data yang telah

diproses dapat dilihat pada gambar 3.10.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 25: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Gambar 3.10 Data koreksi anomali Bouguer

3.3.2 Surfer

Untuk tahap selanjutnya setelah diperoleh nilai dari setiap koreksi adalah

memodelkan kontur dari nilai anomali Bouguer lengkap menggunakan software

Surfer, dengan tahapan pengolahan sebagai berikut:

Buka software Surfer, yang nantinya akan muncul tampilan awal seperti

gambar 3.11.

Gambar 3.11 Tampilan awal software Surfer

Setelah itu klik menu File => New => Worksheet, maka akan muncul

tampilan seperti pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 Tampilan worksheet pada Surfer

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 26: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Isi kolom X, Y, dan Z dengan data longitude, latitude dan CBA dari Ms. Excel

seperti gambar 3.13.

Gambar 3.13 Tampilan worksheet pada Surfer yang telah diisikan data

Simpan data worksheet dengan menekan tombol ctrl + S dengan format file

(.bln) dan beri nama file (misal: FGA.bln)

Selanjutnya klik plot kemudian klik menu Grid => Data => pilih file yang

berformat (.DAT) => open, maka akan muncul tampilan seperti gambar 3.14

dan klik Ok. Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada gambar 3.15 dan

klik save.

Gambar 3.14 Tampilan surfer ketika membuka file

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

longitudelatitude

CBA

Page 27: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Gambar 3.15 Tampilan Gridding Report

Selanjutnya pilih menu Map => New => Contur Map => pilih file dengan

format (.GRID) => open, maka akan muncul bentuk konturnya seperti pada

gambar 3.16.

Gambar 3.16 Tampilan kontur

3.3.3 MagPick

3.3.4 Grav2dc

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 28: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

BAB IVPENUTUP

Demikian proposal Kerja Praktik (KP) yang diajukan sebagai syarat untuk

melaksanakan Kerja Praktik. Kesempatan Kerja Praktik yang diberikan kepada mahasiswa

akan bermanfaat bagi mahasiswa yang bersangkutan untuk menambah pengalaman di dalam

dunia kerja. Selama proses KP berlangsung, mahasiswa yang bersangkutan akan berusaha

penuh mengikuti semua peraturan yang ada di instansi dan akan melaksanakan Kerja Praktik

dengan sungguh-sungguh.

Besar harapan mahasiswa akan adanya bimbingan dari instansi terkait serta dukungan

berbagai pihak, sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan tujuan

yang diinginkan. Semoga akan selalu terjalin hubungan baik dan menguntungkan antara

perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Brawijaya dengan pihak instansi.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 29: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

DAFTAR PUSTAKA

A.Djumarma. (1991). Thesis: Some Studies of Volcanology, Petrology and Structure of

Mt.Kelud, East Java,Indonesia.

Aki, K dan Richards, P.G., (2002). Quantitative seismology, University Science Books,

Second Edition.

Anonyms. (1960). Training Outline: Seismogram Analysis. Texas: The Geotechnical Corp.

Asparini, Dewi. (2011). Penerapan Metode Stacking dalam Pemrosesan Sinyal Seismik Laut

di Perairan Barat Aceh. Bogor: IPB.

Barberi F., Bertagnini A., Landi P., &Principe C., (1992). A review on Phreatic Eruptions

and theirprecursors. Journal Vol. Geotherm. Res., 52,4, 231-246.

Britannica Illustrated Science Library. (2005). Volcanoes and Earthquakes. Sydney:

Encyclopedia Britannica, Inc.

Bolt, B. A. (1978). Earthquake a Primier. USA: W. H Freeman & CO.

Christ, G. Newhall . (2007). Volcanology 101 for Seismologist. Philippines: Elsevier Science

B. V.

de Angelis, S.,& McNutt, S.R. (2007). Observations of volcanic tremor during the January–

February 2005 eruption of Mt. Veniaminof, Alaska. Bulletin of Volcanology 69,

927–940.

Gadallah, R.M., &Fisher, R. 2009. Exploration Geophysics. Berlin: Springer.

Hutabarat, R.G. (2009). Integrasi Inversi Seismik dengan Atribut Amplitudo Seismik untuk

Memetakan Distribusi Reservoar pada Lapangan Blackfoot. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Julian, R. B., 1994. Volcanic Tremor: Nonlinier Exicitation by Fluid Flow, Journal of

Geophysical Research, 99(B6): 11859-11877.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 30: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Jamady Aris. 2011. Kuantifikasi Frekuensi dan Resolusi Menggunakan Seismik Refleksi di

Perairan Maluku Utara. Bogor. IPB

Konstantinou, K.I., & Schlindwein, V. (2003). Nature, wavefield properties and source

mechanism of volcanic tremor : a review. Journal. Volc. Geoth. Res., (119), 161-87.

Lay, T., & Wallace, T.C. (1995). Modern global seismology. Academic Press, 521.

Lopes, Rosaly. (2005). The Volcano Adventure Guide. New York: Cambridge.

Minarto, eko. (1996) . Jurnal: Analisis Spektral Gunung Slamet.

Mulyana A.R., et al. (2003). Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Kelud. Direktorat

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Neuberg, J. (2000). Characteristics and Causes of Shallow Seismicity in Andesite Volcanoes.

Philosophical Transactions of the Royal Society of London A 358, 1533–1546.

Newhall & Dzurisin. (1988). Historical Unrest of Large Calderas of the World: US

GeologicalSurvey Bulletin 1855, 1108 p.

Nurcahya, B.E., (1997). Tesis: Dinamika Kaotik Tremor Vulkanik akibat Aliran Magma

didalam Saluran Berbenntuk Silinder Model Teoritis dengan Studi Kasus pada

Gunung Semeru, Merapi dan Krakatau. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Powers, D.L. (1999).Boundary value problems. Harcourt-Academic Press,528.

Susilawati. 2008. Penerapan Penjalaran Gelombang Seismik Gempa pada Penelaahan

Struktur Bagian dalam Bumi. Sumatra Utara. Universitas Sumatra Utara

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 31: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

Syafrizal. (2014, agustus 12). Metode-Metode Monitoring Gunung Api. Retrieved from Web

site : http://geosciences.unsyiah.ac.id/kemahasiswaan/penelitian-mahasiswa/104-

metode-metode-monitoring-gunung-api.html.

Tellford, W. M., Geldart C. P., & Sheriff R. E. (1990). Applied Geophysics. United States of

America: Cambridge University Press.

Urquizú , M. & Correig, A. M. (1998). Analysis of Seismic Dynamical Systems, J. Seismol. 2, 159–171.

VSI. (2014, Juni 3). Gunung Kelud. Retrieved from VSI ESDM Web site:

http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/538-g-kelud.

Wildan, Arin., et al. (2013, Oktober 1). Analisis Non Linear Tremor Vulkanik Gunungapi

Raung Jawa Timur Indonesia: Jurnal Neutrino Vol. 6.

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 32: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

CURRICULUM VITAE

Name : Hana Dwi Sussena

Place / Date of Birth : Kediri / August 13rd, 1993

Nationality : Indonesia

Gender : Female

Religion : Moslem

Address in Malang : Jl. Kertosentono 52 Malang, East Java

Hometown : Dusun Nongkokerep 40, Bungah,

Gresik, East Java, Indonesia.

Mobile : +6283848872666

Email : [email protected]

NON FORMAL EDUCATION and TRAINING

2013 (Geophysics UB) Geological Trip to Southern of Malang

2013 (Geophysics UB) Structural Geology Southern of Malang

2013 (HMGI) Volcano and Hazard Mitigation (HAGI)

2013 (SEG) SEG Honorary Lecturer Aeromagnetics: A Driver for Discovery and

Development of Earth Resources (Geophysics Consultant, Shell Australia)

2013 (AAPG) Prospect Maturation an Drilling (Pertamina UTC)

2013 (SEG) Intergrated Multi Disciplines in Geothermal Energy Development and Future

Career Path Opportunity (Supreme Energy)

ORGANIZATIONAL EXPERIENCES and STUDENT MEMBERSHIP

AWARD RECEIVED

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 33: laporan FGA

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

2014

2012 As Participant of Physics Introduction Project 2012 by HIMAFIS University of

Brawijaya

2013 As Staff of Contiguous Division, Physics Introduction Project 2013

2013 As Participant in SEG Short Course Intergrated Multi Disciplines in Geothermal

Energy Development and Future Career Path Opportunity 2013

2013 As Participant in SEG Honorary Lacturer Aeoramgnetics a Driver for Discovery and

Development of Earth Resources with Mr. David Isles, Ph. D. 2013

2013 As Participant in AAPG Short Course Prospect Maturation an Drilling 2013

2013 As Participant in HMGI Short Course Volcano and Hazard Mitigation 2013

2014 As Staff of Consumption Division in IMGF UB Mitigation Disaster of Tsunami and

Geological Training 2014

2014 As Staff of Events Division, Physics Games 2014

EDUCATIONAL BACKGROUND

1998 – 2000 Muslimat ABA 5 Kindergarten Bungah

2000 – 2006 1 Elementary School State Bungah

2006 – 2009 1 Junior High School State Bungah

2009 – 2012 1Senior High School State Sidayu

2012 – now Geophysics Student in Brawijaya University, Malang

| J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a


Top Related