Transcript

ISOLASI SENYAWA HESPERIDIN DARI KULIT JERUK MANIS (Citrus Sinensis. (L). Osbeck)

Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah Praktikum FitofarmasiYang dibina oleh Lailiyatus Syafah, S.Farm., Apt.

OLEHLeny Ribawaty Oktavia 11.2.1004Nunuk Windarti 11.2.1025Ravelya Samponu 11.2.1030Siti Ria Khoiriah 11.2.1045Triviana M. Simanjuntak 11.2.1052

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANGNOVEMBER 2012BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangIndonesia merupakan negara tropis yang mempunyai tanah subur dan hasil alam melimpah. Indonesia juga berada pada kawasan yang dilalui garis khatulistiwa dan merupakan habitat pendukung pertumbuhan buah jeruk. Lahan yang subur, serta teknologi yang semakin canggih juga dapat menunjang pengembangan tanaman jeruk di Indonesia.Varietas buah jeruk bermacam-macam, seperti jeruk lemon, jeruk mandarin, jeruk nipis, jeruk manis, dan lain-lain. Salah satu varietas jeruk yang digemari oleh seluruh kalangan yakni jeruk manis. Selain rasa yang manis, buah jeruk manis juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bila dijual tidak dalam bentuk buah segarnya saja. Pemanfaatan buah jeruk manis dapat berupa sirup, koktail, pastry, jus, dan lain-lain. Tetapi yang mempunyai nilai ekonomis terbesar yakni sirup buah dan koktail, sedangkan dari sisi pemanfaatan produk samping seperti kulit buahnya, masih membutuhkan kajian ulang karena sejauh ini kulit buah jeruk manis hanya berujung di tempat sampah.Sebenarnya, kulit jeruk manis bukan sekedar sampah, banyak manfaat yang bisa didapatkan dalam kulit buah jeruk manis, contonya dapat dijadikan serbuk pewarna. Bila ditinjau dari kandungannya, kulit jeruk manis mengandung berbagai macam senyawa seperti hesperidin yakni turunan dari Flavonoid. Kandungan hesperidin terdapat pada kulit buah jeruk, walaupun kandungan hesperidin pada kulit jeruk manis tidak setinggi pada daging buah, tetapi dalam pemanfaatannya sangat berguna untuk kesehatan manusia. Pemanfaatan hesperidin pada kulit jeruk dapat mengurangi limbah serta menambah nilai dari kulit jeruk manis.Banyak manfaat dari hesperidin, sebagai antioksidan yakni dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, sebagai anti inflamasi, antikarsinogenik, serta vasoprotektif (menyehatkan pembuluh darah). Hesperidin juga dapat mendukung kerja vitamin C untuk membentuk kolagen, sehingga kulit terlihat muda dan kencang. Pada hesperidin, antioksidan alami yang terkandung di dalamnya dapat menghambat oksidasi lemak dan sangat bermanfaat pada pemeliharaan kesehatan setiap individu, contohnya hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak buruk yang besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu pengetahuan bagaimana cara pencegahan proses oksidasi ini sangat diperlukan.Adanya berbagai fungsi dari hesperidin yang baik untuk kesehatan, maka dapat dilakukan isolasi hesperidin. Hesperidin merupakan golongan flavonoid yang mudah diisolasi. Hespiridin diisolasi dengan cara ekstraksi rajangan kulit buah jeruk dalam suasana basa kemudian dilanjutkan dengan pengasaman ekstrak. Pemurnian secara efektif dilakukan dengan menggunakan formadida.Senyawa hesperidin ini yang nantinya dapat dibuat sebagai alternatif baru untuk menjaga kesehatan, serta dapat membuktikan bahwa hesperidin pada kulit jeruk dapat memberikan kontribusi yang baik untuk tubuh. Bertindak sebagai antioksidan yang bersifat melawan radikal bebas, yang bisa merusak sel-sel tubuh dan mengganggu imunitas sehingga dapat menyebabkan penyakit yang degenerative.

Tujuan-Melakukan isolasi hesperidin pada kulit jeruk manis.Manfaat-Mahasiswa dapat melakukan skreening fitokimia terhadap jeruk manis-Mahasiswa dapat melakukan isolasi hesperidin pada kulit jeruk manis

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Tinjauan TanamanTanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yang terdiri atas Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L.DanC.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yang terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk untuk bumbu masakan yang terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C.hystix ABC).

2.1.1 Jeruk ManisJeruk manis (Citrus Sinensis. (L).Osbeck) atau nama sinonimnya adalah Citrus Aurantium L. Jeruk manis telah lama dikenal sebagai buah dengan rasa segar dan bergizi. Selain kaya vitamin dan mineral, buah ini juga mengandung serat makanan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh normal. Dengan rasanya yang asam-asam manis, buah jeruk manis dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, baik segar maupun dibuat sari buah / jus.Tanamannya tersebar luas karena pembudidayaannya tidak terlalu sulit. Yang dibutuhkan hanyalah tanah dengan tingkat kesuburan dan kandungan air yang cukup. Biasanya, tanaman jeruk manis diperbanyak dengan cara dicangkok atau okulasi, namun bisa juga melalui bijinya.Kandungan senyawa dalam jeruk manis yang kaya vitamin C, potassium, dan folid acid, dapat berfungsi untuk menghambat sel-sel kanker. Selain kaya serat, buah berwarna kuning ini juga mengandung hesperidin yang mampu menurunkan resiko penyakit jantung, mencegah kolesterol, serta menurunkan tekanan darah. Dalam satu buah jeruk manis ukuran sedang terdapat 16 gram karbohidrat yang mengandung 70 kalori. Karbohidrat ini penting sebagai sumber energi tubuh, terutama untuk otak.Nilai serat dalam sebuah jeruk manis setara dengan 12 persen yang dibutuhkan per hari. Fungsi serat jelas sangat penting antara lain membantu proses pencernaan. Serat dalam jeruk manis bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan juga menurunkan resiko penyakit jantung.Kandungan lain dalam buah ini dapat mempengaruhi aktivitas enzim Glutatione STransferase (GTS), untuk menghambat terjadinya kanker, bekerjasama dengan senyawa limonoida seperti limonin dan nomilin. GTS sendiri merupakan enzim utama sistem detoksifikasi yang dapat menetralkan karsinogen.Pemilihan lokasiJeruk manis memiliki daya adaptasi lingkungan yang luas sehingga cocok ditanam mulai dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 700 meter dari permukaan laut. Tanaman ini menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan), suhu 13 35C (optimum 22 23C), curah hujan 1.000 3.000 mm/th (optimum 1.500 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 6 bulan (optimum 3 4 bulan berturut-turut).Karakteristik tanah yang ideal : lapisan tanah dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH 6,5.

Pemilihan BenihBenih jeruk bermutu adalah benih jeruk bebas dari patogen sistemik tertentu, sama seperti induknya, serta tahapan proses produksinya berdasarkan program pengawasan dan sertifikasi benih yang berlaku. Pilihlah benih yang bermutu : berlabel bebas penyakit, diproduksi dalam polibag, batang atas dan bawah lurus, diameter batang bawah 1cm, tinggi tanaman dari dasar polibag 75 100 cm, keragaan optimal (tegar, vigor, daun hijau dan ukurannya normal), dan perakarannya normal.

Penyiapan lahan dan pemeliharaan TanamanPengolahan Tanah dan penanaman.Bebaskan lahan dari batuan dan pohon besar agar tidak mengganggu pengolahan tanah dan penyebaran cahaya matahari. Buatlah lubang tanam (dalam 0,75 m, panjang 0,6 m dan lebar 0,6 m) dan jarak tanam 5 m x 6 m atau 5 m x 5 m. Aturlah baris tanam sejajar dengan arah timur barat agar penyebaran sinar matahari optimal. Sebagai penutup lubang tanam, campurlah tanah galian lubang + 20 kg bahan organik atau 3 bagian tanah + 1 bagian pasir + 2 bagian pupuk kandang jika tanahnya berat. Tambahkan 1 kg dolomite jika pH tanah < 5,5.Lakukan penanaman pada awal musim hujan agar tanaman cepat beradaptasi dan pasanglah ajir pada setiap pohon agar tanaman tetap tegak saat diterpa angin kencang.

Pengaturan cabang.Agar dicapai pertumbuhan dan produksi optimal, aturlah percabangan sejak dini dengan pola 1 3 9. Setiap pohon terdiri atas 1 batang utama yang diikuti oleh 3 cabang primer, dan setiap cabang primer diikuti oleh 3 cabang sekunder.Pengairan.Saat pertumbuhan vegetatif baru, pembungaan dan pembentukan buah berilah pengairan yang cukup. Setelah panen, keringkan lahan sekitar 3 bulan guna merangsang pembungaan.

Pemupukan.Pemupukan adalah penambahan unsur hara ke dalam kebun (pupuk kimia, bahan organik, kapur, dll.) melalui tanah dan daun agar diperoleh keuntungan maksimal tanpa menimbulkan kemerosotan mutu lingkungan yang berarti (Tabel 1).Tabel 2.1 Rekomendasi Pemupukan Tanaman JerukUmur Tanaman (Tahun) Dosis/pohon/aplikasi(gram) Aplikasi(kali/tahun) Bahan Organik(kg/pohon/tahun)N P2O5 K2O1 10 s/d 15* 5 s/d 10* 5 6 202 25 s/d 40* 15 s/d 20* 10 s/d 12,5* 4 303 42,5 s/d 55* 25 s/d 40* 15 s/d 22,5* 4 404 100 s/d 150* 60 s/d 75* 35 s/d 50* 3** 405 250 s/d 300* 160 s/d 200* 75 s/d 100* 2** 40 s/d 60> 5 3% X produksi(1,2% N + 0,6% P2O5 +1,2% K2O) 2** 40 s/d 60

* = Tanah kurang subur, tekstur berpasir atau iklim basah** = Tanah kurang subur, tekstur berpasir atau iklim basah aplikasi 4 6 kali setahunJika pH< 5,5, campurlah 100 kg bahan organik dengan 0,25 0,50 kg kapur (CaCO3).Untuk mencegah defisiensi unsur mikro, semprotkan 2 4 kali pupuk mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan saat pertunasan pada pagi hari, interval aplikasi 1 minggu.

Penjarangan Buah.Penjarangan buah adalah kegiatan menyeleksi dan mengurangi jumlah buah di pohon untuk menghasilkan buah bermutu tinggi dan menjaga stabilitas produksi tanaman. Caranya : sekiitar 4 bulan dari pembungaan sebelum aplikasi pupuk kedua, sisakan 2 buah per tandan menggunakan gunting pangkas. Kriteria buah yang dibuang: cacat, terserang hama penyakit, dan ukurannya paling kecil.Pengendalian Hama Penyakit.Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang jeruk manis dan pengendaliannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Hama Penyakit Tanaman Jeruk Manis dan Pengendaliannya

Hama/Penyakit PengendalianKutu loncat vektor CVPD (Diaphorina citri Kuw.) Monitoring dengan perangkap kuning, semprotkan pestisida (Dimethoate, Alfametrin, Profenofos, Sipermetrin) pada saat pertunasan atau saputkan imidakloprid pada batangKutu daun (Toxoptera citricidus, Toxoptera aurantii, Myzus persicae) Monitoring pada tunas baru dan semprotkan pestisida (Dimethoate, Alfametrin, Profenofos, Sipermetrin) pada saat pertunasan atau saputkan imidakloprid pada batangPeliang daun (Phylocnistis citrella) Monitoring, buang daun terserang, atau seprotkan pestisida (Betasiflutrin, Metidation, Diazinon,dll).Puru Buah (Prays spp)Kurbur bauh terserang, seprotkan pestisida pada saat pembentukan calon buahKutu dompolan (Planococcus citri) Pangkas cabang dan ranting yang terlalu rimbun, seprotkan pestisida secara selektifKutu Sisik (Lepidosaphes beckii, Unaspis citri) Monitoring tanaman, semprotkan deterjen, mineral oil, organophosphat, karbamat, dll.CVPD (Huang Longbing) Gunakan benih bebas penyakit, kendalikan Diaphorina citri, bongkar tanaman terserang, lakukan pemupukan berimbang (makro dan mikro), koordinasikan pengelolaan kebun dalam wilayah pengembanganEmbun tepung (Oidium tingitanum) Pangkaslah tunas yang terserang, semprotkan larutan kapur belerang atau fungisida Spirokonazol atau Propineb.

PanenLakukan panen ketika buah mencapai kematangan optimal, sekitar 8 bulan dari pembungaan. Karakter buah siap panssen : buah ketika ditekan dengan ibu jari dan telunjuk tidak terasa keras, kulit buah berwarna kekuningan, kadar sari buah telah mencapai sekitar 35 40%. Lakukan panen saat cuaca cerah, jangan memanjat pohon (gunakan tangga kaki 4), potong tangkai buah dengan gunting pangkas, masukkan buah kedalam tas platik 5 kg yang digantungkan di leher, masukkan buah dari kantong plastik kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik. (Sutopo. 2011)

2.1.2 flavonoidGolongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-C6. Artinya, kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga-karbon.C C C Kerangka flavonoid (Trevor, 1995: 191)FlavonPada flavon, cicin C merupakan dasar dan membentuk garam pirium dengan asam klorida.HClFlavonGugusan karbonil dari flavon tidak bereaksi dengan beberapa pereaksi karbonil seperti hidroksilamil, tetapi dengan pereaksi Grignard dapat bereaksi. Beberapa flavon seperti primuletin dan fisetil hanya memiliki satu gugus hidroksil pada cicin A. (Sirait. 2007 : 132-133)FlavanonFlavanon tidak diperoleh secara alamiah, namun flavanon terhidroksilasi dapat diperoleh secara alamiah. Keduanya dapat ditemukan dalam bentuk bebas atau terikat sebagai glikosida.Dalam tanaman sering terdapat bersama flavon.Contoh :Hisperidin dan diosmin (Flavon), terdapat dalam kulit Zanthoxylum AvicennaeNaringen dan roifolin (Flavon), terdapat pada kulit buah Citrus Aurantum.Berikut ini beberapa contoh struktur flavanon:h Gl Oh Gl ONaringinHesperidinPerbedaan flavanon dengan flavon, yaitu :Tidak seperti flavon (tidak jenuh), flavanon (jenuh), dapat menunjukkan reaksi dari gugus 4-karbonil. Sifat flavanon terhadap alkali berbeda dengan flavon. Pada flavanon alkali akan terurai menjadi benzaldehid, asam asetat dan fenol, sedang pada flavon akan terurai emnjadi fenol dan asam sinamat.Dehidrogenasi dari flavanon seperti hesritin menjadi diosmin, sangat penting karena memungkinkan untuk menetapkan flavanon baru, bila diketahui flavonnya.Flavanon mudah diubah menjadi flavanol dan flavon.NBS

Flavon FlavonH+FlavanolFlavanon terdistribusi luas di alam. Flavanon terdapat dalam kayu, daun, dan bunga. Flavanon glikosida merupakan konstituen utama dari tanaman genus Prunus (fam Rosaceae) dan buah jeruk, dua glikosida yang paling lazim adalah neringenin dan hesperetin, terdapat dalam buah anggur dan jeruk.Penentuan struktur flavanon cepat dilakukan berdasarkan metoda klasik. Polihidroksiflavanon mudah dikenal dengan terbentuknya warna merah, lembayung, bila flavanon direduksi dengan magnesium dalam asam klorida dalam larutan etanol. Persoalan dasar dalam menentukan struktur flavanon adalah (a). posisi ikatan sisa gula, jika senyawa merupakan glikosida dan (b). posisi gugus inti hidroksil dan metoksi cincin A dan B.(Hardjono. 1996 : 150)

HesperidinHesperidin pertama kali ditemukan oleh Leberton pada tahun 1828 dari albedo (spon bagian dalam kulit) jeruk dari famili hesperides dan diberi nama hespeidin. Neohesperidin, isomer dari hesperidin telah diisolasi bersama-sama dengan hesperidin dari buag jeruk masam belum masak yang ditanam di Eropa. Neohesperidin merupakan senyawa pahit yang terdapat dalam buah jeruk, sedangkan hesperidin merupakan senyawa yang tidak pahit, dan merupakan senyawa flavonoid yang dominan dalam lemon dan jeruk yang biasanya manis.(Hardjono. 1996 : 221)

Hesperidin dapat diisolasi dengan 2 cara :mengekstraksi kulit jeruk manis yang kering dengan potreleum eter dan metanol. Pelarut pertama menghilangkan minyak atsiri dan yang kedua menghilangkan glikosida.kulit jeruk yang dipotong-potong di ekstrak dengan alkali dan ekstrak di asamkan. Hesperidin dapat dimurnikan dengan penambahan formanida- arang yang diaktifkan. Disebabkan ketidak larutannya yang tinggi, bentuk kristal alami, hesperidin merupakan salah satu flvonoid yang paling mudah di isolasi.(Hardjono. 1996 : 221)

IsoflavonIsoflavon adalah 3-fenil kromon. Pada saat ini diketahui terdapat sekitar 35 isoflavon. Isoflavon dapat dipecah oleh alkali. Isoflavon menunjukkan aktivitas sebagai esterogenik, insektisida, dan anti fungi. Beberapa diantaranya berguna untuk racun ikan. (Sirait. 2007 : 138)

AntosianinTak terhitung banyaknya warna biru, lembayung, violet, dan semua warna yang mendekati warna merah yang terdapat pada sel getah bunga, buah, dan abtang tanaman yang berasal dari pigmen antosianin dalam keadaan darurat. Pigmen yang terbebas dari gula disebut antosianidin. Struktur umum dari antosianidin adalah ion flavilium (2-fenil-benzopirilium).Flavillium (2-fenil-benzopirilium)(Sirait. 2007 : 139-140)LeukoantosianidinAdalah flavan-3,4-diol, tidak berwarna, dalam larutan asam berwarna merah. Flavan-3,4-diol, kadang-kadang diperoleh dari reaksi reduksi flavonol dan flavononol. Contoh leukoantosianidinPeltoginol (Sirait. 2007 : 141-142)2.1.3 AntioksidanAntioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas. Terdapat tiga macam antioksidan yaitu:Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim antara lain ; superoksida dismutase,glutathione peroxidase,perxidasi dan katalase.Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tanaman atau hewan yaitu tokoferol,vitamin C,betakaroten,flavonoid dan senyawa fenolik.Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia yaitu Butylated Hroxyanisole (BHA), BHT,TBHQ, PG dan NDGA yang ditambahkan dalam makanan untuk mencegah kerusakan lemak. (Sri. 2006 : 16)Atas dasar fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 5 (lima) seperti berikut yaitu:1.Antioksidan PrimerAntioksidan ini berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas baru karena ia dapat merubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya,yaitu sebelum dapat bereaksi.Antioksidan primer yang ada dalam tubuh adalah enzim superoksida dismutase. Enzim ini sangat penting sekali karena dapat melindungi hancurnya sel-sel dalam tubuh akibat serangan radikal bebas. Proses kerjnya enzim ini sangat dipengaruhi oleh mineral-mineral seperti mangan,seng,tembaga,dan selenium yang harus terdapat pada makanan dan minuman kita.2.Antioksidan SekunderAntioksidan sekunder merupakan senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih besar. Contoh yang populer yaitu antioksidan sekunder adalah vitamin E,vitamin C,dan betakaroten yang dapat diperoleh dari buah-buahan. (Sri. 2006 : 17)3.Antioksidan TersierAntioksidan tersier merupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas. Yang termasuk kelompok ini adlah jenis enzim metionin sulfoksidan reduktase yang dapat memperbaiki DNA dalam inti sel. Enzim tersebut bermanfaat untuk perbaikan DNA pada penderita kanker.

4.Oxygen ScavangerAntioksidan yang termasuk oxygen scavenger mengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi,misalnya vitamin C.5.Chelators atau SequesstransAntioksidan ini berfungsi mengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya asam sitrat dan asam amino. Tubuh kita dapat menghasilkan antioksidan berupa enzim yang aktif bila didukung oleh nutrisi pendukung atau mineral yang disebut juga ko-faktor.Antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh antara lain:Superosida DismutaseGlutathione PeroksidaseKatalase (Sri. 2006 : 18-20)2.1.4. Mekanisme Kerja AntioksidanAntioksidan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk melindungi komponen-komponen makananyang bersifat tidak jenuh (mempunyai ikatan yang rangkap),terutama pada lemak dan minyak. Antioksidan sendiri dapat melindungi komponen lain seperti vitamin dan pigmen,yang juga banyak mengandung ikatan rangkap dalam strukturnya.Mekanisme kerja antioksidan secara umum adalah menghambat oksidasi lemak. Utuk itu perlu dipahami tentang mekanisme oksidasi lemak. Oksidasi lemak terdiri dari tiga tahap utama yakni inisiasi,propagasi,dan terminasi. Pada tahap inisiasi terjadi pembentukan radikal asam lemak,yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil dan sangat reaktif akibat dari hilangnya satu atom hidrogen (reaksi satu). Pada tahap selanjutnya yaitu propagasi,radikal asam lemak akan bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi(reaksi kedua). Radikal peroksi lebih lanjut akan menyerang asam lemak menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam lemak baru (reaksi ketiga).Inisiasi : RH R* + H* (1)Propagasi : R* + O2 ROO* (2)ROO* + RH ROOH + R* (3)Hidrokperoksida yang terbentuk bersifat tidak stabil dan akan terdegradasi lebih lanjut menghasilkan senyawa-senyawa karbonil rantai pendek seperti aldehida dan keton yang bertanggung jawab atas flavor makanan berlemak. Hasilnya yakni antioksidan yang baik akan bereaksi dengan radikal asam lemak setelah senyawa tersebut terbentuk. Mekanisme kerja dan kemampuan dari antioksidan sangat bervariasi. Seringkali kombinasi beberapa jenis antioksidan memberikan perlindungan yang baik (sinergisme) terhadap oksidasi dibandingkan dengan satu jenis antioksidan saja. Contohnya asam askorbat seringkali dicampur dengan antioksidan yang merupakan senyawa fenolik untuk mencegah reaksi aksidasi lemak. Dalam proses melawan radikal bebas,vitamin E menjadi pelopor diikuti oleh vitamin C dan dengan bantuan senyawa glutathion,betakaroten,seng,mangan,dan selenium yang akan memudahkan pelumpuhan radikal bebas. (Sri. 2006 : 21)2.1.5 Mengenal tentang Radikal BebasRadikal bebas adalah atom atau senyawa yang mengalami kehilangan pada pasangan elektronnya,contohnya pada atom oksigen (O2) yang normalnya memiliki empat pasang elektron lalu mengalami kehilangan pasangan. Pada proses metabolisme sehari-hari merupakan proses biokimia yang menyebabkan terbentuknya radikal bebas,namun hali ini bersifat sementara karena dengan cepat akan diubah menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi tubuh. Tetapi apabila terjadi reaksi dalam tubuh yang berlebihan akan menyebabkan perampasan elektron pada oksigen sehingga tidak berpasangan lagi akibatnya atom oksigen ini yang berusaha mengambil elektron dari senyawa lain sehingga terjadi reaksi berantai.(Sri. 2006 :

2.1.6 Pembentukan Radikal Bebas dalam TubuhRadikal bebas dapat masuk dan terbentuk dalam tubuh melalui pernafasan,kondisi lingkungan yang tidak sehat,dan makanan berlemak. Berikut ini pembahasan penyebab-penyebab terjadinya pembentukan radikal bebas dalam tubuh.

A. Melalui PernafasanPada saat kita melakukan pernafasan maka akan masuk oksigen (O2) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pembakaran gula menjadi CO2,H2O,dan energi. Dalam hal ini O2 sangat berperan karena bila tidak ada maka proses kehidupan akan tidak lancar dan membahayakan bagi tubuh kita. Tetapi dengan bernafas atau yang berlebihansaat olahraga terjadi reaksi yang kompleks dalam tubuh dan menghasilkan produk-produk sampingan berupa radikal bebas yaitu:-Radikal oksigen singlet-Radikal peroksida lipid-Radikal hidroksil-Radikal superoksidaSemua produk radikal bebas oksigen ini sangat cepat merusak jaringan-jaringan sel tubuh. Bila kita mengerti ternyata oksigen dikatakan bahwa oksigen adalah pemasok radikal bebas sebab oksigen sendiri adalah senyawa yang sangat kita butuhkan. Meskipun demikian oksigen juga berperan dalam memasukan radikal bebas pada saat kita bernafas. Saat kita menghirup udara terpolusi oleh asap rokok dan asap pembakaran bensin mobil,dapat memicu terbentuknya radikal bebas seperti radikal oksigen singlet yang dapat merusak jaringan paru,selain itu radikal matahari/kosmis juga berbahaya bagi manusia. (Sri. 2006:9)

B. Kondisi Lingkungan yang Tidak SehatAdanya asap rokok,pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor,bahan pencemar, radiasi matahari,dan radiasi kosmis menyebabkan timbulnya radiasi kosmis yang menyebabkan timbulnya radikal bebas karena terjadi proses oksidasi yang tidak sehat dan menimbulkan serentetan mekanisme reaksi. (Sri. 2006 : 10)

C. Makanan BerlemakLemak sangat bermanfaat bagi tubuh kita tetapi konsumsi lemak yang berlebihan khususnya konsumsi lemak polyunsaturated dan lemak hydrogenasi sangat berpotensi menghasilkan radikal bebas. Lemak polyunsaturated,lemak ini disebut juga lemak tidak jenuh artinya lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada atom C-nya. Adanya ikatan rangkap tersebut mudah dioksidasi atau terserang peroksidasi lipid yang membentuk menjadi radikal peroksida lipid. Makanan yang mengandung polyunsaturated yaitu mayones dan saos yang akan mudah terserang radikal bebas.Lemak hidrogenasi,adalah lemak yang ikatan rangkap tak jenuhnya telah disubtitusi dengan hidrogen,lemak ini disebut margarin atau mentega tiruan. Margarin sendiri terbuat dari minyak nabati atatu tumbuh-tumbuhan memiliki rasa yang enak,bau yang sedap dan kebanyakan orang percaya mengkonsumsi margarin akan lebih sehat dibandingkan mentega dari susu hewan. Akan tetapi jenis lemak hidrogenasi ini sangat berbahaya karena dapat mengubah kemampuan serap selaput sel sehingga mengakibatkan fungsi selaput sel sebgai pelindung mnejadi tidak berarti. (Sri. 2006 : 11)

2.1.7 Cara Radikal Bebas merusak Organ Tubuh KitaA.Penyakit Jantung KoronerPenyakit Jantung Koroner menjadi pembunuh nomor satu. Hal ini disebabkan karena molekul besar lemak yang disebut LDL atau low density lipoprotein teroksidasi oleh radikal bebas. LDL yang teroksidasi akan mengendap di pembuluh darah jantung sehingga menjadi sempit sehingga aliran darah terganggu dan sebagaian sel-sel jantung tidak mendapat cukup makanan dan mati.

B.Penyakit KankerKanker disebabkan oleh adanya serangan radikal bebas pada DNA dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang abnormal penyebab kerusakan jaringan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa hamper 90% penyakit kanker disebabkan oleh lingkungan,dan 20% disebabkan oleh faktor genetik atau turunan dan virus. Factor lingkungan yang tidak sehat yang kita hirup seperti pembakaran kendaraan bermotor,asap rokok menyebabkan sekitar 40% dan asupan makanan sekitar 25-30% dan udara dimana kita tinggal sebesar 10%.Timbulnya kanker karena dalam tubuh kita terdapat senyawa penyebab timbulnya kanker atatu karsinogen dan yang paling berbahaya adalah hidrokarbon aromatic yang paling dikenal dengan 3,4-benzperenayang timbul akibat pembakaran yang tidak sempurna. (Sri. 2006 : 12)2.2 SimplisiaSimplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai bahan obat, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.Simplisia terdiri dari simplisia nabati, hewani dan pelican.Simplisia nabati yaitu simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni. (Anonim, 1987 : 1)Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh bagian hewan atau zat-zat yang di hasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelican atau mineral yang belum di olah atau telah di olah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. (Anonim, 1987 : 2)pembuatan simplisia secara umumSumber simplisia tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau tumbuhan hasil budi daya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh sendiri di hutan, pekarangan, pagar, atau ditempat lain,sedangkan tanaman budi daya adalah tanaman yang sengaja di tanam untuk menghasilkan atau memproduksi simplisia. Tumbuhan liar umumnya kurang baik dijadikan sumber simplisia karena simplisia yang berasal dari tanaman liar mutunya tidak tetap di sebabkan:1 .Usia atau bagian tumbuhan yang diproses tidak tepat,2. Jenis atau spesies tumbuhan yang di panen sering kurang diperhatikan secaraseksama sehingga simplisia yang diperoleh sering tidak sama. Apalagi jika yangmemanen orang awam,bentuk yang berdekatan kemungkinan akan sulitdibedakan.3. Tempat tumbuh yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan kandungansenyawa aktif.

Tanaman budidaya diharapkan akan dapat meningkatkan mutu simplisia dengan cara:Pemilihan bibit unggul sehingga simplisia yang dihasilkan memiliki kandungan senyawa aktif tinggi.Pengolahan tanah, pemilihan, pemupukan, dan perlindungan tanaman dapat dilakukan secara saksama dengan menggunakan teknologi agroindustri yang maju.Teknologi pembuatan simplia:

Berbagai cara pembuatan simplisia antara lain:-Pembuatan simplisia dengan cara pengerian-Simplisia di buat dengan proses fermentasi-Proses pembutan simplisia yang memelukan air-Simplisia di buat melalui proses khusus-Tahapan pembuatan-pengambilan atau pengumpulan bahan baku-sortasi basah-pencucian-penyaringan-pengeringan-sortasi kering-pengepakan-penyimpanan-pemeriksaan mutu-Pengumpulan bahan baku-Kadar bahan aktif simplisia bergantung pada :-bagian tanaman yang digunkan-usia tanaman atau bagian tanaman saat panen-waktu panen-lingkungan tumbuh

Pedoman panen adalah sebagai berikut: Biji tanaman yang di panen berupa biji yang telah tua. Biji di ambil dengan cara mengeringkan buah.BuahWaktu pemetikan buah sering di kaitkan dengan tingkat kematangan, di tandai dengan terjadinya perubahan pada buah.daun( pucuk)pengambilan dilakukan pada saat tanaman mengalami perubahan pertumbuhan dari vegetative ke generative.Daun(tua)di pilih yang telah membuka sempurna dan terletak di bagian cabang atau batang yang menerima sinar matahari sempurna.Kulit batang.Pengambilan di lakukan pada saat tanaman telah cukup umur, agar pengambilan tidak mengganggu pertumbuhan, sebaiknya dilakukan pada musim yang menguntungkan.Umbi lapispengambilan dilakukan pada saat umbi mencapai besar maksimal dan pertumbuhan bagian di atas tanah berhenti.RimpangPengambilan di lakukan pada musim kering dengan di tandai mengeringnya bagian atas tanaman. Dalam keadaan ini besar rimpang sudah maksimal.Tabel bagian tanaman, cara pengumpulan, dan kadar air simpilisiaBagian tanaman Cara penertaan kadar air simplisiaKulit batang Batang utama dan cabang di kelupas dengan cabang tertentu


Top Related