Transcript
Page 1: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan pembelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan

kebutuhan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis yang

digunakan sebagai pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran terpadu sangat ditentukan oleh seberapa jauh

pembelajaran terpadu itu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi

peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Melalui pembelajaran tepadu, peserta didik dapat memperoleh

pengetahuan langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,

menyimpan, dan merapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian

peserta didik terlatih untuk menemukan sendiri berbagai konsep yang

dipelajari secara menyeluruh (holistis), bermakna, autentik dan aktif. Cara

pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh

terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. (Trianto, 2010:7).

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam

intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan

itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh

sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran

terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan

perkembangannya yang holistic dengan melibatkan secara aktif dalam proses

pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya.

Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang memperhatikan dan

menyesuaikan pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Pendekatan berangkat dari teori yang menolak drill-system sebagai dasar

pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak (Depdikbud dalam

Lutfiana, 2006; 12).

Page 2: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai

suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi

untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak didik. Dikatakan

bermakna karena dalam pengajaran terpadu, anak akan memahami konsep-

konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pahami (Trianto,

2010:57).

Pembelajaran terpadu menurut Prabowo (2000; 1) adalah suatu proses

pembelajaran dengan melibatkan berbagai bidang studi. Pendekatan

pembelajaran seperti ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang

bermakna kepada peserta didik. Arti bermakna di sini adalah dalam

pembelajaran terpadu anak diharapkan dapat memperoleh pemahaman

terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman

langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka

pahami.

Secara umum dalam pembelajaran terpadu dikenal 3 cara memadukan

kurikulum, yaitu: perpaduan di dalam satu disiplin ilmu, perpaduan beberapa

disiplin ilmu, dan perpaduan di dalam dan beberapa disiplin ilmu. Prabowo

(2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses

mempunyai beberapa ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa (student centered), (2)

proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, dan (3)

pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas. Adapun menurut Robin

Fogarty(1991; xv), ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik,

dan unit tematisnya,  (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam

merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut

adalah tipe fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed,

threaded, integrated, immersed, dan networked. Dari sepuluh tipe tersebut,

tiga tipe pertama yakni fragmented, connected, dan nested, merupakan

perpaduan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu (mata pelajaran). Sedangkan

tipe sequenced, shared, webbed, threaded, dan integrated merupakan

Page 3: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

perpaduan kurikulum dalam beberapa disiplin ilmu, dan dua tipe terakhir

yakni immersed, dan networked merupakan perpaduan kurikulum di dalam

dan beberapa disiplin ilmu.

Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu

tipe Immersed dan Networked. Tipe Immersed dimana pembelajaran

dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa

bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Sementara

tipe networked pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang

ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnnya yang berhubungan dengan

mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya, sehingga siswa secara

tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran terpadu tipe immersed?

2. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu tipe immersed?

3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed?

4. Bagaimana penerapan pembelajaran terpadu tipe immersed?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe immersed?

6. Apa tujuan model pembelajaran tipe immersed?

7. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran terpadu tipe networked?

8. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu tipe networked?

9. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe networked?

10. Bagaimana penerapan pembelajaran terpadu tipe networked?

11. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe networked?

12. Apa tujuan model pembelajaran tipe networked?

C. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan model pembelajaran terpadu tipe immersed.

2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu tipe

immersed

3. Memaparkan langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed.

Page 4: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

4. Mendeskripsikan contoh penerapan terpadu tipe immersed.

5. Mendeskripsikn kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe

immersed.

6. Mendeskripsikan tujuan model pembelajaran tipe immersed.

7. Mendeskripsikan model pembelajaran terpadu tipe networked.

8. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu tipe

networked.

9. Memaparkan langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe networked.

10. Mendeskripsikan penerapan sains terpadu tipe networked.

11. Mendeskripsikn kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe

networked.

12. Mendeskripsikan tujuan model pembelajaran tipe networked.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan mahasiswa calon guru

2. Memberikan pengetahuan mengenai model pembelajaran terpadu tipe

Immersed dan Networked.

Page 5: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.

Pembelajaran terpadu tipe Immersed (pembenaman) yaitu suatu

pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu, dimana

siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan

menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya untuk diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari (Fogarty, 1991). Fogarty (1991) mengemukakan

bahwa ada sepuluh tipe pembelajaran terpadu, pada tipe immersed

perpaduan dilakukan oleh siswa, guru hanya menyediakan fasilitasdan

mengarahkan proses perpaduan yang dilakukan siswa, tipe immersed

hanya sesuai untuk siswa dengan tingkat pemikiran yang sudah tinggi.

Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang

berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana

mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan pengalaman

mereka sendiri. Keterpaduan secara internal dan intrinsic dicapai oleh

siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau tanpa intervensi dari

luar atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data, ide-ide

melalui bidang yang sangat diminatinya. Pendekatan ini umumnya

dilakukan oleh mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun S3.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.

Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran

yang dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari

beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang

Page 6: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan berpikir

yang tinggi pada anak.

Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe

ini dapat berlangsung secara otomatis karena proses perpaduan terjadi

secara internal dalam diri pebelajar, akan tetapi sekali tipe ini dipakai,

maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan

memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi

pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan

sikap kerja yang baik dari pebelajar immersed (Fogarti, 1991; 86).

Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah dari

kata immersed adalah pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran

terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut

pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring sendiri

seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri

dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman

melalui kegiatan yang dijalaninya.

3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.

Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu

tipe immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap

pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo 2006; 4)

a. Tahap perencanaan, terdiri dari :

1) Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.

2) Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan

sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam satu unit

pelajaran.

3) Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum,

keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai meliputi

keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social

Page 7: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang

masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.

4) Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar

dan sub-keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator.

Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan yang

meliputi: audience, behaviour, condition, dan degree.

5) Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini

diperlukan sebagai strategi guru untuk memadukan setiap sub-

keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan. Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah

pembelajaran. Menurut Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada

model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam

pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996; 6) prinsip-prinsip

pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:

1) Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi

pembicaraan dalam proses pembelajaran.

2) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas

dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.

3) Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali

tidak terpikirkan dalam perencanaan.

c. Tahap evaluasi. Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran

dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat

pada Depdiknas (dalam Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan

prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.

4. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.

Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan

beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa

yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia,

Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran

tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD,

Page 8: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester. Model ini

melatih kreatifitas berfikir siswa secara bertahap dari jenjang SD hingga

SMA. Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT

RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu

dipamerkan.

Penerapan bagi kelas 5 SD misalnya pada materi pencemaran udara

dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia, dan

Seni Rupa. Materi tersebut membahas tentang:

IPA : Pernafasan pada manusia

PKN : Peraturan Pemerintah

Bahasa Indonesi : Menceritakan hasil pengamatan

Seni Rupa : Membuat poster sederhana

Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMA yang tertarik

dengan optik ia ingin mendalami mengenai lensa, sehingga ia harus

memperdalam materi lain seperti:

Matematika : kalkulus, skala

Fisika : optik, lensa, persamaan lensa

Komputer : program/software (flash, ppt)

Bahasa : menulis, menyampaikan hasil

Page 9: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

Gambar 1. Penerapan Immersed

Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang

mengambil kejuruan teknik gambar bangunan untuk memenuhi

keingintahuannya, ia harus memperdalam materi lain seperti:

Matematika : bagan/ grafik data, skala

Fisika : kesetimbangan,

Komputer : software design bangun,

Seni : gambar manual,

Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari materi tentang

geologi, mereka juga memerlukan pengetahuan lain diluar bidangnya

seperti :

Matematika : tekhnologi komputer, bagan / grafik data, aliran data dan

interpretasi

IPA : mineral, gunung berapi, masalah lingkungan dan gempa

bumi

Bahasa : membuat pidato, membaca, menulis

IPS : hak asasi manusia, sungai dan implikasi hukum

Page 10: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Tipe

Immersed.

a. Kelebihan Pembelajaran Terpadu Tipe immersed

Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu

tipe immersed yakni sebagai berikut:

1) Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang

studi adalah siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang

ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya.

2) Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus

sehingga terjadi proses internalisasi.

3) Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan

siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta

mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan

terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.

b. Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe immersed

Beberapa kelemahan yang mungkin dijumpai pada

pembelajaran terpadu tipe immersed diantaranya adalah:

1) Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang

sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya

sebuah fokus.

2) Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam,

diperlukan  pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini

tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan

dasar.

3) Model pembelajaran terpadu tipe immersed, menekankan pada

penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda

untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini berpotensi

untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang-

bidang studi tertentu.

Page 11: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

4) Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa

merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru

untuk mengkhususkannya.

6. Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.

Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam

menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan

dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar

pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam

kegiatan pembelajaran.

B. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked

1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked.

Menurut pandangan Robin Fogarty ( 1991 ) networked merupakan

model pemaduan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan

pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan

bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam

situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda – beda. Belajar disikapi

sebagi proses yang berlangsung secara terus – menerus karena adanya

hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi

siswa.

Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama

antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau

lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang

diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari

berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran

radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli

olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa

Page 12: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

termotivasi belajar karena rasa ingin tahunya yang besar dalam

dirinya. Networked model merupakan rancangan kurikulum yang

berfilosofi. Jika dilaksanakan dalam pembelajaran akan memberikan bekal

kepada siswa untuk mampu memfilter (memilih) seluruh kegiatan belajar

melalui kacamata keahlian dan kemampuan membuat hubungan internal

dan mampu memandu ke jaringan kerja eksternal dari para ahli di

lapangan atau bidang-bidang terkait. Sebagai contoh yaitu seorang arsitek

ketika mengadaptasi sebuah program ia bekerja sama dengan ahli teknik

pemrograman, dan ahli interior desain. Ia bekerja secara lintas bidang dan

bekerjasama dengan keahlian pelajar lain untuk memperoleh keterampilan

yang sempurna.

Seorang peserta didik membuat jaringan dengan orang lain baik

dalam bidang yang mereka tekuni maupun di luar bidang tersebut dan

mereka menghubungkan ide-ide baru ke dalam ide-ide lama secara kontinu

atau terus-menerus. Peserta didik menyaring semua yang mereka pelajari

melalui kajian para ahli dan membuat koneksi internal yang mengarah ke

jaringan eksternal ahli di bidang terkait. Model ini digambarkan seperti

sebuah bangun prisma yaitu merupakan sebuah bangun yang apabila

dilihat dapat menciptakan berbagai dimensi dan arah fokus. Pendidikan

seorang manusia tidak pernah selesai sampai ia mati. (Robert E. Lee).

Model networked dalam model pembelajaran terpadu merupakan

sumber masukan eksternal yang berkelanjutan, model ini seterusnya akan

memberikan ide-ide baru, dan ide-ide ekstrapolasi atau ide yang halus.

Jaringan profesional peserta didik biasanya tumbuh di arah yang jelas dan

kadang-kadang tidak begitu jelas. Dalam pencarian pengetahuannya,

peserta didik bergantung pada jaringan ini sebagai sumber informasi

utama dan mereka harus menyaring melalui sudut pandang mereka sendiri

sesuai dengan keahlian dan minat yang mereka miliki.

Model networked, tidak seperti di model sebelumnya, pelajar

mengarahkan proses integrasi melalui ruang pemilihan jaringan yang

mereka butuhkan. Hanya pembelajar sendiri yang mengetahui seluk-beluk

Page 13: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

dan dimensi bidang mereka, peserta didik dapat menargetkan sumber daya

yang diperlukan. Model ini, seperti model yang lain, berkembang dan

tumbuh sebagai kebutuhan tambahan yang dapat mendorong peserta didik

ke arah yang baru. Contoh: arsitek, jika mereka mengadaptasi teknologi

CAD / CAM untuk desain, jaringan dengan teknik pemrograman dan

memperluas pengetahuan dasar yang mereka miliki, seperti yang dia

lakukan secara tradisional dengan para desainer interior.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked.

Model networked ini terdengar seperti tiga atau empat arah

konferensi yang memberikan berbagai jalan eksplorasi dan penjelasan.

Meskipun ide-ide yang beragam mungkin tidak datang sekaligus, pelajar

pada model jaringan ini terbuka untuk menerima beberapa input sebagai

komponen yang berbeda yang disaring dan diurutkan sesuai kebutuhan

seorang pelajar. Model ini terdengar seperti jaringan berita yang menarik

yang tersaji dalam gambar dan cerita yang berasal dari seluruh penjuru

dunia. Model networked ini mirip dengan sinyal satelit yang bertebaran

dan menerima sinyal dariberbagai arah.

Model ini, seperti model yang tersamar, model jaringan sering

memindahkan tanggung jawab integrasinya lebih berat kepada pelajar

daripada seorang desainer pembelajarannya. Namun, itu adalah model

yang sesuai untuk menyajikan motivasi kepada peserta didik. Tutor atau

mentor sering menyarankan model jaringan untuk memperluas cakrawala

para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan. Sebagai jaringan

berkembang, koneksi atau suatu hubungan terkadang muncul secara

kebetulan di sepanjang proses pembelajaran. Seringkali, tanpa sengaja hal

ini mendorong peserta didik menemukan kedalaman pengetahuan baru

disuatu bidang atau sebenarnya mengarah kepenciptaan bidang yang lebih

khusus. Salah satu contoh seperti di era modern sekarang, dalam bidang

genetika yang telah mengembangkan sebuah penemuan baru yang dikenal

sebagai rekayasa genetik. Ini berlangsung dari lapangan yang merupakan

Page 14: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

hasil dari pengembangan model jaringan seorang pelajar yang berbakat

dengan pelajar lainnya yang mendalami keahliannya tersebut.

3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked.

Langkah-langkah pengembangan model jaringan adalah sebagai

berikut.

1. Analisis perkembangan anak.

2. Tentukan konten kurikulum berdasarkan perkembangan anak dengan

membuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan hasil

belajar.

3. Buat rancangan kegiatan mingguan (RKM).

4. Tentukan tema dan subtemanya, kaitkan dengan aspek-aspek

perkembangan anak.

5. Kemudian tentukan indikator yang akan dikembangkan disetiap aspek

kemampuan.

6. Desain model networked, lalu masukkan minat-minat anak sesuai

dengan aspek perkembangan anak.

7. Hasil dari rancangan model jaringan (networked) dimasukkan dalam

Rancangan Kegiatan Harian dengan berpijak pada tema dan subtema.

8. Tentukan media, fasilitas, strategi, pendekatan maupun metode

langkah- langkah kegiatan dalam pelaksanaan (pembukaan, kegiatan

inti, dan penutup).

9. Langkah evaluasi terhadap kegiatan tersebut dengan menggunakan

RKH yang telah dibuat

4. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked.

Model networked dipandang secara terbatas memperpanjang

dimulai sejak sekolah dasar. Bayangkan seorang anak kelas lima yang

telah memiliki minat di Indiana sejak hari anak itu bermain koboi dan

Indian. Semangat untuk pengetahuan Indian membawa dia membaca

buku-buku sejarah dan non fiksi dengan baik.

Page 15: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

Keluarganya, sadar ketertarikan anaknya dengan orang Indian,

kemudian mereka mendengar dan menggali tentang arkeologis yang

mendukung anak-anak untuk benar-benar menggali dan berpartisipasi

sebagai bagian dari peserta program liburan musim panas yang ditawarkan

oleh sebuah perguruan tinggi lokal. Sebagai hasil dari ini “perkemahan”

musim panas ini, pelajar tersebut menjumpai orang dari sejumlah bidang

seperti: seorang antropolog, ahli geologi, arkeolog, dan ilustrator,

mahasiswa seni rupa, mereka disewa untuk mewakili menggali

kemampuan siswa dalam menggambar.

Jaringan yang dimiliki peserta didik ini sudah mulai terbentuk.

Ketertarikan secara alami yang dimilikinya telah menyebabkan dia untuk

belajar dari orang lain di bidang yang menawarkan berbagai tingkat

pengetahuan dan wawasan yang memperluas jangkauan belajarnya.

Tutor atau mentor sering menyarankan model jaringan untuk

memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang

diperlukan. Sebagai jaringan berkembang, koneksi atau suatu hubungan

terkadang muncul secara kebetulan di sepanjang proses pembelajaran.

Seringkali, tanpa sengaja hal ini mendorong peserta didik menemukan

kedalaman pengetahuan baru disuatu bidang atau sebenarnya mengarah ke

penciptaan bidang yang lebih khusus. Salah satu contoh seperti di era

modern sekarang, dalam bidang genetika yang telah mengembangkan

sebuah penemuan baru yang dikenal sebagai rekayasa genetik. Ini

berlangsung dari lapangan yang merupakan hasil dari pengembangan

model jaringan seorang pelajar yang berbakat dengan pelajar lainnya yang

mendalami keahliannya tersebut.

Bertahun-tahun kemudian para pemikir di sekolah pascasarjana

membicarakan kepada dua ahli model jaringan, seorang ahli psikolog

kognitif dan seorang programmer komputer.

Sebagai contoh ketika seseorang menganggap dirinya sebagai

pustakawan yang memiliki ketrampilan ilmu perpustakaan. Tapi sebagai

seorang kandidat doktor di bidang kecerdasan buatan, dia perlu membuat

Page 16: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

jaringan dengan orang lain di bidang yang sangat teknis. Ia mencari

sebuah program untuk membantu mensimulasikan pencarian kognitif

untuk informasi.

Penerapan model networked pada siswa SMA yang memiliki

tujuan untuk dapat memperlihatkan jalannya sinar pada lensa serta

menyelesaikan persoalannya menggunakan program power point dan

flash.

Pelajar tersebut harus mendalami serta menguasai materi yang ia

senangi misalnya fisika mengenai lensa tapi juga harus mencari tambahan

informasi lain yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dari para ahli

computer dan matematika, seperti gambar berikut:

Gambar 2. penerapan networked

Mahasiswa ilmu gizi yang mendalami tentang miskonsepsi tentang

nutrisi dan membentuk jaringan dengan ahli dalam penerbitan dan ahli

pemrograman komputer, seperti bagan dibawah ini:

Page 17: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

Mahasiswa ilmu gizi (pelajar)

Matematika : menganalisa hasil pemeriksaan

Sains : gagasan-gagasan nutrisional biokimia yang

keliru

Seni bahasa : pekerjaan dari Dr. Lendon Smith

Pembelajaran social : focus kemampuan loby pabrik susu

Penerbit Edukational (ahli)

Matematika : penonjolan jumlah penjualan

Sains : kemampuan penelitian dan kesehatan

(focus ilmu gizi)

Seni bahasa : pengajaran kurikulum penerbitan buku

pelajaran

Pembelajaran social : suasana untuk focus baru

Programmer computer (ahli)

Matematika : analisa statistic dan pemrograman

Sains : lemak, serat garam, gula

Seni bahasa : perintah laporan

Pembelajaran social : persoalan kebijaksanaan penelitian data

dukungan pencarian keterangan

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Tipe

Networked.

Kelebihan dari model jaringan ini sangat beragam. Pendekatan

pembelajaran terintegrasi ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini

peserta didik memulai pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia

temukan dengan kemampuanya sendiri. Peserta didik dirangsang dengan

informasi yang relevan, keterampilan, atau konsep yang diberikan di

sepanjang proses pembelajaran. Nilai tambahan dari model jaringan ini

bagaimanapun tidak bisa dipaksakan pada peserta didik melainkan harus

muncul dari dalam diri masing-masing peserta didik. Namun, mentor

Page 18: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

memberikan dan memberikan layanan yang diperlukan untuk mendukung

tingkat pembelajaran yang lebih tinggi. Pada model networked ini peserta

didik terstimulasi oleh informasi, ketrampilan atau konsep-konsep baru.

Kelemahan model jaringan, jika diambil untuk perbedaan-

perbedaan besar, dapat menyebarkan minat yang terlalu tipis dan tidak

terkonsentrasi atau memecah perhatian peserta didik sehingga upaya-

upaya pengajaran yang dilakukan menjadi tidak efektif . Selain itu

motivasi anak akan berubah sehingga kedalaman materi pelajaran menjadi

dangkal secara tidak sengaja karena mendapat hambatan dalam mencari

sumber.

6. Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked

Model networked dirancang untuk memadukan pembelajaran yang

mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan

masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa

mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang

berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara

terus-menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman

dan kenyataan yang dihadapi siswa. 

Model jaringan merupakan model yang sesuai untuk menyajikan

motivasi kepada peserta didik. Tutor atau mentor sering menyarankan

model jaringan untuk memperluas cakrawala para pelajar atau

memberikan perspektif yang diperlukan.

BAB III

PENUTUP

Page 19: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

A. Kesimpulan

Model pembelajaran terpadu tipe immersed adalah suatu pembelajaran

yang menggunakan pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa

dapat memadukan semua data setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran

sesuai dengan bidang minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Disamping itu, pembelajaran ini juga dirancang agar setiap individu dapat

memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran

sesuai bidang minatnya. Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah tipe

pembelajaran yang memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi.

Sedangkan model Networked yaitu model pembelajaran yang berupa

kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan,

atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang

diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai

sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, TV, atau teman, kakak,

orang tua dan sebagainya yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas

wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin

tahunya yang besar dalam dirinya.

B. Saran

Sebelum mengembangkan kurikulum sebaiknya kita mengembangkan

hasil-hasil belajar. Pengembangan kurikulum sebaiknya mencakup ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Pemerolehan hasil belajar pada dasarnya

adalah bagaimana menyiapkan peserta didik menjadi individu yang kreatif dan

kritis dengan mendasarkan pada keberanian, mampu mengembangkan

komunikasi dan interaksi inter dan antar personal baik dengan teman maupun

musuh. Pelaksanaan model pembelajaran terpadu di sekolah harusnya

didukung dengan kemampuan dan kesiapan guru yang optimal serta media

pembelajaran yang memadai, menuntut adanya kreativitas dan inovasi guru

Page 20: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

dalam pengembangan pembelajaran, bertotal dan dikembangkan dari

kurikulum yang sudah terpadu.

DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, Robin.1991.The Mindful School How to Integrate the Curricula.IRI/Skylight Publishing, Inc.Palatine, Illinois.

Lutfiana, A. F., 2006, Implementasi Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Minyak Bumi Berorientasi Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed, Makalah Komprehensif Universitas Negeri Surabaya. Program Studi Sains, PPS Unesa, Surabaya.

http://lensa.wiraraja.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/lutfi-Implementasi-Pembelajaran-Kimia.pdf

Prabowo, 2000, Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK Millenium III. Makalah disampaikan pada seminar dan lokakarya Jurusan Fisika FMIPA UNESA bekerjasama dengan Himpunan Fisika Indonesia (HFI)

Suprayekti, dkk., 2003, Pembaharuan Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka, Jakarta.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasanya

karena anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Kelebihan dan

Kelemahan Model Pembelajaran Terpadu” ini.

Dalam penyusunan makalah “Kelebihan dan Kelemahan Model

Pembelajaran Terpadu” ini tidak sedikit penyusun mendapat dukungan maupun

bantuan. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

Page 21: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

1. Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed., dosen mata kuliah Pendidikan Sains

Terpadu,

2. Teman-teman yang selalu mensupport dalam penyusunan makalah ini,

3. dan semua pihak yang tidak dapat panulis sebutkan satu per satu.

Seperti peribahasa, tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa

makalah ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca guna memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat

berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................

C. Tujuan Penulisan .....................................................................................

D. Manfaat Penulisan ...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

Page 22: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

A. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed ......................................

1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed ............

2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed .......

3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu

Tipe Immersed ....................................................................................

4. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.............

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu

Tipe Immersed ....................................................................................

6. Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed ..................

B. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked ....................................

1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked ...........

2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked ......

3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu

Tipe Networked ...................................................................................

4. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked ...........

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu

Tipe Networked ...................................................................................

6. Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked .................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................................

B. SARAN ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

Page 23: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE IMMERSED DAN NETWORKED

Makalah ini Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Sains Terpadu

OLEH

NANA MARDIANA (14708251005)

LAILI ULVIAH (14708251037)

PENDIDIKAN SAINS

Page 24: IMMERSED&NETWORKED fix.docx

KONSENTRASI PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014


Top Related