Transcript
  • 7Volume I / Nomor I -

    Juli 2012 ISSN 2301 - 4172

    JURN AL ?entehaaa 1k'44-1h4.& P,uaa, laa ?ezaLa,zaa

    FI!ENlE!DAFTAR ISI

    Pathogenisitas Bakterr Pseudomonas anguilliseptica Pada Ikan Lele Dumbo (Clariasgariepinus)

    (W. R Hartati, H elmizury ani, Suw ardi)

    Distribusi Ukuran, Hubungan Panjang-Berat Dan Faktor Kondisi Ikan Lais Janggut (Ompokhypophthalmus) di perairan Sungai Komering Bagian Hilir, Sumatera Selatan(Marson)

    Beberapa Aspek Biologi Ikan Langgar- (Lepturacanthus savala Cuvier, 1829) Di PerairanEstuari Selat Panjang, Riau(Herlan)

    Pemeliharaan Ikan Betok (Anabas Testidineus) dengan Pemberian Pakan yang berbeda(Atika Rahmi, H elmizury ani, Mus lim)

    Pemanfaatan Limbah Udang dan Roti Sisa Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Ikan LeleDumbo (Clarias gariepinus)(Bobby Muslimin)

    Analisis tingkat kematangan gonad Ikan Betok (anabas testudineus) di perairan rawa banjirDesa Pulokerto kecamatan gandus Kota Palernbang(K armil a, M u s I im, E lfa c hmi)

    Distribusi Ukuran, Hubungan Panjang-Berat Dan Faktor Kondisi Ikan Duri (PlicofottisnellaYalenciennes, 1840) Di Perairan Estuari Sungai Indragiri, RiauQlerlan)Hulrungan Patjang BEtat D*ra Fqktor I{ondisi Ikan Ju]ung-Julung (Hemirhamphodonpogonognathus) Di Perairan Sungai Musi Bagian Hilir, Sumatera Selatan(Marson)

    1-6

    7 -r0

    II-T4

    15-19

    20-24

    25 -29

    30-33

    34-36

  • lllEn|lt t - 1. : 25 -

    29, Juli 2012 rssN 2301-4172

    ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN BETOK (Anabas testudineus)DI PERAIRAN RAWA BANJIR DESA PULOKERTO KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG

    Karmila,(1) Muslim(2), Elfachmi(3)

    1) Peneliti di universitas muhammadiyah Palembang di laboratorium basah.2) Dosen program study budidaya perairan universitas sriwijaya.3) Kepala bagian tata usaha di laboratorium penguji dan instalasi balai karantina ikan

    pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan kelas ll,Palembang.

    ABSTRACT

    The purpose of research to know gonad maturity level of climbing perch fish in swamp flood Pulokertovillage. Gandus subdistrict. Palembang city. The research was held in Fisheries Laboratory. Agriculture Faculty.Muhamrnadiyah Palembang University which address Jenderal Ahmad Yani street, 13 Ulu Palembang. Thereseaich was done on July

    - August 201 1.

    The research method was survey with taken sample climbing perch fish in swamp flood Pulokerlo village.Gandus subdistrict. Palembang

    The research result showed that morphology measuring climbing perch fish which have average weight 15-

    75 gram, average length total 8,0 -

    15,0 cm, average length standard 5,0 -

    12,5 cm and average height body 2,1-

    5,0 cm. The gonad maturity level climbing perch fish which has been done in Fisheries Laboratory. AgricultureFaculty. Muhammadiyah Palembang University are breeding I and breeding ll. The fecundity grade was resultedduring research between 170

    - 995 eggs. The research result 200 fishes was got gonad maturity level are 28

    fishes.

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    lkan betok (Anabas testudineus) termasukjenis ikan lokal air tawar lndonesia yang banyaktersebar di beberapa perairan umum di PulauKalimantan, Sumatera dan Jawa. lkan ini bernilaiekonomis tinggi dan harga jualnya juga cukup tinggi.Hal ini menyebabkan permintaan terhadap ikantersebut terus meningkat, namun untuk memenuhipermintaan tersebut para nelayan hanyamengandalkan hasil tangkapan dari alam.

    lkan betok termasuk salah satu jenis ikanperairan rawa yang bernilai ekonomis, ikan ini sangatdisukai masyarakat. Selama ini produksi ikan betokmengandalkan hasil tangkapan dari alam. Produksiikan betok dari alam dirasakan masyarakat sudahmenurun, oleh. karena itu perlu dilakukanpembudidayaan. Sebagai langkah awal budidayaperlu dilakukan analisis biologi reproduksi ikan betokdari perairan alami.

    lkan betok ini memiliki keistimewaan yangtidak dimiliki ikan jenis lain. Misalnya,kemampuannya merayap pada medan tanpa air jikaterpaksa. Atas dasar sifat itu pula maka orang asingmenyebutnya climbing perch/ walking fi'sh alias ikanberjalan atau memanjat (Lingga dan Susanto. 1996).Produksi ikan betok selama ini berasal dari hasiltangkapan darialam.

    lkan betok memiliki nama lain yaitu ikan betik

    hidup di air tergenang (stagnan). lkan sangatdigemari oleh masyarakat karena rasa dagingnyaenak dan gurih, oleh karena itu jenis ikan ini cukuppotensial untuk dibudidayakan.Semakin meningkatnya penangkapan terhadap ikanini di alam menimbulkan suatu kekhawatiran akanmenurunnya populasi ikan betok di kemudian hari,dan bahkan menyebabkan kepunahan. Selain itukerusakan habitat perairan juga dapat menyebabkanpenurunan populasi ikan (Budiman et al,2002).

    Oleh karena itu untuk mencegah terjadikepunahan dan penurunan produksi ikan betok, perludilakukan upaya pembudidayaannya. Sebagailangkah awal untuk budidaya ikan betok, diperlukaninformasi dasar mengenai aspek biologi reproduksiikan betok, terutama mengenai tingkat kematangangonadnya maka penelitian ini perlu dilakukan.

    BahanBahan-bahan yang digunakan pada

    penelitian ini adalah : ikan uji (betok sebanyak 200ekor), larutan asetokarmine, formalin, Bouin, bahan-bahan pembuat preparat histology (alkohol 96"/",8Oo/o,7Oo/", 60"/", 10olo, parapin, xilol, pewarna eosin-hematoxin), kertas lakmus, tissue, hand soap (sabunpencuci tangan) dan kertas label, MnSO4, reagent02, HCL, amilum, thiosulfat, dan universal indikator.

    Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan adalah

    metode survey dengan mengambil sampling ikan

  • l$EnlEt l- 1 : 25 -29, Juli2oL2

    Cara Kerja1. Mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri ikan betok

    jantan dan betina, dengan cara :a. Mengamati ciri-ciri ikan berdasarkan

    parameter-parameter berikut ini : Bentuktubuh, ekor, sirip dada, sirip punggung, siripperut, warna tubuh, bentuk kePala.

    b. Mengambil gonad diamati denganmenggunakan bahan asetokarmin. Mengambil ikan kemudian dibedah.

    Sebelum pembedahan dilakukan dapatdilakukan pembiusan untuk memudahkanpekerjaan.

    . lsi perut diangkat sehingga gonad yangterletak di bawahnya terlihat. Gonadterletak di antara ginjal sejajar dengantulang belakang, berPasangan, danberwarna putih transparan. Gonad ikanyang berumur 3 bulan masih berukurankecil dan agak susah dibedahkan denganjaringan lainnya. Karena ukurannya yangkecil, pengambilan gonad dilakukandengan hati-hati agar tidak tertukardengan jaringan lain, seperti lemak.

    . Gonad di letakan di atas gelas obyek danberi larutan asetokarmin 2-3 tetes.

    . Gonad di cincang dengan pisau scalpelsampai halus kemudian di tutup dengangelas penutup (cover glass). Setelah itu,gonad siap untuk diamati di bawahmikroskrop.

    Tingkat Kematangan Gonad (TKG)

    1) lkan yang sudah diperoleh nilai IKG-nya disiapkanuntuk diamati, baik dengan mata biasa maupundengan kaca pembesar.

    2) Pengamatan terhadap gonad ikan meliputilkan jantan :a. Bentuk testesb. Besar kecilnya testesc. Warna testesd. Penggisian testes dalam rongga tubuh

    lkan betina :a. Bentuk ovariumb. Besar kecilnya ovariumc. Penggisian ovariumd. Warna ovariume. Warna telur

    3) Ditentukan klasifikasinya kematangan gonad' dengan mengenai pada ketentuan kematangan

    gonad. Menurut Kesteven dan Nikolsky (1968).

    Fekunditas

    a. Gonad yang telah diambil dari tubuh ikan dantelah dibersihkan, ditimbang beratnya denganmenggunakan timbangan digital.

    lssN 2301-4172

    c. Sebagian telur yang telah diambil tersebut ditimbang beratnya.d. Setelah ditimbang, gonad diencerkan dengan airsebanyak 100 cc dan aduk hingga homogen,dimana tidak ada lagi telur yang mengelompok.

    e. Setelah homogen, ambil dengan pipet dantuangkan ke dalam obyek glass dan rafter amatidi bawah mikroskop, hitung jumlahnya.f. Lakukan pengamatan masing-masing 3 kaliulangan.

    Analisa Data

    Data yang diperoleh kemudian diolah dandiuraikan secara deskriptif dan konseptual yangditunjang studi literature yang mendukung untukmendapatkan kesimpulan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil

    Analisa Panjang Berat lkan BetokDari hasil pengukuran morfologi ikan betok

    diperoleh berat rata-rata 15 -

    75 gr panjang totalrata-rata 8,0

    - 15,0 cm panjang standar rata-rata 5,0

    - 12,5 cm dan tinggi badan rata-rata 2,'1

    - 5,0 cm,

    terlihat pada tabel berikut ini.

    Tabel. 1. Panjang, Berat, dan tinggi lkan Betok(Anabas testudineus)

    Panjang lkan (cm)Sampling Berat lkanKe- (s0 Total Standar Tinggi(cm)1

    2345

    6

    7I

    15- 5120- 5014- 45

    20- 5020- 6030- 7530- 5030-50

    1 1,5-15,010,6-13,08,3-'t3,510,2- 13,512,0-1 3,59,0- 12,38,5-12,08,0-1 1,0

    6,8-8,5 3,0-4,05,5-8,5 2,2-3,15,0-'10,6 2,1-3,97,5-12,5 2,5-3,97,0-1 1,5 3,0-5,08,0-11,5 3,0-3,97,5-11,5 2,5-3,57,5-10,5 2,5-3,5

    Selang 15-75 8,0 -

    15,0 5,0 -

    12,5 2,1 -

    5,0

    Tingkat Kematangan Gonad (TKG)

    Sedangkan hasil pengamatan TingkatKematangan Gonad (TKG) ikan betok (Anabastestudineus), terlihat pada tabel 2 sebagai berikut :

    Tabel2. Hasil Tingkat Kematangan Gonad (TKG)lkan Betok (Anabas testudineus) SelamaPenelitian.

    Sampling

    Berat Panjang WarnaTelur Telur (cm) Telur TKG Menurut

  • PanjangH$HI! t - L : 25

    - 29, Juli 2oL2

    Fekunditas

    Dari hasil pengamatan selama penelitiandiperoleh data fekunditas ikan betok sebanyak 200ekor seperti terlihat pada tabel berikut ini :

    Tabel 3. Fekunditas lkan Betok (Anabas testudineus)

    Sampling ke JumlahTelur (Butir)170-720325-620402-670205-720356-995625-835422-716440-655

    Kisaran 170 - 995

    Kualitas AirParameter kualitas air yang diukur selama

    penelitian ini meliputi : suhu, oksigen terlarut dan pH.Data hasil pengukuran kualitas air terlihat pada tabelberikut ini :

    Tabel4. Hasil Pengukuran Kualitas Air SelamaPenelitian

    Pembahasan

    Analisa Paniano Berat lkan Betok

    KisaranParameter Satuan

    -nDO mS/l 4 7pH Unit 6,5 7'0

    lssN 2301-4172

    Kota Palembang selama penelitian yang berjumlah200 ekor.

    Berdasarkan hasil pengamatan selamapenelitian, data pengukuran rnorfologi ikan betokadalah berat rata-rata 15

    - 75 gr panjang total rata-

    rata 8,0 -

    15,0 cm panjang standar rata-rata 5,0 -12,5 cm dan tinggi badan rata-rata 2,1

    - 5,0 cm.

    Berat dapat dianggap sebagai suatu fungsidari paniang, sehingga model pertumbuhan beratberkaitan dengan model pertumbuhan panjang'Hubungan panjang dengan berat hampir mengikutihukum kubik yaitu bahwa berat ikan sebagai pangkattiga dari panjangnya (Pellokila, 2009).

    Umumnya pertambahan berat gonad padaikan betina 10-25% dari berat tubuhnya dan padaikan jantan 5-10% dari berat tubuhnya. Tiaptiapspesies ikan pada waktu pertama kali matang gonadtida'k sama ukurannya. Demikian pula yang samaspesiesnya ini berbeda pada lintang yang berbedalebih besar dari lima derajat, maka akan terdapatperbedaan dalam ukuran dan umur ketika mencapaikematangan gonad (Effendie, 1 979).

    Tingkat Kematangan Gonad

    Pada sampling ke 1 dan ke 6 menunjukanpersamaan warna gonad yaitu kemerah-merahan,keputihan dan oranye kemerahan. Menurut Kesteven(1968) dalam Effendie ( 2OO2), menyatakan bahwaperkembangan tingkat kematangan gonad ini adalahperkembangan ll yang ditandai dengan ovarium yangberwarna oranye kemerah-merahan. lni sejalandengan pendapat (Nikolsky 1968 dalam Effendie2002) bahwa telur hampir masak berwarna kemerah-merahan dan dapat dibedakan oleh mata.

    Pada sampling ke 2 telur terlihat sudahmasak, ini melihat dari berat gonad 0,04-0,84 gr danpanjang 1,1-1,0-3,0 seda yang berwarna keputihan.lkan ini dalam tahap bunting, ini terlihat daribentuknya bulat , dan beberapa daripadanya jernihkeputih-putihan dan masak (Kesteven 1968 dalamEffendie 2002).

    Warna telur kemerah-merhan dan keputihanitu terlihat pada sampling ke 3,5,7 dan B. lnimenandakan ikan masih dalam tahap awalperkembangan menuju masak. Menurut (Kesteven1968 dalam Effendie 2002),tingkat kematangangonad pada telur perkembangan I terlihat ovariumbentuknya bulat telur, berwarna kemerah-merahandengan pembuluh kapiler, telur terlihat seperti serbukputih.

    Pada sampling 4 terlihat berat gonad 0,03-0,23, dan panjang telur kanan 1,2'2,8, dan panjangtelur kiri 1,1-2,9, dan warna gonad beningkekuningan. Hasil ini sejalan dengan pendapatNikolsky bahwa ikan siap reproduksi ditandai denganwarna gonad bening kekuning-kuningan, bila perutdiberi sedikit tekanan produk seksualnya akanmenonjol keluar dari lubang pelepasan.

    Samp BeratTelur(sr)

    WarnaTelur

    TKG Menurut-Resteven--F-ikoisky-lingKe- Kan Kiri

    an2 0,04 -

    0,843 0,07 -

    0,15

    4 0,03 -0,23

    5 0,03 -0,236 0,05 -0,69

    1,1- 1,0-2,9 3,01,0- 1,0-3,0 3,0

    0,4- 0,3-2,5 2,60,6- 0,5-2,1 2,1

    1,2- 1 ,1-2,8 2,90,8- 0,9-2,5 2,51,0- 1,0-2,5 2,3

    Keputih-putihanKemerah-merahan,keputihanBening,kekuninganMerah,PutihKemerah-merahan,keputihan,orenyekemerahan

    Kemerah-merahan,keputihanKemerah-merahan,keputihan

    Bunting

    Perkembangan I

    Mijah

    Perkembangan IPerkembangan

    il

    Perkembangan I

    Perkembangan I

    Masak

    Hampirmasak

    Reproduksi

    HampirmasakHampirmasak

    Hampirmasak

    Hampirmasak

    7 0,14 -0,40

    I 0,09 -0,33

    1

    2a

    4567B

  • lltERlES t - L:25 -29, Juti2or2

    diameter rata-rata telur dan polatelurnya.

    tssN 2301-4172beda memperlihatkan fekunditas yang bervariasisehubungan dengan persediaan makanan tahunan.Pengaruh ini ierjadi juga untuk individu yangberukuran sama dan dapat pula untuk populasisecara keseluruhan. Sebagian dari pengaruh tadimempengaruhi telur dan persediaan telur. Dengandemikian sekarang jelas bahwa fekunditas pada ikanberukuran tenentu atau kelompok terlentu variasinyabesar.

    Nikolsi

  • HtEnlEt t - t : 25 -

    29, Juti zor22. Tingkat kematangan gonad (TKG) ikan betok

    hasil analisa berada pada fase perkembangan I(40"/"), perkembangan ll (20%), dan sebanyak 28ekor ikan yang sudah tahap matang gonad(14%).

    3. Nilai fekunditas yang dihasilkan ikan betokselama penelitian berkisar antara 168

    - 996

    butir.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim.2010. Granula.http ://en.wi kiped ia. o rqlwi kiio ran u la. D iaksespada Februari 2012.

    Anonim. 201 1. Sitoplasma.http://ld.Wikipedia.OroAlV iki/Sitoplasma. Diaksespada_Febuari 2012.

    Bagenal, T.B. and E. Braum, 1968. Eggs and EarlyLife History, dalam W.E. Ricker ed. Methods foeAssesments of Fish production in Fresh Water.Blackwell Scientific Publication, p 159

    - 181. 2.

    Budiman. A. A.J. Arie dan A. H Tiakrawidjaya. 2002.Peran Museum Zoologi dalam Penelitian danKonseruasi Keanekaragaman Hayati (lkan).Jurnal lktiologi lndonesia. (2) : 51 -52.

    Effendi, M.l. 1997. Biologi Perikanan. PustakaNusantara.

    Effendie, M.l. 1979. Metode Biologi Perikanan.Yayasan Dewi Sri Cikuray-Bogor.

    Effendie, M.l. 2002. Biologi Perikanan. PustakaNusatama.Yogyakarta.

    Lingga, P dan Susanto, H. '1996. lkan Hias Air Tawar.Penebar Swadaya. Jakarta.

    Tranggana. 1978. 'Sebaran Diameter Telur danFekunditas' Tesis, Program Pasca SarjanaFakultas Perikanan lnstitut Pertanian. Bogor.(tidak dipublikasikan)

    lssN 2301-4172


Top Related