Transcript
Page 1: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH

BERDASARKAN FATWA NO:106/DSN-MUI/X/2016

(Studi Pada PT Sun Life Syariah)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

Ariffan Rahman Hakim

11140460000149

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019M

Page 2: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis
Page 3: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis
Page 4: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis
Page 5: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

v

ABSTRAK

Ariffan Rahman Hakim. 11140460000149. Analisis Penerapan Wakaf Polis

Asuransi Syariah Berdasarkan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 (Studi Pada PT

Sun Life Syariah). Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440 H / 2019 M.

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan wakaf Polis Asuransi

Jiwa Syariah Berdasarkan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 tentang wakaf

manfaat asuransi dan manfaat investasi asuransi jiwa syariah untuk menjelaskan

hasil penerapan wakaf pada produk asuransi jiwa syariah yang dijalankan PT Sun

Life Financial Syariah apakah penerapannya sudah sesuai dengan Fatwa

No:106/DSN-MUI/X/2016.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan

metode penelitian deskriptif analisis, data yang digunakan berupa data primer

bersumber dari wawancara kepada pihak yang bersangkutan mengenai wakaf pada

produk asuransi jiwa syariah. Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar

polis, ketentuan atau syarat-syarat umum dan khusus, ilustrasi polis, form ikrar

wakaf, kontrak polis, brosur, buku-buku, website, penelitian terdahulu dan

sumber-sumber tertulis lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

dokumnetasi yaitu mengumpulkan data dan wawancara.

Hasil penelitian ini secara singkat adalah bahwa bagaimana penerapan

wakaf pada polis asuransi jiwa Sun Life Syariah terdapat beberapa unsur terkait

didalamnya yaitu: kesesuaian aturan fatwa terhadap bagaimana pelaksanaan

perusahaan Sun Life Syariah yang berkerjasama dengan lembaga wakaf dalam

mengelola dana yang diwakafkan. Kesesuaian pernyataan perjanjian form ikrar

wakaf Sun Life Syariah batas maksimal yang sesuai ketentuan fatwa pada wakaf

wasiat (manfaat meninggal dunia) jumlah sebesar 45% dan wakaf manfaat

investasi sebesar 30% serta menganalisis kesesuaian prinsip syariah pada akad

wasiat yang digunakan pada kontrak polis asuransi jiwa Sun Life Syariah pada

penerapannya perusahaan menggunakan akad tabarru‟ dan menggunakan akad

wakalah bil ujrah sebagian manfaatnya boleh diwakafkan. Dan kesesuaian ujrah

tahun pertama dan tahun berikutnya pada fitur wakaf dalam produk asuransi jiwa

Sun Life Syariah. Hal ini terlibat telah sesuai dilaksanakan sebagaimana peraturan

yang terdapat dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

No:106/DSN-MUI/X/2016 tentang wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi

pada asuransi jiwa syariah.

Kata Kunci : Wakaf Polis Asuransi Syariah, PT Sun Life Syariah

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, M.A

Daftar Pustaka : Tahun 1994 s.d Tahun 2017

Page 6: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan

hidayah-Nya serta memberikan berkah, kasih sayang dan karunianya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Penerapan

Wakaf Polis Asuransi Syariah Berdasarkan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016

(Studi Pada PT Sun Life Syariah)”. Shalawat dan salam kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah menghantarkan umatnya dari kegelapan dunia ke

zaman peradaban ilmu pengetahuan.

Penulis sangat bahagia dan bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas

akhir dalam jenjang pendidikan Strata Satu (S1) yang penulis tempuh telah

selesai. Serta penulis tidak lupa meminta maaf apabila didalam penulisan skripsi

ini ada yang kurang berkenan dihati para pembaca karena penulis menyadari

penulis masih jauh dari kesempurnaan.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah mungkin dapat

tercapai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu sebagai

ungkapan rasa hormat yang amat mendalam. Penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr.H.Asep Saepudin Jahar, Phd. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. A.M. Hasan Ali, MA dan Abdurrauf, MA Ketua dan Sekretaris Prodi

Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Pembimbing akademik dan seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum.

4. Dosen Pembimbing Skripsi Ahmad Chairul Hadi, M.A. Yang selalu

memberi pengarahan, pembelajaran yang baru bagi saya dengan penuh

keikhlasan, kesabaran, dan keistiqomahan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 7: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

vii

5. Terkhusus kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai dan sayangi,

ayahanda tercinta Sopanudin Nasuha dan Ibunda tercinta Masdaliati yang

selalu mendoakan dam memberikan semangat kepada ananda untuk

menyelesaikan skripsi ini, serta telah mengorbankan seluruh hidupnya

untuk membahagiakan dan membesarkan penulis hingga saat ini. Tidak

akan pernah dan mustahil mampu membayar apa yang telah diberikan

selama ini. Kedua orang tua yang selalu menjadi sumber inspirasi penulis

dalam menjalankan kehidupan dan menyelesaikan skripsi ini.

6. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan buat Kakak Syifa

Azkiah dan adik iqbal yang selalu mendukung dan memberikan semangat,

mendoakan penulis dan selalu menjadi keluarga yang dibanggakan.

7. Terima kasih juga buat pihak perusahaan Sun Life Syariah yang

memberikan penulis kesempatan untuk meneliti di sana.

8. Terima kasih juga buat teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

UIN Jakarta angkatan 2014 khususnya yang telah mendukung penulis

dalam perkuliahan dan juga dalam penulisan skripsi ini

9. Terima kasih buat orang terdekat penulis yaitu teman-teman seperjuangan

yang selalu memberikan motivasi dan juga menemani selama proses

pembuatan skripsi ini.

Semoga amal baik mereka semua dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.

Sesungguhnya hanya Allah SWT yang membalas kebaikan mereka dengan

kebaikan berlipat ganda.

Jakarta, 3 Januari 2019

Ariffan Rahman Hakim

Page 8: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

viii

Daftar Pustaka LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................................. 6

C. Batasan Masalah ....................................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ................................................................................................. 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

F. Review Studi Terdahulu ........................................................................................... 8

G.Kerangka Teori dan Konseptual ............................................................................. 9

H.Metode Penelitian ................................................................................................... 11

I. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 14

BAB II .............................................................................................................................. 15

TINJAUAN UMUM TENTANG WAKAF DAN ASURANSI .................................... 15

A. Konsep Wakaf Uang ............................................................................................... 15

1. Pengertian Wakaf Uang .................................................................................... 15

2. Dasar Hukum Wakaf Uang ............................................................................... 16

3. Jenis Wakaf Uang .............................................................................................. 18

4. Tata Cara dan Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia .................................. 19

B. Konsep Asuransi Syariah ....................................................................................... 22

1. Pengertian Asuransi Syariah ............................................................................ 22

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah ....................................................................... 22

3. Mekanisme Kerja Asuransi Syariah ................................................................ 25

3. Akad Mu’amalah pada Asuransi Syariah ....................................................... 28

C. Wakaf Wasiat Polis Asuransi Syariah .................................................................. 30

Page 9: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

ix

BAB III ............................................................................................................................. 34

GAMBARAN UMUM PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH ................................. 34

A. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................................. 34

B. Visi dan Misi ............................................................................................................ 36

C. Konsep SunLife Syariah ......................................................................................... 37

D. Produk-Produk SunLife Syariah ........................................................................... 38

E. Kekuatan Keuangan dan Kinerja Bisnis SunLife Financial ............................... 43

F. Struktur Organisasi PT SunLife Financial Indonesia ......................................... 44

BAB IV ............................................................................................................................. 46

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................. 46

A. Mekanisme Penerapan Wakaf Polis Asuransi Jiwa Sun Life Syariah ............. 46

1. Prosedur Pembukaan Peserta Polis Asuransi Jiwa Sun Life Syariah ........... 47

2. Fitur Wakaf Perusahaan Sun Life Syariah Dengan Lembaga Wakaf .......... 51

3. Cara Penembusan Polis Peserta Wakaf Melalui Manfaat Asuransi Dan

Manfaat Investasi .................................................................................................... 56

B. Analisis Kesesuaian Penerapan Wakaf Polis Asuransi Jiwa Sun Life Syariah

Berdasarkan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 .................................................... 57

BAB V .............................................................................................................................. 71

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 71

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 71

B. Saran......................................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 73

Lampiran ......................................................................................................................... 77

Page 10: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan asuransi di Indonesia menunjukan kemajuan yang

cukup baik selama beberapa tahun terakir. Perusahaan-perusahaan asuransi

menunjukan pertumbuhan dalam usaha yang mereka jalankan, dimana

semakin banyak masyarakat yang menggunakan layanan asuransi dalam

kehidupan mereka. Kondisi ini menjadi sebuah keuntungan bagi perusahaan

asuransi karena semakin meluasnya pasar yang dapat dijadikan sebagai

sasaran penjualan produk mereka. Industri asuransi di Indonesia dituntut

untuk memiliki inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pesatnya industri asuransi syariah dan dinamisnya produk-produk

asuransi syariah, maka asuransi kini telah bertambah fungsinya bukan saja

lembaga penjamin resiko (proteksi) tetapi juga sebagai lembaga pengelolaan

dana masyarakat. Tujuan asuransi syariah adalah untuk berusaha menjaga

kelangsungan kehidupan dengan memproteksi kemungkinan terjadi kondisi

yang buruk. Pada asuransi syariah setiap premi peserta yang telah diterima

dimasukan kedalam dua rekening berbeda. Pertama, dimasukan kedalam

rekening tabungan yaitu rekening tabungan peserta. Kedua, rekening khusus

atau tabarru‟.1 Dan asuransi syariah terdapat dua jenis produk, seperti produk

individual yang mengandung unsur (saving dan non saving) dan produk-

produk kumpulan.2

Investasi harta melalui wakaf dalam tatanan Islam sebenarnya

merupakan sesuatu yang sangat unik yang berbeda dengan investasi di sektor

pemerintah (public sector) maupun sector swasta (private sector). Begitu

uniknya, sector wakaf ini bahkan kadang-kadang disebut sebagai sector

ketiga (thirdsector) yang berbeda dengan sektor pemerintah dan sektor

1 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), h.,154. 2 Muhammad Syakir sula, Asuransi Syariah(Life and General): Konsep dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), h., 177.

Page 11: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

2

swasta. Keunikan itu tampak bahwa pengembangan harta melalui wakaf tidak

didasarkan pada target pencapaian keuntungan bagi pemodal-baik pemerintah

maupun swasta-tetapi lebih didasarkan pada unsur kebajikan (birr), kebaikan

(ihsan) dan kerja sama.3 Oleh karenanya, agama menjajikan pahala yang

abadi bagi pewaqaf (waqif) selama aset yang diwakafkannya masih

bermanfaat bagi kepentingan orang banyak. Sebagai salah satu potensi yang

mempunyai pranata kegunaan yang bersifat ekonomis, wakaf harusnya

dikelola dan dikembangkan menjadi suatu instrument yang mampu

memberikan jawaban riil di tengah problematika kehidupan masyarakat.

Namun, dalam kenyataannya wakaf kurang dikenal dan kurang mendapat

perhatian yang serius dari sebagian besar kalangan, baik pemerintah,

masyarakat, ulama, dan lembaga-lembaga non pemerintah dalam hal ini yaitu

lembaga swadaya masyarakat.

Lahirnya undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

menjadi momentum tersendiri untuk pemberdayaan wakaf secara produktif

sebab di dalamnya terkandung pemahaman komprehensif dan pola

manajemen pemberdayaan potensi wakaf secara modern. Dengan adanya

momentum tersebut dan didorong dengan gencarnya pengembangan wakaf

dewasa ini diberbagai sektor, tak terkecuali pada lini perasuransian syariah

yang turut ikut andil dalam pengembangan wakaf produktif tersebut.

Perusahaan asuransi syariah hadir dengan produk wakaf manfaaat asuransi

dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah dengan tujuan ikut serta

dalam pengembangan wakaf produktif.

Ditinjau dari potensinya, menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI)

memperhitungkan potensi wakaf di Indonesia mencapai angka Rp 180 triliun.

Namun pada 2017, total penghimpunan dana wakaf baru mencapai Rp 400

milyar.4 Padahal jika dikumpulkan dan dikelola dengan baik, objek wakaf

dapat dimanfaatkan sebagai investasi strategis dalam upaya menghapuskan

3 Ahmad Djunaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif : (Sebuah

Upaya Progresif Untuk Kesejahteraan Umat), (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2006), h., 110. 4 http://www.mysharing.co/badan-wakaf-indonesia-bwi.

Page 12: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

3

kemiskinan dan menangani ketinggalan di bidang ekonomi, pendidikan,

hingga kesehatan.

Bagi masyarakat muslim, sebelum berinvestasi tidak hanya harus

mempertimbangkan produk, biaya, keuntungan, dan resiko semata.

Kesesuaian investasi dengan Prinsip Syariah adalah faktor utama karena

berkaitan dengan hubungan vertikal kepada Allah sebagai bentuk ketaatan

menjalani ajaran Islam. Semakin berkembangnya sektor ekonomi syariah di

Indonesia menyebabkan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia khususnya

berlomba-lomba mengkaji produk syariah yang belom ada atau masih jarang

di Indonesia, salah satunya adalah wakaf polis asuransi.

Program wakaf polis asuransi jiwa syariah ini didesain secara khusus

untuk memenuhi investasi akhirat para wakif melalui wakaf produktif

maupun wakaf keagamaan serta kegiatan sosial lainnya. Dalam asuransi siapa

yang menjadi ahli waris pada polis yang diwakafkan?. Termaslahat atau ahli

waris yang tercatat di polis tetaplah orang yang memiliki insurable interest

(hubungan asuransi) dengan tertanggung, misalnya istri/suami, anak/orangtua,

atau saudara kandung. Tapi atas persetujuan semua ahli waris, uang manfaat

asuransi itu kemudian diserahkan ke lembaga sosial yang ditunjuk.

Persetujuan ini dilegalkan dalam surat perjanjian yang ditandatangani semua

ahli waris dihadapan notaris.

Kehadiran manfaat wakaf menjadi momentum baru yang diharapkan

dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan penetrasi asuransi syariah

di Indonesia. Mewakafkan manfaat asuransi dan investasi pada asuransi

syariah hukumnya boleh mengikuti ketentuan yang terdapat dalam fatwa.

Konsep wakaf di asuransi terbagi dalam tiga jenis:5

1. Wakaf Fund yaitu wakaf sebagai model asuransi, dimana tabarru fund di

asuransi syariah yang disebut dana wakaf. Mekanismenya ialah sebelum

orang bertabarru dana tabarru itu dimasukkan ke dalam dana wakaf fund.

5http://www.bisnis.com/finasial/read/apa-itu-wakaf-manfaat-asuransi-dan-investasi-

asuransi-syariah, diakses pada tanggal 18 April 2018.

Page 13: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

4

2. Wakaf polis yaitu polis yang sudah jadi dan berada di tangan pemegang

polis, manfaatnya diwakafkan kepada badan atau lembaga wakaf. Polis

yang diterima badan atau lembaga wakaf berasal dari asuransi syariah

3. Wakaf sebagai fitur produk asuransi syariah yakni produk yang dibuat

perusahaan asuransi syariah dimana manfaat investasi dan manfaat

asuransi itu untuk diwakafkan.

Dalam ketentuan fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 bahwa manfaat

asuransi yang boleh diwakafkan paling banyak 45% dari total manfaat

asuransi. Ikrar wakaf akan dilaksanakan setelah manfaat asuransi secara

prinsip sudah menjadi hak pihak yang ditunjuk. Kadar jumlah manfaat

investasi yang boleh diwakafkan paling banyak sepertiga (1/3) dari total

kekayaan dan atau tidak tirkah kecuali disepakati oleh pihak ahli waris.

Melalui fatwa tersebut, berharap dapat memberikan andil untuk

perkembangan industri asuransi keuangan syariah, atau memberikan

instrument pendukung bagi kalangan industri asuransi syariah untuk

memaksimalkan perekonomian berbasis syariah.

Dalam pengelolaan dana dan penanggunan resiko, asuransi syariah

juga tidak memperbolehkan adanya gharar (ketidak jelasan) dan maisir

(judi). Dalam investasi atau manajemen dana tidak diperkenankan adanya

riba (bunga). Ketiga larangan ini, gharar, maisir, dan riba adalah area yang

harus dihindari dalam praktek asuransi syariah.6 Dewan syariah nasional

membolehkan wakaf polis dengan tiga syarat yakni harus disetujui ahli waris,

manfaat klaim yang diperoleh tidak boleh seluruhnya diwakafkan, manfaat

klaim tidak boleh diambil nazhir saat klaim asuransi terjadi tapi saat sudah

diserahkan dan disetujui ahli waris secara tertulis. Bila peserta sudah berikrar

sejak awal bila ia meninggal maka manfaat klaimnya diwakafkan, ini

dibolehkan.7

Soal uang pertanggungan yang diserahkan sebagai wakaf, dalam fatwa

hanya menyebut sebagian dan belum ada angka. Walau fiqih membolehkan

6 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2005), h., 34. 7 http://www.republika.co.id/berita/dunia/fatwa, Diakses pada tanggal 18 April 2018.

Page 14: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

5

wakaf dari polis asuransi dari seluruhnya, tapi pihak uang menyerahkan

wakaf (wakif) juga harus berpikir jangka panjang tentang keturunannya,

jangan sampai meninggalkan generasi lemah. Selain juga tujuan utama

asuransi adalah proteksi.

Dana dari polis asuransi yang boleh diwakafkan pun adalah dana hasil

investasi. Misal pada peserta asuransi syariah, dana kontribusi peserta dibagi

40 persen untuk tabarru, 40 persen untuk diinvestasikan, dan 20 persen untuk

imbal jasa bagi perusahaan asuransi. Dana investasi itu pun nanti harus dibuat

jelas dulu sebelum diwakafkan karena sebagiannya akan kembali ke tabarru

yang menjadi hak peserta lain.

Salah satu perusahaan asuransi terkemuka saat ini yaitu PT Sun Life

Financial Indonesia (Sun Life) meluncurkan produk asuransi terbarunya yaitu

asuransi syariah. Sun Life perusahaan asal kanada yang telah berdiri sejak

150 tahun ini adalah perusahaan penyedia jasa keuangan, salah satunya

asuransi. Berbeda dengan produk asuransi syariah lain, Sun Life menambah

fitur wakaf didalamnya. Sun life merupakan perusahaan asuransi syariah

pertama yang mendapat izin pengelolaan produk polis wakaf di Indonesia.

Adapun dalam hal penyaluran dana wakaf Sun Life menggandeng lembaga

pengelola aset wakaf (nazhir) yaitu Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dompet

Dhuafa, Rumah Wakaf dan lembaga yang terdaftar di BWI. Seluruh lembaga

pengelola aset wakaf tersebut telah terdaftar dan diawasi langsung oleh BWI

agar aset dikelola lebih baik dan produktif.8 Dipilihnya PT Sun Life Syariah

ini dikarenakan termasuk perusahaan asuransi yang ada produk wakaf.

Kehadiran wakaf polis asuransi syariah solusi terbaik terhadap wakaf

dimasyarakat muslim di Indonesia. Maka dari itu hadirnya wakaf polis

asuransi syariah menjadi jawaban terhadap bagaimana penerapan baik secara

teori maupun praktek seiring berkembangnya usaha perasuransian di

Indonesia dan dapat bermanfaat bagi umat islam agar memahami wakaf polis

yang ada di asuransi syariah sehingga bertambah kepercayaan bahwa

8 http://www.sunlife-syariah.com, Diakses pada tanggal 19 April 2018.

Page 15: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

6

perusahaan asuransi syariah dapat melaksanakan wakaf polis asuransi jiwa

syariah dengan benar sesuai prinsip syariah khususnya sesuai dengan Fatwa

Dewan Syariah Nasional No:106/DSN-MUI/X/2016. Melalui fatwa tersebut

mengaharapkan dapat memberikan andil untuk perkembangan industri

keuangan syariah, atau memberikan instrumen pendukung bagi kalangan

industri asuransi syariah untuk memaksimalkan perekonomian berbasis

syariah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Wakaf

Polis Asuransi Syariah Berdasarkan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016

(Studi Pada PT Sun Life Syariah)’’

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan

mengidentifikasi masalah yang nantinya akan diteliti sesuai dengan

kemampuan penulis, antara lain:

1. Hadirnya fatwa terbaru tentang wakaf manfaat asuransi dan investasi

apakah menjadi solusi terhadap perkembangan wakaf pada perusahaan

asuransi syariah di Indonesia;

2. Munculnya wakaf polis pada perusahaan asuransi syariah apakah sudah

sesuai dengan prinsip syariah;

3. Bagaimana ketentuaan nilai manfaat asuransi dan investasi yang dilakukan

perusahaan asuransi syariah;

4. Konsep dan Akad-akad yang digunakan dalam wakaf polis asuransi;

5. Hubungan kerja sama pelaksanaan antara perusahaan asuransi syariah

dengan lembaga wakaf.

C. Batasan Masalah

Agar mendapatkan suatu batasan yang jelas guna mencegah terjadinya

pembahasan yang meluas yang tidak ada kaitannya dengan pokok

permasalahan serta waktu penulis yang terbatas. Maka dalam hal ini penulis

hanya akan membahas mengenai penerapan Fatwa DSN MUI terhadap wakaf

polis asuransi pada PT Sun Life Syariah.

Page 16: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

7

D. Perumusan Masalah

Dari permasalahan diatas, adapun perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mekanisme penerapan wakaf polis asuransi syariah yang

dilakukan oleh PT Sun Life Syariah?

2. Apakah penerapan wakaf polis asuransi jiwa syariah pada PT Sun Life

Syariah sudah sesuai dengan ketentuan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan bagaimana mekanisme penerapan wakaf polis asuransi yang

dilaksanakan oleh PT Sun Life Syariah.

2. Menganalisis penerapan wakaf polis asuransi pada PT Sun Life Syariah

apakah sudah sesuai dengan ketentuan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis Menambah dan memperluas wawasan atau ilmu pengetahuan

syariah khususnya tentang wakaf polis asuransi dan menjadi sumber

referensi bagi penelitian yang dijadikan bahan perbandingan dari

penelitian yang telah ada.

2. Bagi Akademik Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan

oleh seluruh akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam memberikan

informasi, pengetahuan yang berharga mengenai penerapan wakaf polis

asuransi di PT Sun Life Syariah.

3. Bagi Masyarakat Sebagai informasi dan bahan penambah mengenai

pelaksanaan wakaf polis asuransi yang ditawarkan oleh PT Sun Life

Syariah dan juga sebagai media sosialisasi mengenai produk ini.

4. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan wacana

pemikiran kepada praktisi asuransi, dan manager operasional perusahaan,

diharapakan dapat menjadi bahan masukan perusahaan agar dapat

mengoptimalkan potensi industri asuransi terutama mengenai produk

asuransi syariah yang akan dihadapai di kemudian hari terutama untuk saat

Page 17: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

8

ini dan menghasilkan dampak positif terhadap pertumbuhan dan

perkembangan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

F. Review Studi Terdahulu

Dari penelitian ini, penulis menenukan beberapa sumber kajian yang

telah lebih dahulu membahas terkait dengan wakaf wasiat polis asuransi

syariah diantaranya:

1. Aswin Zahru Fikri (Skripsi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Institut

Agama Islam Negeri Tulungagung), yang berjudul “Analisis Wakaf Wasiat

Polis Asuransi Menurut Hukum Islam”, 2015. Skripsi ini lebih fokus

mengetahui pada praktik wakaf di lembaga wakaf Al-Azhar dalam

perspektif perundangan dan fatwa DSN-MUI tentang pedoman umum

asuransi syariah. Penelitian ini menggunakan penelitian empiris dengan

menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Uskar Nuari (Skripsi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim), yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap aplikasi Aqad Pada Produk Takaful Dana Wakaf (Ful Wakaf) di

PT Asuransi takaful Pekanbaru”, 2011. Skripsi ini bertujuan untuk

menjawab pertanyaan mengenai bagaimana aplikasi akad pada produk

takaful dana wakaf dan tinjauan hukum islam terhadap aplikasi akad pada

produk takaful dana wakaf.

3. Imarotul Lutfiya, (Skripsi Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang), yang berjudul “Produk Wakaf Cerdas di

Lembaga Wakaf Sidogiri Pasuruan Perspektif Undang-undang Nomor 41

Tahun 2004 Tentang Wakaf dan Fatwa DSN-MUI No.21/DSN-

MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah”, 2015. Skripsi ini

mengetahui dan mengkaji bagaimana praktik wakaf dilembaga wakaf

sidogiri pasuruan yang menganalisis berdasarkan fatwa DSN MUI dan

perundang-undangan tentang wakaf.

4. Romadhon Nugroho (Jurnal Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang), yang berjudul “Sinergitas Wakaf Dengan Asuransi Jiwa

Syariah Dalam Fatwa DSN-MUI No 106 tahun 2016 Tentang Wakaf

Page 18: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

9

Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi Pada Asuransi Jiwa Syariah”,

Jurnal ini lebih fokus mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi

lahirnya fatwa dan status hukum fatwa DSN-MUI tentang wakaf manfaat

asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah dan

mendeskripsikan metode penetapan hukum tentang fatwa tersebut.

5. Siska Lis Sulistiani (Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung), yang

berjudul “Analisis Implementasi Wakaf Wasiat Polis Asuransi Syariah di

Lembaga Wakaf Al-Azhar Jakarta”, Jurnal ini bertujuan terkait dengan

persoalan wakaf pentingnya masyarakat dalam memahami wakaf wasiat

polis asuransi syariah dan mengingat wakaf pada hakikatnya harus produktif

dalam bentuknya maupun dalam penyalurannya.

G. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Kerangka teori penulisan ini adalah masalah tentang analisis

penerapan wakaf polis asuransi jiwa pada PT Sun Life Syariah Dalam

penulisan ini berpedoman pada fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 yang

didalamnya membahas wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi pada

asuransi jiwa syariah.

Dalam konteks ini, perusahaan asuransi syariah berperan sebagai

penerima dan pengelola wakaf uang, sekaligus penyalur hasil investasi.

Jadi, asuransi syariah punya peran yang sangat strategis. Ini adalah peran

penuh perusahaan asuransi syariah sebagai nazhir wakaf uang. Perlu

digaris bawahi, dana wakaf yang masuk sedikitpun tidak boleh berkurang,

apalagi diguanakan untuk biaya operasioal, biaya klaim, atau apapun

terkait dengan operasional perusahaan asuransi syariah. Dana wakaf harus

menjadi “aset tetap” yang keberadaannya abadi. Karena konsep wakaf,

sebagaimana disinggung di atas, adalah harta yang diwakafkan tidak boleh

berkurang, tidak boleh habis, tapi bersifat produktif dan menghasilkan

manfaat. Jadi, kewajiban utama perusahaan asuransi syariah pada peran ini

Page 19: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

10

adalah sama dengan tugas nazhir, mengelola dan mengembangkan harta

wakaf.9

Pada pengelolaan model saving (tabungan), yang biasa

diberlakukan pada jenis asuransi syariah keluarga atau juga disebut takaful

keluarga, dana wakaf dibagi pada dua rekening: tabungan dan tabarru‟.

Bedanya dengan sistem asuransi adalah:

a. Dana wakaf pada rekening tabungan tidak boleh dikembalikan kepada

peserta (wakif), sebab dana tersebut sudah diwakafkan. Begitupula

dengan hasil investasinya, tidak boleh diberikan kepada peserta, tapi

harus disalurkan atau digunakan kepada yang berhak (mauquf alaih)

sesuai dengan keinginan peserta, “bebas”.

b. Dana wakaf pada rekening tabarru‟ konsepnya agak sedikit berbeda.

Jika biasanya dana di rekening tabarru‟ dapat langsung digunakan untuk

klaim, maka ini tidak bisa diterapkan pada dana wakaf yang masuk

pada rekening ini. Dana wakaf tersebut harus dikelola dan

diinvestasikan terlebih dahulu, baru hasil investasinya dapat digunakan

sebagai dana klaim untuk tolong menolong antar sesama peserta

asuransi. Jadi, pada aras ini, saat ikrar wakaf peserta (wakif) harus

menunjuk “peserta asuransi” perusahaan tersebut sebagai “mauquf

alaih”. Berarti, hasil investasinya digunakan sebagai dana tolong-

menolong antar sesama peserta asuransi.

9 http://bwi.or.id/index.php/ar/publikasi/artikel/715-sinergi-wakaf-dengan-instrumen-

asuransi-syariah, diakses pada 15 April 2018.

Page 20: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

11

2. Kerangka Konsep

H. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah penelitian deskriptif,10

yaitu menggambarkan permasalahan dengan

cara mengumpulkan data, dokumen dan informasi yang aktual. Data-data

yang diperoleh akan diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan kemudian

dianalisis untuk lebih lanjut untuk kemudian ditarik kesimpulan.

10

Sukandar Rumini, Metodologi Penelitian, (yogyakarta: Gajah Mada University Pres,

2004), h., 104.

Peserta

Asuransi

(Wakif)

Perusahaan Asuransi

Syariah

Peserta Asuransi

Meninggal

1.. Penunjukan Nazhir

2. Penentuan Mauquf

Alaih

Polis >

1/3 Harta Peninggalan

Polis <

1/3 Harta Peninggalan

Ikrar Wakaf

2 Orang Saksi

AHLI WARIS NAZHIR

Page 21: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

12

Mengingat penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang suatu kejadian tertentu, maka dalam Penelitian deskriptif tingkat

keyakinan harus maksimal.11

Pendekatan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif yaitu bersumber dari hasil studi

kepustakaan dan wawancara yang dilakukan terhadap pihak perusahaan

yang bersangkutan yakni PT Sun Life Syariah

2. Data Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam/jenis data yaitu :

a. Data Primer

Data primer yaitu merupakan data utama yang diambil langsung

dari perusahaan tempat objek penelitian yaitu dengan teknik

wawancara (interview) kepada pihak PT Sun Life Syariah terkait

penerapan wakaf polis asuransi syariah. Sehingga dapat memecahkan

masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang dapat dilihat

dari formulir, ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-syarat umum dan

khusus serta ilustrasi polis, brosur asuransi PT Sun Life Syariah,

Fatwa, Al-Qur‟an, Hadist, buku-buku, penelitian terdahulu, internet

dan bahan tertulis lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan

informasi dalam penelitian ini dengan cara:

a. Riset Lapangan (Field Reseach)

Penelitian yang secara langsung dari lokasi perusahaan-perusahaan

untuk memperoleh data-data dan informasi melalui:12

masalah tersebut

dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dan benar.

11

Alimuddin Tuwu, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 1993), h., 71. 12

Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi (Teori dan Aplikasi), (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2005), h., 125.

Page 22: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

13

Wawancara (interview), merupakan teknik pengumpulan data

dengan tanya jawab kepada pihak yang berkaitan langsung dengan

penelitian ini. Penulis mewancarai salah satu pihak asuransi yang

bersangkutan di PT Sun Life Syariah. Tujuan wawancara adalah untuk

memperoleh informasi data yang valid dan akurat dari pihak yang

dijadikan sebagai informasi.13

Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data yang

ditunjukan kepada subjek dokumen, dapat berupa: rekaman, catatan

pribadi, formulir, ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-syarat polis umum

dan khusus, ilustrasi polis dan brosur asuransi lainnya. Dimana penelitian

dilakukan secara langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan

gambaran yang lebih nyata mengenai kesesuaian penerapan wakaf wasiat

polis asuransi di PT Sun Life Syariah.

b. Riset Kepustakaan (library research).

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan

memahami data atau bahan yang diperoleh dari berbagai literature

seperti: Berita, Jurnal, buku-buku cetak, artikel, mailing list,

(website/internet) yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

4. Teknik Analisis Data

Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan

dianalisis dengan metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan

secara jelas dan rinci dengan didasari pada data-data tentang topik

penelitian yang diteliti, sehingga memperoleh gambaran yang diteliti dan

masalah tersebut dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dan

benar.

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan ini merujuk pada buku “pedoman penulisan

skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2017”.

13

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Asdi

Mahasatya, 2006), h., 149.

Page 23: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

14

I. Sistematika Penulisan

Agar mempermudah pembaca serta mendapatkan gambaran umum

dari penulisan skripsi ini, penulis akan menyusun pembahasan ini dibagi

menjadi lima bab,dimana setiap sub-sub bab masing-masing yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitan, review studi dahulu, kerangka teori dan konseptual,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan membahas lebih mendalam tentang teori dan

tinjauan pustaka atau studi literatur yang terkait dengan masalah

dalam penelitian ini.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Mengenai gambaran umum PT Asuransi Sun Life Financial

Syariah dan, profil PT Asuransi Sun Life Financial Syariah,

struktur organisasi PT Asuransi Sun Life Financial Syariah, visi

dan misi PT Asuransi Sun Life Financial Syariah serta produk-

produk PT Asuransi Sun Life Financial Syariah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menjabarkan dan menganalisa hasil

dari penelitiannya yaitu penerapan wakaf pada polis asuransi jiwa

syariah PT Sun Life Financial Syariah berdasarkan Fatwa

No:106/DSN-MUI/X/2016.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan

dan saran-saran baik yang dikemukakan dari pembahasan pada

bab-bab sebelumnya.

Page 24: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

15

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG WAKAF DAN ASURANSI

A. Konsep Wakaf Uang

1. Pengertian Wakaf Uang

Kata wakaf berasal dari bahasa arab waqafa. Asal kata waqafa berarti

menahan atau berhenti atau diam di tempat atau tetap berdiri. Kata waqafa-

yaqifu-waqfan sama artinya dengan habasa-yahbisu-tahbisan.14

Wakaf adalah menahan harta yang bisa dimanfaatkan sementara

barang tersebut masih utuh, dengan menghentikan sama sekali pengawasan

terhadap barang tersebut dari orang yang mewakafkan dan lainnya, untuk

pengelolaan yang diperolehkandan rill, atau pengelolaan revenue (penghasilan)

barang tersebut untuk tujuan kebajikan dan kebaikan demi mendekatan diri

kepada Allah swt. Atas dasar ini, harta tersebut lepas dari kepemilikan orang

yang mewakafkan dan dan menjadi tertahan dengan dihukumi menjadi milik

Allah.15

Menurut fatwa MUI tentang Wakaf Uang, yang dinamakan Wakaf

Uang (Cash Wakaf/Waqf al-Nuqud) adalah wakaf yang dilakukan seseorang,

kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.

Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga.

Wakaf harta benda bergerak berupa uang yang selanjutnya disebut

wakaf uang adalah wakaf berupa uang yang dapat dikelola secara produktif,

hasilnya dimanfaatkan untuk Mauquf alaih. (Peraturan BWI nomor 1 tahun

2009 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf

Bergerak Berupa Uang).

Di dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf Pasal

28-31 dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Pasal 22-27 telah

mengatur bolehnya pelaksanaan wakaf uang (harta benda berupa uang).

14 Departemen Agama RI, Fiqh Wakaf, (Jakarta: direktorat jendaral bimbingan

masyarakat islam direktorat pemberdayaan wakaf, 2006), h., 1. 15

Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam wa adlillatuhu, h., 271.

Page 25: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

16

Dengan demikian yang dimaksud wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan

oleh wakif (perseorangan, kelompok orang dan lembaga atau badan hukum

dalam bentuk uang dan surat-surat berharga, seperti saham, cek dan lainnya.

2. Dasar Hukum Wakaf Uang

Allah swt dengan fimannya di dalam Al-Qur‟an maupun rasulluah

saw dalam sabdanya tidak menyebutkan secara jelas akan istilah terhadap

perbuatan yang dikenal dengan wakaf. Sekalipun tidak jelas dan tegas wakaf

disebutkan dalam Al-Qur‟an, namun beberapa ayat memerintahkan kepada

manusia berbuat baik untuk kebaikan masyarakat dipandang oleh para ulama

sebagai landasan perwakafan, sebagai berikut:

a. Al-Quran Surat Al-Hadiid ayat 18

قه ذ م أجش كشم إن انمص ن م قشظب حسىب عبػف ن أقشظا للا قبد ذ انمص

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki

maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,

niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka, dan bagi

mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid: 18)

b. Al-Qur‟an Surat Al-Imran (3) ayat 92

ػهم ث ء فإن للا مب رىفقا مه ش ن ب رحج رىفقا مم نه رىبنا انجش حز

Artinya: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),

sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai, dan apa yang

kamu nafkahkan dari sesuatu, maka sesungguhnya Allah mengetahui-Nya.

c. Surat Al-Baqarah ayat 267

ب ان ما انخج ب أ ل رم ب أخشجىب نكم مه السض مم ش مى زه آمىا أوفقا مه غجبد مب كسجزم

حمذ غى اػهما أن للا إل أن رغمعا ف نسزم ثآخز رىفقن

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sedekahlah (di jalan Allah)

sebagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami

keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-

buruk lalu kamu sedekahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan

Page 26: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

17

ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah:

267)

Selain ayat-ayat yang mendorong manusia untuk berbuat baik untuk

kebaikan orang lain dengan membelanjakan (menyedekahkan) hartanya

tersebut, dalam hadis pun disebutkan seperti berikut ini:

a. Hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Ibnu

Majah dari Abu Hurairah.

صه للا ػه سهم شح سظ للا ػى أن سسل للا ش قبل : ) إرا مبد اإلوسبن ػه أث

نذ صبنح ذػ ، أ ػهم ىزفغ ث ن اوقطغ ػى ػمه إل مه صالس : صذقخ جبسخ ، أ

Artinya: telah menceritkan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah

telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja‟far dari Al Ala‟ dari

ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: apabila

seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga

perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do‟a anak

yang sholeh. (Hadis Riwayat Muslim).

b. Hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu

Umar menceritakan tentang kisah waqafnya Umar bin Khaththab ra:

ن ػه وبفغ ػه اثه ػمش سظ للا ػىمب ق صىب اثه ػ غ حذ ذ ثه صس صىب ض د حذ صىب مسذ بل حذ

صه للا ػه سهم فقب جش أسظب فؤر انىج ل أصجذ أسظب نم أصت مبل قػ أصبة ػمش ثخ

ب" فزصذق ػمش أو قذ ث رصذ ب قبل "إن شئذ حجسذ أصه ف رؤمشو ث ل أوفس مى فك

انقشث سس، ف انفقشاء ل ت ل ب اثه جبع أصه ف انع م للا ف سج قبة انش

ل ش مزم قب غ طؼم صذ ف أ ب ثبنمؼش ب أن ؤكم مى ن ل جىبح ػه مه م ج انس ف

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi

telah mengabarkan kepada kami Sulaim bin Ahdlar dari Ibnu „Aun dari

Nafi‟ dari Ibnu Umar Radhiyallahu„anhu telah memperoleh bagian tanah

di Khaibar, lalu ia datang kepada Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam,

seraya berkata,”Aku telah mendapatkan bagian tanah, yang saya tidak

memperoleh harta selain ini yang aku nilai paling berharga bagiku. Maka

bagaimana engkau, wahai Nabi? Engkau memerintahkan aku dengan

sebidang tanah ini?” Lalu Beliau menjawab,”Jika engkau menghendaki,

engkau wakafkan tanah itu (engkau tahan-tanahnya) dan engkau

Page 27: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

18

shadaqahkan hasilnya,” lalu Umar menyedekahkan hasilnya.

Sesungguhnya tanah ini tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan

tidak boleh diwaris, tetapi diinfakkan hasilnya.

Sedangkan dasar wakaf uang di Indonesia yang berupa Peraturan

Perundang-undangan adalah:16

1) Fatwa MUI tahun 2002 tentang Wakaf Uang.

2) Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

4) Peraturan Menteri agama nomor 4 tahun 2009 tentang Administrasi

Wakaf Uang.

5) Keputusan Menteri agama nomor 92-96 rentang Penetapan 5 LKS

menjadi LKS PWU.

6) Peraturan BWI nomor 1 tahun 2009 Pedoman Pengelolaan dan

Pengembangan Harta Benda Wakaf Bergerak Berupa Uang.

3. Jenis Wakaf Uang

Dari jangka waktunya, wakaf uang bisa dibagi menjadi:

a. Wakaf uang dengan jangka waktu tertentu

b. Wakaf uang dengan jangka waktu selamanya (Forum Lembaga Keuangan

Syariah Penerima Wajaf Uang, 2013: 10).

Dalam pelaksanaan wakaf uang, ada pihak-pihak yang terlibat di dalam wakaf

uang ini, yaitu:17

a. Wakif, yakni orang, lembaga maupun badan hukum yang mau

mewakafkan uangnya

b. Nazhir, pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola

dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.

c. LKS-PWU, adalah badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang

keuangan Syariah.

16 Anshori Abdul Ghofur, Hukum dan Praktik Perwakafan di Indonesia. (Yogyakarta:

Pilar Media. 2005). H,. 107. 17

https://bwi.or.id/regulasi-wakaf.

Page 28: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

19

d. PPAIW, Pejabat Lembaga Keuangan Syariah paling rendah setingkat

Kepala Seksi LKS yang ditunjuk oleh Menteri.

4. Tata Cara dan Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia

Wakaf uang merupakan bentuk wakaf yang sangat mudah untuk

dilakukan dan tentunya sangat bermanfaat bagi umat. Kemudahannya hanya

menyerahkan sejumlah uang dan pemanfaatan wakaf uang ini bisa untuk

kesejahteraan masyarakat. Wakif dapat mewakafkan benda bergerak berupa

uang melalui lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh Menteri. Wakaf

benda bergerak berupa uang dilaksanakan oleh Wakif dengan pernyataan

kehendak Wakif yang dilakukan secara tertulis.

Wakaf benda bergerak berupa uang diterbitkan dalam bentuk sertifikat

wakaf uang. Sertifikat wakaf uang diterbitkan dan disampaikan oleh lembaga

keuangan syariah kepada Wakif dan Nazhir sebagai bukti penyerahan harta

benda wakaf. Lembaga keuangan syariah atas nama Nazhir mendaftarkan harta

benda wakaf berupa uang kepada Menteri selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari

kerja sejak diterbitkannya Sertifikat Wakaf Uang.

Wakaf uang yang dapat diwakafkan adalah mata uang rupiah. Dalam

hal uang yang kan diwakafkan masih dalam mata uang asing, maka harus

dikonversi terlebih dahulu ke dalam rupiah (Peraturan BWI Nomor 1 tahun

2009 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf

Bergerak Berupa Uang). Wakif yang akan mewakafkan uangnya diwajibkan

untuk:

a. hadir di Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU)

untuk menyatakan kehendak wakaf uangnya;

b. menjelaskan kepemilikan dan asal-usul uang yang akan diwakafkan;

c. menyetorkan secara tunai sejumlah uang ke LKS PWU

d. mengisi formulir pernyataan kehendak Wakif yang berfungsi sebagai AIW

(Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaa Undang

Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang wakaf)

Apabila Wakif tidak dapat hadir, maka Wakif dapat menunjuk wakil

atau kuasanya untuk hadir dalam penterahan wakaf uang. Wakif atau wakil

Page 29: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

20

atau kuasanya dapat menyatakan ikrar wakaf benda bergerak berupa uang

kepada Nazhir di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) yang

selanjutnya Nazhir menyerahkan Akta Ikrar Wakaf (AIW) tersebut kepada

LKS-PWU.

Wakif dapat mewakafkan uang melalui LKS yang ditunjuk oleh

Menteri sebagai LKS Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). LKS yang

ditunjuk oleh Menteri atas dasar saran dan pertimbangan dari BWI. BWI

memberikan saran dan

pertimbangan setelah mempertimbangkan saran instansi terkait. Saran

dan pertimbangan dapat diberikan kepada LKS-PWU yang memenuhi

persyaratan sebagai berikut:18

1) Menyampaikan permohonan secara tertulis kepada Menteri;

2) Melampirkan anggaran dasar dan pengesahan sebagai badan hukum;

3) Memiliki kantor operasional di wilayah Republik Indonesia;

4) Bergerak di bidang keuangan syariah; dan

5) Memiliki fungsi menerima titipan (wadiah).

Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) bertugas:

1) Mengumumkan kepada publik atas keberadaannya sebagai LKS Penerima

Wakaf Uang;

2) Menyediakan blangko Sertifikat Wakaf Uang;

3) Menerima secara tunai wakaf uang dari Wakif atas nama Nazhir;

4) Menempatkan uang wakaf ke dalam rekening titipan (wadi>ah) atas nama

Nazhir yang ditunjuk Wakif;

5) Menerima pernyataan kehendak Wakif yang dituangkan secara tertulis

dalam formulir pernyataan kehendak Wakif;

6) Menerbitkan Sertifikat Wakaf Uang serta menyerahkan sertifikat tersebut

kepada Wakif dan menyerahkan tembusan sertifikat kepada Nazhir yang

ditunjuk oleh Wakif;

18

Peraturan BWI Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan dan Perkembangan

Harta Benda Wakaf Bergerak Berupa Uang.

Page 30: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

21

7) Mendaftarkan wakaf uang kepada Menteri atas nama Nazhir. (Peraturan

Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaa Undang Undang

Nomor 41 Tahun 2004 Tentang wakaf)

Sertifikat wakaf uang sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai:

1) nama LKS Penerima Wakaf Uang;

2) nama Wakif;

3) alamat Wakif;

4) jumlah wakaf uang;

5) peruntukan wakaf;

6) jangka waktu wakaf;

7) nama Nazhir yang dipilih;

8) alamat Nazhir yang dipilih; dan

9) tempat dan tanggal penerbitan Sertifikat Wakaf Uang.

Dalam hal Wakif berkehendak melakukan perbuatan hukum wakaf

hang untuk jangka waktu tertentu maka pada saat jangka waktu tersebut

berakhir, Nazhir wajib mengembalikan jumlah pokok wakaf uang kepada

Wakif atau ahli waris/penerus haknya melalui LKS PWU.

Wakaf uang, investasi wakaf uang dan hasil invertasi wakaf uang

yang telah disetorkan dari wakif melalui LKS PWU, selanjutnya akan

dikelola oleh Nazhir. Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang oleh

Nazhir melalui dua mekanisme:

a) Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang atas setoran wakaf uang

dan investasi wakaf uang oleh Nazhir wajib ditujukan untuk

optimalisasi perolehan keuntungan dan/ atau pemberdayaan ekonomi

ummat.

b) Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang atas hasil investasi wakaf

uang oleh Nazhir wajib ditujukan untuk pemberdayaan ekonomi ummat

dan/atau kegiatan-kegiatan social keagamaan (Peraturan BWI nomor 1

tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta

Benda Wakaf Bergerak Berupa Uang).

Page 31: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

22

B. Konsep Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Kata asuransi sendiri merupakan kata saduran dari berbagai bahasa.

Bahasa belanda assurantie yang berarti pertanggungan, bahasa Italia

insurensi dan bahasa Inggris assurance yang berarti jaminan. Dalam bahasa

arab asuransi disebut dengan tiga istilah: Pertama, at-ta‟min (perlindungan,

ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut). Kedua, at-takaful

(menjamin atau saling menanggung). Ketiga, tadh mun (saling

menanggung).19

Namun, di Indonesia asuransi syariah lebih dikenal dengan

istilah takaful yang berasal dari takafala-yatakafalu yang berarti menjamin

atau saling menanggung dalam pengertian muamalah adalah saling memikul

risiko di antara sesama orang sehingga antara satu dengan yang lain menjadi

penanggung atas risiko yang lain.20

Dari tiga istilah di atas, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN-MUI)21

dalam fatwanya memberikan definisi asuransi

syariah (Ta‟min, Takaful atau Tadhamun) sebagai usaha saling melindungi

dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam

bentuk aset dan atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembangan untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah.

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah

a. Al-Qur‟an

Apabila dilihat sepintas keseluruhan ayat al-Qur‟an, tidak terdapat

salah satu ayatpun yang menyebutkan istilah asuransi seperti yang kita

kenal sekarang ini, baik istilah “al-ta‟min” ataupun “al-takaful”. Namun

demikian, walaupun tidak menyebutkan secara tegas, terdapat ayat yang

menjelaskan tentang konsep asuransi dan yang memiliki muatan nilai-nilai

dasar yang ada dalam praktek asuransi. Di antara ayatayat al-Qur‟an

19

Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah Berkah Terakhir yang Tak Terduga,

(Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2016), h., 11. 20

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General)Konsep dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), h., 33. 21

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

Asuransi Syariah.

Page 32: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

23

tersebut antara lain:

1) Perintah Allah untuk mempersiapkan hari depan.

- QS. Al-Hasyr :18.

إن للا ارـقا للا مذ نغذ نزـىظش وـفس مب قذ ب انزه آمىا ارـقا للا خجش ثمب رـؼمهن ب أـ

Artinya; “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah

dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat

untuk esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya AllahMaha Mengetahui yang kamu kerjakan.”

2) Perintah Allah untuk saling tolong menolong dan bekerja sama

- QS. Al-Maidah : 2.

إن للا ارقا للا ان انؼذ صم وا ػه اإل ل رؼب انزق وا ػه انجش رؼب شذذ انؼقبة

Artinya: “ .....Tolong menolonglah kamu dalam(mengerjakan)kebaikan

dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya

Allah Amat berat siksa- Nya”.

- QS. Al-Baqarah : 185.

ل شذ ثكم انؼسش ثكم انسش شذ للا

Artinya:“…Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak

menghendaki kesukaran bagimu…” (QS. Al-Baqarah: 185).

3) Perintah Allah untuk saling melindungi dalam keadaan susah

- QS. Al-Quraisy : 4.

ف م مه خ آمىـ م مه جع انز أغؼم

Artinya: “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk

menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (al-

Quraisy 4).

b. Sunnah Nabi

Hadits tentang anjuran untuk tidak mendzalimi dan menelantarkan sesama

muslim.

ل رحبسذ -سهمللا ػه اصه -نه ل اسس لقبل قبح شـ ث شأ ػه ىبجشـ ل را ل ا

جبغعـ ر شـ ثال رذا خأ نمسهم اوب. اخإ نه د اػجبا كو ؼط ـ غ ثـ ؼعكم ػه ثـ ل جغ ثا

ل حقشي. ل خزن نمسهم ل ظهم ا

Page 33: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

24

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Rasulullah SAW bersabda,

“Janganlah saling dengki, janganlah saling menambah harga (dengan

maksud tidak untuk membeli, tetapi hanya untuk menaikkan harga),

janganlah saling membenci, janganlah saling acuh tak acuh, dan janganlah

seseorang di antara kamu menawar barang yang sedang ditawar orang

lain. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang

Muslim adalah saudara Muslim lainnya. tidak menzaliminya, tidak

menelantarkannya, dan tidak menghinanya”.22

c. Ijtihad

1) Fatwa Sahabat

Praktik sahabat berkenaan dengan pembayaran hukuman (ganti

rugi) pernah dilaksanakan oleh khalifah kedua, Umar bin Khattab.

Beliau berkata: “Orang-orang yang namanya tercantum dalam diwan

tersebut berhak menerima bantuan dari satu sama lain dan harus

menyumbang untuk pembayaran hukuman (ganti rugi) atas

pembunuhan (tidak disengaja) yang dilakukan oleh seorang anggota

masyarakat mereka”. Umarlah orang yang pertama kali mengeluarkan

perintah untuk menyiapkan daftar secara professional per wilayah, dan

orang-orang yang terdaftar diwajibkan saling menanggung beban.

2) Ijma‟

Para sahabat telah melakukan kesepakatan dalam hal aqilah yang

dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Adanya ijma‟ atau

kesepakatan ini tampak dengan tidak adanya sahabat lain yang

menentang pelaksanaan aqilah ini. Aqilah adalah iuran darah yang

dilakukan oleh keluarga dari pihak laki-laki (asabah) dari si pembunuh

(orang yang menyebabkan kematian orang lain secara tidak sewenang-

wenang). Dalam hal ini, kelompoklah yang menanggung pembayarannya

karena si pembunuh merupakan anggota dari kelompok tersebut. Dengan

tidak adanya sahabat yang menentang khalifah umar, dapat disimpulkan

22

Al-Hafizh Zaki al-Din „Abd Al-„Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Sahih Muslim, di

terjemahkan oleh Mukhtasar Sahih Muslim, (Beirut: Al-Maktab Al-Ismail, 2002 ), h., 1031.

Page 34: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

25

bahwa telah mendapat ijma‟ dikalangan sahabat nabi saw mengenai

persoalan ini.

3) Qiyas

Yang dimaksud dengan qiyas adalah metode ijtihad dengan jalan

menyamakan hukum suatu hal yang tidak terdapat ketentuannya di dalam

al-Qur‟an dan al-sunnah atau al-hadits dengan hal lain yang hukumnya

disebut dalam al-Qur‟an dan al-sunnah/al- hadits karena persamaan illat

(penyebab atau alasannya). Dalam kitab Fathul Bari sebagaimana yang

dikutip oleh Wirdyaningsih disebutkan bahwa dengan datangnya Islam

sistem aqilah diterima Rasulullah Saw menjadi bagian dari hukum Islam.

Ide pokok dari aqilah adalah suku Arab zaman dahulu harus siap untuk

melakukan kontribusi finansial atas nama si pembunuh untuk membayar

kontribusi keuangan ini sama dengan pembayaran premi pada praktik

asuransi syariah saat ini. Jadi, jika dibandingkan permasalahan asuransi

syari‟ah yang ada pada saat ini dapat di-qiyas-kan dengan sistem aqilah

yang telah diterima di masa Rasulullah.23

3. Mekanisme Kerja Asuransi Syariah

Di dalam operasional asuransi syariah yang sebenarnya terjadi adalah

saling bertanggung jawab, membantu dan melindungi diantara para peserta

sendiri. Perusahaan asuransi diberi kepercayaan (amanah) oleh para peserta

untuk mengelola premi, mengembangkan dengan jalan yang halal, memberikan

santunan kepada yang mengalami musibah sesuai isi fakta perjanjian tersebut.

Adapun proses yang dilalui seputar mekanisme kerja asuransi syariah dapat

diuraikan:24

a. Underwriting

Underwriting adalah proses penaksiran mortalitas atau morbiditas

calon tertanggung untuk menetapkan apakah akan menerima atau menolak

calon peserta dan menetapkan klasifikasi peserta. Underwriting asuransi

23

Wirdyaningsih,dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2005), h., 194-195. 24 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, (Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah

Asuransi Konvensional), (Jakarta : Gramedia, 2006), h., 104.

Page 35: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

26

syariah bertujuan memberikan skema pembagian resiko yang proposional

dan adil diantara para peserta yang secara relatif homogen. Dalam

melakukan proses underwriting terdapat tiga konsep penting yang menjadi

dasar bagi perusahaan asuransi untuk menerima dan menolak suatu

penutupan resiko.

Pertama, kemungkinan menderita kerugian, kondisi ini diramalkan

berdasarkan apa yang terjadi pada masa lalu.

Kedua, tingkat resiko, yaitu ketidakpastian akan kerugian pada masa yang

akan datang.

Ketiga, hukum bilangan dimana makin banyak obyek yang mempunyai

resiko yang sama atau hampir sama, akan makin bertambah baik bagi

perusahaan karena penyebaran risiko akan lebih luas dan kemungkinan

menderita kerugian dapat secara sistematis diramalkan Pada asuransi syariah

underwriting berperan:

1) Mempertimbangkan risiko yang diajukan. Proses seleksi yang dilakukan

oleh underwriting dipengaruhi oleh faktor usia, kondisi fisik atau

kesehatan, jenis pekerjaan, moral dan kebiasaan, besarnya nilai

pertanggungan, dan jenis kelamin.

2) Memutuskan meneriama atau tidak risiko-risiko tersebut.

3) Menentukan syarat, ketentuan dan lingkup ganti rugi termasuk

memastikan peserta membayar premi sesuai dengan tingkat risiko,

menetapkan besarnya jumlah pertanggungan, lamanya waktu asuransi,

dan plan sesuai dengan tingkat risiko peserta.

4) Mengenakan biaya upah (ijarah/fee) pada dana kontribusi peserta.

5) Mengamankan profit morgin dan menjaga agar perusahaan asuransi tidak

rugi.

6) Menjaga kestabilan dana yang terhimpun agar perusahaan dapat

berkembang.

7) Menghindari anti seleksi.

8) Underwriting juga harus memperhatikan pasar kompetetif yang ada

Page 36: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

27

dalam ketentuan tarif, penyebaran resiko dan volume, dan hasil survei.25

b. Polis

Polis adalah akad antara perusahaan asuransi syariah

denganpemegang polis (peserta) beserta lampiran-lampirannya yang

merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan memuat hak dan kewajiban

antara perusahaan asuransisyariah,pemegang polis dan antar peserta.26

Selain

itu polis asuransi merupakan bukti auntetik berupa akta mengenai adanya

perjanjian asuransi. Unsur-unsur yang harus ada dalam polis adalah:

1) Deklarasi, memuat data yang berkaitan dengan peserta seperti nama,

alamat, jenis dan lokasi objek asuransi, tanggal dan jangka waktu

penutupan, perhitungan dan besarnya premi serta informasi lain yang

diperlukan.

2) Perjanjian asuransi, memuat pernyataan perusahaan asuransi menyatakan

kesanggupannya mengganti kerugian atas objek asuransi apabila terjadi

kerusakan.

3) Pernyataan polis, memuat kondisi objek, batas waktu pembayaran premi,

permintaan pembatalan polis, prosedur pengajuan klaim, asuransi ganda,

subrogasi.

4) Pengecualian, memuat penyebutan dengan jelas musibah apa saja yang

tidak ditutup atau diluar penutupan asuransi.

5) Kondisi pertanggungan, memuat kondisi objek yang diasuransikan.

6) Polis ditandatangani oleh perusahaan asuransi. Dalam asuransi Islam,

untuk menghindari unsur-unsur yang diharamkan di atas kontrak

asuransi, maka diberikan beberapa pilihan kontrak alternatif dalam polis

asuransi tersebut.

c. Premi (Kontribusi)

Premi merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak

tertanggung kepada pihak penanggung untuk mengganti suatu kerugian,

kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya

25

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.

273-274. 26 Purwosusilo, “Akad-akad pada Asuransi & Reasuransi Syariah”, PPT (16 Mei 2017).

Page 37: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

28

perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung

(tranfers of risk). Premi asuransi bagi peserta secara umum bermanfaat

untuk menentukan besar tabungan peserta asuransi, mendapatkan santunan

kebajikan atau dana klaim terhadap suatu kejadian yang mengakibatkan

terjadinya klaim, menambahkan investasi pada masa yang akan datang.

Sedangkan bagi perusahaan premi berguna untuk menambah investasi pada

suatu usaha untuk dikelola. Premi yang dikumpulkan dari peserta paling

tidak harus cukup untuk menutupi tiga hal, yaitu klaim resiko yang dijamin,

biaya akuisisi, dan biaya pengelolaan operasional perusahaan”.27

Premi dalam asuransi syariah umumnya dibagi beberapa bagian, yaitu:28

1) Premi tabungan, yaitu bagian premi yang merupakan dana tabungan

pemegang polis yang dikelola oleh perusahaan dimana pemiliknya akan

mendapatkan hak sesuai dengan kesepakatan dari pendapatan investasi

bersih. Premi tabungan dan hak bagi hasil investasi akan diberikan

kepada peserta bila yang bersangkutan dinyatakan berhenti sebagai

peserta.

2) Premi tabarru‟, yaitu sejumlah dana yang dihibahkan oleh pemegang

polis dan digunakan untuk tolong-menolong dan menaggulangi musibah

kematian yang akan disantunkan kepada ahli waris bila peserta

meninggal dunia sebelum masa asuransi berakhir. Premi biaya adalah

sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta kepada perusahaan yang

digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dalam rangka

pengelolaan dana asuransi.

3. Akad Mu’amalah Pada Asuransi Syariah

Dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh seorang muslim, akad

merupakan hal terpenting yang menjadikan aktivitasnya dianggap sah dan

dapat dilanjutkan atau tidak sesuai dengan keselarasan terhadap ketentuan

27

Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, h., 108. 28

https://nurdinizer.wordpress.com/2012/06/16/mekanisme-kerja-asuransi-syariah/

diakses pada 24 Oktober 2018.

Page 38: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

29

syariah. Pada asuransi syariah terdapat beberapa akad, tetapi secara umum

diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:29

a. Kontribusi (Tabarru‟)

Akad tabarru‟ merupakan dana yang digunakan oleh para peserta

takaful (asuransi syariah) untuk saling tolong-menolong dan menanggung

kerugian atau musibah yang terjadi pada peserta lainnya, karena dalam akad

tabarru‟, pihak yang memberi dengan ikhlas memberikan tanpa ada

keinginan menerima apapun dari orang yang menerima, kecuali kebaikan

dari Allah Swt. Oleh karenanya akad dilakukan dalam bentuk hibah. Dana

tidak boleh diubah menjadi dana komersial atau dianggap sebagai

keuntungan perusahaan. Dana hanya dapat digunakan untuk keperluan

peserta, seperti klaim, cadangan, dan biaya pengelolaan seperti reasuransi

syariah. Sebagaimana Fatwa MUI No. 21 tentang Pedoman Asuransi

Syariah yang berlaku untuk asuransi jiwa, asuransi kerugian, dan reasuransi.

Lebih jelasnya, dalam fatwa dikatakan bahwa kedudukan para pihak dalam

akad tabarru‟ meliputi:30

1) Peserta/pemegang polis sebagai pemberi hibah yang akan digunakan

untuk menolong peserta yang terkena musibah.

2) Perusahaan sebagai pengelola dana hibah yang berhak untuk

mendapatkan fee (ujrah).

b. Tabarru‟ Komersil (Tijarah)

Selain akad asuransi syariah juga dapat menggunakan akad komersil

(tijarah) dalam pengelolaan dana peserta, baik melalui akad kerjasama

(syirkah) seperti mudharabah, musytarakah, dan lain sebagainya,

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Fatwa DSN MUI yang diterapkan

di Indonesia.

Akad tijarah telah diperbolehkan penerapannya dalam asuransi

syariah dengan syarat, jumlah dan waktu pembayaran yang jelas. Apabila

dalam persyaratan dan ketentuan tersebut menyalahi aturan maka tidak

29

Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah Berkah Terakhir Yang Tak Terduga, h., 60. 30

Ainur Bayinah Dkk, Akutansi Asuransi Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2017), h. 43.

Page 39: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

30

dianggap gharar dan mengandung ketidakpastian yang dapat menimbulkan

kerugian pada pihak lain, sehingga akad menjadi rusak (fasid) secara

hukum.

c. Wakalah Bil Ujrah

Wakalah bil ujrah merupakan pemberian kuasa dari peserta kepada

perusahaan asuransi atau reasuransi untuk mengelola dana peserta dan atau

melakukan kegiatan lain.31

Akad ini dianggap lebih tepat digunakan dalam

asuransi syariah dibandingkan akad mudharabah, meskipun pada praktiknya

kedua akad ini sering kali digabungkan. Oleh karena itu kebutuhan asuransi

syariah terkait pemasaran memerlukan sistem keagenan (agency system) dan

dapat pula diterapkan pada produk asuransi syariah yang mengandung unsur

tabungan (saving) maupun unsur tabarru‟ (non saving).

C. Wakaf Wasiat Polis Asuransi Syariah

Wakaf Wasiat adalah suatu perencanaan wakaf dengan mewasiatkan

secara legal sebagian dari kepemilikan aset wakif ketika yang bersangkutan

meninggal dunia namun tetap menikmati manfaat dari aset yang diwakafkan

tersebut selama wakif tersebut hidup.32

Wakaf Polis Asuransi ialah

mewakafkan sebagian nilai yang akan diterima jika polis asuransi yang telah

dimiliki telah dicairkan.33

Dalam hal ini masyarakat yang memiliki polis

asuransi dari perusahaan asuransi yang memiliki produk syariah setelah

dijadikan polis dan menjadi surat berharga maka manfaatnya atau uang

pertanggungannya dan manfaat lainnya itu diwakafkan.

Selain akad yang telah mendapatkan fatwa dari DSN-MUI diatas, ada

akad-akad lain yang menurut beberapa pakar juga dapat digunakan untuk

mengimplementasikan asuransi syariah, seperti musyarakah, wadiah, dan

akad sosial yaitu wakaf. Akad wakaf yang saat ini sedang dirancang untuk

dapat diterapkan pada praktik asuransi syariah sebagaimana yang telah

31

Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah Berkah Terakhir Yang Tak Terduga, h., 70. 32

Lembaga Wakaf Al-Azhar, http://sahabatwakaf.blogspot.co.id/2012_05_01, diakses

tanggal 22 oktober 2018. 33

Lembaga Wakaf Al-Azhar, http://www.wakafalazhar.or.id/produk/9-

wakaf+wasiat+Polis+Asuransi/, diakses tanggal 22 oktober 2018.

Page 40: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

31

dipopulerkan oleh PT. Sun Life Financial yang menjadi wakaf sebagai salah

satu fitur dalam asuransi syariah sudah mendapatkan Fatwa DSN-MUI No:

l06/DSN-MUIIXl2016 Tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat

Investasi Pada Asuransi Syariah. Dalam polis asuransi, persera memiliki 3

(tiga) hak atas polis yang dimilikinya, yaitu hak milik, milk al-raqabah

(pengawasan), milkul yad (kepemilikan), dan milkut ta arruf (penggunaan).

Oleh karena peserta mempunyai hak kepemilikan atas polis, maka dia berhak

untuk melakukan apapun termasuk pengabdian spiritual atas polisnya dan

keuntungannya jika dia menginginkannya, seperti mewakafkan polisnya.

Pada saat deklarasi wakaf polis ini, waqif diperbolehkan untuk

menentukan sendiri kemana manfaat polisnya nanti akan diperuntukkan

sesuai lembaga mana yang ia percaya, dan polis yang diwakafkan bisa

berlaku hanya setelah dia meninggal, atau sudah jatuh tempo. Maka ketika

waqif telah mewakafkan polisnya, harus diserahkan atau dipindahkan kepada

penerima wakaf atau lembaga wakaf, dan waqif juga berhak menentukan

peruntukannya sesuai dengan produk wakaf yang telah tersedia di lembaga

wakaf tersebut dengan disaksikan oleh ahli warisnya. Kasus ini biasanya

disebut waqf bil wa iyyah (wakaf dengan wasiat).34

Wakaf umumnya digunakan untuk membangun sarana-sarana umat

yang bersifat permanen; seperti masjid, sekolah, kampus, rumah sakit dan

lain-lain. Karena konsep awal dari wakaf adalah mengikhlaskan sesuatu

mengharap keridhaan Allah SWT, berupa barang atau asset yang notabennya

kekal tidak habis di telan zaman.

Konsep Asuransi Syariah Berbasis Akad Wakaf di Negara lain dalam

industri asuransi syariah di Indonesia saat ini, kita mengenal adanya 2 konsep

akad yang digunakan, yaitu; pertama akad wakalah bil ujrah dan kedua akad

mudharabah musytarakah (sebagaimana telah difatwakan oleh DSN-MUI No

50 & 52/ DSN-MUI/III/2005). Kedua akad ini (dan juga akad turunannya

atau akad yang sepadan dengannya) juga merupakan akad yang mendominasi

34

Ma‟sum Billah, Konstektualisasi Takaful dalam Asuransi Modern, (Jakarta: Uin Syarif

Hidayatullah, 2010. h., 136-137.

Page 41: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

32

penggunaan konsep Takaful (Baca; Asuransi Syariah), di hampir seluruh

negara. Namun di Pakistan, ternyata terdapat satu penerapan konsep akad

dalam Takaful yang "agak" berbeda dengan yang umumnya

diimplementasikan di beberapa negara. Pak-Kuwait Takaful Company,

sebuah peruashaan Asuransi Syariah di Pakistan menggunakan konsep waqf-

wakalah (wakaf & wakalah) dalam pengelolaannya. Bagaimanakah

implementasi dan penggunaan konsep tersebut? Ketika saya bertemu dengan

M. Ittekhar Ahmed (GM Pak-Kuwait) saya mencoba untuk menanyakan

seperti apa gambaran dan implementasi penggunaan konsep tersebut? Namun

sayangnya beliau tidak menjelaskan terlalu rinci mengenai akad wakaf-

wakalah, dan meminta saya untuk berkomunikasi dengan DPS Pak-Kuwait

Takaful Company. Nampaknya secara "akad" dalam tinjauan fiqh nya beliau

kurang menguasai. Sekilas, akad wakaf dan akad dalam asuransi syariah (

mudharabah musytarakah dan wakalah bil ujrah) merupakan dua akad yang

sangat berbeda, dan belum pernah diimplementasikan di dunia asuransi

syariah manapun sebelumnya. Wakaf umumnya digunakan untuk

membangun sarana-sarana umat yang bersifat permanen; seperti masjid,

sekolah, kampus, rumah sakit dsb. Karena konsep awal dari wakaf adalah

mengikhlaskan sesuatu mengharap keridhaan Allah SWT, berupa barang atau

asset yang notabene "kekal" tidak habis di telan zaman. Sedangkan akad

dalam asuransi syariah (seperti mudharabah musytarakah dan wakalah bil

ujrah), umumnya digunakan untuk hal-hal yang sangat sarat dengan nuansa

bisnis atau investasi. Nah, bagaimana "memadukan" antara dua jenis, Hal ini

membuat saya mencoba meraba-raba, seperti apakah sebenarnya konsep

wakaf wakalah tersebut. Dan setelah mencoba untuk "mereka-reka" dan

"mencari-cari," serta mencoba "menganalisa", ternyata konsep ini merupakan

konsep yang sangat menarik dan unik. Gambaran umumnya kurang lebih

konsepnya adalah sebagai berikut:35

35 http://wakafsyariah.blogspot.com Konsep-Asuransi-Syariah-berbasis-akad. (19

September 2018).

Page 42: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

33

1. Pada dasarnya, secara umum konsepnya hampir sama dengan konsep

takaful (baca ; asuransi syariah) dengan model saving. Hanya saja pada

bagian savingnya lebih dialokasikan untuk wakaf. Sebagai contoh (pada

model takaful dengan konsep mudharabah/ wakalah bil ujrah) ketika

nasabah membayar premi, maka premi tersebut akan diberlakukan menjadi

tiga alokasi berikut :

• ...% untuk ujrah, yang dialokasikan untuk operasional perusahaan.

• ...% untuk tabarru', untuk dana tolong menolong, dialokasikan kepada

nasabah yang terkena musibah (klaim)

• ...% untuk saving, milik peserta dan sepenuhnya akan dikembalikan ke

peserta beserta hasil investasinya

Sedangkan pada konsep wakaf wakalah, distribusi preminya adalah

hampir sama, kecuali pada sisi savingnya saja yang berubah menjadi waqif

• ...% untuk ujrah, yang dialokasikan untuk operasional perusahaan.

• ...% untuk tabarru', untuk dana tolong menolong, dialokasikan kepada

nasabah yang terkena musibah (klaim)

• ...% untuk wakaf yang diwakafkan untuk kemaslahatan umat (tidak

kembali kepada nasabah)

2. Dana wakaf yang diwakafkan, sama sekali tidak boleh diguanakan untuk

biaya operasioal, biaya klaim atau apapun terkait dengan operasional

perusahaan asuransi syariah. Dana wakaf harus menjadi aset tetap yang

keberadaannya relatif "abadi". Karena konsep wakaf itu adalah bahwa

harta yang diwakafkan tidak boleh berkurang, tidak boleh habis, namun

bersifat produktif dan menghasilkan.

Page 43: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

34

BAB III

GAMBARAN UMUM PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH

Pada bagian ini akan dijelaskan secara rinci mengenai profil perusahaan

PT Sun Life Financial. Profil perusahaan akan meliputi sejarah pendirian

perusahaan, visi-misi, nilai-nilai dasar perusahaan, produk-produk yang dimiliki,

Dewan Pengawas Syariah, serta Struktur Organisasi.

Berdasarkan uraian-uraian tentang profil perusahaan ini akan diperoleh

gambaran umum mengenai kondisi lingkungan internal PT Sun Life Financial

Indonesia.

A. Sejarah Singkat Perusahaan 36

Sejak 1995, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) telah

menyediakan berbagai produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, yang

meliputi asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, dan

perencanaan hari tua kepada para nasabah. PT Sun Life Financial memiliki

tujuan yang jelas: membantu para nasabah PT Sun Life Financial mencapai

kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih sehat.

Setiap tahun Sun Life Financial Indonesia mengalami pertumbuhan

yang signifikan di pasar di mana PT SunLife Financial beroperasi. PT Sun Life

Financial terus berupaya untuk meningkatkan produk dan layanan PT Sun Life

Financial demi memenuhi kebutuhan para nasabah.

Para karyawan serta perencana keuangan PT Sun Life Financial selalu

bekerja keras untuk meraih kepercayaan nasabah, dan PT Sun Life Financial

akan terus mengembangkan jalur distribusi keagenan (konvensional dan

syariah) dan distribusi kemitraan. Saat ini PT Sun Life Financial menyediakan

berbagai produk inovatif kepada para nasabah melalui lebih dari 102 kantor

pemasaran konvensional dan 58 kantor pemasaran syariah di 72 kota di

Indonesia.

36

PT SunLife Financial Indonesia, Tentang Sun Life Financial Indonesia, diakses di

https://www.sunlife.co.id.

Page 44: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

35

Sun Life Financial merupakan perusahaan penyedia layanan jasa

keuangan internasional terkemuka yang menyediakan beragam produk

asuransi, serta solusi pengelolaan kekayaan dan aset, baik untuk individu

maupun korporasi. PT Sun Life Financial beroperasi di sejumlah pasar utama

di seluruh dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong,

Filipina, Jepang, Indonesia, India, Cina, Australia, Singapura, Vietnam,

Malaysia, dan Bermuda.

PT Sun Life Financial memiliki ambisi untuk menjadi salah satu

perusahaan asuransi dan aset manajemen terbaik di dunia dengan membantu

para nasabah meraih kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih

sehat. Per 30 Juni 2017, Sun Life Financial memiliki total aset kelolaan sebesar

CDN 944 miliar. Sejak mulai beroperasi di Indonesia pada 1995, PT Sun Life

Financial Indonesia (Sun Life) selalu berupaya untuk membantu masyarakat

Indonesia mencapai kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih sehat,

dengan menyediakan berbagai solusi proteksi dan pengelolaan kekayaan.

Sun Life Financial Indonesia berdiri sejak tahun 1995, menyusul

kesuksesan Sun Life Financial di Amerika Utara, Hong Kong, dan Filipina.

Pada 30 Juni 2015, Risk Based Capital Sun Life Financial Indonesia mencapai

664% (konvensional) – jauh di atas persyaratan pemerintah yaitu 120% dan

122% (syariah) – jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni

30%, dengan total asset sebesar Rp 6,15 triliun. Per 30 Juni 2015, Sun Life

Financial Indonesia memiliki 93 kantor pemasaran konvensional dan 43 kantor

pemasaran syariah di 51 kota di Indonesia.37

PT Sun Life Financial selalu menempatkan nasabah sebagai fokus

dari segala hal yang PT SunLife Financial lakukan, dan PT Sun Life Financial

memastikan bahwa produk dan layanan PT Sun Life Financial dapat memenuhi

kebutuhan nasabah. Saat ini PT Sun Life Financial didukung oleh lebih dari

10.000 perencana keuangan yang tersebar di 72 kota di Indonesia yang selalu

37

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Tentang SunLife Financial Indonesia, di akses di

http://aaji.or.id/Perusahaan/sun-life-financial-indonesia

Page 45: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

36

siap melayani dan membantu para nasabah dalam mencapai tujuan keuangan

mereka.

Produk-produk proteksi keuangan PT SunLife Financial meliputi

perlindungan terhadap jiwa, kesehatan, penyakit kritis, dan kecelakaan.

Sementara untuk produk-produk asuransi yang terkait investasi, mencakup unit

link, universal life, dan asuransi dwiguna. Produk-produk tersebut ditawarkan

kepada nasabah melalui sejumlah jalur distribusi, yaitu keagenan

(konvensional dan syariah) serta kemitraan dengan bank dan penyedia layanan

telekomunikasi.

Sebagai perusahaan penyedia jasa keuangan terkemuka yang berbasis

di Kanada, PT Sun Life Financial memiliki sejarah panjang selama 150 tahun

dalam menjunjung tinggi komitmen PT Sun Life Financial – kepada nasabah,

mitra, pemangku kepentingan, dan masyarakat. Sun Life Financial adalah

sebuah perusahaan yang kuat dengan peringkat finansial yang solid. PT Sun

Life Financial berkomitmen untuk mematuhi etika bisnis dan tata laksana

dengan standar tertinggi, serta membangun masyarakat yang berkelanjutan dan

lebih sehat untuk kehidupan lebih baik.

Sun Life berdiri di Kanada pada tahun 1865, berawal dari produk yang

ranahnya konvensional, masuk di indonesia tahun 1995, ketika masuk ke dalam

pasar syariah, Sun Life akhirnya melirik yang kita sebut sebagai pasar syariah

pada tahun 2014.38

B. Visi dan Misi

1. Visi

Visi yang dimiliki PT Sun Life Financial Indonesia adalah menjadi

salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia.

2. Misi

Misi yang dimiliki PT Sun Life Financial Indonesia yaitu membantu

keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan financial.

Dengan nilai nilai :

38

http://elearning.sunrecruit-app.com.

Page 46: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

37

a. Integritas

b. Berkomitmen untuk menerapkan standar tertinggi dalam etika bisnis

dan tata kelola perusahaan yang baik.

c. Keterikatan

Menghargai perbedaan, karyawan yang berpotensi dan memotivasi,

mendukung serta memberikan penghargaan atas kontribusi yang telah

mereka berikan kepada perusahaan.

d. Berfokus Pada Nasabah

Menyediakan solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan

selalu mementingkan tercapainya tujuan finansial mereka.

e. Sempurna

Menerapkan pelaksanaan operasional yang sempurna melalui staf yang

bekerja bersama PT Sun Life Financial, produk dan layanan yang

berkualitas, dan manajemen risiko yang berbasis nilai.

f. Nilai

Memberikan nilai lebih bagi nasabah dan pemegang saham serta

komunitas di setiap negara tempat PT Sun Life Financial beroperasi.

g. Inovasi

Memahami para nasabah PT SunLife Financial untuk memberikan

mereka pengalaman yang lebih baik melalui produk-produk yang

inovatif serta layanan yang memuaskan.

C. Konsep SunLife Syariah39

Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan

Allah. Namun, manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil risiko dan juga

dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak

memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme membagi risiko seperti

yang ditawarkan oleh konsep Sun Life Syariah.

SunLife Syariah beroperasi dengan konsep tolong-menolong dalam

kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah digariskan di dalam Al-Qur‟an,

39

SunLife Financial Syariah, Konsep SunLife Syariah, diakses di

http://www.sunlifesyariah.net.

Page 47: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

38

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa” (QS Al-Maidah :

2). Dengan landasan ini, SunLife Syariah menjadikan semua peserta sebagai

satu keluarga besar yang akan saling melindungi dan secara bersama

menanggung risiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di antara

mereka.

Prinsip-prinsip syariah yang dijalankan dalam akad Sun Life Syariah

dilandaskan pada akad mudharabah, wakalah, tabarru‟ dan ta‟awun. Akad-akad

Sun Life Syariah bebas dari unsur Riba (bunga uang), Maysir (Judi), dan

Gharar (ketidakjelasan) yang dilarang dalam akad-akad keuangan Islami.

D. Produk-Produk SunLife Syariah40

Sebagai perusahaan asuransi yang terkemuka, PT Sun Life Financial

Indonesia terus berfokus pada nasabah dengan menawarkan berbagai produk

inovatif. Pada Desember 2010, PT SunLife Financial meluncurkan bisnis

syariah yang memungkinkan PT Sun Life Financial berbagi mengenai nilai dan

konsep syariah serta membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan nasabah

akan produk asuransi syariah.

Untuk memastikan para nasabah menerima pemahaman yang jelas

mengenai konsep syariah dari konsultan keuangan PT Sun Life Financial, PT

Sun Life Financial Indonesia telah merancang program pelatihan dan sertifikasi

syariah bagi seluruh tenaga pemasaran PT Sun Life Financial.

Setiap orang tentunya mendambakan ketenangan dan kepastian.

Namun di sisi lain, kita ingin menikmati manfaat lebih dari uang yang kita

miliki. Perencanaan perlindungan dari PT Sun Life Financial Indonesia

menawarkan Anda kombinasi yang sempurna dari keduanya, solusi cermat

berinvestasi yang digabungkan dengan perlindungan asuransi jiwa. Hal yang

lebih menguntungkan, program perencanaan PT Sun Life Financial dapat

disesuaikan dengan kebutuhan Anda, jadi Anda dapat menentukan sendiri

jumlah yang akan digunakan untuk produk perlindungan dan produk investasi.

Produk-Produk SunLife Financial Syariah:

40

PT SunLife Financial Indonesia, Produk-produk Asuransi Syariah,

https://www.sunlife.co.id.

Page 48: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

39

1. Brilliance Hasanah Sejahtera

Brilliance Hasanah Sejahtera adalah produk asuransi jiwa dan

investasi dengan pembayaran berkala untuk membantu Anda mencapai

kebutuhan keuangan di masa depan seperti biaya pendidikan, modal usaha,

ibadah, pernikahan anak, dana hari tua, wakaf dan lainnya yang dikelola

berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Keunggulan:

a. Perlindungan asuransi hingga usia 88 tahun

b. Minimum Kontribusi yang terjangkau dengan mata uang Rupiah dan

pilihan pembayaran secara bulanan, triwulanan, semesteran dan

tahunan

c. Dapat melakukan penambahan Dana Investasi (Kontribusi Top Up

Tunggal) untuk meningkatkan hasil investasi setiap saat dengan

minimum besarnya Rp1.500.000

d. Bebas menentukan Kontribusi dan Uang Pertanggungan sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan Anda.

e. Bebas menentukan pilihan investasi yang sesuai dengan profil risiko

dan tujuan investasi Anda.

f. Fleksibel, Anda dapat melakukan Penarikan (withdrawal) dan

Pengalihan Dana Investasi (switching) kapan saja.

g. Gratis 3x Pengalihan Dana Investasi dalam setahun.

h. Anda dapat memilih Asuransi Tambahan yang sesuai dengan

kebutuhan kondisi Anda.

i. Mendapatkan perlindungan tambahan otomatis untuk Pihak Yang

Diasuransikan, berusia antara 15-70 tahun, yaitu berupa Asuransi

Kematian karena Kecelakaan dengan Uang Pertanggungan sebesar

Rp100.000.000.

j. Dikelola secara syariah, di mana setiap Peserta saling tolong menolong

dan melindungi dengan Peserta lainnya dalam menghadapi risiko dan

penempatan investasi.

Page 49: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

40

k. Surplus Underwriting, kesempatan untuk mendapatkan Surplus

Underwriting yang dihitung setiap akhir tahun, apabila ada dan sesuai

dengan ketentuan berlaku.

2. Brilliance Hasanah Protection Plus

Brilliance Hasanah Protection Plus adalah produk asuransi unit

linked kontribusi tunggal yang dirancang khusus untuk memenuhi

kebutuhan perlindungan jiwa dan investasi yang dikelola berdasarkan

prinsip-prinsip syariah.

Keunggulan:

a. Pembayaran Kontribusi hanya 1 (satu) kali atau Kontribusi Tunggal

b. Diperbolehkan melakukan penambahan Dana Investasi (Top Up) setiap

saat, minimum besarnya adalah Rp1.500.000

c. Memberikan perlindungan hingga usia 88 tahun

d. Tersedia dalam mata uang Rupiah

e. Minimum Uang Pertanggungan adalah 125% dari Kontribusi Tunggal

atau Rp15.000.000, mana yang lebih besar

f. Tersedia fasilitas Layanan Medis Darurat Domestik dan Internasional

dari SOS International yang diberikan secara gratis untuk Kontribusi

Tunggal mulai dari Rp100.000.000

g. Pembagian Surplus Underwriting (jika ada) untuk semua Peserta sesuai

syarat dan ketentuan berlaku

3. Brilliance Hasanah Maxima (Syariah)

Asuransi Brilliance Hasanah Maxima merupakan produk

kombinasi antara asuransi dan investasi yang memberikan manfaat

asuransi jiwa syariah dan investasi yang dikelola dengan prinsip syariah.

Produk ini juga dilengkapi dengan berbagai jenis manfaat asuransi

tambahan (rider) dan memaksimalkan dana investasi melalui tambahan

manfaat berupa bonus kontribusi dan bonus loyalitas, disertai dengan

kesempatan pembagian surplus underwriting.

Keunggulan:

Page 50: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

41

a Potensi pengembangan hasil investasi optimal sejak polis berlaku,

dengan alokasi dana investasi 50% dari Kontribusi Asuransi Berkala

(KAB) sejak tahun polis pertama.

b Potensi hasil investasi semakin maksimal dengan 2 jenis bonus yang

akan ditambahkan pada nilai dana investasi peserta:

c Bonus Kontribusi mulai tahun ke-6 sebesar 5% dari KAB, dan

d Bonus Loyalitas mulai tahun ke-11 sebesar 0.5% dari rata-rata dana

investasi.

e Fleksibilitas dalam menentukan dan menambahkan nilai asuransi jiwa

dan manfaat hidup sejak awal dan selama masa asuransi.

f Tambahan manfaat kematian atau cacat tetap total akibat kecelakaan 1

kali dari nilai asuransi jiwa.

g Masa asuransi sampai pihak yang diasuransikan berusia 100 tahun.

h Pelayanan evakuasi medis darurat domestik dan internasional.

4. Brilliance Hasanah Fortune Plus (Syariah)

SunLife Financial Indonesia mempersembahkan Asuransi

Brilliance Hasanah Fortune Plus, kombinasi antara asuransi dan investasi

berbasis syariah yang memberikan manfaat asuransi jiwa yang dilengkapi

dengan manfaat cacat tetap dan kematian akibat kecelakaan. Tak hanya

itu, produk ini juga memberikan peluang hasil investasi yang optimal

untuk membantu mencapai masa depan penuh berkah bagi Anda dan

keluarga.

Keunggulan:

a. Anda mendapatkan beberapa manfaat sekaligus berupa perlindungan

asuransi dan potensi pertumbuhan dana investasi dalam satu produk.

b. Pilihan santunan asuransi sampai dengan 55 kali Kontribusi Tahunan

sesuai kebutuhan perencanaan keuangan Anda.

c. Perlindungan asuransi kecelakaan sampai dengan Rp3 miliar, sesuai

usia masuk.

Page 51: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

42

d. Investasi optimal sejak tahun polis pertama, di mana 60% premi yang

Anda bayarkan sudah diinvestasikan pada jenis dana investasi yang

dipilih.

e. Mudah dan praktis. Anda cukup membayar Kontribusi Asuransi

Berkala selama 3 tahun dan polis Anda akan tetap berlaku sampai

dengan 12 tahun, selama nilai dana investasi Anda cukup untuk

membayar biaya-biaya yang timbul sampai dengan tahun polis ke-12.

f. Tersedia 2 sub dana investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan

investasi Anda.

g. Fleksibel, bebas menentukan pilihan dan alokasi sub dana investasi,

dan melakukan penambahan dana kontribusi top ip setiap saat untuk

memaksimalkan nilai dana investasi Anda.

h. Peluang memperoleh surplus underwriting.

5. Brilliance Amanah (Syariah)

Melangkah lebih dekat ke Baitullah

a. Potensi pertumbuhan hasil investasi dengan manfaat loyalitas dan

surplus underwriting yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan

termasuk persiapan pendanaan untuk perjalanan ibadah haji, haji plus,

dan umrah.

b. Santunan berupa penggantian penghasilan dalam bentuk santunan

harian rawat inap apabila selama perjalanan ibadah, Anda harus

menjalani rawat inap baik karena sakit maupun kecelakaan.

c. Santunan asuransi untuk risiko cacat total tetap atau meninggal akibat

kecelakaan pada saat perjalanan ibadah.

d. Santunan asuransi untuk risiko meninggal selama masa asuransi.

e. Dana Haji Badal yang disediakan untuk seseorang yang akan

menggantikan Anda menunaikan ibadah haji.

Page 52: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

43

E. Kekuatan Keuangan dan Kinerja Bisnis SunLife Financial41

1. Standard & Poor‟s : AA- (Very Strong)

2. Moody‟s: Aa3 (Excellent)

3. A.M. Best : A+ (Superior)

4. DBRS : IC-1

Keterangan :

Peringkat A – AA : Perusahaan berkualitas (1 peringkat di bawah nilai

sempurna AAA).

Peringkat I C-1 DBRS : Perusahaan dengan kualitas keuangan superior.

Memiliki kekuatan di atas rata-rata dalam kualitas aset dan keuntungan

perusahaan.

1. Dana kelolaan Sun Life Financial, Inc. mencapai CAD$734 Billion (Rp

7350 Trilyun)

2. Terdaftar di bursa efek New York (NYSE), Toronto (TSX), dan Filipina

(PSE) dengan kode : SLF.

3. Risk Based Capital (RBC) Sun Life Financial Indonesia 815% (tahun

2016)

(ketentuan pemerintah minimal 120%)

4. Risk Based Capital Syariah Syariah Sun Life Financial Indonesia

mencapai 140% (tahun 2016) (ketentuan pemerintah minimal 30%)

5. Total dana yang dikelola Rp. 6.72 triliun (data per Juni 2016).

6. Total klaim yang dibayarkan Rp. 242,6 Miliar (data per Juni 2016)

7. Memilki lebih dari 1500 agen syariah dengan 55 kantor pemasaran

mandiri di 16 provinsi diseluruh Indonesia (per september 2016).

8. Di dukung oleh lebih dari 100 Telemarketing dan In Branch (per

september 2016).

41

SunLife Financial Syariah, Sekilas SunLife Syariah, diakses di

http://www.sunlifesyariah.net.

Page 53: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

44

F. Struktur Organisasi PT SunLife Financial Indonesia42

Para pemimpin di Sun Life Financial Indonesia memastikan bahwa

arah dan tindakan yang diambil oleh perusahaan berjalan sesuai dengan ambisi

dan tujuan yang ingin kami capai; menjadi salah satu perusahaan asuransi dan

aset manajemen terbaik di dunia, dan membantu nasabah kami mencapai

kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih sehat.

Gambar

Struktur Organisasi PT SunLife Financial Indonesia

42

PT SunLife Financial Indonesia, Struktur Organisasi/Organization Stucture 2018 pdf.

Page 54: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

45

Dewan Pengawas Syariah:

1. Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA

2. Dra. Rini Fatma Kartika, MH

Pusat Layanan Nasabah

Tel : 1 500786 (1 500SUN)

Fax : (021) 2966 9806

Email: [email protected], [email protected]

Jam operasional

Call Center: 07.30 – 18.30 WIB, Senin – Jumat

Pusat Layanan Nasabah: 08.30 – 16.30 WIB/WITA

Pusat Layanan Nasabah Jakarta

Menara Sun Life Lantai Dasar

Jl Dr Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan – Jakarta Selatan 12950.

Page 55: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Mekanisme Penerapan Wakaf Polis Asuransi Jiwa Sun Life Syariah

Wakaf polis asuransi jiwa syariah merupakan program yang

dimunculkan oleh perusahaan asuransi Sun Life Financial Syariah guna

memenuhi keinginan masyarakat luas dalam bidang keuangan, terutama

membantu masyarakat luas dalam menginginkan perbuatan amal kepada orang

lain dalam bidang wakaf. Dengan adanya fitur wakaf di produk asuransi Sun

Life Syariah, yang mana dana tersebut bukan untuk dirinya saja melainkan

untuk kepentingan orang lain. Hal ini, menunjukan bahwa produk asuransi

bukan hanya menguntungkan orang lain berupa menolong orang yang

kesusahan dengan melalui yayasan atau lembaga pengelola wakaf bahkan

menguntungkan ahli waris para peserta asuransi apabila peserta meninggal

dunia dalam masa perjanjian.

Wakaf polis asuransi jiwa Sun Life Syariah merupakan bentuk ibadah

yang bersifat maliyah (harta). Maksudnya adalah suatu bentuk ibadah yang

mengharapkan ridha Allah dengan cara menggunakan harta yang dimiliki.

Bentuk harta yang dipakai dalam wakaf polis asuransi Sun Life Syariah adalah

wakaf uang, yang mana wakaf uang merupakan harta bergerak sehingga

disebut wakaf tunai. Hal ini dibolehkan dengan alasan harta yang dipakai

bersifat tahan lama dan tidak habis sekali pakai karena bisa diolah secara

langsung tanpa perlu menunggu lama dan tidak habis sekali pakai karena bisa

diolah secara langsung tanpa perlu menunggu lama. Adapun keistimewaan dan

keutamaan orang yang berwakaf, dalam hal ini mengacu pada hadist Nabi

berikut ini:

صه للا ػه سهم قبل :إرا م شح سظ للا ػى أن سسل للا ش بد اإلوسبن اوقطغ ػى ػه أث

نذ صبنح ذػ ن ، أ ػهم ىزفغ ث ػمه إل مه صالس : صذقخ جبسخ، أ

Artinya: telah menceritkan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah telah

menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja‟far dari Al Ala‟ dari ayahnya

Page 56: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

47

dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: apabila seseorang

meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu):

sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do‟a anak yang sholeh. (HR.

Muslim).

Hadist di atas menjelaskan tentang pahala akan diperoleh seseorang

walaupun ia telah meninggal dunia dikarenakan hal-hal yang baik yang ia

lakukan semasa hidupnya. Berwakaf merupakan salah satu amal jariyah yang

pahalanya mengalir terus menerus walaupun yang bersangkutan sudah

meninggal dunia selama harta tersebut bermanfaat untuk orang yang banyak.

Ketentuan yang dipakai dalam wakaf polis asuransi Sun Life Syariah berupa

sistem yang berbentuk produk unit link guna memudahkan peserta

mengumpulkan dana wakaf secara berangsur-angsur merupakan solusi

perusahaan asuransi dalam membantu masyarakat yang ingin berwakaf

dengan aman tanpa adanya riba, ketidakpastian dan lain-lain yang dilarang

dalam agama Islam.43

Produk asuransi jiwa di Sun Life Syariah setiap peserta dapat

mewakafkan manfaat asuransi 45 persen dan wakaf investasi maksimal 30

persen sebagaimana ketentuannya sudah terdapat Fatwa No:106/DSN-

MUI/X/2016. Wakaf tersebut bisa dicairkan ketika pada saat pengajuan

klaim. Bahkan, perusahaan Sun Life Syariah adanya fitur wakaf berkala yang

mana sebagian nilai premi peserta bisa diwakafkan secara langsung

disalurkan setiap bulannya ke yayasan terdaftar.

1. Prosedur Pembukaan Peserta Polis Asuransi Jiwa Sun Life Syariah

Adapun beberapa tahapan seseorang yang ingin membuka polis

asuransi jiwa Sun Life Financial Syariah. Agar tahapan-tahapan tersebut

dapat dimengerti dengan mudah maka penulis akan mengambarkan

praktek penerapan polis asuransi Sun Life Financial Syariah dengan

mewancarai salah satu bagian Sun Life Syariah Bapak Harry Harmandar

selaku Sales Development Manager di Sun Life Financial Syariah.

43 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2005). h., 34.

Page 57: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

48

Prosedur (tahapan) bagi peserta yang ingin berwakaf melalui manfaat

asuransi dan manfaat investasi di asuransi Sun Life Syariah antara lain:44

a. Membuka polis produk Sun Life Syariah apa saja yang merupakan

produk asuransi jiwa syariah. Yang terdiri dari produk :

1) Brilliance Hasanah Sejahtera

2) Brilliance Hasanah Maxima

3) Brilliance Hasanah Fortune Plus

4) Brilliance Hasanah Protection Plus

5) Brilliance Amanah (Syariah)

Dari kelima produk tersebut Agen memberikan penjelasan

produk kepada calon nasabah tentang spesifikasi produk dan polis Sun

Life Syariah. Jika peserta berminat untuk menjadi peserta asuransi Sun

Life Syariah, Agen akan membuatkan ilustrasi manfaat (benefit) dari

Sun Life Syariah yang akan diterima oleh calon peserta atau ahli

warisnya. Jika calon peserta menyetujuinya, maka perlu mendatangani

ilustrasi tersebut”.

b. Kemudian calon peserta harus mengisi dengan lengkap dan benar

formulir SPAJ (Surat Perjanjian Asuransi Jiwa) Syariah, dengan

menandatangani serta melampirkan fotocopy KTP (Kartu Identitas Diri)

dan bukti pembayaran kontribusi. Dalam isi formulir terdapat beberapa

keterangan-keterangan yang harus diisi oleh calon peserta sebagai

berikut. Data calon pemegang polis, manfaat produk Sun Life Syariah,

informasi tambahan pemegang polis, data calon peserta, data calon

pekerjaan peserta, data ahli waris calon peserta, riwayat kesehatan calon

peserta, pernyataan calon pemegang polis dan pernyataan agen.

c. Selanjutnya mengisi Form Ikrar Wakaf jika nanti peserta ingin

mewakafkan hasil manfaat asuransi dan manfaat investasi ketika

penembusan polis, lalu peserta mengisi jumlah yang diwakafkan ke

Lembaga Wakaf (Nazhir) yang ditunjuk, (Nazhir terdaftar di BWI).

44

Harry Harmander, Sales Development Manager Sun Life Financial Syariah, Interview

Pribadi, 9 November 2018.

Page 58: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

49

Sebagai mitra terpecaya untuk program wakaf dalam hal ini adalah

Dompet Dhuafa yang bekerjasama dalam hal mengelola wakaf saat ini

dengan Sun Life Syariah. Apabila nazhir bukan lembaga yang terdaftar di

BWI maka nama nazhir tidak dapat dicantumkan melainkan hanya ahli

waris.

d. Agen pemasaran Sun Life Syariah akan membawa formulir aplikasi

kepesertaan, beserta dokumen lengkap (pendukung) ke Kantor Layanan

Sun Life Syariah terdekat untuk diproses akseptasi dan penerbitan

polisnya. Kantor Layanan Sun Life Syariah akan memproses aplikasi

calon peserta sesuai dengan SOP penerimaan peserta dan penerbitan

polis. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam

aplikasi pengajuan peserta asuransi Sun Life Syariah dalam (SPAJ),

terdiri dari data calon pemegang polis, data calon peserta, informasi

tambahan pemegang polis, tambahan riwayat kesehatan calon peserta

produk, data ahli waris calon peserta, pernyataan calon pemegang polis,

pernyataan agen dan lain-lain. Dalam formulir dijelaskan bahwa polis

untuk Asuransi Sun Life Syariah Menggunakan akad Wakalah bil Ujrah

dan akad Tabarru‟. Berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah, dan akad

Tabarru‟ maka terdapat beberapa hal yang harus disetujui oleh calon

pemegang polis adalah.45

1) Menyetujui untuk membayar Iuran tabarru‟ sejumlah 75% dari

Iuran Asuransi untuk dimasukkan kedalam dana Tabarru‟ dan

menghibahkannya sesuai prinsip ta‟awun dengan tujuan saling

tolong menolong diantara para peserta apabila ada pihak yang

diasuransikan mengalami musibah.

2) Menyetujui membayar Iuran Asuransi per tahun sebesar minimum

0,32 perseribu Santunan Asuransi dan maksimal 283,46 per seribu

Santunan Asuransi, tergantung usia dan jenis kelamin untuk kondisi

kesehatan standar.

45 Formulir SPAJ (Surat Perjanjian Asuransi Jiwa) Sun Life Financial Syariah.

Page 59: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

50

3) Memberi kuasa kepada Pengelola sesuai dengan Akad Wakalah Bil

Ujrah untuk mengelola administrasi dan Dana Investasi serta

melakukan transaksi atas nama saya atau kami. Dalam hal ini

peserta sebagai pihak yang memberikan kuasa dan Pengelola

sebagai pihak yang menerima kuasa. Pengelola berhak

mendapatkan Ujrah yang telah disepakati.

4) Untuk pengelolaan investasi Dana Tabarru; saya/kami selaku

pemberi kuasa dengan ini memberi kuasa kepada Pengelola selaku

penerima kuasa berdasarkan Akad Wakalah Bil Ujrah untuk

mengelola investasi Dana Tabarru‟ dengan mengacu kepada

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pengelola. Atas tugas

dan tanggung jawab tersebut, Pengelola tidak mengenakan Ujrah

dan hasil investasi Dana Tabarru‟ (jika ada) akan dikembalikan

oleh Pengelola ke rekening Dana Tabarru‟.

5) Menyetujui Iuran Tabarru‟ yang telah dihibahkan akan dimasukkan

ke dalam Dana Tabarru‟ yang akan digunakan untuk membayar

Manfaat Asuransi (selain Nilai Dana Investasi) dalam hal terjadi

Musibah yang dialami oleh pihak yang diasuransikan

6) Menyetujui dan mengikhlaskan pembagian Surplus Underwriting

(jika ada) dengan presentase pembagian (nisbah) sebesar 40%

kepada peserta, 30% kepada pengelola dan 30% disimpan dalam

Dana Tabarru‟. Apabila besarnya Surplus Underwriting yang

berhak diterima oleh peserta kurang atau sejumlah Rp. 50.000,-

(lima puluh ribu Rupiah) maka peserta mewakilkan kepada

Pengelola untuk menyalurkan kepada lembaga sosial yang memiliki

izin dari lembaga pemerintah Indonesia yang berwenang.

7) Apabila Dana Tabarru‟ tidak mencukupi untuk membayar Manfaat

Asuransi (selain berupa Nilai Dana Investasi), maka Pengelola akan

memberikan pinjaman (Qardh) kepada Dana Tabarru‟ untuk

menutupi kekurangan tersebut, yang wajib dikembalikan kepada

Pengelola dalam hal terdapat Surplus Underwriting.

Page 60: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

51

Aplikasi akad wakalah ini dapat diskemakan sebagaimana terlihat

dalam gambar di bawah ini:

Kontribusi Peserta

Bagian Peserta…%

Upah Dana Tabarru Surplus

Wakalah Biaya-biaya => (bila ada) Underwriting

Klaim

Cadangan Tabarru Insentif

Presentasi…% Qard Hasan

Dana

Pemegang Saham

Investasi

2. Fitur Wakaf Perusahaan Sun Life Syariah Dengan Lembaga

Wakaf

Program wakaf di Sun Life Financial Syariah merupakan kerjasama

dengan lembaga wakaf yang terdaftar di BWI (Badan Wakaf Indonesia).

Saat mengajukan permohonan asuransi Sun Life Syariah, peserta dapat

mewakafkan di lembaga wakaf. Setiap peserta dapat mewakafkan manfaat

asuransi maksimal 45% dan wakaf manfaat investasi maksimal 30%.

Peserta dapat menunjuk lembaga wakaf selain yang terdaftar di BWI

(badan wakaf indonesia) namun tidak dapat mengikuti prosedur program

wakaf yang berlaku diperusahaan Sun Life Syariah. Di Indonesia, program

wakaf pada polis asuransi jiwa syariah ini dicetuskan pertama kali oleh

Perusahaan Sun Life Financial Indonesia pada tahun 2016. Saat ini,

perusahaan Sun Life Syariah mengeluarkan salah satu produk terbaru yang

mana dana yang kita wakafkan setiap bulannya bisa langsung disalurkan

ke yayasan yang terdaftar.46

Produk tersebut ialah asuransi jiwa yang

menyatukan ibadah wakaf dengan proteksi diri dan memastikan para

46

Brosur Asuransi Brilliance Hasanah Maxima Sun Life Financial Syariah.

Page 61: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

52

pemegang polisnya bisa berwakaf langsung tanpa potongan yang langsung

disalurkan ke lembaga wakaf. Sun Life Syariah bekerjasama dengan 6

Nazir (lembaga wakaf) secara ekslusif, yang memiliki track record bagus

dalam penyalurannya yang produktif dari waktu ke waktu, seperti Yayasan

Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dompet Dhuafa, Rumah Wakaf, I-Wakaf

(inisiatif wakaf), dan Badan Wakaf Al-Quran (BWA).47

Fasilitas wakaf berkala hanya ada di asuransi Sun Life Financial

Syariah wakaf berkala maksimal 30% dari kontribusi asuransi berkala

(KAB). wakif tidak perlu menunggu atau memiliki dana yang besar.

Nazhir dapat segera mewujudkan infratruktur dan fasilitas yang sangat

dibutuhkan dan dana yang diterima langsung tanpa menunggu terjadinya

resiko terhadap wakif. Mauquf‟ Alaih (orang yang menerima manfaat)

segera merasakan dampak manfaat dana wakaf dan juga dana yang terus

mengalir membuat perbaikan kesejahteraan yang berkesinambungan.

Program wakaf pada produk asuransi Sun Life Syariah didukung agen

berdedikasi dan tersertifikasi wakaf, yang dikeluarkan oleh Sun Life

bekerja sama dengan DSN Institute dan Badan Wakaf Indonesia.

Merujuk pada bagaimana hubungan kerjasama PT Sun Life Syariah

dengan lembaga wakaf, peneliti kemudian membuat model terintegrasi

antara perusahaan asuransi syariah dan lembaga wakaf. Model tersebut

terdapat dua skema yang harus dilakukan

Pertama: kerjasama chaneling antara PT Sun Life Syariah dengan

Lembaga Wakaf. Kerjsama ini dapat berupa akad wakalah, di mana

Lembaga Wakaf sebagai nadzir (pengelola) yang telah mendapatkan

mandat secara resmi dari pemerintah mewakilkan kepada Lembaga

Takaful untuk menerima dana wakaf jika ada mitranya yang akan

mewakafkan uangnya ke Lembaga Wakaf. Dari kerjasama perwakilan ini,

Lembaga Wakaf dapat memberikan ujrah dari dana wakaf yang

diserahkan oleh Lembaga Takaful. Ujrah tersebut diambilkan dari

47 Fasilitas wakaf Sun Life Financial Syariah hadirkan produk asuransi Brilliance

Hasanah Maxima, http://www.sunlife.co.id.

Page 62: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

53

keuntungan pengelolaan dana wakaf yang dikelola oleh Lembaga Wakaf

yang bekerjasama dengan manajer investasi dan atau dikelola dalam

konsep bisnis profesional. Dari kerjasama ini, kedua lembaga dapat

melakukan efektifitas dan efisiensi kerja di bidangnya masing-masing.

Kedua, implementasi kemitraan antara Lembaga Takaful dengan

calon mitra. Adapun skenario kemitraan tersebut dapat dilihat pada

ilustrasi gambar berikut:

Gambar

Skenario kemitraan antara Sun Life Syariah (asuransi) dengan calon mitra lembaga wakaf48

48 Mohammad Luthfillah Habibi dan Ana Tomi Roby Candra Yudha, Membangun

Integrated Takaful dan Wakaf Model Dalam Upaya Meningkatkan kemanfaatan pemegang polis ,

al-Uqud, Journal of Islamic Economic volume 1 Nomor 2, July 2017, h., 152.

Page 63: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

54

Dari skema di atas, implementasi asuransi syariah yang terintegrasi

dengan lembaga wakaf tersebut dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

Calon mitra mendatangi perusahaan asuransi syariah untuk melakuan

kemitraan. Perusahaan asuransi menjelaskan tentang produk-produk

asuransi syariah yang sesuai dengan kebutuhan mitra. Jika mitra setuju,

maka proses dilanjutkan pada akad, dimana dalam kesepakatan, nantinya

terdapat dua akad, yaitu: Akad tabarru‟, yaitu mitra memberikan

sejumlah dana tabarru‟ sesuai dengan ketentuan premi polis yang

disetujuinya Akad wakalah. Di antara nominal polis tersebut, terdapat

sejumlah dana yang nantinya akan diserahkan kepada lembaga wakaf.

Model akad yang dilakukan dalam kemitraan ini adalah akad wakalah,

yaitu mitra mewakilkan kepada Lembaga Takaful untuk menyerahkan

sejumlah dana kepada Lembaga Wakaf sebagai wakaf tunai atas nama

dirinya.

Jika pada masa pertanggungan, pemegang polis mengalami

musibah kematian, maka Lembaga Takaful akan memberikan manfaat

berupa sejumlah dana seperti yang tertuang di dalam polis kepada ahli

waris pemegang polis.

Karena pemegang polis sudah meninggal, maka kemanfaatan

materi sudah tidak bisa diberikan lagi dan tidak diperlukan lagi oleh

pemegang polis. Ia hanya memerlukan aliran pahala yang akan

menambah amal kebaikannya pada saat penantian di alam kubur.

Investasi akhirat yang berupa wakaf tunai yang telah diserahkannya akan

mengalirkan pahala yang abadi bagi pemegang polis

Dengan diimplementasikannya integrated takaful & wakaf model

ini, maka kemanfaatan pemegang polis akan optimal. Dia akan

meninggalkan ahli waris dalam keadaan kuat (khususnya materiil) karena

mendapatkan nilai manfaat dari polis yang diikutinya dan akan

Page 64: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

55

mendapatkan pula aliran pahala dari investasi akhirat berupa wakaf tunai

yang telah dilakukannya.

Dalam mengelola penyaluran dana wakaf yang diterima, Sun Life

Syariah bekerjasama dengan lembaga pengelola aset wakaf (nazhir)

terpecaya yaitu Badan Wakaf Indonesia, Dompet Dhuafa, Rumah Wakaf,

dan 174 lembaga yang terdaftar di Badan Wakaf Indonesia (BWI). Sebagai

salah satu mitra pengelola wakaf terpecaya, Dompet Dhuafa menyambut

baik amanah serta kerjasama yang terjalin dengan Sun Life Syariah.

Dalam mengoptimalkan potensi serta menyalurkan dana wakaf

untuk kesejahteraan umat, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak

termasuk lembaga pengelola keuangan berbasis syariah. Dana yang

terhimpun, kemudian akan disalurkan oleh nazhir ke berbagai sektor sosial

yang membutuhkan, mulai dari pendidkan, ekonomi, hingga kesehatan di

bidang kesehatan misalnya. Saat ini Dompet Dhuafa memiliki jaringan

rumah sakit berbasis wakaf di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya

Rumah Sakit Dhuafa AK Medika Sribhawono di Lampung Timur.49

Ditinjau dari potensinya, Badan Wakaf Indonesia (BWI)

memperhitungkan potensi wakaf di Indonesia mencapai angka Rp180

triliun. Namun pada 2017, total penghimpunan dana wakaf baru mencapai

Rp400 miliar. Jika dikumpulkan dan dikelola dengan baik, objek wakaf

dapat dimanfaatkan sebagai investasi strategis dalam upaya menghapuskan

kemiskinan dan menangani ketertinggalan di bidang ekonomi, pendidikan,

hingga kesehatan. Pemahaman masyarakat yang menganggap bahwa objek

wakaf hanya terbatas pada tanah atau bangunan (wakaf tidak bergerak),

ditengarai menjadi salah satu alasan yang menyebabkan potensi wakaf

belum optimal. Kehadiran manfaat wakaf pada produk asuransi jiwa

syariah dari Sun Life, khususnya produk Asuransi yang memfasilitasi

masyarakat untuk tidak lagi menunda melakukan ibadah wakaf.50

49 Workshop Wakaf Bersama Dompet dhuafa oleh Imam Rulyawan, PT Sun Life

Financial Indonesia, Pada tanggal 12 November 2018.

50

PT SunLife Financial Indonesia, Tentang Sun Life Hadirkan Nilai Ibadah, diakses di

https://www.sunlife.co.id, 22 November 2018.

Page 65: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

56

3. Cara Penembusan Polis Peserta Wakaf Melalui Manfaat Asuransi

Dan Manfaat Investasi51

Adapun jika nanti peserta asuransi Sun Life Syariah ingin

penembusan polis dalam hal ini agen Sun Life Syariah akan membantu

peserta wakaf dalam bagaimana cara pengajuan klaim ketika peserta

meninggal dunia dan mewakafkan dari Manfaat Asuransi dan Manfaat

Investasi melalui asuransi produk Sun Life Syariah:

a. Sun Life melakukan konfirmasi bayar klaim kepada ahli waris.

b. Ikrar Wakaf asli bila peserta sudah ikrar wakaf sejak awal dan

dilampirkan dengan SPAJ Syariah.

c. Form ditandatangani peserta, penerima manfaat ialah ahli waris utama.

d. Ahli Waris melakukan konfirmasi penerima dana wakaf kepada nazhir.

e. peserta mengisi jumlah yang diwakafkan pada form withdrawal.

f. Sun Life mengirim Dana yang diwakafkan ke nazhir mitra Sun Life.

g. Peserta melakukan konfirmasi penerima dana wakaf ke nazhir mitra

Sun Life.

h. Nazhir menerima konfirmasi peserta.

i. Nazhir mengirimkan sertifikat wakaf ke Peserta.

Sedangkan untuk prosedur cara pengajuan klaim wakaf ketika peserta

hidup dari manfaat investasi:

a. Peserta hidup : Lembaga wakaf harus partner sun life financial syariah.

b. Peserta dapat menentukan secara mandiri kapan waktu melakukan

pencairan dana investasi yang terbentuk untuk wakaf, selama Dana

Investasi Peserta tersedia.

c. Mengisi form withdrawal yaitu mengisi jumlah investasi yang ingin

diambil.

d. Besar dana dari unsur investasi yang ditunjukan untuk wakaf pada

dasarnya diserahkan kepada peserta sebagai pemilik dana, namun

dihimbau untuk mewakafkan tidak lebih dari 30% dari total Dana

Investasi Peserta dari Polis Asuransi Syariah yang dimilikinya dan telah

51 Aris Pramana, Agency Leader Development Kantor Cabang Bekasi Sun Life Financial

Syariah, Wawancara pribadi, 25 November 2018.

Page 66: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

57

memiliki Polis atau Manfaat Asuransi lain yang ditunjukan untuk

keluarga.

e. Sun life financial syariah mengirimkan dana investasi langsung ke

partner wakaf sun life financial syariah.

f. Peserta melakukan konfirmasi ke partner wakaf.

g. Prosedur penarikan Dana Investasi untuk wakaf sebagai berikut:

1) Peserta mengisi formulir penarikan dan “Formulir Tambahan untuk

Perintah Transfer dari Pemilik Polis” yang ditunjukan untuk wakaf.

2) Dana Investasi milik Peserta dipindahkan oleh pengelola ke rekening

lembaga wakaf yang bekerjasama dengan pengelola.

3) Lembaga wakaf mencatat dan melakukan pengelolaan atas Dana

Investasi Peserta untuk tujuan wakaf.

h. Partner mengirimkan sertifikat wakaf ke peserta berlaku untuk polis

baru dan polis yang sudah berlangsung.

B. Analisis Kesesuaian Penerapan Wakaf Polis Asuransi Jiwa Sun Life

Syariah Berdasarkan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016

Pada bagian ini penulis akan menyajikan hasil penelitian yang

kemudian dikaitkan dengan konsep wakaf pada polis asuransi Sun Life

Financial Syariah kesesuaian dengan berdasarkan Fatwa Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia No:106/DSN-MUI/X/2016 tentang wakaf

manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah.

Dalam pembahasan ini akan diketahui kesesuaian antara penerapan

wakaf pada asuransi Sun Life Syariah, apakah data dilapangan telah sesuai

dengan aturan Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 dan agar penerapan wakaf

pada polis asuransi Sun Life Syariah dapat dikatakan sesuai dengan syariah

islam dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2006 Tentang wakaf. Wakaf

dalam produk asuransi Sun Life Syariah berdasarkan Fatwa No:106/DSN-

MUI/X/2016 tentang wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi pada

asuransi jiwa syariah.

Dalam masalah ini tidak ditemukan pendapat hukumnya dikalangan

madzhab, penetapan fatwa wakaf dalam manfaat asuransi dan manfaat

Page 67: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

58

investasi didasarkan pada hasil ijtihad jama‟iy (kolektif) melalui metode

bayaniy, ta‟lily (qiyasiy) istihsany, ilhaqy), istihlahy dan sad adz-dzariah.

Dalam masalah wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransi

jiwa syariah yang tidak ditemukan pendapat hukumnya di kalangan mazhab,

maka Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia menggunakan pola

istislahi yakni pertimbangan kemaslahatan berdasarkan nash umum. Dalam

pola ini, ayat-ayat umum yang dikumpulkan guna menciptakan beberapa

prinsip (umum), yang digunakan untuk melindungi atau mendatangkan

kemaslahan tertentu. Prinsip-prinsip tersebut disusun menjadi tiga tingkatan

(daruruiyat, yakni kebetulan esensial, hajiyat yakni kebutuhan sekunder dan,

tahsiniyat yakni kebutuhan kemewahan). Penetapan fatwa harus senantiasa

memperhatikan kemaslahan umum (mashalih „ammah) dan maqasid asy-

syari‟ah. Dalam hal ini DSN-MUI menggunakan kemaslahatan umum

(mashalih „ammah) dan maqashid dan asy-syariah. Hal ini dapat dilihat dari

segi maqashid-nya yakni bertujuan untuk berjaga-jaga atau menghindarkan

adanya penyelewengan tindakan yang dilakukan oleh pemegang amanah, yang

akan membawa dampak tidak terpenuhinya tujuan akad itu sendiri.52

Secara

garis besar metode istinbat hukum Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia dalam menetapkan fatwa wakaf manfaat asuransi dan manfaat

investasi pada asuransi jiwa syariah telah sesuai seperti yang telah ditetapkan.

Terkait dengan inovasi produk sangat terkait dengan fatwa-fatwa yang

dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

berdasarkan permintaan Lembaga Keuangan Syariah, seperti halnya lembaga

asuransi syariah meminta fatwa kepada DSN-MUI terkait ketentuan hukum

inovasi mereka dalam asuransi syariah yakni wakaf manfaat asuransi dan

manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah. Dalam kesempatan ini Sun Life

Financial Syariah dan Lembaga Wakaf Al-Azhar yang mengirimkan surat

terkait permohonan ketentuan hukum program manfaat investasi asuransi jiwa

syariah untuk wakaf dan permohonan aspek syariah atas wakaf wasiat polis

52 Amir Syarifuddin, Ushul fiqh jilid 2, (Jakarta: kencana prenada media group, 2014), h.,

240.

Page 68: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

59

asuransi. Berdasarkan permintaan Sun Life Financial Syariah dan lembaga

wakaf Al-Azhar terkait ketentuan hukum mewakafkan manfaat asuransi dan

manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah maka DSN-MUI melalui rapat

pleno pada 1 oktober 2016 mengelurkan keputusan fatwa DSN-MUI Nomor

106 Tahun 2016 tentang wakaf manfaat asuransi dan manfaat investasi pada

asuransi jiwa syariah. Pada fatwa tersebut DSN-MUI mengatur beberapa

ketentuan sebagai berikut:

Pertama, dalam Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 menyatakan bahwa terkait

Ketentuan Umum pada prinsipnya fatwa ini dimaksud dengan:

1. Wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan dan/atau

diistitsmar-kan tanpa lenyap bendanya, dengan tidak menjual,

menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan hasilnya disalurkan pada

sesuatu yang mubah kepada penerima manfaat wakaf yang ada.

Dalam hal ini wakaf adalah hukumnya sunnah, dana wakaf

dikelola oleh lembaga wakaf (Nazhir) sehingga kerjasama perusahaan Sun

Life Syariah dengan lembaga wakaf memberikan manfaat sosial bagi

banyak orang dan berlangsungnya terus-menerus. Adapun dana wakaf

yang terkumpul di perusahaan asuransi Sun Life Syariah yang bekerjasama

dengan lembaga wakaf tidak berkurang sedikitpun. Produk Sun Life

Syariah tidak ada produk khusus diwajibkan wakaf karena hukum wakaf

sunnah, maka dalam hal penerapan fitur wakaf pada perusahaan Sun Life

Syariah dengan Lembaga Wakaf sudah sesuai aplikasinya dalam aturan

hukum islam dan fatwa yang terkait dalam aturan wakaf.

2. Manfaat Asuransi adalah sejumlah dana yang bersumber dari Dana

Tabarru' yang diserahkan kepada pihak yang mengalami musibah atau

pihak yang ditunjuk untuk menerimanya.

Untuk pengelolaan investasi Dana Tabarru; peserta Sun Life

Syariah selaku pemberi kuasa dengan ini memberi kuasa kepada Pengelola

Sun Life Syariah selaku penerima kuasa berdasarkan Akad Wakalah Bil

Ujrah untuk mengelola investasi Dana Tabarru‟ dengan mengacu kepada

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pengelola. Atas tugas dan

Page 69: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

60

tanggung jawab tersebut, Pengelola tidak mengenakan Ujrah dan hasil

investasi Dana Tabarru‟ (jika ada) akan dikembalikan oleh Pengelola ke

rekening Dana Tabarru‟. Berdasarkan isi dari kontrak polis Sun Life

Financial Syariah bahwa dana tabarru yang nantinya untuk biaya

penembusan polis terkait dana wakaf harus sesuai prinsip syariah, maka

dalam hal ini penerapan dana tabarru pada asuransi Sun Life Syariah untuk

wakaf manfaat asuransi sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

3. Manfaat Investasi adalah sejumlah dana yang diserahkan kepada peserta

program asuransi yang berasal dari kontribusi investasi peserta dan hasil

investasinya.

Prinsip dasar investasi asuransi Sun Life syariah yaitu bahwa

perusahaan selaku pemegang pangan amanah wajib melakukan investasi

terhadap dana yang terkumpul dari peserta, dan investasi yang dimaksud

harus sesuai dengan prinsip syariah. Investasi keuangan Sun Life berkaitan

secara langsung dengan suatu aset terbuka atau kegiatan usaha yang

spesifik dan menghasilkan manfaat, karena itu manfaat investasi dari

perusahaan Sun Life Syariah salah satu bentuk investasi yang sesuai

dengan syariah boleh manfaat investasi diwakafkan.53

Kedua, dalam Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 menyatakan bahwa terkait

Ketentuan Hukum pada prinsipnya fatwa ini dimaksud dengan:

1. Pada prinsipnya Manfaat Asuransi dimaksudkan untuk melakukan mitigasi

risiko peserta atau pihak yang ditunjuk.

Pengalihan resiko dengan cara memitigasi resiko tersebut dari

peserta asuransi kepada peserta asuransi lainnya (pada asuransi syariah)

atau kepada perusahaan asuransi (pada asuransi konvensional) merupakan

fungsi dasar dari produk asuransi. Dengan adanya rasa ingin melindungi

diri terhadap resiko, maka muncullah rasa kepentingan terhadap asuransi.

Seseorang dapat dianggap mempunyai kepentingan di dalam perjanjian

asuransi apabila orang tersebut menderita kerugian ekonomi, sehingga

perusahaan asuransi Sun Life Syariah lah menghadirkan berbagi kebaikan

53

http://www.sunlife.co.id/Investment/Fund.

Page 70: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

61

kepada sesama yang lebih membutuhkan melalui fitur wakaf serta

melindungi peserta ingin proteksi pribadi, ahli waris dan perencanaan

keuangan yang lebih baik apabila terjadinya musibah. Maka pemberian

ganti rugi oleh perusahaan asuransi Sun Life Syariah yang dikenal dengan

klaim asuransi dikeluarkan dalam bentuk financial, dapat berupa klaim

uang maupun ganti rugi dari perusahaan asuransi Sun Life Syariah sudah

sesuai fatwa dengan apa yang diperjanjian pada kontrak polis.

2. Mewakatkan Manfaat Asuransi dan Manfaat lnvestasi pada asuransi jiwa

syariah hukumnya boleh dengan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam

Fatwa ini.

Dalam ketentuan hukum pada fatwa tersebut Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia membolehkan wakaf dari Manfaat

Asuransi dan Manfaat investasi dengan tiga syarat yakni harus disetujui

ahli waris, manfaat klaim tidak boleh diambil nazhir saat klaim asuransi

terjadi tapi saat sudah diserahkan dan disetujui ahli waris secara tertulis.

Bila peserta sudah berikrar sejak awal bila ia meninggal maka manfaat

klaimnya diwakafkan, ini diperbolehkan. Dewan Syariah Nasional Majelis

Ulama Indonesia menyatakan soal uang pertanggungan yang diserahkan

sebagai wakaf. Dalam hal ini produk wakaf hanya ada dipolis asuransi Sun

Life Syariah dan dana wakaf hanya diperbolehkan pada polis asuransi jiwa

syariah. Berdasarkan uraian tersebut perusahaan Sun Life konvensional

tidak ikut campur dalam hal mewakafkan dari manfaat asuransi dan

manfaat investasi dan juga perusahaan Sun Life Financial Indonesia telah

mengikuti terhadap aturan fatwa yang berlaku.

Ketiga, dalam Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 menyatakan bahwa terkait

Ketentuan Khusus pada prinsipnya fatwa ini dimaksud dengan:

1. Ketentuan Wakaf Manfaat Asuransi

a. Pihak yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi menyatakan janji

yang mengikat (wa'd mulzim) untuk mewakatkan manfaat asuransi

Dari penjelasan tersebut perusahaan sun Life Syariah

menerapkan bahwa dalam pihak yang diasuransikan, terdapat form ikrar

Page 71: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

62

wakaf menyatakan dengan ini wakif nantinya berikrar untuk berwakaf

Manfaat Asuransi dari nomor SPAJ Sun Life Syariah yang tertera

(selanjutnya disebut “Dana Wakaf peserta polis asuransi Sun Life

Syariah menyediakan fasilitas wakaf dengan menyatakan janji yang

mengingkat (wa‟d mulzim) bagi yang ingin mewakafkan manfaat

asuransi baik boleh diawal saat daftar maupun dikemudian hari.

Pernyatakan janji yang mengingkat (wa‟d mulzim) pada form Ikrar

Wakaf di Sun Life ini berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan

penerima manfaat. Apabila waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak

tanggal berlaku asuransi. belum melengkapi persetujuan Penerima

Manfaat, maka perjanjian ikrar wakaf ini batal dan sebagai Peserta/Wali

dari pihak yang diasuransikan, Penerima Manfaat dan/atau seluruh ahli

waris pihak yang diasuransikan, membebaskan PT Sun Life Financial

Indonesia dari perselisihan yang timbul akibat dan/atau yang

sehubungan dengan form Ikrar Wakaf54

. Apabila nazhir bukan lembaga

yang terdaftar di BWI maka nama nazhir tidak dapat dicantumkan

melainkan hanya ahli waris. Dalam hal ini pada pernyataan janji

perusahaan Sun Life Syariah sudah selesai maka wakif mendapatkan

surat keterangan Endowment55

dan PT Sun Life Syariah sudah sesuai

pelaksanaannya berdasarkan ketentuan fatwa tersebut.

b. Manfaat asuransi yang boleh diwakatkan paling banyak 45% dari total

manfaat asuransi.

Dalam penerapan wakaf pada polis asuransi jiwa Sun Life

Syariah sudah sesuai dengan ketentuan fatwa yang menyatakan jumlah

maksimal wakaf wasiat yang dapat dipilih oleh peserta utama paling

banyak 45% dari manfaat meninggal dunia sebagaimana terdapat pada

perjanjian form ikrar wakaf. Adapun ketentuan fiqih membolehkan

wakaf dari polis asuransi seluruhnya, tapi pihak yang menyerahkan

54

Form Ikrar Wakaf Sun Life Financial Syariah. 55

Jenis asuransi jiwa dengan jaminan pemberian jumlah dana pertanggungan pada saat

tertanggung meninggal dunia dan/atau juga akan diberikan secara keseluruhan pada masa akhir

kontrak.

Page 72: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

63

wakaf (wakif) juga harus berpikir jangka panjang tentang keturunannya,

jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah. Selain juga tujuan

utama asuransi adalah proteksi.56

c. Semua calon penerima manfaat asuransi yang ditunjuk atau

penggantinya menyatakan persetujuan dan kesepakatannya.

Persaksian di Sun Life Syariah ini sebagai penguat dalam akad

jika suatu saat ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Disamping

itu pula Sun Life tidak perlu lagi memanggil petugas notaris guna

memperkuat pesaksian secara hukum kenegaraan. Dalam persaksian

wakaf wasiat polis di Sun Life Syariah tidak harus terdiri dari minimal

1 orang laki-laki atau 2 orang perempuan sesuai ketentuan persaksian

dalam Islam, yakni sudah „aqil baligh, beragama Islam, dan bisa

dipercaya dalam persaksiannya. Biasanya yang menjadi saksi ketika

ikrar wakaf dilakukan ialah agent asuransi Sun Life Syariah.57

Pada pelaksanaan perusahaan Sun Life Syariah peserta wajib

mencantumkan nama lembaga wakaf yang terdaftar di BWI. sebagai

penerima manfaat pada SPAJ Sun Life Syariah. Ahli waris menyatakan

penerima manfaat yang menandatangani form Ikrar Wakaf, menyatakan

telah membaca, memahami dan berjanji akan melaksanakan seluruh

ketentuan, khususnya wakaf atas Manfaat Asuransi. Dalam Ikrar Wakaf

Sun Life Syariah ahli waris berhak dalam menandatangani dalam ikrar

tersebut akan tetapi peserta hanya menyampaikan tanda tangan ke ahli

waris supaya tidak ada perselisihan di kemudian hari. Dalam hal ini

perusahaan Sun Life Syariah dengan ahli waris pada pelaksanaan tidak

ikut campur secara keseluruhan sebagaimana berhak menurut hukum

waris Islam.

d. lkrar wakaf dilaksanakan setelah manfaat asuransi secara prinsip sudah

menjadi hak pihak yang ditunjuk atau penggantinya.

56

Fathurrahman Djamil, Dewan Pengawas Syariah Sun Life Financial Syariah, Interview

Pribadi, 29 November 2018. 57 Harry Harmander, Sales Development Manager Sun Life Financial Syariah, Interview

Pribadi, 9 November 2018.

Page 73: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

64

Pada asuransi Sun Life Syariah pelaksanaan Ikrar Wakaf

dilaksanakan setelah pengajuan klaim manfaat asuransi atau manfaat

investasi pada pernyataan endowment dari Sun Life Syariah apabila

secara prinsip sudah menjadi hak pihak saat persyaratan sudah dipenuhi

oleh peserta. Maka, dana manfaat asuransi dan investasi yang untuk

diwakafkan sudah perjanjikan dalam form Ikrar Wakaf dari Sun Life

tidak boleh dibatalkan. Pihak perusahaan Sun Life Syariah ini

membantu Wakif datang ke PT Sun Life Syariah lalu mengisi akta ikrar

wakaf dan wakif menyetor nominal wakaf uang ke rekening lembaga

wakaf yang terdaftar di BWI (Badan Wakaf Indonesia). Wakif

mengucapkan shighah wakaf dan menandatangani akta ikrar wakaf

bersama agen Sun Life Syariah dan yang menjadi penjabat pembuat

akta ikrar wakaf (PPAIW) ialah Sun Life Syariah sebagai penjabat

pembuat akta ikrar wakaf. Dalam hal ini pihak Perusahaan Sun Life

Syariah mencetak sertifikat wakaf uang.

2. Ketentuan Wakaf Manfaat Investasi

a. Manfaat investasi boleh diwakatkan oleh peserta asuransi.

Perusahaan Sun Life Syariah salah satu bentuk investasi yang

sesuai dengan prinsip syariah adalah membeli saham perusahaan, baik

perusahaan non publik maupun perusahaan public (terbuka). Dalam hal

ini dana manfaat investasi dari perusahaan Sun Life Syariah alokasi

dana investasi di saham-saham syariah dan instrument pasar uang

syariah yang bertujuan untuk memberikan potensi hasil investasi jangka

panjang dengan tingkat resiko relatif tinggi jika pada saham salam

equity fund dan jika pada saham salam balanced fund yaitu investasi

pada instrument-intrument pasar modal dan pasar uang syariah yang

bertujuan untuk memberikan hasil investasi jangka panjang dengan

tingkat resiko mederat dari tingkat sub dana investasi yaitu Salam

Equity Fund: Dinvestasikan pada saham (>80%) dan/atau pendapatan

tetap syariah (<20%) untuk memperoleh hasil investasi yang optimal

dengan resiko yang tinggi. Salam Balanced Fund: Diinvestasikan pada

Page 74: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

65

saham (<75%) dan/atau pendapatan tetap syariah (<100%)58

untuk

memperoleh hasil investasi yang optimal dengan resiko yang moderat.

Maka hasil manfaat investasi dari perusahaan Sun Life Syariah boleh

diwakafkan karena investasinya sudah sesuai prinsip syariah yang mana

perusahaan Sun Life selalu mengeluarkan hasil laporan kinerja investasi

pada public dan tidak ada unsur yang diharamkan dalam hal ini.

b. Kadar jumlah manfaat investasi yang boleh diwakatkan paling banyak

sepertiga (1/3) dari total kekayaan dan/atau tirkah, kecuali disepakati

lain oleh semua ahli waris.

Dalam kontrak polis asuransi jiwa Sun Life Syariah Manfaat

Investasi maksimal sebesar 30% dari Besar dana yang terbentuk dari

Manfaat Investasi bergantung pada Nilai Unit saat dana tersebut

dicairkan. Dan perusahaan Sun Life Syariah boleh seluruhnya

diwakafkan asalkan pihak Ahli Waris menyetujui. saat mengisi

perjanjian Ikrar Wakaf tidak bisa seluruhnya 100% hasilnya

diwakafkan, yang boleh diisi hanya 30% dalam perjanjian pada form

ikrar wakaf Sun Life Syariah.

3. Ketentuan Ujrah terkait dengan produk wakaf

a. Ujrah tahun pertama paling banyak 45% dari kontribusi reguler.

Penjelasan nilai ujrah ini terdapat dalam kontrak polis asuransi

jiwa Sun Life Finacial Syariah yang mana sudah sesuai dengan

ketentuan khusus fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 yang hasilnya tidak

melebihi ketentuan. Berdasarkan form akad SPAJ Sun Life Syariah

bahwa untuk tahun pertama ujrah sebesar 0% dari bagian pada ujrah

berkala.

b. Akumulasi ujrah tahun berikutnya paling banyak 50% dari kontribusi

reguler.

Dan untuk ujrah tahun berikutnya 45% dari kontribusi reguler

yang mana terdapat pada bagian ujrah berkala pada form akad SPAJ

Sun Life Syariah.

58

Kontrak Polis Asuransi Jiwa Sun Life Financial Syariah.

Page 75: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

66

Adapun untuk lebih jelasnya presentase tentang ketentuan ujrah

yang secara khusus pada fitur wakaf produk asuransi jiwa Sun Life

Financial Syariah adalah sebagai berikut:59

a. Ujrah Pengelolaan Resiko sebesar 25% dari Iuran Asuransi;

b. Ujrah administrasi sebesar Rp. 40.000;

c. Ujrah akuisisi sebesar 50% dari Kontribusi Asuransi Berkala (KAB)

tahun pertama

d. Ujrah berkala sebagai berikut:

e. Ujrah penarikan Nilai Dana Investasi dan Penembusan Polis sebagai

berikut:

Tahun

Polis

Presentase dari Nilai Dana

Investasi yang ditarik

1-3 100%

4 80%

59

Form Akad SPAJ (surat perjanjian asuransi jiwa) Sun Life Financial Syariah, Produk

Asuransi Brilliance Hasanah Maxima.

Tahun Ke-

Presentase dari

KAB

1 0%

2 40%

3 30%

4 15%

5 dan

seterusnya

0%

Page 76: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

67

5 70%

6 60%

7 50%

8 0%

f. Ujrah Kontribusi sebagai berikut:

Tahun ke- KAB Kontribusi Investasi

Berkala

Kontribusi

Investasi Tunggal

1 0% 5% 5%

2-5 0% 5% 5%

6 dan seterusnya 0% 5% 5%

g. Ujrah pengelolaan investasi Salam Equity Fund dan Salam Balanced

Fund: masing-masing maksimal 2,5% per tahun dari Nilai Aktiva

Bersih.

h. Ujrah kostodian sebesar 0,35% per tahun untuk setiap jenis Dana

Investasi yang dihitung dari Nilai Aktiva Bersih.

i. Ujrah Pengalihan (dikenakan mulai pengalihan keempat dalam 1 (satu)

Tahun Polis) sebesar 0,5% dari total transaksi pengalihan atau minimal

Rp. 100.000,00 mana yang lebih besar.

Dari hasil analisis tersebut, kesesuaian penerapan wakaf pada polis

asuransi jiwa Sun Life Syariah berdasarkan fatwa60

bahwa ketentuannya

sudah sesuai dengan lampiran isi kontrak polis dan form Ikrar Wakaf yang

menyatakan bahwa:

Saya sebagai Peserta/Wali dari pihak Yang Diasuransikan, dengan ini

berikrar untuk berwakaf Manfaat Asuransi dan/atau Manfaat Investasi dari

60 Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 Tentang Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi

Pada Asuransi Jiwa Syariah.

Page 77: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

68

nomor SPAJ yang tertera di atas (selanjutnya disebut “Dana Wakaf”), dengan

rincian jumlah Dana Wakaf sebagai berikut:61

Rincian Penerima Manfaat termasuk Nazhir (Nama Lembaga Wakaf)

dan nama-nama Penerima Manfaat adalah sebagai berikut:

No Nama Penerima

Manfaat dan Nazhir

Manfaat Asuransi

(dalam presentase)

Manfaat Investasi

(dalam presentase)

Total 100 100

Catatan:

Wakaf Manfaat Asuransi maksimal sebesar 45%

Wakaf Manfaat Investasi maksimal sebesar 30%

Besar dana yang terbentuk dari Manfaat Investasi bergantung pada Nilai Unit

saat dana tersebut dicairkan.

Saya mengerti bahwa Ikrar Wakaf ini hanya berlaku apabila Polis dalam

keadaan aktif (bukan lapse).

Melalui Ikrar Wakaf ini saya menunjuk Penerima Manfaat pada urutan

pertama untuk melaksanakan Ikrar Wakaf atas Manfaat Asuransi dan/atau

Manfaat Investasi apabila Pihak Yang Diasuransikan meninggal dunia.

Sedangkan wakaf atas Manfaat Investasi (apabila ada) sepanjang Saya hidup,

akan dilaksankan oleh saya sendiri.

Agar Ikrar Wakaf ini sah, maka Saya sertakan persetujuan penerima Manfaat

di bawah ini. Apabila di kemudian hari ada ahli waris yang belum

dicantumkan, tidak setuju atau terjadi perselisihan, maka Ikrar Wakaf yang

telah dibuat ini tidak dapat dibatalkan dengan alasan apapun kecuali untuk

membayar sisa hutang atas nama Pihak Yang Diasuransikan.

Persetujuan Penerima Manfaat:

61

Form Ikrar Wakaf Asuransi Sun Life Financial Syariah.

Page 78: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

69

No Nama Penerima

Manfaat

No

KTP

Hubungan Tanda

Tangan

Tanggal

Ikrar Wakaf ini berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan Penerima

Manfaat. Apabila waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal berlaku

asuransi, Saya belum melengkapi persetujuan Penerima Manfaat, maka ikrar

wakaf ini batal dan Saya, sebagai Peserta/Wali dari Pihak Yang

Diasuransikan, Penerima Manfaat dan/atau seluruh ahli waris Pihak Yang

Diasuransikan, membebaskan PT Sun Life Financial Indonesia dari

perselisihan yang timbul akibat dan/atau yang sehubungan dengan Ikrar

Wakaf.

Ikrar Wakaf ini dapat ditandatangani oleh Penerima Manfaat dalam Salinan

yang terpisah, setiap Salinan yang ditandatangani dan disampaikan adalah

asli, tetapi semua Salinan bila disatukan membentuk satu instrument yang

sama.

Apabila ikrar wakaf ini batal atau Pihak Yang Diasuransikan meninggal dunia

sebelum ikrar Wakaf efektif, maka pembayaran Manfaat Asuransi dan

Manfaat Investasi akan dibayarkan kepada Penerima Manfaat yang tercantum

dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah.

Penerima Manfaat yang menandatangani Ikrar Wakaf ini, menyatakan telah

membaca, memahami dan berjanji akan melaksanakan seluruh ketentuan,

khususnya wakaf atas Manfaat Asuransi dan/atau Manfaat Investasi yang

tertuang dalam Ikrar Wakaf ini.

Demikian Ikrar Wakaf ini dibuat tanpa paksaan apapun serta dapat

dipertangungjawabkan secara hukum. Semoga wakaf ini diterima oleh Allah

SWT serta dapat menjadi bekal di akhirat dan bermanfaat untuk kemaslahatan

umat”.

Page 79: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

70

Dari ketentuan tersebut menunjukan bahwa besaran wakaf wasiat

polis asuransi menjadi terbatas tidak bisa seluruhnya, yaitu maksimal 45%

untuk wakaf pada manfaat asuransi serta maksimal 1/3 dari manfaat investasi

asuransi jiwa syariah, kecuali disepakati oleh para ahli waris. Wakaf

produktif melalui wakaf wasiat polis asuransi jiwa syariah dari sisi unsur

kepemilikannya sebagai objek wakaf belum sepenuhnya dimiliki oleh wakif

sehingga ini menjadikan perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang

kesahannya, walaupun secara prinsip telah dimiliki oleh wakif, namun masih

membuka ruang sengketa karena objek wakaf tersebut belum dimiliki

sepenuhnya. Akad wakaf wasiat polis asuransi syariah sendiri masih

berpotensi dibatalkan oleh wakif maupun oleh pihak asuransi syariah salah

satunya jika pihak wakif mendapatkan kesulitan dalam membayar premi

sebelum jatuh tempo.

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian dengan ketentuan fatwa,

maka dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan wakaf pada asuransi jiwa syariah

di PT Asuransi Sun Life Financial Syariah telah sesuai dengan fatwa,

sebagaimana yang di atur dalam Fatwa Dewan Nasional Majelis Ulama

Indonesia No:106/DSN-MUI/X/2016 tentang wakaf manfaat asuransi dan

manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah. Hal ini penerapannya sudah

sesuai pengelolaan dalam hubungan kerjasama pihak perusahaan Sun Life

Syariah dengan lembaga wakaf.

Page 80: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka

penerapan wakaf pada produk asuransi jiwa Sun Life Financial Syariah dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Program wakaf pada produk asuransi jiwa Sun Life Syariah

merupakan kerjasama dengan lembaga wakaf. Program berwakaf di Sun Life

Syariah solusi membantu masyarakat luas dalam menginginkan perbuatan amal

ibadah kepada orang lain dalam bidang wakaf pada penerapannya langsung

disalurkan tanpa potongan dan aman dengan tenaga pemasar tersertifikasi

wakaf advisor. Sebagai produk unit link syariah perusahaan asuransi Sun Life

Syariah mengkobinasikan manfaat proteksi, dan investasi, serta wakaf dalam

kesatuan produk. Setiap peserta dapat mewakafkan manfaat asuransi atau

manfaat investasi sesuai ketentuan fatwa yang berlaku dengan menyatakan

janji melalui Ikrar Wakaf setelah mendapatkan persetujuan dan kesepakatan

dari pihak perusahaan lalu peserta akan mendapatkan sertifikat wakaf setelah

ikrar wakaf dilaksanakan.

Kesesuaian penerapan wakaf polis asuransi jiwa Sun Life Financial

Syariah terhadap dengan ketentuan fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 ketika

peserta ingin berwakaf maka bagaimana prosedur pelaksanaan perusahaan

asuransi Sun Life Syariah terdapat beberapa unsur terkait didalamnya yaitu:

kesesuaian aturan fatwa terhadap pelaksanaan perusahaan Sun Life Syariah

bekerjasama dengan lembaga wakaf dalam hal mengelola dana yang

diwakafkan. Kesesuaian pernyataan perjanjian form Ikrar Wakaf Sun Life

Syariah batas maksimal sesuai ketentuan fatwa pada wakaf wasiat (manfaat

meninggal dunia) jumlah sebesar 45% dan wakaf manfaat investasi sebesar

30% serta menganalisis kesesuaian prinsip syariah pada akad wasiat yang

digunakan pada kontrak polis asuransi jiwa Sun Life Syariah pada

Page 81: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

72

penerapannya perusahaan menggunakan akad tabarru‟ dan menggunakan akad

wakalah bil ujrah sebagian manfaatnya boleh diwakafkan. Dan kesesuaian

ujrah tahun pertama dan tahun berikutnya pada fitur wakaf pada produk

asuransi jiwa Sun Life Syariah berdasarkan fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016.

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian dengan ketentuan fatwa, maka dapat

dijelaskan bahwa pelaksanaan wakaf pada produk asuransi jiwa syariah di PT

Asuransi Sun Life Financial Syariah telah sesuai dengan syariah Islam,

sebagaimana yang di atur dalam Fatwa Dewan Nasional Majelis Ulama

Indonesia No:106/DSN-MUI/X/2016 tentang wakaf manfaat asuransi dan

manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah.

B. Saran

Dari penelitian yang dilakukan selama ini, peneliti ingin memberikan

saran kepada pihak Perusahaan Asuransi Sun Life Financial Syariah, pihak

akademisi, maupun untuk peneliti selanjutnya sebagai berikut:

1. Program wakaf pada produk asuransi jiwa syariah di PT Sun Life Financial

Syariah perlu disosialisasi lagi oleh perusahaan perusahaan asuransi kepada

masyarakat luas supaya masyarakat mengetahuinya dan bisa menarik

minatnya sehingga jumlah peserta bisa lebih banyak dari masa sekarang ini.

2. Untuk pihak akademisi penelitian ini merupakan kajian korperhensip yang

perlu dukungan dari pihak universitas, berupa buku-buku referensi maupun

modul agar penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan penelitian

selanjutnya.

3. Peneliti selanjutnya supaya bisa mengkaji lebih dalam mengenai produk-

produk yang ada di Perusahaan Asuransi Sun Life Syariah terutama fitur

wakaf pada produk asuransi jiwa syariah, sehingga menemukan sesuatu

yang baru untuk diteliti.

Page 82: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

73

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006.

Amrin, Abdullah, Asuransi Syariah. Jakarta: Gramedia. 2006.

Bayinah, Ainur Dkk, Akutansi Asuransi Syariah. Jakarta: Salemba

Empat. 2017.

Billah, Ma‟sum, Konstektualisasi Takaful dalam Asuransi Modern.

Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah. 2010.

Departemen Agama RI. Fiqh Wakaf. Jakarta: direktorat jendaral

bimbingan masyarakat islam direktorat pemberdayaan wakaf. 2006.

Dewi, Gemala, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan

Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006.

Djunaidi, Ahmad dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf

Produktif: Sebuah Upaya Progresif Untuk Kesejahteraan Umat, Jakarta:

Mitra Abadi Press, 2006.

Ghofur, Anshori Abdul, Hukum dan Praktik Perwakafan di Indonesia.

Yogyakarta: Pilar Media. 2005.

Iqbal, Muhaimin, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press, 2005.

Nopriansyah, Waldi, Asuransi Syariah Berkah Terakhir yang Tak

Terduga, Yogyakarta: C.V Andi Offset. 2016.

Rumini, sukandar, Metodologi Penelitian. yogyakarta: Gajah Mada

University Pres, 2004.

Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:

Kencana. 2009.

Page 83: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

74

Syarifuddin, Amir, Ushul fiqh jilid 2, Jakarta: kencana prenada media

group, 2014.

Syakir sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General):

Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Teguh, Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan

Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Tuwu, Alimuddin, Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta:

Universitas Indonesia Press, 1993.

Wirdyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam diIndonesia. Jakarta:

Kencana Prenada Media. 2005.

Zuhaili Wahbah. Fiqih Islam wa adlillatuhu. Terj. Abdul Hayyie al-

Kattani. Jakarta: Gema Insani. 2011.

Zaki Al-Hafizh al-Din „Abd Al-„Azhim Al-Mundziri. Ringkasan

Sahih Muslim. di terjemahkan oleh Mukhtasar Sahih Muslim.

Jurnal :

Habibi, Mohammad Luthfillah dan Ana Tomi Roby Candra Yudha,

Membangun Integrated Takaful dan Wakaf Model Dalam Upaya

Meningkatkan kemanfaatan pemegang polis , al-Uqud, Journal of Islamic

Economic volume 1 Nomor 2, July 2017.

Nugroho, Romadhon, Sinergitas Wakaf Dengan Asuransi Jiwa

Syariah Dalam Fatwa DSN-MUI No 106 Tahun 2016 Tentang Wakaf

Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi Pada Asuransi Jiwa Syariah.

Purwosusilo, “Akad-akad pada Asuransi & Reasuransi Syariah”. PPT

16 Mei 2017.

Sulistiani, Siska Lis Analisis Implementasi Wakaf Wasiat Polis

Asuransi Syariah di Lembaga Wakaf Al-Azhar Jakarta, Vol. 17, No. 2

(2017).

Page 84: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

75

Internet:

http://aaji.or.id/ Perusahaan/sun-life-financial-indonesia

http://bwi.or.id/-sinergi-wakaf-dengan-instrumen-asuransi-syariah

http://elearning.sunrecruit-app.com.

http://m.bisnis.com/finasial/read/apa-itu-wakaf-manfaat-asuransi-dan-

investasi-asuransi-syariah.

http://m.republika.co.id/berita/dunia/fatwa

https://nurdinizer.wordpress.com/2012/06/16/mekanisme-kerja-

asuransi-syariah/ diakses pada 24 Oktober 2018.

http://www.mysharing.co/badan-wakaf-indonesia-bwi.

https://www.sunlife.co.id.

http://www.sunlifesyariah.net.

http://www.wakafalazhar.or.id/produk/9-

Wakaf+Wasiat+Polis+Asuransi.

Lampiran:

Brosur Asuransi Brilliance Hasanah Maxima Sun Life Financial

Syariah.

Fatwa No:106/DSN-MUI/X/2016 Tentang Manfaat Asuransi dan

Manfaat Investasi Pada Asuransi Jiwa Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah.

Form Akad SPAJ (surat perjanjian asuransi jiwa) Sun Life Financial

Syariah, Produk Asuransi Brilliance Hasanah Maxima.

Form Ikrar Wakaf Asuransi Sun Life Financial Syariah.

Page 85: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

76

Formulir SPAJ (Surat Perjanjian Asuransi Jiwa) Sun Life Financial

Syariah.

Peraturan BWI Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan

dan Perkembangan Harta Benda Wakaf Bergerak Berupa Uang.

Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf.

Wawancara:

Harry Harmander, Sales Development Manager Sun Life Financial

Syariah, Interview Pribadi, 9 November 2018.

Aris Pramana, Agency Leader Development Kantor Cabang Bekasi

Sun Life Financial Syariah, Interview pribadi, 25 November 2018.

Workshop Wakaf Bersama Dompet dhuafa oleh Imam Rulyawan, PT

Sun Life Financial Indonesia

Page 86: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

~J:ttJ~DEWAN SYARIAH NASIONAL MUINational Sharia Board - Indonesian Council of UlamaSekretariat: JI. Dempo No.19 Pegangsaan -Jakarta Pusat 10320 Telp. : (021) 3904146 Fax. : (021) 31903288

FATWADEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA

NO: l06/DSN-MUIIXl2016

Tentang

WAKAF MANFAAT ASURANSI DAN MANFAAT INVESTASIPAD A ASURANSI JIWA SYARIAH

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah,

Menimbang

Mengingat

: a. bahwa masyarakat, lembaga wakaf, dan Lembaga Keuangan Syariah(LKS) memerlukan penjelasan dari segi syariah tentang hukummewakafkan manfaat asuransi dan manfaat investasi pada asuransijiwa syariah;

b. bahwa ketentuan hukum mengenai mewakafkan manfaat asuransidan manfaat investasi pada asuransi jiwa syariah belum diatur dalamfatwa DSN-MUI;

c. bahwa atas dasar pertimbangan huruf a dan b, DSN-MUImemandang perlu menetapkan fatwa tentang wakaf manfaat asuransidan manfaat investasi pada asuransi j iwa syariah untuk dijadikanpedoman;

1. Firman Allah Swt.

a. Q.S. AI-Maidah (5):1.)'~~iL.,1'~'11'~'1~':Jll~t1~••• ,Y'"""' ; ~) ~ ,J.., . ~ •

"Hai orang yang beriman, Penuhilah akad-akad itu .... "

b. Q.S. al-Isra' (17): 34

:Jj!' A 0LS ~il 0b ~~1~~j~ ...

" ...Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti dimintapertanggungjawabannya ... "

c. Q.S Ali Imran (3): 92

~'le"".&I;)l9."· ~ 1'!.~!l./0~~1t!1'!.~!~' ~Ill't;dF"; ; l>-"'"if ~ '-' .rr: ,~l? Y: 'Y\ V•"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yangsempurna), sebelum kamu menajkahkan sebagian harta yang

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

Page 87: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

1-106 Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah 2

kamu cintai. Dan apa saja yang kamu najkahkan, makasesungguhnya Allah mengetahuinya ".

d. Q.S.AI-Baqarah (2): 267

~) \rl ~ ~ G:.y;.i~ j F L; ,?\.;b ~ ~i ~T z.r.+JI ~i ~

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dariapa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu... "

e. Q.S. Al-Maidah (5): 2'" '" '" O. ~/ J ...•.... 0 ~ ,.. J '"

~I 01WI I ""I' 01MI 'illl I;:. I "\Su" ", ,,<~:Ii'"Ii \;:..I "W"'e: 'Y'-''.', '.' ) \,; ~ 'Y) :.I) '-"'.r--''.' J';' ~ 'Y) )

,--,WI ~..,G. , "

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikandan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa danpelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,sesungguhnya Allah am at berat siksa-Nya".

2. Hadis Nabi s.a.w.:

a. Hadis Nabi riwayat al-Nasa'i:

~ C+'· aJt)1 01 : r-Lj ~ ~I ~ ~ ~ J~ : J~?01-?t ~\IJlli:~ 0LJf 0f ~:;'f ~ ,I~~.~\I ..::..s...Pf~ 'lL;.:....of 1 ""':c,~, ') ~ l?~ . ., r.r.:;.

45ft~j ~f 0-i-l: rLj ~ ~1)4,

"Diriwayatkan dari Ibn Umar ra, ia berkata: Umar ra berkatakepada Nabi saw., 'saya mempunyai seratus bagian(tanah/kebun) di Khaibar, belum pernah saya mendapatkan hartayang paling saya kagumi melebihi tanah itu; saya bermaksudmenyedekahkannya. ' Nabi saw. berkata: 'tahanlah pokoknya dansedekahkan hasilnya pada sabilillah '. "

b. Hadis Nabi Riwayat Imam al-Bukhari:

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

Page 88: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

106 Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi pad a Asuransi Jiwa Syariah 3

Dari Ibnu Umar RA, bahwa Umar RA memperoleh sebidangtanah di Khaibar, kemudian menghadap kepada Rasulullah untukmohon petunjuk. Umar berkata: Ya Rasulullah! Sayamendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernahmendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkauperintahkan kepadaku? Rasulullah bersabda: bila kau suka, kautahan tanah itu dan engkau sedekahkan. Berkata Ibnu Umar;'Kemudian Umar mensedekahkan tanah tersebut, (disertai

persyaratan) tidak dijual, tidak diwariskan dan tidak jugadihibahkan. selanjutnya Umar menyedekahkannya kepada orangfakir, kaum kerabat, hamba sahaya, sabilillah, ibnu sabil, dantamu. Dan tidak dilarang bagi yang mengelola tanah wakaf itu(pengurusnya) makan dari hasilnya dengan cara yang baikdengan tidak bermaksud menumpuk harta.

c. Hadis Nabi Riwayat Muslim:,." ,., .•• '" I "...." ~... J ""

0L:...;~1'::"L; bl » JIj -r-L-, ~ .,1)1~- ~I JYJ 01 oJ-/> yl :J-.0' of <u ,<~~, . Ie. of a:; \>.. ~.l:p? \rl a;~? \rl ~ C t1~;1--'-',;F r- -' -"-d - ~ ~ - ~ ~

« ~ ;.~ dL::o-

"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw. bersabda: 'Apabilaseorang manusia meninggal dunia, terputus darinya amalnyakecuali dari tiga hal (yaitu): dari sedekah jariyah, ilmu yangbermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya. "

d. Hadis Nabi riwayat Imam al-Tirrnidzi:

~ .11~ ~I JYJ 0f ~ JL.u .11~j 3~1 0~ .;.-'~ ~.. -.... ,.,,...

~ ~ ::::,... 0::' " "J"" ....

.L;I" ~I':::"I°1""L ,~, I-I' '11< 10'11<0'~'\.>..!.I~,.,II:JIj_I."J>' u-- -' VI.>- if>' I..><..L.,O :t, ~ ~;;; c....- \"""-'~ ~ ::::,., :::::::; J""" "

~I" ~I':::"I01 '1"1' ,~, \.10'. 'II ~. ~ ,. I::'.0.' 10 'II'. J>' .r: -' 'VI.>- i.r '.r":t,' ~).r" LS"'" ~"

"Dari 'Amr bin 'Auf al-Muzanni, bahwa Rasulullah SAWbersabda, "Sulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarahuntuk mufakat) boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecualisulh yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yangharam; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat merekakecuali syarat yang mengharamkan yang halal ataumenghalalkan yang haram. "

3. Kaidah fikih :

"Pada dasarnya, segala bentuk muamalat itu boleh dilakukankecuali ada dalil yang mengharamkannya. "

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

Page 89: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

106 Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah 4

Mem perha tikan

Menetapkan

1. Penjelasan para fuqaha mengenai Mauquf bih.

a. Wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan dan/ataudi-istitsmar-kan tanpa lenyap bendanya, dengan tidak menjual,menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan hasilnyadisalurkan pada sesuatu yang mubah kepada penerima manfaatwakaf yang ada.

b. Syarat-syarat obyek wakaf menurut pendapat ulama, antara lainadalah:

1) harta yang diwakafkan harus harta yang berharga/bernilaisecara syariah (mal mutaqawwam);

2) harta yang diwakafkan harus harta yang sudah jelas danterukur (ma 'lum); dan

3) harta yang diwakafkan harus harta yang sudah menjadimilik penuh (milk tam) bagi wakif pada saat akad wakafdilakukan.

2. Surat-surat terkait, yaitu :

a. Surat dari Sun Life Financial Syariah No. 01lE/SHDI 1112015tanggal 27 Februari 2015 perihal Surat Konfirmasi ProgramManfaat Investasi Asuransi Jiwa Syariah untuk Wakaf.

b. Surat dari Lembaga Wakaf AI-Azhar No.019/Dir-Wakaf/IIl/2014 tanggal 26 Maret 2014 perihal PermohonanKetetapan Aspek Syariah atas Produk Wakaf Wasiat PolisAsuransi.

c. Keputusan Rapat Kerja DSN-MUI tanggal 11-13 Februari 2016yang dilaksanakan di Bogor.

3. Fatwa DSN-MUI:

a. Fatwa DSN-MUI Nomor: 21 IDSN-MUIIX/2001 tentangPedoman Umum Asuransi Syariah;

b. Fatwa DSN-MUI Nomor: 51 IDSN-MUIIIII/2006 tentang AkadMudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah (KetentuanKedua, Ketentuan Hukum, angka 2); dan

a. Fatwa DSN-MUI NO: 85/DSN-MUIIX1II2012 Tentang Janji(Wa'd) Dalam Transaksi Keuangan Dan Bisnis Syariah

4. Fatwa MUI tentang Wakaf Uang tanggal 11 Mei 2002

5. Pendapat peserta Rapat Pleno DSN-MUI tanggal 01 Oktober 2016

MEMUTUSKAN:

FATWA TENTANG WAKAF MANFAAT ASURANSI DANMANFAAT INVESTASI PADA ASURANSI JIW A SYARIAH.

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

Page 90: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

------------ -.. _._._._--

J 06 Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah 5

Pertama Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

1. Wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan dan/atau di-istitsmar-kan tanpa lenyap bendanya, dengan tidak menjual,menghibahkan, dan/atau mewariskannya, dan hasilnya disalurkanpada sesuatu yang mubah kepada penerima manfaat wakaf yangada.

2. Manfaat Asuransi adalah sejumlah dana yang bersumber dariDana Tabarru' yang diserahkan kepada pihak yang mengalamimusibah atau pihak yang ditunjuk untuk menerimanya.

3. Manfaat Investasi adalah sejumlah dana yang diserahkan kepadapeserta program asuransi yang berasal dari kontribusi investasipeserta dan hasil investasinya.

Kedua Ketentuan Hukum

1. Pada prinsipnya Manfaat Asuransi dimaksudkan untuk melakukanmitigasi risiko peserta atau pihak yang ditunjuk.

2. Mewakatkan Manfaat Asuransi dan Manfaat lnvestasi padaasuransi jiwa syariah hukumnya boleh dengan mengikuti ketentuanyang terdapat dalam Fatwa ini.

Ketiga Ketentuan Khusus

1. Ketentuan Wakaf Manfaat Asuransia. Pihak yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi

menyatakan janji yang mengikat (wa'd mulzim) untukmewakatkan manfaat asuransi;

b. Manfaat asuransi yang boleh diwakatkan paling banyak 45%dari total manfaat asuransi;

c. Semua calon penerima manfaat asuransi yang ditunjuk ataupenggantinya menyatakan persetujuan dan kesepakatannya; dan

d. lkrar wakaf dilaksanakan setelah manfaat asuransi secara prinsipsudah menjadi hak pihak yang ditunjuk atau penggantinya.

2. Ketentuan WakafManfaat Investasia. Manfaat investasi boleh diwakatkan oleh peserta asuransi;b. Kadar jumlah manfaat investasi yang boleh diwakatkan paling

banyak sepertiga (113) dari total kekayaan dan/atau tirkah,kecuali disepakati lain oleh semua ahli waris.

3. Ketentuan Ujrah terkait dengan produk wakaf

a. Ujrah tahun pertama paling banyak 45% dari kontribusi reguler;

b. Akumulasi ujrah tahun berikutnya paling banyak 50% darikontribusi reguler.

Keempat Ketentuan Penutup

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

Page 91: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

106 Wakaf Manfaat Asuransi Dan Manfaat Investasi Pada Asuransi J iwa Syariah 6

I. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jikaterjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannyadilakukan melalui lembaga penyelesaian sengketa berdasarkansyariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuanjika dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dandisempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal 29 Dzulhijjah 1436 H.1 Oktober 2016 M.

DEWAN SYARIAH NASION L-MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua,

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

Page 92: ANALISIS PENERAPAN WAKAF POLIS ASURANSI SYARIAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44534/1/ARIFFAN... · Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis

Top Related