Transcript
Page 1: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING PEMIJAHAN IKAN LELE SANGKURIANG PADA UPT

PENGEMBANGAN BUDIDAYA DAN PEMASARAN PERIKANAN PAKEMBINANGUN SLEMAN

YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muhammar Agung Saputra

10.11.3955

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2014

Page 2: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning
Page 3: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

1

ANALYSIS OF 2D ANIMATION SIMULATION OF SANGKURIANG CATFISH SPAWNING INDUCED BREEDING IN UPT AQUACULTURE

DEVELOPMENT AND FISHERIES MARKETING PAKEMBINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING PEMIJAHAN IKAN LELE SANGKURIANG PADA UPT PENGEMBANGAN BUDIDAYA DAN PEMASARAN

PERIKANAN PAKEMBINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA

Muhammar Agung Saputra Dhani Ariatmanto

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning catfish sangkuriang in UPT(Technical implementation Unit) Fisheries Aquaculture Development and Marketing Pakembinangun Sleman Yogyakarta. The benefits of this research are expected to grow knowledge and as a medium for readers, especially for the unit and the community.

The subject of this study is sangkuriang catfish that was in UPT(Technical implementation Unit). This study will be conducted in November 2013 to January 2014. Data collection methods used are observation, library research, interviews, and documentation.

The results of this study indicate that: (1) Process spawning catfish sangkuriang there are 4 stages namely parent selection, hormone injections, streeping and fertilization and hatching eggs. (2) Preparation of 2D animation application using Adobe Audition, Adobe Flash CS 3

Keywords : 2D animation, simulation, spawning, catfish sangkuriang, induced breeding.

Page 4: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

2

1. Pendahuluan

Pemijahan ikan sebagai sarana permintaan produk perikanan terus mengalami

peningkatan, hal ini dilihat dari tingginya permintaan pasar dalam negeri, sehingga untuk

memenuhi permintaan tersebut secara terus-menerus dibutuhkan produksi melalui usaha

budidaya, baik ikan tambak, ikan laut, ikan hias, maupun ikan tawar. Salah satunya

adalah ikan air tawar yaitu ikan lele sangkuriang. UPT (Unit Pelaksana Teknis)

Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan Pakembinangun Sleman

Yogyakarta sebagai sub bidang pelayanan masyarakat dari Dinas Perikanan Sleman

yang mempunyai tugas untuk mensosialisaikan informasi kepada masyarakat tentang

proses pemijahan ikan salah satunya ikan lele sangkuriang. Permasalahan yang dihadapi

oleh UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan

Pakembinangun Sleman Yogyakarta dalam proses sosialisasi kepada masyarakat masih

menggunakan informasi yang berupa gambar dimana konsep tersebut ingin

dikembangkan dalam bentuk simulasi animasi 2D. Melihat permasalahan tersebut

penelitan ini melihat adanya peluang untuk pengembangan sosialisasi dalam bentuk

simulasi animasi 2D.

Simulasi animasi 2D tersebut dibuat dengan memanfaatkan software-software

aplikasi komputer. Pembuatan animasi 2D ini diharapkan dapat membantu dan

mempermudah pihak UPT dalam mensosialisasikan kepada masyarakat umum salah

satunya dengan pembuatan animasi 2D simulasi dari pemijahan ikan lele sangkuriang.

Oleh sebab itu simulasi dengan animasi 2D ini sangat didukung oleh pihak UPT tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka berpeluang untuk diadakan penelitian untuk

mengetahui bagaimana proses pembuatan animasi 2D simulasi induced breeding

pemijahan ikan lele sangkuriang.

Dengan permasalahan-permasalahan tersebut, maka skripsi ini mengambil judul

“Analisa animasi 2D simulasi induced breeding pemijahan ikan lele sangkuriang

pada UPT Pengembangan Budidaya Dan Pemasaran Perikanan Pakembinangun

Sleman Yogyakarta”.

2. Landasan teori

2.1. Definisi Animasi

Kata animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime di

dalam kamus Indonesia inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan

suatu kegiatan menghidupkan,menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberi

Page 5: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

3

dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya berkesan

hidup.

Animasi adalah penggunaan karakter kartun, boneka, atau demonstrasi karakter

yang bukan animasi ke dalam kehidupan pada multimedia komersial (Suyanto, 2004, h

210). Teknik animasi tradisional terdiri dari animasi teks, animasi kartun, animasi gambar

diam, animasi gambar bergerak dan animasi video.

2.2. Perkembangan Animasi

Perkembangan animasi Indonesia sudah sangat bagus, tetapi kalau dilihat dari

perkembanganya memang masih sangat kurang. Ini karena animasi Indonesia dari segi

gambar atau pengolahan gambar menjadi gerak memang masih kelihatan kaku. Alasan

lain adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran mereka

sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga mempengaruhi

perkembangan animasi tersebut, yang mana di Indonesia sendiri penguasaan akan

bahasa asing khususnya bahasa Inggris sangat terbatas sehingga kebanyakan animation

house mancanegara kurang berminat mendirikan studi animasinya di Indonesia.

2.3. Prinsip Animasi

Menurut Suyanto dan Yuniawan (2006, h. 67), prinsip drawing merupakan salah

satu proses yang menentukan apakah hasil animasi menjadi bagus atau tidak. Ada 12

prinsip animasi yang harus menjadi acuan seorang animator, yaitu:

2.3.1. Squash dan Stretch

Gerakan dari sebuah karakter tentunya masih dibagi-bagi berdasarkan fisik

bendanya. Contohnya pada benda hidup yang berkulit lunak/berdaging yang dibuat lentur

sehingga terlihat nyata.

2.3.2. Anticipation

Persiapan gerakan sebelum gerakan dilakukan. Hal itu berguna agar tampak real

bahwa sebelum melakukan gerakan, terlebih dulu terdapat gambar antisipasi/ancang-

ancang.

2.3.3. Staging

Keseluruhan gerakan dalam sebuah adegan dengan jelas dan detail direncanakan

terlebih dahulu yang akan digambarkan sebagaimana sebuah “shot”, yaitu mencakup

tentang angles, framing, dan scene length (durasi).

Page 6: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

4

2.3.4. Straight Ahead Action and Pose to Pose

Perencanaan gambar untuk gerakan yang berulang-ulang dibuat dengan sirkulasi

runtut agar dapat terus dilanjutkan mulai saat awal gerakan hingga akhir gerakan.

2.3.5. Follow Through and Overlapping Action

Antisipasi sebuah gerakan yang kompleks pada karakter mengikuti hokum alam.

Gerakan dengan banyak anggota badan tentu tidak bergerak secara bersamaan tetapi

bergantian. Seperti halnya pada orang yang beralan, ketika kaki kanan melangkah dan

tangan kanan juga yang kedepan, maka animasi menjadi terlihat lucu.

2.3.6. Slow In and Slow Out

Sebuah gerakan tentu akan mengalami proses dari lambat ke cepat, dan

sebaliknya gerakan dari cepat ke lambat tentu tidak secara tiba-tiba berhenti. Biasanya di

awal dan di akhir gerakan, gambar dibuat lebih banyak dari pada ditengah. Pada bagian

tengah diperlihatkan gerakan utuh dengan lebih sedikit gambar.

2.3.7. Arcs

Arcs diartikan sebagai sebuah gerakan natural. Gerakan disesuaikan dengan

circular (melingkar) dari melingkarnya sendi-sendi yang bekerja pada makhluk hidup.

2.3.8. Secondary Action

Gerakan-gerakan pendukung gerakan utama. Misalnya, pada gerakan berjalan

seorang karakter, kepalanya sambil bergerak geleng-geleng hanya berfungsi sebagai

pelengkap gerakan (secondary action).

2.3.9. Timing

Pernakah anda melihat gerakan animasi yang terasa sangat kaku atau bahkan

sangat lambat? Hal tersebut terjadi ketika seorang animator tidak menguasai teknik

timing. Keahlian timing harus diasah melalui proses latihan terus menerus. Ketika

seseorang telah ahli dalam menerapkan timing, maka animasi yang dibuatnya akan

terlihat sangat hidup, seperti kapan dia terasa berat, merasa gembira, sedih, marah, dan

sebagainya.

2.3.10. Exaggeration

Membuat gerakan pengembangan dari gerakan normal. Namun, gerakan itu

sebaiknya tetap berpaduan pada gerakan natural yang dilebih-lebihkan. Biasanya,

Page 7: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

5

gerakan-gerakan itu digunakan untuk memberikan kesan menyangatkan atau

mendukung sebuah kelucuan.

2.3.11. Solid Drawing

Merupakan sense (rasa) tentang cara pandang tiga dimensi terhadap penokohan

seorang karakter berkaitan dengan goresan garis, shading, dan warna.

2.3.12. Appeal

Membuat nilai perssonaliti pada karakter yang dibuat. Seorang animator yang baik

harus bisa memperlihatkan bahwa tokoh/karakter memiliki jiwa/nilai kepribadian tertentu

tanpa harus didukung oleh sound effect. Jika hal tersebut berhasil, maka penambahan

sound effect akan semakin menampakan dan memperjelas kepribadian tersebut.

2.4. Jenis – Jenis Animasi

Animasi telah berkembang pesat menjadi beberapa jenis, yaitu animasi 2D,

animasi 3D, dan animasi Stop motion.

2.4.1. Animasi 2D

Animasi 2 Dimensi adalah jenis animasi yang memiliki sifat flat secara visual. Bila

dilihat dari teknis pembuatannya terdapat dua cara, yaitu manual dan komputer. Teknik

animasi manual atau yang biasa disebut dengan cell animation adalah teknik animasi

yang paling lama usianya.

2.4.2. Animasi 3D

Animasi ini dinamakan animasi tiga dimensi karena jenis ini memiliki sifat

kedalaman/ ruang pada objeknya. Secara sepintas dapat mempermudah mengenali film

animasi dengan jenis tiga dimensi karena bentuknya yang halus, pencahayaan yang

lebih rill dan kesan ruang yang lebih terasa. Semua itu bisa dilakukan karena dibantu

dengan teknologi komputer masa kini yang sudah canggih.

2.4.3. Animasi Stop Motion

Animasi stop motion adalah teknik animasi yang menggabungkan teknologi

fotografi dengan animasi. Media yang digunakan bisa bermacam-macam, misalnya

boneka, kertas, gambar di kertas, gambar di papan tulis, lilin/ malam, dan lain-lain.

Semua objek itu bisa dijadikan sebagai objek animasi yang nantinya akan di foto tiap

gerakannya. Dengan teknik ini bisa dibuat animasi tanpa harus memiliki kemampuan

menggambar.

Page 8: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

6

2.5. Definisi Animasi

Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model dengan sistem nyata.

Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai komponen dalam sistem

saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem .Setelah

model dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam program komputer

sehingga memungkinkan untuk disimulasikan.

2.6. Analisis yang digunakan

Dalam tahap untuk mengidentifikasi masalah maka diperlukan sebuah analisis,

dalam penelitian ini yang digunakan adalah analisis SWOT yaitu analisis yang digunakan

untuk mengetahui kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan

ancaman (treats). Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT. 1(David,Fred

R.,2005:47) yaitu :

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang

berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat

dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah

kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di

pasar.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.

Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan

manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari

kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu

sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan

antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang

bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

1 Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal 19

Page 9: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

7

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan

perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau

yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru

atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

2.7. Metode Pengembangan Multimedia

Metodologi yang digunakan untuk pengembangan Animasi 2D pemijahan ikan lele

sangkuriang dengan induced breeding adalah metodologi pengembangan multimedia.

Pengembangan multimedia dilakukan berdasarkan 6 tahap yaitu, concept, design,

material collecting, assembly, testing dan distribution (Hadi Sutopo,Ariesto; 2003).

2.8. Software yang di gunakan

2.8.1. Adobe Soundbooth

Adobe Soundbooth merupakan salah satu tools professional yang digunakan untuk

melakukan pengolahan file multimedia, terutama file audio. Dengan Adobe Soundbooth,

file audio bisa diolah sesuai dengan kebutuhan dengan berbagai bentuk dan format

dengan bit rate dan frekuensi yang sangat beragam.

2.8.2. Adobe Flash CS 3

Adobe Flash (dulu dikenal dengan Macromedia Flash) merupakan platform

multimedia yang awalnya dikembangkan oleh Macromedia, dan sekarang dikembangkan

dan didistribusikan oleh Adobe Sistem. Flash dapat memanipulasi grafik vektor dan

raster, serta mendukung streaming audio dan video. Flash mempunyai bahasa scripting

yang disebut ActionScript. Beberapa produk perangkat lunak, sistem dan perangkat

mampu membuat atau menampilkan konten flash, termasuk Adobe Flash Player yang

dapat dipasang pada browser, telepon seluler, atau software lain. 2

3. Analisis Perancangan Sistem

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-

bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen

tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Pada tahap analisis

sistem ini menjadi sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan

2 Sunyoto, Andi. 2010. Adobe Flas + XML=Rich Multimedia Application. Yogyakarta: CV

Andi. hal 1

Page 10: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

8

kesalahan ditahap berikutnya. Di dalam analisis sistem ada beberapa langkah-langkah

dasar yang harus dilakukan yaitu :

3.1. Analisis Kelemahan Sistem

3.1.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan sebagai langkah awal dalam menganalisa masalah

yang sering muncul dalam kegiatan mensosialisasikan cara pemijahan ikan lele

sangkuring dengan induced breeding di UPT. Selain itu, identifikasi masalah dilakukan

untuk menentukan metode analisa yang akan digunakan dalam mengatasi masalah

tersebut. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam proses sosialisasi pada cara

pemijahan ikan lele sangkuriang dapat dilihat dari berbagai faktor yang berpengaruh

terhadap keberhasilan pelaksanaan proses sosialisasi tersebut.

3.2. Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.1. Kebutuhan Fungsional

Merupakan penjelasan tentang layanan yang disediakan oleh animasi 2D, maka

dapat dijelaskan bahwa dalam perancangan animasi 2D ini memiliki kriteria sebagai

berikut :

1. Animasi 2D ini memberikan penjelasan mengenai cara pemijahan ikan lele

sangkuriang dengan induced breeding.

2. Animasi 2D ini menampilkan narasi dan text bantu untuk mempermudah saat

mensosialisasikan kepada masyarakat.

3.2.1.1. Kebutuhan Non Fungisonal

1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Adapun spesifikasi untuk perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan

animasi 2D dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Spesifikasi perangkat keras minimal yang digunakan untuk pembuatan

sistem :

1. Processor :INTEL® CORE™ I3-3110M CPU

@2.40GHz

2. RAM : 4 GB.

3. VGA : INTEL® HD GRAPHICS 4000

4. Hardisk : 500GB

5. Monitor : SAMSUNG 14"

b. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem :

Page 11: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

9

1. Processor : PENTIUM 4 1,8 Ghz

2. RAM : 1 GB

3. VGA : VGA GEFORCE FX 55000 256 MB

4. Hardisk : 50GB

5. Monitor : LED philips 16"

6. Speaker : Simbada cst 6000

2. Kebutuhan Perangkat Lunak ( Software )

Analisis kebutuhan perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui secara detail

perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan dalam membangun dan menjalankan

sistem informasi ini.

a. Software yang digunakan dalam pembuatan sistem :

1. System operasi windows 7 ultimate

2. Adobe Audition

3. Adobe Flash CS3

b. Software yang dibutuhkan untuk penerapan sistem :

1. System operasi windows 7 ultimate

2. Windows media player

c. Kebutuhan Brainware

Animasi 2D simulasi induced breeding pemijahan ikan lele

sangkuriang di buat sesederhana mungkin agar mudah digunakan.

Setelah animasi ini selesai dibuat, pemakai yang akan menggunakan

adalah pihak UPT pengembangan budidaya dan pemasaran perikanan

sebagai media sosialisasi.

3.3. Design ( perancangan )

1. Perancangan Karakter Design

a. Induk Lele Sangkuriang

Page 12: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

10

Gambar 3. 1 Karakter Lele Sangkuriang

Nama : Lele sangkuriang

Umur : Sekitar 1 tahun

Jenis kelamin : Jantan

Bobot : 0,5 kg – 0,8 kg

Panjang : 30-35 cm

Sifat : Agressif

Kulit : Hitam

Mata : Hitam

Perut : Ramping

b. Induk Lele Sangkuriang

Gambar 3. 2 Karakter Lele Sangkuriang

Page 13: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

11

Nama : Lele sangkuriang

Umur : Sekitar 1 tahun

Jenis kelamin : Betina

Bobot : 0,7 kg – 1 kg

Panjang : 30-35 cm

Sifat : Kurang Agressif

Kulit : Hitam

Mata : Hitam

Perut : Gemuk

2. Perancangan Design property

Contoh beberapa properti dalam Animasi 2D simulasi induced breeding

pemijahan ikan lele sangkuriangsebagai berikut :

Gambar 3. 3 Karakter Lele Sangkuriang

3. Perancangan storyboard

Tabel 3. 1 Perancangan storyboard

Scene Visual Deskripsi Kamera Durasi

1

UPT tempat pembenihan ikan

tampak dari depan

Wide Shot 1 detik

Page 14: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

12

2

Kolam pembenihan ikan

meliputi, kolam induk, kolam

penetasan, kolam karantina

Wide Shot,

Zoom in

1.9 detik

3.1

Pemilihan induk lele

Sangkuriang jantan dan

betina

Mid-Shot 1 detik

3.2

Ambil induk lele Sangkuriang

jantan dan betina dari kolam

menggunakan waring.

Mid-Shot 1.3 detik

4.1

Masukkan induk lele

Sangkuriang jantan dan

betina yang telah dipilih ke

dalam kolam karantina

secara terpisah selama

kurang lebih 12 jam

Mid-Shot 3.2

4.2

Ambil induk lele Sangkuriang

betina dari kolam karantina

menggunakan waring.

Mid-Shot 1.5 detik

5

Kemudian induk lele

Sangkuriang betina

diletakkan di bak ember.

Mid-Shot 1.8 detik

6

Ambil ovaprim menggunakan

suntikan dengan dosis 0,2 ml

per kilogram dan campurkan

aqua bidhestilata steril

dengan dosis 0,3 ml per

kilogram induk lele

sangkuriang betina.

Mid-Shot 3.3

detik

Page 15: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

13

7

Induk lele Sangkuriang betina

disuntik di bagian punggung

dengan kedalaman 3 cm dan

kemiringan 45 º.

Mid-Shot 1.6 detik

8.1

Setelah selesai disuntik,

induk lele Sangkuriang betina

dilepaskan kembali ke kolam

karantina selama ± 10 jam.

Mid-Shot 3.5 detik

8.2

Setelah ± 10 jam periksa

induk lele Sangkuriang betina

dan dinyatakan ovulasi.

Mid-Shot 1 detik

8.3

Selanjutnya ambil induk lele

Sangkuriang jantan dari

kolam karantina

menggunakan waring.

Mid-Shot 1.9 detik

9

Letakkan induk lele

Sangkuriang di atas kain lap,

kemudian gunting bagian

perut dari arah genital ke

arah kepala.

Mid-Shot 2.7 detik

10

Ambil sprema dari perut induk

lele Sangkuriang jantan yang

telah digunting kemudian

letakkan sperma di atas tissu.

Mid-Shot 2 detik

11

Tuangkan natrium klorida ke

dalam baskom secukupnya

saja, kemudian gunting

sperma tersebut dibagian

samping lalu campurkan

dengan natrium klorida yang

sudah disiapkan.

Mid-Shot 3.5 detik

Page 16: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

14

12

Ambil induk lele Sangkuriang

betina dari kolam karantina

menggunakan waring.

Mid-Shot 1.9 detik

13

Urut perut induk betina

menggunakan jempol tangan

dari dada turun ke genital

secara perlahan-lahan. Telur

yang keluar tampung di

baskom.

Mid-Shot 2.4 detik

14

Campurkan sperma dan telur

yang telah disiapkan.

Mid-Shot 1.9 detik

15

Aduk campuran sperma dan

telur dengan bulu ayam

sampai merata.

Mid-Shot

16

Tuangkan campuran sperma

dan telur yang telah diaduk

ke dalam bak penetasan.

Mid-Shot 2.5 detik

17

Setelah terjadi pembuahan,

telur akan menetas selama ±

30-36 jam.

Mid-Shot 2.5 detik

3.4 Material collecting ( pengumpulan materi )

Tabel 3. 2 Material Collecting

NO NAMA KETERANGAN

1 Suara 1.mp3 Pemilihan induk lele Sangkuriang

2 Suara 2.mp3 Pengambilan induk jantan dan betina

3 Suara 3.mp3 Induk jantan betina dilepaskan dikolam karantina

Page 17: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

15

4 Suara 4.mp3 Pengambilan induk jantan dan betina

5 Suara 5.mp3 Induk betina diletakan di bak ember

6 Suara 6.mp3 Pegambilan ovaprim dan aquabides stilata

7 Suara 7.mp3 Penyuntikan induk betina

8 Suara 8.mp3 Induk betina lepaskan ke kolam karantina

9 Suara 9.mp3 Pemeriksaan induk betina

10 Suara 10.mp3 Pengambilan induk jantan

11 Suara 11.mp3 Gunting perut induk ikan lele Sangkuriang jantan

12 Suara 12.mp3 Pengambilan sperma lele jantan

13 Suara 13.mp3 Natrium klorida

14 Suara 14.mp3 Pengambilan induk lele betina

15 Suara 15.mp3 Pengurutan perut induk lele betina

16 Suara 16.mp3 Pencampuran telur dan sperma

17 Suara 17.mp3 Bulu ayam

18 Suara 18.mp3 Penebaran telur

19 Suara 19.mp3 Penetasan telur

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1. Pembuatan Karakter

Pembutan karakter pada animasi ini dilakukan langsung pada komputer

menggunakan software Adobe Flash CS3. Dalam pembuatan karakter ini dibagi menjadi

beberapa bagian dan semua itu dengan tools-tools yang ada di dalam Adobe Flash CS3.

Page 18: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

16

Gambar 4. 1 Proses pembuatan karakter di Adobe Flash CS3

4.1.1 Pewarnaan

Pewarnaan pada Adobe Flash CS3adalah sebagai berikut. Pada menu Tools pilih

Color Styles. Bila tidak pada saat membuka jendela Adobe Flash CS3 menu color pun

sudah ada dibagian sebelah kanan lembar kerja Adobe Flash CS3.

Gambar 4.2 Proses Pewarnaan

4.1.2 Import Suara

Suara yang akan digunakan didalam pembuatan animasi ini yang telah di seleksi

kemudian diimportkan ke dalam software flash.

Gambar 4.3 Import suara To Library

Page 19: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

17

4.2. Pembahasan

4.2.1. Membuat File Executable (Member File *.exe)

Publikasi file bertujuan agar file dapat di-Executable atau dijalankan pada windows

tanpa harus membuka program Adobe Flash. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut :

1. Simpan pekerjaan anda . klik menu file publish setting dan beri nama file

misalnya Pemijahan lele.exe (ditentukan lokasi yang akan dituju)

2. Tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4. 2 Membuat File Executable

3. Klik Publish, tunggu proses Compile selesai

4.2.2. Membuat File AutoRun

Tujuan membuat file AutoRun adalah agar ketika di burn di CD, file pekerjaan kita

mengekeskusi secara otomatis, sehingga aplikasi berjalan dengan otomatis. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buka program notepad, klik All Program Accessories Notepad;

2. Ketikan perintah berikut :

[autorun]

Open= pemijahan lele.exe

Icon= pemijahan lele.exe

3. Simpan dengan nama file Autorun.Inf di folder file pemijahan lele.exe yang

akan diexecute untuk kemudian diburning dalam CD.

Page 20: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

18

Sebagai catatan: ketika proyek atau pekerjaan yang diburning ke dalam CD,

file-file yang harus dimasukan adalah sebagai berikut: file *.exe, file *.dxr, file

autorun.inf, serta folder audio.

4.2.3. Menggunakan Sistem

Implementasi Animasi 2D simulasi induced breeding pemijahan ikan lele

Sangkuriang dipahami sebagai sebuah proses yang menentukan apakah Animasi 2D

simulasi induced breeding pemijahan ikan lele sangkuriang mampu beroperasi dengan

baik, serta mengetahui apakah para pemakai atau user bisa mandiri dalam

mengoperasikannya. Disini akan menjelaskan beberapa langkah dalam menggunakan

Animasi 2D simulasi induced breeding pemijahan ikan lele sangkuriang, diantaranya

adalah :

1. Nyalakan komputer atau laptop yang digunakan sebagai media untuk menjalankan

Animasi 2D simulasi induced breeding pemijahan ikan lele sangkuriang.

2. Cari folder dimana ini disimpan, jika sudah berbentuk CD maka masukkan CD ke

dalam komputer kemudian double klik.

3. Setelah selesai menggunakan Animasi 2D simulasi induced breeding pemijahan ikan

lele Sangkuriang klik tombol X pada kanan atas yang berfungsi untuk keluar dari

Animasi 2D yang telah dijalankan.

4.2.4. Pengujian Loading File Animasi 2D

Pengujian loading file animasi 2D simulasi induced breeding pemijahan ikan lele

Sangkuriang ini dilakukan pada dua sistem yaitu notebook dengan memory 4GB dan

komputer dengan memory 2GB

1. Loading Animasi

Pengujian loading pada Animasi 2D yang dilakukan pada notebook dengan

memory 4GB lebih cepat dibandingkan dengan komputer yang memorynya 2GB.

Tabel 4. 1 Kesimpulan Hasil Pengujian Loading Animasi 2D

Tidak

Bisa

Loading

Sedang

(8-12 Detik)

Cepat (1-5

Detik)

Notebook

Intel® core™13-3110

M CPU Memory 4 GB

Page 21: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

19

Komputer Pentium IV

1,8 Ghz Memory 1GB

4.2.5. Manual Program

1. Halaman awal Simulasi Pemijahan Ikan Lele Sangkuriang

Pada Halaman ini terdapat video animasi pembuka yang menunjukan tentang

UPT Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan dan terdapat tombol

next untuk menuju ke simulasi berikutnya.

a. Pada gambar 4.5 menunjukan halaman awal tempat UPT

Pengembangan Budidaya Dan Pemasaran Perikanan Pakembinangun

Sleman Yogyakarta

5. Kesimpulan Dan Saran

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil implentasi dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya , maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut.

1 Pembuatan animasi 2D Simulasi Induced Breeding Pemijahan Ikan Lele

Sangkuriang melalui empat tahap. Pertama, pembuatan karakter ikan lele

Sangkuriang. Kedua, pembuatan storyboard pemijahan ikan lele sangkuriang.

Ketiga, menggambar dan pewarnaan menggunakan adobe flash CS 3.

Keempat, pembuatan sound.

2. Dari hasil uji kelayakan menggunakan metode kuisioner yang terdiri dari 20

orang, sebagian besar responden menyatakan bahwa animasi ini mudah

diterima, diterapkan dan dapat menambah minat peserta dalam sosialisasi.

Page 22: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

20

Animasi 2D ini layak digunakan sebagai media penyampaian informasi yang

baik.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran sebagi berikut.

1. Bagi pihak UPT, petugas hendaknya memiliki animasi tentang pembudidayaan

berbagai jenis ikan sebagai media dalam penyampaian sosialisasi/ informasi

kepada masyarakat agar tidak terpaku kepada teks tulis dan gambar

2. Bagi pembaca atau masyarakat diharapkan dapat menerima dan

mengembangkan media animasi 2D Simulasi Induced Breeding Pemijahan Ikan

Lele Sangkuriang sebagai media untuk sosialisasi yang interaktif dan efektif.

Page 23: ANALISA ANIMASI 2D SIMULASI INDUCED BREEDING …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3955.pdf · This study aims to create 2D animations and simulations describe spawning

21

Daftar Pustaka

Djati, Bonett Satya Lelono. 2007. Simulasi Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta : CV Andi Dody. 2013 Jenis-jenis Animasi,

http://www.dodyanimation.com/2013/08/29/jenis-jenis-animasi/#more-1050 diakses pada tanggal 20 november 2013

Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Sofyan, Amir Fatah & Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia: Animasi, SoundEditing, & Video editing. Yogyakarta : CV Andi

Sunarma, Ade. 2004. Peningkatan Produktivitas Usaha Lele Sangkuriang. Sukabumi:

Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Sunyoto, Andi. 2010. Adobe Flas + XML=Rich Multimedia Application. Yogyakarta: CV

Andi Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. ”Multimedia Interaktif dengan Flash”. Yogyakarta: Graha

Ilmu. Suyanto. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: CV

Andi Weebly. _______. Perkembangan Animasi di Indonesia,

http://newbieanimasi.weebly.com/perkembangan-animasi-di-indonesia.html diakses pada tanggal 15 november 2013


Top Related