Transcript
Page 1: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

CURICULUM VITAECURICULUM VITAENama : Prof. Dr. dr. HM.Alimin Maidin, MPHNama : Prof. Dr. dr. HM.Alimin Maidin, MPHT4/tgl lahir : SIDRAP, 14 April 1955T4/tgl lahir : SIDRAP, 14 April 1955Pendidikan : Pendidikan :

- SD tamat 1967 di Pinrang- SD tamat 1967 di Pinrang- SMP tamat 1970 di Pinrang- SMP tamat 1970 di Pinrang- SAA tamat 1973 di Makassar- SAA tamat 1973 di Makassar- SMA tamat 1975 di Kendari- SMA tamat 1975 di Kendari- Fak Kedok Univ.Hasanuddin- Fak Kedok Univ.Hasanuddin(UNHAS)(UNHAS) tamat tamat

19841984- Master of Public Health tamat 1990 di Michigan- Master of Public Health tamat 1990 di Michigan University, Ann Arbor, MI, USAUniversity, Ann Arbor, MI, USA- Pasca Sarjana Unhas tamat 2004- Pasca Sarjana Unhas tamat 2004- GURU BESAR FKM UNHAS sejak 01 Maret - GURU BESAR FKM UNHAS sejak 01 Maret 20062006

Page 2: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Pekerjaaan :Pekerjaaan :- Dosen FKM UNHAS sejak 1986- Dosen FKM UNHAS sejak 1986- Ketua jurusan AKK FKm UNHAS 1995-2004- Ketua jurusan AKK FKm UNHAS 1995-2004- Konsultan PLAN INTERNATIONAL 1997-1999- Konsultan PLAN INTERNATIONAL 1997-1999- Konsultan AUSAID 2000-2002- Konsultan AUSAID 2000-2002- Konsultan World Bank 2002- Konsultan World Bank 2002- Konsultan UNICEF 1993 – 2005- Konsultan UNICEF 1993 – 2005- Konsultan WHO 2006-Sekarang- Konsultan WHO 2006-Sekarang- Direktur YASIN (Yayasan Abdi Sehat - Direktur YASIN (Yayasan Abdi Sehat

Indonesia)Indonesia)Organisasi : Organisasi :

- Pengurus Masjid Almarkaz Al Islami Pengurus Masjid Almarkaz Al Islami 2000-2000-SekarangSekarang

- Pengurus IMMIM Pusat Makassar & DDI - Pengurus IMMIM Pusat Makassar & DDI SulselSulsel

- Ketua ll Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel- Ketua ll Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel - Ketua II KAHMI (Korps Alumni HMI) - Ketua II KAHMI (Korps Alumni HMI)

MakassarMakassar

CURICULUM VITAECURICULUM VITAE

Page 3: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Unit Cost:Unit Cost: why?why?

Penentu Strategi Pentarifan Penentu Strategi Pentarifan

dan Alat dan Alat AdvocacyAdvocacy

Page 4: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

19351935

Page 5: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

20022002

Page 6: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

19351935

Page 7: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

20022002

Page 8: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

19351935

Page 9: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

20022002

Page 10: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

19351935

Page 11: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

20022002

Page 12: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

InformaInformasisi: aset strategis rumah sakit: aset strategis rumah sakitSebagian besar staf rumah sakit adalah tenaga kerja yang Sebagian besar staf rumah sakit adalah tenaga kerja yang

berperanberperan menghasilkanmenghasilkan, , mengolahmengolah, , mengubahmengubah, , mengombinasikanmengombinasikan,... ,... informainformasisi

Page 13: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Apa jadinya... Jika informasi kesehatan tidak Apa jadinya... Jika informasi kesehatan tidak dikelola menggunakan metode dan teknologi dikelola menggunakan metode dan teknologi

informasi? informasi?

Page 14: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Langkah lebih lanjut setelah Langkah lebih lanjut setelah pengembangan unit costpengembangan unit cost

1.1. Pencatatan data Pencatatan data secara akuratsecara akurat

3. Sistem informasi keuangan

2. Investasi teknologi informasi

Page 15: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Skenario pembayaran dengan Skenario pembayaran dengan DRGDRG

Pasien pulangDokter membuat discharge summary dan diagnosis

Rekam medisKoder ICD-10 dan ICD 9 CMGrouper kode DRGData dikirimkan ke asuransi

Pembayaran menggunakan Prospective Payment System (PPS)Update laporan pembiayaan rumah sakit

- 500 kode DRG

- Dikelompokkan berdasarkan

Kesamaan konsumsi sumber daya rumah sakit

Kesamaan LOS

- 30,000 kode

- Standar kode diagnosis

- Dirumuskan oleh World Health Organization (WHO)

- ICD-10CM masih dalam pengembangan

Page 16: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

PendahuluanPendahuluan Informasi tentang Informasi tentang unit costunit cost diperlukan oleh diperlukan oleh

suatu lembaga usaha, baik yang suatu lembaga usaha, baik yang profit profit orientedoriented maupun yang maupun yang non-profit orientednon-profit oriented, , untuk pendukung pembuatan kebijakan untuk pendukung pembuatan kebijakan atau pembuatan keputusan manajemen di atau pembuatan keputusan manajemen di lembaga usaha tersebut.lembaga usaha tersebut.

…….Garbage in, garbage out…..Garbage in, garbage out…. Informasi Informasi unit costunit cost yang kurang memadai akan yang kurang memadai akan membawa keputusan/kebijakan membawa keputusan/kebijakan manajemen ke arah yang salah dan akan manajemen ke arah yang salah dan akan menghambur-hamburkan sumberdaya menghambur-hamburkan sumberdaya lembaga usaha.lembaga usaha.

Page 17: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

PendahuluanPendahuluan

Penciptaan profitabilitas lembaga Penciptaan profitabilitas lembaga usaha yang memadai usaha yang memadai tidak akan tidak akan dapat dilakukan tanpa informasi dapat dilakukan tanpa informasi unit unit costcost, ,

demikian juga dengan besaran demikian juga dengan besaran subsidi yang akan diberikan kepada subsidi yang akan diberikan kepada suatu lembaga usaha tidak akan suatu lembaga usaha tidak akan dapat ditentukan besarannya secara dapat ditentukan besarannya secara “tepat” “tepat” tanpa informasi tanpa informasi unit costunit cost. .

Page 18: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Berapa Tarif Suatu Berapa Tarif Suatu Pelayanan RS apabila Pelayanan RS apabila diketahui diketahui Unit Costnya Unit Costnya

Rp 30.000? Rp 30.000?

Page 19: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Strategi Pentarifan RSStrategi Pentarifan RS

Perlu pemahaman tentang Perlu pemahaman tentang model 3 Cmodel 3 C Model Tiga C dari Philip Kotler Model Tiga C dari Philip Kotler memberikan memberikan

pemahaman yang mudah dimengerti dalam pemahaman yang mudah dimengerti dalam rangka penentuan tarif RS. Model 3 C rangka penentuan tarif RS. Model 3 C tersebut adalah:tersebut adalah:• CostCost• Characteristics of productsCharacteristics of products• CompetitorCompetitor

Cost atau informasi tentang unit cost, menjadi Cost atau informasi tentang unit cost, menjadi salahsatu kunci dalam strategi pentarifan RS.salahsatu kunci dalam strategi pentarifan RS.

Page 20: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Model 3 CModel 3 C

COSTCOST

COMPETITORCOMPETITORCHARACTERISTICS

OfPRODUCT

CHARACTERISTICS

OfPRODUCT

STRATEGIPENTARIFANRUMAHSAKIT

STRATEGIPENTARIFANRUMAHSAKIT

Page 21: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

COST, CHARACTERISTICS of PRODUCT, COST, CHARACTERISTICS of PRODUCT, dan COMPETITORSdan COMPETITORS

COSTCOST Informasi mengenai seberapa besar unit cost dari suatu produk Informasi mengenai seberapa besar unit cost dari suatu produk

atau layanan yang ada di rumahsakit. Informasi ini harus atau layanan yang ada di rumahsakit. Informasi ini harus tersedia dan harus akurat.tersedia dan harus akurat.

CHARACTERISTICS of PRODUCT CHARACTERISTICS of PRODUCT Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen

menghargai karakteristik produk yang ditawarkan oleh RS. menghargai karakteristik produk yang ditawarkan oleh RS. Informasi ini terkait dengan Informasi ini terkait dengan willingness to paywillingness to pay dan dan ability to pay.ability to pay.

COMPETITORSCOMPETITORS Informasi tentang Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh

pesaing. Informasi ini akan sangat menentukan dalam kondisi pesaing. Informasi ini akan sangat menentukan dalam kondisi rumahsakit memiliki pesaing. rumahsakit memiliki pesaing.

Page 22: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Pendekatan PentarifanPendekatan Pentarifan Cost-based PricingCost-based Pricing

Tarif = Direct Cost + Overhead Cost + Profit Tarif = Direct Cost + Overhead Cost + Profit MarginMargin

Demand-based PricingDemand-based Pricing Penentuan tarif yang didasarkan pada persepsi Penentuan tarif yang didasarkan pada persepsi

konsumen tentang nilai barang/jasa yang konsumen tentang nilai barang/jasa yang ditawarkan.ditawarkan.• Willingness to pay dan ability to payWillingness to pay dan ability to pay

Competition-based PricingCompetition-based Pricing Penentuan tarif yang didasarkan pada tarif Penentuan tarif yang didasarkan pada tarif

pesaingpesaing

Page 23: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Empat cara konsumen Empat cara konsumen mendefinisikan Valuemendefinisikan Value

VALUE is VALUE is LOW PRICELOW PRICE

VALUE isVALUE isWHATEVER I WANT WHATEVER I WANT

in A PRODUCT in A PRODUCT or SERVICEor SERVICE

VALUE is VALUE is THE QUALITY I GETTHE QUALITY I GET

FOR THE PRICE I PAYFOR THE PRICE I PAY

VALUE isVALUE isIS ALL THAT I GETIS ALL THAT I GET

FOR ALL I GIVEFOR ALL I GIVE

Seberapa besar manfaat totalYang diterima atas pengorbananYang dikeluarkan

Trade-off antara pengorbananDengan kualitas yang diterimaValue = pengorbanan sekecil-kecilnya

Kualitas dan fitur yang sesuai dgnKonsumen lebih penting daripada harga

Page 24: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Strategi PentarifanStrategi Pentarifan Cost-based PricingCost-based Pricing

Cost plus pricingCost plus pricing Fee for serviceFee for service

Competition-based Competition-based PricingPricing

Strategi:Strategi:• Price signalingPrice signaling• Going-rate pricingGoing-rate pricing

Demand-based PricingDemand-based Pricing Value is low priceValue is low price

• DiscountingDiscounting• Odd pricingOdd pricing• Synchro-pricingSynchro-pricing• Penetration PricingPenetration Pricing

Value is everythingI want in Value is everythingI want in a servicea service

• Prestige pricingPrestige pricing Skimming pricingSkimming pricing

Value is the quality I get for Value is the quality I get for the price I paythe price I pay::

• Value pricingValue pricing• Market segmentation Market segmentation

pricingpricing Value is all that I get for all Value is all that I get for all

that I givethat I give• Price framingPrice framing• Price bundlingPrice bundling• Complementary pricingComplementary pricing• Result-based pricingResult-based pricing

Page 25: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Strategi Pentarifan:Strategi Pentarifan:Cost-Based PricingCost-Based Pricing

Markup Pricing

Markup Price =

Unit cost

1 – desired return on sales

Target-Return Pricing

Target-Return Price = Unit cost + Desired return x invested capital

Unit sales

Break-even volume = Fixed cost

Price – variable cost

Page 26: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Unit Cost: Alat AdvocacyUnit Cost: Alat Advocacy

Bagi pembuat kebijakan dalam lembaga usaha non Bagi pembuat kebijakan dalam lembaga usaha non profit:profit:

1.1. Penentuan anggaranPenentuan anggaran2.2. Penentuan besaran subsidiPenentuan besaran subsidi3.3. Penentuan kelayakan produk pelayananPenentuan kelayakan produk pelayanan4.4. Penentuan kebijakan efisiensiPenentuan kebijakan efisiensi5.5. Penentuan kebijakan cost-effectivenessPenentuan kebijakan cost-effectiveness6.6. Penentuan tarif pelayananPenentuan tarif pelayanan7.7. Penentuan kebijakan insentif dan gajiPenentuan kebijakan insentif dan gaji8.8. penentuan pembelian alkes dan non-alkespenentuan pembelian alkes dan non-alkes9.9. Penentuan kebijakan SDMPenentuan kebijakan SDM10.10. Penentuan kebijakan outsourcing dan kebijakan strategis Penentuan kebijakan outsourcing dan kebijakan strategis

lainnyalainnya11.11. Penentuan kebijakan persediaanPenentuan kebijakan persediaan12.12. Penentuan kebijakan investasiPenentuan kebijakan investasi

Page 27: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Bagi pembuat kebijakan dalam lembaga usaha profit:Bagi pembuat kebijakan dalam lembaga usaha profit:1.1. Penentuan anggaranPenentuan anggaran2.2. Penentuan besaran subsidiPenentuan besaran subsidi3.3. Penentuan kelayakan produk pelayananPenentuan kelayakan produk pelayanan4.4. Penentuan kebijakan efisiensiPenentuan kebijakan efisiensi5.5. Penentuan kebijakan cost-effectivenessPenentuan kebijakan cost-effectiveness6.6. Penentuan tarif pelayananPenentuan tarif pelayanan7.7. Penentuan kebijakan insentif dan gajiPenentuan kebijakan insentif dan gaji8.8. Penentuan strategi bersaingPenentuan strategi bersaing9.9. Penentuan tingkat keuntungan lembaga usahaPenentuan tingkat keuntungan lembaga usaha10.10. Penentuan pembelian alkes dan non-alkesPenentuan pembelian alkes dan non-alkes11.11. Penentuan kebijakan SDMPenentuan kebijakan SDM12.12. Penentuan kebijakan outsourcing dan kebijakan Penentuan kebijakan outsourcing dan kebijakan

strategis lainnyastrategis lainnya13.13. Penentuan kebijakan persediaanPenentuan kebijakan persediaan14.14. Penentuan kebijakan investasiPenentuan kebijakan investasi

Page 28: 1. Strategi Penerapan Unit Cost

Contoh DRGContoh DRG

Diagnosis primer:Diagnosis primer:ICD-9 36.1 – “Bypass, aortocoronary”ICD-9 36.1 – “Bypass, aortocoronary”

Medicare Average Reimbursement: $37,000

DRG 106: “Coronary Bypass with Cardiac Catheterization”

Diagnosis sekunder: Valvuloplasty, Atherectomy, Catheterization, Angiocardiogram, or Arteriogram

ICD-9

ICD-9

DRG

$$


Top Related