disfagia orofaring

17
DISFAGIA OROFARING Stase THT RSUD TARAKAN Periode; 29 September – 01 November 2014 PEMBIMBING : dr. Riza Rizaldi, Sp.THT.KL

Upload: jodiejonazh

Post on 26-Sep-2015

253 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

sasertyu

TRANSCRIPT

REFERAT Demam Berdarah Dengue

DISFAGIA OROFARING

Stase THT RSUD TARAKANPeriode; 29 September 01 November 2014PEMBIMBING : dr. Riza Rizaldi, Sp.THT.KL

Disfagia terjadi pada faseFase oralFase faringealFase esofageal

Disfagia dapat meningkatkan resiko:Aspirasi pneumoniaMalnutrisiDehidrasiPenurunan BBSumbatan jalan napas

FASE ORALAktivitas fase oral : persiapan untuk memulai proses menelanSaliva merupakan stimulasi proses menelanMulut kering/xerostomia menelan aka

Fase persiapan oral yg adalah fase pertama, makanan di kunyah dan dimanipulasi menjadi bolus bolus kohesif bercampur dengan salivaDi lanjutkan fase transportasi oral berupa pendorongan bolus ke belakang (hipofaring)Setelah melewati pilar anterior timbul refleks menelan dan makanan masuk ke faringDampak ketidaknormalan Fase OralKeluar air liurKetidakmampuan membersihkan residu makanan di mulutKaries gigiHilangnya rasa pengecapan dan penciumanGangguan proses mengunyahGangguan mendorong bolus ke faringAspirasi cairan sebelim proses menelan dimulaiRasa tersedak (Choking) oleh batuk (coughing) pd saat fase faring

FASE FARINGALDimulai pada saat refleks menelan muncul, akhir fase oralFase ini tdk dapat timbul volunter dan tidak berlangsung bila tidak ada refleks menelanPernafasan berhenti selama fase faring, muncul lagi pd akhir fase ini

Keadaan penting dalam menjaga keamanan Fase FaringProteksi saluran napas yang adekuat selama proses menelan sehingga makanan tidak masuk ke jalan napasPenyelesaian suatu seri proses menelan berlangsung cepat sehingga pernapasan dapat segera dimulai.Fase Faringal di bagi dalam 3 tahapTahap pertama: dimulai segera setelah timbul refleks menelan, berupa:Kontraksi pilarElevasi palatum moleKonstraksi otot konstriktor faring superior yg menimbulkan penonjolan pada dinding faring atas

Fungsi Tahap pertama: membantu bolus masuk ke faring dan mencegah masuknya bolus ke nasofaring atau kembali ke mulut

Fase Faringal di bagi dalam 3 tahap2. Tahap Dua: Terjadi proses fisiologi berupa:Kontraksi otot faring dengan peregangan ke atasPenarikan pangkal lidah ke arah depan untuk mempermudah pasase bolusElevsi laring karena kontraksi otot hioid tepat di bawah penonjolan pangkal lidahAdduksi pita suara asli dan palsuPenutupan epiglotis ke arah pita suara

Fungsi Tahap kedua: menarik bolus ke arah faring sehingga dapat menyebar masuk ke valekula yang terletak di atas epiglotis sebelum di dorong ke gerakan peristatik

Proteksi jalan napas terutama terjadi pada tigaPintu masuk laring (aryepiglottic folds)Pita suara palsu dan pita suara asliPenutupan epiglotis

Fase Faringal di bagi dalam 3 tahap3. Tahap Tiga: Bolus akan terdorong melewati sfingter krikofaring dalam dalam keadaan relaksasi dan masuk ke dalam esofagus Proses fisiologi berupa:Peristaltik faringRelaksasi sfingter krikofaring

Ketidaknormalan padaFase Faringal adalah: choking, coughing, aspirasiTerjadi akibatRefleks menelan gagal teraktivasi sehingga fase faring tidak berlangsungRefleks menelan terlambat, sehingga dapat terjadi aspirasi sebelum proses menelan di mulaiProteksi laring tdk adekuatSilent aspirationPeristaltik faring yang lemah atau tidak timbulSfingter krikofaring gagal berelaksasi

Pemeriksaan PenunjangUntuk Diagnosis kelainan disfagia fase oral atau fase faring adalah:Videofluoroskopi Swallow Assessment (VFSS)Mengevaluasi disfagia dan aspirasiMenggambarkan sturktur dan fisiologi menelan pada rongga mulut, faring, laring dan esofagus bagian atas.2. FEES (Flexible Endoscopy Evaluation of Swallowing)Evaluasi funsi menelan dengan menggunakan nasofaringoskopi serat otik lentur

Pemeriksaan Penunjang FEES (Flexible Endoscopy Evaluation of Swallowing)Tahap pemeriksaan dibagi dalam 3 tahap1. Pemeriksaan sebelum pasien menelan: menilai fungsi muskular dari oromotor dan mengetahui kalainan fase oral2. Pemeriksaan langsung dengan memberikan berbagai konsistensi makanan: kemampuan utk tahu konsistensi apa yg aman untuk pasien3. Pemeriksaan terapi dengan menggunakan berbagai maneuver utk mengetahui peningkatan kemampuan menelanPemeriksaan Penunjang FEES (Flexible Endoscopy Evaluation of Swallowing)Di nilai 5 proses fisiologi dasar:SensivitasSpillage (preswallowing leakage)ResiduPenetrasiAspirasiTerima Kasih