dinamika antroposfer

74
DINAMIKA ANTROPOSFER

Upload: elden

Post on 23-Feb-2016

329 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

DINAMIKA ANTROPOSFER. PENGERTIAN ANTROPOSFER. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: DINAMIKA  ANTROPOSFER

DINAMIKA ANTROPOSFER

Page 3: DINAMIKA  ANTROPOSFER

PENGERTIAN ANTROPOSFER

Antroposfer adalah lingkungan bagian permukaan bumi yang dihuni oleh manusia. contoh antroposfer berupa wilayah perkotaan, pedesaan, lokasi pemukiman dan sebagainya. Antroposfer berasal dari bahasa latin, yaitu antropos yang berarti mausia dan spaira yang artinya lingkungan. Jadi, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang merupakan tempat hidup manusia.

Page 4: DINAMIKA  ANTROPOSFER

KAJIAN ANTROPOSFER

KAJIAN DALAM ANTROPOSFER ADALAH PENDUDUK YAITU :

SEKELOMPOK MANUSIA YANG MENDIAMI SUATU TEMPAT

Page 5: DINAMIKA  ANTROPOSFER

KOMPOSISIKUALITASASPEK KEPENDUDUKANJUMLAH PENDUDUK

PENDUDUK

Page 6: DINAMIKA  ANTROPOSFER

TEORI KEPENDUDUKANSEBELUM ABAD 17 MASALAH

KEPENDUDUKAN DIDASARKAN ATAS PANDANGAN AKAN PENTINGNYA PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK

SEJAK ABAD 17 – 18 DI SAAT JUMLAH PENDUDUK MENINGKAT DENGAN PESAT, MULAI BANYAK PANDANGAN YANG MENENTANG PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK

Page 7: DINAMIKA  ANTROPOSFER

ALIRAN MALTHUSIAN TOKOH : THOMAS

ROBERT MALTHUS

LAJU PERTUMBUHAN JUMLAH PENDUDUK LEBIH CEPAT DARIPADA LAJU PERTAMBAHAN BAHAN MAKANAN

JUMLAH PENDUDUK BERTAMBAH SESUAI DENGAN DERET UKUR(1,2,4,8,16,32,dst)

BAHAN MAKANAN BERTAMBAH SESUAI DENGAN DERET HITUNG(1,2,3,4,5,6,dst)

Page 8: DINAMIKA  ANTROPOSFER

ALIRAN NEO-MALTHUSIAN TOKOH : GARRET

HARDIN & PAUL EHRLICH

DUNIA SUDAH TERLALU BANYAK MANUSIA

BAHAN MAKANAN SANGAT TERBATAS

LINGKUNGAN SUDAH RUSAK DAN TERCEMAR (TERLALU BANYAK MANUSIA)

TERTUANG DALAM BUKU “THE POPULATION BOMB

1971

Page 9: DINAMIKA  ANTROPOSFER

ALIRAN MARXIST TOKOH : KARL MARX & FRIEDRICH

ENGELS KEMELARATAN

BUKAN KARENA PERTUMBUHAN PENDUDUK TETAPI KARENA STRUKTUR MASYARAKAT ITU SENDIRI

TEKANAN PENDUDUK BUKAN KARENA MAKANAN TETAPI KARENA TEKANAN PENDUDUK TERHADAP KESEMPATAN KERJA

Page 10: DINAMIKA  ANTROPOSFER

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR TOKOH : JOHN

STUART MILL, ARSENE DUMONT,MICHAEL THOMAS SADLER

AWAL ABAD 20 DILAKUKAN FORMULASI ULANG TERHADAP TEORI KEPENDUDUKAN

MENEKANKAN PADA KONDISI SOSIAL, EKONOMI, DAN TEKNOLOGI

Page 11: DINAMIKA  ANTROPOSFER

JUMLAH PENDUDUK DAN PERHITUNGANNYA

NO NEGARA JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

1 CINA 1.264.500.000

2 INDIA 1.002.100.000

3 AMERIKA SERIKAT 275.600.000

4 INDONESIA 206.300.000

5 BRAZIL 170.100.000

6 PAKISTAN 150.600.000

7 RUSIA 145.200.000

8 BANGLADESH 128.100.000

9 JEPANG 126.900.00010 NIGERIA 123.300.000

Tabel 1.1: sepuluh negara berpenduduk terpadat tahun 2000

Sumber : world population data sheet 2005

Page 12: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Tabel 1.2 : 10 negara penduduk terbesar tahun 2000

CINA 1285

INDIA 1025

AS 286

INDO 215

BRAZIL 173

RUSIA 145

PAKIST 145

BANGL 140

JEPANG 127

NIGERIA 117

0 500 1000 1500

Sumber : world population data sheet 2006

Page 13: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Bagaimana cara menghitung jumlah penduduk ?

1. SENSUS: KESELURUHAN PROSES

PENGUMPULAN, PENCATATAN, PENGOLAHAN, DAN PUBLIKASI DATA DEMOGRAFI UNTUK SELURUH PENDUDUK DI SUATU NEGARA PADA PERIODE TERTENTU

SENSUS DILAKUKAN SETIAP 10 TAHUN

SENSUS BERASAL DARI BAHASA LATIN

“CENCUS” YAMG BERARTI PENAKSIRAN HARTA BENDA DAN PENCATATAN NAMA WARGA NEGARA

Page 14: DINAMIKA  ANTROPOSFER

KETENTUAN SENSUS PERHITUNGAN

SEMUA ORANG YANG TINGGAL DI WILAYAH SENSUS

PELAKSANAAN SENSUS PADA WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN DAN SERENTAK DI SELURUH WILAYAH

CAKUPAN RUANG LINGKUP SENSUS MELIPUTI BATAS WILAYAH TERTENTU

PELAKSANAAN SENSUS SECARA PERIODIK

PERHITUNGAN SENSUS ADALAH PERHITUNGAN PERORANGAN

PENERBITAN HASIL SENSUS

Page 15: DINAMIKA  ANTROPOSFER

SENSUS PENDUDUK DILAKUKAN DENGAN 2 CARA

DE FACTO DE JURE

Page 16: DINAMIKA  ANTROPOSFER

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM SENSUS

HOUSE HOLDER CANVASER

Page 17: DINAMIKA  ANTROPOSFER

2. SURVEI

• PENGHITUNGAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN CARA MENGAMBIL CONTOH/SAMPEL DARI SUATU DAERAH(PERHITUNGAN TIDAK DILAKUKAN DISELURUH WILAYAH NEGARA TERSEBUT)

• DATA SURVEI BIASANYA LEBIH LENGKAP DARI SENSUS KARENA CAKUPAN WILAYAHNYA LEBIH SEMPIT

Page 18: DINAMIKA  ANTROPOSFER

CONTOH YANG DILAKUKANBPS

SUSENAS SUKERNAS

Page 19: DINAMIKA  ANTROPOSFER

3. REGISTRASI

• PENCATATAN TERHADAP SETIAP PERISTIWA KEPENDUDUKAN YANG TERJADI SETIAP SAAT.

KELAHIRAN, KEMATIAN, PERKAWINAN, PERCERAIAN, PENGANGKATAN ANAK, PERPINDAHAN PENDUDUK, PERUBAHAN PEKERJAAN,DLL

Page 20: DINAMIKA  ANTROPOSFER

REGISTRASI PENDUDUK DI INDONESIA BELUM DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN

BAIKFAKTOR PENGHAMBATNYA:

RENDAHNYA KESADARAN WARGA UNTUK MELAPOR

KURANGNYA TENAGA TERLATIH YANG MEMAHAMI FUNGSI

REGISTRASI

PERHATIAN PEMERINTAH BELUM MAKSIMAL

Page 21: DINAMIKA  ANTROPOSFER

KOMPOSISI PENDUDUK

PENGELOMPOKAN PENDUDUK BERDASARKAN KRITERIA TERTENTU SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN TUJUAN TERTENTU

CONTOH :Jenis kelamin :

komposisi biologisTingkat pendidikan,

kesehatan, perkawinan: komposisi sosial

Penduduk desa dan perkotaan: komposisi geografis

Dll.

Page 22: DINAMIKA  ANTROPOSFER

a. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui hal-hal berikut:

Jumlah penduduk

Peramalan penduduk di

masa mendatang

Jumlah angkatan kerja

Jumlah penduduk

wanita dalam masa subur

Angka ketergantunga

n

Page 23: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Komposisi penduduk menurut usia dapat dikelompokkan menjadi :

1. penduduk usia belum produktif : 0 - 14 th2. penduduk usia produktif : 15 - 64 th3. penduduk tidak produktif : lebih dari 64 th

Usia belum produktif dan tidak produktif adalah kelompok usia yang belum dan tidak mampu lagi bekerja sehingga hidupnya ditanggung oleh kelompok lain

Page 24: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Komposisi penduduk menurut usia suatu negara/ wilayah berpengaruh terhadap

struktur pendudukStrukturnya adalah:1. Struktur penduduk muda, adalah susunan penduduk suatu negara yang

sebagian besar terdiri dari penduduk usia muda. karena disebabkan oleh tingkat kelahiran lebih tinggi daripada tingkat kematian.

2. Struktur penduduk dewasa, adalah struktur penduduk suatu negara yang sebagian besar usia dewasa. karena dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah.

3. Struktur penduduk tua, adalah susunan penduduk yang sebagian besar penduduk usia tua. karena dipengaruhi tingkat kelahiran yang rendah, sedangkan tingkat kematiannya tinggi.

Page 25: DINAMIKA  ANTROPOSFER

1. Angka ketergantungan (Dependency ratio)

Angka yang menunjukan persentase jumlah penduduk belum produktif dan tidak produktif yang harus ditanggung oleh penduduk yang produktif

Page 26: DINAMIKA  ANTROPOSFER

CONTOH SOAL 1 Kota A memiliki jumlah penduduk usia

0-14 th adalah 10.000 jiwa, jumlah penduduk usia diatas 64 th adalah 5.000 jiwa, dan jumlah penduduk usia 15-64 th adalah 20.000 jiwa.

Berapakah angka ketergantungan Kota AApakah artinya?

Page 27: DINAMIKA  ANTROPOSFER

CONTOH SOAL 1 Kota A memiliki jumlah penduduk usia

0-14 th adalah 10.000 jiwa, jumlah penduduk usia diatas 64 th adalah 5.000 jiwa, dan jumlah penduduk usia 15-64 th adalah 20.000 jiwa.

Berapakah angka ketergantungan Kota AApakah artinya?

Page 28: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Contoh soal 3

Kel. Umur Jumlah Penduduk

0-14 15 111 000

15-64 11 201 000

65+ 5 670 000

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, Tahun 2010

1.Berapa rasio ketergantungan Muda, Tua, dan Total?

2. Apakah artinya?

Page 29: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Interpretasi

• Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 185,5 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 186 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 185.5 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 135 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 51 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2010 penduduk usia kerja masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.

Page 30: DINAMIKA  ANTROPOSFER

KEGUNAAN

• Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratiomerupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Page 31: DINAMIKA  ANTROPOSFER

2.Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin (sex ratio)

Melalui komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat diketahui :

rasio jenis kelamin (sex ratio)

Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

Page 32: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Contoh soal 1

• Kota X memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 36.000 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 40.000 jiwa.

Berapakah sex ratio Kota X?Apakah artinya?

Page 33: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Contoh soal 2

• Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data Provinsi Papua sbb:Penduduk laki-laki berjumlah 1.171.160 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.062.370 jiwa.

Sex ratio provinsi Papua adalah?Apakah artinya?

Page 34: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Golongan Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan [1] [2] [3] [4]

0 – 4 tahun 9.732.578 9.362.573 19.095.1515 – 9 tahun 11.089.478 10.474.467 21.563.94510 – 14 tahun 10.956.648 10.349.448 21.306.09615 – 19 tahun 10.103.778 9.693.143 19.796.92120 – 24 tahun 9.533.960 9.911.219 19.445.17925 – 29 tahun 9.078.324 9.601.769 18.680.09330 – 34 tahun 8.543.620 8.876.409 17.420.02935 – 39 tahun 8.186.060 8.268.040 16.454.10040 – 44 tahun 7.273.553 7.216.349 14.489.90245 – 49 tahun 6.303.669 6.079.149 12.382.81850 – 54 tahun 5.175.796 4.765.268 9.941.06455 – 59 tahun 3.755.532 3.506.647 7.262.17960 – 64 tahun 2.748.283 2.863.544 5.611.82765 – 69 tahun 1.957.037 2.155.128 4.112.16570 – 74 tahun 1.448.024 1.541.903 2.989.92775 tahun + 1.388.188 1.435.703 2.823.891 Jumlah 107.274.528 106.100.759 213.375.287

•Survei Antar Sensus Badan Pusat Statistik/BPS, 2005]

Page 35: DINAMIKA  ANTROPOSFER

b. Komposisi penduduk menurut kriteria sosial

1. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan. Penduduk dikelompokkan menurut: 1 Usia sekolah

2 Tingkat kepandaian membaca & menulis (melek huruf/literacy)

3 Tingkat pendidikan yang ditamatkan

4 Jenis pendidikan yang ditempuh

Page 36: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Penduduk usia sekolah

• Contoh data sensus penduduk Jawa Timur 2010

usia jumlah

7 – 12 th 3 806 927

13 - 15 1 933 845

16 - 18 1 810 625

19 - 24 3 331 895

Page 37: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Angka partisipasi sekolah (APS)

• Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah.

Page 38: DINAMIKA  ANTROPOSFER

ANGKA MELEK HURUF (AMH)

• Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.

Page 39: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Pendidikan yang ditamatkan &ditempuh

Contoh:Tidak sekolah 40,4%Belum tamat SD 33,3%Tamat SD 19,6%Tamat SLP 4,4%Tamat SLA 2,6%Tamat Akad./PT0 ,4%

Page 40: DINAMIKA  ANTROPOSFER

2. Komposisi menurut ciri-ciri ekonomi

1 Jenis pekerjaan

2 Status kepegawaian

3 Tingkat pendapatan

3. Komposisi menurut tempat tinggal

Misalnya dari data Sensus 1971 diketahui sbb :

a.Penduduk yang tinggal b.di daerah kota 17,4 %b. Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan 72,6 %

Page 41: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Piramida penduduk

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN DAPAT DIGAMBARKAN DALAM BENTUK BAGAN ATAU GRAFIK YANG

DISEBUT PIRAMIDA PENDUDUK

Page 42: DINAMIKA  ANTROPOSFER

INFORMASI YANG DAPAT DIPEROLEH DARI PIRAMIDA PENDUDUK :

1. STRUKTUR PENDUDUK2. SEX RATIO3. JUMLAH PENDUDUK USIA

PRODUKTIF, BELUM PRODUKTIF, DAN TIDAK PRODUKTIF

4. DEPENDENCY RATIO (RASIO KETERGANTUNGAN)

Page 43: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Gambar Piramida PendudukIndonesia, 1971

75+70-7465-6960-6455-5950-5445-4940-4435-3930-3425-2920-2415-1910-14

5-90-4

Kelompok Umur

0246810

Jutaan

0 2 4 6 8 10

Jutaann

Laki-laki Perempuan

Page 44: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Jenis- jenis piramida penduduk

Page 45: DINAMIKA  ANTROPOSFER

1. Piramida ekspansif/progresif

Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat di negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya angka kelahiran dan sudah mulai menurunnya angka kematian.Negara-negara yang termasuk tipe ini : Indonesia, Malaysia, Philipina, India, Costa Rica, dan Nigeria.

Page 46: DINAMIKA  ANTROPOSFER

2.Piramida stasioner

Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah.Contoh : terdapat pada negara-negara Eropa, misalnya Jerman,

Page 47: DINAMIKA  ANTROPOSFER

3. Piramida konstruktif/regresif

Jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat di negara-negara dimana angka kelahiran turun dengan cepat, dan angka kematiannya rendah.Contoh : Jepang, dan negara-negara di Eropa Barat, misal Swedia, dan Spanyol.AS

Page 48: DINAMIKA  ANTROPOSFER
Page 49: DINAMIKA  ANTROPOSFER

KUALITAS PENDUDUK

Page 50: DINAMIKA  ANTROPOSFER

• UKURAN KUALITATIF DARI MANUSIA MENURUT KRITERIA TERTENTU

1. PENDIDIKAN - amh (ANGKA MELEK HURUF) - Tingkat pendidikan yang ditamatkan - aps (angka partisipasi sekolah)2. KESEHATAN3. TINGKAT KESEJAHTERAAN

Page 51: DINAMIKA  ANTROPOSFER

ASPEK-ASPEK KEPENDUDUKAN

1.KELAHIRAN (FERTILITAS/NATALITAS) DALAM PENGERTIAN DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN) KELAHIRAN ADALAH KEMAMPUAN RIIL DARI SEORANG

WANITA UNTUK MELAHIRKAN DICERMINKAN DARI BANYAKNYA BAYI YANG LAHIR HIDUP.

Page 52: DINAMIKA  ANTROPOSFER

1. Angka kelahiran kasar/crude birth rate (CBR)

Keterangan : B : Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun k : Bilangan konstan dengan nilai 1000

Page 53: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Contoh:• Di kelurahan Tirtamarta pada tahun2005 tercatat jumlah kelahiran sebesar 60, Jumlah penduduk pertengahan tahun 2005

adalah 15.000, berapa angka kelahiran kasarnya?

Page 54: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Jawab:

B = 60P = 15.000k = 1000

= 4Artinya di kelurahan Tirtamarta pada tahun 2005 tercatat 4 kelahiran per 1000 penduduk

Page 55: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Mengapa disebut angka kelahiran kasar?

Karena tidak memisahkan penduduk laki-laki dan perempuan begitu juga dengan usia.

Page 56: DINAMIKA  ANTROPOSFER

2. Angka kelahiran menurut usia/ age specific birth rate

(ASBR)

Pengukuran kelahiran ini mempertimbangkan pembagian menurut golongan umur .

ASBR ialah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur tertentu.

Page 57: DINAMIKA  ANTROPOSFER

ASBR dapat dihitung dengan rumus sbb:

Keterangan : Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur tertentu. Px : jumlah wanita pada kelompok umur tertentu k : konstanta (1000)

Page 58: DINAMIKA  ANTROPOSFER

contoh

Pada suatu wilayah diketahui jumlah penduduk wanita umur 19 – 30 tahun adalah 3. 825.000. Jumlah kelahiran nya adalah 967.000 bayi. Hitunglah angka

ASBR nya!

Page 59: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Jawab : Bx = 967.000 Px = 3.825. 000 k = 1.000

ASBR = 253 jiwa

Page 60: DINAMIKA  ANTROPOSFER

3. GENERAL FERTILITY RATE (GFR) (ANGKA KELAHIRAN UMUM)

Banyaknya jumlah kelahiran per 1.000 wanita berumur 15 – 49 tahun.

(usia tersebut merupakan rentang usia produktif melahirkan)

Page 61: DINAMIKA  ANTROPOSFER

2. KEMATIAN(mortalitas)

1. Angka kematian Kasar/crude death rate (CDR)

angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 orang dalam waktu setahun

Page 62: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian :

• Bencana alam

• Wabah penyakit

• Rendahnya tingkat kesehatan dan kecukupan gizi

Page 63: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Rumus:

Keterangan : D : jumlah kematian pada tahun tertentu P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun k : konstanta (1.000)

Page 64: DINAMIKA  ANTROPOSFER

contoh

• Dalam suatu wilayah diketahui jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2010, adalah 7.241.500 jiwa. Sedangkan jumlah kematiannya adalah 659.000.

Hitunglah angka kematian kasarnya!

Page 65: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Jawab:

D = 659.340 P = 7 .241.500

CDR = 91 jiwa

Page 66: DINAMIKA  ANTROPOSFER

2. AGE SPECIFIC DEATH RATE(ASDR)

Page 67: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Angka kelahiran tinggi > 30 kelahiran sedang 20 – 30

kelahiran rendah < 20Angka kematian tinggi > 20 kematian sedang 10 – 20 kematian rendah < 10

Page 68: DINAMIKA  ANTROPOSFER

3. PERPINDAHAN PENDUDUK(MIGRASI)

FAKTOR PENDORONG (PUSH FACTOR)• Makin berkurangnya sumber-sumber alam (SDA tidak kurang)• Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal, akibat masuknya

teknologi yang menggunakan mesin-mesin• Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku, di daerah asal.

(ketidakamanan sosial)• Tidak cocok lagi dengan adat budaya/kepercayaan di daerah asal.• Bencana alam baik banjir, kebakaran musim kemarau atau adanya

wabah penyakit, dll.• Fasilitas,teknologi umum tidak memadai

Page 69: DINAMIKA  ANTROPOSFER

FAKTOR PENARIK• Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk

memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.• Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.• Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.• Keadaan lingkungan dan keadaaan hidup yang menyenangkan.

(lingkungan sosial aman)• Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung.• Adanya aktivitas kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan.• Fasilitas /teknologi yang memadai

Page 70: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Ukuran-ukuran migrasi• 1.Angka Mobilitas Ratio perbandingan

antarpenduduk yang pindah dalam waktu

tertentu dengan banyaknya jumlah

pendudukm : angka mobilitasM : jumlah perpindahanP : jumlah penduduk

Page 71: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Lanjutan ukuran mobilitas2. Angka migrasi masuk Ratio banyaknya migran yang masuk tiap

1.000. penduduk daerah tujuan dalam jangka waktu setahun.

mi = migrasi masukI = jumlah migrasi masukP = jumlah penduduk daerah tujuan

Page 72: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Lanjutan ukuran migrasi 3. Angka Migrasi Keluar Ratio banyaknya migrasi yang

keluar tiap 1.000 penduduk daerah asal dalam jangka waktu tertentu Mo = angka

migrasi keluarO = jumlah migrasi keluarP = jumlah penduduk daerah asal

Page 73: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Lanjutan migrasi• 3. migrasi neto• yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk• Dan jumlah migrasi keluar pada suatu daerah

dalam waktu 1 tahun

Mn = tingkat migrasi nettoMi = jumlah migrasi masukMo = jumlah migrasi keluar

Page 74: DINAMIKA  ANTROPOSFER

Lanjutan migrasi• 4. migrasi bruto• yaitu angka yang menunjukkan • banyaknya perpindahan kejadian penduduk yaitu

migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah penduduk daerah asal dan tujuan