perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan metode ... file(penelitian tindakan kelas) oleh...

95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh: EVI DWI NURMALASARI NIM. K7407075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: doanngoc

Post on 27-May-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh:

EVI DWI NURMALASARI

NIM. K7407075

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh:

EVI DWI NURMALASARI

NIM. K7407075

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Evi Dwi Nurmalasari. K7407075. PENERAPAN METODE

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

(TGT) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLAH UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA

KELAS XI IS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan Metode

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan Macromedia

Flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi siswa kelas XI IS 4

SMA Batik 1 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi

antara peneliti, guru dan melibatkan partisipasi siswa. Subyek penelitian ini

adalah siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011

yang berjumlah 38 siswa. Obyek penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang

terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain: informan, tempat atau

lokasi, peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan: wawancara, observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Prosedur penelitian

meliputi tahap: (1) pengenalan masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana

tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) observasi dan interpretasi, (6) refleksi

dan (7) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,

masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi dan (4) analisis dan

refleksi. Siklus pertama dilakukan dalam tiga kali pertemuan selama 4 x 45 menit,

dan siklus kedua dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama 3 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

metode TGT menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran. Kualitas pembelajaran tersebut dapat dilihat dari proses dan hasil

belajar. Ditinjau dari proses pembelajaran indikatornya adalah: (1) Motivasi

belajar siswa meningkat dari 72,25% pada siklus I menjadi 87,63% pada siklus II,

(2) Partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat dari 66,45% pada siklus I

menjadi 83,15% pada siklus II. Sedangkan ditinjau dari hasil pembelajaran

indikatornya adalah hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pencapaian hasil

belajar siswa yang sudah mencapai KKM pada siklus I sebanyak 21 anak dengan

nilai rata-rata kelas 73,07. Pada siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM

sebanyak 32 anak dengan nilai rata-rata kelas 84,60. Peningkatan tersebut terjadi

setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT, (2) Guru menyusun Rencana Pembelajaran

terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat

berlangsung terarah dan terprogram, (3) Guru melakukan evaluasi setelah

pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar berikutnya.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Evi Dwi Nurmalasari. K7407075. THE APPLICATION OF TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) COOPERATIVE TYPE OF METHOD USE

MACROMEDIA FLASH TO INCREASE THE QUALITY OF

ACCOUNTANCY LEARNING OF STUDENTS CLASS XI IS 4 SMA

BATIK 1 SURAKARTA YEAR 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. 2011.

The objective of this research is to know whether the application of

Teams Games Tournament (TGT) cooperative type of method use Macromedia

flash can increase the quality of accountancy learning of students class XI IS 4

Sma Batik 1 Surakarta.

This research uses Classroom Action Research approach. It’s done by

collaboration of the researcher, teachers, and involve the students. Its subject is

the students class XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta year 2010/2011 which are 38

students. Its object is the various activities that happen in the class while the

learning process is occurring. The data source that is used in this action research

are: the informants, the location, events, documents and archives. The technique

of data collection is done by : the interviews, observations, questionnaires, tests,

and documentations. The steps of the research procedure are : 1) problems

introduction, 2) preparations, 3) action planning arrangement, 4) action

implementation, 5) observations and interpretations, 6) reflections, 7) report

arrangement. Process of this research is done by two cycles, each cycles consist of

four steps are : 1) action planning, 2) action implementation, 3) observations and

interpretations, 4) analysis and reflections. The first cycle is done in three times

meeting for 4x45 minutes, and the second cycle is done in two times meeting for

3x45 minutes.

Based on this research, I can conclude that the application of Teams

Games Tournament (TGT) cooperative type of method use Macromedia flash can

increase the quality of learning. The quality of learning can be seen from its

process and the learning result. It considerate from the learning process, the

indicators are : (1) Students’ learning motivation increase from 72,25% in the first

cycle become 87,63% in the second cycle, (2) the students participation while

learning increase from 66.45% in the first cycle, become 83.15 in the second

cycle. Whereas considerate from the learning result, the indicator is the evaluation

result shows the excalation of students learning achievement that has reached the

minimal completeness criteria in the first cycle to the number of 21 students with

the class average score is 73.07. In the second cycle the amount of students that

has reached the minimal completeness criteria are 32 students with the class

average score is 84.60. This excalation happens after the teacher does some

efforts, like : 1) The application of Teams Games Tournament (TGT) cooperative

type. 2) The teacher arranges the lesson plan first before she teaches so that the

teaching and learning process can be guided and programmed. 3) The teacher

makes the evaluation after the realization of learning process to increase the next

learning achievement.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Jangan menunggu untuk sampai menjadi orang yang bahagia, jika

Hanya untuk tersenyum. Tersenyumlah agar engkau menjadi orang yang bahagia.

(DR. Aidh al Qarni)

Kepercayaan itu mudah didapat. Lebih mudah lagi untuk dihancurkan.

Yang sulit adalah membina dan mempertahankannya.

(Mann)

Don’t count what you have lost, just see what you have now. Because past never

come back, but sometimes future can give you back ur lost things.

(Penulis)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih dan terima

kasih penulis kepada :

*Ayahanda Samiran (Papah) dan Ibunda Rodhiyah (Mamah) yang senantiasa

memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan pengorbanan yang tak terhingga.

*Kakakku, Eva Roliyah Hartini (my oldest sister) yang selalu memberikan

bimbingan, nasehat dan membagi ilmunya serta pengalamannya.

*Adikku, Nur Fitriana Kadariah (my youngest sister) yang selalu mencerahkan

hari-hariku dengan canda tawanya.

*Sahabat terbaikku (my best friends) Dyah Harmastuti, Agus Nugroho dan Lisa

Herlita yang selalu ada untukku memotivasi dan menghiburku di setiap saat.

*Kekasihku tercinta (my lovely honey) Khaerul Insani yang mewarnai hari-hariku

dan menemaniku dikala susah maupun senang.

*Teman-teman Pendidikan Akuntansi’07.

*Rekan seperjuangan LPM Motivasi FKIP UNS.

*Rekan seperjuangan HMJ P.IPS FKIP UNS.

*Almamater UNS.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia rancangannya yang sempurna sehingga skipsi ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Drs. Sudiyanto, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan

bimbingan serta semangat.

5. Drs. Ngadiman, M. Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

6. Muhtar, S.Pd, M. Si., selaku Pembimbing II yang telah memberikan dorongan,

semangat dan bimbingan dengan baik.

7. Drs. Literzet Sobri, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Batik 1 Surakarta

terimakasih atas ijin dan kemudahan bagi penulis dalam pelaksanakan

penelitian.

8. Dra. Suharsih, selaku guru Akuntansi SMA Batik 1 Surakarta yang telah

banyak membantu penulis dalam penelitian ini. Terima kasih untuk bantuan

waktu tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada Penulis.

9. Siswa Kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta terima kasih atas kerjasamanya

dalam penelitian yang penulis lakukan.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

10. Keluargaku, Ayah, Ibu, Kakakku dan Adikku terimakasih atas cinta kasih

sayang, semua doa dan motivasinya, kalianlah anugerah terindah yang aku

punya, luph u all.

11. Sahabatku, Dyah Harmastuti, Agus Nugroho dan Lisa Herlita, yang selalu

menemaniku, meluangkan waktu dan menjadi penghibur hatiku.

12. Kekasihku, Khaerul Insani yang selalu mewarnai hari-hariku, terima kasih

untuk motivasi, arahan dan bimbingannya selama ini.

13. Teman-teman PAK ’07 yang tidak bisa ku sebutkan satu per satu, serta

Pendidikan Ekonomi Be One’07, terima kasih buat dukungan dan doanya.

14. Rekan seperjuangan LPM Motivasi FKIP UNS terimakasih atas segala ilmu

yang telah diajarkan dan untuk semua bentuk dispensasi yang telah diberikan

padaku hingga sampailah di akhir kepengurusan. (Mbak Tintin, Mbak Dhika,

Djoko, Mimi, Abid, Denny, Akhmad, Miko, dkk LPM Motivasi lainnya)

15. Rekan seperjuangan HMJ P.IPS FKIP UNS, Lilik, Vita, Eko, Aish, dan yang

lainnya, terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Maret 2011

Peneliti

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN REVISI ...................................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

1. Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournament (TGT) ................................. 8

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................ 8

b. Ciri-ciri dan Tujuan Pembelajaran Kooperatif ................. 9

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ...... 9

d. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) ................................... 10

2. Hakikat Media Pembelajaran.................. ............................... 13

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a. Pengertian Media.................................. .............................. 13

b. Macam-macam Media ........................................................ 13

c. Tujuan Penggunaan Media ................................................. 14

d. Fungsi Media ...................................................................... 14

e. Macromedia Flash Sebagai Salah Satu

Media Pembelajaran ........................................................... 15

3. Hakikat Kualitas Pembelajaran .............................................. 16

a. Pengertian Proses Belajar Mengajar................................... 16

b. Pengertian Kualitas Proses Belajar Mengajar .................... 17

c. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 18

4. Hakikat Motivasi Belajar ........................................................ 19

a. Pengertian Motivasi Belajar .............................................. 19

b. Karakteristik Motivasi .................................................... ... 21

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar .......................................... 21

d. Hubungan Motivasi dengan Belajar ................................... 22

4. Hakikat Partisipasi Belajar..................................... ................ 23

5. Hakikat Prestasi Belajar..................................... .................... 24

a. Pengertian Belajar ............................................................. 24

b. Prinsip-prinsip Belajar .................................................... .. 25

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................ 26

d. Pengertian Prestasi Belajar ................................................. 27

6. Hakikat Akuntansi..................................... ............................ 28

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 28

C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 29

D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 32

1. Tempat Penelitian ................................................................... 32

2. Waktu Penelitian ..................................................................... 32

B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 33

1. Subjek Penelitian .................................................................... 33

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Objek Penelitian ...................................................................... 33

C. Sumber Data .............................................................................. 33

D. Pendekatan Penelitian ................................................................ 34

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38

F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 39

G. Proses Penelitian ........................................................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 43

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 43

1. Sejarah Singkat SMA Batik 1 Surakarta ................................. 43

2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Batik 1 Surakarta ....................... 45

3. Keadaan Lingkungan SMA Batik 1 Surakarta ....................... 46

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IS 4

SMA Batik 1 Surakarta ............................................................... 46

C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 49

1. Siklus I .................................................................................. 49

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ........................................ 49

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I......................................... 52

c. Observasi dan Interpretasi Siklus I ................................... 55

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I ......................... 58

2. Siklus II ................................................................................. 59

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ....................................... 59

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ....................................... 62

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II ................................. 64

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ........................ 67

D. Pembahasan ................................................................................. 68

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................... 74

A. Simpulan ..................................................................................... 74

B. Implikasi ..................................................................................... 75

C. Saran ........................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 78

LAMPIRAN ................................................................................................... 80

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ..................................................................... 31

Gambar 2. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas .............................. 35

Gambar 3. Grafik Partisipasi Siswa Siklus I ............................................... 57

Gambar 4. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ................................. 57

Gambar 5. Grafik Partisipasi Siswa Siklus II ............................................. 67

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II .......................................... 67

Gambar 7. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa ............ 70

Gambar 8. Grafik Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa ........................... 70

Gambar 9. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................................... 71

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian ........................... 33

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ........................................... 41

Tabel 3. Partisipasi Belajar Siswa Siklus I.................................................. 57

Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................... 57

Tabel 5. Partisipasi Belajar Siswa Siklus II ................................................ 66

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................... 66

Tabel 7. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa............................................. 68

Tabel 8. Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa .......................................... 69

Tabel 9. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................... 70

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Sistem

pendidikan selalu menghadapi tantangan baru seiring dengan kemajuan

masyarakat. Menurut Umar Tirtaraharja (1995:309), “Pendidikan menduduki

posisi sentral dalam pembangunan, karena sasarannya adalah peningkatan kualitas

mutu SDM (Sumber Daya Manusia)”. Seiring dengan perkembangan waktu, ilmu

pengetahuan dan teknologi kian berkembang pesat yang secara langsung menuntut

dunia pendidikan untuk menyesuaikan perkembangan tersebut dalam

meningkatkan mutu pendidikan sehingga menciptakan SDM yang berkualitas.

Peningkatan dibidang pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan di

lembaga atau instansi pendidikan, salah satunya yaitu sekolah. Dalam

perkembangannya, hendaknya sekolah menyediakan situasi yang nyaman dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

sehingga terciptanya SDM yang berkualitas dapat tercapai. Keberhasilan suatu

pendidikan tercermin dari prestasi hasil belajar peserta didik yang diperoleh.

Prestasi yang tinggi mencerminkan keberhasilan dalam proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM), begitu pula sebaliknya prestasi yang rendah mencerminkan

kurang berhasilnya kegiatan belajar mengajar. Pencapaian hasil belajar peserta

didik melalui proses pembelajaran yang didalamya terdapat tujuan pembelajaran,

materi yang akan diajarkan, metode dan media pembelajaran yang digunakan serta

prosedur evaluasi yang dipilih dalam menilai prestasi hasil belajar peserta didik.

Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

belajar (Slameto, 2010:65). Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Seorang guru hendaknya

memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan

diajarkannya. Sebuah metode pembelajaran akan lebih menarik apabila disertai

dengan penggunaan media pembelajaran.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Syaiful Bachri (2006:120), “Dalam proses belajar mengajar

kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan

tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara”. Media dapat mewakili yang kurang

mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan

bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Metode yang tepat dengan

berbantuan media dapat memunculkan motivasi belajar dan menarik perhatian

serta partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Kenyataan yang sering dijumpai dalam pembelajaran ialah kurang aktif

dan kurang antusiasnya peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran,

sehingga tak jarang prestasinya rendah. Seperti halnya di SMA Batik 1 Surakarta.

Pada mata pelajaran akuntansi, sebagian besar siswa XI IS 4 belum memenuhi

standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 75. Dari observasi awal yang

telah dilakukan oleh peneliti, terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi

hasil belajar siswa diantaranya: 1) partisipasi siswa rendah dalam kegiatan

pembelajaran; 2) siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi

(metode tidak bervariasi); 3) sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk

belajar. Siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta kurang termotivasi dalam

mengikuti pelajaran akuntansi. Mereka menganggap akuntansi adalah pelajaran

yang rumit dan sulit. Hal ini ditunjukkan mulai dari awal pelajaran hingga

pembelajaran berlangsung. Beberapa siswa terlihat belum mempersiapkan buku

akuntansinya saat jam pelajaran berganti jam akuntansi. Mereka lebih memilih

mengobrol, bercanda dengan teman bahkan ada yang keluar dari kelas.

Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, kondisi siswa yang kurang

termotivasi mengikuti pelajaran akuntansi cenderung enggan berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran dan tidak bersemangat. Beberapa siswa tidak memperhatikan

guru yang sedang mengajar, mengobrol dengan teman sebangkunya saat guru

menjelaskan didepan kelas dan jarang bertanya kepada guru mengenai hal-hal

yang belum mereka mengerti. Akhirnya mengakibatkan kurang optimalnya hasil

belajar akuntansi yang mereka capai.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal yang menyebabkan kurang dapat diterimanya materi pelajaran oleh

siswa ialah karena kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan guru

dalam mengajar. Metode pembelajaran selama ini masih bersifat konvensional,

dengan ceramah monoton yang berpusat pada guru sehingga siswa hanya diam,

mendengarkan dan mencatat. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran

yang telah disediakan oleh pihak sekolah, sehingga kegiatan pembelajaran terlihat

kurang menarik dan membosankan. Penggunaan metode pembelajaran yang masih

bersifat konvensional tersebut, menyebabkan guru tidak mengetahui seberapa jauh

kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan karena guru

beranggapan, dengan siswa mencatat materi dan diam (tidak bertanya) berarti

siswa tersebut sudah paham dan mengerti. Namun kenyataannya, siswa belum

tentu paham dan mengerti materi yang telah disampaikan sebelumnya. Hal ini

menyebabkan prestasi belajar akuntansi siswa kurang optimal.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi yang tepat untuk

perbaikan proses pembelajaran di kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011 yaitu perlunya meningkatkan mutu proses pembelajaran pada

aspek kualitas dalam hal perubahan tindakan proses belajar mengajar.

Berdasarkan alasan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas guna

memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan

penelitian yang bersifat reflektif, yakni mencermati kembali secara lebih rinci

segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasil-hasilnya, baik yang positif atau

negatif untuk menemukan titik-titik rawan sehingga dapat dilanjutkan dengan

mengidentifikasi serta menetapkan sasaran-sasaran perbaikan baru, atau sekedar

menjelaskan implementasi tindakan perbaikan (Natawidjaya, 1997:48). Kegiatan

penelitian ini berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam

proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya

dan ditindaklanjuti dengan tindakan nyata (action) yang dilakukan guru dan

bersama pihak lain untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses

belajar mengajar.

Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan menerapkan suatu model

pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif dan kreatif. Pembelajaran

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara

aktif. Belajar aktif mendominasi aktivitas pembelajaran sehingga siswa secara

aktif menggunakan potensi otak, dalam hal menemukan ide pokok, memecahkan

persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru dipelajari. Dengan belajar aktif,

siswa akan turut serta dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat menikmati

suasana yang lebih menyenangkan dan hasil belajar dapat dimaksimalkan.

Penerapan metode pembelajaran aktif harus mempertimbangkan keadaan

dan kemampuan siswa di kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran

2010/2011 yang heterogen dengan kemampuan akademik tinggi, sedang, rendah

dan latar belakang siswa yang berbeda. Dengan mempertimbangkan kondisi

tersebut, memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan saling mengkomunikasikan

pengetahuan dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang

melibatkan peran serta seluruh siswa yaitu model pembelajaran kooperatif.

Teams-Games-Tournament (TGT) merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif. TGT adalah pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok, di

dalamnya terdapat diskusi kelompok dan diakhiri suatu game (turnamen). Dalam

TGT, siswa dibagi menjadi beberapa tim belajar yang terdiri atas empat sampai

enam orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar

belakang etniknya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan tersebut, yaitu dengan

penelitian yang berjudul “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 4 SMA

BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan pada mata pelajaran

akuntansi kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta sebagai berikut:

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi, karena

mereka menganggap akuntansi adalah pelajaran yang sulit dan rumit.

2. Partisipasi siswa selama proses pembelajaran masih rendah dan hanya di

dominasi oleh siswa tertentu saja.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru belum efektif lebih berpusat pada

guru (teacher center) juga menjadi salah satu kurang termotivasinya siswa

dalam kegiatan belajar mengajar akuntansi.

4. Prestasi belajar akuntansi siswa yang masih rendah, sebagian besar belum

mencapai KKM.

5. Metode pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa, dan mampu mendorong

siswa lebih termotivasi serta berpartisipasi aktif selama pembelajaran adalah

metode pembelajaran kooperatif tipe TGT.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah di atas, maka

permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada metode pembelajaran

kooperatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu:

1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game

Tournament) menggunakan Macromedia Flash pada mata pelajaran

akuntansi. TGT merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan

kelompok, di dalamnya terdapat diskusi kelompok dan diakhiri suatu game

atau turnamen.

2. Kualitas pembelajaran meliputi proses dan hasil belajar siswa. Kualitas proses

pembelajaran yang dimaksud adalah motivasi dan partisipasi belajar.

Sementara kualitas hasil pembelajaran tercermin dari prestasi belajar yang

dicapai oleh siswa.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk mengungkap berbagai hal

berkaitan dengan masalah yang akan dijawab atau dipecahkan setelah tindakan.

Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)

menggunakan Macromedia Flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

akuntansi siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dirumuskan berdasarkan topik atau masalah penelitian yang akan

dipecahkan sebagai jawaban terhadap masalah penelitian. Secara umum, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)

menggunakan Macromedia Flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

akuntansi siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan di dunia

pendidikan, baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut antara

lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan manfaat di dunia pendidikan dalam pemilihan metode

pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sesuai dengan

materi pelajaran.

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi calon peneliti yang lain agar

dijadikan dasar pemikiran lebih lanjut dalam dunia pendidikan yang

berhubungan dengan hal yang sama.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru.

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru sebagai masukan dalam menentukan

metode pembelajaran yang bermanfaat bagi perbaikan proses belajar

mengajar, selain itu guru lebih terampil dalam menggunakan metode

pembelajaran TGT.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Bagi siswa.

Dengan adanya penelitian ini, siswa akan lebih termotivasi untuk

mempelajari akuntansi sehingga meningkatkan hasil dan prestasi belajar

akuntansinya.

c. Bagi sekolah.

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan

pembelajaran di dalam kelas, peningkatan kualitas sekolah yang diteliti, dan

bagi sekolah-sekolah lain.

d. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penentuan metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) yang diperoleh

dibangku perkuliahan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran akuntansi

selanjutnya.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournament (TGT)

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) berasal dari kata

cooperative yang artinya saling mengerjakan sesuatu secara bersama-sama

dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu

tim. Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah salah satu

bentuk pembelajaran yang beradasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran

kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

kelompok kecik yang tingkat kemampuannya berbeda.

Menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2007:12) mengemukakan,

“cooperative learning merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian

strategi yang khusus dirancang untuk member dorongan kepada peserta didik

agar bekerja sama selama proses pembelajaran”. Menurut Slavin dalam Isjoni

(2007: 12), “pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran

dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”.

Berdasarkan pendapat diatas, belajar dengan model kooperatif dapat

diterapkan untuk memotivasi siswa mengemukakan pendapatnya, menghargai

pendapat teman dan saling memberikan pendapat. Oleh sebab itu,

pembelajaran kooperatif sangat baik untuk diterapkan karena siswa dapat

bekerja sama dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang dihadapinya.

Selain itu, dalam pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas

interaksi dan komunikasi yang berkualitas, serta dapat memotivasi siswa

untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Ciri-ciri dan Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

1) Setiap anggota memiliki peran

2) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa

3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga

teman sekelompoknya

4) Guru membantu mengembangkan ketrampilan interpersonal kelompok

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan

Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif memerlukan partisipasi

dan kerja sama dalam kelompok pembelajaran. Tujuan utama dalam

penerapan model belajar mengajar kooperatif adalah agar peserta didik dapat

belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling

mnghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara

berkelompok.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Jarolimek & Parker dalam Isjoni (2007:24-25) keunggulan

yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif adalah: 1) saling

ketergantungan yang positif, 2) adanya pengakuan dalam merespon

perbedaan individu, 3) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan

kelas, 4) suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, 5) terjalinnya

hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan 6)

memiliki banyak kesempatan untuk meng-ekspresikan pengalaman emosi

yang menyenangkan.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif bersumber pada dua

faktor, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (extern). Faktor

dari dalam yaitu: 1) guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,

disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu, 2) agar

proses pembelajaran berjalan dengan lancer maka dibutuhkan dukungan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai, 3) selama kegiatan diskusi

kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang

dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan, dan 4) saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

d. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe atau

model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas

seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa

sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur-unsur permainan dan

reinforcement di dalamnya. Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa

dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,

kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar (Agus Suprijono, 2010).

Pada mulanya Teams Games Tournament dikembangkan oleh David

DeVries dan Keith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama

dari Johns Hopkins. Dalam penerapan metode ini para siswa dibagi dalam tim

belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan,

jenis kelamin dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran,

lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua

anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya siswa memainkan game

akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor

timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada “meja-

turnamen” dimana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini adalah para

siswa yang memiliki skor yang sama. Sebuah prosedur “menggeser

kedudukan” membuat permainan ini cukup adil. Peraih rekor tertinggi dalam

tiap meja tournament akan mendapatkan poin untuk timnya, tanpa

menghiraukan dari meja mana ia mendapatkannya.

Teams Games Tournament (TGT) terdiri atas lima komponen utama,

yaitu presentasi kelas, tim, game, turnamen dan rekognisi tim.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Presentasi di kelas.

Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi

dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang seringkali

dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi juga bisa

presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran

langsung hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar

berfokus pada unit TGT. Dengan cara ini para siswa akan menyadari

bahwa mereka harus benar-benar member perhatian penuh selama

presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

memainkan game turnamen.

2) Tim.

Tim terdiri atas empat atau lima siswa yang mewakili seluruh

bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan

etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua

anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya dalam game di meja turnamen agar

mendapatkan skor. Setelah guru menyampaikan materinya, tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Tim

adalah fitur yang paling penting dalam TGT. Pada tiap poinnya, yang

ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk

tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap

anggotanya.

Tim ini memberikan dukungan yang penting bagi kelompok

dalam kinerja akademik pembelajaran. Selain itu juga untuk memberikan

perhatian dan espek yang mutual yang penting yang dihasilkan seperti

hubungan antar kelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa-

siswa mainstream.

3) Game.

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan

yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari

presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diatas meja dengan tiga orang siswa yang masing-masing mewakili tim

yang berbeda. Kebanyakan game hanya nomor-nomor pertanyaan yang

ditulis pada lembar yang sama. Sebuah aturan tentang penantang

memperbolehkan pemain saling menantang jawaban masing-masing.

4) Turnamen.

Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung.

Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru

memberikan presentasi kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok

terhadap lembar-lembar kegiatan. Pada turnamen pertama, guru

menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen. Tiga siswa

berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2,

dan seterusnya.

Setelah turnamen yang pertama, para siswa bertukar meja

tergantung pada kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada

tiap meja naik tingkat ke meja berikutnya yang lebih tinggi. Skor

tertinggi kedua tetap tinggal dan yang terendah akan diturunkan. Dengan

cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk

seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka

mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya.

5) Rekognisi Tim.

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang

lain apabila skor rata-rata mereka mencapai criteria tertentu. Skor tim

siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari

peringkat mereka.

Slavin (2008), melaporkan beberapa hasil riset tentang pengaruh

pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara

inplisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT,

sebagai berikut: 1) Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT

memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial

mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas tradisional. 2) Meningkatkan

perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kinerja dan bukannya pada keberuntungan. 3) TGT meningkatkan harga diri

sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka. 4) TGT

meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan

nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit). 5) Keterlibatan siswa lebih tinggi

dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak. 6)

TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan

gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan

lain.(http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/01/11/teams-games-

tournaments-tgt/ diakses pada tanggal 8 Desember 2010.)

2. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”.

Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi atau

penyalur pesan.

Media menurut Bringgs (1979) adalah segala alat fisik yang dapat

menyajikan peran serta perangsang peserta didik untuk belajar, contohnya

buku, film, kaset. Media pendidikan atau pengajaran didefinisikan Gagne dan

Reiser (1983:3) sebagai alat-alat fisik dimana pesan-pesan instruksional

dikomunikasikan. Selanjutnya Dinje Borman Rumumpuk (1988:6)

mendefinisikan media pengajaran sebagai setiap alat, baik hardware maupun

software yang dipergunakan untuk media komunikasi dan yang tujuannya

untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.

b. Macam-macam Media

Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni: 1)

Media auditif, adalah media yang hanya mengandalkan suara saja, seperti

radi, cassette recorder, piringan hitam; 2) Media Visual, adalah media yang

hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang

menampilkan gambar diam, gambar atau symbol bergerak; 3) Media

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis

media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua

jenis media yang pertama dan yang kedua.

c. Tujuan Penggunaan Media

Secara khusus, media pengajaran digunakan dengan tujuan, yaitu:

1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami

konsep, prinsip, sikap dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan

media yang paling tepat menurut karakteristik bahan.

2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga

lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar.

3) Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena

peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media

tertentu.

4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.

d. Fungsi Media

Media pengajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan, berupa sejumlah

pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kepaa peserta didik sehingga

peserta didik dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan

makna yang disampaikan itu. Secara umum media berfungsi sebagai:

1) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif

2) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar

3) Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dari konsep yang abstrak sehingga

dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.

4) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik

5) Mempertinggi mutu belajar mengajar.

Menurut Derek Rowntrie (2001:154) fungsi media pendidikan atau

pengajaran, yaitu:

1) Engange the student’s motivation (membangkitkan motivasi belajar)

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Recall earlier learning (mengulang apa yang telah dipelajari)

3) Provide new learning stimuli (menyediakan stimulus belajar)

4) Activate the student’s response (mengaktifkan respon peserta)

5) Give speedy feedback (memberikan balikan dengan cepat/ segera)

6) Encourage appropriate practice (menggalakkan latihan yang serasi)

e. Macromedia Flash Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran

Ilmu pengetahuan dan teknologi kini berkembang sangat pesat. Proses

pembelajaran juga tak lagi didominasi oleh guru di dalam kelas. Siswa

dituntut untuk lebih aktif dan partisipatif dalam kegiatan pembelajaran.

Keaktifan dan partisipasi siswa sangat ditentukan oleh rancangan

pembelajaran yang dibuat oleh guru, entah model yang dipilih, maupun

sumber dan media yang digunakan. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus

mempresentasikan pelajaran. Agar menarik perhatian siswa, maka guru harus

pandai dalam memilih media presentasi yang menarik dan inovatif. Salah satu

inovasi tersebut adalah dengan menggunakan software.

Program software yang dapat membantu menarik perhatian siswa

salah satunya adalah macromedia flash. Menurut Ariasto Hadi Sutopo

(2003:60) macromedia flash adalah software aplikasi untuk animasi yang

digunakan untuk internet. Dengan macromedia flash, aplikasi web dapat

dilengkapi dengan beberapa macam animasi, audio, interaktif animasi dan

lain-lain. Pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi

pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton dan memudahkan dalam

penyampaiannya kepada peserta didik. Dengan macromedia flash, guru dapat

berinteraksi secara langsung dengan siswa dan materi yang dipelajari akan

lebih menarik. Dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan program

software dengan macromedia flash sebagai alat bantu dan juga media

proyeksi berupa Liquid Crystal Display (LCD) mampu memproyeksikan

gambar dari komputer ke layar, dengan demikian dapat dilihat dan diamati

oleh peserta didik dalam kelas.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Hakikat Kualitas Pembelajaran

a. Hakikat Proses Belajar Mengajar

Menurut Oemar Hamalik (2010: 12) proses belajar adalah mengalami,

berbuat, mereaksi, dan melampaui dengan berjalan melalui bermacam-macam

pengalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu yang

berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang

diinginkan disesuaikan dengan kematangan peserta didik. Proses belajar yang

terbaik ialah apabila peserta didik mengetahui status dan kemajuannya. Sementara

itu, proses belajar menurut Nana Sudjana (1991: 2) adalah kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.”

Unsur utama dalam proses belajar mengajar ada empat, yaitu 1) tujuan,

2) bahan, 3) metode dan 4) alat serta penilaian. Tujuan sebagai arah dari proses

belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan

dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pangalaman

belajarnya.

Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari

kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar mengajar agar

sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan. Metode dan alat adalah cara atau

teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adalah upaya

atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu

tercapai atau tidak. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga

unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman

(proses) belajar mengajar dan hasil belajar.

Engkoswara dalam Tabrani Rusyan, Atang Kusnandar, dan Zainal Arifin

(1989: 10-11) mengklasifikasikan tujuan proses belajar dalam bentuk perilaku

yang sistematis sebagai berikut:

a) Perilaku Kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah

pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual.

b) Perilaku Afektif, yang berupa sikap, nilai-nilai, dan apersepsi.

c) Perilaku Psikomotor, terutama kelincahan tangan dan koordinasinya.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, disimpulkan proses

pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai

tujuan pengajaran yang berlangsung secara efektif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan saling berhubungan antara proses dan hasilnya.

b. Hakikat Kualitas Proses Belajar Mengajar

Penilaian kualitas pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil

semata-mata, tetapi juga kepada proses (Nana Sudjana, 1991: 56). Penilaian

terhadap hasil dan proses belajar harus dilaksanakan secara seimbang. Suatu

proses belajar mengajar dikatakan baik, apabila dapat membangkitkan kegiatan

belajar yang efektif. Dalam hal ini perlu disadari, masalah yang menentukan

bukan kolot atau modernnya pengajaran, bukan pula konvensional atau

progresifnya pengajaran, tetapi pengukuran suksesnya pengajaran, syarat utama

adalah hasilnya. Dalam menilai atau mendiskripsikan hasil harus cermat dan tepat,

yaitu dengan memperhatikan bagaimana prosesnya, karena dalam proses tersebut

siswa akan beraktivitas dan berkreatifitas. Sebaliknya, proses yang tidak baik atau

benar akan menghasilkan capaian yang tidak baik juga atau bisa dikatakan capaian

yang semu.

Winarno Surakhmad dalam bukunya Pendidikan Nasional, Stategi dan

Tragedi (2009) menyatakan bahwa kualitas pembelajaran ditentukan oleh 5

komponen sebagai penentu kualitas: 1) pembelajar (peserta didik), 2) program

pembelajaran, 3) ekosistem pembelajaran, 4) lembaga pembelajaran, 5) fasilitator

pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas memadukan sekurang-kurangnya

peserta didik sebagai pembelajar yang berkualitas, yang difasilitasi oleh guru yang

berkualitas, dengan dukungan ekosistem pembelajaran yang berkualitas, di dalam

konteks lembaga pembelajaran yang berkualitas. Hanya pembelajaran yang

berkualitas yang mampu memberikan hasil pembelajaran yang berkualitas.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas proses

belajar mengajar merupakan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang berupa

peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap yang

meliputi motivasi belajar dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan memperhatikan bagaimana proses pencapaian tujuan pembelajaran

tersebut. Dalam penelitian ini, indikator pencapaian kualitas proses belajar

mengajar untuk mata pelajaran akuntansi yaitu motivasi dan partisipasi belajar.

Partisipasi belajar yang dimaksud ialah: 1) Keaktifan selama apersepsi, 2)

Keaktifan dalam berdiskusi kelompok, 3) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan,

4) Kemampuan dalam mengemukakan pendapat, dan 5) Kemampuan dalam

mengerjakan tugas.

c. Hakikat Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (1991: 22) hasil belajar adalah “kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Proses belajar mengajar dikelas dapat digunakan untuk mengetahui berhasil atau

tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa, maka harus dilakukan evaluasi.

Evaluasi terhadap penilaian hasil dan proses belajar bertujuan untuk mengetahui

ketuntasan peserta didik dalam mengusai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Dari hasil evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat diketahui kompetensi dasar

dan materi yang belum dikuasai peserta didik.

Horward Kingsley dan Gagne dalam Nana Sudjana (1991:23) membagi

tiga macam hasil belajar, yakni a) ketrampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan

pengertian, c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi

dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kemudian membagi lima

kategori hasil belajar, yakni, a) informasi verbal, b) ketrampilan intelektual, c)

strategi kognitif, d) sikap dan e) ketrampilan motoris.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan

keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yng terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban

atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan

dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada aspek ranah

psikomotoris, yakni a) gerakan refleks, b) ketrampilan gerakan dasar, c)

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kemampuan perseptual, d) keharmonisan atau ketepatan, e) gerakan ketrampilan

kompleks dan f) gerakan ekspresif dan interpretatif. Sementara itu Oemar

Hamalik (1989: 13) menjelaskan beberapa pengertian tentang konsepsi hasil

belajar sebagai berikut:

a) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi

dapat didiskusikan secara terpisah.

b) Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.

c) Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi

kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

d) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman

yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.

e) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian

dengan kecepatan yang berbeda-beda.

f) Hasil-hasil belajar yang telah tercapai bersifat kompleks dan dapat

berubah-ubah, jadi tidak sederhana dan statis.

Hasil belajar di kalangan peserta didik terdapat perbedaan disebabkan

oleh berbagai faktor alternatif, antara lain faktor kematangan akibat kemajuan

umur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, sikap dan bakat terhadap

bidang mata pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan, dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam penguasaan

pengetahuan dan keterampilan suatu mata pelajaran tertentu sesuai dengan tujuan

yang diharapkan. Hasil belajar yang diperoleh dapat berupa keterampilan,

pengetahuan, kebiasaan dan cita-cita. Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yakni

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris yang semuanya sudah

terangkum dalam ketuntasan hasil belajar.

4. Hakikat Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Nana Sudjana (1996:27), “Perhatian dan motivasi

merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya

perhatian dan motivasi, hasil belajar yang dicapai tidak akan optimal”. Kata

“motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan sesuatu. Motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan.

Menurut Mc Donald dalam Sardiman (2004:73), motivasi adalah

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang

dikemukakan Mc Donald, motivasi mengandung tiga elemen penting, yaitu:

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada

diri setiap individu manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, “feeling”, afeksi

seseorang

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi dalam hal ini

sebenarnya motivasi merupakan respons dari suatu aksi, yakni

tujuan yang menyangkut soal kebutuhan.

Motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah

pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar

itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-

intelektual (Sardiman A.M, 2004:75). Peranannya yang khas adalah dalam

hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa

yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar, sehingga hasil belajar ikut optimal.

Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa motivasi belajar adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang

atau peserta didik dengan timbulnya perasaan dan keinginan yang kuat untuk

belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki baik aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Motivasi belajar dianggap penting dalam upaya belajar dan

pembelajaran, karena hasil belajar akan optimal bila terdapat motivasi belajar

yang kuat. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pula

pelajaran itu.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Karakteristik Motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan

prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi yang ada pada diri seseorang

dapat diketahui dari perilakunya. Motivasi merupakan kecenderungan untuk

bertindak dengan cara tertentu. Menurut Seifert dalam Esa Nur Wahyuni

(2009:16), “karakteristik motivasi adalah kecenderungan untuk bertindak,

membangkitkan dan mengarahkan, memlihara atau menjaga lebih lama dan

motivasi dipelajari atau pembawaan”.

Seseorang yang memiliki motivasi mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut (Sardiman AM, 2010:83):

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam

waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “orang

dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,

keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap

tindak criminal, amoral dan sebagainya).

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta

mengubah kelakuan. Menurut Oemar Hamalik (2010:161), fungsi motivasi

ada tiga, yaitu:

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa

motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan

perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin

bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau

lambatnya suatu pekerjaan.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Motivasi bertalian dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehubungan

dengan hal tersebut, Sardiman A.M (2004:85) mengungkapkan bahwa ada

tiga fungsi motivasi, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi

sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

suatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang

tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu

akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa

akan sangat menentukan pencapaian tingkat prestasi belajarnya.

d. Hubungan Motivasi dengan Belajar

Proses belajar mengajar di kelas selalu menuntut adanya motivasi

dalam diri setiap siswa. Keberadaan motivasi dalam proses pembelajaran

sangat penting karena mempengaruhi seluruh aspek belajar dan pembelajaran.

Siswa yang termotivasi akan menunjukkan minatnya untuk melakukan

aktivitas-aktivitas belajar, merasakan keberhasilan diri, mempunyai usaha-

usaha untuk sukses dan memiliki strategi kognitif dan efektif dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.

Motivasi belajar siswa adalah kecenderungan siswa untuk

menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka

merasakan keuntungan dari aktivitas belajar tersebut. Menurut Brophy dalam

Esa Nur Wahyuni, 2009:38), “motivasi belajar siswa dibangun dari

karakteristik siswa serta situasi dan kondisi tertentu”. Siswa yang tidak

tertarik atau tidak termotivasi untuk belajar biasanya menunjukkan sikap

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak perhatian selama kegiatan belajar, tidak memiliki usaha yang sistematis

dalam belajar, tidak melakukan monitoring terhadap pemahaman dan

penguasaan dari materi yang telah dipelajari serta kurang memiliki komitmen

untuk mencapai tujuan belajar.

Menurut Hamzah B. Uno (2009:27) ada beberapa peranan penting

dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain:

1) Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar, maksudnya

motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang

anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan

pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang

pernah dilaluinya.

2) Peran motivasi dalam memperjalas tujuan belajar, hal ini erat

kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untu belajar

jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau

dinikmati manfaatnya bagi anak.

3) Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah

termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha mempelajarinya

dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.

5. Partisipasi Belajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala

sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar

mengajar. Semua komponen inti yakni guru dan anak didik melakukan kegiatan

dengan tugas dan tanggung jawab dalam kebersamaan berlandaskan interaksi

normatif untuk bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi belajar

mengajar dikatakakan bernilai normatif bila di dalamnya terdapat sejumlah nilai

yang bernilai edukatif. Dalam interaksi edukatif, unsur guru dan anak didik harus

aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi edukatif bila hanya satu unsur yang

aktif. Aktif dalam arti sikap, mental dan perbuatan.

Rousseau dalam Sardiman A.M (2010:96) memberikan penjelasan bahwa

segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan

sendiri dan bekerja sendiri dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara

rohani maupun teknis. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:831), “Partisipasi

adalah turut berperan serta dalam suatu kegiatan”. Partisipan adalah orang yang

ikut berperan serta dalam suatu kegiatan. Dari pengertian tersebut, partisipasi

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar dapat diartikan sebagai keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar, baik

berupa sikap, mental maupun perbuatan. Menurut Dimyati dan Mudjiono

(2002:28), “Partisipasi mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa

adalah keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran, baik sikap, mental maupun

perbuatan. Sikap dan perbuatan dapat dilihat saat siswa memperhatikan,

membaca, menulis atau bertanya. Sedangkan pertisipasi mental atau emosional

terlihat dari bagaimana siswa memecahkan atau menjawab pertanyaan dari guru,

dan bekerjasama dengan teman-temannya. Dalam penelitian ini, partisipasi belajar

yang dimaksud ialah: 1) Keaktifan selama apersepsi, 2) Keaktifan dalam

berdiskusi kelompok, 3) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan, 4) Kemampuan

dalam mengemukakan pendapat, dan 5) Kemampuan dalam mengerjakan tugas.

6. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi

juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif, harus

merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa

lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi

perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin

berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Dalam buku Cooperative Learning (2010:2) beberapa pakar

mengemukakan pengertian belajar. Gagne mengemukakan belajar adalah

perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui

aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seseorang secara alamiah. Sedangkan Harold Spears

mengemukakan, learning is to observe, to read, to imitate, to try something

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

themselves, to listen, to follow direction, atau belajar adalah mengamati,

membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan, belajar adalah suatu

proses atau aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan yang baru secara keseluruhan yang terjadi sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

b. Prinsip-prinsip Belajar

William Burton dalam Oemar Hamalik (2010:28), mengemukakan

bahwa, a good learning situation consist of a rich an varied series of learning

experiences unified around a vigorous purpose and carried on in interaction

with a rich, varied and propocative environment. William Burton

menyimpulkan uraiannya yang cukup panjang tentang prinsip-prinsip belajar

sebagai berikut:

1) Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi dan melampaui

(under going).

2) Proses itu melampaui bermacam-macam ragam pengalaman dan

mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan

murid.

4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid

sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu.

5) Prose belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan

lingkungan.

6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi

oleh perbedaan-perbedaan individual dikalangan murid-murid.

7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-

pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan

kematangan murid.

8) Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan

kemajuan.

9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai

prosedur.

10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi

dapat didiskusikan secara terpisah.

11) Proses berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

12) Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian, sikap, apresiasi, abilitas dan ketrampilan.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13) Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan

pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

14) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian

pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dengan

pertimbangan yang baik.

15) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi

kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.

16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan

dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan suatu aktivitas (kegiatan) yang diisyaratkan

dengan beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Menurut Slameto

(1995:54), faktor-faktor yang memperngaruhi belajar dibagi menjadi dua,

yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1) Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh

2) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan dan kesiapan

3) Faktor kelelahan

Sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar

individu, yang terdiri dari:

1) Faktor keluarga, meliputi cara orangtua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orangtua dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pengajarn, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan

tugas rumah.

3) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,

media massa, teman bergaul, bentuk kegiatan masyarakat.

Faktor-faktor diatas merupakan faktor yang juga mampengaruhi

pencapaian prestasi belajar peserta didik, karena kedua faktor tersebut sangat

berkaitan erat dan memudahkan siswa mencapai prestasi belajar yang

optimal.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Pengertian Prestasi Belajar

Kata “prestasi” belajar dari bahasa Belanda yaitu “prestatie”.

Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil

usaha. Prestasi belajar berarti hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan

kegiatan belajar. Zainal Arifin (1991:3) mengemukakan “prestasi belajar

merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan

manusia karena sepanjang rentang kehidupannya, manusia selalu mengejar

prestasi menurut bidang dan kemampuannya masing-masing”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan prestasi belajar

adalah suatu hasil yang bersifat perennial yang senantiasa ingin dicapai

seseorang atau siswa dalam kegiatan belajar sesuai bidang dan kemampuan

masing-masing yang dipelajarinya yang kemudian diwujudkan dalam bentuk

angka, simbol maupun kalimat.

Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan karena

memiliki beberapa fungsi utama. Zainal Arifin (1991:3-4) mengemukakan

lima fungsi prestasi belajar, yaitu:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang dimiliki peserta didik

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasaan hasrat ingin tahu

3) Prestasi belajar sebagi bahan informasi dalam inovasi pendidikan

4) Prestasi belajar daapat dijadikan indicator intern dan ekstern dari

institusi pendidikan

5) Pretasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak

didik

Prestasi belajar peserta didik berbeda-beda baik secara individual

maupun secara kelompok. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yang

mempengaruhi belajar yang telah diuraikan sebelumnya. Selain itu, karena

fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indicator keberhasilan dalam suatu

bidang studi tertentu tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi

pendidikan. Bagi guru, prestasi belajar peserta didik, bermanfaat untuk

pelaksanaan feedback atau umpan balik dalam proses belajar mengajar,

apakah perlu diadakan perbaikan atau tidak.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada

peserta didik tingkat SMA jurusan Ilmu Sosial pada jenjang kelas XI (sebelas).

Dalam mata pelajaran ini, didominasi dengan hitungan dan pembuatan kolom

pada tiap pokok bahasannya. Sehingga sebelumnya peserta didik harus memahami

konsep dasar akuntansi itu sendiri untuk dapat menguasai mata pelajaran ini.

Menurut Ahmed Belkaoi dalam R.Baswir (1995:4) “Akuntansi adalah

suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif, terutama

yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan yang diharapkan

dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi

diantara sebagai alternative tindakan. American Accounting Association (AAA)

mendefinisikan “Akuntansi sebagai proses mengidentifikasi, mengukur dan

melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi

tersebut”

B. Penelitian yang Relevan

1. Diyanto (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe TGT (Teams Games

Tournaments) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII6

MTS. Filial Al Iman Adiwerna Tegal Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat.

Hasil asil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII6 MTs.

Filial Al Iman Adiwerna Tegal pada pokok bahasan bilangan bulat

meningkat. Hal ini terlihat pada peningkatan ketuntasan belajar dari 76,6%

menjadi 85.3%, dan meningkat lagi menjadi 87,7%.

2. Sutarto (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Model Pembelajaran

Kooperatif Bersifat Konstruktivis Pada Topik Klasifikasi Hewan Arthropoda

(Pengalaman Dari Lesson Study Di SMP Negeri 1 Paseh)”. Kegiatan

pembelajaran dilangsungkan dengan cooperative learning, tipe Teams Game

Tournament (TGT). Kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam pembelajaran

ini adalah melakukan pengamatan ciri-ciri hewan Arthropoda dan

berdasarkan ciri-ciri yang teramati, siswa mengelompokkan hewan

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Arthropoda ke dalam lima kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama

kegiatan belajar 98% siswa terpacu semangat dan aktivitasnya. Uji dengan

TGT umumnya memberikan penguatan yang baik bagi hasil belajar siswa

pada topik tersebut. Sedangkan kegiatan lesson study memberikan

pengalaman baru bagi guru model dan guru observer.

3. Rosa Dewi (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games Tournaments) Berbantuan

Media Flash Dilengkapi LKS Untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Kelas X.7 semester genap tahun ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian

menunjukkan hasil belajar siswa yang mencakup aspek ketuntasan belajar,

kepuasan belajar dan afektif siswa meningkat. Berdasarkan hasil wawancara

dengan guru, rata-rata ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan hanya 50%.

Setelah metode TGT berbatuan media flash dilengkapi LKS diterapkan pada

materi pokok hidrokarbon, ketuntasan siswa dapat mencapai 77,27% pada

siklus I dan 72,72% pada siklus II.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai pada

penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir

berguna untuk mewadahi teori-teori yang terlepas satu sama lain menjadi satu

rangkaian yang utuh mengarah pada penemuan jawaban sementara.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran tercermin dari hasil prestasi

belajar yang dicapai oleh siswa. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan

ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi. Hasil

belajar akan menjadi optimal bila terdapat motivasi belajar dalam diri seseorang.

Semakin tepat motivasi yang diberikan, maka makin berhasil pula mata pelajaran

tersebut. Motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa

yang terwujud dalam partisipasi selama proses pembelajaran berlangsung.

Sedangkan salah satu faktor ekstern yang perlu diperhatikan adalah penentuan

metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang efektif adalah metode yang

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi yang disampaikan, kondisi siswa,

dan sarana yang tersedia. Metode pembelajaran akan lebih menarik bila disertai

dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai.

Sebagian besar pembelajaran yang dilakukan di SMA Batik 1 Surakarta

masih menggunakan metode ceramah konvensional, sehingga siswa tidak ikut

terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Guru kurang

mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran yang ada di dalam kelas.

Akibatnya, siswa menjadi kurang termotivasi untuk mengikuti proses belajar

mengajar, kurang kreatif dalam memecahkan masalah, partisipasi rendah, kerja

sama dalam kelompok pun tidak optimal,dan kegiatan belajar mengajar tidak

efisien sehingga pada akhirnya pencapaian prestasi belajar siswa kurang optimal.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa ialah metode pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash. Metode

pembelajaran kooperatif TGT adalah proses pembelajaran dalam kelompok-

kelompok kecil dengan fasilitator teman sejawat yang memiliki kriteria tertentu

sehingga para siswa merasa lebih fair, senang, dan terjadi konstruksi pengetahuan

yang lebih kuat diantara mereka. Diskusi dalam bentuk kelompok-kelompok kecil

ini sangat efektif untuk memudahkan siswa dalam memahami materi dan

memecahkan suatu permasalahan. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang

disajikan menggunakan macromedia flash dimaksudkan untuk memaksimalkan

media pembelajaran yang tersedia dan memberikan unsur permainan akademik

pada proses pembelajaran. Dengan adanya permainan akademik ini diharapkan

siswa dapat tertarik dan tidak bosan dalam belajar serta dapat mengarahkan siswa

untuk kerjasama dalam kelompok.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kerangka berpikir tersebut di atas jika diwujudkan bagan akan nampak

sebagai berikut:

Gambar.1 . Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk

memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti. Berdasarkan landasan teori

yang mencakup tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan serta kerangka

pemikiran, maka dapat penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut ”Penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

akuntansi siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011”.

Proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap prestasi

belajar

Prestasi belajar dipengaruhi faktor intern (motivasi

belajar) dan ekstern (metode dan media)

Metode konvensional,

penggunaan media kurang

optimal

Metode TGT menggunakan

macromedia flash

Motivasi, partisipasi siswa pasif

dalam pembelajaran

Motivasi, partisipasi siswa aktif

dalam pembelajaran

Prestasi belajar siswa rendah Prestasi belajar siswa meningkat

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta yang beralamatkan

di Jalan Slamet Riyadi 445 Surakarta. Alasan pemilihan tempat tersebut adalah:

a. Penelitian yang bertema penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash untuk

meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dengan jenis penelitian

tindakan kelas belum pernah dilakukan pada siswa XI IS 4 SMA Batik 1

Surakarta, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

b. Pihak sekolah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian

tersebut.

c. Lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga efisien

waktu dan biaya.

Pelaksanaan ini dilakukan dengan dua siklus, berkolaborasi dengan guru

mata pelajaran yang membantu dalam pelaksanaan perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga kegiatan penelitian

terkontrol sekaligus menjadi kevalidan hasil penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu untuk kegiatan ini adalah mulai dari bulan November 2010 sampai

dengan bulan Maret 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan, penyusunan

proposal, perencanaan tindakan, implementasi tindakan, serta penyusunan laporan

dengan jadwal sebagai berikut:

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian

Jenis Kegiatan November Desember Januari Februari Maret

1.Persiapan Penelitian

a. Penyusunan Judul

b. Penyusunan

proposal

c. Perijinan

2. Perencanaan

Tindakan

3. Implementasi

Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

4. Review

5. Penyusunan

Laporan

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang menjadi subyek

penelitian adalah SMA Batik 1 Surakarta pada siswa kelas XI IS 4 yang terdiri

dari 38 siswa.

2. Obyek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi

di dalam kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar yang terdiri dari:

a. Pemilihan strategi atau metode pembelajaran.

b. Pelaksanaan metode pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

c. Motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

d. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

e. Materi pelajaran: Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum

f. Hasil pencapaian prestasi belajar.

C. Sumber Data

Dalam pemilihan sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai

kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan kevalidtannya. Sumber data

dalam penelitian ini, antara lain:

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Informan

Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran

Akuntansi kelas XI di SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 201/2011.

2. Tempat atau lokasi

Tempat atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kelas XI Ilmu

Sosial 4 SMA Batik 1 Surakarta.

3. Aktivitas

Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui

proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian

ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Akuntansi.

4. Dokumen

Dokumen dan arsip sebagai sumber data yang ada kaitannya dengan

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan hasil pekerjaan siswa, dalam hal ini

siswa kelas XI Ilmu Sosial 4 SMA Batik1 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011.

D. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kemmis dan McTanggart dalam

Sarwiji (2008:14) ”Penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk

memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara

sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri.

Menurut Rochman Natawidjaya (1997:20) karakteristik penelitian

tindakan sebagai berikut:

1. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang

untuk menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan

2. Diterapkan secara kontekstual, artinya variabel atau faktor yang

ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana penelitian

3. Terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru di kelas

4. Bersifat fleksibel (disesuaikan dengan keadaan)

5. Banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari pengamatan

atas perilaku serta refleksi peneliti

6. Menyerupai penelitian ”eksperimental” namun tidak secara ketat

mempedulikan pengendalian variabel

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Bersifat situasional dan spesifik.

Sementara itu, menurut Hopkins (1993:19), PTK memiliki Karakteristik

sebagai berikut:

1. Perbaikan proses pembelajaran dari dalam (an inquiry on practice

from within).

2. Usaha kolaboratif antara guru dan dosen (a collaborative effort

between school teachers and school educators).

3. Bersifat fleksibel (a reflective practice made public).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat langkah

utama yang saling berkaitan, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan

Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan model PTK sebagaimana yang dikemukakan oleh Suhardjono

dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 74). Untuk lebih jelas

mengenai tahapan-tahapannya, dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 2. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 74)

Permasalahan

Pengamatan/

Pengumpulan

Data I

Refleksi I

Perencanaan

Tindakan II Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

Pengumpulan

Data II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Permasalahan baru

Hasil refleksi

Apabila

permasalahan

belum terselesaikan

Siklus I

Siklus II

Pelaksanaan

Tindakan I

Perencanaan

Tindakan I

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rincian kegiatan pada tiap tahapan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan.

Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

a. mengidentifikasi cara menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat

dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus benar-

benar faktual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di kelasnya,

masalah cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil

pembelajaran, dan masalah pun harus dalam jangkauan kemampuan

peneliti.

b. menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan

melatarbelakangi PTK.

c. merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun

kalimat pernyataan.

d. menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa

rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan

berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih

tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan

oleh guru.

e. menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan

indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpul data

yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu.

f. membuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran

akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan,

hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan itu

menjelaskan (a) langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan,(b)

kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, (c) kegiatan yang diharapkan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan oleh siswa, (d) rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan

digunakan dan cara menggunakannya, (e) jenis intrumen yang akan digunakan

untuk pengumpulan data atau pengamatan disertai dengan penjelasan rinci

bagaimana menggunakannya.

3. Observasi dan Interpretasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama.

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal

yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan format observasi/

penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat

pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap

proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa kualitatif

(hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) atau kuantitatif yang

menggambarkan kretifitas siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan,

dan lain sebagainya.

Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui

keabsahannya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis, baik untuk

mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk hal

ini berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian

dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi

dalam PTK menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil

pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses

refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya

yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan

ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa untuk menggali

informasi guna memperoleh data yang terkait dengan aspek-aspek

pembelajaran, penentuan tindakan dan respon yang diberikan sebagai akibat

dari tindakan yang dilakukan. Jenis wawacara yang digunakan adalah

wawancara bebas terpimpin dimana pewawancara memberikan pertanyaan

sesuai dengan dengan rancangan yang telah dibuat.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti dan guru dengan

melaksanakan, mengamati, mengidentifikasi dan mencatat apa kekurangan

dan kelebihan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati

pelaksanaan perkembangan pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh para

siswa.

3. Angket

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket sederhana,

yaitu menyusun daftar pertanyaan sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh

peneliti yang ditujukan kepada responden.

4. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari

penelitian yang telah dilakukan dan mengukur seberapa jauh hasil belajar

yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana

sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Dokumentasi ini berupa gambar

atau foto proses belajar mengajar

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan rencana pembelajaran

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu: siklus I dan siklus II.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan

tipe Teams Games Tournament, yakni untuk menumbuhkan motivasi siswa

dalam pembelajaran akuntansi sehingga meningkatkan partisipasi siswa dalam

pembelajaran yang akhirnya meningkatkan pula prestasi belajar akuntansi

siswa.

5. Tahap Observasi dan Interpretasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang

sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

Pengamatan dapat dilakukan secara beiringan bahkan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan (interpretasi metode). Semua hal yang berkaitan dengan

hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan, kemudian bersama dengan guru pelaksana mendiskusikan

implementasi rancangan tindakan. Dalam hal ini, guru pelaksana

merefleksikan pengalamannya kepada peneliti yang baru saja mengamati

kegiatannya dalam tindakan.

7. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang

telah dilakukan selama penelitian.

G. Proses Penelitian

Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dimana

setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan tindakan, (2)

Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, dan (4) Analisis dan

Refleksi. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan berbagai persiapan dan

perencanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament, yaitu

meliputi:

1) Membuat skenario pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament

2) Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa dengan tujuan agar

dapat mengamati kondisi belajar dan mengukur hasil pembelajaran dikelas

saat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament

3) Menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:

a) Instrumen observasi motivasi belajar akuntansi siswa dalam kelas;

b) Instrumen observasi partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

c) Instrumen hasil belajar siswa

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Instrumen pedoman wawancara.

4) Menetapkan indikator ketercapaian

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Aspek yang diukur Persentase Target

Capaian Cara mengukur

Motivasi belajar

siswa 70%

Dihitung dengan menggunakan

lembar angket sederhana berupa

pernyataan dari peneliti dan

dihitung dari jumlah siswa yang

mengisi angket.

Partisipasi siswa

dalam pembelajaran 70%

Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

dan dihitung dari jumlah siswa

yang mengajukan pertanyaan / ide

dalam kelas

Prestasi belajar

siswa (standar nilai

75)

70%

Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 75 ke atas,

untuk siswa yang mendapat nilai

75 dianggap telah mencapai

ketuntasan belajar.

(Sumber: Penulis. Indikator Ketercapaian Kualitas Pembelajaran)

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

disusun bersama guru yang dilakukan di kelas XI Ilmu Sosial 4 SMA Batik 1

Surakarta, yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran Akuntansi. Skenario pembelajaran yang dilakukan

peneliti bersama guru adalah sebagai berikut:

a) Peneliti dan guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran

dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa

dalam diskusi kelas. Karena aspek partisipasi siswa dalam kelas maupun

kelompok turut mempengaruhi proses pembelajaran maka peneliti juga

menjelaskan kepada siswa agar semua siswa terlibat dalam baik dalam

mengemukakan ide maupun mengajukan pertanyaan. Hal ini perlu

dilakukan untuk mengantisipasi adanya monopoli oleh beberapa siswa.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Guru membentuk siswa dalam kelompok 4-5 orang yang heterogen.

c) Guru menjelaskan materi macam dan analisis bukti transaksi kepada

siswa.

d) Tiap kelompok memperdalam penjelasan materi dari guru dan saling

mendiskusikan dengan anggota kelompoknya mengenai materi yang telah

dijelaskan agar anggota kelompoknya paham.

e) Guru bersama siswa memulai tournament untuk menguji tingkat

pemahaman siswa.

f) Guru memberikan tes individual kepada siswa

c. Observasi (Pengamatan)

Tahap observasi ini dilakukan dengan mengamati aktivitas penerapan

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada proses

pembelajaran akuntansi tentang kekurangan dan kelebihan aplikasi tindakan

pertama untuk mendapatkan data.

d. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dari hasil

observasi sehingga diperoleh kesimpulan bagaimana yang perlu dilakukan

dalam perbaikan dan bagaimana yang telah memenuhi target sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan demikian dapat diketahui

kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada

siklus I sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada

pertemuan berikutnya atau siklus II.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum, termasuk perwujudan tahap

pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga

mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Batik 1 Surakarta

Sejarah perkembangan SMA Batik 1 Surakarta sangat erat kaitannya

dengan koperasi Batik Batari. Koperasi tersebut didirikan oleh sekumpulan

pengusaha batik. Seiring berkembangnya waktu, timbul suatu gagasan untuk

menyisihkan sebagian keuntungannya untuk kepentingan sosial dengan

mendirikan sekolah yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Batari, yang

kemudian direalisasikan dengan berdirinya SMA Batari.

Bersamaan dengan berkembangnya waktu, koperasi Batik Batari pecah

menjadi tiga koperasi primer, yaitu koperasi Batik Batari, koperasi PPBS dan

KPN sehingga nama Batari bukan hanya merupakan bagian saja. Untuk

menghilangkan kesan tersebut maka nama SMA dan SMP Batari diubah menjadi

SMA dan SMP Batik. SMA Batik 1 Surakarta yang sebelumnya bernama SMA

batari didirikan pada tanggal 1 Oktober 1957 dengan status sekolah swasta yang

dikelola oleh yayasan pendidikan batik. Tujuannya mendorong dan mendidik anak

didiknya agar sanggup bekerja mandiri, percaya kepada kemampuannya sendiri

dan mempertebal rasa tanggung jawab serta menjaga kesehatan jasmani dan

rohani sehingga menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada tahun 1966, SMA Batik 1 Surakarta berhasil meraih status

bersubsidi dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 26 Maret

1966 No. 1238/ 135/ B III/ 1966. Kepala sekolah SMA Batik 1 Surakarta

mengalami beberapa kali pergantian, yaitu:

a. Tahun 1957 – 1958 : Bapak Soekarno.

b. Tahun 1958 – 1960 : Bapak Drs. Mardie AS, BA.

c. Tahun 1960 – 1964 : Bapak Prof. As Wasit Aulawi, MA

d. Tahun 1965 – 1966 : Bapak Prof. Dr. H.M Soleh Muntasir

e. Tahun 1966 – 1968 : Bapak Drs. Mardie AS, BA

f. Tahun 1968 – 1993 : Bapak Akhmad Syukri, SH

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

g. Tahun 1993 – 1998 : Bapak Sumedi Supardi, B.Sc

h. Tahun 1998 – 2006 : Bapak Drs. H. Mahfudz Wasyim

i. Tahun 2006 – sekarang: Bapak Drs. Literzet Sobri, M.Pd

Dalam perkembangannya, SMA Batik 1 Surakarta masih mengalami

hambatan diantaranya sarana dan prasarana yang terbatas, sehingga sampai tahun

1976 siswa SMA Batik 1 Surakarta masuk siang menempati gedung SMP Batik.

SMA Batik 1 Surakarta mulai masuk pagi setelah UNS berdiri, karena UNS

merupakan gabungan dari beberapa fakultas, didalamnya termasuk fakultas

kedokteran Universitas Islam Indonesia yang kemudian ditemapati SMA Batik 1

Surakarta. Setelah menempati lokasi sendiri maka tahun1976, SMA Batik 1

Surakarta mulai merintis pembangunan fisik, yaitu:

a. Pembangunan gedung tahap 1, pada tahun 1977 – 1978

b. Pembangunan gedung tahap II, pada tahun 1978 – 1980

c. Pembangunan gedung tahap III, pada tahun 1981 – 1984

d. Pengadaan komputer, tahun 1987

e. Pengadaan laboratorium bahasa, pada tahun 1987

f. Pengadaan gedung audiovisual I, pada tahun 1987

g. Pengadaan ruang audiovisual II, pada tahun 2007.

Pada tahun 1972, SMA Batik 1 Surakarta memiliki kewenangan untuk

menguji sendiri kelulusan siswanya. Tahun 1983, SMA Batik 1 Surakarta

memperoleh status DISAMAKAN dengan SK Direktur Pendidikan Dasar dan

Menengah tertanggal 17 Januari 1983 dengan No. 007/C/Kep/1983. Sampai 5

tahun telah terakreditasi, SMA Batik 1 Surakarta mempertahankan status

DISAMAKAN. Hal ini diperkuat dengan SK Dirjen Dikdasmen tanggal 26

Januari 1990 No. 009/ C/ Kep/ I/ 1990 dengan nomer piagam terakreditasi A.03

b.64 tanggal 24 Januari 1990. Status DISAMAKAN masih tetap dipertahankan

sampai tahun 1999 dengan No. A031333U tanggal 5 April 1999.

Pada tanggal 28 April 2004, status SMA Batik 1 Surakarta berubah

menjadi terakreditasi A (amat baik). Hal ini berdasarkan keputusan Sidang Badan

Akreditasi Sekolah Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 28 April 2004.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada tanggal 17 Juli 2009, SMA Batik 1 Surakarta mengadakan

penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 dengan No.011 100 096587 yang diserahkan

oleh Deputi General Manager Performance PT TUV International Indonesia,

Bapak Sri Somo E. Mulia kepada Kepala SMA Batik 1 Surakarta, Drs. Literzet

Sobri, M.Pd

2. Visi dan Misi SMA Batik 1 Surakarta

a. Visi Sekolah

“To create the Private High School Institution Based on improvement in iman

and taqwa, the planting of dicipline and increased prestige (IDASI)”

b. Misi Sekolah

1) Hold the Qualified High School in Accordance with the demand of present

and future society.

2) Developing the formation of islamic young generation, taqwa and good

akhlaq.

3) Forming the High dicipline young generation, responable, anderenndence

and good behaviour.

4) Continuosly trying to get the maximum achievement effort, in the field of

academic, sport, art, culture and skill.

5) Planting the principle in amaliyah knowledge and scenty amaliyah.

c. Tujuan Sekolah

1) Preparing the students to have akhlakul karimah.

2) Giving service to the students having the ability to get achievement both

international and national standard.

3) Preparing the SMA Batik 1 Surakarta graduate to be able to have active

rule in the global society.

4) Preparing the SMA Batik 1 Surakarta graduate to have competition quated

in the SKL (Graduation Competency Standard) which enriched with in the

international.

5) The graduate SMA Batik 1 Surakarta should be :

a) The nationalism person and having global concept.

b) The person who love peace and tolerant.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) The critism, creative and productive thinker.

d) The inovative and effective problem solver.

e) The effective communicator.

f) The person who is able to collaborate.

g) The independent person.

3. Keadaan Lingkungan SMA Batik 1 Surakarta

SMA Batik 1 Surakarta terletak di lokasi yang sangat strategis, yakni di

Jalan Slamet Riyadi 445 Surakarta. Jangkauan transportasi juga sangat mudah,

karena letak SMA Batik 1 Surakarta berada di pinggir jalan raya, yang merupakan

jantung kota Surakarta. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:

Sebelah barat : SMP Batik Surakarta

Sebelah utara : Jalan Slamet Riyadi

Sebelah timur : SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Sebelah selatan : Pemukiman warga

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi

Kelas XI IS4 SMA Batik 1 Surakarta

Penelitian dilaksanakan dengan survey awal terlebih dahulu, dimana

peneliti mengidentifikasi masalah melalui kegiatan pengamatan di kelas XI IS 4

guna mengetahui keadaan awal siswa khususnya dalam pembelajaran akuntansi.

Survey awal dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari 2011 di SMA Batik 1

Surakarta untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Berdasarkan hasil survey

yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta masih rendah. Hal ini tercermin dari hasil

belajar siswa yang sebagian besar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yakni 75.

Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa terlihat kurang

antusias dan kurang tertarik untuk belajar akuntansi. Siswa beranggapan bahwa

akuntansi adalah pelajaran yang sulit dan rumit. Beberapa siswa tidak

memperhatikan guru yang sedang mengajar. Mereka lebih memilih untuk

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengobrol dengan teman sebangkunya atau mengerjakan tugas mata pelajaran

yang lain. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat

konvensional, padahal media pembelajaran di kelas seperti Liquid Crystal Display

(LCD) tersedia dan siap digunakan, namun tetap saja tidak digunakan oleh guru.

Guru hanya memberikan penjelasan dengan ceramah dan menulis di papan tulis,

sedangkan siswa pasif mendengarkan dan mencatat. Dari survey awal yang

dilakukan oleh peneliti, guru terlihat kurang memanfaatkan media yang telah

tersedia, dan metode yang digunakan kurang menarik antusias serta kurang

melibatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil dari identifikasi masalah tersebut secara rinci adalah sebagai

berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang mempunyai motivasi untuk belajar akuntansi

Kurangnya motivasi siswa dalam belajar akuntansi salah satunya

disebabkan karena persepsi awal siswa terhadap pelajaran akuntansi yang

sulit dan rumit, sehingga dari awal pelajaran pun siswa kurang

memperhatikan dan konsentrasi pada pembelajaran. Selain itu, siswa

kurang termotivasi untuk belajar akuntansi karena metode yang

digunakan guru terlalu berpusat pada guru. Siswa hanya memperhatikan,

mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Hal ini membuat siswa

cepat jenuh dan tidak tertarik untuk belajar akuntansi. Permasalahan ini

dapat diatasi apabila guru pada awal pembelajaran memberikan motivasi

belajar akuntansi dan menggunakan metode dimana siswa ikut

berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan tidak menggunakan

kesempatan untuk bertanya.

Partisipasi siswa dalam kelas terlihat kurang. Hal ini terlihat dari

siswa yang hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru.

Sedikit siswa yang bertanya kepada guru tentang kesulitan yang mereka

hadapi. Siswa juga terlihat malu untuk mengemukakan pendapatnya.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dampaknya pelajaran terlihat seperti komunikasi satu arah saja, dari guru

kepada siswa, sedangkan siswa kurang berinteraksi dengan guru.

c. Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

Kurangnya motivasi dan rendahnya partisipasi siswa di kelas,

berdampak pada diri siswa. Mereka cenderung mengalami hambatan dan

kesulitan saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa kurang

memahami materi yang diajarkan dari guru, namun mereka juga jarang

yang berani atau mempunyai keinginan untuk bertanya. Dampaknya hasil

belajar siswa pun rendah, karena kurangnya pemahaman siswa terhadap

materi akuntansi.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru masih asing dan merasa kesulitan dalam menerapkan metode

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa menunjukkan

sikap kurang tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Dari

awal pembelajaran, siswa belum mempersiapkan buku pelajaran ketika

jam pelajaran sudah berganti. Kurang tertariknya siswa terhadap

akuntansi menyebabkan siswa enggan untuk berpartisipasi aktif dan

memperhatikan guru. Begitu pula dengan metode yang berpusat pada

guru membuat siswa semakin pasif selama proses pembelajaran. Guru

sudah mencoba membangkitkan motivasi siswa dengan memberikan

pendekatan secara langsung dan menegur siswa yang tidak

memperhatikan. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya, namun

sedikit siswa yang bertanya kepada guru. Namun cara ini kurang dapat

membangkitkan motivasi dan partisipasi siswa.

b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal

Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta

dapat dikatakan masih rendah. Siswa yang belum mencapai KKM lebih

dari 50%, dengan rata-rata kelas yang hanya mencapai 53,87.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis refleksi tindakan. Dalam

penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru, sehingga selama proses

pembelajaran peneliti yang melakukan tindakan pembelajaran dan penelitian.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui metode Teams

Games Tournament (TGT) dengan media Macromedia Flash.

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada 25 Januari

2011. Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. Dari hasil

survey awal, peneliti mengungkapkan bahwa rendahnya prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IS 4 disebabkan karena rendahnya minat dan

ketertarikan siswa untuk belajar akuntansi, sehingga dalam proses

pembelajaran siswa cenderung pasif dan kurang berpartisipasi aktif di

kelas. Akibatnya tak sedikit siswa yang nilai akuntansinya belum

memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka peneliti bersama guru

merencanakan proses pembelajaran akuntansi dengan metode yang

berbeda dengan menggunakan media yang tersedia. Metode pembelajaran

yang digunakan ialah kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

menggunakan Macromedia Flash. Ini dimaksudkan untuk menciptakan

motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar akuntansi, apabila dalam

diri siswa terdapat motivasi belajar maka siswa akan ikut berpartisipasi

aktif dalam pembelajaran, baik secara fisik maupun mental. Dengan

harapan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Pelaksanaan tindakan untuk siklus I disepakati dilakukan selama 3

kali pertemuan, yakni hari Selasa tanggal 1 Februari 2011, Senin tanggal

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7 Februari 2011 dan Selasa tanggal 8 Februari 2011. Tahap perencanaan

tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

menggunakan macromedia flash. Berikut skenario pembelajarannya:

a) Pertemuan I (Selasa, 1 Februari 2011)

(1) Guru mengucap salam dan mengecek kehadiran (presensi)

siswa

(2) Guru menyampaikan kompetensi yang harus dicapai siswa

(3) Guru memberikan pengarahan tentang metode pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT) yang akan diterapkan

(4) Guru membagi kelompok dari 38 siswa menjadi 9 kelompok,

masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang

berbeda kemampuan akademiknya.

(5) Guru memulai pelajaran dengan mengulas kembali materi

mengenai bukti transaksi dan jurnal umum

(6) Guru membagikan lembar materi mengenai bukti transaksi

dan jurnal umum, siswa membahasnya dalam kelompok

mereka masing-masing hingga tiap anggota kelompok paham

dan mengerti.

(7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami

(8) Guru menarik kesimpulan mengenai materi hari ini

(9) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya

akan diadakan tournament antar kelompok mengenai materi

yang telah dibahas dengan metode TGT berbantuan

macromedia flash

b) Pertemuan II (Senin, 7 Februari 2011)

(1) Guru mengucap salam dan mengecek kehadiran siswa

(2) Guru meminta siswa untuk duduk dikelompoknya masing-

masing sebelum memulai tournament

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Guru memulai tournament dengan macromedia flash yang

berbentuk roda impian

(4) Perwakilan kelompok berhak memutar roda impian yang

telah disiapkan secara bergantian dan setiap kelompok wajib

menjawab pertanyaan yang muncul dalam lembar kerja yang

telah tersedia

(5) Tiap kelompok wajib menjawab sebelum roda impian diputar

kembali.

(6) Kelompok yang jawabannya benar mendapat skor tim 10 dan

untuk jawaban yang salah 0 (nol)

(7) Kelompok yang mampu mengemukakan pembahasan

jawaban, akan mendapatkan penghargaan berupa sticker

sebagai tanda partisipasi.

(8) Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa dan

memberikan jawaban yang tepat

(9) Setelah pembahasan jawaban, perwakilan dari kelompok

yang lain memutar roda impian dan tiap kelompok

menjawabnya. Selanjutnya permainan ini terus berlangsung

sampai perwakilan semua kelompok telah memutar roda

impian tersebut

(10) Kelompok yang mempunyai skor tertinggi dan sticker

terbanyak berhak mendapatkan penghargaan (hadiah).

(11) Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan kesimpulan

(12) Guru menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan

diadakan evaluasi mandiri

(13) Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam

c) Pertemuan III (Selasa, 8 Februari 2011)

(1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengecek

kehadiran siswa

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk

mengerjakan evaluasi mandiri tentang materi yang telah

dibahas sebelumnya

(3) Guru memberikan soal evaluasi tentang macam bukti

transaksi dan jurnal umum

(4) Siswa mengerjakan evaluasi, guru mengawasi jalannya

evaluasi agar siswa mengerjakan secara individual dan tidak

bekerjasama dengan temannya

(5) Guru meminta siswa mengumpulkan lembar jawabnya

setelah waktu mengerjakan selesai

(6) Guru menarik kesimpulan dari soal yang telah diberikan, agar

siswa mengetahui kesalahannya

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum

(macam dan analisis bukti transaksi) dengan menggunakan metode

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa tes dan

non-tes. Instrumen tes bersumber dari hasil tournament siswa pada

kelompoknya serta tes individual, sedangkan instrumen non-tes dinilai

berdasarkan hasil observasi partisipasi siswa dalam KBM.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan seperti yang telah direncanakan. Pertemuan I dilaksanakan

pada hari Selasa, 1 Februari 2011 dengan alokasi waktu 1 x 45 menit.

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 7 Februari 2011 dengan

alokasi waktu 2 x 45 menit. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Selasa,

8 Februari 2011 dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. Kegiatan

pembelajaran berlangsung di ruang kelas XI IS 4 sesuai dengan skenario

dan RPP yang telah direncanakan sebelumnya.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I adalah macam-macam

dan analisis bukti transaksi, serta definisi dan fungsi jurnal umum.

Pertemuan pertama digunakan guru untuk menjelaskan materi tersebut

dan menjelaskan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

yang akan digunakan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua

digunakan untuk penguatan materi yang dilanjutkan tournament antar

kelompok menggunakan macromedia flash berupa permainan roda

impian. Dalam tournament ini tiap kelompok berlomba-lomba

mendapatkan poin dan sticker keaktifan sebanyak-banyaknya dengan

menjawab pertanyaan yang muncul. Kelompok yang mampu menjelaskan

jawaban, maka diberi penghargaan sticker keaktifan. Sticker ini

dimaksudkan untuk memancing motivasi siswa dalam berpartisipasi aktif

di kelas. Pada pertemuan ketiga, dilaksanakan evaluasi belajar dengan

membagikan soal kepada siswa kemudian siswa mengerjakan secara

individual. Setelah evaluasi belajar selesai, dilakukan penyerahan hadiah

kepada kelompok yang paling banyak memperoleh poin dan sticker

keaktifannya.

Berikut rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus I:

1) Pertemuan I (Selasa, 1 Februari 2011)

a. Guru mengucap salam dan mengecek kehadiran (presensi) siswa.

Pada pertemuan I, semua siswa hadir dan tidak ada yang absen.

b. Guru menyampaikan bahwa siswa harus mampu memahami

macam dan analisis bukti transaksi.

c. Guru memberikan penjelasan pembelajaran akuntansi kali ini akan

menggunakan metode pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT).

d. Guru mengawali pelajaran dengan apersepsi untuk mengingat

kembali ingatan siswa mengenai bukti transaksi dan jurnal umum.

Pada saat itu hanya beberapa siswa yang mengemukakan

pendapatnya yaitu Erfina, Novan, Rendy dan Putri. Kemudian guru

menjelaskan materi secara singkat.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Guru membagi siswa untuk duduk di kelompoknya masing-masing

yang telah ditentukan, siswa mendapatkan kesempatan untuk

memperdalam materi kembali bersama anggota kelompoknya,

f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami. Pada saat itu Farida, Nila

dan Vembrian yang mulai bertanya.

g. Guru menutup pelajaran dengan menarik kesimpulan dan

menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan

diadakan tournament antar kelompok.

2) Pertemuan II (Senin, 7 Februari 2011)

a. Guru mengucap salam dan mengecek kehadiran siswa. Pada

pertemuan ini satu siswa tidak masuk karena sakit, yaitu Winda.

b. Siswa duduk dikelompoknya masing-masing sebelum tournament

dimulai, guru mengkondisikan kelas.

c. Guru memulai tournament dengan macromedia flash yang

berbentuk roda impian. Perwakilan kelompok berhak memutar roda

impian yang telah disiapkan secara bergantian dan setiap kelompok

wajib menjawab pertanyaan yang muncul dalam lembar kerja yang

telah tersedia. Perwakilan kelompok I-IX yakni, Novan, Aldi,

Dimas, Marissa, Febriawan, Said, Putri, Nila, Andira dan

Andrianto.

d. Guru memberikan kesempatan pada kelompok yang mampu untuk

mengemukakan pembahasan jawaban, dan memberikan

penghargaan berupa sticker sebagai tanda partisipasi.

e. Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa

f. Di akhir tournament kelompok IV mempunyai skor tertinggi dan

sticker terbanyak dan dinyatakan sebagai pemenang.

g. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan kesimpulan dan

menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan

evaluasi.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Pertemuan III (Selasa, 8 Februari 2011)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran

siswa. Pertemuan kali ini satu siswa absen, yaitu Winda.

b. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri sebelum

mengerjakan evaluasi mandiri.

c. Guru membagikan soal evaluasi kemudian siswa mengerjakan

dengan tertib. Guru mengawasi jalannya evaluasi agar siswa

mengerjakan secara individual dan tidak bekerjasama dengan

temannya. Dalam pelaksanaanya masih terlihat siswa yang bekerja

sama dengan temannya, namun hal ini dapat diatasi, guru

memberikan teguran kepada siswa yang bekerjasama.

d. Waktu mengerjakan selesai, guru meminta siswa mengumpulkan

lembar jawabnya dan membahas singkat evaluasi tersebut.

e. Guru membagikan angket motivasi belajar siswa.

f. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memenangkan

tournament kemudian menutup pelajaran dengan salam

c. Observasi dan Interpretasi Siklus I

Peneliti dalam mengamati proses pembelajaran akuntansi

menggunakan lembar observasi dan partisipasi yang telah disusun.

Lembar observasi digunakan untuk mengamati jalannya pembelajaran

akuntansi dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT), sedangkan lembar partisipasi digunakan untuk

mencatat keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Keaktifan

tersebut meliputi, keaktifan pada saat apersepsi, keaktifan dalam

kelompok, keaktifan menjawab pertanyaan, keaktifan mengemukakan

pendapat dan kemampuan mengerjakan tugas. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Februari 2011 di kelas XI IS 4. Pada

pertemuan ini lebih didominasi presentasi mengenai materi macam dan

analisis bukti transaksi yang kemudian dilanjutkan penjelasan metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Guru

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjelaskan materi secara singkat, kemudian siswa memperdalam

materinya dengan anggota kelompoknya yang telah dibagi berdasar

tingkat heterogenitasnya. Hal ini dimaksudkan agar tiap kelompok

bertanggungjawab atas anggota kelompoknya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 7 Februari 2011.

Pada pertemuan ini guru mengkondisikan siswa dengan meminta siswa

untuk duduk berdasarkan kelompoknya sebelum tournament dimulai.

Setelah masing-masing kelompok siap, maka guru membagikan lembar

jawab untuk tiap kelompok, dan tournament pun dimulai. Tournament

dilakukan dengan menggunakan macromedia flash yang berupa

permainan roda impian. Perwakilan kelompok mendapatkan satu

kesempatan untuk memutar roda impian, kemudian semua kelompok

mendiskusikan jawaban pada pertanyaan yang muncul. Kelompok yang

menjawab dengan benar mendapatkan poin, dan dilanjutkan penjelasan

jawaban, dimana kelompok yang mampu menjelaskan jawabannya akan

mendapatkan sticker keaktifan. Pada akhir tournament, kelompok yang

mempunyai poin dan sticker keaktifan terbanyak maka dinysssatakan

sebagai pemenang dalam tournament dan berhak mendapatkan reward

(hadiah).

Pertemuan yang ketiga, merupakan pertemuan terakhir dalam

siklus I yakni dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Februari 2011. Dalam

pertemuan ini guru memberikan evaluasi individual kepada siswa untuk

mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

Dari hasil angket yang telah dibagikan, sebanyak 72,25% siswa

menyatakan bahwa mereka termotivasi untuk belajar akuntansi,

sedangkan 27,75% lainnya belum termotivasi. Sementara itu, berdasarkan

hasil observasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi,

diperoleh tingkat partisipasi siswa selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung, sebagai berikut:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3. Partisipasi Belajar Siswa Siklus I

Aspek yang diteliti Persentase Ketercapaian

Partisipasi Siswa Siswa Aktif Belum Aktif

Keaktifan dalam apersepsi 64,86% 35,14%

Keaktifan dalam kelompok 75,67% 24,33%

Kemampuan dalam menjawab 72,97% 27,03%

Kemampuan mengemukakan pendapat 62,12% 37,88%

(Sumber: Data primer yang diolah, 2011)

Hasil observasi dan interpretasi tersebut bila diwujudkan dalam

bentuk grafik, akan nampak sebagai berikut:

Gambar 3. Grafik Partisipasi Siswa Siklus I

Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kriteria

Siklus I

(1 siswa absen) Keterangan

Jumlah Siswa Persentase (%)

Tuntas 21 56,76% Belum

Tercapai Tidak Tuntas 16 43,24%

(Sumber: Data primer yang diolah, 2011)

Gambar 4. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

0

20

40

60

80

Apersepsi Berdiskusi Menjawab Pendapat

64.86%75.67% 72.97%

62.12%

0

20

40

60

Tuntas Tidak Tuntas

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi yang telah dilakukan,

penerapan metode pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran akuntansi siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil

evaluasi individual yang diperoleh siswa. Sebelum penerapan metode

pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT),

sebanyak 27 atau 71% siswa belum mencapai KKM yang telah

ditentukan, namun setelah penerapan metode ini, siswa yang belum

mencapai KKM hanya 43,23% atau 16 siswa. Nilai rata-rata kelas yang

sebelumnya hanya 53,87 meningkat menjadi 73,07.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I adalah:

a) Volume suara guru yang kurang keras membuat sebagian siswa

yang duduk dibelakang kurang memahami instruksi yang

diberikan oleh guru dan meminta guru untuk mengulangi kembali.

b) Guru dalam menjelaskan metode pembelajaran terlalu cepat,

sehingga beberapa siswa masih terlihat kebingungan.

c) Saat tournament berlangsung dan saat penjelasan jawaban dari

siswa, guru belum dapat menjangkau semua siswa, sehingga ada

siswa yang merasa kurang diperhatikan.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu:

a) Masih ada siswa yang terlihat kurang memperhatikan pada saat

guru memberikan penjelasan.

b) Beberapa siswa mengeluh tentang pembagian kelompok, karena

dipisah dari teman sebangku atau teman dekatnya.

c) Hanya siswa-siswa itu saja yang berani menjelaskan jawaban pada

saat tournament

d) Siswa kurang memaksimalkan waktu untuk diskusi, memperdalam

materi dengan kelompoknya.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e) Dari hasil evaluasi yang diperoleh masih terdapat 16 siswa belum

mencapai KKM, yakni sama dengan atau diatas 75. Siswa yang

dapat dinyatakan mencapai KKM sebanyak 21 siswa.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah:

1) Sebelum guru mempresentasikan materi dan menjelaskan metode

pembelajaran, sebaiknya guru mengkondisikan siswa terlebih dahulu

agar siap untuk belajar dan konsentrasi siswa terfokus pada pelajaran.

2) Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai pembagian

kelompok, bahwa pembagian kelompok bukan karena faktor pilih

kasih maupun diskriminasi. Namun dengan mempertimbangkan

tingkat heterogenitas siswa, agar semua dapat bersosialisasi dengan

anggota kelompok yang mempunyai tingkatan yang heterogen

sehingga dapat bekerjasama dengan baik.

3) Guru hendaknya berusaha menjangkau dan memonitoring merata

kepada semua siswa, sehingga tidak ada siswa yang merasa diacuhkan.

2. Siklus II

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash pada siklus I

menunjukkan masih terdapat beberapa kekurangan. Langkah yang ditempuh

dalam siklus II sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 16

Februari 2011 di SMA Batik 1 Surakarta. Peneliti bersama guru

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi siklus I, masih terdapat

kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan tindakan

selanjutnya. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus II

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, pada hari Senin dan Selasa

masing-masing tanggal 21 dan 22 Februari 2011.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tahap perencanaan tindakan II sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran

akuntansi menggunakan metode kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan macromedia flash sebagai berikut:

a) Pertemuan I (Senin, 21 Februari 2011)

(1) Guru mengucap salam dan mengecek kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan suasana kelas agar kondusif dan siswa

siap untuk belajar.

(3) Guru memancing ingatan siswa dengan memberikan

pertanyaan singkat mengenai materi pertemuan

sebelumnya.

(4) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh

siswa pada penelitian pelaksanaan tindakan II dan

penjelasan ulang tentang metode kooperatif Teams Games

Tournament (TGT).

(5) Guru meminta siswa untuk duduk dikelompoknya masing-

masing, kemudian guru memberikan apersepsi dilanjutkan

penjelasan singkat mengenai materi jurnal umum.

(6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memperdalam materi dengan masing-masing kelompoknya,

dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang

belum paham sebelum memulai tournament.

(7) Guru memulai tournament dengan macromedia flash yang

berbentuk roda impian. Perbedaan dari siklus I, dalam

siklus II setiap kelompok mewakilkan 1 orang anggotanya

(secara bergantian) untuk duduk di meja tournament untuk

menjawab pertanyaan pada lembar jawab yang telah

disediakan. Hal ini dimaksudkan agar semua siswa ikut

berpartisipasi.

(8) Tiap kelompok wajib menunjukkan jawabannya sebelum

roda impian diputar kembali. Kelompok yang jawabannya

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

benar mendapat skor tim 10 dan untuk jawaban yang salah

0 (nol)

(9) Kelompok yang mampu mengemukakan pembahasan

jawaban, akan mendapatkan penghargaan berupa sticker

keaktifan, kemudian guru memberi penguatan kembali

jawaban dari pertanyaan yang muncul

(10) Setelah pembahasan jawaban, perwakilan dari kelompok

yang lain kembali memutar roda impian dan tiap perwakilan

anggota kelompok yang duduk di meja tournament

menjawab pertanyaan yang muncul. Selanjutnya permainan

ini terus berlangsung sampai semua kelompok telah

memutar roda impian tersebut

(11) Kelompok yang mempunyai skor tertinggi dan sticker

terbanyak berhak mendapatkan reward (hadiah).

(12) Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan kesimpulan

(13) Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam dan

menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan

diadakan evaluasi mandiri

b) Pertemuan II (Selasa, 22 Februari 2011)

(1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengecek

kehadiran siswa

(2) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk

mengerjakan evaluasi mandiri tentang materi yang telah

dibahas sebelumnya

(3) Guru memberikan soal evaluasi tentang pencatatan

transaksi ke dalam jurnal umum

(4) Guru mengawasi jalannya evaluasi agar siswa mengerjakan

secara individual dan tidak bekerjasama dengan temannya

(5) Guru meminta siswa mengumpulkan lembar jawabnya

setelah waktu mengerjakan selesai

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(6) Guru menarik kesimpulan dari soal yang telah diberikan,

agar siswa mengetahui kesalahannya

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam.

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum

(macam dan analisis bukti transaksi) dengan menggunakan metode

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa tes

dan non-tes. Instrumen tes bersumber dari hasil tournament siswa

pada kelompoknya serta tes individual, sedangkan instrumen non-tes

dinilai berdasarkan hasil observasi partisipasi siswa dalam KBM.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali

pertemuan seperti yang telah direncanakan. Pertemuan I dilaksanakan

pada hari Senin, 21 Februari 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Februari 2011 dengan

alokasi waktu 1 x 45 menit. Kegiatan pembelajaran berlangsung di ruang

kelas XI IS 4 sesuai dengan skenario dan RPP yang telah direncanakan

sebelumnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus II adalah pencatatan

transaksi ke dalam jurnal umum. Pertemuan pertama digunakan guru

untuk menjelaskan materi tersebut dan menjelaskan ulang metode

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang akan digunakan.

Kegiatan dilanjutkan tournament antar anggota kelompok menggunakan

macromedia flash berupa permainan roda impian. Dalam tournament ini

tiap kelompok berlomba-lomba mendapatkan poin dan sticker keaktifan

sebanyak-banyaknya dengan mengirimkan perwakilan anggota

kelompoknya secara bergantian duduk di meja tournament untuk

menjawab pertanyaan yang muncul. Perwakilan kelompok yang mampu

menjelaskan jawaban, maka kelompoknya diberi penghargaan sticker

keaktifan. Pada pertemuan kedua, dilaksanakan evaluasi belajar dengan

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membagikan soal kepada siswa kemudian siswa mengerjakan secara

individual. Setelah evaluasi belajar selesai, dilakukan penyerahan hadiah

kepada kelompok yang paling banyak memperoleh poin dan sticker

keaktifannya.

Berikut urutan pelaksanaan tindakan II, antara lain:

1) Pertemuan I (Senin, 22 Februari 2011)

a) Guru mengucap salam dan mengecek kehadiran siswa. Semua

siswa tampak hadir dan tidak ada yang absen.

b) Guru menciptakan suasana kelas agar kondusif dengan

meminta siswa untuk mempersiapkan buku-bukunya.

c) Guru memberikan pertanyaan singkat mengenai materi

pertemuan sebelumnya, antuasias siswa dalam apersepsi kali ini

lebih meningkat dibandingkan dengan pertemuan yang lalu.

d) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai, yaitu

pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum dan menjelaskan

kembali bahwa metode kooperatif Teams Games Tournament

(TGT) yang akan digunakan.

e) Guru meminta siswa untuk duduk dikelompoknya masing-

masing, kemudian guru memberikan penjelasan singkat

mengenai materi jurnal umum. Pada pengulasan materi kali ini

siswa lebih banyak yang mengemukakan pendapatnya dan tidak

jarang yang bertanya.

f) Siswa berkesempatan untuk memperdalam materi dan bertanya

yang belum paham sebelum memulai tournament.

g) Guru memulai tournament dengan macromedia flash yang

berbentuk roda impian. Dalam tournament kali ini, setiap

kelompok mewakilkan 1 orang anggotanya (secara bergantian)

untuk duduk di meja tournament untuk menjawab pertanyaan

pada lembar jawab yang telah disediakan, agar semua siswa

ikut berpartisipasi. Anggota kelompok yang lain bersiap dan

menunggu giliran untuk bermain di meja tournament.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h) Perwakilan kelompok yang mampu mengemukakan

pembahasan jawaban, mendapatkan penghargaan berupa sticker

keaktifan.

i) Pada tournament yang kedua ini, kelompok yang mempunyai

skor tertinggi dan sticker terbanyak adalah kelompok I

j) Sebelum mengakhiri pelajaran, guru membagikan angket

motivasi belajar, kemudian menginformasikan pertemuan

selanjutnya akan diadakan evaluasi mandiri

2) Pertemuan II (Selasa, 23 Februari 2011)

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengecek

kehadiran siswa. Pada pertemuan ini semua siswa hadir.

b) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk

mengerjakan evaluasi mandiri kemudian guru memberikan

soal.

c) Guru mengawasi jalannya evaluasi siswa terlihat percaya diri

dan bekerja mandiri, hanya satu dua anak yang terlihat

bekerjasama namun langsung mendapat teguran dari guru.

d) Guru menarik kesimpulan dan menutup pelajaran dengan

salam.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II

Peneliti menggunakan lembar observasi dan partisipasi yang telah

disusun dalam mengamati proses pembelajaran akuntansi. Lembar

observasi digunakan untuk mengamati jalannya pembelajaran akuntansi

dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT), sedangkan lembar partisipasi digunakan untuk mencatat keaktifan

siswa selama pembelajaran berlangsung. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Senin, 21 Februari 2011 di kelas XI IS 4. Pada pertemuan ini

guru menjelaskan materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum

kepada siswa, kemudian dilanjutkan penjelasan ulang metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Guru

memberikan kesempatan kepada siswa memperdalam materinya dengan

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompoknya, dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang

kurang paham sebelum tournament dimulai. Setelah masing-masing

kelompok siap, maka guru membagikan lembar jawab untuk tiap

kelompok, dan tournament pun dimulai. pada tournamnet kali ini, tiap

kelompok wajib mengirimkan anggotanya secara bergantian untuk duduk

di meja tournament guna menjawab pertanyaan yang muncul, sehingga

semua anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjawab

pertanyaan. Kelompok yang menjawab dengan benar mendapatkan poin,

dan dilanjutkan penjelasan jawaban, dimana kelompok yang mampu

menjelaskan jawabannya akan mendapatkan sticker keaktifan. Pada akhir

tournament, kelompok yang mempunyai poin dan sticker keaktifan

terbanyak maka dinyatakan sebagai pemenang dalam tournament dan

berhak mendapatkan reward (hadiah). Pertemuan yang kedua,

dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Februari 2011merupakan pertemuan

terakhir dalam siklus II. Dalam pertemuan ini guru memberikan evaluasi

individual kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil

belajar siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT).

Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan, siswa yang

termotivasi untuk belajar akuntasi meningkat menjadi 87,63% siswa,

sedangkan 12,37% lainnya belum termotivasi. Sementara itu, dari hasil

observasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi, diperoleh

informasi mengenai tingkat partisipasi siswa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung, sebagai berikut:

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5. Partisipasi Belajar Siswa Siklus II

Aspek yang diteliti Persentase Ketercapaian

Partisipasi Siswa Siswa Aktif Belum Aktif

Keaktifan dalam apersepsi 78,95% 21,05%

Keaktifan dalam kelompok 86,84% 13,16%

Kemampuan dalam menjawab 84,21% 15,79%

Kemampuan mengemukakan pendapat 78,95% 21,05%

(Sumber: Data primer yang diolah, 2011)

Hasil observasi dan interpretasi tersebut bila diwujudkan dalam

bentuk grafik, akan nampak sebagai berikut:

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Kriteria Siklus II

Keterangan Jumlah Siswa Persentase (%)

Tuntas 32 84,21% Tercapai

Tidak Tuntas 6 15,79%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

74

76

78

80

82

84

86

88

Apersepsi Berdiskusi Menjawab Pendapat

78.95%

86.84%

84.21%

78.95%

Gambar 5. Grafik Partisipasi Siswa Siklus II

0

20

40

60

80

100

Tuntas Tidak Tuntas

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi yang telah dilakukan,

penerapan metode pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran akuntansi siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil

evaluasi individual yang diperoleh siswa. Pada siklus I penerapan metode

pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT),

sebanyak 16 siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan, namun

setelah penerapan metode ini, siswa yang belum mencapai KKM hanya 6

siswa. Nilai rata-rata kelas yang sebelumnya hanya 73,07 meningkat

menjadi 84,60.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Guru dapat membangkitkan motivasi belajar akuntansi siswa

sehingga siswa lebih perhatian dan konsentrasi pada saat pelajaran

berlangsung.

2) Guru sudah bersuara keras dan jelas, sehingga siswa yang duduk

dibelakang dapat mendengar dengan jelas dan memahami instruksi

guru.

3) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat

(berpartisipasi aktif baik secara fisik maupun mental dalam proses

pembelajaran).

4) Siswa lebih termotivasi untuk belajar akuntansi, terlihat dari

partisipasi di kelas maupun dari hasil evaluasi yang dicapai.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, maka refleksi

yang dapat dilakukan adalah:

1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif

untuk belajar, sehingga motivasi belajar siswa pun dapat tercipta.

2) Guru lebih banyak mengenal dan memahami setiap penerapan

metode pembelajaran dan menguasai penggunaan media

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran di lingkungan sekolah agar tidak muncul kejenuhan

dalam diri siswa.

3) Guru harus dapat menjangkau semua siswa dan tidak hanya

memperhatikan siswa yang aktif, hal ini dimaksudkan agar guru

dapat mengetahui perkembangan pada siswa tersebut.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan pada

siklus I dan II, dapat dinyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi siswa. Peningkatan tersebut

dapat terlihat dari peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran tercermin dari meningkatnya motivasi

dan partisipasi siswa selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.

Sementara itu, hasil belajar tercermin dari perolehan nilai evaluasi individual yang

telah dicapai oleh siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 7. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

Aspek yang diteliti Persentase

Capaian Peningkatan

Motivasi Belajar Siswa Siklus

I

Siklus

II

Tekun menghadapi tugas

Ulet dalam menghadapi kesulitan

Senang bekerja mandiri

Mempunyai rasa antusias

Memiliki pola pikir kreatif

Dapat mempertahankan pendapat

Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini

Senang mencari dan memecahkan soal

78,36%

77,84%

72,97%

78,91%

64,86%

66,48%

75,14%

63,24%

92.63%

97,89%

90,53%

93,15%

80%

81,05%

87,89%

77,89%

14,27%

20,05%

17,56%

14,24%

15,14%

14,57%

12,75%

14.65%

Rata-rata 72,25% 87,63% 15,4%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Peningkatan motivasi belajar dari siklus I ke siklus II bila digambarkan

dalam grafik akan nampak sebagai berikut:

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 8. Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa

Aspek yang diteliti Persentase Capaian Peningkatan

Partisipasi Siswa Siklus I Siklus II

Keaktifan siswa selama apersepsi

Keaktifan dalam kelompok

Kemampuan dalam menjawab

Kemampuan mengemukakan pendapat

Kemampuan dalam mengerjakan tugas

64,86%

75,67%

72,97%

62,12%

56,77%

78,95%

86,84%

84,21%

78,95%

86,84%

14,09%

11,17%

11,24%

16,83%

30,07%

Rata-rata 66,48% 83,15% 16,68%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II

bila digambarkan dalam grafik akan nampak sebagai berikut:

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II

72.25%

87.63%

Gambar 7. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II

66.48%83.15%

Gambar 8. Grafik Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 9. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kriteria

Siklus I

(1 siswa absen)

Siklus II

Keterangan Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

Tuntas 21 56,76% 32 84,21% Tercapai

Tidak Tuntas 16 43,24% 6 15,79%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Peningkatan prestasi hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II bila

digambarkan dalam grafik akan nampak sebagai berikut:

Grafik di atas menunjukkan bahwa setelah adanya penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan

macromedia flash berdampak positif terhadap kualitas proses dan hasil

pembelajaran akuntansi. Dampak positif pada kualitas proses pembelajaran

akuntansi dapat dilihat dari peningkatan motivasi dan partisipasi siswa selama

kegiatan belajas mengajar. Selain itu, dampak positif juga tercermin dari hasil

belajar siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas. Hal yang penting dalam PTK adalah tindakan nyata (action)

yang dilakukan guru (bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang

dihadapi dalam proses belajar mengajar.(Sarwiji Suwandi, 2008:16).

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II

56.76%

84.21%

43.24%

15.79%

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 9. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash merupakan penelitian

tindakan kelas yang berangkat dari permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar

dan bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. PTK ini

dilaksanakan selama dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu:

(1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi

dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II, dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Penelitian diawali dengan kegiatan survey awal untuk mengetahui

kondisi lapangan secara langsung di SMA Batik 1 Surakarta. Dari survey yang

dilakukan oleh peneliti, ternyata prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS 4

masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa sebanyak 27

siswa atau 71,05% siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh

sekolah. Rendahnya prestasi belajar akuntansi siswa disebabkan kurangnya

motivasi belajar dalam diri siswa, sehingga pada pembelajaran akuntansi tak

banyak siswa yang tertarik untuk berpartisipasi aktif di kelas. Oleh karena itu,

peneliti bersama dengan guru mendiskusikan solusi yang tepat agar dapat

meningkatkan motivasi, partisipasi dan prestasi siswa di kelas, yakni dengan

menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) menggunakan macromedia flash.

Peneliti bersama guru kemudian merancang skenario pelaksanaan

tindakan siklus I. Perencanaan tersebut meliputi penyusunan instrumen penelitian

dan penentuan waktu. Instrumen penelitian yang digunakan berupa RPP, lembar

observasi, partisipasi dan soal evaluasi. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I

adalah macam dan analisis bukti transaksi, dimana guru menjelaskan secara

singkat, kemudian siswa memperdalam bersama dengan kelompoknya (yang telah

dibagi) tentang materi tersebut. Setelah siswa memperdalam materi bersama

teman kelompoknya, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tournament

menggunakan macromedia flash berupa permainan roda impian. Dalam

permainan ini, setiap kelompok berhak memutar roda impian kemudian semua

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok mendiskusikan dan menjawab pertanyaan yang muncul. Dalam

permainan ini setiap kelompok berlomba-lomba mengumpulkan poin sebanyak-

banyaknya. Selain poin, juga terdapat sticker keaktifan dimana hanya kelompok

yang mampu menjelaskan jawaban yang berhak mendapat sticker keaktifan

tersebut. Setelah tournament selesai, kelompok yang memperoleh poin dan sticker

keaktifan terbanyak, maka berhak mendapatkan reward.

Dari hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada

siklus I, ternyata terdapat kekurangan yaitu hanya beberapa siswa yang aktif

dalam pembelajaran, dan masih ada yang terlihat tidak bekerjasama dengan

kelompoknya. Hal ini tercermin saat apersepsi dan pelaksanaan tournament. Pada

saat apersepsi terlihat ada siswa yang belum siap untuk belajar, sedang pada saat

pelaksanaan tournament siswa yang tidak aktif hanya mengandalkan temannya.

Oleh karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana pembelajaran

siklus II untuk mengatasi kekurangan dalam siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah pencatatan transaksi ke dalam

jurnal umum. Dari hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus II

ini siswa lebih terlihat termotivasi dan aktif daripada sebelumnya. Sedangkan

siswa yang sebelumnya hanya mengandalkan temannya, sekarang mulai berani

mengemukakan pendapatnya. Dengan demikian siswa merasa lebih jelas dalam

memahami materi.

Pada pelaksanaan siklus II, prestasi belajar akuntansi siswa mengalami

peningkatan. Dari segi motivasi belajar siswa, teradapat peningkatan dari 72,25%

pada siklus I menjadi 87,63% pada siklus II. Partisipasi siswa menunjukkan

peningkatan dari 66,48% pada siklus I menjadi 83,15% pada siklus II. Begitu pula

dengan prestasi belajar akuntansi siswa yang tercermin dari ketuntasan hasil

evaluasi individual juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, siswa yang

nilainya mencapai KKM 56,76% atau 21 siswa sedang 43,34% atau 16 siswa

belum mencapai KKM dengan rata-rata kelas 73,07. Pada siklus II terdapat

peningkatan, yang semula hanya 21 siswa atau 56,76% yang tuntas menjadi 32

siswa atau 84,21% dengan rata-rata kelas 84,60s.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Siswa yang sebelumnya kurang tertarik untuk belajar akuntansi menjadi

termotivasi untuk belajar yang ditunjukkan dengan peningkatan partisipasi siswa

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada akhirnya prestasi hasil

evaluasi belajar akuntansi siswa juga ikut meningkat. Masalah yang dihadapi

dalam pembelajaran akuntansi dapat teratasi dengan penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan

macromedia flash yang secara langsung dapat meningkatkan motivasi, partisipasi

dan berujung pada peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa

Berdasarkan tindakan tersebut, guru bersama peneliti berhasil

menerapkan metode pembelajaran yang mampu menggugah motivasi belajar

siswa yang berdampak pada keaktifan dan partisipasi siswa saat proses

pembelajaran berlangsung, sehingga prestasi hasil belajar pun juga ikut meningkat

dari pada pembelajaran sebelumnya. Keberhasilan penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan

macromedia flash dapat ditunjukkan dari indikator-indikator berikut:

1) Motivasi siswa untuk belajar akuntansi meningkat, yang ditunjukkan dengan

antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Siswa menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran, baik

dari apersepsi hingga ditunjukkan dalam kemampuan siswa saat mengerjakan

tugas.

3) Siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru, baik dari penjelasan

guru maupun dari diskusi pendalaman materi bersama kelompoknya.

4) Siswa menjadi senang bekerja sama dan mempunyai rasa tanggung jawab

dalam kelompok. Hal ini terlihat pada saat tournament berlangsung.

5) Siswa mulai berani mengemukakan pendapat dan tidak malu-malu lagi. Siswa

menjadi lebih kompetitif untuk berprestasi dan memperoleh hasil yang

terbaik.

6) Hasil evaluasi belajar dari siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa mampu memahami materi yang diajarkan dengan baik. Siswa

dinyatakan tuntas apabila telah mencapai KKM, yaitu 75.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas XI IS 4

SMA Batik1 Surakarta ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan

dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit, sedangkan siklus II

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Setiap

siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi dan (4) analisis dan refleksi

tindakan. Tujuan PTK ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan

macromedia flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi siswa

kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan

macromedia flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi siswa

kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta. Peningkatan kualitas pembelajaran

tersebut dapat dilihat dari kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar

siswa dengan indikator-indikator sebagai berikut:.

a. Indikator peningkatan kualitas proses pembelajaran siswa, yaitu:

1) Motivasi belajar siswa meningkat dari 72,25% pada siklus I menjadi

87,63% pada siklus II.

2) Partisipasi belajar siswa meningkat dari 66,45% pada siklus I menjadi

83,15% pada siklus II.

b. Indikator peningkatan hasil pembelajaran siswa, yaitu siswa mampu

memahami materi yang diberikan oleh guru dan kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal benar dan mencapai standar KKM (75) meningkat.

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas dan nilai

rata-rata kelas. Pada siklus I, jumlah siswa yang mencapai KKM

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebanyak 21 anak dengan nilai rata-rata kelas 73,07. Pada siklus II,

jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 32 anak dengan nilai rata-

rata kelas 84,60.

2. Selama penelitian di kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta dari siklus I

sampai siklus II terdapat beberapa kendala yang menghambat proses

pembelajaran akuntansi. Kendala tersebut diantaranya, belum optimalnya

proses pembelajaran, masih ada beberapa siswa yang belum termotivasi dan

siap untuk belajar. Beberapa siswa terlihat masih belum mempersiapkan buku

pelajaran sebelum ditegur oleh guru. Sementara itu dari segi guru, Guru

kurang mampu memaksimalkan media pembelajaran yang telah disediakan

oleh sekolah, sehingga saat proses pembelajaran berlangsung, peran siswa

menjadi kurang optimal.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka

implikasinya dapat dikaji baik secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa. Hal ini mendukung pendapat dari Agus Suprijono

(2010) yang mengemukakan bahwa “Metode pembelajaran kooperatif tipe

TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan

belajar”. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT mengajarkan siswa

belajar bekerja sama dalam memahami materi pelajaran untuk mencapai

pemahaman materi yang baik kemudian diakhiri dengan sebuah game

tournament. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa belajar untuk bekerja

sama dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Adanya tournament

yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi

untuk memahami materi agar dapat memenangkan tournament tersebut.

Selain itu, dengan adanya tournament membuat siswa lebih tertarik,

termotivasi dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan

macromedia flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa yang dapat

dilihat dari proses (motivasi dan partisipasi) selama mengikuti pembelajaran dan

hasil evaluasi belajar siswa yang meningkat. Peningkatan tersebut dilihat dari

beberapa indikator seperti dalam prosesnya siswa termotivasi dalam belajar

akuntansi, berpartisipasi aktif dan bekerjasama dengan baik, serta peningkatan

hasil pembelajaran yang tercermin dari prestasi yang dicapai oleh siswa. Metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dipertimbangkan oleh guru dalam

pembelajaran akuntansi sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan partisipasi

siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan diatas, maka peneliti dapat mengajukan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya selalu mengembangkan kemampuannya dalam

memotivasi dan menumbuhkan partisipasi siswa, sehingga kualitas

pembelajaran terus meningkat.

b. Guru hendaknya memperdalam pengetahuannya mengenai metode

pembelajaran yang mampu menarik minat motivasi dan partisipasi siswa

dalam belajar.

c. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator sekaligus motivator siswa

dalam kegiatan pembelajaran.

d. Guru diharapkan lebih menguasai penggunaan media pembelajaran,

sehingga media tersebut dapat digunakan secara optimal

2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya lebih berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran

berlangsung serta membuka diri untuk memberikan respon yang baik,

terhadap guru maupun siswa.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri

dalam berprestasi, sehingga hasil belajar yang dicapai lebih optimal.

3. Bagi Sekolah:

a. Sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan fasilitas pembelajaran yang

memadai, tetapi juga memberikan pengarahan atau training kepada guru

sehubungan dengan penggunaan fasilitas pembelajaran tersebut.

b. Sekolah hendaknya mendorong, membimbing dan memtoivasi guru untuk

mengembangkan metode pembelajaran yang merangsang siswa agar

termotivasi dan berpartisipasi aktif, serta lebih mudah memahami materi

pelajaran.

4. Bagi Peneliti:

a. Peneliti sebagai calon guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang

tepat dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas.

b. Peneliti dapat menerapkan penelitian sejenis dengan menyempurnakan

dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung: Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

A.M, Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

B. Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Bachri Djamaroh, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, Rosa. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games

Tournament) berbantuan Media Flash Dilengkapi LKS Untuk

Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Hidrokarbon di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Solo. Universitas

Sebelas Maret

Diyanto. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui

Tipe TGT (Teams Games Tournaments) dalam Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas VII6 MTS. Filial Al Iman Adiwerna Tegal

Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat. Semarang: Universitas Negeri

Semarang

Djamarah, Syaiful Bachri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Adi Mahasatya

Hadi Soetopo, Ariesto. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta

Mudjiono, Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Rusdianto. 2008. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... file(Penelitian Tindakan Kelas) Oleh commit to user PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Soemarsono. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UPT Penerbitan dan

Percetakan UNS Press

Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

____________. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Sinar Baru

Sugiri, Slamet, dkk. 2004. Akuntansi Pengantar I. Yogyakarta: AMP YKPN

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori Aplikasi PIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutarto. 2009. Model Pembelajaran Konstruktivis Pada Topik Klasifikasi Hewan

Arthopoda(Pengalaman Dari Lesson Study di SMP Negeri 1 Paseh).

Jurnal Pengajaran MIPA Vol.13 No 1 April 2009.

Suwandi, Satwiji. 2008. Modul PLPG Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan

Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: UNS Press

Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan Dalam

Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya CV.

Wahyuni, Esa Nur. 2010. Motivasi dalam Pembelajaran. Malang: UIN PRESS

Winarno Surakhmad. 2009. Pendidikan Nasional Strategi dan Tragedi. Jakarta:

PT. Kompas Media Nusantara.