perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis rasio .../analisis... · diajukan untuk...

121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS RASIO KEUANGAN CAMEL DAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: BRIAN IRDYANA NIM. F0306005 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dokhanh

Post on 01-Apr-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS RASIO KEUANGAN CAMEL DAN CORPORATE

GOVERNANCE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL

DISTRESS PADA INDUSTRI PERBANKAN

DI INDONESIA

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

BRIAN IRDYANA

NIM. F0306005

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

ANALISIS RASIO KEUANGAN CAMEL DAN CORPORATE

GOVERNANCE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL

DISTRESS PADA INDUSTRI PERBANKAN

DI INDONESIA

Surakarta, 28 Juni 2010

Disetujui dan Diterima oleh

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Surakarta, September 2010

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah

kamu berharap” (Qs. Alam Nasyrah : 6-8)

Kegagalan bukan berarti kehancuran, tetapi sebagai batu loncatan menuju sukses

(Phytagoras)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, Jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan,

Tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran” (James Thurber)

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini aku persembahkan kepada:

© Papa dan Mama yang selalu mendoakanku,

selalu mendukung dan memberikan semangat

di setiap langkahku;

© Kakakku Anindya yang selalu aku banggakan,

terimakasih untuk doa dan motivasinya.

© Almamaterku

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

ridho, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan CAMEL dan Corporate Governance

dalam Memprediksi Financial Distress pada Industri Perbankan di Indonesia”.

Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dan memberi

dukungan, semangat, serta pemikiran baik secara langsung maupun tidak langsung

yang berupa saran, kritik, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Agus Budiatmanto M.Si, Ak., selaku dosen pembimbing yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan sehingga

skripsi ini dapat disusun dengan baik dan lancar.

4. Anis Widjajanto, SE., Ak., selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan banyak masukan dan arahan selama menempuh kuliah.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret

6. Bapak-Ibu Dosen, Guru TK, SD, SMP dan SMA, terimakasih telah

membekaliku dengan segala ilmu pengetahuan yang diberikan.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

7. Orangtuaku tercinta, yang selalu melimpahiku dengan kasih sayang,

perhatian, selalu mendoakanku, memberikan dukungan serta bimbingan

dalam setiap langkahku. Terima kasih atas segalanya, aku bangga

memiliki orangtua seperti kalian.

8. My sista Kak Anin, kakakku satu-satunya, makasih ya udah jadi kakakku

yang paling hebat, yang selalu direpotin meskipun adekmu ini belum bisa

dibanggakan. Ayo semangat lanjutin kuliah lagi, mudah-mudahan karier

sukses terus, rejeki juga lancar, tapi jangan lupa adekmu ini dibagi juga.

9. My little sista, Devi dan Anggri yang sering berantem dan selalu

merepotkan, tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang baik.

10. Keluarga besarku terima kasih atas dukungannya.

11. My best friend Ayu dan Vidya makasih atas persahabatan yang kalian

berikan selama aku menuntut ilmu di Solo, makasih karena Irda selalu

merepotkan kalian, makasih buat supportnya dan udah mau jadi tempat

pembuangan semua cerita-ceritaku selama ini. Semangat buat kompre dan

pendadaran kalian….chayooo…

12. Buat anak-anak penghuni “Blue House ex Andri House” yang menjadi

istanaku selama di Solo dan telah mewarnai hari-hariku untuk tetap exist

dengan kegilaan tingkah kalian. Buat Tika dan Yunda yang menjadi temen

seperjuangan sejak menginjakkan kaki di Solo dan Dani, kita berangkat

dari waktu dan tempat yang sama, jadi pulang juga harus di waktu dan

tempat yang sama (ex. Dani…yang sudah satu langkah di depanku)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

13. Buat Endah, Dita, dan Septi makasih kalian udah mengisi hari-hariku

dengan persahabatan yang kalian berikan dan semoga kita bisa sukses

bersama.

14. Buat anak-anak ex. YPJ (my childhood friend) meskipun kalian jauh dan

bercerai berai entah kemana, makasih karena aku bisa mengenal berbagai

macam karakter dengan latar belakang budaya yang berbeda dan makasih

atas dukungan dan hubungan yang terus terjalin.

15. Makasih buat orang-orang yang memotivasiku untuk segera

menyelesaikan study ku ini.

16. Teman-teman akuntansi angkatan 2006, serta semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu segala bentuk kritik dan masukan sangat diharapkan. Terakhir

semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 29 Juli 2010

Penulis

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

ABSTRAKSI .................................................................................................. ii

ABSTRACT .................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 11

E. Sistematika Penulisan .............................................................. 12

BAB II TELAAH PUSTAKA .................................................................... 13

A. Perbankan ................................................................................. 13

1. Pengertian Perbankan ......................................................... 13

2. Fungsi dan Tujuan Bank .................................................... 14

3. Kegiatan Bank .................................................................... 15

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Tingkat Kesehatan Bank .......................................................... 16

C. Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode CAMEL ............. 18

D. Corporate Governance ............................................................ 22

1. Pengertian Corporate Governance .................................... 22

2. Tujuan dan Manfaat Implementasi Corporate

Governance ........................................................................ 23

3. Prinsip Corporate Governance ……………………………… 24

4. Struktur Corporate Governance ........................................ 27

E. Financial Distress .................................................................... 28

1. Pengertian Financial Distress ............................................ 29

2. Penyebab Financial Distress ............................................. 31

3. Prediksi Financial Distress ................................................ 33

F. Penelitian Terdahulu ................................................................ 35

G. Kerangka Teoritis ..................................................................... 46

H. Pengembangan Hipotesis ......................................................... 47

1. Rasio Keuangan dan Financial Distress ............................ 47

2. Corporate Governance dan Financial Distress ................. 49

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 52

A. Desain penelitian ...................................................................... 52

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 53

C. Data Penelitian ......................................................................... 54

D. Variabel dan Pengukurannya ................................................... 55

E. Metode Analisis Data ............................................................... 60

1. Uji Beda T-Test .................................................................. 60

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Model Logit ......................................................................... 61

3. Pengujian Hipotesis............................................................ 63

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 69

A. Hasil Pengumpulan Data .......................................................... 69

B. Deskripsi Data .......................................................................... 70

C. Pengujian Data ......................................................................... 74

D. Analisis dan Pembahasan ......................................................... 76

1. Analisis Uji Beda T-Test.................................................... 76

2. Analisis Regresi Logit ........................................................ 82

3. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 97

A. Kesimpulan .............................................................................. 97

B. Keterbatasan ............................................................................. 98

C. Saran......................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

4.1 Kriteria Pengambilan Sampel ……………………………………. 69

4.2 Deskripsi Statistik ............................................................................ 70

4.3 Deskripsi Frekuensi ………………………………………………. 73

4.4 Pengujian Normalitas Variabel Rasio CAMEL ………………….. 74

4.5 Pengujian Normalitas Variabel Corporate Governance …………. 75

4.6 Uji Beda Parametrik Independent Samples Test

Variabel Rasio CAMEL .................................................................. 77

4.7 Uji Beda Non Parametrik Man-Whitney U

Variabel Rasio CAMEL .................................................................. 78

4.8 Uji Beda Parametrik Independent Samples Test

Variabel Corporate Governance ..................................................... 80

4.9 Uji Beda Non Parametrik Man-Whitney U

Variabel Corporate Governance ..................................................... 81

4.10 Hosmer and Lemeshow Test (Model 1) .......................................... 82

4.11 Hosmer and Lemeshow Test (Model 2) .......................................... 83

4.12 Hosmer and Lemeshow Test (Model 3) .......................................... 83

4.13 Menilai Keseluruhan Model (Model 1) .......................................... 84

4.14 Menilai Keseluruhan Model (Model 2) .......................................... 85

4.15 Menilai Keseluruhan Model (Model 3) .......................................... 86

4.16 Menilai Koefisiensi Regresi Model 1 ............................................. 87

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

4.17 Menilai Koefisiensi Regresi Model 2 ............................................. 88

4.18 Menilai Koefisiensi Regresi Model 3 ............................................. 90

4.19 Prediksi Bank Financial Distress 2003-2005 (Model 1) ................ 91

4.20 Prediksi Bank Financial Distress 2003-2005 (Model 2) ................ 93

4.21 Prediksi Bank Financial Distress 2003-2005 (Model 3) …………. 94

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

3.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 47

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ANALISIS RASIO KEUANGAN CAMEL DAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL

DISTRESS PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

Brian Irdyana

F0306005

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan rasio CAMEL dan variabel corporate governance antara bank financial distress dan bank non-financial distress serta mengetahui rasio CAMEL dan variabel corporate governance dalam memprediksi financial distress pada industri perbankan di Indonesia.

Penelitian ini bersifat pengujian hipotesis, dengan mengambil periode pengamatan selama 6 tahun, yaitu periode 2003-2005 merupakan periode pengamatan untuk memprediksi kondisi financial distress di sebuah bank, dan periode 2006-2008 merupakan periode pengamatan sebagai pedoman untuk mengklasifikasikan kondisi bank. Sampel yang digunakan adalah bank swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian adalah uji beda t-test dan regresi logit.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rasio ROE dan rapat dewan komisaris (RDK) memiliki perbedaan signifikan antara bank dalam kondisi financial distress dan bank dalam kondisi non-financial distress. Berdasarkan tes ketepatan dalam memprediksi financial distress, disimpulkan bahwa persamaan model 1 dimana hanya dibangun dari rasio CAMEL dan model persamaan 2 dimana hanya dibangun dari variabel corporate governance kurang baik untuk memprediksi financial distress. Namun rasio CAMEL dan variabel corporate governance secara bersamaan dimana dibangun pada persamaan model 3 dapat digunakan dalam memprediksi financial distress dengan presentase ketepatan prediksi secara keseluruhan sebesar persen. Kata kunci: financial distress, rasio CAMEL, corporate governance, perbankan.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ANALYSIS OF CAMEL FINANCIAL RATIO AND CORPORATE GOVERNANCE TO PREDICT THE BANKING FINANCIAL

DISTRESS IN INDONESIA

Brian Irdyana F0306005

ABSTRACT

The objectives of this research is to examines the difference of CAMEL ratio and corporate governance variables between financial distress banks and non-financial distress banks and using CAMEL ratio and corporate governance variables to predict a banking financial distress in Indonesia.

The method of this research is a hypothesis testing with taken observation periods for six years. At 2003-2005 periods is observation periods to predict a banking financial distress and 2006-2008 periods is observation periods to classification of banks condition. The samples are national private banks which listed on Indonesian Stock Exchange. This research utilizes secondary data. The statistic methods used to test on the research hypothesis is t-test and logit regression.

The result of this research show that ROE ratio and meetings of commissioner board are significantly different between banks in financial distress condition and banks in non-financial distress condition. According to accurate test of financial distress prediction, we got inclusions that the model equation

which has been built up from CAMEL ratio and the model equation which has been built up from corporate governance variables not good enough to predict a financial distress condition. However, CAMEL ratio and corporate governance variables simultaneously which has been built up on the model equation could be used to predict a financial distress condition with prediction accurate presentence on the whole are 92,6 percent. Key: financial distress, CAMEL ratio , corporate governance, banking.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia perbankan memegang peranan penting dalam kehidupan

ekonomi masyarakat. Bank dianggap sebagai penggerak roda perekonomian

suatu negara. Fungsi bank sangat krusial bagi perekonomian suatu negara.

Oleh karena itu, keberadaan aset bank dalam bentuk kepercayaan masyarakat

sangat penting dijaga guna meningkatkan efisiensi penggunaan bank dan

efisiensi intermediasi serta untuk mencegah terjadinya bank runs and panics.

Krisis moneter yang terjadi pada 1997 menyebabkan terpuruknya

kegiatan ekonomi pada semua sektor kehidupan. Krisis ekonomi yang pada

awalnya hanya dipandang sebagai krisis moneter ini banyak menyebabkan

perubahan dalam kondisi perbankan di Indonesia, seperti adanya likuidasi 16

bank oleh pemerintah pada tanggal 1 November 1997, pemerintah

membekukan kegiatan operasi dari 7 bank yang dianggap tidak memiliki

kinerja yang baik, dan kemudian pada tanggal 13 Maret 1999 terdapat 38 bank

yang dilikuidasi. Selain itu pemerintah juga menetapkan untuk menempatkan

7 bank lain (BDNI, Bank Exim, Bank Danamon, BUN, Bank Tiara Asia, Bank

PDFCI, Modern Bank) di bawah pengawasan BPPN (Badan Penyehatan

Perbankan Nasional) di mana mereka masih tetap dapat beroperasi namun

pengelolaannya berada di bawah otoritas BPPN (Surifah, 2002) dalam

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Suryandari (2006). Pada umumnya bank yang dilikudasi ini adalah bank

swasta. Bank-bank swasta ini banyak bermunculan sejak adanya liberalisasi

perbankan yang berawal pada tahun 1988. Ini menjadi salah satu pemicu

lemahnya sistem keuangan khususnya perbankan. Hal ini mengakibatkan

semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan

sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Almilia dan Herdiningtyas (2005) seminar restrukturisasi perbankan di

Jakarta pada tahun 1998 disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja

bank, antara lain: (1) semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan, (2)

dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan turunnya

kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah sehingga

memicu penarikan dana secara besar-besaran, (3) semakin turunnya

permodalan bank-bank, (4) banyak bank-bank tidak mampu melunasi

kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah, dan (5) manajemen tidak

professional.

Pada beberapa kasus, kebangkrutan muncul sesudah periode financial

distress. Perusahaan yang diidentifikasi sebagai perusahaan financial distress

akan melakukan tindakan perbaikan untuk mengoreksi penyebab menurunnya

kinerja perusahaan sebelum kebangkutan terjadi (Platt dan Platt: 2006).

Kebangkrutan adalah kesulitan keuangan yang sangat parah sehingga

perusahaan tidak mampu untuk menjalankan operasi perusahaan dengan baik

sedangkan kesulitan keuangan (financial distress) adalah kejadian-kejadian

yang mewakili dan termasuk dalam kebangkrutan, seperti pelanggaran kontrak

pinjaman. Menurut Platt dan Platt (2006) financial distress mendahului

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

hampir semua kebangkrutan kecuali jika kebangkrutan itu terjadi secara tiba-

tiba dan disebabkan oleh peristiwa tidak terduga seperti bencana alam,

perubahan peraturan pemerintah, dan pengesahan undang-undang. Financial

distress dapat diprediksi terlebih dahulu sebagai early warning signal

sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan keuangan yang akan

menghindari terjadinya kebangkrutan.

Penelitian mengenai financial distress menjadi objek penelitian yang

intensif, seperti di Amerika Serikat. Penelitian ini diawali oleh Beaver (1966),

kemudian diteruskan antara lain oleh Altman (1968), Altman, et al (1977),

Ohlson (1980), dan Thomson (1988).

Indikasi terjadinya financial distress dapat diperoleh dengan

menganalisis laporan keuangan. Kita dapat menggunakan laporan keuangan

untuk menghitung rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian yang

berkaitan dengan financial distress. Beberapa rasio keuangan dapat

dikelompokkan menjadi: rasio likuiditas, rasio sensitivitas, rasio produktivitas,

rasio profitabilitas, dan rasio pasar (Husnan, 1994; Machfoedz,1998 dalam

Siddik, 2003).

Beaver (1966) dan Altman (1968) menggunakan rasio keuangan untuk

memprediksikan financial distress. Lu, Lee, dan Chang (2008) menggunakan

tujuh rasio keuangan untuk memprediksikan financial distress pada

perusahaan yang terdaftar di bursa efek Taiwan dengan sampel 408

perusahaan. Debt ratio dijadikan sebagai tanda peringatan dalam financial

distress merupakan hasil dalam penelitian tersebut. Sori dan Karbhari (2006)

menggunakan 64 rasio keuangan yang digunakan juga oleh Beaver (1966),

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Altman (1968), dan Ou dan Penmen (1989) untuk memprediksikan financial

distress pada perusahaan di sektor industri yang terdapat di Malaysia pada saat

terjadi krisis IMF dan krisis keuangan Asia. Penelitian tersebut menemukan

lima rasio keuangan yang signifikan antara perusahaan distress dan

perusahaan non-distress yaitu rasio total utang terhadap total asset, perputaran

asset (asset turnover), persediaan terhadap total asset, penjualan terhadap

persediaan, dan kas terhadap total asset.

Ugurlu dan Aksoy (2006) menggunakan 22 rasio keuangan untuk

memprediksikan financial distress pada emerging market di Turki.

Penelitiannya menggunakan analisis regresi logistik dan analisis diskriminan

dan membandingkan dua model analisis tersebut dalam memprediksikan

financial distress. Penelitian lain yang menggunakan rasio keuangan seperti

Shirata (1998), Altman (2000), Jones (2004), Smith dan Graves (2005),

Gruszcznski (2006), dan Bandyopadhyang (2006).

Struktur keuangan yang berbeda antara perusahaan non perbankan dan

perusahaan perbankan menyebabkan perbedaan dalam penggunaan rasio untuk

mengetahui kondisi keuangan. Beberapa peneliti mengembangkan model rasio

keuangan CAMEL untuk mengetahui tingkat kesehatan bank sehingga dapat

diperoleh apakah keadaan bank tersebut sehat (non-financial distress) atau

tidak sehat (financial distress), diantaranya seperti penelitian yang dilakukan

Sinkey et al. (2004) dan Winkar (2008).

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP 31 Mei

2004 kepada semua bank yang melaksanakan usaha secara konvensional

perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum dan Peraturan Bank

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

Indonesia Nomor 6/ 10/ PBI/ 2004, penilaian tingkat kesehatan bank

mencakup penilaian capital, asset quality, management, earning, dan liquidity

(CAMEL). Penelitian mengenai prediksi kegagalan dan kebangkrutan bank di

Indonesia menggunakan penilaian CAMEL mulai bermunculan setelah krisis

ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 di mana berdampak langsung

pada industri perbankan. Penelitian mengenai kegagalan bank diantaranya

dilakukan oleh Mongid (2000), Aryati (2000) dan Sukarno (2005) sedangkan

penelitian mengenai kebangkrutan bank dilakukan oleh Wilopo (2001) dan

Haryati (2001). Almilia (2005) menggunakan 13 rasio keuangan CAMEL

untuk memprediksi financial distress pada industri perbankan di Indonesia.

Nasution dan Setiawan (2007) berpendapat bahwa industri perbankan

mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan industri lain,

misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria CAR minimum. Berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia nomor: 3/ 25/ PBI/ 2001 tentang penetapan status

bank dan penyerahan bank kepada badan penyehatan perbankan nasional yang

menetapkan bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% (delapan

persen) dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR). Selain itu, Bank

Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan

status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang sehat atau

tidak).

Menurut studi literatur Plenty, pada saat krisis keuangan di Asia tahun

1997 dan 1998, corporate governance menjadi salah satu faktor kunci dalam

financial distress (Lu, Lee, dan Chang 2008). Selain itu, menurut Rajan dan

Zingales (1998) dan Prowse (1998) menemukan bahwa pemusatan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

kepemilikan dan lemahnya corporate governance menjadi dua penyebab

utama yang menimbulkan krisis keuangan Asia. Kasus Enron juga

mengindikasikan adanya kegagalan tata kelola perusahaan (corporate

governance). Masalah corporate governance menjadi menarik perhatian

karena di beberapa negara Asia yang terkena krisis keuangan (yang dimulai

pada tahun 1997). Banyak para ahli yang berpendapat bahwa kelemahan di

dalam corporate governance merupakan salah satu sumber utama kerawanan

ekonomi yang menyebabkan memburuknya perekonomian negara-negara

tersebut pada tahun 1997 dan 1998.

Prinsip tata kelola perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas

laporan keuangan, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pemakai

laporan keuangan, termasuk investor (Sulistyanto, 2003). Tata kelola

perusahaan atau corporate governance dapat juga didefinisikan sebagai

seperangkat aturan dan prinsip-prinsip, antara lain fairness, transparency,

independency, accountability, dan responsibility – yang mengatur hubungan

antara pemegang saham, manajemen perusahaan (direksi dan komisaris),

pihak kreditur pemerintah, karyawan, serta stakeholders lainnya yang

berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Tujuan penerapan

corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi seluruh

stakeholders dalam perusahaan. Nilai tambah bagi stakeholders ini akan

menarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang

bersangkutan.

Penelitian sebelumnya mengenai corporate governance dalam

kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan dilakukan oleh Parker et al.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

(2002). Penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel perputaran CEO, struktur

kepemilikan, likuiditas, dan profitabilitas signifikan berpengaruh terhadap

kemungkinan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Fick dan Slezak (2007) menjelaskan mengenai perusahaan yang

mengalami distress dan bagaimana karakteristik corporate governance

berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mengatasi kebangkrutan

dan kemampuan informasi keuangan atau akuntansi untuk memprediksikan

kebangkrutan. Variabel yang digunakan sebanyak 13 variabel corporate

governance di mana secara keseluruhan mengindikasikan bahwa karakteristik

corporate governance yang tidak sehat secara signifikan berpengaruh pada

kemungkinan adanya kebangkrutan. Selain itu, variabel corporate governance

juga digunakan dalam penelitian Lu, Lee dan Chang (2008) dalam

memprediksi financial distress. Hasilnya bahwa tingkat ketepatan prediksi

financial distress lebih tinggi pada model yang memasukkan variabel

keuangan dan variabel corporate governance dibandingkan model yang hanya

memasukkan variabel keuangan.

Terdapat dua motif dilakukannya penelitian tentang prediksi financial

distress, yaitu:

1. menguji hubungan dan pengaruh antar variabel faktor keuangan dan

pengukuran kegagalan dan kebangkrutan,

2. mengembangkan model dalam peramalan atau prediksi kebangkrutan

Motif dalam penelitian yang peneliti lakukan adalah terkait dengan motif yang

telah dikemukakan di atas yaitu menganalisis variabel informasi keuangan dan

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

variabel tata kelola perusahaan (corporate governance) sehingga dapat

mengembangkan model dalam peramalan atau prediksi financial distress.

Penelitian tentang prediktor financial distress yang dikaitkan dengan

faktor keuangan dan non-keuangan pada industri perbankan di Indonesia

masih terbatas, sehingga penelitian ini mengkaji lebih lanjut tentang pengaruh

rasio keuangan CAMEL dan corporate governance sebagai prediktor financial

distress. Berdasarkan seminar restrukturisasi perbankan di Jakarta pada tahun

1998 penyebab penurunan kinerja perbankan adalah faktor keuangan yang

diwakili dengan pengukuran terhadap rasio keuangan CAMEL dan

manajemen yang tidak professional yang diukur dengan GCG (good corporate

governance) yang diterapkan pada perbankan di Indonesia.

Penelitian ini mengacu pada penelitian Lu, Lee, dan Chang (2008)

yang menguji corporate governance, kualitas informasi keuangan dan variabel

makroekonomi sebagai prediktor financial distress pada perusahaan yang

terdaftar di Taiwan. Peneliti mencoba menguji variabel corporate governance

dan informasi keuangan sebagai prediktor financial distress. Adapun

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, sebagai berikut:

1. Peneliti memfokuskan analisis informasi keuangan dan corporate

governance sebagai prediktor financial distress pada industri perbankan di

Indonesia. Adanya perbedaan struktur keuangan antara industri non-

perbankan dengan industri perbankan menghasilkan informasi keuangan

dalam memprediksikan financial distress berbeda.

2. Pada penelitian ini, informasi keuangan diproksikan menggunakan rasio

CAMEL sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor: 6/ 10/ PBI/ 2004

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum sehingga variabel

independen untuk informasi keuangan rasio CAMEL menggunakan rasio

CAR, NPL, NPM, ROE, dan LDR.

3. Variabel independen corporate governance yang digunakan disesuaikan

dengan good corporate governance codes yang direkomendasikan oleh

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG)

4. Penggunaan tahun pengamatan yaitu tahun 2003-2008 untuk mengurangi

efek krisis perbankan pada tahun 1997-2000.

Hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian, dengan

judul “ANALISIS RASIO KEUANGAN CAMEL DAN CORPORATE

GOVERNANCE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS

PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memberi

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan rasio keuangan CAMEL (CAR, NPL, NPM,

ROE, dan LDR) yang signifikan antara bank financial distress dan bank

non-financial distress?

2. Apakah rasio keuangan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROE, dan LDR)

dapat digunakan sebagai prediktor financial distress pada industri

perbankan di Indonesia?

3. Apakah terdapat perbedaan variabel corporate governance (ukuran dewan

komisaris, rapat dewan komisaris, komposisi dewan komisaris, ukuran

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

dewan direksi, dan rapat dewan direksi) yang signifikan antara bank

financial distress dan bank non-financial distress?

4. Apakah corporate governance (ukuran dewan komisaris, rapat dewan

komisaris, komposisi dewan komisaris, ukuran dewan direksi, dan rapat

dewan direksi) dapat digunakan sebagai prediktor financial distress pada

industri perbankan di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui perbedaan kondisi keuangan bank financial distress dan bank

non financial distress melalui analisis rasio keuangan CAMEL.

2. Mengetahui kemampuan rasio keuangan CAMEL dalam memprediksi

financial distress pada industri perbankan di Indonesia.

3. Mengetahui perbedaan tata kelola (corporate governance) bank financial

distress dan bank non financial distress melalui analisis variabel

corporate governance.

4. Mengetahui kemampuan corporate governance dalam memprediksi

financial distress pada industri perbankan di Indonesia.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi, antara

lain:

1. Bank sebagai objek penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu bank yang

bersangkutan mengetahui prediktor yang paling baik dalam

memprediksikan financial distress, yang kemudian akan menghasilkan

early warning signal bagi manajemen bank.

2. Bank Indonesia

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan bagi

bank Indonesia, yaitu sebagai alternative tools dalam melaksanakan fungsi

pengawasan bank.

3. Bagi Investor

Diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengetahui kondisi keuangan dan

kinerja keuangan bank sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada bank yang bersangkutan.

4. Bagi Auditor.

Adanya prediksi financial distress dapat menjadi alat yang berguna bagi

auditor dalam membuat penilaian going concern suatu bank.

5. Bagi Kalangan Akademik

Penelitian ini diharapkan akan menambah referensi bukti empiris sebagai

rekomendasi penelitian yang dilakukan di Indonesia di masa yang akan

datang.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

E. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang sistematis dan terarah serta

mempermudah pembaca dalam memahami masalah-masalah yang disajikan,

penelitian ini dibagi menjadi sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : Telaah Pustaka

Bab ini berisi uraian tentang teori-teori yang mendukung

penelitian disertai dengan penelitian terdahulu, kerangka

teoritis dan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi uraian tentang desain penelitian, populasi dan

sampel penelitian, data penelitian, variabel dan pengukurannya,

dan metode analisis data.

BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi uraian tentang hasil pengumpulan data, deskripsi

data, pengujian data, analisis data dan pembahasan hasil

analisis.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan, keterbatasan-

keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Perbankan

1. Pengertian Bank

Ada beberapa definisi bank yang dikemukakan sesuai dengan tahap

perkembangan bank. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa pendapat

tentang pengertian bank, yaitu:

a. Sesuai Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

undang Nomor 10 Tahun 1998, definisi bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

b. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 31

(Revisi 2000), bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara

keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana

dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang

berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

c. Prof G.M Veryn Stuart dalam bukunya Bank Politic (Martono, 2004)

mengemukakan bank merupakan salah satu badan usaha lembaga

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat

pembayaran sendiri, dengan uang yang diperoleh dari orang lain,

dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang

giral.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan sebagai

berikut: Pertama, pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan

perkembangan bank itu sendiri. Kedua, fungsi bank pada umumnya adalah

(1) menerima berbagi bentuk simpanan dari masyarakat, (2) menyalurkan

kredit, dan (3) memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang.

2. Fungsi dan Tujuan Bank

Sesuai Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

undang Nomor 10 Tahun 1998, “fungsi utama perbankan Indonesia adalah

sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat”. Sedangkan tujuan

perbankan Indonesia untuk menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-

hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah

peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Secara lebih spesifik bank dapat

berfungsi sebagai berikut:

a. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik

dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

b. Agent of Development

Lembaga keuangan bank yang memobilisasi dana untuk pembangunan

ekonomi.

c. Agent of Services

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,

bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain di

masyarakat.

3. Kegiatan Bank

Bank menjalankan usahanya sebagai lembaga intermediasi

keuangan. Oleh karena itu, kegiatan bank sehari-hari tidak dapat

dipisahkan dari bidang keuangan. Kegiatan bank secara sederhana dapat

dikatakan sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya.

Kegiatan utama suatu bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat melalui simpanan dalam bentuk tabungan, deposito berjangka,

giro dan kemudian menyalurkan kembali dana yang dihimpun tersebut

kepada masyarakat umum dalam bentuk kredit yang diberikan (loanable

fund). Dengan demikian kegiatan bank di Indonesia terutama kegiatan

bank umum adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun Dana dari Masyarakat (Funding)

Pengertian menghimpun dana berarti mengumpulkan atau mencari

dana dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk

simpanan giro, tabungan dan deposito. Pembelian dana dari

masyarakat ini dilaksanakan oleh bank melalui berbagai strategi agar

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

masyarakat tertarik dan mau menginvestasikan dananya melalui

lembaga keuangan bank.

b. Menyalurkan Dana ke Masyarakat (Lending)

Menyalurkan dana berarti melemparkan kembali dana yang telah

dihimpun melalui simpanan giro, tabungan, dan deposito kepada

masyarakat dalam bentuk pinjaman bagi bank konvensional atau

pembiayaan bagi bank syariah.

c. Memberikan Jasa-jasa Bank Lainnya (Services)

Jasa-jasa bank lainnya diberikan terutama untuk mendukung

kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, seperti jasa

setoran, jasa pengiriman uang (transfer), jasa penagihan (inkaso), jasa

kliring, dan jasa letter of credit (L/C).

Banyaknya produk jasa yang ditawarkan sangat tergantung pada

kemampuan masing-masing bank. Kemampuan bank dapat dilihat dari

segi permodalan, manajemen serta fasilitas sarana dan prasarana yang

dimilikinya.

B. Tingkat Kesehatan Bank

Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk

melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu

memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai

dengan peraturan perbankan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 29 UU No. 7

Tahun 1992 sebagaimana yang telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, bank wajib memelihara tingkat kesehatannya sesuai

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajeman,

likuiditas, dan solvabilitas, serta aspek lain yang berkaitan dengan usaha bank

dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Pengaturan dan pengawasan berperan penting dalam rangka

menciptakan dan memelihara kesehatan sistem perbankan. Pengaturan dan

pengawasan bank yang efektif sangat dibutuhkan untuk menjaga dan

memelihara kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Pengawasan bank

sebenarnya adalah menjadi tanggung jawab pengurus (pemilik dan pengelola)

bank yang bersangkutan, karena hal itu merupakan bagian dari good corporate

governance bagi bank yang bersangkutan. Masyarakat pengguna jasa bank

dan pasar juga mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap

bank.

Peranan penting Bank Indonesia dalam kebijakan perbankan, yaitu

sebagai otoritas tunggal yang berwenang mengatur dan mengawasi perbankan

dijelaskan dalam UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Selain itu,

undang-undang tersebut juga memuat berbagai hal yang menjadi pokok-pokok

kebijakan pengaturan dan pengawasan bank, meliputi perizinan, pengaturan,

pengawasan, dan pemberian sanksi. Meskipun Bank Indonesia telah

mengupayakan pengaturan dan pengawasan terhadap bank-bank di Indonesia,

kemungkinan adanya bank yang mengalami kesulitan atau bahkan kesulitan

yang sifatnya lebih luas dan bersifat sistematik tetap saja ada.

Kebijakan perbankan yang dikeluarkan dan dilaksanakan oleh Bank

Indonesia pada dasarnya adalah ditujukan untuk menciptakan dan memelihara

kesehatan, baik secara individu maupun perbankan sebagai suatu sistem.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

Mengingat peranan industri perbankan yang sangat strategis dalam suatu

perekonomian, maka kesehatan bank tidak hanya menjadi kepentingan pemilik

dan pengelola bank yang bersangkutan, tetapi merupakan kepentingan

masyarakat dan pemerintah serta perekonomian nasional.

C. Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode CAMEL

Berdasarkan kamus perbankan (Institut Bankir Indonesia 1999),

CAMEL adalah aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi

keuangan bank yang berpengaruh juga terhadap tingkat kesehatan bank.

CAMEL merupakan tolak ukur objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh

pengawas bank (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP 31 Mei 2004

kepada semua bank yang melaksanakan usaha secara konvensional perihal

sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum dan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 6/ 10/ PBI/ 2004, penilaian tingkat kesehatan bank mencakup

penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut:

1. Permodalan (capital)

Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap

komponen-komponen sebagai berikut:

a. kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku;

b. komposisi permodalan;

c. trend ke depan/proyeksi KPMM;

d. aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank;

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

e. kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang

berasal dari keuntungan (laba ditahan);

f. rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;

g. akses kepada sumber permodalan; dan

h. kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan

Bank.

2. Kualitas Aset (asset quality)

Penilaian terhadap faktor kualitas aset meliputi penilaian terhadap

komponen-komponen sebagai berikut:

a. aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva

produktif;

b. debitor inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total

kredit;

c. perkembangan aktiva produktif bermasalahm (nonperforming asset)

dibandingkan aktiva produktif;

d. tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva

produktif (PPAP);

e. kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;

f. sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;

dokumentasi aktiva produktif; dan

g. kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

3. Manajemen (management)

Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam

bekerja. Kualitas manajemen juga dapat dilihat dari pendidikan serta

pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi.

Penilaian terhadap faktor manajemen meliputi penilaian terhadap

komponen-komponen sebagai berikut:

a. kualitas manajemen umum;

b. penerapan manajemen risiko;

c. kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen

kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.

4. Rentabilitas (earning)

Pada aspek rentabilitas yang dilihat adalah kemampuan bank dalam

meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang dicapai. Bank yang sehat

adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat.

Penilaian terhadap faktor rentabilitas meliputi penilaian terhadap

komponen-komponen sebagai berikut:

a. pencapaian return on assets (ROA);

b. return on equity (ROE);

c. net interest margin (NIM);

d. biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO);

e. perkembangan laba operasional dan diversifikasi pendapatan;

f. penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya;

g. prospek laba operasional.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

5. Likuiditas (liquidity)

Pada aspek likuiditas ini penilaian didasarkan atas kemampuan

bank dalam membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan

tabungan, giro, dan deposito pada saat ditagih dan dapat memenuhi semua

permohonan kredit yang layak untuk disetujui. Penilaian terhadap faktor

likuiditas meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

berikut:

a. rasio aktiva/pasiva likuid;

b. potensi maturity mismatch;

c. kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR);

d. proyeksi cash flow 3 bulan mendatang dan konsentrasi pendanaan;

e. kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities

management/ALMA);

f. akses kepada sumber pendanaan dan stabilitas pendanaan.

6. Sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).

Penilaian terhadap faktor sensitivitas terhadap risiko pasar meliputi

penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. kemampuan modal Bank dalam mengcover potensi kerugian sebagai

akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga dan nilai tukar;

b. kecukupan penerapan manajemen risiko pasar.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

D. Corporate Governance

1. Pengertian Corporate Governance

FCGI dalam publikasi yang pertamanya mempergunakan definisi

Cadbury Committee dalam mendefinisikan Corporate Governance, yaitu:

seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Menurut Malaysia High Level Committee on Corporate

Governance, corporate governance merupakan

proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance) dalam

publikasinya menyatakan konsep corporate governance dapat

didefinisikan sebagai serangkaian mekanisme untuk mengarahkan dan

mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan

sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders).

Tata kelola perusahaan (corporate governance) juga dapat

diartikan sebagai rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan

institusi yang mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan

suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup

hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola

perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi.

Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan,

bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 8/ 4/ 2006 tentang

pelaksanaan corporate governance, definisi corporate governance adalah

suatu tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan

(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban

(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).

2. Tujuan dan Manfaat Implementasi Corporate Governance

FCGI menjelaskan bahwa tujuan dari Corporate Governance

adalah "untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)”. Terminologi Corporate Governance dapat

dipergunakan untuk menjelaskan peranan dan perilaku dari Dewan

Direksi, Dewan Komisaris, pengurus (pengelola) perusahaan, dan para

pemegang saham.

Terdapat 5 (lima) manfaat implementasi corporate governance

adalah sebagai berikut:

a. dapat meningkatkan nilai perusahaan (corporate value);

b. bagi perusahaan/bank yang telah go public dapat memperoleh manfaat

berupa meningkatnya kepercayaan para investor;

c. adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para investor

untuk membeli saham perusahaan tersebut;

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

d. dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan;

dan

e. dapat membangun corporate image/citra positif, serta dalam jangka

panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable

company).

3. Prinsip Corporate Governance

Transparansi dan legitimasi merupakan dasar di mana bank

mengembangkan corporate governance hubungan dengan pemangku

kepentingan yang mempunyai kepentingan terhadap operasional bank

termasuk nasabah, pemasok, kreditur, karyawan dan komunitas di mana

bank beroperasi.

Lima prinsip good corporate governance pada industri perbankan

sebagai berikut:

a. Keterbukaan (transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, bank

harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara

yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Bank

harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah

yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal

yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham,

kreditur dan pemangku kepentingan lainnya serta kejadian penting

yang dapat mempengaruhi kondisi bank. Berdasarkan pedoman Good

Corporate Governance Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (2004)

menjelaskan bahwa prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak

mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan,

dan hak-hak pribadi.

b. Akuntabilitas (accountability)

Prinsip akuntabilitas menjelaskan bahwa bank harus

menetapkan tanggung jawab yang jelas dari setiap komponen

organisasi selaras dengan visi, misi, sasaran usaha, dan strategi

perusahaan. Setiap komponen organisasi mempunyai kompetensi

sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sehingga dapat

memahami perannya dalam pelaksanaan GCG. Selain itu, bank harus

memastikan ada tidaknya check and balance dalam pengelolaan bank.

Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajarannya berdasarkan

ukuran yang disepakati secara konsisten sesuai dengan nilai

perusahaaan (corporate values), sasaran usaha, dan strategi bank, serta

memiliki reward and punishment system.

c. Pertanggungjawaban (responsibility)

Bank harus memegang prinsip prudential banking practices.

Prinsip tersebut harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

agar tetap terjaga kelangsungan usahanya. Bank pun harus mampu

bertindak sebagai good corporate citizen (perusahaan yang baik)

termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung

jawab sosial.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

d. Independensi (independency)

Bank harus mampu menghindari terjadinya dominasi yang

tidak wajar oleh stakeholders. Pengelola bank tidak boleh terpengaruh

oleh kepentingan sepihak. Ia harus bisa menghindari segala bentuk

benturan kepentingan (conflict of interest).

e. Kewajaran (fairness)

Bank harus memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder

berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Namun,

bank juga perlu memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk

memberikan masukan bagi kepentingan bank sendiri serta memiliki

akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 8/ 4/ PBI/ 2006

tentang pelaksanaan good corporate governance bagi bank umum, bank

diwajibkan menggunakan corporate governance dalam kinerjanya. Alasan

dikeluarkannya peraturan tersebut sebagai berikut:

a. semakin kompleksnya risiko yang dihadapi bank, maka semakin

meningkat pula kebutuhan praktek good corporate governance oleh

perbankan;

b. dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan

stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku

umum pada industri perbankan, diperlukan pelaksanaan good

corporate governance;

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

c. peningkatan kualitas pelaksanaan good corporate governance

merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kondisi internal

perbankan nasional sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia

(API).

4. Struktur Corporate Governance

Dalam undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan,

secara umum telah diatur ketentuan yang terkait dengan GCG baik yang

termasuk governance structure, governance process, maupun governance

outcome. Governance structure terdiri atas (LAN dan BPKP,2000):

a. Uji kelayakan dan kepatutan, (fit and proper test), yang mengatur

perlunya peningkatan kompetensi dan integritas manajemen perbankan

melalui uji kelayakan dan kepatutan terhadap pemilik, pemegang

saham pengendali, dewan komisaris, direksi, dan pejabat eksekutif

bank dalam aktivitas pengelolaan bank. Anggota Dewan Komisaris

dan Direksi diangkat dalam RUPS harus terdiri dari orang-orang yang

patut dan layak (fit and proper) bagi perusahaan.

b. Independensi manajemen bank, di mana para anggota dewan komisaris

dan direksi tidak boleh memiliki hubungan kekerabatan atau memiliki

hubungan financial dengan dewan komisaris dan direksi atau menjadi

pemegang saham pengendali di perusahaan lain.

c. Ketentuan bagi direktur kepatutan dan peningkatan fungsi audit bank

publik. Dalam standar penerapan fungsi internal audit bank publik,

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

bank diwajibkan untuk menunjuk direktur kepatuhan yang

bertanggung jawab atas kepatuhan bank terhadap regulasi yang ada.

Struktur corporate governance yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah ukuran dari dewan komisaris dan dewan direksi, dan

independensi dari dewan komisaris. Sedangkan proses corporate

governance direpresentasikan melalui rapat dewan komisaris dan rapat

dewan direksi.

E. Financial Distress

Konsep Agency Theory menjelaskan bahwa teori ini terjadi apabila

terdapat hubungan kontraktual antara prinsipal dan agen. Menurut Sinkey

(2002: 307) salah satu hubungan prinsipal dan agen di bidang keuangan dan

industri keuangan jasa adalah lender (depositor) dan borrower. Hubungan ini

terjadi pada lembaga keuangan bank. Masing-masing pihak memiliki

kepentingan yang menguntungkan dirinya sendiri. Seorang agen adalah

seseorang (atau suatu institusi) yang melakukan suatu tindakan untuk

kepentingan prinsipal. Prinsipal bertanggung jawab untuk kepentingan diri

mereka sendiri, yaitu dengan mengawasi tindakan agen yang memiliki

hubungan kontraktual.

Konflik prinsipal dan agen dapat digambarkan sebagai masalah yang

berhubungan dengan hidden action (moral hazard) atau hidden information

(pemilihan yang tidak baik). Kebanyakan bentuk hidden action dan hidden

information dilakukan oleh agen. Masalah hidden information muncul dari

asimetri informasi. Ketika agen mempunyai informasi yang tidak diketahui

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

oleh prinsipal, agen dapat menggunakan informasi itu untuk keuntungan atau

kerugian prinsipal yang tidak memiliki kesempatan untuk membuat

keputusan. Hidden action dan hidden information mungkin berasal dari (1)

perbedaan tujuan dan sasaran antara prinsipal dan agen (2) ketidakjujuran

agen (kecurangan), atau (3) perbedaan atau asimetri informasi antara prinsipal

dan agen (Sinkey 2002: 557). Tindakan para banker seperti penipuan,

penyalahgunaan wewenang dan tindak kejahatan perbankan merupakan

contoh hidden action, sedangkan kesalahan penilaian terhadap rekening on

dan off balance sheet merupakan contoh hidden information (Sinkey 2002:

615). Ketika sinyal kegagalan muncul, pihak lender/depositor sebagai

prinsipal berhak untuk menarik kembali dana saving-nya dari bank sebagai

agen. Dengan demikian Agency Theory dapat menjelaskan relasional

lender/depositor dan borrower beserta munculnya financial distress bank.

1. Pengertian Financial Distress

Kesulitan keuangan atau financial distress hampir pasti pernah

dialami oleh setiap perusahaan. Kondisi ini merupakan ciri khas yang

dialami oleh perusahaan sebagai akibat dari beberapa kondisi yang terjadi

dalam perusahaan. Financial distress merupakan kondisi di mana

keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis. Financial

distress terjadi sebelum perusahaan dikatakan pailit/bangkrut.

Kebangkrutan sendiri diartikan sebagai suatu keadaan atau situasi di mana

perusahaan gagal atau tidak mampu lagi memenuhi kewajiban–kewajiban

debitur karena perusahaan mengalami kekurangan dan ketidakcukupan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

dana untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya sehingga tujuan

ekonomi yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat dicapai yaitu profit,

sebab dengan laba yang diperoleh perusahaan bisa digunakan untuk

mengembalikan pinjaman, bisa membiayai operasi perusahaan dan

kewajiban–kewajiban yang harus dipenuhi bisa ditutup dengan laba atau

aktiva yang dimiliki.

Ada beberapa definisi financial distress, sesuai tipenya, yaitu

economic failure, business failure, technical insolvency, insolvency in

bankruptcy, dan legal bankruptcy (Brigham dan Gapenski, 1997) dalam

Fachrudin (2008).

Berikut ini adalah penjelasannya:

a. Economic failure

Economic failure atau kegagalan ekonomi adalah keadaan di

mana pendapatan perusahaan tidak dapat menutupi total biaya,

termasuk cost of capitalnya. Bisnis ini dapat melanjutkan operasinya

sepanjang kreditur mau menyediakan modal dan pemiliknya mau

menerima tingkat pengembalian (rate of return) di bawah pasar.

Meskipun tidak ada suntikan modal baru saat aset tua sudah harus

diganti, perusahaan dapat juga menjadi sehat secara ekonomi.

b. Business failure

Kegagalan bisnis didefinisikan sebagai bisnis yang

menghentikan operasi dengan akibat kerugian kepada kreditur.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

c. Technical insolvency

Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan technical

insolvency jika tidak dapat memenuhi kewajiban lancar ketika jatuh

tempo. Ketidakmampuan membayar hutang secara teknis

menunjukkan kekurangan likuiditas yang sifatnya sementara, yang jika

diberi waktu, perusahaan mungkin dapat membayar hutangnya dan

survive. Di sisi lain, jika technical insolvency adalah gejala awal

kegagalan ekonomi, ini mungkin menjadi perhentian pertama menuju

bencana keuangan (financial disaster).

d. Insolvency in bankruptcy

Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan insolvent in

bankruptcy jika nilai buku hutang melebihi nilai pasar aset. Kondisi ini

lebih serius daripada technical insolvency karena, umumnya, ini adalah

tanda economic failure, dan bahkan mengarah kepada likuidasi bisnis.

Perusahaan yang dalam keadaan insolvent in bankruptcy tidak perlu

terlibat dalam tuntutan kebangkrutan secara hukum.

e. Legal bankruptcy

Perusahaan dikatakan bangkrut secara hukum jika telah

diajukan tuntutan secara resmi dengan undang-undang.

2. Penyebab Financial Distress

Benston dan Kaufman (1995) menyatakan bahwa ada 4 (empat)

faktor yang dapat menyebabkan kejatuhan suatu bank, yaitu ekspansi

kredit besar-besaran, informasi asimetri yang menyebabkan deposan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

kesulitan mencari bank yang benar-benar sehat di saat memburuknya

perekonomian, adanya goncangan di luar sistem perbankan yang

mengakibatkan deposan menarik uangnya di bank atau menurunnya

cadangan bank, dan adanya hambatan institusional dan hukum yang

melemahkan bank.

Menurut Kanaya dan Woo (2000), penyebab yang paling mendasar

dari krisis perbankan di Jepang adalah lemahnya corporate governance

(tata kelola perusahaan) dan regulatory forbearence (peraturan untuk

pengendalian). Selain itu, Sinkey (2002) mengemukakan beberapa faktor

penyebab kegagalan bank yang ditemukan pada bank yang gagal, sebagai

berikut:

a. Kelemahan dalam perencanaan, kebijakan, dan manajemen (90%)

b. Penyalahgunaan yang dilakukan oleh insider (35%)

c. Keadaan ekonomi yang buruk (35%)

d. Ketiadaan uji kepatutan audit, pengawasan, dan sistem (11%)

e. Kecurangan material, artinya mencoba untuk menipu atau

menyembunyikan atau keduanya (11%)

f. Biaya yang tidak didanai (9%)

Menurut penilaian Bank Indonesia ada beberapa faktor penyebab

kondisi perbankan nasional menjadi rentan terhadap gejolak ekonomi,

yaitu:

a. Adanya jaminan terselubung (implisist guarantee) dari bank sentral

atas kelangsungan hidup suatu bank untuk menghindari kegagalan

sistemik di dalam industri perbankan nasional. Jaminan terselubung

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

tersebut akhirnya menimbulkan modal hazard di kalangan pengelola

dan pemilik bank.

b. Kurangnya pengawasan yang efektif dari Bank Indonesia sebagai bank

sentral di Indonesia, karena belum sepenuhnya dapat mengimbangi

pertumbuhan yang pesat dan kompleksnya operasional perbankan.

c. Lemahnya kemampuan manajemen bank yang telah mengakibatkan

penurunan kualitas aktiva produktif dan peningkatan risiko atas NPL

(nonperforming loan) yang dihadapi bank.

d. Besarnya penyaluran kredit kepada individu atau kelompok usaha yang

terkait dengan bank, telah mendorong risiko kemacetan kredit (NPL).

e. Kurangnya transparasi informasi mengenai kondisi perbankan kepada

masyarakat luas sehingga akhirnya akan mengurangi kepercayaan

masyarakat terhadap perbankan.

3. Prediksi Financial Distress

Model financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan

mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan

dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi yang mengarah

kepada kebangkrutan. Telah banyak model dikembangkan untuk

memprediksi financial distress. Beaver (1966) mempelopori prediksi

financial distress dengan mengembangkan model univariat dengan

pendekatan Naïve Bayes. Penelitian selanjutnya dikembangkan oleh

Altman (1968) yang memperkenalkan model diskriminan dengan multiple

discriminant analysis (MDA). Dia juga mengembangkan model Z-zero

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

untuk mengklasifikasikan antara perusahaan yang sehat dan perusahaan

yang tidak sehat. Pengembangan model ZETA dikembangkan pada

penelitian Altman (1977) berikutnya untuk mengklasifikasikan antara

perusahaan yang sehat dan perusahaan yang tidak sehat.

Ohlson (1980) mengembangkan model regresi logistik untuk

memprediksi financial distress. Model ini yang saat ini banyak digunakan

karena model prediksi ini memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan

penelitian Sukarno (2005) model prediksi ini mengklasifikasikan 89,3%

kegagalan bank populasi desain dan 83,9% populasi validasi dengan benar.

Selain itu, penelitian menggunakan regresi logistik dilakukan oleh

Gruszczgnski (2004) terhadap perusahaan di Poland. Regresi logistik juga

digunakan oleh Ugurlu dan Aksoy (2006) yang membandingkan model

diskriminan dan model regresi logistik menemukan model regresi logistik

mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam mengklasifikasi dan

keakuratan prediksi dibandingkan model diskriminan.

Metode analisis berbeda dilakukan Parker et al. (2002)

menggunakan model analisis survival dengan regresi Cox Propotional

Hazard untuk mengetahui kemungkinan kegagalan perusahaan yang

dikaitkan dengan penerapan corporate governance. Selain itu, dalam Hu

dan Ansell (2006) terdapat model Artificial Neural Networks (ANN) yang

diaplikasikan untuk memprediksi financial distress pada penelitian

(Coates dan Fant, 1993; Zang et al., 1999).

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

F. Penelitian Terdahulu

Ugurlu dan Aksoy (2006) menyatakan telah banyak penelitian yang

dilakukan mengenai prediksi financial distress, diantaranya Ramser dan

Foster (1931), Fitzpatrick (1932), Winakor dan Smith (1935), Merwin (1942)

memfokuskan pada perbandingan nilai rasio keuangan dalam perusahaan yang

sehat dan tidak sehat dan menyimpulkan bahwa rasio pada perusahaan yang

tidak sehat adalah rasio yang jelek (tidak baik). Pelopor penelitian Beaver

(1966) dalam Ugurlu dan Aksoy (2006) menjelaskan mengenai prediksi

financial distress dan pendekatan univarian dengan analisis diskriminan yang

kemudian dikembangkan dalam kerangka multivarian dengan multiple

discriminant analysis (MDA) oleh Altman (1968). Altman (1986) juga

mengembangkan model Z-zero menggunakan rasio keuangan untuk

memprediksi financial distress.

Altman (2000) melakukan penelitian mengenai prediksi financial

distress pada perusahaan dengan meninjau ulang model Z-score (1968) dan

model risiko kredit ZETA (1977). Altman menggunakan sampel 66 perusahaan

yang terbagi menjadi 33 perusahaan distress dan non-disress dalam

membangun model Z-score. Berdasarkan hasil studinya, Altman memperoleh

model prediksi Multiple Discriminant Analysis (MDA) Z-score baru sebagai

berikut Z’ = 0.717( ) + 0.847( ) + 3.107( ) + 0.420( ) + 0.998( ); di

mana Working Capital / Total Assets: RE / Total asstes;

EBIT/ Total Assets; Market Value of Equity/ Book Value of Total Debt;

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

Sales/ Total Assets. Model ini dalam memprediksi kebangkrutan

perusahaan menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Z'<1.21 = Zone I diprediksi akan bangkrut;

2. Z'>2.90 = Zone II diprediksi tidak bangkrut;

3. 1.23 < Z' < 2.90 = gray area

Model ZETA dibangun dengan menggunakan sampel sebanyak 58

perusahaan yang distress dan 58 perusahaan tidak distress. Penelitiannya

menggunakan 27 rasio keuangan di mana hasilnya menunjukan bahwa model

ZETA dapat memprediksi risiko kebangkrutan perusahaan dengan tingkat

akurasi lebih tinggi yaitu di atas 96% untuk satu tahun sebelum terjadi

kebangkrutan di banding model Z-zero.

Ugurlu dan Aksoy (2006) mengidentifikasikan prediktor financial

distress menggunakan model diskriminan dan model logit pada emerging

market di Turki ketika terjadi turbelensi ekonomi dan membandingkan kedua

model tersebut dalam keakuratan klasifikasi dan prediksi financial distress.

Ada 22 variabel rasio keuangan yang digunakan oleh Ugurlu dalam

mengidentifikasi prediktor financial distress perusahaan, di mana variabel-

variabel tersebut dikelompokkan menjadi 8 kategori meliputi profitability,

liquidity, solvency, degree of economics distress, leverage, efficiency,

variability, dan size. Sampel yang digunakan sebanyak 27 perusahaan

manufaktur yang sehat dan 27 perusahaan manufaktur yang tidak sehat

terdaftar di Bursa Efek Istambul pada periode 1996-2003. Hasilnya model

regresi logistik menghasilkan 11 variabel rasio keuangan sebagai prediktor

dalam kegagalan, di mana sembilan varibel memiliki tingkat signifikan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

sebesar 5% dan dua variabel memiliki tingkat signifikan 1% sedangkan model

diskriminan melalui fungsi Z-score menggunakan 10 variabel rasio keuangan,

di mana 6 variabel sama dengan model regresi logistik. Hal ini menyebabkan

model regresi logistik mempunyai kemampuan klasifikasi dan keakuratan

prediksi yang lebih baik daripada model diskriminan.

Sori dan Karbhari (2006) melakukan dua penelitian mengenai prediksi

kebangkrutan yaitu pada saat krisis IMF dan krisis keuangan Asia. Penelitian

yang dilakukan saat krisis IMF menggunakan 64 rasio keuangan untuk

membedakan perusahaan yang sehat dan tidak sehat. Analisis data

menggunakan multiple discriminant analysis (MDA) di mana menghasilkan

klasifikasi yang akurat terhadap 33 sampel perusahaan sehat dan 33

perusahaan tidak sehat yang terdaftar di bursa efek Malaysia dan terdapat

hubungan yang kuat antara variabel financial dalam model prediksi. Model

tersebut dapat memprediksi kegagalan empat tahun ke depan sehingga dapat

membantu dalam pengambilan keputusan. Selain itu terdapat tiga variabel

yang relevan yaitu total liabilities, current asset turnover, dan cash ratio.

Sedangkan penelitian prediksi kebangkrutan sejak krisis keuangan Asia

menggunakan variabel rasio keuangan yang sama dengan sampel sebanyak 24

perusahaan yang sehat dipasangkan dengan perusahaan yang tidak sehat.

Analisis data menggunakan analisis univarian yang dibandingkan dengan

multiple discriminant analysis (MDA). Hasilnya mengindikasikan prediksi

yang sama antara kedua analisis tersebut.

Penelitian-penelitian yang menggunakan CAMEL banyak dilakukan

untuk memprediksi kegagalan bisnis di bidang perbankan. Whalen dan

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

Thomson (1988) menguji manfaat rasio CAMEL untuk mengidentifikasi

perubahan kondisi bank. Penelitian dilakukan pada periode amatan November

1983 - Juli 1986 dan alat uji yang digunakan adalah regresi logit. Thomson

menggunakan sampel sebanyak 58 bank di USA dan 22 rasio keuangan yang

hasilnya menunjukan bahwa CAMEL dapat digunakan secara akurat untuk

membuat peringkat bank dengan tingkat keakuratan pengelompokan sebesar

82% sampai 90%. Variabel asset quality menjadi variabel terbaik dalam

keakuratan pengelompokan yaitu sebesar 90,9%.

Selanjutnya, Thomson (1991) mencoba memprediksi kegagalan bank-

bank di AS pada tahun 1980-an. Tujuan penelitian Thomson adalah untuk

membuat model kegagalan bank untuk semua ukuran dengan variabel proksi

berdasarkan data Neraca dan Laporan Laba Rugi Bank. Menggunakan rasio

keuangan yang mewakili konsep CAMEL. Selain itu terdapat empat variabel

untuk kondisi ekonomi dalam pasar bank, yaitu unemployment, growth in

personal income, business failure rate, dan diversifikasi ekonomi. Sampel

yang digunakan sebanyak 1.736 bank sehat dan 779 bank tidak sehat periode

1984-1989. Berdasarkan model regresi logistik yang digunakan, hasilnya

menunjukan bahwa CAMEL merupakan faktor utama yang secara signifikan

berhubungan dengan kemungkinan gagal untuk jangka waktu empat tahun

sebelum bank gagal. Selain itu kondisi ekonomi juga membantu

memperlihatkan kemungkinan bank gagal dalam jangka waktu empat tahun.

Penelitian lain dilakukan oleh Wirnkar dan Tanko (2008) yang

mengidentifikasi dan merangking rasio terbaik dari masing-masing komponen

CAMEL yang memisahkan komponen “S” (sensivitas terhadap risiko pasar)

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

karena sulit untuk dihitung. Penelitian ini dilakukan terhadap semua bank

yang ada di Nigeria pada tahun 1997-2006. Dengan komponen CAMEL yang

telah dirangking, menghasilkan model w-score untuk mengukur kinerja

perbankan, sebagai berikut:

Model ini menghasilkan 3 kategori,antara lain sebagai berikut :

§ W-score <= -.014 dikategorikan sebagai bank dengan least performingss

§ 1.218 W-score < 5.53 dikategorikan sebagai bank dengan average

performing

§ W-score >=5.53 dikategorikan sebagai bank dengan best performing

Model diatas mengenalkan komponen CAMEL menjadi komponen CLEAM

(Capital ratio, liquidity ratio, equity ratio, asset quality ratio, dan

management quality ratio) untuk mengukur tingkat kesehatan bank.

Penelitian mengenai CAMEL rasio keuangan di Indonesia dilakukan

oleh Aryati dan Manao (2000) yang meneliti apakah rasio-rasio keuangan

yang diukur dengan rasio CAMEL berbeda secara signifikan antara bank yang

sehat dengan bank yang gagal. Selain itu juga dilakukan pengujian untuk

melihat rasio keuangan mana saja yang mendiskriminasikan antara bank yang

sehat dengan bank yang gagal. Ada tujuh rasio CAMEL yang digunakan

sebagai variabel independen. Berdasarkan univariat analisis menunjukan

bahwa variabel yang signifikan pada = 5% untuk lima tahun sebelum

kebangkrutan adalah CAR, RORA, ROA, rasio kewajiban bersih call money

terhadap aktiva lancar, dan rasio kredit terhadap dana yang diterima.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

Sedangkan untuk data satu tahun sebelum kebangkrutan adalah BOPO,

RORA, ROA, rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar, dan

rasio kredit terhadap dana yang diterima.

Wilopo (2001) juga melakukan penelitian yang memprediksi

kebangkrutan bank periode 1996-1997. Pengambilan sampel dilakukan secara

cluster. Variabel independen yang digunakan adalah 13 rasio CAMEL,

besaran bank, kepatuhan pada Bank Indonesia. Berdasar uji regresi logit

disimpulkan bahwa rasio CAMEL serta variabel independen lain yang

digunakan dalam penelitiannya belum dapat memprediksi kegagalan bank. Hal

ini dilihat dari tipe kesalahan yang terjadi bahwa kekuatan prediksi untuk bank

yang dilikuidasi 0% karena dari sampel bank yang dilikuidasi, semuanya

diprediksikan tidak dilikudasi.

Penelitian Haryati (2001) juga menggunakan rasio model CAMEL

untuk menganalisis kebangkrutan bank. Subjek yang diteliti adalah semua

bank swasta nasional hasil due diligence yaitu 74 bank kategori A, 18 bank

kategori B, dan 13 bank kategori C yang diumumkan pada bulan Maret 1999.

Variabel independen yang digunakan adalah rasio cadangan penghapusan

kredit terhadap kredit, ROA, rasio efisiensi, dan LDR. Analisis data

menggunakan regresi logistik yang menghasilkan kesimpulan bahwa rasio

ROA, Efisiensi, dan LDR mempunyai perbedaan yang signifikan di antara

bank-bank dalam kelompok A, B, dan C. Namun hanya rasio ROA yang

memiliki pengaruh bermakna terhadap kebangkrutan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Almilia dan Herdiningtyas

(2005). Sampel penelitian terdiri dari 16 bank sehat, 2 bank mengalami

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

kebangkrutan dan 6 bank mengalami kondisi kesulitan keuangan (financial

distress). Variabel rasio keuangan yang digunakan sebanyak 11 rasio, di mana

rasio tersebut mewakili penilaian CAMEL. Dengan menggunakan regresi

logistik menunjukan bahwa CAMEL rasio keuangan memiliki daya klasifikasi

atau daya prediksi untuk kondisi bank yang mengalami financial distress dan

bank yang mengalami kebangkrutan. Dalam penelitiannya juga memberikan

bukti bahwa rasio CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM dan BOPO secara

statistik berbeda untuk kondisi bank bangkrut dan mengalami kesulitan

keuangan dengan bank yang tidak bangkrut dan tidak mengalami kondisi

kesulitan keuangan. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa

hanya rasio keuangan CAR dan BOPO yang secara statistik signifikan untuk

memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor

perbankan.

Penelitian Lyn, Petro, dan Spieler (2005) menguji hubungan tingkat

corporate governance perusahaan terhadap financial distress pada 127

kebangkrutan antara tahun 1990 sampai Agustus 2004. Penelitiannya

menggunakan variabel corporate governance di mana menemukan bukti

bahwa perusahaan dengan shareholder right yang lemah lebih memungkinkan

untuk terjadinya financial distress. Hasil penelitian ini juga menemukan bukti

bahwa entrenched management perusahaan yang semakin kecil lebih

memungkinkan untuk mengatasi kebangkrutannya. Hal ini terjadi berdasarkan

analisis multinominal logit yang digunakan.

Selain itu, Lu, Lee, dan Chang (2008) meneliti mengenai corporate

governace, kualitas informasi keuangan, dan lingkungan makroekonomi

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

dalam kemampuan memprediksikan financial distress pada perusahaan yang

terdaftar di bursa efek Taiwan (Taiwan Stock Exchange). Penelitian ini

mengambil sampel sebanyak 408 perusahaan, yang mana tidak termasuk

perusahaan perbankan dan asuransi yang memiliki struktur keuangan yang

berbeda. Sembilan puluh perusahaan diantaranya adalah perusahaan yang

distress (tidak sehat) dan 318 perusahaan yang tidak distress (sehat). Analisis

data menggunakan model regresi logistik yang menyimpulkan bahwa variabel

corporate governance dan kualitas informasi keuangan mempunyai pengaruh

yang signifikan dalam kemampuan memprediksi financial distress, sedangkan

untuk variabel lingkungan makroekonomi tidak berpengaruh secara signifikan

dalam kemampuan memprediksikan financial distress. Dia juga menjelaskan

bahwa variabel corporate governance baik dalam kemampuan

memprediksikan financial distress.

Menurut Fich dan Slezak (2008) dalam memprediksikan suatu

kebangkrutan, perusahaan jangan hanya mengandalkan kekuatan informasi

keuangan dan akuntansi. Penelitiannya menemukan indikasi bahwa

karakteristik corporate governance pada perusahaan distress secara signifikan

mempengaruhi kemungkinan kebangkrutan. Hasilnya menjelaskan bahwa

semakin kecil dewan dan semakin independen dewan, dengan semakin tinggi

rasio non-inside directors dan semakin luas kepemilikan direksi internal maka

semakin efektif dalam mengatasi kebangkrutan suatu perusahaan menjadi

perusahaan yang distress.

Penelitian mengenai corporate governance dilakukan oleh Santen dan

Soppe (2009) untuk mengetahui hubungan struktur dewan, karakteristik

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

personal non-executive director dengan perusahaan yang mengalami financial

distress Penelitian ini menggunakan 52 perusahaan yang terdaftar di

Netherlands Stock Exchange yang mengalami financial distress pada tahun

1993 sampai 2003 dan sampel control sebanyak 167 perusahaan yang tidak

mengalami financial distress. Variabel untuk mewakili struktur dewan adalah

komposisi dewan independen, ukuran dewan komisaris, dan ukuran dewan

direksi sedangkan variabel karakteristik personal non-executive director

menggunakan kebangsaan, independensi, pendidikan, pengalaman, jaringan

(network), beban kerja, dan usia. Selain itu, dalam penelitiannya juga

menggunakan variabel kontrol yaitu rasio keuangan. Hasilnya menunjukan

bahwa komposisi dewan independen, ukuran dewan komisaris , dan ukuran

dewan direksi memiliki hubungan signifikan dengan financial distress.

Demikian pula pada karakteristik personal non-executive director.

Selain itu, penelitian tentang pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap financial distress di Indonesia yang dilakukan oleh

Wardhani (2006). Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ukuran dewan

direksi dan ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kemungkinan

perusahaan mengalami kondisi financial distress. Kesimpulannya, semakin

besar jumlah direksinya maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan

mengalami kondisi financial distress. Hasil ini juga didukung oleh pengujian

dengan menggunakan lag satu tahun. Hal ini menunjukan bahwa jumlah

direksi akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan baik secara jangka

pendek maupun jangka panjang. Berkaitan dengan jumlah komisaris,

penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin kecil jumlah komisaris dalam

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

suatu perusahaan maka kemungkinan perusahaan tersebut mengalami tekanan

keuangan akann semakin besar. Hasil ini juga didukung oleh pengujian

dengan menggunakan lag satu tahun yang artinya pengurangan jumlah

komisaris akan memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang

terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Penelitian yang perlu mendapatkan perhatian mengenai perkembangan

teknik pengujian statistik yang digunakan untuk memprediksi financial

distress adalah teknik pengujian statistik yang digunakan Ohlson (1980).

Ohlson pada tahun 1980 dalam Sukarno (2005), menggunakan logistic

regression (logit analysis) untuk memprediksi financial distress, suatu metode

yang menghindari keterbatasan teknik MDA. Pada analisis logit, asumsi

multivariate normal distribution diabaikan. Berdasarkan asumsi inilah maka

keterbatasan yang terdapat pada teknik pengujian statistik untuk financial

distress dengan menggunakan MDA dapat diatasi oleh Logit. Logit, bersama

dengan probit analysis (variasi dari logit), disebut sebagai conditional

probability model karena logit menyediakan conditional probability dari

observasi yang berasal dalam suatu kelompok. Pertimbangan lain untuk

memilih logit antara lain karena model logit memiliki keunggulan secara

statistik. Namun, model tersebut perlu dimodifikasi untuk menjamin kevalidan

koefisien parameter dengan pengaruh kelompok yang ditimbulkan oleh panel

data.

Teknik lain yang digunakan untuk menganalisis corporate governance

terhadap kegagalan perusahaan adalah survival analysis. Parker et all (2002)

menggunakan teknik analisis kelangsungan hidup (survival) yaitu Cox

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

Propotional Hazard Regression untuk menganalisis hubungan berbagai atribut

corporate governance dan karakteristik keuangan terhadap kelangsungan

hidup perusahaan yang distress. Atribut corporate governance difokuskan

pada perputaran insider (internal perusahaan), keterlibatan kreditor, dan

struktur kepemilikan. Pada atribut indikator akuntansi yang digunakan adalah

risiko keuangan, risiko operasional, ukuran, likuiditas, profitabilitas dan

persepsi pasar. Parker menggunakan 7 variabel corporate governance dan 7

variabel keuangan sehingga dapat menyimpulkan bahwa variabel perputaran

CEO, struktur kepemilikan, likuiditas, dan profitabilitas signifikan

berpengaruh terhadap kemungkinan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Jones dan Hensher (2004) mengembangkan analisis mixed logit dalam

memprediksikan financial distress perusahaan. Penelitian membandingkan

mixed logit dan MNL (Multinominal Logit). Kondisi perusahaan diklasifikasi

menjadi 3, yaitu: nonfailure, insolvent, dan outright failure. Hasilnya tingkat

akurasi dalam memprediksikan financial distress perusahaan non-failure

antara mixed logit dan multinominal logit adalah mendekati sama, sedangkan

untuk untuk perusahaan yang insolvent dan outright failure antara mixed logit

dan multinominal logit adalah berbeda.

Selain itu terdapat penelitian yang dilakukan Sukarno (2005) yang

merekomendasi penggunaan model regresi logistik dalam memprediksi

kegagalan terhadap industri perbankan di Indonesia. Dengan menggunakan

populasi seluruh bank yang ada di Indonesia, model prediksi memiliki kinerja

yang baik sebab mampu mengklasifikasikan 89,3% kegagalan bank populasi

disain dan 83,9% populasi validasi dengan benar. Oleh karena data yang

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

digunakan merupakan informasi akuntansi keuangan bank dalam kondisi

krisis ekonomi maka model prediksi tersebut dapat berlaku dengan asumsi

pada kondisi krisis ekonomi.

G. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis merupakan suatu fondasi di mana seluruh proyek

penelitian didasarkan. Definisi kerangka teoritis dibahas oleh Sekaran (2003:

86-87) dalam bukunya yang menyatakan:

A theoretical framework is a conceptual model of how one theorizes or makes logical sense of the relationship among several factors that have been identified as important to problem. It is a logically developed, described, and elaborated network of associations among the variables deemed relevant to the problem situation and identified through such process as interviews, observations, and literature survey. Penelitian ini dibangun dengan mengidentifikasi masalah,

mengidentifikasi variabel, dan kemudian menghubungkan antar variabel

secara logis untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian

ini.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

Dibawah ini adalah kerangka pemikiran dalam penelitian ini:

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

H. Pengembangan Hipotesis

1. Rasio Keuangan dan Financial Distress

Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank

wajib memelihara tingkat kesehatannya sesuai dengan ketentuan

kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajeman, likuiditas, dan

solvabilitas, serta aspek lain yang berkaitan dengan usaha bank dan wajib

melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Salah satu

cara untuk mengetahui tingkat kesehatan bank adalah dengan

menggunakan rasio CAMEL. Rasio CAMEL dapat menggambarkan suatu

Rasio CAMEL Ø CAR Ø NPL Ø NPM Ø ROE Ø LDR

Corporate Governance Ø Ukuran Dewan Komisaris Ø Rapat Dewan Komisaris Ø Komposisi Dewan

Komisaris Ø Ukuran Dewan Direksi Ø Rapat Dewan Direksi

Kondisi bank Ø Bank non-

distress (bank sehat)

Ø Bank distress (bank tidak sehat)

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan yang lain sehingga

dapat diperoleh gambaran posisi keuangan suatu bank baik mengalami

peningkatan maupun kesulitan keuangan.

Penelitian yang dilakukan Wilopo (2001) dengan menggunakan 13

rasio model CAMEL menemukan bahwa rasio model CAMEL belum

dapat memprediksi kegagalan bank di Indonesia. Hal ini dilihat dari tipe

kesalahan yang terjadi bahwa kekuatan prediksi untuk bank yang

dilikuidasi 0% karena dari sampel bank yang dilikuidasi, semuanya

diprediksikan tidak dilikudasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2002) menemukan bahwa

dari empat rasio keuangan yang digunakan yaitu rasio cadangan

penghapusan kredit terhadap kredit, ROA, efisiensi dan LDR ternyata

rasio ROA, Efisiensi dan LDR mempunyai perbedaan yang signifikan di

antara bank-bank dalam kategori A, B dan C dan menghasilkan tingkat

akurasi prediksi kebankrutan bank kategori A, B, dan C sebesar 25,80%.

Dari ketiga rasio tersebut, ROA yang mempunyai pengaruh bermakna

terhadap kemungkinan kebangkrutan bank.

Penelitian serupa juga dikembangkan oleh Almilia (2005) yang

menghasilkan CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM, dan BOPO

mempunyai perbedaan yang signifikan antara bank kategori bermasalah

dan tidak bermasalah. Selain itu, rasio CAR dan BOPO berpengaruh

signifikan sedangkan APB, NPL, PPAPAP, ROA, dan NIM berpengaruh

tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dengan tingkat ketepatan

prediksi kondisi bermasalah menghasilkan 83,3%.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

Berdasarkan review penelitian terdahulu, maka hipotesis yang akan

diuji dalam penelitian ini adalah:

Rasio keuangan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROE, LDR) memiliki

perbedaan yang signifikan pada bank financial distress dan bank

non financial distress.

Rasio keuangan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROE, LDR) dapat

digunakan dalam prediksi financial distress pada industri

perbankan di Indonesia

2. Corporate Governance dan Financial Distress

Prinsip dasar sebuah corporate governance adalah pengendalian

dan pertanggungjawaban. Wewenang dewan adalah menyeimbangkan

antara pemegang saham atau pemilik perusahaan di satu sisi, dan

eksekutif, manager, sebagai karyawan di sisi lain. Oleh karena itu, wajar

jika corporate governance dapat dikatakan sebagai suatu “power”

(kekuatan) dan pertanggungjawaban. Adanya tata kelola perusahaan yang

baik dapat mengatasi masalah agency yang terjadi sehingga lender akan

lebih percaya tehadap bank tersebut dan meminimalisasi adanya financial

distress.

Berdasarkan penelitian Lu, Lee, dan Chang (2008)

mengindikasikan dalam penelitiannya bahwa variabel corporate

governance lebih baik dalam memprediksikan financial distress pada

perusahaan dibandingkan variabel makroekonomi. Namun variabel

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

corporate governance tidak memberikan prediksi lebih baik dibandingkan

variabel informasi keuangan.

Parker et al. (2002) menyebutkan bahwa komponen corporate

governance dengan proksi sruktur kepemilikan merupakan atribut

corporate governance yang paling dominan dalam mengetahui

kecenderungan kelangsungan suatu perusahaan. Fich dan Slezak (2008)

menemukan indikasi bahwa karakteristik corporate governance pada

perusahaan distress secara signifikan mempengaruhi kemungkinan

kebangkrutan.

Selain itu, variabel corporate governance juga digunakan dalam

penelitian Wardhani (2006) dalam mengetahui mekanisme corporate

governance pada perusahaan yang mengalami permasalahan keuangan.

Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris dan

ukuran dewan direksi memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksi

financial distress yaitu semakin kecil jumlah komisaris dan semakin besar

jumlah direksinya dalam suatu perusahaan maka kemungkinan perusahaan

tersebut mengalami tekanan keuangan akan semakin besar. Sedangkan

keberadaan komisaris independen justru tidak signifikan, baik untuk

pengujian pada periode yang sama ataupun untuk pengujian dengan

menggunakan lag 1 tahun.

Penelitian Santen dan Soppe (2009) menyimpulkan bahwa ukuran

dewan komisaris berbeda signikan antara perusahaan financial distress dan

perusahaan non-financial distress dengan tingkat signifikan sebesar 1

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

persen, sedangkan ukuran dewan direksi dan komposisi dewan independen

berbeda pada tingkat signifikan sebesar 10 persen dan 5 persen.

Berdasarkan review terhadap penelitian terdahulu, maka hipotesis

yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

Corporate governance (ukuran dewan komisaris, rapat dewan

komisaris, komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan

direksi, dan rapat dewan direksi) memiliki perbedaan yang

signifikan pada bank financial distress dan bank non-financial

distress.

Corporate governance (ukuran dewan komisaris, rapat dewan

komisaris, komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan

direksi, dan rapat dewan direksi) dapat digunakan dalam prediksi

financial distress pada industri perbankan di Indonesia.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian meliputi serangkaian pilihan pengambilan keputusan

rasional mengenai tujuan studi, letaknya (yaitu konteks studi), jenis yang

sesuai untuk penelitian (jenis investigasi), aspek temporal (horizon waktu),

dan level analisis data (unit analisis) (Sekaran, 2006: 152).

Penelitian ini bersifat pengujian hipotesis karena tujuan penelitian ini

untuk mengadakan estimasi dan menguji hipotesis tentang rasio CAMEL dan

variabel corporate governance dalam memprediksi kondisi financial distress

pada industri perbankan, di mana tergambar studi yang bersifat korelasional.

Artinya, peneliti ingin menemukan variabel penting yang berkaitan dengan

kondisi financial distress.

Penelitian mengambil periode pengamatan selama 6 tahun. Periode ini

dibagi menjadi 2 subperiode, yaitu periode 2003-2005 merupakan periode

pengamatan dalam memprediksi kondisi financial distress di sebuah bank, di

mana data-data subperiode ini merupakan data yang akan diolah dan periode

2006-2008 merupakan periode pengamatan sebagai pedoman untuk

mengklasifikasikan sampel bank financial distress dan bank non-financial

distress.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau

hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006: 121). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh bank yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2003-2005.

Sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Sampel

terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006: 123).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum swasta

nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2003-

2005 yang dibedakan dalam bank kondisi sehat (non-distress) dan bank

kondisi tidak sehat (distress). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara

purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan target atau pertimbangan

tertentu yang memberi informasi yang diperlukan oleh peneliti berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan sebelumnya (Sekaran, 2006: 137). Tujuannya

untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang

ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah

sebagai berikut :

1. Bank yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31

Desember 2003-2008 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).

2. Bank yang mempublikasikan annual report untuk tahun 2003-2005.

3. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada

publikasi periode 31 Desember 2003-2008) data mengenai corporate

governance perusahaan.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

Sedangkan pengambilan sampel bank yang mengalami financial distress

memiliki indikasi, sebagai berikut:

a. Bank yang melakukan merger (Jean dan Milli, 2009).

b. Bank yang mengalami pendapatan operasional kotor negatif selama dua

tahun atau lebih (Platt dan Platt, 2006).

c. Bank yang mengalami pendapatan operasional bersih negatif selama dua

tahun atau lebih (Platt dan Platt, 2006).

d. Bank yang mengalami laba bersih negatif selama dua tahun atau lebih

(Platt dan Platt, 2006).

Data laporan keuangan tahun 2006 – 2008 digunakan sebagai pedoman

penentuan apakah suatu bank mengalami financial distress sedangkan data

annual report dan laporan keuangan tahun 2003 – 2005 merupakan data yang

akan diolah. Selanjutnya akan diketahui apakah rasio keuangan CAMEL dan

variabel corporate governance yang digunakan sebagai variabel independen

tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress. Hal ini

dilakukan mengingat bahwa prediksi kondisi financial distress seharusnya

dianalisis sebelum terjadinya peristiwa financial distress itu terjadi.

C. Data Penelitian

Penelitian ini mengambil data sekunder berupa annual report

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode tahun 2003 sampai tahun 2005 yang bisa diakses melalui website

Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan website bank yang bersangkutan.

Selain itu penelitian ini juga menggunakan laporan keuangan perusahaan

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun

2003 sampai tahun 2008 yang bisa dilihat dari International Capital Market

Dictionary (ICMD) tahun 2004 sampai tahun 2009.

D. Variabel dan Pengukurannya

1. Variabel dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kondisi financial distress bank yang merupakan variabel kategori, 0 untuk

bank non-financial distress (sehat) dan 1 untuk bank yang mengalami

financial distress (bank tidak sehat).

2. Variabel independen

Variabel independen yang digunakan adalah dua kelompok

variabel yaitu rasio keuangan CAMEL dan Good Corporate Governent

(GCG) codes. Rasio keuangan CAMEL yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 5 rasio, sebagai berikut:

a. Permodalan (capital)

CAR (Capital Adequancy Ratio)

CAR (Capital Adequancy Ratio) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang

mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada

bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Rasio ini

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14

Desember 2001):

CAR =

b. Kualitas aset (asset quality);

NPL (Non Performing Loan).

Rasio ini menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank

dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Kredit

dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak

termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit

dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember

2001):

NPL =

c. Manajemen (management);

NPM (Net Profit Margin)

Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam

menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income before tax)

ditinjau dari sudut pendapatan operasinya. Rasio ini mengukur

seberapa jauh pengelolaan manajemen bank dalam usahanya

memperoleh profit. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

NPM =

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

d. Rentabilitas (earning);

ROE (Return on Equity).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank

dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah

pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari

kegiatan operasional setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total

ekuitas adalah rata-rata modal inti yang dimiliki bank, perhitungan

modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal

minimum yang berlaku. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI

No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):

ROE =

e. Likuiditas (liquidity);

LDR (Loan to Deposit Ratio).

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang

dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap

dana pihak ketiga. Rasio ini dapat dirumuskan sebagi berikut (SE BI

No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):

LDR =

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

Variabel independen corporate governance dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan GCG codes yang direkomendasikan oleh

KNKCG (2001) untuk mengetahui tingkat pengungkapan GCG dalam

annual report, sebagai berikut:

a. Ukuran Dewan Komisaris (DKSIZE)

Ukuran dewan komisaris adalah total anggota dewan komisaris,

baik yang berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal

perusahaan sampel. Berdasarkan Pedoman Good Corporate

Governaance (GCG) Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) pada

Januari 2004, ukuran dewan komisaris merupakan salah satu elemen

dalam struktur corporate governance yang terlibat dalam kemajuan

dan kesehatan bank.

b. Rapat Dewan Komisaris (RDK)

Rapat dewan komisaris adalah jumlah pertemuan (rapat) total

yang dilakukan dewan komisaris selama 1 tahun. Berdasarkan Surat

Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007

ditetapkan “rapat anggota Dewan Komisaris wajib diselenggarakan

secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun, dan wajib

dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling

kurang 2 (dua) kali dalam setahun”. Rapat dewan komisaris

merupakan salah satu bentuk dari proses corporate governance.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

c. Komposisi Dewan Komisaris (KDK)

Komposisi dewan komisaris merupakan persentase dewan

komisaris independen terhadap total anggota dewan komisaris dalam

perusahaan sampel. Berdasarkan peraturan yang diterbitkan oleh

BAPEPAM dan keputusan direksi PT. BEI (dahulu BEJ) nomor: Kep-

305/BEJ/07-2004 bahwa setidaknya dalam satu perusahaan memiliki

komposisi dewan komisaris independen yang mewakili pemegang

saham non pengendali sebesar 30 persen dari total keseluruhan dewan

komisaris. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan

dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP tanggal

30 Mei 2007, “komisaris independen ditetapkan paling kurang 50

persen (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota dewan Komisaris”.

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham,

dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan

dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen.

d. Ukuran Dewan Direksi (DRSIZE)

Ukuran dewan direksi adalah total anggota dewan direksi

dalam perusahaan sampel. Berdasarkan Pedoman Good Corporate

Governance (GCG) Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) pada

Januari 2004, ukuran dewan direksi merupakan salah satu elemen

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

dalam struktur corporate governance yang terlibat dalam kemajuan

dan kesehatan bank.

e. Rapat Dewan Direksi (RDR)

Rapat dewan direksi adalah jumlah pertemuan (rapat) total

yang dilakukan dewan direksi selama 1 tahun. Rapat dewan direksi

merupakan salah satu bentuk dari proses corporate governance.

E. Metode Analisis Data

1. Uji beda T-Test

Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel

yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-

test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai

dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau secara

rumus ditulis sebagai berikut:

Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara

normal. Jadi tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata dua

sampel yang tidak berhubungan satu sama lain. Dalam penelitian ini uji

beda t-test akan membedakan rasio CAMEL dan variabel corporate

governance antara kondisi bank sehat dan bank yang mengalami kesulitan

keuangan (financial distress).

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

2. Model Logit

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi biner logit

karena model variabel dependen dalam model adalah binary atau dummy,

yaitu dengan memberi nilai 1 untuk bank yang mengalami financial

distress dan 0 untuk bank yang tidak mengalami financial distress. Selain

itu, model ini mempunyai tingkat klasifikasi lebih baik dibandingkan

dengan model yang lain serta tidak sensitif terhadap jumlah sampel yang

tidak sama frekuensinya (Maddala, 1983 dalam Thomson, 1991).

Tujuan dari analisis regresi logit adalah untuk memperoleh variabel

independen yang signifikan dalam memprediksi kondisi financial distress

dan menggunakan variabel independen untuk membangun model dalam

memprediksi kondisi financial distress. Regresi biner logit merupakan

model regresi yang tidak memerlukan asumsi multivariate normal

distribution karena variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari non-

metrik (kategorial) dan variabel independennya terdiri dari variabel metrik

(kontinyu) dan variabel non-metrik (kategorial) (Ghozali, 2009: 261).

Model regresi biner logit didasarkan pada persamaan sebagai

berikut (Gujarati, 2006: 174):

............... (2.1)

Atau

di mana mewakili probabilitas ............... (2.2)

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

Rentang adalah dari hingga sehingga memiliki

rentang dari 0 hingga 1 dan berhubungan secara nonlinear dengan

(yakni ).

Jika probabilitas bank dalam kondisi diketahui melalu

persamaan (2.2), maka , probilitas bank sehat adalah

…………… (2.3)

Sehingga diperoleh

……………(2.4)

Perhitungan probabilitas jika ditentukan dengan log natural, maka akan

diperoleh persamaan, sebagai berikut:

…………… (2.5)

Beberapa sifat model logit (Gujarati, 2006: 175), sebagai berikut:

a. Sewaktu bergerak dari 0 ke 1, logit bergerak dari hingga .

Artinya, meskipun probabilitas terletak 0 dan 1, logitnya tidaklah

begitu terbatasi.

b. Meskipun linear , probabilitasnya sendiri tidak. Sifat ini bertolak

belakang dengan Model Probabilitas Linear di mana probabilitas

meningkat secara garis lurus bersama .

c. Variabel yang dimasukkan dapat berupa variabel dummy.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

3. Pengujian Hipotesis

a. Hipotesis I dan Hipotesis III

Pengujian hipotesis I dan hipotesis III menggunakan analisis

independent sample t-test. Sebelum uji beda parametrik independent

sample t-test dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data

pada masing-masing variabel menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan tingkat signifikansi 5% (lima persen). Jika nilai asym.sig lebih

besar dari 0.05 maka data terdistribusi normal, sedangkan apabila nilai

asym.sig lebih kecil dari 0.05 maka data dikatakan tidak terdistribusi

normal. Berdasarkan uji normalitas dilakukan maka terdapat dua alat

pengujian statistik selanjutnya yaitu sebagai berikut :

1) Apabila data terdistribusi normal, maka dilakukan uji beda

parametrik dengan menggunakan Independent sample t-test.

2) Apabila data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji beda

nonparametrik dengan menggunakan Mann-Whitney U

(Siswandari, 2006: 26)

Langkah-langkah dalam analisis uji beda T-Test adalah sebagai

berikut:

1) Memisahkan kelompok bank berdasarkan kriteria

2) Menentukan hipotesis

Untuk hipotesis I (variabel rasio keuangan CAMEL):

tidak terdapat perbedaan rasio keuangan CAMEL antara

bank sehat dan bank tidak sehat (financial distress)

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

terdapat perbedaan rasio keuangan CAMEL antara bank

sehat dan bank tidak sehat (financial distress).

Untuk hipotesis III (variabel corporate governance):

tidak terdapat perbedaan variabel corporate governance

antara bank sehat dan bank tidak sehat (financial distress)

terdapat perbedaan variabel corporate governance antara

bank sehat dan bank tidak sehat (financial distress).

3) Statistik uji adalah sebagai berikut:

4) Menentukan level of significance , di mana

5) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis

diterima apabila

diterima apabila

atau

6) Membuat kesimpulan dengan membandingkan antara nilai

dengan .

Dalam menguji hipotesis dibantu program SPSS for windows

sehingga langsung dapat di lihat nilai signifikan tanpa harus

membandingkan dengan .

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

b. Hipotesis II dan hipotesis IV

Pengujian hipotesis II dan hipotesis IV dalam penelitian ini

dengan menggunakan model regresi logit biner untuk mengetahui

kekuatan prediksi rasio keuangan CAMEL dan corporate governance

dalam memprediksi financial distress bank umum swasta di Indonesia.

Metoda yang digunakan adalah Enter. Metoda ini dilakukan dengan

cara memasukkan semua variabel secara bersama-sama. Pada setiap

tahap akan dilakukan pembuangan terhadap variabel yang paling tidak

signifikan sampai diperoleh model regresi yang paling baik. Model

persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Model 1:

Model 2:

Model 3:

Langkah-langkah dalam analisis regresi logit adalah sebagai

berikut:

1) Menilai kelayakan model regresi

Dalam menilai kelayakan model regresi yaitu dengan

menggunakan uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

untuk menguji data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak

ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat

dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness-of-fit

test statistics sama dengan atau kurang dari 0,05, maka terdapat

perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya

sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya. Hal ini berbeda jika nilai Hosmer

and Lemeshow Goodness-of-fit test statistics lebih besar dari 0,05,

berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat

disimpulkan model dapat diterima.

2) Menilai keseluruhan model

Statistik yang digunakan untuk menilai keseluruhan model

berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah

probabilitas bahwa model dihipotesiskan menggambarkan data

input. Untuk menguji apakah model yang dihipotesiskan fit dengan

data atau tidak, L ditransformasikan menjadi –2LogL. Statistik –

2LogL pada awal (block number = 0) dengan angka –2LogL pada

block number = 1 dapat juga digunakan untuk menentukan jika

variabel bebas ditambahkan pada model apakah secara signifikan

memperbaiki model fit, apabila terjadi penurunan maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa model tersebut menunjukan model

regresi yang baik.

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba

meniru ukuran pada multiple regression yang didasarkan pada

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

teknik estimasi likehood dengan nilai maksimum kurang dari 1

(satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Koefisien determinasi

digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nagelkerke’s R

square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk

memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu).

3) Menguji koefisien regresi

a) Menentukan hipotesis

Untuk hipotesis II (variabel rasio keuangan CAMEL):

rasio keuangan CAMEL tidak dapat digunakan untuk

memprediksi kondisi financial distress suatu bank.

rasio keuangan CAMEL dapat digunakan untuk

memprediksi kondisi financial distress suatu bank.

Untuk hipotesis IV (variabel corporate governance):

variabel corporate governance tidak dapat digunakan

untuk memprediksi kondisi financial distress suatu

bank.

variabel corporate governance dapat digunakan untuk

memprediksi kondisi financial distress suatu bank.

b) Menentukan level of significance

c) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis

, maka ditolak

, maka diterima

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

d) Membuat kesimpulan berdasarkan kriteria penerimaan

hipotesis, di mana berasal dari (probabilitas) yang diperoleh.

Keseluruhan analisis data dan pengujian statistik dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for

windows.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan annual report perusahaan perbankan

swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

tahun 2003 sampai tahun 2005 dan laporan keuangan perusahaan perbankan

swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

tahun 2003 sampai tahun 2008. Proses pemilihan sampel adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel

Kriteria Jumlah

Bank yang terdaftar di BEI selama periode 2003-2005 (jumlah sampel)

20

Bank yang datanya tidak lengkap (2) Jumlah sampel 18 Bank yang non-distress 14 Bank yang distress

· Bank merger · Bank yang mengalami laba bersih negatif selama

2 tahun

2 2

Jumlah sampel observasi (18 x 3) 54 Sumber: International Capital Market Directory (ICMD) dan www.idx.co.id

(website Bursa Efek Indonesia)

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dijabarkan

sebelumnya maka diperoleh sampel penelitian beserta pengelompokan

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

perusahaan perbankan non-financial distress dan financial distress yang

diperinci pada lampiran.

B. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif karena data-

data yang diolah merupakan data kuantitatif yaitu fakta yang dapat

diwujudkan dengan angka-angka. Data kuantitatif tersebut menunjukan

number of item kelompok tertentu yang akan diketahui karakteristiknya

(Djarwanto, 2001: 1-2). Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan

dari data masing-masing variabel yang telah diolah dapat dilihat dari nilai rata-

rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum dari masing-

masing variabel.

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 54 8.08 37.43 17.8252 7.28216

NPL 54 .50 13.37 4.5394 3.11720

NPM 54 -.57 39.00 1.0987 5.65373

ROE 54 -165.09 104.50 13.6824 33.44229

LDR 54 3.61 6077.76 1.6932E2 819.48190

DKSIZE 54 2.00 10.00 5.5926 2.68833

RDK 54 3.00 54.00 12.3889 12.76259

KDK 54 .00 .75 .3730 .19361

DRSIZE 54 2.00 10.00 5.7593 2.17997

RDR 54 10.00 58.00 24.9259 15.54646

Valid N (listwise) 54

Sumber: Hasil pengolahan data

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui deskripsi statistik dari masing-

masing variabel. Dari hasil statistik, diketahui bahwa rata-rata CAR yang

dimiliki oleh perusahaan perbankan adalah 17,83 persen. Hal tersebut

menandakan bahwa perusahaan perbankan di Indonesia pada periode tahun

2003-2005 telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor: 3/ 25/ PBI/

2001 tentang penetapan status bank dan penyerahan bank kepada badan

penyehatan perbankan nasional yang menetapkan bank wajib menyediakan

modal minimum sebesar 8% (delapan persen) dari aset tertimbang menurut

risiko (ATMR). Selain itu, nilai minimum CAR dalam penelitian ini sebesar

8,08 persen di atas CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan nilai

maksimal CAR sebesar 37,43 persen dengan standar deviasi sebesar 7,28

persen.

Rata-rata NPL yang dimiliki oleh perusahaan perbankan di Indonesia

untuk periode tahun 2003-2005 sebesar 4,54 persen. Hal ini menggambarkan

bahwa NPL yang dimiliki oleh perusahaan perbankan telah sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia yaitu kurang dari 5% (lima persen). Namun NPL

tertinggi sebesar 13,37 persen di mana rasio ini jauh dari nilai tertinggi NPL

yang harus dimiliki oleh bank yaitu sebesar 5% (lima persen). Nilai terendah

dari NPL sebesar 0,5 persen dengan standar deviasi sebesar 3,18 persen.

Pada perusahaan perbankan selama periode 2003-2005 memiliki rata-

rata rasio NPM sebagai rasio yang menggambarkan kinerja perusahaan dalam

memperoleh laba dimiliki bank sebesar 1,10. Namun terdapat nilai terendah

sebesar 0,57 dan nilainya negatif di mana menunjukan bank tersebut

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

mengalami kerugian. Sedangkan untuk nilai tertinggi NPM sebesar 39,00

dengan standar deviasi sebesar 5,56.

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa ROE memiliki nilai

terendah sebesar 165,09 persen dan nilainya negatif sedangkan nilai tertinggi

sebesar 104,50 persen. Hal ini menunjukan range yang cukup besar untuk

ROE. Namun rata-rata ROE perusahaan perbankan sebesar 13,68 persen dan

nilainya positif dengan standar deviasi sebesar 33,44 persen sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata bank di Indonesia memiliki tingkat pengembalian

asset yang cukup baik.

Selain itu, rasio LDR juga memiliki range yang cukup besar yaitu

dengan nilai terendah sebesar 3,61 persen dan nilai tertinggi sebesar 6077,76

persen dengan standar deviasi sebesar 819,48 persen dan rata-rata sebesar 1,

69 persen.

Berdasarkan tabel 4.2, variabel corporate governance yang diwakili

oleh ukuran dewan komisaris, rapat dewan komisaris, komposisi dewan

komisaris, ukuran dewan direksi, dan rapat dewan direksi dapat diketahui rata-

rata, nilai terendah, nilai tertinggi, dan standar deviasinya. Seperti terlihat pada

rata-rata ukuran dewan komisaris untuk perusahaan perbankan di Indonesia

periode 2003-2005 yaitu terdiri dari 6 komisaris. Hal ini serupa dengan ukuran

dewan direksi pada perusahaan perbankan yang memiliki rata-rata sebesar 6

direksi.

Dari hasil deskriptif statistik dapat diketahui pula bahwa rata-rata

perusahaan perbankan Indonesia memiliki komposisi dewan komisaris yang

merupakan persentase komisaris independen terhadap jumlah dewan komisaris

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

seluruhnya dalam satu perusahaan adalah sebesar 37,30 persen, hal ini berarti

sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan keputusan

direksi PT. BEJ nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 bahwa setidaknya dalam satu

perusahaan memiliki komposisi dewan komisaris independen yang mewakili

pemegang saham non pengendali sebesar 30 persen dari total keseluruhan

dewan komisaris.

Selain itu, berdasarkan hasil deskripsi statistik dapat dilihat bahwa

rata-rata jumlah rapat dewan komisaris selama satu tahun pada perusahaan

perbankan periode 2003-2005 lebih rendah dibandingkan jumlah rapat dewan

direksi selama satu tahun pada perusahaan perbankan periode 2003-2005.

Tabel 4.3 Deskripsi Frekuensi

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid non financial distress

42 77.8 77.8 77.8

financial distress 12 22.2 22.2 100.0

Total 54 100.0 100.0

Sumber: Hasil pengolahan data

Variabel dummy kondisi bank bukan merupakan data kuantitatif

namun kategorial dengan skala nominal sehingga tidak perlu dilakukan

deskriptif statistik. Dalam deskripsi frekuensi, dapat diketahui bahwa bank

non-financial distress sebanyak 42 observasi atau sebesar 77,8 persen

sedangkan bank financial distress sebanyak 12 observasi atau sebesar 22,2

persen.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

C. Pengujian Data

Sebelum uji beda independent sample t-test dilakukan, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas data pada masing-masing variabel menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi 5% (lima persen). Jika nilai

asym.sig lebih besar dari 0.05 maka data terdistribusi normal, sedangkan

apabila nilai asym.sig lebih kecil dari 0.05 maka data dikatakan tidak

terdistribusi normal.

Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: (*) signifikan pada 5%

Tabel 4.4 menjelaskan mengenai normalitas untuk variabel CAMEL

dengan tingkat signifikan sebesar lebih 0,05. Berdasarkan tabel tersebut, nilai

K-S untuk variabel CAR sebesar 1,088 dengan probabilitas signifikan

(asymp.sig) sebesar 0,187. Hal ini berarti hipotesis nol diterima atau variabel

CAR terdistribusi secara normal. Begitu pula dengan variabel NPL memiliki

nilai K-S sebesar 1,148 dengan probabilitas signifikan (asymp. sig) sebesar

Tabel 4.4 Pengujian Normalitas Variabel Rasio CAMEL

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR NPL NPM ROE LDR

N 54 54 54 54 54

Normal Parametersa

Mean 17.8252 4.5394 1.0987 13.6824 1.6932E2

Std. Deviation

7.28216 3.11720 5.65373 3.34423E1 8.19482E2

Most Extreme Differences

Absolute .148 .156 .518 .272 .517

Positive .148 .156 .518 .164 .517

Negatif -.106 -.098 -.389 -.272 -.420

Kolmogorov-Smirnov Z 1.088 1.148 3.805 1.997 3.799

Asymp. Sig. (2-tailed) .187* .143* .000 .001 .000

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

0,143 yang berarti hipotesis nol diterima atau variabel NPL terdistribusi secara

normal.

Namun, berbeda dengan variabel NPM, ROE, dan LDR yang memiliki

nilai probabilitas signifikan (asymp. sig) kurang dari 0.05. Hal ini menunjukan

bahwa hipotesis nol ditolak yang berarti ketiga variabel tersebut tidak

terdistribusi secara normal.

Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: (*) signifikan pada 5%

Tabel di atas menjelaskan mengenai normalitas untuk variabel

corporate governance dengan tingkat signifikan 0,05. Berdasarkan tabel

tersebut, dapat dilihat bahwa variabel ukuran dewan komisaris (DKSIZE)

memiliki probabilitas signifikan (asymp. sig) sebesar 0,096; komposisi dewan

komisaris (KDK) memiliki probabilitas signifikan (asymp. sig) sebesar 0,179;

dan ukuran dewan direksi memiliki probabilitas signifikan (asymp. sig)

sebesar 0,124. Ketiga variabel tersebut memiliki nilai probabilitas signifikan

Tabel 4.5 Pengujian Normalitas Variabel Corporate Governance

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DKSIZE RDK KDK DRSIZE RDR

N 54 54 54 54 54

Normal Parametersa

Mean 5.5926 12.3889 .3730 5.7593 24.9259

Std. Deviation

2.68833 1.27626E1 .19361 2.17997 1.55465E1

Most Extreme Differences

Absolute .168 .290 .149 .161 .334

Positive .168 .290 .108 .161 .334

Negatif -.120 -.231 -.149 -.086 -.184

Kolmogorov-Smirnov Z 1.232 2.131 1.098 1.180 2.456

Asymp. Sig. (2-tailed) .096* .000 .179* .124* .000

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

(asymp. sig) lebih dari 0,05 yang berarti hipotesis nol diterima atau dapat

disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut terdistribusi secara normal.

Hal ini berbeda dengan variabel rapat dewan komisaris (RDK) dan

rapat dewan direksi (RDR). Variabel rapat dewan komisaris (RDK) memiliki

nilai K-S 2,131 dengan probabilitas signifikan (asymp. sig) kurang dari 0,05.

Menutut hasil tersebut, maka hipotesis nol ditolak atau dapat disimpulkan

bahwa variabel rapat dewan komisaris (RDK) tidak terdistribusi secara

normal. Begitu pula dengan nilai K-S variabel rapat dewan direksi (RDR)

2,456 dengan probabilitas signifikan (asymp. sig) kurang dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terdistribusi secara normal.

Berdasarkan uji normalitas dilakukan maka terdapat dua alat pengujian

statistik selanjutnya yaitu sebagai berikut :

1) Apabila data terdistribusi normal, maka dilakukan uji beda parametrik

dengan menggunakan Independent sample t-test.

2) Apabila data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji beda

nonparametrik dengan menggunakan Mann-Whitney U (Siswandari,

2006:26)

D. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Uji Beda T-test

Pengujian hipotesis I dan III dilakukan dengan menggunakan uji

beda t-test. Uji beda t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan variabel

rasio CAMEL dan corporate governance pada perusahaan perbankan non-

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

financial distress dan perusahaan perbankan financial distress. Seperti

telah dijelaskan pada metode analisis data bahwa uji beda t-test didahului

terlebih dahulu dengan uji normalitas.

Berdasarkan uji normalitas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa

variabel CAR, NPL, ukuran dewan komisaris (DKSIZE), komposisi

dewan komisaris (KDK), dan ukuran dewan direksi (DRSIZE)

terdistribusi secara normal sehingga uji beda t-test menggunakan

independent samples t-test.

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.6, dapat di lihat bahwa rasio CAR memiliki F

hitung levene test sebesar 3,371 dengan probabilitas 0.72 karena probilitas

> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 tidak dapat ditolak atau

Tabel 4.6 Uji Beda Parametrik Independent Samples Test

Variabel Rasio CAMEL

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of

Means Hipotesis nol

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

CAR Equal variances assumed

3.371 .072 1.212 52 .231 Diterima

Equal variances not assumed

1.527 27.389 .138

NPL Equal variances assumed

.460 .500 -.115 52 .909 Diterima

Equal variances not assumed

-.098 14.766 .923

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

memiliki variance yang sama. Dengan demikian analisis uji beda t-test

harus menggunakan asumsi equal variance assumed adalah 1,212 dengan

probabilitas signifikansi 0,231. Berdasarkan nilai probabilitas signifikansi

tersebut, hipotesis nol dapat diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio

CAR tidak ada perbedaan signifikan antara bank non-financial distress

dan bank financial distress.

Demikian pula pada rasio NPL memiliki F hitung levene test

sebesar 0,46 dengan probabilitas 0.5 karena probilitas > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 tidak dapat ditolak atau memiliki variance yang

sama. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi

equal variance assumed adalah -0,115 dengan probabilitas signifikansi

0,909. Berdasarkan nilai probalitas signifikansi tersebut, hipotesis nol

dapat diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio NPL tidak ada

perbedaan signifikan antara bank non-financial distress dan bank

financial distress.

Tabel 4.7 Uji Beda Non Parametrik Man-Whitney U

Variabel Rasio CAMEL

NPM ROE LDR

Mann-Whitney U 162.500 158.000 197.000

Wilcoxon W 240.500 236.000 275.000

Z -1.865 -1.956 -1.144

Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .050* .252

Hipotesis nol Diterima Ditolak Diterima

Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: (*) signifikan 5%

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

Variabel rasio CAMEL yang tidak terdistribusi secara normal,

maka uji beda t-test dilakukan menggunakan uji beda Man-Whitney U.

Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa rasio ROE nilai probabilitas

signifikansinya sebesar 0,05 yang berarti hipotesis nol ditolak atau

hipotesis alternatif diterima artinya rasio ROE memiliki perbedaan yang

signifikan antara bank non-financial ditress dan bank financial distress

pada tingkat signifikan 5% (lima persen).

Namun, rasio NPM memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar

0,062. dan LDR nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,252. Kedua rasio

tersebut mempunyai lebih besar dari 0,05, maka dapat

disimpulkan dengan data yang tidak terdistribusi secara normal hipotesis

nol diterima atau hipotesis alternatif ditolak artinya rasio NPM dan LDR

tidak memiliki perbedaan signifikan antara bank non-financial distress

dan bank financial distress.

Penelitian kali ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wilopo (2001) yaitu rasio ROE yang digunakan pada penelitian terdahulu

dan sekarang adalah mempunyai perbedaan yang signifikan antara bank

yang bermasalah dengan bank yang tidak bermasalah.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

Tabel 4.8 Uji Beda Parametrik Independent Samples Test

Variabel Corporate Governance

Sumber: Hasil pengolahan data

Pada tabel 4.8, hasil penelitian menunjukan variabel ukuran dewan

komisaris (DKSIZE), komposisi dewan komisaris (KDK), dan ukuran

dewan direksi (DRSIZE) masing-masing memiliki probabilitas

signifikansi sebesar 0.392; 0,658; dan 0,174. Dengan cut-off value tingkat

signifikansi sebesar 5% (lima persen), kita dapat menyimpulkan bahwa

hipotesis nol diterima atau hipotesis alternatif ditolak karena ketiga

variabel yang terdistribusi secara normal tersebut memiliki lebih

dari 5% (lima persen) yang artinya ketiga variabel tersebut tidak

berpengaruh signifikan sehingga tidak dapat membedakan antara bank

non-financial distress dan bank financial distress.

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means Hipotesis nol

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

DKSIZE Equal variances assumed

1.106 .298 .864 52 .392 Diterima

Equal variances not assumed

.943 20.425 .357

KDK Equal variances assumed

11.986 .001 .446 52 .658 Diterima

Equal variances not assumed

.319 12.793 .755

DRSIZE Equal variances assumed

.097 .757 1.380 52 .174 Diterima

Equal variances not assumed

1.414 18.437 .174

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

Tabel 4.9 Uji Beda Non Parametrik Man-Whitney U

Variabel Corporate Governance

RDK RDR

Mann-Whitney U 148.500 215.000

Wilcoxon W 226.500 293.000

Z -2.240 -.830

Asymp. Sig. (2-tailed) .025* .407

Hipotesis nol Ditolak Diterima

Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: (*) signifikan 5%

Untuk variabel corporate governance yang tidak terdistribusi

secara normal, maka uji beda dilakukan menggunakan uji beda non-

parametrik Mann-Whitney U. Dalam tabel 4.9, nilai probabilitas

signifikansi variabel rapat dewan komisaris (RDK) sebesar 0,025

sedangkan variabel rapar dewan direksi (RDR) memiliki nilai probabilitas

signifikansi sebesar 0,407. Hal ini menunjukan bahwa variabel

RDR > 5%, maka hipotesis nol diterima atau hipotesis alternatif ditolak

artinya tidak terdapat perbedaan signifikan variabel rapat dewan direksi

(RDR) pada bank non-financial distress dan bank financial distress.

Sebaliknya, untuk variabel RDK < 5%, maka hipotesis nol ditolak atau

hipotesis alternatif diterima artinya terdapat perbedaan signifikan variabel

rapat dewan komisaris (RDK) pada bank non-financial distress dan bank

financial distress.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

2. Analisis Regresi Logit

a. Menilai Kelayakan Model Regresi

1) Model 1 (Variabel Keuangan Rasio CAMEL)

Tabel 4.10 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 14.979 8 .060

Sumber: Hasil pengolahan data

Penelitian ini menggunakan uji Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test untuk menguji data empiris cocok atau sesuai

dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data

sehingga model dapat dikatakan fit) dalam menilai kelayakan

model regresi. Kesimpulan diambil jika nilai probabiitas Hosmer

and Lemeshow test lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 maka

model regresi tersebut layak digunakan. Pada tabel 4.10, dapat di

lihat bahwa nilai Hosmer and Lemeshow test sebesar 14,979

dengan tingkat probabilitas signifikan sebesar 0,060, yang berarti

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi 1 ini layak digunakan.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

2) Model 2 (Variabel Non-keuangan Corporate Governance)

Tabel 4.11 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 10.091 8 .259

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.11, nilai Hosmer and Lemeshow test

sebesar 10,091 dengan tingkat signifikan sebesar 0,259. Hal ini

menunjukan bahwa tingkat signifikan lebih besar dari cutoffnya

yaitu 0,05 artinya model regresi 2 dikatakan fit karena tidak ada

perbedaan antara data empiris dengan model logit sehingga layak

digunakan.

3) Model 3 (Variabel Keuangan Rasio CAMEL dan Variabel

Non-Keuangan Corporate Governance)

Tabel 4.12 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 1.455 8 .993

Sumber: Hasil pengolahan data

Untuk model 3, dalam mengetahui kelayakan model regresi

dapat dilihat pada tabel 4.12 dimana menunjukan nilai Hosmer and

Lemeshow test sebesar 1,455 dengan tingkat signifikan sebesar

0,993 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikan 0,05.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

Selanjutnya, dapat disimpulkan bahwa model regresi 3 tidak

memiliki perbedaan antara data empiris dengan model logit

sehingga model dapat dikatakan fit dan layak digunakan.

b. Menilai Keseluruhan Model

1) Model 1 (Variabel Keuangan Rasio CAMEL)

Tabel 4.13 Menilai Keseluruhan Model

-2 Log likelihood (Block 0)

-2 Log likelihood (Block 1)

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

57.208 38.358 .295 .451

Sumber: Hasil pengolahan data

Statistik yang digunakan untuk menilai keseluruhan model

berdasarkan pada fungsi likelihood. Untuk menguji apakah model

yang dihipotesiskan fit dengan data atau tidak, L ditransformasikan

menjadi –2LogL. Statistik –2LogL pada awal (block number = 0)

dengan angka –2LogL pada block number = 1 dapat juga

digunakan untuk menetukan jika variabel bebas ditambahkan pada

model apakah secara signifikan memperbaiki model fit, apabila

terjadi penurunan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model

tersebut menunjukan model regresi yang baik.

Tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa –2LogL block

number = 0 adalah 57.208 kemudian terjadi penurunan nilai –

2LogL block number = 1 menjadi 38.358, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa model tersebut menunjukan model regresi yang

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ciii

baik. Jika dilihat dari nilai Cox & Snell R Square sebesar 0.295 dan

Nagelkerke R Square sebesar 0.451 dapat menggambarkan bahwa

variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabelitas variabel

bebas sebesar 45,1 persen, sedangkan 54,9 persen sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain.

2) Model 2 (Variabel Non-keuangan Corporate Governance)

Tabel 4.14 Menilai Keseluruhan Model

-2 Log likelihood (Block 0)

-2 Log likelihood (Block 1)

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

57.208 46.823 .175 .268

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa –2LogL

block number = 0 adalah 57.208 kemudian terjadi penurunan nilai

–2LogL block number = 1 menjadi 46.823, maka dapat

dikesimpulankan bahwa model tersebut menunjukan model regresi

yang baik. Jika dilihat dari nilai Cox & Snell R Square sebesar

0.175 dan Nagelkerke R Square sebesar 0.268 dapat

menggambarkan bahwa variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh

variabelitas variabel bebas sebesar 26,8 persen, sedangkan 73,2

persen sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

civ

3) Model 3 (Variabel Keuangan Rasio CAMEL dan Variabel

Non-Keuangan Corporate Governance)

Tabel 4.15 Menilai Keseluruhan Model

-2 Log likelihood (Block 0)

-2 Log likelihood (Block 1)

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

57.208 22.916 .470 .720

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa –2LogL

block number = 0 adalah 57.208 kemudian terjadi penurunan nilai

–2LogL block number = 1 menjadi 22.916, maka dapat

dikesimpulankan bahwa model tersebut menunjukan model regresi

yang baik. Jika dilihat dari nilai Cox & Snell R Square sebesar

0.470 dan Nagelkerke R Square sebesar 0.720 dapat

menggambarkan bahwa variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh

variabelitas variabel bebas sebesar 72 persen, sedangkan 28 persen

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cv

c. Menguji Koefisien Regresi

Tabel 4.16 Menilai Koefisien Regresi Model 1

B Sig. Hipotesis nol

Step 1a CAR -.045 .566 Diterima

NPL -.099 .585 Diterima

NPM .438 .505 Diterima

ROE -.067 .043* Ditolak

LDR -.006 .785 Diterima

Constant .685 .761

Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: (*) Signifikan 5%

Berdasarkan tabel 4.16, dapat diketahui bahwa rasio CAR

mempunyai pengaruh negatif artinya semakin rendah rasio ini maka

semakin besar kemungkinan suatu bank dalam kondisi financial

distress tetapi pengaruh rasio CAR terhadap kondisi financial distress

tidak signifikan karena tingkat signifikannya di atas 0,05 yaitu sebesar

0,566. Begitu pula dengan rasio NPL mempunyai pengaruh negatif

dimana semakin rendah NPL maka semakin besar kemungkinan suatu

bank dalam kondisi financial distress. Namun rasio NPL tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi bank yang financial

distress. Untuk rasio NPM mempunyai pengaruh positif dengan

tingkat signifikan 0,505 yang artinya rasio ini tidak signifikan terhadap

kondisi financial distress. Hal serupa juga terjadi pada rasio LDR yang

tidak signifikan terhadap kondisi financial distress. Dalam penelitian

Almilia (2005) juga menemukan rasio LDR yang tidak signifikan

terhadap kondisi bermasalah pada bank.

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvi

Pada rasio ROE mempunyai nilai negatif artinya semakin

rendah rasio ini maka semakin besar kemungkinan suatu bank dalam

kondisi financial distress. Pengaruh rasio ROE terhadap kondisi

financial distress signifikan karena tingkat signifikannya di bawah

0,05 yaitu sebesar 0,043.

Tabel 4.17 Menilai Koefisien Regresi Model 2

B Sig. Hipotesis nol

Step 1a DKSIZE -.074 .718 Diterima

RDK -.248 .068* Ditolak

KDK .687 .731 Diterima

DRSIZE -.002 .996 Diterima

RDR .038 .244 Diterima

Constant -.067 .950

Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: (*) Signifikan 10%

Berdasarkan tabel 4.17, dapat diketahui bahwa ukuran dewan

komisaris (DKSIZE) mempunyai pengaruh negatif artinya semakin

sedikit anggota dewan komisaris maka semakin besar kemungkinan

suatu bank dalam kondisi financial distress tetapi pengaruh ukuran

dewan komisaris terhadap kondisi financial distress tidak signifikan

karena tingkat signifikannya di atas 0,05 yaitu sebesar 0,718. Hasil

pengujian ini konsisten dengan penelitian yang diakukan oleh

Wardhani (2006) yang menyatakan bahwa perusahaan yang sedang

mengalami tekanan keuangan akan cenderung memiliki jumlah

komisaris yang lebih kecil yang berarti fungsi monitoring yang

dijalankan dalam perusahaan tersebut relatif lebih lemah dibandingkan

dengan perusahaan yang tidak mengalami tekanan keuangan.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvii

Begitu pula dengan ukuran dewan direksi yang mempunyai

pengaruh negatif dimana semakin sedikit anggota dewan direksi maka

semakin besar kemungkinan suatu bank dalam kondisi financial

distress dan pengaruh ukuran dewan direksi tidak signifikan karena

tingkat signifikannya di atas 0,05 yaitu sebesar 0,996. Hal ini mungkin

disebabkan karena banyaknya jumlah dewan direksi menyebabkan

semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan

sehingga keputusan yang di peroleh akan lebih baik dalam mengatasi

financial distress. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Primanda (2009) yang menyatakan bahwa ukuran

dewan komisaris dan ukuran dewan direksi tidak ada pengaruh yang

signifikan dengan prediksi kondisi financial distress.

Untuk komposisi dewan komisaris mempunyai pengaruh

positif dengan tingkat signifikan 0,731. Hasil ini menunjukan bahwa

komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap

kondisi financial distress. Kemungkinan adanya komisaris independen

dalam perusahaan yang diobservasi hanyalah bersifat formalitas untuk

memenuhi regulasi saja sehingga tidak berpengaruh signifikan

terhadap kondisi financial distress.

Hal serupa juga terjadi pada variabel rapat dewan direksi

(RDR) memiliki nilai positif dan tidak signifikan terhadap kondisi

financial distress. Pada variabel rapat dewan komisaris (RDK)

mempunyai nilai negatif artinya semakin sedikit rapat dewan komisaris

yang diselenggarakan maka semakin besar kemungkinan suatu bank

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cviii

dalam kondisi financial distress. Variabel rapat dewan komisaris

(RDK) memiliki nilai signifikan sebesar 0,68. Oleh karena itu,

pengaruh variabel rapat dewan komisaris (RDK) terhadap kondisi

financial distress signifikan pada cutoff value signifikan sebesar 10

persen karena tingkat signifikannya di bawah 0,10.

Tabel 4.18 Menilai Koefisien Regresi Model 3

B Sig. Hipotesis nol

Step 1a CAR -.144 .515 Diterima

NPL -.076 .822 Diterima

NPM 1.338 .210 Diterima

ROE -.083 .076* Ditolak

LDR -.126 .099* Ditolak

DKSIZE 1.089 .151 Diterima

RDK -.257 .278 Diterima

KDK -5.285 .245 Diterima

DRSIZE -2.238 .095* Ditolak

RDR -.103 .236 Diterima

Constant 19.398 .093

Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: (*) Signifikan 10%

Pada model persamaan 3, peneliti memasukkan variabel

keuangan rasio CAMEL dan variabel non-keuangan corporate

governance. Berdasarkan tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa

rasio CAR, NPL, NPM, ukuran dewan komisaris (DKSIZE), rapat

dewan komisaris (RDK), komposisi dewan komisaris (KDK), dan

rapat dewan direksi (RDR) mempunyai pengaruh yang tidak signifikan

terhadap kondisi financial distress karena tingkat signifikannya di atas

0,05 dan 0,10. Hal ini berbeda pada rasio ROE, LDR, dan variabel

ukuran dewan direksi (DRSIZE) yang mempunyai pengaruh signifikan

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cix

terhadap kondisi financial distress dengan tingkat signifikan di bawah

0,10. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan variabel-variabel

yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi financial

distress antara model 1 dan model 2.

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan uji beda t-

test menunjukan adanya variabel CAMEL yaitu ROE signifikan pada

tingkat 5 persen dalam membedakan bank financial distress dan bank non-

financial distress. Hal ini disebabkan karena ketika bank dalam kondisi

financial distress terjadi penurunan laba sehingga tingkat pengembalian

ekuitasnya pun mengalami penurunan. Hasil ini konsisten dengan

penelitian Wilopo (2001). Untuk rasio CAR, NPL, NPM, dan LDR tidak

mempunyai perbedaan signifikan antara bank dalam kondisi financial

distress dengan bank dalam kondisi non-financial distress.

Selain itu, variabel corporate governance yaitu rapat Dewan

Komisaris signifikan pada tingkat 5 persen dalam membedakan bank yang

mengalami financial distress dan bank yang tidak mengalami financial

distress. Pada bank dalam kondisi financial distress cenderung

mengadakan rapat dewan komisaris lebih sedikit sehingga fungsi

monitoring yang dijalankan dalam bank tersebut relatif lebih lemah

dibandingkan dengan bank yang tidak mengalami financial distress.

Variabel ukuran dewan komisaris (DKSIZE), komposisi dewan komisaris

(KDK), ukuran dewan direksi (DRSIZE), dan rapat dewan direksi (RDR)

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cx

tidak mempunyai perbedaan signifikan antara bank dalam kondisi

financial distress dengan bank dalam kondisi non-financial distress.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan regresi logit

diperoleh bahwa hanya rasio ROE yang signifikan terhadap model 1 dalam

prediksi kondisi financial distress bank.

Tabel 4.19 Prediksi Bank Financial Distress 2003-2005 (Model 1)

Observed

Predicted

FD

Percentage Correct

non financial distress

financial distress

Step 1

FD non financial distress

41 1 97.6

financial distress 7 5 41.7

Overall Percentage 85.2

Sumber: Hasil pengolahan data Signifikan: 5%

Pada tabel 4.19, dapat dijelaskan mengenai keakuratan persamaan

model 1 dalam memprediksi kondisi bank. Pada model yang sempurna,

maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan

peramalan 100%. Hasilnya menunjukan pada kolom prediksi bank yang

financial distress ada 12 bank sedangkan pada baris hasil observasi

sesungguhnya yang mengalami financial distress hanya 5 dan 7 sisanya

tidak mengalami financial distress sehingga dapat disimpulkan bahwa

ketepatan model ini untuk bank yang mengalami financial distress sebesar

41,7 persen. Dalam tes keakuratan pada tabel 4.19, dapat di lihat pula

bahwa penelitian ini memprediksikan 48 bank dalam kondisi non-financial

distress (sehat), namun hasil observasi sesungguhnya menunjukan bahwa

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxi

bank dalam kondisi non-financial distress (sehat) sebanyak 41 bank dan

sisanya yaitu sebuah bank dalam kondisi financial distress sehingga

menghasilkan ketepatan untuk bank yang non-financial distress sebesar

97,6 persen. Presentase ketepatan prediksi secara keseluruhan dari

persamaan model 1 berdasarkan rasio CAMEL sebesar

.

Penelitian kali ini konsisten dengan penelitian Wilopo (2001)

karena pada penelitiannya menjelaskan bahwa ketepatan prediksi

kebangkrutannya dari sampel estimasi dan validasi menghasilkan 0 persen

artinya dari bank dengan kategori bangkrut tidak satupun yang

diprediksikan bangkrut sehingga dapat disimpulkan rasio CAMEL kurang

dapat digunakan untuk memprediksikan kebangkrutan. Dalam penelitian

ini prediksi bank dalam kondisi financial distress kurang dari 50 persen

yaitu sebesar 41,7 persen .

Tabel 4.20 Prediksi Bank Financial Distress 2003-2005 (Model 2)

Observed

Predicted

FD

Percentage Correct

non financial distress

financial distress

Step 1

FD non financial distress

41 1 97.6

financial distress 12 0 .0

Overall Percentage 75.9

Sumber: Hasil pengolahan data Signifikan: 5%

Pada model 2 di mana hanya memasukkan variabel corporate

governance (ukuran dewan komisaris, rapat dewan komisaris, komposisi

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxii

dewan komisaris, ukuran dewan direksi dan rapat dewan direksi),

diperoleh bahwa variabel rapat dewan komisaris (RDK) berpengaruh

signifikan pada tingkat signifikan 10 persen terhadap model prediksi

kondisi financial distress bank.

Berdasarkan tabel 4.20, dapat diketahui keakuratan model 2 dalam

memprediksi kondisi financial distress yang terjadi pada perusahaan

perbankan. Hasilnya menunjukan pada kolom prediksi bank yang financial

distress ada 12 bank sedangkan pada baris hasil observasi sesungguhnya

yang mengalami financial distress tidak ada sehingga dapat disimpulkan

bahwa ketepatan model ini untuk bank yang mengalami financial distress

sebesar 0 persen. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak mendukung

hipotesis yang diajukan bahwa variabel corporate governance dapat

digunakan untuk memprediksikan kondisi financial distress bank di

Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena masih lemahnya penerapan

corporate governance di Indonesia. Selain itu, dalam tes keakuratan pada

tabel 4.20 dapat di lihat pula bahwa penelitian ini memprediksikan 48

bank dalam kondisi non-financial distress (sehat), namun hasil obeservasi

sesungguhnya menunjukan bahwa bank dalam kondisi non-financial

distress (sehat) sebanyak 41 bank dan sisanya yaitu sebuah bank dalam

kondisi financial distress sehingga menghasilkan ketepatan untuk bank

yang non-financial distress sebesar 97,6 persen. Presentase ketepatan

prediksi secara keseluruhan dari persamaan model 2 berdasarkan variabel

corporate governance sebesar .

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiii

Tabel 4.21 Prediksi Bank Financial Distress 2003-2005 (Model 3)

Observed

Predicted

FD

Percentage Correct

non financial distress

financial distress

Step 1

FD non financial distress

40 2 95.2

financial distress 2 10 83.3

Overall Percentage 92.6

Sumber: Hasil pengolahan data Signifikan: 5%

Pada penelitian ini, model 3 memasukkan variabel keuangan rasio

CAMEL dan variabel non-keuangan corporate governance dalam

memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan perbankan di

Indonesia. Berdasarkan analisis koefisien regresi, dapat diketahui bahwa

rasio ROE, LDR, dan ukuran dewan direksi berpengaruh pada tingkat

signifikan sebesar 10 persen terhadap model prediksi kondisi financial

distress pada perusahaan perbankan. Dalam tabel 4.21 menjelaskan

mengenai ketepatan variabel rasio CAMEL dan corporate governance

dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan perbankan.

Hasilnya menunjukan pada kolom prediksi bank yang financial distress

ada 12 bank sedangkan pada baris hasil observasi sesungguhnya yang

mengalami financial distress 10 bank dan 2 bank sisanya tidak dalam

kondisi financial distress sehingga dapat disimpulkan bahwa ketepatan

model ini untuk bank yang mengalami financial distress sebesar 83,3

persen. Selain itu, dalam tes keakuratan pada tabel 4.20 dapat di lihat pula

bahwa penelitian ini memprediksikan 48 bank dalam kondisi non-financial

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiv

distress (sehat), namun hasil obeservasi sesungguhnya bahwa bank dalam

kondisi non-financial distress (sehat) sebanyak 40 bank dan 2 bank

sisanya dalam kondisi financial distress sehingga menghasilkan ketepatan

untuk bank yang non-financial distress sebesar 95,2 persen. Presentase

ketepatan prediksi secara keseluruhan dari persamaan model 3 berdasarkan

variabel rasio CAMEL dan corporate governance sebesar

.

Berdasarkan presentase ketepatan dalam memprediksi kondisi

financial distress pada model 1, model, 2, dan model 3, dapat disimpulkan

bahwa model 3 dengan memasukkan variabel keuangan rasio CAMEL dan

variabel non-keuangan corporate governance menghasilkan presentase

ketepatan dalam memprediksi bank financial distress paling tinggi yaitu

sebesar 83,3 persen. Bahkan, jika di lihat dari presentase ketepatan

prediksi secara keseluruhan dari model berdasarkan rasio CAMEL dan

corporate governance memiliki nilai presentase yang tinggi dibandingkan

model 1 dan model 2 yaitu sebesar 92,6 persen. Hasil tersebut mendukung

penelitian terdahulu yang dilakukan Lu, Lee, dan Chang (2008) yang

menyatakan bahwa memprediksi kondisi financial distress hanya

menggunakan model rasio keuangan CAMEL lebih sulit dibandingkan

memprediksi kondisi financial distress menggunakan model rasio keungan

CAMEL dan variabel non-keuangan corporate governance.

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxv

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bank dalam

kondisi financial distress dan bank non-financial distress melalui analisis

rasio keuangan CAMEL dan mekanisme corporate governance dan

mengetahui kemampuan rasio keuangan CAMEL dan variabel corporate

governance dalam memprediksi financial distress pada indusri perbankan di

Indonesia. Analisis uji t-test digunakan untuk menguji perbedaan rasio

keuangan CAMEL dan variabel corporate governance pada bank financial

distress dan bank non-financial distress. Hasilnya menunjukan bahwa rasio

ROE mempunyai perbedaan signifikan antara bank financial distress dengan

bank non-financial distress. Sedangkan untuk variabel corporate governance

disimpulkan bahwa variabel rapat dewan komisaris (RDK) mempunyai

perbedaan signifikan antara bank dalam kondisi financial distress dengan

bank dalam kondisi non-financial distress.

Berdasarkan tes ketepatan model 1 menghasilkan ketepatan model ini

untuk bank yang mengalami financial distress sebesar 41,7 persen dan

menghasilkan ketepatan untuk bank yang non-financial distress sebesar 97,6

persen. Presentase ketepatan prediksi secara keseluruhan dari persamaan

model 1 berdasarkan rasio CAMEL sebesar persen. Dalam penelitian ini

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvi

prediksi bank financial distress kurang dari 50 persen yaitu sebesar 41,7

persen. Kesimpulannya rasio CAMEL kurang dapat digunakan untuk

memprediksikan financial distress.

Pada model persamaan 2 menghasilkan ketepatan model ini untuk

bank yang mengalami financial distress sebesar 0 persen dan ketepatan untuk

bank yang non-financial distress sebesar 97,6 persen. Presentase ketepatan

prediksi secara keseluruhan dari persamaan model 2 berdasarkan variabel

corporate governance sebesar persen. Kesimpulannya variabel corporate

governance kurang dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress.

Berdasarkan presentase ketepatan dalam memprediksi kondisi

financial distress pada model 1, model, 2, dan model 3, dapat disimpulkan

bahwa model 3 dengan memasukkan variabel keuangan rasio CAMEL dan

variabel non-keuangan corporate governance secara bersamaan menghasilkan

presentase ketepatan paling tinggi dalam memprediksi kondisi financial

distress pada suatu perusahaan perbankan.

Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan hasil dengan

penelitian-penelitian terdahulu. Perbedaan hasil dalam peneliti disebabkan

adanya perbedaan periode pengamatan, sampel yang digunakan, dan kriteria

yang digunakan dalam menentukan kondisi financial distress.

B. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil

yang lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvii

1. Faktor-faktor di luar rasio keuangan CAMEL dan variabel corporate

governance seperti variabel makroekonomi (tingkat suku bunga bank,

tingkat pengangguran, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, dan lain-lain) di

mana ikut mempengaruhi kondisi ekonomi belum digunakan dalam

penelitian ini. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan pengukurannya

dan keterbatasan waktu penelitian. Dengan adanya faktor internal maupun

faktor eksternal maka akan diperoleh tingkat prediksi financial distress

suatu perusahaan perbankan yang lebih baik dan akurat.

2. Periode yang digunakan dalam penelitian masih relatif terbatas yaitu tiga

tahun (2003-2005) sehingga kemungkinan hasil penelitian tidak konsisten

dengan penelitian sebelumnya.

3. Jumlah sampel dalam penelitian ini masih di bawah ideal yaitu 100-200

sampel.

4. Sampel perusahaan perbankan yang digunakan masih tebatas pada

perusahaan perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sehingga model prediksi kondisi financial distress pada perusahaan

perbankan belum dapat digunakan oleh perusahaan perbankan yang tidak

terdaftar di Busa Efek Indonesia.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan di atas, penelitian

selanjutnya disarankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya keterbatasan variabel keuangan rasio CAMEL yang digunakan

yaitu hanya diproksikan dalam lima rasio yang memiliki tingkat pengaruh

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxviii

signifikan yang masih rendah. Untuk memperoleh pengaruh signifikan

rasio keuangan CAMEL dalam memprediksi kondisi financial distress

maka perlu diadakan penambahan variabel keuangan CAMEL. Hal ini

akan meningkatkan keakuratan dalam memprediksikan kondisi financial

distress pada perusahaan perbankan.

2. Adanya keterbatasan variabel non-keuangan corporate governance yang

digunakan yaitu hanya diproksikan dalam lima variabel yang memiliki

tingkat pengaruh signifikan yang masih rendah. Untuk memperoleh

pengaruh signifikan variabel corporate governance dalam memprediksi

kondisi financial distress maka perlu diadakan penambahan variabel

corporate governance. Hal ini akan meningkatkan keakuratan dalam

memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan perbankan.

3. Untuk memperoleh penelitian yang lebih baik, maka untuk penelitian

selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan

faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan

perbankan baik faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal

perusahaan.

4. Menambah periode pengamatan yang lebih panjang sehingga diperoleh

penambahan sampel penelitian.

5. Melakukan penambahan sampel yaitu dengan menambah objek penelitian

yaitu perusahaan perbankan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sehingga diperoleh model prediksi kondisi financial distress yang dapat

digunakan oleh seluruh perbankan di Indonesia.

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxix

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Emanuel Kritijadi. 2003. “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksikan Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 7 (2).

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio CAMEL

terhadap Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan periode 2000-2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7 (2), 131-147.

Altman, I. Edward. 2000. Predicting Financial Distress of Companies: Revisiting

the Z-score and Zeta Models. Available at http://proquest.com. Aryati, Titik dan Hekinus Manao. 2000. “Rasio Keuangan sebagai Prediktor Bank

Bermasalah di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi III Jakarta. Bandyopadhyay, Arindam. 2006. “Predicting Probability of Default of Indian

Corporate Bonds: Logistic and Z-score Model Approaches”. The Journal of Risk Finance. 7 (3), 255-272.

Bank Indonesia. Keputusan direksi PT. BEJ Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004

tentang Pencacatan Saham Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Bank Indonesia.

. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/ 10/ PBI/ 2004 tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Bank Indonesia. Jakarta.

. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/ 4/ PBI/ 2006 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Bank Indonesia. Jakarta.

. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP 31 Mei

2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Bank Indonesia. Jakarta.

. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP tanggal 30

Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Bank Indonesia. Jakarta.

. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Djarwanto, Ps. 2001. Statistik Sosial Ekonomi Bagian Pertama. Yogyakarta:

BPFE UGM.

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxx

Fachrudin, Khaira Amalia. 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal.

Medan: USU Press. Fick, Eliezer M. dan Steve L. Slezak. 2008. “Can Corporate Governance Save

Distressed Firms from Bankruptcy? An Empirical Analysis”. Rev. Quant. Financial, 30, 225-251.

Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2003. The Roles of the Board of

Commissioners and the Audit Committee in Corporate Governance. Available at http://www.fcgi.org.id.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gruszczynski, Marek. 2006. “Corporate Governance and Financial Performance

of Copanies in Poland”. International Advances in Economics Research, 12 (2).

Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi Ketiga Jilid 2.

Erlangga: Jakarta. Haryati, Sri. 2001. “Analisis Kebangkrutan Bank”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, 16 (4), 336-345. Hu, Yu-Chiang dan Jake Ansell. 2006. Developing Financial Distress Predicting

Models. University of Edinburgh. Available at http://www.ssrn.com/ Jean, Michel Sahut dan Mehdi Melli. 2009. Determinants of Banking distress and

Merger as Strategic Policy to Resolve Distress. University of Poitiers. Available at http://ssrn.com/abstract=1343814.

Jones, Stewart dan David A Hensher. 2004. “Predicting Firm Financial Distress:

A Mixed Logit Model”. The Accounting Review. 79 (4) Oktober, 1011-1038.

Kanaya, Akihiro dan David Woo. 2000. “The Japanese Banking Crisis of the

1990s: Sourses and Lessons”. International Moneter Fund Paper. Moneter and Exchange Affairs Departement.

Karbhari, Yusuf dan Z. M. Sori. 2006. Bankruptcy Prediction during the IMF

Crisis: Evidence from Malaysia Listed Industrial Companies. Available at http://www.econ.upm.edu.my/-zms/

. Prediction of Corporate Financial Distress: Evidence from

Malaysia Listed Firms during the Asian Financial Crisis. Available at http://www.econ.upm.edu.my/-zms/

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxi

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.

Lu, Y.C, C.J. Lee dan S.L. Chang. 2008. Corporate Governance, Quality of

Financial Information, and Macroeconomic Variables on the Prediction Power of Financial Distress of Listed Companies in Taiwan. Ming Chuan University. Available at http://ssrn.com/abstract=1137046

Lyn, Esmeralda, Milena Petrova, dan Andrew C. Spieler. 2005. Does Corporate

Governance Impact the Probability and Resolution of Financial Distress? Available at http://ssrn.com/

National Committee on Corporate Governance (NCCG). 2001. Indonesian Code

for Good Corporate Governance. Parker, Susan, Gary F. Peters, dan Howard F. Turetsky. 2002. Corporate

Governance and Corporate Failure: A Survival Analysis. Available at http://www.emeraldinsight.com/1472.0701.htm.

Platt, Harlan D. dan Marjorie B. Platt. 2006. Comparing Financial Distress and

Bankcruptcy. Available at http://ssrn.com/abstract=876470 Primanda, N. 2009. Manfaat Rasio Keuangan dan Corporate Governance untuk

Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi UNS.

Santen, Bernard P.A dan Aloy Soppe. Financial Distress, Board Structure and

NED Characteristics in the Netherlands. Available at http://ssrn.com/abstract=1334566.

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business: A Skill Building Approach.

Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Sinkey, Joseph F. 2002. Commercial Bank Financial Management in Financial

Services Industry, 6th edition. New Jersey: Prentice Hall. Shirata, Cindy Yoshiko. Financial Ratios as Predictors of Bankruptcy in Japan:

An Empirical Research. Available http://www.ssrn.com/ Siswandari. 2006. Statistika Terapan Berbasis Komputer. Surakarta: UNS Press. Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha Ilmu. Sukarno, Hari. 2005. “Informasi Akuntansi Keuangan dan Kegagalan Bank

Umum di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxii

Suseno, Piter Abdullah. 2003. Sistem dan Kebijakan Perbankan di Indonesia. Jakarta: PPSK Bank Indonesia.

Thomson, James B dan Gary Whalen. 1988. “Using Financial Data To Identify

Changes In Bank Condition”. Economics Review. Federal Reserve Bank of Cleveland, Second Quarter, 24 (2), 17.

Thomson, James B. 1988. “Predicting Bank Failures in the 1980s”. Economics

Review. Federal Reserve Bank of Cleveland, First Quarter, 27 (1), 9. Ugurlu, Mine dan Hakan Aksoy. (2006). “Prediction of Corporate Financial

Distress in a Emerging Market: the Case of Turkey”. Cross Cultural Mnagement: An International Journal, 13 (4), 277-295.

Wardhani, Ratna. 2006. “Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan

yang Mengalami Permasalahan Keuangan (Financially Distress Firms)”. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus 2006.

Wilopo. 2001. “Prediksi Kebangkrutan Bank”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,

4 (2), 184-198. Wirnkar A. D. 2008. CAMEL Based Derived W-Score Function For Banks

Performance Evaluation: An Urgent Necessity, Available http://ssrn.com/abstract=1355043.

Wirnkar, A. D. dan Tanko M. 2008. CAMELs and Banks’ Performance

Evaluation: The Way Forward, Available http://ssrn.com/abstract=1150968.

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis... · Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi ... tapi makasih udah mewarnai hidupku jadi adek yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxiii