desain modifikasi struktur gedung my tower … · dan shear wall ( dinding geser / dinding struktur...

8
(1) Mahasiswa (2) Dosen pembimbing DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Angga Wahyudi Fajarianto 1 , Mudji Irmawan 2 Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya (60111) Kepulauan Indonesia merupakan wilayah yang rawan akan gempa. Oleh karena itu, sudah seharusnya dalam pembangunan infrastruktur dapat memenuhi syarat tahan gempa. Untuk itu diperlukan perancangan dan pengawasan khusus untuk menekan resiko yang terjadi akibat gempa. Salah satu sistem struktur yang dapat digunakan untuk bangunan tahan gempa adalah sistem ganda. Sistem ganda ( dual system ) adalah salah satu sistem struktur yang beban gravitasinya dipikul sepenuhnya oleh space frame ( Rangka ), sedangkan beban lateralnya dipikul bersama oleh space frame dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2.3 space frame sekurang- kurangnya memikul 25% dari beban lateral dan sisanya dipikul oleh shear wall. Karena shear wall dan space frame dalam dual system merupakan satu kesatuan struktur maka diharapkan keduanya dapat mengalami defleksi lateral yang sama, atau setidaknya space frame mampu mengikuti defleksi lateral yang terjadi. Shear wall adalah dinding geser yang terbuat dari beton bertulang dimana tulangan tersebut akan menerima gaya lateral terhadap gempa sebesar beban yang telah direncanakan. Dengan sistem ini, dimensi rangka utama dapat diperkecil karena adanya shear wall. Penggunaan sistem ganda ini dirasa lebih hemat dibandingkan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen , karena dalam Sistem Rangka Pemikul Momen, semakin tinggi struktur gedung, maka semakin besar dimensi yang digunakan sehingga kemampuan struktur lebih banyak tebuang untuk menahan berat sendiri yang besar. Begitu pula dengan dual system dimana semakin tinggi gedung tersebut dan berada pada wilayah gempa kuat, maka semakin tebal pula shearwall yang dibutuhkan, sehingga berat shearwall juga semakin besar. Dalam pengajuan tugas akhir ini, penulis akan memodifikasi Gedung My Tower Surabaya yang terdiri dari 20 lantai. Bangunan tersebut akan direncanakan ulang dengan menggunakan Sistem Ganda yang terdiri dari 12 lantai dan akan dirancang di daerah Sukabumi yang merupakan wilayah gempa kuat. Kata kunci : Dinding Geser, Rangka, Sistem Ganda, Zona Gempa Kuat Latar Belakang Gedung My Tower ialah gedung yang mempunyai 20 lantai dan dibangun didaerah gempa rendah. Gedung My Tower tersebut terdapat di Surabaya. Gedung tersebut dibangun dengan menggunakan menggunakan beton bertulang biasa dengan menggunakan sistem cor di tempat. Karena Indonesia ditinjau dari lokasinya yang rawan gempa maka pembangunan insfrastruktur harus memenuhi syarat tahan gempa. Sehinga dapat memperkecil kerugian dan kecelakaan yang mungkin timbul akibat terjadinya gempa, mengingat tingginya resiko gempa di Indonesia. Maka dalam tugas akhir ini akan direncanakan gedung yang terdiri dari 12 lantai dan dirancang sebagai hotel di wilayah gempa kuat. Sistem ganda ( dual system ) ini memiliki tiga ciri dasar. Pertama, rangka ruang lengkap berupa sistem rangka pemikul momen ( SRPM ) yang penting berfungsi memikul beban gravitasi. Kedua pemikul beban lateral dilakukan oleh dinding geser dan sistem rangka pemikul momen ( SRPM ) dimana yang tersebut terakhir ini harus secara tersendiri sanggup memikul sedikitnya 25% dari beban dasar geser nominal V. Hal ini menyebabkan balok dan kolom mempunyai dimensi yang lebih kecil dibandingkan bila menggunakan sistem konvensional. Ketiga, dinding geser dan SRPM direncanakan untuk menahan beban V secara proporsional berdasarkan kekakuan relatifnya. Dinding geser ialah dinding yang terbuat dari beton bertulang dimana tulangan

Upload: phungbao

Post on 10-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

(1)Mahasiswa (2)Dosen pembimbing

DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER DENGAN MENGGUNAKAN

SISTEM GANDA

Angga Wahyudi Fajarianto1, Mudji Irmawan

2

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya (60111)

Kepulauan Indonesia merupakan

wilayah yang rawan akan gempa. Oleh

karena itu, sudah seharusnya dalam

pembangunan infrastruktur dapat

memenuhi syarat tahan gempa. Untuk itu

diperlukan perancangan dan pengawasan

khusus untuk menekan resiko yang terjadi

akibat gempa. Salah satu sistem struktur

yang dapat digunakan untuk bangunan

tahan gempa adalah sistem ganda.

Sistem ganda ( dual system ) adalah

salah satu sistem struktur yang beban

gravitasinya dipikul sepenuhnya oleh space

frame ( Rangka ), sedangkan beban

lateralnya dipikul bersama oleh space frame

dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding

Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002

Pasal 5.2.3 space frame sekurang-

kurangnya memikul 25% dari beban lateral

dan sisanya dipikul oleh shear wall. Karena

shear wall dan space frame dalam dual

system merupakan satu kesatuan struktur

maka diharapkan keduanya dapat

mengalami defleksi lateral yang sama, atau

setidaknya space frame mampu mengikuti

defleksi lateral yang terjadi. Shear wall

adalah dinding geser yang terbuat dari

beton bertulang dimana tulangan tersebut

akan menerima gaya lateral terhadap

gempa sebesar beban yang telah

direncanakan.

Dengan sistem ini, dimensi rangka

utama dapat diperkecil karena adanya

shear wall. Penggunaan sistem ganda ini

dirasa lebih hemat dibandingkan dengan

Sistem Rangka Pemikul Momen , karena

dalam Sistem Rangka Pemikul Momen,

semakin tinggi struktur gedung, maka

semakin besar dimensi yang digunakan

sehingga kemampuan struktur lebih banyak

tebuang untuk menahan berat sendiri yang

besar. Begitu pula dengan dual system

dimana semakin tinggi gedung tersebut dan

berada pada wilayah gempa kuat, maka

semakin tebal pula shearwall yang

dibutuhkan, sehingga berat shearwall juga

semakin besar.

Dalam pengajuan tugas akhir ini, penulis

akan memodifikasi Gedung My Tower

Surabaya yang terdiri dari 20 lantai.

Bangunan tersebut akan direncanakan

ulang dengan menggunakan Sistem Ganda

yang terdiri dari 12 lantai dan akan

dirancang di daerah Sukabumi yang

merupakan wilayah gempa kuat.

Kata kunci : Dinding Geser, Rangka, Sistem

Ganda, Zona Gempa Kuat

Latar Belakang

Gedung My Tower ialah gedung yang

mempunyai 20 lantai dan dibangun didaerah

gempa rendah. Gedung My Tower tersebut

terdapat di Surabaya. Gedung tersebut

dibangun dengan menggunakan menggunakan

beton bertulang biasa dengan menggunakan

sistem cor di tempat.

Karena Indonesia ditinjau dari lokasinya

yang rawan gempa maka pembangunan

insfrastruktur harus memenuhi syarat tahan

gempa. Sehinga dapat memperkecil kerugian

dan kecelakaan yang mungkin timbul akibat

terjadinya gempa, mengingat tingginya resiko

gempa di Indonesia. Maka dalam tugas akhir

ini akan direncanakan gedung yang terdiri dari

12 lantai dan dirancang sebagai hotel di

wilayah gempa kuat.

Sistem ganda ( dual system ) ini

memiliki tiga ciri dasar. Pertama, rangka ruang

lengkap berupa sistem rangka pemikul momen

( SRPM ) yang penting berfungsi memikul

beban gravitasi. Kedua pemikul beban lateral

dilakukan oleh dinding geser dan sistem

rangka pemikul momen ( SRPM ) dimana yang

tersebut terakhir ini harus secara tersendiri

sanggup memikul sedikitnya 25% dari beban

dasar geser nominal V. Hal ini menyebabkan

balok dan kolom mempunyai dimensi yang

lebih kecil dibandingkan bila menggunakan

sistem konvensional. Ketiga, dinding geser dan

SRPM direncanakan untuk menahan beban V

secara proporsional berdasarkan kekakuan

relatifnya. Dinding geser ialah dinding yang

terbuat dari beton bertulang dimana tulangan

Page 2: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

2

tersebut akan menerima gaya lateral terhadap

gempa sebesar beban yang telah direncanakan.

Perumusan Masalah

Perumusan Utama

1. Bagaimana merencanakan Gedung My

Tower dengan menggunakan Sistem

Ganda pada zona gempa kuat

Perumusan Detail

1. Bagaimana merencanakan preliminari

desain struktur

2. Bagaimana asumsi pembebanan setelah

diadakan modifikasi

3. Bagaimana merencanakan elemen

struktur primer

4. Bagaimana merencanakan elemen

struktur sekunder

5. Bagaimana melakukan analisa struktur

dengan program bantu SAP 2000

6. Bagaimana merencanakan pondasi

struktur yang mendukung kestabilan

struktur

7. Bagaimana menuangkan hasil

perencanaan ke dalam gambar teknik

Tujuan

Tujuan perencanaan ulang gedung ini

adalah :

1. Mendapatkan struktur gedung berlantai

12 yang dibangun dengan menggunakan

sistem ganda pada wilayah gempa kuat.

2. Mendapatkan hasil pondasi yang

mendukung kestabilan struktur.

3. Menuangkan hasil perhitungan dan

perencanaan dalam gambar teknik.

Batasan Masalah

Batasan masalah dalam tugas akhir

perancangan gedung ini adalah :

1. Tidak membandingkan kecepatan waktu

pelaksanaan proyek konstruksi gedung

menggunakan sistem ganda (dual

system) dengan sistem lain nya

2. Tidak meninjau analisa biaya dan

manajemen konstruksi.

3. Tidak membahas metode pelaksanaan di

lapangan kecuali yang mempengaruhi

perhitungan struktur.

4. Dalam perencanaan struktur

memperhitungkan struktur atas dan

struktur bawah.

5. Denah atap hanya digunakan sebagai

pembebanan saja.

6. Perencanaan struktur bangunan terdiri

dari 12 lantai.

7. Perencanaan tidak termasuk sistem

utilitas, kelistrikan, dan sanitasi.

Manfaat

Diharapkan dengan berakhirnya Tugas

Akhir ini dapat memberikan manfaat dalam

bidang Teknik Sipil, yaitu dapat memberikan

contoh penggunaan metode sistem ganda

dalam pembangunan suatu gedung bertingkat

di wilayah gempa kuat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan dari perancangan bangunan

tahan gempa adalah untuk mengurangi

kerusakan yang masih dapat diperbaiki,

membatasi ketidaknyamanan penghuni saat

terjadi gempa, dan melindungi layanan

bangunan yang vital serta menghindari korban

jiwa.

Peraturan Perancangan

Peraturan yang digunakan antara lain :

1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia

(PBBI) 1971

2. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan

Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

3. SNI 03-1726-2012 Perencanaan Gempa

Untuk Gedung

4. Pedoman Perancangan Pembebanan

Indonesia Untuk Rumah dan Gedung

(PPIUG) 1983

Kombinasi Pembebanan

Kombinasi beban pada kondisi ultimate

1. 1,4D

2. 1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau R)

3. 1,2D + 1,6(Lr atau R) + (L atau 0,5W)

4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5(Lr atau R)

5. 1,2D + 1,0E + L

6. 0,9D + 1,0W

7. 0,9D + 1,0E

Penentuan beban gempa menurut SNI 03-

1726-2012 :

Page 3: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

3

Spektral percepatan Ss dan S1

Kategori resiko dan faktor keutamaan

bangunan

Klasifikasi situs dan koefisien situs (Fa

dan Fv)

Grafik Respon Spektrum Desain

Sistem Struktur

Sistem Ganda ( Dual System )

Untuk sistem ganda, rangka pemikul

momen harus mampu menahan paling

sedikit 25 persen gaya gempa desain.

Tahanan gaya gempa total harus disediakan

oleh kombinasi rangka pemikul momen dan

dinding geser atau rangka bresing, dengan

distribusi yang proporsional terhadap

kekakuannya.

Sistem Rangka Pemikul Momen ( SRPM )

SRPM ini mengembangkan kemampuan

menahan beban gempa kuat lentur dari

komponen struktur balok dan kolom.

(Purwono dan Tavio 2007)

Berdasarkan SNI 03-2847-2002,

perencanaan pembangunan gedung

bertingkat untuk daerah dengan resiko

gempa tinggi menggunakan Sistem Rangka

Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan

mengunakan konsep Strong Column Weak

Beam yang merancang kolom sedemikian

rupa agar bengunan dapat berespon

terhadap beban gempa dengan

mengembangkan mekanisme sendi plastis

pada balok-baloknya dan dasar kolom.

Dinding Geser ( Shear wall )

Menurut Tata Cara Perhitungan Struktur

Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-

2847-2002 (Purwono 2005), perencanaan

geser pada dinding struktural untuk

bangunan tahan gempa didasarkan pada

besarnya gaya dalam yang terjadi akibat

beban gempa.

BAB III

METODOLOGI

Data bangunan :

Jumlah lantai = 12 lantai

Tinggi tiap lantai = 3,4 m

Tinggi lantai basement = 5 m

Tinggi total bangunan = 42,4 m

Ukuran bangunan = 38,4 m x 48 m

Fungsi bangunan = Apartement

Data Material :

f’c = 35 MPa

fy = 400 Mpa

Not OK

Not OK

OK

OK

Kontrol

Pembebanan

Struktur Sekunder

Preliminari Desain

Perhitungan Struktur Atas, terdiri dari: 1. Balok 2. Kolom 3. HBK 4. Dinding geser

Output Gaya Dalam

Analisa Struktur dengan Menggunakan ETABS v9.7.0

Pemilihan Kriteria Desain

Studi Literatur dan Pengumpulan Data

Mulai

Perhitungan Struktur bawah

Gambar Detail Hasil Perancangan

Selesai

Syarat

Page 4: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

4

BAB IV

PRELIMINARY DESIGN

Perencanaan Balok

- Balok B1A (8 m), B2 (8 m), B3 (8 m),

dan BA1 (8 m)

Dimensi = 40/60 cm

- Balok BA1 (8 m), BA2 (8 m)

Dimensi = 25/45 cm

Perencanaan Tebal Pelat

Pelat lantai = 12 cm

Perencanaan Kolom

Tinggi Kolom = 3,4 m dan 5 m

Dimensi Kolom = 80 cm x 80 cm

Perencanaan Dinding Geser

Panjang dinding geser = 8 m dan7,68 m

Tebal dinding geser = 40 cm

BAB V

PERENCANAAN STRUKTUR

SEKUNDER

Perencanaan Pelat

Dimensi pelat =351,5 cm x 367,5 cm

Tebal pelat = 12 cm

Decking = 20 mm

Diameter tulangan = 10 mm

fy = 400 Mpa

f’c = 35 MPa

Resume kebutuhan tulangan pada pelat :

Pelat

Lapangan & Tumpuan

Arah X

Lapangan & Tumpuan

Arah Y

Utama Pembantu Utama Pembantu

Atap D10-200 Ø6-250 D10-200 Ø6-250

Tipikal D10-200 Ø6-250 D10-200 Ø6-250

Lantai D10-150 Ø6-250 D10-150 Ø6-250

Basement D10-150 Ø6-250 D10-150 Ø6-250

Perencanaan Tangga

Data Perencanaan :

Mutu beton (fc’) = 35 Mpa

Mutu baja (fy) = 400 Mpa

Tinggi antar lantai = 340 cm

Panjang bordes = 150 cm

Tinggi injakan = 20 cm

Lebar injakan = 25 cm

Tebal pelat tangga = 15 cm

Tebal pelat bordes = 15 cm

Diameter tulangan lentur = 16 mm

Jumlah injakan (n) = (20

190) = 9

Kemiringan Tangga (α) = arc tan

25

20

= 38,66°

Tebal pelat rata-rata = 22,8 cm

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan :

- Penulangan pelat tangga

Dipakai tulangan lentur D12-150 mm

- Penulangan pelat bordes

Dipakai tulangan lentur D12-150 mm

- Penulangan balok bordes

Dipakai tulangan lentur 4 Ø 16

Dipakai tulangan geser Ø10–250 mm.

Perencanaan Balok Anak

BAB VI

PEMBEBANAN GEMPA

Data perencanaan yang akan dipakai adalah

sebagai berikut :

Mutu beton (f’c) : 35 Mpa

Mutu baja tulangan (fy) : 400 Mpa

Fungsi bangunan : Apartemen

Tinggi bangunan : 42,4 m

Jenis bangunan : Beton bertulang

Dimensi balok induk : 40/60 cm2

Dmensi kolom : 80 x 80 cm2

Tebal shearwall : 40 cm

Dimensi balok anak : 40/60 cm2

Kategori resiko bangunan : Kategori IV

Kelas situs : tanah keras

Analisa Beban Gempa

Page 5: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

5

Pembagian wilayah gempa di atas, diperoleh

Ss = 1,48 g untuk daerah Sukabumi

Pembagian wilayah gempa diatas, diperoleh S1

= 0,537 g untuk daerah Sukabumi

Periode Waktu Getar Alami Fundamental

Berdasarkan tipe struktur :

Ta1 = Ct . hnx

Tax1 = Tay1 = 0,0488 (42,4 m)0,75

= 0,811 s

Ta maksimum = Cu . Ta minimum

1,4 . 0.811 = 1,135 s

T yang didapat dari analisis SAP 2000, yaitu:

-Ta (U-S) : 1,009 s

-Ta (B-T) : 0,982 s

Nilai T(U-S) yang digunakan adalah 1,009

karena nilai T sap2000 terletak di dalam

interval antara nilai Ta minimum dan Ta

maksimum -Ta minimum < Ta SAP 2000 (U-S) < Ta maksimum

Nilai T(B-T) yang digunakan adalah 0,982

karena nilai T sap2000 terletak di dalam

interval antara nilai Ta minimum dan Ta

maksimum -Ta minimum < Ta SAP 2000 (B-T) < Ta maksimum

Spektrum Respon Desain

Kontrol Simpangan

Kontrol kinerja struktur akibat beban gempa

arah sumbu X

Kontrol kinerja struktur akibat beban gempa

arah sumbu Y

Kontrol Sistem Ganda

Dapat dilihat melalui tabel jika rangka gedung

memikul paling minimum 32 % dari beban

gempa, dan sisanya dipikul oleh dinding geser.

Sehingga persyaratan untuk Sistem Ganda

telah terpenuhi.

hi δxe δx Δ Δmax

m mm mm mm mm

ATAP 43.4 30.7 168.9 14.9 34 OK

12 40 28.0 154.0 16.0 34 OK

11 36.6 25.1 137.9 16.4 34 OK

10 33.2 22.1 121.6 16.5 34 OK

9 29.8 19.1 105.1 16.3 34 OK

8 26.4 16.1 88.8 15.9 34 OK

7 23 13.2 72.8 15.3 34 OK

6 19.6 10.5 57.5 14.3 34 OK

5 16.2 7.9 43.2 13.1 34 OK

4 12.8 5.5 30.1 16.0 50 OK

3 7.8 2.6 14.0 7.8 34 OK

2 4.4 1.1 6.2 5.2 34 OK

1 1 0.2 1.0 1.0 10 OK

Tingkat Ket.

hi δxe δx Δ Δmax

m mm mm mm mm

ATAP 43.4 30.8 169.6 14.5 34 OK

12 40 28.2 155.1 15.7 34 OK

11 36.6 25.4 139.5 16.5 34 OK

10 33.2 22.4 123.0 16.5 34 OK

9 29.8 19.4 106.5 16.4 34 OK

8 26.4 16.4 90.1 16.1 34 OK

7 23 13.5 74.1 15.5 34 OK

6 19.6 10.7 58.6 14.6 34 OK

5 16.2 8.0 44.0 13.3 34 OK

4 12.8 5.6 30.7 16.7 50 OK

3 7.8 2.5 14.0 7.9 34 OK

2 4.4 1.1 6.0 5.1 34 OK

1 1 0.2 1.0 1.0 10 OK

Tingkat Ket.

Dinding Geser Rangka Dinding Geser Rangka

1,2D+L+Ex 64 36 60 40

1,2D+L-Ex 64 36 61 39

1,2D+L+Ey 62 38 63 37

1,2D+L-Ey 62 38 63 37

0,9D+Ex 67 33 66 34

0,9D-Ex 67 33 66 34

0,9D+Ey 68 32 67 33

0,9D-Ey 68 32 67 33

FX FY

Persentase Penahan Gempa (%)

Kombinasi

Page 6: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

6

Kontrol Partisipasi Massa

Dari Tabel didapatkan bahwa pada mode 16

sudah didapatkan persentase partisipasi massa

lebih dari 90% sehingga telah memenuhi

persyaratan pada SNI 1726.

BAB VII

ANALISA STRUKTUR PRIMER

Perencanaan Balok Induk

Mutu beton (f’c) : 35 Mpa

Mutu baja tulangan (fy) : 400 Mpa

Tebal decking : 40 mm

Dari hasil perhitungan, semua balok induk

direncanakan tipikal dengan menggunakan

tulangan lentur 6D22/4D22 pada daerah

tumpuan dan 5D22 pada daerah lapangan,

dengan. Daerah sendi plastis (tumpuan)

sepanjang 2h (tinggi balok) dari muka kolom

dengan tulangan geser 3Ø10-100mm,

sedangkan di luar sendi plastis menggunakan

tulangan geser Ø10-250mm.

Perencanaan Kolom

Data Perencanaan :

Tinggi kolom : 3,4m dan 5m

Dimensi Kolom K1 : 80x80 cm2

Dimensi Kolom K2 : 90x90 cm2

Mutu beton (f’c) : 35 Mpa

Mutu baja tulangan (fy) : 400 Mpa

Tebal decking : 40 mm

Diameter tulangan utama : 22 mm

Diameter tulangan sengkang : 16 mm

Berdasarkan kombinasi beban, ternyata untuk

kolom K1 800.800 memerlukan tulangan

memanjang sebanyak 1,45 % atau 24D22,

sedangkan untuk kolom K2 900.900 sebanyak

1,34% atau 28D22. Prosentase kolom ini

sesuai syarat SNI 03-2847-2002 pasal 23.4.3.1

yaitu antara 1 % - 6 % telah dipenuhi

Tulangan geser digunakan 4Ø10-100mm pada

daerah tumpuan dan penyaluran (sepanjang

100 cm), sedangkan daerah lapangan

menggunakan 4Ø10-100mm.

Perencanaan Dinding Geser

Data Perencanaan :

Tinggi total : 42,4 m

Tinggi tiap lantai : 3,4 m & 5 m

Tebal : 40 cm

Bentang : 8 m &7,68 m

Mutu beton (f’c) : 35 Mpa

Mutu baja tulangan (fy) : 400 Mpa

Tebal decking : 40 mm

Diameter tulangan utama : 22 mm

Diameter tulangan sengkang : 13 mm

Dari perhitungan didapatkan :

Tulangan geser vertikal = 148 D22 mm

Tulangan geser horisontal = 2D13-200mm

BAB VIII

PERENCANAAN PONDASI

Data tanah yang digunakan dalam perencanaan

ini berupa data tanah hasi uji sondir.

Mode Period UX UY UZ SumUX SumUY

1 1.009 0.00 63.90 0.00 0.00 63.90

2 0.982 63.70 0.00 0.00 63.70 63.90

3 0.604 0.04 0.00 0.00 63.80 63.90

4 0.269 0.00 12.70 0.00 63.80 76.60

5 0.266 9.80 0.00 0.00 73.60 76.60

6 0.238 0.00 0.02 0.00 73.60 76.60

7 0.234 0.10 0.00 0.00 73.70 76.60

8 0.220 7.60 0.00 0.00 81.30 76.60

9 0.219 0.00 4.70 0.01 81.30 81.30

10 0.181 0.00 0.04 0.14 81.30 81.30

11 0.161 0.06 0.00 0.00 81.40 81.30

12 0.143 0.00 2.30 0.16 81.40 83.60

13 0.135 4.20 0.00 0.00 85.60 83.60

14 0.135 0.00 2.90 0.25 85.60 86.50

15 0.104 3.80 0.00 0.00 89.40 86.50

16 0.103 0.00 3.50 0.07 89.40 90.00

17 0.075 2.60 0.00 0.00 92.00 90.00

18 0.066 0.00 2.20 0.16 92.00 92.20

19 0.031 6.50 0.00 0.00 98.50 92.20

20 0.030 0.00 6.60 0.11 98.50 98.80

Page 7: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

7

Pondasi direncanakan menggunakan tiang

pancang produksi PT WIKA Klas A1 dengan :

Diameter = 50 cm

Kedalaman = 7 m

Perencanaan Pondasi Kolom (P1)

Dari hasil perhitungan, untuk pondasi

kolom digunakan tiang pancang sebanyak 4

buah.

Penulangan Poer

Dimensi : 3,5 m x 3,5 m x 2 m

Dari hasil perhitungan, didapatkan kebutuhan

untuk tulangan :

Arah X : D25-70

Arah Y : D22-70

Perencanaan Pondasi Kolom (P2)

Dari hasil perhitungan, untuk pondasi

kolom digunakan tiang pancang sebanyak 24

buah.

Penulangan Poer

Dimensi : 5 m x 12,5 m x 2 m

Dari hasil perhitungan, didapatkan kebutuhan

untuk tulangan :

Arah X : D25-50

Arah Y : D25-50

BAB IX

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil analisa

yang telah dilakukan dalam penyusunan

Tugas Akhir ini dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam perencanaan struktur yang

terletak pada zona gempa kuat, perlu

dipertimbangkan adanya gaya lateral

yang bekerja terhadap struktur. Hal ini

disebabkan beban gempa ini sangat

mempengaruhi dalam perencananaan

struktur.

2. Dengan adanya shearwall, maka dapat

mengurangi kebutuhan rangka dalam

menerima gaya lateral tersebut

Saran

Berdasarkan hasil perencanaan yang

telah dilakukan, maka disarankan :

1. Dalam perancangan dinding geser,

sebaiknya dinding geser dirancang

se-simetris mungkin untuk

menghindari puntir yang besar.

2. Pada perancangan pondasi, bila

antara masing-masing Poer saling

berdekatan, sebaiknya semua poer

tersebut dicor monolit menjadi

satu. Karena bila tidak, akan

sangat mempersulit proses

pelaksanaan pengecoran di lapangan

3. Pada perencanaan struktur yang

memerlukan analisa biaya, maka

penentuan dimensi-dimensi struktur

harus diupayakan sehemat mungkin,

dengan tetap memerhatikan

kebutuhan kekuatan struktur

Page 8: DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER … · dan shear wall ( Dinding Geser / Dinding Struktur ). Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 5.2 ... desain struktur 2. Bagaimana asumsi pembebanan

8

DAFTAR PUSTAKA

Rancangan Standarisasi Nasional Indonesia,

2010, SNI 03-1726-2010, Standar

Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Struktur Bangunan Gedung dan Non

Gedung.

Badan Standardisasi Nasional, 2002, SNI 03 –

1726 2002, Tata Cara Perencanaan

Ketahanan Gempa Untuk Bangunan

Gedung, Bandung.

Badan Standardisasi Nasional, 2012, SNI 03 –

1726 2012, Perencanaan Gempa Untuk

Gedung, Bandung.

Badan Standardisasi Nasional, 2002. SNI 03 –

2847 2002 Tata Cara Perhitungan

Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

Bandung.

Budiono, Bambang, dan Lucky Supriatna,

2011. Studi Komparasi Desain Bangunan

Tahan Gempa Dengan Menggunakan SNI

03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-201x.

Purwono, Rachmat. 2005. Perencanaan

Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa.

Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Press.

Tavio dan Benny Kusuma. 2009. Desain

Sistem Rangka Pemikul Momen dan

Dinding Struktur Beton Bertulang Tahan

Gempa. Surabaya : Institut Teknologi

Sepuluh Nopember Press.

Anugrah Pamungkas dan Erny harianty,

Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa

Bowles, C Joseph. Analisis dan Desain

Pondasi.

Departemen Pekerjaan Umum. 1983.

Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk

Gedung (PPIUG)

Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga

Listrik. 1979. Peraturan Beton Bertulang

indonesia 1971 (PBI)

Wahyudi, Herman, Daya Dukung Pondasi

Dalam