desain interior dental center di surakarta …/desain... · menerima sanksi akademik berupa...

128
DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP ALL IN ONE TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh : Swastika Indrahayuningtias C0805029 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: ngodien

Post on 16-Dec-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP ALL IN ONE

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh :

Swastika Indrahayuningtias

C0805029

JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

ii

PERSETUJUAN

DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP ALL IN ONE

Oleh : SWASTIKA INDRAHAYUNINGTIAS

C 0805029

Telah disetujui pada Mata Kuliah Kolokium dan Tugas Akhir

Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2010

Disetujui oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Iik Endang S.W, Ssn, M.Ds Drs.IF. Bambang Sulistyono, Sk, M.T.

NIP. 19771027 200112 2 002 NIP. 19621125 199303 1 001

Mengetahui,

Ketua jurusan Desain Interior

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn

NIP. 19621221 199201 1 001

Page 3: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

iii

PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir

Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Rabu, Tanggal 10 Maret 2010

Jabatan Nama Ttd.

1. Ketua Sidang Drs. Soepriyatmono, M.Sn 1. NIP. 19560117 198811 1 001 2. Sekretaris Drs. Rahmanu W, M.Sn 2.

NIP. 19621221 199201 1 001

3. Penguji I Iik Endang S.W., S.Sn, M.Ds 3. NIP. 19771027 200112 2 002 4. Penguji II Drs. IF Bambang S.,Sk, M.T. 4. NIP. 19621125 199303 1 001

Mengetahui

Ketua Dekan

Jurusan Desain interior Fakultas Sastra dan Seni rupa

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, MA NIP. 19621221 199201 1 001 NIP. 19530314 198506 1 001

Page 4: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

iv

PERNYATAAN

Nama : Swastika Indrahayuningtias

NIM : C0805029

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir berjudul “ Desain

Interior Dental Center di Surakarta Dengan Pendekatan Konsep All In One “

adalah karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan

karya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi ( kutipan ) dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana.

Surakarta, 27 April 2010

Yang Membuat Pernyataan.

Swastika Indrahayuningtias

Page 5: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

v

MOTTO :

“Teman sejati adalah mereka yang mendekati anda

ketika yang lain meninggalkan anda”

“Seseorang dengan pola pikir negatif akan melihat masalah di dalam semua

kesempatan.

Seseorang denga pola piker positif akan melihat kesempatan di dalam semua

masalah.”

“Waktu anda adalah peluang anda, waktu anda adalah kehidupan anda.

Gunakan waktu anda sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat”

“Begitu anda berkata tidak bisa, anda sudah setengah kalah”

“Ketika seseorang berbuat salah, itu menunjkkan ia telah melakukan sesuatu.

Apabila tidak ada kesalahan, bias jadi karena ia tidak berbuat apapun”

“Pada dasarnya hasil luar biasa adalah buah dari sikap yang luar biasa,

etika kerja yang baik dan selalu bangkit satu kali lebih banyak

dari jumlah kegagalan”

Page 6: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

vi

PERSEMBAHAN

Karya diakhir menuntut ilmu ini kupersembahkan pada :

1. Nyawa hidupku….Allah SWT, yang selalu meraih tanganku, memelukku,

dan menggendongku saat terjatuh, thx for faith, hope, love, makasih

karena ternyata Kau lebih menyayangiku hingga membangunkanku lebih

awal.

2. Ibu, apapun yang terjadi syukurilah, ini perasan keringat, air mata, dan

buah tawa anakmu.

3. Kakak - kakakku (Mas Indra & Mas Ryan) ini hasil yang dapat kuraih,

thanks bwt smuanya.

4. Sahabatku Kharisma, terima kasih atas bantuan 3d max nya. Dinar,

Charlie, Ajar, Putro, dan temen-temen lain yang namanya tidak dapat aku

sebutin satu-satu terima kasih atas dukungannya selama menempuh ujian

Tugas Akhir, I LOVE YOU ALL....

Page 7: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

vii

KATA PENGANTAR

Penulisan ini dikerjakan dengan maksud untuk menempuh Tugas Akhir

Desain Interior. Untuk itu penulis tertarik mengambil permasalahan dengan judul

Desain Interior Dental Center Di Surakarta Dengan Pendekatan Konsep All

In One. Di dalam Tugas Akhir ini penulis ingin memberikan suatu usulan bagi

penyediaan sarana untuk melestarikan seni pertunjukan khususnya wayang orang.

Dalam Tugas Akhir ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan bahkan sangat banyak hal – hal yang masih harus penulis pelajari

dalam pembuatan ini. Namun dengan keadaan demikian penulis masih tetap

berharap kiranya bahwa penulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang

memerlukannya.

Begitu juga Tugas Akhir ini tidak terlepas dari banyak dukungan dan

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, dan oleh

karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn, selaku ketua jurusan Desain Interior Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Iik Endang S.W, Ssn, M.Ds selaku pembimbing I sekaligus koordinator Tugas

Akhir jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang senantiasa mengarahkan dan memberikan

penjelasan dengan penuh kesabaran.

3. Bapak Drs. IF Bambang Sulistyono, Sk, MT sebagai pembimbing II mata

kuliah Tugas Akhir yang telah memberi masukan dan arahan kepada penulis

selama mengerjakan Tugas Akhir ini.

Page 8: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

viii

4. Keluargaku yang turut membantu dalam segi material dan spiritual sehingga

Tugas Akhir ini dapat terlaksana.

5. Kakakku tercinta yang memberi dukungan dan bantuan untuk menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

6. Teman-teman seangkatan 2005 yang turut membri dukungan dalam

kelancaran proses studi.

7. Dan pihak-pihak lain yang tidak tersebut tetapi telah turut membantu penulis

dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

penelitian ini. Oleh sebab itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang

bersifat membangun agar dapat lebih baik lagi untuk waktu yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang bersangkutan.

Surakarta, 27 April 2010

Penulis

Page 9: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

ix

INTERIOR DESIGN DENTAL CENTER IN SURAKARTA WITH ALL IN ONE CONCEPT

Swastika Indrahayuningtias,

Iik Endang S.W, Ssn, M.Ds, Drs. IF. B. Sulistyono, Sk, MT. arch,

ABSTRACT Since ancient times is very important health problem. Humans are willing to do anything to keep awake health, including the issue of money. That's why the existence of a health facility that supports the very absolute necessity. With the support of specialist doctors, a change in a medical and diagnostic center that offers a better work force and extensive. Benefits for the patient lies on a faster wait time, doctor's examination is better because it allows patients to consult directly with doctors speaialis in their fields. Even allowing patients to choose their own doctors who want to be selected. Surakarta Dental Center is designed to consider all aspects that have been outlined above. By concentrating on the handling of dental health problems are treated by medical staff / doctors are experts in their field, this form of the Polyclinic which handles a variety of dental health specialist competent and expert in his field. The Dental Center in Surakarta also have a complete pharmacy facilities is designed with self-service system so that the buyer free to buy drugs and medical equipment dentist. Although buyers can purchase their own drugs with self-service system here as well in providing reliable power pharmacists in dispensing medicine. Because there is a pharmacy as one of the facility, visitors who purchase the drug treatment may be all in one location without having to switch places again. So practical and saves time as well as a referral visitors who want to just buy a treatment or medical tools, especially dentistry tools. Various types of medicines and tools available here complete. Existing facilities at the dental center of reception units, namely: a lobby or receptionist, inspection unit, : doctor's examination room, a facility six specialist clinics, inpatient units, consisting of standard rooms, VIP and Suite Room, laboratory units and supporting diagnostic, and pharmacy units covering an area of drug sales. And supporting facilities consisting of: lavatory, pantry, and office manager. All the facilities were intended to meet the needs of visitors will be health, particularly in the dental field. The concept shown in Surakarta Dental Center is a concept all in one where all the activities you want to display related to dental can be found here.

Page 10: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

x

DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP ALL IN ONE

Swastika Indrahayuningtias1,

Iik Endang S.W, Ssn, M.Ds2, Drs. IF. B. Sulistyono, Sk, MT. arch3,

ABSTRAK Sejak zaman dahulu masalah kesehatan sangatlah penting. Manusia bersedia melakukan apapun untuk menjaga agar kesehatannya terjaga, termasuk dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Karena itulah keberadaan sebuah fasilitas kesehatan yang mendukung sangat mutlak diperlukan. Dengan didukung spesialisasi dokter-dokter, sebuah perubahan pada sebuah pusat medis dan diagnostik yang menawarkan daya kerja yang lebih baik dan luas. Keuntungan untuk pasien terletak pada waktu tunggu yang lebih cepat, pemeriksaan dokter yang lebih baik karena memungkinkan pasien dapat berkonsultasi secara langsung dengan dokter speaialis pada bidangnya. Bahkan memungkinkan pasien untuk dapat memilih sendiri tenaga dokter yang ingin dipilih. Dental Center di Surakarta ini dirancang dengan mempertimbangkan semua aspek yang telah dijabarkan di atas tadi. Dengan berkonsentrasi pada penanganan masalah kesehatan gigi yang ditangani oleh tenaga medis / tenaga dokter yang ahli dibidangnya, hal ini berupa adanya poliklinik yang menangani berbagai spesialisasi kesehatan gigi yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya. Adapun Dental Center di Surakarta ini juga terdapat fasilitas apotek lengkap yang dirancang dengan sistem swalayan sehingga pembeli leluasa membeli obat dan peralatan medis dokter gigi. Walaupun pembeli dapat membeli obat sendiri dengan sistem swalayan di sini juga di sediakan tenaga apoteker handal dalam meracik obat. Karena terdapat apotek sebagai salah satu fasilitas , pengunjung yang berobat dapat sekalian membeli obat di satu lokasi tanpa harus berpindah tempat lagi. Sehingga praktis dan menghemat waktu serta menjadi rujukan pengunjung yang ingin sekedar berobat atau membeli alat2 medis terutama alat-alat kedokteran gigi. lebih. Berbagai jenis obat-obatan dan alat-alat tersedia lengkap disini. Fasilitas yang ada pada dental center yaitu unit penerimaan, yaitu : lobby atau resepsionis, unit pemeriksaan, yaitu: ruang pemeriksaan dokter, berupa fasilitas 6 klinik spesialis, unit rawat inap, yang terdiri dari kamar-kamar standart, VIP dan Suite Room, unit laboratorium dan penunjang diagnostik, dan unit apotek yang meliputi area penjualan obat. Serta fasilitas pendukung yang terdiri dari : lavatory, pantry, dan kantor pengelola. Semua fasilitas itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung akan kesehatan, khususnya di bidang gigi. Konsep yang ditampilkan Dental Center di Surakarta adalah konsep all in one dimana segala aktivitas yang ingin ditampilkan yang berhubungan dengan Dental dapat ditemukan disini. ____________________________________________ 1 Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0805029 2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

Page 11: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………..……… i

Persetujuan ………………………………………………………………..……. ii

Pengesahan .......................................................................................................... iii

Pernyataan ........................................................................................................... iv

Motto ..................................................................................................................... v

Persembahan ....................................................................................................... vi

Kata Pengantar ………………………….……………………………………. vii

Abstraksi …………………………………………………………………...…... ix

Daftar Isi ……………………………………………………………………….. xi

Daftar Tabel ........................................................................................................ xv

Daftar Skema ..................................................................................................... xvi

Daftar Gambar ................................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................. 2

C. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

D. Tujuan .................................................................................................. 3

E. Sasaran ................................................................................................. 4

F. Manfaat ................................................................................................ 4

G. Metode Pembahasan .......................................................................... 5

H. Skema Pola Pikir ................................................................................ 8

I. Sistematika Penulisan ......................................................................... 9

Page 12: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xii

BAB II. KAJIAN LITERATUR

1. Tinjauan Umum Surakarta Dental Center ................................ 10

2. Sejarah Dan Perkembangan Dental Center .............................. 11

a) Sejarah Dan Perkembangan ................................................... 11

b) Peralatan Yang Digunakan .................................................... 14

3. Tinjauan Khusus Interior Surakarta Dental Center ............... 18

a) Organisasi Antar Ruang ........................................................ 18

b) Sirkulasi ................................................................................. 29

c) Elemen Pembentuk Ruang ................................................... 31

d) Pelaku Kegiatan ..................................................................... 39

e) Waktu Kegiatan ..................................................................... 39

f) Interior sistem ........................................................................ 40

BAB III. STUDI LAPANGAN

1. Happy Land Medical Centre ...................................................... 49

a) Sejarah Singkat Happy Land Medical Centre ....................... 49

b) Lokasi .................................................................................... 50

c) Aktifitas dan Fasilitas ............................................................ 50

d) Analisa Desain ....................................................................... 52

2. Kharinta Dental Dan Skin Care ................................................. 55

a) Sejarah Singkat Kharinta Dental Dan Skin Care .................... 55

b) Lokasi ...................................................................................... 56

c) Aktifitas dan Fasilitas .............................................................. 56

d) Dokumentasi ............................................................................ 57

3. Dentia Dental Skin Care Centre ................................................. 58

Page 13: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xiii

a) Sejarah Singkat Dentia Dental Skin Care Centre ................... 58

b) Lokasi ...................................................................................... 58

c) Aktifitas dan Fasilitas .............................................................. 58

BAB IV PEMBAHASAN

A. Programming ..................................................................................... 62

1. Definisi Proyek Perancangan ......................................................... 62

2. Asumsi Lokasi ................................................................................ 65

3. Struktur Organisasi ......................................................................... 66

4. Tinjauan Kegiatan .......................................................................... 66

5. Program Kegiatan ........................................................................... 66

6. Pelaku Kegiatan ............................................................................. 73

7. Pola Kegiatan ................................................................................. 73

8. Analisa Kebutuhan Ruang ............................................................. 75

9. Analisa Kegiatan Dan Besaran Ruang ........................................... 77

10. Sistem Organisasi Antar Ruang ................................................... 85

11. Sistem Sirkulasi ........................................................................... 87

12. Pola Hubungan Antar Ruang ....................................................... 89

13. Zoning Dan Grouping .................................................................. 89

14. Zoning Dan Grouping terpilih ..................................................... 93

B. Konsep Perancangan ........................................................................ 95

1. Pola Pikir Desain ........................................................................... 95

2. Ide Gagasan ................................................................................... 96

3. Tema .............................................................................................. 96

4. Suasana Dan Karakter Ruang ......................................................... 97

Page 14: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xiv

5. Pola Penataan Lay Out ................................................................... 98

6. Unsur Pembentuk Ruang ............................................................... 98

7. Furniture .......................................................................................102

8. Bentuk Dan Warna ...................................................................... 102

9. Sistem Interior ............................................................................. 103

10. Sistem Keamanan .......................................................................105

BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 107

A. Kesimpulan .................................................................................... 107

B. Saran ............................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 109

LAMPIRAN ..................................................................................................... 110

Page 15: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Bahan Yang Mengganggu Kesehatan Manusia .......................... 43

Tabel 4.1. Analisa Kebutuhan Ruang Direktur ............................................. 75

Tabel 4.2. Analisa Kebutuhan Ruang Pasien ................................................ 75

Tabel 4.3. Analisa Kebutuhan Ruang Dokter ............................................... 76

Tabel 4.4. Analisa Kebutuhan Ruang Suster ................................................. 76

Tabel 4.5. Analisa Kebutuhan Ruang Apoteker ............................................ 77

Tabel 4.6. Besaran Ruang Lobby .................................................................. 78

Tabel 4.7. Besaran Ruang Suster .................................................................. 79

Tabel 4.8. Besaran Ruang Direktur .............................................................. 80

Tabel 4.9. Besaran Ruang Klinik Spesialis .................................................. 81

Tabel 4.10. Besaran Ruang Rawat Inap ......................................................... 83

Tabel 4.11. Besaran Ruang Operasi Dan Laboratorium ................................. 84

Tabel 4.12. Besaran Ruang Apotek ................................................................. 84

Tabel 4.13. Besaran Ruang Pantry .................................................................. 84

Tabel 4.14. Besaran Ruang Lavatoty .............................................................. 84

Tabel 4.15. Tabel Alternatif Organisasi Ruang ............................................... 85

Tabel 4.16. Analisa Bahan Dan Kegunaan Lantai .......................................... 99

Tabel 4.17. Analisa Bahan Dan Kegunaan Dinding ..................................... 100

Tabel 4.18. Analisa Bahan Dan Kegunaan Ceiling ...................................... 102

Page 16: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xvi

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Skema Pola Pikir ............................................................................ 8

Skema 2.1. Skema Pencemaran Udara Dalam Bangunan ............................... 42

Skema 2.2 Skema Rantai Bahan Bangunan ................................................... 46

Skema 4.1. Skema Struktur Organisasi ........................................................... 66

Skema 4.2. Skema Pola Kegiatan Direktur ..................................................... 73

Skema 4.3. Skema Pola Kegiatan Dokter ....................................................... 73

Skema 4.4. Skema Pola Kegiatan Pasien ........................................................ 74

Skema 4.5. Skema Pola Kegiatan Suster ........................................................ 74

Skema 4.6. Skema Pola Kegiatan Apoteker ................................................... 74

Skema 4.7. Skema Pola Pikir Perancangan .................................................... 95

Page 17: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Perawatan Gigi Yang Dilakukan Oleh Dokter Gigi .................... 12

Gambar 2.2. Operasi Bedah Mulut ................................................................... 13

Gambar 3.3. Hasil Sinar- X Gigi ...................................................................... 14

Gambar 2.4. Dental Chair ................................................................................. 15

Gambar 2.5. Sterilisator Elektrik ...................................................................... 15

Gambar 2.6. Sendok Cetak ............................................................................... 16

Gambar 2.7. Air Compressor ............................................................................ 16

Gambar 2.8. Dental X-Ray Unit ....................................................................... 17

Gambar 2.9. Curing Light ................................................................................. 17

Gambar 2.10. Alat Pelengkap ............................................................................. 17

Gambar 2.11. Organisasi Terpusat ..................................................................... 18

Gambar 2.12. Organisasi Terpusat Pada Gereja ................................................. 19

Gambar 2.13. Organisasi Linier .......................................................................... 20

Gambar 2.14. Lay Out Dengan Organisasi Linier .............................................. 21

Gambar 2.15. Eksterior Dengan Organisasi Linier ............................................. 22

Gambar 2.16. Organisasi Radial ......................................................................... 23

Gambar 2.17. Perkembangan Organisasi Radial ................................................ 24

Gambar 2.18. Organisasi Cluster ........................................................................ 25

Gambar 2.19. Organisasi Cluster Dengan Pola Berkelompok ............................ 26

Gambar 2.20. Organisasi Cluster Dengan Sumbu Simetris ................................ 26

Gambar 2.21. Organisasi Grid ............................................................................ 27

Gambar 2.22. Pola Garis Sejajar Pada Organisasi Grid ..................................... 27

Gambar 2.23. Struktur Rangka Arsitektur Pada Pola Organisasi Grid ............... 28

Page 18: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xviii

Gambar 2.24. Perubahan Yang Dapat Terjadi Pada Organisasi Grid ................. 29

Gambar 2.25. Macam – Macam Pola Sirkulasi .................................................. 31

Gambar 2.26. Penggunaan Lavatory Oleh Kaum Difabel .................................. 47

Gambar 2.27. Masalah Yang Sering Timbul Dalam Bangunan ......................... 48

Gambar 3.1. Fasad Happy Land Medical Centre .............................................. 49

Gambar 3.2. Dental Art Center ......................................................................... 51

Gambar 3.3. Area Apotek Dan Area Tunggu ................................................... 51

Gambar 3.4. Laboratorium Penunjang Diagnostik ........................................... 52

Gambar 3.5. Area Lobby Dan Resepsionis ....................................................... 52

Gambar 3.6. Instalasi Farmasi ........................................................................... 53

Gambar 3.7. Area Tunggu Klinik ..................................................................... 53

Gambar 3.8. Fasad Kharinta Dental Dan Skin Care ......................................... 55

Gambar 3.9. Kajian Lokasi ............................................................................... 56

Gambar 3.10. Aktivitas Penanganan Medis Gigi ............................................... 56

Gambar 3.11. Resepsionis Sebagai Area Penerimaan ........................................ 57

Gambar 3.12. Koridor Yang Juga Berfungsi Senagai Ruang Tunggu ............... 57

Gambar 3.13. Dental Implant ............................................................................. 59

Gambar 3.14. Kosmetika Gigi ............................................................................ 59

Gambar 3.15. Ruang Sterilisasi .......................................................................... 60

Gambar 3.16. Digital Panoramic Dan Cephalometry Rontgent ......................... 61

Gambar 3.17. Area Lobby Dan Ruang Tunggu ................................................. 61

Gambar 4.1. Peta Kota Surakarta ..................................................................... 65

Gambar 4.2. Gigi Orthodonsia ......................................................................... 70

Gambar 4.3. Kondisi Gigi Dengan Penyakit Periodontal ................................. 71

Page 19: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

xix

Gambar 4.4. Zona Sirkulasi Lobby .................................................................. 78

Gambar 4.5. Lebar Lintasan Publik Utama ...................................................... 79

Gambar 4.6. Literatur Pos Perawat ................................................................... 80

Gambar 4.7. Literatur Klinik Gigi .................................................................... 81

Gambar 4.8. Literatur Ruang Rawat Inap ......................................................... 83

Gambar 4.9. Literatur Ruang Operasi ............................................................... 84

Gambar 4.10. Sistem Sirkulasi ........................................................................... 88

Gambar 4.11. Pola Hubungan Antar Ruang ....................................................... 89

Gambar 4.12. Zoning Lantai 1 ............................................................................ 91

Gambar 4.13. Zoning Lantai 2 ............................................................................ 92

Gambar 4.14. Zoning Terpilih Lantai 1 ............................................................. 93

Gambar 4.15. Zoning Terpilih Lantai 2 ............................................................. 93

Gambar 4.16. Grouping Terpilih Lantai 1 ......................................................... 94

Gambar 4.17. Grouping Terpilih Lantai 2 ......................................................... 94

Page 20: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejak zaman dahulu masalah kesehatan sangatlah penting. Manusia bersedia

melakukan apapun untuk menjaga agar kesehatannya terjaga, termasuk dengan

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika jenis penyakit yang diderita

termasuk penyakit yang berbahaya. Karena itu masalah kesehatan seringkali

dikaitkan dengan masalah ekonomi, semakin tinggi ekonomi seseorang maka

semakin tinggi pula jaminan kesehatan mereka. Karena mereka menganggap

dengan ekonomi mapan, mereka dapat membiayai semua biaya pengobatan

penyakit mereka sehingga kesehatan mereka dapat lebih terjamin.

Karena itulah keberadaan sebuah fasilitas kesehatan yang mendukung sangat

mutlak diperlukan. Dengan didukung spesialisasi dokter-dokter, sebuah perubahan

pada sebuah pusat medis dan diagnostik yang menawarkan daya kerja yang lebih

baik dan luas. Keuntungan untuk pasien terletak pada waktu tunggu yang lebih

cepat, pemeriksaan dokter yang lebih baik karena memungkinkan pasien dapat

berkonsultasi secara langsung dengan dokter speaialis pada bidangnya. Bahkan

memungkinkan pasien untuk dapat memilih sendiri tenaga dokter yang ingin

dipilih.

Surakarta Dental Center dirancang dengan mempertimbangkan semua aspek

yang telah dijabarkan di atas tadi. Dengan berkonsentrasi pada penanganan

masalah kesehatan gigi yang ditangani oleh tenaga medis / tenaga dokter yang ahli

Page 21: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

2

2

dibidangnya, hal ini berupa adanya poliklinik yang menangani berbagai

spesialisasi kesehatam gigi yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya.

Selain perancangan klinik dan fasilitasnya, perancangan interior lebih

difokuskan pada lobby, apotek, dan fasilitas kamar inap meliputi standart, VIP

dan Suite Room. terdapat beberapa fasilitas penunjang medis lainnya antara lain,

radiology (X-Ray dan CT-Scan).

Adapun di Surakarta Dental Center terdapat sistem apotek yang lengkap

yang dirancang dengan sistem swalayan sehingga pembeli leluasa membeli obat

dan peralatan medis dokter gigi. Walaupun pembeli dapat membeli obat sendiri

dengan sistem swalayan di sini juga di sediakan tenaga apoteker handal dalam

meracik obat. Karena terdapat apotek sebagai salah satu fasilitas , pengunjung

yang berobat dapat sekaligus membeli obat di satu lokasi tanpa harus berpindah

tempat lagi. Sehingga praktis dan menghemat waktu serta menjadi rujukan

pengunjung yang ingin sekedar berobat atau membeli alat-alat medis terutama

alat-alat kedokteran gigi serta berbagai macam jenis obat-obatan tersedia lengkap

disini.

Untuk itulah Surakarta Dental Center nantinya diharapkan menjadi fasilitas

medis yang terlengkap dan modern serta dengan kualitas yang terbaik yang ada di

Jawa Tengah.

B. BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada perancangan interior Surakarta Dental Center

meliputi:

1. Fasilitas utama

yang terdiri dari :

Page 22: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

3

3

a) Unit penerimaan, yaitu : lobby atau resepsionis.

b) Unit pemeriksaan, yaitu: ruang pemeriksaan dokter, berupa fasilitas

6 klinik spesialis.

c) Unit rawat inap, yang terdiri dari kamar-kamar standart, VIP dan

Suite Room.

d) Unit laboratorium dan penunjang diagnostik.

e) Unit apotek yang meliputi area penjualan obat.

2. Fasilitas pendukung

Yang terdiri dari : lavatory, pantry, dan kantor pengelola.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka

rumusan masalah pokok yang dikaji dalam desain interior Surakarta Dental

Center adalah :

Bagaimana mendesain interior lobby, apotek, klinik spesialis dan kamar inap

pada Surakarta Dental Center yang sesuai dengan konsep all in one dimana

segala aktivitas yang berhubungan dengan dental dapat ditemukan disini ?

D. TUJUAN

Berkaitan dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah dirumuskan

di atas maka Desain Interior Surakarta Dental Center adalah:

1. Tujuan umum :

Mendesain bangunan ini sebagai suatu tempat yang menyediakan suatu

fasilitas kesehatan, dari proses pemeriksaan hingga ke proses penyediaan

obat-obatan khususnya bidang dental.

Page 23: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

4

4

2. Tujuan khusus :

Mendesain interior lobby, apotek, klinik spesialis dan kamar inap pada

Surakarta Dental Center yang sesuai dengan konsep all in one dimana

segala aktivitas yang ingin ditampilkan yang berhubungan dengan dental

dapat ditemukan disini.

E. SASARAN

Sasarannya pada Surakarta Dental Center adalah bagi semua pengunjung

usia anak-anak hingga dewasa dengan masalah gigi yang memerlukan bantuan

tenaga medis gigi dan kebutuhan akan alat-alat penunjang kesehatan gigi.

F. MANFAAT

Hasil perancangan nanti diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi

pihak-pihak sebagai berikut :

1. Bagi Dental Center

Memberikan pengetahuan tentang segi penataan atau tata letak yang sesuai

dengan keadaan ruang. Selain itu dapat memberikan pengetahuan mengenai

segi kenyamanan dari pengisi ruang, baik pengisi ruang utama maupun

pengisi ruang tambahan yang dimaksudkan agar memberikan situasi yang

kondusif dalam melakukan aktivitas bagi para penghuninya.

2. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai penataan interior dalam

mewujudkan kenyamanan pada suatu dental center.

3. Bagi Dunia Akademik

Page 24: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

5

5

Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi penataan interior

berdasarkan praktisi ilmu akademis.

4. Bagi Mahasiswa

Mampu merancang sebuah dental center yang meliputi konsep all in one,

unsur penataan interior dan interior sistem yang sesuai dengan aktivitas yang

berlangsung di dalamnya.

G. METODE PEMBAHASAN

Pada Perancangan Desain Interior Surakarta Dental Center, metode yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Lokasi Survey

Penulis melakukan beberapa survey sebagai langkah awal dalam

Perancangan Desain Interior Dental Center. Survey dilaksanakan di:

a. Happy Land Medical Center

Survey dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Januari 2009 di Happy Land

Medical Center, Jogjakarta. Survey berlangsung sejak pukul 10.00 - 14.00

WIB.

b. Rumah Sakit Islam Klaten Cabang Cawas

Survey dilaksanakan pada hari Sabtu, 02 Januari 2010 di poliklinik gigi

pada Rumah Sakit Islam Klaten Cabang Cawas. Survey berlangsung sejak

pukul 09..00 – 14.00 WIB.

c. Klinik pribadi Drg. Refnidyana

Survey dilaksanakan pada hari Senin, 4 Januari 2010 di Klinik pribadi

Drg. Refnidyana. Survey berlangsung sejak pukul 07.00 – 09.00 WIB.

d. Kharinta Dental dan Skin Care

Page 25: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

6

6

Survey dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Desember 2009 di Kharinta Dental

dan Skin Care, Bintaro Jakarta.

e. Dentia Dental Care Center

Survey dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Desember 2009 di Dentia Dental

Care Center yang berlokasi Ruko Sentra Bisnis no.A7, Jl. Tanjung Duren

Raya, Jakarta Barat.

2. Bentuk dan strategi penelitian

Bentuk penelitian yang sesuai dalam Desain Interior Dental Center di

Surakarta adalah bentuk penelitian deskriptif. Dengan bentuk penelitian

deskriptif akan didapatkan informasi secara deskripsi yang akan bermanfaat

dalam proses Desain Interior Dental Center di Surakarta.

3. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam proses Desain Interior Dental

Center di Surakarta antara lain:

a. Informan

Data diperoleh dari dokter gigi yang berhubungan langsung dengan

masalah kesehatan gigi.

b. Referensi buku

Buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan seputar dokter gigi

yang bermanfaat dan dapat menjadi sumber data bagi penulis dalam proses

penyusunan perencanaan proyek.

4. Teknik pengumpulan data

Page 26: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

7

7

Metode yang digunakan dalam Desain Interior Dental Center di

Surakarta adalah metode kualitatif deskriptif sehingga pengumpulan data

dilakukan dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan

mengajukan pertanyaan secara lisan kepada sumber data, dan sumber data

memberikan jawaban secara lisan pula (Nurkancana, 1993, h. 61). Bungin

(2001, h.133) mengemukakan bahwa wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang

yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara. Dengan melakukan wawancara terhadap informan, maka akan

diperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai data atau informasi

pendukung dalam proses Desain Interior Dental Center di Surakarta.

b. Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap suatu objek dalam

suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis

tentang hal-hal tertentu yang diamati. Pengamatan langsung tersebut dapat

berupa kegiatan melihat, mendengar, dan lain-lain (Nurkancana, 1993, h.

35).

Dalam Desain Interior Dental Center di Surakarta, penulis

melakukan obeservasi secara langsung ke tempat yang dijadikan sebagai

lokasi survey.

H. SKEMA POLA PIKIR

Page 27: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

8

8

( Skema 1.1: Skema Pola Pikir ) Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2002;96

I. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika pembahasan dalam Desain Interior Dental Center di Surakarta

adalah sebagai berikut:

1. BAB I

Page 28: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

9

9

Berisi tahap pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah,

tujuan dan sasaran, metodologi serta sistematika pembahasan.

2. BAB II

Berisi tahap kajian pustaka meliputi landasan teori yang akan dijadikan dasar

untuk mencapai tujuan perancangan.

3. BAB III

Pada tahap ini, berisi hasil survey yang berhubungan dengan proyek yang

akan dikerjakan disajikan dalam bentuk deskripsi.

4. BAB IV

Berisi tahap konsep perancangan merupakan uraian ide atau konsep yang

melatarbelakangi proses perencanaan dan perancangan proyek.

5. BAB V

Berisi tahap kesimpulan meliputi hasil temuan dari analisis data, evaluasi

konsep desain interior, serta keputusan akhir desain dan beberapa saran dari

penulis.

Page 29: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

10

10

BAB II

TINJAUAN TEORI

KAJIAN LITERATUR

1. Tinjauan Umum Dental Center

a) Dental Center adalah pusat fasilitas kesehatan yang melayani jasa

kesehatan khususnya kesehatan gigi.

b) Kedokteran gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan

penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau

dengan pembedahan. Seseorang yang mempraktekkan ilmu kedokteran

gigi disebut sebagai dokter gigi

( http://www.wikipedia.com )

Dental center, berasal dari bahasa inggris yaitu dental dan center. dental

yang mempunyai arti gigi sedangkan center adalah pusat.

Jadi dental center mempunyai definisi pusat kesehatan tempat berobat

khususnya masalah kesehatan gigi.

( oxford learner’s pocket dictionary fourth edition page 66-274)

c) Surakarta adalah juga disebut sala atau solo adalah nama sebuah kota di

provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Di Indonesia, Surakarta merupakan kota

peringkat kesepuluh terbesar ( setelah Yogyakarta ). Sisi timur kota ini

dilewati sungai yang terabadikan dalam satu lagu keroncong Bengawan

Solo. Kota ini dulu tempat kedudukan dari residen yang membawahi

Karesidenan Surakarta di masa awal kemerdekaan. Posisi ini sekarang

dihapuskan dan menjadi “daerah pembantu gubernur”. Kota Surakarta

Page 30: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

11

11

memiliki semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih,

Sehat, Rapi, Indah.

Solo juga memiliki slogan pariwisata Solo the Spirit of Java yang

diharapkan bisa membangun pandangan kota Solo sebagai pusat

kebudayaan Jawa.

( http://www.wikipedia.com )

d) Pengertian Surakarta Dental Center adalah pusat kesehatan khusus gigi

yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang lengkap.

2. Sejarah Dan Perkembangan Dental Center

a) Sejarah Dan Perkembangan Kedokteran Gigi

Para ahli arkeologi yang mempelajari fosil manusia dari Mehrgarh,

Pakistan, menemukan bahwa masyarakat lembah Indus dari masa 3300

SM telah memiliki pengetahuan tentang kedokteran gigi. Seorang

antropologi bernama Profesor Andrea Cucina dari Universitas Missouri

Columbia membuktikan temuan ini saat membersihkan gigi salah satu

fosil manusia tersebut.

Beberapa informasi ditemukan dalam Edwin Smith Papyrus pada

tahun 300 SM dan terkandung di dalamnya beberapa tindakan perawatan

gigi. Ebers Papyrus juga menjelaskan perawatan yang serupa. Sisa-sisa

peninggalan fosil manusia kuno Mesir dan Greco-Romans menunjukkan

beberapa tindakan percobaan awal pembuatan gigi tiruan dan bedah mulut.

Page 31: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

12

12

( Gambar 2 .1 : Perawatan Gigi Yang Dilakukan Oleh Dokter Gigi )

Sumber : www.wikipedia.com

Sarjana Yunani yaitu Hipokrates dan Aristoteles menulis tentang

pola erupsi (munculnya) gigi, bahaya karies dan penyakit gusi, pencabutan

gigi dengan tang, serta penggunaan kawat untuk merawat gigi yang labil

dan rahang yang patah. Penulis jurnal kesehatan zaman Romawi Cornelius

Celsus menulis tentang perkembangan penyakit ganas dalam mulut serta

penggunaan zat yang menggunakan bahan narkotika dalam perawatan

kedokteran gigi.

Buku pertama yang fokus membahas tentang kedokteran gigi adalah

"Artzney Buchlein" yang terbit tahun 1530. Dan buku pertama dalam

bahasa Inggris adalah buku "Operator for the Teeth" oleh Charles Allen

yang terbit pada tahun 1685. Ilmu kedokteran gigi berkembang pesat pada

rentang waktu 1650 – 1800 yang merupakan fondasi dasar ilmu

kedokteran gigi moderen. Disebutkan bahwa seorang ahli medis bernama

Pierre Fauchard yang memulainya. Diantara banyak gagasan beliau adalah

penggunaan secara intensif dental prothesis (gigi palsu), perkenalan

Page 32: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

13

13

penambalan gigi untuk perawatan karies, dan pernyataan bahwa gula atau

karbohidrat merupakan penyebab utama karies.

Praktek kedokteran gigi umum meliputi tindakan prefentif, promotif,

kuratif dan rehabilitatif terhadap kondisi gigi dan mulut individu ataupun

masyarakat.

( Gambar 2 .2 : Operasi Bedah Mulut ) Sumber www.wikipedia.com

Tindakan perawatan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi

umum antara lain penambalan gigi berlubang, pembersihan karang gigi,

pencabutan gigi, pembuatan gigi tiruan.

Seorang dokter gigi seringkali menggunakan sinar-x dalam

menegakkan diagnosa. Hal ini dimaksudkan seringkali untuk beberapa

kasus gigi yang bermasalah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,

sehingga untuk menentukan diagnosa perlu digunakan proses sinar – x

untuk ketepatan diagnosa.

Page 33: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

14

14

( Gambar 2.3 : Hasil Sinar – x Gigi ) Sumber :www.wikipedia.com

Dalam perkembangannya kedokteran gigi terbagi menjadi 6 bidang

spesialisasi, yaitu sbb:

1. Bedah mulut.

2. Endodonsia (konservasi gigi).

3. Ortodonsia (estetika gigi).

4. Pedodonsia atau gigi anak (children’s dentist).

5. Periodonsia (karang gigi, gusi berdarah).

6. Prostodonsia (pembuatan gigi palsu)

b) Peralatan Yang Digunakan

Peralatan standart yang sering digunakan antara lain:

1. Dental Chair

Setiap ruang praktek dokter gigi wajib terdapat dental chair. Karena

alat ini merupakan alat utama yang digunakan para dokter gigi dalam

melakukan tindakan medis pada pasien.

Page 34: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

15

15

( Gambar 2.4 : Dental Chair ) Sumber :www.google.com

2. Sterilisator Elektrik

Sebagai alat suplai tenaga listrik dalam pengoperasian peralatan yang

memerlukan arus listrik.

( Gambar2. 5 : Sterilisator Elektrik ) Sumber :www.google.com

3. Sendok Cetak

Digunakan untuk membuat cetakan replika bentuk gigi yang

memerlukan bantuan medis, misalnya pemasangan gigi palsu dan

kawat gigi.

Page 35: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

16

16

( Gambar 2.6 : Sendok Cetak ) Sumber :www.google.com

4. Air Compressor Untuk Dental Unit

Alat yang berisi tekanan udara yang digunakan untuk pengoperasian

alat yang berfungsi meniupkan udara tekanan tinggi agar kotoran yang

terselip di lubang atau sela-sela gigi dapat dibersihkan.

( Gambar 2.7 : Air Compressor ) Sumber :www.google.com

5. Dental X-Ray Unit

Beberapa dokter sering menggunakan X-Ray hal ini dikarenakan untuk

beberapa kasus beberapa bagian gigi yang tersembunyi misalnya di

bawah gigi dan hanya dapat dilihat melalui X-Ray.

Page 36: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

17

17

( Gambar 2.8 : Dental X-Ray Unit ) Sumber :www.google.com

6. Curing Light ( bor gigi )

( Gambar 2.9 : Curing Light ) Sumber :www.google.com

7. Alat Untuk membersihkan dalam mulut

( Gambar 2.10 : Alat pelengkap ) Sumber :www.google.com

Page 37: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

18

18

3. Tinjauan Khusus Interior Surakarta Dental Center

a) Organisasi Antar Ruang

Penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif

dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu

organisasi bangunan. Keputusan mengenai jenis organisasi yang harus

digunakan dalam situasi khusus akan tergantung pada: kebutuhan atas

program bangunan, seperti pendekatan fungsional persyaratan ukuran,

klasifikasi hirarki ruang-ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan

atau pemandangan. Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan

membatasi bentuk atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin

merangsang organisasi tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran

tertentu tentang tapaknya dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya (Ching,

2000,188)

Menurut Francis D.K. Ching terdapat lima bentuk organisasi ruang,

yaitu:

1) Organisasi Terpusat

Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang

terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah

ruang pusat yang luas dan dominan.

( Gambar 2.11 : Organisasi Terpusat )

Sumber : Ching, 2000, hal 193

Page 38: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

19

19

Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya

berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan

sejumlah ruang sekunder di sekelilingya.

Ruang-ruang sekunder dari suatu organisasi mungkin setara satu

sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran, serta menciptakan suatu

konfigurasi keseluruhan yang secara geometri teratur dan simetris

terhadap dua sumbu atau lebih.

( Gambar 2.12 : Organisasi Terpusat pada Gereja )

Sumber : Ching, 2000, hal 205

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal

bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan

individu akan fungsi, menunjukkan kepentingan relatif, atau lingkungan

suasana sekitarnya. Perbedaan antara ruang-ruang sekunder juga

memungkinkan bentuk dari organisasi terpusat untuk menanggapi kondisi

lingkungan tapaknya.

Apabila bentuk organisasi terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-

kondisi pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan

ketegasan salah satu ruang sekunder sebagai gerbang masuk.

Page 39: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

20

20

Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin

berbentuk radial, lup atau Spiral. Walaupun hampir dalam setiap kasus

pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat.

Organisasi-organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif

padat dan secara geometric teratur dapat digunakan untuk menetapkan

titik-titik atau “tempat-tempat” di dalam ruangan, menghentikan kondisi-

kondisi aksial, dan berfungsi sebagai suatu obyek di dalam daerah atau

volume ruang yang tetap.

2) Organisasi Linier

Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang.

Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain

atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.

Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang

serupa dalam hal ukuran, bentuk dan fungsi. Organisasi ini juga dapat

terdiri dari ruang linier tunggal yang menurut panjangnya mengorganisir

sederetan ruang-ruang sepanjang bentangnya yang berbeda ukuran, bentuk

atau fungsi. Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di sepanjang

rangkaian tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.

( Gambar 2.13 : Organisasi Linier )

Sumber : Ching, 2000, hal 224

Page 40: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

21

21

Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting

keberadaannya terhadap organisasi dapat terjadi di manapun sepanjang

rangkaian linier dan kepentingannya ditegaskan oleh ukuran maupun

bentuknya. Kepentingan juga dapat ditekankan menurut lokasinya: (1)

pada ujung rangkaian linier, (2) keluar dari organisasi linier, (3) pada

titik-titik belok bentuk linier yang terpotong-potong.

( Gambar 2.14 : Lay Out Dengan Organisasi Linier )

Sumber : Ching, 2000, hal 227

Karena panjang karakterya, organisasi linier menunjukkan suatu

arah, dan menggambarkan gerak, perluasan dan perturnbuhan. Untuk

membatasi pertumbuhannya, organisasi-organisasi linier dapat

dihentikan oleh suatu bentuk atau ruang yang dominan, dengan

adanya tempat masuk yang menonjol dan tegas, atau

penggabungan dengan bentuk bangunan lain atau karena keadaan

topografi

Bentuk organisasi linier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi

terhadap bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini dapat disesuaikan

dengan adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu badan air

atau sebatang pohon, atau mengarahkan ruang-ruangnya untuk

Page 41: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

22

22

memperoleh sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat lurus,

bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal

sepanjang tapaknya, diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak

seperti sebuah menara.

Bentuk organisasi linier dapat berhubungan dengan bentu-bentuk

lain di dalam lingkupnya dengan: (1) menghubungkan dan mengorganisir

bentuk-bentuk di sepanjang bentangnya, (2) berfungsi sebagai dinding atau

penahan untuk memisahkan ruang menjadi daerah yang berbeda. (3)

mengelilingi dan melingkupi bentuk-bentuk ke dalam sebuah daerah

ruang.

Bentuk-bentuk lengkung dan bersegmen pada organisasi-organisasi

linier melingkupi daerah ruang eksterior pada sisi cekungnya dan

mengarahkan ruang-ruangnya menghadap ke pusat daerah. Pada sisi

cembungnya, bentuk-bentuk ini tampak menghadang dan memisahkan ruang

di hadapannya terhadap lingkungannya.

( Gambar 2.15 : Eksterior Dengan Organisasi Linier )

Sumber : Ching, 2000, hal 235

Page 42: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

23

23

3) Organisasi Radial

Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik organisasi

terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang

dominan di mana sejumlah organisasi linier berkembang menurut arah

jari-jarinya. Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang

introvert yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka

sebuah organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang

mengembang keluar lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk

ini dapat meluas dam menggabungkan dirinya pads unsur-unsur atau

benda-benda tertentu pada tapaknya.

( Gambar 2.16 : Organisasi Radial )

Sumber : Ching, 2000, hal 241

Seperti pada organisasi-organisasi terpusat, ruang pusat pada suatu

organisasi radial pada umumnya bebentuk teratur. Lengan-lengan linier di

mana ruang pusat menjadi porosnya, mungkin mirip satu sama lain dalam

hal bentuk dan paniang dan mempertahankan keteraturan bentuk organisasi

secara keseluruhan.

Page 43: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

24

24

Lengan-lengan radialnya juga dapat berbeda satu sama lain untuk

menanggapi kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi dan konteksnya.

Variasi tertentu dari orgarisasi radial adalah pola baling-baling di mana

lengan-lengan liniernya berkembang dari sisi sebuah ruang pusat berbentuk

segi empat atau bujur sangkar. Susunan ini menghasilkan suatu pola

dinamis yang secara visual mengarah kepada gerak berputar mengelilingi

ruang pusatnya.

( Gambar 2.17 : Perkembangan Organisasi Radial )

Sumber : Ching, 2000, hal 245

4) Organisasi Cluster

Untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian Organisaai

dalam bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan pendekatan fisik

untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. sering kali

organisasi ini terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki

fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud

dan orientasi. sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di dalam

komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya,

Page 44: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

25

25

tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau

alat penata visual seperti kesimetrisan atau sebuah sumbu. Karena polanya

tidak berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk suatu organisasi

kelompok bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan

perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya.

( Gambar 2.18 : Organisasi Cluster yang Bersifat Fleksibel)

Sumber : Ching, 2000, hal 252

Ruang-ruang kelompok atau cluster dapat diorganisir terhadap

suatu titik tempat masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang

rnelaluinya. Ruang-ruang dapat juga dikelompokkan berdasarkan luas

daerah atau volume ruang tertentu. Pola ini serupa dengan organisasi

terpusat, tetapi kurang dalam hal kepadatan dan keteraturan geometri

akhirnya. Ruang-ruang suatu organisasi kelompok dapat juga dimasukkan

dalam suatu daerah atau volume ruang yang telah dibentuk.

Page 45: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

26

26

( Gambar 2.19 : Organisasi Cluster Dengan Pola Berkelompok)

Sumber : Ching, 2000, hal 255

Karena tidak adanya tempat utama di dalam pola organisasi

berbentuk kelompok, maka tingkat kepentingan sebuah ruang harus

ditegaskan lagi melalui ukuran, bentuk atau orientasi di dalam polanya.

Kondisi simetris, atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat

atau menyatukan bagian-bagian suatu oerganisasi kelompok dan membantu

menegaskan pentingnya suatu ruang sekelompok ruang atau dalam

organisasi.

( Gambar 2.20 : Organisasi Cluster Dengan Sumbu Simetris)

Sumber : Ching, 2000, hal 257

Page 46: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

27

27

5) Organisasi grid

Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana

posisinya dalam ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang

grid tiga dimensi.

( Gambar 2.21 : Organisasi Grid)

Sumber : Ching, 2000, hal 259

Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak

lurus yang membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya.

Apabila diproyeksikan dalam dimensi ketiga, maka pola grid berubah

menjadi satu set ruang unit modular berulang.

( Gambar 2.22 : Pola Garis Sejajar Pada Organisasi Grid)

Sumber : Ching, 2000, hal 261

Page 47: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

28

28

Kekuatan yang mengorganisir suatu grid dihasilkan dari

keteraturan dan kontinuitas pola-polanya yang meliputi unsur-unsur yang

diorganisir.pola-pola ini membuat menjadi satu set atau daerah titik-titik

dan garis-garis referensi yang stabil dalam ruang dimana ruang-ruang

organisasi grid daerah yang walaupun berbeda dalam hal ukuran, bentuk,

atau fungsi, dapat membagi hubungan bersama.

( Gambar 2.23 : Struktur Rangka Arsitektur Pada Organisasi Grid)

Sumber : Ching, 2000, hal 265

Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh sistem

struktur rangka dari kolom dan balok. Dalam daerah grid ini, ruang-ruang

dapat terbentuk sebagai beberapa daerah-daerah terisolir atau sebagai

pengulangan modul grid. Tanpa melihat penempatannya dalam suatu daerah,

ruang-ruang ini, jika dipandang sebagai bentuk-bentuk positif, akan

menciptakan set kedua berupa ruang-ruang negatif.

Karena sebuah grid tiga dirnerrsi terdiri dari unit-unit ruang

modular yang berulang, maka organisasi ini dapat dikurangi, ditambahkan,

atau dilapisi, dan identitasnya sebagai sebuah grid tetap dipertahankan

dengan kemampuan untuk mengorganisir ruang-ruang. Manipulasi bentuk

Page 48: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

29

29

demikian dapat digunakan untuk rnenyewakan sebuah bentuk grid terhadap

tapaknya, menetapkan tempat masuk atau ruang keluar atau

memungkinkan pertumbuhan dan perluasan.

Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan khusus mengenai

dimensi ruang-ruangnya atau untuk menegaskan daerah ruang untuk

sirkulasi atau pelayanan, suatu grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu

atau dua arah. perubahan dimensi ini akan menimbulkan suatu hirarki

rnodul-modul yang dibedakan oleh ukuran, proporsi dan lokasinya.

Sebuah grid dapat mengalami perubahan-perubahan bentu yang

lain. Bagian-bagian grid dapat bergeser untuk mengubah kontinuitas visual

maupun kontinuitas ruang melampaui daerahnya. Pola grid dapat diputus

untuk membentuk ruang utama atau menampung bentuk-bentuk alami

tapaknya. Sebagian dari grid dapat dipisahkan dan diputar terhadap sebuah

titik dalam pola dasarnya. Lewat dari derahnya, grid dapat mengubah

kesannya dari suatu pola titik ke garis, ke bidang, dan akhirnya ke ruang

( Gambar 2.24 : PerubahanYang Dapat Terjadi Pada Organisasi Grid)

Sumber : Ching, 2000, hal 2695

b) Sirkulasi

1) Linier

Page 49: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

30

30

Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat

menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu deret ruang-ruang. Di

samping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah,

memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).

2) Radial

Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkermbang

dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersarna.

3) Spiral (berputar)

Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus,

yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang

berubah

4) Grid

Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang Saling

berpotonqan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau

kawasan-kawasan ruang segi empat.

5) Jaringan

Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang

menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

6) Komposit (gabungan)

Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya membuat

kombinasi dari pola-pola di atas. Hal terpenting dalam setiap pola

adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan atau kamar, serta tempat

untuk sirkulasi vertikal berupa tangga-tangga, landaian, danelevator.

Semua bentuk titik pusat ini memberikan kejelasan jalur

Page 50: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

31

31

pergerakan melalui bangunan dan menyediakan kesempatan untuk berhenti

sejenak, beristirahat, dan menentukan orientasi. Untuk menghindari

timbulnya orientasi yang membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara

jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala,

bentuk, panjang, serta penempatannya.

( Gambar 2.25 :Macam-Macam Pola Sirkulasi )

Sumber : Ching, 2000, hal 239

c) Elemen Pembentuk Ruang

1) Lantai

Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan

langsung dengan beban. baik beban mati maupun behan hidup atau

bergerak. Lantai harus kuat mendukung heban-behan yang datang dari

benda perabot , manusia yang ada di dalam ruang dan

sebagainya. Sehingga lantai dituntut selalu kuat memikul beban,

Page 51: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

32

32

kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan lantai seperti: kayu, batu alam

atau buatan, logam, beton dan sebagainya.

Dalam merencanakan lantai ruang pertemuan perlu diperhatikan

beberapa hal yaitu

a) Fungsi Lantai

Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk

aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan di atasnya dan sebagai

alas dari suatu ruang.

b) Sifat Lantai

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan

fungsinya. Lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang,

yaitu dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian

lantai. Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen.

c) Karakter Lantai

La n t a i d a p a t m e ne n tu k an k a r ak t e r r u a n g , ya i tu

d e n ga n m e n ggu n aka n b e n tu k -b e n tu k pemilihan bahan, pola

maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang

ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat,

ringan. luas, sempit, dan sebagainya.

d) Konstruksi Lantai

K o ns t r uk s i lantai perlu memperhatikan bagaimana

bahan lantai dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai

sehingga tidak menimbulkan kelembaban atau menimbulkan

panas yang berlebihan,dan sebagainya.

Page 52: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

33

33

e) Macam Letak Lantai

1) Basement

Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka

digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah

tulangan lebih sedikit, dari pada atas.

2) Ground Floor

Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan

lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut,

maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya,

digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama.

3) Upper Floor

Bagian tanah lanta ini diberi tulangan. Beban lantai di

atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban

lantai disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada

struktur bahannya.

2) Dinding (Wall)

Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruang-

ruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding

dapat bersatu dengan lantai dan langit-langit. Dinding sebagai

penghubung yang mempersatukan langit-langit dan lantai sehingga

membentuk sebuah ruang. Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai

dinding struktur dapat pula sebagai pembatas saja, hal ini tergantung

dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya. Secara

struktur dinding dibedakan menjadi

Page 53: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

34

34

a) Dinding struktur ( bearing it-all)

Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di

atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau

sebagai penumpu lantai ( pada bangunan bertingkat ).

b) Dinding non struktur/ partisi ( non hearing wall)

Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur

kebebasan peletakan dinding dan permukaan pada dinding

dapat diatur menurut kehendak perencana, karena tumpuan atap

terletak pada kolom-kolom pendukung. Dinding non bearing wall

terdiri dari: pasangan batu bata, pasangan batako,

multipleks, asbes, plat alumunium, dan lain sebagainya.

Beberapa dinding jenis ini, diantaranya :Party walls, adalah dinding

pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada masing-masing

bangunan.

c) Fire walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pelindung

dari pancaran kobaran api.

d) Certain or Panels walls, adalah dinding yang digunakan sebagai

pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton.

e) Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai

pemisah dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang

yang besar, dibedakan menjadi :

1) Partisi permanen. yaitu sistem partisi yang dibuat un tuk

membagi ruang seper t i ha lnya d inding struktural, tetapi

Page 54: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

35

35

tidak membutuhkan pondasi karena hanya menahan beratnya

sendiri.

2) Partisi semi permanen. yaitu sistem partisi buatan pabrik

yang mudah dibongkar sesuai lay out.

3) Partisi moveable. yaitu partisi yang dipakai pada hall-hall

dimana suatu ruang seringkali perlu di buka untuk mendapatkan

bentuk ruang satu lantai yang lebih luas.

Secara konstruksi ada tiga macam dinding, yaitu:

(i) Dinding pemikul, ialah suatu dinding dimana dinding

tersebut menerima beban atap atau beban lantai, maka dinding

berfunsi sebagai struktur pokok.

(ii) Dinding penahan, ialah suatu dinding yang menahan gaya-gaya

horizontal. Biasanya dibuat untuk menjaga kemungkinan dari

pengaruh air, dingin, tanah.

(iii)Dinding pengisi, ialah suatu dinding yang fungsinya mengisi

bagian-bagian di antara struktur pokok.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lantai:

1) Pada ruang-ruang yang memerlukan konsentrasi tinggi

hendaknya jangan menggunakan lantai yang terlalu banyak dan warna

karena dapat mengganggu. Pada bangunan-bangunan umum,

untuk memberikan arah ke tempat tujuan dengan membuat

tanda-tanda pada lantai. Pada ruang elektronik, sebaiknya

dipergunakan lantai yang berongga untuk penempatan jaringan

Page 55: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

36

36

kabel.

2) Fungsi Dinding

Fungsi dinding ialah sebagai pemikul beban di atasnya, sebagai

penutup dan pembatas ruang, baik visual maupun akustik.

3) Sifat Dinding

Dinding dapat menentukan sifat tertentu sesuai dengan

fungsinya. Misalnya dinding yang bersifat permanen maupun semi

permanen (dapat berubah-ubah).

4) Karakter Dinding

Dinding dapat membentuk karakter ruang. yaitu dengan

pemilihan bahan. pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan

suasana ruang yang ingin dicapai. Penggunaan bahan dengan

tekstur dan warna yang spesifik dapat mengungkapkan

bermacam-macam ekspresi dan karakter, misalnva keras, lunak,

kesan berat, atau ringan dan sebagainya.

5) Bahan Penutup Dinding

Bahan penutup dinding ialah bahan buatan yang fungsinya sebagai

pelapis dinding dengan pemasangannya menempel pada dasar

dinding. Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai penutup

dinding adalah sebagai bcrikut:

1) batu : ashes, coraltex, mariner

2) kayu : pagan, tripleks, bamboo, hardboard

3) metal: alumunium, tembaga, kuningan

4) gelas : kaca, cermin

Page 56: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

37

37

5) plastik: fiberglass, foldingdoor, dsb

6) cat : berniacam – macam cat tembok

7) train : batik. sastra, dsb.

Untuk menghasilkan pemasangan yang tepat, perlu

pengenalan terhadap bahan yang akan digunakan. Setiap bahan yang

berbeda mempunyai konstruksi yang berbeda pula.

3) Langit - langit (Ceiling)

Langit-langit adalah sebuah bidang yang terletak di atas garis

pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau

atap dan sebagai pembentuk ruang dibawahnya. Langit-langit berfungsi

sebagai:

(1) pelindung kegiatan manusia dari keadaan diluar

(2) pembentuk ruang,

(3) sebagai ski light, untuk meneruskan cahaya alamiah kedalam,

(4) sebagai penutup ruang, juga dapat dimanfaatkan untuk pengaturan

udara panas. pengaturan lampu dan elemen-elemen mekanikal.

Penentuan ketinggian langit-langit disamping pertimbangan fungsi

langit-langit itu sendiri, dapat juga dilakukan berdasarkan

pertimbangan proporsi dari ukuran ruang (panjang, besar, tinggi).

Terlebih lagi jika ingin dibuat permainan langit-langit ( drop

ceilinq), canopy, pergola

4) Furniture

Kata "furniture" berdasarkan Encyclopedia Americana adalah sebagai

berikut : Furniture, morable obyects in a room designated are that useful for

Page 57: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

38

38

men's activities (suatu obyek/benda didalam ruangan yang didesain

dengan tujuan untuk aktivitas manusia).

1) Sifat perletakan

a) Bulit In

Jenis furniture yang perletakannya menempel pads

dinding, misalnya almari, rak, counter dan sebagainya smuai

kebutuhannya.

b) Moveable

Jenis furniture yang bergerak bebas dan dapat dipindah-

pindahkan, misalnya tempat tidur, meja, kursi dan

sebagainya sesuai kebutuhan.

2) Bentuk Furniture

Bentuk furniture dibedakan menjadi

a) Fungsional / Struktural

Merupakan furniture yang didesain atas dasar kepentingan

aman dan pemanfaatan bahan dan teknik maksimal.

b) Tema

Merupakan kelompok furniture yang secara visual memberi

suatu tema tertentu, misalnya menggunakan unsur suatu gaya

kesenian/kebudayaan masa lalu atau unsur kedaerahan

c) Khusus

Merupakan furniture yang direncanakan secara khusus guna

suatu kepentingan

Page 58: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

39

39

3) Penyusunan letak furniture

Penyusunan letak funiture berdasarkan pada penentuan daerah aktif dan

pasif. Daerah aktif adalah daerah dimana terjadi kegiatan dengan frekuensi tinggi

dan bersifat cepat, misalnya lalulintas, gang, foyer, dan sebagainya.

4. Pelaku Kegiatan

Adapun pelaku kegiatan dalam Solo Dental Center antara lain direktur,

wakil direktur, staf dokter, perawat, apoteker dan karyawan.

5. Waktu Kegiatan

Dasar pertimbangan waktu meliputi:

a) Jenis kegiatan

Berdasarkan pada jenis kegiatan maka waktu pelayanan kegiatan :

1. Untuk kegiatan pemeriksaan, pada jam 08.00 – 22.00

2. Untuk kegiatan apotek, beroperasi jam 08.00 – 22.00.

3. Untuk kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang menyesuaikan

pada kegiatan utama

4. Kegiatan pengelola disesuaikan dengan kegiatan utama pada tiap

divisi.

b) Waktu kegiatan pengunjung

Direncanakan sebagai berikut :

1. Untuk pengunjung yang ingin berobat dari wilayah Solo dan

sekitarnya dapat datang setiap hari senin – sabtu pada jam 08.00 –

22.00 dan hari minggu pada jam 08.00 – 21.30.

2. Sedangkan untuk pengunjung yang ingin membeli obat disediakan

waktu buka setiap hari pada jam 08.00 – 22.00.

Page 59: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

40

40

6. Interior System

a) Penghawaan

Pengaturan penghawaan yang baik dan lancar akan menyebabkan

pengaturan kesejukan udara yang sehat dalam suatu ruangan.

Dalam perancangan ini menggunakan sistem pengaliran udara

mekanis, yaitu sistem pengkondisisan udara dalam ruangan yang

mempergunakan alat mekanis ( listrik ).

b) Pencahayaan

Cahaya adalah bagian penting bagi kehidupan manusia, terutama

untuk mengenali lingkungan dan menjalankan aktivitasnya. Tanpa cahaya,

dunia menjadi gelap, menakutkan, tidak ada yang bisa dikenali, dan tidak

ada keindahan visual. Dengan cahaya, manusia dapat beraktivitas dengan

nyaman dan menikmati kesenian, lingkungan alam dan buatan. (Heinz

Frick, 2007, h. 30). pembangunan ekologis menuntut penghematan energi

buatan dan mengoptimalkan pemanfaatan energi alami yang terbarukan

ataupun tidak terbatas. Cahaya matahari adalah sumber cahaya alami yang

tidak terbatas, namun tidak dapat dimanfaatkan jika malam tiba.

Pemanfaatan cahaya matahari di siang hari juga sangat tergantung cuaca

maupun keberadaan bangunan lain dan keadaan geografis di sekitar

bangunan.

Intensitas cahaya matahari pada umumnya memberikan cahaya

berlebih pada ruangan. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kesilauan.

Silau akibat cahaya matahari berlebh dapat menimbulkan

ketidaknyamanan pendangan dan melelahkan mata. Untuk menghindari

Page 60: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

41

41

silau diperlikan penghalang sinar matahari langsung, antara lain

penyediaan selasar disamping bangunan, pembuatan atap tritisan atau

pemberian sirip pada jendela.

Dalam perancangan ini akan mempergunakan pencahayaan alami dan

buatan. Pencahayaan alami didukung dengan bukaan-bukaan yang sengaja

dibuat, namun pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu hemat

energi akan banyak berperan daripada pencahayaan alami. Sehingga

meskipun pencahayaan buatan dominan digunakan tapi masih diharapkan

bersifat ramah lingkungan

c) Akustik

Suatu kebisingan tidaklah dapat kita hindari. Maka dari itu pemilihan

material unsur pembentuk ruang sebaiknya dari bahan yang dapat

meredam bunyi.Penanaman vegetasi sebagai akustik alami.

Suara adalah bentuk energi kinetik yang disebabkan oleh getaran.

Aliran gelombang yang dihasilkan mermbat keluar dengan lintasan

berbentuk bola dari sumber suara sampai gelombang tersebut membentur

penghalang atau permukaan dalam jalurnya. Material-material yang keras,

padat, dan kaku memantulkan suara, sedangkan material-material yang

lunak, berpori, dan lentur menyerap suara. (Ching, 1996, hal 308).

a. Bahan Bangunan Ekologis

Pada penelitian pembangunan dan kesehatan diungkapkan bahwa

pencemaran udara menjadi alas an gangguan kesehatan manusia yang

primer. Pencemaran udara oleh limbah gas terjadi baik di luar maupun di

dalam bangunan, pencemaran udara di dalam bangunan dinilai lebih parah.

Page 61: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

42

42

Pencemaran tersebut harus diperhatikan dengan seksama karena dalam

keadaan tidur manusia jauh lebih peka daripada waktu bangun, dan anak

kecil lebuh kurang 30 kali lebih peka terhadap zat pencemar udara.(Frick,

2007, h. 147). Pencemaran udara di dalam bangunan berasal dari :

( Skema 2.1 : Pencemaran Udara Dalam Bangunan )

Sumber : Frick, 2007, h. 147

Perencana seperti arsitek, ahli sipil, perencana interior, ataupun

pemborong biasanya tidak terlalu terkena ganguan akibat zat pencemaran

udara, resiko sepenuhnya dialami oleh :

1. Para pemakai atau penghuni bangunan yang bernapas dan menghirup

zat-zat yang mengganggu kesehatannya.

2. Para tukang yang bekerja di lapangan dengan bahan-bahan bangunan

yang mengandung zat pencemar tersebut.

3. Para buruh yang bekerja di pabrik yang mengolah bahan bangunan

atau zat kimia yang mengganggu kesehatan.

4. Para buruh yang suatu saat membongkar bangunan yang di bangun

dengan bahan bangunan yang mengandung zat-zat yang mengganggu

kesehatan.

Page 62: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

43

43

Setiap arsitek, ahli sipil, perencana interior, ataupun pemborong

harus bersikap etis dan penuh tanggung jawab untuk menghindari

penggunaan zat-zat pengganggu kesehatan manusia, walaupun harus

diakui bahwa dalam banyak hal pengaruh terhadap kesehatan manusia

belum dapat dibuktikan karena data penelitian belum lengkap. (Frick,

2007, h. 146). Sumber gangguan kesehatan manusia melalui udara/ indra

penciuman adalah sebagai berikut :

JENIS PEKERJAAN

Bahan bangunan yang mengganggu kesehatan

manusia.

Bahan bangunan yang merupakan sumber masalah

Jenis penyakit yang mungkin

timbul Pekerjaan kayu Bahan bangunan kayu yang

dilem Perekat yang mengandung fenol/formaldehide

Alergi kulit, gangguan lender, dicurigai mutagen dari karsinogenik (< 0.1 ppm = 1cm³/m³ tidak mengganggu lagi)

Konstruksi kayu yang diawetkan

Pengawetan dengan ter (penyulingan batu bara)

kanker

Pekerjaan penyelesaian akhir Penggunaan politur (etilalkohol)

Alergi kulit, mata, gangguan selaput lender. Penggunaan

melamin (urea formaldehide)

Instalasi saniter Pipa-pipa air bersih dari PVC PVC-polivinilklorida

Kanker, kalau dibakar mengeluarkan asam klorida (menyebabkan matinya tumbuhan)

Lem kontak Penyakit hati dan ginjal, kanker.

Pekerjaan lapisan penahan

Lapisan kedap air Bitumen hidrokarbon

Penyekit kulit jika berhubungan lama, dicurigai penguapan menjadi karsinogenik.

Lapisan penahan panas/dingin stirol Sakit kepala, kelelahan dan depresi, ganguan tingkah laku dan

Page 63: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

44

44

mata, dicurigai penguapan menjadi mutagen dan karsinegenik.

Pekerjaan lantai Vinil 30/30 cm dan karpet plastic (PVC)

PVC-polivinil klorida

Kanker, kalau dibakar mengeluarkan asam klorida (menyebabkan matinya tumbuhan)

Lem kontak Penyakit hati dan ginjal, kanker Karpet nylon yang dilem Lem kontak

Pekerjaan cat Cat PVC/emulsi (cat tembok) PVC-polivynilklorida

Kanker, kalau dibakar mengeluarkan asam klorida (menyebabkan matinya tumbuhan)

Amoniak sebagai bahan pencair

Penyakit kulit, gangguan pernapasan

Cat sintetis Tinner sebagai bahan pencair

Mempengaruhi syaraf, darah, dan pernapasan

Cat besi Mengandung timah oksida

Meracuni tulang, gigi, otak, mengakibatkan kanker

Cat epoksi dan vernis epoksi Etylalkohol sebagai bahan pencair

Mata buta, gangguan keseimbangan selaput lender

Epoksi mesin Eksim pada kulit, gangguan pernapasan

Pekerjaan langit-langit

Lembar gelombang/datar asbes semen

Asbes (serat mineral yang sangat halus)

Asbestose (penyakit paru-paru), kanker. Bahan ini dilarang di luar negeri

Lembar datar semen berserat, gipskarton

Debu dan serat mineral yang sangat halus

Debu kurang dari 0,6 mg/m³, serat kurang dari 1juta serat/m³ udara

Bahan gas (radon)

Tanah di tempat bangunan dan bahan bangunan tanah

Gas radioaktif yang menguap dari dalam tanah

Mutagen dan karsinogenik (selama pengudaraan terjamin tidak bermasalah)

Page 64: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

45

45

( Tabel 2.1 : Bahan Yang Mengganggu Kesehatan Manusia )

Sumber : Frick, 2007, h. 146

Bahan bangunan alami seperti batu alam, kayu, bamboo, tanah

liat,dan lain-lain tidak mengandung zat mengganggu kesehatan manusia,

sedangkan bahan bangunan buatan seperti pipa plastik, cat kimia,

perekat,dan lain-lain mengandung zat kimia yang mengganggu kesehatan

manusia.(Frick, 2007, h. 152).

Proses produksi bahan bangunan biasanya mencemari lingkungan.

Pencemaran alam sebagai akibat pembangunan gedung sering kali

dianggap masalah yang tidak penting dan kurang diperhatikan, tetapi

ketika gedung telah digunakan dan memerlukan perbaikan dan perawatan

secara terus-menerus, maka beban bagi lingkungan semakin meningkat

karena banyak masalah terhadap bahan bangunan yang mencemari

lingkungan. Rantai bahan bangunan menerangkan proses dan tingkatan

pengembangan bahan bangunan dari bahan mentah sampai menjadi puing

dan sampah dengan perhatian pada setiap tingkat perubahan transformasi,

penggunaan energi, dan pencemarannya terhadap lingkungan (Frick, 2007,

h. 154).

Page 65: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

46

46

( Skema 2.2 : Skema Rantai bahan bangunan ) Sumber : Frick, 2007, h. 154

b. Bangunan Bebas Hambatan

Bangunan harus memiliki sifat bebas hambatan. Bangunan dapat

dimanfaatkan oleh semua orang, baik anak-anak, orang tua, orang dewasa ,

orang sakti, maupun orang cacat tubuh. Syarat untuk bangunan bebas

hambatan seringkali tidak dapat diterapkan seluruhnya, namun terdapat

standar minimal yang harus diperhatikan. Tindakan yang perlu dilakukan

untuk mencapai standar minimal adalah sebagai berikut :

1) Pilihlah perlengkapan yang bebas hambatan jika biaya tidak lebih

mahal daripada perlengkapan yang tidak bebas hambatan.

2) Hindarilah konstruksi tangga di dalam bangunan umum. Jika harus

membuat tangga, pilih tangga yang lurus yang dilengkapi dengan jalan

landai < 8% atau lift.

3) Lebar semua pintu harus memadai kebutuhan kursi roda (>80 cm)

4) Menyediakan banyak ruang agar pengguna kursi roda dapat

dikemudikan dengan mudah.

Page 66: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

47

47

5) Ukuran huruf-huruf petunjuk arah atau informasi bangunan harus

mudah terbaca, pemasangannya setinggi mata manusia, dengan

penerangan yang sesuai dengan kemampuan manusia melihat,

termasuk untuk manusia yang mengalami lemah penglihatannya.

6) Semua elemen pelayanan pada telepon umum, lift, dan sebagainya

harus dipasang pada tinggi optimal.

7) Kamar mandi / WC dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat

digunakan sendiri oleh pengguna kursi roda tanpa bantuan orang lain.

( Gambar 2.26 : penggunaan lavatory oleh pengguna kursi roda)

Perbandingan pergerakan kursi roda dengan pintu sayap

berputar vertical dan dengan pintu geser. Ternyata pintu geser

memudahkan penggunaan.

Page 67: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

48

48

Masalah-masalah yang sering timbul di dalam bangunan adalah

sebagai berikut :

( Gambar 2.27 : Masalah yang sering timbul dalam bangunan )

Page 68: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

49

49

BAB III

STUDI LAPANGAN

A. HAPPY LAND MEDICAL CENTER

1. Sejarah Singkat Happy Land Medical Center

Happy Land Medical Centre dibangun dengan dukungan dokter-

dokter yang profesional dan peralatan kedokteran yang modern, akan

dijadikan barometer Rumah Sakit Umum di Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Jawa Tengah yang bertaraf Internasional. Selain daripada itu Happy

Land Medical Centre ini akan mendapat dukungan dari Poliklinik yang

mempunyai program unggulan antara lain : program ingin punya anak,

penanganan/periksa monopause, Klinik Obesitas, program penanganan

Alergi, Klinik Kecantikan dan pemeriksaan dengan peralatan USG 3D,

untuk peralatan ini Rumah Sakit di DIY dan Jawa Tengah belum ada yang

memiliki.

( Gambar 3.1 : Fasad Happy Land Medical Center ) Sumber : www.rshappyland.com

Page 69: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

50

50

Oriental Medical merupakan ciri khas bagi Happy Land Medical

Centre seperti Akupuntur, Herbal dan Pijat Refleksi. Program inilah yang

akan menjadikan daya tarik tersendiri, dimana masalah ini belum banyak

ditangani secara khusus oleh Poliklinik yang ada. Dengan demikian,

merupakan terobosan tersendiri di dalam pelayanan kesehatan dalam satu

sistem yang terpadu.

Pendirian gedung Happy Land Medical Centre didukung juga oleh

fasilitas penunjang seperti Spa, Fitness Centre, Swimming Pool, Guest

House, Supermarket, Play Group dan Restaurant, sehingga bisnis ini

merupakan perpaduan konsep “one stop service” dan belum ada, baik di

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

2. Lokasi

Happy Land Medical Center terletak di Jalan Ipda Tut Harsono No

53 Timoho, Yogyakarta.

3. Aktivitas Dan Fasilitas

Pendirian gedung Happy Land Medical Centre didukung juga oleh

fasilitas penunjang, antara lain :

1. Poliklinik :

Meliputi fasilitas poliklinik umum dan spesialis yaitu poliklinik gigi,

anak, THT, penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, syaraf, bedah,

kulit dan kelamin, oriental (meliputi akupuntur, herbalis, pijat refleksi).

Gizi, psikologi, dan rehabilitasi medik (fisioterapi)

2. Beauty Center.

3. Sarana penunjang diagnostic

Page 70: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

51

51

Meliputi USG 3D dan 2D, BMD Calcaneus, Elektro

Ensefalografi (EEG) & Brain Maping, Audiometer, Elektro

Cardiografi (ECG), Spirometer, Nebulizer, Yag Laser, Sebumeter,

Dermabrator, Elektro Cutter, Hothouse (Diatermi)

4. Dental Art Center.

( Gambar 3.2 : Dental Art Center ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

5. Apotek

( Gambar 3.3 : Area Apotek dan Area Tunggu ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

6. Laboratorium

Page 71: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

52

52

Meliputi hermatologi, patologi anatomi, cuci darah

(hemodialisa), microbiologi, pemeriksaan kadar obat, pemeriksaan

obat terlarang.

( Gambar 3.4 : Laboratorium ) Sumber : www.rshappyland.com

7. Rawat Inap

Meliputi VVIP, VIP, utama A, utama B, utama C, dan standart.

4. Foto Dan Hasil Analisa Desain

1) Lobby dan customer service

( Gambar 3.5 : Area Lobby dan Resepsionis ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 72: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

53

53

Pada lobby terletak juga customer service dimana berfungsi untuk bagian

informasi dan tempat mendaftar bagi pasien yang ingin berobat.

2) Instalasi farmasi / apotek

( Gambar 3.6 : Instalasi Farmasi ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Masih terletak di ruangan yang sama dengan lobby terdapat bagian farmasi

yang melayani pembelian obat dengan resep dokter.

3) Area tunggu

( Gambar 3.7 : Area Tunggu ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Dengan dilengkapi AC untuk sirkulasi, area tunggu yang difungsikan untuk

menunggu saat membeli obat dan menunggu saat akan mendaftar sehingga area

ini sangat nyaman.

Page 73: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

54

54

4) Poliklinik penyakit spesialis

Poliklinik penyakit spesialis ini di desain secara bersekat membentuk

ruang – ruang yang tiap ruangannya melayani pengobatan dengan spesialisasi

tertentu. Sehingga privasi pasien yang berobat tetap terjamin.

Dilengkapi dengan ruang tunggu dengan sofa yang nyaman sebagai tempat

duduknya. Saat menunggu giliran disediakan pula televisi LCD, koran dan

majalah sebagai bacaan dan yang terakhir area ini dilengkapi oleh hot spot.

Page 74: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

55

55

B. KHARINTA DENTAL DAN SKIN CARE

1. Sejarah Singkat Kharinta Dental dan Skin Care

Kharinta Dental dan Skin Care bergerak di bidang penyediaan jasa

kesehatan dasar dan spesialis gigi. Telah bertahun-tahun melayani pasien

dan klien yang telah setia dan mempercayai kualitas dan mutu playanan

yang di sediakan.

Kharinta Dental Dan Skin Care bahkan mempunyai reputasi sebagai

yang terbaik di bidang penyediaan jasa klinik gigi di Bintaro, Jakarta

Selatan.

( Gambar 3.8 : Fasad Kharinta Dental dan Skin Care ) Sumber : www.kharinta.com

Di Kharinta Dental dan Skin Care menyediakan jasa perawatan gigi

yang meliputi pemeriksaan umum dan spesialis kesehatan gigi, misalnya

Orthodontics, Pediodontics, Aesthetic atau Cosmetic Dentistry and

Implant Surgery. Pelayanan yang professional dan teliti menjadi dasar di

sini. Kami melakukan pengamatan secara mendetail dan dengan standart

yang tinggi serta menjamin kebersihan dan kehigienisan peralatan

maupun area di dalam klinik.

Page 75: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

56

56

2. Lokasi

( Gambar 3.9 : Kajian Lokasi ) Sumber : www.kharinta.com

3. Aktivitas Dan Fasilitas

Pendirian Kharinta Dental dan Skin Care melakukan pelayanan di

bidang :

1) Pelayanan Kesehatan Gigi

Endodontics, Implant, Orthodontics.

( Gambar 3.10 : Aktivitas Penanganan Medic gigi ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 76: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

57

57

2) Kosmetika Gigi

Meliputi Cosmetic Contouring, Gumcontouring/Ginggi Vectomy,

Bleaching, Composite Resin Bonding, Porcelain Veneer, dan Crown

Restoration.

3) Bukan Pelayanan Kesehatan Gigi

Meliputi Skin Care Dan Akupuntur.

4. Dokumentasi

( Gambar 3.11 : Receptionist sebagai area penerimaan ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

( Gambar 3.12 : Koridor yang berfungsi sebagai ruang tunggu ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 77: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

58

58

C. DENTIA DENTAL CARE CENTER

1. Sejarah Singkat Dentia Dental Care Center

Klinik perawatan gigi Dentia Dental Care Center, memberikan

pelayanan yang profesional karena didukung oleh tim yang profesional,

serta ditunjang oleh berbagai peralatan dan fasilitas yang lengkap dan

modern untuk mendukung keberhasilan setiap perawatan.

Kami sangat mengerti bahwa senyuman yang menawan dan sehat

adalah impian setiap orang. Kami juga mengerti bahwa kepuasan

pelanggan dan keberhasilan perawatan gigi merupakan kunci kesuksesan

kami sebagai klinik perawatan gigi untuk seluruh keluarga anda.

Kami memadukan teknologi modern dan seni untuk perawatan gigi,

klinik kami memberikan pelayanan bedah mulut; dental implant; cosmetic

dentistry; orthodontic untuk anak dan dewasa; crown & Bridges; root

canal treatment; dentures; gum & periodontal treatment; Filling, scaling &

Bleaching ; Flouridation & Preventive Dentistry dan klinik perawatan gigi

anak.

2. Lokasi

Dentia Dental Care Center berada di lokasi Ruko Sentra Bisnis

no.A7, Jl. Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, 11470.

3. Aktivitas Dan Fasilitas

Dentia Dental Care Center, klinik perawatan gigi, Jakarta -

memberikan pelayanan dental treatment untuk :

a. Dental Implant.

Page 78: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

59

59

Dental implant adalah gigi palsu (dari bahan sintetik) yang

dipasang ke dalam mulut pasien melalui tindakan pembedahan

sehingga gigi palsu ini tertanam ke dalam tulang rahang. Dengan

demikian gigi palsu ini dapat berdiri sendiri tanpa mengganggu gigi-

gigi lain yang masih sehat. Dental implant adalah gigi palsu yang

paling mirip dengan gigi asli. Bahan yang dipakai terbuat dari titanium

yang bersifat ’bio-innert’ dengan jaringan tubuh (tulang).

( Gambar 3.13 : Penampang Dental Implant ) Sumber : www.wikipedia.com

b. Orthodontic for Adult & Children.

c. Cosmetic Dentistry.

( Gambar 3.14 : Kosmetika Gigi ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 79: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

60

60

d. Crown & Bridges.

e. Root Canal Treatment.

f. Dentures.

g. Gum & Periodontal Treatment.

h. Filling, Scalling & Whitening.

i. Flouridation & Preventive Dentistry.

j. Regular Check Up .

k. Dental Care for Children

Dentia Dental Care Center, dental clinic Jakarta, klinik perawatan

gigi keluarga anda memiliki fasilitas-fasilitas untuk kenyamanan anda.

Fasilitas-fasilitas yang ada, antara lain :

a. Sistem sterilisasi yang sangat ketat dan terbaik sehingga anda tidak

perlu khawatir akan penyakit menular.

( Gambar 3.15 : Ruang Sterilisasi )

Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Penggunaan “Single Use Only” khusus untuk bahan operasi.

c. Digital Panoramic dan Cephalometry Rontgent.

Page 80: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

61

61

( Gambar 3.16 : Digital Panoramic dan Cephalometry Rontgent ) Sumber : Dokumentasi Pribadi

d. Alat sunblasts tanpa bor, digunakan untuk membersihkan karies

sebelum penambalan gigi, bisa untuk dewasa dan anak, tanpa

menggunakan bor.

e. Fasilitas ruang tunggu yang nyaman

( Gambar 3.17 : Area Lobby dan Ruang Tunggu )

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 81: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

62

62

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PROGRAMMING

1. Definisi Proyek

a. Pengertian Surakarta Dental Center

i. Dental Center adalah pusat fasilitas kesehatan yang melayani jasa

kesehatan khususnya kesehatan gigi.

ii. Kedokteran gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan

penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau

dengan pembedahan. Seseorang yang mempraktekkan ilmu kedokteran

gigi disebut sebagai dokter gigi

( http://www.wikipedia.com )

iii. Dental center, berasal dari bahasa inggris yaitu dental dan center.

dental yang mempunyai arti gigi sedangkan center yang berarti pusat.

Jadi dental center mempunyai definisi pusat kesehatan tempat berobat

khususnya masalah kesehatan gigi.

( oxford learner’s pocket dictionary fourth edition page 66-274)

iv. Surakarta juga disebut sala atau solo, adalah nama sebuah kota di

provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Di Indonesia, Surakarta merupakan

kota peringkat kesepuluh terbesar ( setelah Yogyakarta ). Sisi timur

kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam satu lagu keroncong

Bengawan Solo. Kota ini dulu tempat kedudukan dari residen yang

membawahi Karesidenan Surakarta di masa awal kemerdekaan. Posisi

ini sekarang dihapuskan dan menjadi “daerah pembantu gubernur”.

Page 82: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

63

63

Kota Surakarta memiliki semboyan BERSERI yang merupakan

akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, Indah.

Solo juga memiliki slogan pariwisata Solo the Spirit of Java yang

diharapkan bisa membangun pandangan kota Solo sebagai pusat

kebudayaan Jawa.

( http://www.wikipedia.com )

a. Keadaan Geografis di Kota Solo

Kota Solo terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang

lebih 92 meter diatas permukaan air laut, yang berarti lebih rendah atau

hampir sama tingginya dengan permukaan sungai Bengawan Solo.

Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa sungai, yaitu Kali Pepe,

Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuanya bermuara di Bengawan

Solo. Kota Surakarta terletak diantara: 110 45’ 15”- 110 45’35” Bujur

Timur, 70 36’ - 70 56’ Lintang Selatan.

Batas Wilayah Kota Solo yakni di sebelah utara berbatasan

dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali, di sebelah

timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten

Sukoharjo, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo,

di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan

Kabupaten Karanganyar.

Keadaan Cuaca Kota Solo yakni suhu udara maksimum 32,4 C

dan suhu udara minimum 21,6 C sedangkan tekanan udara rata-rata

adalah 1008,74 mbs dengan kelembaban udara 79 %. Kecepatan angin

Page 83: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

64

64

berkisar 4 knot dengan arah angin 188 serta beriklim panas.

(www.surakarta.go.id)

b. Keadaan Demografi di Kota Solo

Kota Solo mempunyai jumlah penduduk pada tahun 2003 adalah

552.542 jiwa terdiri dari 270.721 laki-laki dan 281.821 wanita, tersebar

di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Sex ratio nya 96,06%

yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka

ketergantungan penduduk sebesar 66%. Jumlah penduduk tahun 2003

jika dibandingkan dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2000

yang sebesar 488.834 jiwa, berarti dalam 3 tahun mengalami kenaikan

sebanyak 83.708 jiwa. Meningkatnya jumlah penduduk ini disebabkan

oleh urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi.

Dalam bidang pendidikan, Kota Solo mempunyai 2 Perguruan

Tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta. Keberadaan pendidikan

tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Solo telah memiliki lembaga

pendidikan tinggi yang relatif lengkap, sehingga cukup layak untuk

disebut sebagai kota pendidikan juga. Aset tersebut merupakan sarana

dan prasarana yang penting bagi penyediaan sumber daya manusia

terdidik di Kota Solo. (www.surakarta.go.id)

Pengertian Surakarta Dental Center adalah pusat kesehatan

khusus gigi yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang lengkap

di Surakarta.

.

Page 84: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

65

65

2. Asumsi Lokasi

Dalam penentuan lokasi Surakarta Dental Center diperlukan suatu

pertimbangan yang matang maupun faktor pendukung bagi terlaksananya

kegiatan penyediaan jasa kesehatan, antara lain yaitu :

a. Lokasi tersebut tidak memiliki arus lalulintas yang macet / sangat padat

demi menjaga ketenangan pasien.

b. Lokasi mudah dijangkau dan merupakan jalur transportasi umum

(strategis).

c. Lokasi jauh dari pusat perumahan dan pusat keramaian (mall, diskotek).

d. Lokasi dekat dengan sarana medis lain, yaitu Palang Merah Indonesia dan

Rumah Sakit Jebres

Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka lokasi yang ditentukan

yaitu di Jalan Kolonel Sutarto, Surakarta, yang merupakan kawasan lahan

kosong dekat kantor polisi sektor (polsek) Surakarta atau lokasi bangunan

King Plaza yang terbengkalai.

( Gambar 4.1 : Peta Kota Surakarta )

Sumber: www.indonesia-tourism.com

Page 85: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

66

66

3. Struktur Organisasi

DIREKTUR

dokter spesialisbedah mulut

dokter spesialisendodonsia

dokter spesialisperiodonsia

dokter spesialisortodonsia

dokter spesialispedodonsia

dokter spesialisprostodonsia apoteker

suster suster suster suster suster suster ass. apoteker

karyawan

( Skema 4.1 : Skema Struktur Organisasi )

4. Tinjauan Kegiatan

Pokok kegiatan utama yang dilakukan di Surakarta Dental Center adalah

berupa segala kegiatan yang berhubungan dengan segala bentuk servis

kesehatan khususnya kesehatan gigi, rawat inap, pemeriksaan laboratorium

maupun pembelian obat, dan alat-alat penunjang kesehatan gigi.

5. Program kegiatan

Jenis pelayanan yang dilakukan di Surakarta Dental Center adalah :

a) Spesialis Bedah Mulut.

Bedah Mulut dan Maksilofasial (Oral & Maxillofacial Surgery) yang

memiliki arti oral = mouth/mulut (lidah, pipi, bibir, langit-langit,gigi) dan

maxillo = jaws/rahang (rahang atas & bawah, sendi rahang, dagu, tulang

pipi) facial = face/wajah (telinga, hidung, kulit, kelopak mata, pipi, leher,

scalp/kulit kepala, dahi, tengkorak/skull)

Profesi dan spesialisasi Bedah Mulut & Maksilofasial berkembang

mulanya dari sebutan yang sederhana yaitu Bedah Mulut (Oral Surgery).

Page 86: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

67

67

Di banyak negara sebutan ini melekat pada dokter gigi praktisi yang

mempunyai ketertarikan khusus terhadap bidang yang menyangkut aspek

bedah dalam menjalankan profesinya.

Selama perjalanan kurang lebih 100 tahun, para ahli Bedah Mulut

kemudian mengembangkan keterampilan dan keahlian tidak hanya

menangani kelainan di sekitar mulut dan rahang, tapi juga wajah dan leher.

Banyak ahli Bedah Mulut menambah pendidikannya dengan menempuh

pendidikan dokter dan atau memperoleh pengalaman yang lebih dalam

tentang aspek bedah secara formal. Selama tahun 80-an ekstensi perluasan

dan pendalaman spesialis ini direfleksikan dengan perubahan nama

menjadi Bedah Mulut dan Maksilofasial (Oral & Maxillofacial Surgery).

Maxillo berasal dari bahasa latin yang berarti rahang, facial juga berasal

dari bahasa latin yang menunjukan keahlian spesialisasi ini untuk

melakukan tindakan bedah di daerah wajah.

Seorang dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial sebagian

besar menghadapi kasus-kasus dan prosedur perawatan seperti tersebut

dibawah ini :

1. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan bedah dentoalveolar

(pencabutan gigi bungsu yg tertanam dalam tulang rahang,

pencabutan gigi dengan penderita medically compromised,

pencabutan gigi dengan tingkat kesulitan tinggi, tandur tulang

rahang, bedah preprosthetic untuk penempatan implant gigi atau

gigi tiruan).

Page 87: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

68

68

2. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan celah bibir dan

langit-langit pada bayi dan anak.

3. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan patah tulang daerah

gigi, rahang dan tulang-tulang daerah wajah

4. Melakukan prosedur diagnosa tumor termasuk kanker daerah

kepala dan leher (bekerja sama dengan bedah kepala dan leher).

5. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan kista dan tumor

daerah rongga mulut.

6. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan kelainan dysgnathia

(oklusi gigitan terbalik atau tidak tepat) dan orthognatik

reconstructive surgery, orthognathic surgery, maxillomandibular

advancement, bedah koreksi asymetri wajah.

7. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan pada pasien yang

mempunyai keluhan nyeri wajah.

8. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan segala kondisi yang

berkaitan dengan sendi rahang.

9. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan posisi rahang yang

tumbuh tidak tepat ke posisi yang diinginkan (bekerjasama dengan

spesialis ortodonsia).

10. Melakukan prosedur diagnosa dan perawatan distraksi

osteogenesis.

11. Mengganti gigi dengan implant yang menyatu dengan tulang.

Page 88: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

69

69

12. Bekerjasama dengan spesialis kedokteran gigi yg lain seperti

ortodonsia, prosthodonsia, konservasi, pedodonsia, periodonsia dan

penyakit mulut

13. Bekerjasama dengan spesialis anestesiologi dan reanimasi untuk

pembiusan umum

14. Bekerjasama dengan spesialis bedah umum untuk pengambilan

graft/tandur tulang atau jaringan lunak diluar wajah dan rahang

15. Bekerjasama dengan spesialis bedah lain dan profesi spesialis

kedokteran yang lain untuk menunjang keberhasilan perawatan

bedah mulut dan maksilofasial

b) Spesialis Endodonsia atau konservasi gigi.

Penyelamatan jaringan gigi yang masih bisa dilakukan tanpa harus

menempuh cara pencabutan.

Misalnya hanya rusak sebagian jaringan gigi saja sehingga masih bisa

dilakukan dengan proses penambalan.

c) Spesials Ortodonsia.

Ilmu ortodonsia ternyata telah dikenal sejak jaman sebelum masehi. Dari

beberapa bukti yang ada, beberapa ilmuwan sudah mengeluarkan beberapa

teori yang sangat penting terhadap awal mula perkembangan ilmu

ortodonsia.

Ilmuwan pertama yang memberikan komentar, pendapat ataupun teori

yang berhubungan dengan deformitas pada daerah kraniofasial adalah

Hipocrates (460 – 377 SM). Dia berpendapat, “Manusia dengan bentuk

kepala yang panjang/lonjong, yang mempunyai leher pendek dan tulang

Page 89: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

70

70

kuat, mempunyai palatum yang kuat, gigi-gigi yang terletak tidak

beraturan atau berdesakan, mereka menderita bau mulut dan sering sakit

kepala”.

( Gambar 4.2 : tampilan gigi setelah perawatan orthodonsia ) Sumber : www.wikipedia.com

Ditemukannya fosil purbakala dari Yunani (300 SM) dalam kondisi

rahang bawah yang menggunakan kawat emas untuk mengelilingi dan

stabilitas pada gigi insisif rahang bawah pada orang dewasa dimana orang

tersebut mengalami maloklusi dengan komplikasi penyakit periodontal.

Aurelius Cornelius Celcus (25 – 50 SM), merupakan ilmuwan pertama

yang memberikan anjuran tertulis mengenai perawatan aktif, yang di

dalam buku Medicinenya, memperkenalkan penggunaan tekanan jari

untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur. Sorang dokter gigi

dari Perancis, Bourdet, menulis buku dengan judul “ The Dentist Art”,

yang merupakan referensi pertama yang penting untuk ilmu kedokteran

gigi khususnya ortodontik.

Sejarah juga mencatat ada dua orang berbeda yang dipanggil sebagai

“Bapak Ortodonsi”. Kedua orang itu adalah, Norma W. Kingsley yang

Page 90: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

71

71

menulis “Treatise on Oral Deformities”, dan J. N. Farrar dengan bukunya

yang berjudul “A Treatise on The Irregularities of the Teeth and Their

Correction”. Farrar merupakan orang pertama yang menyarankan

penggunaan mild force dalam interval waktu untuk menggerakkan gigi.

Ortodonsia adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan memperbaiki atau

membetulkan letak gigi yang tidak teratur atau tidak rata.

d) Spesialis Pedodonsia.

Spesialis gigi anak (children;s dentist).

e) Spesialis Periodonsia.

Bagi kebanyakan orang istilah periodonsia mungkin agak asing

terdengar,tapi bagi seorang dokter gigi ataupun mahasiswa kedokteran gigi

Periodonsia adalah istilah umum yang sudah menjadi bahasa keseharian.

Periodonsium adalah jaringan yang mendukung dan mengelilingi gigi

geligi yang mencakup gingiva, tulang alveolar, ligamen periodontal dan

sementum. Periodonsium terdiri dari jaringan keras dan lunak yang

berfungsi untuk mempertahankan gigi pada tempatnya dan juga menjadi

tempat tertanam gigi tersebut.

( Gambar 4.3 : Kondisi gigi dengan penyakit periodontal akibat merokok dan kondisi gigi normal )

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 91: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

72

72

Periodontologi didefinisikan oleh AAP (The American Academy of

Periodontology) sebagai kajian ilmiah mengenai Periodonsium dalam

keadaan sehat dan sakit. Periodontologi sebagai ilmu klinis yang berkaitan

dengan Periodonsium dalam keadaan sakit dan sehat.

Periodontics berdasarkan terminology dari The American Academy of

Periodontology (AAP), didefinisikan sebagai cabang Kedokteran Gigi

yang berkaitan dengan diagnosis dan perawatan dari penyakit yang

melibatkan jaringan yang mendukung dan mengelilingi gigi. Selain itu

Periodontics adalah praktek atau aplikasi dari ilmu Periodontologi.

menjelaskan bahwa Periodonsia adalah suatu istilah tunggal yang

dirangkum dari istilah Periodontologi dan Periodonsia didefinisikan

sebagai ilmu yang mempelajari jaringan Periodonsium (gingival, tulang

alveolar, ligament periodontal dan sementum) dalam keadaan normal

maupun menyimpang, dan tindakan pencegahan, perawatan serta

pemeliharaannya untuk menjaga dan mengembalikan fungsi sistem

stomatognatik yang optimal.

Periodonsia bukanlah ilmu yang baru ditemukan beberapa tahun belakang

ini tetapi Periodonsia telah ditemukan seiring dengan adanya penyakit

Periodontal yang sudah ada sejak dahulu kala. Ilmu Periodonsia

berkembang dalam dua tahap kurun waktu, yaitu sebelum berkembangnya

kedokteran gigi modern dan setelah berkembangnya kedokteran gigi

modern.

Penyakit Periodontal seperti pendarahan pada gusi, ulkus pada gusi,

terpisahnya gusi dari gigi dan epulis.

Page 92: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

73

73

f) Spesialis Prostodonsia.

Spesialis gigi yang menangani masalah pembuatan gigi palsu baik gigi

palsu lepas (free end) dan gigi palsu penuh (prostoden full bride crown).

6. Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan di Surakarta Dental Center meliputi direktur, pengunjung

(pasien), dokter spesialis (meliputi spesialis bedah mulut, endodonsia,

periodonsia, ortodonsia, pedodonsia, dan spesialis prostodonsia), suster,

apoteker, dan karyawan.

7. Pola Kegiatan

a. Pola kegiatan direktur

( Skema 4.2 : Skema Pola Kegiatan Direktur )

b. Pola kegiatan dokter

( Skema 4.3 : Skema Pola Kegiatan Dokter )

Datang - Kantor pengelola - Mengawasi dan

mengontrol seluruh kegiatan klinik Pulang

Datang Ruang periksa (klinik spesialis)

Aktivitas medis lainnya - Laboratoriun - Kontrol pasien rawat

inap - R. Operasi Ruang periksa

(klinik spesialis) Pulang

Page 93: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

74

74

c. Pola kegiatan pasien

( Skema 4.4 : Skema Pola Kegiatan Pasien )

d. Pola kegiatan suster

( Skema 4.5 : Skema Pola Kegiatan Suster )

e. Pola kegiatan apoteker

( Skema 4.6 : Skema Pola Kegiatan Apoteker )

Datang Mendaftar di receptionist

Aktivitas layanan medis - Klinik bedah mulut - Klinik endodonsia - Klinik prostodonsia - Klinik ortodonsia - Klinik pedodonsia - Klinik prostodonsia - laboratorium

Hasil rekap medis

Operasi

Rawat inap

Membayar di kasir Pulang

Datang Ruang periksa (klinik spesialis)

Aktivitas medis lainnya - Laboratoriun - Kontrol pasien rawat

inap - R. Operasi - R. Perawat

Hasil rekap medis Ruang periksa

(klinik spesialis) Pulang

Apotek

Datang Menyiapkan obat dan

kebutuhan alat-alat yang dijual

Pulang

Page 94: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

75

75

8. Analisa Kebutuhan Ruang

a. Direktur

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

· Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian

· Pengawasan dan evaluasi

· Penerimaan tamu

· R. Kerja (R. Direktur)

( Tabel 4.1 : Analisa Kebutuhan Ruang Direktur )

b. Pasien

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Datang, menyesuaikan diri Lobby

Mendaftar dan mencari

informasi

Receptionist

Mendapatkan pelayanan medis

(berobat)

- Klinik bedah mulut - Klinik endodonsia - Klinik prostodonsia - Klinik ortodonsia - Klinik pedodonsia - Klinik prostodonsia

X-Ray dan CT-Scan Laboratorium

Pembelian obat Apotek

Kegiatan operasi R. Operasi

Page 95: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

76

76

Rawat Inap R. inap standart, VIP,

dan Suite Room

( Tabel 4.2 : Analisa Kebutuhan Ruang Pasien )

c. Dokter

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Mempersiapkan aktivitas

medis

R. Klinik

Konsultasi medis R. Klinik

Kontrol pasien rawat inap R. inap standart, VIP, dan

Suite Room

Tindakan operasi R. Operasi

Tindakan medis X-Ray dan

CT-Scan

Laboratorium

( Tabel 4.3 : Analisa Kebutuhan Ruang Dokter )

d. Suster

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Datang dan bersiap-siap R. Suster

Page 96: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

77

77

Membantu dokter dalam

menjalankan pelayanan

medis

Klinik

Jaga malam pasien Nurse station dan R. Perawat

( Tabel 4.4 : Analisa Kebutuhan Ruang Suster )

e. Apoteker

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Menjual obat dan peralatan

medis khusus gigi

Area display penjualan di apotek

Melayani pembayaran Area kasir di apotek

( Tabel 4.5 : Analisa Kebutuhan Ruang Apoteker )

9. Analisa Kegiatan dan Besaran Ruang

Besaran ruang dental klinik disesuaikan menurut kebutuhan dan

standart yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran :

a. HD : Dimensi Manusia dan Ruang Interior

b. DA : Data Arsitek

c. TS : Time Saver for interior design

Page 97: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

78

78

Ruang Keterangan Standart Luas

Lobby

§ Kapasitas 20% dari jumlah pengguna bangunan per hari = 40-60 orang

§ Standart : 0.9 m²/orang

§ Luas : 60 x 0.9 = 54 m²

HD

54 m²

Literatur Lobby

( Gambar 4.4 : Zona sirkulasi lobby ) Sumber : Julius Panero, 2003

Page 98: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

79

79

( Gambar 4.5 : Lebar lintasan publik utama ) Sumber : Julius Panero, 2003

RUANG KETERANGAN STANDART LUAS

R. Suster

§ Kapasitas 8 orang

§ Meja kerja bentuk

‘U’ dengan cabinet :

5.44 m² / staf

§ Luas : 8 x 5.44 =

43,52 ²m

HD

43.52 m²

Page 99: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

80

80

Literatur pos perawat

( Gambar 4.6 : Literatur Pos Perawat )

Sumber : Julius Panero, 2003

R. Pimpinan

§ Kapasitas 2 orang

§ Standart area kerja

: 12m²/orang

§ Luas : 2 x 12 = 24

TS

24 m²

TOTAL 67.52 m²

Page 100: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

81

81

Perhitungan Kebutuhan Ruang 67.52 m² + 20%

= 81.03 m²

RUANG KETERANGAN STANDART LUAS

R. Klinik Spesialis

§ Kapasitas 3 Orang

§ Standart : 7.58 m²/orang

§ Luas : 3 x 7.58 = 22.74 m²

§ Ada 6 klink

6 x 22.74 m² =136.44 m²

HD

22.74 m2

136.44 m²

TOTAL

159.18 m²

Literatur klinik gigi

Page 101: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

82

82

( Gambar 4.7 : Literatur Klinik Gigi )

Sumber : Julius Panero, 2003

Page 102: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

83

83

R. Rawat inap

§ Terdiri dari 4 VIP dan 4 kelas standart dan 1 suite room

§ Asumsi 22.31 m² (untuk kamar VIP dan standart)

8 x 22.31 m² = 178.48 m²

Asumsi untuk suite room 78.08 m²

ASS

178.48 m²

78.08 m²

TOTAL 256.56 m²

Sirkulasi 60 % 153. 94 m²

TOTAL + sirkulasi = 410.50 m²

Literatur ruang rawat inap

( Gambar 4.8 : Literatur Ruang Rawat Inap )

Sumber : Julius Panero, 2003

Page 103: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

84

84

Laboratorium X-Ray dan CT-Scan

§ Kapasitas 2-3 orang

§ Peralatan penunjang diagnosa

§ 7.6 x 6 = 45.6 m²

ASS

45.6 m²

R. Operasi

§ Terdiri dari ruang persiapan dan ruang operasi

§ Kapasitas 4-6 orang

ASS

54.6 m²

Literatur R. Operasi

( Gambar 4.9 : Literatur Ruang Operasi )

Sumber : Julius Panero, 2003

Apotek

· Kapasitas 10 -15 orang

· 6 Display

· 4 etalase

· 1 kasir

ASS 61.67 m²

15.56 m²

6.76 m²

TOTAL 83.99 m²

R. pantry

§ Kapasitas 8 orang

§ Luas area pantry : 2.64m²/orang

§ Luas : 8 x 2.64 = 13.12m²

HD

21.12m²

R. Toilet, Lavatory § Kapasitas 20 orang HD 48.4 m²

Page 104: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

85

85

§ Standart : 2.42m²/orang

§ Luas : 20 x 2.42 = 48.4 m²

§ Ada 4 toilet = 3 x 48.4 m²

145.2 m²

LUAS KEBUTUHAN RUANG 1098.74 m²

10. Sistem Organisasi Antar Ruang

a. Pertimbangan

Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang sesuai dengan

fungsi klinik spesialis dikter gigi, maka orgaanisasi ruang harus memenuhi

kriteria sebagai berikut :

1) Pengelompokan ruang sesuai dengan pengelompokan kegiatan.

2) Tingkat efisiensi ruang yang cukup.

3) Pengaturan tingkat kebisingan untuk menjamin ketenangan pada area

rawat inap.

4) Sirkulasi antar ruang yang nyaman dan cukup.

b. Alternatif pengorganisasian ruang

Organisasi Ruang Keuntungan Kerugian

· Linier

· Mudah menyesuaikan

kondisi

· Sirkulasi jelas dan

terarah

· Pencapaian mudah

· Adanya hirarki ruang

· Kurang efisien,

dan butuh banyak

ruang

· Tidak ada

orientasi utama

dari semua ruang

· Tidak ada

Page 105: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

86

86

pengelompo- kan

dan pemilahan

kegiatan

berdasarkan sifat

fungsi kegiatan

· Terpusat

· Memiliki pusat /

orientasi kegiatan

· Bersifat stabil

· Pencapaian ke titik

ter- tentu mudah &

langsung

· Efisiensi tinggi

· Arah sirkulasi

terpusat pada satu

titik, sehingga

perhatian ke titik

lain berkurang

· Radial

· Perpaduan antara

organi- sasi linier dan

radial

· Menghasilkan pola

dina-

mis

· Pencapaian ke titik

terten- tu mudah dan

langsung

· Arah sirkulasi

terpusat pada satu

titik, sehingga

perhatian ke titik

lain berkurang

· Cluster

· Dapat menerima

ruang – ruang yang

berlainan bentuknya

· Luwes dan dapat

mene- rima

pertumbuhan dan

perubahan langsug

tanpa mempengaruhi

karakter- nya

· Tidak ada

orientasi utama

pada ruang

· Kontrol visual

kurang baik

( Tabel 4.15 : Alternatif Organisasi Antar Ruang )

Sumber : Ching, 2000, hal 189

Page 106: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

87

87

Dari keempat alternatif di atas, penulis menggunakan organisasi

ruang cluster karena organisasi ruang cluster bersifat luwes dan dapat

menerima pertumbuhan dan perubahan secara langsung tanpa

mempengaruhi karakternya. Sistem organisasi ruang cluster juga mudah

beradaptasi dengan ruang-ruang multifungsi, sehingga organisasi ruang ini

sesuai apabila diterapkan dalam mendesain sebuah klinik spesialis gigi.

11. Sistem Sirkulasi

Terdapat beberapa jenis sistem sirkulasi, yaitu:

a. Linier

Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat

menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu deret ruang-ruang. Di

samping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah,

memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).

b. Radial

Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkermbang

dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersarna.

c. Spiral (berputar)

Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus,

yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang

berubah

d. Grid

Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang Saling

berpotonqan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau

kawasan-kawasan ruang segi empat.

Page 107: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

88

88

e. Jaringan

Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang

menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

f. Komposit (gabungan)

Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya membuat

kombinasi dari pola-pola di atas. Hal terpenting dalam setiap pola

adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan atau kamar, serta tempat

untuk sirkulasi vertikal berupa tangga-tangga, landaian, danelevator.

Semua bentuk titik pusat ini memberikan kejelasan jalur

pergerakan melalui bangunan dan menyediakan kesempatan untuk berhenti

sejenak, beristirahat, dan menentukan orientasi. Untuk menghindari

timbulnya orientasi yang Membingungkan, suatu susunan hirarkis di

antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan

skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.

( Gambar 4.10 : Sistem Sirkulasi )

Sumber : Ching, 2000, hal 239

Page 108: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

89

89

Berdasarkan beberapa alternatif dalam sistem sirkulasi di atas, penulis

menggunakan sistem sirkulasi komposit karena kebutuhan kegiatan pengguna

bangunan tidak diharuskan masuk ke dalam satu ruangan untuk menuju

ruangan yang lainnya. Pengguna atau pengunjung bangunan bebas

menentukan arah sesuai dengan kebutuhannya.

12. Pola Hubungan Antar Ruang

LOBBYPUBLIK

LABORATORIUM

R. SPESIALIS BEDAH MULUT

R. SPESIALIS ENDODONSIA

R. SPESIALIS PERIODONSIA

R. SPESIALIS ORTODONSIA

R. SPESIALIS PEDODONSIA

R. SPESIALIS PROSTODONSIA

R. OPERASI

R. PERSIAPAN OPERASI

SEMI PUBLIK

APOTEK

R. RAWAT INAP SUITE ROOM

R. RAWAT INAP VIP

R. RAWAT INAP STANDART

R. SUSTER

R. PENGELOLA (DIREKTUR)

PRIVATE

R. PANTRY

LAVATORYSERVICE

RUANGZONABERHUBUNGAN LANGSUNG

TIDAK BERHUBUNGAN

TABEL HUBUNGAN ANTAR RUANG

( Gambar 4.11 : Pola Hubungan Antar Ruang )

13. Zoning dan Grouping

Penentuan zonning dan grouping dalam sebuah bangunan disesuaikan

dengan fungsi dan aktivitas manusia yang menggunakan bangunan tersebut.

Page 109: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

90

90

Perencanaan yang tepat akan memudahkan dan mendukung aktivitas manusia

di dalamnya.

Dengan pertimbangan tersebut, kriteria ruang klinik spesialis gigi terbagi

menjadi beberapa zona sebagai berikut :

a. Zona Publik

Merupakan zona yang sangat umum. Setiap orang dapat

menempatinya tanpa syarat atau peraturan yang mengikat. Ruang-ruang

yang terdapat dalam zona publik memiliki akses yang mudah dari luar

bangunan.

b. Zona Semi Publik

Pengelompokan ruang yang memungkinkan terjadinya interaksi

antara pengelola atau dokter dengan pasien ataupun pengunjung.

Keberadaan seseorang di dalam zona ini memerlukan syarat atau peraturan

tertentu demi kelancaran kerja pengelola dan pengelola memiliki kendali

yang lebih terhadap pihak lain.

Ruang-ruang yang termasuk di dalam zona semi publik meliputi

fasilitas-fasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang terikat

dalam pengelolaan, misalnya klinik spesialis, laboratorium, ruang

persiapan dan ruang operasi serta pantry.

c. Zona Privat

Merupakan pengelompokan ruang yang hanya digunakan oleh pihak-

pihak tertentu dengan syarat-syarat yang kuat karena besifat pribadi bagi

Page 110: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

91

91

pengelola. Ruang-ruang yang termasuk dalam zona ini tertutup bagi umum

untuk kepentingan pihak pengelola.

Zona ini menampung ruang-ruang dengan fasilitas pengelola yang

digunakan untuk menjalankan tugasnya, misalnya ruang rawat inap

(meliputi standart, VIP, dan suite room), ruang perawat (suster), dan

ruang pimpinan.

d. Zona service

Ruang-ruang penunjang di dalam sebuah bangunan untuk

melangkapi dan mendukung segala kegiatan manusia di dalamnya. Zona

ini digunakan oleh pengelola maupun pihak lain.

Zoning pada lantai 1

PUBLIK

SEMI PUBLIK SEMI PUBLIK

SEMI PUBLIK

PUBLIK

PUBLIK

SERVICE SERVICE

( Gambar 4.12 : Zoning Lantai 1 )

Pembagian zona di lantai 1 menempatkan area publik pada bagian

depan dekat pintu akses masuk bangunan dengan pertimbangan

kemudahan akses bagi pengunjung. Zona semi-publik yang merupakan

zona untuk klinik tempat pasien memperoleh layanan medis ditempatkan

Page 111: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

92

92

di daerah yang memiliki akses merata pada bangunan, diletakkan tepat di

sebelah zona publik. Hal ini mempermudah dicapainya zona semi publik

dari zona publik yang terdiri dari area tunggu. Zona servis ditempatkan di

kawasan yang adil untuk di jangkau dari zona-zona yang lain, zona servis

seperti lavatory dibutuhkan setiap saat oleh pengguna bangunan.

Zoning pada lantai 2

PUBLIK

PUBLIK

PUBLIK

SEMI PUBLIK

SEMI PUBLIK

SEMI PUBLIK

PRIVATE PRIVATE

PRIVATE

PRIVATE

SERVICE

( Gambar 4.13 : Zoning Lantai 2 )

Penempatan zona private sengaja ditempatkan pada lantai 2 karena

dimaksudkan agar area sengaja dibuat tidak bisa diakses secara umum.

Selain membatasi pengaksesan, penempatan di lantai 2 ini juga di

maksudkan supaya kebutuhan akan suasana tenang dapat terpenuhi karena

memang terpisah dari zona publik (lobby) yang selalu terdapat sirkulasi

yang ramai dan padat. Zona servis ditempatkan di kawasan yang adil juga

pada lantai ini untuk di jangkau dari zona-zona yang lain, zona servis

seperti lavatory dibutuhkan setiap saat oleh pengguna bangunan.

Penempatan zona publik di sini dimaksudkan sebagai akses pengunjung

Page 112: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

93

93

tertentu dan pengelola untuk mengakses zona private dan zona semi

publik.

14. Zoning dan Grouping

a) Zoning

- 0.70

- 0 .70

290

4850

400 760 760760760760

I H G E D C B AF

7

8

400

380

380

380

380

600

580

310

380

380

380

380

30

10

600 290 600

Ø600

360

IJK

TAMAN

- 0 .60

160

A

600

290

600

2

3

4

5

6

1

400

1490PUBLIK

SEMI PUBLIK

SERVICE

PRIVATE

( Gambar 4.14 : Zoning Terpilih Lantai 1 )

V OID

150 150

290400200 760760

E D

7

8

380

380

380

380

600

380

380

380

380

30

10

600 290 600

300

500

150

600

290

600

2

3

4

5

6

1

400

160

475

I H G EFIJK

580

310

PUBLIK

SEMI PUBLIK

SERVICE

PRIVATE

( Gambar 4.15 : Zoning Terpilih Lantai 2 )

Page 113: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

94

94

b) Grouping

- 0.70

- 0.70

290

4850

400 760 760760760760

I H G E D C B AF

7

8

400

380

380

380

380

600

580

310

380

380

380

380

301

0

600 290 600

Ø600

360

IJK

TAMAN

- 0.60

160

A

600

290

600

2

3

4

5

6

1

400

1490

± 0.05

P HARMACY

RECEP TIONIST

± 0.00

LOBBY

± 0.00

A RE A TUNGGU

± 0.00

A RE A TUNGGU

± 0.00

K ASIR

± 0.00

R. SPESIALISBEDAH MULUT

± 0.00 ± 0.00 ± 0.00 ± 0.00

± 0.00 ± 0.00

R. SPESIALISPEDODONSIA

± 0.00

R. SPESIALISPROSTODONSIA

± 0.00

± 0.00

R. SPESIALISPERIODONSIA

± 0.00± 0.00

R. SPESIALISORTODONSIA ± 0.00

R. SPESIALISENDODONSIA ± 0.00

PANTRY

LAVATORY LAVATORYLAVATORY

( Gambar 4.16 : Grouping Lantai 1 )

V OID

150 150

290400200 760760

E D

7

8

380

380

380

380

600

380

380

380

380

3010

600 290 600

300

500

150

600

290

600

2

3

4

5

6

1

400

160

475

I H G EFIJK

580

310

NURSE STATION

S UITE ROOM1

HALL+ 4 .50

+ 4.50

S TANDART 2+ 4.50

V IP 1+ 4.50

V IP 2+ 4.50

+ 4. 50

+ 4 .50

+ 4 .50

+ 4 .50

FLOORMANA GER

+ 4 .50

R. X -RA Y &

CT- S CAN

+ 4 .50

R. OPERASI

+ 4 .50

V IP 3+ 4. 50

V IP 4+ 4. 50

S TANDAR T 3+ 4.50

+ 4.50

R. P ERS IAPANOPERASI

+ 4 .50

S TANDART 1S TANDAR T 4

LAVA TORY

( Gambar 4.17 : Grouping Lantai 2 )

Page 114: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

95

95

B. KONSEP PERANCANGAN

1. Pola Pikir Desain

( Skema 4.6 : Skema Pola Pikir Perancangan )

Desain Interior Dental Center Di Surakarta Dengan

Pendekatan Konsep All In One

Bagaimana mendesain interior lobby, apotek, klinik spesialis dan kamar inap pada Surakarta

Dental Center yang sesuai dengan konsep all in one dimana

segala aktivitas yang berhubungan dengan dental

dapat ditemukan disini ?

Studi Lapangan : 1. Happy Land Medical

Centre. 2. Kharinta Dental Dan

Skin Care 3. Dentia Dental Dan

Skin Care Center

Studi Literatur : 1. Tinjauan Umum

Surakarta Dental Center 2. Sejarah Dan

Perkembangan Dental Center

3. Tinjauan Khusus Interior Surakarta Dental Center

Data InformasiProyek

Konsep All In One

Sketsa Desain

Alternatif Desain

Desain Terpilih

Evaluasi Desain

DESAIN

Interior Sistem : 1. Penghawaan 2. Pencahayaan 3. Akustik

Tema : Colour Of Nature

Norma Desain

Aspek Politik

Aspek Sosial

Human Faktor

Aspek Ekonomi

Aspek Lingkungan

Aspek Budaya

Aspek Keamanan

Page 115: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

96

96

2. Ide Gagasan

Ide dan Gagasan dari perancangan klinik spesialis gigi ini adalah

suatu fasilitas dental center yang berkonsep all in one dimana segala

macam kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan dan perawatan

gigi mulai proses pengobatan hingga penyediaan obat-obatan serta

bagaimana menciptakan suasana berobat yang praktis dan nyaman bagi

para pasien. Sehingga dalam satu fasilitas terdapat sarana penunjang yang

lengkap dan menyeluruh.

Diharapkan saat membutuhkan pengobatan medis yang berhubungan

dengan gigi dapat ditangani secara tepat karena telah di sediakan klinik

yang terspesialisasi sesuai bidangnya masing-masing tentu saja dengan

konsep dan peralatan yang modern. Selain klinik yang terspesialisasi

terdapat juga sarana apotek yang tidak hanya menjual obat tetapi juga

peralatan kesehatan yang berhubungan dengan gigi. Kamar rawat inap

juga disediakan disini bagi yang memerlukan perawatan intensif. Dan

yang terakhir terdapat sarana penunjang medis yang berupa laboratorium

modern.

Karena itu diharapkan dengan ini pasien akan merasa lebih praktis

bila berobat disini. Karena cukup di satu tempat terdapat fasilitas

pendukung yang beragam.

3. Tema

Modern kontemporer mempunyai definisi dari sisis etimologi bahasa

yang terkini atau memiliki pengertian yang sama dengan ‘modern’.

Page 116: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

97

97

Karya arsitektur / interior yang menghadirkan ‘kekinian’ pada

zamannya. Gaya ini tidak murni karena terdapat percampuran dari

berbagai langgam gaya.

Tema yang digunakan penulis dalam Desain Interior Dental Center

di Surakarta ini mengadopsi tema modern kontemporer. Terlihat dari ciri-

ciri penataan interior yang bersifat luas dan halus, serta bentuk geometris

(fungsional), menggunakan warna natural, furniture bersifat rasionalits,

efektivitas dan efisiensi.. Untuk itu penataan yang minimalis tanpa aksen

dekorasi berlebih dipilih karena memberi kesan simpel hal ini mengacu

untuk efisiensi pengisi ruang agar kondisi interior selalu terjaga

kebersihannya. Karena suatu fasilitas kesehatan kebersihan dan sterilnya

suatu ruangan mutlak diperlukan. Selain dipilih dari furniture yang simpel

bahan yang digunakanpun mesti yang mempuntai karakteristik gampang

dibersihkan agar tidak meninggalkan noda.

Adapun pemilihan warna pada interior menggunakan warna-warna

yang mewakili warna alam. Yaitu warna kuning melambangkan sinar

matahari, hijau dan coklat yang melambangkan pohon, serta warna biru

yang mengacu pada warna air.

4. Suasana dan Karakter Ruang

Suasana dan karakter ruang yang ingin ditampilkan penulis dalam

perancangan ini dari segi fisik adalah penggunaan elemen warna alam

yang memiliki efek psikologis positif. Penggunaan warna tadi ada karena

Page 117: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

98

98

suatu maksud yang diharapkan menambah kenyamanan penghuni di

dalamnya.

Seperti pada bangunan kesehatan sejenisnya, kebersihan menjadi

poin utama untuk itu ruangan ini di desain simpel dan ringan baik dari

segi furniture maupun sedikitnya jumlah elemen dekorasi pada interior.

Jumlah pengisi ruang sengaja dirancang seefisien mungkin agar

menciptakan kesan lega dan memperlancar sirkulasi dalam ruangan.

5. Pola Penataan Lay Out

Pihak pengelola, terutama penyedia jasa pelayanan kesehatan

merupakan penggerak utama. Karena itu penataan lay out menempatkan

klinik-klinik spesialis gigi dan apotek pada area yang strategis dan mudah

di akses dari lobby. Kemudian penempatan area rawat inap memilih lantai

2, hal ini dimaksudkan agar pasien dapat memperoleh suasana tenang

karena letaknya jauh dari lobby yang mempunyai sirkulasi padat dan

ramai. Meskipun berada di lantai 2 penataan lay out rawat inap ini juga

berdekatan dengan pos pelayanan suster yang memudahkan pasien apabila

memerlukan bantuan.

6. Unsur Pembentuk Ruang

a. Lantai

1) Dasar Pertimbangan

i. Mudah dalam perawatan

Page 118: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

99

99

ii. Lantai pada ruang yang membutuhkan tingkat ketenangan yang

lebih tinggi mampu meredam sumber bising seperti bunyi langkah

kaki.

iii. Lantai menjadi petunjuk arah dan mempertegas batas ruang yang

ada.

iv. Lantai tidak menghantarkan listrik statis, khususnya ruang

komputer.

2) Analisa Bahan dan Kegunaan

JENIS BAHAN KRITERIA UMUM ANALISA KEGUNAAN

Keramik tile · Tahan gores

· Tahan lama

· Kaya akan bentuk dan corak

· Mudah pemasangan, penggantian, dan perawatan

· R. Lavatory

· R. Pantry

· Laboratorium

· R.Operasi

· R. Pengelola

· R. Perawat

Granit dan marmer

· Tahan gores

· Tahan lama

· Material keras

· Mudah perawatan

· Kuat menahan beban

· Permanen

· Kaku dan keras

· Mahal

· Natural

· Lobby

· Apotek

· Meeting room

pada suite room

Page 119: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

100

100

Parquet · Natural

· Hangat

· Meredam aliran listrik

· Kuat menahan beban

· Mudah dibersihkan

· Perawatan khusus

· Tidak tahan gores

· R. Rawat Inap

(standart, VIP, Suite Room)

· R. Klinik spesialis

( Tabel 4. 16 : Analisa Bahan Dan Kegunaan Lantai )

b. Dinding

1) Dasar Pertimbangan

i. Dinding bersifat isolator terhadap radiasi sinar matahari untuk

menjaga temperatur di dalam ruang.

ii. Dinding mampu meredam bising yang berasal dari dalam maupun

luar ruangan.

iii. Dinding berfungsi sebagai pembatas yang memisahkan ruang satu

dengan ruang lainnya.

iv. Dinding merupakan pembatas yang menegaskan fungsi ruang

2) Analisa Bahan dan Kegunaan

JENIS BAHAN KRITERIA UMUM ANALISA

KEGUNAAN

Batu Bata · Kuat Menahan Beban

· Tahan panas dan dingin

· Kuat menahan beban

· Keras

· Murah

· Semua ruang

Kaca · Tahan air · Lobby

Page 120: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

101

101

· Tembus pandang

· Mudah dibersihkan

· Murah

· Kuat tehadap cuaca

· Praktis dan ekonomis

· Tidak tahan getaran

· Apotek

· R. Klinik Spesialis

· R. Rawat inap

· R. Pengelola (Pimpinan)

Lavatory

Cat · Murah

· Aneka warna

· Menarik

· Ketahanan warna, air, cuaca tergantung merek dan harga.

· Semua ruang

( Tabel 4. 17 : Analisa Bahan Dan Kegunaan Dinding )

c. Ceiling

1) Dasar Pertimbangan

i. Ceiling merupakan tempat berbagai instalasi ME (Mechanical

Electrical)

ii. Ceiling sebagai peredam dan pemantul suara.

iii. Ceiling berfungsi mempertegas fungsi ruang di bawahnya.

iv. Ceiling memiliki ketinggian yang menysuaikan fungsi.

v. Ceiling sebagai pendukung akustik.

Page 121: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

102

102

2) Analisa Bahan dan Kegunaan

JENIS BAHAN KRITERIA UMUM ANALISA KEGUNAAN

polycarbonate · Meredam panas

· Tembus cahaya

· Tahan air

· Mudah pemeliharaan

· Kuat

· Tahan benturan dan getaran

· R. Rawat Inap

· R. Operasi

· Laboratorium

· R. Klinik Spesialis

Beton ekspose · Murah

· Perawatan mudah

· Aplikasi mudah

· Ceiling

( Tabel 4. 18 : Analisa Bahan Dan Kegunaan Ceiling )

7. Furniture

Bentuk-bentuk yang simpel namun memiliki fungsi lebih digunakan

pada perancangan kali ini. Bahan finishing yang digunakanpun menjadi

pertimbangan di sini, dengan alasan mudah dibersihkan dan tahan lama

menjadi dasar pemilihan bahan finishing furniture. Hali ini dimaksudkan

supaya suasana ruangan sgar selalu tampak bersih.

8. Bentuk dan Warna

Pemilihan bentuk dan warna dalam perancangan kali ini yaitu colour

of nature, karena itulah bentuk dan warna menerapkan karakteristik alam.

Penggunaan warna-warna natural seperti warna-warna hijau daun, warna

coklat tanah, warna biru air / langit dan warna kuning sinar matahari

Page 122: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

103

103

mendominasi warna-warna yang diterapkan dalam perancangan klinik

spesialis gigi. Pemilihan warna ini dilakukan bukan tanpa sebab karena

sesuai sifatnya warna hijau selain bersifat dingin, warna hijau sering

diasosiasikan dengan segarnya warna daun dan rerumputan. Hijau muda

memberikan nuansa segar dan ringan sehingga memberikan atmosfer

menyenangkan.

Kemudian warna coklat juga identik dengan warna alam yaitu warna

kayu dan tanah serta memiliki karakter yang hangat. Sedangkan warna

biru dapat menciptakan suasana tenang, diam dan rileks sangat cocok bila

diaplikasikan pada kamar rawat inap. Dan warna kuning juga banyak

dipakai pada ruang-ruang rumah sakit karena kuning sangat membantu

dalam menghadapi rasa takut, depresi, memberi kehangatan, dan

pemulihan psikologis. Sangat cocok bila diaplikasikan pada klinik (karena

beberapa orang masih menganggap perawatan gigi sangat menyakitkan

dan menakutkan.

Karakteristik modern yang mempunyai bentuk sederhana

memberikan kesan klinik mudah, ringan, rapi, dan bersih.

9. Sistem Interior

a. Pencahayaan

Isu pemanasan global ban penghematan energimau tidak mau

menuntut untuk memanfaatkan potensi alam tak terbatas, contohnya sinar

matahari. Indonesia adalah negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa,

sehingga mendapatkan sinar matahari lebih kurang 12 jam dalam sehari.

Page 123: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

104

104

Memanfaatkan sinar matahari semaksimal mungkin di siang hari akan

menghemat energi listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu. Hal

ini di wujudkan dengan penempatan jendela kaca yang besar dan lebar

yang banyak tersebar di beberapa ruang, Penataan cahaya khusus

dibutuhkan pada ruang laboratorium dan ruang operasi. Ruang-ruang

tersebut membutuhkan tehnik pencahayaan tertentu yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan cahaya pada ruang itu.

Sehingga diharapkan konsumsi listrik untuk keseluruhan keperluan

pencahayaan diperlukan hanya pada saat malam hari.

b. Penghawaan

Penghawaan yang digunakan adalah penghawaan buatan atau dengan

AC baik AC sentral maupun AC split. Hal ini dimaksudkan untuk

memenuhi kondisi klinik yang harus selalu bersih dan steril sehingga

bebas debu.

Peletakan bukaan-bukaan hanya akan memperparah kebersihan udara

di dalam klinik. Banyaknya udara berpolusi dan debu yang dapat masuk

melalui debu tadi dapat mengganggu kesterilan dan kebersihan udara

dalam klinik. Karena itulah penghawaan buatan mutlak diperlukan di

perancangan kali ini.

c. Akustik

Akustik yang digunakan dalam perancangan klinik spesialis gigi ini

diperlukan hanya untuk ruangan-ruangan tertentu saja yang menuntut

ketenangan dalam meredam kebisingan.

Page 124: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

105

105

Karena itulah penggunaan parquet yang juga dapat berfungsi sebagai

akustik digunakan pada ruang rawat inap serta klinik spesialis. Karena

pada dasarnya kedua ruangan tadi memerlukan suasana tenang.

10. Sistem Keamanan

a. Bahaya Kebakaran

Suatu perancangan yang baik tentunya memperhatikan masalah

keamanan dari segi fisik bangunn dan terutama yang menyangkut

kenyamanan pengunjung dari hal-hal yang mengganggu serta

membahayakan jiwa seseorang. Maka diperlukan sarana peralatan yang

berhubungan dengan keamanan yang dapat diletakkan paada titik utilitas

bangunan.

Peralatan tersebut dapat berupa :

§ Hidran air : pipa dengan kran air dimana tersedia selang dan alat

semprot air dengan lampu kontrol guna mengantisipasi bahaya

kebakaran

§ Sprinklers : alat kran air yang dipasang dengan jarak tertentu

dihubungkan dengan pipa air diatasnya, dipasang satu sistem dengan

heat detektor, sehingga jioka kondisi panas dengan suhu tertentu atau

terjadi kebakaran alat tersebut otomatis menyemprotkan air

§ Tabung gas berisi gas CO2 atau obat kimia anti api yang dilengkapi

dengan alat penyemprot ( liquid foam )

§ Sistem keamanan dengan alarm, barcode detektor, kamera dan layar

pengawas, satuan keamanan yang dilengkapi dengan alat komunikasi

yang beroperasi selama 24 jam

Page 125: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

106

106

b. Bahaya pencurian

Adanya bahaya pencurian yang mungkin terjadi dapat diatasi

dengan menempatkan CCTV di beberapa sudut ruangan yang rawan

terhadap tindak pencurian.

Page 126: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

107

107

BAB V

PENUTUP

J. KESIMPULAN

Desain Interior Dental Center Di Surakarta ini merupakan tempat yang

menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap mengenai perawatan kesehatan

yang berhubungan dengan kesehatan gigi. Di dalamnya terdapat unit

penerimaan, berupa lobby atau resepsionis, unit pemeriksaan yaitu ruang-

ruang periksa dokter berupa fasilitas 6 klinik spesialis. Kemudian unit rawat

inap yang terdiri dari kamar-kamar kelas standart, VIP dan Suite Room. Dan

unit apotek, yang berupa swalayan yang khusus menjual obat-obatan dan

peralatan khusus kesehatan gigi serta unit laboratorium dan penunjang

diagnostik.

Desain direncanakan akan ada di Jalan Kolonel Sutarto, Surakarta sebab

tempat sebab tampat ini sangat strategis, terletak di pusat kota sehingga

mudah dicapai. Pertimbangan lain dipilihnya lokasi ini karena jauh dari pusat

keramaian (mall dan diskotek).

Dalam desain ini menerapkan konsep All In One, yaitu segala aktivitas

yang berhubungan dengan kesehatan gigi dapat ditemukan di sini. Adapun

pemilihan warna pada interior menggunakan warna-warna yang mewakili

warna alam. Yaitu warna kuning melambangkan sinar matahari, warna hijau

dan coklat yang melambangkan pohon, serta warna biru yang melambangkan

pada warna air.

Page 127: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

108

108

K. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini masih

banyak kekurangan yang disebabkan oleh adanya keterbatasan peneliti, oleh

karena itu, diharapkan adanya masukan serta kritik dan saran dari pembaca

guna kesempurnaan penulisan ini dan perbaikan diri penulis di masa yang

akan datang.

Page 128: DESAIN INTERIOR DENTAL CENTER DI SURAKARTA …/Desain... · menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana. Surakarta, 27 April 2010 Yang Membuat Pernyataan. Swastika Indrahayuningtias

109

109

DAFTAR PUSTAKA

D.K. Ching, Francis. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Frick, Heinz. Moediartianto. 1982. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu. Yogyakarta;

Kanisius.

Kamus Besar Bahasa Indonsesia, ed. 2 – cet. 7. Jakarta : Balai Pustaka, 1995.

Neufert, Ernest.1996. Arsitek Data jilid 1. Jakarta : Erlangga

Neufert, Ernest.1996. Arsitek Data jilid 2. Jakarta : Erlangga

Panero, Julius dan Martin. 1980. Dimensi Manusia dan ruang Interior. Jakarta:

Erlangga.

Rumah Ide “ Keramik” ed 06/2006. PT Gramedia Pustaka Utama.

Soetiadji, Ir. Setyo. 1986. Anatomi Utilitas. Jakarta: Djambatan.

http://en.wikipedia.org/wiki/Dentalcenter

www.kompas.com

www.wikipedia.org

www.google.com