dermatitis seboroik fika

35
Dermatitis Seboroik Fika Ertitri 201410401011018 Pembimbing dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp. KK Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Upload: yeni-widayanti

Post on 01-Feb-2016

372 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Dermatitis Seboroik fika

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Seboroik fika

Dermatitis Seboroik

Fika Ertitri

201410401011018

Pembimbing

dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp. KK

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Page 2: Dermatitis Seboroik fika

Definisi

• Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit dengan keradangan superfisial kronis yang mengalami remisi dan eksaserbasi dengan area seboroik sebagai tempat predileksi (Djuanda, 2010).

Page 3: Dermatitis Seboroik fika

Area seboroik :• Area seboroik adalah bagian tubuh yang banyak terdapat

kelenjar sebasea (kelenjar minyak) yaitu daerah: • Kepala (kulit kepala, telinga bagian luar, saluran telinga,

kulit dibelakang telinga) • Wajah (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan

nasolabial, dagu)• Badan bagian atas (daerah presternum, daerah

interscapulae, aerolla mammae)• Daerah lipatan (ketiak, lipatan bawah mammae,

umbilikus, lipatan paha, daerah anogenital dan lipatan pantat) (Murtiastutik, Ervianti, Agusni, & Suyoso, 2010).

Page 4: Dermatitis Seboroik fika

Area Seboroik

Page 5: Dermatitis Seboroik fika

Epidemiologi• Dua puncak usia

• Bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan• Dekade ke 4-7 kehidupan.

• ♂ >> ♀ pada semua kelompok umur.

(Plewig & Jansen, 2007)

Page 6: Dermatitis Seboroik fika

Etiologi dan Patogenesis• Penyebabnya belum diketahui secara pasti• Factor predisposisinya :

• Kelainan konstitusi berupa status seboroik (seborrhoeic state)• Infeksi oleh bakteri atau Pityrosporum ovale • Sebum meningkat penumpukannya pada kulit yang tidak bargerak,

misalnya pada kelainan neurologis; hygiene yang buruk; variasi suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah.

Page 7: Dermatitis Seboroik fika

Gejala Klinis• Pada bayi (usia 2 minggu-10 minggu)

• Cradle cap, dengan krusta tebal, pecah-pecah, dan berminyak, tanpa ada dasar kemerahan dan kurang/tidak gatal.

• Pada lokasi lain lesi tampak kemerahan atau merah kekuningan yang tertutup dengan skuama berminyak, kurang/tidak gatal.

Page 8: Dermatitis Seboroik fika

Gejala Klinis• Pada dewasa

• Umumnya gatal• Pada area seboroik makula atau plak, folikular, perifolikular, atau

papula, kemerahan atau kekuningan dengan derajat ringan sampai berat, inflamasi, skuama dan krusta tipis sampai tebal yang kering, basah atau berminyak.

• Bersifat kronis dan mudah kambuh sering berkaitan dengan kelelahan, stress atau paparan sinar matahari.

Page 9: Dermatitis Seboroik fika

Dermatitis seboroik di wajah, kulit kepala, dan telinga.

Page 10: Dermatitis Seboroik fika

Diagnosis

Bila perlu pemeriksaan Lab (Histopatologi, KOH, lampu Wood)

Pemeriksaan Fisik (Effloresensi dan predileksi khas)

Anamnesis

Page 11: Dermatitis Seboroik fika

Histopatologis

Page 12: Dermatitis Seboroik fika

Diagnosis Banding• Pada kepala : ptyriasis kapitis (ketombe), psoriasis

vulgaris, dermatitis kontak, ptyriasis rosasea.• Pada daerah fleksural : eritrasma, tinea cruris, dermatitis

alergika terhadap bahan pakaian.• Pada dermatitis seboroik infantil : dermatitis atopik,

psoriasis pada bayi baru lahir, skabies.• Lain-lain : liken simpleks, pedikulosis, neurodermatitis,

ptyriasis versikolor, dermatofitosis (Barakbah, et al., 2005).

Page 13: Dermatitis Seboroik fika

Penatalaksanaan • Prinsip pengobatannya bertujuan untuk melepas skuama

dan krusta, menghambat kolonisasi jamur, mengatasi infeksi sekunder, mengurangi eritema dan gatal.

• Penyakit ini dapat berulang. Oleh karena itu, edukasi dan penatalaksanaan non-medikamentosa maupun medikamentosa perlu dilakukan (Wolff, 2009).

Page 14: Dermatitis Seboroik fika

a. Non - Medikametosa• Untuk terapi non-medikamentosa, pemberian edukasi

mengenai penghindaran dari fakktor pencetus terjadinya dermatitis seboroik.

Page 15: Dermatitis Seboroik fika

b. Medikametosa• 1. Pengobatan Sistemik• Terapi Dermatitis Seboroik dengan terapi sistemik dari Pedoman

Diagnosis dan Terapi RSU dr. Soetomo tahun 2005 dengan preparat antifungi dan antiinflamasi. Diberikan ketokonazol (kemasan 200 mg) selama 3 minggu dan tablet kortikosteroid (prednison atau dexametason) (Pohan, 2005).

• Kortikosteroid prednison 20-30 mg sehari tapp-off• Isotretinoin mengurangi aktivitas kelenjar sebasea 0,1-0,3

mg/kgBB/hari, 4 minggu maintenence 5-10 mg/hari selama beberapa tahun

• Pada dermatitis seboroik yang parah juga dapat diobati dengan narrow band UVB (TL-01) , 3 kali seminggu selama 8 minggu

• Bila pada sediaan langsung terdapat P. Ovale ketokonazole 200 mg per hari (Djuanda,2010).

Page 16: Dermatitis Seboroik fika

Penatalaksanaan

2. Pengobatan Topikal• Pada pitiriasis sika dan oleosa seminggu 2-3 kali scalp

dikeramasi selama 5-15 menit, misal dengan selenium sulfida• Skuama dan krusta emolien, misal krim urea 10%• Obat topikal lain yang biasa dipakai untuk dermatitis seboroik

adalah• Ter• Resosin 1-3%,• Sulfur praesipitatum 4-20%• Kortikosteroid (hidrokortison 2,5%)• Krim ketokonazole 2%

(Djuanda, 2010).

Page 17: Dermatitis Seboroik fika

Prognosis• Prognosis umumnya baik. • Bayi dengan dermatitis seboroik memiliki resiko lebih

besar untuk terkena penyakit yang sama pada saat dewasa (Plewig & Jansen, 2007).

Page 18: Dermatitis Seboroik fika

LAPORAN KASUSDermatitis Seboroik

Page 19: Dermatitis Seboroik fika

Identitas :• Nama : Tn. BS• Jenis kelamin : Laki – laki • Umur : 52 tahun• Alamat : Bawangan – Ploso, Jombang• Agama : Islam• Pekerjaan : Kuli Bangunan• Suku bangsa : Jawa - Indonesia• Tanggal pemeriksaan : 20 Oktober 2015• No. RM : 288282

Page 20: Dermatitis Seboroik fika

Anamnesis :• Keluhan utama :- Gatal

• RPS:

- Gatal dirasakan ± 1 tahun yang lalu.

- Gatal pertama dirasakan di kepala, lalu menjalar ke arah wajah, telinga dan leher.

- Gatal dirasakan ketika pasien bekerja menjadi kuli bangunan.

- Keluhan gatal dirasakan sepanjang hari namun memberat terutama pada siang hari saat matahari sedang terik-teriknya.

• RPD :- Tidak pernah seperti ini

sebelumnya.- Alergi makanan disangkal.- Alergi obat disangkal.

• RPKeluarga :- Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.

• RPSos :• Pasien bekerja sebagai kuli

bangunan sejak ± 1 tahun yang lalu

Page 21: Dermatitis Seboroik fika

Pemeriksaan fisik :Status Generalis :

• Keadaan umum : compos mentis.• GCS: 456• Vital sign : • TD : (-)• Nadi : 80 kali/menit• RR : 22kali/menit• Suhu : (-)• Kepala : Normocephali.• Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-), Reflek

pupil (+/+)• Thorax : • Cor: S1S2 tunggal reguler, murmur (-),

gallop (-)• Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-• Abdomen: soefl, bising usus (+) normal,

nyeri tekan (-)

Status Lokalis :

• Et Regio Capitis• Et Regio Facialis• Et Regio Colli

• Effloresensi : • Makula eritematosa batas

jelas, bentuk tidak teratur tertutup skuama halus tipis dan skuama tebal kasar.

Page 22: Dermatitis Seboroik fika

Dermatitis Seboroik

Page 23: Dermatitis Seboroik fika
Page 24: Dermatitis Seboroik fika

Pemeriksaan Penunjang :

• Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

• Untuk membantu diagnosis pasti dapat diusulkan pemeriksaan Histopatologi.

Problem List :

• Laki-laki, 52 tahun• Pruritus• Makula eritematosa batas

jelas, bentuk tidak teratur, tertutup skuama putih kasar dan tebal serta skuama tipis halus et regio capitis, facialis dan colli.

Page 25: Dermatitis Seboroik fika

Resume :• Tn. BS datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Jombang

tanggal 20/10/2105 dengan keluhan gatal, gatal dirasakan ± 1 tahun yang lalu. Gatal pertama dirasakan di kepala, lalu menjalar ke arah wajah, telinga dan leher. Gatal dirasakan ketika pasien bekerja menjadi kuli bangunan. Keluhan gatal dirasakan sepanjang hari namun memberat terutama pada siang hari saat matahari sedang terik-teriknya.

• Pada pemeriksaan fisik ditemukan makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup skuama halus tipis dan skuama tebal kasar et regio capitis, facialis dan colli.

Page 26: Dermatitis Seboroik fika

Assesment :

• Dermatitis Seboroik

Initial Planning :

• Diagnosis : Histopatologi• Terapi : • Anti Fungi :

Ketokonazole tablet 1x1 (1 x 200mg) selama 3 minggu.

• Anti Inflamasi: Dexametasone tablet 1x1 (1 x 0,5 mg).

• Monitoring : • Subyektif keluhan pasien

: gatal• Obyektif skuama

Page 27: Dermatitis Seboroik fika

Edukasi :• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang diderita

oleh pasien.• Menjelaskan kepada pasien tentang penyebab dari

penyakit tersebut.• Menjelaskan kepada pasien tentang pemeriksaan

penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis secara pasti.

• Menjelaskan kepada pasien tentang terapi yang diberikan.• Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari faktor

pencetus seperti terpaparnya sinar matahari langsung, hindari stress, rajin untuk membersihakan rambut (keramas).

Page 28: Dermatitis Seboroik fika

Pembahasan :

Kasus :

• Tn. TM• Usia : 52 tahun

Teori :

• Dermatitis seboroik memiliki dua puncak usia, yang pertama pada bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua sekitar dekade keempat sampai dekade ketujuh kehidupan, pria lebih sering terkena dari pada wanita pada semua kelompok umur (Plewig & Jansen, 2007).

• Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada usia sebelum akil balik dan insidennya mencapai puncaknya pada umur 18-40 tahun, kadang-kadang pada umur tua. Dermatitis seboroik lebih sering terjadi pada pria daripada wanita (Djuanda, 2010).

Page 29: Dermatitis Seboroik fika

Pembahasan :

Kasus :

• Pasien merasa gatal dirasakan ketika pasien bekerja menjadi kuli bangunan dan gatal dirasakan sepanjang hari namun memberat terutama pada siang hari saat matahari sedang terik-teriknya.

Teori :

• Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya dermatitis seboroik dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stres emosional, infeksi, atau defisiensi imun (Djuanda, 2010).

• Dan adanya faktor fisik yang mempengaruhi (suhu udara yang panas dan kelembaban yang rendah membuat kondisi semakin buruk ) (Freedberg, 2003).

Page 30: Dermatitis Seboroik fika

Pembahasan :

Kasus :

• Pemeriksaan fisik didapatkan tampak gambaran adanya kelainan dengan kulit yaitu makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup skuama halus tipis dan skuama tebal kasar et regio capitis, facialis dan colli.

Teori :

• kelainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan, batasnya agak kurang tegas. Dermatitis seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama-skuama yang halus, mulai sebagai bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama-skuama yang halus dan kasar (Djuanda, 2010).

Page 31: Dermatitis Seboroik fika

Pembahasan :

Kasus :

• Tampak gambaran adanya kelainan dengan kulit yaitu makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup skuama halus tipis dan skuama tebal et regio capitis, facialis dan colli.

Teori :

• Dermatitis seborik ini merupakan kelainan kulit yang didasari oleh faktor konstitusi dan predileksi kelainannya adalah tempat-tempat seboroik, biasanya berasosiasi dengan peningkatan produksi sebum di kulit kepala dan area di wajah dan batang tubuh yang kaya dengan folikel sebasea (Freedberg, 2003).

• Area seboroik adalah bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar sebasea (kelenjar minyak) yaitu daerah kepala (kulit kepala, telinga bagian luar, saluran telinga, kulit dibelakang telinga), wajah (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan nasolabial, dagu), badan bagian atas (daerah presternum, daerah interscapulae, aerolla mammae) dan daerah lipatan (ketiak, lipatan bawah mammae, umbilikus, lipatan paha, daerah anogenital dan lipatan pantat) (Murtiastutik, Ervianti, Agusni, & Suyoso, 2010).

Page 32: Dermatitis Seboroik fika

Pembahasan :

Kasus :

• Penatalakasanaan pada pasien ini diberikan obat golongan Anti Fungi : Ketokonazole tablet 1x1 (1 x 200 mg) selama 3 minggu dan obat Anti Inflamasi: Dexametasone tablet 1x1 (1 x 0,5 mg).

Teori :

• Terapi Dermatitis Seboroik dengan terapi sistemik dari Pedoman Diagnosis dan Terapi RSU dr. Soetomo tahun 2005 dengan preparat antifungi dan antiinflamasi. Diberikan ketokonazol (kemasan 200 mg) selama 3 minggu dan tablet kortikosteroid (prednison atau dexametason) (Pohan, 2005).

• Ketokonazol 200 mg per hari juga dapat digunakan jika ditemukan adanya dermatitis seboroik akibat P.ovale (Djuanda,2010).

Page 33: Dermatitis Seboroik fika

kesimpulan

Identitas

Anamnesis

Pmx.fisik

diagnosis

terapi

Page 34: Dermatitis Seboroik fika

Kesimpulan : • Pada kasus pasien Tn. BS usia 52 tahun datang ke poli kulit dan kelamin

RSUD Jombang pada tangga 20/10/2105 dengan keluhan gatal, gatal dirasakan ± 1 tahun yang lalu. Gatal pertama dirasakan di kepala, lalu menjalar ke arah wajah, telinga dan leher. Gatal dirasakan ketika pasien bekerja menjadi kuli bangunan. Keluhan gatal dirasakan sepanjang hari namun memberat terutama pada siang hari saat matahari sedang terik-teriknya.

• Pada pemeriksaan fisik ditemukan makula eritematosa batas jelas, bentuk tidak teratur tertutup skuama halus tipis dan skuama tebal kasar et regio capitis, facialis dan colli.

• Tn. BS didiagnosis terkena penyakit dermatitis seboroik. Penatalakasanaan pada pasien ini diberikan obat golongan Anti Fungi: yaitu Ketokonazole tablet 1x1 (1 x 200 mg) selama 3 minggu dan obat Anti Inflamasi: yaitu Dexametasone tablet 1x1 (1 x 0,5 mg). Pasien kemudian dianjurkan untuk kontrol setelah obat habis diharapkan kembali ke poli kulit dan kelamin untuk pemeriksaan oleh dokter untuk melihat perbaikan pada pasien.

Page 35: Dermatitis Seboroik fika

TERIMA KASIH