demografi 3

40
KOMPOSISI PENDUDUK Presented by Muzani, M.Si Lecturer of Geography

Upload: riyan

Post on 22-May-2015

1.271 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Demografi 3

KOMPOSISI PENDUDUK

Presented by

Muzani, M.SiLecturer of Geography

Page 2: Demografi 3

Tugas

• Ambil data soft copy dari BPS: (kabupaten dan kecamatan dalam angka)

– Kabupaten Tangerang dalam angka– Kota Tangsel dalam angka

Page 3: Demografi 3

3 fenomena dalam demografi

1. Dinamika Kependudukan (Population Dynamic);

2. Komposisi Penduduk (Population Composition);

3. Jumlah dan Distribusi Penduduk (Size and Population Distribution).

Page 4: Demografi 3

Maksud dan tujuan pengelompokkan penduduk berdasar ciri atau

karakteristik tertentu1. Mengetahui sumber daya manusia yang ada baik

menurut umur, jenis kelamin maupun karakteristik lainnya,

2. Mengambil suatu kebijakan yang berhubungan dengan pembangunan berwawasan kependudukan,

3. Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya,

4. Menyediakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang diperlukan,

5. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui "proses demografi" yang telah terjadi pada penduduk tersebut.

Page 5: Demografi 3

Komposisi penduduk

adalah pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu

Page 6: Demografi 3

Komposisi penduduk

1. Biologis, meliputi umur, dan jenis kelamin.2. Sosial, antara lain meliputi tingkat pendidikan,

status perkawinan, dan sebagainya.3. Ekonomi, antara lain meliputi kegiatan

penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan usaha, status dan jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya.

4. Letak Geografis, antara lain berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten, dan sebagainya.

Page 7: Demografi 3

Tabel 3.10Penduduk Indonesia Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 1995

Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 10.474.732 9.976.799 20.451.531

5-9 11.129.571 10.658.742 23.708.682

10-14 12.038.132 11.670.550 21.788.313

15-19 10.272.910 10.006.480 20.279.390

20-24 8.037.270 9.113.506 17.150.776

25-29 7.262.497 8.510.492 16.308.191

30-34 7.052.169 7.719.135 14.981.632

35-39 5.818.536 7.066.760 14.118.929

40-44 4.173.425 5.283.997 11.102.533

45-49 3.779176 4.077.537 8.250.962

50-54 2.933.826 3.341.221 7.120.397

55-59 2.933.826 3.261.058 6.194.884

60-64 2.301.391 2.881.122 5.182.513

65-69 1.697.909 1.857.669 3.555.578

70-74 1.191.162 1.257.339 2.448.501

75 + 969.526 1.142.470 2.11.996

Jumlah 96.929.931 97.824.877 194.754.808

Page 8: Demografi 3

Piramida Penduduk DKI Jakarta Tahun 2005

Page 9: Demografi 3

Komposisi penduduk berdasarkan ciri biologis

• Laki-laki perempuan• Umur

Contoh

Umur Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan

0 5689 5665

1 4557 4497

2 4887 4776

dst

Kelompok

Umur

Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan

0 - 4 15539 15465

5 - 9 14237 14137

10 - 14 14677 14576

dst

Page 10: Demografi 3

Contoh pengelompokan berdasarkan usia sekolah

Page 11: Demografi 3

Berdasarkan pengelompokan umur ini, maka dapat diketahui

• Penduduk usia muda, penduduk di bawah umur 15 tahun atau kelompok umur 0-14 tahun,

• Penduduk usia produktif, penduduk umur 15-64 tahun, dan

• Penduduk usia lanjut, penduduk umur 65 tahun.

Page 12: Demografi 3

Komposisi penduduk berdasarkan ciri sosial

1. tingkat pendidikan,

2. status perkawinan dan sebagainya

Page 13: Demografi 3

tingkat pendidikan,

• Kepandaian Membaca dan Menulis

• Angka Melek Huruf (Literacy Rate)

• Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan

• Status Sekolah

Masih bersekolah

Tidak bersekolah lagi

Page 14: Demografi 3
Page 15: Demografi 3
Page 16: Demografi 3

Komposisi penduduk berdasarkan status perkawinan

1. belum kawin,

2. kawin,

3. cerai hidup, dan

4. cerai mati.

Page 17: Demografi 3
Page 18: Demografi 3

Komposisi penduduk berdasarkan ciri ekonomi

1. bekerja,

2. mencari pekerjaan,

3. sekolah,

4. mengurus rumah tangga,

5. lainnya.

Page 19: Demografi 3
Page 20: Demografi 3

Komposisi penduduk berdasarkan letak geografis

• Daerah Perkotaan

• Daerah Perdesaan

Page 21: Demografi 3
Page 22: Demografi 3

Konsep dan beberapa ukuran dalam komposisi penduduk

• Umur Tunggal (Single Age) adalah umur seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhirnya.

age heaping atau age preference adalah kecenderungan orang menyenangi umur-umur dengan angka akhir 0 atau 5

Page 23: Demografi 3

Konsep dan beberapa ukuran dalam komposisi penduduk

• Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) adalah rasio yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk

perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu.

Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan.

Page 24: Demografi 3

Konsep dan beberapa ukuran dalam komposisi penduduk

• Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (umur 15-64 tahun).

Page 25: Demografi 3

Konsep dan beberapa ukuran dalam komposisi penduduk

• Umur Median (Median Age) adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih tua daripada median age

Page 26: Demografi 3

dimana:1Md = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2 N = jumlah penduduk totalfx = jumlah penduduk kumulatif sampai sebelum kelompok

umur yang mengandung N/2fMd = jumlah penduduk pada kelompok umur dimana

terdapat nilai N/2i = adalah class interval umur

if

fxN

MDMd

Md

21

Page 27: Demografi 3

Tabel 3.11Penduduk Indonesia 1995 (dalam ribuan)

Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

Kumulatif

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

Page 28: Demografi 3

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000, diketahui jumlah penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 101.641.570 dan jumlah penduduk perempuan sejumlah 101.814.435. Berapa sex ratio-nya?

Page 29: Demografi 3

Tugas praktikum

1. Buatlah piramida penduduk

2. Hitung sex ratio

3. Hitung beban ketergantungan

4. Hitung umur median

Trimakasih

Page 30: Demografi 3

SEX RATIO

Rasio Jenis KelaminRasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah. Penyajian data mengenai sex ratio dapat ditampilkan secara umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan kelompok umur tertentu. Rasio jenis kelamin dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut ini.

SR = Sex Ratio atau rasio jenis kelaminM = Male atau jumlah penduduk laki-lakiF = Female atau jumlah penduduk perempuanPerhatikan contoh berikut!Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000, diketahui jumlah penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 101.641.570 dan jumlah penduduk perempuan sejumlah 101.814.435. Berapa sex ratio-nya? Jawab: SR = MF × 100 = 101.641.570/101.814.435 × 100 = 99,83Artinya, pada tahun 2000 setiap 100 penduduk perempuan di Indonesia terdapat 99,83 penduduk laki-laki.

Page 31: Demografi 3

• Jika perhitungan ini didasarkan pada kelompok umur tertentu, maka rumusnya menjadi:

• SRi = Sex Ratio atau rasio jenis kelamin umur tertentuMi = Male atau jumlah penduduk laki-laki umur tertentuFi = Female atau jumlah penduduk perempuan umur tertentu

Perhatikan contoh berikut!Pada tahun 1995, jumlah penduduk laki-laki berumur 10 - 14 tahun di Indonesia berjumlah 11.201.588 orang, sedangkan jumlah pendudukperempuan sebesar 10.617.694 orang. Berapakah sex ratio-nya?

Artinya, pada tahun 1995 setiap 100 penduduk perempuan di Indonesia terdapat 105,5 penduduk laki-laki berumur 10 - 14 tahun.

Page 32: Demografi 3

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio

KonsepPenduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.

DefinisiRasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.

• Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.

Page 33: Demografi 3

• Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.

KegunaanRasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Cara MenghitungRasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).

Page 34: Demografi 3

• Muda dan Tua

• RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda

• RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua

• P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)

• P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)

• P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)

Page 35: Demografi 3

Contoh • Untuk memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio

Ketergantungan (Dependency Ratio), di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas).

• Tabel 1  Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, Tahun 2000

Page 36: Demografi 3

Kelompok Umur Jumlah Penduduk

0-14 63 206 000

15-64 13 3057 000

65 keatas 9 580 000

Page 37: Demografi 3

• Setelah jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun) dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat dihitung rasio ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti yang disajikan pada Tabel 2 berikut.

Page 38: Demografi 3

Keterangan Rasio Ketergantungan

RKTot 54,7

RKMuda 47,0

RKTua 7,2

Page 39: Demografi 3

Interpretasi • Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar

54,7 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.

• Rasio ketergantungan ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan pada saat sensus 1971. Pada tahun 1971 rasio ketergantungan total adalah sebesar 86 per 100 penduduk usia kerja, dan kemudian menurun secara pasti sampai tahun 2000. Penurunan ini terjadi terutama karena penurunan tingkat kelahiran sebagai dampak dari keberhasilan program keluarga berencana selama 30 tahun terakhir.

Page 40: Demografi 3

Data Kab. Tana Toraja

Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex-ratio (%)Bonggakaradeng 3.353 3.323

Simbuang 3.440 3.197

Rano 3.242 3.278

Mappak 3.209 3.059