deep venous thrombosis (dvt)

20
Deep Venous Thrombosis (DVT) Nita juliana

Upload: nita-juliana-anggraini

Post on 28-Nov-2015

80 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dvt

TRANSCRIPT

Page 1: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Deep Venous Thrombosis (DVT)

Nita juliana

Page 2: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Definisi

• Trombus adalah terbentuknya bekuan darah dalam pembuluh darah.

• Trombus atau bekuan darah ini dapat terbentuk pada vena, arteri, jantung atau mikrosirkulasi dan menyebabkan komplikasi akibat obstruksi atau emboli

Page 3: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Epidemiologi

• Di Amerika Serikat, angka kejadian trombosis vena dalam (DVT) yang baru berkisar 50 per 100.000 penduduk, sedangkan pada usia lebih dari 70 tahun diperkirakan 200 per 100.000 penduduk.

Page 4: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Patogenesis

• Triad Virchow:1. Gangguan pada aliran darah yang mengakibatkan

stasis2. Gangguan pada keseimbangan antara prokoagulan

dan antikoagulan yang menyebabkan aktivasi faktor pembekuan

3. Gangguan pada dinding pembuluh darah (endotel) yang menyebabkan prokoagulan

Page 5: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Trombosis terjadi jika keseimbangan antara faktor trombogenik dan mekanisme protektif terganggu.

• Faktor trombogenik meliputi:– Gangguan sel endotel– Terpaparnya subendotel akibat hilangnya sel

endotel– Aktivasi trombosit atau interaksinya dengan

kolagen subendotel atau faktor von Willebrand– Aktivasi koagulasi– Terganggunya fibrinolisis– stasis

Page 6: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Mekanisme protektif terdiri dari:– Faktor antitrombotik yang dilepaskan oleh sel

endotel yang utuh– Netralisasi faktor pembekuan yang aktif oleh

komponen sel endotel– Hambatan faktor pembekuan yang aktif oleh

inhibitor– Pemecahan faktor pembekuan oleh protease– Pengenceran faktor pembekuan yang aktif dan

trombosit yang beragregasi oleh aliran darah– Lisisnya trombus oleh sistem fibrinolisis

Page 7: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Diagnosis

• Keluhan utama DVT adalah kaki yang bengkak dan nyeri.

• Riwayat penyakit sebelumnya adalah hal yang penting karena dapat diketahui faktor risiko dan riwayat trombosis sebelumnya.

• Riwayat trombosis dalam keluarga.

Page 8: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Pemeriksaan fisik gambaran klasik DVT:– Edema tungkai unilateral– Eritema– Hangat– Nyeri– Dapat diraba pembuluh darah superfisial– Tanda Homan positif (Tanda Homan : nyeri tekan

pada betis sewaktu dorsofleksi kaki)

Page 9: Deep Venous Thrombosis (DVT)
Page 10: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Pemeriksaan penunjang:– Peningkatan D-dimer (fragmen degradasi fibrin

yang dihasilkan setelah berlangsung fibrinolisis) dan penurunan antitrombin. Peningkatan D-dimer merupakan indikator adanya trombosis yang aktif. Sensitivitasnya 93% pada DVT proksimal dan 70% daerah betis.

– Radiologi: venografi/flebografi, ultrasonografi (USG) Doppler (duplex scaning), USG kompresi, MRI

Page 11: Deep Venous Thrombosis (DVT)

USG doppler femoral

Page 12: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Faktor Risiko

Thrombus dapat terbentuk jika satu, atau kombinasi dari situasi-situasi berikut hadir:

Imobilitas (Keadaan Tak Bergerak) • Perjalanan dan duduk yang berkepanjangan, seperti

penerbangan-penerbangan pesawat yang panjang ("economy class syndrome"), mobil, atau perjalanan kereta api

• Opname rumah sakit • Operasi • Trauma pada kaki bagian bawah dengan atau tanpa operasi

atau gips • Kehamilan, termasuk 6-8 minggu setelah partum • Kegemukan

Page 13: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Hypercoagulability (Pembekuan darah lebih cepat daripada biasanya)

• Obat-obat (contohnya, pil-pil pengontrol kelahiran, estrogen) • Merokok • Kecenderungan genetik • Polycythemia (jumlah yang meningkat dari sel-sel darah

merah) • Kanker Trauma pada vena • Patah tulang kaki • Kaki yang memar • Komplikasi dari prosedur yang invasif dari vena

Page 14: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Penatalaksanaan

• Tujuan penanganan medis DVT adalah mencegah perkembangan dan pecahnya thrombus beserta risikonya yaitu Embolisme Paru dan mencegah tromboemboli kambuhan.

Page 15: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Antikoagulan : heparin bolus 80 IU/kgBB IV dilanjutkan infus 18 IU/kgBB/jam dengan pemantauan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) sekitar 6 jam setelah bolus untuk mencapai target APTT 1,5-2,5 kali nilai kontrol dan dipantau sedikitnya setiap hari.

• Dilanjutkan dengan antikoagulan oral 4 – 7 hari sebelum terapi heparin intravena berakhir. Biasanya adalah warfarin atau coumarin/derivatnya. Diberikan min 5 hari dan dapat dihentikan jika target INR 2,0-3,0 selama dua hari berturut-turut

Page 16: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Cat: pasien yang mengalami DVT harus mendapat antikoagulan selama 6 minggu hingga 3 bulan jika pempunyai faktor risiko yang reversibel, atau sedikitnyha 6 bulan jika faktor risikonya tidak diketahui.

Page 17: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Terapi trombolitik: tujuannya untuk melisiskan trombus secara cepat dengan cara mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin. Umunya hanya efektif pada fase awal dan memiliki risiko perdarahan 3 kali lipat dibandingkan terapi antikoagulan.

• Trombektomi: trombektomi, terutama dengan fistula arteriovena sementara, harus dipertimbangkan pada trombosis vena iliofemoral akut yang kurang dari 7 hari dengan harapan hidup > 10 tahun

Page 18: Deep Venous Thrombosis (DVT)

• Tirah baring, peninggian ekstremitas yang terkena, stoking elastic, dan analgetik untuk mengurangi nyeri adalah tambahan untuk terapi ini. Biasanya diperlukan tirah baring 5 – 7 hari setelah terjadi DVT. Ketika pasien mulai berjalan, harus dipakai stoking elastik.

Page 19: Deep Venous Thrombosis (DVT)
Page 20: Deep Venous Thrombosis (DVT)

Tips mengurangi risiko DVT saat penerbangan jauh/lama:• Mengubah posisi kaki, menggerakkan dan

meregangkan kaki secara teratur saat duduk (minimal setiap 1 jam)

• Jika kondisi memungkinkan berdiri dan berjalan sepanjang aisle (lorong) atau pergi ke toilet

• Hindari penyilangan tungkai bawah pada pergelangan kaki dan lutut

• Cukup minum (air, susu, jus), kurangi minuman beralkohol dan kafein

• Gunakan pakaian yang nyaman (tidak ketat)• Bisa menggunakan stocking yang nyaman