dasar-dasar kependudukan/demografi (2)

42
Sis Okt 2009 1 DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI (2) Sisdjiatmo K. Widhaningrat, Lembaga Demografi, dan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. S-2 Lingkungan, Okt. 2009.

Upload: shanae

Post on 13-Jan-2016

139 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI (2). Sisdjiatmo K. Widhaningrat, Lembaga Demografi, dan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. S-2 Lingkungan, Okt. 2009. Jumlah penduduk dan ekonomi. a. Pertumbuhan penduduk 1,2 % per tahun = 0,012 X 222 juta = sekitar 2,66 juta. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Sis Okt 2009 1

DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRA

FI(2)

Sisdjiatmo K. Widhaningrat,

Lembaga Demografi, dan

Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.S-2 Lingkungan, Okt. 2009.

Sis Okt 2009 2

Jumlah penduduk dan ekonomi

a. Pertumbuhan penduduk 1,2 % per tahun = 0,012 X 222 juta = sekitar 2,66 juta.

b. Mereka semua bayi (usia dibawah 1 tahun). Tergantung dari Orang Dewasa.

PERTUMBUHAN PENDUDUK

PERTUMBUHAN EKONOMI

Sis Okt 2009 3

Demografi

FERTILITAS MIGRASIMORTALITAS

DEMOGRAFI

Sis Okt 2009 4

Mengapa perlu mempelajari demografi ?

Subyek yang dibicarakan :

Population size, distribution and composition.

Population dynamics, the basic factors in population change.

Population estimates, population projections, and related types of data that are not directly available from a primary source, such as census, sample survey, or registration system.

Sis Okt 2009 5

Komposisi Umur dan Jenis Kelamin.

Merupakan karakteristik penduduk yang pokok. mempunyai pengaruh yang penting terhadap tingkah laku demografis maupun sosial ekonomi.Rasio Jenis Kelamin Penduduk “Muda” dan penduduk “Tua” : Muda jika proporsi penduduk dibawah umur 15 tahun hampir separuh atau jika umur mediannya kurang dari 20 tahun. Tua jika penduduk yang termasuk dalam kelompok umur dibawah 15 tahun kurang atau sama dengan 30 %. Contoh : Indonesia tahun 1980 mempunyai ciri penduduk muda, penduduk dibawah 15 tahun adalah 41 %.

Sis Okt 2009 6

Umur Median

Umur tengah yang ditentukan berdasarkan umur dari penduduk yang lebih tua dan penduduk yang lebih muda. Umur median penduduk Indonesia 1980 adalah 19,4 tahun (penduduk muda).

Tiga ciri Penduduk : Expansive : Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda.Constrictive : Jika penduduk yang berada dalam kelompok umur termuda jumlahnya sedikit.Stationary : Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, kecuali pada kelompok umur tertentu.

Sis Okt 2009 7

PERUBAHAN PENDUDUK (Dinamika Kependudukan).

Studi mengenai :

Perubahan jumlah penduduk

Perubahan komposisi penduduk

Meliputi :

Persamaan berimbang :

P1 = Po + (B – D) + (Mi – Mo)

Sis Okt 2009 8

Perubahan alamiah

Perubahan jumlah penduduk tanpa memperhitungkan migrasi (Natural increase : Fertilitas dan Mortalitas)Persentase Perubahan Alamiah :

Persentase perubahan alamiah terhadap jumlah penduduk dasar.

B – D -------- X 100 % P

Sis Okt 2009 9

Persentasi Perubahan Penduduk

Persentase perubahan penduduk terhadap jumlah penduduk dasar.

B – D + Mi - Mo ---------------------- X 100 % P

Angka Perubahan Linear : Perhitungan ini mengasumsikan adanya perubahan

jumlah absolut penduduk yang sama dari tahun ke tahun lain.

(Pt – Po) / n r = ----------------- P

Sis Okt 2009 10

Angka Perubahan Geometris

Perhitungan ini mengasumsikan adanya angka perubahan penduduk yang sama dari tahun ke tahun.

Pt = Po (1 + r)n

Angka Perubahan Eksponensial

Waktu Berganda

Zero Population Growth

Sis Okt 2009 11

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Dalam mempelajari keadaan serta perubahan penduduk suatu daerah/negara, diperlukan berbagai ukuran. Misalnya : angka pertumbuhan penduduk, angka kelahiran, angka kematian dan angka perpindahan.

dapat dihitung dari data yang tersedia (Sensus Penduduk, Survey, Registrasi, dsb).

Sis Okt 2009 12

Transisi Demografi : Perubahan tingkat Fertilitas dan Mortalitas

I II III IV

Sis Okt 2009 13

Teori Transisi Demografi

Yaitu teori yang menerangkan perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (tingkat kelahiran dan kema-tian yang tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (tingkat kelahiran dan kematian rendah).

Teori ini didasarkan pengalaman negara2 Eropa abad ke 19 (tdk berlaku umum).

Terdiri dari 4 proses tahapan, yang akan dialami oleh negara yang sedang melaksa-nakan pembangunan ekonomi yang pesat.

Sis Okt 2009 14

Tahap I

Pertumbuhan penduduk sangat rendah.Perbedaan angka kelahiran (50 per 1000 pddk) dan kematian (40 per 1000 pddk) yang tinggi, dan cenderung tidak terkendali.Panen gagal, harga tinggi, kelaparan, penyakit menular, dsb., menyebabkan tingkat kematian tinggi.Diimbangi dengan tingkat kelahiran “harus tinggi” juga.

Sis Okt 2009 15

Tahap II

Angka kematian menurun tajam, akibat revolusi industri, kemajuan tehnologi dan penemuan obat antibiotik.Angka kelahiran menurun lambat, tapi masih tinggi.Akibatnya : jumlah penduduk meningkat dengan cepat.

Sis Okt 2009 16

Tahap III

Angka kematian terus menurun, tapi tidak secepat Tahap II.Angka kelahiran mulai menurun tajam, sebagai akibat tersedianya peralatan kontrasepsi yang semakin maju, serta peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat.Pada akhir tahap III ini pertumbuhan penduduk menjurus rendah.

Sis Okt 2009 17

Tahap IV

Angka kelahiran dan kematian sudah mencapai angka yang rendah.Tingkat pertumbuhan penduduk juga rendah, yang dihasilkan dalam kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang maju.Menurut Coale (1973) : Transisi Fertilitas dalam bentuk penurunan TFR, transisi mortalitas dikaitkan dengan transisi epidemiologi.

Sis Okt 2009 18

Pertumbuhan penduduk :

Pt = Po + (B – D) + (Mi - Mo)

Po = Jumlah penduduk tahun dasar.Pt = Jumlah penduduk tahun sesudahnya.B = Jumlah kelahiran antara 2 tahun tsb.D = Jumlah kematian antara 2 tahun tsb.Mi = Migrasi masuk antara 2 tahun tsb.Mo = Migrasi keluar antara 2 tahun tsb.

Sis Okt 2009 19

Natural Increase : Selisih kelahiran dan kematian (Fertilitas – Mortalitas).

Fertilitas : Kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yaitu jumlah bayi yang dilahirkan (lahir hidup).

Keputusan ekonomi oleh individu/rumah tangga kaitan dengan faktor-faktor demografi (fertilitas dan migrasi) menghasilkan bidang baru yg disebut population economics

Fertilitas adalah variabel ekonomi yang endogen, yang merupakan respon terhadap kendala dan insentif ekonomi

Sis Okt 2009 20

Fertilitas : pilihan ekonomi

Orang tua peduli dengan kuantitas (jumlah) dan kualitas (kesejahteraan) keturunan

tercermin pada besarnya pendapatan dan pengeluaran rumah tangga untuk anak.

Ada kalanya, keturunan dianggap sebagai alat asuransi bagi kesejahteraan orang tua di umur lanjut

Pemikiran anak sebagai “barang modal” (agraris).

Sis Okt 2009 21

Total Fertility Rate (TFR)

Adalah jumlah dari Age Spesific Fertility Rate (ASFR).

TFR Indonesia 2002-2003 (SDKI) adalah 2,6.

Artinya : Setiap wanita (dalam usia reproduktif 15 – 49 tahun), rata-rata mempunyai anak 2,6 orang diakhir masa reproduksinya.

Sis Okt 2009 22

ASFR Indonesia (2002-2003)

Umur Kota Desa Jumlah 15 – 19 41 63 51 20 – 24 119 144 131 25 – 29 143 144 143 30 – 34 103 95 99 35 – 39 64 68 66 40 – 44 18 21 19 45 – 49 2 5 4

TFR 2,4 2,7 2,6 GFR 85 93 89 CBR 22,1 21,7 21,9

GFR : jml. Kelahiran / jml. Wanita 15 – 44, per 1000 wanita

Sis Okt 2009 23

Gross Reproduction Rate (GRR)

Angka Reproduksi Bruto : banyaknya bayi perempuan yang dilahirkan oleh suatu “cohort” wanita dalam usia produktif.Kelemahannya :

Tidak memperhitungkan kemungkinan mati bayi perempuan tersebut sebelum masa reproduksinya.Contoh GRR Jakarta 1970 = 2.480 per 1000 wanita (15-49) atau 2,48 bayi perempuan per 1 wanita. GRR Jakarta 1995 = 940 per 1000 wanita.

Sis Okt 2009 24

Net Reproduction Rate (NRR)

Berbeda dgn GRR, NRR memperhitungkan kemungkinan si bayi perempuan meninggal sebelum mencapai masa reproduksinya.

Asumsi : bayi perempuan tersebut meng-ikuti pola fertilitas dan mortalitas ibunya.

NRR Indonesia 1995-2000 = 1,16.

Berarti banyaknya anak perempuan yang dimiliki suatu cohort wanita, yg akan hidup hingga masa reproduksinya, adalah 1,16 orang.

Sis Okt 2009 25

Children Ever Born (CEB) :

jumlah anak yang pernah dilahirkan, mencerminkan banyaknya kelahiran dari sekelompok wanita selama masa reproduktif (umur 15–49 tahun).

Rata-rata CEB Indonesia 2002-2003 :wanita 15 – 19 tahun adalah 0,09 dan

wanita 45 – 49 tahun adalah 4,3

Sis Okt 2009 26

Penjelasan tentang Fertilitas (selanjutnya lihat File 2A)

Fertilitas secara umum diartikan sebagai :

Kemampuan manghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kesuburan wanita.

Dalam demografi fertilitas lebih dikaitkan dengan hasil reproduksi yang nyata (bayi lahir hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita.

Sis Okt 2009 27

MORBIDITAS (MORBIDITY).

Morbiditas dalam arti sempit dimaksudkan sebagai peristiwa sakit atau kesakitan.

Secara umum dapat diartikan sebagai keadaan yang menyimpang dari keadaan sehat yang normal.

Morbidity : The frequency of disease and illness in a population.

Dalam arti luas, morbiditas mempunyai pengertian lebih kompleks, tidak saja terbatas pada statistik atau ukuran-ukuran tentang peristiwa tersebut, tetapi juga faktor yang mempengaruhinya (determinants factors), seperti faktor sosial, ekonomi dan budaya.

Sis Okt 2009 28

MORTALITAS.

Mortalitas diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk.

Tiga keadaan Vital :Lahir hidup (live birth).Mati (Death).Lahir mati (Fetal Death).

Sis Okt 2009 29

Lahir hidup : Peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap, tan-pa memandang lamanya kehamilan, dan setelah perpisahan tsb terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya, seperti denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan2 otot, tanpa memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.

Mati : Keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

Sis Okt 2009 30

Migrasi

Sering diartikan sebagai perpindahan penduduk yang relatif permanen, dari suatu daerah ke daerah lain.

Angka Migrasi Netto :

Migran masuk – Migran keluar

----------------------------------------- k

Total Penduduk

Dimana k = 1.000

Sis Okt 2009 31

Mobilitas : pengertian sederhana

Mobilitas penduduk adalah aliran sementara atau aliran yang bersifat menetap (migrasi) penduduk (flow of people), dari suatu tempat ke tempat lain.

Terjadinya mobilitas penduduk, antara lain karena “krisis” ekonomi dan sosial, dapat menyebabkan mobilitas antar wilayah :

- In Voluntary (forced mobility), dan - Voluntary Mobility (spontan), karena :

Motif ekonomi (kesejahteraan).Ekspektasi masa depan yang lebih baik (better expectation about the future).

Sis Okt 2009 32

Pengambilan keputusan pindah

Faktor Individu dan Kontekstual (location)

Perhitungan ekonomis : perbandingan “utility” didaerah asal dengan “expected utility” didaerah tujuan.

Utilitas : diukur dengan variabel ekonomi dan non-ekonomi.

Variabel ekonomi : pendapatan, kenyamanan lokasi, dikurangi biaya peripindahan (cost) antara 2 lokasi tsb.

Sis Okt 2009 33

Migrasi : pilihan ekonomi

Pilihan untuk melakukan migrasi didorong oleh beragam motif ekonomi :

- perbedaan tingkat upah atau pendapatan, - tingkat pengangguran, - tingkat urbanisasi, - jarak antar daerah, - jumlah populasi dan faktor keluarga di daerah tujuan.

Keputusan diambil oleh kelompok / individu keluarga mengalokasikan aset tenaga kerjanya dalam cakupan geografis tertentu, dengan motivasi untuk menurunkan tingkat resiko gagal mendapatkan income (Stark 1991).

Sis Okt 2009 34

Angka urbanisasi (Indonesia)

SP 1980 = 22,3 %

SP 1990 = 30,9 %

Selama dasawarsa 1980an, angka pertumbuhan penduduk kota 5,4 %/thn, diatas pertumbuhan pddk sekitar 1,97 %.

1990 – 1995, pertumbuhan penduduk kota 4,8 %/thn, diatas pertumbuhan pddk sekitar 1,7 %.

Angka urbanisasi di tiap propinsi membesar ? 1995 : DIY, Kaltim, Jabar, Sumut, Bali, Jatim, Jateng.

Sis Okt 2009 35

Fenomena Mega Urban

Perkembangan mega urban : Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan.Memecahkan daya dukung suatu ruang terhadap perkembangan pddk yg pesat.Kebijakan “dekonsentrasi planologis” : usaha men-dekonsentrasikan kegiatan2 baru maupun sebagian yg sudah ada di pusat2 perkembangan baru di daerah sekitar “wilayah inti” (core region) bermukim di wilayah pinggiran.

Sis Okt 2009 36

Expectation of life

Expectation of life at birth (total penduduk) Indonesia = 64,9 tahun, Laki-laki = 63 tahun dan wanita = 66,8 tahun.

Konsekwensi :Umur kerja potensial menjadi lebih panjang : orang berpengalaman vs orang muda.

Ketersediaan Tunjangan Pensiun yg layak ?

Fasilitas kesehatan usia lanjut ?

Sis Okt 2009 37

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

1. Perbedaan antara Status Perkawinan dan Perkawinan itu sendiri.

2. Status Perkawinan menurut PBB :

Belum Kawin (single)KawinCeraiJandaDuda

Sis Okt 2009 38

MENURUT BADAN PUSAT STATISTIK

Belum Kawin :Mereka yang belum pernah menikah. Dalam kelompok ini termasuk penduduk berusia muda 0 – 14, 15-19 misalnya, dan kelompok penduduk yang hidup selibat atau tidak pernah kawin.

Kawin :Adalah mereka yang kawin secara hukum (adat, negara, dan agama) dan mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami isteri.

Sis Okt 2009 39

Cerai : Adalah mereka yang bercerai dari suami/isteri dan belum melakukan perkawinan ulang.

Janda/Duda : Adalah mereka yang suami/isterinya meninggal dan belum melakukan perkawinan ulang.

Sis Okt 2009 40

PERCERAIAN

Adalah suatu pembubaran yang sah dari suatu perkawinan dan perpisahan antara suami dan isteri oleh surat keputusan pengadilan yang memberikan hak kepada masing-masing untuk kawin ulang menurut hukum sipil dan agama, sesuai dengan peraturan atau adat kebudayaan yang berlaku di tiap-tiap negara.

Sis Okt 2009 41

Angka Perceraian Kasar :

Menunjukkan jumlah perceraian yang terjadi per 1.000 penduduk. Misal di Swedia 1960 : 8.958 / 7.458.615 X 1.000 = 1,2 per 1.000 penduduk.

Angka Perceraian Umum :

Sudah memperhitungkan penduduk yang terkena resiko perceraian yaitu penduduk berumur 15 tahun keatas (penduduk yang berumur divorceable).

Modified Crude Divorce Rata :

Menunjukkan angka perceraian atas dasar jumlah pasangan yang kawin.

Sis Okt 2009 42

Persentasi Status Perkawinan, Indonesia, Sensus Pddk. 2000.

Status Perkawinan

Laki-laki Perempuan

Belum Kawin 40,46 % 32,90 %

Kawin 56,94 % 56,84 %

Cerai Hidup 1,02 % 2,11 %

Cerai Mati 1,58 % 8,15 %

Total 100 % 100 %