dari: regional skills technical working group (rstwg...

3
Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG) Meeting (AQRF-TVET Project) Yogyakarta, Indonesia, 10-11 July, 2017 Peserta RSTW-AQRF Project, Yogyakarta, Indonesia 10-11 Juli 2017 Yogyakarta, 10-11 Juli 2017. ILO berkolaborasi dengan Sekretariat ASEAN, telah memprakarsai pertemuan penerapan Mutual Recognition of Skills (MRS) untuk membantu Negara-negara Anggota ASEAN (AMS) dalam mempersiapkan diri untuk free flow of skilled labour. Pertemuan ini berfokus pada bantuan kepada otoritas TVET di ASEAN untuk mempersiapkan partisipasi dalam AQRF (AQRF- TVET Project). Pertemuan ini diikuti oleh focal point SLOM, focal point pelatihan kerja, pengusaha dan serikat pekerja. Melalui pertemuan ini, peran MRS dalam mengenali keterampilan teknis / kejuruan telah diakui dan ditekankan secara signifikan. Melalui proses MRS, para pekerja dengan keterampilan sederhana dapat memiliki keahlian mereka yang diakui di dalam AQRF dalam pekerjaan yang dipilih. Peserta dari pertemuan ini diikuti oleh Skills Focal Points dari masing-masing AMS; dan satu orang anggota aktif dalam pengembangan kualifikasi nasional dan/atau anggota National AQRF Committee. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kunjung Masehat (Sesditjen Binalattas), Sukiyo (DirStankomlat), Putri (KaBiro KLN), Muchtar Azis (DitSatmkom), Surono (BNSP), Albina Saragih (BNSP), Surya (HKLN), Aris Hermanto (DitSatnkom), Mera (DitStankom), dan Gilang (HKLN). Pertemuan ini dibuka oleh Ir. Wahab Bangkona MSc. (Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan RI). Dalam sambutannya, Wahab Bangkona menekankan bahwa sesame negara SEAN harus saling membantu, saling memberi pengalamannya untuk kemajuan bersama ASEAN.

Upload: vuminh

Post on 21-Jul-2019

261 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG ...doccdn.simplesite.com/d/e8/aa/284571209255004904... · Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG) Meeting (AQRF-TVET

Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG) Meeting (AQRF-TVET

Project) Yogyakarta, Indonesia, 10-11 July, 2017

Peserta RSTW-AQRF Project, Yogyakarta, Indonesia 10-11 Juli 2017

Yogyakarta, 10-11 Juli 2017. ILO berkolaborasi dengan Sekretariat ASEAN, telah memprakarsai pertemuan penerapan Mutual Recognition of Skills (MRS) untuk membantu Negara-negara Anggota ASEAN (AMS) dalam mempersiapkan diri untuk free flow of skilled labour. Pertemuan ini berfokus pada bantuan kepada otoritas TVET di ASEAN untuk mempersiapkan partisipasi dalam AQRF (AQRF-TVET Project). Pertemuan ini diikuti oleh focal point SLOM, focal point pelatihan kerja, pengusaha dan serikat pekerja. Melalui pertemuan ini, peran MRS dalam mengenali keterampilan teknis / kejuruan telah diakui dan ditekankan secara signifikan. Melalui proses MRS, para pekerja dengan keterampilan sederhana dapat memiliki keahlian mereka yang diakui di dalam AQRF dalam pekerjaan yang dipilih. Peserta dari pertemuan ini diikuti oleh Skills Focal Points dari masing-masing AMS; dan satu orang anggota aktif dalam pengembangan kualifikasi nasional dan/atau anggota National AQRF Committee. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kunjung Masehat (Sesditjen Binalattas), Sukiyo (DirStankomlat), Putri (KaBiro KLN), Muchtar Azis

(DitSatmkom), Surono (BNSP), Albina Saragih (BNSP), Surya (HKLN), Aris Hermanto (DitSatnkom), Mera (DitStankom), dan Gilang (HKLN).

Pertemuan ini dibuka oleh Ir. Wahab Bangkona MSc. (Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan RI). Dalam sambutannya, Wahab Bangkona menekankan bahwa sesame negara SEAN harus saling membantu, saling memberi pengalamannya untuk kemajuan bersama ASEAN.

Page 2: Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG ...doccdn.simplesite.com/d/e8/aa/284571209255004904... · Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG) Meeting (AQRF-TVET

Tujuan Pertemuan ini adalah RSTWG akan mempertemukan focal poitnt setiap AMS untuk membahas: - Tinjauan dan perkembangan Program Mutual

Recognition of Skills - Pembaharuan kegiatan AQRF - Melaksanakan Proyek: Bantuan kepada otoritas

TVET di AMS untuk Mempersiapkan Partisipasi mereka di AQRF di Tingkat TVET dan AQRF -AQRF-TVET Project.

- Demonstrasi dan pemahaman deskriptor tingkat dan level terhadap tingkat keterkaitan antara NQF dan AQRF di tingkat keterampilan / level.

- Implementasi dan tindak lanjut rencana aksi Kamboja, Laos dan Myanmar.

Overview And Update On The MRS Framework. Overview disampaikan oleh Ms Irene Isaac, ILO International Consultant. MRS adalah untuk Technical and Vocational Skills, sedangkan MRA (Mutual Rcognition Arrangement) adalah untuk High Skill professional Worker.

Review AQRF juga disampaikan oleh oleh Megawati Santoso sebagai wakil dari AQRF Committee, Vice-chair, dalam paparannya dijelasakan mengenai roadmap dari AQRF seperti diagram dibawah ini.

Megawati Santoso, 2017

Gambar Roadmap AQRF Indonesia seperti AMS lainnya menyampaikan tentang perkembangan Referencing ti AQRF. Pengalaman Indonesia dalam menerapkan AQRF terutama di bidang pariwisata, direspon baik, untuk menjadi benchmark negara AMS dan dikembangkan untuk sector lain. Indonesia juga mengingatkan bahwa pada tahun 2016, SLOM telah mengadopsi ASEAN Guiding Principles for Quality Assurance and Recognition of Competency Certification System, agar menjadi salah satu langkah program TVET. The ILO Regional Skills Programme melalui Korea-funded Project: “Towards a Mutual Recognition of Skills”, berkolaborasi dengan ILO ASEAN TRIANGLE Project (ATP) telah membantu sektor prioritas dan jenis okupasi/jabatan kerja terpilih pada AMS untuk melakukan langkah pertama mereka menuju saling pengakuan. Proyek ini sekarang berada pada tahap kedua (2015-2017) dan berfokus untuk melanjutkan bantuan ke AMS dalam membangun mekanisme kualifikasi yang saling diakui di lebih banyak sektor industri. Karena fokus saat ini adalah pada MRS, ini akan mendorong koherensi yang lebih besar dalam pelaksanaan dan penyelesaian Rencana Aksi nasional, sub regional atau regional di wilayah ini. Ketua TWG akan bergiliran setiap tahun diantara negara anggota. Untuk 2017, Kementerian Ketenagakerjaan, Indonesia mengusulkan menjadi tuan rumah dan ditunjuk menjadi ketua. AQRF-TVET Project: Assistance to TVET Authorities in ASEAN to Prepare for Their Participation in AQRF at the TVET Levels and the AQRF Tujuan Proyek AQRF-TVET adalah untuk: (1)

Page 3: Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG ...doccdn.simplesite.com/d/e8/aa/284571209255004904... · Dari: Regional Skills Technical Working Group (RSTWG) Meeting (AQRF-TVET

memahami tingkat keterkaitan antar level NQF dan AQRF untuk tingkat TVET; (2) mendukung kegiatan uji coba di AMS yang dipilih; Dan (3) mendokumentasikan pengalaman dan pelajaran yang dipetik. Proyek ini selanjutnya akan disebut Proyek AQRF-TVET. Keluaran Proyek yang diharapkan: - Perkembangan ILO Mutual recognition of Skills

Program dan informasi mengenai Proyek AQRF-TVET

- Pembaharuan kegiatan AQRF - Presentasi dan rencana aksi NQF tentang

pelaksanaan kegiatan di bawah Proyek AQRF-TVET

- Merevisi rencana aksi Kamboja, Laos, Myanmar dan Thailand.

Rencana Aksi Pada sesi akhir pertemuan, setiap negara menyampaikan refleksinya dan Rencana Aksi untuk dapat dilaksanakan dalam rangka Referencing To AQRF dengan vokus TVET. Berikut adalah Rencana Aksi Indonesia yang diajukan dalam pertemuan ini.

Indonesian Action Plan-Referencing To AQRF

NO STEPS OF REFERENCING TIMELINE

1 Gap Assessment against 11 Criteria of Referencing To AQRF.

September 2017

2 Mapping of Occupations within IQF for 12 priority sectors (ASEAN Blue Print)

December 2017

3 Matrix equivalency program the INQF (12 sectors) for the level to level linkages between the NQF (or partial NQF) and the AQRF.

December 2017

4 Revise and Develop competency standard and its Qualification for the 12 priority sectors.

June 2018

5 Conduct national Consensus for the Matrix equivalency program the INQF (12 sectors) for the level to level linkages between the NQF (or partial NQF) and the AQRF.

June 2018

6 Assess and Ensure BNSP as referencing body based on AQRF and ASEAN Guiding Principles for Quality Assurance and Recognition of Competency Certification System

September 2017

7 Develop Certification Standards/schemes and assessment standard (as ASEAN Guiding Principles requirements)

December 2017

8 Develop Guidelines of TVET Instructional Design for the 12 priority sectors INQF.

December 2018

9 Write a referencing report to The ASEAN AQRF Committee

1. September 2017

2. June 2018 10 The National Referencing body

endorse the report 1. October

2017 2. July 2018

11 Present the Referencing Report to the AQRF Advisory Committee

1. October 2017

2. July 2018 12 Provide clarifications if required

13 Update the report if there are changes at the national level

Pada akhir sesi pula, utusan Philipina mengusulkan adanya ASEAN TVET Council, dengan ruang lingkup tugas dan struktur organisasi. Dari menyarankan untuk tidak membentuk organisasi baru lagi, akan lebih bajaksan jika memperkuat secretariat ASEAN untuk melakukan koordinasi ini. Pertemuan RSTW-TVET Project ini ditutup oleh Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Wahab Bangkona. Dalam sambutan penutupannya, agar program dan rencana aksi yang telah dihasilkan dapat disosialisasikan dan benar-benar implementatif.

Oleh: Surono, 2017