css - plantar fascitis

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Untuk melakukan aktivitas berjalan dan menyangga tubuh, kaki merupakan bagian penting tubuh, sehingga jika terjadi kelainan pada kaki maka aktivitas kita sehari- hari akan terhambat. Terhambatnya aktivitas ini sering dikarenakan karena rasa nyeri pada tumit yang datang secara tiba-tiba. Gejala nyeri ini terutamanya sering disebabkan oleh “plantar fascitis” yaitu suatu peradangan pada plantar fascia (telapak kaki) atau dapat disebabkan karena saraf terjepit. Terjadinya trauma benda keras dapat juga menjadi penyebab penyakit ini. Plantar fascia merupakan struktur mirip jaringan fibrous, yang terentang dari tulang tumit hingga tulang jari kaki, yang berfungsi sebagai penyangga bagian lengkung kaki agar bagian tersebut tidak lunglai. Kelainan ini dapat mennyerang satu kaki, tetapi juga dapat menyerang dua kaki, nyeri ini dimulai pada tulang tumit. Pada keadaan kronis dapat mengakibatkan gangguan pada kaki, lutut, pinggul dan punggung.

Upload: refa-setiadi

Post on 17-Feb-2015

106 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

plantar pascitis adalah peradangan pada plantar fascia yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

TRANSCRIPT

Page 1: CSS - Plantar Fascitis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Untuk melakukan aktivitas berjalan dan menyangga tubuh, kaki merupakan

bagian penting tubuh, sehingga jika terjadi kelainan pada kaki maka aktivitas kita

sehari-hari akan terhambat. Terhambatnya aktivitas ini sering dikarenakan karena

rasa nyeri pada tumit yang datang secara tiba-tiba.

Gejala nyeri ini terutamanya sering disebabkan oleh “plantar fascitis” yaitu

suatu peradangan pada plantar fascia (telapak kaki) atau dapat disebabkan karena

saraf terjepit. Terjadinya trauma benda keras dapat juga menjadi penyebab penyakit

ini.

Plantar fascia merupakan struktur mirip jaringan fibrous, yang terentang dari tulang

tumit hingga tulang jari kaki, yang berfungsi sebagai penyangga bagian lengkung

kaki agar bagian tersebut tidak lunglai.

Kelainan ini dapat mennyerang satu kaki, tetapi juga dapat menyerang dua kaki,

nyeri ini dimulai pada tulang tumit. Pada keadaan kronis dapat mengakibatkan

gangguan pada kaki, lutut, pinggul dan punggung.

Page 2: CSS - Plantar Fascitis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Plantar Fascitis berasal dari kata “Plantar” adalah telapak kaki.“Fascia” adalah

jaringan pita yang sangat tebal (fibrosa) yang membentang dibawah kulit dan

membentuk pembungkus bagi otot dan berbagai organ tubuh. “itis” adalah

peradangan.

Plantar Fascitis adalah penyakit yang mengenai sistem muskulus skeletal dan

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain.

o Umur

o Berat badan

o Aktivitas

Sedangkan bentuk manifestasinya adalah tumbuhnya tulang pada daerah calcaneus.

Page 3: CSS - Plantar Fascitis

2.2 Epidemiologi

Plantar Fascitis bisa terjadi pada semua usia terutama pada usia pertengahan dan

usia lanjut. Pada usia-usia ini lebih beresiko untuk terjadinya Plantar Fascitis oleh

karena fakto-fakto seperti pekerjaan atau aktivitas yang lebih banyak berdiri atau

berjalan, obesitas, kehamilan, diabetes militus, aktivitas fisik yang berlebihan seperti

pada atlit, penggunaan sepatu yang kurang tepat.

Plantar Fascitis juga bisa tejadi pada pria maupun wanita, namun frekwensi yang

besar terjadi adalah pada wanita umur 40-60 tahun. Hal ini disebabkan karena fakto-

faktor seperti obesitas, hormon, dan kehamilan.

2.3 Penyebab

Pada waktu kita berjalan, semua berat badan kita bertumpu pada tumit yang

kemudian tekanan ini akan disebarkan ke plantar fascia. Sehingga ligamen plantar

fascia tertarikketika kaki melangkah. Apabila kaki berada dalam posisi baik maka

tegangan yang ada tidak menyebabkan masalah, tetapi apabila kaki berada pada

posisi yang salah atau adanya tekanan yang berlebih maka plantar fascia akan tertarik

secara berlebihan, menjadi tegang dan terasa sakit ringan yang akhirnya inflamasi

(plantar fascitis). Tegang yang berulang juga dapat menyebabkan nyeri ringan dan

inflamasi dalam ligamen.

Page 4: CSS - Plantar Fascitis

Kondisi atau aktivitas yang dapat menyebabkan plantar fascitis:

a. Faktor biomekanik seperti pronasi atau memutar telapak kaki sehingga

tidak normal, telapak kaki yang sangat melengkung, telapak kaki yang

datar, otot calf erat, tendon achilles erat. Pada kaki yang pronasi secara

berlebihan akan menarik plantar fascia. Telapak kaki yang sangat

melengkung mempunyai plantar fascia yang pendek dibanding normal.

Jika ada suatu tarikan atau tekanan yang berlebihan maka juga akan

menyebabkan plantar fascitis.

b. Aktivitas atau tekanan pada kaki dapat menegangkan ligamen, seperti

aktivitas yang menuntut untuk berjalan, berdiri atau melompat diatas

permukaan yang keras dan dalam waktu yang cukup lama.

c. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat membuat tumit menahan

tekanan yang lebih besar dari berat badan ketika kita berjalan. Hal ini

menyebabkan plantar fascitis karena tumit mudah rusak.

d. Kehamilan dapat menambah berat badan dan merubah hormon yang

dapat menyebabkan jaringan ikat untuk relaksasi menjadi lemas sehingga

dapat memicu terjadinya plantar fascitis.

Page 5: CSS - Plantar Fascitis

e. Proses penuaan (usia lanjut) menyebabkan kelenturan plantar fascia

semakin berkurang. Diabetes Melitus juga salah satu faktor yang

menyebabkan kerusakan plantar fascia dan sakit tumit pada orang tua.

f. Penggunaan sepatu yang sempit atau kurang tepat.

g. Trauma kecelakaan pada kaki kadang menyebabkan plantar fascitis.

2.4 Gambar Anatomi

2.5 Anamnesa

Pasien datang dengan keluhan pada pagi hari sering merasakan nyeri dibagian

tumit setelah melangkah beberapa kali. Tetapi pada siang hari keluhan ini dirasakan

agak berkurang bahkan pada waktu malam hari keluhan ini tidak dirasakan lagi.

Page 6: CSS - Plantar Fascitis

Tetapi keluhan ini terkadang kembali dirasakan apabila terlalu banyak melakukan

aktivitas berjalan atau berdiri.

Pemanasan atau peregangan otot terlebih dahulu sangat penting dilakukan oleh

para olahragawan atau pekerja berat, karena kurangnya pemanasan atau peregangan

otot bisa memicu timbulnya keluhan ini.

Bila pada pemeriksaan tidak ditemukan gejala-gejala seperti diatas, pasien harus

dicek lebih cermat lagi. Nyeri ini biasanya bisa timbul didepan atau dibawah tumit.

Tetapi bisa juga terdapat dibawah kaki dimana letak fascia tersebut berada.

Rasa nyeri ini bisa berlangsung beberapa bulan atau bisa menjadi permanen.

Terkadang gejala ini bisa timbul dan hilang setelah beberapa bulan atau beberapa

tahun kemudian.

a. Pemeriksaan palpasi

Penderita biasanya dapat menunjukkan letak rasa nyeri tersebut dirasakan (seperti

pada gambar diatas).

Pasien dengan posisi tidur dan rileks dengan kaki terlentang kemudian tangan

kiri kita menyanggah kaki penderita dan tangan kanan melakukan palpasi dengan ibu

jari menekan pada plantar fascianya. Jika penderita mengalami sakit maka

kemungkinan pasien ini menderita plantar fascitis.

Page 7: CSS - Plantar Fascitis

b. Pemeriksaan inspeksi

Apabila plantar fascitis ini telah lanjut maka penderita cara berjalannya berubah

karena telapak kaki terjadi nyeri yang hebat, sehingga beban tubuh hanya ditumpu

pada ujung telapak kaki (jinjit).

Pada umumnya pasien mulai berjalan jinjit karena nyeri tumit namun dengan

berjalan (jinjit) atau dengan kaki bagian depan menyebabkan ketegangan pada plantar

fascia yang lebih menarik tumit dan bisa membuat kondisi ini semakin memburuk

(lihat pada gambar diatas).

2.6 Pemeriksaan Penunjang

a. Foto Rotgen

Foto rotgen ini awalnya untuk memastikan ada tidaknya “Calcaneous spur”.

Pada penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya

dua kali dari normal.

Page 8: CSS - Plantar Fascitis

b. Bone Scan

Pada pemerikasaan ini dapat dilihat adanya peningkatan aliran darah pada

perlekatan pada fascia dengan tumit.Terutama apabila penderita merasakan nyeri

yang sangat hebat.

Apabila hasilnya positif :

1. Stress fraktur

2. Kerusakan saraf

Apabila hasilnya negatif:

1. Infeksi luka bedah

2. Plantar fascitis

Jadi pada penderita plantar fascitis tidak terjadi peningkatan aliran darah pada

perlekatan fascia dengan tumit.

c. MRI ( Magnetic Resonance Imaging )

Pada pemeriksaan ini dapat dilihat adanya plantar fascitis dengan calcaneus spur.

Diagnosa Banding

a. Calcaneous fracture ( stress atau traumanitis )

b. Tarsal turner syndrome

c. Ankylosing spandylitis

d. Plantar fascia rupture

e. Infeksi

f. Tumor

g. Dan kondisi lainnya yang dapat menyebabkan nyeri kulit

2.7 Pengobatan

a. Obat

Apabila terapi kurang dapat memberikan hasil, untuk mengurangi rasa nyeri,

maka diberikan:

Page 9: CSS - Plantar Fascitis

1. NSAID ( Non Steroid Anti Inflamation Drugs )

Ex. Ibuprofen :Untuk menghambat reaksi peradangan dan nyeri dengan

menurunkan sintesa prostaglandin digunakan sebagai anti inflamasi dan

analgesik, diberikan per oral. Pengobatan ini cara yang paling baik dan aman.

2. Methylprednisolon topical

Menurunkan peradangan dengan menekan migrasi dari sel PMN dan

menurunkan permeabilitas kapiler.Obat ini dapat menyebabkan ruptur dan

atropi dari lapisan lemak dari plantar fascia.

b. Fisioterapi

Terapi dalam hal ini sangat dianjurkan karena biasanya dengan terapi rasa nyeri

serta peradangan perlahan-lahan berkurang.Terapi yang dapat dilakukan adalah :

1. Terapi Panas

Dapat mengurangi kekakuan plantar fascia dan mengurangi nyeri tumit

dengan sangat simple

2. Kompres Es

Tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan robekan dan mengurangi

peradangan sekaligus mencegah kambuh kembali. Kompres dengan es dapat

menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga bisa mempercepat

penyembuhan dan memperbaiki aliran darah. Lakukan 20 menit 3 kali sehari

setelah melakukan kegiatan.

3. Peregangan dan Pemanasan

Bertujuan untuk merenggangkan tendon achilles dengan plantar fascia serta

mengoreksi factor-faktor fungsional yang beresiko dengan kekencangan dari

kompleks gastrosoleus dan kelemahan dari otot-otot intrinsik kaki.

4. Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT)

ESWT adalah gelombang suara yang dikirim kepada jaringan yang meradang

untuk memisahkan jaringan dari radang sehingga merangsang jaringan ini

Page 10: CSS - Plantar Fascitis

untuk memperbaiki daerah yang luka dan mengurangi rasa sakit. Terapi ini

tidak boleh untuk anak-anak dan wanita hamil.

2.8 Latihan

a. Latihan Wall Stretches.

Posisi tubuh menghadap dinding, berdiri sekitar dua tiga kaki dari tembok,

lakukan dorongan dengan tangan anda pada tembok. Dengan kaki yang sakit di

belakang dan kaki lainnya dibelakang.

Dorong tembok, jadikan kaki yang depan sebagai tumpuan, sementara

meregangkan kaki yang belakang, biarkan tumit kaki yang belakang menempel

di lantai. Posisi ini akan meregangkan tumit. Tahan posisi ini selama 10 detik.

Ulangi setidaknya 10 kali dan lakukan selama 3 kali sehari.

b. Latihan Peregangan dengan Counter Top.

Pasien menghadap depan dengan memegang counter top, letakkan kaki

terpisah dengan satu kaki didepan kaki yang lain. Kemudian tekuk lutut sampai

dalam posisi jongkok tahan. Posisi tumit tahan dilantai selama mungkin. Tumit

dan busur kaki akan meregang dan tahan posisi ini selama 10 detik. Rileks

Page 11: CSS - Plantar Fascitis

kemudian luruskan kembali, ulangi sampai 20 kali.

c. Latihan Towel Stretching dan Cross-friction Massage

Latihan ini dilakukan sebelum turun dari tempat tidur, jadi saat bangun tidur

atau setelah istirahat lama. Hal ini dilakukan karena saat kita tidur plantar fascia

semakin mengencang.

d. Latihan-latihan tambahan.

Latihan-latihan ini dapat dilakukan saat pasien sedang beraktivitas dengan

berdiri dalam jangka waktu lama (contohnya tempat kerja, dapur, dll).

Page 12: CSS - Plantar Fascitis

Catatan:

Peregangan dengan latihan-latihan diatas ternyata berhasil untuk 83%

penderita plantar fascia pada suatu studi.

2.9 Alat Bantu

Alat bantu untuk Plantar Fascitis dapat berupa :

a. Arch support dan orthotics

Pasien dengan kaki yang datar secara teori memiliki kemampuan untuk

mengabsorbsi tekanan dari kaki. Untuk memperbaiki hal ini dapat dibantu

dengan Arch support danorthotics yang berfungsi untuk mengurangi tekanan

pada kaki dan mengontrol biomekanik dari kaki.

Page 13: CSS - Plantar Fascitis

b. Night splints (Bidai malam)

Night splints dirancang untuk menjaga mata kaki seseorang dalam posisi

netral sepanjang malam. Kebanyakan individu biasanya tidur dengan telapak

kaki dalam posisi flexi, sebuah posisi yang menyebabkan plantar fascia dalam

posisi yang memendek. A Night dorsiflexion splint (bidai dorsoflixi malam)

memungkinkan peregangan pasif dari betis dan plantar fascia selama tidur.

Peregangan yang terjadi dapat memungkinkan untuk penyembuhan karena saat

itu plantar fascia dalam posisi dipanjangkan, sehingga terjadi pengurangan

tegangan saat melangkah pertama di pagi

Page 14: CSS - Plantar Fascitis

c. Silicon heel cushions

Alat bantu berupa bantalan untuk tumit sepatu yang bentuknya mirip donat

dengan lubang ditengahnya. Fungsinya untuk mengurangi tekanan pada tumit

kaki.

d. ProStretch dan Foot Flex

Alat ini berfungsi untuk mengurangi tekanan yang berlebihan pada plantar

fascia dan tendon achilles ketika berjalan atau berlari.

2.10 Operasi

Pada penderita Plantar Fascitis tidak dapat di operasi karena dapat merusak

perlekatan Muskulus Gastronemius dengan calcaneus .

Page 15: CSS - Plantar Fascitis

2.11 Larangan

a. Penggunaan sepatu yang kurang tepat misalnya sepatu dengan sol tipis yang

kurang bisa mendukung bagian tengah telapak dan terlalu besar di bagian tumit

atau sudah tua.

b. Memakai sepatu bertumit tinggi (lebih dari 5cm) secara rutin dapat

memperpendek otot achilles dan mengencangkan otot betis. Namun Saat ini kita

menggantinya dengan sepatu tumit datar justru akan menambah ketegangan pada

tumit jadi sepatu yang paling tepat adalah sepatu bertumit rendah.

c. Aktivitas yang berlebihan pada orang-orang yang sudah berusia lanjut.

d. Pada ibu yang hamil atau sedang menggendong bayinya dengan berdiri lebih dari

20 jam sehari

e. Melakukan pronation yang berlebihan, dimana pronation adalah fase berjalan dan

berlari. Pronation dan peregangan yang berlebihan membuat jaringan lunak

meradang. Ini bisa membangun cairan dan sel-sel berakumulasi disebuah area

yang cedera. Ini menciptakan lingkunagn yang buruk untuk penyembuhan.

f. Terlalu banyak melakukan aktivitas atau olah raga yang terlalu besar

memberikan beban pada tumit contohnya seperti berjalan, jogging, berlari atau

melompat.

2.12 Saran Yang Harus Dikerjakan

a. Berolah raga yang mengurangi beban pada tumit contohnya berenang

b. Diet dan menurunkan berat badan pada penderita obesitas atau kegemukan.

c. Melakukan latihan peregangan otot setiap hari akan meningkatkan fleksibelitas

plantar fascia, otot achilles dan otot betis. Beberapa latihan peregangan

diantaranya adalah :

- Membersihkan jari-jari kaki dengan handuk

- Meregangkan jari-jari kaki dengan bantuan jari tangan

- Meregangkan betis dan tumit pada lantai

Page 16: CSS - Plantar Fascitis

d. Setelah bangun tidur pagi hari hendaknya duduk dengan rileks dengan kaki

ditaruh di lantai

e. Memakai sepatu bertumit rendah antara 2,5-5 cm. Kokoh dan mendukung bagian

tengah dan telapak kaki, pilih kualitas sepatu yang baik dan berkualitas untuk

berjalan dan berlari

f. Jangan memberikan beban terlalu berat terhadap kaki

g. Pemberian kompres es pada kaki setelah melakukan aktivitas berat

h. Melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan olah raga atau aktivitas

yang berat.