cream whitening

16
0 MAKALAH TEKNOLOGI OBAT DAN KOSMETIK Cream WhiteningOleh Desna Qurratul Aini 11060692754 Program Studi Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Upload: desna-qurratul-aini

Post on 23-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Kosmetik cream whitening

TRANSCRIPT

  • 0

    MAKALAH TEKNOLOGI OBAT DAN

    KOSMETIK

    Cream Whitening

    Oleh

    Desna Qurratul Aini

    11060692754

    Program Studi Teknologi Bioproses

    Departemen Teknik Kimia

    Fakultas Teknik Universitas Indonesia

  • 1

  • 2

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi ............................................................................ 1

    A. Latar Belakang .................................................. 2

    B. Tujuan ................................................................ 2

    C. Pembahasan ....................................................... 2

    1. Kulit ................................................................... 2

    2. Krim ................................................................... 3

    a. Pengertian Krim ................................................. 3 b. Jenis-Jenis Krim ................................................ 4 c. Manfaat Krim .................................................... 5

    3. Cream Whitening ............................................... 5 a. Pengertian Cream Whitening ............................. 5 b. Latar Belakang Cream Whitening...................... 5 c. Tujuan Cream Whitening .................................. 6 d. Jenis-jenis produk Cream whitening.................. 6 e. Bahan Baku ....................................................... 7 f. Komposisi Bahan Farmasi ................................. 10 g. Cara Kerja Cream Whitening ............................. 11 h. Cara Pemakaiannya ........................................... 12 i. Kestabilan dan Pengawetan Cream Whitening .. 12 j. Pengemasan Cream Whitening ......................... 12 k. Efek samping Cream Whitening ........................ 13

    D. Kesimpulan ........................................................ 14

    Daftar Pustaka ........................................................................... 14

  • 3

    CREAM WHITENING

    A. Latar Belakang Kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum-

    hukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan,

    penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.

    Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmetikos yang mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur. Pengertian kosmetik dalam Peraturan

    Menkes RI no 445 tahun 1998 dijelaskan sebagai berikut : kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,

    dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam,

    dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk

    membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa,

    melindungi supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi

    tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Depkes RI, Undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976).

    Kosmetika sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan

    baru abad ke-19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan

    juga mempunyai fungsi untuk kesehatan.

    Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru di mulai secara

    besar-besaran pada abad ke 20 dan kosmetik menjadi salah satu bagian dari

    dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik begitu maju

    dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmacuetical) atau

    dikenal dengan istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).dalam pokok

    bahasan ini jenis kosmetik yang akan dibahas adalah jenis kosmetik sediaan

    semi-solid yaitu krim. Jenis krim yang akan dibahas dalam makalah ini

    adalah krim pemutih pada wajah serta pemakaiannya dalam kehidupan

    sehari-hari.

    B. Tujuan Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah

    untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up,

    meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan

    rambut dari kerusakan sinar ultra violet, polusi dan faktor lingkungan yang

    lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lebih

    menikmati dan menghargai hidup.

    C. Pembahasan 1. Kulit

    Dalam sektor industri kosmetik, pada perawatan kulit yang menjadi

    pusat perhatian terdapat pada jenis perawatan kulit untuk pemutih. Kulit

  • 4

    adalah lapisan terluar dari tubuh, merupakan organ terbesar dari sistem yang

    menutupi.

    Di dalam kulit terdapat pigmen melanin yang berfungsi dalam

    pewarnaan pada kulit. Melanin merupakan pigmen alami pada kulit yang

    disintesis di melanocytes dengan berbagai variasi konsentrasi yang

    ditentukan dari tipe kulit (genetik) dan pengaruh lingkungan.

    Melanocytes adalah sel yang terdapat pada membran bassal di lapisan

    epidermis dengan kandungan sel 5-10%. Sinar UV menstimulasikan sel pada

    lapisan basal. Sehingga Melanocytes dapat menstimulasi menghasilkan

    melanin yang selanjutnya ditransportasikan ke keratinocytes yang

    selanjutnya tampak menjadi warna kulit.

    Warna kulit sangat bergantung pada jumlah dan jenis melanin yang

    dihasilkan . pada umumnya orang Asia dan warna kulitnya memilki kadar

    eumelanin yang rendah dibandingkan orang kulit hitam , dan sangat

    berhubungan dengan sedikitnya perlindungan terhadap radiasi. Distribusi

    melanin pada kulit sangat bervariasi. Pada orang berkulit putih, pigment

    terbanyak terdapat di lapisan bassal, sedangkan pada orang berkulit hitam ,

    melanin tersebar hingga lapisan dalam.

    Dalam biosintesis melanocytes yang merupakan rantai reaksi oksidatif yang

    dikatalisis oleh enzim Tyrosinase yang merupakan enzim dalam sintesis

    melanin. Enzim ini diaktifkan ketika terekspos oleh sinar UV dan bercampur

    dalam beberapa tahapan sementara dari pembentukan pigmen. Jadi, dengan

    menginaktivasi aktivitas enzim tyrosinase , pemutih kulit dapat menghambat

    atau membalik biosintesi melanin dan menjadi prinsip dalam aplikasi

    pemutih pada kult manusia.

    2. Krim a. Pengertian Krim

    Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental

    mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk

    pemakaian luar. Tipe krim ada dua yaitu krim tipe air minyak (A/M)

    dan krim minyak air (M/A). untuk membuat krim digunakan zat

    pengemulsi. Umumnya berupa surfaktan -surfaktan anionik, kationik,

    dan nonionik.

    krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu

    atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang

    sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan

    setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi

    sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini

    batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi

    minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam-asam lemak atau

    alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan

  • 5

    lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat

    digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal.

    Krim disebut juga salep yang banyak mengandung air, sehingga

    memberikan perasaan sejuk bila dioleskan pada kulit. Sebagai

    vehikulum dapat dipakai emulsi kental berupa emulsi M/A atau

    emulsi A/M. Krim lebih mudah dibersihkan dari kulit dari pada salep

    yang menggunakan vaseline sebagai vehikulum.Berikut contoh krim

    pemutih :

    Gambar 1. Krim Pemutih pada kulit

    (Sumber: Ismail, Rosnah. skin lightening cream.2001)

    b. Jenis-Jenis Krim Jenis-Jenis Krim dapat terbagi menjadi beberapa jenis sebagai

    berikut:

    1. Krim pendingin (cold cream) Pelembab yang karena kandungan airnya menguap secara lambat

    menimbulkan rasa dingin pada kulit. Biasanya bentuk sediaannya

    air dalam minyak namun tidak terlalu lunak dan tidak terlalu

    lengket, berisi bees- wax, mineral oil, paraffin, dan spermaceti.

    2. Krim vitamin (vitamin cream) Mengandung vitamin B compleks, asam pantotenat, vitamin E,

    vitamin A, C, D. Kegunaan vitamin secara topikal pada kulit ini

    diragukan manfaatnya karena permeabilitas kulit yang rendah dan

    jauh kurang efisien dibanding bila diberikan per oral.

    3. Krim urut (massage cream) Ditujukan untuk memperbaiki kulit yang rusak dan meninggalkan

    minyak dipermukaan kulit dalam waktu yang agak lama, biasanya

    berbentuk krim A/M.

    4. Krim tangan atau badan (hand and body cream)

  • 6

    Dipakai untuk melembutkan dan menghaluskan kulit ditempat

    tersebut dengan menggunakan emolien, humektan, dan barrier

    kulit. Pelembab biasanya lebih cair, dapat ditambah tabir surya,

    aloe vera, alantoin, AHA, atau vitamin.

    3. Krim mengandung zat makanan (nourishing cream or skin food cream)

    Tidak memberi makan kulit tetapi hanya untuk lubrikasi,

    mengurangi hilangnya kelembaban kulit dan tidak menghilangkan

    kerut secara permanent. Isi terpenting adalah lanolin, white germ

    oil, sun flower oil atau corn oil.

    c. Manfaat Krim Pada kulit kering pada keadaan kelembapan udara sangat

    rendah, penguapan air dari kulit sangat tinggi, kulit orang tua, atau

    kelainan kulit tertentu yang menyebabkan kulit menjadi kering dan

    kasar, krim dapat mengurangi kekeringan kulit dan mengurangi

    penguapan kulit dengan cara menutupinya.

    Krim berisi minyak nabati atau minyak hewani yang terkadang

    bersifat komedogenik. Tentu saja minyak pengganti tidak dapat

    sepenuhnya menggantikan peran minyak alamiah yang keluar dari

    kelenjar palit, namun setidaknya dapat membantu dalam segi fisik

    proteksi dan pelembut kulit.

    3. Cream Whitening a. Pengertian Whitening

    Pemutih kulit merupakan suatu bahan yang digunakan untuk

    mencerahkan atau merubah warna kulit yang tidak diinginkan.

    Beberapa krim pemutih mengandung pigmen putih untuk menutupi

    kulit dan para konsumen merasa kulitnya menjadi lebih putih, namun

    sebenarnya kulit mereka hanya terlihat lebih putih saja akibat efek

    pelapisan pigmen putih pada lapisan terluar kulit dan tidak ada

    pengurangan pada kadar pigmen kulit yang sebenarnya.

    Krim pemutih yang mengandung bahan yang dapat

    mengganggu produksi pigmen merupakan krim yang dianggap paling

    efektif

    b. Latar Belakang Whitening Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif

    yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk,

    sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Banyak iklan

    kecantikan yang menawarkan produk pemutihkan kulit, yang membuat

    masyarakat merasa bahwa kecantikan identik dengan kulit putih.

  • 7

    Dengan demikian saat ini ada anggapan bahwa putih berarti lebih

    cantik atau lebih tampan.

    Tampil cantik menjadi segala-galanya bagi kebanyakan kaum

    perempuan, dan keinginan itu kini kian mudah, seiring kemajuan

    teknologi yang menawarkan berbagai cara mempercantik diri, mulai

    dari perawatan sendiri hingga perawatan di klinik perawatan

    kecantikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 55% dari 85%

    wanita Indonesia yang berkulit gelap ingin agar kulitnya menjadi lebih

    putih. Bagi yang berkulit hitam atau sawo matang kini dapat lebih

    putih. Namun setiap pilihan ada risikonya, karena berbagai bahan

    untuk kecantikan itu, justru dibuat dari bahan kimia yang mengandung

    racun .

    Terbukti dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan

    Makanan (BPOM) terhadap berbagai produk kosmetik di Indonesia,

    baik yang terdaftar maupun tidak, di Departemen Kesehatan.

    Berdasarkan hasil penelitian Badan POM RI pada tahun 2005

    dan 2006 lalu, merek kosmetik yang mengandung bahan yang dilarang

    digunakan dalam kosmetik, antara lain merkuri, hidroquinone, retinoic

    Acid/tretinin, zat warna rhodamin, dan diethylene glycol.

    Menggunakan produk yang mengandung bahan kimia tersebut dapat

    menyebabkan kanker kulit. Tapi beberapa bulan berikutnya kulit wajah

    mulai menghitam dan tampak bercak, berjerawat dan kulit menipis,

    serta perih bila terkena matahari .

    c. Tujuan Whitening Beberapa hal yang menjadi tujuan adanya krim pemutih adalah

    sebagai berikut:

    1. Menghambat produksi melanin dalam melanosit 2. Mengurangi jumlah melanin yang sudah terbentuk dalam

    melanosit

    3. Merangsang ekskresi melanin dalam epidermis 4. Menghambat enzim tyrosinase 5. Memutus rantai oksidasi, mereduksi dopaquinon kembali menjadi

    DOPA

    6. Merupakan raacun selektif terhadap melanosit

    d. Jenis-Jenis Produk Whitening Berdasarkan cara penggunaanya produk whitening kulit

    dibedakan menjadi 2 yaitu:

    1. Skin Bleaching Produk whitening yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang

    berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit. Cara

    penggunaan produk tersebut adalah dengan mengoleskan tipis-tipis

  • 8

    pada daerah kulit dengan noda hitam, tidak digunakan secara

    merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari.

    2. Skin Lightening Produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar kulit

    pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk

    whitening kategori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh

    permukaan kulit.

    e. Bahan Baku

    Bahan Aktif Pemutih Kulit Untuk Pengobatan 1. Merkuri & Bismuth

    Merupakan bahan aktif pemutih pertama yang dianggap

    paling efektif pada masa lalu, karena kemampuannya dalam

    pengelupasan epidermis kulit. Merkuri & Bismuth bersifat

    toksik dalam penggunaannya sebagai kosmetika, sehingga tidak

    diijinkan lagi untuk dipakai dalam kosmetika.

    Mercury dari cream pemutih dalam penggunaan lama akan

    terjadi penumpukan pada organ tubuh. Contohnya ditemukan

    adanya kerusakan ginjal pada wanita muda Afrika pengguna

    Cream pemutih mercury. Sebagai Skin Bleaching dan

    Melanocyt Cytotoxic, Merkuri memilki bentuk garam klorida,

    ammonium klorida atau mercury oksida. Karena Mercuty sudah

    dilarang, saat ini banyak produk pemutih yang mengandung

    Bismuth yang juga bersifat toksik.

    2. Hydroquinon Hidrokuinon merupakan salah satu bahan aktif yang telah

    terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi

    masalah hipermelanosis.

    Efek dari hidrokuinon adalah depigmentasi dimana

    hidrokuinon menghalangi pengeluaran melanin dari melanosit.

    Melanin ini berperan dalam penentuan warna kulit, dimana

    semakin banyak melanin maka semakin gelap warna kulit.

    Hidrokuinon tidak hanya bekerja dengan menghambat

    pembentukan melanin baru, tetapi bahan ini juga merusak

    melanin yang telah terbentuk. Hal inilah yang menyebabkan

    hidrokuinon efektif sebagai agen pemutih (bleaching).

    Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya

    dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Umumnya

    penggunaan Hidrokuinon hanya diizinkan dalam kadar

    maksimum 2%. Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa

    pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit

    menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan

  • 9

    kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah (leukemia),

    dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma).

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh BPOM,

    pengujian menunjukkan bahwa penggunaan Hidrokuinon

    sebagai bahan kosmetik telah ditarik peredarannya karena

    memilki kandungan yang berbahaya bagi kulit. Efek yang

    ditimbulkan jika konsentrasi Hidroquinon lebih tinggi akan

    menyebabkan kulit merah dan mudah terbakar, kelemahan dari

    bahan ini akan memberikan efek mudah kembali hitam dengan

    adanya paparan matahari.

    3. Kombinasi Hydroquinon, Retinoic Acid dan Ccorticostroid Kombinasi bahan-bahn ini memberi efek instant karena

    sebenarnya produk ini hanya untuk treatment hyperpigmentasi

    khusus. Penggunaan yang terus menerus dan tidak terkontrol

    akan menyebabkan penipisan kulit dan warna merah muda. Bila

    pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan semula atau

    menjadi rusak dan warna kulit menjadi tidak merata.

    Bahan Aktif Pemutih Kulit Yang Aman Untuk Kosmetika (Herbal) 1. Ascorbic Acid Merupakan salah satu bahan kosmetika yang aman digunakan.

    Ascorbic Acid (Vitamin C) adalah suatu antioksidan kuat yang

    dapat menekan reaksi oksidasi dalam sintesa melanin. Senyawa

    ini berperan dalam menstimulant pembentukan jaringan kolagen

    kulit. Dengan mempertimbangkan kestabilan bahan maka

    bentuk Magnesium Ascorbyl Phospate yang merupakan

    derivatnya, lebih banyak dipakai dalam sediaan kosmetika.

    2. Kojic Acid Merupakan senyawa aktif yang bekerja dengan menghambat

    aktifitas enzim Chelating ion Copper. Kojic acid adalah adalah

    produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan

    pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang).

    Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif

    menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil,

    paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan

    warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic

    acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain

    menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi

    kulit.

    3. Arbutin

  • 10

    Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau

    blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear.

    Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin

    dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah

    wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi

    arbutin untuk mencerahkan wajah. Prinsip kerja dari Arbutin

    adalah menghambat aktifitas tyrosinase yang lebih kuat dari

    Hydroquinone melalui persaingan dengan DOPA pada

    rangkaian pembentukan melanin, serta tidak menimbulkan efek

    Toxic.

    4. Licorice Extract Bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase sehingga

    mengurangi terbentuknya melanin.

    5. Chamomile Extract Bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh

    ultraviolet matahari.

    6. Antipollon Senyawa ini dapat menyerap pigment melanin yang terbentuk.

    7. Mullberry Extract Senyawa ini merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper

    mulberry. Mengandung oxyresveratol sebagai komponen bahan

    aktif. Bekerja dengan cara menghambat aktifitas tyrosinase.

    .

    8. Green Tree Extract Merupakan senyawa ekstrak Theae sinensis. Bekerja

    menghambat pelepasan melanosome dari melanosit ke

    keratinosit. Senyawa ini juga dapat mengurangi aktifitas

    tyrosinase dan berperan sebagai Endothelin antagonist.

    9. Bearberry Extract, Grapefruit Extract, Rice Extract Kombinasi ini merupakan kombinasi yang ditambah dengan

    produk fermentasi Aspergi;lus sp. Akan menghasilkan kulit

    yang putih atau cerah lebih halus dan lebih lembab.

    10. Antagonist alpha-MSH Senyawa ini bersaing dengan alpha-MSH dalam berikatan

    dengan MCIR. Prinsip kerjanya menghambat tyrosinase dan

    menghambat melanogenesis.

  • 11

    f. Komposisi Bahan Farmasi Pada umumnya formulasi komposisi bahan kosmetik khususnya

    pada krim pemutih terdiri dari beberaba bahan komponen penyusun

    yaitu :

    a. Air Stabilitas dan kualitas produk akhir bergantung pada pemurnian

    air , sehingga dibutuhkan dalam manufaktur produk.

    b. Minyak, lemak dan lilin Dalam pembuatan krim pemutih,sangat dibutuhkan adanya

    senyawa minyak, lemak dan lilin yang dapat bersumber dari

    mineral maupun hewan seperti paraffin, petroleum jelly, dsb.

    c. Humentants Digunakan untuk mencegah pengeringan pada kosmetik.

    Contohnya meliputi kalsium klorida, sodium laktat, dsb.

    d. Surfactants Berfungsi dalam menurunkan tegangan permukaan dalam

    sistem. Dalam kosmetik khususnya krim dibutuhkan dalam

    emulsifikasi.

    e. Pengawet Mencegah terjadinya kerusakan karena oksidasi maupun

    pertumbuhan mikroba. Terdiri dari antimikroba ( Benzoic acid,

    phenol,dll), antioksidan (Gallic acid, methyl

    gallate,BHA,BHT,dll) , dan penyerap UV .

    f. Parfum dan Pewarna Untuk sensasi secara visual dalam pewarnaan produk, dapat

    berupa pewarna alami maupun pewarna inorganik.

    g. Senyawa Herbal atau bahan dari tanaman Pada jenis krim umumnya senyawa herbal yang digunakan

    adalah Tulsi dan Comfrey.

    h. Bahan Tambahan lainnya Adapun bahan tambahan lainnya dalam krim pemutih ini dapat

    berupa vitamin, asam amino, anti inflammatory, anti dandruff,

    sunscreen agents.Untuk mengetahui formulasi dalam farmasi

    suatu kosmetik khususnya krim pemutih, dapat diidentifikasi

    pada salah satu produk krim pemutih yaitu Lubrizol.

    Formulasi ini merupakan formulasi pada krim siang hari yang

    menyediakan kecerahan pada kulit. Adapun komposisi

    penyusunannya diantaranya :

  • 12

    Tabel 1. Komposisi Penyusun Cream Skin Whitening pada produk Lubrizol

    No Nama Bahan Berat% Fungsi

    1 Ethylhexyl

    Methoxycinnamate

    7,50 UV-Absorber

    2 C12-15 Alkyl Benzoate 3,00 Emolient

    3 Oetyl Ethylhexanoate 3,00 Emolient

    4 Hydrogenated

    Polydecene

    2,00 Emolient

    5 Dimethicone 3,00 Emolient

    6 Tocopheryl Acetate 0,20 Antioksidan

    7 Acrylates 0,30 Polymeric

    Emulsifier

    8 Methyl Gluceth-20 1,00 Humectant

    9 Butylene Glycol 2,00 Humectant

    10 Dimethicone PEG-7

    Isostearate

    0,50 Co-Emulsifier

    11 Deionized EDTA 65,12 Diluent

    12 Disodium EDTA 0,03 Chelating

    agent

    13 Triethanolamine (99%) 0,15 Neutralizer

    14 Acrylates 1,00 Emulsifier

    15 Deionozed Water 10,00 Diluent

    16 Arbutin 1,00 Pemutih kulit

    17 DMDMH 0,30 Pengawet (Sumber : www.lubrizol.com)

    g. Cara Kerja Krim Pemutih Pada umumnya cara kerja setiap bahan dari krem pemutih

    tergantung pada inhibisi enzim trikinase yang bertanggung jawab pada

    tahap pertama oksdidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal

    dari reaksi berantai yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi

    dan kulit mencerah atau lebih putih.

    Pada umumnya melanin yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi

    pembentukan pigmen dapat dicegah. Sebagai tambahan, sublimat

    mempunyai efek pengelupasan karena melepaskan HCL pada lapisan

    kulit yang paling atas yang menyerang korneum.

    Sebagai contoh, cara kerja asam kojic sebagai pemutih, dimana

    senyawa ini memilki efek sebagai inhibitor kompetitif dan reversible

    pada oksidase polifenol baik pada tanaman maupun hewan, yaitu

    menghambat tirosinase, yang mengkatalisis perubahan tirosin menjadi

  • 13

    melanin. Asam kojic menghambat melanosis dengn cara mengganggu

    pengambilan oksigen yang diperlukan untuk proses pencoklatan

    (browning) secara enzimatik. Metode spektrofotometri dan

    kromatografi menunjukkan bahwa asam kojic mampu mengurangi o-

    kuinon menjadi diphenols untuk mencegah terbentuknya hasil akhir

    yaitu pigmen melanin. Oleh karena itu senyawa ini banyak digunakan

    sebagai agen pencerah kulit dalam preparat kosmetik dan dermatologis

    lainnya.

    h. Cara pemakaiannya Pada umumnya produk kosmetik untuk krim pemutih dengan

    bahan herbal asam kojic yang merupakan produk yang paling sering

    digunakan untuk penggunaan topical (kulit). Produk ini berbentuk

    lotion, krim atau serum. Dosis yang dianjurkan relatif kecil, dengan

    konsentrasi maksimum sebesar 1%. Namun, untuk mengurangi

    kemungkinan efek samping, produk kosmetik pencerah kulit (skin

    whitening) dapat menggunakan konsentrasi sekitar 0,2%. selain krim.

    Cara pemakaina krim pemutih dapat dilakukan dengan mengoleskan

    krim pada wajah atau kulit.

    i. Kestabilan dan Pengawetan Whitening Salah satu cara mempertahankan stabilitas suatu bahan atau

    produk yaitu dengan penambahan bahan pengawet. Pengaweta pada

    dasarnya adalah tindakan untuk memperkecil atau menghilangkan

    faktor-faktor penyebab kerusakan yang terjadi pada bahan dan produk.

    Pengawetan dapat dilakukan untuk menghambat terjadinya kerusakan

    sehingga memperpanjang umur simpan bahan maupun produk

    khisusnya produk kosmetik.

    Pada umumnya beberapa krim pemutih menggunakan senyawa

    kimia sebagai zat pengawet seperti Propylparaben, Methylparaben

    dan Butylparaben yang dikenal bersifat toxic dan penggunaannya tidak

    dianjurkan. Beberapa produk krim pemutih, secara herbal menggunaka

    pengaweta alami untuk menjaga kestabilan produk yaitu berupa

    aromaterapi.

    j. Pengemasan Whitening Pada umumnya pengemasan pada produk krim pemutih ini

    dalam bentuk Jars dimana materialnya terbuat dari plastik, kaca dan

    ceramic. Kegunaan nya meliputi penggunaan dalam bentuk semi-solid

    seperti krim W/O dan O/W emulsi, hidrogel, serta oleogel. Keuntungan

    dari kemasan bentuk ini adalah mudah dalam pengambilan

    menggunakan jari, spatula.

  • 14

    Gambar 2. Kemasan krim Pemutih

    k. Efek Samping Whitening Salah satu efek pemutih wajah yang berbahaya adalah adanya

    iritasi pada kulit sehinga membuat kulit menjadi mengeluas dan

    disertai rasa gatal. Selain itu efek buruk lainnya adalah warna bkulit

    menjadi belang atau putihnya tidak merata. Beberapa orang yang

    mengalami masalah serius karena efek produk pemutih adalah kulit

    menjadi kemerahan, keriput dan gosong.

    Pada penggunaan Mercury sebagai bahan kosmetik. Faktor

    Kerusakan pada Whitening, akibat yang isa ditimbulkan adalah

    perubahan warna kulit yang tidak alami , mubculnya flek hitam yang

    permanen, iritasi seperti gatal hingga akibat yang paling parah adalah

    kerusakan permanen susunan saraf pusat.

    Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan oleh Hidroquinon

    adalah iritasi seperti gatal dan kulit terasa seperti terbakar , dalam

    jangka panjang akan menyebabkan warna kulit menjadi putih atau

    hitam permanen yang menendakan bahwa kulit tersebut telah mati.

    Selain itu penggunaan asam retinoat sebagai kosmetik juga berbahaya

    karena dapat menyebabkan cacat pada janin dalam jangka waktu yang

    panjang.

    G

    Gambar 3. Efek samping Penggunaan Krim Pemutih yang Berbahaya

  • 15

    4. Kesimpulan Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat

    menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan

    memberikan warna kulit yang lebih putih. Prinsip kerja pemutih adalah

    menghambat enzim trikinase pada pembentukan melanin. Beberapa zat aktif

    yang sering dijadikan sebagai bahankrim pemutih (Herbal) yang aman

    digunakan meliputi Asburtin, Green Tree Extract,dsb. Sedangkan jenis

    bahan yang dilarang penggunaannya sebagai zat pemutih adalah Merkuti,

    Hidroquinone, dan kombinasi keduanya. Pemakaian kadar pemutih pada

    krim harus digunakan sesuai dengan aturan dan kadar yang telah

    diberlakukan oleh BPOM.

    Daftar Pustaka

    Ismail, Rosnah. 2001. Skin Lightening Cream. http://www.mpob.gov.my.pdf .

    (diakses pada tanggal 1 Juni 2014).

    Anonim. Konsep Dasar Kosmetologi. http://file.upi.edu. (diakses pada tanggal

    1 Juni 2014).

    Nazliniwaty, Krim Pemutih Bleaching Cream ocw.usu.ac.id. (diakses pada

    tanggal 1 Juni 2014).

    Haddad, Lima Alessandra,dkk. Pharmacology and therapeutics, clinical trial A clinical, prospective, randomized, double-blind trialcomparing skin

    whitening complex with hydroquinone vs.placebo in the treatment of

    melasma. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014).

    Anonim. Mercury In Skin Lightening Cosmetic. mercurypolicy.org. (diakses

    pada tanggal 1 Juni 2014).