cranio fasial

28
A. MEKANISME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN OTOT PEMBENTUK BIBIR Bibir Bibir merupakan lipatan daging yang terdiri dari kulit di lapisan superficialnya dan membran mukosa di lapisan internalnya, dengan musculus orbicularis, jaringan ikat longgar, nervus labialis, serta pembuluh darah yang berda di antaranya. Kelenjar labial yang menyekresikan mucus terletak internal dari orbicularis oris. Bibir dapat digerakan. Serabut ototnya mengelilingi mulut, dari nasolabial sulci dan nares (lateral dan superior) sampai mentolabial sulcus di inferior. Di bibir terdapat m.orbicularis oris, otot bibir superior dan inferior, pembuluh darah dan saraf. Fungsi bibir yaitu : - mengontrol masuk dan keluarnya zat dari mulut dan saluran pernapasan. menangkap (grasping) makanan dan menyedot minuman, - menjaga makanan tetap berada di mulut, - berbicara, - osculasi (mencium). Zona transisi bibir tersusun dari coklat sampai merah, terus ke dalam rongga mulut (membrane mukosa). Frenulum labialis berada di midline membrane mukosa, dari vestibular gingiva sampai mukosa bibir atas dan bawah; yang berada di bibir bawah lebih kecil. Frenula kecil yang lain kadang-kadang terlihat di lateral region vestibular premolar. Pada bibir dapat diamati 1

Upload: me11007

Post on 26-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Cranio Fasial

TRANSCRIPT

Page 1: Cranio Fasial

A. MEKANISME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

OTOT PEMBENTUK BIBIR

Bibir

Bibir merupakan lipatan daging yang terdiri dari kulit di lapisan superficialnya dan

membran mukosa di lapisan internalnya, dengan musculus orbicularis, jaringan ikat longgar,

nervus labialis, serta pembuluh darah yang berda di antaranya. Kelenjar labial yang

menyekresikan mucus terletak internal dari orbicularis oris.

Bibir dapat digerakan. Serabut ototnya mengelilingi mulut, dari nasolabial sulci dan

nares (lateral dan superior) sampai mentolabial sulcus di inferior. Di bibir terdapat

m.orbicularis oris, otot bibir superior dan inferior, pembuluh darah dan saraf.

Fungsi bibir yaitu :

- mengontrol masuk dan keluarnya zat dari mulut dan saluran pernapasan.

menangkap (grasping) makanan dan menyedot minuman,

- menjaga makanan tetap berada di mulut,

- berbicara,

- osculasi (mencium).

Zona transisi bibir tersusun dari coklat sampai merah, terus ke dalam rongga mulut

(membrane mukosa). Frenulum labialis berada di midline membrane mukosa, dari vestibular

gingiva sampai mukosa bibir atas dan bawah; yang berada di bibir bawah lebih kecil. Frenula

kecil yang lain kadang-kadang terlihat di lateral region vestibular premolar. Pada bibir dapat

diamati peralihan antara epitel tanpa lapisan tanduk menjadi epitel berlapis tanduk.

Bibir atas dibentuk oleh pertumbuhan processus maxilaris arcus pharyngeal ke-1

pada masing-masing sisi ke arah medial. Akhirnya, processus maxillaries saling bertemu di

garis tengah dan bersatu, juga dengan processus nasalis medialis. Jadi bagian lateral bibir atas

dibentuk oleh processus maxilaris, dan bagian medial atau philtrum dibentuk oleh processus

nasalis medialis dengan bantuan processus maxilaris. Bibir atas disuplai oleh cabang labial

superior dari N. facial dan infraorbital arteri (V2).

Bibir bawah dibentuk dari processus mandibularis archus pharyngeal ke-1 dari

masing-masing sisi. Processus ini tumbuh ke arah medial di bawah stomodeum dan bersatu di

garis tengah untuk membentuk seluruh bibir bawah. Bibir bawah disuplai oleh cabang labial

inferior dari N.facial dan arteri mentale (V3).

1

Page 2: Cranio Fasial

Bibir atas dan bibir bawah berhubungan dengan gusi melalui frenulum superior dan

inferior. Pembentuknya dapat melewati daerah diantara Insisivus 1 untuk berlekatan dengan

papilla insivus, dimana insisivus dipisahkan oleh jarak yang disebut diastema.

Bibir bawah (Labium inferior) biasanya lebih lebar dibandingkan dengan bibir atas

(Labia superfluos entafada). Daerah pinggiran bibir yang berbatasan dengan kulit disebut

vermilion. Cekungan (groove) vertikal diatas upper lip dikenal sebagai philtrum sedangkan

semua kulit diantara bibir atas dengan hidung disebut ergotrid.

Lapisan kulit pada bibir mempunyai 3 lapisan sel, ini sangat tipis jika dibandingkan

dengan kulit wajah yang memiliki lapisan mencapai 16 lapisan sel. Kulit bibir terlihat terang

karena mengandung sedikit melanocytes (sel yang mengandung pigmen melanin,yang

memberikan warna pada kulit) sehingga pembuluh darah dapat terlihat dan memberikan

warna merah pada kulit bibir. Kulit bibir yang gelap terlihat kurang bagus, ini akibat karena

mengandung melanin yang banyak dan tebal.

Otot-otot bibir

Otot ini dapat dibagi menjadi 2 grup, yaitu lapisan lebih dalam pembentuk

m.buccinator pada pipi dan orbicularis oris yang menyerupai sphincter pada bibir. Lapisan

yang lebih superficial terbentuk dari sekumpulan otot kecil yang muncul dari maxilla, tulang

zygomaticum, fascia yang menutupi m. masetter, dan dari mandibulla. Otot-otot tersebut

berkumpul untuk memasuki bibir dengan gerak radial. Pada sudut mulut, beberapa serat yang

lebih pendek melewati beberapa serat di atasnya untuk memasuki bibir atas, dan begitu pula

sebaliknya. Otot ini dipersarafi oleh nervus cranial ke VII.

Otot sphincter

Otot sphincter adalah M. orbicularis oris.

Otot-otot dilator

Otot dilator terdiri atas satu seri otot kecil yang menyebar keluar dari bibir. Otot-otot

dilator bibir tersebar di sekitar bibir, dan fungsinya adalah untuk membuka bibir. Gerakan ini

biasanya diikuti dengan gerakan membuka mulut. Otot berasal dari tulang-tulang fascia di

sekeliling mulut dan berkonvergensi untuk berinsersio pada substansi bibir. Otot-otot

tersebut terbentang dari sisi hidung ke sudut mulut dan kemudian ke bawah, ke arah orificum

oris. Otot-otot ini dipersarafi oleh ramus buccalis dan mandibularis N. Facialis (Depressor

labii inferioris dan depressor anguli oris dipersarafi oleh nervus cabang mandibula). 

Otot-otot dilator sebagai berikut :

2

Page 3: Cranio Fasial

1. M. Levator labii superioris aleque nasi

2. M. levator labii superioris

3. M. Zygomaticus minor

4. M. Zygomaticus mayor

5. M. Levator anguli oris

6. M. Risorius

7. M. Depressor anguli oris

8. M. Depressor labii inferioris

9. M. Mentalis

Otot-otot ini mengontrol pergerakan ekspresi daerah bibir, seperti ketika sedang

tersenyum, sedih atau sedang mencemooh. Pergerakan tersebut cenderung mengalihkan

gerakan penting otot dilator di rongga mulut, yang berhubungan dengan gerakan otot sfingter

yang menutupi rongga mulut. Kontraksi yang ringan dari serabut-serabut otot orbicularis oris

membuat bibir menutup secara bersamaan, ketika kontraksi yang kuat mengumpulkan bibir

seperti ketika bersiul. Perpisahan bibir dihasilkan oleh kontraksi bersama-sama dari otot

radial superior (maxillary) dan inferior (mandibular) dan relaksasi dari otot sfingter

orbicularis oris. Saat bibir atas relaksasi, disangga oleh gigi incisivus rahang atas. Jika gigi

tersebut terlalu menonjol ke depan, bibir atas tidak bisa berkontak dengan bibir bawah pada

posisi relaksasi.

B. MEKANISME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

OTOT PEMBENTUK PIPI

Pipi

Pipi mempunyai struktur yang hampir sama dengan bibir. Pipi membentuk dinding

rongga mulut yang dapat bergerak. Secara anatomi, aspek external dari pipi bergabung

dengan region buccal, di anterior berhubungan dengan oral dan region mentalis (bibir dan

dagu), superior dengan region zygomaticum, posterior dengan region parotid, dan inferior

dibatasi dengan mandibula. Tonjolan pipi berada pada sambungan antara zygomaticum dan

region buccal. Tulang zygomaticum berada di bawah tonjolan dan arcus zygomaticum yang

berlanjut ke posterior, sering disebut “cheek bone”.

3

Page 4: Cranio Fasial

Pipi mempunyai lapisan eksternal berupa kulit, lapisan internal berupa membrane

mukosa, lapisan tengah berupa otot (yaitu buccinator), dan jaringan ikat yang mengandung

saraf dan pembuluh darah. Kelenjar buccal terletak internal dari buccinators.

Sensor inervasi kulit dan membran mukosa dari bibir atas berasal dari nervus

infraorbitalis, bibir bawah berasal dari nervus mentalis, sedangkan pipi berasal dari nervus

buccalis. Serta secretomotor kelenjar pada bibir atas dan bagian atas pipi lewat dari ganglion

pterygopalatinus di nervus maxillaris dan lanjutan infraorbitalisnya. Serta yang sama dari

kelenjar pada bibir bawah dan pipi bagian bawah lewat dari ganglion oticus di nervus

mandibularis dan alveolar inferiornya serta cabang buccal. Otot mendapatkan aliran darah

dari nervus facialis, seperti otot ekspresi wajah.

Otot Pipi

Otot yang utama pada pipi adalah buccinators. Superficial buccinators dibungkus oleh

lemak (bucal fat-pads). Terdiri dari serat yang pipih, tipis, tetapi kuat pada kontaknya dengan

membrane mukosa vestibuli oral. Serat ini melekat di atas dan di bawah permukaan luar

maxilla dan mandibula pada regio gigi molar yang dekat dengan garis refleksi gusi

muccoperiosteum dari processus alveolaris. Margin posteriornya melekat pada raphe

(kumpulan jaringan ikat) pterygomandibular.

Pipi disuplai oleh cabang buccal dari artery maxilla dan diinervasi oleh cabang buccal

dari n.mandibular.

Otot-otot pipi antara lain:

M. Buccinator

M. Masseter

M. Pterygoideus medialis

M. Pterygodeus lateralis

Buccinator dan orbicularis oris membentuk lembaran serat otot melewati sekeliling

wajah dari pterygomandibular pertama ke yang lainnya. Masing-masing raphe berkumpul

keluar dari ujung hamulus (tonjolan) lapisan pterygoid medial masuk ke permukaan

mandibula, di atas posterior dan diujung mylohyoid. Otot ini berkumpul seperti sebuah

kesatuan, zona perlekatan seperti nodus yang kecil terletak lateral dan berukuran kecil di atas

sudut mulut. Otot orbicularis oris dan buccinators merupakan bagian yang penting di

kedokteran gigi karena membentuk elemen yang penting dari lembaran otot yang terbentang

di bagian luar dari dental arcus. Sedangkan, otot ekspresi dan bagian yang berperan dalam

4

Page 5: Cranio Fasial

berbicara dan mastikasi adalah counter keseimbangan oleh gaya dari otot lidah bagian dalam

dental arcus. Jika keseimbangan terganggu, maka perubahan pada posisi gigi akan terjadi.

Perlekatan buccinators membatasi kedalaman vestibula mulut, khususnya sulcus di

antara gusi dan pipi. Ketika pipi dilebarkan dengan menariknya keluar, beberapa ridge

membrane mukosa akan muncul di antara bagian dalam gusi dan margin gusi. Ridge ini

dihasilkan oleh regangan kumpulan-kumpulan serat otot buccinator. Hal ini penting untuk

menunjukkan posisi otot-otot ini selama mencetak untuk pembuatan gigi tiruan.

C. MEKANISME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

OTOT PEMBENTUK LIDAH

Lidah

Lidah merupakan struktur muscular di dalam rongga mulut. Pada permukaan bawah

lidah mukosanya licin. Permukaan dorsal lidah tidak teratur, di anterior ditutupi banyak

tonjolan kecil yang disebut papila. Di belakang batas ini permukaan lidah berkelompok

limfosit kecil: kelompok kecil limfonoduli dan tonsila lingualis, dengan limfonoduli

berkumpul mengelilingi invaginasi (kriptus) dari membran mukosa.

Lidah dibagi menjadi 2 bagian:

1. Oral, merupakan bagian yang dapat bergerak, membentuk 2/3 anterior lidah, dilapisi oleh

ephitelium squamosa berkeratin.

2. Pharyngeal, merupakan bagian yang tidak dapat bergerak, membentuk 1/3 posterior lidah,

dilapisi oleh epithelium squamosa tanpa keratin.

Fungsi:

Mastikasi

Perasa

Berbicara

Penelanan

Tipe Otot:

1. Ekstrinsik: menggerakkan lidah dalam rongga mulut

2. Intrinsik : mengubah bentuk lidah

Perkembangan Lidah

5

Page 6: Cranio Fasial

Lidah merupakan turunan dari semua archus pharyngeal yang kemudian berperan

menjadi berbagai komponen. Karena lidah berkembang “di dalam” dasar rongga mulut, maka

tahap-tahap perkembangan embrioniknya belum terlihat di luar. Sel otot lidah berasal dari

somit. Sementara itu, otot mastikasi merupakan turunan dari somitomer yang tidak

bersegmen.

Proses myogenesis lidah sama dengan myogenesis pada limb. Proses myogenesis dan

synaptogenesis pada otot mastikasi dapat dikatakan cukup tertunda jika dibandingkan dengan

otot-otot lainnya, dan masih belum lengkap saat lahir. Sementara itu, perkembangan dari otot

lidah berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan otot-otot lain dan berakhir di sekitar

waktu kelahiran. Proses myogenesis otot lidah dan otot mastikasi cenderung bergantung pada

perkembangan asal dari otot-otot tersebut, yaitu somit atau somitomer. Sedangkan proses

myogenesis dan synaptogenesisnya sendiri cenderung meningkat untuk memenuhi

persyaratan fungsional dari otot lidah dan otot mastikasi.

Archus pharyngeal adalah suatu jaringan ikat yang terdapat pada permukaan anterior

pada perkembangan embrio manusia. Archus pharyngeal yang pertama adalah archus

mandibular. Archus ini kemudian berkembang kearah kaudal. Secara paralel, archus

pharyngeal ke-2 adalah archus hyoid, dipisahkan dari yang pertama dengan alur yang tajam

dan dalam. Archus pharyngeal yang ke-3, 4 dan 6 lebih kecil dan lebih mencolok daripada

archus brachial yang berada di atasnya (archus brachial yang ke-5 menghilang karena

mengalami kemunduran). Tiga archus brachial yang terakhir tidak mencapai permukaan pada

midline tapi dibatasi oleh bagian lateral leher. Alur yang membatasi archus di luar permukaan

adalah brachesl grooves. Hubungan alur-alur ini kemudian berkembang menjadi kantung

lateral pada dinding pharyngeal, dan di belakang archus tersebut terdapat saluran cekung,

yaitu saluran pencernaan. Sebelum akhir minggu ke-4 embrio, saluran ini ditutup ujung

bagian atasnya oleh membran boccopharyngeal yang memisahkan saluran ini dari cavitas

oral primitive (stomodeum). Ephitelium anterior sampai membran buccopharyngeal dibentuk

dari ectoderm. Sedangkan, saluran yang berada di belakangnya dibentuk dari endoderm.

Sekitar 4 1/2 minggu, membran bucopharyngeal pecah. Kemudian lidah mulai berkembang

membentuk suatu pembesaran yang muncul di luar bagian belakang archus pharyngeal.

6

Page 7: Cranio Fasial

Setiap archus pharyngeal dihubungkan oleh sebuah saraf cranial khusus. 2/3 anterior

lidah dibentuk dari 2 pembesaran lingual lateral lidah dan tuberculum impar. Keduanya

berasal dari archus ke-1. Archus ke-1 merupakan bagian oral dari lidah. 1/3 posterior lidah

dibentuk dari copula (hypobranchial eminence) dan archus ke-3. Archus ke-3 merupakan

bagian pharyngeal dari lidah. Akar lidah dan epiglottis dibentuk dari pembesaran epiglottal

dari archus ke-4.

Mendekati minggu keempat, elevasi (peninggian) median triangular muncul pada

dasar pharynx primordial, hanya rostral ke arah foramen caecum. Pembengkakan ini- median

tongue bud (tuberculum impar)- merupakan indikasi pertama perkembangan lidah.

Kemudian, 2 dari distal tongue bud yang berbentuk oval (lateral lingual swelling)

berkembang pada masing-masing sisi median tongue bud.

Perkembangan lidah dimulai dengan rostral yang membengkak ke arah foramen cecum,

yaitu kuncup median dari lidah. (Part 1)

Tiga lingual bud merupakan hasil dari proliferasi mesenkim di bagian ventromedial

pada pasangan pertama archus pharyngeal. Archus pharyngeal bertambah ukurannya, saling

bergabung dan tumbuh berlebih pada median tongue bud. Distal tongue bud yang sudah

bergabung kemudian membentuk 2/3 anterior lidah.

7

Page 8: Cranio Fasial

Pembengkakan mesoderm pada faring tertutupi oleh endoderm. Foramen cecum

merupakan tempat sel tiroid mulai turun ke hypopharyngeal eminent. (Part 2)

Fusi distal tongue bud ditandai oleh middle groove, sulcus median pada lidah dan di

sebelah dalam oleh lingual septum fibrosa. Median tongue bud membentuk bagian yang tidak

jelas pada lidah orang dewasa.

Pembentukan 1/3 posterior (bagian pharyngeal) pada lidah ditandai oleh adanya 2

elevasi (peninggian) yang mengembangkan caudal menjadi foramen caecum.

Copula (L, bond, tie) terbentuk penggabungan bagian ventromedial pada pasangan

archus pharyngeal ke-2.

Hypopharyngeal eminence mengembangkan caudal menjadi copula dari mesenkim

pada bagian ventromedial pada pasangan archus ke-3 dan ke-4.

Selama lidah berkembang, copula berangsur-angsur tumbuh berlebih melampaui

hypopharyngeal eminence dan menghilang. Sehingga, bagian pharyngeal lidah berkembang

daripada bagian rostral hypopharyngeal eminence.

Garis fusi pada bagian anterior dan posterior lidah ditandai dengan groove yang

berbentuk V (sulcus terminalis). Archus pharyngeal mesenkim membentuk jaringan

penghubung dan vaskularisasi lidah. Kebanyakan otot-otot lidah merupakan turunan dari

myoblast yang berpindah dari occipital myotomes. Nervus hypoglossal (CN XII) mengiringi

myoblast selama perpindahannya dan innervasi otot lidah selama perkembangannya. Lidah

secara keseluruhan sudah berada di dalam mulut saat lahir, bagian 1/3 nya turun ke dalam

oropharynx pada usia 4 tahun.

Pembengkakan lingual di lateral bergabung dengan medial yang mengalami pertumbuhan

berlebih dan komponen archus ke-2. Pada midline permukaan terdapat depression yang

8

Page 9: Cranio Fasial

disebut sulcus medialis. Papilla circumvallata berada tepat di anterior sulcus terminalis.

(Part 3)

Tahapan akhir dari perkembangan ditandai dengan pertumbuhan organ yang

menyerupai jamur dari lingual papillae. Otot ekstrinsik lidah tumbuh ke dalam mesodermal

primordiumnya, sedangkan otot intrinsik membelah secara in situ dari mesenkim lidah.

Perkembangan Lidah dan Rongga Mulut Perkembangan serabut otot di dalam

lidah.

Persarafan Lidah

Perkembangan lidah menjelaskan pula aliran sarafnya. Suplai sensorik ke hampir

seluruh mukosa 2/3 anterior dari lidah (bagian oral) adalah cabang lingual dari divisi

mandibular nervus trigeminal (CN V), saraf dari archus pharyngeal ke-1. Archus ini

membentuk medial dan distal dari tongue bud. Meskipun saraf-saraf facial merupakan saraf

ke-2 dari archus pharyngeal, cabang chorda tympaninya mensuplai taste bud di 2/3 anterior

dari lidah, kecuali untuk papillae vallate. Akibat dari komponen archus ke-2, copula lebih

mengalami pertumbuhan daripada archus, saraf facial (CN VII) tidak mesuplai mukosa lidah

apapun kecuali untuk taste bud pada bagian oral dari lidah. Papilla valate dalam bagian oral

9

Page 10: Cranio Fasial

dari lidah diinervasikan oleh saraf glossopharyngeal (CN IX) dari archus pharyngeal ke-3.

Alasan untuk hal ini biasanya adalah 1/3 posterior dari mucosa lidah ditarik dengan ringan

secara anterior sebagai perkembangan lidah. 1/3 posterior dari lidah (bagian pharyngeal)

diinervasikan terutama oleh saraf glossopharingeal dari archus pharyngeal ke-3. Cabang

laring superior dari nervus CN X) dari archus ke-4 mensuplai area kecil dari anterior lidah ke

epiglotis. Semua otot lidah disuplai oleh saraf hypoglossal (CN XII), kecuali untuk

palatoglossus yang disuplai dari plexus pharyngeal oleh serat-serat yang timbul dari nervus

vagus.

Papillae dan Taste Bud

Papilla lidah muncul menjelang akhir minggu kedelapan. Papila sendiri adalah

penonjolan epitel mulut serta lamina propria yang mengambil bentuk-bentuk dan fungsi

berlainan. Ada 4 jenis:

a. Papila filiformis berbentuk kerucut menanjang, jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh

permukaan lidah. Epitel yang tidak mengandung kuncup kecap, sebagian berlapis tanduk.

b. Papila fungiformis mirip jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar

dengan permukaannya yang licin. Papila yang mengandung kuncup kecap pada

permukaan atasnya tersebar secara tidak teratur di antara papila filiformis.

c. Papila foliata kurang berkembang pada manusia, terdiri atas dua atau lebih rabung (ridge)

dan alur (furrow) paralel pada permukaan dorsolateral lidah. Duktus dari kelenjar serosa

bermuara pada dasar alur.

d. Papila sirkumvalata adalah papila sirkular yang sangat besar, dengan permukaan datarnya

menonjol di atas papila lain. Papila sirkumvalata tersebar sepanjang daerah V pada bagian

posterior lidah. Kelenjar serosa mensekresi lipase, untuk mencegah terbentuknya lapisan

hidrofobik diatas kuncup kecap yang dapat menghambat fungsinya. Aliran sekret ini

penting untuk menghanyutkan parti kel makanan dari kuncup kecap agar dapat menerima

dan mengolah rangsangan baru. Selain kelenjar serosa terdapat kelenjar mukosa dan serosa

kecil tersebar pada pelapis rongga mulut dengan fungsi sama yaitu menyiapkan kuncup-

kuncup kecap di bagian lain dari rongga mulut: epiglotis, faring, palatum untuk berespon

terhadap rangsangan pengecap.

Papillae vallata dan foliata muncul pertama kali dekat dengan ujung cabang nervus

glossopharyngeal (CN IX). Papilla fungiformis muncul kemudian, dekat dengan ujung

cabang chorda tympani Nervus facial (CN VII). Papilla filiformis berkembang selama awal

periode janin (10-11 minggu), mengandung saraf yang peka terhadap sentuhan. Taste bud

10

Page 11: Cranio Fasial

berkembang selama minggu ke 11 sampai 13 melalui interaksi induktif antara sel epithelial

lidah dengan sel syaraf gustatory dari chorda tympani, glossopharyngeal dan nervus vagus.

Kebanyakan taste bud berada di permukaan dorsal lidah dan beberapa berkembang di atas

arkus palatoglossal, palatum, permukaan epiglottis bagian posterior dan dinding posterior

oropharynx. Respon fetal dapat diinduksi(dipacu) oleh substansi bitter-tasting pada minggu

ke 26 sampai 28. Hal ini yang menandakan bahwa refleks dari taste buds dan otot-otot wajah

terbentuk pada tahapan ini.

Otot-Otot Lidah

Lidah adalah sebuah kantong epitel yang diisi oleh otot-otot dan jaringan ikat.

Membran mukosa lidah melekat dengan erat pada otot, karena jaringan ikat dari lamina

propria menyusup ke dalam celah-celah diantara berkas-berkas otot. Otot-otot ini muncul dari

lapisan mesoderm. Otot-otot ini dapat dikontrol oleh tubuh dan secara umum dikenal sebagai

otot rangka (voluntary striated muscle). Otot-otot ini dibagi ke dalam 2 grup, yaitu otot-otot

intrinsik dan ekstrinsik. Otot-otot yang berawal dan berakhir di dalam lidah disebut otot

intrinsik dan termasuk ke dalamnya 4 kelompok yaitu:

1. Grup superior longitudinal, terbentang dari depan ke belakang (anterior ke posterior)

dan berada di depan dorsum lidah.

2. Grup inferior longitudinal, juga terbentang dari anterior ke posterior tetapi dekat

dengan ventrum lidah.

3. Grup tranversal, terbentang dari sisi ke sisi.

4. Grup vertical, terbentang dari atas ke bawah (dorsal ke ventral)

Apabila grup longitudinal berkontraksi maka lidah akan memendek. Pemendekan lidah

ini akan membuat lidah lebih tebal dan lebih lebar. Namun, apabila grup tranversal

berkontraksi maka lidah akan sedikit lebih tebal dan panjang. Lain halnya apabila grup

vertical berkontraksi, maka lidah akan lebih lebar dan lebih panjang.

Otot intrinsik di dalam lidah adalah otot-otot yang awalnya berada di luar mulut

kemudian masuk ke dalam mulut. Otot-otot ekstrinsik sebenarmya lebih berhubungan dengan

anatomi secara langsung dibandingkan dengan oral histologi. Terdapat 4 pasang otot

ekstrinsik, kiri dan kanan. Hyoglossus terbentang dari sisi lateral tulang hyoid, naik ke

pinggir lateral lidah dan menekannya ke dasar mulut. Styloglossus melekat dari prossesus

styloideus, turun dan diteruskan ke dalam tepi lateral lidah dan menyatu dengan hyoglossus.

Styloglossus menekan lidah ke belakang dan sedikit ke atas. Lalu Palatoglossus terbentang

dari anterior palatum lunak, turun dan sedikit diteruskan ke tepi lateral lidah. Otot ini

11

Page 12: Cranio Fasial

mengangkat bagian posterior lidah dan menekannya sedikit ke belakang. Genioglossus

berawal dari superior genial tuberkel pada midline mandibula dan masuk ke dalam midline

lidah dari ujung ke dasar. Otot ini membantu gerak protusi, retrusi atau depressi lidah.

Otot Geniohyoid

Otot geniohyoid ini terletak di bagian medial permukaan atas mylohyoid dan

berkontak dengan sesama otot geniohyoid di seberangnya. Biasanya di atas otot

genioglossus. Geniohyoid disuplai oleh cabang-cabang saraf hypoglossal, tetapi serat-

seratnya diturunkan dari saraf spina servikal yang pertama. Otot ini berguna untuk

mengangkat dan menarik ke depan tulang hyoid atau berlawanan untuk menekan mandibula.

Otot Hyoglossus

Otot ini adalah suatu lembaran yang muncul dari permukaan atas dari keseluruhan

panjang kornus yang terbesar dan bagian lateral dari badan tulang hyoid. Seperti otot lainnya

di lidah (kecuali palatoglossus), hyoglossus dialiri oleh saraf hypoglossal. Gunanya untuk

menekan lidah. Permukaan lateral dari otot ini dihubungkan ke saraf lingual, lobus kelenjar

submandibular yang dalam dan duktus submandibular, saraf hypoglossal dan vena lingual

yang dalam.

Lobus kelenjar submandibular yang dalam terletak berlawanan dengan bagian

posterior permukaan lateral hyoglossus dari dimana dia mulai dipisahkan oleh saraf

hypoglossal dan vena lingual yang dalam. Duktus submandibular meninggalkan lobus

kelenjar yang dalam dan melewati permukaan lateral hyoglossus, dengan hubungan ke saraf

lingual yang telah dijelaskan, untuk membuka kavitas oral pada papilla sublingual di sisi

frenulum lidah.

Saraf hypoglossal berjalan ke depan pada permukaan lateral hyoglossus, suatu jarak

yang pendek diatas kornus yang terbesar dari hyoid. Di margin anterior otot, saraf

hypoglossal terbagi ke beberapa cabang yang bergerak ke otot-otot lidah. Di bagian ini

melewati hyoglossus, saraf hypoglossal bersama dengan vena lingual yang dalam.

Pada bagian posterior dari permukaan lateral hyoglossus berhubungan dengan otot

stylohyoid dan tendon lanjutan dari otot digastrik. Permukaan medial dari hyoglossus

dihubungkan pada saraf glossoparyngeal, ligamen stylohyoid dan arteri lingual. Saraf

glossopharyngeal berjalan ke dalam bagian atas hyoglossus untuk menyuplai membran

mukosa dari posterior pertama sampai ke 3 lidah. Ligamen stylohyoid berjalan ke dalam

bagian posterior hyoglossus untuk menempel pada kornus terakhir di hyoid bone. Arteri

12

Page 13: Cranio Fasial

lingual melewati pertengahan bagian yang lebih rendah dari batas posterior hyoglossus,

berjalan melewati atas kornus terbesar dari hyoid dan berbelok ke atas di batas posterior otot

untuk melewati permukaan yang lebih rendah dari lidah. Juga yang dihubungkan ke

permukaan medial dari hyoglossus adalah otot genioglossus.

Otot Mylohyoideus

Musculus mylohyoideus yang berasal dari 2 sisi, membentuk diafragma bergerak

yang berada di dasar rongga mulut. Leher bereda di bawah diafragma ini. Tiap otot ini

merupakan lapisan tipis yang berasal dari panjang keseluruhan garis mylohyoid pada aspek

medial mandibula. Otot ini mepunyai ujung posterior yang bebas. Serat posterior berjalan di

medial dan turun untuk masuk ke permukaan anterior dari badan tulang hyoid. Serat anterior

yang lain melewati medial dan turun untuk bertemu serat yang berhubungan dengan sisi yang

berlawanan di raphe median, di mana serat ini berjalan dari permukaan internal symphysis

menti menuju bagian depan tulang hyoid. Otot diinervasi oleh cabang mylohyoid dari nervus

alveolaris inferior, dan pergerakannya adalah untuk elevasi dasar mulut dan hyoid untuk

depresi mandibula.

Suplai saraf sensorik dari membran mukosa diperoleh dari cabang-cabang divisi

maksila dan mandibula dari nervus trigeminal (5th cranial). Suplai darahnya berasal dari

cabang arteri facial, lingual, dan maksila. Limfatik dari membrane mukosa mulut disalurkan

menuju submental, submandibular dan cervical lymph nodes atas yang dalam.

Ukuran rongga mulut diatur oleh otot buccinator dan mylohyoid; bentuk dan

pergerakan lidah oleh otot intrinsik dan ekstrinsik; dan posisi palatum lunak diatur oleh otot

palatan. Tulang yang membentuk rangka dari daerah mulut antara lain tulang

maksila,palatum, mandibula, dan hyoid.

Regions of the oral cavity

Rongga mulut dapat dibagi menjadi beberapa daerah yang penting dalam pemeriksaan mulut

untuk beberapa prosedur diagnosis penyakit, dan perancangan artificial dentures. Bagian

yang paling penting antara lain:

The floor of the mouth

Membrane mukosa yang membatasi dasar mulut berhubungan dengan batas luarnya

menuju ke bagian dalam dari badan mandibula dimana ia bersifat terus menerus dengan

mucoperiosteum dari gusi pada sisi lingual dari gigi. Di pusat, ia mejadi berlanjut dengan

13

Page 14: Cranio Fasial

membrane mukosa, menutup bagian anterior kedua-ketiga dari lidah. Dalam hubungannya

dengan mobilitas lidah yang baik, membrane mukosa itu sendiri dapat bergerak dengan

bebas, kecuali pada hubungan mandibulanya. Ia membentuk langit-langit dari ruang

sublingual yang seperti celah antara badan dan mandibula dan otot-otot lidah. Ia terdiri dari

kelenjar ludah sublingual, bagian dalam dari kelenjar submandibula dan duktusnya, arteri dan

saraf lingual dan saraf hypoglossal. Tepi bagian atas kelenjar sublingual membentuk ridge

dibawah lidah, dan duktus submandibular terbuka pada sisi-sisi frenulum lidah di belakang

gigi incisor bawah. Pada tingkat yang lebih dalam dari membrane mukosa dan membentuk

dasar dari ruang sublingual adalah otot-otot mylohyoid, membentuk diafragma mylohyoid.

Ini mensupport lidah dan isi dari ruang sublingual, memisahkan mereka dari ruang

submandibular pada lidah. Pada sisi lidah, bagian dasar mulut meluas ke belakang, menjadi

lebih dangkal bersamaan dengan hubungan mylohyoid naik melewati tepi alveolar, untuk

kemudian berakhir pada bagian cul-de-sac pada aspek yang lebih dalam dari gigi molar dan

di depan palatoglossal fold. Pertambahan dan pembentukan daerah ini penting dalam

merancang lower denture.

D. ORIGO DAN INSERTIO OTOT BIBIR

OTOT SPINCHTER BIBIR

OTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGAN

M.Orbicularis oris

Tulang: Bagian garis tengah anterior dari maksila dan mandibula Otot: Sudut mulut di mana serat bersatu dengan levator anguli oris, depresor anguli oris, zygomaticus mayor, dan risorius

Kulit di sekitar mulut

Menutup mulut, protrusi bibir

N. facialis (cabang buccal dan mandibula)

Spincter dari mulut dan serat-serat ototnya berada mengelilingi mulut

M.depressor anguli oris

Basis mandibula,tepat di bawah foramen mentale

Bibir bawah, pipi di sebelah lateral sudut mulut, bibir atas; beberapa seratnya bersatu dengan origo dari m. orbicularis oris

Menarik sudut mulut ke bawah, antagonis dengan levator anguli oris

N. facialis (cabang mandibular)

Antagonis dengan levator anguli oris

14

Page 15: Cranio Fasial

M. levator anguli oris Fossa canina maxillae

Sudut mulut, beberapa seratnya bersatu dengan origo dari orbicularis oris

Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas

N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)  

M. zygomaticus mayor

Os.zygomaticus di dekat sutura zygomaticotemporalis

Bibir atas, sudut mulut; beberapa seratnya bersatu dengan origo dari orbicularis oris

Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas

N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)

Sering disebut "laughing muscle"

M. zygomaticus minor

Os.zygomaticus di dekat sutura zygomaticomaxillaris (anterior dengan zygomaticus mayor)

Bibir atas, sudut mulut

meninggikan bibir atas, menggerakkan cuping hidung, pipi, dan dagu

N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)

Ada di antara levator labii superioris dan zygomaticus mayor

M. levator labii superioris

Margo infraorbitalis dan bagian proc. zygomaticus maxilla di dekatnya; berasal dari massa otot M.orbicularis oris

Bibir atas lateral; beberapa seratnya bergabung dengan origo orbicularis oris

Menarik bibir atas

N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)  

M. levator labii superioris alaeque nasi

Proc.frontalis maxillae berasal dari massa otot M. orbicularis oris

Kartilago hidung, bibir atas lateral

meninggikan bibir atas dan dilatasi nostril

N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)

Disebut juga bagian angular dari levator labii superioris

M. risoriusFascia parotidea, fascia masseterica

Bibir atas, sudut mulut; seratnya bersatu dengan origo dari orbicularis oris

Menurunkan bibir bawah

N. facialis (cabang mandibular)

Serat dari depressor anguli oris menutupi serat dari depressor labii inferioris

M. mentalisFossa insiciv pada mandibula Kulit dagu

Protrusi bibir bawah, membuat lesung pada kulit yang menutupi dagu, dan meningkatkan kedalaman vestibulum mulut di balik bibir bawah

N. facialis (cabang mandi bular)  

E. ORIGO DAN INSERTIO OTOT PIPI

15

Page 16: Cranio Fasial

OTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGANM. masseter (bagian superfisial kepala)

Batas inferior dari 2/3 anterior dari archus zygomaticus

Sudut mandibula; Bagian inferior dan lateral dari ramus mandibula

Meninggikan mandi bula

N. trigeminus (cabang ma-

Seratnya terbentang dari posterior ke inferior

M. masseter (bagian dalam kepala—bagian yang lebih kecil)

Batas medial dari archus zygomaticus; Batas inferior dari 1/3 posterior archus zygomaticus

Superolateral ramus mandibula dan proc. Coronoideus      

M. medial pterygoideus:Dalam kepala

Permukaan medial dari lempang lateral pterygoid

Permukaan medial dari ramus dan sudut mandibula

Meninggikan mandibula; Protrusi mandibula; Menggeser mandibula ke lateral

N. trigeminus (cabang me-

Otot mastikasi terdalam

M. medial pterygoideus:Superfisial kepala

Tuberositas maxillaris; proc. Pyramidal dari palatin      

M. lateral pterygideus:Kepala atas

Sayap terbesar dari puncak infratemporal sphenoid

Temporomandibular joint bagian articular disc dan kapsul

Menurunkan dan protusi mandibula; menggeser mandibula ke lateral

N. trigeminus (cabang pterygoid lateral dari bagian mandibula yang keluar dari foramen ovale, terletak medial ke lateral pterygoid)  

M. lateral pterygideus:Kepala bawah

Permukaan lateral dari lempeng pterygoid lateral

Fovea pterygoid pada leher dari condylus mandibula      

F. ORIGO DAN INSERTIO OTOT LIDAH

16

Page 17: Cranio Fasial

OTOT EKSTRINSIK LIDAH

OTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGAN

M. genioglossus

Superior genial tuberkel dari mandibula

Serat-serat yang menyebar ke substansi lidah; Beberapa serat dimasukkan ke badan hyoid

Memperpanjang waktu menekan ke bawah

N. hypoglossus

Lidah terletak di antara genioglossus dan mm. hyoglossus Lingual n., n.hypoglossal dan duktus sub mandibular terletak di permukaan lateral m. hyoglossus

M. hyoglossus

Cornu lebih besar dan badan hyoid lebih kecil

Sisi lidah dimana serat-serat bercampur dengan m. hyoglossus Menekan ke bawah

M. styloglossusUjung dari proc. Styloideus

Sisi lidah dimana serat- serat bercampur dengan m.hyoglossus

Menarik ke dalam dan mengangkat

Otot ekstrinsik lidah terkecil

M. palatoglossusPalatine aponeurosis

Sisi lidah dimana serat- serat bercanpur dengan otot intrinsic

Mengangkat dan membatasi oropharyngeallythmus untuk deglutition

Plexus pharyngeal (bagian yang bergerak dari n. vagus dan bagian cranial dari n. accesorius)

Dikelompokkan sebagai otot ekstrinsik lidah atau otot dari palatum lunak

M.geniohyoideus

Spina mentalis inferior, di belakang symphysis mandibularis

Otot ini langsing, terletak di atas m. mylohyoideus, dan berinsersio pada permukaan corpus ossis hyoidei. Permukaan medialnya berhubungan dengan otot yang sama pada sisi lainnya.

Mengangkat os hyoideum dan menariknya ke depan; menarik mandibula ke bawah

N. cervicalis pertama melalui n. hypoglossus  

OTOT INTRINSIK LIDAHOTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGAN

M.Superior longitudinal

Serat septum median, lapisan sub mukosa dekat epiglottis

Sekitar mukosa di ujung lidah

Memperpendek, Melengkungkan ujung lidah ke atas

N. hypoglossus

Berada di membran mukosa lidah bagian dorsal

M. Inferior longitudinal Akar lidah dan

Sub mukosa di akar lidah

Memperpendek, melengkungkan ujung

N. hypoglossus

Terbentang di sepanjang lidah

17

Page 18: Cranio Fasial

badan Hyoid lidah ke bawah

antara mm. genioglossus dan hyoglossus

M. Transversal

Serat septum median

Jaringan fibrosa pada submukosa dari tepi lidah

Memperpanjang dan mempersempit

N. hypoglossus

Terbentang di seluruh permukaan lidah

M. Vertical

Sub mukosa pada lapisan atas lidah

Sub mukosa pada lapisan bawah lidah

Memperluas dan memipihkan

N. hypoglossus

Terbentang dari bagian superior sampai inferior permukaan lidah

Otot Ekstrinsik Lidah

Otot Intrinsik Lidah

18