cover modul ith

14
117.DKK5 PROGRAM KEAHLIAN KEHUTANAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MENGIDENTIFIKASI JENIS TANAH HUTAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT DIKLAT KEHUTANAN Modul SMK Kehutanan 2010 Page i

Upload: setyawan2010

Post on 03-Jul-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cover Modul Ith

117.DKK5

PROGRAM KEAHLIAN KEHUTANANDASAR KOMPETENSI KEJURUAN

MENGIDENTIFIKASI JENIS TANAH HUTAN

KEMENTERIAN KEHUTANANBADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN

PUSAT DIKLAT KEHUTANANBOGOR, 2010

Modul SMK Kehutanan 2010 Page i

Page 2: Cover Modul Ith

117.DKK5

PROGRAM KEAHLIAN KEHUTANANDASAR KOMPETENSI KEJURUAN

MENGIDENTIFIKASI JENIS TANAH HUTAN

Penyusun

M. Abdul Aris, S.Hut, M.SiYohannes, S.Hut

Ir. Sugiyono

Editor

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN

PUSAT DIKLAT KEHUTANANBOGOR, 2010

Modul SMK Kehutanan 2010 Page ii

Page 3: Cover Modul Ith

KATA PENGANTAR

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan dilaksanakan dengan tujuan untuk menyiapkan

peserta didik yang cerdas, terampil, mandiri, berkepribadian dan berakhlak mulia, serta memiliki

daya saing tingkat Nasional maupun Internasional dalam mendukung pembangunan kehutanan.

Sebagai salah satu upaya untuk mencapai maksud dan tujuan pendidikan tersebut, Pusat Diklat

Kehutanan senantiasa terus menerus berupaya mengembangkan materi bahan pembelajaran

dalam bentuk modul Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan, baik mata ajaran Dasar

Kompetensi Kejuruan maupun Kompetensi Kejuruan, diantaranya adalah modul “

MENGIDENTIFIKASI JENIS TANAH HUTAN “.

Modul “MENGIDENTIFIKASI JENIS TANAH HUTAN “, ini bersifat dinamis mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan perkembangan pembangunan kehutanan. Oleh

karena itu, modul ini akan terus disesuaikan dan dikembangkan mengikuti perkembangan ilmu

dan teknologi. Dengan demikian diharapkan mutu hasil pendidikan menengah kejuruan

kehutanan dapat terus meningkat sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan.

Modul ini merupakan materi pembelajaran dan bahan referensi bagi peserta didik dan para

pendidik pengampu mata ajaran, guna menambah dan mengembangkan wawasan dan

pengetahuan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

perkembangan pembangunan kehutanan.

Dengan tersusunnya modul “MENGIDENTIFIKASI JENIS TANAH HUTAN “ ini, kami

menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada tim penyusun serta semua pihak yang telah

berupaya melengkapi materi pembelajaran SMK Kehutanan. Semoga modul ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2010

Kepala Pusat Diklat Kehutanan

Ir. Helmi Basalamah, MM NIP. 19611119 198802 1 001

Modul SMK Kehutanan 2010 Page iii

Page 4: Cover Modul Ith

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Peta Kedudukan Modul Daftar Istilah/Glosary

I. PENDAHULUANA. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar B. Deskripsi C. Waktu D. Prasyarat E. Petunjuk Penggunaan Modul F. Tujuan Akhir G. Cek Penguasaan Standar Kompetensi

II. PEMBELAJARAN A. Pembelajaran 1 : Menjelaskan PengertianTtanah

1. Tujuan Pembelajaran 2. Uraian Materi

a. Pengertian b. Tujuan

3. Rangkuman 4. Tugas 5. Tes Formatif 1

B. Pembelajaran 2 : Menjelaskan tekstur danstruktur tanah hutan1. Tujuan Pembelajaran 2. Uraian Materi

a. Pengertian .b. Tujuan

3. Rangkuman 4. Tugas 5. Tes Formatif 2 6. Lembar Kerja Praktek

C. Pembelajaran 3 : Menentukan jenis-jenis tanah hutan1. Tujuan Pembelajaran

2. Uraian Materi c. Pengertian .d. Tujuan

3. Rangkuman

Modul SMK Kehutanan 2010 Page iv

Page 5: Cover Modul Ith

4. Tugas 5. Tes Formatif 3 6. Lembar Kerja Praktek

III. EVALUASI

IV. PENUTUP

V. JAWABAN

DAFTAR PUSTAKA

Modul SMK Kehutanan 2010 Page v

Page 6: Cover Modul Ith

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Uraian Halaman

1. Peta Kedudukan modul

2. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan tanah

3. Tingkat-tingkat perkembangan tanah

4. Pembagian lapisan tanah

5. Tahap-tahap pembentukan tanah

6. Profil tanah

7. Segitiga tekstur tanah

8. Contoh-contoh struktur tanah

9. Jenis tanah Humus

10. Janis tanah pasir

11. Jenis tanah Endapan/sedimen

12. Jenis tanah podsilit

13. Jenis tanah vulkanik

14. Jenis tanah laterit

15. Jenis tanah mediteran/kapur

16. Jenis tanah gambut

17.

Modul SMK Kehutanan 2010 Page vi

Page 7: Cover Modul Ith

DAFTAR TABEL

No. Tabel Uraian Halaman

1. Tekstur tanah dan penyusunnya

2. Jenis-jenis tanah menurut klasifikasi Pusat Penelitian Tanah Bogor

Modul SMK Kehutanan 2010 Page vii

Page 8: Cover Modul Ith

PETA KEDUDUKAN MODUL

Berikut ini diagram alur yang menunjukkan kedudukan modul DKK5 dalam tahapan atau tata

urutan dasar kompetensi dan kompetensi kejuruan yang diajarkan kepada peserta didik dalam

kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi entry-multi exit diterapkan.

Gbr.1 Peta Kedudukan modul

Modul SMK Kehutanan 2010 Page viii

DKK5

DKK1

Page 9: Cover Modul Ith

GLOSARY

Bahan induk : Bahan penyusun utama tanah yang terdiri dari batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorfHorison : Lapisan-lapisan tanah pada profil tanah atau irisan meelintang tanahProfil tanah : irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanahTekstur tanah : adalah perbandingan relatif atas dasar bobot fraksi liat, debu dan pasir dalam suatu masa tanah.Struktur tanah : merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanahAgregat : Gumpalan tanahKonsistensi : Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lainPedologi : Kajian tanah dimana tanah dilihat sebagai tanah murniEdapologi : Kajian tanah dimana tanah dilihat sebagai tanah tempat tumbuh tumbuhanSedimentasi : Proses pengendapan bahan/mineralBahan Organik : kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.Dekomposisi : Proses pelapukan atau penghancuran bahan-2 organikHumus : senyawa kompleks asal jaringan organik tanaman (flora) dan atau fauna yang telah dimodifikasi atau disintesis oleh mikrobia, yang bersifat agak resisten terhadap pelapukan, berwarna coklat, amorfus (tanpa bentuk/nonkristalin) dan bersifat koloidal.KTK : Kapasitas Tukar KationKTA : Kapasitas Tukar AnionRegolith : Batuan induk yang baru mengalami pelapukan yang belum bisa dikatakan seagai tanahCracking : Rekahan-rekahan pada batuan induk pada awal proses pelapukanDekomposisi : Proses pelapukan atau penghancuran pada bahan –bahan penyusun tanahFragmental : Keadaan tanah bila fraksi halus (kurang dari 2 mm) sedikit sekali dan tanah terdiri dari kerikil, batu-batu dan lain-lainSkeletal : Keadaan tanah halus termasuk kelas berpasir, berlempung atau berliat, tetapi mengandung 35 % atau lebih (volume) bahan kasar (kerikil, batu-batu)

Modul SMK Kehutanan 2010 Page ix

Page 10: Cover Modul Ith

Modul SMK Kehutanan 2010 Page x