cdm indonesia

Upload: ben-vasco

Post on 14-Jul-2015

78 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Institute for Global Environmental Strategies

Dewan Nasional Perubahan Iklim

Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia

Status CDM Terkini di IndonesiaInformasi Dasarper 1 Maret 2011Status Proyek Proyek CDM teregistrasi di CDM Executive Board Proyek CDM yang telah disetujui Komnas MPB Proyek CDM yang sedang/telah melakukan validasi Jumlah Proyek 61 129 139

Perkembangan terbar terbaru Jumlah proyek CDM yang telah disetujui oleh Komnas MPB dan telah proyek CDM yang telah terdaftar di Badan Eksekutif CDM telah diperbaharui.Sumber: IGES CDM Project Database , Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan Bersih http://dna-cdm.menlh.go.id/en/, UNFCCC

Data mengenai proyek CDM yang telah teregistrasiper 1 Maret 2011Proyek CDM teregistrasi Jumlah Proyek Biogas Biomasa Penghindaran terbentuknya gas metana Pemulihan dan pemanfaatan kembali gas metana Energi baru dan terbarukan lainnya gg Penggantian bahan bakar Semen Efisiensi energi PLTA Dekomposisi N2O Pemanfaatan gas/panas buang Pengurangan emisi PFC Total 22 7 6 6 5 4 4 2 2 1 1 1 61 Rata-rata reduksi emisi tahunan (tCO2) 53,006 44,779 27,879 27 879 67,490 384,000 99,975 , 338,462 26,731 15,683 80,668 390,893 78,041 133,967* Total ER pada 2012 (tCO2) 4,820,840 1,576,716 352,645 352 645 1,562,029 6,665,234 992,567 , 7,192,609 198,581 60,828 300,350 2,429,689 234,123 26,386,212 Jumlah CER yang telah diterbitkan (tCO2) 42,716 0 10,982 10 982 0 91,881 93,302 , 17,154 0 0 976,433 0 0 1,232,468 Dalam Peninjauan 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Ditolak 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Sumber: IGES CDM Project Database and UNFCCC * Angka ini bukan merupakan total rata-rata reduksi emisi tahunan dari setiap proyek , melainkan rata-rata reduksi emisi tahunan dari dari kesepuluh tipe proyek tersebut diatas

1

Informasi Proyek CDM25 20 15 10 5 0Biogas Biomass Lainnya Penghindaran Penggantian gasmetan bahanbakar

22

AreaSumatra

5

4

4

2 Sumatra

Kalimantan

Sulawesi Jawa

5 4 3 2 1 0

4 3 2

Area Jawa 3 2 2

Bali dan Nusa TenggaraSemen Energi Penghimpunan Efisiensienergi Penggantian Terbarukan &pemanfaatan bahanbakar lainnya gasmetan Lainnya

Jumlah proyek CDM teregistrasi menurut propinsi (per 1 Maret 2011)Area Sumatra Aceh g g Bangka Belitung Jambi Lampung Sumatra Utara Riau and Kepulauan Riau Sumatra Selatan Sumatra Barat Propinsi Total 37 2 3 1 8 11 8 3 1 Area Jawa Banten Jawa Barat Jawa Barat and Kalimantan Selatan Jawa Tengah Jawa Timur Yogyakarta Propinsi Total 16 1 11 1 1 1 1 Area Kalimantan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Bali dan Nusa Tenggara Bali Propinsi Total 2 1 1 4 2 2 2 2

Sumber: IGES CDM Project Database < http://www.iges.or.jp/en/cdm/report_cdm.html>

2

Ringkasan Analisis Hambatan (proyek Biogas)Tipikal argumentasi untuk analisis hambatan yang dikemukakan dalam PDD Sistem yang saat ini digunakan lebih rendah modal dan biaya operasionalnya, serta memenuhi ketentuan pemerintah. Usulan proyek tidak memberikan pengembalian ekonomis yang positif tanpa adanya skema CDM, serta CER dari usulan proyek hanya menjadi satu-satunya pendapatan. Teknologi mengenai pengumpulan biogas dan pemanfaatan energi dalam usulan proyek tergolong baru dan berisiko tinggi dengan terbatasnya jaminan hasil. Dibutuhkan operator yang berketerampilan dan berpengalaman sedangkan ketersediaan personel semacam itu terbatas karena sistem biogas relatif jarang. Walau selama beberapa tahun ini terdapat perubahan mengenai standar maksimal pembuangan, teknologi t k l i yang umum di digunakan saat i i mampu memenuhi ambang pembuangan yang dii i k k t ini hi b b diizinkan. Prioritas terrtinggi untuk sebagian besar pabrik kelapa sawit adalah untuk mempertahankan pemenuhan atas peraturan lokal

Hambatan investasi

Hambatan teknologi Hambatan terkait praktek yang berlaku

Ctt : Argumentasi diatas didasarkan pada proyek-proyek biogas di Indonesia. Daftar ini tidak mencakup seluruh argumentasi yang dijelaskan dalam PDD.

Informasi Benchmark rate dalam proyek-proyek teregistrasiTipe proyek Biogas Biomasa Tipe benchmark Tingkat suku bunga Weighted average cost of capital (WACC) Suku bunga bank nasional + tingkat i ik ti k t risiko + t if peningkatan tarif i k t Tingkat obligasi pemerintah Suku bunga Suku bunga bank nasional + Suku bunga bank swasta Weighted average cost of capital (WACC) Benchmark rate 15% 14.5% 20% 6.75% 12.70% 16.75% 18.67% Referensi Laporan Ekonomi Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia NA Suku bunga bank nasional : 15% Tingkat i ik 3%, Tarif Ti k t risiko : 3% T if peningkatan: 2% i k t Bank Indonesia Kementerian Keuangan Suku bunga bank nasional: 12.75%, Suku bunga bank swasta : 4% NA 3

Pengumpulan dan pemanfaatan metan Fuel Switch

Sumber: IGES CDM Investment analysis database < http://www.iges.or.jp/en/cdm/report_cdm.html#ia >

Struktur Komnas MPB , Prosedur persetujuan, dan Kriteria(1) Struktur Komnas MPB (per Okt. 2009)Anggota Komnas MPB (dari 14 instansi)Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi Kementerian Lingkungan Hidup BAPPENAS Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Kehutanan Kementerian Perindustrian Kementerian Luar Negeri

Bertindak selaku Designated National Authority di Indonesia adalah Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan Bersih ( g (Komnas MPB) Pada bulan ) Oktober 2009, peraturan baru mengenai Komnas MPB (no. 522) diumumkan oleh Menteri Lingkungan Hidup. Dengan ini peraturan lama (no. 206) menjadi tidak berlaku lagi. Walaupun telah terbentuk struktur DNA baru dengan anggota baru, namun prosedur serta kriteria persetujuan proyek yang lama masih digunakan hingga Komnas MPB yang baru menetapkan perubahan. perubahan Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan Bersih (Komnas MPB) Komisi ini bertanggunajawab untuk mengeluarkan surat persetujuan atas usulan proyek-proyek CDM, melakukan monitoring terhadap kemajuan proyek CDM, mengorganisir pertemuan-pertemuan untuk tim teknis, serta memberikan konsultansi dan fasilitasi kepada para pemangku kepentingan, pengembang proyek, dan masyarakat. Komnas MPB mengajukan laporan atas pelaksanaan pekerjaannya kepada Menteri Lingkungan Hidup Sekretariat Sekretariat yang bertempat di DNPI bertanggung jawab untuk memfasilitasi kerja Komnas MPB dan tim teknis. Tim Teknis Tim teknis mengevaluasi proposal proyek dengan menggunakan kriteria dan indikator serta menyampaikan laporan evaluasinya kepada Komnas MPB untuk mendukung pengambilan keputusan. Tim ini dapat meminta masukan dari Kelompok Tenaga Ahli dan para emangku kepentingan. Kelompok Tenaga Ahli Kelompok tenaga ahli membantu tim teknis jika dibutuhkan, melalui sekretariat. Selain itu juga memberikan evaluasi tambahan terhadap suatu proyek serta pendapat terhadap evaluasi tim teknis. Forum Para Pemangku Kepentingan Forum para pemangku kepentingan merupakan forum konsultansi untuk menyampaikan informasi mengenai usulan proyek CDM serta untuk mengakomodasi komentar maupun keluhan atas usulan proyek tersebut.

Sekretariat (DNPI)

Kementerian Dalam Negeri Kementerian Perhubungan Kementerian Keuangan Kementerian Pertanian BPPT Badan Pertanahan Nasional (BPN) Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI)

Tim AhliForum Pemangku Kepentingan

Tim Teknis (dari 14 instansi)Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 522 Tahun 2009 Tentang Komnas MPB

4

(2) Prosedur Persetujuan Komnas MPB (yang saat ini digunakan)1 Pengusul proyek mempersiapkan dokumen-dokumen pengajuan sebagai dokumen dokumen berikut : 1) Formulir aplikasi 2) Project Design Document (PDD) 3) Dokumen AMDAL (bila diperlukan) 4) Surat rekomendasi dari Menteri kehutanan (khusus proyek CDM kehutanan) 5) Catatan Konsultasi Publik 6) Dokumen lainnya yang mendasari proposal proyek Sekretariat Komnas MPB menerima semua dokumen dan melakukan pengecekan apakah dokumen-dokumen tersebut sudah lengkap Sekretaris Eksekutif menyampaikan proposal proyek kepada anggota y y gg Komnas MPB dalam rapat koordinasi internal (1 hari) Jika diperlukan, dilakukan evaluasi tambahan terhadap proposal proyek, dengan mengacu pada indikator dan kriteria pembangunan berkelanjutan, evaluasi tambahan dilakukan oleh para ahli (5 hari). g gg Komnas MPB menugaskan anggota tim teknis untuk melakukan evaluasi terhadap proposal proyek dengan mengacu pada kriteria dan indikator pembangunan berkelanjutan (21 hari) Apabila diperlukan, Tim Teknis dari sektor yang sama dengan pengusul proyek dapat membawa dokumen aplikasi ke pertemuan Tim Teknis Sektoral Apabila diperlukan, tim teknis dan para ahli dapat menuliskan catatan datadata tambahan yang perlu untuk dilengkapi dan menyertakannya ke dalam laporan evaluasi yang diserahkan kepada Komnas MPB Penyerahan Laporan evaluasi proyek kepada Sekretariat oleh tim teknis. Laporan evaluasi akan dipublikasikan dalam situs Komnas MPB Setelah menerima laporan evaluasi dari sekretariat, Komnas MPB akan memutuskan apakah proposal proyek akan disetujui atau ditolak (1 hari) Apabila terdapat perbedaan pendapat di antara para pemangku kepentingan, maka Komnas dapat mengadakan Forum pemangku kepentingan khusus (forum memerlukan waktu 1 hari) Apabila Komnas MPB tidak dapat memberikan persetujuan terhadap proposal proyek dikarenakan data yang tidak lengkap, pengusul proyek diberikan waktu 3 bulan untuk melengkapi dan mengajukan kembali revisi proposal kepada sekretariatDokumen Aplikasi harus dilengkapi Tidak 4.a (a) Evaluasi sektoral

1 Pengusul proyek

2 Sekretariat menerima dokumen aplikasi

3.a Evaluasi oleh E l i l h para ahli (5 hari)

3 Rapat I t R t Internal l Komnas MPB (1 hari)

2 3 3.a

4 Evaluasi oleh Tim Teknis

4.b Evaluasi oleh para ahli (5 hari)

5 Sekretariat menerima laporan evaluasi

21 hari

4

6 Pengambilan keputusan oleh Komnas MPB

6.a Pertemuan para pemangku kepentingan (1 hari)

4.a

4.b

7

Apakah dokumen Lengkap? Ya

5 6 6.a

Modifikasi proyek p y

9

Proposal tidak memenuhi kriteria

8 Surat persetujuan

Sumber: Komnas MPB

8 9

7

Sekretariat menyampaikan surat p y p persetujuan Komnas kepada p g j p pengusul proyek Apabila proyek tidak dapat memenuhi kriteria, dapat dilakukan pengajuan ulang setelah dilakukan modifikasi pada desain proyek

5

(3) Kriteria Persetujuan Komnas MPB (yang digunakan saat ini)Komnas MPB mengevaluasi usulan proyek berdasarkan kriteria dan indikator Pembangunan Berkelanjutan berikut:A. Lingkungan Kriteria Kelestarian Lingkungan dengan menerapkan konservasi dan diversifikasi pemanfaatan sumberdaya alam Kesehatan dan keselamatan penduduk lokal B. Ekonomi Kriteria Kesejahteraan penduduk lokal Indikator Terjaganya kelestarian fungsi ekologis lokal Tidak melampaui ambang batas baku mutu lingkungan yang ditetapkan di tingkat nasional maupun lokal (tidak menyebabkan terjadinya polusi air, udara maupun tanah) Terjaganya k T j keanekaragaman h k hayati ( ti (genetik, spesies d ekosistem) d mencegah t j di tik i dan k i t ) dan h terjadinya penurunan plasma nutfah Dipatuhinya peraturan tata guna lahan dan tata ruang Tidak menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan Dipatuhinya peraturan keselamatan kerja Adanya dokumentasi prosedur yang menjelaskan usaha-usaha yang memadai untuk mencegah kecelakaan usaha usaha dan cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan

Indikator Tidak menurunkan pendapatan p p p penduduk lokal Adanya upaya untuk mengatasi kemungkinan dampak dari penurunan pendapatan masyarakat setempat Tidak menurunkan kualitas pelayanan publik Adanya kesepakatan dari pihak terkait untuk menyelesaikan masalah PHK sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

C. C Sosial Kriteria Partisipasi penduduk lokal Tidak merusak integritas sosial penduduk lokal D. Teknologi Kriteria Alih teknologi

Indikator Dilakukannya proses konsultasi dengan masyarakat setempat Adanya tanggapan dan tindak lanjut terhadap komentar keluhan dari masyarakat setempat Tidak memicu konflik di antara penduduk lokal

Indikator Tidak menimbulkan ketergantungan pada pihak asing dalam hal pengetahuan dan pengoperasional alat Tidak menggunakan teknologi usang ataupun teknologi yang masih dalam tahap percobaan Adanya upaya peningkatkan kapasitas serta pemanfaatan teknologi lokal

Sumber: National Comission for Clean Development Mechanism

6

Informasi Persetujuan Negara Tuan Rumah Proyek CDMJumlah proyek yang telah disetujui Komnas MPB per 1 Maret 2011Tipe proyek / Tahun p p y Penghimpunan & pemanfaatan gas metan Penghindaran gas metan Biomasa Penggantian bahan bakar PLTA Biogas Energi terbarukan lainnya Pemanfaatan gas/panas buang Efisiensi Energi g Semen Pengurangan PFC Pengurangan N2OTotal 2005 005 2006 006 2 2007 00 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 5 6 1 13 46 34 21 4 2 2 2008 008 9 11 6 6 3 4 2 2 2 2009 009 9 5 3 3 1 6 3 3 1 5 2 1 3 1 1 2010 6 3 1 2011 1 1 Total 29 20 16 12 12 11 9 8 6 4 1 1 129

2

2

Sumber: Website Komnas MPB http://dna-cdm.menlh.go.id/en/ serta melalui korespondensi langsung S // / /

Informasi Terkait CDMDaftar faktor emisi (OM dan BM) yang digunakan dalam proyek CDM teregistrasi (per 1 Maret 2011)Nama aktivitas proyek CDM di I d N kti it k Indonesia i Darajat Unit III Geothermal Project PT Navigat Organic Energy Indonesia Integrated Solid Waste Management (GALFAD) Project in Bali, Indonesia PT. BUDI ACID JAYA Tapioca Starch Production Facilities Effluent Methane Extraction And On-site Power Generation Project in Lampung Province, Republic of Indonesia MEN Tangerang MEN-Tangerang 13.6MW Natural Gas Co-generation Project Co generation MEN Energy Efficiency Improvement Project Kabil II 11.4 MW Gas Fired Project Biogas project, BAJ Unit 6 Biogas project, BAJ Way Jepara BAJ Gunung Agung Factory tapioca starch wastewater biogas extraction and utilization project, Lampung Province, Biogas project, BAJ Terbanggi Lahendong II-20 MW Geothermal Project BAJ Pakuan Agung Factory tapioca starch wastewater biogas extraction and utilization project, Lampung Province*OM: Operating Margin, BM: Build Margin., CM: Combined Margin

OM* 0.688 0.854 1.24 0.867 0.845 0.7403 1.24 1.24 0.906 1.24 0.32 0.905

BM* 0.82 0.854 0.4 0.936 0.886 0.7332 0.4 0.4 0.581 0.4 0.72 0.581

Weights W i ht 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5 0.50.5

CM* 0.754 0.854 0.82 0.901 0.865 0.7368 0.82 0.82 0.743 0.82 0.52 0.743

7

Faktor Emisi Jaringan Listrik PLNNama Jaringan/Area Jaringan listrik Sumatra Jaringan listrik Jamali Kalimantan Timur Kalimantan B t K li t Barat Kalimantan Tengan dan Selatan Sulawesi bagian utara dan tengah, serta Gorontalo Sulawesi bagian barat selatan dan barat, selatan, tenggara Faktor Emisi (tCO2/MWH) Ex-post 0.715 0.786 0 786 1.280 0.121 0.267 0 267 Ex-ante 0.743 0.891 0.742 0.775 0 775 1.273 0.161 0.269 0 269

Status RatifikasiTanggal penandatanganan 5 Juni 1992 Konvensi Perubahan Iklim Tanggal ratifikasi Perubahan Iklim Konvensi 23 Agustus 1994

Tanggal penandatanganan 13 Juli 1998 3 Ju 998 Protokol Kyoto Tanggal ratifikasi Protokol Kyoto Pembentukan Komnas MPB 3 Desember 2004 21 Juli 2005

Sumber: Website Komnas MPB http://dna-cdm.menlh.go.id/id/database/ serta korespondensi langsung

Sumber: UNFCCC

Informasi kontak DNA Indonesia Komisi Nasional Mekanisme Perubahan Bersih (Komnas MPB) Gedung BUMN lantai 18, Jl. Merdeka Selatan kav. 13, Jakarta Pusat Telp: +62-21-3511400 Fa +62 21 3511403 Telp +62 21 3511400 Fax: +62-21-3511403 Referesi Komisi Nasional Mekanisme Perubahan Bersih (Komnas MPB) http://pasarkarbon.dnpi.go.id/ , http://dna-cdm.menlh.go.id/en/ , Market M h i M k t Mechanism G Group, I tit t f Gl b l E i Institute for Global Environmental St t i http://www.iges.or.jp/en/cdm/index.html t l Strategies htt // i j / / d /i d ht lIGES Market Mechanism Group. Kentaro Takahashi , Maret 2011. Penerjemahan oleh Carbon and Environmental Research (CER) Indonesia.

Penghargaan Informasi d I f i dan masukan yang b h k berharga dib ik diberikan oleh Di i i P b h l h Divisi Perubahan Ikli K Iklim Kementerian Li k t i Lingkungan Hid Hidup R Republik blik Indonesia, serta Dewan Nasional Perubahan Iklim. Bersama ini IGES bermaksud menyampaikan apresiasi atas kerjasamanya dalam pengembangan lembar fakta CDM untuk Indonesia. 8