cara pemeriksaan saraf cranials.docx

3
CARA PEMERIKSAAN SARAF CRANIALS Nama : NIM : Nerv us Aspek yang dinilai Skala penilaian 1 2 3 4 N I N II N III N IV N VI N VI N V N VII N VIII Olfactorius – penghidu Fungsi penghidu diperiksa dengan klien disuruh mencium bau-bauan seperti : tembakau, wangi-wangian, pasien disuruh menyebutkannya dengan mata tertutup. (kopi, dan jeruk, minyak kayu putih, dll) Opticus Yaitu pemeriksaan visus terhadap setiap mata, dengan mengunakan optype snellen yang dipasang pada jarak 6 meter dari pasien Pasien disuruh menyebut deretan hurup yang ditunjuk, atau bisa juga dengan klien membaca tulisan pada jarak 30 cm Oculomotorius TrochleariuS Abduscens Diperiksa bersama dengan menilai kemampuan pergerakan bola mata kesegala arah, diameter pupil dan reflex cahaya serta reflexs akomodasi Paling sensitf terhadap kenaikan tekanan intra-Cranial, ia akan mengalami gangguan paling awal, bola mta tak dapat melirik kelateral (perhatikan pasien-pasien dengan nyeri kepala hebat yang tidak hilang-hilang) Trigerminus N V bervungsi sensorik dan motorik, sensorik diperiksa pada permukaan kulit wajah bagian dahi, pipi dan rahang bawah dengan goresan kapas dan mata tertutup. Motorik diperiksa kemampuan menggigitnya : merabah kedua tonus musculus masseter saat diperintahkan untuk gerak menggigit Fascialis Fungsi motorik N VII ; diperiksa kemampuan mengangkat alis, mengerutkan dahi, mencucurkan bibir, tersenyum, meringis (memperlihatkan gigi-gigi depan ) bersiul, mengembungkan pipi. Fungsi sensorik N VII ; diperiksa rasa pengecapan pada permukaan lidah yang dijulurkan (gula, garam, asam) Vestibulo – Acsticus

Upload: gani-rinoto

Post on 22-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CARA PEMERIKSAAN SARAF CRANIALS.docx

CARA PEMERIKSAAN SARAF CRANIALS

Nama :

NIM :

Nervus Aspek yang dinilaiSkala penilaian 1 2 3 4

N I

N II

N III

N IV

N VI

N VI

N V

N VII

N VIII

Olfactorius – penghiduFungsi penghidu diperiksa dengan klien disuruh mencium bau-bauan seperti : tembakau, wangi-wangian, pasien disuruh menyebutkannya dengan mata tertutup. (kopi, dan jeruk, minyak kayu putih, dll)

OpticusYaitu pemeriksaan visus terhadap setiap mata, dengan mengunakan optype snellen yang dipasang pada jarak 6 meter dari pasien Pasien disuruh menyebut deretan hurup yang ditunjuk, atau bisa juga dengan klien membaca tulisan pada jarak 30 cm

Oculomotorius

TrochleariuS

AbduscensDiperiksa bersama dengan menilai kemampuan pergerakan bola mata kesegala arah, diameter pupil dan reflex cahaya serta reflexs akomodasi

Paling sensitf terhadap kenaikan tekanan intra-Cranial, ia akan mengalami gangguan paling awal, bola mta tak dapat melirik kelateral (perhatikan pasien-pasien dengan nyeri kepala hebat yang tidak hilang-hilang)

TrigerminusN V bervungsi sensorik dan motorik, sensorik diperiksa pada permukaan kulit wajah bagian dahi, pipi dan rahang bawah dengan goresan kapas dan mata tertutup. Motorik diperiksa kemampuan menggigitnya : merabah kedua tonus musculus masseter saat diperintahkan untuk gerak menggigit

FascialisFungsi motorik N VII ; diperiksa kemampuan mengangkat alis, mengerutkan dahi, mencucurkan bibir, tersenyum, meringis (memperlihatkan gigi-gigi depan ) bersiul, mengembungkan pipi.Fungsi sensorik N VII ; diperiksa rasa pengecapan pada permukaan lidah yang dijulurkan (gula, garam, asam)

Vestibulo – Acsticus Fungsi keseimbangan test Romberg. Penderita berdiri tegak dengan mata tertutup, bila pasien terhuyung-huyung dan jatuh berarti alat keseimbangan tidak baik (test Romberg (+)), keseimbangan ditest juga dengan penderita berdiri satu lulut atau berjalan pada garis lurus.Pemeriksa pendengaran dengan menggunakan garpu penala

Test rinne (garpu penala 256 Hz, 288 Hz)Penala digetarkan, tangkainya ditempelkan di Proc. Mastoideus, pada saat getaran tidak terdengarangkat tangan, kemudian ujung penala pindahkan keliang telingapasienBila masih terdengar berarti normal, test rinne positif rinne (+) bisa normal, bisa tuli perseptif tidak total, tuli

Page 2: CARA PEMERIKSAAN SARAF CRANIALS.docx

N IX

N XI

N XII

konduktif hasil rinne negatif (-)

Test Webber (Garpu Penala 512 Hz)Penala digetarkan tangkainya diletakkan pada garis tengah kepala pada Vertex atau galabella (tengah dahi). Pasie diminta menyebutkan sisi telinga mana yang lebih keras, bila satu lebih keras disebut lateralisasi kesisi kiri/kanan. Bila sama keras disebut tidak lateralisasi.Lebih keras terdengar dikiri bisa berarti 2 hal :- Telinga kiri tuli konduktif- Telinga kanan tuli perseptifSama keras bisa juga berarti 3 hal :- Kedua telinga normal - Kedua telinga tuli konduktif- Kedua telinga tuli perseptif

Test schwabach (garpu penala 512 Hz)Membandingkan hantaran suara melalui tulang tengkorak ke cochka antara pemeriksa dengan pasien, syarat pemeriksa pendengaran harus normal.Garpu penala digetarkan, ditempelkan pada Proc. Mastoideus pasien , saat sudah tidak terdengar pasien suruh angkat tangan, lalu dengan segera pindahkan ke Proc. Mastiodeus pemeriksaBila masih terdengar, dikatakan Schwabah pasien memendek (lebih pendek dari pemeriksa). Berartiada gangguan sistem cochlea pasien (=tuli perseptiv). Normal test schwabach = pemeriksa

Glossopharyngelis dan N X vagusDiperiksa letak uvula, ditengah atau divasi serta kemampuan menelan

AccessoriusDiperiksa dengan kemampuan menggangkat bahu kiri dan kanan (kontruksi M. Trapehius dan gerakan kepala

HipoglossusDiperiksa dengan kemampuan menjulurkan lidah posisi lurus, gerakan lidah mendorong pipi kiri dan kanan dari arah dalam.

Total

Jakarta, ............................................... Mahasiswa, Pembimbing,

(.................................................) (.................................................)