cara membuat anyaman kertas

11
5/21/2018 CaraMembuatAnyamanKertas-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/cara-membuat-anyaman-kertas 1/11  Cara Membuat Anyaman Kertas  Bahan yang diperlukan untuk cara membuat anyaman kertas   2 lembar kertas Padalarang atau manila warna-warni beda warna   gunting   pisau cutter   pensil   penggaris   lem kertas  Cara membuat anyaman dari kertas   Buatlah garis garis pada kertas dengan pensil pada sisi lebarnya  dengan jarak 1 cm

Upload: ridhyaaa

Post on 11-Oct-2015

184 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaaa

TRANSCRIPT

Cara Membuat Anyaman KertasBahan yang diperlukan untuk cara membuat anyaman kertas 2 lembar kertas Padalarangatau manila warna-warnibeda warna gunting pisau cutter pensil penggaris lem kertasCara membuat anyaman dari kertas Buatlah garis garis pada kertas dengan pensil pada sisi lebarnya dengan jarak 1 cm Untuk pada bagian tepi kertas beri sisa 2 cm Potonglah bagian yang sudah diberi garis tadi dengan pisau cutter Ambillah kertas yang ke- 2 kemudian potong memanjang dengan gunting selebar 1 cm Mulai menganyam denganmotif anyaman kertas yang diinginkan Setelah selesai mengayam semua kemudian rapikan Berilah lem dan rekatkan pada bagian tepi atau sisa anyaman agar tidak terlepasTips motif anyaman kertas Motif yang akan kita buat, bisa digambar terlebih dahulu pada kertas lain Ketika menganyam gunakanlah bantuan penggaris agar lebih mudah Banyak sekali jenis motif anyaman kertas yang bisa kita buat sesuai inspirasi kita sendiri

Pembuatan anyaman bambu terletak di desa Loyok. Desa Loyok terletak di kecamatan Sikur, sekitar 14 km dari kota Selong dan dapat dijangkau dengan sarana transportasi umum. Sebagian besar warga desa loyok berprofesi sebagai perajin anyaman bambu, dan dari tangan-tangan trampil mereka dihasilkan berbagai macam produk anyaman bambu seperti tas, hiasan dinding, tatakan gelas, piring, asbak, hiasan lampu dan lain sebagainya. Selain dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, produk anyaman bambu desa Loyok juga dapat dijadikan sebagai cinderamata.

Karena nilai seni dan keunikannya kita dapat menjumpai produk anyaman bambu desa Loyok menghiasi kamar-kamar hotel berbintang dan kantor-kantor juga telah berhasil menembus pasar ekspor. Kerajinan bambu bukan sesuatu yang baru lahir melainkan kekayaan budaya yang telah berusia hampir sama dengan keberadaan manusia. Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penemuan plastik telah menggeser kedudukan bambu di masyarakat. Walaupun demikian kita harus menyadari bahwa pada kenyataannya manusia sebagai bagian dari alam tidak dapat melepaskan diri dari alam sehingga upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menggalakkan kerajinan bambu perlu terus dilestarikan.Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam mengayam bambu antara lain 1. Memilih Bambu untuk Bahan AnyamanBambu yang dijadikan sebagai anyaman bukanlah sembarangan bambu. Bambu yang dipilih memiliki serat yang halus yang biasa disebut bambu tali. Meskipun demikian, jika bambu ini terlalu tua tidak dapat digunakan sebagai bahan anyaman. Oleh sebab itu dipilih yang agak muda tetapi jangan yang terlalu muda juga. Keadaan bambu yang menunjukkan bahwa bambu sudah saatnya ditebang untuk dijadikan sebagai bahan anyaman, jika masih nampak beberapa kelopak yang menempel pada batangnya.2.Mengolah Bambu Menjadi Bahan AnyamanBambu ditebang dan dibersihkan ranting-rantingnya, potong-potonglah bambu sesuai dengan ukuran yang diinginkan (bahan yang akan dibuat) sembilunya dikerik sehingga kulitnya yang berwarna hijau bersih. Gunakanlah golok atau pisau raut untuk itu. Cara membelahnya, mula-mula dibagi menjadi dua bagian yang sama besar lalu bagian tadi dibagi dua lagi kemudian dibagi dua lagi. Setiap bagian berukuran seperempat. Begitu seterusnya sampai diperoleh bagian seperenambelas bagian. Setelah itu dijemur selama lima atau tujuh hari baru kemudian dilanjutkanKeberadaan kain tenun di masyarakat, bukan saja untuk estetika, status social, pelindung tubuh dari pengaruh alam tetapi juga sebagai sebuah symbol. Pada zaman dahulu, khususnya di Lombok kain kembang komak memiliki symbol yaitu dibawa oleh gadis saat akan menikah untuk selimut tidur. Pada umumnya, masyarakat suku Sasak melangsungsungkan pernikahan pada musim dingin yaitu saat musim komak berbuah.

Kerajinan tenun ikat daerah Lombok memiliki ciri khas tersendiri dilihat dari segi pewarnaan dan jenis tenunan.Tenunan khas daerah Lombok memiliki warna dasar merah dan diberi kembang menggunakan benang emas. Kain tenun ikat ini banyak kita jumpai di desa Ganti, Beleka, Sukarara,Sade di Kabupaten Lombok Tengah, kemudian di Kabupaten Lombok Timur kita jumpai di desa Loyok karena di desa desa inilah kain tenun diproduksi secara besarbesaran dan dijadikan sebagai mata pencaharian.Kerajinan tenun ikat biasanya di buat oleh orang perempuan baik yang sudah kawin maupun yang masih gadis sehingga hampir setiap rumah kita jumpai alat tenun. Pembuatan alat tenun masih menggunakan tekhnologi sederhana yakni terbuat dari kayu,meski demikian hasil tenun daerah Lombok tidak kalah dengan hasil tenun daerah lain yang sudah menggunakan tekhnologi mesin.Membuat Sesekan SederhanaA. AlatAlat 1. Sesekan yakni alat tempat merajut benang yang berbentuk vertical 2. Berira yakni alat yang terbuat dari kayu pinang atau enau berbentuk segi empat panjang dan pipih ,ukuran panjangnya satu meter atau lebih, berguna untuk merapatkan benang yang sudah dirajut. 3. Pemintal benang yakni alat untuk menggulung benang yang akan di rajut secara horizontal,jumlah alat ini dua buah yang dimasukkan secara berlawanan pada rajutan benang vertikal. 4. Alat pemintal benang yang disebut andir.

B. Bahan- bahan yang diperlukan 1. Benang yang terbuat dari kapas asli yang telah dipintal 2. Benang emas yang di beli di toko 3. Celup atau zat pewarna untuk memberikan warna pada benang

C. Cara Pembuatannya 1. Kapas dipintal terlebih dahulu agar menjadi benang dengan menggunakan alat pemintal benang yang disebut andir. 2. Benang yang sudah dipintal diberikan zat pewarna dengan cara direbus agar warna benangnya tidak cepat pudar. 3. Benang yang sudah dicelup kemudian dijemur sampai kering 4. Benang benang tersebut di gulung menggunakan alat penggulung benang terbuat dari kayu yang disebut ompoq-ompoq. 5. Benang yang sudah di ompoq kemudian disusun secara vertikal pada alat yang disebut sesekan.Adapun panjang dan lebar susunan benang tergantung pada panjang dan lebar kain yang akan dibuat. 6. Selain benang yang disusun vertikal juga disediakan benang dalam gulungan sebanyak dua gulung yang akan di masukkan secara horizontal dengan arah yang berlawanan. 7. Setelah benang vertikal selesai disusun,masukkanlah benang yang telah digulung kedalam sela sela benang vertikal tadi secara horizontal dengan arah yang berlawanan. 8. Setiap kali memasukkan benang horizontal maka masukkanlah berira untuk merapatkan benang tersebut. 9. Lakukanlah berulang ulang sampai menjadi sehelai kain.

Kain tenun banyak digunakan untuk membuat pakaian adat sasak seperti: sapuk, dodot, bebet, lambung (pakaian adat wanita) dan sarung panjang (sewoq belo). Selain itu juga kain tenun dapat dibuat sebagai pakaian seragam di kantor-kantor, sekolah,atau juga perusahaan-perusahaan yang terdapat di sekitar pulau Lombok.Keistimewaan orang yang menggunakan kain tenun sebagai pakaian adalah dapat menambah kharisma dan ketampanan serta percaya diri jika sedang berkumpul dengan orang lain yang tidak menggunakan pakian tenun ikat.

Hasil kerajinan tenun ikat daerah Lombok sudah dikenal oleh mancanegara karena dibawa oleh para wisatawan yang berkunjung ke Lombok sebagai hadiah di negaranya. Kain tenun buatan Lombok dapat kita jumpai baik di dalam maupun di luar negeri.Untuk dalam negeri penjualan kain tenun ikat Lombok kita jumpai di Taman Mini Indonesia Indah khususnya Anjungan Provinsi Nusa Tenggara Barat, sedangkan di luar negeri dapat kita jumpai di Negeri Belanda, Jepang serta Negara lainnya