bls (basic life support)

38
BLS (Basic Life support) Bantuan Hidup Dasar

Upload: yuni-wibowo

Post on 23-Dec-2015

137 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

basic life support untuk awam

TRANSCRIPT

BLS (Basic Life support)Bantuan Hidup Dasar

Pendahuluan•Survey WHO tahun 2004 memperkirakan

bahwa 17,1 juta orang karena penyakit jantung.

•2030 diperkirakan terjadi 23,6 juta kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah

•Asia Tenggara diprediksi merupakan daerah yang mengalami peningkatan tajam angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah

•Riset Kesehatan Dasar Indonesia 2007, prevalensi penyakit jantung 7.2 %

Pendahuluan

• Kematian akibat penyakit jantung paling utama disebabkan karena henti jantung mendadak, dengan irama paling sering terdokumentasi adalah ventrikel fibrilasi• Pertolongan bantuan hidup dasar yang

berhasil, dilakukan dalam 5 menit pertama dengan bantuan AED• Bantuan hidup jantung dasar merupakan

gabungan pengamatan dan tindakan yang tidak terputus yang disebut “Chain of Survival”

Pendahuluan• Komponen yang harus dikuasai oleh penolong– Pengetahuan penilaian keadaan pasien– Pelaksanaan kompresi dada yang baik– Penilaian pergerakan dada serta pemberian nafas bantuan yang baik– Penggunaan Automated External Defibrillator yang baik (jika tersedia)

• Pelaksanaan Bantuan Hidup Jantung Dasar yang baik diharapkan :– Henti jantung dapat dicegah serta transportasi pasien dapat cepat

dilaksanakan– Fungsi Jantung dan paru dapat diperbaiki dengan menggunakan AED

dan Kompresi– Otak dapat dipertahankan karena suplai darah terpelihara sampai

bantuan tiba

Pendahuluan▫Dalam melakukan pertolongan bantuan

hidup jantung dasar, langkah yang harus diperhatikan : Pengenalan keadaan darurat Pengaktivasian sistem gawat darurat segera Pelaksanaan RJP serta defibrilasi segera

▫Kualitas RJP yang baik memegang peranan dalam keberhasilan pertolongan

Survei Bantuan Hidup Dasar

Survei Primer Bantuan Hidup Dasar

•Merupakan tindakan penyelamatan jiwa setelah terjadi keadaan henti jantung.

•Bisa dilakukan oleh satu atau dua penolong

•Tujuan : Memperbaiki sirkulasi sistemik yang hilang dengan melakukan kompresi dada

•Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan sesuai dengan panduan American Heart Association tahun 2010

Survei Primer Bantuan Hidup Dasar

•Tujuan Pembelajaran▫Mengerti dan bisa menerangkan kembali

survei bantuan hidup dasar primer▫Dapat melakukan survei bantuan hidup

dasar secara spesifik dan terperinci setiap langkah

Survei Bantuan Hidup Dasar

Tahapan Profisiensi Penolong

Survei Bantuan Hidup Dasar

•Tahapan Pertolongan ▫Pastikan bahwa lingkungan sekitar

penderita aman untuk dilakukan pertolongan, dilanjutkan dengan memeriksa kemampuan respons penderita, sambil meminta pertolongan untuk mengaktifkan sistem gawat darurat dan menyediakan AED.

▫Selalu melakukan pemeriksaan sebelum melakukan tindakan

Survei Bantuan Hidup Dasar

•Tujuan Utama Resusitasi Jantung Paru▫Mempertahankan kehidupan, memperbaiki

kesehatan, mengurangi penderitaan serta membatasi disabilitas tanpa melupakan hak dan keputusan pribadi

▫Perlu penguasaan diri dan materi yang baik karena keputusan yang harus diambil itu dalam hitungan detik

Survei Bantuan Hidup Dasar

• Dalam Sarana Kesehatan▫ Ada Permintaan dari

pasien/keluarga inti yang berhak secara sah dan ditandatangani oleh pasien

▫ Henti Jantung terjadi akibat penyakit dengan stadium akhir yang mendapat pengobatan secara optimal

▫ Untuk neonatus/bayi yang memiliki mortalitas tinggi

• Di Luar Sarana Kesehatan▫ Terdapat tanda-tanda

kematian yang ireversibel.▫ Upaya RJP yang

membahayakan penolong▫ Penderita dengan Trauma

yang tidak bisa diselamatkan

ALASAN TIDAK MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa•Tujuan

▫Memberikan bantuan sirkulasi dan pernafasan yang adekuat sampai keadaan henti jantung teratasi atau sampai pasien dinyatakan meninggal

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa

• Penyebab Henti Nafas– Sumbatan Jalan Nafas

yang disebabkan oleh• Benda Asing• Muntahan• Edema Laring atau

bronkus akibat trauma• Spasme Laring akibat

radang atau trauma• Tumor

• Gangguan Paru– Infeksi, Aspirasi, Edema

Paru, Kontusio atau benda asing seperti efusi, pneumotoraks

• Gangguan Neuromuskular– Miastenia Gravis,

Sindroma Guillan Barre, Multipel Sklerosis, Polio, kiposkoliosis, distrofi muskuler, penyakit motor neuron

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa•Penyebab Henti Jantung

▫Gagal Jantung▫Tamponade Jantung▫Miokarditis▫Kardiomiopati Hipertrofi▫Ventrikel Fibrilasi karena infark, sengatan

listrik, gangguan elektrolit atau karena obat-obatan

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa

• Indikasi▫ Henti Jantung▫ Henti Nafas▫ Tidak Sadarkan diri

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa

• Penilaian Kesadaran▫ Dilakukan untuk

meyakinkan bahwa penderita sadar

• Pengaktifan sistem layanan gawat darurat

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa• Kompresi Dada– Dilakukan bila tidak

teraba nadi setelah perabaan arteri karotis

• Pelaksanaan Kompresi– Dibaringkan di tempat

datar dan keras– 2 jari di atas proc

Xifoideus– Frekuensi yang

diberikan harus mencukupi (100x/menit atau 30 : 2)

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa

• Airway▫ Buka jalan nafas▫ Berikan nafas dalam 1

detik▫ Sesuai dengan volume tidal▫ Diberikan setelah 30

kompresi

Bantuan Hidup Pada Orang Dewasa

• Breathing▫ Mulut ke mulut▫ Mulut ke hidung▫ Mulut ke sungkup▫ Dengan Kantung

Pernafasan

Bantuan Hidup Pada Orang Dewasa

• Yang perlu diperhatikan saat pemberian nafas bantuan dari mulut ke sungkup– Letakkan sungkup

pada muka pasien dengan ke dua ibu jari

– Head tilt chin lift– Lakukan tiupan sambil

memperhatikan pergerakan dinding dada

Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa

• Yang perlu diperhatikan saat pemberian nafas bantuan dengan kantung pernafasan– 2 penolong : satu

penolong di atas kepala pasien, penolong ke dua memompa

– 1 penolong : Melakukan pompa sambil memperhatikan pergerakan dinding dada

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak

•Sebab Henti Jantung Pada Anak▫Kegawatan nafas yang tidak dikelola

dengan benar.▫Akibat penyakit atau trauma.▫Masalah gangguan irama jantung primer

jarang terutama pada anak umur kurang dari 8 tahun.

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak• Penilaian kesadaran

▫ Untuk Memastikan penderita benar-benar tidak sadarkan diri

• Kompresi▫ Dilakukan setelah

pemeriksaan arteri karotis

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak

•Sebab Henti Jantung Pada Anak▫Kegawatan nafas yang tidak dikelola

dengan benar.▫Akibat penyakit atau trauma.▫Masalah gangguan irama jantung primer

jarang terutama pada anak umur kurang dari 8 tahun.

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak• Kompresi dada pada anak 1- 8

tahun– Letakkan tumit satu tangan

pada setengah bawah sternum, hindarkan jari-jari pada tulang iga anak

– Menekan sternum sedalam 2,5-4 cm kemudian lepaskan dengan kecepatan 100 kali permenit.

– Setelah 30 kali kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali nafas buatan sampai dada terangkat untuk 1 penolong.

– Kompresi dan nafas buatan dengan rasio 15 : 2 (2 penolong)

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak• Kompresi dada pada bayi– Letakkan 2 jari satu tangan

pada setengah bawah sternum; lebar 1 jari berada di bawah garis intermammari (Gb. 9).

– Menekan sternum sedalam 1,25 - 2,5 cm kemudian angkat tanpa melepas jari dari sternum, dengan kecepatan 100 kali per menit.

– Setelah 30 kali kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali nafas buatan sampai dada terangkat untuk 1 penolong.

– Kompresi dan nafas buatan dengan rasio 15 : 2 untuk 2 penolong

Bantuan Hidup Dasar Pada Anak• Posisi Mantap– Gendong bayi di lengan

penolong sambil mensupport perut dan dada bayi dengan kepala bayi terletak lebih rendah untuk mencegah tersedak karena lidah bayi tersebut atau aspirasi karena muntah.

– Usahakan tidak memblok mulut dan hidung bayi.

– Monitor dan rekam tanda vital, kadar respons, denyut nadi dan pernafasan sampai pertolongan medis datang.

Survei Bantuan Hidup DasarRekomendasi

Komponen

Pengenalan Awal

Dewasa Anak

Tidak sadarkan diri

Bayi

Tidak ada nafas atau bernafas tidak normal

Tidak bernafas atau ada usaha nafas

Tidak teraba nadi dalam 10 detik (hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan professional)

Urutan BHD CAB CAB CABFrekuensi Kompresi Minimal 100 x/menitKedalaman kompresi Minimal 5 cm (2 inci) Minimal 1/3 diameter

dinding Anterior posterior toraks (sekitar 5 cm/2 inci)

Minimal 1/3 diameter dinding Anterior posterior toraks (sekitar 4 cm/1 ½ inci)

Recoil Dinding Dada Usahakan terjadi recoil sempurna setiap kompresi

Untuk penolong terlatih, pergantian posisi penolong setiap 2 menitInterupsi bantuan Interupsi seminimal mungkin, jikalau memungkinkan interupsi kurang dari 10 detik

Jalan Nafas (Airway) Head tilt Chin lift (untuk kecurigaan trauma leher lakukan jaw thrust)Kompresi 30 : 2

(1 atau 2 penolong)

30 : 2 (satu penolong)

15 : 2 (2 penolong)

30 : 2 (satu penolong)

15 : 2 (2 penolong)Ventilasi Jika penolong tidak terlatih, kompresi saja

Pada penolong terlatih, dengan jalan nafas lanjutan berikan nafas setiap 6 – 8 detik (8 – 10 x/menit).

Defibrilasi Pasang dan tempelkan AED sesegara mungkin, Interupsi kompresi minimal baik sebelum atau sesudah kejut listrik. Lanjutkan RJP diawali dengan kompresi setelah kejut listrik

Sumbatan Jalan Nafas Karena Benda Asing

Sumbatan Jalan Nafas Karena Benda Asing Pada Dewasa•Pengenalan akan sumbatan jalan nafas

karena benda asing merupakan kunci keberhasilan penanganan

•Penatalaksanaan berbeda antara penderita tidak sadarkan diri dengan penderita sadar

Sumbatan Jalan Nafas Karena Benda Asing Pada Dewasa

Sumbatan Jalan Nafas Karena Benda Asing Pada Anak•Tidak terdapat perbedaan dengan

panduan sebelumnya. •Pedoman yang dilakukan untuk dewasa,

tidak bisa diterapkan pada bayi dan anak.•Benda asing yang menyebabkan

sumbatan jalan nafas pada anak adalah benda cair, kemudian benda asing yang bersifat padat seperti kancing, mainan, atau makanan padat.

Sumbatan Jalan Nafas Karena Benda Asing Pada Anak