blok sistem cardiovasculare gamma 18

19
BLOK SISTEM CARDIOVASCULARE FK UMY SEMESTER GENAP 2007 / 2008 Nama Dosen Pengampu : Sri Nabawiyati Nurul Makiyah, S.Si.,M.Kes Topik Kuliah : Histologi Sistem Cardiovasculare Haihaiii… cantiks, gantengs,, ini kuliah e-learning yang notabene masih satu topic sama praktikum histologi di blok ini, so… buat nambahin bahan belajar responsinya (di samping mcq tentunya), materi ini bisa jadi saling melengkapi sama materi yang di modul.. J Tujuan Instruksional Umum (TIU) : 1. Memahami susunan mikroskopik & histofisiologi vas capillare, arteria dan vena 2. Memahami susunan mikroskopik cor Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : 1. Menjelaskan susunan mikroskopik - Vas capillare fenestratum - Vas capillare non fenestratum - Vas capillare sinusoideum - Arteria myotypica - Arteria elastotype - Arteriola - Vena dan venula 2. Menyebutkan masing-masing 2 buah cottoh arteria myotypica dan arteria elastotype 3. Menjelaskan kaitan antara susunan mikroskopik arteria myotypica dan arteria elastotypica dengan peranannya 4. Menjelaskan kaitan antara susunan mikroskopik , fungsi dan lokasi vas capillare fenestratum dan vas capillare non fenestratum 5. Menjelaskan kaitan perbedaan lokasi vasa vasorum pada arteria & vena berkaitan dengan peranannya 6. Mempertunjukkan dgn mikroskop cahaya : vas capillare, arteria myotypica, arteria elastotypica, arteriola, vena dan venula 7. Menjelaskan susunan mikroskopik 3 lapis dinding cor 8. Menjelaskan kaitan perbedaan susunan mikroskopik dinding atrium dan dinding ventrikel dengan peranannya

Upload: eviherdianti

Post on 14-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sistem Cardiovasculare

TRANSCRIPT

Page 1: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

BLOK SISTEM CARDIOVASCULAREFK UMY SEMESTER GENAP 2007 / 2008

Nama Dosen Pengampu : Sri Nabawiyati Nurul Makiyah, S.Si.,M.KesTopik Kuliah : Histologi Sistem Cardiovasculare

Haihaiii… cantiks, gantengs,, ini kuliah e-learning yang notabene masih satu topic sama praktikum histologi di blok ini, so… buat nambahin bahan belajar responsinya (di samping mcq tentunya), materi ini bisa jadi saling melengkapi sama materi yang di modul.. J

Tujuan Instruksional Umum (TIU) :1. Memahami susunan mikroskopik & histofisiologi vas capillare, arteria dan vena 2. Memahami susunan mikroskopik cor

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :1. Menjelaskan susunan mikroskopik

- Vas capillare fenestratum - Vas capillare non fenestratum - Vas capillare sinusoideum - Arteria myotypica - Arteria elastotype - Arteriola - Vena dan venula

2. Menyebutkan masing-masing 2 buah cottoh arteria myotypica dan arteria elastotype 3. Menjelaskan kaitan antara susunan mikroskopik arteria myotypica dan

arteria elastotypica dengan peranannya 4. Menjelaskan kaitan antara susunan mikroskopik , fungsi dan lokasi vas

capillare fenestratum dan vas capillare non fenestratum 5. Menjelaskan kaitan perbedaan lokasi vasa vasorum pada arteria & vena

berkaitan dengan peranannya 6. Mempertunjukkan dgn mikroskop cahaya : vas capillare, arteria myotypica, arteria

elastotypica, arteriola, vena dan venula 7. Menjelaskan susunan mikroskopik 3 lapis dinding cor 8. Menjelaskan kaitan perbedaan susunan mikroskopik dinding atrium dan

dinding ventrikel dengan peranannya 9. Menjelaskan susunan mikroskopik

- Sceleton cordis - Chorda tendinea - Valvula cordis dan

10. Menjelaskan kaitan susunan mikroskopik systema conducens cardiacum dengan fungsinya

11. Mempertunjukkan dgn mikroskop cahaya : - Dinding atrium dan ventrikel - Valvula cordis dan musculus papillaris - Chorda tendinea - Myofibra conducens Purkinjiensis

Referensi :

Page 2: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

SISTEM CARDIOVASCULARE

(SISTEM PEMBULUH DARAH & JANTUNG)

Jantung memompa darah melalui sistem pembuluh darah semi tertutup terdiri dari

arteria, kapiler, sinus dan vena. Bagaimanapun sistem cardiovaskuler tidak hanya

memompa dan mengumpulkan pipa yang terdiri dari pompa dan seperangkat saluran

yang berhubungan. Dinding dari sistem ini tidak lamban, tetapi mensekresikan dan

merespon sejumlah faktor vasoregulatori. Bermacam-macam komponen dalam sistem ini

adalah sel otot jantung, sel otot polos, dan sel endothelial vaskuler mensekresikan

substansi ke dalam darah yang akan mengubah tekanan darah dan mengatur

penggumpalan darah (clotting).

Jantung dibungkus oleh membrana berdinding ganda yaitu pericardium.

Pericardium dapat dibayangkan seperti balon yang mengempis dengan jantung melekuk

pada salah satu sisi yang sangat dalam sehingga menekan sisi yang lain, mengurangi

ruang udara diantara lapisan balon sampai minimal. Pada sisi yang mengadakan kontak

dengan jantung terdiri dari selapis sel epitel pipih (mesothelial) yaitu pericardium

visceralis. Lapisan ini juga membentuk bagian terluar dari epicardium. Pericardium

visceralis digambarkan mengelilingi akar jantung dimana pembuluh darah utamanya

memasuki dan meninggalkan jantung menjadi pericardium parietalis. Pericardium

parietalis dipertebal oleh lapisan terluar yang keras merupakan jaringan ikat fibrosa.

Diantara kedua lapisan pericardium tersebut adalah ruangan yang disebut cavitas/saccus

pericardialis yang secara normal ditempati oleh lapisan tipis cairan lubrikasi.

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu epicardium, myocardium dan

endocardium. Epicardium adalah bungkus terluar jantung terdiri dari satu lapis sel pipih

mesothelial (pericardium visceralis) dan di bawahnya lapisan jaringan ikat yang

mengandung pembuluh darah utama yang mensuplai jantung (arteria coronaria dan vena

cardiaca/sinus coronarius), nervus dan ganglion, pembuluh darah limfatik dan bermacam-

macam deposit jaringan lemak (tergantung berapa tingkat sejauh mana kesadaran pasien

tentang diet dan olahraganya).

Page 3: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

Myocardium terdiri dari lapisan tebal sel otot jantung dengan berbagai arah.

Fibroblast dan serabut kolagen terselip di antara sel otot jantung. Fibroblast dan serabut

kolagen ini sebagai pelengkap struktur penyokong dan mendistribusikan kekuatan

kontraksi di sepanjang myocardium. Meskipun sel otot jantung berhubungan dengan

dukungan tulang, sel otot jatung ini dihubungkan dengan jaringan ikat padat yang

membentuk cincin katup dan rangka jantung (fibrous trigones) dekat bagian basal

jantung. Hal ini melengkapi substrat untuk kontraksi. Myocardium sangat kaya

vaskularisasi dengan sejumlah kapiler yang terselip di antara sel otot jantung. Nervus

tidak menembus terlalu dalam sampai ke myocardium.

Endocardium terdiri dari selapis sel endothelium pipih merupakan kelanjutan

dengan endothelium yang membatasi pembuluh darah yang masuk atau meninggalkan

jantung. Di bawah lapisan ini ada lapisan retikuler dan jaringan ikat kasar

(subendocardium), kadang-kadang sel otot polos, komponen sistem konduksi jantung dan

sejumlah pembuluh darah kecil.

Beberapa tipe modifikasi sel otot jantung membentuk sistem penghantaran pada

jantung. Semua sel otot jantung memiliki ritmisitas intrinsik. Sel otot jantung khusus

pada nodus sinoatrialis lebih cepat dan mengontrol kecepatan gelombang yang lain

(cardiac pacemaker). Nodus sinoatrialis terletak pada dinding sebelah kanan atrium sekat

pembukaan vena cava superior. Sel-sel nodus lebih kecil ukurannya daripada

cardiomyocytus atrium, lebih sedikit discus intercalatus dan mengandung lebih sedikit

myofibril. Sel-sel nodus sinoatrialis diatur secara melingkar mengelilingi arteri nodus dan

terbungkus di dalam matriks fibrocolagenosus padat. Impuls kontraktil yang asalnya

nodus sinoatrialis berjalan melalui gap junction sepanjang sel otot atrial yang lain atau

melalui tractus myocytus atrialis untuk mencapai nodus atrioventrikular yang terletak

berdekatan dengan nodus atrioventrikular kanan dan septum interatrial. Sel-sel nodus

atrioventrikularis secara histologi hampir sama dengan sel-sel sinoatrialis tetapi

berhubungan melalui gap junction dengan modifikasi sel otot jantung yang lebih besar

yaitu serabut Purkinje. Serabut Purkinje menembus bagian membranous dari septum

interventrikular sebagai bundel His dan terbagi menjadi 2 cabang utama pada jaringan

ikat subendocardium dari bagian muscular septum, masing-masing berjalan ke tepi-tepi

Page 4: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

ventrikel. Sel Purkinje lebih besar daripada cardiomyocytus ventrikular, kurang myofibril

dan mengandung deposit glikogen yang melimpah.

PEMBULUH DARAHPembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, ukuran relatif tiap-tiap lapisan

mencerminkan fungsi pembuluh darah.

Tabel. 3. Klasifikasi pembuluh darah

No. Type Fungsi Karakterisk Dinding Nama

1. Arteria elastika Penghantaran Bungkus elastin diantara -Aorta

(tekanan tinggi, sel otot polos pada tunica -Arteriavolume rendah) medianya pulmonaris

2. Arteria muscularis Penyebaran ke Sel-sel otot polos -Arteria radialis

organ dan otot dominan pada tunica -Arteria poplitealmedia

3. Arteriola Resistensi (daya Sedikit pada tunica Tidak adatahan), adventitia, 1-5 lapis sel

penyebaran di otot polos pada tunica

dalam organ media

4. Metarteriola Pengaturan aliran Tidak berlajut tunica Tidak adakapiler media

5. Kapiler Pertukaran Tidak ada tunica media Tidak adadan tunica adventitia,pericytus mungkin ada

6. Venula post kapiler Kapasitansi Tunica adventitia ada Tidak ada(volume tinggi, tetapi sel otot polos hanyatekanan rendah) mengelompok pada

tunica media

7. Vena ukuran kecil Kapasitansi Mempunyai vulva Vena cephalicasampai sedang

Vena saphenous(medium)

8. Vena ukuran besar kapasitansi Menonjol tunica media Vena cavadengan otot polos inferiorlongitudinal

Sel purkinje merupakan isi dari stratum subendocardialis pada lapisan endocardium dan merupakan cabang system penghantar impuls jantung.

Page 5: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

TUNIKA INTIMA

Tunika intima adalah lapisan paling dalam dinding pembuluh darah dan

membatasi lumen. Tunika intima selalu ada pada semua pembuluh darah. Tunika intima

terdiri dari epithelium pipih selapis (satu lapis sel endothel pipih) dan melandasi jaringan

ikat longgar subendothelial termasuk serabut kolagen dan elastin. Pada arteriola dan

arteria muscularis, terlihat jelas batas lapisan elastin yaitu membrana elastika interna

yang memisahkan tunika intima dari tunica media/muskularis.

Sel endothelial membentuk barier selektif di antara darah dan cairan interstisial.

Selektivitas barier tergantung pada kebutuhan khusus dari jaringan sekelilingnya. Pada

sebagian besar pembuluh darah, sel endothelial membentuk lapisan berkelanjutan

dihubungkan oleh tight junction dan gap junction untuk mencegah saling bertukarnya

(interchange) substansi menyeberangi junction interseluler (jalur paraseluler)

Dengan ukurannya yang kecil sel endothel mirip dengan mesin sintesis,

mensintesis bermacam-macam substansi yang mengatur pembekuan darah dan aliran

darah vaskuler.

Sel endothel mengandung organel sitoplasmik seperti sel lainnya termasuk

retikulum endoplasma kasar (RER) dan aparatus golgi perinuklear kecil. Sel endothel

pada pembuluh darah berukuran lebih besar daripada kapiler juga dicirikan oleh adanya

badan Weibel-Palade yang merupakan vesikel penyimpanan untuk faktor von Willebrand

(faktor pembekuan darah VIII). Meskipun beberapa substansi yang dihasilkan oleh sel

endothel disekresikan secara teratur, faktor von Willebrand dilepaskan melalui jalur

sekretori yang diatur pada waktu dirangsang oleh kerusakan endothel. Defisiensi pada

faktor ini adalah salah satu dari beberapa penyebab hemofili.

Salah satu faktor lain yang patut dicatat adalah heparin dan molekul yang mirip

heparin, substansi ini merangsang antithrombin III menjadi thrombin in aktif dan

kemudian menghambat pembekuan darah. Hal ini mempunyai kegunaan praktis dalam

hematologi karena sampel darah biasanya dikumpulkan dalam pipa terbungkus dengan

heparin untuk mencegah pembekuan darah.

Sel endothel mempunyai kemampuan regenerasi dan membentuk landasan bagi

pembentukan pembuluh darah yang baru dan revaskularisasi yang mengikuti luka.

Page 6: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

Meskipun sel endothel secara relatif mempunyai rentang hidup panjang (beberapa bulan

sampai tahunan), sel-sel endothel melanjutkan pembelahan secara lambat selama dewasa.

Pembuluh darah pertama pada embryo dibentuk sel endothel, sedangkan jaringan ikat dan

komponen muskular dinding pembuluh darah ditambahkan selama diperlukan. Luka pada

sel endothel akan diperbaiki dengan proliferasi dan migrasi sel endothel tetangganya.

Pada waktu pembuluh darah baru diperlukan, mereka bertunas dari pembuluh darah

berukuran kecil yang sudah ada dengan perluasan dari prosesus endothel dipengaruhi

oleh komponen matriks ekstraseluler dan faktor pertumbuhan yang dilepaskan oleh

jaringan di sekelilingnya. Vakuola terbentuk pada sel endothel bersebelahan yang

kemudian bergabung membentuk pipa cekung yang dikelilingi oleh endothel. Kemudian

semua pembuluh darah memulai perkembangannya sebagai kapiler.

Sel endothel memainkan peran utama pada respon imun dengan mengatur lalu

lintas sel darah putih dari darah ke dalam jaringan.

TUNICA MEDIA

Tunica media terutama terdiri dari sel otot polos dan sejumlah serabut kolagen

dan elastin. Sel otot polos pada tunika media mensekresikan serabut kolagen dan elastin

karena tidak ada fibroblast. Kolagen tipe III ditemukan pada jaringan ikat interseluler,

sementara kolagen IV dan V dikaitkan dengan lamina eksterna sel otot polos. Elastin

ditemukan pada lembaran dari bermacam-macam ukuran diantara lapisan sel otot polos

dan pada lamina elastika interna dan eksterna yang membatasi tunika media. Sel otot

polos dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui gap junction dan kadang-kadang

desmosom.

Kapiler memiliki tunika media terdiri dari secara keseluruhan pericytus tipis yang

berhubungan secara longgar dengan sel endothel. Pericytus memiliki fungsi kontraktil

dan mampu berdiferensiasi menjadi sel otot polos dengan adanya rangsangan (misalnya

dengan meningkatnya tekanan darah). Arteriola memiliki 1-3 (atau 4-5 pada sumber lain)

lapisan sel otot polos dalam rangkaian melingkar. Arteria muskular yang berukuran lebih

besar terdiri dari puluhan lapis sel otot polos yang dipisahkan oleh bungkus elastin yang

tidak sempurna. Pada arteria elastika besar, elastin membentuk lamela sempurna diantara

Page 7: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

lapisan sel otot polos, yang sisanya kemudian mengadakan hubungan satu sama lain

melalui prosesus yang meluas sepanjang lamela elastika. Kandungan elastin yang tinggi

pada pembuluh darah ini membuatnya pada waktu terjadi lompatan elastin akan

menurunkan sifat getaran dari darah yang meninggalkan jantung pada waktu sistole.

Sel otot polos mempertahankan kemampuan proliferasinya dan akan mengalami

hiperplasi dan hipertropi dalam menanggapi mediator kimia juga faktor mekanik.

Bertambahnya ukuran dan jumlah sel otot polos terjadi selama adaptasi fisiologis

( misalnya rahim pada waktu hamil) dan gangguan patologis.

Spesialisasi fungsi sel otot polos berfungsi sebagai organ endokrin. Spesialisasi

sel otot polos arteriola aferens glomerulus renalis mensekresikan renin, merupakan enzim

yang penting pada tahapan akhirnya menghasilkan pembentukan angiotensin II

merupakan suatu vasokonstriktor yang kuat.

TUNIKA ADVENTITIA

Tunika adventitia terdiri dari fibroblast, kolagen tipe I dan komponen jaringan

ikat yang lain serta jaringan lemak.

Tunika adventitia mengandung sejumlah neuron yang akan menembus lapisan

terluar tunika media seperti halnya dengan pembuluh darah (vasa vasorum) sebagai

pelengkap nutrient dan sampah yang dibuang ke lapisan terluar tunika media pada

pembuluh darah besar dimana pada pembuluh darah besar ini kebutuhan nutrientnya

tidak dapat dipenuhi secara difusi ke dan dari lumen pembuluh darah. Vasa vasorum ini

analog dengan arteria coronaria pada jantung yang mensuplai darah ke myocardium.

PERUBAHAN ARTERI KARENA USIA

Arteri baru selesai berkembang secara sempurna pada saat dewasa, sangat sulit

membedakan beberapa tahap akhir perkembangan dari perubahan kemunduran yang

timbul karena bertambahnya usia. Arteri bertipe elastis berubah lebih nyata dengan

bertambahnya usia daripada arteri bertipe muskular. Dalam proses menua, perubahan

utama terjadi pada tunika intima dan tunika media. Jaringan elastis menebal tidak teratur,

serat-serat elastinnya cenderung terputus-putus, lemak merasuk ke dalam substansia

interstitialis; dan pada arteria berukuran sedang terjadi pengapuran pada tunika

medianya.

Page 8: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

Setiap jenis arteri memperlihatkan pola penuaannya masing-masing. Arteri yang

mengadakan perubahan lebih awal dimulai pada usia 20 tahun yaitu arteria coronaria.

Arteri yang lain mulai mengadakan modifikasi setelah usia 40 tahun. Pada waktu tunika

media arteri dilemahkan oleh karena cacat lahir, penyakit atau lesi, dinding arteri

mempunyai jalan keluar yaitu melakukan dilatasi secara ekstensif. Selama proses ini

berlangsung terus menerus, maka akan terjadi aneurisma dan dapat menyebabkan

rupturnya dinding arteri. Pentingnya kolagen tipe III pada struktur arteri digambarkan

oleh pengamatan pada sindrom Ehlers-Danlos tipe IV yaitu defisiensi genetik pada

sintesis kolagen tipe III, merupakan penyebab utama kematian secara spontan akibat

ruptur pada aorta.

Lesi aterosklerotik dicirikan oleh penebalan fokal pada tunika intima, proliferasi

sel-sel otot polos, elemen jaringan ikat ekstraseluler dan deposit kolesterol pada sel-sel

otot polos dan makrofag. Pada saat diperberat dengan kandungan lemak. Sel-sel ini

disebut sebagai sel-sel berbusa dan bentuknya secara makroskopik nampak sebagai

lapisan berlemak dan plak yang karakteristik untuk aterosklerosis. Perubahan ini akan

meluas ke arah dalam dari tunika media dan penebalan akan semakin membesar sehingga

terjadi sumbatan pada pembuluh darah. Arteri coronaria adalah salah satu yang paling

sering terkena aterosklerosis. Perlu dicatat bahwa penebalan yang terjadi secara seragam

pada tunika intima diyakini sebagai fenomena yang normal pada proses penuaan.

Arteria tertentu mensuplai darah hanya pada area organ tertentu, dan

penyumbatan yang terjadi adalah akibat nekrosis (kematian jaringan akibat kekurangan

metabolit). Proses ini adalah infark yang umumnya terjadi pada jantung, ginjal, cerebrum

dan organ tertentu yang lain. Pada regio lain misalnya kulit sering ditemukan anastomose

arteri sehingga sumbatan pada salah satu arteri tidak mempengaruhi nekrosis jaringan

karena aliran darah dapat dipertahankan.

Polipeptida angiotensin menyokong pengaturan tekanan darah, pada awalnya

dengan pengikatan sel-sel vascular endothelial. Stimulus pada sel-sel endothelial ini

selanjutnya dihantarkan ke sel-sel otot polos arteri yang menstimulasi kontraksinya dan

akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah.

Page 9: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18

TUMOR DALAM PEMBULUH DARAH

Sebagian besar tumor maligna dalam pembuluh darah berasal dari sel-sel endothel

(angiosarcoma) atau berasal dari pericytus (hemangiopericytoma). Keberadaan protein

faktor VIII yang dapat ditemutunjukkan secara imunohistokimia, adalah karakteristik dari

tumor yang berasal dari sel-sel endothel, tumor yang berasal dari pericytus tidak memiliki

protein faktor VIII ini.

Okeee makhluk2 cantiks dan gantengs.. untuk sedikit mereview, di bawah ini aku cantumin beberapa poin soal yang aku ambil dari referensi soal mcq 2 kakak angkatan. Jawabannya udah dibahas semua di materi ini. Cekidott !!!

Scenario :Seorang ibu berusia 43 tahun mengikuti program general check up. Dari hasil treatmill, oleh dokter didiagmosis terkena Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

1. Pada kasus di atas, bagian apa dari arteri yang mengalami perubahan structural ?

a. Tunika intimab. Tunika mediac. Tunia adventitiad. Tunika intima dan tunika mediae. Tunika media dan tunika adventitia

2. Pembuluh darah apakah yang paling sering terkena aterosklerosis ?

a. Arteria pulmonalisb. Arteria radialisc. Arteria coronariad. Arteria renalise. Arteria popliteal

3. Perubahan apakah yang terjadi pada lapisan otot polos pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis ?

a. Penebalan fokalb. Proliferasic. Hipertrofid. Nekrosise. Degenerasi

4. Arteria coronaria yang mensuplai darah ke myocardium, analog dengan organ apa pada pembuluh darah ?

a. Vasa vasorumb. Kapilerc. Venulad. Venae. Arteri

5. Selama adaptasi fisiologis (misalnya ibu hamil) dan gangguan patologis, tunika media pembuluh darah akan mengalami proses apa ?

a. Hipertrofi dan nekrosisb. Hiperplasi dan nekrosisc. Hipertrofi dan hiperplasid. Penebalan fokal dan nekrosise. Penebalan fokal dan hipertrofi

Page 10: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18
Page 11: Blok Sistem Cardiovasculare Gamma 18