blok 11 rein

20
1 Karbohidrat dan Lemak serta Kaitannya dengan Kekurangan Gizi Ardianti Matatula (102013083) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11470 Pendahuluan Metabolisme adalah proses penting yang terjadi pada tubuh manusia, sebagai proses pengolahan baik pembentukan dan penguraian zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 1 Karbonhidrat dan Lipit sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita karena kedua zat tersebut berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuh kan tubuh. Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Dan fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul. Sehingga bila kita kekurangan salah satu dari ketiga zat ini akan mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh contohnya seperti penyakit marasmus yang sering menyerang anak balita. 2

Upload: reinhard

Post on 11-Dec-2015

252 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

Page 1: blok 11 rein

1

Karbohidrat dan Lemak serta Kaitannya

dengan Kekurangan Gizi

Ardianti Matatula (102013083)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11470

Pendahuluan

Metabolisme adalah proses penting yang terjadi pada tubuh manusia, sebagai proses

pengolahan baik pembentukan dan penguraian zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh

dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 1

Karbonhidrat dan Lipit sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita karena kedua zat

tersebut berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuh kan tubuh. Karbohidrat atau Hidrat

Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap

gramnya menghasilkan 4 kalori. Dan fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk

menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan

molekul. Sehingga bila kita kekurangan salah satu dari ketiga zat ini akan mengakibatkan

timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh contohnya seperti penyakit

marasmus yang sering menyerang anak balita.2

Skenario

Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun yang sangat kurus, terlihat apatis dibawa oleh

ibunya ke puskesmas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut kepala halus dan jarang

warna kemerahan kusam mudah dicabut. BB 7 kg, TB 80 cm. Anak tersebut diduga

menderita kekurangan gizi

Page 2: blok 11 rein

2

Karbohidart

Fungsi Karbohidrat:1) Sebagai sumber energi utama.2) Berperan penting dalam

metabolisme.3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.4) Pembentukan struktur sel, jaringan,

dan organ tubuh.5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan,

misalnya selulosa.6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.7) Bahan pembentuk

senyawa kimia lain, seperti lemakdan protein.8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu

ribosa adalah komponenDNA dan RNA.2

Metabolisme Karbohidrat

Glikolisis dan Oksidasi Piruvat

Kebanyakan jaringan memerlukan glukosa. Di otak, kebutuhan ini bersifat

substansial. Glikolisis, yaitu jalur utama metabolisme glukosa, terjadi di sitosil semua sel.

Jalur ini unik karena dapat berfungsi baik dalam keadaan aerob maupun anaerob, bergantung

pada ketersediaan oksigen dan rantai transpor elektron. Eritrosit yang tidak memiliki

mitokondria, bergantung sepenuhnya pada glukosa sebagai bahan bakar metaboliknya, dan

memetabolisme glukosa melalui glikolisis anaerob. Namun, untuk mengoksidasi glukosa

melewati piruvat (produk akhir glikolisis) oksigen dan sistem mitokondria diperlukan.1,2

Glikolisis merupakan rute utama metabolisme glukosa dan jalur utama untuk

metabolisme fruktosa dan galaktosa, dan karbohidrat lain yang berasal dari makanan.

Kemampuan glikolisis untuk menghasilkan ATP tanpa oksigen sangat penting karena hal ini

memungkinkan otot rangka bekerja keras ketika pasokan O2 terbatas.2

Glikolisis dibagi menjadi dua fase yaitu fase preapartory dan fase payoff. Setiap

molekul glukosa yang melewati fase preparatory, dua molekul gliseraldehid-3-fosfat

terbentuk. Kedua molekul itu menuju fase payoff. Piruvat adalah produk akhir dari fase

kedua glikolisis.1,3

Semua enzim glikolisis ditemukan di sitosol. Glukosa memasuki glikolisis melalui

fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat yang dikatalis oleh heksokinase dengan menggunakan

ATP sebagai donor fosfat. Dalam kondisi fisiologis, fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-

fosfat dapat dianggap bersifat ireversibel. Heksokinasi dihambat secara alosterik oleh

produknya, yaitu glukosa 6-fosfat.2

Page 3: blok 11 rein

3

Gambar 1. Proses glikolisis.

Di jaringan selain hati (dan sel pulau-pankreas), ketersediaan glukosa untuk

glikolisis dikontrol oleh transpor ke dalam sel yang selanjutnya diatur oleh insulin.

Heksokinase memiliki afinitas tinggi untuk glukosa, dan di hati dalam kondisi normal enzim

ini mengalami saturasi sehingga bekerja dengan kecepatan tetap untuk menghasilkan glukosa

6-fosfat untuk memenuhi kebutuhan sel. Sel hati juga mengandung isoenzim heksokinase,

glukokinase yang memiliki afinitas rendah. Fungsi glukokinasi di hati adalah untuk

mengeluarkan glukosa dari darah setelah makan dan menghasilkan glukosa 6-fosfat yang

melebihi kebutuhan untuk glikolisis, yang digunakan untuk sintesis glikogen dan

lipogenesis.2

Glukosa 6-fosfat adalah senyawa penting yang berada di pertemuan beberapa jalur

metabolik: glikolisis, glukoneogenesis, jalur pentosa fosfat, glikogenesis, dan glikogenolisis.

Pada glikolisis, senyawa ini diubah menjadi fruktosa 6-fosfat oleh fosfoheksosa isomerasi

yang melibatkan suatu isomerasi aldosa-ketosa. Reaksi ini diikuti oleh fosforilasi lain yang

dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase untuk membentuk fruktosa 1,6-bisfosfat. Reaksi

fosfofruktokinase secara fungsional dapat dianggap ireversibel dalam kadaan fisiologis;

Page 4: blok 11 rein

4

reaksi ini dapat diinduksi dan diatur secara alosterik, dan memiliki peran besar dalam

mengatur laju glikolisis. Fruktosa 1,6-bisfosfat dipecah menjadi aldolase menjadi dua triosa

fosfat, gliseraldhida 3-fosfat dan diidroksiaseton fosfat. Gliseraldehida 3-fosfat dan

dihidroksiaseton fosfat dapat saling terkonveksi oleh enzim fosfotriosa isomerase.Glikolisis

berlanjut dengan oksidasi gliseraldehida 3-fosfat menjadi 1,3-bisfosfogliserat. Enzim yang

mengatalisis reaksi oksidasi ini, gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase, bersifat dependen

NAD. Dalam reaksi berikutnya yang dikatalisis oleh fosfogliserat kinase, fosfat dipindahkan

dari 1,3-bisfosfogliserat ke ADP, membentuk ATP dan 3-fosfogliserat.Karena untuk setiap

molekul glukosa yang mengalami glikolisis dihasilkan dua molekul triosa fosfat, padan tahap

ini dihasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa yang mengalamu glikolisis. Lalu 3-

fosfogliserat mengalami isomerasi menjadi 2-fosfogliserat oleh fosfogliserat mutase.2-4

Langkah berikutnya dikatalisis oleh enolase dan melibatkan suatu dehidrasi yang

membentuk fosfoenolpiruvat. Enolase dihambat oleh fluorida. Enzim ini juga bergantung

pada keberadaan Mg2+ atau Mn2+. Fosfat pada fosfoenolpiruvat dipindahkan ke ADP oleh

piruvat kinase untuk membentuk dua molekul ATP per satu molekul glukosa yang

teroksidasi.2

Keadaan redoks jaringan kini menentukan jalur mana dari dua jalur yang diikuti. Pada

kondisi anaerob, NADH tidak dapat direoksidasi melalui rantai respiratorik menjadi oksigen.

Piruvat direduksi oleh NADH menjadi laktat yang dikatalisisi oleh laktat dehidrogenasi.

Terdapat berbagai isoenzim laktat dehidrogenasi spesifik-jaringan yang penting secara klinis.

Reoksidasi NADH melalui pembentukan laktat memungkinkan glikolisisi berlangsung tanpa

oksigen dengan menghasilkan cukup NAD+ untuk siklus berikutnya dari reaksi yang

dikatalisis oleh gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase. Pada keadaan aerob, piruvat diserap ke

dalam mitokondria, dan setelah menjalani dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil KoA,

dioksidasi menjadi CO2 oleh siklus asam sitrat. Ekuivalen pereduksi dari NADH yang

dibentuk dalam glikolisis diserap ke dalam mitokondria untuk dioksidasi.1,2

Kebanyakan reaksi glikolisisi bersifat reversibel, namun ada tiga reaksi jelas bersifat

eksergonik dan karena itu harus dianggap ireversibel secara fisiologis. Ketiga reaksi tersebut,

yang dikatalisis oleh heksokinase (dan glukokinase), fosfofruktokinase, dan piruvat kinase,

adalah tempat-tempat utama pengendalian glikolisis. Fosfofruktokinase dihambat oleh ATP

dalam konsentrasi intrasel, hambatan ini dapat cepat dihilangkan oleh 5’AMP yang terbentuk

sewaktu ADP mulai menumpuk, yang memberi sinyal akan perlunya peningkatan laju

glikolisis.2

Page 5: blok 11 rein

5

Fruktosa masuk ke jalur glikolisis melalui fosforilasi menjadi fruktosa 1-fosfat, dan

tidak melalui tahap-tahap regulatorik utama sehingga dihasilkan lebih banyak piruvat (dan

asetil KoA) daripada piruvat yang dibutuhkan untuk membentuk ATP. Di hati dan jaringan

adiposa, hal ini menyebabkan peningkatan lipogenesis dan tingginya asupan fruktosa

berperan menyebabkan obesitas.1,2

Gambar 2. Reaksi oksidasi piruvat secara umum.3

Gambar 3. Regulasi piruvat dehidrogenase (PDH).2

Piruvat yang terbentuk di sitosol diangkut ke dalam mitokondria oleh suatu simporter

proton. Di dalam mitokondria, piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil-

KoA oleh suatu kompleks multienzim yang terdapat di membran dalam mitokondria yaitu

kompleks piruvat dehidrogenase.Piruvat dehidrogenase dihambat oleh produknya, yaitu

asetil-koA dan NADH. Enzim ini juga diatur melalui fosforilasi oleh suatu kinase tiga residu

serin pada komponen pirivat dehidrogenase kompleks multienzim sehingga aktivitas enzim

menurun, dan menyebabkan peningkatan aktivitas melalui defosforilasi oleh suatu fosfatase.

Kinase diaktifkan oleh peningkatan rasio [ATP]/[ADP], [asetil-KoA]/[KoA], dan

[NADH]/[NAD+]. Oleh sebab itu, piruvat dehidrogenase, dan dengan demikian glikolisis,

Page 6: blok 11 rein

6

dihambat jika tersedia ATP dalam jumlah memadai dan jika asam lemak teroksidasi. Di

jaringan adiposa, tempat glukosa menghasilkan asetil-KoA untuk lipogenesis, enzim tersebut

diaktifkan sebagai respons terhadap insulin.1,2,4

Siklus Asam Sitrat

Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi di mitokondria yang mengoksidasi gugus

asetil pada asetil-KoA dan mereduksi koenzim yang ter-reoksidasi melalui rantai transpor

elektron yang berhubungan dengan pembentukan ATP.Siklus asam sitrat adalah jalur

bersama terakhir untuk oksidasi karbohidrat, lipid, dan protein karena glukosa, asam lemak,

dan sebagian besar asam amino dimetabolisme menjadi asetil-KoA atau zat-zat antara siklus

ini. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, lipogenesis, dan interkonversi

asam-asam amino.siklus ini terdiri atas penggabungan 1 molekul asetil Akoa (2C) dengan

asam dikarboksilat (4C)-oksalatasetat menjadi asam trikarboksilat (6C) yaitu asam sitrat.

Selanjutnya diikuti serangkaian reaksi yang menyebabkan dolepaskannya 2 molekul CO2 dan

oksalatasetat dibentuk kembali. Hasil siklus asam sitrat menghasilkan 12 ATP.2,3

Glikogenesis

Glikogenesis merupakan pembentukan glikogen dari glukosa dan merupakan

persediaan energi cadangan, terutama di hati dan otot. Fungsi glikogen otot sebagai sumber

glukosa untuk glikolisis di otot sedangkan fungsi glikogen hati sebagai simpanan glukosa dan

untuk penyediaan darah. Pembentukan glikogen memerlukan 3 enzim yaitu (1) enzim UDP

glukosa pirofosforilase untuk pembentukan UDP glu dari glukosa 1-P + UTP dengan

melepaskan 2 Pi, (2) enzim glikogen sintase untuk pembentukan unit glukosil 1-> 4 dari

molekul glikogen primer +uDP glukosa , (3) enzim percabangan untuk pembentukan 1-> 6

glikogen. Enzim ini akan memindahkan segmen glukosa dari glikogen ke bagian cabang lain

bila sudah terbentuk kurang lebih 11 glikosa. 3,4

Page 7: blok 11 rein

7

Gambar 4. Jalur glikogenesis dan glikogenolisis.

Glikogenolisis

Glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen menjadi glukosa di hati dan

oto. Pada glikogenolisis ada 3 enzim yang berperan yaitu : (1) fosforilase merupakan enzim

regukator, mengakatalisis reaksi pemecahan ikatam glikosidik/ fosforolisis(pemecahan

dengan fosfat). Oleh fosforilase, tiap 1 molekul glukosa pada rantai lurus dilepaskan menjadi

glukosa 1-P sampai tinggal kurang lebih 4 molekul glukosa pada cabang. (2) glukan

transferase memindahkan kurang lebih 3 segmen glukagon dari 4 sisa glukosa ke rantai lurus

yang berdekatan dan meninggalkan 1 glukosa pada cabang tersebut. (3) debrancing enzyme

menghidrolisis tempat percabangan, memutuskan 1 molekul glukosa pada cabang tersebut

menghasilkan glukosa bebas (pemecahan hidrolitik).3

Glukoneogenesis

Glukoneogenesis adalah proses mengubah prekursor nonkarbohidrat menjadi glukosa

atau glikogen. Substrat utamanya adalah asam-asam amino glukogenik, laktat, gliserol, dan

propionat. Hati dan ginjal adalah jaringan glukoneogenik utama.Glukoneogenesis memenuhi

kebutuhan glukosa tubuh jika karbohidrat dari makanan atau cadangan glikogen kurang

memadai. Pasokan glukosa merupakan hal yang esensial terutama bagi sistem saraf dan

eritrosit. Kegagalan glukoneogenesis biasanya bersifat fatal. Glukosa juga penting dalam

mempertahankan kadar zat-zat antara siklus asam sitrat meskipun asam lemak adalah sumber

utama asetil-KoA di jaringan. Selain itu, glukoneognenesis membersihkan laktat yang

dihasilkan oleh otot dan eritrosit serta gliserol yang dihasilkan oleh jaringan adiposa.1,3

Page 8: blok 11 rein

8

Gambar 5. Jalur utama dan glukoneogenesis dan glikolisis hati.

Tiga reaksi tidak-seimbang dalam glikolisis yang dikatalisis oleh heksokinase,

fosfofruktokinase, dan piruvat kinase, menghambat pembalikan sederhana glikolisis untuk

membentuk glukosa.1

Pembalikan reaksi yang dikatalisis oleh piruvat kinase dalam glikolisis melibatkan

dua reaksi endotermik. Piruvat karboksilase mitokondria mengatalisis karboksilasi piruvat

menjadi oksaloasetat, suatu reaksi yang membutuhkan ATP dengan vitamin biotin sebagai

koenzim. Biotin mengikat CO2 dari bikarbonat sebagai karboksibiotin sebelum penambahan

CO2 ke piruvat. Enzim kedua, fosfoenolpiruvat karboksikinase, mengatalisis dekarboksilasi

dan fosforilasi oksaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat dengan menggunakan GTP sebagai

donor fosfat. Di hati dan ginjal, reaksi suksinat tiokinase dalam siklus asam sitrat

menghasilkan GTP, dan GTP ini digunakan untuk reaksi fosfoenolpiruvat karboksikinase

sehingga terbentuk hubungan antara aktivitas siklus asam sitrat dan glukoneogenesis, untuk

mencegah pengeluaran berlebihan oksaloasetat untuk glukoneogenesis yang dapat

mengganggu aktivitas siklus asam sitrat.1,3

Perubahan fruktosa 1,6-bisfosfat menjadi fruktosa 6-fosfat, untuk pembalikan

glikolisis, dikatalisis oleh fruktosa 1,6-bisfosfatase. Keberadaan enzim ini menentukan

apakah suatu jaringan mampu membentuk glukosa tidah saja dari piruvat, tetapi juga dari

triosa fosfat. Enzim ini terdapat di hati, ginjal, dan otot rangka, tetapi mungkin tidak

ditemukan di otot jantung dan otot polos.1,5

Perubahan glukosa 6-fosfat menjadi glukosa dikatalisis oleh glukosa 6-fosfatase.

Enzim ini terdapat di hati dan ginjal, tetapi tidak di otot dan jaringan adiposa, akibatnya tidak

Page 9: blok 11 rein

9

dapat mengekspor glukosa ke dalam aliran darah.Pemecahan glikogen menjadi glukosa 1-

fosfat dikatalisis oleh fosforilase. Sintesis glikogen melibatkan jalur yang berbeda melalui

uridin difosfat glukosa dan glikogen sintase. Setelah transaminasi atau deaminasi, asam-asam

amino glukogenik menghasilkan piruvat atau zat-zat antara siklus asam sitrat. Oleh karena

ini, reaksi yang dijelaskan sebelumnya dapat menyebabkan perubahan laktat maupun asam

amino glukogenik menjadi glukosa atau glikogen. Pada hewan bukan pemamah biak,

termasuk manusia, propionat berasal dari oksidasi- asam lemak rantai-ganjil yang terdapat

pada lipid hewan pemamah biak, serta oksidasi isoleusin dan rantai samping kolesterol, serta

merupakan substrat bagi glukoneogenesis.Gliserol dibebaskan dari jaringan adiposa melalui

lipolisis lipoprotein triasilgliserol dalam keadaan kenyang: gliserol dapat digunakan untuk re-

esterifikasi asam lemak bebas menjadi triasilgliserol di jaringan adiposa atau hati, atau

menjadi substrat untuk glukoneogenesis di hati. Dalam keadaan puasa, gliserol yang

dibebaskan dari lipolisis triasilgliserol jaringan adiposa digunakan semata-mata sebata

substrat untuk glukoneogenesis di hati dan ginjal.1,2,5

Sumber Karbohidrat

Karbohidrat di bagi menjadi dua karbohidrat simple dan kompleks, simple me;iputi

monosakarida (glukosa, frusktosa, galaktosa) dan disakarida (trehalosa, sukrosa, laktosa dan

maltosa), sedangkan kompleks meliputi oligosakarida dan poligosakaridaKarbohidrat

terkandung di dalam semua kelompok makanan. Jumlah dan jenis karbohidrat sangat

bervariasi di antara kelompok makanan dan di antara pilihan dalam masing-masing

kelompok.2

Sumber karbohidrat dalam makanan di bagi menjadi 2 karbohidrat alami dan sintetik.

Kalau pada karbohidrat alami terdapat beberapa bagian : (1) glukosa terdapat pada buah

seperti anggur,(2) fruktosa terdapat pada gula buah seperti madu dan buah, (3) sukrosa

terdapat pada gula ebu dan gula dapur, (4) galaktosa / gula susu terdapat pada asi dan susu

hewani, (5) maltosa terdapat pada biji-bijian dan sering digunakan untuk pembuatan bir, (6)

galaktosa merupakan pencernaan laktosa, (7)glikogen merupakan cadangan energi di hepar

dan otot. Untuk karbohidrat sintetik: (1) maltodektrin merupakan pemanis buatan untuk

memperbaiki tekstur dan sebagai pengganti lemak untuk kue dan biskuit, (2) polidekstrosa

untuk pengganti lemak dan produk susu rendah serta produk slimming, (3) sirup jagung

merupakan sirup glukosa dan hidrolisis jagung serta digunakan untuk pemanis soft drink,

saos dan selai.2,5

Page 10: blok 11 rein

10

Lemak

Fungsi Lemak

Di dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya

adalah:Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah, Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K,

Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai

bantalan lemak, Sebagai penghasil energi tertingggi, Penahan rasa lapar,karena adanya lemak

akan memperlambat pencernaan.Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula

timbulnya rasa lapar, Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel, sebagai salah satu

bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol), Sebagai salah satu bahan

penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon seks(khususnya untuk

kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial.1,2

Oksidasi Asam Lemak

Meskipun asam lemak mengalami oksidasi menjadi asetil-KoA dan disintesis dari

asetil-KoA, namun oksidasi asam lemak bukan merupakan pembalikan sederhana dari

biosintesis asam lemak, tetapi merupakan proses yang sama sekali berbeda dan berlangsung

di kompartemen sel yang berbeda. Pemisahan oksidasi asam lemak di mitokondria dari

biosintesis di sitosol memungkinkan tiap proses dikendalikan secara individual, dan

diintegrasikan sesuai kebutuhan jaringan. Setiap tahap pada oksidasi asam lemak melibatkan

turunan asil-KoA yang dikatalisis oleh enzim-enzim yang berbeda, menggunakan NAD dan

FAD sebagai koenzim, dan menghasilkan ATP. Proses tersebut merupakan suatu proses

aerob yang memerlukan keberadaan oksigen.2,5

Asam lemak bebas (FFA) adalah asam lemak yang berada dalam keadaan tidak

teresterifikasi. Di plasma, FFA rantai-panjang berikatan dengan albumin, dan di sel asam-

asam ini melekat pada protein pengikat-asam lemak sehingga pada kenyataannya asam-asam

lemak ini tidak pernah benar-benar “bebas”. Asam lemak rantai-pendek lebih larut air dan

terdapat dalam bentuk asam tak terionisasi atau sebagai anion asam lemak.2,5

Asam lemak mula-mula harus diubah menjadi suatu zat antara aktif sebelum dapat

dikatabolisme. Reaksi ini adalah satu-satunya tahap dalam penguraian sempurna suatu asam

lemak yang memerlukan energi dari ATP. Dengan adanya ATP dan koenzim A, enzim

tiokinase mengatalisis perubahan asam lemak menjadi asam lemak aktif atau asil-KoA yang

menggunakan satu fosfat berenergi-tinggi disertai pembentukan AMP dan PPi. PPi

dihidrolisis oleh pirofosfatase anorganik disertai hilangnya fosfat berenergi-tinggi lainnya

Page 11: blok 11 rein

11

yang memastikan bahwa seluruh reaksi berlangsung hingga selesai. Asil-KoA sintetase

ditemukan di retikulum endoplasma, peroksisom, serta di bagian dalam dan membran luar

mitokondria.Karnitin tersebar luas dan terutama banyak terdapat di otot. Asil-KoA rantai

panjang tidak dapat menembus membran dalam mitokondria. Namun, karnitin

palmitoiltransferase-I, yang terdapat di membran luar mitokondria, mengubah asil-KoA

rantai panjang menjadi asilkarnitin yang mampu menembus membran dalam dan memperoleh

akses ke sistem oksidasi- enzim. Karnitin-asilkarnitin translokase bekerja sebagai

pengangkut penukar di membran dalam mitokondria. Asil karnitin diangkut masuk, dan

disertai dengan pengangkutan keluar satu molekul karnitin. Asil karnitin kemudian bereaksi

dengan KoA yang dikatalisis oleh karnitin palmitoiltransferase-II yang terletak di bagian

dalam membran dalam. Asil-KoA terbentuk kembali di matriks mitokondria dan karnitin

dibebaskan.2,4

Pada oksidasi- , terjadi pemutusan tiap dua karbon dari molekul asil-KoA- yang

dimulai dari ujung karboksil. Rantai diputus antara atom karbon - (2) dan – (3) karena itu

dinamai oksidasi-. Unit dua karbon yang terbentuk adalah asetil-KoA; Jadi, palmitoil-KoA

menghasilkan delapan molekul asetil-KoA.Asam lemak dengan jumlah atom karbon ganjil

dioksidasi melalui jalur oksidasi-, yang menghasilkan asetil-KoA sampai tersisa sebuah

residu tiga karbon (propionil-KoA). Senyawa ini diubah menjadi suksinil-KoA, suatu

konstituen siklus asam sitrat. Karena itu, residu propionil dari asam lemak rantai ganjil adalah

satu-satunya bagian asam lemak yang bersifat glukogenik.1,4

Sumber Lemak

Lemak dalam makanan bervariasi jenis dan jumlahnya. Beberapa lemak dapat terlihat

kasat mata, seperti mentega dan gajih yang terlihat mengelilingi sepotong daging steak.

Namun demikian, sebagian besar lemak tidak dapat dilihat kasat-matam, seperti lemak dalam

susu, keju, dan kacang, serta lemak-lemak yang terjalin di dalam steak tersebut. Sumber

makanan hewani mengandung sekitar 57% dari total asupan lemak; sisanya didapat dari

sumber makanan nabati.4

Bahan hewani dalam daging, unggas, telur, ikan dan susu. Bahan nabati dalam

kedelai, kelompok kacang dan polong bebas kolesterol dan sedikit atau tidak mengandung

lemak jenuh. Umumnya daging yang tidak dibersihkan lebih tinggi kandungan lemaknya

daripada daging tanpa lemak, dan daging yang berwarna putih lebih rendah-lemak daripada

Page 12: blok 11 rein

12

daging berwarna gelap (contohnya daging ayam). Kerang-kerangan seperti kepiting, lobster,

dan udang, kaya akan kolesterol, tetapi rendah-lemak dan rendah-lemak jenuh.3,4

Komposisi Gizi Seimbang

Kandungan makanan yang seimbang sangat dianjurkan oleh para ahli nutrisi. Asupan

nutrisi yang dikonsumsi nantinya akan menentukan kualitas kesehatan tubuh setiap orang.

pengertian makanan dengan kandungan gizi yang seimbang yaitu makanan yang dikonsumsi

memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Setiap

orang mempunyai kebutuhan asupan gizi yang berbeda. Ada beberapa faktor yang menjadi

penyebabnya. Misalnya saja faktor jenis kelamin, kapasitas aktivitas setiap harinya, usia, dan

masih banyak faktor lainnya. Kandungan gizi seimbang ini wajib mengandung beberapa zat

penting, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, lemak. Komposisi makanan

dengan gizi seimbang : karbohidrat 60-70 total kalori, lemak 20-25 % dan protein 10-15% .6

Defisiensi gizi

Marasmus

Penyakit marasmus sering menyerang anak balita  ( di bawah lima tahun )Penyakit

marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara

serius.Penyakit marmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat.

Perkembangan kecerdasannya menjadi lambat dan tidak menutup kemungkinan akan

berdampak pada perkembangan pisikologisnya. Tanda-Tanda Marasmus : Anak tampak

sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, Wajah seperti orangtua, Cengeng, rewel, Perut

cekung, Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada, Sering disertai

diare kronik atau konstipasi/susah buang air, serta penyakit kronik, Tekanan darah, detak

jantung dan pernafasan berkurang.6,7

Page 13: blok 11 rein

13

Tabel 1. Akibat kekurangan dan kelebihan karbohidrat dan lemak

No Nama Fungsi AkibatKekurangan Kelebihan

1 Karbohidrat(glukosa)C,H,O

  Sumber energy utama  Pembentuk struktur sel

dan jaringan  Membantu proses

pencernaan dan penyerapan kalsium

  Komponen asam inti (RNA & DNA)

  Bahan pembentuk protein dan lemak

  Menjaga keseimbangan asam dan basa

  Gula darah menurun  Adrenalin kurang, badan

menjadi lemes, kurus  Untuk balita rentan

terserang penyakit marasmus/busung lapar

  Overweight (kelebihan berat badan) dan obesitas

  Diabetes karena gula darah meningkat, dapat pula mengakibatkan kencing manis

  Jantung coroner

2 Lemak (asam lemak dan gliserol)C,H,O,P,N

  Sumber energy  Pelarut vitamin A D E k dan

zat lain,  Sebagai alas organ  Pelindung tubuh dari suhu

rendah

  Lemahnya penyerapan vitamin

  Depresi  Daya ingat yang lemah  Sulit konsentrasi  Tubuh akan selalu

kedinginan

  Akan mengidap penyakit jantung koroner  Obesitas  Rentan terkena kanker karena dalam lemak

terdapat karsinogen.Contoh kanker yang biasa terjadi adalah kanker payudara, prostat dan kanker usus

  Diabetes  Rentan terhadap penyempitan arteri,

sehingga organ vital seperti jantung,otak atau ginjal akan kekurangan darah

  Gagal ginjal

Kesimpulan

Kandungan makanan yang seimbang sangat dianjurkan oleh para ahli nutrisi. Asupan

nutrisi yang dikonsumsi nantinya akan menentukan kualitas kesehatan tubuh setiap orang.

Karbonhidrat dan Lipit sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita ,karena kedua zat tersebut

berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuh kan tubuh. Melihat kondisi Seorang anak laki-

laki berusia 2 tahun yang sangat kurus karena diduga kekurangan gizi dikarenakan oleh

defisiensi karbohidrat dan lemak.

Page 14: blok 11 rein

14

Daftar Pustaka

1. Nelson DL, Cox MM. Lehninger principles of biochemistry. 4th edition. New York: W. H.

Freeman and Company; 2005.

2. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC; 2009.

3. Marks D, Marks A, Smith C. Biokimia kedokteran. Jakarta: Penerbit EGC; 2005

4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.780-90.

5. Sherwood L. Human physiology from cell to system. Seventh Editon. Belmont: Brooks/Cole;

2010.h.722.

6. Mayer BH, Tucker L, Williams S, Ilmu gizi menjadi sangat mudah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;

2011.h.36-7; 57-9.

7. Sudoyo,Aru dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3,Edisi 4. FKUI: Jakarta;2006