bismillah ringkasan skenario d

38
Skenario Kasus Tn. Joko, 60 tahun , datang ke poliklinik saraf RSMP karena sering lupa dengan apa yang baru diucapkan sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga mengatakan bahwa pasien sering menanyakan kembali apa yang baru saja ditanyakannya. Aktivitas sehari- hari masih bisa mengerjakan sendiri. Pasien juga masih mengenali anggota keluarganya. Riwayat hipertensi dan DM tidak ada. Pemeriksaan Fisik : GCS : 15, TD : 120/80 mmHg, N : 80x/mnt, T : 36,7 o C Keadaan Spesifik: Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Leher : tidak ada pembesaran KGB Thoraks : simetris, retraksi tidak ada - Jantung : iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal, bising jantung tidak ada, HR 80x/mnt reguler - Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal Ekstremitas : dalam batas normal 1

Upload: fadel-fikri

Post on 05-Dec-2015

259 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

isi

TRANSCRIPT

Page 1: Bismillah Ringkasan Skenario d

Skenario Kasus

Tn. Joko, 60 tahun , datang ke poliklinik saraf RSMP karena sering lupa

dengan apa yang baru diucapkan sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga

mengatakan bahwa pasien sering menanyakan kembali apa yang baru saja

ditanyakannya. Aktivitas sehari-hari masih bisa mengerjakan sendiri. Pasien

juga masih mengenali anggota keluarganya. Riwayat hipertensi dan DM tidak

ada.

Pemeriksaan Fisik : GCS : 15, TD : 120/80 mmHg, N : 80x/mnt, T : 36,7o C

Keadaan Spesifik:

Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Leher : tidak ada pembesaran KGB

Thoraks : simetris, retraksi tidak ada

- Jantung : iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal, bising jantung

tidak ada, HR 80x/mnt reguler

- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal

Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal

Ekstremitas : dalam batas normal

Pemeriksaan Laboratorium : Kolesterol Total : 160mg%, LDL : 80mg%,

HDL : 40mg%, Trigliserida : 110mg%

Hasil Neuropsikiatrik tes : MMSE : 23, MoCA Ina : 24

Rontgen Thoraks : kesan CTR <50%, CT scan kepala : atrofi lobus fronto-

temporal

Identifikasi Masalah

1. Tn. Joko, 60 tahun, dating ke poliklinik saraf RSMP karena sering

lupa dengan apa yang baru diucapkan sejak 3 bulan yang lalu.

Keluarga mengatakan bahwa pasien sering menanyakan kembali apa

yang baru saja ditanyakannya.

2. Aktivitas sehari-hari masih bias mengerjakan sendiri.

3. Pasien juga masih mengenali anggota keluarganya.

1

Page 2: Bismillah Ringkasan Skenario d

4. Riwayat Hipertensi dan DM tidak ada.

Pemeriksaan fisik : GCS:15, TD:120/80mmHg, N:80x/mnt,

T:36,7oC.

Keadaan spesifik :

Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Leher : tidak ada pembesaran KGB

Thoraks : simetris, retraksi tidak ada

- Jantung : iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal,

bising jantung tidak ada, HR 80x/menit regular

- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal

Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal

Ekstremitas : dalam batas normal

5. Pemeriksaan Laboratorium : Kolesterol Total:160 mg%, LDL : 80

mg%, HDL : 40mg%, Trigliserida : 110 mg%

6. Hasil neuropsikiatrik tes : MMSE : 23, MoCA Ina : 24

7. Rontgen thoraks : kesan CTR < 50%, CT scan kepala : atrofi lobus

fronto – temporal

Analisis Masalah

1. Tn. Joko, 60 tahun, dating ke poliklinik saraf RSMP karena sering lupa

dengan apa yang baru diucapkan sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga

mengatakan bahwa pasien sering menanyakan kembali apa yang baru saja

ditanyakannya.

a. Apa neuroanatomi dan fisiologi proses penyimpanan memori?

Jawab:

Neuroanatomi yang berhubungan dengan memori

1. Subcortical struktur

a. Hippocampus

Fungsi dari hipokampus :

1. Peta kognitif

2

Page 3: Bismillah Ringkasan Skenario d

2. Enkoding : berfungsi untuk encoding kenangan, kerusakan

pada hippocampus dan wilayah sekitarnya dapat menyebabkan

amnesia anterograde yaitu ketidakmampuan untuk membentuk

kenangan baru. Hippocampus juga telibat dalam konsolidasi

memori yaitu proses yang lambat dimana memori diubah dari

pendek ke memori jangka panjang.

b. Cerebellum

Otak kecil berperan dalam pembelajaran memori prosedural,

dan motor belajar

c. Amygdala

Fungsi dari amigdala :

1. Memori ketakutan pengkondisian

Amigdala yang terkait dengan kedua pembelajaran emosional

dan memori, karena kuat untuk menanggapi rangsangan

emosional, terutama rasa takut. Neuron ini membantu dalam

pengkodean ingatan emosional dan meningkatkan mereka.

Nukleus yang sentral dihubungkan dengan tanggapan perilaku

yang bergantung pada reaksi basolateral ketakutan. Pusat

nukleus amigdala juga terhubung dengan emosi dan perilaku

yang didorong oleh makanan dan seks.

2. Memori konsolidasi

Pengalaman emosional dan peristiwa yang agak rapuh dan

mengambil waktu untuk benar-benar ditetapkan ke dalam

memori. Ini proses yang lambat, disebut sebagai konsolidasi,

memungkinkan emosi untuk mempengaruhi cara memori

disimpan. Hal ini mungkin disebabkan oleh amigdala

meningkatkan aspek emosional informasi selama encoding,

menyebabkan memori untuk diproses pada tingkat yang lebih

dalam dan karenanya, lebih mungkin untuk menahan lupa.

d. Basal ganglia dan motor memori

3

Page 4: Bismillah Ringkasan Skenario d

Berhubungan dengan kognisi, seperti proses belajar, memori,

dan proses memori tak sadar, seperti keterampilan motorik dan

memori implisit.

2. Cortical struktur

a. Lobus frontal

Bagian korteks berfungsi kemampuan kita untuk merencanakan

hari, mengatur pekerjaan, jenis surat, perhatikan untuk rincian

dan mengontrol gerakan lengan dan kaki. Hal ini juga

memberikan kontribusi terhadap kepribadian dan perilaku

Anda. Lobus frontal juga terlibat dalam kemampuan untuk

mengingat apa yang perlu kita lakukan di masa depan; ini

disebut memori prospektif. Lobus frontal penting dalam mem-

ori kerja. karena berperan dalam koordinasi informasi.

presental gyrus merupakan area motor kontralateral dari

wajah, lengan, tungkai, batang.

area Brocca's merupakan pusat bicara motorik pada lobus

dominan.

suplementari motor area untuk gerakan kontralateral kepala

dan lirikan mata.

area prefrontal merupakan area untuk kepribadian dan inisi-

atif.

lobulus parasental merupakan pusat kontrol inhibisi untuk

miksi dan defikasi.

b. Lobus occipital

Lobus ini dikenal sebagai pusat persepsi visual sistem, fungsi

utama dari lobus oksipital adalah penglihatan.

c. Lobus parietal

Berfungsi sebagai : (1) sensasi dan persepsi (2) membangun

sistem koordinat spasial untuk mewakili dunia di sekitar kita.

Serta lobus parietal memberikan kemampuan untuk

4

Page 5: Bismillah Ringkasan Skenario d

memusatkan perhatian pada rangsangan yang berbeda pada saat

yang sama.

Gyrus postcentral : merupakan kortek sensoris yang mener-

ima jaras afferent dari posisi, raba dan gerakan pasif.

Gyrus angularis dan supramarginal : hemisfer dominan

merupakan bagian area bahwa Wernic’s, dimana masukkan

auditori dan visual di integrasikan. Lobus non dominan

penting untuk konsep " body imge", dan sadar akan

lingkungan luar.

d. Lobus temporal

Lobus dalam korteks ini lebih erat berkaitan dengan memori

dan khususnya memori otobiografi. Berfungsi sebagai recogni-

tion memory yang terdiri dari familitiary component dan recol-

lective component

kortek auditori terletak pada permukaan gyrus temporal su-

perior ( = gyrus Heschl). Hemisfer dominan penting untuk

pendengaran bahasa, sedang hemisfer non - dominan untuk

mendengar nada, ritme dan musik.

gyrus temporalis media & inferior berperan dalam fungsi

belajar & memori.

lobus limbic : terletak pada bagian inferior medial lobus

temporal, termasuk hipokampus & gyrus parahipokampus.

Sensasi olfaktoris melalui jaras ini, juga emosi / sifat

efektif. Serabut olfaktori berakhir di uncus.

jaras visual melalui bagian dalarn lobus temporal sekitar

cornu posterior ventrikel lateral

b. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan?

Jawab:

Prevalensi usia pada populasi secara umum :

- Umur 65-74 tahun : 19,2 %

5

Page 6: Bismillah Ringkasan Skenario d

- Umur 75-85 tahun : 10-27,6 %

- Umur >85 tahun : 25-38 %

Laki-laki < perempuan,bagi amnestic MCI (mengikuti prevalensi

penyakit Alzheimer)

c. Apa makna Tn. Joko sering lupa yang diucapkan sejak 3 bulan yang

lalu?

Jawab:

Kemungkinan Tn. Joko mengalami gangguan recent memori. Dimana

pada gangguan recent memori akan sulit muntuk mengingat kembali

apa yang suddah terjadi dalam beberapa menit, jam dan hari yang lalu

d. Apa makna sering menanyakan kembali apa yang baru ditanyakan?

Jawab:

Karena Tn. Joko mengalami gangguan recent memori yang di tandai

dengan kesulitan mengingat kembali yang sudah terjadi dalam

beberapa menit, jam dan hari yang lalu. Sehingga Tn. Joko sering

menanyakan kembali apa yang baru saja ditanyakan

e. Apa saja domain fungsi luhur?

Jawab:

Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti

berpikir, mengingat, belajar dan menggunakan bahasa. Fungsi kognitif

juga merupakan kemampuan atensi, memori, pertimbangan,

pemecahan masalah, serta kemampuan eksekutif seperti

merencanakan, menilai, mengawasi dan melakukan evaluasi.

6

Page 7: Bismillah Ringkasan Skenario d

Domain Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif terdiri dari:

a. Atensi

Atensi adalah kemampuan untuk bereaksi atau memperhatikan satu

stimulus dengan mampu mengabaikan stimulus lain yang tidak

dibutuhkan. Atensi merupakan hasil hubungan antara batang otak,

aktivitas limbik dan aktivitas korteks sehingga mampu untuk fokus

pada stimulus spesifik dan mengabaikan stimulus lain yang tidak

relevan. Konsentrasi merupakan kemampuan untuk

mempertahankan atensi dalam periode yang lebih lama. Gangguan

atensi dan konsentrasi akan mempengaruhi fungsi kognitif lain

seperti memori, bahasa dan fungsi eksekutif.

b. Bahasa

Bahasa merupakan perangkat dasar komunikasi dan modalitas

dasar yang membangun kemampuan fungsi kognitif. Fungsi bahasa

meliputi 4 parameter, yaitu:

1. Kelancaran

2. Pemahaman

3. Pengulangan

4. Penamaan

Penting bagi klinikus untuk mengenal gangguan bahasa karena

hubungan yang spesifik antara sindroma afasia dengan lesi neu-

roanatomi.

c. Memori

Fungsi memori dibagi dalam tiga tingkatan bergantung pada

lamanya rentang waktu antara stimulus dengan recall, yaitu:

1. Memori segera (immediate memory), rentang waktu antara

stimulus dengan recall hanya beberapa detik. Disini hanya

dibutuhkan pemusatan perhatian untuk mengingat (attention)

2. Memori baru (recent memory), rentang waktu lebih lama yaitu

beberapa menit, jam, bulan bahkan tahun.

7

Page 8: Bismillah Ringkasan Skenario d

3. Memori lama (remote memory), rentang waktunya bertahun-

tahun bahkan seusia hidup.

Gangguan memori merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan

pasien. Istilah amnesia secara umum merupakan efek fungsi

memori. Ketidakmampuan mempelajari materi baru setelah brain

insult disebut amnesia anterograd. Sedangkan amnesia

retrogradmerujuk pada amnesia pada yang terjadi sebelum brain

insult. Hampir semua pasien demensia menunjukkan masalah

memori pada awal perjalanan penyakitnya. Tidak semua gangguan

memori merupakan gangguan organik. Pasien depresi dan ansietas

sering mengalami kesulitan memori. Istilah amnesia psikogenikjika

amnesia hanya pada satu periode tertentu, dan pada pemeriksaan

tidak dijumpai defek pada recent memory.

d. Visuospasial

Kemampuan visuospasial merupakan kemampuan konstruksional

seperti menggambar atau meniru berbagai macam gambar (misal :

lingkaran, kubus) dan menyusun balok-balok. Semua lobus

berperan dalam kemampuan konstruksi dan lobus parietal terutama

hemisfer kanan berperan paling dominan.

e. Fungsi eksekutif

Fungsi eksekutif dari otak dapat didefenisikan sebagai suatu proses

kompleks seseorang dalam memecahkan masalah persoalan baru.

Proses ini meliputi kesadaran akan keberadaan suatu masalah,

mengevaluasinya, menganalisa serta memecahkan / mencari jalan

keluar suatu persoalan.

f. Domain fungsi luhur apa yang terganggu pada pasien ini?

Jawab:

domain fungsi memori.

8

Page 9: Bismillah Ringkasan Skenario d

g. Fungsi memori apa yang terganggu pada tn. Joko?

Jawab:

Fungsi memori yang terganggu pada Tn. Joko adalah Memori baru

(recent memory), rentang waktu lebih lama yaitu beberapa menit, jam,

bulan bahkan tahun.

h. Bagaimana mekanisme dari keluhan?

Jawab:

Terjadi kerusakkan pada area hipoccampus dan korteks frontal.

Kerusakkan dapat terjadi karena proses degenerative, yaitu terjadi

penurunan mekanisme biokimiawi (defisiensi asetilkolin), terjadi

fagositosis oleh mikroglia jumlah fungsi sel menurun, fosforilasi

oksidatif mitokondria menurun mempengaruhi keseimbangan

sintesis dan degradasi merusak neuron destruksi neuron

atrofi sangat mudah lupa dengan hal-hal yang dilakukan.

Mekanisme dr. irfan :

Informasi (butuh konsentrasi) sistem sensoris (lobus oksipital dan

temporal) pusat asosiasi hippocampus melalui parahiipocampal

(putus) gangguan memori area brocca (lobus frontalis)

(recalling)

i. Apa yang menyebabkan gangguan memori?

Jawab:

Kebanyakan gangguan fungsi ingatan disebabkan oleh:

1. Penyakit degeneratif, terutama Alzheimer dan Huntington

2. Penyalahgunaan alkohol, menimbulkan sindrom Korsakoff.

3. Trauma kepala

4. Gangguan lobus temporal cerebrum dan sistem limbik

5. Ensefalitis, atau inflamasi otak, misalnya akibat infeksi virus her-

pes dan beberapa jenis.

9

Page 10: Bismillah Ringkasan Skenario d

6. Gangguan vaskularisasi cerebrum, termasuk diantaranya pendara-

han subarachnoid

7. Kekurangan oksigen, misalnya akibat infark miokard, keracunan

CO, dan henti nafas

8. Tumor kepala

9. Drug induced: obat-obat analgesik (NSAID), sedatif (benzodi-

azepine), antidepresan, dll.

10.Metabolik/endokrin tuitarisme: hipotiroidi, defisiensi vit B12.

2. Aktivitas sehari-hari masih bisa mengerjakan sendiri.

a. Apa makna aktivitas sehari-hari masih dapat dikerjakan sendiri?

Jawab:

Untuk membantu dalam menegakkan diagnosis bahwa keluhan

yang terjadi belum mengarah ke demensia karena gejala demensia

seperti adanya kemampuan penurunan daya ingat dan daya pikir yang

sampai mengganggu kegiatan sehari- hari seseorang (personal

activities of daily living) seperti : mandi, berpakaian, makan,

kebersihan diri, buang air besar

3. Pasien juga masih mengenali anggota keluarganya.

a. Apa makna pasien masih mengenali anggota keluarganya?

Jawab:

Tidak ada gangguan pada memori jangka panjang Tn. Joko dimana

memori lama (remote memory), rentang waktunya bertahun-tahun

bahkan seusia hidup, LTM muncul karena memori baru tidak dapat

masuk ke hippocampus long term memory (LTM) lebih

mendominasi (tidak terganggu)

4. Riwayat Hipertensi dan DM tidak ada.

Pemeriksaan fisik : GCS : 15, TD : 120/80mmHg, N : 80x/mnt, T:36,7oC.

Keadaan spesifik :

10

Page 11: Bismillah Ringkasan Skenario d

Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Leher : tidak ada pembesaran KGB

Thoraks : simetris, retraksi tidak ada

- Jantung : iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal, bising

jantung tidak ada, HR 80x/menit regular

- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal

Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal

Ekstremitas : dalam batas normal

a. Apa makna riwayat hipertensi dan DM disangkal?

Jawab:

Untuk menyingkirkan diagnosis bahwa gangguan kognitif yang

terjadi akibat dari demensia vaskuler.

Berbagai studi prospektif menunjukkan risiko vaskular seperti

hipertensi, diabetes, hiperkolestrolemia merupakan faktor risiko

terjadinya DVa.

Peningkatan tekanan darah sistolik mepengaruhi fungsi kognitif

terutama pada usia lanjut, dimana terjadinya gangguan mikrosirkulasi

dan disfungsi endotel juga berperan pada gangguan fungsi kognitif

pada hipertensi.

Diabetes Mellitus (DM), Adanya paparan hiperglikemia berkepan-

jangan dapat berkontribusi terhadap kemunculan komplikasi diabetes

mellitus dalam berbagai cara, termasuk komplikasi mikrovaskuler

pada pasien diabetes mellitus lanjut usia. Otak, bersama bagian tubuh

lain, mengalami mikroangiopati yang luas dan dapat menyebabkan de-

generasi neuron generalisata. Keseluruhan mekanisme ini akhirnya

terkait dengan penurunan fungsi kognitif pada penderita lanjut usia

dengan gangguan pengendalian toleransi glukosa yang utamanya dise-

babkan karena disfungsi endotel.

b. Apa interpretasi pemeriksaan fisik dan keadaan spesifik?

Jawab:

11

Page 12: Bismillah Ringkasan Skenario d

Pemeriksaan fisik

Tanda Nilai normal InterpretasiGCS :15 15 Compos MentisTD:120/80 mmhg, 130/90 mmHg NormalN : 80 x/menit, 60-100x/menit Normal T:36,7'C 36,5-37,6’C Normal

Cara Pemeriksaan Nilai

Respon buka mata (Eye Opening, E)

a. Respon spontan (tanpa stimulus/rangsang)

b. Respon terhadap suara (suruh buka mata)

c. Respon terhadap nyeri (dicubit)

d. Tidak ada respon (meski dicubit)

4

3

2

1

Respon verbal (V)

a. Berorientasi baik

b. Berbicara mengacau (bingung)

c. Kata-kata tidak teratur (kata-kata jelas dengan substansi tidak

jelas dan non-kalimat, misalnya, “aduh… bapak..”)

d. Suara tidak jelas (tanpa arti, mengerang)

e. Tidak ada suara

5

4

3

2

1

Respon motorik terbaik (M)

a. Ikut perintah

b. Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat

diberi rangsang nyeri)

c. Fleksi normal (menarik anggota yang dirangsang)

d. Fleksi abnormal (dekortikasi: tangan satu atau keduanya posisi

kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri)

e. Ekstensi abnormal (deserebrasi: tangan satu atau keduanya

extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat

diberi rangsang nyeri)

f. Tidak ada (flasid)

6

5

4

3

2

1

Tabel 1. Cara Penilaian GCS

12

Page 13: Bismillah Ringkasan Skenario d

Keadaan spesifik

Hasil Pemeriksaan Nilai Normal InterpretasiKepala: Konjungtiva tidak anemis Sklera tidak ikterik

Kepala: Konjungtiva tidak anemis Sklera tidak ikterik

Normal

Leher: Tidak ada pembesaran KGB

KGB tidak membesar Normal

Thoraks: Simetris, retraksi tidak ada

Thoraks: Simetris, retraksi tidak ada

Normal

Jantung: Iktus kordis tidak tampak Bunyi jantung normal Bising jantung tidak ada HR 80x/menit regular

Jantung: Iktus kordis tidak tampak Bunyi jantung normal Bising jantung tidak ada HR 60-100x/menit regular

Normal

Paru: Stem fremitus normal Suara nafas vesikuler nor-

mal

Paru: Stem fremitus normal Suara nafas vesikuler nor-

mal

Normal

Abdomen: Datar, lemas Nyeri tekan tidak ada Bising usus normal

Abdomen: Datar, lemas Nyeri tekan tidak ada Bising usus normal

Normal

Ekstremitas: dalam batas normal

Ekstremitas: dalam batas normal

Normal

5. Pemeriksaan Laboratorium : Kolesterol Total:160 mg%, LDL : 80 mg%,

HDL : 40mg%, Trigliserida : 110 mg%

a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?

Jawab:

Kolesterol total: 160 mg% Normal (< 200 mg%)

13

Interpretasi skor Glasgow Coma Scale:Skor 14-15 : compos mentisSkor 12-13 : apatisSkor 11-12 : somnolenSkor 8-10 : stupor

Page 14: Bismillah Ringkasan Skenario d

LDL: 80 mg% Normal (< 100mg%)

HDL: 40 mg% Normal (40 mg% - 60 mg%)

Trigliserida: 110 mg% Normal (< 150 mg%)

6. Hasil neuropsikiatrik tes : MMSE : 23, MoCA Ina : 24

a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan MMSE dan MoCA Ina?

Jawab:

MMSE 23, gangguan kognitif ringan

Metode Skor InterpretasiSingle Cutoff < 24 AbnormalRange < 21

> 25Meningkatkan kemungkinan menderita demensiaMenurunkan kemungkinan menderita demensia

Pendidikan 21< 23< 24

Abnormal untuk pendidikan kelas 8Abnormal untuk pendidikan SMAAbnormal untuk pendidikan kuliah

Keparahan 24 – 3018 – 230 – 17

Tidak ada pelemahan kognitifPelemahan kognitif ringanPelemahan kognitif berat

MoCA-Ina 24, Abnormal (ada gangguan kognitif)

Skor maksimal yang dihasilkan adalah 30, untuk skor total > 26

adalah normal (tidak ada gangguan)

Tambahkan 1 poin bagi subjek yang memiliki latar belakang

pendidikan formal kurang dari 12 tahun.

b. Bagaimana cara pemeriksaan MMSE dan MoCA Ina?

Jawab:

Mini Mental State Examinaton

Orientasi Max. Score Score

1. Sebutkan :

a) Tahun berapa sekarang

b) Musim apa sekarang (hujan/kemarau)

c) Tanggal

5

14

Page 15: Bismillah Ringkasan Skenario d

d) Bulan

e) Hari

2. Sebutkan dimana kita sekarang :

a) Negara

b) Provinsi

c) Kota

d) Rumah Sakit (paling dekat rumah)

e) Bagian rumah (sebutkan)

5

Registrasi :

a) Pemeriksa menyebutkan 3 nama benda den-

gan antara 1 detik waktu menyebut nama

benda tersebut (misalnya : buku, mangkok,

payung). Setelah selesai, suruh penderita

menyebutnya. Beri angka 1 tiap jawaban

yang betul. Bila salah, suruh mengulang

sampai betul semua

3

Perhatian dan Kalkulasi :

a) Hitungan kurang 7. Misalnya : 100-7, pen-

dapatannya dikurangi lagi dengan 7,

demikian seterusnya sampai 5 jawaban. Jadi

: ( 100 – 7 = 93 – 7 = 86 – 7 = 79; 72; 65 ).

Beri angka 1 bagi tiap jawaban yang betul.

Tes ini dapat diganti dengan tes mengeja,

yaitu mengeja mundur kata : kartu (utrak).

5

Mengingat Kembali :

a) Tanyakan nama benda yang telah dise-

butkan pada pertanyaan nomor 3. beri angka

1 bagi tiap jawaban yang betul.

3

15

Page 16: Bismillah Ringkasan Skenario d

Bahasa :

a) Anda tunjuk pada pensil dan arloji. Suruh

penderita menyebutkan nama benda yang

anda tunjuk

b) Suruh penderita mengulangi kalimat berikut

: “tanpa kalau, dan atau tetapi “

c) Suruh penderita melakukan suruhan 3

tingkat yaitu: Ambil kertas dengan

tanganmu, lipat menjadi setengah, dn

letakkan di lantai

d) Pasien diminta menutup mata, tulis sebuah

kalimat, dan gambar gambaran berikut

2

1

3

3

Keterangan : Baik / normal : 25 – 30, Gangguan kognitif ringan : 21 – 24

Gangguan kognitif sedang : 10 – 20, Gangguan kognitif berat : < 10

16

Page 17: Bismillah Ringkasan Skenario d

MoCA- Ina

7. Rontgen thoraks : kesan CTR < 50%, CT scan kepala : atrofi lobus fronto

– temporal

a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan rontgen thoraks?

Jawab:

Rontgen Thoraks : Kesan CTR <50% Normal

17

Page 18: Bismillah Ringkasan Skenario d

Ukuran dan bentuk jantung: ukuran ditentukan oleh CTR (Cardiac

Thoracic Ratio) yaitu jarak terjauh dari titik tengah ke jantung kiri +

jarak terjauh dari titik tengah kejantung kanan, dibagi jarak antar

diaphragma kanan-kiri ( dws. N:< 50%)

Jika CTR melebihi 50%, maka terjadi perbesaran pada

jantung/cardiomegali.

Cara perhitungan CTR

1. Buat garis lurus dari pertengahan thorax/ mediastinum mulai dari

atas sampai ke bawah thorax

2. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kanan dan na-

makan sebagai titik A

3. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kiri dan namakan

sebagai titik B

4. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik A dan B

5. Tentukan titik terluar bayangan paru kanan dan namakan sebagai

titik C

6. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik c dengan garis

mediastinum

7. Perpotongan antara titik c dengan garis mediastinum namakan se-

bagai titik D.

18

Page 19: Bismillah Ringkasan Skenario d

8. Setelah dibuat garis, lalu kita hitung menggunakan rumus:

Panjang garis A ke B/ panjang garis C ke D x 100%

b. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan CT Scan Kepala?

Jawab:

Interpretasi : Menunjukan telah terjadi pengecilan ukuran sel otak di bagian lobus yang terletak diantara lobus frontal dan temporal

MEKANISME :Terjadi kerusakkan pada area hipoccampus dan korteks frontal.

Kerusakkan dapat terjadi karena proses degenerative, yaitu terjadi

penurunan mekanisme biokimiawi (defisiensi asetilkolin), terjadi

fagositosis oleh mikroglia jumlah fungsi sel menurun, fosforilasi

oksidatif mitokondria menurun mempengaruhi keseimbangan

sintesis dan degradasi merusak neuron destruksi neuron atrofi

8. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini?

Jawab:

Diagnosis MCI dapat dibuat dengan kriteria menurut The Quality

Standards Subcommite Of The American Academy Of Neurology sebagai

berikut:

1. Keluhan memori,terutama disampaikan oleh orang lain.

2. Gangguan memori obyektif

3. Fungsi kognitif umum normal.

4. Aktivitas kehidupan sehari-hari normal.

5. Tidak ada demensia.

Dalam mendiagnosis MCI sering dibantu dengan pemeriksaan kognitif

seperti:

1. MMSE (Mini mental State Examination)

2. GDS (global deterioration scale), menilai demensia degenerative

19

Page 20: Bismillah Ringkasan Skenario d

primer

GDS 1 : tidak ada penurunan kognitif

GDS 2 : penurunan kognitif sangat ringan

GDS 3 : penurunan kognitif ringan

GDS 4 : penurunan kognitif sedang

GDS 5 : penurunan kognitif berat

9. Apa different diagnosis kasus ini?

Jawab:

Gejala MCI AlzheimerDemensia

Vaskuler

Demensia + + +

Disorientasi + + +

Gangguan

memori+ + +

Riwayat

hipertensi+ - +

Stroke + + +

Dislipidemia +/- - +

MMSE 23-17 < 18 < 17

Gangguan ADL - + +

Gejala MCI AlzheimerDeemensia

vaskular

Demensia - + +

Disorientasi + + +

Gangguan

memori+ + +

Riwayat +/- - +

20

Page 21: Bismillah Ringkasan Skenario d

hipertensi

Stroke +/- + +

Dislipidemia +/- - +

10. Apa diagnosis pasti kasus ini?

Jawab:

Mild Cognitive Impairment (MCI )

11. Bagaimana tata laksana kasus ini?

Jawab:

FARMAKOLOGI

Obat-obat demensia adalah seperti berikut:

Nama obat Golongan Indikasi Dosis Efek samping

Donepezil Penghambat

kolinesterase

Demensia

ringan-

sedang

Dosis awal 5

mg/hr, setelah 4-

6 minggu

menjadi 10 mg/hr

Mual, muntah,

diare, insomnia

Galantamine Penghambat

kolinesterase

Demensia

ringan-

sedang

Dosis awal 8

mg/hr, setiap

bulan dinaikkan 8

mg/hr sehingga

dosis maksimal

24 mg/hr

Mual, muntah,

diare,

anoreksia

Rivastigmin

e

Penghambat

kolinesterase

Demensia

ringan-

sedang

Dosis awal 2 x

1.5 mg/hr. Setiap

bulan dinaikkan 2

x 1.5 mg/hr

hingga maksimal

2 x6mg/hr

Mual, muntah,

pusing, diare,

anoreksia

Memantine Penghambat Demensia Dosis awal 5 Pusing, nyeri

21

Page 22: Bismillah Ringkasan Skenario d

reseptor

NMDA

sedang-

berat

mg/hr, stelah 1

minggu dosis

dinaikkan

menjadi 2x5

mg/hr hingga

maksimal 2 x 10

mg/hr

kepala,

konstipasi

Anti-Oksidan

Zat-zat anti-oksidan seperti vitamin E dapat melindungi sel-sel otak

dari stres oksidatif. Vitamin E adalah senyawa diet dengan sifat

antioksidan yang terlibat dalam pencarian radikal bebas. Studi-studi

Laboratorium dan penelitian telah menunjukkan bahwa dengan

Vitamin E dimungkinkan mampu dalam memperlambat penurunan

kognitif

Nootropics

Nootropics adalah obat yang meningkatkan aktivitas otak dan memori.

Nootropics meningkatkan fungsi otak. Piracetam adalah nootropic

paling banyak digunakan, meningkatkan kinerja dalam berbagai tugas

kognitif, tampaknya efektif pada demensia dan MCI. Sedangkan untuk

dosis piracetam yang digunakan untuk MCI 1600 mg/hari

NON FARMAKOLOGIS

Rehabilitasi kognitif dapat membantu dalam perbaikan memori jangka

pendek pada MCI. Karena penurunan memori pada tahap ini dapat

menghasilkan kecemasan, depresi, atau kesulitan emosional lainnya,

konseling yang tepat juga mungkin diperlukan dan dianjurkan.

Untuk melatih konsentrasi, dapat dilakukan latihan konsentrasi dengan

teknik zikir, memakai musik pengantar, menggunakkan aroma.

Tujuannya adalah untuk memperkuat sekaligus menanamkan pengend-

alian pikiran agar mudah terfokus ke dalam diri. Pikiran yang sudah

22

Page 23: Bismillah Ringkasan Skenario d

hadir ke dalam diri ini akan selalu siap digunakan untuk berkonsentrasi

pada kegiatan apa saja yang hendak dilakukan

12. Apa komplikasi kasus ini?

Jawab:

Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (50-80%) orang yang

mengalami MCI akan menderita demensia dalam waktu 5-7 tahun

mendatang.

13. Apa prognosis kasus ini?

Jawab:

Pengobatan yang dini, prognosisnya baik. Jika pengobatan yang lambat

dan tidak adekuat berlanjut menjadi demensia.

Quo ad vitam: dubia et bonam

Quo ad fungsionam: dubia et malam

14. Apa kompetensi dokter umum kasus ini?

Jawab:

MCI: Kompetensi 2

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

23

Page 24: Bismillah Ringkasan Skenario d

15. Apa pandangan islam kasus ini?

“Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara

kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun),

supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

QS.An-Nahl:70 menjelaskan bahwa seorang manusia yang bertambah

umurnya akan mengalami penurunan ingatan yang dapat menyebabkan

pikun atau lupa.

2.4 Kesimpulan

Tn. Joko 60 tahun mengalami gangguan Recent memori akibat mild

cognitive impairment.

2.5 Kerangka Konsep

24

Faktor Usia

Perubahan anatomi dan fisiologi

otak lobus frontal-temporal.

Gangguan memori

Mild cognitive impairment (MCI)