best practice kepala sekolah tahun 2014

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah, yang didalamnya memuat 5 Dimensi Kompetensi Kepala Sekolah terutama yang direalisasikan oleh penulis dalam laporan best practice ini adalah yang berhubungan dengan Dimensi Kompetensi Manajerial dengan Kompetensi : 2.8 Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan, ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah. 2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional. 2.13 Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah. Dimensi Kompetensi Sosial, memuat kompetensi : 4.1 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah. 4.2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, 4.3 Memiliki kepekaan sosial terahadap orang atau kelompok lain. Berdasarkan 2 Dimensi Kompetensi Manajerial dan Sosial Kepala Sekolah, penulis menuangkan lewat kegiatan “Sosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)” untuk daerah kecamatan Parungpanjang khususnya dan kabupaten Bogor secara umum. Meningkatnya pemahaman akan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) di masyarakat kecamatan Parungpanjang menjadi target pencapaian penulis. Anak Berkebutuhan Khusus adalah dapat diartikan sebagai seorang anak yang memerlukan pendidikan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing anak secara individual.

Upload: titin-sulistiawati

Post on 10-Jul-2015

8.385 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Best practice kepala sekolah tahun 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar

Kepala Sekolah, yang didalamnya memuat 5 Dimensi Kompetensi Kepala

Sekolah terutama yang direalisasikan oleh penulis dalam laporan best

practice ini adalah yang berhubungan dengan Dimensi Kompetensi

Manajerial dengan Kompetensi : 2.8 Mengelola hubungan

sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan, ide,

sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah. 2.10 Mengelola

pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah

dan tujuan pendidikan nasional. 2.13 Mengelola unit layanan khusus

sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan

peserta didik di sekolah/madrasah.

Dimensi Kompetensi Sosial, memuat kompetensi : 4.1 Bekerja sama

dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah. 4.2 Berpartisipasi

dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, 4.3 Memiliki kepekaan sosial

terahadap orang atau kelompok lain.

Berdasarkan 2 Dimensi Kompetensi Manajerial dan Sosial Kepala

Sekolah, penulis menuangkan lewat kegiatan “Sosialisasi Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK)” untuk daerah kecamatan Parungpanjang

khususnya dan kabupaten Bogor secara umum.

Meningkatnya pemahaman akan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

di masyarakat kecamatan Parungpanjang menjadi target pencapaian

penulis.

Anak Berkebutuhan Khusus adalah dapat diartikan sebagai seorang

anak yang memerlukan pendidikan yang disesuaikan dengan hambatan

belajar dan kebutuhan masing-masing anak secara individual.

Page 2: Best practice kepala sekolah tahun 2014

2

B. Permasalahan

a. Identifikasi Masalah

i. Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat tentang anak

berkebutuhan khusus?

ii. Apa tindakan masyarakat bila mendapatkan di lingkungannya

ada anak berkebutuhan khusus?

iii. Bagaimana cara melaksanakan sosialisasi tentang Anak

Berkebutuhan Khusus di masyarakat dan di lingkungan

pendidik?

b. Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

Bagaimana melaksanakan sosialisasi tentang anak berkebutuhan

khusus di masyarakat dan di lingkungan pendidikan?

C. Pendekatan Masalah

Dalam mengatasi permasalahan diatas ada beberapa cara yang

dapat dilaksanakan yaitu : penyebaran informasi melalui buku-buku tentang

anak berkebutuhan khusus, atau mengadakan seminar tentang anak

berkebutuhan khusus namun dalam best practice ini dipilih pelaksanaan

sosialisasi tentang anak berkebutuhan khusus secara langsung yaitu

dengan 10 - 50 peserta sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik yaitu

pemahaman tentang anak berkebutuhan khusus.

D. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

i. Dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat dalam

memberikan pendidikan dan pelayanan untuk anak

berkebutuhan khusus

ii. Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat

dan pendidik tentang anak berkebutuhan khusus

b. Manfaat

Page 3: Best practice kepala sekolah tahun 2014

3

i. Menjadikan masyarakat lebih paham tentang pendidikan dan

penanganan anak berkebutuhan khusus

ii. Pendidik akan lebih luas wawasan pengetahuannya tentang

anak berkebutuhan khusus kebutuhan pendidikan dan

pelayanannya.

Page 4: Best practice kepala sekolah tahun 2014

4

BAB II

PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil survey dan penjaringan ABK di kecamatan

Parungpanjang (Hasil Survey Terlampir), dari 245 ABK yang terjaring pada tahun

2012 sekitar 117 sudah menikmati pendidikan pada sekolah khusus maupun

sekolah inlusif sedangkan 128 masih belum bersekolah dengan alasan berbagai

macam diantaranya ; pemahaman akan pentingnya pendidikan bagi ABK, masih

minimnya tingkat kesadaran masyarakat tentang ABK, kendala jarak dan biaya

bagi orang tua dengan ABK.

A. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

Untuk pemecahan masalah ini dilakukan dengan beberapa langkah,

pertama melakukan survey dan juga konsultasi dengan para ahli terutama

yang berkaitan dengan ABK yaitu pengawas SLB, guru yang

berpengalaman dan juga beberapa nara sumber lain yang diperlukan,

setelah langkah pertama dilaksanakan dan mendapatkan hasil maka di

buatlah proposal yang ditujukan kepada lingkungan atau lembaga yang

diharapkan dapat bekerjasama dalam pelaksanaan sosialisasi ABK, bila

disetujui maka di tentukan kapan pelaksanaan dilakukan, saat pelaksanaan

sosialisasi menggunakan alat bantu sesuai dengan kebutuhan, setelah

pelaksanaan dilakukan evaluasi untuk perbaikan di sosialisasi berikutnya.

B. Tindakan Yang Dilakukan

Dalam tindakan yang dilakukan dengan pelaksanaan yang sebaik-baiknya

pada sosialisasi ABK ini, penjelasan secara runut dari yang termudah ke

yang lebih kompleks dengan penggunaan bahasa yang disesuaikan

dengan peserta sosialisai, sehingga hasil yang didapat lebih maksimal.

C. Alat Dan Instrumen Yang Digunakan

Penggunaan alat dan instrumen secara sederhana dengan laptop untuk

kumpulan data, LCD Projector, layar sederhana dan pengeras suara bila

Page 5: Best practice kepala sekolah tahun 2014

5

ada, dapat pula menggunakan makalah singkat, lembar peraga, lembar pre

dan post tes untuk evaluasi.

D. Lembaga Yang Menunjang

Pelaksanaan sosialisasi ini ditunjang oleh Yayasan Ayahbunda yang

menaungi TK dan SLB Ayahbunda yang berlokasi di Jl. Anggur Raya no. 5

Perumnas II Parungpanjang Kecamatan Parungpanjang Kab. Bogor.

Yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial.

E. Landasan Teori

1. UUD 1945, Pasal 31 :

Ayat (1) : Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan

Ayat (2) : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar

dan pemerintah wajib membiayainya.

2. UU no. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional :

Pasal 3 : PENDIDIKAN NASONAL berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, BERTUJUAN

UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Berahlak mulia, sehat, berilmu, MANDIRI dan menjadi arga negara yang

DEMOKRATIS sert bertanggung jawab.

Pasal 32 UU no. 20 Tahun 2003 Sisdiknas :

Ayat (1) : PENDIDIKAN KHUSUS merupakan pendidikan bagi peserta didik

yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran

karena KELAINAN fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki

potensi KECERDASAN dan BAKAT ISTIMEWA.

Ayat (2) : PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS merupakan pendidikan bagi

peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang

terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak

mampu dari segi ekonomi.

Page 6: Best practice kepala sekolah tahun 2014

6

3. UU no. 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak :

Pasal 48 : Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal

9 (sembilan) tahun untuk semua anak.

Pasal 49 : Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh

pendidikan.

Pasal 51 : Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan

kesempatan yang sama dan aksessibilitas untuk memperoleh pendidikan

biasa dan pendidikan luar biasa.

UUD 1945 pasal 28B ayat 2,“Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi“

UU No 23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1, tentang Perlindungan Anak , “Setiap

anak berhak memperoleh pendidikan & pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat

dan bakatnya“

UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Bab1, Pasal1, Butir14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah

suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa:

1. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar

2. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal

dan/atau informal

3. PAUD jalur pendidikan formal: TK, RA atau bentuk lain yang sederajat

4. PAUD jalur pend non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat

5. PAUD jalur pend informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan

Page 7: Best practice kepala sekolah tahun 2014

7

3. Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus dapat diartikan sebagai

seorang anak yang memerlukan pendidikan yang disesuaikan dengan

hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing anak secara individual.

* Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik

khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu

menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak dengan

kebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan/

penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial, dan emosional) dalam

proses pertumbuhkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain

yang seusia sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

4. Sosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus

Sosialisasi berdasarkan kaidah KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Cetakan Tahun 2009, adalah ; Proses belajar seseorang/kelompok untuk

mengenal dan menghayati kebudayaan di masyarakatnya.

Sosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus dapat dijabarkan sebagai Proses

belajar seseorang/masyarakat untuk mengenal dan menghayati anak

berkebutuhan khusus yang berada di lingkungannya.

5. Masyarakat

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Tahun 1990 menjelaskan bahwa

masyarakat adalah sejumlah manusia di artikan seluas-luasnya dan terikat

oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.

6. Lingkungan Pendidikan

Setiap anak membutuhkan lingkungan yang baik untuk tumbuh dan

berkembang. Lingkungan yang dapat mendukung perkembangan dan

pertumbuhan yang baik sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang

sesuai potensi dan kemampuan yang dia miliki. Untuk itu lingkungan

pendidikan yaitu, Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat adalah kebutuhan yang sangat penting dalam masa-masa

perkembangan dan pertumbuhan anak.

Page 8: Best practice kepala sekolah tahun 2014

8

BAB III

HASIL YANG DICAPAI

A. Hasil Sosialisasi

Sesuai dengan program Yayasan Ayahbunda bahwa kegiatan ini adalah

kegiatan non provit namun tetap berusaha agar mendapatkan hasil yang

terbaik, dari beberapa kali pelaksanaan kegiatan sangat baik respon dari

para peserta, ada yang awalnya tidak pernah mengetahui krakteristik,

klasifikasi dan pendidikan serta pelayanan untuk ABK sekarang paling tidak

mereka telah mempunyai dasar yang baik.

B. Hasil Dengan Langkah Yang Dilaksanakan

Dalam hasil yang telah dicapai terlihat bahwa penggunaan media akan

membantu tersampaikan maksud dan juga materi yang disampaikan

pembicara, dari penyampaian pengenalan secara umum dan juga

penanganan serta berbagai hal yang berkaitan dengan ABK, sedapat

mungkin hasil yang dicapai sesuai dengan harapan dari pembicara.

C. Keberhasilan Pelaksanaan Sosialisasi

Keberhasilan sosialisasi ini terlihat dari para peserta yang dapat

mengemukakan kembali apa yang telah disampaikan oleh pembicara baik

lewat pos tes atau tanya jawab, dan yang terpenting adalah dapat menjadi

kepanjangan tangan dalam menginformasikan kepada masyarakat lain

agar tidak salah persepsi dan penanganan untuk annak berkebutuhan

khusus.

D. Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan

Efisiiensi pelaksanaan kegiatan sangat diperhatikan terutama sekali dari

pembiayaan, pembicara tidak meminta dibayar atau menentukan tarif

dalam hal ini yayasan yang membiayai secara penuh dibantu oleh

pelaksana atau penanggung jawab tempat atau lokasi sosialisasi, demikian

juga dengan penggunaan alat, bila pada tempat sosialisasi tidak ada

projector maka dari yayasan akan dipinjamkan, transpor dan konsumsi

Page 9: Best practice kepala sekolah tahun 2014

9

pembicara serta asisten ditanggulangi oleh yayasan demikian pula dengan

kebutuhan ATK dan foto kopi bila diperlukan.

E. Hasil Pemecahan

Hasil yang didapat adalah masyarakat dan lingkungan pendidik telah

mendapatkan pengetahuan dasar tentang ABK dan dapat pula

menyampaikan kepada lingkungan sekitar tentang hak dan pelayanan serta

pendidikan untuk ABK sehingga ABK akan mendapatkan hak, pendidikan

dan pelayanannya sesuai dengan Undang-Undang di negara ini.

Page 10: Best practice kepala sekolah tahun 2014

10

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil pemaparan diatas maka dapat diambil sebuah simpulan bahwa :

Program sosialisasi untuk ABK ini sangat perlu dilaksanakan dengan

cakupan yang luas agar ABK mendapatkan hak, pendidikan dan pelayanan

sesuai dengan Undang-Undang yang dibuat negara Indonesia.

B. Saran dan Rekomendasi

Untuk masyarakat dan para pendidik

1. Lebih memperhatikan dan tanggap lingkungan kepada ABK agar

mendapatkan pelayanan dan pendidikan sesuai dengan kondisinya.

2. Menyebarluaskan pengertian, klasifikasi dan pelayanan untuk ABK agar

lebih menjangkau daerah yang luas.

Untuk Pemerintah secara umum

1. Meningkatkan sarana dan prasarana di SLB dan sekolah Inklusif agar

dapat memberikan pendidikan dan pelayanan terbaik

2. Meningkatkan kualitas pendidik di SLB dan Sekolah Inklusif agar lebih

profesional dan tanggap pada lingkungan.

Page 11: Best practice kepala sekolah tahun 2014

11

Daftar Pustaka

IG.AK. Wardani, dkk, (2011), Pengantar Pendidikan Luar Biasa, Jakarta: Penerbit

Universitas Terbuka

I Wayan As, S.Si, (2012) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Edisi Revisi,

Jakarta: CV. Az Zahra

Mahkamah Konstitusi, (2014), UUD 1945,

http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/UUD_1945_Peruba

han.pdf

Tim Penyusun Kamus, PPPB, 1990 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka,

Page 12: Best practice kepala sekolah tahun 2014

12

Lembar Soal Pre Tes dan Post Tes

Jawablah dengan singkat

1. Apa yang dimaksud ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)?

2. Apakah dilingkungan bapak/ibu ada anak berkebutuhan khusus?

3. Sudah mendapat pendidikankah ABK di lingkungan bapak/ibu?

4. Haruskah ABK itu sekolah?

5. Apakah ABK itu menular?

Page 13: Best practice kepala sekolah tahun 2014

13

Jadwal Kegiatan Sosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus

No Lembaga Yang mengundang

Waktu pelaksanaan

Pemateri Jumlah

peserta

1 RW 03 Griya Parungpanjang

6 April 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

33

2 RT 02 Griya Parungpanjang

9 April 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

33

3 Paud Al Marjani 17 April 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

26

4 Diniyah Al Marjani 17 April 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

57

5 Paud Al Ikhlas 23 April 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

27

6 RW 02 Perumnas 2 3 Mei 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

80

7 RT 06 Perumnas 2 4 Mei 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

30

8 SMPN 2 Cigudeg Mei 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

30

9 Paud Se Kec- Parungpanjang

Mei 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

70

10 Garuda Keadilan Mei 2014 Titin Sulistiawati, S.Pd

70