basic photography

54
BASIC PHOTOGRAPHY Ahmad Syafiq UQISA Photography Workshop St Lucia, 22 December 2006

Upload: alwinafitria

Post on 27-Jun-2015

5.440 views

Category:

Art & Photos


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Basic photography

BASIC PHOTOGRAPHYBASIC PHOTOGRAPHY

Ahmad SyafiqUQISA Photography WorkshopSt Lucia, 22 December 2006

Ahmad SyafiqUQISA Photography WorkshopSt Lucia, 22 December 2006

Page 2: Basic photography

Know your cameraKnow your camera

SLR : single lens reflex TTL: Through The Lens, WYSIWYG: What You See Is What You Get

Non SLR: what you see is NOT necessarily what you get

Pocket Camera: Point n ShootRTMF: Read The Manual First

SLR : single lens reflex TTL: Through The Lens, WYSIWYG: What You See Is What You Get

Non SLR: what you see is NOT necessarily what you get

Pocket Camera: Point n ShootRTMF: Read The Manual First

Page 3: Basic photography

ExposureExposure

Foto=cahaya Grafis: tulisan; jadi menulis dengan cahaya

Tingkat ke”terang”an pencahayaan suatu scene foto.

Perfect exposure=Perfect exposure, artinya pencahayaannya pas, tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap

Terlalu terang=over-exposedTerlalu gelap=under-exposed

Foto=cahaya Grafis: tulisan; jadi menulis dengan cahaya

Tingkat ke”terang”an pencahayaan suatu scene foto.

Perfect exposure=Perfect exposure, artinya pencahayaannya pas, tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap

Terlalu terang=over-exposedTerlalu gelap=under-exposed

Page 4: Basic photography

ExposureExposure

Exposure pada kamera ditentukan oleh:Aperture (diafragma, rana, bukaan)

Shutter speed (kecepatan menutup rana)

ISO (tingkat sensitifitas terhadap cahaya)

Exposure pada kamera ditentukan oleh:Aperture (diafragma, rana, bukaan)

Shutter speed (kecepatan menutup rana)

ISO (tingkat sensitifitas terhadap cahaya)

Page 5: Basic photography

ApertureAperture

Aperture adalah nilai yang menunjukkan besarnya intensitas/jumlah cahaya yang masuk.

Semakin besar nilai aperturenya semakin besar jumlah cahaya yang masuk ke kamera, dan sebaliknya.

Nilai aperture pada kamera ditunjukkan oleh nilai f. Tetapi nilai f ini ditulis terbalik dari besar aperturenya. Misalnya f2.8 (nilai aperture = 1/2.8, ini besar lho bukaannya), sedangkan f16 (=1/16, nah ini kecil).

Aperture adalah nilai yang menunjukkan besarnya intensitas/jumlah cahaya yang masuk.

Semakin besar nilai aperturenya semakin besar jumlah cahaya yang masuk ke kamera, dan sebaliknya.

Nilai aperture pada kamera ditunjukkan oleh nilai f. Tetapi nilai f ini ditulis terbalik dari besar aperturenya. Misalnya f2.8 (nilai aperture = 1/2.8, ini besar lho bukaannya), sedangkan f16 (=1/16, nah ini kecil).

Page 6: Basic photography

ApertureApertureAperture juga menentukan depth of field (DOF), yaitu ruang wilayah ketajaman fokus. Semakin besar aperturenya (angka f kecil) semakin sempit DOFnya, dan sebaliknya.

DOF sempit berguna untuk mengisolasi objek dengan membuat background menjadi blur

DOF lebar berguna jika seluruh objek (foreground dan background) hendak ditampilkan tajam

Aperture juga menentukan depth of field (DOF), yaitu ruang wilayah ketajaman fokus. Semakin besar aperturenya (angka f kecil) semakin sempit DOFnya, dan sebaliknya.

DOF sempit berguna untuk mengisolasi objek dengan membuat background menjadi blur

DOF lebar berguna jika seluruh objek (foreground dan background) hendak ditampilkan tajam

Page 7: Basic photography
Page 8: Basic photography

ApertureAperturePraktikum 1:Coba set kamera di posisi manual (M), posisi ini memungkinkan kita mengatur baik aperture maupun shutter speed.

Coba tetapkan shutter speed 2” (dua detik)

Atur aperture:F2.8F4.0F5.6F8F16

Lihat dan bandingkan hasilnya (dari segi tingkat ke”terang”an pencahayaan/exposure)

Praktikum 1:Coba set kamera di posisi manual (M), posisi ini memungkinkan kita mengatur baik aperture maupun shutter speed.

Coba tetapkan shutter speed 2” (dua detik)

Atur aperture:F2.8F4.0F5.6F8F16

Lihat dan bandingkan hasilnya (dari segi tingkat ke”terang”an pencahayaan/exposure)

Page 9: Basic photography

ApertureAperturePraktikum 2:Coba set kamera di posisi Aperture Priority (A/ Av), posisi ini memungkinkan kita mengatur aperture dan kamera mengatur secara otomatis shutter speed sehingga diperoleh exposure yang pas

Atur aperture:F2.8F4.0F5.6F8F16

Lihat dan bandingkan shutter speed yang diatur oleh kamera untuk masing-masing aperture.

Praktikum 2:Coba set kamera di posisi Aperture Priority (A/ Av), posisi ini memungkinkan kita mengatur aperture dan kamera mengatur secara otomatis shutter speed sehingga diperoleh exposure yang pas

Atur aperture:F2.8F4.0F5.6F8F16

Lihat dan bandingkan shutter speed yang diatur oleh kamera untuk masing-masing aperture.

Page 10: Basic photography

Shutter speedShutter speed

Kecepatan membuka-menutup rana. Diukur dalam satuan detik, misalnya 1/100 detik, atau 2” (dua detik).

Semakin cepat shutter speed semakin sedikit jumlah cahaya yang masuk ke kamera, dan sebaliknya

Kecepatan membuka-menutup rana. Diukur dalam satuan detik, misalnya 1/100 detik, atau 2” (dua detik).

Semakin cepat shutter speed semakin sedikit jumlah cahaya yang masuk ke kamera, dan sebaliknya

Page 11: Basic photography

Shutter speedShutter speed

Shutter speed juga memberikan efek freezing/motion pada foto

Shutter speed cepat membuat foto freeze (dibekukan)

Sedangkan shutter speed lambat, memberi efek gerak (agak blur).

Shutter speed juga memberikan efek freezing/motion pada foto

Shutter speed cepat membuat foto freeze (dibekukan)

Sedangkan shutter speed lambat, memberi efek gerak (agak blur).

Page 12: Basic photography
Page 13: Basic photography

Shutter speedShutter speed Praktikum 1: Coba set kamera di posisi manual (M), posisi ini memungkinkan kita mengatur baik aperture maupun shutter speed.

Coba tetapkan aperture f5.6 Atur speed:

1/250 1/100 1/60 1/10 2”

Lihat dan bandingkan hasilnya (dari segi tingkat ke”terang”an pencahayaan/exposure)

Praktikum 1: Coba set kamera di posisi manual (M), posisi ini memungkinkan kita mengatur baik aperture maupun shutter speed.

Coba tetapkan aperture f5.6 Atur speed:

1/250 1/100 1/60 1/10 2”

Lihat dan bandingkan hasilnya (dari segi tingkat ke”terang”an pencahayaan/exposure)

Page 14: Basic photography

Shutter speedShutter speed Praktikum 2: Coba set kamera di posisi Shutter priority

(S/Tv), posisi ini memungkinkan kita mengatur shutter speed dan kamera secara otomatis mengatur aperture agar diperoleh exposure yang pas.

Atur speed: 1/250 1/100 1/60 1/10 2”

Lihat dan bandingkan aperture yang diatur oleh kamera untuk masing-masing shutter speed.

Praktikum 2: Coba set kamera di posisi Shutter priority

(S/Tv), posisi ini memungkinkan kita mengatur shutter speed dan kamera secara otomatis mengatur aperture agar diperoleh exposure yang pas.

Atur speed: 1/250 1/100 1/60 1/10 2”

Lihat dan bandingkan aperture yang diatur oleh kamera untuk masing-masing shutter speed.

Page 15: Basic photography

ISOISO

ISO: International Standard Organization: dulu dikenal sebagai ASA (American Standard Association)

Sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya.

Semakin tinggi ISO semakin sensitif terhadap cahaya, artinya tidak butuh banyak cahaya untuk menghasilkan eksposur yang pas. Dan sebaliknya.

ISO: International Standard Organization: dulu dikenal sebagai ASA (American Standard Association)

Sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya.

Semakin tinggi ISO semakin sensitif terhadap cahaya, artinya tidak butuh banyak cahaya untuk menghasilkan eksposur yang pas. Dan sebaliknya.

Page 16: Basic photography

ISOISOISO tinggi berguna untuk pemotretan pada situasi sedikit cahaya, karena bisa mempertahankan shutter speed pada kecepatan tinggi (penting supaya gambar tidak blur)

TETAPI efek negatifnya adalah meningkatnya “noise” yaitu bintik-bintik kecil sehingga foto terlihat kasar (grainy).

Usahakan gunakan ISO serendah mungkin

ISO tinggi berguna untuk pemotretan pada situasi sedikit cahaya, karena bisa mempertahankan shutter speed pada kecepatan tinggi (penting supaya gambar tidak blur)

TETAPI efek negatifnya adalah meningkatnya “noise” yaitu bintik-bintik kecil sehingga foto terlihat kasar (grainy).

Usahakan gunakan ISO serendah mungkin

Page 17: Basic photography
Page 18: Basic photography

FokusFokus

Auto fokus vs manual fokusWilayah tajam Single dan multi fokusAF Lock: mengunci fokus pada satu titik, berguna jika objek tidak terletak di tengah

Auto fokus vs manual fokusWilayah tajam Single dan multi fokusAF Lock: mengunci fokus pada satu titik, berguna jika objek tidak terletak di tengah

Page 19: Basic photography

KomposisiKomposisi

Dikutip dari Jessica Helena Wuysang (www.fotografer.net, 2004)

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap.

Dikutip dari Jessica Helena Wuysang (www.fotografer.net, 2004)

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap.

Page 20: Basic photography
Page 21: Basic photography

KomposisiKomposisi

Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik.

Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik.

Page 22: Basic photography
Page 23: Basic photography

KomposisiKomposisi

Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.

Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.

Page 24: Basic photography
Page 25: Basic photography
Page 26: Basic photography

KomposisiKomposisi

Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup.

Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup.

Page 27: Basic photography
Page 28: Basic photography

KomposisiKomposisi

Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda tidak menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.

Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda tidak menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.

Page 29: Basic photography
Page 30: Basic photography

KomposisiKomposisi

Rule of thirds Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.

Rule of thirds Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.

Page 31: Basic photography
Page 32: Basic photography

KomposisiKomposisi

Format : Horizon atau Vertikal Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.

Format : Horizon atau Vertikal Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.

Page 33: Basic photography
Page 34: Basic photography

KomposisiKomposisi

Keep it simple Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin ‘ramai’ sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.

Keep it simple Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin ‘ramai’ sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.

Page 35: Basic photography
Page 36: Basic photography
Page 37: Basic photography

KomposisiKomposisi

Picture scale Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.

Picture scale Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.

Page 38: Basic photography
Page 39: Basic photography
Page 40: Basic photography

KomposisiKomposisi

Horizons Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.

Horizons Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.

Page 41: Basic photography

KomposisiKomposisi

Leading lines Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk : Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.

Leading lines Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk : Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.

Page 42: Basic photography
Page 43: Basic photography
Page 44: Basic photography

KomposisiKomposisi

Be different Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.

Be different Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.

Page 45: Basic photography
Page 46: Basic photography

KomposisiKomposisi

Colour Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.

Colour Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.

Page 47: Basic photography
Page 48: Basic photography

KomposisiKomposisi

Framing Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.

Framing Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.

Page 49: Basic photography
Page 50: Basic photography
Page 51: Basic photography

KomposisiKomposisi

Shooting position Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.

Shooting position Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.

Page 52: Basic photography
Page 53: Basic photography

KomposisiKomposisi

Number of subject Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang ‘berbeda’ diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.

Number of subject Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang ‘berbeda’ diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.

Page 54: Basic photography