bahan bakar alternatif

7
BAHAN BAKAR ALTERNATIF A. Pendahuluan Pada saat ini penelitian-penelitian guna mencari dan mendapatkan sumber energi terbarukan (renewable energy) tersebut sudah banyak dilakukan. Salah satu hasil yang mememuaskan dari penelitan tersebut adalah sumber energi hayati, biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar untuk mesin diesel yang dihasilkan dari sumber daya hayati. Biodiesel ini dapat dibuat dari minyak kelapa sawit, minyak biji jarak (Jatropha curcas) sampai pada minyak jelantah (waste cooking oil). Minyak jelantah adalah limbah dari proses menggoreng, bila ditinjau dari komposisi kimianya minyak jelantah mengandung senyawa kimia yang bersifat karsinogenik (dapat memicu terjadinya kanker) yang terbentuk selama proses penggorengan. Sehingga penggunaan minyak jelantah secara berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menyebabkan kanker dan akibat selanjutnya akan menurunkan kecerdasan generasi muda yang mengkonsumsinya. Maka langkah penanganan minyak jelantah ini sangat tepat untuk dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel karena akan mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan serta menambah manfaat yang ada dari minyak jelantah tersebut. Oleh karena itu sangatlah cocok untuk 1

Upload: ais-hamidah-ps

Post on 03-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

solar yang terbuat dari minyak jelantah sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan memanfaatkan bahan yang tak terpakai.

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Bakar Alternatif

BAHAN BAKAR ALTERNATIF

A. Pendahuluan

Pada saat ini penelitian-penelitian guna mencari dan mendapatkan sumber

energi terbarukan (renewable energy) tersebut sudah banyak dilakukan. Salah satu

hasil yang mememuaskan dari penelitan tersebut adalah sumber energi hayati,

biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar untuk mesin diesel yang dihasilkan dari

sumber daya hayati. Biodiesel ini dapat dibuat dari minyak kelapa sawit, minyak biji

jarak (Jatropha curcas) sampai pada minyak jelantah (waste cooking oil). Minyak

jelantah adalah limbah dari proses menggoreng, bila ditinjau dari komposisi

kimianya minyak jelantah mengandung senyawa kimia yang bersifat karsinogenik

(dapat memicu terjadinya kanker) yang terbentuk selama proses penggorengan.

Sehingga penggunaan minyak jelantah secara berkelanjutan dapat merusak

kesehatan manusia, menyebabkan kanker dan akibat selanjutnya akan menurunkan

kecerdasan generasi muda yang mengkonsumsinya. Maka langkah penanganan

minyak jelantah ini sangat tepat untuk dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel

karena akan mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari aspek kesehatan manusia

dan lingkungan serta menambah manfaat yang ada dari minyak jelantah tersebut.

Oleh karena itu sangatlah cocok untuk menjadikan biodiesel dari minyak jelantah

sebagai solusi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

Minyak jelantah dapat dijadikan bahan baku biodiesel karena merupakan

minyak nabati turunan dari CPO (crude palm oil). Pembuatan biodiesel dari minyak

jelantah menggunakan reaksi transesterifikasi seperti pembuatan biodiesel pada

umumnya dengan melakukan pretreatment yang dilakukan guna menurunkan

bilangan asam pada minyak jelantah. Tahapan perlakuan tersebut yaitu, pertama

pemurnian dari pengotor-pengotor sisa penggorengan dan water content. Kedua,

esterifikasi dari asam lemak bebas (free fatty acid) yang terdapat dalam minyak

jelantah. Ketiga, trans esterifikasi molekul trigliserida ke dalam bentuk metil ester

dan keempat, pemisahan dan pemurnian.

Reaksi kimia proses transesterifikasi trigliserida menjadi metil ester

menggunakan senyawa organik methanol adalah sebagai berikut:

1

Page 2: Bahan Bakar Alternatif

B. Langkah – Langkah percobaan

1. Alat dan bahan

1) Alat

a. Gelas Kimia 1 buah

b. Gelas ukur 250 ml 1 buah

c. Gelas Erlemenyer 1 buah

d. Timbangan Analitik 1 buah

e. Pipet 1 buah

f. Gelas arloji 1 buah

2) Bahan

a. Minyak jelantah 100 ml

b. NaOH 0,7 gr

c. Metanol 30 ml

2. Prosedur kerja

1) Siapkan alat dan bahan

2) Buatlah larutan metoxida yaitu dengan melarutkan NaOH 0,7 gr ke dalam

metanol 30 ml hingga homogen

3) Ukurlah minyak jelantah sebanyak 100 ml kemudian masukkan ke dalam

gelas kimia

4) Masukkan larutan metoxida ke dalam minyak jelatah yang telah disiapkan.

5) Aduk campuran perlahan hingga homogen

6) Diamkan selama 4 jam sehingga terjadi endapan.

7) Pada lapisan pertama adalah lemak yang membeku sedangkan lapisan ke dua

adalah crude biodiesel dan lapisan terakhir adalah glycerin

2

Page 3: Bahan Bakar Alternatif

8) Lapisan kemudian dipisahkan dengan cara mengambil lapisan biodiesel

melalui penyaringan

C. Pembahasan

Biodiesel didefinisikan sebagai metil ester yang diproduksi dari minyak

tumbuhan atau lemak hewan yang memenuhi kualitas untuk digunakan sebagai

bahan bakar mesin diesel (Vicente et al. 2006) dan menurut Darnoko et al. (2000)

biodiesel merupakan monoalkil ester yang dihasilkan dari minyak alami terbarukan.

Metil ester atau etil ester merupakan senyawa yang relatif stabil, berwujud cair pada

suhu ruang (titik leleh antara 40-180 C), titik didih rendah dan tidak korosif.

Biodisel yang dihasilkan dari percobaan siswa SMK merupakan biodiesel

berbahan dasar minyak jelantah. Atas dasar kepedulian akan pentingnya bahan

bakar minyak maka dengan segenap upaya mencoba menemukan bahan bakar

alternatif yakni biodisel dari minyak jelantah.

Standar biodiesel yang kami miliki masih berupa bahan bakar alternatif.

Biodiesel dari minyak jelantah ini dapat menggantikan peran minyak tanah yang

sudah mulai langka. Uji kelayakan yang telah dilakukan baru sebatas uji reaksi

biodiesel terhadap api. Hasil pengamatan menunjukkan ada beberapa perbedaan

mendasar antara solar yang dibeli dari SPBU dengan Biodiesel yang kami peroleh.

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan kedua produk dengan masing-

masing perbedaan yang dimiliki.

SOLAR SPBU STANDAR DALAM 7 ml BIO SOLAR SMK

Sama besar Nyala Api Sama besar

4,57 menit Daya Tahan Api 6,6 menit

Hitam lebat Asap Hitam tipis

Asam PH Basa

Bening kehitaman Warna cairan Bening kekuning-

kuningan

3

Page 4: Bahan Bakar Alternatif

Pada gambar disamping dapat dilihat

antara Cawan A dan B yang sama –

sam menghasilkan nyala api yang

besar.

Dimana pada cawan A merupakan

biosolar SPBU dan B biosolar minyak

jelantah

Setelah dilakukan penghitungan pada

lama nyala api didapatkan hasil

bahwa nyala api biosolar SPBU lebih

cepat padam sedangkan biosolar

minyak jelantah lebih tahan lama.

Dari gambar disamping dapat dilihat

asap pada cawan A terlihat hitam hal

ini mengindikasikan pembakaran

banyak menghasilkan carbon.

Pada cawan B yang berisi biosolar

minayk jelantah hasil pembakarannya

tidak terlalu banyak menghasilkan

carbon. Hal ini dapat dilihat pada

asap yang dihasilkan tidak terlalu

berwarna hitam.

4

Page 5: Bahan Bakar Alternatif

Bahan yang digunakan untuk membuat bio solar, berupa minyak jelantah,

NaOH dan metanol. Menurut hasil analisa, campuran NaOH dan metanol

menghasilkan metoksida. Metoksida tersebut memiliki peran mengikat lemak dan

gliserin yang terkandung dalam jelantah. Analisis lebih dalam menunjukkan bahwa

NaOH memiliki peran menggumpalkan lemak dan gliserin sedangkan metanol

sendiri mengikat minyak jelantah sehingga memiliki daya bakar ketika bereaksi

dengan api. Akan tetapi antara metanol dengan minyak jelantah tidak dapat menyatu

karena memiliki massa jenis yang berbeda, selain itu metanol akan mudah menguap

jika bereaksi dengan udara. Sedangkan NaOH sendiri merupakan senyawa yang

tidak dapat larut dalam minyak dan akan menguap jika beeaksi dengan udara bebas.

Berkaca dari reaksi tersebut maka NaoH dan metanol direaksikan terlebih dahulu

menjadi metoksida. Untuk selanjutnya metoksida ini yang akan mengubah minyak

jelantah menjadi tiga unsur berbeda, yakni lapisan atas berupa ikatan lemak, bagian

tengah merupakan bio solar sedangkan bagian paling bawah adalah gliserin. Bagian

tengahlah yang akan disaring dan menjadi bahan bakar alternatif yakni bio solar.

D. Kesimpulan

Hasil pengamatan dan uraian telah sampai pada titik kesimpulan. Sementara ini

bahan bakar bio diesel/bio solar dapat dihasilkan dengan alternatif minyak jelantah.

Selain efisien, bio solar juga turut serta mengurangi limbah dapur. Bio solar mudah

diproses dan bahanyapun tidak sulit didapatkan, sehingga kelak dengan evaluasi

yang lebih mendalam maka akan dapat diuji kelayakannya sebagai bahan bakar

alternatif.

5