bab mppi-2

Upload: noni-margareth

Post on 24-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    PT. Sumber Mitra Jaya adalah perusahan yang bergerak di bidang pertambangan

    batubara di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Proinsi

    Sumatera Selatan. !alam proses penambangan batubara, perusahaan menyadari

    bahwa "rekuensi resiko kemungkinan ter#adinya kecelakaan masih tinggi.

    Pada dasarnya kecelakaan ker#a disebabkan oleh dua "aktor yaitu manusia dan

    lingkungan. $aktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti

    senga#a melanggar peraturan keselamatan ker#a yang diwa#ibkan dan kurang

    terampilnya peker#a itu sendiri. Sedangkan "aktor lingkungan yaitu keadaan tidak

    aman dari lingkungan ker#a seperti tidak terdapatnya rambu%rambu pada areal

    penambangan dan #alan tambang.

    Ter#adinya kecelakaan ker#a tentu sa#a men#adikan masalah besar bagi industri

    pertambangan. Kerugian yang diderita berupa kerugian materi, penyakit akibat

    ker#a, hingga timbulnya korban #iwa. Kehilangan sumber daya manusia dapat

    menyebabkan produksi perusahaan men#adi menurun.

    &erdasarkan data kecelakaan pada tahun '()* + '() di PT. Sumber Mitra Jaya,

    diketahui bahwa masih terdapat kondisi tidak aman dan tindakan ker#a tidak aman

    di areal penambangan. -ntuk itu perlu dilakukan penelitian dan ka#ian tentang

    keselamatan dan kesehatan ker#a untuk menciptakan kondisi aman, menghindari

    tindakan tidak aman dan pengawasan pada setiap kegiatan.

    1.2. Rumusan Masalah

    Keselamatan dan Kesehatan Ker#a K*/ dalam industri pertambangan mempunyai

    tu#uan akhir menghilangkan angka kecelakaan dan sekaligus menekan seminimal

    mungkin biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari adanya kecelakaan.

    1

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    2/23

    Kecelakaan bagaimanapun tingkat keparahannya akan tetap merugikan bagi yang

    mengalaminya dan perusahaan #uga akan menanggung dampaknya. Permasalahan

    yang ter#adi di areal penambangan PT. Sumber Mitra Jaya adalah masih ter#adinya

    kecelakaan ker#a. Kecelakaan ker#a ter#adi diakibatkan oleh beberapa "aktor, yaitu

    rambu%rambu yang tidak tersedia, tindakan tidak aman oleh peker#a tambang

    dengan tidak memakai alat pelindung.

    1.3. Tujuan Peneltan

    Mengealuasi tingkat resiko kecelakaan ker#a pada perusahaan dengan

    menghitung angka kekerapan kecelakaan frequency rate/ dan tingkat keparahan

    kecelakaan severity rate/ dan menganalisis tindakan tidak aman dan kondisi tidak

    aman yang dapat menyebabkan ter#adinya kecelakaan ker#a di #alan angkut dan

    lokasi penambangan

    1.!.Batasan Masalah

    a. Penelitian hanya dilakukan pada #alan angkut dan areal penambangan di PT.

    Sumber Mitra Jaya

    b. 0anya membahas penyebab ter#adinya kecelakaan terkait tindakan tidak aman

    dan kondisi tidak aman.

    c. Tidak membahas kondisi tidak aman terkait dengan kestabilan lereng tambang.

    2

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    3/23

    1.".Taha#an Peneltan

    Judul

    Ka#ian Keselamatan dan Kesehatan Ker#a

    !i PT. Sumber Mitra JayaSumatera Selatan

    Merumuskan permasalahan

    Studi Literatur

    Pengumpulan !ata

    !ata Primer !ata Sekunder

    ). Pengamatan langsung ). !ata Statistik

    kondisi dan tindakan ker#a tidak aman kecelakaan.

    '. Pengamatan ketersediaan '. !ata pendidikan

    rambu%rambu di #alan angkut terakhir peker#a.

    penambangan *. !ata usia peker#a

    tambang.

    1. Ketersediaan 2P!

    Pengolahan dan 2nalisis !ata

    Frequency Rate (FR) dan Severity Rate (SR)

    3ekomendasi

    1.$.Man%aat Peneltan

    a. 2gar pelaksanaan K* di PT. Sumber Mitra Jaya ber#alan sesuai dengan

    prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan sehingga dapat meminimalkan

    #umlah kecelakaan ker#a di areal ker#a.

    b. Meningkatkan wawasan karyawan mengenai arti penting pelaksanaan K*.

    c. Menambah wawasan mahasiswa mengenai ilmu keselamatan dan kesehatan

    ker#a yang telah dipela#ari di bangku kuliah dengan penerapannya di lapangan.

    3

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    4/23

    BAB II

    MET&D&L&'I PENELITIAN

    2.1. Dasar Te(r

    Keselamatan dan kesehatan ker#a adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan

    untuk mecegah kemungkinan ter#adinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan

    oleh peker#aan dan lingkungan ker#a. Kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman

    men#adi penyebab ter#adinya kecelakaan di areal penambangan. Kecelakaan ker#a

    dapat merugikan peker#a tambang yang mengalami kecelakaan, dan perusahaan

    akibat terhentinya produksi.

    2.1.1. Pen)e*a* +e,elakaan

    Kecelakaan adalah suatu ke#adian yang tidak direncanakan, tidak terkendali dan

    tidak dikehendaki yang disebabkan langsung oleh tindakan tidak aman dan

    kondisi tidak aman sehingga menyebabkan terhentinya suatu kegiatan baik

    terhadap manusia maupun terhadap alat. Penyebab kecelakaan ker#a yang paling

    utama ter#adi karena tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman.

    Tindakan Tidak 2man TT2/

    Merupakan tindakan tidak aman yang berhubungan dengan tingkah laku tenaga

    ker#a seperti tidak mematuhi prosedur, tidak memakan alat pelindung diri

    2P!/, posisi ker#a yang tidak benar, dan menggunakan alat tidak tepat.

    b. Kondisi Tidak 2man KT2/

    Merupakan kondisi tidak aman yang berhubungan dengan tempat ker#a seperti

    pengaman tidak lengkap, peralatan rusak, rambu%rambu tidak lengkap, dan

    kondisi #alan tidak memadai.

    Penyebab kecelakaan lainnya #uga bisa datang dari sistem mana#emen

    keselamatan dan kesehatan ker#a yang belum baik, yaitu4

    4

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    5/23

    a. Sikap mana#emen yang kurang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan

    Ker#a di tempat ker#a.

    b. Tidak adanya standar atau kode Keselamatan dan Kesehatan Ker#a yang dapat

    diandalkan.c. 5rganisasi yang belum baik dan belum adanya pembagian tanggung #awab dan

    pelimpahan wewenang bidang Keselamatan dan Kesehatan Ker#a secara #elas.

    d. Sistem dan prosedur ker#a yang tidak tegas.

    e. Prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakan yang belum baik.

    2.1.2. Ak*at +e,elakaan +erja

    Suatu ke#adian pada tempat ker#a dapat dikatakan sebagai kecelakaan apabila

    mengakibatkan tindakan yang merugikan seperti cedera, sakit akibat ker#a, korban

    #iwa, dan kerusakan alat.

    2kibat yang timbul dari kecelakaan ker#a adalah4

    a. Tenaga ker#a

    Kecelakaan yang dialami oleh tenaga ker#a pada saat beker#a dapat berakibat

    "atal bagi tenaga ker#a itu sendiri seperti cedera, sakit akibat ker#a, dan

    kematian.

    b. PerusahaanKecelakaan yang ter#adi mengakibatkan terganggunya produktiitas

    perusahaan, pengeluaran biaya lebih untuk pengobatan karyawan atau

    kerusakaan alat, dan memburuknya nama baik perusahaan dimata masyarakat.

    2.1.3. Pengg(l(ngan -era

    &erdasarkan Pasal 1( Kepmen 6o..K7'87M.PE7)99 penggolongan cidera

    akibat kecelakaan tambang harus dicatat digolongkan dalam kategori berikut4

    a. :idera 3ingan:idera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan peker#a tambang tidak

    mampu melakukan Tugas semula lebih dari ) hari kurang dari * minggu,

    termasuk hari Minggu hari libur.

    b. :idera &erat

    ). :idera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan peker#a tambang

    tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari tiga */ minggu, termasuk

    hari Minggu dan hari%hari libur.

    5

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    6/23

    '. :idera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan peker#a tambang

    cacat tetap indiidu/ yang tidak mampu men#alankan tugas semula

    *. :idera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya peker#a

    tambang tidak mampu melakukan tugas semula, tetapi mengalami cidera

    seperti salah satu di bawah ini4

    )/ keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan bawah,

    lengan atas, paha atau kaki

    '/ Pendarahan di dalam, atau pingsan disebabkan kekurangan oksigen.

    */ Luka berat atau luka terbuka7terkoyak yang dapat mengakibatkan

    ketidak mampuan tetap

    1/ Persendian yang lepas di mana sebelumnya tidak pernah ter#adi.

    c. Mati

    Kecelakaan tambang yang mengakibatkan peker#a tambang mati dalam waktu

    '1 #am terhitung dari waktu ter#adinya kecelakaan tersebut.

    2.1.!. Pen,egahan Baha)a

    Tindakan mencegah bahaya dibahas pada Kepmen 6o..K7'87M.PE7)99 Pasal

    **. !alam pasal ini setiap peker#a tambang wa#ib untuk4

    a. memperhatikan dan men#aga kesehatan dan keselamatan dirinya serta orang%

    orang lain yang mungkin terkena dampak dari perbuatannya atau ketidak

    hadirannya di tempat ker#anya.

    b. melaksanakan instruksi%instruksi yang berkaitan demi keselamatan dan

    kesehatannya serta orang lain.

    c. menggunakan alat%alat keselamatan pelindung diri dengan benar.

    d. segera melaporkan ke atasannya langsung tentang keadaan yang menurut

    pertimbangannya akan dapat menimbulkan bahaya yang tidak dapat diatasinya

    sendiri.

    e. melaporkan setiap kecelakaan atau cidera yang ditimbulkan oleh peker#aan dan

    atau yang ada hubungannya dengan peker#aan.

    2.1.". Manajemen +eselamatan an +esehatan +erja

    Keberhasilan penerapan keselamatan dan kesehatan ker#a dalam suatu industri

    pertambangan sangat bergantung pada pandangan mana#emen terhadap

    keselamatan dan kesehatan ker#a itu sendiri. Saat ini masih ada pandangan bahwa

    6

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    7/23

    mana#emen keselamatan dan kesehatan ker#a akan mengurangi keuntungan dari

    perusahaan. Pandangan ini tidak benar, karena dengan mana#emen yang baik

    untuk keselamatan dan kesehatan ker#a dapat mencegah kecelakaan yang nantinya

    akan berakibat "atal dan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi.

    Mana#emen keselamatan dan kesehatan ker#a sangat penting diperhatikan antara

    lain untuk4

    a. Menyelamatkan tenaga ker#a dari cedera, sakit akibat ker#a, cacat, dan

    kehilangan #am ker#a.

    b. Menyelamatkan perusahaan dari kehilangan tenaga ker#a, kompensasi akibat

    kecelakaan dan produksi yang terhenti sementara.

    2.1.$.Frequency Rate /FR0 anSeverity Rate /SR)

    PengertianFrequency Rateadalah banyaknya kecelakaan ker#a per satu #uta #am

    ker#a orang akibat kecelakaan selama periode ) tahun.

    3umus 4 $3 ; Jumlah Kecelakaan < ).(((.(((

    Jumlah Jam Ker#a

    Pengertian Saerity 3ate adalah 2ngka yang menun#ukan #umlah hari yang

    hilang per satu #uta #am ker#a orang akibat kecelakaan selama periode ) tahun.

    3umus 4 S3 ; Jumlah 0ari 0ilang < ).(((.(((

    Jumlah Jam Ker#a

    Keterangan4 Jumlah hari yang hilang ditentukan menggunakan S6= yang

    dikeluarkan oleh !epartemen Tenaga Ker#a 3= Tahun '(() Lampiran/

    &erdasarkan Pasal 1> Kepmen 6o..K7'87M.PE7)99 statistik kecelakaan

    tambang sebagai berikut4

    ). Statistik kecelakaan tambang ditetapkan setiap tahun berdasarkan kekerapan

    keparahan kecelakaan yang ter#adi pada peker#a tambang yang dihitung dari 4

    a. Jumlah korban kecelakaan dibagi dengan #umlah #am ker#a orang ?

    ).(((.(((

    b. Jumlah hari yang hilang dibagi #umlah #am ker#a orang ? ).(((.(((

    '. Statistik kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam ayat )/, harus dikirimkan

    oleh Kepala Teknik Tambang kepada Kepala Pelaksana =nspeksi Tambang

    selambat%lambatnya ) bulan setelah setiap akhir tahun kalender.

    7

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    8/23

    2.2. Data

    2.2.1. Data Prmer

    !ata primer, yaitu data yang didapat secara langsung dari hasil pengamatan di

    lapangan. !ata primer antara lain mengamati dan mengambil data terkait kondisi

    tidak aman yaitu ketersediaan rambu%rambu #alan, #alan tambang yang tidak

    memenuhi standar dan tindakan tidak aman pada areal penambangan terkait 2P!

    dan alasan peker#a mengabaikan 2P!.

    Tabel '.)

    :ontoh data kondisi tidak aman

    6o Kondisi Tidak 2man Lokasi Keterangan

    ) Tidak terdapat rambu%

    rambu batas kecepatan

    Jalan angkut di areal

    penambangan

    Tidak terdapatnya

    rambu%rambu batas

    kecepatan kendaraan

    mengakibatkan

    pengemudi

    men#alankan

    kendaraan dengan

    kecepatan yangcukup tinggi. Pada

    saat penelitian

    terdapat ' kendaraan

    yang tergelincir.

    ' 3uas #alan yang terlalu

    sempit dan tikungan

    yang terlalu ta#am

    Jalan angkut di areal

    penambangan

    Pada #alan angkut,

    terdapat beberapa

    ruas #alan yang

    terlalu sempit untuk

    dilewati dua

    kendaraan yang

    saling berlawanan

    arah dan tikungan

    yang terlalu ta#am

    sehingga sangat

    berbahaya #ika

    8

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    9/23

    dilewati dua

    kendaraan yang

    berlawanan arah.

    Selama penelitian,

    ter#adi sebuah ) kali

    tabrakan mobil

    karena keadaan

    tersebut.

    Tabel '.'

    :ontoh !ata Tindakan Tidak 2man

    6o Tindakan Tidak 2man Lokasi Keterangan) Tidak Menggunakan

    2P! dengan lengkap

    2real Penambangan Terdapat peker#a

    tambang yang tidak

    menggunakan 2lat

    Pelindung !iri 2P!/

    dengan lengkap, yaitu

    tidak memakai rompi

    keselamatan danhelm. Selama

    penelitian terdapat )

    kecelakaan ker#a yang

    disebabkan tidak

    memakai dan helm.

    ' Mengemudi dengan

    tidak aman

    Jalan angkut Sering ter#adi

    pelanggaran%

    pelanggaran yang

    dilakukan oleh

    pengemudi kendaraan,

    antara lain4

    % Tidak

    menggunakan

    sabuk

    pengaman

    9

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    10/23

    saat berkendara.

    % Menerima telepon

    saat mengemudi.

    % Tidak

    membunyikan

    klakson saat

    tikungan ta#am

    Tabel '.*

    2lasan Peker#a Mengabaikan 2lat Pelindung !iri

    6o 2P! 2lasan Peker#a

    ) 0elm Pengaman % Merasa peker#aan yang

    dilakukannya merupakan

    tindakan yang tidak

    berbahaya

    % 0elm yang digunakan tidak

    nyaman

    ' 3ompi Pengaman % Merasa peker#aan yang

    dilakukan tidak memerlukan

    rompi* Kacamata % Kacamata yang digunakan

    membuat pandangan

    men#adi silau

    % Kacamata sudah tidak layak

    2.2.2. Data ekuner

    !ata sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu dapat

    menyalin atau mengutip dari data yang sudah ada. !ata sekunder antara lain data

    statistik kecelakaan, data pendidikan terakhir peker#a tambang, usia karyawan,

    ketersediaan 2P!.

    Tabel '.1

    !ata Ketersediaan 2P!

    6o 2P! Jumlah

    ) 0elm Keselamatan @ buah

    ' 3ompi Keselamatan >( buah

    10

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    11/23

    * Sepatu Keselamatan 9( pasang

    1 Kacamata ( buah

    Pelindung Telinga *( pasang

    Tabel '.

    !ata Pendidikan Karyawan

    6o Pendidikan Jumlah

    ) SMP *( orang

    ' SM27SMK ( orang

    * S) ) orang

    1 S' orang

    Tabel '.8!ata -sia Karyawan

    6o -sia Jumlah

    ) '(%*( Tahun *( orang

    ' *(%1( Tahun '( orang

    * 1(%( Tahun 1( orang

    1 (%8( Tahun )( orang

    Tabel '.>

    !ata Statistik Kecelakaan '()*%'()6o Tanggal :idera

    3ingan

    :idera

    &erat

    Meninggal

    !unia

    Keterangan Korban

    ) )( $ebruari

    '()*

    ) ) % ) pengemudi dan )

    pengemudilulusan SM2

    ' '( 2pril

    '()*

    ) % % ) Pengemudi lulusan

    SM2

    * ) 5ktober

    '()*

    ' ) % ' penumpang lulusan

    SMP, ) pengemudi

    lulusan SM21 Januari

    '()1

    ) % % ) Pengemudi lulusan

    SMP

    )@ 2pril

    '()1

    ' % ) Pengemudi lulusan

    SMP dan ) Pengemudi

    lulusan SM2

    8 9 Mei '()1 ) % % ) Pengemudi lulusan

    SMP

    > )( Juli '()1 ) % % ) Engineer lulusan S)

    @ ) 5ktober

    '()1

    ' % % ) Pengemudi, )

    Penumpang

    11

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    12/23

    9 '( Januari

    '()

    ' % % ' Pengemudi lulusan

    SM2

    )( * Juni '() ) % % ) Pengemudi lulusan

    SM2

    2.3. Pr(seur Mena#atkan Data

    !ata primer berupa data kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman yaitu dengan

    melakukan pengamatan langsung dilapangan, khususnya pada areal penambangan

    dan #alan angkut. !ata alasan karyawan mengabaikan alat pelindung diri didapat

    dengan bertanya langsung kepada karyawan. -ntuk data sekunder didapat dari

    karyawan bagian K* dan 2dministrasi.

    2.!. Peng(lahan Data

    !ari data primer yang didapat, diketahui kecelakaan ker#a yang ter#adi pada PT.

    Sumber Mitra Jaya disebabkan langsung oleh kondisi tidak aman dan tindakan

    tidak aman.Pada kondisi tidak aman yaitu tidak terdapatnya rambu%rambu lalu

    lintas di #alan tambang meliputi rambu%rambu batas kecepatan, #arak aman konoi

    kendaraan, cermin pada #alan dengan tikungan ta#am, dan tanda kenakan sabuk

    pengaman bagi operator dan pengemudi. Selain itu #uga terdpat ruas #alan yang

    tidak memenuhi lebar #alan minimum yang dapat dihitung dengan lebar kendaraan

    terbesar, sehingga mengakibatkan ter#adi kecelakaan.

    Tabel '.@

    Kecelakaan Saat Penelitian

    Jumlah Kecelakaan

    Tindakan Tidak 2man ) kali

    Kondisi Tidak 2man ' Kali

    Tabel '.9Tipe =nsiden, Penyebab dan Solusi

    6

    o

    Tanggal Tipe =nsiden Penyebab Solusi

    ) )( $ebruari

    '()*

    unsafe act Mengemudi

    melebihi batas

    kecepatan dan

    tidak

    menggunakan

    sabuk keselamatan

    Memberikan sanksi

    dan safety talk

    sebelum beker#a

    ' '( 2pril '()* unsafe act Menggunakan Memberikan sanksi

    12

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    13/23

    0andphone saat

    mengemudi

    dan safety talk

    sebelum beker#a

    * ) 5ktober

    '()*

    unsafe act Mengemudi

    melebihi batas

    kecepatan, tidak

    menggunakan

    sabuk

    keselamatan, tidak

    menggunakan

    2P! dengan

    lengkap

    Memberikan sanksi

    dan safety talk

    sebelum beker#a

    1 Januari

    '()1

    unsafe act Menggunakan

    0andphone saat

    mengemudi

    Memberikan sanksi

    dan safety talk

    sebelum beker#a )@ 2pril '()1 unsafe

    condition

    Jalan

    angkutdengan

    lebar tidak sesuai

    standar

    Mengealuasi dan

    memperbaiki dimensi

    #alan angkut

    8 9 Mei '()1 unsafe act Mengemudi

    melebihi batas

    kecepatan

    Memberikan sanksi

    dan pen#elasan lebih

    tentang peraturan

    > )( Juli '()1 unsafe act Tidak

    menggunakan

    helm

    Memberikan sanksi

    dan peringatan

    @ ) 5ktober

    '()1

    unsafe act Mengemudi

    melebihi batas

    kecepatan dan

    tidak

    menggunakan

    sabuk keselamatan

    Memberikan sanksi

    dan safety talk

    sebelum beker#a

    9 '( Januari

    '()

    unsafe

    condition

    Tidak terdapat

    cermin pada

    tikungan ta#amdi#alan tambang

    Pemasangan cermin

    )( * Juni '() unsafe act Mengantuk saat

    mengemudi

    Memberikan sanksi

    dan safety talk

    sebelum beker#a

    !apat diketahui selama penelitian kecelakaan ter#adi akibat kondisi tidak aman

    dan tindakan tidak aman, sama halnya dengan data sekunder dari tahun '()* %

    pertengahan '(), namun tindakan tidak aman lebih banyak menyebabkan

    kecelakaan.

    13

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    14/23

    Tindakan Tidak Aman

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Kecelakaan Saat

    Penelitian

    Column1

    Jumlah Kecelakaan

    Aambar '.)

    Ara"ik !ata Kecelakaan Saat Penelitian dan !ata Sekunder

    Statistik kecelakaan tambang yang ter#adi pada tahun '()*%'() adalah sebagai

    berikut4

    Jumlah #am ker#a per hari 4 '( #am

    Jumlah #am ker#a setahun 4 ** hari

    Jumlah tenaga ker#a 4 )(( orang

    Jumlah #am ker#a per tahun dari tahun '((*%'() ; '( #am 7 hari ? ** hari ? )((

    ; 8>(.((( #am6ilai $reBuency 3ate $3/ menunukkan kekerapan kecelakaan, yaitu pada setiap

    ).(((.((( #am ker#a terdapat #umlah kecelakaan sebesar nilai $3.

    2ngka kekerapan kecelakaan 7 $reBuency 3ate $3/ tahun '()*

    $3 ; Jumlah Kecelakaan ? ).(((.(((

    Jumlah #am ker#a

    ; * ? ).(((.(((

    8>(.(((

    ; 1,1>

    2ngka kekerapan kecelakaan 7 $reBuency 3ate $3/ tahun '()1

    $3 ; Jumlah Kecelakaan ? ).(((.(((

    Jumlah #am ker#a

    ; ? ).(((.(((

    8>(.(((

    ; >,18

    14

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    15/23

    2ngka kekerapan kecelakaan 7 $reBuency 3ate $3/ tahun '()

    $3 ; Jumlah Kecelakaan ? ).(((.(((

    Jumlah #am ker#a

    ; ' ? ).(((.(((

    8>(.(((

    ; ',9@

    6ilai Severity Rate (SR)menun#ukkan bahwa dalam perusahaan tersebut dalam

    waktu ).(((.((( #am waktu produkti" terdapat hari hilang sebesar nilai S3.

    2ngka keparahan kecelakaan 7 Seerity 3ate S3/ tahun '()*

    S3 ; Jumlah hari hilang ? ).(((.(((

    Jumlah #am ker#a

    ; @ ? ).(((.(((

    8>(.(((

    ; )).91

    2ngka keparahan kecelakaan 7 Seerity 3ate S3/ tahun '()1

    S3 ; Jumlah hari hilang ? ).(((.(((

    Jumlah #am ker#a

    ; > ? ).(((.(((

    8>(.(((

    ; )(.11

    2ngka keparahan kecelakaan 7 Seerity 3ate S3/ tahun '()

    S3 ; Jumlah hari hilang ? ).(((.(((

    Jumlah #am ker#a

    ; * ? ).(((.(((

    8>(.(((; 1.1*

    2.". Analss Data

    !ari data yang didapat persentase penyebab kecelakaan dapat dilihat pada tabel

    berikut4

    Tabel '.)( Persentase Penyebab Kecelakaan

    6o Penyebab Kecelakaan Jumlah Kecelakaan Persentase

    ) Kondisi Tidak 2man ' '(C

    15

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    16/23

    ' Tindakan Tidak 2man @ @(C

    Jumlah )( )((C

    Tabel '.)) PerbandinganFrequency Ratedan Severity Rate

    6o TahunFrequency Rate

    (FR)Severity Rate (SR)

    ) '()* 1,1> )),91

    ' '()1 >,19 )(,11

    * '() ',9@ 1,1*

    2013 2014 2015

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    Freuenc! "ate #F"$ Column1

    Tahun

    Angka FR / SR

    Aambar '.'

    Ara"ik perbandingan $3 dan S3

    !apat dilihat pada gambar '.' dengan meningkatnya kekerapan kecelakaan ker#a,

    maka meningkat pula keparahan kecelakaan. 0al ini dikarenakan semakin banyak

    kecelakaan, maka semakin banyak pula hari hilangnya. 6amun hal ini #uga

    tergantung pada kebi#akan perusahaan dan tingkat cidera karyawan yang

    mengalami kecelakaan. !engan melihat pada data kecelakaan yang ada pada

    Tabel '.>, maka dapat dilihat penyebab tingginya angka kekerapan kecelakaan

    dan angka keparahan kecelakaan tersebut.

    a. Pada tahun '()*, didapatkan Frequency Rate sebesar 1,1>. 2ngka ini

    menun#ukkan dalam setiap ).(((.((( #am ker#a, terdapat 1,1> korban

    kecelakaan. 2ngka didapatkan dari * kecelakaan yang ter#adi pada tahun '()*

    16

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    17/23

    karena unsafe act. Penyebab unsafe act yaitu karena ada pengemudi yang

    melebihi batas kecepatan dengan menyepelekan rambu%rambu serta tidak

    menggunakan 2P! secara lengkap. -ntuk mengatasinya, maka perusahaan

    wa#ib memberikan sanksi yang tegas terhadap siapapun yang melanggar

    rambu%rambu, seperti pemotongan ga#i hingga pemecatan serta selalu

    memberikansafety talksebelum beker#a untuk kedepannya. Pada tahun '()*

    didapatkan Severity Rate sebesar )),91 karena dari insiden%insiden tersebut

    menyebabkan hilangnya hari ker#a sebanyak @ hari. 2ngka ini menun#ukkan

    dalam setiap ).(((.((( #am ker#a, terdapat )),91 hari hilang.

    b. Pada tahun '()1, didapatkan Frequency Rate sebesar >,19. 2ngka ini

    menun#ukkan dalam setiap ).(((.((( #am ker#a, terdapat >,19 korban

    kecelakaan. 2ngka didapatkan dari kecelakaan yang ter#adi pada tahun '()*

    karena unsafe act danunsafe condition. Penyebab unsafe act yaitu karena ada

    pengemudi yang melebihi batas kecepatan dengan menyepelekan rambu%

    rambu, menggunakan handphone saat mengemudi, dan tidak menggunakan

    helm keselamtana. -ntuk mengatasinya, maka perusahaan wa#ib memberikan

    sanksi yang tegas terhadap siapapun yang melanggar rambu%rambu, seperti

    pemotongan ga#i hingga pemecatan serta selalu memberikan safety talk

    sebelum beker#a untuk kedepannya. Penyebab unsafe condition adalah #alan

    angkut yang lebarnya tidak sesuai standar. -ntuk mengatasinya harus

    melakukan ealuasi dengan menghitung ulang dimensi lebar #alan dan

    melakukan perbaikan. Pada tahun '()1 didapatkan Severity Rate sebesar )(,11

    karena dari insiden%insiden tersebut menyebabkan hilangnya hari ker#a

    sebanyak > hari. 2ngka ini menun#ukkan dalam setiap ).(((.((( #am ker#a,

    terdapat )(,11 hari hilang.c. Pada tahun '(), didapatkan Frequency Rate sebesar ',9@. 2ngka ini

    menun#ukkan dalam setiap ).(((.((( #am ker#a, terdapat ',9@ korban

    kecelakaan. 2ngka didapatkan dari ' kecelakaan yang ter#adi pada tahun '()

    karena unsafe act danunsafe condition. Penyebab unsafe act yaitu karena ada

    pengemudi yang mengantuk saat beker#a. -ntuk mengatasinya, maka

    perusahaan wa#ib memberikan sanksi bagi tindakan yang dapat membahayakan

    diri dan orang lain tersebut, serta melakukan safety talk sebelum beker#a.

    17

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    18/23

    Penyebab unsafe condition adalah tidak terdapatnya cermin pada tikungan

    ta#am di #alan angkut tambang sehingga ter#adi kecelakaan. -ntuk

    mengatasinya harus memasang cermin pada lokasi%lokasi tidak aman terutama

    pada tikungan ta#am. Pada tahun '() didapatkan Severity Rate sebesar 1,1*

    karena dari insiden%insiden tersebut menyebabkan hilangnya hari ker#a

    sebanyak * hari. 2ngka ini menun#ukkan dalam setiap ).(((.((( #am ker#a,

    terdapat )1,1* hari hilang.

    2.$. Hasl Peneltan

    0asil yang didapat dari penelitian ini adalah4

    ). !alam pelaksanaan kegiatan di PT. Sumber Mitra Jaya masih banyak terdapat

    tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman yang berpotensi menyebabkan

    ter#adinya kecelakaan.

    '. Persentase kecelakaan untuk tindakan tidak aman unsafe act/ adalah @( C dan

    untuk kondisi tidak aman unsafe condition/ adalah '( C.

    *. 6ilai kekerapan kecelakaan7Frequency Rate $3/ pada tahun '()*%'() masih

    tinggi dan nilainya berturut%turut adalah 1,1> D >,19 D ',9@

    1. 6ilai keparahan kecelakaan7Severity Rate (SR/ pada tahun '()*%'() nilainya

    berturut%turut adalah )),91 D )(,11 D 1,1*

    . Pada saat melakukan penelitian, dilakukan pengamatan dilapangan dan

    diketahui ter#adinya * kali kecelakaan dengan) kali diakibatkan oleh tindakan

    tidak aman dan ' kali oleh kondisi tidak aman.

    8. Kecelakaan #uga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan yang dapat dilihat

    pada data statistik kecelakaan yang mendominasi kecelakaan adalah lulusan

    SM2.

    >. Masih kurangnya kesadaran karyawan untuk mematuhi peraturan yang ada

    serta minimnya kesadaran untuk menggunakan 2P!

    @. Kecelakaan #uga dipengaruhi oleh kondisi tidak aman pada #alan angkut

    tambang berupa kurang tersedianya rambu%rambu dan dimensi #alan yang tidak

    tepat.

    18

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    19/23

    9. -paya penanggulangan "aktor personal yang berpengaruh terhadap

    produkti"itas dan kiner#a karyawan antara lain 4

    a. Peningkatan program mana#emen kelelahan dengan mengidenti"ikasi

    sumber yang menyebabkan kelelahan.

    b. Peningkatan ketrampilan karyawan baik dalam bidang ker#anya maupun

    dalam bidang keselamatan ker#a.

    19

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    20/23

    BAB I

    DATAR PUTA+A

    3epublik =ndonesia. )99. Kepmen 6o..K7'87M.PE7)99. Jakarta4 Menteri

    Pertambangan dan Energi.

    3epublik =ndonesia. '((). Standar 6asional =ndonesia !epartemen Tenaga Ker#a

    3=. Jakarta4 !epartemen Tenaga Ker#a

    20

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    21/23

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    22/23

    Lampiran 2

    Menentukan 0ari hilang dengan S6= !epartemen Tenaga Ker#a 3= '(()

    22

  • 7/25/2019 BAB MPPI-2

    23/23

    23