bab i.mat iha yulia

141
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang memiliki tujuan tertentu, seperti yang tercantum dalam KTSP, bahwa “tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berpikir secara logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mampu bekerja sama. Hudoyo (dalam Nengsih, 2006:24) mengatakan: “Pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan kepada Peserta didik untuk membentuk konsep- konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui intinalisasi, sehingga konsep atau prinsip itu terbangun” Berdasarkan tujuan serta pengertian tersebut di atas, guru harus selalu berusaha untuk dapat meningkatkan motivasi Peserta didik untuk belajar matematika, karena pada umumnya pelajaran matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, 1

Upload: kaista-glow

Post on 14-Dec-2015

265 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I.MAT  iha yulia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang

memiliki tujuan tertentu, seperti yang tercantum dalam KTSP, bahwa “tujuan

pembelajaran matematika adalah melatih cara berpikir secara logis, analitis,

sistematis, kritis, dan kreatif, serta mampu bekerja sama. Hudoyo (dalam Nengsih,

2006:24) mengatakan: “Pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan

kepada Peserta didik untuk membentuk konsep-konsep atau prinsip-prinsip

matematika dengan kemampuan sendiri melalui intinalisasi, sehingga konsep atau

prinsip itu terbangun”

Berdasarkan tujuan serta pengertian tersebut di atas, guru harus selalu

berusaha untuk dapat meningkatkan motivasi Peserta didik untuk belajar

matematika, karena pada umumnya pelajaran matematika sering dianggap sebagai

pelajaran yang membosankan, menegangkan, dan menakutkan sehingga guru

ataupun Peserta didik merasa menanggung beban yang sangat berat untuk

mempelajarinya. Peserta didik merasa enggan, bosan, malas, jenuh bahkan takut

bila mulai belajar matematika terutama untuk menghafal rumus-rumus. Guru

kebanyakan merasa berhasil dalam mengajarkan rumus-rumus apabila semua

Peserta didiknya telah hafal rumus-rumus tersebut tanpa memperhatikan apakah

Peserta didiknya dapat memahami rumus tersebut. Padahal pembelajaran akan

1

Page 2: BAB I.MAT  iha yulia

lebih bermakna dan bertahan lama apabila dapat memahami apa yang

dipelajarinya.

Untuk itu perlu adanya perubahan dalam proses belajar mengajar, seperti

yang diungkapkan oleh Suryosubroto ( Sofiraeni, 2004:1) bahwa : Salah satu

upaya meningkatkan mutu pendidikan ialah dengan cara melalui perbaikan proses

belajar mengajar, yang di dalamnya mengandung serangkaian perbuatan guru dan

Peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan.

Sehubungan dengan hal itu, dalam proses belajar mengajar diperlukan

suatu metode pembelajaran yang benar-benar dapat mengaktifkan Peserta didik

untuk menggali pengetahuannya sendiri dengan cara memahami sampai mencapai

kompetensi tertentu yang diharapkan sehingga proses pembelajaran dirasakan

menjadi bermakna bagi Peserta didik. Kemampuan guru dalam memilih dan

menggunakan metode pembelajaran yang tepat, merupakan hal yang sangat

penting dan tidak dapat diabaikan karena sangat menentukan pada keberhasilan

dan kelancaran proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Gunawan

(1998:17) yang menyatakan : Metode yang digunakan guru dalam interaksi

belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan

kelancaran proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, metode mengajar yang

digunakan hendaknya disesuaikan dengan keperluan dan situasi yang sedang

berlangsung.

Selain itu menurut A Muthalis (dalam Sofiraeni,2004: 4),“metode

pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian yang digunakan guru dalam

2

Page 3: BAB I.MAT  iha yulia

proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran”. Untuk itu dalam

menggunakan metode, guru harus mampu memahami karakeristik metode karena

tidak ada metode yang paling baik atau paling buruk. Semua metode memiliki

kelebihan dan kelemahan masing-masing. Diantara metode yang digunakan

adalah metode penemuan.

Metode penemuan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan

dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, karena metode penemuan

dapat mendorong Peserta didik untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, juga proses belajar menjadi

lebih merangsang Peserta didik. Menurut Ruseffendi (1991 : 329) metode

penemuan adalah : Metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa,

sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui itu

tidak melalui pemberitahuan, sebagaian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

Penemuan ini mungkin hanya sebagian saja sebab sebagian lagi mungkin

diberitahu gurunya. Jadi dalam metode penemuan guru hanya membimbing dalam

proses pembelajaran.

Dengan mengunakan metode penemuan Peserta didik akan terlibat

langsung dalam pembelajaran sehingga dapat menemukan jawaban dari apa yang

ingin diketahuinya. Penggunaan metode penemuan akan mendukung berlakunya

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ruang lingkup mata

pelajaran matematika kelas IV SD, yaitu :

1. Operasi Hitung Bilangan

3

Page 4: BAB I.MAT  iha yulia

2. Kelipatan dan Faktor Bilangan

3. Bilangan Bulat

4. Pengukuran

5. Segitiga dan Jajargenjang

6. Bilangan Bulat

7. Bilangan Pecahan

8. Bilangan Romawi

9. Bangun Ruang dan Bangun Datar

Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran awal tentang faktor dan

kelipatan di kelas IV SDN I Pagerageung kurang dipahami Peserta didik karena

kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru. Dalam

pembelajarannya guru tidak menjelaskan apa itu faktor, dan kelipatan) sehingga

Peserta didik tidak dapat memahami materi tersebut. Dengan tidak dipahaminya

faktor dan kelipatan tersebut, maka keterampilan Peserta didik dalam menghitung

faktor danmkelipatan menjadi rendah. Ketika menghadapi soal tentang faktor dan

kelipatan, Peserta didik kelihatan bingung karena tidak tahu maksud mempelajari

faktor dan kelipatan tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

perbaikan pembelajaran dengan penelitian tentang pembelajaran faktor dan

kelipatan dengan mengunakan metode penemuan. Penulis mengunakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas IV semester I Sekolah Dasar

Negeri I Pagerageung Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, tahun

pelajaran 2008/2009 dengan judul Penggunaan Metode Penemuan Terbimbing

4

Page 5: BAB I.MAT  iha yulia

Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Peserta Didik Tentang Faktor dan

Kelipatan (PTK pada Pembelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 1

Pagerageung Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya).

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi masalah

penyebab rendahnya pemahaman Peserta didik terhadap konsep pembelajaran

Faktor dan Kelipatan adalah :

a. Perencanaan pembelajaran yang dirancang tidak mempertimbangkan dan

memperhatikan tuntunan kebutuhan Peserta didik, perkembangan kognitif

dan emosional Peserta didik serta hakikat pengajaran matematika.

b. Pelaksanaan pembelajaran berpusat pada guru, aktivitas dan kreativitas Peserta

didik dalam pembelajaran kurang.

c. Metode yang digunakan kurang tepat, cenderung monoton serta lebih sering

guru mengunakan metode ceramah.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara umum permasalahan

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penggunaan metode penemuan pada

pembelajaran memahami faktor dan kelipatan di kelas IV SDN I Pagerageung

Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya?”

Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, masalah diperinci

sebagai berikut :

5

Page 6: BAB I.MAT  iha yulia

1. Bagaimana rencana pembelajaran dalam penggunaan metode penemuan

untuk meningkatkan pemahaman Peserta didik terhadap konsep faktor dan

kelipatan di kelas IV SDN I Pagerageung Kecamatan Pagerageung

Kabupaten Tasikmalaya?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode penemuan untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep faktor dan kelipatan

di kelas IV SDN I Pagerageung Kecamatan Pagerageung Kabupaten

Tasikmalaya?

3. Bagaimanakah kemampuan peserta didik memahami faktor dan kelipatan

melalui pembelajaran penerapan metode penemuan di kelas IV SDN I

Pagerageung Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian bertujuan memperoleh data secara akurat tentang

pelaksanaan pengunaan metode penemuan dalam pembelajaran faktor dan

kelipatan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

Secara khusus tujuan penelitian dimaksud untuk :

1. Meningkatakan kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran penggunaan

metode penemuan untuk meningkatkan pemahaman Peserta didik tentang

Konsep Faktor dan Kelipatan di kelas V SDN I Pagerageung Kecamatan

Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

2. Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran pengunaan metode penemuan

dalam meningkatkan pemahaman Peserta didik tentang Konsep Faktor dan

6

Page 7: BAB I.MAT  iha yulia

Kelipatan di kelas V SDN I Pagerageung Kecamatan Pagerageung

Kabupaten Tasikmalaya

3. Mengetahui kemampuan peserta didik untuk memahami faktor dan kelipatan

melalui pembelajaran penggunaan metode penemuan di kelas IV SDN I

Pagerageung Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya

D. Manfaat Hasil Penelitian

Ada tiga manfaat yang diambil dari penelitian ini, yaitu :

a. Manfaat bagi Peserta didik

1) Melatih Peserta didik agar terbiasa melakuan kegiatan dengan menemukan

sesuatu yang berguna untuk memecahkan masalah.

2) Melatih Peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam

penyelesaian masalah yang dihadapi.

3) Dapat meningkatkan hasil belajar Peserta didik pada Konsep Faktor dan

Kelipatan.

b. Manfaat bagi Guru

1) Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyususn Rencana Persiapan

Pembelajaran yang baik dan tepat dengan mengunakan metode penemuan.

2) Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam memilih dan mengunakan

metode pembelajaran.

3) Memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.

4) Mengembangkan profesionalisme guru.

c. Manfaat Kelembagaan

7

Page 8: BAB I.MAT  iha yulia

Penelitian ini dapat mengembangkan fungsi lembaga sekolah sebagai

lembaga pendidikan dan pengajaran serta sebagai lembaga untuk kegiatan

penelitian di Sekolah Dasar.

E. Anggapan Dasar

Menurut Engkoswara, dkk (1995 : 82 ) “ Anggapan dasar merupakan suatu

kebenaran yang sudah diterima umum dan tidak memerlukan pengujian lagi”.

Anggapan dasar yang dijadikan titik tolak dalam kegiatan penelitian ini adalah :

a. Penggunaan metode yang tepat dapat menentukan keberhasilan dan

kelancaran pembelajaran.

b. Metode penemuan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan

untuk meningkatkan pemahaman Peserta didik dalam pembelajaran

matematika di SD.

c. Metode penemuan dalam pembelajaran lebih mengutamakan proses dari

pada hasil belajar dan lebih menekankan pada pemberian pengalaman

langsung sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi Peserta didik.

F. Hipotesis Tindakan

Bertitik tolak dari rumusan masalah dan anggapan dasar, maka hipotesis

penelitian yang dapat diajukan adalah apabila guru dapat merancang,

melaksanakan dan mengevaluasi penggunaan metode penemuan dalam

pembelajaran faktor dan kelipatan, maka pemahaman Peserta didik kelas IV SDN

I Pagerageung terhadap Faktor dan kelipatan akan meningkat.

G. Definisi Operasional

8

Page 9: BAB I.MAT  iha yulia

Agar tidak timbul berbagai penafsiran, maka istilah yang terdapat pada

judul penelitian didefinisikan sebagai berikut :

1. Metode Penemuan adalah metode mengajar yang merupakan penemuan yang

dilakukan oleh Peserta didik dengan bimbingan guru. Menurut Suherman dkk

(2001:178) bahwa : Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan

penemuan yang dilakukan oleh Peserta didik, dalam belajarnya ini

menemukan sendiri sesuatu hal yang baru. Ini tidak berarti hal yang

ditemukannya itu benar-benar baru sebab sudah diketahui orang lain.

2. Pembelajaran Faktor dan Kelipatan adalah kegiatan belajar mengajar yang

didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan Peserta didik atau Peserta

didik dengan Peserta didik tentang faktor dan kelipatan, mulai dari mengenal

faktor, faktor persekutuan, faktor persekutuan terbesar, kelipatan, dan

kelipatan persekutuan terkescil .

3. Meningkatkan Pemahaman Peserta didik adalah upaya yang dilakukan

untuk merubah hasil pembelajaran tentang faktor dan kelipatan menjadi lebih

baik sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Kata pemahaman menurut Bloom (Surya (1978:75), kesanggupan memahami

setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan hapalan, Namun tidak berarti

bahwa pengetahuan hapalan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk dapat

memahami perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.

9

Page 10: BAB I.MAT  iha yulia

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

1. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang

abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya, yang artinya belajar

matematika adalah belajar konsep, mulai dari yang sederhana sampai yang

kompleks. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Disdik Kabupaten

Tsm 2006: 29) pengertian matematika adalah :

Suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui

proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat

logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar

konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

Pada umumnya orang menyatakan, bahwa pelajaran matematika

merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan. Namun matematika merupakan

pelajaran yang tidak dapat dihindari, matematika akan tetap ada dan selalu

diperlukan dalam kehidupan. Guru memiliki peran yang sangat penting untuk

membuka kesadaran dan pemahaman Peserta didikakan pentingnya matematika

dalam kehidupan sehari-hari.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

memungkinkan melimpahnya informasi yang diterima. Untuk itu diperlukan

kemampuan untuk memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi yang

10

Page 11: BAB I.MAT  iha yulia

diterima. Kemampuan ini memerlukan pemikiran, antara lain berpikir sistematis,

logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika sesuai

dengan fungsi matematika dalam KTSP ( Disdik Kab Tsm 2006: 29) yang

menyatakan bahwa :

Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar

melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat

pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat

komunikasi melalui simbol, table, grafik, diagram, dan media lain dalam

menjelaskan gagasan.

Seperti yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, tujuan

pembelajaran matematika berdasarkan KTSP untuk SD kelas IV (Disdik

Kabupaten Tsm 2006: 29) adalah “melatih cara berpikir secara sistematis, logis,

kritis, kretif, dan konsisten”, ini berarti merupakan salah satu kemampuan berpikir

yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Selain pengertian,

tujuan dan fungsi matematika di Sekolah Dasar, guru juga perlu mengetahui ruang

lingkup dan rambu-rambu pembelajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai

acuan dalam menyusun rencana persiapan pembelajaran matematika.

2. Ruang Lingkup dan Rambu-rambu Pembelajaran Matematika

Ruang lingkup pembelajaran matematika menurut Depdiknas (2004:19),

“Standar Kompetensi matematika merupakan kompetensi matematika yang

dibakukan dan harus dicapai oleh Peserta didikpada akhir priode pembelajaran.”

Dalam KTSP 2006 standar kompetensi ini terdiri dari bilangan, geometri,

pengolahan data.

11

Page 12: BAB I.MAT  iha yulia

Kemahiran atau kecakapan matematika mulai dari SD MI sampai SMA

dan MA menurut Depdiknas (2004:20) adalah sebagai berikut:

1. menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari,

menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau

algoritma, secara luwes, akurat, efesien, dan tepat, dalam pemecahan

masalah.

2. memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol,

tabel, grafik, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau

masalah

3. menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

4. menunjukkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan),

menafsirkan, dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan

masalah

5. memiliki sikap menghargai kegunaan metematika dalam kehidupan.

Kemahiran matematika merupakan kecakapan matematika yang perlu

dimiliki siswa. Pembelajarannya diintregrasikan dalam materi matematika, yaitu

Bilangan, Pengukuran, dan Geometri, Peluang dan statistika, Trigonometri,

Aljabar, dan Kalkulus, untuk Standar Kompetensi tingkat SD dan MI yaitu

Bilangan, Geometri dan Pengukuran, serta Pengolahan Data.

Pembelajaran matematika memiliki rambu-rambu yang harus diperhatikan

supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam KTSP rambu-rambu

12

Page 13: BAB I.MAT  iha yulia

pembelajaran matematika untuk kelas IV SD terdiri dari beberapa hal dan yang

perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya yaitu; 1)

Mengkondisikan Peserta didikuntuk menemukan kembali rumus, konsep, atau

prinsip matematika melalui bimbingan guru agar Peserta didikterbiasa melakukan

penyelidikan dan menemukan sesuatu. 2) Fokus dalam pembelajaran matematika

adalah pendekatan pemecahan masalah . 3) Keterampilan yang dapat

meningkatkan kemampuan memecahkan masalah yaitu memahami soal, memilih

pendekatan atau strategi pemecahan, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi. 4) Guru dalam setiap pembelajarannya harus dapat menguasai materi. 5)

Guru dalam setiap memulai pembelajarannya harus sesuai dengan situasi.

Dalam setiap pembelajaran, untuk mengetahui tingkat keberhasilan Peserta

didikguru hendaknya melakukan penilaian. Ada beberapa hal yang perlu

diperthatikan untuk menilai kemampuan Peserta didikdalam pembelajaran

matematika sesuai dengan rambu-rambu KTSP, yaitu kemampuan pemahaman

konsep siswa, dalam hal ini Peserta didikharus mampu mendefinisikan konsep,

mengidentifikasi dan memberi contoh. Kemampuan Peserta didikdalam

mengenali proses menghitung yang benar dan tidak benar. Kemampuan dalam

menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis dan

mendemontrasikannya. Kemampuan Peserta didikdalam memberikan alasan

induktif dan deduktif sederhana. Kemampuan Peserta didikdalam memahami

masalah, memilih strategi penyelesaian masalah.

13

Page 14: BAB I.MAT  iha yulia

3. Program Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Program pembelajaran adalah suatu rencana yang harus dipersiapkan oleh

guru agar pembelajaran tersusun secara epektif, sedangkan menurut Sudirman dkk

(1987: 420) adalah :suatu rencana, rancangan, atau kerangka pengajaran yang

akan disampaikan kepada Peserta didikdalam situasi interaksi belajar mengajar di

kelas.” Dengan demikian program pembelajaran erat kaitannya dengan berbagai

komponen dalam pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, proses belajar

mengajar, alokasi waktu dan evaluasi hasil belajar. Menurut Sudirman dkk (1987:

421), program pembelajaran mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi sebagai

perencanaan dan fungsi sebagai pelaksanaan proses belajar mengajar.

Fungsi sebagai perencanaan maksudnya supaya program pembelajaran

dapat menjadikan guru lebih siap dalam mengajar dengan perencanaan yang

matang. Guru dituntut untuk dapat mempersiapkan atau membuat perencanaan

pengajaran dengan mempertimbangkan dan memperhatikan kebutuhan Peserta

didikserta perkembangan intelektual dan emosinya. Fungsi sebagai pelaksana

proses belajar mengajar karena program pembelajaran disusun secara sistematis

dengan beberapa kemungkinan penyesuaian pada situasi belajar mengajar sesuai

dengan rencana. Bentuk program pembelajaran terdiri dari program semester,

silabus dan rencana persiapan pembelajaran.

a. Program Semester

Program semester merupakan rancangan pembelajaran untuk sejumlah

Kompetisi Dasar dalam setiap semester. Program pembelajaran untuk semester II

14

Page 15: BAB I.MAT  iha yulia

kelas V SD tentang geometri dan pengukuran terdiri dari lima Kompetensi Dasar

1) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar, 2) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang, 3) Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana, 4)

Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri, dan 5) Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang. Untuk materi tentang

Faktor dan Kelipatanterdapat pada kompetensi dasar yang pertama dengan

indikator atau hasil belajar menghitung Faktor dan Kelipatandan layang-layang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1.

Program Pembelajaran Matematika Semester II kelas V

Tahun Pelajaran 2008/2009

Standar

KompetensiKompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

2. Memahami Dan

Menggunakan

Faktor Dan

Kelipatan Dalam

Pemecahan Masalah

2.1 Mendesk

ripsikan konsep

faktor dan kelipatan

o Mencari

menemuka

n kelipatan

dan faktor

suatu

bilangan

Kelipatan dan

Faktor

o Kelipatan

suatu bilagan

o Faktor suatu

bilangan

15

Page 16: BAB I.MAT  iha yulia

b. Silabus Pembelajaran

Menurut Susi dan Husein (2004: 2), “silabus merupakan perangkat

rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta penilaiannya.” Berdasarkan

pendapat tersebut silabus akan bermanfaat sebagai pedoman pengembangan

pembelajaran lebih lanjut, seperti penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan

kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian.

Dalam pengembangan silabus menurut Susi dan Husein (2004: 5) ada

beberapa prinsip yang mendasarinya, yaitu:

1. Ilmiah, silabus berisikan garis-garis besar atau materi pelajaran yang

akan dipelajari siswa, maka materi keilmuan yang disajikan oleh

silabus harus benar.

2. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa, cakupan,

kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam

silabus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

3. Sistematis, konsistensi dan kecukupan, relevansi berarti ada

keterkaitan, konsistensi berarti taat azas dan kecukupan berarti cukup

atau memadai.

Beberapa komponen silabus menurut Susi dan Husein (2004: 3), yaitu :

1) Identitas mata pelajaran, dalam hal ini harus dituliskan dengan jelas nama

mata pelajaran, jenjang sekolah, kelas dan semester.

2) Standar Kompetensi, adalah pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan

dan sikap yang harus dikuasai Peserta didikserta tingkat penguasaan yang

diharapkan dapat dicapai dalam mempelajarai suatu mata pelajaran.

16

Page 17: BAB I.MAT  iha yulia

3) Kompetensi Dasar, merupakan penjabaran dari standar kompetensi yang

meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai

dan dapat diperagakan oleh siswa.

4) Hasil belajar, adalah pernyataan tentang peragaan kemampuan Peserta

didikyang merupakan pencapaian kompetensi dasar.

5) Indikator, merupakan tolok ukur bahwa Peserta didiktelah dapat menguasai

kompetensi yang diharapkan.

6) Materi pokok, adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari Peserta

didiksebagai sarana pencapaian kompetensi dasar.

7) Pengalaman belajar, adalah kegiatan belajar yang menunjukkan aktivitas

belajar yang dilakukan Peserta didikdalam rangka mencapai kompetensi dasar.

8) Alokasi waktu, adalah perkiraan waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu

kompetensi dasar, diperhitungkan berdasarkan analisis terhadap banyaknya

cakupan, kesulitan, frekuensi penggunaan dan pentingnya materi tersebut.

9) Penilaian yang tercantum dalam silabus terdiri dari jenis tagihan dan bentuk

tagihan. Jenis tagihan adalah semua jenis tugas Peserta didikyang

dipertimbangkan dalam penilaian, terdiri dari: kuis, pertanyaan lisan, ulangan

harian, tugas individu, tugas kelompok, dan ulangan semerter. Bentuk tagihan

adalah bentuk soal yang digunakan, terdiri dari: tes objektif, uraian singkat, tes

unjuk kerja, dan portofolio.

10) Sumber bahan, adalah rujukan, referensi atau literatur yang digunakan baik

untuk mengembangkan silabus maupun buku yang digunakan oleh guru dalam

mengajar.

17

Page 18: BAB I.MAT  iha yulia

Dengan memperhatikan komponen-komponen dan prinsip-prinsip

pengembangan silabus ini dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan silabus

dalam pembelajaran Faktor dan Kelipatandengan menggunakan metode

penemuan.

c. Rencana Persiapan Pembelajaran

Rencana Persiapan Pembelajaran merupakan pengembangan dari silabus.

Susi dan Husein (2004: 5) secara singkat menjelaskan langkah-langkah

penyusunan rencana pembelajaran, yaitu:

1) Penentuan materi pembelajaran dan uraiannya, materi pembelajaran adalah

bahan ajar minimal yang harus dipelajari Peserta didikuntuk dapat menguasai

suatu kompetensi dasar tertentu.

2) Uraian materi pembelajaran, materi pembelajaran atau materi pokok perlu

dirinci atau diuraikan kemudian diurutkan untuk memudahkan kegiatan

pembelajaran.

3) Pengalaman belajar yang perlu ditulis adalah alternatif kegiatan atau

pengalaman belajar yang unik dan spesifik sesuai dengan rumusan uraian

materinya sehingga menunjang penguasaan kompetensi dasar.

4) Alokasi waktu, merupakan perkiraan berapa lama Peserta didikmempelajari

materi pembelajaran yang telah ditentukan untuk menguasai suatu kompetensi

dasar.

5) Indikator pencapaian, merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang

memuat karakteriksik, ciri-ciri, respon yang harus dilakukan atau ditampilkan

18

Page 19: BAB I.MAT  iha yulia

Peserta didikuntuk menunjukkan bahwa Peserta didiktersebut sudah memiliki

kompetensi dasar tertentu.

6) Penilaian, sitem penilaian dalam KTSP harus dilakukan secara berkelanjutan

dan terintergrasi dengan memperhatikan keutuhan kompetensi yang mencakup

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

7) Sumber bahan, digunakan dalam perencanaan pembelajaran dan penentuan

karakteristik serta cakupan keilmuan.

Dengan memperhatikan komponen-komponen dan prisip serta model

pengembangan rencana persiapan pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai dasar

penyusunan rencana pembelajaran Faktor dan Kelipatandengan menggunakan

metode penemuan.

B. Topik Faktor dan Kelipatan di Kelas IV Sekolah Dasar

1. Pengertian Faktor

Faktor adalah bagian dari suatu bilangan, Menurut pendapat Firmanawaty

(2003: 63 ), “Faktor adalah bagian dari suatu bilangan”. Pendapat ini sejalan

dengan pendapat Tajudin dkk (2005: 86) yang menyatakan bahwa “faktor adalah

bagian dari suatu bagian sedangkan kelipaan adalah penjumlahan berualang

bilangan yang sama.

Materi yang terdapat dalam kurikulum KTSP merupakan suatu keharusan

untuk disampaikan kepada Peserta didiksupaya dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang terdapat dalam indikator hasil belajar. Begitu pula dengan

materi Faktor dan Kelipatanyang harus disampaikan kepada Peserta didiksupaya

tujuan pembelajaran dapat tercapai, sehingga pembelajarannya dapat dikatakan

19

Page 20: BAB I.MAT  iha yulia

berhasil. Materi faktor dan kelipatan terdapat dalam kurikulum KTSP untuk

bilangan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 2.2.

Tabel 2.2.

Materi Faktor dan Kelipatandalam Kurikulum KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok2. Memahami Dan

Menggunakan Faktor Dan

Kelipatan Dalam

Pemecahan Masalah

2.2 Mendesk

ripsikan konsep

faktor dan kelipatan

o Mencari

menemuk

an

kelipatan

dan

faktor

suatu

bilangan

Kelipatan dan

Faktor

o Kelipatan suatu

bilagan

o Faktor suatu

bilangan

C. Metode pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

1. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran

Seorang guru harus dapat memahami kedudukan metode dalam

pembelajaran, karena metode merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar

mengajar. Kedudukan metode dalam belajar mengajar menurut Syaiful dan

Aswan (2002: 82) adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi

pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan, yaitu agar Peserta didiksenang

dan aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga tidak membosankan.

Menurut Sudirman, (Syaiful dan Aswan. 2002: 83) bahwa “motivasi

ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang

dari luar”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa metode memiliki

20

Page 21: BAB I.MAT  iha yulia

fungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan semangat

belajar.

Kedudukan metode sebagai alat untuk mencapai tujuan mengandung

pengertian bahwa dalam menggunakan metode harus sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai. Tujuan akan dicapai apabila metode dapat dimanfaatkan dengan

tepat. Dalam menggunakan metode harus dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar sehingga metode dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2. Pemilihan dan Penentuan Metode

Winarno Surakhmad (Syaiful dan Aswan, 2004: 89) mengatakan bahwa

pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh faktor Peserta didikkarena

adanya perbedaan individual pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis.

Guru harus dapat memanfaatkan perbedaaan tersebut dengan menciptakan

lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu relatif lama supaya tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai.

Faktor tujuan mempengaruhi terhadap pemilihan dan penentuan metode

karena metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan dapat mendukung

tercapainya tujuan tersebut.

Faktor yang ketiga adalah situasi karena dalam kegiatan belajar mengajar

guru akan menghadapi situasi yang berbeda-beda, maka metode yang dipilih harus

sesuai dengan situasi tersebut.

Selain siswa, tujuan dan situasi, faktor fasilitas juga mempengaruhi

terhadap pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas merupakan

21

Page 22: BAB I.MAT  iha yulia

kelengkapan yang dapat menunjang belajar Peserta didikdi sekolah. Lengkap

tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode.

Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan

metode adalah guru. Kepribadian, latar belakang pendidikan dan pengalaman

mengajar merupakan permasalahan guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan

penentuan metode pembelajran.

Menurut Depdikbud (1996: 83) penggunaan metode pada pembelajaran

matematika harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. melibatkan Peserta didikaktif baik secara mental fisik maupun sosial

sehingga diharapkan Peserta didikdapat berpikir logis dan kreatif

sejalan dengan tujuan pengajaran matematika.

2. mampu menggali dan mengembangkan daya imajinasi dan rasa ingin

tahu Peserta didikagar proses belajar lebih bermakna dan hidup.

3. mengoptimalkan interaksi antar semua unsur dalam proses belajar

mengajar.

4. melibatkan semua indra Peserta didiksecara optimal.

5. menggunakan alat yang dapat dimanipulasi Peserta didiksehingga

tercipta lingkungan dan iklim yang menunjang Peserta didikbelajar.

6. memberi kesempatan pada Peserta didikuntuk saling bekerja sama dan

mengungkapkan hasil pengamatan atau perhitungan baik secar lisan

maupun tertulis.

7. menggunakan pendekatan pemecahan masalah, penentuan dan

penyelidikan sehingga akan mengoptimalkan semua indra siswa.

22

Page 23: BAB I.MAT  iha yulia

8. membuat soal untuk latihan dan tugas yang mengarah pada jawaban

yang lebih dari satu dalam rangka penyelidikan dan optimalisasi

interaksi.

Berdasarkan pendapat di atas maka metode penemuan sesuai untuk diterapkan

dalam pembelajaran matematika.

D. Metode Penemuan pada Pembelajaran Matematika Konsep Faktor dan

Kelipatandi Sekolah Dasar

1. Pengertian Metode Penemuan

Menurut Sudirman, dkk ( 1998: 168) bahwa “metode penemuan adalah

cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan Peserta didikdalam proses-

proses mental dalam rangka penemuannya”Dalam hal ini berarti Peserta

didikberperan lebih aktif dalam pembelajaran.

Metode penemuan dalam pembelajaran matematika tidak seluruhnya harus

ditemukan sendiri oleh siswa, guru mempunyai peran untuk membantu Peserta

didikjika mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Sudirman, dkk (2001: 178) bahwa :

Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang

dilakukan oleh siswa. Dalam belajarnya ini menemukan sendiri sesuatu hal yang

baru. Ini tidak berarti hal yang ditemukan itu benar-benar baru sebab sudah

diketahui oleh orang lain.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

penemuan dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan untuk dapat

memahami suatu konsep dalam matematika. Hal ini bukan berarti setiap

23

Page 24: BAB I.MAT  iha yulia

pembelajaran matematika yang disajikan harus menggunakan metode penemuan,

karena tidak selamanya metode penemuan ini cocok untuk diterapkan, tergantung

kepada tujuan yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya, metode penemuan tidak dapat berdiri sendiri tetapi

memerlukan dukungan dari metode lainnya, seperti: metode ceramah, metode

kerja kelompok, metode diskusi, metode tanya jawab, metode demontrasi, dan

sebagainya.

2. Penggunaan Metode Penemuan pada Pembelajaran Matematika Topik

Faktor dan kelipatan di Sekolah Dasar.

Amin (Sudirman dkk, 1988: 172) menguraikan tentang langkah-langkah

penggunaan metode penemuan terbimbing sebagai berikut:

a. Problema untuk masing-masing kegiatan dapat dinyatakan sebagai

pertanyaan atau pernyataan biasa.

b. Konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang harus ditemukan Peserta

didikmelalui kegiatan belajar harus ditulis dengan jelas dan tepat.

c. Alat/bahan harus disediakan sesuai dengan kebutuhan setiap Peserta

didikuntuk melakukan kegiatan.

d. Diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada

Peserta didik(kelas) untuk didiskusikan sebelum para Peserta

didikmelakukan kegiatan penemuan.

e. Kegiatan metode penemuan oleh Peserta didikberupa kegiatan

percobaan/penyelidikan yang dilakukan oleh Peserta didikuntuk

24

Page 25: BAB I.MAT  iha yulia

menemukan konsep-konsep dan atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan

oleh guru.

f. Proses berpikir kritis dan ilmiah menunjukkan tentang proses mental

Peserta didikyang diharapkan selama kegiatan berlangsung.

g. Pertanyaan yang diajukan harus berupa pertanyaan yang mengarah kepada

pengembangan tambahan kegiatan penyelidikan yang dapat dilakukan oleh

siswa.

h. Catatan guru berupa catatan-catatan yang meliputi:

1) Penjelasan tentang hal-hal atau bagian-bagian yang sulit dari kegiatan-

kegiatan /pelajaran.

2) Isi/materi pelajaran yang relevan dengan kegiatan.

3) Faktor-faktor variable yang dapat mempengaruhi hasil-hasilnya

terutama penting sekali apabila kegiatan percobaan/penyelidikan tidak

berjalan (gagal).

Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa untuk menggunakan metode penemuan dalam pembelajaran Faktor dan

Kelipatandiperlukan suatu perencanaan, proses pelaksanaan dan evaluasi hasil

belajar siswa.

Pada tahap pertama yaitu perencanaan terdiri dari beberapa hal yang harus

dilakukan, yaitu:

a) Mempersiapkan silabus, rencana pembelajaran, dengan terlebih dahulu

menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, hasil belajar,

25

Page 26: BAB I.MAT  iha yulia

2. Memahami Dan

Menggunakan

Faktor Dan

Kelipatan Dalam

Pemecahan Masalah

2.3 Mendesk

ripsikan konsep

faktor dan kelipatan

o Mencari

menemuk

an

kelipatan

dan

faktor

suatu

bilangan

Kelipatan dan

Faktor

o Kelipatan suatu

bilagan

o Faktor suatu

bilangan

pembelajaran faktor dan kelipatan di kelas IV semester I terdapat dalam

Bilangan, maka diperoleh :

Standar Kompetensi:

Memahami Dan Menggunakan Faktor Dan Kelipatan Dalam Pemecahan

Masalah.

Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan

Indikator:

Kelipatan dan Faktor ,kelipatan suatu bilagan dan Faktor suatu bilangan

b) Mempersiapkan media dan sumber belajar yang akan digunakan.

c) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa, lembar tes dan lembar pengamatan.

Pada tahap kedua yaitu proses pelaksanaan merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran Faktor dan Kelipatandengan

menggunakan metode penemuan sesuai dengan rencana persiapan pembelajaran

yang telah dibuat dengan menggunakan media dan sumber yang telah

dipersiapkan pada tahap pertama. Pada tahap ini guru memberikan pengalaman

belajar terhadap Peserta didiksecara langsung dan praktis menggunakan metode

26

Page 27: BAB I.MAT  iha yulia

penemuan dengan panduan LKS yang bertujuan membantu Peserta didikdalam

memahami Faktor dan Kelipatan.

Pada tahap ketiga yaitu evaluasi terhadap hasil belajar Peserta didiksetelah

melaksanakan pembelajaran seperti yang telah dilakukan pada tahap kedua.

Penilaian yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

lembar observasi yaitu untuk menilai keaktifan Peserta didikdalam mengikuti

pembelajaran dan motivasi untuk belajar menemukan dengan bimbingan guru.

Pada akhir pembelajaran guru menilai hasil belajar Peserta didiktentang

penguasaan konsep Faktor dan Kelipatan dan menilai sejauh mana pengaruh

penggunaan metode penemuan. Hasil evaluasi dan refleksi dapat dijadikan bahan

pertimbangan untuk siklus tindakan selanjutnya.

27

Page 28: BAB I.MAT  iha yulia

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis dalam mengatasi masalah

pembelajaran tersebut, menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

(Clasroom Action Research).Menurut Wardani (2007:4) “Penelitian Tindakan

Kelas adalah:1) Satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui

refleksi diri, 2) Dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti,

seperti guru, siswa, atau kepala sekolah, 3) Dilakukan dalam situasi sosial,

termasuk situasi pendidikan, 4) Memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari

praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga

tempat tersebut dilaksanakan, sedangkan menurut Rochiati (2006: 13) “Penelitian

Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan

kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman belajar mereka

sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek

pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata.

Berdasarkan pendapat di atas maka, penelitian tindakan pembelajaran ini

bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa

tentang konsep Faktor dan Kelipatanmelalui penggunaan metode penemuan

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas V SDN I Pagerageung

Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya). Dalam penelitian ini

peneliti memilih model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Tagart.

28

Page 29: BAB I.MAT  iha yulia

Model ini dipilih dengan mempertimbangkan kesederhanaannya sehingga lebih

mudah untuk dipahami. Model ini sesuai dengan rencana tindakan penelitian,

bahwa satu kali pembelajaran sama dengan satu siklus tindakan. Pola

penelitiannya yaitu “perencanaan (plan), tidakan (act), observasi (observe) dan

refleksi (reflect).”(Rochiati , 2006:13).

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV semester I SDN 1 Pagerageung , mata

pelajaran matematika dengan Faktor dan Kelipatan. Mayoritas siswanya berasal

dari keluarga yang kurang mampu atau golongan ekonomi kelas bawah, karena

masyarakatnya berlatar belakang kurang mampu maka, perhatian terhadap

pendidikanpun masih kurang.

SDN I Pagerageung terletak di Kecamatan Pagerageung Kabupaten

Tasikmalaya. Sarana dan sumber pembelajaran di SD ini masih sangat terbatas,

jumlah guru tidak memadai dengan perbandingan jumlah siswa. Tahun pelajaran

2008/2009 siswa sebanyak 215 orang dibina oleh guru sebanyak 5 orang, yaitu

guru kelas 3 orang, guru agama 1 orang, dan 1 orang kepala sekolah, dengan latar

belakang pendidikan sarjana 3 orang dan D2 berjumlah 2 orang.

Subjek yang diteliti yaitu guru dan siswa kelas V SDN I Pagerageung

Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, dengan jumlah siswa 27

orang yang terdiri dari laki-laki 14 orang dan perempuan 13 orang.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

29

Page 30: BAB I.MAT  iha yulia

1. Variabel input adalah kemampuan awal siswa tentang Faktor dan Kelipatan,

dan Penguasaan guru dalam menggunakan metode penemuan sebelum

tindakan pembelajaran.

2. Variabel proses adalah kemampuan guru dalam mengunakan metode

penemuan pada pembelajaran Faktor dan Kelipatan.

3. Variabel output adalah peningkatan pemahaman siswa terhadap Faktor dan

Kelipatansetelah pembelajaran.

D. Prosedur Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini penulis merencanakan tindakan

sampai dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin

dicapai. Untuk dapat melihat sejauh mana siswa mampu memahami Faktor dan

Kelipatan, maka diadakan tes awal. Hasil tes yang diperoleh akan dijadikan

sebagai refleksi awal. Untuk lebih rinci, prosedur dalam penelitian ini, yaitu:

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan penelitian ini langkah awalnya adalah mengadakan pengkajian

terhadap kurikulum dengan fokus kompetensi dasar, hasil belajar, indikator dan

materi pokok faktor dan kelipatan yang terdapat dalam KTSP untuk kelas IV SD

pada mata pelajaran matematika semester I. Selain mengkaji kurikulum juga

melakukan pengkajian terhadap buku sumber untuk mata pelajaran matematika

yang digunakan di kelas V SDN I Pagerageung Kecamatan Pagerageung

Kabupaten Tasikmalaya semester I. Dari hasil pengkajian tersebut diketahui

bahwa untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran Faktor dan

Kelipatan diperlukan indikator yang relevan dengan perkembangan siswa yaitu:

30

Page 31: BAB I.MAT  iha yulia

Dapat menemukan Faktor dan Kelipatanserta buku sumber yang memadai serta

metode pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang, orientasi dan renungan awal penulis terhadap

tuntutan KTSP, maka yang menjadi permasalahan utama yaitu seperti yang telah

dikemukakan pada bab I tentang rumusan masalah bahwa perlu digunakan suatu

metode pada pembelajaran Faktor dan Kelipatanyang sesuai dengan KTSP untuk

dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN I Pagerageung Kecamatan

Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

2. Perencanaan Tindakan

Penelitian ini menggunakan rencana tindakan jenis spiral siklus PTK

model Kemmis dan Mc. Taggart. Siklus tindakan yang akan dilaksanakan adalah

sebanyak dua siklus. Teknik pemantauan untuk setiap tahapan penelitian

menggunakan instrumen observasi. Fasilitas dan instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah seperangkat soal tes awal untuk mengungkap pemahaman

awal siswa, rencana pembelajaran yang disertai dengan LKS dan alat penilaian,

lembar observasi untuk mengamati pemahaman siswa dalam pembelajaran, serta

lembar soal untuk mengetahui hasil dari pembelajaran tentang konsep Faktor dan

Kelipatanmenggunakan metode penemuan. Lembar observasi kemampuan guru

dalam merancang rencana persiapan pembelajaran (RPP), serta kemampuan

melaksanakan pembelajaran dalam menggunakan metode penemuan. Menyiapkan

media dan sumber yang relevan sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran

tersebut, alur PTK yang digunakan dapat dilihat pada bagan 3.1

31

Page 32: BAB I.MAT  iha yulia

Bagan 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Modifikasi dari Kemmis dan Mc. Taggart

Apa yang harus dilakukan agar

pembelajaran meningkat

(Pelaksanaan pembelajaran pertama)

Perencanaan yang harus

dilakukan untuk melaksanankan

tindakan

Observasi hasil tindakan pertama

apa yang masih belum memadai

(Kegiatan pembelajaran ke dua)

Perencanaan pembelajaran setelah meng-

observasi hasil tindakan pertama

indakan perbaikan dari hasil pem-

belajaran pertama yang telah diobservasi

Setelah memperbaiki hasil observasi pada pembelajaran pertama dan mengadakan evaluasi ternyata hasilnya cukup baik, sehingga pembelajaran tak perlu diulang.

Masalah Pembelajaran yang ditemukan

Tindakan Pemecahan

Masalah

32

Page 33: BAB I.MAT  iha yulia

Bagan 3.1.

Alur PTK tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Rencana tindakan

Langkah pertama, kepada peneliti mitra atau observer, penulis

mengemukakan permasalahan dan rencana pemecahannya, mendiskusikan

konsep-konsep dasar yang terkait dengan PTK dan metode penemuan untuk

meningkatkan pemahaman siswa pada konsep pembelajaran Faktor dan

Kelipatansebagaimana yang terdapat dalam KTSP, serta dibicarakan tentang

waktu pelaksanaan kegiatan PTK.

Langkah kedua, penulis merancang dan membuat instrumen untuk

keperluan PTK, seperti seperangkat soal tes awal untuk mengungkap pemahaman

awal siswa, rencana persiapan pembelajaran yang disertai LKS dan alat penilaian,

lembar observasi untuk mengamati proses pembelajaran, menyiapkan media dan

sumber yang menunjang pembelajaran.

Langkah ketiga, penulis melakukan penyusunan jadwal pelaksanaan

tindakan pembelajaran. Untuk kelancaran pelaksanaan tindakan, penulis

mengadakan simulasi PTK yang dilaksanakan di kelas V sebagai subjek

penelitian dengan materi pelajaran yang berbeda.

Langkah keempat, penulis membuat alternatif pemecahan masalah untuk

meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Faktor dan Kelipatandengan

menggunakan metode penemuan. Alternatif pemecahan masalah ini akan dipilih

dengan berdasarkan hasil analisis refleksi awal terhadap pemahaman awal siswa

33

Page 34: BAB I.MAT  iha yulia

dan kondisi pembelajaran pada saat kegiatan PTK dilaksanakan. Alternatifnya

yaitu:

1) Pemahaman awal siswa tentang Faktor dan Kelipatan yang terdiri dari

pemahaman terhadap konsep Faktor dan Kelipatan dan pemahaman terhadap

Faktor dan Kelipatan, yang diketahui dari hasil tes awal, semuanya akan

dijadikan sebagai fokus tindakan untuk setiap siklus pembelajaran reflektif.

2) Setiap siklus tindakan yang dilakukan memilih salah satu pemahaman awal

siswa (pemahaman terhadap konsep Faktor dan Kelipatan sebagai fokus

tindakan. Jadi pemahaman awal tersebut, masing-masing akan dijadikan fokus

tindakan pada masing-masing siklus tindakan pembelajaran reflektif.

b. Implementasi Tindakan

Langkah pertama, penulis melakukan tes awal untuk mengungkap

pemahaman awal siswa tentang trapesium (pemahaman terhadap konsep Faktor

dan Kelipatandan penggunaan rumus Faktor dan Kelipatan). Tes awal ini

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran reflektif.

Langkah kedua, penulis melakukan analisis terhadap hasil tes siswa. Hasil

analisis akan dijadikan sebagai bahan tindakan untuk dapat meningkatkan

pemahaman siswa pada pembelajaran Faktor dan Kelipatan.

Langkah ketiga, berdasarkan analisis hasil tes awal, penulis melaksanakan

proses pembelajaran reflektif yang sesuai dengan skenario pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran ini sesuai dengan siklus dan fokus tindakan yang telah

ditetapkan.

34

Page 35: BAB I.MAT  iha yulia

Langkah keempat, orientasi penulis pada setiap siklus adalah penggunaan

metode penemuan yang dapat meningkatkan pemahaman siswa pada

pembelajaran matematika tentang konsep Faktor dan Kelipatan.

c. Observasi dan Interpretasi

Langkah pertama, melakukan observasi terhadap pemahaman awal siswa

tentang Faktor dan Kelipatandan diinterpretasikan. Dari hasil interpretasi dapat

diklasifikasikan pemahaman siswa yang mana yang harus ditingkatkan.

Langkah kedua, melakukan observasi terhadap kemampuan guru dalam

menggunakan metode penemuan selama proses pembelajaran. Kemampuan guru

yang diobservasi, misalnya kemampuan dalam menggunakan alat serta media

pembelajaran, membimbing, mengarahkan, serta memotivasi siswa untuk

menemukan sesuatu dan sebagainya, sebagaimana yang terdapat dalam lembar

observasi.

Langkah ketiga, melakukan observasi terhadap peningkatan pemahaman

siswa pada pembelajaran Faktor dan Kelipatan.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi di atas, selanjutnya dianalisis dan

direfleksikan dengan fokus analisisnya, yaitu: 1) Terhadap data hasil tes

pemahaman awal siswa tentang Faktor dan Kelipatandan kemampuan guru dalam

merancang rencana pembelajaran, 2) Terhadap kemampuan guru dalam

menggunakan metode penemuan, 3) Terhadap kemampuan siswa dalam

memahami Faktor dan Kelipatan.

35

Page 36: BAB I.MAT  iha yulia

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Dalam hal ini penulis akan mengadakan dua tahapan pembelajaran, yaitu

tindakan pembelajaran siklus I, II dan III. Tidakan pembelajaran pada siklus I

difokuskan pada kemampuan guru menggunakan metode penemuan dalam proses

pembelajaran sesuai dengan rencana persiapan pembelajaran yang dirancang

dengan fokus tindakan utama untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang

Faktor dan Kelipatan. Dalam pembelajarannya menekankan pada pemahaman

tentang konsep Faktor dan Kelipatandan penggunaan rumus Faktor dan Kelipatan.

Melakukan tes awal untuk mengungkap pemahaman awal siswa tentang Faktor

dan Kelipatan. Membuat rencana pembelajaran disertai LKS dan alat penilaian tes

akhir juga Faktor dan Kelipatan. Membuat lembar observasi untuk mengamati

pemahaman siswa, aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Menyiapkan sumber dan media yang akan menunjang pembelajaran. Merancang

alat evaluasi untuk melihat perubahan mengenai pemahaman siswa dan

kemampuan guru dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan untuk siklus I adalah melaksanakan rencana

pembelajaran pada materi trapesium yang telah direncanakan sebagaimana

tercantum pada lampiran I. Dalam melaksanakan rencana persiapan pembelajaran

ini, diadakan observasi dengan menggunakan alat dan lembar observasi yang

direncanakan. Semua data yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan,

diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi. Setelah mengadakan evaluasi, guru

melakukan refleksi tentang sejauh mana kemampuannya dalam merancang

persiapan pembelajaran, kemampuan dalam menggunakan metode penemuan

36

Page 37: BAB I.MAT  iha yulia

pada proses belajar mengajar dan tingkat pemahaman siswa. Guru melakukan

refleksi setiap kali selesai pembelajaran. Hasil analisis dan refleksi ini digunakan

sebagai bahan acuan dalam merancang atau rekomendasi tindakan untuk

melaksanakan tindakan berikutnya.

Tindakan pembelajaran pada siklus II adalah mengulang prosedur dalam

tindakan pembelajaran siklus I dengan materi yang sama, yaitu konsep fakotr dan

kelipatan. Dalam siklus II menekankan pada pemahaman konsep Faktor dan

Kelipatandan. Fokus tindakannya adalah kemampuan guru dalam merancang,

melaksanakan dan mengevaluasi rencana pembelajaran dengan menggunakan

metode penemuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran

faktor dan kelipatan.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian

Beberapa jenis data yang akan dikumpulkan, serta cara pengumpulannya

selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah :

1. Pemahaman awal siswa tentang faktor dan kelipatan

2. Kemampuan guru merancang Rencana Persiapan Pembelajaran dengan

menggunakan metode penemuan untuk meningkatkan pemahaman siswa.

3. Kemampuan guru mengunakan metode penemuan yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa.

4. Pemahaman siswa tentang trapesium setelah proses pembelajaran.

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada pada tabel 3. 2

37

Page 38: BAB I.MAT  iha yulia

Tabel 3. 2.

Jenis Data dan Cara Pengumpulannya

No Jenis Data Cara Pengumpulannya

1. Pemahaman awal siswa tentang trapesium Melalui tes awal siswa

2.

Kemampuan guru merancang Rencana

Persiapan Pembelajaran dengan

mengunakan metode penemuan untuk

meningkatkan pemahaman siswa

Melalui lembar observasi

3.

Kemampuan guru mengunakan metode

penemuan yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa

Melalui lembar Observasi

4.Pemahaman siswa tentang faktor dan

kelipatan setelah proses pembelajaran

Melalui lembar observasi

dan tes akhir

F. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu

berdasarkan hasil nilai apa adanya yang diperoleh baik oleh guru atau siswa.

Analisis data hasil penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

penggunaan metode penemuan pada pembelajaran matematika konsep Faktor dan

Kelipatanuntuk meningkatkan pemahaman peserta didik kelas IV SDN I

Pagerageung Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

38

Page 39: BAB I.MAT  iha yulia

Pengolahan data tersebut meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Analisis Data

Untuk menganalisis data digunakan teknik deskriftif dengan prosentase.

Analisisnya difokuskan pada data pemahaman awal siswa, kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode penemuan dan data

hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dan setelah proses pembelajaran.

2. Pengelompokkan Data

Data yang dikelompokkan yaitu tentang pemahaman awal siswa yang

diperoleh dari tes awal, kemampuan guru dalam merancang rencana pembelajaran

menggunakan metode penemuan yang diperoleh melalui observasi dan hasil

belajar siswa setelah proses pembelajaran yang diperoleh melalui tes akhir.

3. Interpretasi dan Refleksi Data

Pada setiap siklus pembelajaran dilakukan interpretasi dan refleksi data

terhadap hasil pengelompokkan data tersebut di atas.

4. Rekomendasi dan Tindak Lanjut

Hasil refleksi pada pembelajaran siklus I merupakan dasar untuk

merancang dan merekomendasikan tindakan untuk kegiatan pembelajaran pada

siklus II. Pembelajaran pada siklus I dan II menjadi dasar perumusan hipotesis

tindakan.

5. Indikator Kinerja

Standar keberhasilan yang digunakan oleh penulis untuk guru dan siswa

dalam meningkatkan pemahaman siswa melalui penggunaan metode penemuan

39

Page 40: BAB I.MAT  iha yulia

adalah sesuai dengan pendapat Uzer (Nurasa, 2004: 12) tentang keberhasilan

siswa dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar yang dapat

dikategorikan sebagai berikut:

a. Istimewa/maksimal: Apabila seluruh (95 s/d 100) bahan pelajaran yang

diajarkan dapat dikuasai siswa.

b. Baik sekali/optimal: Apabila sebagian besar (85% s.d 94%) bahan pelajaran

dapat dikuasai oleh siswa.

c. Baik/minimal: Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% dikuasai

oleh siswa.

d. Kurang: Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai

oleh siswa.

40

Page 41: BAB I.MAT  iha yulia

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

Pada bab ini penulis membahas tentang hasil penelitian yang sesuai

dengan pembahasan bab I tentang latar belakang masalah, rumusan masalah dan

tujuan penelitian. Pembahasan hasil penelitian ini mengikuti alur sebagai berikut:

1. Kegiatan Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan penelitian ini langkah awalnya adalah mengadakan pengkajian

terhadap kompetensi dasar, hasil belajar, indikator dan materi pokok pengukuran

(waktu, sudut, luas, volume dan satuannya) yang terdapat dalam standar isi

kurikulum KTSP untuk kelas V SD pada mata pelajaran matematika semester I.

Selain mengkaji kurikulum, juga melakukan pengkajian terhadap buku sumber

untuk mata pelajaran matematika yang digunakan di kelas V SDN I Pagerageung

semester I dan kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan. Dari hasil

pengkajian tersebut diketahui bahwa suatu metode pembelajaran yang diharapkan

dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran

Faktor dan Kelipatan adalah metode penemuan.

Berdasarkan latar belakang, orientasi dan renungan awal penulis terhadap

tuntunan standar isi kurikulum KTSP di Sekolah Dasar saat ini, maka yang

menjadi permasalahan utama yaitu seperti yang telah dikemukakan pada bab 1

tentang rumusan masalah bahwa perlu digunakan suatu metode pada pembelajaran

matematika konsep Faktor dan Kelipatan yang sesuai dengan kurikulum KTSP

41

Page 42: BAB I.MAT  iha yulia

untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN I Pagerageung

Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang dimaksud

adalah metode penemuan.

Hasil yang diperoleh setelah mengadakan observasi pada awal penelitian,

yaitu :

a. Keadaan sekolah, guru dan siswa

SDN I Pagerageung didirikan pada tahun 1982. SDN I Pagerageung

memiliki tujuh ruangan. Satu ruang kantor dan enam ruang kelas. Untuk ruang

perpustakaan dan ruang UKS berada pada satu ruangan yaitu di ruang kantor.

Memiliki lima personil yang terdiri dari seorang kepala sekolah, tiga orang guru

kelas, dan seorang guru Pendidikan Agama Islam yang merangkap menjadi guru

kelas, karena kurangnya tenaga pengajar. Latar belakang pendidikan guru-

gurunya S1 dua orang D2 dua orang.

Jumlah siswa SDN I Pagerageung sampai bulan April 2009 sebanyak 214

orang. Siswa laki-laki 114 orang dan siswa perempuan 100 orang. Subjek

penelitian adalah kelas V yang jumlahnya 27 orang. Siswa laki-laki sebanyak 14

orang dan siswa perempuan 13 orang. Keadaan ekonomi orang tua siswa kelas V

rata-rata berada pada golongan menengah ke bawah.

b. Pelaksanaan program pembelajaran Matematika

Pada tahun 2008/2009 untuk kelas V menggunakan kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Program pembelajaran Matematika

untuk kelas V SDN I Pagerageung telah dilaksanakan dengan mengacu pada

standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, namun hasil belajar siswanya

42

Page 43: BAB I.MAT  iha yulia

belum dikatakan berhasil terutama untuk standar kompetensi geometri dan

pengukuran. Hal ini dapat dilihat pada nilai raport semester I untuk geometri dan

pengukuran yang hanya mencapai rata-rata 50, 79.

c. Metode pembelajaran matematika.

Pelaksanaan program pembelajaran matematika di SDN I Pagerageung

belum menggunakan metode yang tepat. Metode yang biasa digunakan

membosankan bagi siswa karena tidak berpariasi. Guru belum memahami betapa

pentingnya suatu metode dalam proses belajar mengajar. Guru hanya memikirkan

bagaimana materi dapat disampaikan kepada siswa sesuai program

pembelajarannya tanpa memikirkan apakah materi tersebut dapat dipahami siswa

atau tidak.

d. Evaluasi pembelajaran matematika

Dalam mengadakan evaluasi pembelajaran, guru kurang memperhatikan

penilaian terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu penulis merancang suatu

evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan untuk

meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Faktor dan Kelipatan.

Berdasarkan hasil kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, penulis

melakukan refleksi data dengan menjadikan variabel penelitian sebagai dasar

untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 4.1.

43

Page 44: BAB I.MAT  iha yulia

Tabel 4.1

Refleksi Data Kegiatan Orientasi dan Identifikasi Masalah.

Variabel yang

DitelitiUraian

Variabel input

1. Pemahaman awal siswa terhadap Faktor dan Kelipatan

sebelum tindakan pembelajaran yang terdiri dari

pemahaman tentang konsep Faktor dan Kelipatan dan

pemahaman dalam menggunakan rumus Faktor dan

Kelipatan.

2. Penguasaan guru dalam menggunakan metode

penemuan sebelum tindakan pembelajaran.

Variabel proses

Tindakan guru dalam memberikan pengalaman belajar

dengan menggunakan metode penemuan yang meliputi

tindakan untuk memfasilitasi siswa dalam meningkatkan

pemahamannya.

Variabel output

1. Peningkatan penguasaan guru dalam pembelajaran

Faktor dan Kelipatan dengan menggunakan metode

penemuan.

2. Peningkatan pemahaman siswa tentang Faktor dan

Kelipatan yang terdiri dari pemahaman terhadap konsep

Faktor dan Kelipatan dan pemahaman dalam

menggunakan rumus Faktor dan Kelipatan setelah

minimal dua siklus tindakan pembelajaran reflektif.

44

Page 45: BAB I.MAT  iha yulia

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Peneliti dan mitra mengadakan kesepakatan bahwa penelitian tindakan

kelas akan dilakukan dalam dua siklus tindakan pembelajaran. Kesepakatan ini

dibuat berdasarkan hasil refleksi data kegiatan orientasi dan identifikasi masalah.

Penelitian untuk masing-masing siklus tindakan pembelajaran difokuskan

pada:

a. Rancangan Rencana Persiapan Pembelajaran matematika dengan

menggunakan metode penemuan untuk meningkatkan pemahaman siswa

terhadap konsep luas daerah tranpesium di kelas V SDN I Pagerageung

Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Beberapa aspek yang

diteliti, yaitu: 1) Kurikulum, 2) Bahan pembelajaran, 3) Strategi pembelajaran,

4) Media dan Sumber pembelajaran, 5) Evaluasi, 6) Kerapihan dan kebersihan

Rencana Persiapan Pembelajaran.

b. Proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan

untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep Faktor dan Kelipatan

di kelas V SDN I Pagerageung Kecamatan Pagerageung Kabupaten

Tasikmalaya. Penelitian pada tahap ini adalah penelitian terhadap kemampuan

guru dalam proses belajar mengajar untuk mata pelajaran matematika.

Beberapa aspek yang diteliti dari kemampuan ini, yaitu: 1) Kemampuan

membuka pelajaran, 2) Proses pembelajaran, 3) Kemampuan melakukan

evaluasi, 4) Kemampuan menutup pelajaran.

c. Hasil proses belajar mengajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran

matematika konsep Faktor dan Kelipatan dengan menggunakan metode

45

Page 46: BAB I.MAT  iha yulia

penemuan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis hasil tes akhir pada

setiap siklus tindakan pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap konsep Faktor dan Kelipatan dan penggunaan rumus Faktor

dan Kelipatan.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

a. Tindakan Penelitian Siklus I

1) Perencanaan pembelajaran

Tindakan penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 April

2009. Peneliti utama bertindak sebagai pengajar dan peneliti mitra sebagai

observer. Tindakan penelitian siklus I dilaksanakan berdasarkan perencanaan

tindakan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun hasilnya disusun berdasarkan

kategori data sebagai berikut:

Rencana pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum KTSP yang terdiri

dari Kompetensi Dasar, indikatornya dan tujuan pembelajaran. Pemilihan dan

penggunaan media dan sumber pembelajaran direncanakan dengan sebaik-baiknya

berdasarkan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai. Fokus tindakannya yaitu untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam merancang rencana persiapan

pembelajaran, cara menggunakan metode penemuan dalam proses belajar

mengajar sesuai dengan rencana persiapan pembelajaran yang disusun dan untuk

meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Faktor dan Kelipatan serta

pemahaman dalam mengunakan rumus Faktor dan Kelipatan.

2) Proses Pembelajaran

46

Page 47: BAB I.MAT  iha yulia

Proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana persiapan

pembelajaran yang telah disusun sebagaimana yang terlampir pada lampiran 2

dengan menggunakan metode penemuan untuk meningkatkan pemahaman siswa

tentang konsep Faktor dan Kelipatan.

Langkah pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a) Mengkondisikan siswa untuk siap belajar.

b) Melakukan pre tes untuk mengungkap pemahaman awal siswa tentang Faktor

dan Kelipatan.

c) Guru bersama siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

d) Pembentukan kelompok.

e) Pembagian LKS kepada setiap kelompok.

f) Setiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKS.

g) Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya.

h) Pembahasan oleh guru tentang hasil diskusi siswa

i) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

j) Melakukan pos tes.

k) Mengadakan tindak lanjut dengan menugaskan siswa untuk mempelajari

rumus luas trapesium di rumah masing-masing dan membawa kembali

peralatan yang digunakan.

3) Hasil Pembelajaran

a) Rancangan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)

47

Page 48: BAB I.MAT  iha yulia

Kemampuan guru dalam merancang rencana persiapan pembelajaran dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2HASIL OBSERVASI

Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Persiapan Pembelajaran Siklus I

Aspek

KinerjaIndikator

PenilaianJml Ket

1,00 0,75 0,50 0,25

1. Aspek standar kompetensi (SK)

a. Mencantumkan SK sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

3,25

b. Mencantumkan KD berdasarkan SK

c. Mencantumkan indikator bedasarkan KD dan menggambarkan perubahan prilaku

d. Merumuskan indikator sesuai karakteristik anak

2. Perumusan dan penetapan tujuan pembelajaran

a. Tujuan tersusun berdasarkan SK, KD dan indikator pencapaian kompetensi

3,25

b. Tujuan tersusun secara sistematis sesuai herarki materi pembelajaran

c. Tujuan menggunakan kata oprasional sesuai karakteristik mata pelajaran.

d. Tujuan tersusun sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran.

48

Page 49: BAB I.MAT  iha yulia

Tabel 4.2 LanjutanSiklus I

3. Pengembangan materi pembelajaran

a. Materi berdasarkan SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran

3,25

b. Materi sesuai dengan minat, perkembangan dan kebutuhan belajar anak.

c. Materi sesuai dengan karakeristik dan kebutuhan lingkungan sekolah.

d. Materi memberikan kecakapan hidup bagi anak.

4.Penetapan metode pembelajaran

a. Pencapaian metode berdasarkan SK,KD, indikator, tujuan dan materi pembelajaran.

b. Penetapan kesesuaian metode penemuan

3,25c. Penetapan metode bersifat

praktis dan fungsional.

d. Penetapan metode sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran

5. Pengembangan langkah-langkah media dan sumber pembelajaran

a. Langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode yang telah ditetapkan.

3,50

b. Langkah pembelajaran berurutan sesuai hirakhi mata pelajaran

c. Langkah pembelajaran memberikan pengalaman secara fisik dan mental

d. Langkah-langkah pembelajaran mengandung unsur kegiatan siswa dan materi pembelajaran.

6.Pengunaan alat, media, dan sumber

a. Alat, media, dan sumber berdasarkan SK, KD, indikator, tujuan dan materi pembelajaran.

3,50

49

Page 50: BAB I.MAT  iha yulia

pembelajaran

b. Alat, media, dan sumber sekitar anak/sekolah, ekonomis, inivatif dan realistis.

c. Alat, media, dan sumber menunjang kegiatan belajar dengan mengalami.

d. Alat, media, dan sumber yang digunakan bervariasi.

7. Pelaksanaan penilaian pembelajaran

a. Penilaiaan mengukur proses dan hasil sesuai indikator/tujuan pembelajaran

3,0

0

b. Bentuk penilaian bervariasi (tes, kinerja, produk, tugas, portofolio, sikap dan atau penilaian diri.

c. Membuat alat ukur sesuai dengan bentuk penilaian yang digunakan

d. Mencantumkan kriteria keberhasilan pencapaian kompetensi.

8.Kerapihan dan kebersihan RPP

a. Menggunakan tulisan dengan huruf tegak bersambung yang jelas.

4b. Penggunaan kosa kata dan

struktur kalimat yang efektif

c. Penataan isi sistematis. d. Tampilan umum bersih dan

rapih.

Jumlah yang diperoleh 25,75

Prosentase 80,47

Kriteria Penilaian terdiri dari :(1) Skala untuk tiap indikator, yaitu :

0,25 jika kesesuaian dengan indikator sangat kurang.0,50 jika kesesuaian dengan indikator mendekati.0, 75 jika kesesuaian dengan indikator cukup.1,00 jika kesesuaian dengan indikator memadai.

(2) Skala skor untuk setiap aspek kinerja, yaitu :K = Kurang, jika jumlah skornya 1,00 – 1, 75C = Cukup, jika jumlah skornya 2 – 2,75.B = Baik, jika jumlah skornya 3,00- 3,75

50

Page 51: BAB I.MAT  iha yulia

SB = Sangat baik, jika jumlah skornya 4,00

Rumus yang digunakan untuk memperoleh prosentasi kemampuan guru dalam merancang Rencana Persiapan Pembelajaran.

Jumlah skor yang diperoleh x 100%

Skor maksimal ( = 32)

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa prosentase kemampuan guru

dalam merancang RPP adalah 80,47 %.

b) Proses Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Penemuan

Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode

penemuan pada mata pelajaran matematika tentang Faktor dan Kelipatan, dapat

di lihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3HASIL OBSERVASI

Kemampuan Guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)Menggunakan Metode Penemuan

Siklus I

AspekKinerja

IndikatorPenilaian

Jml Ket1,00 0,75 0,50 0,25

1a. Kegiatan Pra KBM

a. Menata ruang, alat Bantu dan sumber dengan cermat

3,50

b. Menyapa siswa dengan salam

c. Memeriksa kehadiran siswa

d. Mengkondisikan diri sendiri dan siswa untuk siap melakukan KBM

1b.Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian siswa 3,50

b. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar

c. Melakukan apersepsi, membangkitkan keingintahuan dan

51

Page 52: BAB I.MAT  iha yulia

pengetahuan awal siswad. Memberi acuan materi

belajar yang akan disampaikan

2.Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Suara dapat didengar oleh seluruh siswa dengan jelas

3,50

b. Gerakan anggota tubuh dilakukan dengan wajar, luwes dan proposional

c. Antusiasme, penampilan dan kinerja guru kondusif

d. Mobilitas dalam kelas dilakukan dengan wajar dan efektif

3. Penguasaan bahan pembelajaran

a. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan KD, indikator dan sumber belajar yang ditetapkan

2,75

b. Pembahasan, pemberian contoh serta dampak pengiring untuk silkap prilaku sistematis dan tepat.

c. Menunjukkan penguasaan yang luas dan mendalam terhadap bahan pembelajaran

d. Dapat merespon pertanyaan/mengatasi masalah yang berasal dari siswa.

4.Proses pembelajaran

a. Strategi /metode pembelajaran sesuai jenis dan prosedur yang ditetapkan pada silabus

3,25

b. Penyajian bahan pembelajaran berorientasi pada aktivitas dan keragaman siswa secara menyeluruh

c. Penanganan individu/kelompok siswa dilakukan dengan efektif

d. Alokasi waktu dalam KBM dimanfaatkan secara efektif dan proposional

52

Page 53: BAB I.MAT  iha yulia

5.Kemampuan mengunakan media pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip-prinsip pengunaan jenis alat peraga/media

3,50

b. Ketepatan saat memilih dan menggunakan alat/media dalam proses KBM

c. Menguasai keterampilan dalam mengoprasionalkan alat/media

d. Alat yang digunakan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

6.Evaluasi

a. Menggunakan jenis penilaian yang relevan dengan jenis yang dirancang pada silabus

3,00

b. Menggunakan penilaian yang relevan dengan indikator yang ditetapkan

c. Menggunakan penilaian yang relevan dan proposional dengan waktu yang tersedia

d. Melaksanakan prosedur penilaian yang relevan dengan yang direncanakan.

7.Kemampuan Menutup Pembelajaran

a. Meninjau kembali dan membimbing siswa menyimpulkan hasil belajar

4

b. Melakukan evaluasi secara klasikal terhadap partisipasi siswa dalam KBM

c. Melakukan tindak lanjut pembentukan sikap dan prilaku atau menugaskan kegiatan ko-kulikuler

d. Menata kembali kerapihan/suasana kelas agar kondusip bagi KBM berikutnya.

Tabel 4.3 LanjutanSiklus I

53

Page 54: BAB I.MAT  iha yulia

AspekKinerja

IndikatorPenilaian

Jml Ket1,00 0,75 0,50 0,25

8. Kualitas Tulisan di Papan Tulis

a. Tulisan efektif, efisien dan mudah dibaca

3,5

b. Grafikasi tulisan rapih dan lurus (tidak naik turun)

c. Ilustrasi dan gambar bermakna bagi KBM

d. Cara penulisan sesuai dengan EYD

9.Penggunaan Bahasa Indonesia/Bahasa Pengantar

a. Ucapann jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.

3,75

b. Pembicaraan lancar (tidak tersendat-sendat)

c. Menggunakan kosa kata bahasa Indonesia yang baku.

d. Berbahasa dengan tata bahasa yang baik dan benar.

Jumlah Skor yang Diperoleh 33,75Prosentase 84,37

Kriteria Penilaian terdiri dari :(1) Skala untuk tiap indikator, yaitu :

0,25 jika kesesuaian dengan indikator sangat kurang.0,50 jika kesesuaian dengan indikator mendekati.0, 75 jika kesesuaian dengan indikator cukup.1,00 jika kesesuaian dengan indikator memadai.

(2) Skala skor untuk setiap aspek kinerja, yaitu :K = Kurang, jika jumlah skornya 1,00 – 1, 75C = Cukup, jika jumlah skornya 2 – 2,75.B = Baik, jika jumlah skornya 3,00- 3,75SB = Sangat baik, jika jumlah skornya 4,00

Rumus yang digunakan untuk memperoleh prosentasi kemampuan guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan Metode Penemuan, yaitu :Jumlah skor yang diperoleh

x 100%Skor maksimal ( = 40)

Berdasarkan tabel 4.3. Dapat diketahui bahwa kemampuan guru dalam

proses belajar mengajar dengan menggunakan metode penemuan adalah 84,37, %

54

Page 55: BAB I.MAT  iha yulia

c) Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, peneliti

melaksanakan pre tes dan pos tes. Nilai hasil pre tes dan pos tes siswa dapat

dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4.

Nilai Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

No Nama SiswaSkor Nilai

Pre Tes Pos Tes

1 Angga Hermawan 70 802 Wahyudi saeful 70 853 Fredi Iskandar 70 804 Enas Nasihin 30 50

5 Nuraeni 70 65

6 Agung 20 45

7 Ai Maryani 65 80

8 AI Yeti Hertiyani 60 75

9 Aji Alis Nur Ridwan 75 85

10 Ali Maulana Yusuf 60 70

11 Aulia Rahmah 30 60

12 Bung Husnul Hitami 40 65

13 Dede Saha Rahmah 50 60

14 Devi Permatasari 70 65

15 Ersa Erisah Afriyani 75 90

16 Febri Hadi gunawan 60 70

17 Ifti Abdul Latif 55 65

18 Ilyas nrufalah 60 65

19 Indi Nisfiya 50 60

20 IrmiyaSamsul M 70 85

21 Irfan Afandi 40 60

22 Lalila Nurfadilah 40 55

23 Mara Anjasmara 80 100

55

Page 56: BAB I.MAT  iha yulia

24 Mila Karmila 30 60

25 Nadif Afinudin 45 60

26 Restu Adam Ramdani 50 65

27 Rita Nur Octaviana 20 50Jumlah 1455 1850

Rata-rata 53,88 68,51Prosentase 53,88% 68,51%

Berdasarkan tabel 4.4. Dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sebelum

tindakan pembelajaran adalah 53,88% dan setelah tindakan pembelajaran 68,

51%. Artinya setelah dilakukan pembelajaran siklus I dengan menggunakan

metode penemuan, maka pemahaman siswa terhadap Faktor dan Kelipatan ada

peningkatan, walaupun belum memadai.

d) Refleksi dan Rekomendasi

Peneliti bersama mitra mengadakan refleksi dengan cara berdiskusi

tentang kegiatan yang telah dilaksanakan dan juga berdiskusi tentang rencana

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Kegiatan refleksi dilakukan

berdasarkan faktor penghambat dan pendukung yang ditemukan peneliti. Hasil

kegiatan refleksi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5.

Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I

56

Page 57: BAB I.MAT  iha yulia

No Aspek Refleksi Rekomendasi

1.

Kemampuan guru dalam

merancang RPP dengan

menggunakan metode penemuan

Sudah termasuk kategori baik/minimal,

harus ditingkatkan lagi untuk mencapai

kategori baik sekali/optimal.

2.

Kemampuan guru dalam proses

belajar mengajar dengan

menggunakan metode penemuan

Harus ditingkatkan lagi terutama pada

aspek penguasaan bahan pembelajaran

dengan indikator pembahasan

pemberian contoh serta dampak

pengiring untuk sikap prilaku

sistematis dan tepat, merespon

pertanyaan/ mengatasi masalah yang

berasal dari siswa, serta aspek

pembelajaran pada indikator

penanganan individu/kelompok

3.

Hasil belajar siswa tentang

F aktor dan kelipatan

Hasil belajar siswa harus ditingkatkan

lagi untuk mencapai kategori optimal

atau 85% s.d 94%. Untuk itu tindakan

pembelajaran siklus I harus diulang

b. Tindakan Penelitian Siklus II

1) Perencanaan Pembelajaran

57

Page 58: BAB I.MAT  iha yulia

Tindakan penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 April

2009. Peneliti utama bertindak sebagai pengajar dan peneliti mitra sebagai

observer. Tindakan penelitian siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi

pada tindakan siklus I.

Rencana Persiapan Pembelajaran yang disusun terdiri dari standar

kompetensi, kompetensi dasar indikator dan tujuan pembelajaran. Pemilihan dan

penggunaan media dan sumber pembelajaran direncanakan dengan sebaik-baiknya

berdasarkan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Fokus tindakannya yaitu untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam merancang rencana pembelajaran, cara

menggunakan metode penemuan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan

RPP yang disusun untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep

Faktor dan Kelipatan

2) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana persiapan

pembelajaran yang telah disusun sebagaimana yang terlampir pada lampiran

dengan menggunakan metode penemuan untuk meningkatkan pemahaman siswa

tentang konsep Faktor dan Kelipatan. Langkah pembelajaran pada siklus II adalah

sebagai berikut:

a) Mengkondisikan siswa

b) Guru bersama siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

c) Pembentukan kelompok

d) Pembagian LKS kepada setiap kelompok.

58

Page 59: BAB I.MAT  iha yulia

e) Setiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKS.

f) Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya dan kelompok lain memberikan

tanggapannya.

g) Pembahasan oleh guru, tentang hasil kegiatan diskusi siswa

h) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

i) Melakukan pos tes.

j) Mengadakan tindak lanjut dengan menugaskan siswa mencari luas daerah

yang berbentuk trapesium di sekitar lingkungan rumah mereka, dan

menghitung luasnya.

3) Hasil Pembelajaran

a) Rancangan Rencana Persiapan pembelajaran

Kemampuan guru dalam merancang RPP dapat dilihat pada tabel 4.6Tabel 4.6

Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Persiapan Pembelajaran Siklus II

Aspek

Kinerja Indikator

Penilaian

Jml Ket

1,00 0,75 0,500,

25

1. Aspek standar kompetensi (SK)

a. Mencantumkan SK sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

4b. Mencantumkan KD

berdasarkan SK

c. Mencantumkan indikator bedasarkan KD dan menggambarkan perubahan prilaku

d. Merumuskan indikator sesuai karakteristik anak

59

Page 60: BAB I.MAT  iha yulia

2. Perumusan dan penetapan tujuan pembelajaran

a. Tujuan tersusun berdasarkan SK, KD dan indikator pencapaian kompetensi

3,50

b. Tujuan tersusun secara sistematis sesuai herarki materi pembelajaran

c. Tujuan menggunakan kata oprasional sesuai karakteristik mata pelajaran.

d. Tujuan tersusun sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran.

3.

Pengemban

gan materi

pembelajara

n

a. Materi berdasarkan SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran

3,50

b. Materi sesuai dengan minat, perkembangan dan kebutuhan belajar anak.

c. Materi sesuai dengan karakeristik dan kebutuhan lingkungan sekolah.

d. Materi memberikan kecakapan hidup bagi anak.

4.

Penetapan

metode

pembelajaran

a. Pencapaian metode berdasarkan SK,KD, indikator, tujuan dan materi pembelajaran.

b. Penetapan kesesuaian metode penemuan

c. Penetapan metode bersifat praktis dan fungsional.

3,75

d. Penetapan metode sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran

5.

Pengembangan

langkah-langkah

a. Langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode yang telah ditetapkan.

3,75

b. Langkah pembelajaran berurutan sesuai

60

Page 61: BAB I.MAT  iha yulia

media dan

sumber

pembelajaran

hirakhi mata pelajaranc. Langkah pembelajaran

memberikan pengalaman secara fisik dan mental

d. Langkah-langkah pembelajaran mengandung unsur kegiatan siswa dan materi pembelajaran.

6

Pengunaan

alat, media,

dan sumber

pembelajaran

a. Alat, media, dan sumber berdasarkan SK, KD, indikator, tujuan dan materi pembelajaran.

3,5

b. Alat, media, dan sumber sekitar anak/sekolah, ekonomis, inivatif dan realistis.

c. Alat, media, dan sumber menunjang kegiatan belajar dengan mengalami

d. Alat, media, dan sumber yang digunakan bervariasi.

7. Pelaksanaan penilaian pembelajaran

a. Penilaiaan mengukur proses dan hasil sesuai indikator/tujuan pembelajaran

3,50

b. Bentuk penilaian bervariasi (tes, kinerja, produk, tugas, portofolio, sikap dan atau penilaian diri.

c. Membuat alat ukur sesuai dengan bentuk penilaian yang digunakan

d. Mencantumkan kriteria keberhasilan pencapaian kompetensi.

8.Kerapihan dan

a. Menggunakan tulisan dengan huruf tegak

4,00

61

Page 62: BAB I.MAT  iha yulia

kebersihan RPP

bersambung yang jelas.

b. Penggunaan kosa kata dan struktur kalimat yang efektif

c. Penataan isi sistematis. d. Tampilan umum

bersih dan rapih.

Jumlah yang diperoleh 29,5

Prosentase 92,18

Kriteria Penilaian terdiri dari :

(1) Skala untuk tiap indikator, yaitu :

0,25 jika kesesuaian dengan indikator sangat kurang.

0,50 jika kesesuaian dengan indikator mendekati.

0, 75 jika kesesuaian dengan indikator cukup.

1,00 jika kesesuaian dengan indikator memadai.

(2) Skala skor untuk setiap aspek kinerja, yaitu :

K = Kurang, jika jumlah skornya 1,00 – 1, 75

C = Cukup, jika jumlah skornya 2 – 2,75.

B = Baik, jika jumlah skornya 3,00- 3,75

SB = Sangat baik, jika jumlah skornya 4,00

Rumus yang digunakan untuk memperoleh prosentasi kemampuan guru

dalam merancang RPP.

Jumlah skor yang diperoleh x 100%

Skor maksimal ( = 32)

62

Page 63: BAB I.MAT  iha yulia

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa prosentase kemampuan guru

dalam merancang RPP adalah 92,18 %.

b) Proses Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Penemuan

Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan

metode penemuan pada mata pelajaran matematika tentang Faktor dan Kelipatan,

dapat di lihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7Kemampuan Guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

Menggunakan Metode PenemuanSiklus II

AspekKinerja

IndikatorPenilaian

Jml Ket1,00 0,75 0,50 0,25

1a. Kegiatan Pra KBM

a. Menata ruang, alat Bantu dan sumber dengan cermat

4,00

b. Menyapa siswa dengan salam

c. Memeriksa kehadiran siswa d. Mengkondisikan diri sendiri

dan siswa untuk siap melakukan KBM

1b.Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian siswa

3,75

b. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar

c. Melakukan apersepsi, membangkitkan keingintahuan dan pengetahuan awal siswa

d. Memberi acuan materi belajar yang akan disampaikan

2.Sikap Guru Praktikan dalam Proses Pembelajaran

a. Suara dapat didengar oleh seluruh siswa dengan jelas

3,50

b. Gerakan anggota tubuh dilakukan dengan wajar, luwes dan proposional

c. Antusiasme, penampilan dan kinerja guru kondusif bagi siswa dalam KBM

d. Mobilitas dalam kelas dilakukan dengan wajar dan

63

Page 64: BAB I.MAT  iha yulia

efektif

3. Penguasaan bahan pembelajaran

a. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan KD, indikator dan sumber belajar yang ditetapkan

b. Pembahasan, pemberian contoh serta dampak pengiring untuk silkap prilaku sistematis dan tepat.

3. Penguasaan bahan pembelajaran

c. Menunjukkan penguasaan yang luas dan mendalam terhadap bahan pembelajaran

3,75

d. Dapat merespon pertanyaan/mengatasi masalah yang berasal dari siswa.

4. Proses pembelajaran

a. Strategi /metode pembelajaran sesuai jenis dan prosedur yang ditetapkan pada silabus

3,75

b. Penyajian bahan pembelajaran berorientasi pada aktivitas dan keragaman siswa secara menyeluruh

c. Penanganan individu/kelompok siswa dilakukan dengan efektif

d. Alokasi waktu dalam KBM dimanfaatkan secara efektif dan proposional

5.Kemampuan mengunakan media pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip-prinsip pengunaan jenis alat peraga/media

3,50

b. Ketepatan saat memilih dan menggunakan alat/media dalam proses KBM

c. Menguasai keterampilan dalam mengoprasionalkan alat/media

d. Alat yang digunakan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

6. a. Menggunakan jenis 3,00

64

Page 65: BAB I.MAT  iha yulia

Evaluasi

penilaian yang relevan dengan jenis yang dirancang pada silabus

b. Menggunakan penilaian yang relevan dengan indikator yang ditetapkan

c. Menggunakan penilaian yang relevan dan proposional dengan waktu yang tersedia

d. Melaksanakan prosedur penilaian yang relevan dengan yang direncanakan.

7.Kemampuan Menutup Pembelajaran

a. Meninjau kembali dan membimbing siswa menyimpulkan hasil belajar

4,00

b. Melakukan evaluasi secara klasikal terhadap partisipasi siswa dalam KBM

c. Melakukan tindak lanjut pembentukan sikap dan prilaku atau menugaskan kegiatan ko-kulikuler

d. Menata kembali kerapihan/suasana kelas agar kondusip bagi KBM berikutnya.

8. Kualitas Tulisan di Papan Tulis

a. Tulisan efektif, efisien dan mudah dibaca

3,50

b. Grafikasi tulisan rapih dan lurus (tidak naik turun)

c. Ilustrasi dan gambar bermakna bagi KBM

d. Cara penulisan sesuai dengan EYD

9.Penggunaan Bahasa Indonesia/Bahasa Pengantar

a. Ucapann jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.

3,75

b. Pembicaraan lancar (tidak tersendat-sendat)

c. Menngunakan kosa kata bahasa Indonesia yang baku.

d. Berbahasa dengan tata bahasa yang baik dan benar.

Jumlah Skor yang Diperoleh 36,50Prosentase 91,25

65

Page 66: BAB I.MAT  iha yulia

Kriteria Penilaian terdiri dari :

(1) Skala untuk tiap indikator, yaitu :

0,25 jika kesesuaian dengan indikator sangat kurang.

0,50 jika kesesuaian dengan indikator mendekati.

0, 75 jika kesesuaian dengan indikator cukup.

1,00 jika kesesuaian dengan indikator memadai.

(2) Skala skor untuk setiap aspek kinerja, yaitu :

K = Kurang, jika jumlah skornya 1,00 – 1, 75

C = Cukup, jika jumlah skornya 2 – 2,75.

B = Baik, jika jumlah skornya 3,00- 3,75

SB = Sangat baik, jika jumlah skornya 4,00

Rumus yang digunakan untuk memperoleh prosentasi kemampuan guru

dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan Metode

Penemuan, yaitu :

Jumlah skor yang diperoleh x 100%

Skor maksimal ( = 40)

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa kemampuan guru dalam

proses belajar mengajar dengan metode penemuan adalah 91,25%.

c) Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, peneliti

melaksanakan pre tes dan pos tes. Nalai hasil pre tes dan pos tes siswa dapat

dilihat pada tabel 4.8.

66

Page 67: BAB I.MAT  iha yulia

Tabel 4.8Nilai Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

No Nama Siswa Nilai1 Angga Hermawan 1002 Wahyudi saeful 1003 Fredi Iskandar 904 Enas Nasihin 705 Nuraeni 956 Agung 657 Ai Maryani 1008 AI Yeti Hertiyani 759 Aji Alis Nur Ridwan 8510 Ali Maulana Yusuf 8011 Aulia Rahmah 7011 Bung Husnul Hitami 7012 Dede Saha Rahmah 7013 Devi Permatasari 7014 Ersa Erisah Afriyani 10015 Febri Hadi gunawan 10016 Ifti Abdul Latif 7017 Ilyas nrufalah 8518 Indi Nisfiya 7019 IrmiyaSamsul M 8520 Irfan Afandi 8521 Lalila Nurfadilah 7022 Mara Anjasmara 7023 Mila Karmila 10024 Nadif Afinudin 7525 Restu Adam Ramdani 9026 Rita Nur Octaviana 6527 Angga Hermawan 60

Jumlah 2.195Rata-rata 81,29Prosentase 81,29%

Berdasarkan tabel 4.8. Dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa

tentang Faktor dan Kelipatan adalah 81,29%

d) Refleksi dan Rekomendasi

Peneliti bersama peneliti mitra mengadakan refleksi dengan cara

berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan dan juga berdiskusi tentang

67

Page 68: BAB I.MAT  iha yulia

rencana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Kegiatan refleksi dilakukan

berdasarkan faktor penghambat dan pendukung yang ditemui peneliti. Hasil

kegiatan refleksi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9.

Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II

No Aspek Refleksi Rekomendasi

1.

Kemampuan guru dalam merancang Rencana Persiapan Pembelajaran menggunakan metode penemuan

Sudah termasuk kategori baik sekali/oftimal, walau tentu saja harus lebih ditingkatkan kembali

2.Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode penemuan

Sudah termasuk kategori baik sekali/oftimal, walau tentu saja harus lebih ditingkatkan kembali

3.Hasil belajar siswa tentang Faktor dan Kelipatan

Hasil belajar siswa sudah termasuk kategori baik sekali 81,29% melebihi Kriteria Ketuntasan Belajar Minimun. Untuk itu tindakan pembelajaran tidak perlu diulang.

c. Refleksi dan Review Keseluruhan Tindakan Penelitian

Berdasarkan hasil refleksi dan rekomendasi pada tindakan pembelajaran

siklus I dan II dapat diketahui tingkat keberhasilan pembelajaran Faktor dan

Kelipatan dengan menggunakan metode penemuan seperti pada tabel 4.10.

Tabel 4.10.

Hasil Refleksi dan Review Keseluruhan Tindakan Penelitian

No Aspek Refleksi Rekomendasi

1.

Kemampuan guru dalam merancang

Rencana Persiapan Pembelajaran

menggunakan metode penemuan

Meningkat, dan telah mencapai

kategori optimal/baik sekali

yaitu 92,18 %.

2. Kemampuan guru dalam proses

belajar mengajar dengan

Meningkat, dan telah mencapai

kategori optimal/baik sekali

68

Page 69: BAB I.MAT  iha yulia

menggunakan metode penemuan yaitu 91,25 %.

3.Hasil belajar siswa tentang Faktor dan

Kelipatan

Hasil belajar siswa sudah

termasuk kategori baik sekali

yaitu 81,29%

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Kemampuan guru dalam merancang rencana pembelajaran pada tahap

tindakan pembelajaran siklus I adalah 80,47 %. Berdasarkan prosentase tersebut

maka kemampuan guru dalam merancang RPP sudah baik tetapi belum optimal.

Untuk memperoleh nilai optimal, maka pada pembelajaran siklus II RPP

diperbaiki lagi sehingga menjadi 92,18%. Kemampuan guru dalam merancang

RPP dapat optimal karena dalam penyusunannya memperhatikan komponen-

komponen dari RPP sebagaimana yang telah diuraikan pada bab II.

2. Proses Pelaksanaan Penggunaan Metode Penemuan

Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan

metode penemuan pada tindakan pembelajaran siklus I adalah 84,37% dan pada

tindakan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 91,25%. Prosentase yang

diperoleh pada tindakan pembelajaran siklus I dan II menunjukkan adanya

peningkatan kemampuan guru dari kategori kurang optimal menjadi optimal.

Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar ini dapat meningkat

karena memperhatikan kedudukan metode dan cara-cara melaksanakan metode

penemuan seperti yang telah diuraikan pada bab II.

3. Kemampuan Siswa

69

Page 70: BAB I.MAT  iha yulia

Berdasarkan hasil pengolahan data tindakan pembelajaran siklus I ternyata

rata-rata hasil postes lebih besar dari pre tes. Rata-rata postes adalah 68,51% dan

hasil pre tes adalah 53,88. Perbedaannya 14,63%. Dengan perbedaan hasil ini

dapat diketahui, terdapat peningkatan pemahaman siswa tentang Faktor dan

Kelipatan. Perolehan hasil pos tes ini belum optimal dan perlu ditingkatkan lagi

pada pembelajaran siklus II.

Pada tindakan pembelajaran siklus II kemampuan siswa dalam memahami

Faktor dan Kelipatan menjadi 81,29%. Prosentase ini menunjukkan bahwa

tindakan pembelajaran siklus II sudah optimal. Dengan demikian pemahaman

siswa tentang Faktor dan Kelipatan meningkat karena dalam pembelajarannya

menggunakan metode penemuan dan dalam pelaksanaannya sesuai dengan yang

telah dirancang pada Rencana Persiapan Pembelajaran. Adapun hasil rekapitulasi

dari pre tes, pos tes I, dan pos tes II dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11

Hasil Rekapitulasi Pre tes, Pos tes I, dan Pos tes II

No SiswaNilai

KetPembelajaran awal

Pembeljaran siklus 1

Pembelajaran siklus 2

1 Angga Hermawan 70 80 1002 Wahyudi saeful 70 85 1003 Fredi Iskandar 70 80 904 Enas Nasihin 30 50 705 Nuraeni 70 65 95

70

Page 71: BAB I.MAT  iha yulia

6 Agung 20 45 657 Ai Maryani 65 80 1008 AI Yeti Hertiyani 60 75 759 Aji Alis Nur Ridwan 75 85 8510 Ali Maulana Yusuf 60 70 8011 Aulia Rahmah 30 60 7012 Bung Husnul Hitami 40 65 7013 Dede Saha Rahmah 50 60 7014 Devi Permatasari 70 65 10015 Ersa Erisah Afriyani 75 90 10016 Febri Hadi gunawan 60 70 7017 Ifti Abdul Latif 55 65 8518 Ilyas nrufalah 60 65 7019 Indi Nisfiya 50 60 8520 IrmiyaSamsul M 70 85 8521 Irfan Afandi 40 60 7022 Lalila Nurfadilah 40 55 7023 Mara Anjasmara 80 100 10024 Mila Karmila 30 60 7525 Nadif Afinudin 45 60 90

26Restu Adam Ramdani

50 65 65

27 Rita Nur Octaviana 20 50 60Jumlah 1.455 1.850 2.195

Rata-rata 53,89 68,51 81,29

Grafik 4.1

Hasil Belajar Siswa

71

Page 72: BAB I.MAT  iha yulia

awal siklus 1 siklus 20

10

20

30

40

50

60

70

80

90

awal

siklus 1

siklus 2

Hasil belajar siswa memahami Trapesium pembelajaran awal mencapai nilai rata-

rata kelas 53,89 pembelajaran siklus 1 mencapai nilai rata-rata 68,51 dan

pembelajaran siklus 3 mencapai nilai rata-rata 81,29

Tabel 4.12Deskripsi Temuan Siklus I dan II

No Tujuan Perbaikan Deskripsi Temuan Kesimpulan

72

Page 73: BAB I.MAT  iha yulia

1. Dengan Metode Penemuan siswa diharapkan dapat memahami konsep Faktor dan Kelipatan

Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I, ternyata dari jumlah 27 siswa, baru bisa menyimpulkan rumus Faktor dan Kelipatan sebanyak.12 orang. Penyebabnya dikarenakan siswa kurang berani bertanya, baik dalam kelompok maupun bertanya kepada guru

Dilakukan kembali kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan memotivasi siswa untuk berani bertanya, dan mengemukakan pendapatnya, baik dalam kelompok maupun terhadap guru.

2. Memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan bertanya sehingga dapat menemukan sendiri rumus Faktor dan Kelipatan.

Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II, dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan oleh guru terutama pada siswa yang kurang aktif, sehingga siswa bisa mengemukakan pendapatnya, dan dapat menyimpulkan rumus Faktor dan Kelipatan dengan benar.

Setelah dilakukan Pos tes pada siklus II maka diperoleh rata-rata kemampuan siswa dalam memahami luas daerah trapesum adalah 81,29%.

BAB V

73

Page 74: BAB I.MAT  iha yulia

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan

hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka penulis menyampaikan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran yang disusun dalam bentuk Rencana Persiapan

Pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan pada pembelajaran

matematika konsep luas daerah trapesium ternyata tepat. Kemampuan guru

dalam merancang RPP pada tindakan pembelajaran siklus I yaitu 80,47%, dan

pada siklus II dapat mencapai optimal 92,18%.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan pada

pembelajaran matematika konsep luas daerah trapesium dilaksanakan sesuai

dengan Rencana Persiapan Pembelajaran telah terbukti efektif. Kemampuan

guru dalam melaksanakan metode penemuan pada proses pembelajaran

matematika tentang konsep luas daerah trapesium dapat mencapai optimal

setelah tindakan pembelajaran siklus II dilakukan yaitu mencapai 91,25%

yang sebelumnya hanya mencapai 84,37% pada siklus I.

3. Kemampuan siswa dalam memahami luas daerah trapesium dengan

menggunakan metode penemuan telah terbukti meningkat berdasarkan hasil

tes yang dilakukan pada setiap tindakan pembelajran. Pada tindakan

pembelajaran siklus I kemampuan siswa dalam memahami luas daerah

74

Page 75: BAB I.MAT  iha yulia

trapesium adalah 68,51%, dan pada tindakan pembelajaran siklus II meningkat

menjadi 81,29%, sehingga tindakkan pembelajaran tidak perlu diulang.

B. Saran

Penelitian ini telah memberi manfaat bagi pembelajaran matematika

tentang konsep Faktor dan Kelipatan di kelas IV SD Negeri I Pagerageung

Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Dengan demikian peneliti

memberi saran kepada kepala sekolah dan guru-guru SD Negeri I Pagerageung

untuk mulai melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar.

75

Page 76: BAB I.MAT  iha yulia

DAFTAR PUSTAKA

Buchori, dkk. (2005). Gemar Belajar Matematika SD Kelas 5. Semarang : Aneka Ilmu.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dinas P & K: Kabupaten Tasikmalaya.

Depdiknas. UPI. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Bandung : UPI

.Hambali, Siskandar dan Rahmat, (1995) Pendidikan Matematika I. Jakarta :

Depdikbud.

Handoko. (2006). Terampil Matematika 5. Jakarta : Yudistira Karim, M. dan Widagdo, D. (2001. Pendidikan Matematika II. Jakarta :

Universitas Terbuka

Kartini. (2003) Buku Pegangan Guru Matematika.Yogyakarta : Citra Aji Pratama.Kohnd, Ed. (2003). Keterampilan Geometri. Bandung : Pakar Raya.Mulya, Zulkifli. (2004). Belajar Matematika Bandung : Sarana Panca Karya

Nusa.

Mulya, Zulkifli. (2004). Belajar Matematika Bandung : Sarana Panca Karya Nusa.

Noornia. Yurniawati (2008) Metode Pembelajaran Matematika 2. Jakarta AZKA PRESS

Ruseffendi. (1985). Pengajaran Matematika Modern. Bandung : Tarsito.

Saeful , dkk. (2002) Pendidikan Matematika I. Jakarta : Universitas TerbukaSiskandar dan Rahmad, M. (1991). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud

Seokarno dan Gunawan, A. (2005). Rahasia Matematikan SD. Surabaya : Mitra Pelajar.

Sofiraeni, R.(2004).”Model-model Pembelajaran”.Makalah Pembekalan Guru Bantu SD : Bandung

Subarinah, (2006) Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar.Jakarta : Depdiknas

Sudirman, dkk. (1988). Ilmu Pendidikan Bandung : Remaja Karya CV.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

76

Page 77: BAB I.MAT  iha yulia

Suherman, Maman. Dkk. (2006).Terampil Matematika untuk SD/MI Kelas V Semester 2 Tasikmalaya: CV Geger Sunten

Susilawati, Susi dan Siregar Husein. (2004). “Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian”. Makalah Pembekalan Guru Bantu, Bandung

Tim Dosen. (1997). Dasar-dasar Metodologi Penelitian; Malang : Depdikbud IKIP Malang.

UPI, (2006). Kumpulan Materi Alat Peraga Matematika SD. Tasikmalaya: UpiUndang G. dkk. (1998). Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar Sekolah

Dasar. Bandung: CV Siger Tengah

Vancleave, J. (1996). Gembira Bermain dengan Geometri. Jakarta : Grafiti.Wardhani, dkk. (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Unipersitas Terbuka

77

Page 78: BAB I.MAT  iha yulia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Sekolah : SDN I Pagerageung Mata Pelajaran : MatematikaKelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian

C. Indikator Pencapaian KompetensiMelalui tanya-jawab siswa dapat menemukan faktor dari bilangan 5,6,8,10,..)Melalui diskusi peserta didik dapat menemukan faktorisasi prima dari 5,6,8,10,..Melalui latihan siswa dapat menemukan faktor persekutuan terbesar dari 5,6,8,10,..

D. Tujuan Pembelajaran**Melalui tanya-jawab siswa dapat membagi bilangan 5,6,8,10,...Melalui diskusi peserta didik dapat menentukan faktorisasi prima dari saut bilanganMelalui latihan peserta didik dapat menentukan faktor persekutuan terbesar

E. Materi AjarOperasi Hitung Bilangan Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Faktorisasi prima Faktor persekutun Faktor persekutuan terbesar

F. Metode PembelajaranPercobaan, tanya jawab, diskusi dan Latihan

G. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan ke 1 Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi- Mengulang materi sebelumnya.

Kegiatan Inti Eksplorasi

78

Page 79: BAB I.MAT  iha yulia

Dalam kegiatan eksplorasi, guru mengungkap pengetahuan awal peserta didik melalui tanya-jawab tentang kelipatan dan faktorisasi suatu bilangan.Guru menjelaskan tentang faktor dan kelipatan

ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: Melakukan percobaan dan observasi terhadap jumlah beberapa

kelompok benda yang memiliki jumlah anggota yang sama banyak, analisis dan diskusi untuk dapat mengalikan bilangan satu angka dengan dua angka dan bilangan satu angka dengan tiga angka

Latihan dengan fasilitas soal Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru: Menyimpulkan materi Mengevaluasi kegiatan pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 . Matematika SD untuk Kelas IV Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4 Benda-benda yang dapat dikelompokan dalam jumlah yang sama banyak

I. PenilaianIndikator Pencapaian

KompetensiTeknik

PenilaianBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

o Kelipatan 2,3,4,5...o Faktorisasi suatu

bilangano Faktor persekutuano Faktor persekutuan

terbesar

Tugas Individu dan Kelompok

Laporan buku pekerjaan rumah

Uraian Objektif

o Kelipatan2,3,4,5 ....

o Faktorisasi suatu bilangano Faktor persekututano Faktor persekutuan terbesar

79

Page 80: BAB I.MAT  iha yulia

Soa;l TesI. Silanglah huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang benar !

1. Lambang bilangan llima puluh empat ribu delapan ratus enam belas

adalah . . .

a. 54.816

b. 54.806

c. 54.016

d. 50.816

2. Hasil dari 25.479 – 36 : 6 = n; n = . . .

a. 52.473

b. 25.573

c. 25.473

d. 25.463

3. 25 x (5 x 20) x n = 2.500; n = . . .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

4. Nama bilangan untuk 98.102 adalah . . .

a. Sembilan puluh delapan ribu seratus dua

b. Sembilan ratus delapan ribu seratus dua

c. Sembilan puluh ribu delapan ratus dua

d. Sembilan puluh delapan ribu dua belas

5. Faktor dari 32 adalah . . .

a. 1,3,4,8,16,32

b. 1,2,3,4,8,16,32

c. 2,4,8,16,32

d. 1,2,4,8,16,32

6. Bilangan kelipatan 12 antara 20 dan 30 adalah . . .

a. 20

b. 24

80

Page 81: BAB I.MAT  iha yulia

c. 28

d. 30

7. Faktorisasi prima dari 42 adalah . . .

a. 2 x 3 x 7

b. 22 x 3 x 7

c. 2 x 21

d. 2 x 32 x 7

8. Faktor prima dari 50 adalah . . .

a. 2,3,5

b. 2,5,10,15

c. 2,5

d. 2,10,25

9. KPK dari 42 dan 70 adalah . . .

a. 210

b. 320

c. 420

d. 520

10. 4,8,12,16 adalah bilangan kelipatan . . .

a. 4

b. 6

c. 8

d. 12

11. Harga 1 telur Rp500,00. Jika ibu membeli 50 butir telur, ibu harus

membayar . . .

a. Rp25.000,00

b. Rp2.500,00

c. Rp550,00

d. Rp500,00

12. (4.275 : 25) x (56 – 15) = . . .

a. 7.011

b. 7.111

81

Page 82: BAB I.MAT  iha yulia

c. 7.121

d. 7.211

13. 47.321 – n = 29.647; n = . . .

a. 76.968

b. 75.698

c. 17.774

d. 17.674

14. Angka yang menempati tempat ribuan pada bilangan 96.402 adalah . . .

a. 9

b. 6

c. 4

d. 2

15. Penaksiran dalam ribuan terdekat dari pada adalah. . .

a. 24.000

b. 24.600

c. 25.000

d. 26.000

16. Budi menukar uang Rp.20.000,00 dengan Rp.1.000,00. Budi

memperoleh uang Rp. 1.000,00 sebanyak . . .

a. 2 lembar

b. 5 lembar

c. 10 lembar

d. 20 lembar

17. Adik menabung 2 lembar uang Rp.20.000,00 dan 5 keping uang

Rp.500,00. Tabungan adik berjumlah . . .

a. Rp.42.500,00

b. Rp.40.500,00

c. Rp.22.500,00

d. Rp.20.500,00

18. Jika n adalah hasil dari 25 x (2.563-1.978), n adalah . . .

a. 14.625

82

Page 83: BAB I.MAT  iha yulia

b. 14.725

c. 15.625

d. 16.625

19. Bilangan prima yang genap adalah . . .

a. 8

b. 6

c. 4

d. 2

20. FPB dari 24 dan 32 adalah . . .

a. 2

b. 3

c. 4

d. 8

21. Bilangan 3.n82 adalah bilangan yang habis dibagi 3. N adalah . . . .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

22. Aku adalah bilangan kelipatan 4 dan habis dibagi 3. Aku terletak di

antara 10 dan 20. Aku adalah . . .

a. 20

b. 18

c. 16

d. 12

23. Bilangan prima antara 30 dan 40 adalah . . .

a. 31,33

b. 33,37

c. 31,37

d. 31,39

24. n x 26 = 1.248; n = . . .

a. 38

83

Page 84: BAB I.MAT  iha yulia

b. 48

c. 58

d. 68

25. Nilai angka 5 pada bilangan 57.632 adalah . . .

a. 5.000

b. 10.000

c. 50.000

d. Puluh ribuan

II. Jawablah dengan singkat dan jelas !

1. Berapa faktor prima dari 48 ?

2. Bagaimana menuliskan bilangan prima antara 40 dan 50 ?

3. Berapa hasil dari 42.326 – 36.719 + 72.564 ?

4. Berapa n jika n adalah hasil dari 583 + 6.470: 10 ?

5. Bagaimana KPK dari 8, 12, dan 30 ?

6. Bagaimana menuliskan lambang bilangan dari empat puluh ribu satu ?

7. Bagaimana menuliskan nama bilangan untuk 33.816 ?

8. Bagaimana menuliskan nilai uang lima puluh ribu rupiah ?

9. Uang Rp.20.000,00 di tukar dengan uang Rp.200,00 berapa keping uang

Rp.200,00 yang diperoleh ?

10. Berapa faktorisasi prima dari 64 ?

11. Bagaimana FPB dari 30 dan 42 ?

12. Berapa hasil dari 20.000 + 300 + 10 + 6 ?

13. 26 x (17 + 43) = (26 x n) + (26 x 43) berapa n?

14. 75 x (107-36) = n

Berapa n ?15. Berapa jumlah nilai angka 9 dan 7 pada bilangan 29.470 ?

16. Berapa selisih nilai angka 2 dan 5 pada bilangan 53.207 ?

17. Setiap hari kakak menabung Rp.500,00. Berapa banyak tabungan kakak

selama 12 hari ?

18. 29.457 = 2 puluhan ribu + n + 4 ratusan +5puluhan +7 satuan berapa n?

19. Berapa faktor genep dari 62?

84

Page 85: BAB I.MAT  iha yulia

20. Berapa faktor ganjil dari 38?

III. Isilah dengan tepat!

1. Lambang bilangan dari 50.107 adalah........

2. Angka 3 pada bilangan 47.301 menempati tempat.........

Peneliti

IHA YULIA , S.Pd.

85

Page 86: BAB I.MAT  iha yulia

Sekolah : SDN I Pagerageung Mata Pelajaran : MatematikaKelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah

B.Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian

C.Indikator Pencapaian KompetensiMelalui tanya-jawab siswa dapat menemukan faktor dari bilangan 5,6,8,10,..)Melalui diskusi peserta didik dapat menemukan faktorisasi prima dari 5,6,8,10,..Melalui latihan siswa dapat menemukan faktor persekutuan terbesar dari 5,6,8,10,..

D.Tujuan Pembelajaran**Melalui tanya-jawab siswa dapat membagi bilangan 5,6,8,10,...Melalui diskusi peserta didik dapat menentukan faktorisasi prima dari saut bilanganMelalui latihan peserta didik dapat menentukan faktor persekutuan terbesar

E.Materi AjarOperasi Hitung Bilangan Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Faktorisasi prima Faktor persekutun Faktor persekutuan terbesar

F.Metode PembelajaranPercobaan, tanya jawab, diskusi dan LatihanPertemuan ke 2 Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi- Mengulang kembali materi sebelumnya dan membahas tugas rumah..

Kegiatan Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Siswa dapat Melakukan operasi perkalian dan pembagian

ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru:

86

Page 87: BAB I.MAT  iha yulia

Mendemonstrasikan operasi perkalian dan pembagian dengan jari tangan untuk dapat mengalikan bilangan sepuluh secara berulang dan Mengalikan bilangan kelipatan sepuluh

Latihan dengan fasilitas soal Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru: Menyimpulkan materi Mengevaluasi kegiatan pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

Pertemuan ke 3 Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi- Memberikan permainan berhubungan dengan materi sebelumnya

untuk mengingatkan siswa. Kegiatan Inti

EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: Siswa dapat Mendemonstrasikan operasi perkalian dan pembagian

dengan cara bersusun Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru: Melakukan diskusi dan latihan dengan fasilitas soal-soal

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru: Menyimpulkan materi Mengevaluasi kegiatan pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke 4 Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi

87

Page 88: BAB I.MAT  iha yulia

- Membahas materi sebelumnya. Kegiatan Inti

EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: Siswa dapat Mendemonstrasikan operasi perkalian dan pembagian

dengan cara bersusun Siswa dapat Mendemonstrasikan operasi perkalian dan pembagian

dengan jari tangan Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru: Melakukan diskusi dan latihan dengan fasilitas soal-soal

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru: Menyimpulkan materi Mengevaluasi kegiatan pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

2. Alat/Bahan dan Sumber Belajar Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 . Matematika SD untuk Kelas IV Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4 Benda-benda yang dapat dikelompokan dalam jumlah yang sama banyak

3. PenilaianIndikator Pencapaian

KompetensiTeknik

PenilaianBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

o Kelipatan persekutuano Kelipatan persekutuan

terkecilo Faktorisasi prima suatu

bilangan

Tugas Individu dan Kelompok

Laporan buku pekerjaan rumah

Uraian Objektif

Kelipatan persekutuanKelipatan Persekutuan TerkecilFaktorisasi prima

88

Page 89: BAB I.MAT  iha yulia

IV. Jawablah dengan singkat dan jelas !

1. Berapa faktor prima dari 48 ?

2. Bagaimana menuliskan bilangan prima antara 40 dan 50 ?

3. Berapa hasil dari 42.326 – 36.719 + 72.564 ?

4. Berapa n jika n adalah hasil dari 583 + 6.470: 10 ?

5. Bagaimana KPK dari 8, 12, dan 30 ?

6. Bagaimana menuliskan lambang bilangan dari empat puluh ribu satu ?

7. Bagaimana menuliskan nama bilangan untuk 33.816 ?

8. Bagaimana menuliskan nilai uang lima puluh ribu rupiah ?

9. Uang Rp.20.000,00 di tukar dengan uang Rp.200,00 berapa keping uang

Rp.200,00 yang diperoleh ?

10. Berapa faktorisasi prima dari 64 ?

11. Bagaimana FPB dari 30 dan 42 ?

12. Berapa hasil dari 20.000 + 300 + 10 + 6 ?

13. 26 x (17 + 43) = (26 x n) + (26 x 43) berapa n?

14. 75 x (107-36) = n

15. Berapa n ?

16. Berapa jumlah nilai angka 9 dan 7 pada bilangan 29.470 ?

17. Berapa selisih nilai angka 2 dan 5 pada bilangan 53.207 ?

18. Setiap hari kakak menabung Rp.500,00. Berapa banyak tabungan kakak

selama 12 hari ?

19. 29.457 = 2 puluhan ribu + n + 4 ratusan +5puluhan +7 satuan berapa n?

20. Berapa faktor genep dari 62?

21. Berapa faktor ganjil dari 38?

V. Isilah dengan tepat!

1. Lambang bilangan dari 50.107 adalah........

2. Angka 3 pada bilangan 47.301 menempati tempat.........

3. Angka yang menempati tempat puluhan pada bilangan 30.497

adalah........

4. Faktor prima dari 28 adalah.......

5. Fatorisasi prima dari 60 adalah........

89

Page 90: BAB I.MAT  iha yulia

6. FPB dari 24, 32, dan 40 adalah..........

7. Hasil dari 275+275:5 adalah.........

8. Lambang bilangan dari empat puluh tujuh ribu seratus delapan

adalah........

9. Hasil dari (673*25) + (250:10) adalah.......

10. 2.476-n =849; n=........

.

Peneliti

IHA YULIA , S.Pd.

90

Page 91: BAB I.MAT  iha yulia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Sekolah : SDN I Pagerageung Mata Pelajaran : MatematikaKelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan operasi hitung campuran

C. Tujuan Pembelajaran** Siswa dapat Menentukan aturan operasi hitung campuran Siswa dapat Menyelesaikan soal ceritra yang mengandung pengerjaan

hitung campuran

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ),Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) dan Tanggung jawab ( responsibility )

D. Materi AjarOperasi hitung bilangan operasi hitung campuran

E. Metode Pembelajaran Study kasus, Diskusi, pengamatan, dan Latihan

F. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan ke 1 Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi- Memberikan games untuk membangkitkan semangat siswa.

Kegiatan Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

Elaborasi

91

Page 92: BAB I.MAT  iha yulia

Dalam kegiatan elaborasi, guru: Melakukan study kasus dengan menggunakan operasi hitung

bilangan, pengamatan, analisis dan diskusi untuk dapat menentukan aturan operasi hitung campuran

Melakukan diskusi dan latihan dengan fasilitas soal-soal Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru: Menyimpulkan materi Mengevaluasi kegiatan pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 . Matematika SD untuk Kelas IV 4 B Esis Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4

H. PenilaianIndikator Pencapaian

KompetensiTeknik

PenilaianBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

o Menghitung operasi hitung campuran

Tugas Individu

Laporan buku pekerjaan rumah

o Hitungkanlah operasi hitung campuran

o 6 + 4 x 5 = ....o 24 x 17 + 42 = ....o 12 + 8 x 15 – 9 = ....

1. Lambang bilangan dari 50.107 adalah........

2. Angka 3 pada bilangan 47.301 menempati tempat.........

3. Angka yang menempati tempat puluhan pada bilangan 30.497 adalah........

4. Faktor prima dari 28 adalah.......

5. Fatorisasi prima dari 60 adalah........

6. FPB dari 24, 32, dan 40 adalah..........

7. Hasil dari 275+275:5 adalah.........

8. Lambang bilangan dari empat puluh tujuh ribu seratus delapan adalah........

9. Hasil dari (673*25) + (250:10) adalah........

92

Page 93: BAB I.MAT  iha yulia

10. 2.476-n =849; n=........

11. Faktorisasi prima dari 56 adalah........

12. Penulisan nilai uang lima puluh delapan ribu rupiah adalah........

13. Bilangan yang mrupakan faktor genap dari 90 adalah........

14. 175:25+n=3.002;n=........

15. Hasil dari 47.109 – 31.847+26.368 adalah........

16. KPK dari 42 dan 48 adalah.......

17. Bilangan yang habis di bagi 7 antara 20 dan 30 adalah.......

18. Bilangan 72 kelipatan dari.......

19. Jumlah faktor prima dari 15 yang ganjil ; n adalah.........

20. 24 < n < 83; n merupakan kelipatan 25 yang habis dibagi......

21. Uang kakak Rp 40.000,00 digunakan untuk membeli 2 buku tulis @ Rp

1.200,00. Sisa uang kakak dibagi........

22. Semua bilangan ggenap adalah bilangan yang habis di bagi........

23. 53.407 =.....+......+......+......

+......

24. 6 puluhan ribu +3 ratusan +1 puluhan +9satuan =.......

25. Kelipatan persekutuan 6dan9 yang kurang dari 60 adalah........

26. Hasil dari 72 x 69 +42.712 – 25.069 adalah . . . .

27. Ani berenang tiap 6 hari sekali, Rini berenang tiap 7 hari sekali, dan Dian

berenag tiap 12 hari sekali.Ketiga anak akan berenang bersama tiap ... hari.

28. Paman membeli 7 buku seharga @ Rp25.500,00. Paman membayar dengan 2

lembar Rp 10.000,00.SiSa uang paman adalah . . . .

29. Faktor persekutuan dari 18 dan 24 adalah . . . .

30. 5 < n < 73; n adalah kelipatan 9; n adalah . . . .

IV. Kerjakan dengan benar!1. Paka Dino mempunyai 25.460 bibit mangga. Bibit itu akan di

tanam di 95 tempat sama banyak. Berapa banyak bibit di tanam di

tiap tempat?

2. Dian mempunyai uang Rp50.000,00. Adi mempuyai uang

Rp10.000,00. Toni mempunyai uang Rp12.500,00. Uang mereka

93

Page 94: BAB I.MAT  iha yulia

digunakan untuk membeli radio seharga Rp57.500,00. Sisa uang dibagi

sama rata. Berapa sisa uang setiap anak?

3. Tentukan nilai n pada n + 3.560 – 8.310 =10.350!

4. Lampu A menyala setiap 25 menit sekali. Lampu B menyala setiap

30 menit sekali. Jika kedua lampu itu menyala pada pukul 7.35, pada

pukul bera[pa kedua lampu itu akan menyala bersama lagi?

5. Buatlah tiga macam pohon faktor dari 48!

Peneliti

IHA YULIA , S.Pd.

94