bab iii keberadaan makam botoputih dan sejarah …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/bab 3.pdf ·...

25
46 BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH KYAI AGENG BRONDONG A. Keberadaan Makam Botoputih Serta Dinamika Masyarakat Makam Botoputih terletak didaerah pegirian bersebelahan dengan kampung kebondalem sebelah timur kali dari perkampungan Ampel, didaerah tersebut terdapat acara tradisional turun temurun yang berupa ziarah ke makam Mbah Brondong. Ziarah ini dilakukan pada malam selasa paing ada juga yang malam jum’at legi, walaupun pada hari biasa makam tersebut tetap dikunjungi. Pada umumnya masyarakat atau para peziarah memilih hari jum’at legi sebagai hari yang baik dan merupakan sesuatu yang sakral, sehingga pada malam itu segala aktivitas lainnya dihentikan. Sebagian masyarakat beranggapan dan meyakini bahwa ziarah ke makam Mbah Brondong dapat memberikan keberkahan bahkan bukan hanya sekedar angan- angan tetapi hal itu dapat dirasakan oleh sebagian dari mereka yang pernah berziarah merasakan ketentraman dan mendapatkan rizki yang berlimpah- limpah, merupakan suatu bukti nyata, bahwa makam Mbah Brondong, mempunyai keistimewaan tersendiri, bahkan konon katanya sebelum berziarah ke makam Sunan Ampel harus terlebih dahulu mampir (berziarah) ke makam Mbah Brondong dulu karena Mbah Brondong merupakan orang yang paling sepuh dari Sunan Ampel oleh karena itu merupakan suatu

Upload: dangduong

Post on 17-May-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

46

BAB III

KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH

KYAI AGENG BRONDONG

A. Keberadaan Makam Botoputih Serta Dinamika Masyarakat

Makam Botoputih terletak didaerah pegirian bersebelahan dengan

kampung kebondalem sebelah timur kali dari perkampungan Ampel, didaerah

tersebut terdapat acara tradisional turun temurun yang berupa ziarah ke

makam Mbah Brondong. Ziarah ini dilakukan pada malam selasa paing ada

juga yang malam jum’at legi, walaupun pada hari biasa makam tersebut tetap

dikunjungi. Pada umumnya masyarakat atau para peziarah memilih hari

jum’at legi sebagai hari yang baik dan merupakan sesuatu yang sakral,

sehingga pada malam itu segala aktivitas lainnya dihentikan. Sebagian

masyarakat beranggapan dan meyakini bahwa ziarah ke makam Mbah

Brondong dapat memberikan keberkahan bahkan bukan hanya sekedar angan-

angan tetapi hal itu dapat dirasakan oleh sebagian dari mereka yang pernah

berziarah merasakan ketentraman dan mendapatkan rizki yang berlimpah-

limpah, merupakan suatu bukti nyata, bahwa makam Mbah Brondong,

mempunyai keistimewaan tersendiri, bahkan konon katanya sebelum

berziarah ke makam Sunan Ampel harus terlebih dahulu mampir (berziarah)

ke makam Mbah Brondong dulu karena Mbah Brondong merupakan orang

yang paling sepuh dari Sunan Ampel oleh karena itu merupakan suatu

Page 2: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

47

penghormatan kepada Mbah Brondong bahkan juga dianggap makam yang

paling keramat dibanding makam lainnya.1

Berdasarkan fenomena yang demikian itu masalah dan hasil temuan di

lapangan menunjukkan bahwa makam tersebut sering diziarahi masyarakat

setempat bahkan dari berbagai pelosok daerah dan dari luar negeri,

masyarakat setempat meyakini dan menganggap sebagai makam keramat,

bahwa Mbah Brondong itu adalah seorang wali yang dianggap dekat dengan

Allah SWT, dan dengan berziarah ke makam tersebut dapat memberikan

keberkahan dan terpenuhi hajatnya.2

Sehingga makam tersebut sering diziarahi oleh orang-orang, peziarah

yang datang kemakam sangat bervariasi, karna kesemuanya itu menandakan

bahwa Mbah Brondong mempunyai keistimewaan dan kharisma tersendiri,

masyarakat Botoputih dan sebagian orang sangat menghormati makam

tersebut. Hal itu terbukti ketika ada orang yang ingin merubah tradisi seperti

itu maka dengan penuh kesiapan masyarakat setempat melawannya, tidak

hanya sejarah mengatakan adanya Kyai Ageng Brondong, melainkan juga

makamnya sudah nyata ada dan berabad-abad menjadi pusat ziarah para

keluarga dan keturunannya. Botoputih kini merupakan suatu makam

keluarga, akan tetapi “tanah” Botoputih sekarang sudah merupakan suatu

perkampungan yang padat penduduknya. Dengan kebondalem Botoputih

dijadikan tanah perdikan yang sifatnya ialah tanah wilayah (penguasa)

Pesarean Sentono Botoputih. Dari tempat kediamannya di Botoputih tadi 1 Liati, Wawancara, Surabaya, 24 Oktober 2012. 2 Mutmainnah, Wawancara, Surabaya, 24 Oktober 2012.

Page 3: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

48

Kyai Ageng Brondong semasa hidupnya menyiarkan ajaran-ajaran Agama

Islam yang sifatnya mendidik kepada para santrinya, sehingga masyarakat

setempat sangat menghormati makam tersebut karena Botoputih adalah

tempat kediaman Mbah Brondong semenjak pindah dari sedayu sampai

menetap di daerah tersebut dan jenazahnya di kebumikan di Botoputih tempat

kediamannya.

1. Kuburan Sebagai Tempat Ngalap Berkah

Bertabarruk (mencari berkah) pada bekas-bekas (tempat-tempat,

kuburan dan sebagainya), di Botoputih terdapat makam orang terpandang

yang dianggap wali atau orang saleh seperti:3 Makam Mbah Brondong,

Mas Adipati, Habib Syaikh, disamping sebagai tempat tirakat bertawassul

juga diyakini masyarakat sebagai tempat ngalap (mencari) berkah, Pada

umumnya para peziarah kebanyakan datang pada malam jum’at legi dan

ada yang Selasa Pahing, selain itu mereka ada juga melakukan ziarah

berbeda-beda menurut kehendak selera hati masing-masing, bila peziarah

itu bermaksud dengan baik, bukan fokusnya meminta perlindungan kepada

yang ada dalam kubur, melainkan supaya bertambah iman juga lebih

bertambah ingat kepada Allah SWT. Dan supaya terhindar dari dosa besar

maupun dosa kecil.

Tirakat dilakukan ada yang satu, dua, tiga, empat hari, bahkan ada

juga yang sampai sepuluh dan empat puluh hari dan seterusnya (setiap

3 Syaikhul Isla>m Muhammad Bin Abdul Wahhab, “Masa>ilul Ja>hiliyyah al-Lati> Kho>lafa Fi>ha> Rasu>lullah SAW. Ahlal-Ja>hiliyyah” (Karakteristik Perihidup Ja>hiliyah Yang Ditentang Oleh Rasulullah SAW), terj, As’ad Yasin (Surabaya: pt. bina ilmu,1985), 229.

Page 4: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

49

hari) bahkan ada yang menetap, kebanyakan hanya tiga hari sampai empat

hari dan biasanya dimulai pada hari selasa atau rabu hingga malam jum’at.

Mereka pada umumnya melakukan melekan (berjaga semalam suntuk)

dengan mengadakan wirid sambil berpuasa, membaca al-Qur’a>n dan

ibadah-ibadah lainnya. Ada juga yang melakukan wirid dan tirakat sampai

empat puluh hari hingga mendapatkan firasat akan keberhasilan apa yang

sedang dicarinya. Jadi ada yang membatasi tirakatnya itu sampai

mendaptkan firasat dan karenanya bila setelah sekian hari belum juga

mendapatkan firasat mereka ada yang mengulangi lagi tirakatnya sampai

berhari-hari itu mengharuskan untuk membawa bekal sendiri yang cukup,

kalau belum juga dikabulkan maka ada perasaan yang salah merasa dirinya

banyak dosanya.

Seseorang yang berziarah ke makam Botoputih ini mau mendoakan

kepadanya, mana orang yang didoakannya itu akan memperoleh sesuatu

kebaikan, semakin banyak orang yang mendoakan semakin penuh pula

kebaikan yang diperolehnya, seperti mengalirnya berkah orang yang saleh

kepada orang yang mendoakan, ibarat mengalirnya air yang diisikan oleh

orang secara terus menerus ke suatu tempat, karena penuhnya maka airnya

akan menumpah dan menyirami apa saja yang ada di sekitarnya.

Tumpahan inilah sebagai gambaran berkahnya orang yang saleh, dan

sekarang banyak dicari dan diharapakan oleh banyak orang yang berziarah

ke makam dan khususnya di Pegirian ini. Adapun berkah yang didapat

atau dapat dirasakan dari pengakuan peziarah adalah suatu keberhasilan

Page 5: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

50

yang nyata dalam bidang ekonomi, ketenangan jiwa, jodoh dan lain

sebagainya.4

2. Dinamika Masyarakat

Dinamika adalah hal yang menunjukkan adanya gerak (maju),

berkekuatan, bertenaga.5 Sedangkan Masyarakat: Merupakan istilah dari

ilmu sosiologi, yang artinya suatu kelompok suku bangsa primitif yang

belum banyak, berhubungan dengan dunia sekitarnya. Tetapi sudah

membentuk suatu keseluruhan dan menunjukkan hubungan manusia serta

nilai-nilai sosial,6 secara umum masyarakat pegirian memiliki tradisi

ziarah kubur. Hal tersebut pada umumnya dikaitkan dengan hari-hari besar

Islam seperti hari raya Idul Fitri (Syawwal) dan Idul Adha atau waktu-

waktu tertentu yang dipandang memiliki kekhususan atau keistimewaan.

Misalnya tanggal 1 Muharram diperingati sebagai tanggal 1 syuro dalam

penanggalan Jawa, bulan Rajab, bulan Sya’ban ataupun menjelang

Ramadlan atau bulan puasa. Hari jum’at misalnya, sebagian besar

masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam

jum’at legi. Dalam kalender Jawa istilah legi adalah nama salah satu

pasaran atau weton yang berjumlah lima hari, yaitu: pon, wage, kliwon

legi dan pahing. Istilah pasaran pada umumnya dijawa masih sangat

dominan yang menjadi bahan pokok pertimbangan dalam mengambil suatu

4 Liati, Wawancara, Surabaya, 24 Oktober 2012. 5 Nur Kholit Hazim, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang, 2004) ), 173. 6 Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Jild IV, (Jakarta: PT. Ichtiar baru Van hauve, 1983), 2166.

Page 6: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

51

keputusan tentang sesuatu permasalahan yang dihadapinya. Pada

umumnya tradisi ziarah ini sangat mengutamakan hari jum’at, hari tersebut

lebih banyak dikunjungi dibandingkan pada hari-hari biasa ataupun

pasaran lainnya, juga termasuk menunaikan suatu hajat maupun nadhar

yang lainnya, seperti nyekar (tabur bunga), kirim doa, menghitankan,

tahlilan di perkuburan dan sebagainya. Hal itu merupakan indikasi bahwa

hari jum’at legi masyarakat pada umumnya berkeyakinan dapat

mendatangkan berkah atau keberuntungan lainya.

Adapun orang-orang yang datang ke kuburan orang yang saleh atau

berkeyakinan bahwa tempat itu adalah kuburan orang yang saleh atau wali

dan meminta pertolongannya, seperti meminta sesuatu misalnya minta

penglaris, sakti mandraguna, jodoh, naik pangkat, melunasi hutangnya,

membalaskan dendam terhadap musuhnya atau menyelamatkan dan

menyehatkan keluarganya dan sebagainya yang sebenarnya tidak ada yang

mampu melakukannya selain Allah, ini adalah kemusyrikan yang jelas,

sipelaku kalau tidak segera bertaubat maka dosanya tidak terampuni. Hal

tersebut bahwa tujuannya adalah meminta kepada si mati sebagai perantara

kepada Allah karena mereka (para peziarah) ada yang beranggapan si mati

lebih dekat kepada Allah dari pada peziarah, maka hal ini termasuk

perbuatan yang dianggap syirik oleh para ulama’ salaf. Ada sisi lain dari

aktivitas peziarah ke makam Botoputih ini. Bagi yang membuka warung

disekitarnya, juga penjual bunga atau kembang yang biasa dipakai untuk

Page 7: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

52

ziarah (menaburkan ke makam), sudah barang tentu dari sisi ekonomi

mereka dapat memperoleh manfa’at dan keuntungan.

Demikian juga mereka yang berziarah secara fisik kehadiran tampak

memenuhi area makam Botoputih, tetapi semua niat dan aktivitas yang

berbeda-beda tidak bisa dinilai “pukul rata”, bahwa tempat itu dijadikan

sebagai media yang dapat menjadikan mereka musyrik sebagaimana

sebagian dari mereka yang sudah disebut di atas. Dari pengunjung makam

Botoputih ini yang bertujuan positif ternyata tidak sedikit. Menurut

pengakuan juru kuncinya juga banyak dari pengunjung itu datang untuk

melakukan penelitian atau sekedar mencari ketenangan batin sehingga

merasa tentram berada di area makam, ada yang sekedar jualan untuk

mencari tambahan penghasilan menawarkan barang dan jasa.7

B. Sejarah Kyai / Mbah Brondong

Pada suatu hari beberapa abad yang silam dituturkan ada sebuah cerita

tentang kehidupan seseorang, dari orang yang menjadi subyek dari cerita

tersebut. Hendaknya dikalangan masyarakat dapat memandang dan menilai,

pada umumnya dari tata cara hidup seseorang, pada masa cerita itu terjadi.

Faktor-faktor utama yang menentukan kemulyaan dan martabat seseorang,

pada awal perkembangan agama Islam di Indonesia, adalah keteguhan iman

dan ketertiban hidup menurut ajaran Islam. Konon katanya dituturkan

Pangeran Kedawung disebut juga Sunan Tawangalun adalah Raja di

7 Yanto, Wawancara, Surabaya, 24 Maret 2012.

Page 8: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

53

Blambangan atau dikatakan juga Belumbangan. Ia memiliki lima anak dan

diantaranya ialah Pangeran Lanang Dangiran. Pada suatu hari menurut cerita

pada usia 18 tahun ia bertapa dilaut dan menghanyutkan dirinya diatas sebuah

papan kayu dan sebuah beronjong (alat penangkap ikan) tanpa makan dan

minum, dan ia terlempar oleh gelombang besar dan arus air laut disertai angin

taufan beserta bronjongnya dalam keadaan tidak sadarkan diri disebabkan

karena berbulan-bulan tidak makan dan minum hingga terbawa ke laut Jawa

dekat pantai sedayu. Seluruh badannya telah dilekati oleh karang, keong serta

karang-karang (remis), sehingga badan itu seolah-olah ditempeli dengan

bakaran jagung yang disebut dengan bahasa jawa “Brondong” dalam cerita

tersebut Pangeran Lanang Dangiran diketemukan oleh seorang Kyai yang

bernama Kyai Kendil Wesi.

Ia dirawat oleh Kyai Kendil Wesi beserta istrinya dengan penuh kasih

sayang sehingga sadar kembali dan menjadi sehat seperti sediakala. Setelah

Kyai Kendil Wesi memperoleh keterangan tentang asal-usulnya Pangeran

Lanang Dangiran. Maka Kyai itu menceritakan bahwa ia juga asal keturunan

dari Raja-raja di Blambangan yang bernama Menak Soemandi dan karenanya

ia masih satu keturunan dengan Lanang Dangiran, dan ia tinggal menetap

bersama dengan Kyai Kendil Wesi dan dianggap sebagai anaknya sendiri.

kemudian ia memeluk Agama Islam dan karena rajinnya dan keteguhan

imannya serta keluhuran budi dan kesucian hatinya. Maka tidak lama ia dapat

juga tampil kemuka sebagai guru agama Islam, ia nikah dengan seorang putri

Page 9: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

54

Ki Bimotjili dari Penambahan di Cirebon. Kemudian ia terkenal sebagai Kyai

Brondong.8

Nama Brondong diperolehnya karena ia di ketemukan oleh Kyai Kendil

Wesi dan sebagian badannya dilekati dengan “Brondong”. Kyai Kendil Wesi

yang telah mengetahui tentang nasib seseorang dengan waspada, mengatakan:

kepada Lanang Dangiran yang sudah mendapat sebutan Kyai Ageng

Brondong dari masyarakat setempat dan sekitarnya, agar pergi ke Ampel

Dento Surabaya dan menetap di tempat ini serta meluaskan ajaran agama

Islam karena di Surabaya Kyai Brondong kelak akan mendapat kebahagiaan.

Keturunannya pun kelak akan timbul dan tumbuh menjadi orang-orang yang

mulya. Dengan istrinya serta beberapa orang anaknya yang masih kecil Kyai

Brondong pergi ke Surabaya dan Pada tahun 1595 menetap ditempat

disebrang timur kali Pegirian Ampel, ialah Dukuh Botoputih (Batuputih).

Juga ditempat baru ini Kyai Brondong dapat martabat yang tinggi dari

masyarakat karena keluhuran budinya. Pada waktu itu Kadipaten Surabaya

masih merdeka dan tidak dijajah oleh mataram. Yang memegang kekuasaan

pada waktu itu ialah Pangeran Pekik.9

Pada tahun 1625 Mataram dapat menaklukkan Surabaya dan mulai tahun

itulah Surabaya berada dalam kekuasaan Mataram: Pangeran Pekik masih

ditetapkan oleh Mataram sebagai Adipati di Surabaya dibawah kekuasaan

Hamangkurat I. Kyai Ageng Brondong (Pangeran Lanang Dangiran) wafat

8 R.P.A. Makmoer, Silsilah Pangeran Lanang Dangiran (Kyai Ageng Brondong), Cet ke2, (Surabaya: Sentono Botoputih, 1983), 1. 9 Ibid.

Page 10: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

55

pada tahun 1683 dalam usia+ 70 tahun dan meninggalkan 7 orang anak,

diantaranya 2 orang anak laki-laki: Honggodjojo dan Honggowongso. Setelah

Pangeran Pekik wafat karena dibunuh oleh Hamangkurat I, Honggowongso

ditetapkan menjadi Tumenggung di Surabaya sedang Honggodjojo sebagai

Tumenggung di Pasuruan sebagai penghargaan dari jasa-jasanya dalam

peperangan Troenodjojo. Kyai Ageng Brondong (Pangeran Lanang Dangiran)

dikebumikan di tempat kediamannya sendiri di Botoputih. Makamnya

dimulyakan oleh putra-putranya dan selanjutnya dihormati oleh keturunannya

hingga kini. Ada sebutan lain dari Kyai Ageng Brondong yaitu Mbah

Brondong, semoga pula Allah SWT memberikan kepada seluruh keturunan

Kyai Ageng Brondong kemulyaan, kesehatan dan kesejahteraan sebagaimana

ia senantiasa mendoakan selamanya.10

C. Fenomena Ziarah Kubur di Masyarakat Botoputih Surabaya

Tradisi Islam dalam fakta sejarah, ziarah kubur merupakan bagian dari

ritual ke agamaan. Seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia telah

melakukannya. Pada zaman permulaan Islam berkembang Nabi Muhammad

SAW melarang kaum muslimin menziarahi kuburan. Larangan ini lantaran

kekhawatiran terjadi kesyirikan dan pemujaan terhadap kuburan tersebut.

Apalagi bila yang mati itu adalah termasuk orang-orang yang saleh. Di

samping itu keimanan para sahabat masih lemah dan membutuhkan

pembinaan dari Rasulullah SAW. Peringatan tersebut tidak hanya ditujukan

kepada para sahabat saat itu, tetapi juga kepada umat sekarang ini sebagai 10 Ibid.

Page 11: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

56

generasi berikutnya. Ternyata kalau kita perhatikan apa yang dikhawatirkan

Rasulullah SAW memang terjadi saat ini. Di zaman ini banyak kaum

muslimin yang salah dalam menerapkan ziarah kubur. Mereka melaksanakan

ziarah kubur hanya sekedar mengikuti adat dan tradisi daerah atau mengikuti

nenek moyang yang tidak mengetahui hal tersebut. Sehingga syariat Islam

bercampur tradisi yang sesat.11

Pada awalnya paganisme merupakan agama sesat yang dianut oleh

manusia, ketika mereka membutuhkan dan mengangkat pemimpin yang saleh

untuk dijadikan panutan sebagai pedoman hidup yang disegani, dicintai dan

dihormati. Penghormatan tersebut diwujudkan dengan pembuatan patung

sebagai simbol yang digunakan sebagai sesembahan dan penghormatan

tersebut tidak terbatas pada saat sang pemimpin masih hidup hingga

meninggal.12

Fenomena menyembah patung ini sudah mulai bergeser dari zaman

kezaman sampai sekarang. Sehingga terbentuk dan mengarah pada

pengkultusan, pengeramatan atau pengagungan makam tertentu sehingga

segala kebutuhan hidupnya meminta kepadanya. Dengan berkeyakinan

mengunjungi makam wali atau orang saleh mereka beranggapan dan

menyamakan sebagai pelaksanaan ibadah haji ke Baitulla>h al-H}ara>m (ka’bah)

sama dengan mendapatkan kenikmatan dunia dan akhirat, bahkan sebutan

11 Syaikh Ja’far Subhani, Kritik Atas Faham Wahabi, terj. Zahir, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1989), 97. 12 Badruddin Hsubky, Bid’ah-Bid’ah di Indonesia, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), 145.

Page 12: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

57

bagi mereka sebagai seorang kuburi (penyembah kuburan).13 Disinyalir

bahwa persepsi tentang ziarah kubur telah terjadi kesalah fahaman sehingga

banyak berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh para peziarah kubur.14

Ungkapkan bahwa saat ini kaum muslimin telah melakukan berbagai macam

bentuk kemusyrikan di kuburan, seperti mencium maisan, mengusap-usap

kuburan, ngalap berkah, bertawassul dengan wali atau orang saleh yang telah

meninggal dengan berdhikir, beristighosah kepada mereka. Sebagaimana

melihat faham wahabi sangat membenci kegiatan ziarah kubur.

Menurutnya:15

Pada tahun 1344 H, pada waktu keluarga Su’ud berhasil menguasai

kota Makkah dan Madinah serta daerah sekelilingnya dan tersebarnya fatwa

ini terjadilah keributan dikalangan Sunni-Shi’ah bahwa mereka tahu fatwa

dari 15 ulama’ Madinah dan Mekkah yang akan menghancurkan seluruh

perkuburan baqi’ dan peninggalan-peninggalan Ahlul-Bait dan sahabat

Rasulullah SAW serta merampas barang-barang mahal dari perkuburan dan

menjadikan barang rongsokan hingga orang takut melihatnya, pengikut

wahabiyah meratakan seluruh bangunan kuburan ini. Dan mereka berhasil

menyerbu dan menghancurkan kuburan. Kepercayaan Wahabiyah–tanpa ada

sumbang pemikiran lain dari komunitas Sunni dalam soal ini—memandang

13 Ibid, 146. 14 Syaikh Ja’far Subhani, Tawassul Tabarruk Ziarah Kubur Karamah Wali Termasuk Ajaran Islam>: Kritik Atas Faham Wahabi, terj. Zahir, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1989), 7-8. 15 Ibid, 8.

Page 13: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

58

ziarah secara umum sebagai “pemujaan terhadap orang suci”, yang mengarah

pada dosa syirik, yakni menyekutukan Tuhan dengan orang-orang suci ini.16

Banyak fakta kita jumpai hal serupa bahwa ziarah kubur telah menjadi

budaya yang sudah dilestarikan dan mungkin sulit untuk diluruskan.

Sementara salah satu pendorong yang mereka lakukan adalah kemusyrikan

yang terjadi di kuburan dikarenakan mengikuti para ulama su’ yang hanya

taklid kepada nenek moyangnya saja.17 Ritual keagamaan yang semula dinilai

sebagai ibadah disulap menjadi suatu kebid'ahan mereka menjadikan hari hari

tertentu yang seakan wajib untuk berziarah kekuburan, menentukan makam-

makam tertentu untuk diziarahi bahkan mereka ada yang menjadikan ziarah

kubur sebagai suatu bisnis. Munculnya berbagai penyimpangan di kuburan

setidaknya ada penyebabnya yaitu: Minimnya ilmu pengetahuan agama,

berbaurnya aneka ragam budaya dan peradaban, terpecahnya negara Islam,

fanatisme yang terlalu mengagungkan kepada sang tokoh, mengutamakan

akal di atas wahyu, tashabbuh (menyerupai) orang-orang kafir.18

Penelitian ini terfokus pada sebuah fenomena di seputar makam Kyai

Ageng Brondong makam para wali yang keturunan darah biru, di komplek

pemakaman Botoputih Surabaya. Para peziarah berdatangan setiap waktu di

makam ini, dan berlangsung terus-menerus dari hari ke hari. Pada saat-saat

tertentu, seperti malam Jum’at legi, atau pada saat diselenggarakan acara

16 Ibid. 17 Hamid al-Humaidi Abdullah, Bid'ah-Bid'ah Kubur. terj, Abdul Rosyad Shiddiq, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2003), 50. 18 Mamduh Farhan al-Buhairi, Kuburan Agung; Menyingkap Fenomena Ketergantungan Kepada Para Wali. terj A. Hasan Bashori, (Jakarta: Darul Haq, 2005), 25.

Page 14: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

59

khaul untuk Kyai Ageng Brondong, jumlah peziarah makam membludak.

Langgar Sentono Botoputih dipinggir jalan raya Kota Surabaya dipenuhi

dengan kendaraan dan lautan manusia, sehingga peneliti perlu mengetahui

kepada para peziarah terhadap pertanyaan “kenapa mereka perlu berziarah?”

Kegiatan ziarah dilakukan begitu saja sebagai proses yang alami. Ritual yang

dilakukan para peziarah cukup beragam. Namun secara umum ritual ini

berupa bacaan atau doa yang dipanjatkan pada saat ziarah kubur seperti

bacaan ayat-ayat al-Qur’a>n, dhikir dan pembacaan doa untuk para ahli kubur

khususnya yang sedang diziarahi. Segala aktivitas yang dilakukan seperti

ziarah kubur ini tetap memelihara makna dari karakter individual meskipun

makna itu telah terpengaruh dengan karakter rutin dalam studi pengetahuan

umum. Dan membantu manusia dari beban-beban pilihan untuk diputuskan,

menyediakan pilihan yang tertentu saja, berbagai bacaan dan doa yang

dipanjatkan para peziarah di makam Kyai Ageng Brondong ini umumnya

terangkum dalam rangkaian dhikir, doa, tahlil dan bacaan al-Qur’a>n.

Penelitian ini juga mencatat ada banyak makam wali di daerah Surabaya yang

selalu dikunjungi para peziarah, salah satunya makam Kyai Ageng Brondong,

Mas Adipati, Habib Syaikh / Habib Muhammad.

Ada juga makam-makam lain yang dianggap sebagai wali oleh sebagian

warga Surabaya seperti makam Sunan Ampel. Namun makam Kyai Ageng

Brondong adalah yang dianggap paling istijabah dan keramat kalau berziarah

dan berdoa akan terpenuhi atau terkabul hajatnya, meskipun keberadaannya

terbilang paling angker dibanding makam wali-wali sebelumnya, terletak

Page 15: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

60

pada posisi makam yang berada cukup strategis, yakni di komplek makam

Langgar Sentono Botoputih, yang terletak di depan gang makam Sunan

Ampel kota surabaya atau tepat di tengah-tengah kota. Jumlah peziarah di

makam Kyai Ageng Brondong mengalami peningkatan yang cukup pesat

pada malam Jum’at. wawancara dengan bapak Joko juru kunci makam

“peziarah sebelum datang ke makam Sunan Ampel harus terlebih dahulu

mampir ke makam Kyai Ageng Brondong karena dianggap yang paling sepuh

dari Sunan Ampel, menurut keterangan cucunya Kyai Ageng Brondong

dinikahi Sunan Ampel” namun peneliti menemukan beberapa referensi

tentang kisah Wali Songo terutama Sunan Ampel, ternyata beberapa referensi

yang peneliti peroleh dan hanya mengambil satu referensi saja yaitu; Sunan

Ampel lebih dahulu lahir dari pada Kyai Ageng Brondong berarti lebih tua

Sunan Ampel, karena Sunan Ampel diperkirakan lahir pada tahun 1420

karena ketika berada di palembang pada tahun 1440 sebuah sumber

menyebutnya berusia 20 tahun, dan meninggal pada tahun 1478 M.

Sedangkan Kyai Ageng Brondong belum diketahui kapan lahirnya karena

pada waktu pergi dan menetap di Surabaya pada tahun 1595 dengan

membawa anaknya yang masih kecil, dan wafat pada tahun 1683 lihat di bab

sebelumnya tentang sejarah Mbah Brondong,19 berarti menurut beberapa

sumber atau referensi lebih menguatkan bahwa Sunan Ampel lebih tua dari

Kyai Ageng Brondong.20

19 Labib MZ, Kisah Kehidupan Wali Songo Penyebar Agama Isla>m Di Tanah Jawa, (Surabaya: Sinar Kemala, “t.th”), 23-24, 31. Lihat Majalah Muzakki. (Jakarta: Dunia Grafindo, 2011), 13. 20 Disampaikan dalam waktu ujian Proposal tim penguji oleh Porf. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA.

Page 16: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

61

Pada umumnya aktivitas ziarah kubur sudah dimulai pada kamis sore,

para peziarah telah tampak mulai berdatangan dan berlalu-lalang di jalan raya

kota Surabaya. Mereka berkeliling dari satu makam wali ke makam wali

lainnya, yang menjadi tujuan utamanya adalah makam wali-wali yang ada di

sekitar wilayah Surabaya, terutama makam Kyai Ageng Brondong di

Botoputih yang menjadi fokus penelitian ini. Kesibukan ini berlangsung

sepanjang malam, hingga memasuki waktu subuh. Di lihat dari padatnya para

peziarah tradisi ziarah berpuncak pada malam jum’at legi, hari jum’at

mempunyai nilai yang lebih dibanding dengan hari-hari lain. Hari jum’at

disebut sebagai sayyid al-ayya >m (tuannya hari-hari dalam seminggu) karena

hari atau malam tersebut menjadi pilihan favoritnya, dan diyakini mempunyai

keramat tersendiri dan hanya ada dalam tradisi Jawa. Tempat-tempat parkir di

alun-alun kota Surabaya atau di depan Langgar Sentono Botoputih mulai

penuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, mengenai hari-hari

atau saat-saat yang diyakini paling tepat untuk berziarah ke makam Kyai

Ageng Brondong adalah hari selasa paing karena hari tersebut makamnya

telah di buka untuk umum, kalau selain hari selasa makamnya di tutup dan

juru kuncinya tidak bisa menerima tamu pada waktu hari selasa memang itu

semua sudah aturannya.

Berbagai bentuk prilaku peziarah antara satu dengan yang lainnya

berbeda-beda semua itu hanya masih sebatas yang wajar. Ada kecenderungan

dalam memaknai arti dari aktivitas ziarah adalah untuk mengintegrasikan

berdasarkan pada suatu kebutuhan psikologis. Mereka tergerak untuk

Page 17: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

62

berziarah secara berkelompok atau berombongan maupun sendirian, dengan

melaksanakan ritual-ritual serta tata cara ziarah kubur sebagaimana biasanya

dengan dikoordinir oleh panitia ziarah, terutama untuk tempat atau lokasi

ziarah yang cukup jauh dari tempat tinggal mereka (peziarah) sehingga

memudahkan para peziarah yang belum mengetahui tahu rute perjalanan

ziarah.

Serta mengadakan perjalanan ke beberapa makam wali di Surabaya

rombongan ini biasa di temui pada hari kamis / malam jum’at legi, karena

ziarah secara berkelompok ini dapat meringankan biaya. Kebanyakan

kelompok peziarah berasal dari organisasi keagamaan atau kelompok tertentu

seperti: jamaah pengajian, jamaah masjid, anggota tarekat atau masyarakat

umum dan anak-anak sekolah secara berombongan yang dikoordinir oleh

gurunya masing-masing atau organisasi sosial keagamaan di satu desa atau

wilayahnya. Para peziarah begitu bersemangat mendatangi makam-makam

untuk berziarah dan berdoa, dalam hal ini peneliti mendapatkan jawaban yang

berbeda-beda di antara para peziarah. Semangat para peziarah untuk datang

ke makam Kyai Ageng Brondong memang hampir tidak didasarkan pada

suatu argument tertentu, karena berdasarkan pengalaman-pengalaman

spiritual mereka dalam setiap melakukan ziarah, bahkan lebih banyak juga

disebabkan karena cerita-cerita keramat yang berkembang di antara peziarah

mengenai “keberkahan” makam Kyai Ageng Brondong, pengelola makam

Kyai Ageng Brondong menerapkan beberapa ketentuan bagi mereka karena

peziarah terus mengalir, namun ketentuan yang diberlakukan tidak terkait

Page 18: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

63

dengan ritual yang dilakukan saat berada di makam, hanya terkait dengan tata

cara ziarah yang berlaku umum dalam tradisi Islam. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya namun di pihak lain banyak sesuatu yang dinilai tidak

relevan menurut standar tertentu. Dengan simbol-simbol tertentu dan bebeda-

beda peneliti menemukan banyak peziarah di makam Kyai Ageng Brondong

yang memakai baju takwa dilengkapi dengan sarung, jubah surban, celana

panjang atau sedang memakai baju dinas, berjaket, atau mengenakan seragam

sekolah, mengenai ritual yang harus dilakukan oleh para peziarah meskipun

tidak ada ketentuan, namun ritual yang dilakukan di makam Kyai Ageng

Brondong dapat dikatakan hampir berseragam. Umumnya para peziarah

membaca doa-doa, tahlil, dhikir, istighosah, menghatamkan al-Qur’a>n di

makam, atau dhikir-dhikir tertentu khusus yang diwarisi dari guru-guru

spiritual atau orang saleh yang sedang diziarahi. Semua ritual yang

berlangsung hanya seputar doa dan bacaan al-Qur’a >n. Dan kebenaran cerita-

cerita tentang karamah Kyai Ageng Brondong itu diterima begitu saja, ngalap

(mencari) berkah di kuburan wali, kyai dan selainnya. Sudah menjadi hal

yang umum dan membudaya dimasyarakat, dan bahkan dianggap ibadah yang

sangat afdhal bahwa pada hari-hari / bulan-bulan tertentu tetapi yang

terpenting adalah sebelum awal puasa dalam bulan Ramadlan, setelah Hari

Raya (Syawwal), Maulud (Rabiul awal), dan lain sebagainya, pada waktu

nyadran makam-makam dibersihkan dan ditaburi bunga-bunga yang dilanjut

dengan pembacaan doa, ada yang sambil membakar kemenyan / dupa, ada

yang menawarkan jasa untuk membersihkan makam dengan upah sekedarnya,

Page 19: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

64

makam juga dikunjungi untuk memohon doa restu (pangestu) kepada orang

tua/nenek moyang yang sudah meninggal terutama bila seseorang

menghadapi problem atau tugas berat, akan bepergian jauh, atau bila ada hajat

yang sangat besar untuk memperoleh suatu hal.21 Dan banyak orang yang

mendatangi kuburan kyai, orang-orang yang dianggap wali, atau kuburan

orang saleh. Mereka datang dari tempat yang cukup jauh dengan

mencurahkan tenaga, waktu, pikiran, dan harta, dengan melakukan ritual

ziarah ke kuburan, wali / kyai dari tempat yang jauh, maka itu sudah

merupakan suatu pelanggaran terhadap konsekwensi hadith diatas, kalau

ternyata tujuan dari ziarah kubur itu menyimpang dari tuntunan syari'at Islam

yang suci ini, seperti: Mencari berkah, meminta-minta kepada penghuni

kuburan itu, atau mencari syafa'at, mencari kesaktian lewat amalan, kebal

terhadap senjata tajam, peluru dan tahan bacok, dhikir atau ritual tertentu.

Ungkapan dan hasil temuan Henri Chambert-Loir dan Claude Guillot,

tentang tradisi ziarah dan wali di berbagai penjuru dunia muslim menemukan

bahwa para peziarah ada yang beranggapan bahwa makam merupakan

“tempat kebebasan” mereka. Dibandingkan masjid, makam waliyullah atau

orang saleh adalah sosok suri tauladan yang dicintai Allah, di tengah

keramaian dunia orang merasa bebas dari berbagai paksaan dan tekanan, serta

tempat yang tepat untuk merenungi diri seakan merasa damai lebih nyaman

tentram, tempat pelarian untuk mengungkap semua curahan hati. Dan

21 Koncaraningrat, Kebudayaan Jawa, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984), 364.

Page 20: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

65

berharap mendapatkan berkah untuk mengatasi berbagai problem hidup yang

mereka hadapi.22

Ada beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya seperti Clifford

Geertz, Mark R Woodward dan Nur Syam. Geertz dalam penelitian

antropologisnya di Jawa mengungkapkan bahwa ritual- ritual yang diperbuat

oleh sekelompok yang menyebut dirinya Islam itu sebenarnya bukan Islam,

namun sinkretisme, perpaduan antara Islam dan ritual agama sebelumnya.

Kesimpulan ini didapatkan oleh Geertz setelah melakukan serangkaian

pengamatan,23 termasuk berkaitan dengan ritual ziarah kubur. Sedangkan

Woodward meskipun mengkritik Geertz dengan mengatakan bahwa ritual

yang dilakukan dalam hal ini oleh para peziarah adalah Islam itu sendiri, ia

menyebutnya dengan istilah ‘Islam Jawa’ (kebatinan), sejajar dengan ‘Islam

India’ atau varian Islam lainnya.24

Dalam paparan hasil penelitiannya ia mengilustrasikan banyak hal

tentang beberapa ritual Islam Jawa yang diamatinya di Yogyakarta,

cenderung sinkretik dan kejawen, kepercayaan masyarakat Jawa pra Islam.25

Pandangan Geertz dikritik oleh Woodward bahwa tindakan dan prilaku

sosialnya merupakan sumber akhir kepercayaan, yang pada gilirannya

membentuk kualitas kehidupan sosial. Woodward mengatakan orientasi

22 Henri Chambert-Loir dan Claude Guillot, Ziarah dan Wali di Dunia Isla>m, (Jakarta: Serambi Ilmu, 2007), 14. 23 Clifford Geertz, Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1983), xi-xii . 24 Mark R Woodward, Isla>m Jawa: Kesalehan Normatif Vs Kebatinan, (Yogyakarta: LKiS, Cet II, 2004), 373. 25 Mark R Woodward, Jalan Baru Isla>m: Memetakan Paradigma Mutakhir Isla>m Indonesia, (Bandung: Mizan, 1998), 143.

Page 21: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

66

teoritis Geertz yang seperti ini, mengakibatkan Geertz kurang memperhatikan

kitab-kitab suci dan tradisi besar Agama Islam (Islamic great tradition) yang

terkait dengan semua hal itu.26 Nur Syam dalam penelitiannya tentang tradisi

Islam di daerah pesisir Jawa mencatat juga “bahwa berkah tidak hanya

berurusan dengan persoalan spiritual, tetapi juga bisa difisikkan atau

dimaterialisasikan. Masyarakat lebih cenderung menginginkan berkah itu

dalam bentuk kekayaan materi, kesehatan fisik, jodoh, atau keselamatan dari

marabahaya”.27

Di antara mereka fenomena sosial tersebut dapat ditinjau dari proses

interaksi simbolik. Dengan menggunakan pendekatan interaksi simbolik

sebagai suatu pendekatan komunikasi dapat digunakan untuk menjelaskan

bagaimana sesama peziarah dapat berinterkasi, dan dengan para kuncen (juru

kunci makam) dan mungkin berinteraksi dengan “yang ada di dalam kubur”.

Secara psikologis pendekatan interaksi simbolik tidak hanya menganalisis

kehadiran manusia di antara sesamanya, tetapi juga sikap, motif, dan nilai

yang mereka anut.

Seperti menurut pengakuan peziarah terhadap kekeramatan Kyai

Brondong diekspresikan melalui rutinitas dan ritual makam. Berbagai motif

yang melatar belakangi keinginan para peziarah, namun secara umum

keinginan berziarah ke makam Kyai Ageng Brondong adalah salah satu cara

untuk mengekspresikan pengakuan mereka terhadap kekeramatannya. Di

makam Kyai Brondong peziarah melakukan ritual sendiri-sendiri sesuai 26 Mark R Woodward, Isla>m Jawa:., 373. 27 Nur Syam, Isla>m Pesisir, (Yogyakarta: LKiS, 2005), 271.

Page 22: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

67

keinginannya, beberapa peziarah meyakini bahwa makam Kyai Ageng

Brondong adalah tempat yang mustaja>bah atau tempat yang cocok untuk

mengajukan segala keinginannya sebagai tempat bersandar dan berkeluh

kesah kepada Allah SWT. Hj Maimunah (55) adalah seorang peziarah dari

sampang madura. Seorang Ibu rumah tangga yang sudah lama ditinggal mati

suaminya ini mengaku sering berziarah ke makam Kyai Ageng Brondong

untuk ‘curhat’ kepada Allah SWT. Semua beban hidupnya “disampaikan”

kepada Allah SWT sambil mengharapkan kebaikan dari-Nya dan mencari

ketenangan batin begitu juga dengan dagangannya semoga diberi kelancaran,

semua itu dapat dibuktikan dengan rutin ziarah ke makam kyai Ageng

Brondong dan apabila tidak berziarah katanya ada perasaan yang salah dan

berdosa merasa hatinya tidak tenang. Ibu Liati mempunyai anak perempuan

yang berumur 25 tahun belum mendapatkan jodoh setelah rutin ziarah ke

makam Kyai Ageng Brondong terutama yang paling fokus makam khusus

jodoh adalah makam Mas Adipati yang konon katanya dipercayai makam

cepat dapat jodoh dan sekarang telah mendapatkan jodoh, begitu juga

pengakuan dari Maftuhah (30) dari surabaya rutin ziarah ke makam Kyai

Ageng Brondong setelah beberapa tahun kemudian mendapatkan jodoh. Ibu

Mutmainnah (45) sudah sepuluh tahun rutin ziarah ke makam kyai Ageng

Brondong sampai sekarang masih tetap melakukan rutinitas ziarah setelah

berkeluh kesah dan curhat mengenai kesulitan ekonomi dan berumah tangga

sudah 20 tahun belum diberi keturunan setelah rutin ziarah ke makam Kyai

Ageng Brondong hajatnya terkabulkan seperti bisa membangun rumah yang

Page 23: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

68

semula rumahnya mau roboh banyak yang bocor setelah rumahnya jadi

Alhamdulillah sudah diberi keturunan 2 orang anak yang masih kecil cewek

semua pertama umur 3 tahun dan yang terakhir 1 tahun. Hj Sutini (60) dari

Tuban pernah bertapa bertahun-tahun di makam Kyai Ageng Brondong ingin

mendapatkan ilmu dari Allah SWT setelah mendapatkan apa yang di inginkan

yaitu mendapatkan keris dari pertapaannya sehingga menjadi orang yang

disegani dikampungnya dan banyak orang yang mendatanginya meminta

pertolongan dalam bebagai kesulitan.28 Kirana peziarah dari Rusia juga

berkunjung ke makam Mbah Brondong yang sebelumya berziarah ke makam

Sunan Ampel hanya ingin mengetahui sejarah para wali peneliti temui waktu

salat di masjid Sunan Ampel dengan dialog bahasa Indonesia walaupun

tersendat-sendat tidak fasih bahasanya.29 Peneliti juga pernah mengalami

kejadian gaib waktu berjalan menuju makam Kyai Ageng Brondong tiba-tiba

telinga kanan saya terasa sakit serasa ada yang meniup dan mengeluarkan

kepulan asap putih sepontan kaget dan merinding semua bulu kuduk ini dan

juga teman saya melihat kejadian tersebut tercengang heran, katanya padahal

tidak ada orang disekitar area makam hanya berdua saja dengan teman saya

yang bernama kholila dan dilanjutkan ke makam Habib Syaikh/Habib

Ahmad, dan juga mengalami kejadian aneh tiba-tiba terasa ada getaran

kencang yang mengelilingi saya setelah menoleh kekanan dan kekiri tidak

ada siapa-siapa kemudian berlanjut ke makam disebelah Habib Syaikh

28 Para peziarah makam Mbah Brondong di Botoputih, Wawancara, Surabaya, 14 juni, 24 Oktober 2013. 29 Kirana, Wawancara, Surabaya, 2 September 2013.

Page 24: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

69

sengaja peneliti datangi karena ingin mengetahui makam tersebut tapi tidak

tahu makam siapa yang ada dipojok karena dikunci seperti sebuah rumah

tidak berpenghuni ternyata didalamnya terdapat beberapa makam, dan juga

terasa sesak nafas ini dan berat rasanya kaki ini untuk melangkah, setelah

saya begegas cepat-cepat meninggalkan makam itu dan ingin bertemu dengan

juru kuncinya ingin mengutarakan apa yang saya alaminya dan setelah saya

ceritakan semuanya, menurut juru kunci memang tempat ini angker dan

keramat terutama makam yang dipojok terkenal sangat angker walaupun

diberi lampu apa saja keesokan harinya mesti pecah seperti tidak mau diberi

lampu dan penerang apapun, konon katanya tidak semua orang bisa

merasakan kejadian-kejadian aneh hanya orang-orang tertentu saja yang bisa

merasakan semua itu. Dan juga penulis sering menemukan beberapa bunga

kamboja yang berkelopak enam, tujuh dan empat yang umumnya bunga

kamboja hanya berkelopak 5, kalau empat bisa cepat pintar ngaji, enam dan

tujuh bisa cepat dapat jodoh, penglaris dan apa saja yang di yakini menurut

peziarah, semua bunga yang saya temukan jadi rebutan beberapa teman dan

peziarah lainnya, dan mereka heran mengapa begitu mudahnya

menemukannya sedangkan peziarah lainnya mencari-cari sampai beberapa

hari/berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tidak pernah menemukan bunga

kamboja yang dimaksud, ya sudah bunga tersebut saya berikan kepada

peziarah yang membutuhkannya. Begitulah fenomena yang penulis temukan

dan masih banyak yang belum dipaparkan seperti kejadian-kejadian gaib yang

dialami peziarah hanya beberapa saja seperti yang telah dijelaskan diatas,

Page 25: BAB III KEBERADAAN MAKAM BOTOPUTIH DAN SEJARAH …digilib.uinsby.ac.id/1190/5/Bab 3.pdf · masyarakat ada yang memiliki tradisi ziarah kubur, khususnya pada malam ... menyehatkan

70

menurut hemat penulis hanya kepada Allah tempat memohon dan meminta.

Tetapi apabila kita meminta pertolongan kepada selain Allah atau orang yang

telah mati maka perbuatan itu tidak diperkenankan oleh syariat Islam. Seperti

halnya, tradisi yang dilakukan peziarah ke makam Mbah Brondong dan dalam

bab sebelumnya sudah di jelaskan.