bab ii filemenjual minuman yang beralkohol. aneka bali boga restoran di denpasar 9 d. canteen ......
TRANSCRIPT
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP RESTORAN ANEKA
BALI BOGA
2.1 Pemahaman Terhadap Restoran
Pada bagian berikut ini akan menjelaskan mengenai pemahaman terhadap
restoran yang dapat berupa pengertian, pertimbangan, masakan, pelayanan dan
lain-lain yang terkait dengan restoran
2.1.1. Pengertian Restoran
Pengertian restoran menurut W.A. Marsum (2005:8). adalah suatu tempat
atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan
pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun
minum. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para tamu
pun merupakan tujuan operasi restoran yang utama. Lokasi dari restoran ada yang
berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri
sendiri di luar bangunan itu.
Definisi restoran menurut kamus besar University of Cambridge: a place of
business where people can choose a meal to be prepared and served to them at a
table, and for which they pay, usually after eatin (sebuah tempat bisnis dimana
orang-orang dapat memilih makanan yang akan disiapkan dan disajikan kepada
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
8
pelanggan diatas meja, dan pelanggan akan membayar atas jasa tersebut yang
biasanya dilakukan setelah makan).
Menurut Zai, Stevanus (2013), restoran berasal dari kata Restaurer yang
berarti restore atau restorasi yang dalam bahasa Indonesia berarti memperbaiki
atau memulihkan, yakni memulihkan kondisi seseorang dari suatu kondisi yang
kurang baik ke kondisi yang lebih baik. Jadi restoran adalah suatu tempat yang
menyediakan makanan dan minuman untuk dikonsumsi tamu sebagai kebutuhan
dalam rangka memperbaiki/memulihkan kembali kondisi yang telah berkurang
setelah melakukan suatu kegiatan.
Dari pengetian diatas restoran dapat diartikan sebagai bangunan yang
didirikan dengan tujuan komersial yang melayani pelanggan dengan baik serta
menyajikan makanan atau minuman yang baiki untuk dikonsumsi. Makanan yang
disajikan harus dalam kondisi yang higienis sehingga baik untuk kesehatan.
2.1.2. Macam-Macam Tipe Restoran
Menurut W.A. Marsum (2005:8), dilihat dari pengelolaan dari cara
penyajiannya terdapat beberapa macam tipe restoran yaitu :
a. A’la Carte Restoran
A’la Carte Restoran adalah restoran yang telah mendapatkan izin untuk
menjual makanan lengkap dengan banyak variasi di mana tamu bebas memilih
sendiri makanan yang mereka inginkan.
b. Table D’hote Restoran
Table D’hote Restoran adalah suatu restoran yang khusus menjual menu
yang lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup dengan harga
yang sudah ditetapkan.
c. Cafetaria atau Café
Cafeteria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan
pejualan cake, sandwich, kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak
menjual minuman yang beralkohol.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
9
d. Canteen
Canteen Adalah suatu restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik,
atau sekolah, tempat di mana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan
makan siang.dan coffe break.
e. Continental Restaurant
Continental Restaurant adalah suatu restoran yang menitik-beratkan
hidangan continental pilihan dengan pelayanan yang megah. Suasana yang
dihadirkan cenderung santau dengan susunan yang agak rumit dan disediakan bagi
tamu yang ingin makan secara santai.
f. Dining Room
Dining Room adalah suatu restoran yang terdapat di hotel kecil, motel atau
penginapan. Tempat ini biasanya dipatok dengan harga yang lebih mahal dari
restoran biasa. Dining room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang
tinggal di dalam hotel namun juga terbuka bagi para tamu dari luar hotel.
g. Fish and Chip Shop
Fish and Chip Shop adalah suatu restoran yang banyak terdapat di inggris,
di mana kita dapat membeli bermacam-macam kripik dan ikan goreng, kemudian
dibungkus dan dibawa pulang. Jadi makanan tersebut tidak dinikmati di tempat.
h. Grill Room (Rostisserie)
Grill Room adalah suatu restoran yang menyediakan berbagai macam
daging panggang. Grill Room atau bisa disebut sebagai Steak House pada
umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga
para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki serta para
tamu dapat melihat bagaimana proses pembuatan makanan tersebut.
i. Night Club/Super Club
Night Club/Super Club adalah suatu restoran yang pada umumnya dibuka
menjelang larut malam dan menyediakan makan malam bersifat santai. Dekorasi
yang diterapkan bersuasana mewah dan memiliki pelayanan yang megah.
j. Pizzeria
Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual masakan pizza. Bisa
juga berupa spaghetti dan makanan khas italia lainnya.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
10
k. Pub
Pub adalah suatu restoran yang dibuka untuk umum yang dibuka pada
malam hari dengan menghidangkan snack seperti pies dan sandwich serta
mendapatkan izin untuk menyediakan minuman beralkohol. Hidangan yang
disajikan biasanya berupa snack.
l. Snack Bar/Café/Milk Bar
Snack Bar/Café/Milk Bar adalah semacam restoran yang cakupan serta
sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat, di mana para tamu dapat
mengumpulkan makanan di atas nampan yang diambil dari atas counter kemudian
membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang
disukainya. Makanan yang biasanya disediakan adalah hamburger, sausages, dan
sandwich.
m. Speciality Restaurant
Speciality Restaurant adalah suatu restoran yang suasana dan dekorasi
seluruh ruangan disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau
memiliki tema tersendiri. Contohnya adalah masakan China, Jepang, Italia,
Perancis, dll. Sistem pelayanan yang dipergunakan mengikuti tata cara tersendiri.
n. Terrace Restaurant
Terrace Restaurant adalah suatu restoran yang terletak di luar bangunan.
Pada umumnya, restoran ini masih berhubungan dengan hotel maupun restoran
induk. Di negara – negara barat pada umumnya restoran tersebut hanya dibuka
pada waktu musim panas saja.
o. Gourmet Restaurant
Gourment Restaurant adalah suatu restoran yang menghadirkan pelayanan
makan dan minum untuk orang – orang yang berpengalaman luas dalam bidang
masakan dan minuman. Keistimewaan restoran ini adalah makanan dan
minumannya yang sangat lezat dengan pelayanan yang megah dan harga yang
cukup mahal.
p. Family Type Restaurant
Family Type Restaurant adalah suatu restoran sederhana yang
menghidangkan makanan dan minuman yang tidak mahal terutama disediakan
untuk tamu – tamu keluarga atau rombongan.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
11
q. Main Dining Room
Main Dining Room adalah suatu restoran atau ruang makan yang pada
umumnya terdapat pada hotel – hotel besar, di mana penyajian makanannya
secara resmi dan terikat oleh suatu peraturan yang ketat dan pelayanan yang
exclusive. Tamu – tamu yang hadir biasanya dari kalangan berkelas dan
mengenakan pakaian yang resmi atau formal.
2.1.3. Dasar Pertimbangan Perencanaan Restoran
Untuk menghasilkan restoran yang baik, perlu memperhitungkan
beberapa dasar pertimbangan yang dibutuhkan dalam perencanaan restoran yang
akan dijelaskan berikut ini
2.1.3.1. Perencanaan Konsep Restoran
Menurut Birchfield, John C (2008:4). Konsep dari sebuah jasa pelayanan
restoran adalah rencana keseluruhan dari kebutuhan dan tujuan yang dimaksudkan
untuk pemasaran. Konsep dari restoran bisa tercermin dalam berbagai bentuk
seperti dari menu yang ditawarkan, dekorasi, pelayanan, harga dan lokasi. Menu
yang ditawarkan harus memiliki tipe masakan khusus dan juga fasilitas yang
diperlukan untuk pengolahannya. Selain menu, potensi usaha dari restoran juga
harus diperhitungkan karena hal ini menyangkut biaya pembuatan dan operasional
restoran. Berikut ini merupakan 5 M concept development yang diutarakan oleh
Birchfield, John. Lihat Gambar 2.1
Gambar 2.1 : 5 M concept development
Sumber : Birchfield, John C., 2008:8
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
12
2.1.3.2. Studi Fisibilitas / Analisa Kelayakan
Menurut Birchfield, John C (2008:4). Studi kelayakan adalah kegiatan
yang dilakukan untuk menilai sejauh mana manfaat dan potensi yang dapat
diperoleh untuk tujuan mencari keuntungan dalam perencanaan restoran. Studi
kelayakan dapat dilakukan dengan menganalisa beberapa faktor seperti kondisi
demografi suatu lokasi, kondisi ekonomi masyarakat, lalulintas di sekitar restoran,
kebutuhan masyarakat, dan kemampuan pesaing lainnya. Hasil dari analisa faktor-
faktor tersebut akan menghasilkan kemampuan dan kebutuhan pasar yang menjadi
batasan dari perencanaan restoran tersebut.
2.1.3.3. Lokasi
Menurut Katsigris, Costas (2009:17). Pemilihan lokasi harus berada pada
lokasi yang tepat misalnya pada pusat kota yang memiliki potensi demografi yang
menjanjikan pada suatu kawasan. Pemilihan lokasi ini juga akan mempengaruhi
tipe pengunjung yang akan datang, biaya pembangunan, peraturan daerah,
ketersediaan pekerja, perijinan untuk menghidangkan minuman beralkohol,
ketersediaan parkir dan akses, pajak, dan lain-lain.
2.1.3.4. Aspek dan View
Menurut Frew, Lawson (1994:62). Aspek dan view pada sebuah restoran
akan sangat berpengaruh terhadap minat dan ketertarikan dari para pengunjung
selain dari interior restoran. Apabila view yang dimiliki restoran bagus, maka
akan mempengaruhi posisi, bentuk dan desain dari ruang dan penataan meja pada
restoran. View-view yang dapat dihadirkan oleh restoran dapat meliputi kolam,
lingkungan, kondisi perkotaan (orang berjalan, lalu lintas,dll), bangunan lokal,
taman, interior, dan dekorasi-dekorasi lainnya.
2.1.3.5. Fasad Luar Bangunan
Menurut Frew, Lawson (1994:62). Fasad luar restoran merupakan bagian
penting dari pemasaran dari restoran karena dapat bersifat atraktif untuk para
pelanggan yang sedang berkendara di jalan. Desain eksterior harus dapat
menimbulkan perhatian, memberikan ketertarikan dan respon, dan memiliki
karakter identitas restoran.
2.1.3.6. Pencahayaan Luar
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
13
Menurut Frew, Lawson (1994:64). Pencahayaan pada luar bangunan
memiliki fungsi yang jelas untuk membuat restoran menjadi lebih mencolok pada
malam hari untuk mengundang para pelanggan. Keadaan pencahayaan yang baik
juga mempengaruhi perasaan terhadap keamanan pada restoran dan kenyamanan
untuk menyantap makan malam.
2.1.3.7. Suara dan Aroma Pada Restoran
Menurut Yu,Xue (2008:8), Dalam perencanaan interior, aroma ruangan
jarang mendapatkan perhatian. Akan tetapi, aroma tersebut memiliki hubungan
yang kuat dengan perasaan yang mempengaruhi aktivitas manusia didalamnya.
Aroma memberikan efek ke otak yang menimbulkan emosi, perasaan dan
motivasi yang akan mengarah kepada respons prilaku. Adanya aroma yang baik
akan meningkatkan performa pekerjaan dan memberikan kesenangan dan
relaksasi. Aroma yang baik juga akan membuat sebuah ciri khas untuk dikenali
pada suatu tempat.
Background music merupakan bagian yang perlu ditambahkan pada
restoran, sebab adanya pendengaran akan suara yang akan meningkatkan kesan
dari sebuah restoran. Tanpa adanya suara, lingkungan di restoran akan menjadi
kurang hidup.
2.1.3.8. Perencanaan Akses
Menurut Frew, Lawson (1994:74). Perencanaan akses pada restoran
merupakan perencanaan titik masuk ke lokasi, dimana titik tersebut harus mudah
untuk dikenali, mudah ditemukan, bebas dari polusi dan memiliki tujuan yang
tepat. Adapun beberapa peraturan ketentuan yang harus dipenuhi adalah :
a. Pengunjung dari luar, datang dengan berjalan kaki, menggunakan
kendaraan, taxi, atau bus.
b. Pengunjung yang berada dalam satu bangunan apabila restoran ini
menjadi satu dengan bangunan lain
c. Akses khusus untuk staff, pelayan dan pegawai lainnya
d. Akses untuk pengiriman barang, makanan, laundry, peralatan dan
servis
e. Pengumpulan dan pembuangan sampah.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
14
2.1.3.9. Area Parkir
Menurut Frew, Lawson (1994:74). Kebutuhan akan parkir kendaraan
bervariasi tergantung kepada tempat, lokasi dan perencanaan standar parkir.
Instalasi untuk parkir kendaraan membutuhkan kejelasan, konstruksi, drainase,
dan pencahayaan. Area parkir pada restoran biasanya sebesar 2-3 kali built area
restoran.
2.1.3.10. Main Entrance Restoran / Kanopi
Menurut Frew, Lawson (1994:74). Main entrance atau pintu masuk
utama dari sebuah restoran harus dapat dikenali secara jelas dan menyediakan
view dan desain interior yang menyenangkan. Pintu masuk utama harus mewakili
type dan ciri khas dari restoran serta memenuhi persyaratan fungsional seperti
lebar, ketahanan, keamanan, informasi, dan lain-lain.
2.1.3.11. Evakuasi Kebakaran
Tangga, koridor dan pintu juga dirancang untuk meloloskan diri dari
bahaya kebakaran dan harus memenuhi syarat keselamatan.
2.1.4. Aneka Masakan Bali
Bali merupakan daerah pariwisata yang terkenal di mancanegara.
Keindahan Bali dapat dinilai dari keindahan alam dan budaya yang memukau.
Akan tetapi, ada hal lain yang dapat membuat nuansa bali menjadi lebih lengkap
yaitu ada pada beragam kuliner khas Bali. Berikut ini merupakan beberapa jenis
masakan khas Bali yang bisa ditawarkan pada perancangan restoran, yaitu :
2.1.4.1. Bumbu
Untuk menyajikan masakan khas Bali hal yang pertama dilakukan adalah
menyiapkan bahan-bahan bumbu dasar yang nantinya dapat diolah dan dicampur
menjadi masakan khas Bali. Menurut Surayin, Ida Ayu (2010:1) bumbu-bumbu
yang dipergunakan untuk masakan bali adalah :
A. Wewangen
Merupakan bumbu yang diulek halus dan digoreng dari bumbu-bumbu di
bawah ini. Masing-masing bumbu diambil sedikit saja :
1. Merica Hitam
2. Merica Putih
3. Cengkeh
4. Pala
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar
15
5. Tabia bun
6. Ketumbar
7. Menyan
8. Jangu sedikit
9. Bangle
10. Kulit jeruk purut
B. Bumbu-bumbu Kele : Bumbu Hitam
Merupakan bumbu yang diulek halus dan digoreng dari bumbu-bumbu di
bawah ini. Masing-masing bumbu diambil sedikit saja :
1. Merica Hitam
2. Cengkeh
3. Pala sedikit
4. Kemiri
5. Kencur
6. Bawang Putih
7. Kulip Kelapa dipanggang
C. Tlengis
Tlengis merupakan proses pembuatan minyak kelapa industri rumah
tangga (ampas minyak). Tlengis yang baik dihasilkan dari ampas hasil dari
minyak mentah yang digoreng.
2.1.4.2. Sambal
Sambal merupakan bumbu tambahan makanan yang disajikan terpisah
dengan masakan utama. Sambal ini merupakan ciri khas arsitektur nusantara dan
makanan Bali sudah terkenal dengan sambal-sambalnya yang memiliki citra rasa
yang khas. Berikut ini meruakan beberapa jenis sambal yang ada di Bali :
A. Sambal Bawang / Sambal Matah
Sambal bawang atau sering disebut sambal matah merupakan camuran dari
bawang, lombok, jeruk limau, terasi, garam dan minyak kelapa yang di iris-iris
dan diremas secara mentah. Rasa yang dihasilkan segar Karen terbuat dari bahan-
bahan mentah.
B. Sambal Sere Tabia
Sambal sere tabia terbuat dari lombok, terasi, garam, bawang, jeruk limau
dan minyak. Semua bahan kemudian diulek dan diberi perasan jeruk limau.
C. Sambal Mbe Goreng
Sambal mbe goreng merupakan hasil campuran dari gorengan bawang
merah, bawang putih, dan lombok yang dicampur dan ditambahkan dengan jeruk
limau, garam dan terasi. Sambal ini dapat dinikmati dengan cara diremas kedalam
nasi.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 16
2.1.4.3. Goreng-Gorengan
A. Kacang Merah Kecil/Kacang Kerisik
Kacang kerisik merupakan kacang merah yang direndam selama satu atau
dua hari hingga keluar kecambahnya sedikit. Kacang yang memiliki kecambah
kecil tersebut kemudian digoreng hingga kering.
B. Kacang Tanah Teri
Kacang tanah teri merupakan gorengan kacang tanah yang dicampur
dengan ikan teri yang sudah digoreng kemudian dicampur dengan bumbu lombok
merah yang diulek.
C. Kentang + Kacang
Kentang dan Kacang merupakan kombinasi gorengan kentang yang diiris
halus dan ditambahkan sambal mbe goreng.
2.1.4.4. Macam-Macam Nasi
A. Nasi Kuning
Nasi kuning merupakan nasi yang dimasak dengan menggunakan air kunir
dan dicampur dengan santan.
B. Nasi Ketela
Nasi ketela merupakan nasi yang dimasak seperti biasa yang selanjutnya
ditambahkan dengan ketela yang sudah dikukus dan dipotong kecil-kecil. Rasa
nasi campur ketela ini akan menjadi manis.
C. Nasi Jagung
Nasi jagung merupakan nasi yang dimasak bersama-sama dengan jagung.
D. Ketupat
Ketupat adalah nasi yang dimasak pada media ketupat yang terbuat dari
busung. Nasi tersebut dimasukkan setengah kurang dari kulit ketupat dan direbus
sampai masak.
2.1.4.5. Lawar Daging
Lawar merupakan salah satu menu yang terkenal dari daerah Bali. Lawar
terbuat dari sayuran dan daging yang dicincang dan dicampur dengan bumbu-
bumbu. Daging pada lawar dapat menggunakan daging ayam, sapi, babi dan
bebek. Sayuran yang dipergunakan adalah nangka muda yang direbus dan
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 17
dirajang halus, boleh juga dicampurkan dengan papaya. Daging yang menjadi
campurannya dimasak terlebih dahulu kemudian dicincang kecil. Setelah sayur
dan daging sudah siap maka disiapkan bumbu-bumbu berupa bumbu kele I,
bumbu kele II dan sambel mbe yang digoreng. Apabila semua sudah siap segala
sayuran dan daging dimasukan kedalam satu baskom atau wadah dan diaduk
dengan campuran bumbu dengan tangan.
2.1.4.6. Masakan Ayam dan Bebek
A. Ayam Betutu
Ayam betutu terbuat dari ayam yang dipotong, dibersihkan dan
dikeluarkan isinya dan dimasukkan bumbu bali lengkap besar ditambah dengan
daun salam ke dalam ayam. Ayam yang telah dimasukkan bumbu tersebut
kemudian dijarit agar tidak keluar sewaktu direbus dan ayam diberi garam,
minyak dan air kunir. Setelah semua persiapan selesai ayam tersebut direbus
kedalam panci.
B. Tum Ayam
Merupakan daging ayam yang dipotong kecil-kecil kemudian diberi
santan dan bumbu lengkap besar. Ayam dan bumbunya diremas-remas dan
dimasukkan ke dalam alas daun salam dan dibungkus lalu dikukus.
2.1.4.7. Sayur-Sayuran
A. Plecing
Plecing adalah masakan sayur-sayuran yang biasanya terbuat dari sayur
kangkung yang diberi bumbu berupa mbe goreng dan kelapa parut yang digoreng
dan diaduk dengan tlengis bersama bumbu Bali kecil lengkap.
B. Srombotan
Serombotan merupakan olaha sayuran khas dari daerah Klungkung. Segala
macam sayur bisa dipergunakan untuk membuat serombotan beserta kacang-
kacangan, terong mentah dan kecambah. Segala macam sayuran dan kacang-
kacangan beserta kecambah ditaruh dalam suatu wadah dan diatasnya diberi
parutan kelapa dan disiram dengan bumbu cair
2.1.4.8. Jajanan dan Minuman Bali
Beberapa jajanan khas Bali sudah terkenal dan memiliki rasa dan cara
memasak yang unik seperti laklak, klepon, sumping, godoh, jaje uli, dan masih
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 18
banyak lagi lainnya yang dapat dihidangkan. Untuk minuman khas Bali dapat
berupa loloh cemcem, daluman, es kuud, tuak jaka, dan arak.
2.1.5.1. Pelayanan Makanan di Restoran
Tipe-tipe dasar pelayanan makanan di restoran pada umumnya dapat
dipakai untuk membedakan kategori suatu restoran. Ada beberapa macam tipe
dasar pelayanan yang sangat terkenal, yaitu :
a. Table Service
Table Service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu
duduk di kursi menghadap meja makan, dan kemudian makan maupun minum
diantarkan, disajikan kepada para tamu. Dalam hal ini, yang menyajikan makanan
dan minuman adalah waiter maupun waitress.
b. Counter Service
Counter service merupakan suatu sistem pelayanan restoran di mana para
tamu yang datang duduk di sebuah counter dan menunggu untuk dilayani
pesanannya secara langsung oleh waitress maupun juru masaknya secara langsung
kemudian membayarnya. Menu-menu yang disajikan bisa dipasang di dinding dan
pengunjung dapat memilih dengan bebas secara bergantian. Pelayanan seperti ini
sering dijumpai pada restoran fast food atau restoran yang independen (bebas).
Pelayanan model ini lebih praktis, hemat waktu dan tenaga.
c. Self Service
Self service merupakan suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu
dapat melayani dirinya sendiri dalam pengambilan makanan. Restoran akan
menyediakan semua makanan secara lengkap (dari hidangan pembuka, soup,
hidangan utama, hidangan penutup, dan sebagainya) telah ditata dan diatur dengan
rapi dalam di atas meja hidang atau meja prasmanan. Para tamu secara bebas
mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya.
Sedangkan untuk minuman biasanya disajikan oleh pelayan.
d. Carry Out Service
Carry out service atau biasa dibilang take out service adalah sistem
pelayanan restoran di mana tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap
atau disiapkan terlebih dahulu kemudian dan dibungkus untuk dibawa pergi. Jadi,
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 19
makanan tidak dinikmati ditempat itu sehingga dalam hal ini pengelola restoran
tidak perlu mempersiapkan peralatan dan pelayanan yang mewah untuk melayani
tamu.
2.1.5. Peralatan-Peralatan yang Diperlukan
Menurut WA, Marsum (2005:17), alat-alat yang ada direstoran dapat
dikelompokan menjadi furniture, linen, china wares, glass wares, table
wares/silver wares. Berikut ini akan dijelaskan apa saja bentuk dari peralatan
yang diperlukan.
a. Furniture
Furniture meruakan perabot untuk keperluan restoran yang harus dipilih
dengan baik sesuai dengan kebutuhannya. Furniture tersebut harus praktis,
nyaman dipakai, serta sedap dipandang. Pada umumnya furniture pada restoran
terbuat dari kayu sebagai perabotan utama di ruang makan. Perabot yang terbuat
dari kayu biasanya menjadi bagian yang penting seperti meja, kursi, lemari dan
sebagainya. Akan tetapi masih banyak lagi bahan-bahan yang dapat dipergunakan
untuk membuat perabotan selain kayu seperti logam, plastic, atau bahan
alumunium. Pemilihan bahan pada perabotan tentunya menyesuaikan terhadap
keperluan dan jenis restoran.
Kursi dan meja pada ruang makan harus disusun dan diatur sedemikina
rupa sehingga selalu Nampak rapi dan memiliki bentuk dan warna yang menarik.
Bentuk dan ukuran kursi juga harus menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran
meja karena meja memiliki variasi bentuk yang banyak, misalnya bentuk bulat,
elips, bujur sangkar dan bentuk persegi empat.
Pada permukaan meja akan sangat baik apabila ditutup dengan
menggunakan kain moulton atau silent cloth terlebih dahulu sebelum dipasang
taplak meja. Moulton atau silent cloth atau kadang juga disebut dengan silent pad
merupakan kain yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap cairan, seperti
kain flannel atau sejenis karet busa dengan ukuran yang lebih kecil dari taplak
meja yang akan dipakai untuk menutupi meja tersebut. Gambar 2.2 merupakan
contoh dari furniture restoran/
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 20
Gambar 2.2 : Contoh Furniture Restoran
Sumber : www.ahiafurniture.com/ diakses pada 20 Oktober 2014
b. Linen
Linen ialah barang yang terbuat dari kain untuk keperluan operasi suatu
restoran. Linen termasuk perlengkapan restoran yang cukup mahal jadi
penggunaannya harus dihemat dan berhati-hati dalam mengontrolnya. Persediaan
linen yang masih baru atau siap dipakai disimpan oleh House Keeping
Departement, di Linen Room.
Linen untuk keperluan restoran seperti taplak meja, serbet makan, arm
towels, glass towels dan kain moulton memiliki variasi yang sangat banyak
tergantung dari kelas restoran itu sendiri serta seni dari Food & Beverage
Manager. Pada gambar 2.3 merupakan contoh dari penataan linen pada restoran.
Gambar 2.3 : Contoh Linen Restoran
Sumber : www.ewash.com.au/ diakses pada 20 Oktober 2014
c. China Wares
China Wares merupakan barang pecah belah yang terbuat dari bahan
keramik, porselin atau tembikar untuk keperluan operasional restoran seperti
piring dan mangkok. Perabotan ini sangat penting untuk memperkenalkan kualitas
di meja makan karena sewaktu makan para pelanggan akan memperhatikan
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 21
piringnya yang terbuat dari bahan yang berkualitas bagus serta warna dan model
yang beraneka ragam. Berikut ini merupakan contoh dari china wares pada
restoran pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 : Contoh China Wares
Sumber : www.artvalue.com/ diakses pada 20 Oktober 2014
d. Glass Wares
Glass wares merupakan perabotan terbuat dari kaca yang digunakan untuk
menutup meja makan atau table setting restoran. Glass ware juga menjadi
perlengkapan pokok di bar karena glass ware dapat dibuat sesuai dengan
karakteristik minumannya dan dapat memberikan bentuk yang bervariasi dan
beragam warna sehingga menjadikan glass ware ini menjadi attraksi tersendiri
yang menarik dalam sebuah restoran atau bar.
Gelas-gelas tersebut biasanya disimpan di dalam pantry glass yang
diletakkan di atas rak dalam satu barus, dan diletakan secara tengkurap untuk
mencegah debu masuk ke dalam gelas. Beberapa rak untuk gelas juga dibuat
dengan transporting method untuk membawa dari tempat yang satu ke tempat
yang lain dengan aman.
Terdapat banyak sekali bentuk-bentuk gelas seperti gelas yang tidak
berkaku, beer mug, gelas berkaki, cocktail glass, dan lain-lain. Berikut ini
merupakan beberapa contoh gelas yang bisa dilihat pada Gambar 2.5.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 22
Gambar 2.5 : Contoh Glass Wares
Sumber : socal-party-rentals.com/ diakses pada 20 Oktober 2014
e. Table Wares/Silver Wares.
Table Wares/Silver Wares merupakan perabotan yang terbuat dari bahan-
bahan metal atau perak yang digunakan untuk operasional restoran. Table wares
dapat terdiri dari :
1. Flatwares: merupakan semua benda yang berbentuk sendok dan garpu.
2. Cutlery: merupakan sesuatu yang berhubungan untuk memotong seperti
pisau dan semua alat pemotong.
3. Hollow wares: terdiri dari alat-alat yang terbuat dari perak, terpisah dari
flatwares atau cutlery. Beberapa contohnya adalah: poci untuk kopi (coffee
pot), tempat susu atau krim, tempat gula dan mentega.
Sebagian besar food service memakai salah satu macam untuk keperluan
operasional restoran yang terbuat dilapisi perak (silver plated) atau dari bahan
tahan karat (stainless steel). Table wares/Steel wares harus disimpan pada tempat
yang ideal seperti boks atau laci-laci di mana setiap boks diberi satu macam
barang agar tidak bercampur dengan barang lainnya. Lebih baik lagi apabila
disimpan dalam suatu lemari yang berkunci. Lihat Gambar 2.6
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 23
Gambar 2.6 : Contoh Silver Wares
Sumber : www.bonhams.com/ diakses pada 20 Oktober 2014
2.1.6. Hubungan Kerja Pada Restoran
Menurut WA, Marsum (2005:74), hubungan kerja yang baik pada suatu
restoran dapat terjadi melewati pendekatan pribadi dengan teman sekerja, dengan
atasan, dengan tamu dan dengan berbagai pihak yang erat hubungannya dengan
restoran guna tercapainya kelancaran kerja dan menciptakan situasi yang lebih
menyenangkan. Berikut ini merupakan bagian-bagian yang dekat hubungannya
dengan hubungan kerja pada restoran adalah :
a. Kitchen (Bagian Dapur)
Dapur merupakan bagian mutlak dari sebuah restoran karena dapur
melayani setiap pesanan dari para pelanggan sehingga cepat atau lambat, puas
atau tidaknya para tamu atas pelayanan ataupun makanan yang disajikan sangat
terpengaruh oleh kinerja bagian dapur
b. Bar
Bar memiliki kedudukan dibawah kendali Food & Beverage Department.
Pada bar dapat menyajikan minuman beralkohol maupun tidak beralkohol.
c. Steward
Steward merupakan bagian yang bertugas dibidang pengadaan peralatan,
baik untuk keperluan dapur maupun restoran, seperti piring, cangkir, gelas, pisau,
garpu dan sebagainya. Steward juga bertugas untuk mencuci peralatan yang kotor
sehabis pakai.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 24
d. Cashier (Kasir)
Kasir memiliki tugas untuk memberi harga pada bill pengunjung,
menerima uang pembayaran, membuat laporan hasil penjualan secara
keseluruhan.
e. Accounting
Bagian keuangan ini mengurus semua pembayaran seperti gaji, honor,
uang servis, biaya akomodasi, tunjangan-tunjangan dan lain-lain diproses pada
bagian ini.
f. House Keeping Department
Bagian House Keeping dapat menangani pengantaran makanan dari
restoran ke beberapa ruangan hotel apabila ada. Selain itu tugas dari House
Keeping adalah menata dan membersihkan area restoran.
g. Laundry
Bagian laundry mengurus segala jenis keperluan linen untuk keperluan
operasional restoran. Termasuk pencucian, penyetrikaan dan perbaikannya.
h. Front Office
Front Office atau reception merupakan sumber informasi dari suatu hotel
yang bekerja sama dengan restoran. Front office akan memberikan informasi
kepada restoran mengenai jumlah tamu yang menjadi penghuni kamar serta tamu-
tamu penting, reservasi dan acara-acara khusus lainnya.
i. Purchasing
Purchasing merupakan bagian yang bertugas untuk membeli dan
memenuhi suplai seluruh kebutuhan bahan-bahan mentah yang dibutuhkan oleh
restoran.
j. Storing
Storing bekerja sama dengan bagian purchasing yang bertugas untuk
mengontrol dan menyimpan segala kebutuhan barang yang telah dibeli oleh
purchasing.
k. Cost Control
Cost control bekerjasama dengan Food & Beverage Manager beserta
kepala chef memiliki kekuasaan untuk mengontrol kualitas dan permasalahan-
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 25
permasalahan yang terjadi pada restoran seperti barang-barang yang rusak, hilang,
dan sebagainya.
l. Engineering
Divisi engineering menangani segala peralatan elektrikal yang
dipergunakan oleh restoran seperti AC, dekorasi lampu, pengeras suara, mesin
pendingin, engsel pintu, jendela, dan sebagainya untuk keperluan restoran.
m. Transportation
Divisi transportation merupakan divisi yang menangani tentang hal-hal
pengangkutan alat dan material restoran ke luar area restoran. Divisi ini
dipekerjakan apabila restoran tersebut mempunyai program catering.
n. Security Department
Security department bertanggung jawab untuk menjaga keamanan seluruh
restoran dari pagi hingga malam atau selama 24 jam.
2.1.7. Kebutuhan Ruang Restoran
Menurut Ernst dan Neufert, Peter (2000:455). Untuk dapat menyantap
makanan dengan nyaman, seseorang memerlukan meja dengan area minimal
60cm x 40cm. Untuk meja bundar memerlukan ukuran sekitar 80-85cm minimal
untuk 2 orang dan 90-120cm untuk 4 orang. Hanya saja bentuk meja bundar
membutuhkan ruang lebih banyak dibandingkan dengan meja persegi. Sedangkan
untuk kursi pada restoran yang baik mempunyai ketinggian sekitar 45-48 cm
dengan tinggi sandaran dari lantai adalah sekitar satu meter dan memiliki lebar
45x45 cm. Sedangkan untuk jarak antar meja yang menjadi area sirkulasi
memerlukan ukuran minimal 1,1 meter. Jadi total luas area minimal untuk satu
orang adalah sekitar 1,4-1,6 m2 .
Menurut Lawson, Fred (1994:80). Terdapat beberapa perbedaan yang
cukup signifikan dalam penataan meja pada restoran yang tergantung kepada :
a. Customer profiles
b. Keadaan restoran, kebebasan pada ruang, dan makanan yang disajikan
c. Pelayanan meja, dan posisi bagi para pelayan
d. Fleksibilitas penataan meja
e. Karakteristik ruang, ukuran, dan bukaan-bukaan pada ruang
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 26
Meja pada restoran memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang dapat
disusun sedemikian rupa dan bervariasi dan menyesuaikan dengan bentuk
ruangnya. Susunan meja pada restoran hendaknya disusun agar tidak kaku dan
membosankan. Penggunaan meja juga dapat divariasikan misalnya untuk 2 orang,
4 orang, dan 8 orang, dimana meja-meja tersebut disusun dengan
mempertimbangkan fleksibilitas penataan agar dapat digabung dengan meja
lainnya. Berikut ini merupakan contoh ukuran meja restoran yang bisa dilihat dari
Gambar 2.7 sampai 2.11 :
a. Meja dengan bentuk persegi dengan kapasitas 2-4 orang
Gambar 2.7 : Meja Persegi
Sumber : Architects' Data 3rd Edition - Neufert -. 2000:455
b. Meja dengan bentuk persegi panjang dengan kapasitas yang beragam
Gambar 2.8 : Meja Persegi Panjang
Sumber : Architects' Data 3rd Edition - Neufert -. 2000:455
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 27
c. Meja dengan bentuk lingkaran
Gambar 2.9 : Meja Bundar
Sumber : Architects' Data 3rd Edition - Neufert -. 2000:455
d. Dimensi ruang gerak dan sirkulasi pada restoran
Gambar 2.10: Dimensi Ruang Gerak dan Sirkulasi
Sumber : Restaurant, Club, and Bar Planing, Design and Investment for Food
Service Facilities, 1994:84
e. Contoh layout ruang makan minimal pada restoran
Gambar 2.11 : Layout Meja Makan
Sumber : Architects' Data 3rd Edition - Neufert -. 2000:456
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 28
2.1.8. Dapur Restoran
Dapur pada restoran merupakan bagian utama yang harus dimiliki oleh
restoran. Pada bagian ini akan memberikan beberapa penjelasan mengenai dapur
restoran.
2.1.9.1. Area Pada Dapur Restoran
Menurut Pada bagian ini akan menjelaskan ruang-ruang apa saja yang
terkait dengan pelayanan pada dapur restoran adalah sebagai berikut :
a. Area Servis dan Area Menunggu.
Area servis merupakan area transisi antara dapur dan ruang makan dimana
para juru masak dan pelayan bekerjasama untuk memproses makanan pada
area yang tidak terlihat oleh tamu.
b. Area Persiapan
Area persiapan adalah tempat dimana makanan diurutkan dan
dikelompokkan. Daging-daging akan dicincang, dikuliti, buah-buahan dan
sayuran dipotong sehingga menjadi bahan makanan yang siap diolah. Pada
bagian ini bahan-bahan makanan yang sudah diolah dicampur dan
diletakan pada suatu wadah dan dimasak sesuai dengan pesanan.
Contohnya apabila mendapat pesanan membuat soup sayuran maka
sayuran yang sudah diolah beserta bumbu-bumbunya dikelompokan pada
satu wadah kemudian diolah sehingga memudahkan pengerjaan. Gambar
2.12 berikut ini merupakan contoh layout area persiapa restoran.
Gambar 2.12. Area Persiapan
Sumber : Design and Layout of Foodservice Facilitie, 2008;132
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 29
c. Area Produksi Makanan
Area produksi makanan atau dapur merupakan tempat dimana bahan-
bahan yang sudah dipersiapkan dimasak menggunakan alat-alat yang
sudah disediakan. Dapur ini dibagi menjadi dua yaitu dapur utama
(Gambar 2.13) dan dapur pembakaran tradisional (Gambar 2.14). Area
produksi ini tentunya dilengkapi dengan utilitas yang memadai seperti
suplai gas bahan bakar, listrik, drainase, dan penghawaan.
Gambar 2.13 : Layout Dapur
Sumber : Restaurant, Club, and Bar Planing, Design and Investment for Food
Service Facilities, 1994:95
Gambar 2.14 : Layout Dapur
Sumber : Adi, 2015
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 30
d. Area Pembuatan Jajanan
Merupakan area yang mirip dengan area produksi, hanya saja pada area ini
dikhususkan untuk membuat jajanan atau roti. Area ini dipisahkan dari
area produksi karena kebutuhan akan bahan makanan yang berbeda dan
tidak cocok untuk dicampur. Pada pembuatan jajanan ini biasanya
dilengkapi oleh oven ato microwave dan beberapa alat pemanggangan.
Gambar 2.15 berikut ini merupakan contoh layout area pembuatan jajan
atau pastry
Gambar 2.15 : Layout Dapur
Sumber : www.pinterest.com/ diakses pada 20 April 2015
e. Area Cuci
Merupakan area khusus untuk mengumpulkan perabotan kotor baik itu
gelas, piring, mangkok, panci, penggorengan, dan lain-lain. Area cuci ini
merupakan area yang kotor yang membutuhkan lantai yang tahan terhadap
kelembaban, mudah dibersihkan dan tidak licin untuk dipergunakan. Pada
area ini juga perlu dipersiapkan media untuk menyimpan perabotan yang
telah selesai dibersihkan.
f. Storage dan Area Penerimaan Bahan Makanan
Storage dan penerimaan bahan makanan memiliki kaitan yang erat. Area
penerimaan harus dapat dicapai melewati side entrance dan tidak dilihat
oleh pengunjung serta memiliki ukurang yang cukup. Sedangkan storage
pada restoran terdapat beberapa jenis yaitu dry storage, refrigerator, dan
gudang peralatan memasak (Gambar 2.16). Dry storage merupakan
gudang untuk penyimpanan bahan makanan kering seperti bumbu-bumbu,
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 31
saos, penyedap rasa, dan lain-lain. Refrigerator merupakan tempat untuk
menyimpan makanan yang perlu mendapatkan suhu dingin seperti daging,
buah dan sayuran untuk menjaga kesegarannya.
Gambar 2.16. Layout Storage
Sumber : Design and Layout of Foodservice Facilitie, 2008;132
g. Office, Loker Karyawan dan Toilet
Kantor pada bagian dapur menyangkut kepada manajemen food and
beverage dan ruang untuk chef. Pada bagian dapur juga memerlukan toilet
untuk juru masak dan pelayan yang memiliki persyaratan higienis yang
tinggi.
2.1.9.2. Aktivitas Pada Dapur Restoran
Menurut Walker, John R. (2011:147). Perencanaan dapur restoran
melibatkan alokasi ruang dalam dapur berdasarkan kebutuhan peralatan,
hubungan spasial, dan penekanan arus pekerjaan pada dapur. Pada dapur,
makanan diadakan dan diproses sebelum dimasak dan masakan yang sudah
dimasak disiapkan di sebuah lokasi persiapan. Tujuan utama dari perencanaan
dapur adalah untuk mempermudah pekerjaan dari pelayan dan pekerja di dapur
restoran. Contohnya pada restoran cepat saji yang menggunakan peralatan yang
diletakan berdekatan sehingga hanya memerlukan jarak dan waktu yang sedikit
untuk melayani pelanggannya.
Pada restoran full service biasanya ditata agar alur kerja dapur dimulai dari
area penerimaan bahan makanan menuju gudang, kemudian ke area pengolahan
makanan dimana sayur-sayuran dicuci, ikan dan daging dipotong. Bahan makanan
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 32
yang sudah diolah kemudian dibawa ke cooking area, dimana bahan makanan
tersebut diolah lebih lanjut bersama dengan juru masak. Apabila makanan sudah
selesai dimasak dan siap disajikan diatas piring, makanan tersebut akan diletakan
pada suatu tempat yaitu serving area dan akan diantar oleh pelayan. Gambar 2.17
berikut ini merupakan ilustrasi dari skema urutan kerja pada restoran :
Gambar 2.17 : Alur Kerja Pada Dapur Restoran
Sumber : The Restaurant From Concept To Operation, 2008:238
2.1.9. Sistem dan Prosedur Operasional Restoran
Berikut ini akan dijelaskan beberapa sistem operasional dan prosedur
untuk menjalankan restoran
A. Sistem Operasional Restoran
Sistem operasional restoran menurut Walker, John R (2011:229) sistem
operasional restoran dibagi menjadi Back Of the House (BOH) dan Front Of the
House (FOH). Back of the house merupakan area tempat terjadinya penerimaan
barang, pembelian barang, gudang, penyiapan makanan, servis, area cuci piring,
sanitasi, perhitungan uang dan kontrol. Front of the house lebih mengarah kepada
operasional restoran dan orang-orang yang terlibat langsung dengan pelanggan di
ruang makan.
B. Prosedur Operasional Restoran
Dikutip dari Soekresno, Idem dalam Prasetia (2011:29). Prosedur
pengoperasian suatu restoran adalah suatu pedoman yang mengatur tim kerja
restoran dalam aktifitasnya memberikan pelayanan pada pelanggan, dengan tujuan
dapat dimengerti, dipahami dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh seluruh staf
restoran yang ada. Pedoman kerja tersebut dimulai dari persiapan restoran dibuka
sampai restoran ditutup, yaitu :
1. Sebelum restoran dibuka
Sebelum jam buka restoran, tim kerja dapat mempersiapkan segala
sesuatu menyangkut persiapan untuk restoran yang akan melayani tamu.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 33
Persiapan tersebut dapat berupa membersihkan restoran dan lingkungan
sekitarnya, ketersediaan bahan baku makanan maupun minuman dan
segala peralatan penyajiannya. Selanjutnya dilakukan persiapan terhadap
kesiapan fisik bagi tim pekerja restoran baik dari pelayan maupun juru
masak untuk memberikan pelayanan maksimal pada tamu yang datang.
Persiapan lainnya untuk tim pengelola restoran dapat dilakukan dengan
cara briefing sebelum restoran dibuka dan dioperasikan.
2. Selama restoran dibuka
Restorang akan dibuka sesuai dengan jam yang telah ditentukan.
Restoran yang dibuka harus siap dalam segala hal untuk melayani tamu
pertama sekalipun. Pada akhirnya pengunjung satu persatu akan datang
dan menantikan pelayanan beserta hidangan yang pihak restoran sajikan
dan pihak restoran pun akan melayani dengan ramah tamah sehingga
kedua belah pihak mendapatkan keuntungannya tersendiri.
Untuk mempertemukan kedua keinginan yang berbeda, kuncinya ada
pada ketepatan, kecekatan, kejelian, kepekaan sumber tenaga yang
profesional dengan sistem dan tahapan pelayanan yang dapat memenuhi
keinginan.
3. Restoran di Tutup
Restoran tutup sesuai dengan jam yang telah ditentukan dan setelah
pelanggan meninggalkan restoran. Para pegawai dan pelayan bisa
bersiap-siap untuk meninggalkan restoran dan kembali bekerja esok hari.
2.2 Tinjauan Objek Sejenis
Untuk dapat merencanakan restoran yang baik maka perlu meninjau dari
restoran-restoran yang sudah ada. Berikut ini merupakan hasil dari survey restoran
untuk mendukung proses perencanaan.
A. Restoran D’Cost Seafood Denpasar
D’Cost merupakan restoran yang telah berkembang pesat dan memiliki
cabang diberbagai tempat di Indonesia. Masakan seafood menjadi andalan pada
restoran ini ditambah dengan bermacam cara promosi yang dilakukan membuat
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 34
restoran ini selalu ramai dikunjungi pelanggannya. Berikut ini merupakan lokasi
dari restoran D’ Cost lihat Gambar 4.18.
Gambar 2.18 : Lokasi Restoran D’Cost
Sumber : google.com/maps/ diakses pada 18 April 2015
Mutu Bintang 5 – Harga Kaki 5 adalah moto yang dibanggakan oleh
restoran ini. Moto tersebut juga direalisasikan dengan tempat, rasa masakan dan
pelayanan yang baik pula.
Restoran D’Cost Seafood Denpasar yang terletak di jalan raya puputan ini
memiliki fasilitas area parkir motor yang mencukupi dan parkiran mobil yang
berkapasitas 32 mobil. Di dalam restoran terdapat ruang makan indoor ber AC dan
ruang makan outdoor (smoking area). Berdasarkan observasi langsung, terdapat
ruang makan indoor memiliki kapasitas 64 meja dan 148 kursi sedangkan untuk
ruang makan outdoor memiliki kaasitas 22 meja dan 44 kursi. Jadi total dari
jumlah kursi yang ditawarkan oleh restoran ini adalah sebesar 192 kursi. Terdapat
panggung yang terletak di sudut ruang makan indoor, panggung tersebut sering
dipergunakan untuk pertunjukan tari-tarian maupun acara keluarga. Restoran ini
juga menghidangkan puluhan ragam makanan seafood yang lezat, cepat, dan
higienis. Lihat Gambar 2.19
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 35
Gambar 2.19 : Tampak Depan Restoran D’Cost Seafood Renon
Sumber : bali.tribunnews.com/ diakses pada 10 Oktober 2014
Sistem pelayanan dan pemesanan makanan di restoran ini menggunakan
sebuah media berupa menu yang ditampilkan dalam suatu panel papan (Lihat
Gambar 2.20). Pada panel tersebut terdapat foto dan harga makanan. Untuk
pemesanannya, para pengunjung dapat mengambil sebuah kartu yang diletakan di
depan panel menu dan mengambil satu untuk satu porsi makanan atau minuman.
Kartu-kartu yang sudah terpilih tersebut kemudian diberikan kepada pelayan dan
pelanggan dapat menentukan di meja mana merek ingin duduk. Kartu-kartu
tersebut kemudian di scan di kasir dan di tandai di meja nomor berapa. Apabila
sudah selesai makan dapat dibayar langsung di kasir dengan menyebutkan nomor
meja.
Sistem pembayaran dapat dilakukan dengan tunai maupun SMS.
Teknologi pembayaran melalui SMS ini merupakan teknologi baru yang
digunakan oleh restoran D’Cost. Cara pembayaran melalui SMS ini dilakukan
dengan cara mendaftarkan nama dan nomor telfon di kasir dan melakukan top up
saldo. Apabila nomor telfon sudah terdaftar dan memiliki saldo, maka
pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan SMS dengan cara mengirim
pesan ke SMS center D’Cost dan saldo akan berkurang sesuai dengan nominal
pesanan. Pelanggan yang telah menanamkan saldo pada restoran ini tentunya akan
membuat pelanggan sering untuk datang karena terikat dengan jumlah saldo yang
dimiliki.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 36
Gambar 2.20 : Panel Menu Masakan di Restoran D’Cost Renon
Sumber : Adi, 2014
Dilihat dari segi arsitekturnya, restoran ini memiliki gaya bangunan
modern, yang bisa dilihat dari minimnya dekorasi yang ditambahkan. Pada bagian
interiornya menggunakan meja persegi panjang berwarna putih bersih dan kursi
restoran standar berukuran 45x50 cm. Warna interior menggunakan warna putih
dengan aksen warna jingga. Warna jingga tersebut merupakan warna cocok untuk
dipergunakan di ruang makan karena terbukti dapat memicu selera makan.
Ruang-ruang yang terdapat pada restoran D’Cost Seafood ini adalah ruang
makan indoor dan outdoor, ruang tunggu pengunjung, kasir, dan toilet
pengunjung. Ruang-ruang back of house pada restoran ini meliputi parkir
karyawan, area drop-off bahan makanan, tempat cuci piring, dapur minuman dan
makanan, gudang makanan dan gudang freezer, office, dan linen. Pada Gambar
2.21 berikut ini merupakan layout dari Restoran D’Cost.
Gambar 2.21 : Layout Restoran D’Cost
Sumber : Adi, 2014
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 37
B. JEBAK (Jejak Bali Kuliner) Food Center
Jebak (Jejak Bali Kuliner) merupakan sebuah restoran yang mengambil
konsep food court. Restoran ini terletak di Jalan Teuku Umar No 140 (Gambar
2.22), Denpasar dan memiliki basis hidangan PUJASERA (Pusat Jajanan Selera
Rakyat). Restoran Jebak ini menyajikan berbagai jenis masakan nusantara seperti
gado-gado, pempek Palembang, siomay, sate, dan rujak Bali. Selain masakan
nusantara, Jebak Resto juga menyiapkan menu Western, Chinnese food, dan
Italian food.
Gambar 2.22 : Lokasi Jejak Bali Kuliner
Sumber : google.com/maps/ diakses pada 18 April 2015
Resto Jebak ini menggunakan konsep food court, dimana pada satu tempat
ini terdapat berbagai kios-kios mini atau outlet yang disewakan kepada pengusaha
kuliner. Jadi pada restoran ini memiliki manajemen pengelola bangunan yang
hanya menyewakan dan perawatan terhadap bangunan saja bukan sebagai
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 38
pengelola makanan. Terbukti dari berbagai macam merk dan label makanan
ditemukan pada satu area restoran ini. Hal tersebut akan memudahkan para tamu
sehingga mereka tidak perlu mengunjungi beberapa resto lagi karena pada
restoran ini sudah terdapat semua menu yang diinginkan.
Dilihat dari segi arsitekturnya, restoran jebak menggunakan arsitektur
modern yang minim dekorasi. Ruang makan pada restoran ini semuanya bersifat
terbuka, tidak menggunakan pengkondisian udara da nada yang berada di luar
bangunan (outdoor). Restoran yang diberi nama Jejak Bali Kuliner ini, meskipun
terdapat nama Bali di dalamnya, desain bangunan yang diaplikasikan terlihat
minim ciri khas Bali. Hal tersebut bisa dibuktikan dari gaya bangunan yang
bergaya modern dan minim ragam hias. Ornamen-ornamen yang mencirikan Bali
hanya bisa dilihat dari penggunaan warna coklat muda pada material bangunan,
tanaman jepun yang menghiasi area outdoor, dan penggunaan kanopi alang-alang
untuk setiap stand. Masing-masing outlet makanan memiliki ukuran 3 x 4 meter
yang di dalamnya terdapat tempat pengolahan makanan dan penyimpanan
persediaan dalam satu outlet. Lihat Gambar 2.23
Gambar 2.23 : Interior Jebak Food Center
Sumber : bali.tribunnews.com/ diakses pada 10 Oktober 2014
Outlet-outlet yang menjual makanan tidak ada yang menjual minuman
karena outlet minuman hanya terdapat satu buah saja untuk melayani semua
pengunjung. Masing-masing outlet memiliki karyawan dan pelayan yang
dipekerjakan dan dikelola sendiri namun tetap mengenakan seragam yang sama
dengan outlet lainnya. Tugas dari para pelayan bertugas untuk mengantarkan
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 39
makanan dan membersihkan meja. Pada Gambar 2.24 berikut ini merupakan
layout dari Jejak Bali Kuliner.
Gambar 2.24 : Layout Jebak Food Center
Sumber : Adi, 2014
Sistem pembayaran yang diterapkan adalah terpusat dalam satu area kasir.
Pengunjung yang datang dapat bebas berkeliling untuk memesan pada outlet yang
dikehendaki. Pengunjung akan menerima bon yang harus dibayarkan ke kasir
pada outlet yang dipilih terlebih dahulu, kemudian para pelayan akan mengambil
bon tersebut dan dikumpulkan yang nantinya akan ditukarkan untuk mendapatkan
bayaran masing-masing sesuai dengan menu yang dipesan pengunjung.
Ruang-ruang yang terdapat pada Jebak Food Center adalah seating area
lantai satu, seating area lantai dua, dan seating area outdoor (Lihat Gambar 2.25),
Toilet, tempat pencucian tangan, outlet dan dapurnya, area kasir, dan office.
Tempat parkir pada restoran ini masih kurang karena masih memanfaatkan parkir
di pinggiran jalan untuk mobil sedangkan motor dapat parkir di dalam area
restoran.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 40
Gambar 2.25 : Area Outdoor Jebak Food Center
Sumber : mavemagz.com/ diakses pada 10 Oktober 2014
C. Krisna Gallery dan Resto
Krisna Gallery dan Resto merupakan pusat kuliner bali yang bertempat di
Jln Diponegoro No. 146 Denpasar (Gambar 2.26). Bangunan ini merupakan
gabungan dari galeri Krisna oleh-oleh khas Bali dan berbagai tipe restoran dalam
satu masa bangunan. Penggabungan fungsi toko oleh-oleh dan restoran terjadi
dengan sangat baik dan dapat memanjakan masing-masing pelanggannya.
Gambar 2.26 : Lokasi Jejak Bali Kuliner Sumber : google.com/maps/ diakses pada 18 April 2015
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 41
Galeri Krisna oleh-oleh khas Bali terletak pada lantai satu bagian dalam
yang menjual barang-barang seperti baju dan cinderamata khas Bali. Dilantai dua
terdapat ruang makan yang cukup besar dan dapat disewakan untuk acara-acara
tertentu seperti acara keluarga, acara ulang tahun, pernikahan, dan lain-lain. Pada
lantai satu terdapat coffe shop yang menjual berbagai jenis hidangan kopi. Selain
coffe shop juga terdapat kios oleh-oleh camilan khas Bali. Pada lantai satu juga
dapat ditemukan sebuah restoran yang memiliki tipe Pub restaurant karena
menjual beberapa jenis minuman beralkohol dan telah memperoleh ijin. Di dekat
Pub juga difasilitasi dengan panggung yang dijadwalkan setiap hari
mempertunjukan acoustic life music yang memberikan nuansa intim dan rileks
ditambah dengan gazebo dan meja outdoor sehingga para pengunjung menjadi
betah untuk berlama-lama. Lihat Gambar 2.27
Gambar 2.27 : Tampak Depan Krisna Gallery & Resto
Sumber : www.facebook.com/krisnagallerydanresto/ diakses pada 10 Oktober 2014
Fasilitas lainnya yang terdapat pada Krisna Gallery dan Resto ini adalah
hotspot area, parkiran yang luas, pelayanan yang ramah, dan roof top area.
Krisna Gallery dan Resto dilihat dari segi arsitekturnya sudah dapat
mencirikan arsitektur Bali. Arsitektur Bali yang terdapat pada bangunan ini
disajikan pada taman depan pada pintu masuk utama. Taman tersebut dihiasi
dengan patung penari Bali dan diberikan pencahayaan yang baik di malam hari.
Pada beberapa bagian dinding ditempel dengan batu paras Bali dan terdapat
beberapa ornamen ukiran bali berupa patra. Warna coklat muda lebih dominan
digunakan pada elemen penyusun bangunan dan interior sehingga mencirikan
warna alam di Bali. Pemilihan meja dan kursi pada ruang makan adalah
menggunakan kayu yang difinishing dengan warna coklat sehingga perpaduan
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 42
antara bangunan dan interior menghadirkan kesan intim. Gambar 2.28 berikut ini
merupakan layout dari Krisna Gallery and Resto.
Gambar 2.28 :Layout Krisna Gallery and Resto
Sumber : Adi, 2014
D. Hasil Tinjauan Objek Sejenis
No. Kriteria D’Cost Jebak Kresna Gall & Resto
1 Tipe Restoran Speciality
Restaurant
Food Court Food Court +
Gallery
2 Jumlah Kursi /
Kapasitas
192 Kursi 280 Kursi 221 Kursi
3 Jam Buka 11.00 – 23.00 09.00 – 22.00 11.00 – 23.00
4 Fasilitas
Restoran
Indoor / outdoor
seating area
Stage
Indoor / outdoor
seating area
Ruang rapat
Tempat bermain
anak
Indoor / outdoor
seating area
Gazebo
Stage
5 Langgam
Bangunan
Modern Modern Post-Modern
6 Tipe Masakan Seafood Bermacam-macam
sesuai dengan
pemilik outlet
Kumpulan dari
beberapa brand /
restoran ternama
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 43
2.3 Spesifikasi Umum
Berdasarkan tinjauan teori di atas dan studi banding yang telah dilakukan
ke beberapa objek sejenis maka didapat beberapa pemikiran untuk merancang
spesifikasi khusus
A. Pengertian Restoran
Restoran dapat diartikan sebagai bangunan yang didirikan dengan tujuan
komersial yang melayani pelanggan dengan baik serta menyajikan makanan atau
minuman yang baiki untuk dikonsumsi. Makanan yang disajikan harus dalam
kondisi yang higienis sehingga baik untuk kesehatan.
B. Tujuan
Tujuan dari mendirikan sebuah restoran adalah untuk menyajikan dan
memberikan pelayanan kepada pengunjung atau wisatawan yang ingin menyantap
berbagai jenis masakan yang dapat mereka pilih. Restoran juga dapat menjadi
wadah untuk menyelenggarakan acara-acara seperti pernikahan, meeting,
selebrasi, dan lain-lain.
C. Sasaran
Sasaran pengunjung yang ditargetkan dari perancangan sebuah restoran
adalah segala kalangan masyarakat yang ada di Denpasar maupun Profinsi Bali.
Restoran ini juga menargetkan kepada para wisatawan domestik dan internasional
yang sedang berkunjung ke Bali. Restoran ini juga dapat bekerjasama dengan
travel & tourism agency untuk mendatangkan pelanggan dalam jumlah besar.
D. Bidang Kegiatan
1. Kegiatan utama berupa memesan dan menikmati berbagai macam
makanan khas Bali dari berbagai wilayah dalam satu tempat.
2. Kegiatan penunjang berupa kegiatan hiburan yang di tampilkan untuk
menunjang kegiatan santap makanan di restoran ini.
3. Kegiatan pengelolaan yang meliputi pengelolaan operasional restoran oleh
pihak pengelola.
4. Kegiatan servis berupa kegiatan pemeliharaan dan servis pada bangunan
restoran.
Aneka Bali Boga Restoran di Denpasar 44
E. Batasan Lingkup Perencanaan
Lingkup perencanaan dari restoran ini adalah merancang restoran yang
memberikan pelayanan kepada pelanggan yang ingin memesan dan menikmati
beragam menu masakan khas Bali yang diwadahi dalam suatu tempat.
F. Lokasi
Adapun perhitungan terhadap pemilihan lokasi perencanaan restoran
adalah sebagai berikut :
1. Keadaan demografi suatu lokasi.
2. Visibilitas dari jalan utama.
3. Kedekatan dengan tempat pembelian bahan baku.
4. Tersedianya jaringan infrastruktur yang lengkap, seperti listrik, jalan, air
dan telepon.
5. Pelanggan potensial yang melewati restoran.
6. Tidak jauh dari daerah wisata atau tempat lainnya yang ramai dikunjungi
masyarakat.
7. Kondisi lingkungan sekitar yang sesuai.