bab ii landasan teori 2.1.1. pengertian pendidikan dan … · 6 bab ii landasan teori 2.1.1....

18
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangangkan sumber daya manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia”. Tabel II. 1 Perbandingan antara pendidikan dan pelatihan No Pendidikan Pelatihan 1. Pengembangan kemampuan Menyeluruh (overall) Mengkhususkan (spesific) 2. Area kemampuan (penekanan) Kognitif, afektif, psychomolor Psikomotor dan ketrampilan 3. Jangka waktu pelaksanaan Panjang (long term) Pendek (short term) 4. Materi yang diberikan Lebih umum Lebih khusus 5. Penekanan penggunaan metode belajar mengajar Konventional Inconventional (interaktif) 6. Penghargaan akhir proses Gelar (degree) Sertifikat (non- degree) Sumber : Notoadmodjo (2009) Menurut Fathoni (2006:96) “Pendidikan dan pelatihan adalah salah satu pembinaan terhadap tenaga kerja disamping adanya upaya yang lain. Pendidikan 6

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan merupakan

upaya untuk mengembangangkan sumber daya manusia terutama untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia”.

Tabel II. 1

Perbandingan antara pendidikan dan pelatihan

No Pendidikan Pelatihan

1. Pengembangan kemampuan Menyeluruh

(overall)

Mengkhususkan

(spesific)

2.

Area kemampuan (penekanan)

Kognitif,

afektif,

psychomolor

Psikomotor dan

ketrampilan

3. Jangka waktu pelaksanaan Panjang (long

term)

Pendek (short term)

4. Materi yang diberikan Lebih umum Lebih khusus

5. Penekanan penggunaan metode

belajar mengajar

Konventional Inconventional

(interaktif)

6. Penghargaan akhir proses Gelar (degree) Sertifikat (non-

degree)

Sumber : Notoadmodjo (2009)

Menurut Fathoni (2006:96) “Pendidikan dan pelatihan adalah salah satu

pembinaan terhadap tenaga kerja disamping adanya upaya yang lain. Pendidikan

6

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

7

dan pelatihan merupakan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan

kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya”

“Pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi

dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani da akhlak

sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak ke tujuannya yang paling

tinggi” menurut Yunus (2008 :70).

Menurut sofyandi (2008:113) “Menyatakan bahwa pelatihan adalah suatu

usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam

melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien”.

Jadi dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa

pendidikan dan pelatihan adalah upaya suatu organisasi atau instansi untuk

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para pegawai dalam melakukan suatu

pekerjaan di setiap organisasi agar pekerjaannya lebih efektif dan efisien.

2.1.2. Jenis – Jenis Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Notoatmodjo (2009:23) jenis pelatihan terbagi menjadi 2 yakni:

1. Pelatihan sebelum menjalankan tugas (pre service training)

Sebelum karyawan menjalankan tugas atau pekerjaannya karyawan tersebut

harus menjalani pelatihan yang biasanya disebut pelatihan pra jabatan atau pre

service training. Tujuan pelatihan ini memberikan wawasan kepada para

karyawan tersebut terhadap organisasi atau instansi tempat mereka bekerja.

2. Pelatihan setelah menjalankan tugas (In service training)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

8

Pelatihan ini ditujukan kepada karyawan yang sudah bekerja di berbagai unit atau

devisi dari suatu organisasi atau instansi.

Menurut Toha (2010:69) ada 4 jenis pendidikan dan pelatihan yaitu:

1. Pendidikan dan pelatihan prajabatan

Diklat prajabatan merupakan syarat peningkatan calon Pegawai Negeri Sipil

menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan tujuan agar dapat terampil melaksanakan

tugas yang dipercayakan kepadanya. Diklat prajabatan terdiri dari:

a. Diklat prajabatan golongan I, diklat bagi mereka yang akan diangkat unutk

menjadi PNS golongan I

b. Diklat prajabatan golongan II, diklat bagi mereka yang akan diangkat untuk

menjadi PNS golongan II

c. Diklat prajabatan golongan III, diklat bagi mereka yang akan diangkat untuk

menjadi PNS golongan III

2. Diklat dalam jabatan

Diklat dalam jabatan merupakan suatu pelatihan yang bertujuan untuk

meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan dan ketrampilan. Diklat dalam

jabatan selanjutnya disebut Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) dilaksanakan

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tidak lagi

merupakan kewajiban pejabat sebelum diangkat sebagai pejabat struktural

melainkan merupakan persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur

pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural yang teridiri dari:

a. Diklatpim tingkat IV, mereka yang menduduki jabatan struktural Eselon IV

b. Diklatpim tingkat III, mereka yang menduduki jabatan struktural Eselon III

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

9

c. Diklatpim tingkat II, mereka yang menduduki jabatan struktural Eselon II

d. Diklatpim tingkat I, mereka yang menduduki jabatan struktural Eselon I

3. Diklat fungsional

Diklat fungsional adalah diklat yang ditujukan untuk menunjang

mengembangkan keahlian atau ketrampilan kerja dan di titikberatkan pada

perubahan pola kerja, cara bekerja dan penggunaan metode kerja mutakhir.

Dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan yang sesuai dengan jenis dan jenjang

jabatan fungsional, yang ditetapkan oleh instansi pembina jabatan fungsional

bersangkutan.

4. Diklat teknis

Diklat teknis dilaksanakan untuk memberikan ketrampilan dan atau penguasaan

pengetahuan teknis yang berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan tugas

pokok instansi yang bersangkutan dan pengetahuan yang berkenan dengan

bidang pelayanan teknis yang bersifat umum, administratif, dan manajemen yang

keberadaannya menunjang pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

Jenis-jenis pendidikan dan pelatihan menurut Danim dan Khairil (2011:41):

1. In-House Training (IHT)

Pelatihan dalam bentuk In-House Training (IHT) adalah pelatihan yang

dilaksanakan secara internal dikelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain

yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan.

2. Program magang

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

10

Program magang adalah pelatihan yang dilaksanakan di dunia kerja atau industri

relevan. Dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru. Program

magang ini diperuntukan bagi guru dan dapat dilakukan selama periode tertentu.

3. Kemitraan sekolah

Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik

dengan yang kurang baik. Pembinaan lewat mitra sekolah diperlukan dengan

alasan bahwa beberapa keunikan atau kelebihan yang dimiliki mitra, misalnya

dibidang manajemen sekolah.

4. Belajar jarak jauh

Pelatihan melalui jarak jauh dapat dilaksanakan tanpa menghadirkan instruktur

dan peserta pelatihan dalam suatu tempat tertentu, melainkan dengan sistem

pelatihan melalui internet.

5. Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus

Pelatihan ini dilaksanakan dilembaga-lembaga pelatihan yng diberi wewenang,

dimana program disusun secara berjenjang mulai dari jenjang dasar, menengah,

lanjut, dan tinggi. Pelatihan khusus (spesialisasi) disediakan berdasarkan

kebututhan khusus atau disebabkan adanya perkembangan baru dalam keilmuan

tertentu.

6. Kursus singkat di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya.

Kursus singkat dimaksudkan untuk melatih meningkatkan kemampuan guru

dalam beberapa kemampuan seperti kemampuan melakukan penelititan tindakan

kelas, menysusun karya ilmiah, merencakanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi pembelajaran.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

11

7. Pembinaan internal oleh sekolah

Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang

memiliki kewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi tugas mengajar,

pemberian tugas-tugas internal tambahan, diskusi dengan rekan sejawat.

8. Pendidikan lanjut

Pembinaan profesi guru melalui pendidikan lanjut juga merupakan alternatif bagi

peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru.

2.1.3. Persiapan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Notoatmodjo (2009:22) sebelum pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan, terlebih dahulu dilakukan persiapan yang pada umumnya mencakup

kegiatan-kegiatan administrasi antara lain:

1. Menyusun silabus dan jadwal diklat (penjabaran kurikulum dalam kegiatan

pembelajaran)

2. Pemanggilan dan seleksi peserta

3. Menghubungi para pengajar atau pelatih

4. Penyusunan materi pelatihan serta penyediaan bahan-bahan refrensi

5. Penyiapan tempat, akomodasi peserta (bila perlu)

2.1.4. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Fathoni (2006:98) tujuan diadakannya pendidikan dan pelatihan

pada umumnya dalam rangka pembinaan terhadap tenaga kerja atau pegawai agar

dapat:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

12

1. Meningkatkan kepribadian dan semangat pengabdian kepada organisasi dan

masyarakat.

2. Meningkatkan mutu dan kemampuan, serta ketrampilan baik dalam

melaksanakan tugasnya maupun kepemimpinannya.

3. Melatih dan meningkatkan mekanisme kerja dan kepekaan dalam

melaksanakan tugas.

4. Melatih dan meningkatkan mekanisme dalam merencanakan.

5. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan kerja.

“Tujuan diadakannya pelatihan yang diselenggarakan perusahaan terhadap

karyawan dikarenakan perusahaan menginginkan adanya perubahan dalam prestasi

kerja karyawan sehingga dapat sesuai dengan tujuan perusahaan” Menurut Sofyandi

(2008:114).

Menurut Notoatmodjo (2009:27) “Menyatakan bahwa tujuan pendidikan dan

pelatihan adalah meningkatkan kemampuan kerja dan rumusan kemampuan atau

perilaku baru dalam kategori pengetahuan, kecerdasan, sikap, ketrampilan yang

diharapkan untuk dimiliki oleh sasaran pendidikan atau pelatihan setelah

menyelesaikan program pendidikan atau pelatihan”.

“Tujuan pendidikan dan pelatihan pada hakekatnya merupakan perumusan

kemampuan yang diharapkan dari pendidikan dan pelatihan tersebut” (Sedarmayanti

2009:31).

Sedangkan menurut Triyono (2012:83) pelatihan dilakukan untuk

memberikan manfaat yang sebesar besarnya dari output yang dihasilkan. Beberapa

tujuan yang dapat diharapkan dari kegiatan pelatihan adalah:

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

13

1. Untuk memberikan kesempatan bagi ssegenap karyawan untuk mempertahankan

dan mengembangkan skill yang selama ini dimiliki karyawan ditempat kerjanya.

2. Memberikan para karyawan skill-skill baru yang sangat dibutuhkan untuk

kemajuan perusahaan.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perusahaan.Melibatkan karyawan

untuk mengembangkan wacana-wacana baru yang secara konstruktif dan

terancam dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan dan masa depan

perusahaan.

Menurut Basri dan Rusdiana (2015:33) “menyatakan bahwa tujuan pendidikan

dan pelatihan adalah membantu mencapai tujuan perusahaan dengan memberikan

kesempatan kepada tenaga kerja pada semua tingkatan organisasi untuk

memperoleh pengetahuan, keahlian, kecakapan, ketrampilan, dan sikap yang

diperlukan”.

2.1.5. Fungsi pendidikan dan Pelatihan

Menurut Notoatmodjo (2009:76) fungsi pendidikan dan pelatihan sebagai

berikut:

1. Pelatihan pegawai (employee training) yaitu pelatihan-pelatihan para tenaga

untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan pengelolaan program-program dan

teknis fungsional program-program yang bersangkutan. Pelatihan-pelatihan ini

peningkatan kemampuan tugas dibidangnya masing-masing.

2. Pendidikan pegawai (employee education) yaitu kegiatan-kegiatan pendidikan

atau pelatihan yang bersifat promosi dan pengembangan karier bagi para

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

14

pegawai. Oleh sebab itu fokus pada pendidikan pegawai adalah pengembangan

individual pegawai.

3. Pembangunan pegawai (employee development) yaitu kegiatan-kegiatan atau

pelatihan pegawai yang ditujuakn kepada pengembangan, pertumbuhan

departemen atau unit-unit kerja di departemen.

Menurut Basri dan Rusdiana (2015:34) “fungsi pendidikan dan pelatihan

adalah membantu manajemen tenaga kerja dalam menentukan tujuan yang ingin

dicapai dan dalam pengembangan administrasi, kelakuaan, dan kelanjutan rencana

pendidikan dan pelatihan”.

2.1.6. Komponen Program Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Basri dan Rusdiana (2015:38-39) komponen program pelaksanaan

Diklat terdiri atas 3 yaitu:

1. Tujuan

Dalam usaha pelatihan, sangatlah bijak apabila sebelum pelaksaannya terlebih

dahulu disusun perencanaan yang disesuaikan dengan tujuan akhir. Apabila

proses pendidikan dan latihan dilihat kembali tujuan akhir proses tersebut adalah

perubahan tingkah laku yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa pendidikan

hakikatnya bertujuan mengubah tingkah pendidikan.

2. Materi

Materi diklat adalah keseluruhan topik yang dibahas dalam diklat yang akan

berlangsung. Materi yang dibahas harus berkaitan dengan tujuan yang telah

ditetapakan sebelumnya. Selain itu, rumusan materi harus tersusun sesuai

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

15

struktur materi yang telah terintegrasi, yaitu memenuhi kebutuhan peserta akan

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja. Prinsip-prinsip perumusan materi

meliputi:

a. Sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang peserta pelatihan.

b. Dipilih secara cermat dan di organisasi dengan mempertimbangkan aspek

kemanfaatan bagi peserta.

c. Harus bermanfaat bagi peserta pelatihan.

3. Metode

Banyak sekali metode untuk pelatihan yang dapat digunakan karena masing-

masing metode saling melengkapi dan tidak ada yang paling baik. Pemilihan

metode yang akan digunakan bergantung pada faktor-faktor seperti jenis

pelatihan yang diberikan, sasaran pelatihan, usia peserta, pendidikan dan

pengalaman peserta, dan tersedianya instruktur yang cakap dalam suatu metode

tertentu.

4. Media

Alat peraga (media pendidikan) harus digunakan untuk membantu penyajian,

bukan sebagai penolong untuk menggantikan penyajian. Media pendidikan yang

direncanakan dengan baik dapat membantu dalam mengilustrasikan materi yang

disampaikan.

5. Instruktur

Instruktur sering disebut juga dengan trainer. Dalam setiap sesi pelatihan,

instruktur harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dengan cara

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

16

memberikan kesan yang baik. Tindakan seorang instruktur di depan kelas

menunjukan jenis suasana yang peserta harapkan.

6. Evaluasi

Evaluasi pelatihan merupakan suatu proses yang sifatnya terus-menerus dan

harus direncanakan bersamaan waktu dengan program pelatihan. Keseluruhan

proses harus dilaksanakan secara ilmiah, mengunakan metode-metode ujian yang

tepat.

2.1.7. Faktor-faktor Pendukung Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Basri dan Rusdiana (2015:94) faktor-faktor pendukung pelayanan

prima dalam pelaksanaan diklat dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perumusan tujuan pembelajaran

Perumusan tujuan pembelajaran, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang ada

pada deskripsi materi diklat.

2. Peserta diklat

Peserta diklat meliputi persepsi dan motivasi mereka selama mengikuti diklat.

3. Fasilitas pembelajaran

Fasilitas pembelajaran merujuk pada pembelajaran kurikulum dan ketersediaan

media pendidik sebagai alat bantu proses belajar mengajar. Organisasi

penyelenggara merujuk pada struktur organisasi dan tata aliran kerja

penyelenggaraan yang mencerminkan dinamika proses belajar mengajar.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

17

2.1.8. Pentingnya Program Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Notoatmodjo (2009:18) pentingnya program pendidikan dan

pelatihan antara lain sebagai berikut:

1. Sumber daya manusia atau pegawai yang menduduki suatu jabatan tertentu

dalam organisasi belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan

persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut.

2. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi jelas akan mempengaruhi suatu

organisasi/instansi. Oleh sebab itu jabatan-jabatan yang dulu belum diperlukan,

sekarang diperlukan. Kemampuan orang yang akan menempati jabatan tersebut

kadang-kadang tidak ada.

3. Promosi dalam suatu organisasi/instansi adalah suatu keharusan apabila

organisasi itu mau berkembang. Pentingnya promosi bagi seseorang adalah

sebagai salah satu reward dan incentive (ganjaran dan perangsang).

4. Di dalam masa pembangunan ini organisasi-organisasi atau instansi-instansi, baik

pemerintah maupun swasta merasa terpanggil untuk menyelenggarakan

pelatihan-pelatihan bagi para pegawai agar diperoleh efektivitas dan efisiensi

kerja sesuai dengan masa pembangunan.

2.1.9. Prinsip-prinsip Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Basri dan Rusdiana (2015:34-37) prinsip-prinsip pendidikan dan

pelatihan di bagi menjadi 2 yaitu:

1. Prinsip Umum

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

18

Pendidikan dan pelatihan saat ini merupakan suatu keharusan dilakukan oleh

suatu organisasi dan tidak dapat diabaikan karena hal ini dapat dipandang sebagai

penanaman modal (investasi).

Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan harus diperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut:

a. Diklat sebagai penyempurnaan

Keluaran pendidikan normal pada umumnya masih dalam keadaan siap latih.

Terlebih lagi karena pendidikan di Indonesia masih bersifat massal karena

sangat mengutamakan pemerataan. Mereka belum siap dan mampu untuk

memegang jabatan tertentu. Oleh karena itu, sumber daya manusia ini masih

harus disempurnakan dalam satu diklat terprogram.

b. Diklat sebagai pelayanan Kemajuan IPTEK

Ledakan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dihindari lagi sehingga

apa yang dipelajari di bangku sekolah tahun ini mungkin telah berubah dan

diperbaiki.

c. Diklat sebagai Wahana Promosi

Organisasi selalu ditingkatkan mutu pelayanannya pada setiap tingkat

jabatan yang ada dalam organisasi itu. Semakin tinggi jabatan, semakin

dibutuhkan orang yang berkualitas. Peningkatan kulitas karyawan pada

umumnya diperoleh melalui pendidikan dan latihan yangdirencanakan

secara sistematis.

d. Diklat sebagai Pemenuhan Aspirasi Masyarakat

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

19

Mendapat pelayanan yang cepat dan tepat sangat mendesak dikarenakan

masyarakat dalam era informasi dan komunikasi bersedia membayar lebih

mahal asal urusan mereka dapat diselesaikan dengan cepat.

e. Diklat sebagai pemasuk ide inovatif

Mustahil pembaharuan dilaksanakan dalam kegiatan rutin. Hal ini karena

kegiatan rutin menimbulkan kejenuhan yang menghalangi kemajuan

lembaga atau organisasi. Oleh karena itu, diperlukan penyegaran berupa ide

inovatif yang sering diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.

2. Prinsip Khusus

Pengetahuan, pemahaman, sikap, dan ketrampilan atas sesuatu senantiasa

diperoleh melalui proses belajar. Proses belajar ini dapat dilakukan dengan

sengaja dan dapat juga tanpa rencana. Proses belajar dapat secara terprogram

(seperti dalam pendidikan formal disekolah dan pendidikan nonformal di

masyarakat) ataupun tanpa program (seperti pendidikan informal di keluarga).

Belajar diperlihatkan melalui perubahan tingkah laku sebgai hasil pengalaman,

yang diperoleh pembelajar melalui interakasi dengan lingkungannya dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.1.10. Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Sedarmayanti (2009:30) Tahap analisis kebutuhan pada umumnya

mencakup 3 jenis yaitu:

1. Analisis organisasi

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

20

Analisis organisasi pada hakekatnya menyangkut pernyataan, dimana atau

bagaimana terdapat pegawai yang memerlukan pelatihan. Setelah itu

dipertimbangkan biaya, alat dan perlengkapan yang dipergunakan.

2. Analisis pekerjaan

Analisis pekerjaan antara lain menjawab pertanyaan, apa yang harus diajarkan

atau diberikan dalam pendidikan dan pelatihan, agar para pegawai mampu

melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.

3. Analisis pribadi

Analisis pribadi dilakukan untuk menjawab pertanyaan: siapa membutuhkan

pendidikan dan pelatihan. Untuk diperlukan waktu, guna mengadakan diagnosa

yang lengkap tentang masing-masing kemampuan pegawai. Upaya yang perlu

dilakukan guna memperoleh informasi ini yaitu melalui achievement test,

observasi dan wawancara.

2.1.11. Strategi Metode Pembelajaran Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Basri dan Rusdiana (2015:121-122) strategi metode pembelajaran

diklat terdiri atas 3 bagian yaitu:

1. Strategi untuk menambah pengetahuan

Tujuan pelatihan adalah memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan

kepada peserta. Setelah selesai pelatihan, setiap peserta diharapkan semakin luas

pengetahuan dan wawasannya sehingga berdaya guna dalam peningkatan kinerja

untuk mencari ide-ide dan pemikiran baru. Menambah pengetahuan dapat

dilaksanakan dengan metode:

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

21

a. Buku teks/materi tertulis

b. Kuliah dan presentasi

c. Permainan

d. Diskusi terpadu

e. Tayangan

2. Strategi untuk meningkatkan ketrampilan

Jika tujuan untuk menambah ketrampilan peserta, aktivitas lapangan menjadi

landasan sebuah keberhasilan pelatihan. Praktik di lapangan merupakan cara

efektif untuk meningkatkan ketrampilan karena banyaknya kasus yang akan

dihadapi. Kasus aktual yang terjadi merupakan pembelajaran yang tepat untuk

tujuan pelatihan tersebut. Bentuk pelatihan ini diantaranya dengan cara:

a. Role play

b. Simulasi

c. On the job training

d. Aktivitas sesuai arahan

3. Strategi untuk menumbuhkan sikap (perilaku)

Sikap atau perilaku merupakan salah satu paramater yang cukup penting dalam

membangun keberhasilan sebuah tim. Perilaku efektif, positif dan lainnya

menjadi dasar komunikasi dan berunjung pada sebuah win-win solusi jika

melibatkan beberapa pihak. Cara pelatihan ini dapat dilakukan dengan metode:

a. Diskusi terpadu

b. Diskusi kelompok

c. Debat

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

22

d. Studi kasus

2.1.12. Pendekatan Dalam Pemecahan Masalah Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Fathoni (2006:97) ada lima pendekatan yang efisien dalam

memecahkan masalah pendidikan dan pelatihan, yaitu:

1. Mengembangkan dan mengidentifikasi masalah diklat.

2. Memeriksa seluruh perubahan yang terjadi sebelum masalah timbul

3. Tandai dan buat telaahan terhadap sebab-sebab yang paling mungkin dari

masalah yang timbul.

4. Lakukan penelitian melalui prioritas dan alternatif pemecahan masalah.

5. Adakan evaluasi terhadap peranan yang paling memungkinkan dalam diklat

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.

2.1.13. Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan

Menurut Notoatmodjo (2009:23) setelah berakhirnya pendidikan dan

pelatihan, biasanya dilakukan evaluasi yang mencakup:

1. Evaluasi terhadap proses yang meliputi:

a. Organisasi penyelenggaraan pelatihan, misalnya: administrasi, konsumsi, dan

ruangannya.

b. Penyampaian materi pelatihan misalnya: relevansi, pengajarnya.

2. Evaluasi terhadap hasilnya, yang mencakup evaluasi sejauh mana materi yang

diberikan itu dapat dikuasai atau diserap oleh peserta diklat.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan … · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Menurut Notoatmodjo (2009:16) “Pendidikan dan pelatihan

23

Menurut Samsudin (2006:123) beberapa alasan program pelatihan harus

dievaluasikan adalah sebagai berikut:

1. Memastikan bahwa pelatihan benar-benar merupakan sarana atau tindakan yang

tepat dalam usaha untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas perusahaan.

2. Memastikan bahwa dana yang digunakan benar-benar dapat dipertanggung

jawabkan.

3. Membantu memperbaiki desain program pelatihan dimasa yang datang.

4. Membantu dalam menentukan metode pelatihan yang paling tepat.