bab ii landasan teori 2.1. pengertian informasi akuntansi...

21
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Manajemen perusahaan memerlukan informasi untuk pengambilan keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan manajemen untuk pengambilan keputusan. Untuk memahami informasi akuntansi diferensial pertama kali diuraikan diuraikan definisi informasi dan akuntansi. Informasi menurut Abdul Halim dan Bambang Supomo (2011) adalah suatu fakta, data pengamatan persepsi, atau segala sesuatu yang dapat menambah pengetahuan sehingga bermanfaat bagi pemakainya. Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Suatu pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian. Dan selalu menyangkut pemilihan alternative tindakan diantara banyaknya alternatif. Akuntansi menurut Mursyidi (2010) adalah akuntansi dalam suatu organisasi/perusahaan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen (management accounting), akuntansi keuangan menitikberatkan pada laporan secara menyeluruh tentang keuangan suatu organisasi yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak eksteren, sedangkan akuntansi manajemen

Upload: others

Post on 30-Nov-2019

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial

Manajemen perusahaan memerlukan informasi untuk pengambilan

keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

manajemen untuk pengambilan keputusan. Untuk memahami informasi

akuntansi diferensial pertama kali diuraikan diuraikan definisi informasi

dan akuntansi.

Informasi menurut Abdul Halim dan Bambang Supomo (2011)

adalah suatu fakta, data pengamatan persepsi, atau segala sesuatu yang

dapat menambah pengetahuan sehingga bermanfaat bagi pemakainya.

Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam

pengambilan keputusan. Suatu pengambilan keputusan selalu menyangkut

masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian. Dan selalu

menyangkut pemilihan alternative tindakan diantara banyaknya alternatif.

Akuntansi menurut Mursyidi (2010) adalah akuntansi dalam suatu

organisasi/perusahaan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi

keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen (management

accounting), akuntansi keuangan menitikberatkan pada laporan secara

menyeluruh tentang keuangan suatu organisasi yang dapat dipergunakan

oleh pihak-pihak eksteren, sedangkan akuntansi manajemen

9

menitikberatkan pada penyusunan laporan keuangan perbagaian

dalam suatu organisasi yang diperlukan oleh pihak interen, seperti direktur

dan manajer. Karena digunakan oleh pihak interen, maka akuntansi

manajemen disebut juga akuntansi interen.

Dilihat dari kedua sisi diatas, menunjukan bahwa informasi dan

akuntansi saling berkaitan dan berhubungan dalam pengambilan suatu

keputusan. Sedangkan pengertian informasi akuntansi diferensial adalah

tafsiran perbedaan-perbedaan aktiva, pendapatan, dan biaya dalam

alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan lain.

Didalam suatu informasi akuntansi diferensial yang berkaitan

dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (defferential revenues),

dan yang berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial (defferential

cost), dan yang berkaitan dengan aktiva disebut (defferential assest).

Didalam suatau informasi akuntansi diferensial yang perlu

dipertimbangkan dalam pengambilan suatu pengambilan keputusan

menerima atau menolak suatu keputusan pesanan khusus adalah

biayadiferensial dan pendapatan diferensial.

2.2. Karakteristik Informasi Akuntansi Diferensial

Menurut Slamet Sugiri (2005) agar dalam pengambilan suatu

keputusan, dapat mengahasilkan suatu keputusan yang berkualitas, tepat,

dan menyakinkan, maka informasi yang dikumpulkan harus memiliki

kualitas, maka informasi yang disajikan harus memiliki karakteristik:

10

1) Relevan

2) Teliti

3) Tepat waktu

4) Dapat dipahami

Manajemen perusahaan perlu memperhatikan karakteristik masing-

masing informasi yang akan dijadikan dasar pengambilan keputusan,

karena untuk keputusan yang berbeda akan memerlukan informasi yang

berbeda juga.

Informasi akuntansi memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Informasi masa yang akan datang

Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, yang perlu

diperkirakan akan terjadi merupakan bahan pertimbangan, sehingga

yang lebih diperlukan adalah informasi yang akan datang.

b) Informasi yang berbeda diantara dua alternatif

Dalam pengambilan suatu keputusan jangka pendek manajemen

perusahaan sering dihadapkan pada beberapa alternatif yang harus

dipilih.Sehingga manajemen memerlukan informasi yang berbeda

untuk masing-masing alternatif yang diusulkan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi

yang berbeda diantara alternatif tiap-tiap alternatif yang akan dipilih

merupakan informasi akuntansi yang relevan untuk pengambilan

keputusan, karena itu keputusan selalu menyangkut pemilihan

alternatif.

11

2.3. Elemen-elemen Informasi Akuntansi Diferensial

Pembuatan keputusanan dibutuhkan elemen-elemen yang

mempengaruhi, elemen-elemen tersebut adalah:

1) Pendapatan Diferensial

Menurut Supriyono (2009) pendapatan diferensial adalah

pendapatan yang akan datang yang berbeda diantara alternatif

keputusan yang mungkin akan dipilih. Pendapat diferensial

merupakan informasi yang relevan yang diharapkan akanterjadi

dalam periode waktu selama pengambilan keputusan. Dalam

pendapatan diferensial, pendapatan masa lalu mungkin tidak

relevan untuk pengambilan keputusan tetapi dapat digunakan untuk

meramal atau mentaksir pendapatan masa yang akan datang.

Pendapatan diferensial mempunyai dua unsure pokok yaitu:

a) Pendapatan masa yang akan datang

b) Pendapatan yang berbeda dibanding alternatif pendapatan

lain.

2) Biaya diferensial

Biaya yang akan datang berbeda diantara berbagai alternatif

keputusan yang mungkin dipilih. Menurut Abdul Halim dan

Bambang Supomo (2011) biaya diferensial juga disebut biaya yang

relevan. Menurut Supriyono (2009) besarnya biaya diferensial

dihitung dari perbedaan biaya pada alternatif tertentu dibandingkan

12

pada biaya alternatif lainnya. Suatu biaya disebut relevan atau

biaya diferensial jika memenuhi karakteristik sebagai berikut:

a) Merupakan biaya yang akan datang

b) Biaya yang berbeda diantara alternatif

3) Laba Diferensial

Laba diferensial merupakan laba yang akan datang berbeda

diantara berbagai macam alternatif yang mungkin dipilih. Besarnya

laba diferensial dirumuskan sebagai berikut:

Laba diferensial = pendapatan diferensial – biaya diferensial

Menurut Supriyono (2009) terdapat tiga macam cara untuk

menemukannya, yaitu:

a) Jika alternatif keputusan mempunyai pendapatan diferensial

dan biaya diferensial berbeda, maka laba diferensial sebesar

selisih antara pendapatan diferensial dengan biaya

diferensial.

b) Jika pendapatan pada alternatif keputusan besarnya sama,

maka laba diferensial sebesar biaya diferensial yaitu

penghematan biaya antara alternatif yang satu diantara

alternatif yang lainnya.

c) Jika biaya pada alternatif keputusan besarnya sama, maka

laba adalah sebesar pendapatan diferensial yaitu perbedaan

antara pendapatan pada alternatif yang satu dibandingkan

dengan pendapatan alternatif lainnya.

13

Karakteristik laba diferensial adalah:

i. Laba yang akan datang.

ii. Laba yang berbeda diantara berbagai alternatif

keputusan.

2.4. Manfaat Informasi Akuntansi Diferesial

Menurut Supriyono (2009) Informasi akuntansi diferensial sangat

bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan jangka pendek

dari berbagai alternatif yang segera harus dipilih. Informasi akuntansi

diferensial akan memberikan manfaat menurut jenis informasinya.

Jenis informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan

menerima atau menolak pesanan khusus dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Pendapatan diferensial

Pendapatan diferensial memberikan informasi tentang

jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dalam

pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan

khusus.

2) Biaya diferensial

Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang akan

dikeluarkan perusahaan dalam pemilihan berbagai macam

alternatif yang dipilih sabagai dasar pengambilan keputusan

oleh manajemen.

14

3) Laba diferensial

Memberikan informasi tentang besarnya laba yang akan

diperoleh perusahaan dalam pengambilan keputusan yang

akan diperoleh perusahaan dalam pengambilan keputusanm

menerima atau menolak pesanan khusus.

2.5. Peranan Informasi Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan

Keputusan

Menurut Mulyadi (2001) peranan informasi akuntansi dalam setiap

tahap pengambilan keputusan oleh manajemen adalah:

1) Memicu pengambilan keputusan dalam menyadari dan

merumuskan masalah atau peluang.

2) Memisahkan alternatif tindakan yang satu dari alternatif

tindakan yang lain.

3) Menjelaskan konsekuensi dari berbagai alternatif tindakan

yang akan dipilih.

4) Membantu mengalisa dan menilai berbagai alternatif

tindakan yang akan dipilih.

5) Umpan balik untuk memantau keputusan dan tindakan

koreksi penyimpangan

15

2.6. Informasi Diferensial untuk Pengambilan Keputusan

Pembuatan keputusan merupakan salah satu fungsi pokok

manajemen. Manajemen memerlukan informasi dalam membuat

keputusan, atau lebih khusus untuk menentukan dampak terhadap laba

yang akan diakibatkan oleh alternatif tindakan.

Suatu perusahaan, memiliki departemen atau bagian-bagian yang

memiliki tugas masing-masing, yang meliputi departemen produksi,

departemen akuntansi atau keuangan, dan departemen pemasaran. Salah

satu contoh departemen akuntansi, yang bertugas menyiapkan informasi

pendapatan dan biaya diferensial untuk pembuatan keputusan. Maka

departemen akuntansi harus mengetahui informasi apa yang diferensial

dan harus menyajikan untuk pembuatan keputusan tertentu oleh

manajemen.

2.7. Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Slamet Sugiri (2005) pengambilan keputusan (decision

making) pada hakikatnya merupakan pemilihan diantara serangkaian

alternatif tindakan. Menurut Supriyono (2009) untuk pembuatan keputusan

digunakan teori keputusan (decision theory), yang artinya ilmu

pengetahuan yang menjelaskan proses pembuatan keputusan.

16

Tahap-tahap proses pembuatan keputusan sebagai berikut:

1) Penentuan Masalah

Semua kegiatan proses pembuatan keputusan tergantung pada

penentuan masalah. Masalah merupakan perbedaan antara kondisi

yang diharapkan dengan kondisi yang ada. Tahap ini merupakan

tahap yang paling sulit dari keseluruhan proses pembuatan

keputusan. Manajemen harus dapat mengidentifikasikan secara jelas

masalah yang dihadapi, dan apabila mereka tidak dapat

mengidentifikasinya maka mereka harus menggunakan banyak

waktu, dana untuk memecahkan masalah yang harus dipecahkan.

2) Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan penentuan masalah, langkah berikutnya adalah

identifikasi alternatif pemecahan masalah.Dalam tahap ini, untuk

membuat keputusan yang efektif, manajemen harus mengidentifikasi

berbagai macam alternatif yang mungkin dipilih untuk

menyelesaikan masalah.Suatu identifikasi alternatif pemecahan

masalah itu memerlukan gagasan, ide, dan inovasi yang berani dan

kreatif.

3) Mengumpulkan informasi yang relevan dan menyingkirkan

informasi yang tidak relevan.

Suatu pembuatan dan pengambilan keputusan, manajemen

memerlukan berbagai informasi yang dapat membantu dalam

pembuatan keputusan.Informasi dapat berasal dari dalam perusahaan

17

maupun dari luar perusahaan.Hanya informasi diferensial yang harus

dikumpulkan dalam rangka pemilihan alternatif, informasi tersebut

dapat meningkatkan pemahaman atas alternatif yang mungkin

dipilih. Didalam menganalisis setiap alternatif keputusan,

manajemen perusahaan harus menganalisis keunggulan dan

kelemahan setiap alternatif atas dasar informasi diferensial yang

diukur secara kuantitatif maupun yang tidak dapat diukur secara

kuantitatif.

4) Pembuatan keputusan

Jika masalah telah ditentukan dan dirumuskan, alternatif pemecahan

masalah telah diidentifikasi, dan informasi diferensial diseleksi,

langkah terakhir adalah pembuatan keputusan. Dalam pembuatan

keputusan atau menyelesaikan masalah dapat digunakan suatu model

keputusan. Model keputusan adalah deskripsi verbal atau matematik

cara-cara pembuatan keputusan, model ini diperlukan jika masalah

terjadi berulang-ulang. Keputusan yang harus dibuat oleh

manajemen mungkin keputusan yang sederhana dan keputusan yang

kompleks. Suatu keputusan yang sederhana itu membutuhkan

analisis yang sederhana dan keputusan yang kompleks juga

memerlukan analisis yang kompleks. Dan keputusan yang

berkualitas dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

18

2.8. Proses Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Dalam pengambilan keputusan jangka pendek manajemen

dihadapkan pada pemilihan berbagai macam alternatif tindakan yang ada.

Dalam pemilihan ini manajemen pada umumnya menggunakan dasar

ukuran tertentu yaitu penghematan biaya. Dalam pengambilan keputusan

manajemen memerlukan informasi.

Pengertian keputusan jangka pendek menurut Mulyadi (2001) adalah

keputusan yang diambil hanya pada jangka waktu kurang dari satu periode

akuntansi. Pada umumnya manajemen menghadapi empat macam

pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu sebagai berikut:

1) Membeli atau membuat sendiri (Make or buy decision).

2) Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (Sell or process

further)

3) Menghentikan atau melanjutkan produk tertentu atau kegiatan usaha

suatu bagian perusahaan (Stop or continue product line)

4) Menerima atau menolak pesanan khusus (Special order decision)

Penjelasan lebih lanjut mengenai jenis analisis diferensial dalam

pengambilan keputusan jangka pendek adalah sebagai berikut:

a) Membeli atau membuat sendiri (Make or buy decision)

Pengertian membeli atau membuat sendiri menurut Mulyadi (2001)

adalah suatu keputusan manajemen apakah sebuah kompenen harus

dibuat secara internal atau membeli dari pemasok lain.

19

Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu:

i. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh

perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya,

kemudian mempertimbangkan akan membeli produknya

tersebut dari luar.

ii. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh

perusahaan, yang sebelumnya membeli produk tertentu dari luar

yang kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri

produk tersebut.

Pemicu terjadinya pertimbangan untuk membeli atau membuat

sendiri antara lain penawaran harga dari pemasok luar, untuk suatu

komponen produk yang lebih murah dari pada produksi sendiri. Apabila

manajemen memilih alternatif dari luar, maka fasilitas semula digunakan

untuk memproduksi jadi menganggur. Untuk membuat keputusan

tersebut manajemen memperhitungkan pengorbanan dan manfaat dari

pilihan alternatif tersebut. Pengorbanan yang harus dikeluarkan

perusahaan pada saat pemilihan alternatif membeli dari luar adalah

sebesar biaya yang dikeluarkan untuk membeli komponen dari luar.

Sedangkan manfaat yang diperoleh perusahaan sebesar biaya

terhindarkan. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, maka alternatif

yang dipilih adalah membeli dari luar. Namun sebaliknya, jika

20

pengorbanan lebih besar dari manfaat, maka alternatif membeli dari luar

sebaliknya jangan dipilih.

b) Menjual atau memproses lebih lanjut (Sell or process futher)

Seorang manajemen dihadapkan pada dua pilihan yaitu menjual produk

tertentu pada kondisi sekarang ini atau memproses lebih lanjut menjadi

produk yang lebih tinggi nilai jualnya. Dalam pengambilan keputusan

seperti ini, informasi diferensial sangat diperlukan oleh manajemen,

informasi tersebut adalah berupa pendapatan diferensial dan biaya

diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut.

c) Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan

usaha departemen tertentu (Stop or continue line)

Suatu perusahaan yang menghasilkan laba lebih dari satu macam

keluarga produk (product line) atau memiliki berbagai departemen

penghasil laba, kadang manajemen menghadapi salah satu keluarga

produknya atau salah satu departemennya mengalami kerugian usaha

yang diperkirakan akan berlangsung terus. Dan dalam menghadapi

kondisi seperti ini, manajemen harus mempertimbangkan keputusan

menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau usaha

kegiatan departemen yang mengalami kerugian tersebut. Informasi yang

relevan untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini

adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensial. Dengan dihentikan

produksi produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu perusahaan

akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk atau

21

departemen tersebut. Pendapatan yang hilang ini merupakan informasi

pendapat diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung

karena pemilihan alternatif menghentikan produksi produk atau

departemen tertentu dilain pihak, dengan dihentikannya produksi atau

usaha tertentu, perusahaan tersebut menikmati manfaat berupa biaya

terhindarkan (avoidable cost), yang merupakan biaya diferensial. Jika

biaya terhindarkan lebih besar dari pendapatan yang hilang akibat

dihentikan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha departemen

tertentu, maka alternatif yang dipilih adalah penghentian. Namun jika

biaya terhindarkan lebih kecil dari pada pendapatan yang hilang akibat

dihentikan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha departemen

tertentu, maka alternatif penghentian tersebut jangan dipilih.

d) Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision)

Pada dasarnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas

yang mampu memenuhi permintaan pasar tertinggi untuk jangka waktu

ke depan. Dan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kapasitas yang

tertinggi, maka perusahaan pada umumnya akan mengalami kapasitas

menganggur, yang artinya munjukan bahwa kapasitas normal lebih

kecil dari pada kapasitas maksimum. Maka akan mendorong

manejemen perusahaan untuk mempertimbangkan menetepan harga jual

dibawah harga jual normal. Tentu saja menetapkan harga jual yang

demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus.

22

Dalam keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi

yang diperlukan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial.

Jika pendapatan diferensial lebih besar dari biaya diferensial maka

keputusan yang diambil adalah sebaiknya diterima dan jika sebaliknya

pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial, maka

keputusan yang diambil adalah pesanan tersebut ditolak.

2.9. Pengambilan Keputusan untuk Menerima atau Menolak Pesanan

Khusus.

Menerima atau menolak pesanan khusus merupakan dua alternatif

keputusan yang kadang dipilih oleh manajemen. Pengertian pesanan

khusus menurut Slamet Sugiri (2005) adalah pesanan diluar penjualan

normal, biasanya dengan harga yang lebih rendah dari harga penjualan

normal.

Manajemen perlu mempertimbangkan syarat yang harus dipenuhi,

agar suatu pesanan khusus dapat diterima. Menurut Supriyono (2009),

syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah:

1) Tersedianya kapasitas menganggur

Jika masih ada kapasitas menganggur maka pemanfaatan kapasitas

tersebut hanya mengakibatkan peningkatan biaya variabel, artinya

biaya inilah yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan. Adapun biaya tetap, jumlahnya akan tetap tanpa

memandang diterima atau ditolaknya pesanan khusus. Karena biaya

23

tetap tidak relevan dan tidak perlu dipertimbangkan dalam pembuatan

keputusan.

2) Dapat dilakukan pemisahan pasar

Perlu pemisahan antara penjualan biasanya dengan penjualan untuk

melayani pesanan khusus.Tujuan dilakukan pemisahan pasar adalah

harga jual normal lebih tinggi, tidak rusak karena pengaruh harga jual

pesanan khusus dalam jumlah kecil.

Pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus

menggunakan analisis diferensial yang didasarkan pada perbandingan

pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial

lebih tinggi atau lebih besar dari pada biaya diferensial, maka pesanan

khusus tersebut diterima. Namun sebaliknya pendapatan diferensial lebih

kecil atau lebih rendah dari pada biaya diferensial, maka pesanan khusus

tersebut sebaiknya ditolak.

2.10. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan cabang dari akuntansi yang memberikan

informasi keuangan, yang digunakan oleh pihak-pihak yang memberikan

kepentingan dalam pengambilan keputusan maupun pengelolaan

perusahaan. Akuntansi merupakan ilmu tentang bagaimana cara mengukur

dan mengalisis biaya dari suatu aktivitas produksi yang disesuaikan

dengan rencana dan keperluan manajemen serta berdasarkan fakta-fakta.

Supriyono (2011) menjelaskan akuntansi biaya adalah suatu cabang

akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan

24

merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi

biaya dalam bentuk laporan biaya. Mulyadi (2012) menjelaskan akuntansi

biaya adalah proses pencatatan, penggoloangan, peringkasan, dan

penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa, dengan cara-cara

tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek akuntansi biaya adalah biaya.

Mulyadi (2012) menjelaskan dalam akuntansi biaya, biaya

digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya

ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan

tersebut, kerena dengan akuntansi biaya dikenal dengan konsep: “different

cost for different purpose”

Biaya dapat digolongkan menurut:

1) Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan

dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran

adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan

dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

2) Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi

produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.

Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

a) Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

mengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual.

25

Biaya ini dibagi menjadi dua biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

b) Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya biaya

iklan, biaya promosi, biaya angkut dari gudang perusahaan ke

gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang

melaksanakan kegiatan pemasaran.

c) Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk

mengkordinasikan produksi dan pemasaran produk. Contoh

biaya ini adalah gaji karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi,

Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat.

3) Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang

dibiayai.

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen.

Dalam hubungan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat

dikelompokkan menjadi dua golongan:

a) Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-

satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika

sesuatu yang dibiayai tersebuat tidak ada, maka biaya langsung

ini tidak akan terjadi. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja langsung.

b) Biaya tidak langsung adalah baiaya yang terjadi tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung

26

dalam suatu hubungan dengan produk disebut dengan istilah

biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.

4) Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungan dengan

perubahan volume aktivitas.

Dalam hubungannya dengan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan

menjadi:

a) Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya

variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

b) Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biasanya biaya

semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya

variabel.

c) Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume

produksi tertentu.

d) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam

kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji

direktur produksi.

5) Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya.

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi

dua, yaitu:

27

a) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat

lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada

saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dan

dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya

dengan cara depresiasi, diamortisasi atau deplesi.

b) Pengeluaran pendapat adalah biaya yang mempunyai manfaat

dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan

sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang

diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

2.11. Pemisahan Biaya Semivariabel

Menurut Carter (2009) untuk memisahkan biaya variabel menjadi biaya

tetap dan biaya variabel, dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, metode

tinggi rendah, metode scattergrap, dan metode kuadrat terkecil.

1) Metode Tinggi Rendah (High and Low Points)

Dalam metode tinggi rendah, elemen tetap dari variabel dari suatu

biaya dihitung menggunakan dua titik. Titik data (periode) yang

dipilih dari data historis merupakan periode dengan aktivitas

tertinggi dan terendah. Metode tinggi rendah ini bersifat sederhana,

namun memiliki kelemahan karena hanya berdasarkan dua titik

28

sehingga dapat menghasilkan estimasi biaya tetap dan biaya variebel

yang bias dan kurang akurat.

2) Metode Scattergrap

Metode scattergrap merupakan kemajuan dari metode tingi rendah

karena metode ini menggunakan semua data yang tersedia, bukan

hanya dua titik. Namun, suatu analisis perilaku biaya menggunakan

metode scattergrap bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang

digambar melalui plot data berdasarkan pada interprestasi visual.

3) Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares)

Metode kuadrat terkecil kadang kala disebut juga analisis regresi,

menentukan secara matematis garis yang paling sesuai, atau garis

regresi linear melalui sekelompok titik. Ketepatan matematis dari

metode kuadrat terkecil memberikan tingkat objektivitas yang tinggi

dalam analisis.