bab ii kajian teori dan hipotesis 2.1 kepemimpinan 2.1.1...

21
5 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpian merupakan perilaku untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk melakukan sesuatu dalam rangka tercapainya tujuan organisasi. Secara sederhana dapat dibedakan antara kepemimpinan dan manajemen yaitu pemimpin mengajarkan sesuatu dengan benar (Asrin, 2011:79 ). MC. Gregor pada tahun 1960 (dalam Asrin, 2011 :82 ) menjelaskan ada 4 variabel kepemimpinan yaitu : 1. Karakteristik kepribadian pemimpin 2. Sikap, kebutuhan dan kepribadian pengikutnya 3. Karakteristik organisasinya 4. Keadaan social, ekonomis dan politik. Fairchild (dalam Arifin, 2012:1) mengartikan pemimpin dalam pengertian luas sebagai seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingak laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol usaha/upaya orang lain, melalui prestise kekuasaan atau posisi. Pengertian sempit didefinisikan sebagai seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas persusasifnya, dan akseptensi (penerimaan) secara suka rela oleh pengikutnya. Sedangkan kepemimpinan diartikan sebagai kegiatan mempengaruhi

Upload: doantu

Post on 03-Mar-2019

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

5

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpian merupakan perilaku untuk mempengaruhi individu

atau kelompok untuk melakukan sesuatu dalam rangka tercapainya

tujuan organisasi. Secara sederhana dapat dibedakan antara

kepemimpinan dan manajemen yaitu pemimpin mengajarkan sesuatu

dengan benar (Asrin, 2011:79 ).

MC. Gregor pada tahun 1960 (dalam Asrin, 2011 :82 )

menjelaskan ada 4 variabel kepemimpinan yaitu :

1. Karakteristik kepribadian pemimpin

2. Sikap, kebutuhan dan kepribadian pengikutnya

3. Karakteristik organisasinya

4. Keadaan social, ekonomis dan politik.

Fairchild (dalam Arifin, 2012:1) mengartikan pemimpin dalam

pengertian luas sebagai seorang yang memimpin dengan jalan

memprakarsai tingak laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,

mengorganisir, atau mengontrol usaha/upaya orang lain, melalui prestise

kekuasaan atau posisi. Pengertian sempit didefinisikan sebagai seorang

yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas persusasifnya,

dan akseptensi (penerimaan) secara suka rela oleh pengikutnya.

Sedangkan kepemimpinan diartikan sebagai kegiatan mempengaruhi

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

6

orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah

kelompok kearah pencapaian tujuan(Robbins, 1993), sedangkan Menurut

Black (dalam Samsudin, 2006:287) pengertian kepemimpinan adalah

kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar orang lain

mau bekerja sama dibawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin adalah unik dan tidak

dapat diwariskan secara otomatis. Setiap pemimpin memiliki karateristik

tertentu yang timbul pada situasi berbeda. Ada empat indikator

Kepemimpinan menurut Hersey (1995:181) yaitu:

1. Mengarahkan ( Telling) :pemimpin mendefinisikan peran-peran

yang dibutuhkan untuk melakukan tugas dan mengatakan pada

bawahannya apa, dimana, bagaimana, dan kapan untuk melakukan

tugasnya. Perilaku ini mengarah pada gaya kepemimpinan

Directive, dimana pemimpin memberikan penjelasan tentang tugas

yang diberikan.

2. Melatih ( seling ) : pemimpin menyediakan intruksi-intruksi

terstruktur bagi bawahannya, tetapi juga sportif. Perilaku ini

mengarah pada gaya kepemimpinan Directive dan Suportive,

dimana pemimpin memberikan motivasi dan menciptakan suasana

kerja yang nyaman.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

7

3. Mendukung ( particiating) : pemimpin dan bawahan saling berbagi

dalam keputusan-keputusan mengenai mana yang paling baik

untuk menyelesaikan suatu tugas dengan kualitas tinggi. Perilaku

ini mengarah pada kepemimpinan Parcipative, dimana pemimpin

mempertimbangkan pendapat pegawai, mendengarkan opinidan

usulan pegawai, dan berkonsultasi dengan pegawai.

4. Mendelegasikan ( Delegating) : pemimpin menyediakan sedikit

pengarahan secara seksama, spesifik atau dukungan pribadi

terhadap bawahannya. Perilaku ini memberikan kesempatan pada

pegawai untuk bertanggung jawab pada tugas yang diberikan.

Pada situasi ini pemimpin menetapkan tujuan yang ingin dicapai,

berkomunikasi dan berdiskusi dengan pegawai, dan

memperhatikan kesejahteraan pegawai

2.1.2 Teori Kepemimpinan

1. Sehubungan dengan teori kepemimpinan, Arifin (2012:25-39)

mengemukakan beberapa para ahli manajemen mengenai timbulnya

seorang pemimipin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.

Diantara berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin ada tiga diantaranya

yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetik.

Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan

bukan dibentuk” (leaders are born and not made). Pandangan

teori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

8

(keturunan atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat”

kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi karena

seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi atau bakat” untuk

memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam

realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi dikalangan

bangsawan atau raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka

seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkat

menjadi raja.

2. Teori Sosial.

Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi

pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan (leaders are made and

not born). Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu

sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap

orang mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin,

hanya saja faktor lingkungan atau faktor pendukung yang

mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan

dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau

“latihan”.

Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik,

diajar, dan dilatih untuk menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap

orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia

bukan merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

9

pemimpin tatau seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan

dilatih untuk menjadi pemimpin.

3. Teori Ekologi.

Penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang akan menjadi

pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat

kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui

pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang

memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat

yang telah dimilki.

Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori

Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi. Penganut teori ini berpendapat

bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses perkembangan

seorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu: (1) Bakat kepemimpinan

yang dimilikinya, (2) pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang

pernah diperolehnya, dan (3) kegiatan sendiri untuk mengembangkan

bakat kepemimpinan tersebut.

Teori ini di sebut serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang

pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memilki bakat,

lingkungan yang membentuknya, kesempatan dan kepribadian, motivasi,

dan minat yang memungkinkan untuk menjadi pemimpin.

Beberapa ahli lain mengemukakan istilah yang berbeda tentang

teori kepemimpinan yaitu :

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

10

1. Teori Sifat.

Teori ini berpandangan bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai

pemimpin karena memiliki sifat-sifat sebagai pemimpin (bakat bawaan

turunan).

Asumsi pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin

ditentukan oleh kualiti sifat (karakteristik) tertentu yang dimiliki atau

melekat dalam diri, sama ada berhubungan dengan fisik, mentaliti,

psikologis, personalia dan intelektualiti. Teori ini tidak memungkiri bahwa

sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi juga dicapai

menerusi suatu proses pendidikan dan pengalaman.

Ada banyak sifat-sifat pemimpin. Mengikuti Ordway Tead, seperti

berikut:

1. Energi jamaniah dan mental (physical and nervous energy),

2. Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and drection),

3. Semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar (antusiasme,

4. Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection),

5. Keutuhan, kejujuran, ketulusan hati (integritas/integrity),

6. Penguasaan tekhnik (technical mastery),

7. Ketegasan dalam mengambil keputusan (kecisiveness),

8. Kecerdasan (intelligenci),

9. Keterampilan mengajar (teaching skill),

10. Kepercayaan (faith).

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

11

2. Sedangkan menurut Edwin mengemukakan 3 (tiga) sifat

kepemimpinan yaitu: 1) Kemampuan dalam kedudukannya sebagai

pengawas (supervisory ability) atau pelaksana fungsi-fungsi dasar

manajemen. 2) Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup

pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses. 3) kecerdasan,

mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya piker.

3. Sedangkan menurut Handoko T. Hani (1995:294) bahwa teori

kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk

mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran.

Dari ketiga teori di atas dapat di simpulkan bahwa Tiap orang

mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja faktor

lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut

teraktualkan atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut dengan

faktor “ajar” atau “latihan”. Dan Kepemimpinan merupakan kemampuan

yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja

mencapai sasaran.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan

Prinsip merupakan paradigma yang terdiri dari beberapa ide

utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai yang kuat

untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey,

prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisai dan konsekuensi.

(Syamsul Arifin, 2012:5).

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

12

Prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah

kompas/petunjuk yang tidak dapat diubah. Prinsip merupakan suatu pusat

atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan empat

dimensi seperti keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana dan

kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-

prinsip (Stephen R, Coney) sebagai berikut :

1. Seorang yang belajar seumur hidup.

Tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga diluar sekolah.

Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi dan

mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik sebagai sumber

belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan.

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip

pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan

utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih

berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif.

Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi

positif didasarkan pada keikhlasan den keinginan mendukung

kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi yang positif untuk

membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat mau

bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi yang tidak

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

13

ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat

menunjukkan energi yang positif, seperti ;

a. Percaya pada orang lain.

Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf

bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan

mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan

harus diikuti denga kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan.

Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya.

Berorientasi pada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri

antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan

juga berarti seimbang antara kehidpuan dunia dan akhirat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan.

Kata tantangan sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini

tantangan berarti kemapuan untuk menikmati hidup dan segala

konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang

dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri

sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, keterampilan,

kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi.

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu

katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri

dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

14

keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster

International Dictionary, sinergi adalah satu kerja kelompok, yang

mana memberi hasil lebih efektif daripada bekerja secara

perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan

setiap orang atasan, staf, teman-teman sekerja.

e. Latihan mengembangkan diri sendiri.

Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk

mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya

berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri

dari beberapa komponen yang berhubungan dengan : 1)

pemahaman materi, 2) memperluas materi melalui belajar dan

pengalanman, 3) mengajar materi kepada orang lain, 4)

mengaplikasikan prinsip-prinsip, 5) memonitoring hasil, 6)

merefleksikan kepada hasil, 7) menambahkan pengetahuan baru

yang di perlukan materi, 8) pemahaman baru dan 9) kembali

menjadi diri sendiri lagi.

Mencapai kepemimipinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena

beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya (1) kemauan

dan keinginan sepihak, (2) kebanggaan dan penolakan, (3) ambisi pribadi.

Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang

terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk

mendapatkan perspektif baru yang digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

15

Hukum alam tidak dapat di hindari dalam proses pengembangan

pribadi, perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat

dibanding perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat

dibandingkan perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat

disarankan untuk mencapai keseimbangan antara keduanya, sehingga

akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan

emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar,

membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak

dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya,

memberi alasan, memberi penghargaan, dan mendorong. Dalam proses

melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan

memenuhi keinginan orang.

Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan

dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan

bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk

menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan,

keterampilan, dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang

pemimpin yang berprinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak

harus cerdas secara intelektual tetapi juga emosional (IQ, EQ, dan SQ).

2.1.4 Fungsi-Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam

kehidupan kelompok/ organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus

diwujudkan dalam interaksi antar individu. Menurut Rivai (2005:53)

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

16

secara operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai

berikut :

1. Fungsi Instruktif

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,

bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat

dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan

kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau

melaksanakan perintah.

2. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam

usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan

pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang

yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang

diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi

dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah

keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu

dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback)

untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang

telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif

dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat

dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya sehingga kepemimpinan

berlangsung efektif.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

17

3. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan

orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil

keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti

bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah

berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok

orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai

pemimpin dan bukan pelaksana.

4. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan

wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui

persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.

5. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang

sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan

dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya

tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat

diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan

pengawasan..

2.2 Kinerja Pegawai

2.2.1 Pengertian kinerja

Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work

performance atau job performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya sering

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

18

disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia

disebut juga prestasi kerja.

Kinerja merupakanpencpaian tujuan organisasi yang akan berjalan

sesuai yang diorganisasikan apabila terjadi kerjasama yang baik antara

pemimpin dan bawahannya.

Kinerja yang dihasilkan dalam organisasi lebih banyak dipengaruhi

oleh kinerja pegawainya, untuk itu peran penting sumber daya alam agar

kinerja pegawai bekerja sesuai dengan tujuan organisasi.

Cardoso (2003:142) mengatakan bahwa kinerja adalah catatan

hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama

periode waktu tertentu.

Engkoswara (dalam Sinambela,1992:39-40) mengungkapkan

bahwa kinerja pegawai haruslah terencana secara berkesinambungan,

sebab peningkatan kinerja pegawai bukan merupakan peristiwa seketika

tetapi memerlukan suatu perencanaan dan tindakan yang tertata dengan

baik untuk kurun waktu tertentu.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kinerja pegawai perlu dan mutlak

ditingkatkan sesuai dengan tuntunan dan perkembangan saat ini. Dalam

hal ini kinerja pegawai mempunyai beberapa dimensi yakni :

1. Kemampuan menyesuaikan diri

2. Keluwesan dalam bekerja

3. Produktifitas

4. Kemampuan beradaptasi

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

19

Beberapa pengertian kinerja yang dikemukakan beberapa pakar

lain (dalam Sinambela, 2012:7-8)) dapat disajikan berikut ini:

1. Kinerja adalah seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada

tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang

diminta.

2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada

diri pekerja.

3. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan.

4. Kinerja merupakan salah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan

untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Seseorang harus memiliki

derajat kesediaan dari tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan

keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan

sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan

dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

5. Kinerja merujuk pada pencapaian tujuan pegawai atas tugas yang

diberikan kepadanya.

6. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas,

baik yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun perusahaan.

7. Kinerja adalah kesediaan seseorang atau sekelompok orang untuk

melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan

tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Jika dikaitkan

dengan kinerja sebagai kata benda di mana salah satu entrinya adalah

hasil dari sesuatu pekerjaan. Pengertian kinerja adalah hasil yang

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

20

dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang oleh suatu

perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak

melanggar hukum dan tidak bertenta ngan dengan moral atau etika.

2.2.2 Membangun Kinerja

Sinambela (2012:8) mengungkapkan kinerja dapat dioptimumkan

melalui penetapan deskripsi jabatan yang jelas dan terukur bagi setiap

pegawai, sehingga mereka mengerti apa fungsi dan tanggung jawabnya.

Dalam hal ini deskripsi jabatan yang baik akan dapat menjadi landasan

untuk:

1. Penetapan gaji. Hasil deskripsi jabatan akan berfungsi menjadi dasar

untuk perbandingan pekerjaan dalam suatu organisasi dan dapat

diajdikan sebagai acuan pemberian gaji yang adil bagi pegawai dan

data pembanding dalam persaingan Uraian tanggung jawab. Deskripsi

dalam perusahaan.

2. Seleksi pegawai. Deskripsi jabatan sangat dibutuhkan dalam

penerimaan, seleksi, dan penempatan pegawai. Selain itu juga

merupakan sumber untuk pengembangan spesifikasi pekerjaan yang

dapat menjelaskan tingkat kualifikasi yang dimilliki oleh seorang

pelamar dalam jabatan tertentu.

3. Orientasi. Deskripsi jabatan dapat mengenalkan tugas-tugas pekerjaan

yang baru kepada pegawa tugasnya dan bagaimana tugas itu

seharusnya dipenuhi.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

21

4. jabatan akan membantu individu untu i dengan cepat dan efisien.

5. Penilaian kinerja. Deskripsi jabatan menunjukan perbandingan

bagaimana seseorang pegawai memenuhi

6. memahami berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Menurut Engkoswara (dalam Sinambela:2012:10), kinerja pegawai

haruslah terencana secara berkesinambungan sebab peningkatan kinerja

pegawai bukan merupakan peristiwa seketika tetapi memerlukan suatu

perencanaan dan tindakan yang tertata dengan baik untuk kurun waktu

tertentu. Lebih lanjut dikatakan bahwa kinerja pegawai perlu dan mutlak

ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat

indonesia yang membangun menuju masyarakat adil dan makmur

berdasarkan pancasila sehingga dapat sejajar dengan bangsa-bangsa

lainnya di dunia. Kepuasan kerja, adalah salah satu faktor yang dapat

meningktakan kinerja di samping faktor lainnya seperti hasil yang dicapai

dan motivasi kerja.

Menurut (Edy Sutrisno 2010:172) berkaitan dengan kinerja

pegawai, dalam menjalankan tugas kinerja pegawai yang kuantitas,

kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas maka harus

memperhatikan beberapa poin dibawah ini yakni :

1. Tanggung Jawab

2. Inisiatif

3. Ketepatan dalam melaksanakan tugas

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

22

4. Disiplin

2.3 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan deskripsi teori-teori yang ada dapat disimpulkan

bahwa kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seorang

pemimpin dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk

bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa

kepemimpinanlah yang memainkan peranan yang sangat dominan dalam

keberhasilan organisasi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya

terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 2003:3). Yang

dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi

bawahannya untuk bekerjasama menghasilkan pekerjaan yang efektif dan

efisien.

Sedangkan Kinerja pegawai adalah hasil pekerjaan atau kegiatan

seorang pegawai secara kuantitas dan kualitas untuk mencapai tujuan

organisasi yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya dimana tugas

pegawai negeri adalah bersifat pelayanan yang sebaik-baiknya kepada

masyarakat.

2.4 Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dalam penelitian ini dapat dilihat

melalui tabel dibawah ini:

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

23

Tabel 1. Kajian Penelitian Yang Relevan No

Nama /Tahun

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Kesimpulan

1

Sudarmajid Abdul Gafur,

2012

Pengaruh Kepemimpin

an Terhadap

Kinerja Pegawai Di Sekretariat KPU Kota Gorontalo

Variabel X (Kepemimpinan)

Variabel Y (Kinerja

Pegawai)

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dan juga menjadi sumbang pemikiran bagi pimpinan KPU kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, melalui analisis regresi linier dan uji korelasi antara kepemimpinan (x) dan kinerja pegawai (y). Teknik pengumpulan data yang digunakan addalah melalui angket atau pembagian kuisioner serta wawancara kepada responden yang terpilih. Dengan nilai determinasi r = 45,5% yang menunjukan presentase pengaruh yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, sedangkan sisa presentase sebesar 54,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak insentif, kompensasi, kedisiplinan dll.

2 Feni Febrina Gajali, 2011

Pengaruh

Kepemimpinan terhadap

Kinerja Pegawai

Pada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo

Variabel X (Kepemimpinan)

Variabel Y (Kinerja Pegawai)

Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif dan menggunakan alat analisis yaitu Regresi Sederhana dan Uji Signifikan dengan hasil penelitian bahwa Variabel Kepemimpinan (X) berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y). Hal ini ditunjukkan oleh nilai persamaan regresi linear sederhana Y = 2.835 + 0.291 X artinya nilai konstanta sebesar 2.835 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel kepemimpinan (X) maka nilai variabel kinerja (Y) sebesar 2.835 dan nilai koofisien regresi sebesar 0.291 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan pada variabel kepemimpinan (X) akan meningkatkan variabel kinerja (Y) sebesar 0.291 dengan anggapan variabel bebas lain besarnya konstan. Dari thitung = 3.661 sedangkan ttabel pada α = 0.05 yakni sebesar 1.671. jadi 3.661 › 1.761 atau dengan kata lain nilai thitung › ttabel maka H0 ditolak atau HA diterima artinya terdapat hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

24

3 Gina Saputri Tohis, 2012

Pengaruh Kepemimpin

an Terhadap

Kinerja Aparat di Kantor Camat

Tilongkabila Kabupaten

Bone Bolango

Variabel X (Kepemimpinan)

Variabel Y (Kinerja Pegawai)

Penelitian ini menggunakan Metode Kunatitatif melalui analisis Regresi Linear Sederhana dan Analisis Korelasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kepemimpinan Camat Tilongkabila berpengaruh positif yang cukup kuat terhadap kinerja aparat di Kantor Camat Tilongkabila. Yang ditunjukkan oleh nilai korelasi (r) = 0.597. Sedangkan tingkat kontribusi peranan variabel Kepemimpinan Camat terahadap Kinerja Aparat oleh nilai r square (r²) dan lebihnya terdapat 64,4% variabel lain.

2.5 Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teoritis maka saya menyusun kerangka

berpikir sebagai berikut :

KERANGKA PIKIR

Gambar 1. Kerangka Pikir

KEPEMIMPINAN

(X)

KINERJA PEGAWAI

(Y)

1. Mengarahkan

2. Melatih

3. Mendukung

4.Mendelegasikan

Sumber : Hersey

(1995:181)

1. Tanggung Jawab

2. Inisiatif

3. Ketepatan dalam

melaksanakan tugas

4. Disiplin

Sumber : Edy Sutrisno

(2010:172)

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4027/9/2013-1-61201-931409026-bab2... · Sehubungan dengan teori kepemimpinan, ... pemimpin yang baik

25

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah “ terdapat

pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan pegawai pada Kantor

Badan Perwakilan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN) Provinsi Gorontalo.