bab ii antroposfer

13
BAB II ANTROPOSFER Oleh MASITA, S.Si, S.Pd SMA NEGERI 1 BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

Upload: edda

Post on 10-Feb-2016

125 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BAB II ANTROPOSFER. Oleh MASITA , S.Si, S.Pd. SMA NEGERI 1 BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN. Men ganalisis fenomena biosfer dan antroposfer KOMPETENSI DASAR Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II ANTROPOSFER

BAB IIANTROPOSFER

Oleh MASITA, S.Si, S.Pd

SMA NEGERI 1 BONE-BONEKABUPATEN LUWU UTARA

PROPINSI SULAWESI SELATAN

Page 2: BAB II ANTROPOSFER

- Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

- KOMPETENSI DASAR- Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer

STANDAR KOMPETENSI

Page 3: BAB II ANTROPOSFER

Menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan registrasi pendudukMengidentifikasi jenis-jenis sensusMenganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelaminMenghitung sex ratio dan dependency ratioMengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan kesehatan

INDIKATOR

Page 4: BAB II ANTROPOSFER

TUJUAN PEMBELAJARANTUJUAN PEMBELAJARAN Siswa diharapkan mampuSiswa diharapkan mampu 1. menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan 1. menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan

registrasi pendudukregistrasi penduduk 2. mengidentifikasi jenis-jenis sensus2. mengidentifikasi jenis-jenis sensus 3. menganalisis komposisi penduduk 3. menganalisis komposisi penduduk

berdasarkan umur dan jenis kelaminberdasarkan umur dan jenis kelamin 4. menghitung sex ratio dan dependency ratio4. menghitung sex ratio dan dependency ratio 5mengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas 5mengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas

penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan kesehatankesehatan

Page 5: BAB II ANTROPOSFER

Sensus penduduk adalah kegiatan menghitung jumlah Sensus penduduk adalah kegiatan menghitung jumlah penduduk sustu negara. Sensus dilakukan dengan penduduk sustu negara. Sensus dilakukan dengan kunjungan dari rumah ke rumah atau pendekatan secara kunjungan dari rumah ke rumah atau pendekatan secara individual.kebanyakan negara melaksanakan sensus individual.kebanyakan negara melaksanakan sensus penduduk secara teratur, yaitu sekali dalam kurun waktu 5 penduduk secara teratur, yaitu sekali dalam kurun waktu 5 atau 10 tahun.atau 10 tahun.

Registrasi penduduk adalah pencatatan setiap peristiwa yang Registrasi penduduk adalah pencatatan setiap peristiwa yang dialami penduduk, misalnya kelahiran,kematian, dialami penduduk, misalnya kelahiran,kematian, perkawinan,perceraian, dan migrasiperkawinan,perceraian, dan migrasi

Page 6: BAB II ANTROPOSFER

sensus penduduk secara de jure adalah menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal yang tetap

Sensus penduduk secara de facto adalah Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal mereka pada saat sensus

Jenis sensus penduduk

Page 7: BAB II ANTROPOSFER

Komposisi penduduk menurut umur perlu Komposisi penduduk menurut umur perlu dilakukan karena hampir setiap masalah dilakukan karena hampir setiap masalah kependudukan selalu menggunakan variabel kependudukan selalu menggunakan variabel umur. Sebagai contoh, program wajib belajar 12 umur. Sebagai contoh, program wajib belajar 12 tahun, pemerintah perlu mengetahui dengan tahun, pemerintah perlu mengetahui dengan tepat jumlah penduduk usia sekolah. Demikian tepat jumlah penduduk usia sekolah. Demikian pula komposisi penduduk menurut umur dapat pula komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk memperkirakan besarnya rasio dipakai untuk memperkirakan besarnya rasio beban tanggungan yang dihadapi penduduk atau beban tanggungan yang dihadapi penduduk atau keluarga. keluarga. Berdasarkan umur penduduk dapat Berdasarkan umur penduduk dapat dikelompokkan 0–4,5–9,10–14,15–19,20–24 dikelompokkan 0–4,5–9,10–14,15–19,20–24 tahun, dan seterusnyatahun, dan seterusnya

Page 8: BAB II ANTROPOSFER

Menghitung sex ratio dan dependency ratioPerhitungan sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sex ratio

Page 9: BAB II ANTROPOSFER

Berdasarkan umur, juga bisa dihitung rasio beban tanggungan penduduk dengan rumus sebagai berikut :

Dependency ratio

Page 10: BAB II ANTROPOSFER

Kualitas pendudukKualitas penduduk Kualitas penduduk adalah kemampuan Kualitas penduduk adalah kemampuan

penduduk untuk dapat memenuhi penduduk untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Setiap kebutuhan hidupnya secara layak. Setiap orang memiliki kualitas yang berbeda-beda. orang memiliki kualitas yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas penduduk antara lain rendahnya kualitas penduduk antara lain tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan.tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan.

Page 11: BAB II ANTROPOSFER

Tingkat pendidikanTingkat pendidikan Pendidikan sangat diperlukan dalam Pendidikan sangat diperlukan dalam

rangka meningkatkan pengetahuan dan rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penduduk dalam rangka keterampilan penduduk dalam rangka mendukung pembangunan bangsa. Oleh mendukung pembangunan bangsa. Oleh karena itu, setiap orang berhak karena itu, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, khususnya mendapatkan pendidikan, khususnya penduduk usia sekolah (7-24 tahun).penduduk usia sekolah (7-24 tahun).

Page 12: BAB II ANTROPOSFER

Tingkat kesehatanTingkat kesehatan Kesehatan merupakan salah satu faktor Kesehatan merupakan salah satu faktor

terpenting dalam menilai kualitas terpenting dalam menilai kualitas penduduk. Penduduk yang sehat akan penduduk. Penduduk yang sehat akan dapat melakukan berbagai aktivitas untuk dapat melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kualitas memenuhi kebutuhan hidupnya. Kualitas kesehatan masyarakat dapat diukur kesehatan masyarakat dapat diukur berdasarkan angka kematian bayi dan berdasarkan angka kematian bayi dan angka harapan hidup.angka harapan hidup.

Page 13: BAB II ANTROPOSFER