bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.ums.ac.id/34371/7/bab i.pdfmanusia yang...

5
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugrah tuhan yang wajib kita syukuri dan kita pelihara dengan baik. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang semakin pesat memberikan kebahagian tersendiri bagi orang tua. Dalam hal pendidikan, orang tua tentu akan memilihkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Meskipun pendidikan anak tidak bisa terlepas dari tanggung jawab dan peran serta orang tua, banyak orang tua menitipkan pendidikan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan prasekolah yang dalam proses penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini harus melibatkan dan bekerjasama dengan orang tua. Pendidikan yang diselenggarakan untuk anak tentu harus mengembangkan lima bidang pengembangan diantaranya: nilai moral agama, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosinal. Semua bidang pengembangan memang mempunyai prioritas tersendiri untuk dicapai tak terkecuali pengembangan fisik motorik. Menurut buku anak prasekolah (dalam Bambang dkk, 2008: 1.5) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerak yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh,sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktifitas fisik dan mental seseorang. Syamsu (2012: 24) Pengembangan ketrampilan motorik merupakan ketrampilan salah satu pengembangan dasar di TK dalam kegiatan motorik

Upload: dohanh

Post on 22-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/34371/7/BAB I.pdfmanusia yang melibatkan kemampuan trampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati, dan fikiran untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan anugrah tuhan yang wajib kita syukuri dan kita

pelihara dengan baik. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang semakin

pesat memberikan kebahagian tersendiri bagi orang tua. Dalam hal

pendidikan, orang tua tentu akan memilihkan pendidikan yang terbaik untuk

anaknya. Meskipun pendidikan anak tidak bisa terlepas dari tanggung jawab

dan peran serta orang tua, banyak orang tua menitipkan pendidikan anak-anak

mereka ke lembaga pendidikan prasekolah yang dalam proses

penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini harus melibatkan dan

bekerjasama dengan orang tua. Pendidikan yang diselenggarakan untuk anak

tentu harus mengembangkan lima bidang pengembangan diantaranya: nilai

moral agama, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosinal.

Semua bidang pengembangan memang mempunyai prioritas tersendiri

untuk dicapai tak terkecuali pengembangan fisik motorik. Menurut buku anak

prasekolah (dalam Bambang dkk, 2008: 1.5) tertulis bahwa masa lima tahun

pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah

semua gerak yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh,sedangkan

perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur

kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat

kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Ketrampilan motorik

berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap

gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan

hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam

tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari

susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktifitas fisik dan

mental seseorang.

Syamsu (2012: 24) Pengembangan ketrampilan motorik merupakan

ketrampilan salah satu pengembangan dasar di TK dalam kegiatan motorik

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/34371/7/BAB I.pdfmanusia yang melibatkan kemampuan trampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati, dan fikiran untuk

2

kasar dan motorik halus. Kegiatan motorik kasar terdiri dari gerakan-gerakan

dasar seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga, dll.

Sedangkan kegiatan motorik halus anak lebih pada pengguanan gerak jari-jari

tangan, seperti: menulis, menggambar, memotong, dll. Perkembangan motorik

merupakan perubahan kemampuan gerak dari bayi hingga dewasa yang

melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Seringnya anak

melakukan kegiatan motorik halus dan dengan didukung media yang kreatif

atau alat pembelajaran yang digunakan akan lebih mengembangkann imajinasi

dan kreatifitasnya. Dalam kegiatan motorik halus harus ada koordinasi tangan,

mata dan pikiran.

Kemampuan Motorik halus akan semakin berkembang jika guru

memberikan perhatian dan dorongan kepada anak. Kemampuan guru dalam

membimbing dan menyediakan alat dan bahan yang tepat dalam pelaksanaan

kegiatan, kemauan dan kemampuan dari dalam diri anak sehingga anak dapat

memiliki perhatian dan daya tangkap yang baik untuk merespon setiap

kegiatan yang diberikan guru kepada anak agar motorik halus dapat meingkat

dan berkembang.

Berkaiatan dengan pembelajaran di TK, sebenarnya terdapat kegiatan

pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan aspek motorik halus

seperti ketrampilan seni. Seni adalah hasil atau proses kerja dan gagasan

manusia yang melibatkan kemampuan trampil, kreatif, kepekaan indera,

kepekaan hati, dan fikiran untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki rasa

keindahan, keselarasan, bernilai seni dan lainnya. Ketrampilan seni juga

mencakup seni anyaman. Pamadhi dan Sukardi (2010) kegiatan menganyam

terdapat di semua wilayah-wilayah daerah, baik diperkotaan maupun

dipedesaan di seluruh nusantara. Yang masing-masing mempunyai khas dan

corak atau motif yang berbeda-beda. Dari corak atau motif yang dimiliki oleh

masing-masing menjadikan keanekaragaman motif anyaman.

Menurut Pamadhi dan Sukardi (2010: 6.38) anyaman merupakan salah

satu seni kerajinan khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Kerajinan anyam

merupakan kerajinan tradisional yang sampai saat ini ditekuni, disamping

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/34371/7/BAB I.pdfmanusia yang melibatkan kemampuan trampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati, dan fikiran untuk

3

banyak kegunaan juga memiliki unsur pendidikan. Maka sejak usia dini

kerajinan menganyam ini sudah diajarkan guna melatih disamping motorik

juga melatih sikap anak. Semua anak mempunyai bakat atau potensi dalam

seni (seni rupa), walaupun seberapa potensi tidak sama. Potensi itu ada yang

dikembangkan secara optimal ada juga yang tidak optimal bahkan ada juga

yang sama sekali tidak dikembangkan. Setiap orang mempunyai pengalaman

estetis, imajinasi tentang keindahan. Malah orang tersebut mampu dan tidak

mengugkapkan untuk ditunjukkan kepada orang lain.

Berdasarkan survai awal di TK Pertiwi Mrisen III khususnya pada

kelompok B perkembangan motorik halus anak sangat rendah, karena anak

dalam menggerakkan jari tangan saat kegiatan masih kaku. Disamping itu

pembelajaran bersifat konvensioanal yang mana metode pembelajaran masih

berpusat pada guru, kurangnya keterlibatan siswa secara aktif selama proses

pembelajaran berlangsung membuat anak bingug apa yang harus dikerjakan

saat kegiatan. Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran yang mana anak

hanya dibekali LKS dalam setiap pembelajaran secara otomatis anak menjadi

bosan dan jenuh sehingga apa yang dihasilkan anak kurang memuaskan,

terbukti dengan banyaknya coretan saat mewarnai, tulisan anak yang belum

rapi serta kemandirian dalam mengerjakan belum terlihat.

Dari uraian diatas, maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang

“UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

ANAK MELALUI MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B DI

TK PERTIWI MRISEN III KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015”

B. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dapat dikaji secara mendalam maka permasalahan

tersebut harus dibatasi. Dalam hal ini penulis membatasi masalah sebagai

berikut:

1. Motorik halus dibatasi pada kemampuan anak dalam mengkoordinasikan

tangan dan mata

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/34371/7/BAB I.pdfmanusia yang melibatkan kemampuan trampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati, dan fikiran untuk

4

2. Menganyam dibatasi pada penggunaan bahan material dengan kertas, daun

dan spons

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

sebagai berikut :

“Apakah menganyam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus

anak pada kelompok B di TK Pertiwi Mrisen III Klaten Tahun ajaran

2014/2015 ?”

D. Tujuan Masalah

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum:

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik

halus anak melalui menganyam

2. Tujuan Khusus:

“Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui

Menganyam pada Kelompok B di TK Pertiwi Mrisen III Klaten Tahun

Ajaran 2014/2015 “

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Manfaat teoritis

Menjadi referensi bagi pengembangan dan pengetahuan di bidang

Pendidikan Anak Usia Dini.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai salah satu cara dalam

menyiapkan sarana dan prasarana yang terkait dengan penelitian.

b. Bagi Guru, dapat dijadikan solusi bagi guru dalam membuat

kegiatan pembelajaran guna meningkatkan kemampuan motorik

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/34371/7/BAB I.pdfmanusia yang melibatkan kemampuan trampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati, dan fikiran untuk

5

halus anak serta memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia dan

kebutuhan anak.

c. Bagi Orang Tua, sebagai motivasi bagi orang tua dalam

meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam proses

belajar dirumah.

d. Bagi Anak, membantu anak dalam meningkatkan kemampuan

motorik halus mereka yang selanjutnya dapat mempengaruhi

peningkatkan perkembangan mereka.

e. Bagi Penulis, menambah wawasan tentang bagaimana upaya yang

dilakukan untuk meningkatkan motorik halus anak melalui

menganyam