bab i fix loss, grieving, daying and death

Upload: avriel-edogawa

Post on 07-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang, amnusai tidak secara tiba-tiba

    menjadi tua, tetapi berkembang dai bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal

    ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada

    semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu.

    Lansia merupakan proses alami yang ditentukan oleh Tuhan YM. !emua orang akan

    mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir.

    "imasa ini manusia mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap.Menurut undang-undang #omor $% Tahun $&&' tentang kesejahteraan lanjut usia

     pada bab $ pasal $ ayat (, yang diamksut lanjut usia adalah seserang yang mencapai usian )*

    tahun keatas. "ra. #y. +os Masdani #ugroho, (*** mengemukakan bahwa lansia merupakan

    kelanjutan dari usia dewasa. edewasaan dapat dibagi menjadi bagian. /ertama fase

    iufentus antara usia (0 sampai * tahun, kedua fase 1erilitas antara * sampai 0* tahun,

    ketiga fase prasenium antara 00 sampai )0 tahun, dan ekempat fase senium antara usia )0

    sampai tutup usia.

    "i 2ndonesia jumlah lansia selama empat dasawarsa terakhir menempati posisi empat

     jumlah populasi terbesar di dunia menurut US. Cencus bureau. Tercatat bahwa penduduk 

    2ndonesia pada tahun (*$* berdasarkan data sensus penduduk (*$* yang diselenggarakan

    3/! di seluruh wilayah 2ndonesia berjumlah (%4.)$.%() jiwa dengan jumlah penduduk 

    Lansia sebanyak $'.$$'.)&& jiwa. 5!usenas, (**&6.

    +umlah lansia di 2ndonesia menempati nomor di dunia setelah 7hina,2ndia dan

    amerika. Harapan hidup di 2ndonesia adalah 4( Tahun untuk perempuan sedikit lebih

     panjang. Mereka yang berusia 48-'8 an memiliki kepastian yang lebih tinggi untuk di

    tinggal mati oleh pasangannya dibandingkan dengan mereka yang berusia %8an. #amun

     bukan berarti kematian di usia '8an dirasakan sebagai sesuatu yang lebih mudah.

    Lahir, kehilangan, kematian, dan berduka merupakan suatu fase dalam perjalanan

    kehidupan manusia yang harus dilalui, integral dengan kehidupan bersifat unik bagi setiap

    indi1idu yang dapat menjadi stressor yang membuuhkan dukungan dalam menghadapinya.

    Hidup merupakan suatu rangkaian kehadiran dan kepergian, ada dan tiada akan selalu

     berlangsung bergantian. /ada saat akhir kehidupannya lansia akan mengalami loss

    5kehilangan6,  grieving   5berduka6,  dying   5sekarat9menjelang ajal6 dan terakhir death5kematian6.

    1 | P a g e

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    2/15

    /engatahuan bahwa mati pasti akan terjadi dan sudah ditetapkan pada waktu yang

    ditentukan, sehingga kndisi ini menambah perasaan takut, cemas, bimbang dan tida

    kepastian. !tyle of dying seseorang menggambarkan sikap tentang kematian tergantung pada

    kepercayaan dan kekuatan emosionalnya. !ecara nyata orang akan selalu ingat kematian,

    karena dibawah sadar orang tidak memikirkan bahwa dirinya tidak bisa mati. :kan tetapi

    kaena sering mendengar tentang kematian, maka memaksa orang untuk memikirkan tentang

    kematian.

    !ebagai seorang perawat yang profesional hendaknya harus mempersiapkan lansia

    untuk menghadapi loss grie1ing dying and death. Hal ini dilakukan untuk membantu klien

    menjelang kematiannya agar meninggal secara terhrmat dan tidak mengesampingkan hak-hak 

    klien yang akan meninggal dunia. 3erdasarkan pada pandangan tersebut, perlunya perawat

    mengetahui tentang konsep kehilangan dan berduka, serta bagaimana menangani klien

    dengan mekanisme koping dalam menghadapi dan menerima kehilangan yang berbeda-beda,

    dan mendampingi klien dalam memahami dan menerima kehilangan agar kehidupan harus

    tetap berjalan.

    1.2 Rumusan Masalah

    • 3agaimanakah konsep teori loss grie1ing dying and death;

    • 3agaimanakah konsep asuhan keperawatan secara teori pada pasien dengan loss

    grie1ing dying and death;1.3 Tujuan

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    3/15

    2.1. De#$n$s$

    2.1.1. L%ss &"eh$langan'

    ehilangan 5loss6 adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami

    indi1idu ketika terpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau

    keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.

    Menurut 2yus yosep dalam buku keperawatan jiwa (**4, ehilangan adalah suatu keadaan

    2ndi1idu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik 

    terjadi sebagian atau keseluruhan.

    ehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap indi1idu selama

    rentang kehidupan, sejak lahir indi1idu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan

    mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.

    3erdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kehilangan merupakan suatu

    keadaan gangguan jiwa yang biasa terjadi pada orang- orang yang menghadapi suatu keadaan

    yang berubah dari keadaan semula 5keadaan yang sebelumya ada menjadi tidak ada6

    ehilangan dan kematian adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat uni1ersal

    dan unik secara indi1idu.

    en$s keh$langan

    $6 ehilangan objek eksternal(6 ehilangan lingkungan yang dikenal

    %6 ehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti

    6 ehilangan suatu aspek diri

    06 ehilangan hidup

    T$(e "eh$langan

    a. :ctual Loss ehilangan yang dapat dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, sama

    dengan indi1idu yang mengalami kehilangan.

     b. /ercei1ed Loss 5 /sikologis 6 /erasaan indi1idual, tetapi menyangkut hal = hal yang

    tidak dapat diraba atau dinyatakan secara jelas.

    c. :nticipatory Loss /erasaan kehilangan terjadi sebelum kehilangan terjadi.2ndi1idu

    memperlihatkan perilaku kehilangan dan berduka untuk suatu kehilangan yang akan

     berlangsung. !ering terjadi pada keluarga dengan klien 5anggota6 menderita sakit

    terminal.

    Tipe dari kehilangan dipengaruhi tingkat distres. Misalnya, kehilangan benda

    mungkin tidak menimbulkan distres yang sama ketika kehilangan seseorang yang dekat

    dengan kita. #anun demikian, setiap indi1idunberespon terhadap kehilangan secara

    3 | P a g e

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    4/15

     berbeda.kematian seorang anggota keluargamungkin menyebabkan distress lebih besar 

    dibandingkan kehilangan hewan peliharaan, tetapi bagi orang yang hidup sendiri kematian

    hewan peliharaan menyebaabkan disters emosional yang lebih besar dibanding saudaranya

    yang sudah lama tidak pernah bertemu selama bertahun-tahun.

    ehilangan dapat bersifat aktual atau dirasakan. ehilangan yang bersifat actual dapat

    dengan mudah diidentifikasi, misalnya seorang anak yang teman bermainya pindah rumah.

    ehilangan yang dirasakan kurang nyata dan dapat di salahartikan ,seperti kehilangan

    kepercayaan diri atau prestise.

    Dam(ak keh$langan

    $. :nak = anak kehilangan dapat mengancam untuk berkembang, regresi takut

    ditinggal dan sepi

    (. >emaja atau dewasa muda kehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam

    keluarga

    %. "ewasa tua kehilangan khususnya kematian pasangan hidup pukulan berat dan

    menghilangkan semangat

    2.1.2. )r$e*$ng &Ber+uka'

    3erduka 5 grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. 3erduka

    diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan

     pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya. 3erkabung

    adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka. 3erkabung terjadi dalam masa.

    3erduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. biasanya akibat

     perpisahan. "imanifestasikan dalam perilaku, perasaan dan pemikiran. 3erduka juga

    merupakan proses mengalami reaksi psikologis, fisik, dan sosial terhadap kehilangan yang

    dipersepsikan. >espon yang ada dalam berduka yaitu keputusasaan, kesepian,

    ketidakberdayaan, kesedihan, rasa bersalah dan marah . 3erduka juga mencakup pikiran,

     perasaan dan perilaku.

    3rea1ement adalah respon subjektif dalam masa berduka yang dilalui selama reaksi

     berduka. 3iasanya berefek pada masalah psikis dan kesehatan . !edangkan berkabung adalah

     periode penirimaan terhadap kehilangan dan berduka yang terjadi selama indi1idu dalam

    masa kehilangan. !ering dipengaruhi oleh kebudayaan dan kebiasaan.

    en$s ,er+uka

    $. 3erduka normal /erasaan, perilaku, dan reaksi yang normal

    (. 3erduka antisipatif /roses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan

    sesungguhnya terjadi.

    4 | P a g e

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    5/15

    %. 3erduka yang rumit !eseorang sulit maju ke tahap berikutnya. 3erkabung tidak 

    kunjung berakhir.

    . 3erduka tertutup edukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka.

    Reaks$ Ber+uka

    $6 Menolak dan 2solasi 5"enial6

    Tidak percaya terhadap hal tersebut.

    Tidak siap menghadapi masalah.

    Memperhatikan kegembiraan yang dibuat-buat 5menolak berkepanjangan6.

    (6 Marah 5:nger6

    Marah terhadap orang lain untuk hal-hal sepele? iritabel9sensiti1e.

    %6 3argaining9tawar menawar 

    Mulai tawar menawar terhadap loss.

    Mengekspresikan rasa bersalah , takut , putisment terhadap rasa berdosa, baik nyata

    maupun imajinasi

    6 "epresi

    >asa berduka terhadap apa yang terjadi.

    adang bicara bebas atau menarik diri.

    06  Acceptane9penermaan

    /enurunan interest lingkungan sekitar.

    3erkeinginan untuk membuat rencana = rencana .

    2.1.3. D-$ng &!ekaratMenjelang Ajal'

    !ekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang

    memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. !ekarat adalah bagian dari

    kehidupan yang merupakan proses menuju kematian. "engan makin meningkatnya jumlah

     populasi usia lanjut, meningkat pula jumlah penderita penyakit kronis, yang pada suatu saat

    5 | P a g e

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    6/15

    mengalami keadaan dimana tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki

    kemampuan melakukan akti1itas sehari = hari .

    3agi penderita yang keadaannya tidak sadar9koma dalam, semua fungsi organ jelas

    tidak bisa membaik dengan berbagai pengobatan, keadaan yang jelas tidak member harapan .

    :kan tetapi apabila penderita masih dalam kesadaran penh , dan masih mampu

     bermobilisasi ,dengan berbagai fungsi organ yang masih berfungsi, mka persoalan etika

    hokum menjadi lebih rumit.

    "alam hal diatas yang menjadi masalah bagi praktek kedokteran di 2ndonesia adalah

     bagaimana memberitahukan keadaan sebenarnya pada penerita yang sering kali member 

     beban psikologis sangat berat, sehingga keluarga kerapkali menyembunyikan kebenaran dari

    klien . menurut hak a@a@ otonomi , seharusnya klien lah yang paling berhak tahu atas kondisi

    kesehatan nya.

    a. D$skr$(s$ Rentang P%la H$+u( !am(a$ Menjelang "emat$an

    /andangan pengetahuan tentang kematian yang dipahami oleh seseorang berbeda-beda.

    :dapun seorang ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang deskripsi rentang pola hidup

    sampai menjelang kematian adalah Martocchio. Menurut Martocchio, rentang pola hidup sampai

    menjelang kematian sebagai berikut ?

    $6 /ola puncak dan lembah.

    /ola ini memiliki karakteristik periodik sehat yang tinggi 5puncak6 dan periode krisis

    5lemah6. /ada kondisi puncak, pasien benar-benar merasakan harapan yang tinggi9besar.

    !ebaliknya pada periode lemah, klien merasa sebagai kondisi yang menakutkan sampai bisa

    menimbulkan depresi.

    (6 /ola dataran yang turun.

    arakteristik dari pola ini adalah adanya sejumlah tahapan dari kemunduran yang terus

     bertambah dan tidak terduga, yang terjadi selama9setelah perode kesehatan yang stabil serta

     berlangsung pada waktu yang tidak bisa dipastikan.

    %6 /ola tebing yang menurun.

    arakteristik dari pola ini adalah adanya kondisi penurunan yang menetap9stabil, yang

    menggambarkan semakin buruknya kondisi. ondisi penurunan ini dapat diramalkan dalam

    waktu yang bisa diperkirakan baik dalam ukuran jam atau hari. ondisi ini la@im detemui di unit

    khusus 527

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    7/15

    6 /ola landai yang turun sedikit-sedikit

    arakteristik dari pola ini kehidupan yang mulai surut, perlahan dan hampir tidak 

    teramati sampai akhirnya menghebat menuju kemaut.

    ,. /$r$0/$r$ P%k%k Pas$en ang Akan Men$nggal

    /asien yang menghadapi sakaratul maut akan memperlihatkan tingkah laku yang

    khas, antara lain ?

    $. /enginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang dimulai pada

    anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung yang terasa

    dingin dan lembab

    (. ulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat

    %. #adi mulai tak teratur, lemah dan pucat

    4. Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene stokes

    0. Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa nyeri

     bila ada biasanya menjadi hilang. esadaran dan tingkat kekuatan ingatan ber1ariasi tiap

    indi1idu. 8tot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas

    nampak lebih pasrah menerima

    . Pen+am($ngan Pas$en !akaratul Maut & Dying '

    /erawatan kepada pasien yang akan meninggal oleh petugas kesehatan dilakukan

    dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien meninggal.

    Tujuannya yaitu, ?

    • Memberi rasa tenang dan puas jasmaniah dan rohaniah pada pasien dan keluarganya

    • Memberi ketenangan dan kesan yang baik pada pasien disekitarnya.

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    8/15

    %. :lat pemeriksaan 1ital sign

    . /inset

    0. assa, air matang, kom9gelas untuk membasahi bibir 

    ). :lat tulis

    :dapun prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan oleh petugas dalam mendampingi pasien

    yang hampir meninggal, yaitu ?

    $. Memberitahu pada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

    (. Mendekatkan alat

    %. Memisahkan pasien dengan pasien yang lain

    . Mengijinkan keluarga untuk mendampingi, pasien tidak boleh ditinggalkan sendiri

    0. Membersihkan pasien dari keringat

    ). Membasahi bibir pasien dengan kassa lembab, bila tampak kering menggunakan

     pinset

    4. Membantu melayani dalam upacara keagamaan

    '. Mengobser1asi tanda-tanda kehidupan 51ital sign6 terus menerus

    &. Mencuci tangan

    $*. Melakukan dokumentasi tindakan.

    +. M%ral Dan Et$ka Dalam Men+am($ng$ Pas$en !akaratul Maut

    /erlu diketahui oleh petugas kesehatan tentang moral dan etika dalam pendampingan

     pasien sakaratul maut. Moral dan etika inilah yang dapat membantu pasien, sehingga pasien

    akan lebih sabar dalam mengahadapi sakit yang di deritanya.

    "alam banyak studi, dukungan sosial sering dihubungkan dengan kesehatan dan usia

    lanjut. "an telah dibuktikan pula bahwa dukungan sosial dapat meningkatkan kesehatan.

    /emebrian dukuangan sosial adalah prinsip pemberian asuhan. /erilaku petugas kesehatan

    dalam mengeksperikan dukungan meliputi ?

    $. Menghimbau pasien agar >idlo kepada Aadha dan Aadarnya-#ya serta berbaik sangka

    terhadap :llah !wt.

    (. Menghimbau pasien agar tidak boleh putus asa dari rahmat :llah !wt.

    %. embangkan empati kepada pasien.

    . 3ila diperlukan konsultasi dengan spesialis lain.

    0. omunikasikan dengan keluarga pasien.

    ). Tumbuhkan harapan, tetapi jangan memberikan harapan palsu.

    8 | P a g e

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    9/15

    4. 3antu bila ia butuh pertolongan.

    '. Mengusahakan lingkungan tenang, berbicara dengan suara lembut dan penuh

     perhatian, serta tidak tertawa-tawa atau bergurau disekitar pasien

    +ika memiliki tanggungan hak yang harus pasien penuhi, baik hak :llah !wt 5@akat, puasa,

    haji, dll6 atau hak manusia 5hutang, ghibah, dll6. Hendaklah dipenuhi atau wasiat kepada kepada

    orang yang dapat memenuhi bagi dirinya. Basiat wajib atas orang yang mempunyai tanggungan

    atau hak kepada orang lain.

    2.1.. Death &"emat$an'

    ematian ( death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan

    darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai denagn terhentinya

    aktifitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara

    menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap.

    ematian adalah kondisi berhentinya fungsi organ tubuh secara menetap atau

    terhentinya kerja otak secara menetap. Meninggal dunia adalah keadaan insane yang diyakini

    oleh ahli kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernafasan dan denyut jantung

    seseorang telah terhenti . ematian adalah satu fase kehidupan yang terakhir bagi manusia.

    /ersepsi seseorang tentang kematian berbeda-beda. "alam merawat lansia yang tidak ada

    harapan untuk sembuh, seorang perawat profesional harus mempunyai ketrampilan yang

    multikompleks.

    !esuai dengan peran yang dimiliki, perawat harus mampu memberi pelayanan

    keperawatan dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, sosial dan spiritual. /erawat juga

    dituntut untuk membantu anggota keluarganya dalam memenuhi kebutuhan klien lanjut usia

    dan harus menyelami perasaan hidup dan mati.

    /emberian askep pada lansia yang sedang menghadapi sekratul maut tidak selamanya

    mudah. lien lansia akan memberi reaksi yang berbeda-beda, bergantung pada kepribadian

    dan cara klien lansia menghadapi hidup. 3agaimanapun keadaannya, perawat harus dapat

    menguasai situasi, terutama anggota keluarga dalam keadaan kritis ini memerlukan perhatian

     perawat karna kematian seorang dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat pula berlangsung

    sehari-hari. adang-kadang sebelum ajal tiba, klien lansia kehilangan kesadarannya terlebih

    dahulu.

      /engertian sakit gawat adalah suatu keadaan sakit, yang klien lansia tidak dapat lagi

    atau tidak ada harapan lagi untuk sembuh. /engertian kematian9mati adalah apabila seorang

    9 | P a g e

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    10/15

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    11/15

    • /embekuan darah

    • /utrefaction 5/embusukan6 dan autolisis.

    A!UHAN "EPERA5ATAN

    I. PEN)"AIAN

    $6 >iwayat kesehatan

    a. >iwayat kesehatan sekarang

    3erisi tentang riwayat kesehatan klien pada saat sekarang.

     b. >iwayat kesehatan dahulu

    3erisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan

     penyakit yang sama.

    c. >iwayat kesehatan keluarga

    :pakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan penyakit

    klien.

    11 | P a g e

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    12/15

    (6 /emeriksaan Head To Toe

    /erubahan fisik saat menjelang kematian

    $. /asien kurang rensponsif.

    (. /ada lansia yang mengalami penyakit terminal maka fungsi tubuh akan semakin

    menurun.

    %. 2nkontinensia, kehilangan pengendali spingter, dan defekasi secara tidak sengaja.

    . >ahang cenderung jatuh.

    0. /ernapasan tidak teratur dan dangkal.

    ). !irkulasi melambat, ekstremitas dingin, nadi cepat dan melemah.

    4. ulit terlihat pucat.

    '. Matamelalak dan tidak ada respons terhadap cahaya.

    II. DIA)N6!A "EPERA5ATAN

    $6 :nsietas kematian berhubungan dengan kematian yang akan terjadi, kurang resolusi.

    (6 "ukacita adaptif berhubungan dengan kematian yang akan terjadi pada diri sendiri.

    %6 etidakberdayaan berhubungan dengan kehilangan kemandirian.6 Eangguan proses keluarga berhubungan dengan perubahan peran dalam keluarga,

    terpisah dari anggota keluarga.

    III. INTER7EN!I "EPERA5ATAN

    $6 "iagnosa $

    :nsietas kematian berhubungan dengan kematian yang akan terjadi, kurang

    resolusi..

    • riteria hasil?$. /engendalian diri terhadap ansietas.

    (. :nsietas kematian mereda.

     #o 2nter1ensi >asional

    $. Meminimalkan perasaan

    kekhwatiran, ketakutan dan

     perasaan yang tidak menentu

    agar dapat menurunkan tingkat

    ansietas.

    (. aji tingkat ansietas klien

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    13/15

    menjelang ajal. dan kedamaian psikologis dalam

    fase terakhir kehidupan.

    0. Menmberikan "ukungan

    secara spiritual

    Membantu pasien untuk merasa

    seimbang dan terhubung dengan

    yang maha kuasa.

    (6 "iagnosa (

    "ukacita adaptif berhubungan dengan kematian yang akan terjadi pada diri sendiri.

    • riteria hasil

    $. lien dapat mengatasi dukacita.

    (. Menyatakan kematian akan terjadi.

     #o 2nter1ensi >asional

    $. 3erikan bimbingan antisipasi Mempersiapkan pasien untuk  

    menghadapi krisis perkembangan.

    (. Meningkatkan citra tubuh. Memperbaiki secara sadar dan

    tidak sadar sikap pasien terhadap

    tubuhnya.

    %. 3erikan dorongan pada klien

    untuk mengekpresikan sikap

    diri yang positif.

    Memfokuskan pada sikap yang

     positif meningkatkan penerimaan

    diri dan penerimaan kematian

    yang terjadi.

    %6 "iagnosa 222

    etidakberdayaan berhubungan dengan kehilangan kemandirian.

    • riteria hasil

    $. Mengungkapkan pengendalian diri terhadap depresi.

    (. 3erpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

     #o 2nter1ensi >asional

    $. >etruksikan kognitif Mendorong klien untuk kesiapan

    meningkatkan keberdayaan, untyk 

    mmengubah pola pandang dunia

    secara realistis.

    (. 3erikan dukungan emosional

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    14/15

    depresi.

    . Memberikan perlindungan

    hak perawatan pasien.

  • 8/18/2019 BAB I fix loss, grieving, daying and death

    15/15

    A. "es$m(ulan

    /erawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut 5dying 6 oleh petugas

    kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah

    sebelum pasien meninggal. /erawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis,

    sosiologis, psikologis, dan spiritual pasien sakaratul maut dengan memperhatikan moral,

    etika serta menumbuhkan sikap empati dan caring  kepada pasien. /enanganan pasien

     perlu dukungan semua pihak yang terkait, terutama keluarga pasien dan perlu tindakan

    yang tepat dari perawat.

    Metode homecare menjadi metode yang biasanya dipilih oleh pasien 9 keluarga

     pasien untuk merawat pasien sakaratul maut. /erawatan secara teratur seorang pasien di

    rumah oleh tim medis 5home care6 bisa mengantarkan pasien yang sekarat mencapai

    khusnul khatimah atau kematian terbaik di tengah kehangatan keluarganya.

    B. !aran

    "engan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca

    khususnya perawat yang akan melayani masyarakat dalam bidang kesehatan untuk lebih

    mengetahui dan memahami mengenai death and dying 5kematian dan proses menjelang

    kematian6.

    15 | P a g e