bab i 1.1 latar belakang masalah karakter upin & ipin adalah

21
1 BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah tokoh kartun asal negeri jiran yang membawa pesan-pesan pemikiran positif atas hubungan Indonesia dan Malaysia yang lebih baik untuk kedepannya dari antar pemerintah hingga kepada hubungan antar masyarakat. Banyak upaya diplomasi yang dilakukan oleh kedua negara dalam bidang ekonomi, pariwisata, dan olahraga namun penulis mencoba membahas melalui bidang lain yaitu media perfilman kartun. Serial kartun Upin & Ipin asal Malaysia dipilih oleh penulis karena serial kartun ini meskipun berlatar belakang hiburan bagi anak–anak namun juga berpotensi dalam penyampaikan nilai-nilai positif di setiap cerita yang langsung diterima oleh penonton di Indonesia. Tidak hanya sebagai judul saja namun serial kartun Upin & Ipin ini bisa juga disebut sebagai aktor diplomasi yang berwujud dalam karakter animasi kartun. Secara tidak langsung diplomasi publik yang muncul melalui karakter serial kartun Upin & Ipin ini berpotensi dapat membuat polapikir di kedua negara lebih positif hingga menjadikan hubungan masyarakatnya semakin erat. Malaysia dan Indonesia dapat dikatakan memiliki hubungan bilateral yang cukup dekat. Namun disisi lain ternyata muncul permasalahan di kedua negara yaitu dari masyarakat yang memiliki presepsi negatif saling berlawanan satu sama lain. Pemanfaatan teknologi yang canggih dan modern malah dijadikan media untuk saling mencela antara publik Indonesia dan Malaysia. Melalui internet hal tersebut dapat ditemui melalui forum-forum terbuka online. Permasalahan ini

Upload: dokhanh

Post on 15-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

1

BAB I

1.1 Latar Belakang Masalah

Karakter Upin & Ipin adalah tokoh kartun asal negeri jiran yang membawa

pesan-pesan pemikiran positif atas hubungan Indonesia dan Malaysia yang lebih

baik untuk kedepannya dari antar pemerintah hingga kepada hubungan antar

masyarakat. Banyak upaya diplomasi yang dilakukan oleh kedua negara dalam

bidang ekonomi, pariwisata, dan olahraga namun penulis mencoba membahas

melalui bidang lain yaitu media perfilman kartun. Serial kartun Upin & Ipin asal

Malaysia dipilih oleh penulis karena serial kartun ini meskipun berlatar belakang

hiburan bagi anak–anak namun juga berpotensi dalam penyampaikan nilai-nilai

positif di setiap cerita yang langsung diterima oleh penonton di Indonesia. Tidak

hanya sebagai judul saja namun serial kartun Upin & Ipin ini bisa juga disebut

sebagai aktor diplomasi yang berwujud dalam karakter animasi kartun. Secara

tidak langsung diplomasi publik yang muncul melalui karakter serial kartun Upin

& Ipin ini berpotensi dapat membuat polapikir di kedua negara lebih positif

hingga menjadikan hubungan masyarakatnya semakin erat.

Malaysia dan Indonesia dapat dikatakan memiliki hubungan bilateral yang

cukup dekat. Namun disisi lain ternyata muncul permasalahan di kedua negara

yaitu dari masyarakat yang memiliki presepsi negatif saling berlawanan satu sama

lain. Pemanfaatan teknologi yang canggih dan modern malah dijadikan media

untuk saling mencela antara publik Indonesia dan Malaysia. Melalui internet hal

tersebut dapat ditemui melalui forum-forum terbuka online. Permasalahan ini

Page 2: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

2

terus memanas dengan ditambahnya isu – isu antara Malaysia dan Indonesia

seperti isu klaim Budaya, isu klaim wilayah.

Maka dari itu sangat dibutuhkan diplomasi publik untuk menjaga

hubungan kedua negara terlebih kepada publik kedua negara agar merubah

pimikiran atau presepsi negatif tersebut. Adanya tayangan kartun dari perusahaan

animasi asal Malaysia yang tayang di televisi Indonesia adalah salah satu bentuk

diplomasi publik untuk merubah opini publik lebih positif dan juga memberikan

pandangan lain terhadap hubungan kedua negara yang diharapkan. Upin-Ipin

memang hadir terlepas dari isu konflik kedua negara karena munculnya serial

kartun Upin-Upin memang ditujukan sebagai tayangan hiburan. Bahkan

Kehadiran serial tayangan Upin-Ipin sejatinya menjadi obat penawar sekaligus

media bagi terwujudnya  kembali hubungan baik kedua negara. Adanya Peran

karakter dalam serial kartun inipun juga perlu di perhatikan karena membawa

unsur persaudaraan antara Malaysia dan Indonesia.

Perusahaan film animasi Les' Copaque Production adalah perusahan yang

memproduksi Serial kartun Upin & Ipin ini. Sebelum tayang di Indonesia film ini

sudah hadir pada televeisi lokal Malaysia yaitu tv 9 yang dirilis pada 7 september

2007. Disusul dengan tayangnya di televisi Pendidikan Indonesia (TPI) dan

berganti nama menjadi (MNC) pada bulan Ramadhan tahun 2008. Tayang dibulan

Ramadhan film serial kartun Upin-Ipin telah membawa pesan religi bagi pemeluk

agama islam seperti puasa, shalat , mengaji dan sebagainya. Adapun pesan lain

yang disampaikan antara lain saling menghargai agama lain, menghargai budaya,

saling menghormati dan sopan santun. Hal tersebut juga merupakan salah satu

Page 3: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

3

yang menjadikan film ini banyak diminati negara lain seperti Indonesia karena

nilai-nilai edukasi pada anak yang mendidik dan terdapat pesan religi di

penayangannya.

Kemunculan serial kartun Upin-Ipin yang sederhana namun populer

memang cukup memberi gambaran kepada penonton bahwa film ini memiliki

cirikhas tersendiri yang tidak dimiliki oleh film kartun lain. Sebut saja Doraemon

,film kartun yang cukup populer di wilayah asia ini adalah film kartun yang

notabendnya menceritakan tentang kecanggihn teknologi. Dalam penyampaiannya

memang dimaksudkan sebagai duta anime untuk mengenalkan bahwa negara

Jepang asal Doraemon lahir tersebut adalah negara yang memiliki kecanggihan

teknologi dan modern. Lain halnya dengan film kartun asal Jepang diatas , Upin-

Ipin asal Malaysia ini penyampaiannya lebih pada kehidupan nyata. Film kartun

yang satu ini di buat segampang mungkin agar anak-anak dapat menangkap apa

yang di maksud dengan mudah. Ditambah dengan nilai edukasi dan nilai religi

yang jarang sekali ditemui dalam film kartun lainnya telah di sajikan dalam film

kartun ini. Apabila dalam serial Doraemon lebih kepada permainan modern dan

cangggih namun dalam serial kartun Upin-Ipin lebih kepada penggunaan pada

permainan traditional.

Kesuksesan Upin-Ipin yang menembus mancanegara memang patut

diapresiasi baik karena banyak perusahaan di luar negara Malaysia yang berminat

untuk membawa kedua bocah botak ini di tayangkan. Film kartun ini berhasil

menarik jutaan penggemar dari seluruh usia dan memenangi Indonesia Kids

Choice Award 2010. Selain itu terdapat pula perusahaan yang bergerak di bidang

Page 4: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

4

animasi dan mengajak Upin-Ipin untuk tayang di luar negara yaitu Disney Chanel

Asia. Dengan berisikan full tayangan untuk anak-anak di wilayah Asia, Upin-

Upin secara tidak langsung membawa budaya Malaysia menuju internasional.

Perubahan versi bahasa Inggris pun diluncurukan agar layak ditayangkan di

Disney Chanel. Keberhasilan yang cukup diatas rata-rata dalam produksi

perfilman kartun karena pada 8 maret 2013 Upin-Ipin pun juga di bidik oleh

UNICEF sebagai duta anak asal Malaysia. Perwakilan Unicef di Malaysia, Wivina

Belmonte mengatakan popularitas dan komitmen kedua tokoh kartun itu dapat

membantu memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak-anak, sekaligus

memupuk sikap menghormati perempuan. Berbagai apresiasi yang diberikan

kepada Upin-Ipin adalah salah satu bukti kesuksesan Les’copacuque sebagai

rumah produksi serial ini.

Peningkatan grafik dari awal munculnya Upin-Ipin dari tahun-ketahun

merupakan tanda kesuksesan mereka dalam menarik perhatian masyarakat. Selain

itu kemuculan Upin-Ipin menjadikan kedua tokoh ini banyak digemari dan

popoluer di Malaysia bahkan di Indonesia pun film ini cukup populer. Indonesia

bisa dikatakan sebagai negara kedua Upin-Ipin setelah Malaysia sebagai negara

asal mereka. Kepopuleran Upin-Ipin tidak hanya kita lihat di televisi saja namun

di Malaysia sendiri juga terdapat berbagai merchendise yang dijual secara resrmi.

Bahkan di Indonesia sendiri banyak yang memanfaatkan kepopuleran mereka

dengan menjual merchendise berupa boneka salah satunya. Tidak hanya berhenti

disitu di negeri jiran Malaysia tempat kedua bocah kembar dilahirkan juga telah

didirikannya kedai dengan membawa nama besar Upin dan Ipin. Sejenis fast food

Page 5: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

5

, di tempat ini menjual makanan seperti yang digambarkan di film Upin & Ipin

yaitu salah satunya menu ayam goreng sesuai sebutan di serial kartun ini di

tayangkan. Kepopuleran Upin & ipin yang terus eksis ini dijadikan salah satu

karakter kartun yang mewakili Malaysia ke Internasional.

Serial kartun Upin & Ipin asal Malaysia adalah film kartun yang memiliki

potensi positif dengan menjunjung nilai persaudaraan yang tinggi. Hal tersebut

seperti di tayangkan pada film ini bahwa Upin & Ipin memiliki kawan-kawan

yang berbeda-beda dengan keturunan China, India bahkan Indonesia dapat

berteman akur dan bermain bersama-sama. Secara tidak langsung hal tersebut

memiliki pesan tersendiri bahwa hubungan yang dijalin, khususnya oleh Malaysia

dan Indonesia telah di gambarkan di dalam fim kartun ini. Meskipun tayangan

untuk anak-anak namun film ini dapat menjadi acuhan bagi publik kedua negara

untuk terus menjaga hubungannya dengan baik.

Dalam penulisan ini penulis lebih menekakan pembahasan tentang bentuk

diplomasi publik yang ada di dalam karakter serial kartun Upin& Ipin. Adapun

alasan penulis memilih penelitian ini karena media hiburan merupakan bentuk

yang mudah diterima kepada masyarakat Indonesia. Dengan latar belakang negara

Malaysia karakter film kartun Upin - Ipin telah menjunjung nilai-nilai

persaudaraan antar bangsa dan budaya salah satunya kepada Indonesia.

Maka dari situ penulis mengambil judul penelitian” Peran Karakter Serial

Kartun Upin-Ipin Sebagai Aktor Diplomasi Dalam perbaikan Hubungan Indonesia

dan Malaysia”

1.2 Rumusan Masalah

Page 6: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

6

Adanya penjeleasan terkait latar belakang diatas maka yang akan menjadi

rumusan masalah adalah “Bagaimana peran karakter Upin-Ipin sebagai aktor

diplomasi dalam perbaikan hubungan Indonesia dan Malaysia?”

1.3 Batasan Masalah

Dalam batasan masalah kali ini agar cakupan lebih fokus maka peneliti

batasan waktu dari munculnya film kartun Upin-Ipin di Indonesia dari tahun

2008-2013. Peneliti mengambil jangka waktu tersebut dari awal masuk serial

kartun Upin-Ipin di Indonesia.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari peelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana

peran karakter Upin-Ipin sebagai aktor diplomasi dalam

peningkatan hubungan Indonesia-Malaysia.

1.4.2 Manfaat Penelitian

A. Penelitian ini diharapkan dapat membantu kita lebih memahami

tentang peranan karakter Upin-Ipin sebagai aktor diplomasi dalam

memingkatkan hubungan Indonesia-Malaysia.

B. Dari penelitian ini, penulis harapkan peran karakter upin-ipin

sebagai aktor diplomasi dapat menjadi masukan atau informasi

Page 7: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

7

untuk meningkatkan hubungan Indonesia-Malaysia dari pihak

pemerintah maupun masyarakatnya.

1.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu pertama dilakukan oleh Yolanan Wulan Suci yang

berjudul “Budaya Populer Manga dan Anime sebagai soft power Jepang”.

Dialam isinya teah menangkat studi kasus terkait doraemon sebagai salah satu

karakter kartun yang digunakan jepang sebagai bentuk diplomasinya atau soft

power. Melalui Doraemon Jepang mencoba memperkenalkan kepada dunia bahwa

negara sakura ini memiliki kecanggihan dalam hal teknologi, dan menggambarkan

keseharian penduduk jepang sebenarnya. Doraemon juga dijadikan sebagai duta

anime dengan perannya untuk memperkenalkan Jepang ke dunia Internasional.

Tidak hanya itu Doraemon juga dimaksudkan untuk membangun citra positif dan

membangun kerja sama yang baik dengan negara lain seperti Indonesia, China,

Singapura, Malaysia dan negara-negara lain diwilayah Asia.

Dalam penelitian terdahulu yang pertama ini memiliki persamaan kepada

kajian pembahasan kartun yang di pakai yaitu terkait doraemon dan Upin-Ipin.

Kesamaan lainya dari keduanya yaitu kedua karakter ini terkenal dengan negara

asalnya yaitu Doraemon asal Jepang dan Upin-Ipin asal Malaysia karena mereka

membawa nilai moral dan positif kepada Internasional seperti China, Malaysia ,

Thailand dan Indonesia. Meskipun terdapat kesamaan dalam pembahasan akan

tetapi terdapat perbedaan yang mendasar pada penyampaiannya. Dalam penelitian

Wurgghalan Suci lebih kepada Manga dan Anime Doraemon dipergunakan

sebagai soft power untuk memperkenalkan budaya Jepang atau keseharian jepang

Page 8: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

8

kepada dunia internasional. Lebih kepada state branding atau pencitraan ke negara

lain melalui kecanggihan teknologi seperti yang digambarkan didalam Doraemon.

Sedangkan dalam penelitian Upin-Upin lebih digambarkan kepada kesederhanaan

karakter yang jauh dari modern dengan bermacam-macam penokohan dari

berbagai keturunan seperti India, China , dan Indonesia. Melalui karakter yang

ada di dalam serial kartun Upin-Ipin ini peneliti mencoba menganalis melalui

diplomasi publik yang ada. Karena dalam karakter ini membawa nilai saling

toleransi antar bangsa khususnya Indonesia dan Malaysia.

Penelitian terdahulu Kedua dilakukan oleh Maspupah yang berjudul

“Pengaruh Tayangan Kartun Animas Upin dan Ipin di Media Nusantara Citra

Televisi Terhadap Penggunaan Kosa Kata Murid Raudhatul Athfal Al-

Bariyyah Kramat Jati Jakarta Timur “. Dalam penelitian terkait Upin-Ipin disini

lebih menjelaskan kepada pengaruh film Upin-Ipin asal Malaysia yang

menggunakan bahasa melayu terhadap penayangan di Media Nusantara Citra

Televisi dengan staudi kasus Murid Raudhatul Athfal Al-Bariyyah Kramat Jati

Jakarta Timur. Melalui tayangan Upin-Ipin menjadikan banyak murid yang

menirukan penggunaan kosa kata dari serial kartun tersebut seperti panggilan

untuk guru “cik gu”, dan kepala sekolah “guru besar”. Disini dijelaskan serial

kartun Upin-Upin adalah tayangan yang tidak perlu di khawatirkan karena film

ini dalam hal kosa kata mapun penyampainnya juga terjaga.

Dalam penelitian terdahulu ke dua ini memiliki persamaan dalam kajian

dan study kasus yang sama yaitu terkait serial kartun Upin dan Ipin. Akan tetapi

terdapat perbedaan dalam fokus pembasan yaitu penelitian Maspapuh lebih

Page 9: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

9

kepada dampak yang terjadi akibat penayangan serial ikartun Upin-Ipin terhadap

pelajar Raudhatul Athfal Al-Bariyyah Kramat Jati. Jakarta Timur. Sedangkan

dalam penelitian yang dilakukan lebih fokus kepada karakter serial kartun Upin-

Ipin yang dianggap dapat memperbaiki hubungan Indonesia Malaysia.

Penelitian ke tiga dilakukan oleh M.Endy Saputro berjudul “Upin &

Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur, dan dekomodifikas Dekomodifikasi New

Media”. Peran Media saat ini sudah tidak hanya dipandang sebagai hiburan saja

melainkan juga digunakan sebagai bentuk politik luar negeri suatu negara dengan

memasukkan nilai budaya di dalamnya seperti melalui film kartun Upin-Upin.

Apabila Jepang memiliki Doraemon dan Hello Kity , dan Amerika Serikat

memiliki Mickey Mouse, Belgia memiliki Tintin, Maka Malaysia memiliki Upin

dan Upin. Slogan Malaysia Truly Asia versi untuk Upin-Ipin merupakan

gambaran singkat bahwa film ini membawa kultur atau budaya melayu dalam

penayangannya kepada negara lain contohnya bahasa melayu,dan adat budaya

lainnya. Di lain sisi peningkatan teknologi yang modern merupakan salah satu

faktor mengapa film kartun ini juga mulai berkembang pesat terlebih diwilayah

Asia. Dengan perkembangan hasil gambar, dan kualitas tampilan seperti 3D

adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat penonton untuk terus

mengikutinya. Upin dan Upin menyajikan kualitas gambar yang bagus dan

menarik untuk di tonton. Menarik karena Film ini menceritakan senyata mungkin

yang dilakukan bocah umur lima tahun pada umumnya. Akhir dari penelitian ini

menyimpulkan bahwa Upin dan Ipin adalah upaya untuk mengkonstuksi realitas

yang lalu menjadikan hal tersebut sebagai nilai jual kepada bangsa lain. Disini

Page 10: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

10

Upin-Ipin di ibaratkan sebagai media dan realitas tersebut adalah kultur yang ada

di negara Malaysia seperti kehidupan sehari-hari dan nilai budaya lainya. Apabila

keduanya di gabung maka inilah yang disebut dengan Dekomodasi.

Dalam penelitian terdahulu yang ke tiga memiliki kesamaan dalam hal

studi kasus yaitu Upin dan Ipin sebagai garis besar penelitian. Namun yang

membedakan dari M.Endy Saputro yaitu lebih condong kepada penjelasan

Dekomodasi yang terjadi atas perpaduan dua variabel yaitu media dan kultur

sebagai bentuk dalam mendapat keuntungan dari dalam maupun luar negeri.

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis lebih kepada paran karakter sebagai

bentuk diplomasi publik pada hubungan Malaysia-Indonesia. Keuntungan yang di

dapat tidak hanya dipandang dari segi ekonomi akan tetapi dalam penelitian ini

juga keuntungan dalam menjaga perdamaian dan hubungan baik kedua negara.

Penelitian ke empat dilakukan oleh Mutolingah dengan judul yang

diambil “Nilai-Nilai Islam Dalam Film Upin Ipin Karya Moh.Nizam Abdul

Razak DKK”. Dalam penelitian terdahulu kali ini berisi tentang penjelasan terkait

pendidikan islam yang ada dalam serial kartun Upin-Ipin. Dijelaskan pula bahwa

film Upin dan Upin adalah film yang memberikan pesan positif seperti toleransi

beragama, ikhlas, jujur, menahan hawa nafsu, sedekah dan menghormati orang

tua. Melalui adegan di film Upin dan Ipin juga dijadikan sebagai pendukung

sekaligus penjelas terkait nilai-nilai islam seperti tayangan khusus bulan

ramadhan.

Dalam penelitian terdahulu ke empat ini memiliki kesamaan study kasus

terkait Upin-Upin. Akan tetapi penelitian oleh Mutolingah tersebut memiliki

Page 11: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

11

perbedaan dengan peneltian yang dilakukan penulis yaitu pembahasan.

Mutolingah dalam tulisannya lebih menekankan nilai islam yang ada di tayangan

kartun Upin-Ipin dan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak. Sedangkan

penelitian yang dilakukan penulis lebih kepada nilai-nilai karakter serial kartun

Upin-Ipin sebagai bei pntuk untuk meningkatakan hubungan Indonesia –

Malaysia.

Penelitian terdahulu kelima dilakukan oleh Tony Efendi dengan judul

yang diambil adalah “diplomasi publik sebagai pendukunng hubungan

Indonesia-Malaysia”. Penelitian ini menjelaskan bahwa diplomasi publik

digunakan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia.

Kesalahpahaman yang muncul di antara kedua menjadikan diplomasi publik

sangat penting digunakan untuk memunculkan kesepahaman bersama. Karena

timbulnya pandangan negatif dari masyarakat juga dapat menjadi permasalahan

antara kedua negara Indonesia –Malaysia.

Dalam penelitian terdahulu kelima kali ini memiliki latar belakang

pembahasan yang sama yaitu terkait diplomasi publik dan hubungan Indonesia-

Malaysia. Akan tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Tony Effendi dengan penulis yaitu diplomasi publik lebih ditekankan terhadap

hubungan Indonesia-Malaysia. Sedangkan peneliti dari penulis lebih

menggunakan karakter serial kartun Upin-Ipin sebagai bentuk diplomasi publik

terhadap perbaikan hubungan Indonesia-Malaysia.

1.5.1 Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan Judul Metodologi Hasil Penelitian

Page 12: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

12

1. Yolanan Wulan Suci.

“Budaya Populer Manga dan Anime sebagai soft power Jepang”.

Penelitian ini bersifat Deskriptif Kualitatif,

Menggunakan pendekatan Diplomasi

Melalui budaya Manga dan Anime merupakan bentuk yang efektif untuk dijadikan softpower negara Jepang. Karena melalu media hiburan seperti komik dan film.

Kartun manga dan anime dapat diterima dengan mudah hampir diseluruh negara. seperti study kasus yang diambil yaitu film kartun Doraemon dengan penggambaran robot kucing dan seorang anak bernama nobita.

Doraemon adalah tokoh kartun populer asal Jepang dan dinobatkan sebagai duta anime jepang. Doraemon memiliki misi diplomasi untuk memperkenalkan budaya jepang ke seluruh dunia. Hal tersebut terlihat di setiap cerita kartun doraemon seperti setingan gambar gedung tinggi, kecanggihan teknologi, pemikiran orang jepang dan keseharian masyarkat jepang.

2 Maspupah.

Pengaruh Tayangan Kartun Animas Upin dan Ipin di Media Nusantara Citra Televisi Terhadap Penggunaan Kosa Kata Murid Raudhatul Athfal Al-Bariyyah Kramat Jati Jakarta Timur “

Penelitian ini bersifatDeskriptif Kualitatif

Penelitian terlebih meilhat kepada dampak yang terjadi setelah murid atau pelajarnya terpengaruh kepada serial kartun Upin-Ipin.

Upin-Ipin merupakan film kartun yang tetap menggunakan bahasa melayu dakam tayangannya di televisi lokal Indonesia. menjadikan murid Raudhatul Athfal Al-Bariyyah banyak yang menirukan logat bahasa melayu seperti panggilan “cek gu”.

Page 13: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

13

Dalam kesimpulannya disebutkan bahwa Upin-Ipin tidak memberi pengaruh negatif kepada anak. Karena Film kartun Upin-Ipin sangat dijaga tata bahasa dalam penyampaiannya.

3 M.Endy Saputro

Upin & Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur ,dan Dekomodifikasi �New Media

- Media baru seperti film kartun merupakan media yang efektif dalam masuk kedalam setiap negara. Munculnya stasiun lokal menjadikan banyak hiburan televisi yang diadopsi dari negara lain.

Banyak tokoh hiburan anak-anak yang populer seperti Doraemon, sympson,Unyil dan yang terpopuler terkini adalah Upin-Ipin. Upin-Ipin secara tidak langsung merupakan bentuk dari Truly Asia, karena dari segi bahasa dan penyampaiannya disetiap penayangan menampilkan latar belakang negara Malaysia.

Penggabungan teknologi kartun

3D dan kultur merupakan bentuk demokografi kultur dimana media memiliki kekuatan dalam mengkonstruksi keadaan realitas dengan memasukkan politik kultur

sebagai latar belakang.

4 “Nilai-Nilai Islam Dalam Film Upin Ipin Karya Moh.Nizam Abdul Razak DKK”.

- Isi dalam penelitian ini lebih menjelaskan terkait nilai nilai islam dalam film kartun Upin dan Ipin. Nilai-nilai tersebut seperti ikhlas , toleransi , menahan hawa nafsu, tolong menolong dan menghormati orang tua. Terlihat seperti edisi khusus bulan ramadhan yang

Page 14: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

14

menyampaikan nilai islam puasa, sholat lima waktu dan tarawih, tadarus atau mengaji, dan berdoa.

Dalam para   orang tua patut memperhatikan tayangan yang pantas bagi anak dan bermanfat dalam kehidupan seperti halnya upin dan ipin yang memiliki pesan religi didalam cerita.

5. Diplomasi Publik Sebagai Pendukung Hubungan Indonesia-Malaysia

Diplomasi publik

Isi dalam penelitian terdahulu ke lima ini yaitu menjelaskan terkait diplomasi publik adalah cara untuk menjadikan kesepahaman antara Indonesia dan Malaysia.

Permasalahan yang timbul dari masyarakat adalah salah satu permasalahan yang harus diselesaikan oleh kedua negara. Munculnya pemberitaan yang tidak seimbang adalah salah satu hal yang menjadikan timbulnya permasalahan terus berlanjut. Media

1.6 Kerangka Teori- dan konsep

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa konsep dan teori

guna mendukung dalam penelitian yaitu konsep diplomasi publik, konsep

diplomasi budaya, dan teori jarum hypodermic. Ini dimaksudkan agar kerangkaan

penulisan dapat jelas pembagian level tingkatannya.

1.6.1 Diplomasi publik

Konsep diplomasi publik adalah proses komunikasi pemerintah terhadap

publik internasional yang bertujuan untuk memberikan pemahaman ataupun

Page 15: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

15

informasi mengenai sebuah negara, budaya, kepentingan nasional ataupun

kebijakan-kebijakan negara tersebut. Hubungan baik bukan hanya dipandang

melalui kerjasama antar negara saja, tetapi juga perlu untuk memandang

hubungan kepada publik domestik dan publik internasional. Pembangunan citra

yang baik adalah salah satu cara dalam diplomasi publik untuk membangun

pemikirian yang positif di negara lain. Citra adalah sebuah kesatuan mental atau

interpretasi suatu bangsa didasarkan kepada bukti yang tersedia, dikondisikan oleh

adanya kesan, kepercayaan, gagasan, dan emosi. Salah satu bentuk penyampaian

pesan yang baik atau positif selain berpengaruh dalam meningkatkan citra suatu

negara, namun juga dapat mempengaruhi presepsi opini publik Internasional.

Diplomasi publik mensyaratkan kemampuan komunikasi antar budaya karena

terkait dengan perubahan sikap masyarakat, saling pengertian dalam melihat

persoalan-persoalan politik luar negeri.

Perkembangan situasi dunia, aktor, dan teknologi informasi membuat arah

diplomasi tradisional bergeser pada diplomasi yang lebih modern, dalam hal ini

diplomasi publik. Dalam diplomasi tradisional peran negara lebih mendominasi

dalam melakukan diplomasi. Hal tersebut berbeda dengan diplomasi non

tradisional yang lebih di dominasi oleh aktor non negara. Dalam ilmu diplomasi

hubungan internasional aktor negara disebut dengan first track diplomasi

sedangkan aktor non negara disebut dengan second track dan multitrack adalah

pengerttian dari gabungann kedua track tersebut. Mengerucut kepada aktor non

negara, munculnya diplomasi publik melalui aktor non negara dapat melalui

warga negara (masyarakat biasa), perusahaan atau pebisnis internasional, para

Page 16: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

16

akedimisi, organisasi non pemerintah, dan media massa. Peran media massa

memiliki pengaruh lebih dalam menerapkan diplomasi publik karena media massa

punya jangkauan yang luas dalam berkomunikasi kepada publik internasional. di

dukung melalui media, Diplomasi publik sangat membutuhkan komunikasi

dengan pesan yang dapat tersampaikan kepada publik diluar negara. Hal ini di

maksudkan untuk membuat opini publik sesuai yang di inginkan dan diharapkan

oleh aktor diplomasi. Di dukungnya teknologi yang canggih dan modern juga

menjadikan diplomasi publik dapat mudah masuk melewati batas negara. Jan

Mellisen (2006) mendefinisikan diplomasi publik sebagai usaha untuk

mempengaruhi orang atau organisasi lain di luar negaranya dengan cara positif

sehingga mengubah cara pandang orang tersebut terhadap suatu negara.

Diplomasi publik dapat dilakukan oleh siapa saja oleh masyarakat maupun

perusahaan terlepas dari aktor negara dalam diplomasi tersebut. Hal ini seperti

yang dilakukan perusahaan non goverment asal Malaysia yang bergerak dalam

pembuatan film animasi serial kartun Upin & Ipin. Adapun Diplomasi publik

yang dilakukan oleh perusahaan Les Copaque yaitu dengan menayangkan Upin &

Ipin di negara Indonesia dan memasukkan unsur budaya dalam setiap serial

kartun. Di Indonesia sendiri perusahaan seperti MNC tv dan DNA keratif adalah

perusahaan yang berkerja sama dengan perusahaan asal Malaysia tersebut. Dalam

sisi lain bentuk film serial kartun Upin-ipin dapat dikatakan sebagai bentuk

diplomasi karena dalam penyampainya pun telah di setting untuk

memperkenalkan budaya ketimuran seperti bahasa melayu khas Malaysia dan

permainan traditional dalam setiap alur cerita. Diplomasi yang dilakukan oleh

Page 17: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

17

Malaysia terhadap Indonesia melalui karakter kartun Upin & Ipin ini salah

satunya dapat di lihat dari bahasa yang dipakai dalam film ini. Adapun beberapa

yang juga diperhatikan yaitu melalui penokohan karakter serial kartun Upin &

Ipin yang mencerminkan pesan-pesan pemersatu dan toleransi antar bangsa.

Serial Kartun Upin & Ipin adalah salah satu bentuk pencapaian agar publik di

Indonesia lebih menangkap pesan – pesan toleransi dan dapat merubah opini

publik lebih positif.

1.6.2 Teori Jarum Hypodermik

Salah satu teori yang berada dalam ruang lingkup komunikasi massa yaitu

teori jarum hypodermik (hypodermic needle theory), atau bisa juga disebut

dengan teori peluru (bullet theory). Teori jarum hypodermic muncul atas

pengaruh propaganda yang dibesar-besarkan pada Perang Dunia (PD) I dengan

beberapa contoh kesuksesan kampanye periklanan yang secara efektif mampu

memobilisasi opini publik dan perilaku konsumen. Teori ini mengasumsikan

media massa mempunyai pemikiran bahwa komunikan bisa ditundukkan

sedemikan rupa bahkan bisa dibentuk dengan cara apapun yang dikehendaki oleh

komunikator .

Para komunikator menggunakan media seperti media cetak atau elektronik

sebagai alat mereka untuk melakukan keinginan yang dikehendaki. Pengatas

namaan itulah teori jarum hypotermik atau teori peluru semdiri di ibaratkan

sebuah isi peluru yang ditembakaan langsung mengenai sasaran (komunikan)

tanpa ada penghalang yang menutupiya. Pengertian tersebut sama halnya sebuah

jarum yang disuntikan kedalam tubuh dengan berisakan obat yang memberi efek

Page 18: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

18

perubahan. Intinya, sebagaimana dikatakan oleh Jason dan Anne Hill (1997),

media massa dalam teori jarum hipodermik mempunyai efek langsung

“disuntikan” kedalam ketida ksadaran komunikan.

Apaila berbicara serial kartun Upin & Ipin maka Malaysia adalah negara

asal film kartun ini. Karakter Upin & Ipin memiliki pesan yang mudah dicerna

oleh komunikan karena film ini memiliki cirikhas, keunikan dan memang

dikemas segampang mungkin agar mudah dimengerti kepada anak-anak. Di

Indonesia sendiri film ini hadir dengan bahasa melayu yang secara langsung

memberikan jawaban kepada komunikan film ini asal Malaysia.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti akan

menggunakan teknik analisis secara deskriptif yakni data yang diperoleh

akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk kata-kata lisan maupun tertulis.

Teknik ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta-fakta

dan data-data yang diperoleh, serta dari hasil studi lapangan maupun

studi literatur untuk kemudian memperjelas gambaran hasil penelitian.

Peneliti juga menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam

pengertiannya kualitatif adalah penelitian yang cenderung kepada

pengumpulan data dari berbagai obyek seperti foto, dokumen, artefak dan

catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan serta suara dan

kombinasinya.

1.7.2 Variabel Penelitian

Page 19: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

19

Adapun dua variabel yang dihubungkan satu sama lain yaitu

variabel dipenden dan indipenden. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel dipenden yaitu peran karakter peran karakter Upin-Ipin sebagai

aktor diplomasi dan variabel independen yaitu dalam perbaikan hubungan

Indonesia dan Malaysia.

1.7.3 Teknik Perolehan Data

Adapun perolehann data dalam penelitian ini diperoleh dari studi

pustaka, wawancara, observasi dan yang kemudian di sederhanakan

melalui konsep dan teori.

1. Studi pustaka

Studi pustaka yaitu cara mengumpulkan berbagai materi yang

berkaitan dengan judul penelitian ini dari berbagai sumber yang

berupa buku-buku, dokumen-dokumen, jurnal, surat kabar, jurnal

ilmiah,e-book, majalah, dan situs internet.

2.wawancara

Wawancara di gunakan peneiliti untuk mendapatkan data langsung

dari narasumber secara terpilih dan penerapanya melalui studi

lapangan. Selain itu peneliti juga menggunakan wawancara melalui

via email, dikarenakan keterbatasn waktu tempat. Wawancara

dilakukan guna membantu pencarian data langsung dari objek yang

diteliti dan dalam hal ini mencakup kepada Lemabaga Sensor Film,

Les’copaque dan Marsha Chikita Fawzi (mantan animator

perusahaan Les’copaque asal Indonesia)

Page 20: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

20

3. Observasi

Observasi adalah salah satu yang digunakan peneliti sebagai alat

pengumpul data dengan cara pengamatan dalam situasi yang

menjadi objek penelitian. Dalam observasi yang dilakukan, peneliti

berada pada non participan yaitu peneleiti berada diluar partisipasi

dan hanya melakukan pengamatan kepada objek yang dikaji.

1.8 Argumen Pokok

Aktor diplomasi yang berwujud kartun ini memang memiliki peran dalam

harmonisasi hubungan publik Indonesia-Malaysia. Karakter Upin & Ipin dapat

disebut sebagai bentuk diplomasi publik dalam perbaikan presepsi negatif

sebagian publik kedua negara khususnya Indonesia. Hubungan publik Indonesia

dan Malaysia dapat semakin harmonis apabila dari kedua pihak terus berupaya

menanamkan nilai toleransi antar negara. Berbagai karakter dari berbagai

keturunan di munculkan dalam serial kartun tersebut salah satunya yaitu karakter

orang Indonesia “Susanti” yang berteman baik dengan karakter Upin & Ipin

keturunan Malaysia. Hal ini memberikan gambaran atas hubungan antara publik

Malaysia dan Indonesia yang di diharapkan yaitu berteman baik layaknya dalam

penokohan karakter tersebut. Melalui teori komunikasi massa yaitu jarum

Hypodermik, karakter Upin-Ipin dapat di ibaratkan sebagai jarum yang

ditanamkan kepada sebagian publik di Indonesia agar merubah prespektif negatif

terhadap Malaysia menjadi positif.

1.9 Sitematika Penulisan

Page 21: BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Karakter Upin & Ipin adalah

21

Dalam penelitian ini penulis akan menjabarkan bagian dalam bab skripsi.

Pembagian ini akan disesuaikan bedasarkan kerangka pemikiran membentul

keseluruhan dari penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini di

gambarkan dalam tabel berikut berikut.

1.9.1 Tabel Sistematika PenulisanBAB Isi

Bab I PendahuluanPada bab ini dapat disebut dengan pendahuluan yang terdiri dari :

1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Batsan Masalah1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian1.5 Penelitian Terdahulu1.6 Teori dan Konsep1.7 Metodelogi Penelitian1.8 Argumen Pokok1.9 Sistematika Penelitian.

Bab II Pada bab ini berisi tentang diskripsi hubungan Indonesia – Malaysia Bab III Pada bab ini menjelaskan terkait diplomasi sebagai upaya perbaikan

hubungan Indonesia dan Malaysia. Selain itu dalam bab ini mengerucut kepada inti penulis yaitu kepada diplomasi karakter Upin &Ipin.

Bab IV Dalam bab ini penulis membuat kesimpulan bedasarkan data-data yang diperoleh dan di sampaikan.