bab 1 analisis saringan agregat halus dan kasar
DESCRIPTION
asdasdTRANSCRIPT
BAB 1
PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN
AGREGAT HALUS DAN KASAR
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan
menggunakan saringan.
1.1.2 Tujuan
Memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus
maupun kasar.
1.2 Ruang Lingkup
Pengujian ini mencakup jumlah dan jenis-jenis agregat baik agregat halus maupun
agregat kasar. Hasil pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar dapat
digunakan antara lain :
1) Penyelidikan quarry agregat;
2) Perencanaan campuran dan pengendalian beton.
1.3 Pengertian
Analisis saringan agregat merupakan analisa yang bertujuan menentuan pembagian
gradasi atau ukuran distribusi butir agregat dalam campuran beton. Analisis ini
dilakukan terhadap agregat halus dan agregat kasar yang akan dipakai untuk
campuran beton. Dalam melakukan prosedur ini, diperlukan beberapa ukuran
saringan yang memenuhi standar tertentu. Tujuan memakai saringan dengan berbagai
ukuran adalah untuk mengidentifikasi ukuran agregat yang dipakai untuk campuran
beton. Untuk melakukan pengujian ini harus mengikuti standar yang telah ditentukan
yakni mengikuti SNI mengenai analisis saringan agregat.
Untuk mendapatkan hasil pencampuran beton dengan jumlah kemampatan yang
tinggi maka diperlukan agregat dengan ukuran yang berbeda-beda oleh sebab itu
harus dilakukan pengujian terhadap gradasi atau pengujian analisis saringan untuk
1
menguraikan ukuran-ukuran agregat dalam saringan atau ayakan. Batasan ukuran
butiran antara agregat halus dan agregat kasar menurut British Standart adalah 4.75
mm, dimana agregat halus dibagi menjadi 4 kelompok :
1) Gradasi I : Pasir kasar
2) Gradasi II : Pasir agak kasar
3) Gradasi III : Pasir halus
4) Gradasi IV : Pasir agak halus
1.4 Peralatan dan Bahan
1.4.1 Peralatan
1) Timbangan berkapasitas 20 kg dan berkapasitas 5 kg (digital) dengan
ketelitian 0,1% dari berat sampel;
2) Satu set saringan;
Tabel 1.1 Jenis saringan
Nomor Saringan
Ukuran Saringan
(mm)
3.5" 88.9
3" 76.2
2.5'' 63.5
2'' 50.8
1.5'' 38.1
1'' 25.4
3/4'' 19.05
1/2'' 12.7
3/8'' 9.6
#4 4.75
#8 2.38
#16 1.2
#30 0.425
#50 0.3
#100 0.15
#200 0.075
Pan (Standar ASTM) -
1. Oven (110 ± 5º C);
2
2. Sieve shaker;
3. Sendok pasir.
1.4.2 Bahan
Berat minimum benda uji tergantung pada ukuran maksimum agregat dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 1.2 Berat Benda Uji Minimum Agregat Halus
Ukuran Maksimum Agregat Halus Berat Benda Uji
(gr)No. Saringan Ukuran Saringan (mm)
No. 4 4.75 500
No. 8 2.38 100
Tabel 1.3 Berat Benda Uji Minimum Agregat Kasar
Ukuran Maksimum Agregat Kasar Berat Benda Uji
(kg)No. Saringan Ukuran Saringan (mm)
3.5" 88.9 35
3" 76.2 30
2.5'' 63.5 25
2'' 50.8 20
1.5'' 38.1 15
1'' 25.4 10
3/4'' 19.05 5
1/2'' 12.7 2.5
3/8'' 9.6 1
1.5 Persiapan Praktikum
1) Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 ± 5º C) selama ± 24 jam
atau hingga mencapai berat tetap;
2) Berat benda uji dalam keadaan kering oven sesuai dengan tabel 1.2 (untuk
agregat halus) dan tabel 1.3 (untuk agregat kasar)
1.6 Prosedur Praktikum
3
1) Benda uji diayak dengan susunan saringan paling besar ditempatkan di bagian
paling atas selama 15 menit;
Gambar 1.1 Alat Uji Saringan Agregat
2) Masing-masing ayakan dibersihkan, dimulai dari ayakan yang teratas dengan
kuat;
Gambar 1.2 Pengayakan Agregat
3) Berat agregat yang tertahan di atas masing masing ayakan ditimbang.
4
Gambar 1.3 Penimbangan Agregat Tertahan
1.7 Perhitungan
Persentase benda uji = AB
x 100%..........................................................................(1-
1)
Keterangan:
A = Berat benda uji yang tertahan diatas saringan.
B = Berat benda uji total.
1.8 Pengolahan Data
Tabel 1.4 Data Agregat Kasar
No
Saringan
Ukuran
Saringan
(mm)
Berat
Tertahan
Kumulatif
Berat
Tertahan % Tertahan % Lolos
Gram Gram
3.5" 88.9 0 0 0 100
3" 76.2 0 0 0 100
2.5'' 63.5 0 0 0 100
2'' 50.8 0 0 0 100
1.5'' 38.1 0 0 0 100
1'' 25.4 0 0 0 100
3/4'' 19.05 2920 2920 19.4667 80.5333
1/2'' 12.7 7934 10854 72.3600 27.6400
3/8'' 9.6 2916 13770 91.8000 8.2000
#4 4.75 1172 14942 99.6133333 0.386667
5
#8 2.38 13 0 0 0
#16 1.2 4 0 0 0
#30 0.425 4 0 0 0
#50 0.3 3 0 0 0
#100 0.15 9 0 0 0
#200 0.075 9 0 0 0
Pan 8 0 0 0
Total 14992
Tabel 1.5 Data Agregat Halus
No saringan
Ukuran
Saringan
(mm)
Berat TertahanKumulatif
Berat Tertahan %
Tertaha
n
%
Lolo
sGram Gram
1/2'' 12.7 0 0 0 100
3/8'' 9.6 0 0 0 100
#4 4.75 0 0 0 100
#8 2.38 34 34 6.8 93
#16 1.2 68 102 20 80
#30 0.425 120 222 44.4 56
#50 0.3 175 397 79.4 21
#100 0.15 82 479 95.8 4
#200 0.075 18 497 99.4 1
Pan 0 3 500 100 0
Total 500
1.9 Analisis
Pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar dilakukan di Laboratorium
Teknik Sipil Universitas Kristen Krida Wacana pada tanggal 19 September 2015
dengan tujuan untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran
baik agregat halus maupun kasar. Persiapan untuk melakukan pengujian ini adalah
dengan menyiapkan agregat halus dan agregat kasar sebanyak 20 kg dan 5 kg untuk
masing-masing agregat, dan juga saringan satu set dengan berbagai macam ukuran
6
yang telah tersusun sesuai dengan urutan saringan yang telah ditentukan yakni
saringan nomor 3.5 hingga saringan 200 agregat kasar dan saringan nomor ½ hingga
saringan nomor 200 untuk agregat halus, disusun dari saringan dengan paling besar
hingga saringan paling kecil secara berurutan.
Lalu setelah semua alat dan bahan selesai dipersiapkan, dilakukan penyaringan untuk
agregat kasar dengan menuangkan kedalan saringan yang sudah disusun sesuai
prosedur, dan kemudian di saring dengan menggunakan shaker selama kurang lebih
20 menit. Prosedur yang sama dilakukan terhadap agregat halus yang telah
dipersiapkan. Setelah selesai di saring maka dilakukan penimbangan agregat yang
tertahan disetiap saringan Setelah dilakukan penimbangan terhadap agregat yang
tertahan pada setiap saringan, maka data yang didapat diolah dengan menghitung
presentase agregat yang tertahan pada saringan tertentu terhadap keseluruhan berat
agregat total yang disaring. Dari hasil pengolahan data yang didapat, dapat dilihat
bahwa untuk agregat kasar mampu lolos dari saringan nomor 3.5 hingga saringan
nomor 1. Lalu tertahan disaringan nomor 3/4 , 1/2 , 3/8, dan #4. Untuk agregat halus,
mampu lolos dari saringan nomor 1/2, 3/8, dan #4, lalu tertahan disaringan nomor #8,
#16, #30, #50, #100, #200.
Presentasi agregat kasar tertinggi yang tertahan ada pada saringan nomor 1/2, ukuran
12.7 mm, dengan berat 7934 gram, sedangkan untuk agregat halus ada pada saringan
nomor #50, ukuran 0.3 mm, dengan berat 175 gram. Untuk pengujian kali ini terjadi
beberapa kesalahan yang dilakukan oleh para praktikan.
1.10 Kesimpulan
Untuk pengujian saringan agregat halus dan kasar yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk agregat halus yang telah diuji memiliki ukuran antara 2.38
mm hingga 0.075 mm, sedangkan untuk agregat kasar yang telah diuji memiliki
ukuran antara 19.05 mm hingga 4.75 mm sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
7