atonia uteri fb

Upload: bobby-fitriantoni

Post on 19-Jul-2015

315 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

ALL ABOUT

ATONIA UTERIDEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSMH PALEMBANG 2012 DR. H. FIRMANSYAH BASIR,SpOG(K)

ATONIA UTERIKegagalan uterus untuk berkontraksi dengan baik setelah proses persalinan selesai

TREND

PATOFISIOLOGIHal-hal berikut menyebabkan uterus tidak berkontraksi: Distensi rahim yang berlebihan (Makrosomia Gemelli, Hidramnion) partus lama dan sulit Grandemulitpara (paritas 5 atau lebih) Kehamilan dengan mioma uterus

PATOFISIOLOGI(samb)

Infeksi intrapartum Persalinan yang cepat Kelainan plasenta Persalinan buatan (SC, Forcep dan vakum ekstraksi) Persalinan lewat waktu

PATOFISIOLOGI(samb)

Anastesi atau analgesik yang kuat Induksi atau augmentasi persalinan Penyakit sekunder maternal

Gejala Atonia Uteri

Perdarahan pervaginam Konsistensi rahim lembek Fundus uteri naik Tanda tanda syok

Penanganan

1. Masase Fundus Uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik) Pemijatan merangsang kontraksi uterus sambil dilakukan penilaian kontraksi uterus.

2. Bersihkan bekuan darah atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks. Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks akan dapat menghalang kontraksi uterus secara baik.

3. Pastikan bahwa kantung kemih kosong Kandung kemih yang penuh akan dapat menghalangi uterus berkontraksi secara baik.

4. Lakukan kompresi bimanual internal selama 5 menit Kompresi uterus ini akan memberikan tekanan langsung pada pembuluh terbuka di dinding dalam uterus dan merangsang myometrium untuk berkontraksi;

5. Anjurkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal Keluarga dapat meneruskan proses kompresi bimanual secara eksternal selama anda melakukan langkah-langkah selanjutnya.

6. Keluarkan tangan perlahan-lahan. 7. Berikan ergometrin 0,2 mg IM (jangan diberikan jika hipertensi) Ergometrin akan bekerja selama 5-7 menit dan menyebabkan kontraksi uterus.

8. Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan 500 cc ringer laktat + 20 umit oksitosin.

9. Ulangi kompresi bimanual internal KBI yang digunakan bersama dengan ergometrin dan oksitosin akan membantu uterus berkontraksi.

10. Dampingi ibu ke tempat rujukan. Teruskan melakukan KBI Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh terbuka dinding uterus dan merangsang myometrium untuk berkontraksi.

11. Lanjutkan infuse ringer laktat + 20 unit oksitosin dalam 500 ml larutan dengan laju 500 ml/jam hingga tiba di tempat rujukan. Ringer laktat akan membantu memulihkan volume cairan yang hilang selama peredarahan.

Masase fundus uteri Segera sesudah plasenta lahir (maksimal 15 detik) Uterus kontraksi ? Tidak Evaluasi / bersihkan bekuan darah / selaput ketuban Kompresi Bimanual Interna (KBI) maks. 5 menit Ya Evaluasi rutin

Uterus kontraksi ?Tidak

Ya

Pertahankan KBI selama 1-2 menit Keluarkan tangan secara hati-hati Lakukan pengawasan kala IV

Ajarkan keluarga melakukan Kompresi Bimanual Eksterna (KBE) Keluarkan tangan (KBI) secara hati-hati Suntikan Methyl ergometrin 0,2 mg i.m Pasang infus RL + 20 IU Oksitosin, guyur Lakukan lagi KBI

Uterus kontraksi ? Tidak

Ya

Pengawasan kala IV

Rujuk siapkan laparotomi Lanjutkan pemberian infus + 20 IU Oksitosin minimal 500 cc/jam hingga mencapai tempat rujukan Selama perjalanan dapat dilakukan Kompresi Aorta Abdominalis atau Kompresi Bimanual Eksternal Ligasi arteri uterina dan/atau hipogastrika B-Lynch method Perdarahan berlanjut Histerektomi Perdarahan berhenti Pertahankan uterus

KOMPRESI BIMANUAL INTERNAL

Kala IV (obat-obatan) - Methil ergonovin 0,2 mg IM - Massage uterus - Methil ergonovin IV - Pitosin drip 10 IU dalam 500cc glukosa - Prostaglandin 0,25 mg IM - Kompresi bimanual - Ligasi a. uterina - Ligasi a. iliaca interna - Histerectomy

Sikap bidan dalam menghadapi atonia uteri :

1. Bidan dapat mengambil langkah-langkah untuk menangani perdarahan atonia uteri sebagai berikut : - Meningkatkan upaya preventif - Meningkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana

- Melakukan konsultasi atau merujuk pasien dengan overdistensi. - Mengurangi peranan pertolongan persalinan oleh dukun.

2. Bidan dapat segera melakukan rujukan penderita dengan didahului tindakantindakan ringan : - Memasang infus dan memberikan cairan pengganti. - Memberikan uterotonika

-

-

Melakukan masase uterus Kompresi bimanual eksternal dan internal Kompresi aorta abdominalis Penderita diantar

PROGNOSIS

Pada perdarahan pascapersalinan, Mochtar R.ddk, melaporkan angka kematian ibu 7,9% dan Wiknjosastro H. 1,8-4,5%. Tingginya angka kematian ibu karena banyak penderita yang dikirim dari luar dengan keadaan umum yang sangat jelek dan anemis dimana tindakan apapun kadang-kadang tidak menolong.

TERIMA KASIH