atmosfer mklh

Download Atmosfer mklh

If you can't read please download the document

Upload: dita-pramida

Post on 21-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Atmosfer adalah

TRANSCRIPT

2BAB IPENDAHULUANLatar BelakangManusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Jadi, bias disimpulkan betapa pentingnya udara bagi kehidupan di Bumi. Karena tanpa udara, maka manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari terdapat di atmosfer. Permasalahan tentang atmosfer yang merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup di Bumi ini salah satunya adalah pemanasan global. Pemanasan global adalah fenomena naiknya suhu permukaan Bumi karena meningkatnya efek rumah kaca. Efek rumah kaca di atmosfer meningkat akibat adanya peningkatan kadar gas-gas rumah kaca, antara lain karbondioksida, metana, ozon. Pemanasan global atau Global Warming saat ini menjadi isu internasional. Isu tersebut timbul karena pemanasan global mempunyai dampak yang sangat besar bagi dunia dan kehidupan makhluk hidup, yaitu perubahan iklim dunia Menurut beberapa pakar, Bumi saat ini telah memasuki masa pemanasan global karena enam tahun terpanas dalam 100 tahun semuanya jatuh pada tahun 1980-an yaitu, dari yang tertinggi sampai terendah, tahun 1988, 1987, 1983, 1981, 1980, dan 1986.Berdasarkan hal tersebut, makalah ini menyajikan materi tentang atmosfer, di mana dengan mengetahui informasi tentang lapisan-lapisan atmosfer beserta dengan cuaca dan iklim, kita dapat mengatasi permasalahan yang melanda dunia secara global, paling tidak mampu mencegah hal-hal yang merusak bumi secara perlahan.Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut.Bagaimana tinjauan lapisan atmosfer Bumi ?Bagaimana tinjauan cuaca secara umum?Bagaimana tinjauan iklim secara umum?Tujuan PenulisanBerdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.Untuk menjelaskan tinjauan lapisan atmosfer Bumi.Untuk menjelaskan tinjauan cuaca secara umum.Untuk menjelaskan iklim secara umum.Manfaat PenulisanDengan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap penyelamatan dunia khususnya terkait dengan lapisan atmosfer Bumi. Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan ini diklasifikasikan menjadi manfaat teoretis dan manfaat praktis.1.4.1 Manfaat TeoretisManfaat penulisan ini adalah terkumpulnya informasi tentang lapisan atmosfer. Berdasarkan informasi yang diperoleh, maka secara teoretis penulisan makalah ini bermanfaat sebagai berikut.Informasi tentang lapisan atmosfer.Informasi tentang cuaca dan iklim.1.4.2 Manfaat PraktisManfaat penulisan ini adalah terkumpulnya informasi tentang lapisan atmosfer. Berdasarkan informasi yang diperoleh, maka ada beberapa manfaat praktis dengan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut.Bagi penulis. Makalah ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada penulis untuk menjelaskan materi atmosfer.Bagi pembaca. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan tugas-tugas yang terkait dengan atmosfer.Metode PenulisanMetode pengumpulan data. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode kajian pustaka, di mana sumber-sumber data penulis peroleh dari berbagai pustaka-pustaka berupa buku, makalah, maupun karya tulis lainnya, kemudian data-data yang diperoleh dipilah-pilah yang berhubungan dengan ide tulisan dan sesuai dengan kondisi sekarang lalu menulisnya dalam bentuk makalah.BAB IIPEMBAHASANATMOSFERAtmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi. Udara merupakan benda gas yang terdiri dari berbagai macam gas, debu, uap air dan partikel kecil yang lainnya. Atmosfer ini akan melindungi Bumi dari radiasi Matahari yang berlebihan dan hantaman meteor (batu-batuan) yang berasal dari luar angkasa. Selain itu, atmosfer merupakan medium bagi awan, disebabkan kedudukan Bumi 23 miring terhadap bidang edarnya sehingga terjadi pola cuaca yang tidak sama di tiap belahan Bumi ini sepanjang tahun. Gerakan udara pada atmosfer terkadang juga menimbulkan malapetaka seperti badai yang banyak melanda di daerah permukaan Bumi. Pengaruh dari atmosfer menyebabkan berkembang ilmu-ilmu seperti klimatologi, meteorologi, dan geofisika.Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan gas yang hingga ketinggian 80 km komposisi gas di Atmosfer dapat dikatakan seragam. Dalam keadaan kering, susunan udara itu secara garis besar adalah sebagai berikut. (1) Nitrogen 78%, (2) oksigen 21%, (3) karbon dioksida 0,03%, (4) gas-gas mulia 0,936%, (5) uap air dan debu yang komposisinya yang tidak menentu.Nitrogen dalam atmosfer sulit bersenyawa dengan unsur lain dan dapat dikatakan subsansi yang netral. Dalam jumlah kecil nitrogen merupakan bakteri tanah yang bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan. Nitrogen juga berperan dalam pembakaran. Hal tersebut disebabkan karena secara kimiawi nitrogen tidak aktif, maka nitrogen memperlambat proses proses oksidasi atau proses penggabungan oksigen.Oksigen merupakan unsur yang aktif bersenyawa dengan unsur lain dalam proses oksidasi. Oksigen di atmosfer dapat menjadi sumber terjadinya api, sebab kebakaran dapat terjadi karena bercampurnya oksigen dengan karbon yang terdapat pada arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya. Oksigen diperlukan oleh jsa hidup untuk mengubah zat makanan menjadi energi. Kita menghirup oksigen ke dalam paru-paru dan darah menyalurkan oksigen itu ke bagian seluruh tubuh. Oksigen kemudian bercampur dengan karbon dioksida dalam sel tubuh sehingga terjadi panas dan energi serta sisa pembakaran berupa karbon dioksida, yang dikeluarkan dari tubuh waktu menghembuskan nafas.Peranan karbon dioksida di udara karena dapat mengabsorpsi panas pancaran Matahari. Bagi tumbuh-tumbuhan CO2 berguna untuk mengubah zat hara yang menjadi dalam proses fotosintesis.Makin tinggi lapisan udara persentase zat yang ringan seperti H2 makin besar sedangkan zat yang berat seperti N2, O2, dan Ar relatif makin berkurang seperti pada Tabel 1.Tabel 1. Hubungan antara ketinggian lapisan udara dengan komposisimacam-macam zat menurut humpreyTinggi (km)152040100Jenis ZatZat Lemas79,5 %81,2 %86,5 %3,0 %Zat Pembakar19,7 %18,3 %12,6 %0 %Argon0,8 %0,5 %0,2 %0 %Zat Air0 %0 %0,7 % 97,0 %Jumlah100,0 %100,0 %100,0 %100,0 %Beberapa jenis gas yang berada di atmosfer akan berubah-ubah tergantung pada proses yang terjadi di Bumi, atmosfer dan Matahari. Uap air, karbon dioksida dan ozone merupakan gas-gas yang jumlahnya berubah, yang mempengaruhi pola cuaca dan iklim. Uap air dapat berubah wujud menjadi air (cair) ataupun padat (es)Karbon dioksida, dapat menjadi inti kondensasi, efek rumah kaca dan meningkatkan suhu atmosfer.Ozone (O3) adalah gas yang dapat menyerap sinar ultraviolet yang berada pada ketinggian 20-30 km dari permukaan Bumi. Sinar ultraviolet adalah sinar yang mempunyai efek kimia yang tinggi, di mana dapat membahayakan makhluk hidup terutama manusia.Debu, asap, dan butiran-butiran garam dari penguapan air laut juga akan berubah-ubah. Partikel debu yang bersifat higroskopis dapat bertindak menjadi inti kondensasi membentuk lapisan tebal dan gelap yang dapat mengganggu lalu lintas dan menghalangi sinar Matahari untuk masuk. Debu juga dapat memantulkan, menyerap dan menghamburkan radiasi yang datang dari Matahari. Lapisan-lapisan atmosfer dapat dibedakan berdasarkan atas perubahan temperature terhadap ketinggian, seperti yang dilukiskan pada Gambar 1 sebagai berikut.Gambar 1. Pembagian lapisan atmosfer berdasarkan temperaturLapisan-lapisan atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan sebagai berikut.Lapisan TroposferTroposfer adalah lapisan udara yang masih memungkinkan manusia berhubungan secara akrab, karena dengan udara inilah kita dapat bernafas dan pada udara ini cuaca dan iklim berada. Troposfer merupakan bagian atmosfer terpadat dengan ketebelan rata-rata 0 hingga 10 km dan suhu rata-rata sekitar -50C. Penurunan suhu disebabkan karena Troposfer sangat sedikit menyerap gelombang pendek dan tanah banyak menyerap radiasi Matahari. Pada lapisan Troposfer lebih banyak terdapat uap air dan karbon dioksida dibandingkan dengan laipsan-lapisan yang lain, di mana kedua gas ini dapat mengukur keseimbangan panas di Bumi, terutama terhadap radiasi sinar inframerah. Karbon dioksida dan uap air dapat menghalangi sinar inframerah yang diradiasikan kembali dari tanah yang terkena sinar panas Matahari. Dalam troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.Lapisan TropopauseLapisan ini merupakan penyekat atau pembatas dengan lapisan stratosfer. Lapisan ini sangat dingin (-40 C di daerah kutub dan -80 C di daerah katulistiwa/equator) dan suhunya tetap. Ketebalan lapisan ini 6 km di daerah kutub dan 18 km di daerah katulistiwa.Lapisan StratosferLapisan ini terletak pada ketinggian 16-50 km. Suhunya semakin tinggi sesuai dengan pertambahan tingginya. Kepadatan lapisan stratosfer kurang padat dibandingkan dengan lapisan di bawahnya. Lapisan udara ini terdiri atas gas-gas yang terdapat troposfer, kecuali uap air yang jumlahnya lebih sedikit. Lapisan yang mengandung butiran-butiran sulfat tertentu mungkin membentuk hujan, dan yang mengandung Ozone (O3) akan melindungi dari radiasi Matahari terutama sinar ultra ungu, sehingga kadar ultra ungu yang sampai dipermukaan Bumi aman bagi manusia.Lapisan StratopauseLapisan ini terletak di atas stratosfer dan di bawah mesosfer pada ketinggian 60 km. Temperaturnya berorde 0 C dan mempunyai temperatur diskontinuitas.Lapisan MesosferLapisan ini berada pada ketinggian sekitar 60-80 km. pada lapisan mesosfer karbon dioksida dan uap air kurang begitu penting, kerapatan gas-gas yang lain juga sudah mulai berkurang. Mesosfer mempunyai suatu lapisan ion atau udara yang menpunyai muatan listrik yang disebut dengan D. Hal ini disebabkan oleh adanya sinar ultraviolet pada molekul-molekul udara yang bertemu dengan elektron-elektron atau muatan listrik negatife. Penurunan temperatur rata-rata 0,4C setiap 100 m yang disebabkan terjadinya kesetimbangan radiasi negatif. Lapisan ini merupakan tempat di mana meteor terbakar karena peristiwa panas mekanik (gesekan) dengan udara. Lapisan MesopauseLapisan ini merupakan lapisan yang membatasi mesosfir dengan suhu rendah -1000 dengan atmosfer. Lapisan ini berada pada ketinggian sekitar 85 km.Lapisan TermosferLapisan termosfer terletak pada ketinggian 85 km sampai dengan 200 km atau 300 km. Lapisan ini ditandai dengan kenaikan suhu yang sangat ekstrim dari -1000 sampai dengan ribuan derajat Celcius. Kepadatan termosfer sangat rendah kurang dari seperempat juta kepadatan udara pada permukaan Bumi. Namun, walapun tipis udara di termosfer cukup padat untuk membakar meteor yang melaju turun pada ketinggian 300 km. Hampir semua atom gas pada lapisan termosfer mengandung muatan listrik atau terionisasi oleh radiasi matahari.Lapisan TermopauseLapisan ini merupakan lapisan yang paling tinggi di atmosfer berkisar pada ketinggian 200 km atau 300 km sampai dengan 1000km. Lapisan ini mempunyai suhu relatif konstan dengan perbedaan yang terjadi karena adanya perbedaan siang dan malam. Amplitudo harian pada siang hari 1000-2000 K dan malam hari 600 1500 K.CUACA Dalam atmosfer terdapat beberapa gejala alam seperti hujan, angin, petir serta beberapa parameter seperti suhu, kelembaban dan tekanan udara. Perameter tersebut selalu berubah dan kombinasinya menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat yang dinamakan cuaca. Cuaca ini terjadi di lapisan troposfer, yaitu lapisan atmosfer yang paling tipis dan paling rendah. Unsur cuaca yang utama adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara angin dan curah hujan. Disamping itu ada unsur cuaca seperti intensitas penyinaran Matahari, keadaan awan dan petir. Kadang-kadang ada gejala alam yang berhubungan dengan cuaca seperti pelangi.Suhu UdaraUdara akan menjadi panas karena ada penyinaran matahari. Suhu di permukaan matahari tercatat 60000C. Karena jarak antara matahari dengan bumi cukup jauh, maka kita masih dapat menikmati panas matahari itu tanpa ada akibat yang membahayakan. Panas yang dipancarkan matahari pertama kali akan diterima permukaan bumi. Melalui persentuhan antara bumi dan udara, maka lapisan atmosfer yang paling bawah yang pertama kali mendapat panas dari permukaan bumi. Panas ini dirambatkan secara berangsur dari lapisan atmosfer yang paling bawah ke lapisan atasnya. Akan tetapi, pada lapisan yang sangat tinggi udara menjadi lebih panas lagi karena pancaran langsung dari matahari tanpa halangan atau dari atmosfer yang telah tipis.Banyaknya panas matahari yang diterima di permukaan bumi menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) lamanya penyinaran matahari; (2) kemiringan sinar matahari; (3) keadaan awan; dan (4) keadaan permukaan Bumi.Makin lama matahari memancarkan sinarnya, makin banyak yang panas diterima bagian Bumi. Faktor ini menyebabkan lahirnya musim-musim. Demikaian pula, bila cahaya Matahari yang datang lebih tegak, maka panas yang diterima daerah itu akan lebih banyak. Adanya awan akan menghalangi pancaran matahari. Kemampuan awan menyerap panas matahari 5% hingga 20% dari pancaran sinar matahari.Gambar 2. Perbandingan energi panas sinar matahari yang hilang pada waktu hari cerah dan berawanKeadaan permukaan Bumi seperti perbedaan warna batuan, daratan, dan lautan akan mempengaruhi penerimaan panas Matahari. Batuan berwarna cerah lebih cepat menerima dan melepaskan panas dari pada batuan berwarna gelap. Permukaan darat lebih cepat menerima dan melepaskan panas daripada permukaan laut. Tekanan UdaraKarena udara memiliki massa, dan udara dipengaruhi gravitasi Bumi, maka udara memiliki berat (gaya berat). Akibatnya, udara memiliki tekanan. Alat ukur tekanan udara adalah Barometer dan satuan yang digunakan adalah Atmosfer, milibar, dan mmHg (1 atm = 760 mmHg = 1013 milibar, 1 milibar = mmHg). Tekanan udara luar dipengaruhi oleh ketinggian dan suhu. Makin tinggi letak udara, makin berkurang tekanannya dan makin tinggi suhu, makin kecil tekanannya. Adanya perbedaan tekanan antara dua daerah akan menyebabkan timbulnya angin.Kelembaban UdaraKelembaban udara menyatakan kandungan uap air dalam udara yang dipengaruhi oleh penguapan dan suhu udara. Kemampuan udara memegang uap air berbeda-beda, seperti pada Tabel 1 di bawah ini.Tabel 2. Jumlah Kandungan Uap Air Maksimum Pada BerbagaiKetinggian Suhu UdaraSuhu Udara (0C)-20-100102030Jumlah maksimum uap air (gr/m3)1,12,44,99,417,330,4Tabel 2 di atas menjelaskan hubungan antara penurunan suhu udara dengan kemungkinan hujan turun. Misalkan, pada suhu 300C, udara mengandung uap air 25 gram/m3. Kondisi ini tidak akan menyebabkan turun hujan. Bila suhu udara turun hingga mencapai 200C, kandungan uap air itu telah melebihi batas maksimum, berarti udara sudah jenuh uap air. Pada saat suhu mencapai batas maksimum, pengembunan pun mulai terjadi. Mula-mula terbentuk kabut, lalu turun hujan. Kelembaban udara dibedakan menjadi dua, yaitu:kelembaban mutlak (absolut), yaitu kelembaban yang didasarkan pada jumlah gram uap air pada suatu tempat, suatu waktu, setiap volume 1 m3;kelembaban relatif (nisbi), yaitu kelembaban yang didasarkan pada jumlah gram uap air, pada saat itu dibandingkan dengan jumlah gram uap air maksimum pada suhu tersebut dikali 100%.Udara dinyatakan jenuh uap air, bila kelembabannya (kelembaban nisbi) 100%. Dalam kondisi ini udara tidak mampu lagi mempertahankan air dalam bentuk uap. Uap air pun mulai mengembun (kondensasi) menjadi bintik-bintik air yang halus melayang di udara, itulah awan atau embun. Jika butir-butir itu bertambah besar, sehingga tidak dapat melayang lagi, maka bintik-bintik air itu menjadi hujan.AnginAngin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan Bumi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan. Perbedaan itu akibatkan adanya perbedaan pemanasan Matahari sehingga terjadi perbedaan suhu udara di dua wilayah yang berdekatan. Makin besar perbedaan tekanan udara makin kencang angin yang bertiup.Gambar 3. Proses terjadinya anginabcmb980990100010201010CDD1ABB1cc1bb1aa1CNND1AB1BDGambar 5a melukiskan lapisan udara dalam keadaan seimbang dengan tekanan udara tetap sama. Garis horizontal melukiskan lapisan udara dengan tekanan yang sama sehingga di daerah ini tidak terjadi angin.Gambar 5b melukiskan bahwa pemanasan di A lebih tinggi dari daerah sekitarnya sehingga udara di tempat tersebut akan memuai. Permukaan udara dengan tekanan yang sama tidak horizontal lagi, di C lebih tinggi dari pada di D dan D1 sehingga mengalir angin dari C ke D dan D1.Gambar 5c melukiskan bahwa akibat dari aliran udara tersebut terjadi penimbunan udara di D dan D1 sehingga di lapisan bidang isobar itu mengalami perubahan yaitu di B dan B1 lebih tinggi dari di A dan udara mengalir dari arah luar ke A. Demikianlah udara atau angin itu membentuk suatu aliran tertutup dari A naik menuju C kemudian dari C menuju ke D dan D1 seterusnya turun ke B dan B1. Sehingga dirasakan bahwa di permukaan Bumi angin bertiup dari B dan B1 yang lebih dingin dan tekanannya lebih tinggi ke arah A yang lebih panas dengan tekanan yang lebih rendah. Aliran ini akan terus berlangsung selama perbedaan tekanan udara masih ada dan akan berhenti kalau keadaan seimbang tercapai lagi. Proses tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan terjadinya berbagai macam angin yang bertiup di permukaan Bumi baik secara lokal maupun global.Angin LokalMalamSiangAngin lokal adalah angin yang kita rasakan karena adanya perbedaan tekanan udara di dua daerah yang berdekatan, seperti angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat dan angin laut karena daratan lebih cepat menerima dan melepas panas dari pada permukaan laut. Pada kondisi pemanasan yang sama yaitu siang hari, daratan lebih cepat panas dari pada lautan atau danau yang luas. Akibat tekanan udara di atas daratan lebih rendah dari pada di atas permukaan laut maka bertiuplah angin dari laut ke darat yang disebut angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari, di mana daratan lebih cepat melepas panas dari pada permukaan laut sehingga udara di atas permukaan laut menjadi lebih panas dari pada udara di atas daratan. Hal ini menyebabkan tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah dari pada tekanan udara di atas daratan sehingga bertiup angin dari daratan ke laut yang disebut angin darat.Gambar 4. Angin laut dan angin daratAngin LautAngin DaratAngin laut pada umumnya basah (mengandung uap air) sehingga dapat menyebabkan terbentuknya awan (awan comulus) di darat bahkan kemudian menurunkan hujan.Angin GlobalSecara global di dunia terdapat sistem peredaran udara yang menyebabkan adanya tiga macam angin tetap, yaitu angin pasat (timur laut dan tenggara) di daerah tropik, angin barat di lintang pertengahan (40o LU - 60o LU dan 40o LS - 60o LS), dan angin timur di sekitar dua kutub Bumi.Gambar 7. Angin Tetap dan Peredaran Udara di Seluruh Permukaan BumiPeredaran udara global di mulai dari sepanjang khatulistiwa, tempat udara hangat timbul di daerah-daerah yang bertekanan udara laut. Hal ini menyebabkan daerah-daerah di khatulistiwa memiliki tekanan atmosfer yang rendah. Pada saat udara tropis mulai meninggi pada altitude yang tinggi, udara menyebar ke utara dan ke selatan. Pada ketinggian lintang sekitar 25o - 30o, bagian udara mulai menurun sehinggga daerah-daerah yang terkena itu mengelami tekanan tinggi yang di kenal dengan daerah subtropik dengan tekanan udara tinggi (+). Daerah ini juga disebut derajat lintang kuda. Udara yang turun terbagi pada saat mencapai permukaan, sebagian kembali ke khatulistiwa dan sebagian lagi menuju ke kutub-kutub sehingga terjadi dua kelompok besar angin dipermukaan Bumi. Sewaktu kelompok-kelompok angin ini bergerak ke utara dan ke selatan karena adanya rotasi Bumi. Maka dengan kekuatan yang dikenal dengan daya koreolis rotasi Bumi ini mengubah arah angin ke kanan di hemisfer bagian utara dan ke kiri di hemisfer bagian selatan. Jadi angin bertiup menuju khatulistiwa, bergerak dari arah timur di sebelah utara hemisfer dan dari arah tenggara di hemisfer sebelah selatan. Jenis angin ini disebut dengan angin pasat.Gambar 5. Siklus angin globalAngin yang bergerak menuju kutub dari derajat lintang kuda juga dialihkan oleh rotasi dan angin itu menjadi angin barat dan angin pasat. Selain itu ada kelompok angin global yang lain yaitu angin timur kutub. Angin ini timbul jika sisa-sisa udara tingkat tinggi yang bergerak ke arah kutub mulai mendingin dan turun di atas kutub utara dan kutub selatan. Jika angin ini bergerak kembali ke arah khatulistiwa udara yang sangat dingin akan membias ke arah barat membentuk angin timur kutub. Gerak vertikal dan horizontal peredaran angin secara global menimbulkan susunan cuaca tertentu di dunia, misalnya daerah khatulistiwa diketahui sebagai daerah yang tidak hanya kekurangan angin tetapi juga mempunyai curah hujan yang cukup tinggi.Di daerah perbatasan antara angin barat dengan angin timur, massa udara panas (angin barat) bertabrakan dengan massa udara dingin (angin timur). Itulah yang menyebabkan siklon dan antisiklon di daerah tersebut.Gambar 6. Arah angin musim barat dan musim timur di IndonesiaHujanTebalnya hujan pada setiap tempat dapat diketahui dengan pengukuran curah hujan. Alat pengukur hujan adalah penakar hujan. Di seluruh Indonesia pada saat ini memiliki 4.000 unit alat penakar hujan. Hasil pengukuran curah hujan dikirim ke Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) untuk dievaluasi lebih lanjut.Alat pengukur curah hujan biasa berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh selama 24 jam pada suatu gelas ukur. Sedangkan alat pencatat hujan otomatik mencatat jumlah curah hujan pada kertas pencatat yang setiap hari atau minggu diganti dengan yang baru. Setiap bagian daerah dibelahan dunia, tentu memiliki curah hujan yang berbeda-beda. Jumlah curah hujan tidak merata di seluruh Indonesia. Misalnya curah hujan di Papua lebih kecil daripada curah hujan di Jawa. Jumlah curah hujan tidak sama sepanjang tahun paling banyak adalah selama bertiup angin musim barat.Berikut ini merupakan jenis-jenis hujan yang telah dikelompokkan oleh para ahli.Hujan Zenital (Hujan Tropikal), yaitu hujan yang terjadi di daerah tropika, disebut juga Hujan Naik Ekuatorial. Hujan ini biasanya terjadi pada waktu sore hari, setelah pemanasan maksimal (pukul 14.00 15.00). Di daerah tropika, kira-kira LU - LS, hujan ini terjadi bersamaan waktunya dengan kedudukan matahari pada titik zenitnya atau beberapa waktu sesudahnya. Selama setahun, daerah tropika mengalami dua kali hujan zenital, sedangkan daerah lintang LU/LS hanya mengalami hujan zenital sekali saja.Hujan Muson. Hujan ini terjadi di daerah-daerah muson. Hujan zenital di daerah muson mengalami perubahan karena daerah-daerah ini dipengaruhi oleh angin muson. Contoh: Pulau Jawa, meskipun berdekatan dengan garis khatulistiwa, tetapi hanya mengalami musim hujan sekali dalam setahun, kira-kira dari Bulan Oktober sampai April.Hujan Siklun. Hujan ini terjadi di daerah sedang. Angin di daerah sedang selalu disertai hujan karena di daerah siklun, udara naik ke atas dan menjadi dingin. Hujan di daerah sedang dapat dikatakan berlangsung sepanjang tahun.Hujan Musim Dingin. Hujan ini terjadi di daerah-daerah subtropika. Daerah subtropika di pesisir barat kontinen-kontinen pada waktu musim dingin mengalami hujan, ketika Matahari berada pada posisi nadir. Daerah subtropis ini terletak antara - LU/LS. Daerah-daerahnya adalah di sekitar Laut Tengah (Portugal, Spanyol, Italia, Afrika Utara, Siria, Paletina, Mesopotamia, Persia), California Barat Daya, serta pulau sebelah utara Selandia Baru.Hujan Musim Panas. Hujan yang terjadi di daerah subtropika (pesisir timur kontinen-kontinen). Daerahnya terletak antara - LU/LS, yaitu sebelah tenggara Amerika Serikat, Argentina Utara, Uruguay dan Brazilia Selatan, Cina Timur, Jepang, dan pantai timur Afrika Selatan.Hujan Pegunungan/Orografis, yaitu hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini terus bergerak ke atas hingga akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya, tetapi tidak lagi mengandung uap air. Sisi lereng yang dilalui udara kering disebut daerah bayangan hujan. Contoh: Angin Fohn di Pegunungan Alpina, Angin Bahorok di Bukit Barisan (Sumatra), Angin Musim Barat Daya di Pegunungan pantai barat India, dan Angin Pasat Tenggara di pegunungan pantai timur Brazilia.AwanAwan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara di Atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.Pembagian awan yang ada saat ini adalah hasil Kongres Internasional tentang awan yang diadakan di Munchen tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1984. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut.Awan Tinggi. Awan yang terdapat pada ketinggian antara 6 km 12 km. Awan ini selalu terdiri dari kristal-kristal es karena ketinggiannya. Contoh-contoh awan tinggi meliputi:Cirrus (Ci); awan tipis seperti bulu ayam atau burung. Awan ini sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik pada horizon, dan sering terdapat kristal es. Awan ini tidak menimbulkan hujan. Gambar 7. Awan CirrusCirro Stratus (Ci-St); awan putih merata sebagai tabir. Bentuk awan ini seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit, sehingga tampak cerah atau terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan ini sering menimbulkan terjadinya hallo (lingkaran yang bulat) yang terdapat pada Matahari atau bulan. Biasanya terjadi pada musim kering.Gambar 8. Awan Cirro StratusCirro Cumulus (Ci-Cu); awan yang menyerupai kelompok biri-biri (domba) atau seperti sisik ikan. Awan ini terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es, sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan sering dapat menimbulkan bayangan.Gambar 9. Awan Cirro CumulusAwan Rendah. Awan yang terdapat pada ketinggian kurang dari 3 km. Contoh-contoh awan rendah adalah:Strato Cumulus (St-Cu); awan yang tebal luas dan bergumpal-gumpal. Awan ini bentuknya seperti bola-bola yang sering menutupi seluruh langit, sehingga tampak seperti gelombang di lautan. Lapisan awan ini tipis sehingga tidak menimbulkan hujan.Gambar 10. Awan Strato CumulusStratus (St); awan merata rendah dan berlapis-lapis. Awan ini tingginya di bawah 1000 m. Lapisannya melebar seperti kabut, tetapi tidak sampai menyentuh permukaan Bumi. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda.Gambar 11. Awan StratusNimbo Stratus (Ni-St); lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan hujan. Awan ini bentuknya tidak menentu, tepinya compang-camping tak beraturan. Di Indonesia, awan ini hanya menimbulkan hujan gerimis saja. Awan ini berwarna putih kegelapan dan penyebarannya di langit cukup luas.Gambar 12. Awan Nimbo StratusAwan Menengah. Awan yang terdapat pada ketinggian antara 3 km 6 km. Berikut merupakan contoh-contoh awan menengah.Alto Cumulus (A-Cu); awan bergumpal-gumpal. Awan ini kecil-kecil, tetapi banyak. Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan, sehingga tampaknya saling bergandengan.Gambar 13. Awan Alto CumulusAlto Stratus (A-St); awan berlapis-lapis tebal. Awan ini bersifat luas dan tebal. Warna awan ini adalah kelabu, sehingga pada Matahari dan bulan akan tampak terang.Gambar 14. Awan Alto StratusAwan yang terjadi karena udara naik. Awan yang terdapat pada ketinggian antara 500 m 1500 m. Contoh dari jenis awan ini yaitu:Cumulus (Cu); awan bergumpal-gumpal dan bagian dasarnya rata. Awan ini merupakan awan tebal dengan puncak-puncak yang agak tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang baik. Jika berhadapan dengan Matahari akan terlihat terang dan apabila yang memperoleh sinar hanya sebelah saja, maka akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu.Gambar 15. Awan CumulusCumulus Nimbus (Cu-Ni); kelompok awan yang bergumpal-gumpal luas, sebagian telah menjadi hujan. Hal ini sering terjadi pada waktu angin ribut. Awan ini dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini bervolume besar, posisinya rendah dengan puncak yang tinggi sebagai menara atau gunung dan puncaknya melebar, sehingga nerupakan awan yang tebal. Biasanya, di atas awan Comulus Nimbus terdapat awan Cirro Stratus.Gambar 16. Awan Cumulus NimbusBisa atau tidaknya awan menimbulkan hujan tergantung pada musim. Pada waktu musim kering (daerah dingin), walaupun awannya tebal, belum tentu mendatangkan hujan karena dikalahkan oleh angin. Pada waktu musim panas (daerah tropis), walaupun awannya tipis, sering terjadi hujan. Awan yang rendah pada permukaan Bumi disebut kabut. Macam-macam kabut adalah sebagai berikut.Kabut Sawah, yaitu kabut yang terjadi pada malam hari, cuaca terang jika udara dingin melalui sungai, selokan, atau sawah. Karena air lebih panas, maka udara tadi suhunya naik dan kesanggupan memuat air bertambah, kemudian tejadilah penguapan. Akan tetapi, setelah sampai daratan tinggi, mendingin dan terjadi kondensasi membentuk kabut.Kabut Adveksi, yaitu kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mrngandung uap air, mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensi dan membentuk kabut.Kabut Industri, yaitu kabut berwarna kehitaman yang terjadi di atas kota-kota industri, akibat adanya asap dari pabrik-pabrik. Jumlah inti kondensi bertambah banyak, sehingga udara yang mengandung uap air di kota ini membentuk kabut.Kabut Pendingin, yaitu kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang karena pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relative 100%.IKLIMIklim adalah rata-rata keadaan udara selama waktu yang panjang. Perbedaan yang nyata dengan cuaca terletak pada waktu dan tempat atau luas daerah. Baik iklim maupun cuaca mempunyai indikator atau petunjuk yang sama, yakni tekanan udara, kelembaban udara, dan pengendapan air di udara. Unsur-unsur iklim adalah unsur-unsur cuaca yang telah dirata-ratakan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, unsur iklim bersifat stabil, tidak seperti unsur cuaca yang selalu berubah. Perubahan iklim berlangsung dalam wakttu yang lama dan meliputi areal yang sangat luas bahkan seluruh permukaan Bumi.Berdasarkan faktor-faktor pembentukan seperti suhu udara, hujan, dan lain-lain dikenal beberapa klasifikasi iklim, yaitu:Klasifikasi iklim berdasarkan letak lintang (iklim matahari). Iklim dibedakan atas, iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, dan iklim kutub/dingin. Jika digambarkan klasifikasi iklim matahari dapat dilihat pada Gambar 10 berikut ini.Gambar 17. Klasifikasi Iklim MatahariIklim TropisIklim tropis terletak antara 0-23 LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut.Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30C.Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 - 5C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.Iklim Sub TropisIklim sub tropis terletak antara 231/2 - 40LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut.Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.Iklim SedangIklim sedang terletak antara 40- 661/2 LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut.Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.Iklim Dingin (Kutub)Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut.Musim dingin berlangsung lama.Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.Udaranya kering.Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.Sedangkan, ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut.Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.Klasifikasi iklim berdasarkan curah hujan. Iklim dibedakan menjadi 7 zone iklim, yaitu:zona khatulistiwa basah, curah hujan rata-rata tahunan di atas 2000 mm terutama dari hujan konveksi;zona pantai timur daerah tropik, curah hujan rata-rata 1500 mm 2000 mm terutama dari hujan pegunungan dan tiupan angin pasat;zona gurung tropik, curah hujan rata-rata kurang dari 250 mm, bahkan kurang dari 50 mm berasal dari hujan konveksi yang sangat teratur;zona gurun dan stepa lintang tengah, curah hujan rata-rata kurang dari 500 mm, bahkan kurang dari 100 mm, karena letaknya pada bayangan hujan tiupan angin barat;zona subtropik lembab, curah hujan rata-rata 1000 mm 1500 mm berasal dari hujan yang dibawa silikon tropik;zona pantai barat lintang tengah, curah hujan rata-rata di atas 2000 mm dari hujan pegunungan yang berasal dari angin barat;zona arktik dan gurun kutub, curah hujan rata-rata di bawah 30 mm.Klasifikasi iklim menurut W. Koppen terbagi menjadi:Iklim A (iklim hujan tropik). Suhu rata-prata bulanan di atas 180C, tidak mempunyai musim dingin dan curah hujan tinggi. Curah hujan lebih tinggi daripada penguapan.Iklim B (iklim kering). Penguapan lebih besar daripada curah hujan rata-rata sepanjang tahun. Tidak terdapat kelebihan air, sehingga tidak ada aliran sungai permanen.Iklim C (iklim sejuk, lembab/mesotermal). Suhu rata-rata bulan terdingin di bawah 180C, tetapi di atas 30C.Iklim D (iklim hutan salju-mikrotermal). Suhu rata-rata terdingin kurang dari -30C, bulan terpanas lebih dari 100C.Iklim E (iklim kutub). Suhu rata-rata bulan terpanas di bawa 100C. iklim ini tidak mempunyai musim panas yang sebenarnya.Pada daerah khatulistiwa terjadi dua kali perubahaan musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Sedangkan bagi daerah di sebelah utara dan selatan khatulistiwa, dibagi menjadi empat musim dalam satu tahun.Tabel 3. Musim Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi SelatanTanggalBelahan Bumi UtaraBelahan Bumi Selatan21 Maret 21 juniMusim BungaMusim Gugur21 Juni 23 SeptemberMusim PanasMusim Dingin23 Seeptember 22 DesemberMusim GugurMusim bunga22 Desember 21 MaretMusim DinginMusim Panas23,5 LU0 23,5 LS21 Juni21 Maret23 September22 Desember21 MaretGambar 8. Pergerakan Semu Tempat Terbit MatahariBAB IIIPENUTUP3.1 SimpulanAtmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi. Atmosfer ini akan melindungi Bumi dari radiasi Matahari yang berlebihan dan hantaman meteor (batu-batuan) yang berasal dari luar angkasa. Lapisan-lapisan Atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, termosfer, dan termopause.Cuaca adalah Perameter tersebut selalu berubah dan kombinasinya menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat. Cuaca memiliki beberapa unsur, di antaranya: 1) suhu udara; 2) tekanan udara; 3) kelembaban udara; 4) angin; 5) hujan; dan 6) awan.Iklim adalah rata-rata keadaan udara selama waktu yang panjang. Perbedaan yang nyata dengan cuaca terletak pada waktu dan tempat atau luas daerah. Berdasarkan faktor-faktor pembentukan seperti suhu udara, hujan, dan lain-lain dikenal beberapa klasifikasi iklim, yaitu: iklim berdasarkan letak lintang (iklim matahari) , iklim berdasarkan curah hujan; iklim menurut W. Koppen.3.2 SaranAtmosfer adalah lapisan pelindung bagi Bumi, hal ini berarti menjaga kehidupan di Bumi. Jika lapisan atmosfer hancur, maka kehidupan di dunia ini akan ikut hancur. Menjaga alam adalah menjaga Bumi, itulah yang harus dilakukan untuk mencegah rusaknya atmosfer. Paham akan pengetahuan alam, berarti paham untuk menjaga alam.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2009. Jenis-jenis awan. Tersedia pada http://219.94.96.174/projek03/64S5AAngieLim/keajaiban%20bumi/jenis-jenis_awan.htm. Diakses tanggal 31 Maret 2009.Pujani, M. 2004. Struktur Bumi sifat dan keadaany fisis Bumi. Singaraja: Undiksha.Tripod. 2008. Isu global. http://poetryspoetry.tripod.com/interest.htm. diakses tanggal 31 Juli 2008.Utomo, V. 2007. Jenis awan. Tersedia pada http://central-of-msv.blogspot.com/2007/10/jenis-awan.html. Diakses tanggal 31 Maret 2009.