asymmetric warfare indonesian perspective

43

Upload: dadang-solihin

Post on 01-Dec-2014

229 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Kursus Kader Pimpinan Menwa Indonesia Angkatan XXXIV di Grup 3 Makopassus Cijantung-Jakarta, 7 Oktober 2014

TRANSCRIPT

Page 1: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE
Page 2: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 3

Page 4: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 4

Page 5: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

• Memajukan kesejahteraan umum, • Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut • Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…

5dadang-solihin.blogspot.com

Page 6: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Materi

• First – Fourth Generation Warfare• Pengertian Asymmetric Warfare• Lima Faktor Penentu Masa Depan• Indonesian Perspective• Perkembangan Nasional• Konsep Asta Gatra• Target 100 Tahun Kemerdekaan• Lingkungan Strategis

6dadang-solihin.blogspot.com

Page 7: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

First Generation Warfare

7dadang-solihin.blogspot.com

• Terjadi pada periode 1648-1860.

• Perang garis dan kolom taktik, di mana pertempuran sangat formal dan medan yang teratur.

• Medan pertempuran order menciptakan budaya militer ketertiban.

• Sebagian besar hal-hal yang membedakan "militer" dari "sipil" -seragam, menghormat, kepangkatan- adalah produk dari Perang Generasi Pertama dan dimaksudkan untuk memperkuat budaya perintah.

Page 8: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Second Generation Warfare

8dadang-solihin.blogspot.com

• Dikembangkan oleh Angkatan Darat Perancis selama dan setelah Perang Dunia I, mereka mencari solusi dalam senjata massal, yang sebagian besar tembakan artileri tidak langsung.

• Tujuannya adalah mengurangi kekuatan dan efektivitas musuh melalui serangan berkelanjutan atau tekanan.

• Doktrinnya: “Artileri yang menaklukan, infanteri yang menduduki"

Page 9: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Third Generation of Warfare

9dadang-solihin.blogspot.com

• Bukan berdasarkan pada senjata dan gesekan namun pada kecepatan, kejutan, dan mental serta dislokasi fisik.

• Secara taktis berusaha untuk masuk ke belakang musuh dan menghancurannya dari belakang ke depan: dengan motto “potong dan runtuhkan."

• Dalam pertahanan, ia mencoba untuk menarik musuh, lalu memotongnya.

• Perang tidak lagi menjadi kontes mendorong, dimana pasukan berusaha untuk menahan atau memajukan "garis;"

Page 10: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Fourth Generation Warfare

10dadang-solihin.blogspot.com

• Negara kehilangan monopoli pada perang.

• Di seluruh dunia, negara-negara berjuang melawan aktor non-negara seperti al Qaeda, Hamas, Hizbullah, dll

• Perang Generasi Keempat juga ditandai dengan perang budaya, bukan hanya konflikantar negara.

Page 11: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Elements of 4GW

11dadang-solihin.blogspot.com

• High Technology, • Terrorism, • A non-national or transnational

base, • A direct attack on the enemy's

culture, • Highly sophisticated psychological

warfare, especially through manipulation of the media.

Page 12: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Asymmetric Warfare• Yang pertama adalah Sun Tzu, seorang ahli teori

perang. Dalam karyanya yang monumental The Art of War, yang ditulis lebih dari 1.500 tahun yang lalu, ia menyatakan:

– “Semua perang didasarkan pada tipu daya. Ketika dihadapkan dengan musuh yang harus menawarkan musuh umpan untuk memancing dia; berpura-pura, bikin kekacauan dan memukulnya. Ketika ia berkonsentrasi, siapkan melawan dia; di mana dia kuat, hindari”

• Kutipan ini menggambarkan bahwa ahli strategi atau ahli taktik yang baik harus selalu mencari asimetri dan memanfaatkannya.

• Ini berlaku untuk semua peperangan, termasuk perang tradisional dan konvensional.

12dadang-solihin.blogspot.com

Page 13: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

• Asymmetric Warfare adalah perang antara pihak yang kekuatan militernya atau yang strategi dan taktiknya relatif berbeda secara signifikan.

• Kombatan yang "lemah" mencoba menggunakan strategi untuk mengimbangi kekurangannya baik dalam kuantitas maupun kualitas.

Princeton University

dadang-solihin.blogspot.com 13

Page 14: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Asymmetric Warfare• Tingkat Operasional: tipu muslihat, operasi

rahasia, pengkhianatan, terorisme, dll, • Tingkat Strategis Militer: perang gerilya,

pembalasan besar-besaran, Blitzkrieg*, dll• Tingkat Strategis Politik: perang moral atau

agama, benturan budaya, dll• Bentuk-bentuk yang berbeda termasuk asimetri

kekuasaan, cara, metode, organisasi, nilai-nilai danwaktu.* Blitzkrieg merupakan suatu strategi militer di mana

dengan terbatasnya kemampuan untuk mempersenjatai diri, menghindari suatu eskalasi konflik yang mengarah pada suatu peperangan total dengan meraih keberhasilan-keberhasilan operatif yang segera. Blitzkrieg berasal dari dua kata Blitz yang berarti kilat, dan Krieg yang berarti perang

14dadang-solihin.blogspot.com

Page 15: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 15

Sumber: http://ineteconomics.org/institute-blog/imf-and-human-development-little-progress-and-worrisome-trends

Asymmetric Warfare ... ?

Page 16: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

1. Kecepatan. Perubahan yang terjadi amat cepat tak terlihat, sangat menyeluruh dan menyentuh setiap aspek kehidupan.

2. Kompleksitas. Lompatan kuantum dalam angka-angka kekuatan yang sepertinya tak saling terkait akan mempengaruhi mulai dari gaya hidup, pekerjaan, pribadi, hingga ke keamanan nasional.

3. Resiko. Teror, kejahatan, kemerosotan ekonomi global akan mengubah setiap sendi kehidupan.

4. Perubahan. Perubahan drastis terhadap pekerjaan, komunitas dan hubungan yang dimiliki akan mendorong untuk beradaptasi secara cepat terhadap perubahan-perubahan radikal.

5. Kejutan. Kejutan yang di luar imajinasi akan menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Sering kejutan ini berada di luar kemampuan indra dan logika.

dadang-solihin.blogspot.com 16

Lima Faktor Penentu Masa Depan

Page 17: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 17

Page 18: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 19

Page 20: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

20dadang-solihin.blogspot.com

Page 21: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 21

The Asia Foundationasiafoundation.org

ASYMMETRIC WARFAREINDONESIAN PERSPECTIVE

Materi Kursus Kader Pimpinan Menwa Indonesia Angkatan XXXIV

Grup 3 Makopassus CijantungJakarta, 7 Oktober 2014

Page 22: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 22

The Asia Foundationasiafoundation.org

Page 23: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 23

The Asia Foundationasiafoundation.org

Page 24: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 24

The Asia Foundationasiafoundation.org

Page 25: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 25

Page 26: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Perkembangan Nasional

26dadang-solihin.blogspot.com

Politik

Ekonomi

Sosbud

Geografi Demografi SKA

Asta Gatra

Hankam

Ideologi

Page 27: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Daratan dan lautan Indonesia dengan sumber kekayaan alam di dalamnya sangat memberikan peluang besar bagi pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan bangsa. Dewasa ini masih banyak sumber kekayaan alam baik hayati maupun mineral yang belum dikelola secara optimal melalui eksplorasi maupun eksploitasi.

Jumlah penduduk Indonesia lebih kurang 240 juta jiwa, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama, serta kemajemukan budaya. Potensi sumberdaya manusia merupakan modal dasar dalam pembangunan nasional.

Kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang terdapat di darat dan laut terbatas jumlahnya sehingga pendayagunaannya harus dilakukan secara bertanggung jawab untuk kemakmuran rakyat, disampingkeberadaan sumber kekayaan alam merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendukung pelaksanaan pembangunan.

Bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Ketetapan tersebut telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dan merupakan kesepakatan nasional yang disebabkan oleh persamaan sejarah, nasib, dan cita-cita perjuangan demi mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila.

Geografi

Demografi

Ideologi

SKA

dadang-solihin.blogspot.com 27

Konsep Asta Gatra

Page 28: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Terjadi perubahan mendasar melalui perkembangan politik dalam negeri dimana tahap awal reformasi telah memberikan perubahan yang mendasar bagi demokratisasi di bidang politik dan ekonomi serta desentralisasi di bidang pemerintahan dan pengelolaan pembangunan.

Dengan wilayah yang luas dan potensi SKA yang cukup besar apabila dieksploitasikan akan dapat memberi sumbangan yang besar di bidang pembangunan ekonomi. Ketangguhan perekonomian Indonesia sudah dibuktikan ketika menghadapi krisis global tahun 2008.

Tata kehidupan dan perilaku sosial budayanya berkembang tidak radikal, cenderung primordial sosialistik, agak konservatif, serta kurang tinggi etos kerja dan daya saingnya. Berbeda jika letak Indonesia di tengah-tengah negara maju dengan tingkat sosial yang berkembang pesat.

Ketahanan nasional berupa keuletan dan ketangguhan bangsa sangat diperlukan guna menangkal ancaman dan gangguan dari luar yang dapat melunturkan nasionalisme bangsa. Melalui penyelenggaraan sistem keamanan nasional yang kokoh, pelaksanaan pembangunan beserta hasil-hasil yang telah dicapai dapat terhindar dari berbagai ancaman sehingga dapat

Politik

Ekonomi

Hankam

Sosbud

dadang-solihin.blogspot.com 28

Konsep Asta Gatra

Page 29: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Target 100 Tahun Kemerdekaan

dadang-solihin.blogspot.com 29

GATRA/PERIODE 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045

1. Geografi

2. Demografi

3. SKA

4. Ideologi

5. Politik

6. Ekonomi

7. Sosbud

8. Hankam

Page 30: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

30dadang-solihin.blogspot.com

Page 31: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

GEO-EKONOMIPerkembangan dan Proyeksi Ekonomi Dunia

31

65,9% 63,9% 62,5% 61,9% 62,0% 60,8% 59,6% 58,5% 57,3% 56,2%

34,1% 36,1% 37,5% 38,1% 38,0% 39,2% 40,4% 41,5% 42,7% 43,8%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

70,0%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Advanced Economies Emerging and Developing Economies

Share terhadap PDB Dunia (nominal)

Proyeksi

Negara berkembang akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia, dan kontribusi PDB negara berkembang akan terus meningkat dalam 5 tahun ke depan

Sumber: Bappenas-Oxford Economics Model

Sumber: IMF (2014)

Kawasan dengan pertumbuhan ekonomi >6% pada tahun 2019

dadang-solihin.blogspot.com

Page 32: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Aliran investasi langsung dunia akanmeningkat, terutama ke negara berkembang

32dadang-solihin.blogspot.com

• Perekonomian dunia diperkirakan akan menunjukkan perbaikan, tetapi masih terdapatrisiko penurunan dari kenaikan suku bunga global dan volatilitas potensi aliran modalakibat tapering off AS yang dapat mengancam pemulihan ekonomi global.• Aliran Modal Asing ke Negara Berkembang Terus Meningkat Tajam. Seiring denganterjadinya pemulihan negara-negara maju di tengah penarikan stimulus moneter bertahapyang luar biasa, sehingga kondisi global akan membaik secara signifikan.

Perkiraan Aliran Net FDI tahun 2019

Sumber: Global Oxford Economic Model –Baseline Scenario

Aliran FDI akan meningkat dengan kuat ke negara China, India,Indonesia,Australia, Brazil,Mexico, dan Chili

32

Page 33: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

INDONESIA SEBAGAI TUJUAN INVESTASI YANG PALING MENARIK: Hasil Survey terhadap MNCs Jepang

33

Hasil survei oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) pada tahun 2013 terhadap MNCs Jepang menempatkan Indonesia sebagai peringkat pertama negara tujuan investasi; dimana pada tahun 2004 Indonesia berada pada peringkat ke-7 dan pada tahun 2009 berada di peringkat ke-8

Sumber: JBIC 2013

Page 34: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

ASEAN Economic Community 2015

dadang-solihin.blogspot.com

AEC akan diimplementasikan pada tanggal 31 Desember 2015.

ASEAN AKAN MENJADI PASAR TUNGGAL DAN KESATUAN BASIS PRODUKSI

Sehingga akan terjadi aliran bebas: (1) barang; (2) jasa; (3) investasi; (4) modal; dan (5) tenaga kerja

Perlu Meningkatkan: Awareness Dan Readiness, serta Pemanfaatan Peluang yang Lebih Optimal

• Edukasi masyarakat tentang peluang AEC:– Menjadikan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan– Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang lebih terintegrasi dan komprehensif

• Pengembangan AEC Center• Peningkatan Daya Saing Perekonomian Nasional• Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Indonesia, melalui: pelatihan dan sertifikasi

kompetensi• Koordinasi lintas kementerian dan lintas pusat-daerah yang lebih terstruktur

Langkah-Langkah Khusus untuk Persiapan Menuju AEC 2015:

34

Page 35: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

GEOPOLITIK INDONESIAPosisi Geografi Indonesia

35dadang-solihin.blogspot.com

1. NEGARA MARITIM dengan Luas Laut Indonesia: 5,5 juta km2 (luas laut seluruh dunia: 361 juta km2): • Laut 80% dan darat 20%.• Laut nasional yang mencapai 3,2 juta km2, • Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,3 juta km2. • Keunggulan Natural (Alamiah): amat subur dan nyaman iklimnya; amat kaya sumber daya

alam (SDA); Kekayaan SDA alam khatulistiwa (berwujud: inersi matahari) terbesar, sebagaisumber inersi masa depan. SDA Alam Tropis (hutan tropis) sebagai Paru-paru Dunia, sumber O2 demi kehidupan dan kesehatan umat manusia.

• SDA Kelautan menjadi Sumber Pangan dan Gizi serta Energi Umat Manusia yang tidakternilai.

PELUANG Menjadi Negara Maritim dan Pengembangan Ekonomi Berbasis SDA Kelautan dan Kehutanan, Pengembangan Ekonomi Pariwisata Tropis.

ANCAMAN : Eksplorasi dan eksploitasi ilegal sumber daya alam oleh pihak asing jika Indonesia tidak mampu melindungi dan mengelolanya. Ancaman lainnya adalah terhadap kelestarian lingkungan hutan dan sumber daya alam Lainnya.

Page 36: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

GEOPOLITIK INDONESIAPosisi Geografi Indonesia

Selat Malaka Pintu masuk Tunggal Jalan Laut Tersingkatantara Samudra Pasifik dan Bagian UtaraSamudra Hindia dan Jalur PerdaganganTerpadat. Jaringan Strategis Lalu Lintas PerkapalanInternasional lainnya:

(1) Jalur Selat Sunda dan Selat Karimata, ke arahutara, dengan Laut Cina Selatan

(2) Selat Lombok, (3) Selat Makasar

2. JALUR PERDAGANGAN STRATEGIS

36dadang-solihin.blogspot.com

Page 37: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

GEOPOLITIK INDONESIAPosisi Geografi Indonesia

• Tersebar di 12 provinsi.• Kawasan perbatasan darat tersebar berada di 5

provinsi, yaitu Kalimantan Barat, KalimantanTimur, Kalimantan Utara, Papua, dan NusaTenggara Timur.

• Kawasan perbatasan laut berada di 11 provinsi:Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau,Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, MalukuUtara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan PapuaBarat.

• Garis batas antara RI-Malaysia di PulauKalimantan terbentang sepanjang 2004 Km,antara RI-PNG di Papua sepanjang 107 km, danantara RI-Timor Leste di Nusa Tenggara Timursepanjang kurang lebih 263,8 km.

3. KAWASAN PERBATASAN DENGAN NEGARA TETANGGA

37dadang-solihin.blogspot.com

Page 38: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Kawasan Perbatasan Indonesia dengan10 Negara Tetangga

38dadang-solihin.blogspot.com

Page 39: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

BONUS DEMOGRAFI : Perubahan Struktur Umur Penduduk

39dadang-solihin.blogspot.com

• Pertumbuhan penduduk Indonesia ditandai dengan meningkatnya penduduk, terutama usia produktif dan lansia

0

50

100

150

200

250

300

350

Jum

lah

Pend

uduk

(juta

)

Usia 60+

Usia 15-59

Usia 0-14

Proyeksi jumlah penduduk Indonesia menurut kelompok umur

Antara tahun 2010 - 2035, jumlah penduduk:- usia 0-14: Turun 2,4 juta jiwa - usia 15-59: Naik 39,4 juta jiwa- usia 60+ : Naik 30,1 juta jiwa

Pertambahan proporsi penduduk usia kerja meningkat:

sehingga rasio ketergantungan (dependency ratio) menurunSumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025

Page 40: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Indeks Pertumbuhan Penduduk2010-2035

40dadang-solihin.blogspot.com

Pertumbuhan penduduk menurut menurut kelompok umur.

Antara tahun 2010–2035, penduduk: usia 0-14: tumbuh (-3,6%) usia 15-59: tumbuh 25,9% usia 60+ (lansia): tumbuh 167,2%

Indeks penduduk Indoneisa 2010-2035 (dengan indeks tahun 2010=100%)

Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025

Terdapat perbedaan dalam pertumbuhan penduduk menurut kelompok umur, dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok lansia (60 tahun ke atas)

Catatan:Definsi lansia adalah penduduk usia 60+ (UU 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia )

Page 41: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Bonus Demografi dan Implikasi Kebijakan

50,5

48,6

47,7

47,2 46,9 47,3

45

46

47

48

49

50

51

Rasio

Ket

erga

ntun

gan

(%)

2028-2031: Dependency Ratio terendah (46,9%)

2011: Proporsi penduduk usia produktif >50%

Trend Rasio ketergantungan 2010-2035

• Terjadi penurunan dependency ratio dengan meningkatnya penduduk usia kerja yang memberi peluang terjadinya bonus demografi

*) Ket: Dependency ratio penduduk usia 0-14 th dan usia 65+ terhadap penduduk usia 15-64 th

Bonus Demografi tidak otomatis, tetapi dapat diraih dg kebijakan tepat:- SDM sehat dan terdidik- Tenaga kerja produktif- Stabilitas ekonomi,

meningkatnya lapangan kerja

Jika tidak, terjadi dampak tidak baik:- tingginya penganguran - konflik sosial- tekanan pada pangan dan

lingkungan Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025

41dadang-solihin.blogspot.com

Page 42: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

Prasyarat Bonus Demografi

42dadang-solihin.blogspot.com

BEBERAPA KEBIJAKAN YAG PERLU DISIAPKAN UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG BONUS DEMOGRAFI :

SDM: Menyiapkan Kualitas SDM yang akan masuk ke Angkatan Kerja melalui Kesehatan dan Pendidikan

KEPENDUDUKAN: Menjaga Penurunan TFR

TENAGA KERJA: Menyiapkan Keterampilan dan Kompetensi Tenaga

Kerja

EKONOMI: Menyediakan Lapangan Kerja, Fleksibilitas Pasar TenagaKerja, Keterbukaan Perdagangan dan Saving

BONUS DEMOGRAFI MERUPAKAN PELUANG

• Meningkatnya Jumlah dan Proporsi Penduduk Usia Produktif memberikan Peluang untuk Pertumbuhan Ekonomi

Page 43: ASYMMETRIC WARFARE INDONESIAN PERSPECTIVE

dadang-solihin.blogspot.com 43