asma gabungan

Upload: saidahrahmat

Post on 15-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASMA

Skenario 3Blok Respirasi1Nafas Anakku ngiiiik...ngiiiikSuara "ngiik - ngiik" yang menyertai batuk dikeluhkan oleh seorang ibu tentang bayinya yang baru berusia 8 bulan, dengan berat badan 8 kg. Bayi tersebut telah menderita batuk pilek selama dua hari sebelumnya, dan tampak sesak 1 hari, juga panas badan. Tidak muntah, tidak mencret. Tidak biru - biru. Kakaknya usia 3 tahun menderita batuk pilek 5 hari sebelumnya, dan sering sesak nafas. Pada pemeriksaan di UGD bayi apatis, dyspnea, retraksi interkostal dan subkostal. Frekuensi napas 54x/menit, nadi 140x/menit cukup, suhu 38.9 derajat celcius terdapat nafas cuping hidung, retraksi dinding dada interkostal, subkostal. Auskultasi paru wheezing di kedua basal paru.2Klarifikasi IstilahWheezing : suatu bunyi bernada tinggi abnormal yang disebabkan oleh obstruksi parsial pada saluran napas. (buku ajar diagnostik fisik)Suara memanjang yang disebabkan penyempitan saluran pernafasan dengan aposisi dinding saluran pernapasan (patrick at glen medicine,2003)Apatis : sikap acuh tak acuh dan kurangnya respon terhadap lingkungan sekitar (pengantar kesehatan anak, aziz alimul)Retraksi : tindakan menarik kembali atau keaadaan tertarik kembali (dorland edisi 28)3Panas badan : dimana suhu badan diatas normal, > 38,5 derajat celcius (kamus kesehatan)Napas cuping hidung : suatu keadaan pada pasien terutama pada bayi dengan sesak dan cuping hidung kembang kempis saat bernapas (IKA)Napas akibat upaya peningkatan respirasi pada anak-anak, dan salah satu tanda sesak napas (nelson,2004)Dyspnue : sering disebu sebagai sesak napas, napas pendek, breathlessness, atau shortness of breath, gejala subjektif berupa keinginan penderita untuk meningkatkan upaya mendapatkan udara pernafasan. (repiratory medicine)

Rumusan MasalahMengapa timbul mengi saat bayi batuk ?Mengapa anak tampak sesak ?Apa hubungan penyakit yang diderita pasien dengan kakaknya ?Mengapa pada bayi tersebut, nampak napas cuping hidung dan retraksi serta didapatkan apatis ?Untuk apa anamnesis disajikan tidak muntah, tidak mencret, dan tidak biru-biru (padahal napasnya ngik ngik seharian) ?Bagaimana penatalaksanaan awalnya ?Apakah gejala demam, batuk, pilek berhubungan dengan gejala sesaknya sekarang ?Mengapa didapatkan leukosit normal ?

5Apa kemungkinan diagnosis ?Mengapa saat auskultasi terdapat wheezing dari kedua paru ?Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan ?

6HIPOTESIS7Mengapa timbul mengi saat bayi batuk ?

Adanya sumbatan (penyempitan) jalan napas bawah napas nggak bisa keluar timbul mengiAda virus di epitel merusak silia mukosa bengkak menyempitnya jalan napas mengiBatuk menahan napas (ekspirasi yg kuat) udara melewati jalan yg sempit timbul mengi saat batuk8Mengapa anak tampak sesak, apatis, napas cuping hidung dan retraksi?

Adanya virus menginfeksi epitel saluran napas epitel bengkak penyempitan saluran napas sesak retraksi dinding dada (penurunan tekanan dinding dada paru2 berusaha maksimal butuh bantuan otot pernapasan.Sesak pertukaran O2 tidak bagus neuron membutuhkan O2 aktivitas neuron menurun apatisCuping hidung (kompensasi saat sesak) pengambilan o2 berlebihan cuping hidung bekerja kerasDistress pernapasan inspirasi memendek secara abnormal.Penyempitan saluran napas virus bronkioulus resistensi hiperinvlasi air trapping sesakSel sel inflamasi makrofag dibantu protein lokal dan surfaktan A dan D kapsitas berlebihan melawan patogen penumpukan nanah di alveoulus sesakMuskulus dan neuron di trakea terganggu sesakKelainan pada ventilasi dan difusi. Kelainan ventilasi yg mnyebabkan difusi terganggu

9Apa hubungan penyakit yang diderita pasien dengan kakaknya ?

(ETIOLOGI : AGEN INFEKSIUS)Etiologi virus droplet tertular ke adek.Virus masa inkubasi krang lebih 5 hari kakak pilek sudah 5 hari menulari adeknyaInfeksi sekunder karena bakteri.Riwayat atopik dd : asma Asma tidak ada panas

10Untuk apa anamnesis disajikan tidak muntah, tidak mencret, dan tidak biru-biru (padahal napasnya ngik ngik seharian) ?

Tidak ada kehilangan cairan tdak ada faktor yg memperbert tidak adaMenyingkirkan DD penyakit lain, exp : TBC, pertusis.Oksigenasi ke jaringan masih terpenuhi.Etiologi agen infeksius belum sampai ke R/CTZ dan belum sampai ke saluran pencernaan dan tidak meningkatkan metabolisme. Atau agen hanya ke sal. Pernafasan.

11Apakah gejala demam, batuk, pilek berhubungan dengan gejala sesaknya sekarang ?

Ya, berhubungan :Pilek obstruksi sal. Pernafasan karen hipersekresi mukusBatuk untuk mengeluarkan dahaknya.Imun anak menurun ISPA-A ISPA-B12Mengapa didapatkan leukosit normal ?

Masuk dalam rentang normal infeksi virus.Non infeksi

13Mengapa saat auskultasi terdapat wheezing dari kedua paru ?Terjadi hiperinflasi dinding dada, ekspirasi memanjang, disebabkan bisa karena asma dan bronkhiolitis. karena mengenai kedua paru paru nya.14Bagaimana penatalaksanaan awalnya ?

Periksa ABCBronkodilator dalam bentuk nebulizerPemberian terapi oksigenPemberian anti piretik harus disesuaikan dgn etiologi et causa sesuai dosis pd anakAnti inflamasi NSAID yg aman bagi bayi (asma)Ditambahi anti histamin15Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan ?

DL, foto thorax, BGA, kultur sekret dari nasopharinx, PCR.16LOASMA ANAKBRONKHIOLITIS ANAK

17ASMADefinisiSuatu penyakit yang ditandai oleh suatu episode batuk dan mengakibatkan obstruksi aliran udara dalam derajat yang bervariasi dan mengi,kecenderungan atopi diwariskan secara dominan.

EtiologiInfeksi karena virusOlahragaKegembiraan atau kesedihanIritan non spesifikAsap rokokPolusisprayAlergenTungau debuSerbuk sari rumputBinatang peliharaanEpidemiologiBerdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat ini jumlah penderita asma di dunia diperkirakan mencapai 300 juta orang dan diperkirakan angka ini akan terus meningkat hingga 400 juta penderitapada tahun 2025.Asma dapat ditemukan pada lakilaki dan perempuan di segala usia, terutama pada usia dini. Perbandingan lakilaki dan perempuanpadausiadiniadalah2:1usiaremajamenjadi1:1.Prevalensi asma lebih besar pada wanita usia dewasa. Laki-laki lebih memungkinkan mengalami penurunan gejala di akhir usia remaja dibandingkan denganperempuan.Di Indonesia, prevalensi asma belum diketahui secara pasti. Hasilpenelitianpadaanaksekolahusia13-14tahundenganmenggunakan kuesioner ISAAC (InternationalStudyonAsthmaandAllergyinChildren) tahun 1995 melaporkan prevalensi asma sebesar 2,1%,sedangkan pada tahun 2003 meningkat menjadi 5,2%. Hasil survey asmapadaanaksekolahdibeberapakotadiIndonesia(Medan,Palembang,Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang dan Denpasar)menunjukkan prevalensi asma pada anak SD (6 sampai 12 tahun) berkisarantara 3,7-6,4%, sedangkan pada anak SMP di Jakarta Pusat sebesar 5,8%.

PatofisiologiThun < 80 , adanya hiperaktivitas broncus primer> 92,adanya inflmasi primer

MANIFESTASI KLINISPada serangan asma ringan:- Anak tampak sesak saat berjalan. - Pada bayi: menangis keras.- Posisi anak: bisa berbaring.- Dapat berbicara dengan kalimat.- Kesadaran: mungkin irritable.- Tidak ada sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).- Mengi sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi.- Biasanya tidak menggunakan otot bantu pernafasan.- Retraksi interkostal dan dangkal.- Frekuensi nafas: cepat (takipnea).- Frekuensi nadi: normal.- Tidak ada pulsus paradoksus (< 10 mmHg)- SaO2 % > 95%.- PaO2 normal, biasanya tidak perlu diperiksa.- PaCO2 < 45 mmHg

Pada serangan asma sedang:- Anak tampak sesak saat berbicara.- Pada bayi: menangis pendek dan lemah, sulit menyusu/makan.- Posisi anak: lebih suka duduk.- Dapat berbicara dengan kalimat yang terpenggal/terputus.- Kesadaran: biasanya irritable.- Tidak ada sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).- Mengi nyaring, sepanjang ekspirasi inspirasi.- Biasanya menggunakan otot bantu pernafasan.- Retraksi interkostal dan suprasternal, sifatnya sedang.- Frekuensi nafas: cepat (takipnea).- Frekuensi nadi: cepat (takikardi).- Ada pulsus paradoksus (10-20 mmHg)- SaO2 % sebesar 91-95%.- PaO2 > 60 mmHg.- PaCO2 < 45 mmHgPada serangan asma berat tanpa disertai ancaman henti nafas:- Anak tampak sesak saat beristirahat.- Pada bayi: tidak mau minum/makan.- Posisi anak: duduk bertopang lengan.- Dapat berbicara dengan kata-kata.- Kesadaran: biasanya irritable.- Terdapat sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).- Mengi sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop sepanjang ekspirasi dan inspirasi.- Menggunakan otot bantu pernafasan.- Retraksi interkostal dan suprasternal, sifatnya dalam, ditambah nafas cuping hidung.- Frekuensi nafas: cepat (takipnea).- Frekuensi nadi: cepat (takikardi).- Ada pulsus paradoksus (> 20 mmHg)- SaO2 % sebesar < 90 %.- PaO2 < 60 mmHg.- PaCO2 > 45 mmHgPada serangan asma berat disertai ancaman henti nafas:- Kesadaran: kebingungan.- Nyata terdapat sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).- Mengi sulit atau tidak terdengar.- Penggunaan otot bantu pernafasan: terdapat gerakan paradoks torakoabdominal.- Retraksi dangkal/hilang.- Frekuensi nafas: lambat (bradipnea).- Frekuensi nadi: lambat (bradikardi).- Tidak ada pulsus paradoksus; tanda kelelahan otot nafas.

Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangPemeriksaan fungsi paru efektif untuk usia >6th FEV1 20% Bronkodilator FEV1 15%Foto rontgen thoraks menyingkirkan penyebab lain obstruksi saluran napas dan adanya kecurigaan terhadap proses patologis di paru atau komplikasi asmaPenilaian status alergi membantu menentukan faktor risiko atau pencetus asmaTes alergi untuk kelompok usia ICS atau Antagonis Leukotrien R/LABA (Salmeterol) Dosing Forms & Strengthspowder 50mcg/inhalationAsthma Prevention and Maintenance< 4 yearsSafety and efficacy not established> 4 years1 inhalation (50 mcg) twice daily; not to exceed twice daily administration

SABA (Albuterol)Aerosol>4 years: 90-180 mcg (1-2 puffs) inhaled PO q4-6 hr Prevention of exercise-induced bronchospasm: 180 mcg (2 puffs) inhaled 15-30 minutes before exerciseNebulizer solution15 kg: 0.63-2.5 mg q6-8hr Tablet12 years (prior PO corticosteroid use): 440 mcg PO q12hr; not to exceed 880 mcg q12hrInhaled powder12 years (prior bronchodilator use): 100 mcg PO q12hr; not to exceed 500 mcg q12hr>12 years (prior inhaled corticosteroid use): 100-250 mcg PO q12hr; not to exceed 500 mcg q12hr>12 years (prior PO corticosteroid use): 500-1000 mcg PO q12hr; not to exceed 1000 mcg q12hrOral CS (Methylprednisolone)Methylprednisolone: Usual dosing range, 0.117-1.66 mg/kg/day PO divided q6-8hr

Antagonis LT 1 R/ (Montelukast)Prophylaxis and maintenance treatment in patients aged 12 months15 years: 10 mg (conventional tablet) PO once daily in evening Anti Ig E (Omalizumab) 3 dr 4 lapang paru2RETRAKSIsupraklavikular(-)RinganSedangBerat3Intercostal(-)RinganSedangBerat3subcostal(-)RinganSedangBerat3TOTAL17

Terapi SuportifDibaringkan dalam posisi supin, kepala ditegakkan dgn kemiringan 30 40 derajat, leher posisi ekstensi.Pemantauan ketat suhu dan pemberian O2 (konsentrasi 30 40%).Keseimbangan & kecukupan cairan (diberikan dgn nasogastric tube atau intravena)KOMPLIKASIKomplikasi dari bronkiolitis sangat minimal dan tergantung dari penatalaksanaan penyakit

Gangguan fungsi paru yang menetap whezing berulang dan hiperaktifitas bronkialBentuk dada mencembungPneumotoraks dan emfisema yg menetap bbrp bulanOtitis media akutPneumonia bakterialGagal jantung Suatu studi kohort prospektif menemukan bahwa 23 % bayi dengan riwayat bronkhiolitis berkembang menjadi asma pada usia 3 tahun, dibandingkan dengan 1 % pada kelompok kontrol.PROGNOSISPrognosis tergantung ketepatan diagnosis, fasilitas yang tersedia, ketepatan tatalaksana, dan kecermatan pemantauan. Bayi yang sebelumnya sehat prognosis baik.Dengan tindakan suportif klinis membaik (48 72 jam) angka kematian : < 1%.1% bayi dgn bronkiolitis menjadi kronis dlm beberapa minggu sampai bulan, bahkan berakhir dengan kematian.75AKIBAT JANGKA PANJANGBronkiolitis Kelainan patologi anatomiKelainan permanen pada bronkiolusGangguan patofisiologi paruHiperreaktivitas bronkus