askep ventilator

93
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.M DENGAN CKD STAGE V DI RUANG PERAWATAN UMUM Lt.4 RSPAD GATOT SUBROTO Disusun Ole ! A.A. GEDE IKA PRADN"ANA P #4#$%&#$'( ANNISA A #4#$%&#$ "UNITA DWI KUSUMA #4#$%&#$#) AMALIA *ILD+AH #4#$%&#$ SITI HA"UNI #4#$%&#$$( IVONDA APONNO #4#$%&#$'' ARI SUSANTI #4#$%&#$'% PROGRAM PRO*ESI NERS *A KULTAS ILMU,ILMU KESEHAT AN UNIVERSIT AS PEMBANGUNAN NASIONAL -VETERAN /AKARTA &$#(

Upload: sitihayuni

Post on 10-Jan-2016

161 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

askep ventilator

TRANSCRIPT

Page 1: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 1/93

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.M DENGAN CKD STAGE V

DI RUANG PERAWATAN UMUM Lt.4

RSPAD GATOT SUBROTO

Disusun Ole !

A.A. GEDE IKA PRADN"ANA P #4#$%&#$'(

ANNISA A #4#$%&#$

"UNITA DWI KUSUMA #4#$%&#$#)

AMALIA *ILD+AH #4#$%&#$

SITI HA"UNI #4#$%&#$$(

IVONDA APONNO #4#$%&#$''

ARI SUSANTI #4#$%&#$'%

PROGRAM PRO*ESI NERS

*AKULTAS ILMU,ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL -VETERAN

/AKARTA

&$#(

Page 2: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 2/93

BAB I

PENDAHULUAN

A. L0t01 Bel020n3

Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai

organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh

tubuh seperti urea, fosfor, dan sebagainya. Sebgai organ non eksresi ginjal berperan

sebagai penghasil hormon tertentu, pengatur asam basa tubuh, pengatur keseimbangan

ion tubuh dan sebagainya. Sehingga secara tidak langsung ginjal berfungsi sebagai

 pengatur homeostasis tubuh (Syaifuddin, 200!.

 Penyakit Ginjal Kronik   ("G#! atau Chronic Kidney Disease  ($#%! adalah

 penyakit ginjal tahap akhir sebagai penyimpangan progresif fungsi ginjal yang tidak 

dapat pulih. Sebagai akibatnya tubuh tidak mampu untuk mempertahankan

keseimbangan metabolik, dan cairan elektrolit yang mengakibatkan uremia atau

retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (&aughman, 200'!.

%iseluruh dunia menurut #) 2 juta orang de*asa +merika telah mengalami

$#%, dan jutaan orang lain akan meningkatkan resiko. "erhimpunan nefrologi

indonesia menunjukkan '2, persen dari penduduk indonesia mengalami penurunan

fungsi ginjal, itu berarti secara kasar lebih dari 2 juta penduduk mengalami $#%.

&erdasarkan hasil surey yang dilakukan perhimpunan nefrologi indonesia, di

Semarang ditemukan bah*a kasus Chronic Kidney Disease pada bulan januari hingga

 juli 200 sebanyak 2/2 kasus ( Kidney Organizazion, 20''!.

&erbagai sebab penyakit $#% antara lain adalah glomerulo nefritis kronis,

ginjal polikistik, kelainan askuler, obstruksi saluran kemih, penyakit ginjal skunder 

akibat penyakit sistemik seperti diabetes, infeksi, obat-obatan, preparat toksik,

 preparat lingkungan seperti timah, kadmium, merkuri, dan kromium. &erbagai sebab

tersebut pada akhirnya dapat merusak ginjal atau menurunkan fungsi ginjal. "ada

2

Page 3: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 3/93

akhirnya dapat menunjukkan berbagai gejala-gejala klinis seperti hipertensi, gagal

 jatung kongestif, gatal-gatal atau pruritis, anoreksia, mual, muntah, perubahan tingkat

kesadaran, oedema, turgor jelek (&aughman, 2000!.

&erbagai komplikasi dapat terjadi pada penderita $#% baik pada organ lain

maupun keseimbangan hormon. #omplikasi yang terjadi pada organ lain seperti pada

 jantung, dimana dapat terjadi hipertensi karena naiknya tekanan jantung dan gagal

 jantung kongestif. #omplikasi lain seperti pada paru-paru dapat terjadi infeksi paru

atau oedema pulmonal. Sedangkan pada keseimbangan hormon dapat terjadi

 berkurangnya hormon eritropoetin yang mengakibatkan terjadinya pemendekan umur 

dari eritrosit yang memicu terjadinya anemia berat. #arena kerusakan ginjal

 pengaturan kalsium dalam tubuh jadi tidak normal yang mengakibatkan terjadinya

 penyakit tulang (Su*itra, 200!.

"enyakit $#% merupakan penyakit yang memerlukan pera*atan dan

 penanganan seumur hidup. )enomena yang terjadi banyak klien yang keluar masuk 

umah Sakit untuk melakukan pengobatan dan dialisis. 1leh karena itu peran pera*at

sangat penting dalam melakukan asuhan kepera*atan pada pasien $#%, serta

diharapkan tidak hanya terhadap keadaan fisik klien tetapi juga psikologis klien.

&erdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah

tentang asuhan kepera*atan dengan Chronic Kidney Disease  sebagai pemenuhan

tugas akhir.

B. Tuu0n Penulis0n

'. Tujuan Utama

emperoleh pengalaman secara nyata dalam mera*at klien dengan $#%,

diperoleh gambaran 3 informasi dalam pelaksanaan asuhan kepera*atan pada

klien y. dengan penyakit $#% di uang "era*atan 4mum 5antai 6 S"+%

Gatot Soebroto 7akarta "usat.

/

Page 4: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 4/93

2. Tujuan Khusus

ahasis*a mampu 8

a. elakukan pengkajian pada klien dengan $#%

 b. enentukan masalah kepera*atan pada klien dengan $#% sesuai dengan

data yang ada.

c. erencanakan tindakan kepera*atan pada klien dengan $#%

d. elaksanakan tindakan kepera*atan pada klien dengan $#%

e. engealuasi hasil tindakan kepera*atan pada klien dengan $#%

f. ampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan kasus.

C. Ru0n3 Lin32u5

"ada 5aporan #asus ini pengambilan kasus dilakukan di uang "era*atan

5antai 6 pada y. dengan diagnosa medis $#% dari tanggal +pril 20' sampai

tanggal '' +pril 20'. Sumber dari laporan kasus diperoleh dari berbagai literature,

dimana penulis membahas mengenai definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi,

asuhan kepera*atan serta study kasus mengenai klien dengan $#% serta penanganan

 pada pasien $#%.

D. Siste60ti20 Penulis0n

akalah ini tersusun secara sistematis yang terdiri atas lima bab yaitu 8

&+& 9 8 ":%+;454+

+. 5ataran &elakang,

&. <ujuan "enulisan,

$. uang 5ingkup,

%. etode "enulisan,

:. Sitematika "enulisan.

&+& 99 8 <97+4+ <:19<9S

+. %efinis

&. :tiologi

$. :pidemiologi

%. Gejala klinis

:. "atofisiologi

). anisfestasi #linik

G. #omplikasi

6

Page 5: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 5/93

;. "emerikasaan 4mum

9. "emerikasaan "enunjang

7. "enatalaksanaan edis

&+& 999 8 <97+4+ #+S4S

+. "engkajian

&. +suhan #epera*atan "ada y. dengan $#%

&+& 9= 8 ":&+;+S+

&+& = 8 ":4<4"

+. #esimpulan

&. Saran

%+)<+ "4S<+#+

Page 6: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 6/93

BAB II

KONSEP DASAR 

A. ANATOMI DAN *ISIOLOGI GIN/AL

Ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra membentuk system urinarius. )ungsi

utama ginjal adalah mengatur cairan serta elektrolit dan komposisi asam > basa cairan

tubuh, mengeluarkan produk akhir metabolik dari dalam darah dan mengatur tekanan.

Ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra membentuk system urinarius.4rin yang

terbentuk sebagai hasil dari proses ini diangkut dari ginjal melelui ureter ke dalam

kandung kemih tempat urin tersebut disimpan untuk sementara *aktu. "ada saat

urinasi, kandung kemih berkontraksi dan urin akan diekskresikan dari tubuh la*at

uretra.

#.

#. An0t76i Gin0l

Ginjal terletak dikedua sisi columna ertebtalis dalam abdomen atas,

dibelakang peritoneum didepan dua costa dan / otot utama musculus transersus

abdominus, ?uadratus pumborum dan psoasmayor. Ginjal merupakan organ

 berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi kolumna ertebralis. Ginjal

kanan sedikit lebih rendah dibandinkan dengan ginjal kiri, karena tertekan

keba*ah ole hati. "ada orang de*asa ginjal panjangnya '2-'/ cm, lebar cm,

tebal 2-/ cm, berat '20-'0 gram.

Setiap ginjal diselubungi oleh / lapisan jaringan ikat yaitu 8

Page 7: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 7/93

0. )acial renal adalah pembungkus terluas yang mempertahankan posisi organ

8. 5emak perineal adlah jaringan adipose yang terbungkus facial ginjal. 7aringan

ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya

9. #apsul fibrosa adalah membrane halus transparan yang langsung

membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas. 

#utub atas ginjal kanan terletak setinggi kosta kedua belas, sedangkan

kutub atas ginjal kiri setinggi kosta sebelas, jarak antara kutub ginjal ''-' cm.

"ermukaan anterior dan posterior kutub atas dan ba*ah serta pinggir lateral

ginjal berbentuk koneks pinggir medial berbentuk konka karena adanya hilus.

&eberapa struktur masuk atau meninggalkan ginjal melalui hilus, antara lain

arteri renalis, ena enales, syaraf, dan pembuluh darah bening."otongan

longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda, korteks bagian

luar dan medulla dibagi menjadi irisan-irisan segitiga yang disebut dengan

"iramid. "iramid-piramid ini diselingi oleh bagian korteks yang dinamakan

#olom &ertini.Setiap duktus papillaris masuk dalam statu perluasan ujung

 pelis ginjal berbentuk seperti &angkok yang disebut #aliks inor. &eberapa

kaliks minor bersatu membentuk aliks ayor, yang selanjutnya bersatu

sehingga membentuk "elis Ginjal.

4nit fungsional ginjal adalah nefron. %alam satu ginjal mengandung satu

 juta nefron. efron terletak antara korteks dan medulla. Satu nefron terdiri dari

Glomerulus, <ubulus pro@imal, loop dari henle, tubulus distalis, dan collecting

tubule. asing-masing bagian mempunyai fungsi sendiri-sendiri, glomerulus

merupakan kumpulan kapiler darah yang dibungkus oleh #apsula &o*man.

4nit nephron dimulai dari pembuluh darah halus 3 kapiler, bersifat sebagai

A

Page 8: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 8/93

saringan disebut Glomerulus, darah mele*ati glomerulus3 kapiler tersebut dan

disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer! yang berjumlah kira-

kira 'A0 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa3saluran yang disebut

<ubulus. "ada glomerulus inilah terjadinya proses )iltrasi. %an pada tubulus

terjadi proses reabsorpsi air dan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh dan

ekskresi bahan-bahan yang tidak diperlukan tubuh.

4rin ini dialirkan keluar ke saluran 4reter,kandung kencing, kemudian

ke luar melalui 4retra. Ginjal kanan terlihat lebih rendah dibandingkan ginjal

kiri karena tertekan diba*ah oleh hati. #edua ureter merupakan saluran yang

 panjangnya sekitar '0-'2 inci , terbentang dari ginjal sampai esika urinaria.

)ungsi satu-satunya adalah menyalurkan urin ke esika urinaria.

a. =esika urinaria adalah suatukantong berotot yang dapat mengempis ,terletak 

dibelakang simfisis pubis. =esika urinaria mempunyai tiga muara8 dua dari

ureter, dan satu menuju uretra. +da 2 fungsi esika urinaria8

 b. Sebagai tempat penyimpanan urinesebelum meninggalkan tubuh.

c. endorong urin keluar tubuh

4retra adalah saluran kencing yang dapat mengembang, berjalan dari

esika urinaria sampai keluar tubuh, panjang pada perempuan sekitar ' B inci (6

cm! dan pada laki-laki sekitar C inci (20 cm!. muara uretra keluar tubuh disebut

meatus urinarius.

&. *isi7l73i Gin0l

4nit fungsional ginjal adalah nefron, yang pada manusia setiap ginjal

mengandung sekitar '-', juta nefron. Setiap nefron terdiri atas glomelurus

yang mengandung kapsula &o*men dan tubulus. <ubulus atas tiga bagian

yaitu tubulus proksimal,lengkungan ;enley, dan tubulus distalis, beberapa

tubulus distalis akan bersatu membentuk duktus kolektius. Glomerulus proksimal dan distalis terletak pada korteks ginjal, sedang lengkung ;enley

dan duktus kolektius pada medulla ginjal.

Setiap nefron mempunyai dua komponen utama8

a. Glomerulus ( kapiler glomerulus! yang dilalui sejumlah besar cairan yang

difiltrasi dari darah.

 b. <ubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi diubah menjadi urin

dalam perjalalannya menuju pelis ginjal.

Gambar 5aju filtrasi glomerulus

C

Page 9: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 9/93

+da 2 fungsi penting ginjal, yaitu 8a. Fungsi ekskresi

)ungsi primer ginjal adalah mempertahankan olume dan komposisi cairan

ekstra sel dalam batas normal. #omposisi dan olume cairan ekstra sel

dikontrol oleh filtrasi glomerulus , reabsopsi, dan sekresi tubulus.Dat-zat yang

difiltrasi di ginjal dibagi / kelas8 elektrolit, nonelektrolei,dan air.&eberapa

 jenis elektrolit yang paling penting adalah natrium, kalsium, kalium,

magnesium, bikarbonat, klorida, dan fosfat. Sedangkan non elektrolit yang

 penting adalah glukosa,asam amino, dan metabolic yang merupakan prodik 

akhir dari proses metabolisme protein8 urea,asam urat, dan kreatinin.

b. on !ksresi

)ungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi rennin yang berperan dalam

 pengaturan tekanan darah.+pabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos

akan meningkatkan pelepasan reninnya. +pabila tekanan darah naik maka sel-

sel otot polos akan mengurangi pelepasan reninnya.+pabila kadar natrium

 plasma berkurang maka sel-sel makula dansa akan member sinyal pada sel-sel

 penghasil rennin untul meningkatkan aktiitas mereka.+pabila kadar natrium

 plasma meningkat, maka sel-sel makula dansa akan member sinyal kepada

oto-otot polos untuk menurunkan pelepasan renin.

*un3si ut060 3in0l 0:0l0;

a. "engeluaran zat sisa organik.

Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian

hemoglobin dan hormon.

 b. "engaturan #eseimbangan +sam - &asa <ubuh.

Page 10: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 10/93

Ginjal mengendalikan ekskresi ion hydrogen ( ;E!, bikarbonat ( ;$1/- !,

dan ammonium ( ;6- ! serta memproduksi urin asam atau basa, bergantung

 pada kebutuhan tubuh. +sam ( ;E ! disekresikan oleh sel > sel tubulus ginjal

ke dalam filtrate, dan disini dilakukan pendaparan terutama oleh ion > ion

fosfat serta ammonia ( ketika didapar dengan asam, ammonia akan berubah

menjadi ammonium !. )osfat terdapat dalam filtrate glomerulus dan ammonia

dihasilkan oleh sel > sel tubulus ginjal serta dikresikan ke dalam cairan

tubuler. elalui proses pendaparan, ginjal dapat mengekskresikan sejumlah

 besar asam dalam bentuk yang terikat tanpa menurunkan lebih lanjut nilai p;

urin.

c. "engaturan #onsentrasi ion > ion penting

Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, sulfat dan fosfat. :kskresi

ion > ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain,

seperti saluran gastrointestinal atau kulit.

d. "engaturan "roduksi Sel %arah erah

Ginjal melepas eritropoitin, yang mengatur produksi sel darah merah dalam

sumsum tulang.

e. "engaturan <ekanan %arah

Suatu hormone yang dinamakan rennin disekresikan oleh sel > sel

 jukstaglomerular ketika tekanan darah menurun. Suatu enzim akan

mengubah rennin menjadi angiotensin 9 yang akan diubah menjadi

angiotensin 99, yaitu senya*a asokonstriktor paling kuat. =asokonstriksi

menyebabkan peningkatan tekanan darah. +ldosteron disekresikan oleh

korteks adrenal sebagai reaksi terhadap stimulasi oleh kelenjar hipofisis dan

 pelepasan +$<; sebagai reaksi terhadap perfusi yangjelek atau peningkatan

osmolalitas serum. +kibatnya adalah peningkatan tekanan darah.

f."enendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino

darah.

Ginjal melalui eksresi glikosa dan asam amino berlebih, bertanggung ja*ab

atas konsentrasi nutrient dalam darah.

g. "engeluaran zat beracun.

Ginjal mengeluarakan polutan, zat tambahan makanan, obat > obatan, atau

zat kimia asing lain dari tubuh.

'. Su5l0i D010

'0

Page 11: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 11/93

a. +rteri ranalis adalah percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing> 

masing ginjal dan masuk ke hilus malalui cabang arterior dan posterior.

 b. $abang anterior dan posterior arteri renalis membentuk arteri > arteri

interlobaris yang mengalir diantara piramida > piramida ginjal.

c. +rteri arkuata berasal dari arteri interlobaris pada area pertemuan korteks dan

medulla.

d. +rteri interlobularis merupakan percabangan arteri arteari arkuata di sudut

kanan dan mele*ati korteks.

e. +rteriol aferen berasal dari arteri interlobularis. Suatu arteriol aferen

membentuk sekitar 0 kapilar yang membentuk glomerulus.

''

Page 12: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 12/93

4. P17ses Pe68entu20n U1in

Glomerulus berfungsi sebagai ultra filtrasi, pada simpai bo*men

 berfungsi sebagai3 untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. "ada tubulus

ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat > zat yamg sudah disaring pada

glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter.

4rin berasal dari darah yang diba*a arteri renalis masuk ke dalam ginjal,

darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.

<iga tahap pembentukan urin 8

a. P17ses *ilt10si

<erjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan afferent labih

 besar dari permukaan afferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan

sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan

yang tersaring ditampung oleh simpai bo*man yang terdiri dari glukosa, air,

sodium, klorida, sulfat, bikarbonat, dan lain > lain, diteruskan ke tubulus

ginjal.

 b. P17ses Re08s715si

"ada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa,

sodium, klorida, pospat dan beberapa ion bikarbonat, prosesnya terjadi

secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus

ginjal atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian ba*ah terjadi kembali

 penyerapan dan sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap

kembali ke dalam tubulus bagian ba*ah, penyerepannya terjadi secara aktif 

dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla

renalis.

c. P17ses Se21esi

Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan keluar.

'2

Page 13: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 13/93

(. K0102te1isti2 U1in

a. Kom"osisi

4rin terdiri dari F air dan mengandung zat terlarut berikut 8

'! Dat buangan meliputi urea dari deaminasi protein, asam urat dari

katabolisma asam nukleat, dan kreatinin dari proses penguraian kreatinin

fosfat dalam jaringan otot.

2! +sam hipurat adalah produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.

/! &adan keton yang dihasilkan dalam metabolisme lemak adalah konstituen

normal dalam jumlah kecil.

6! :lektrolit meliputi ion natrium, klor, kalium, ammonium, sulfat, fosfat,

kalsium, dan magnesium.

! ;ormon atau katabolit hormone ada secara normal dalam urin.

! &erbagai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, itamin, atau enzim

secara normal ditemukan dalam jumlah kecil.

b. #i$at Fisik 

'! arna

4rin encer ber*arna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. 4rin

segar biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan.

2! &au

4rin memiliki bau yang khas dan cenderung berbau ammonia jika

didiamkan. &au ini dapat berariasi sesuai dengan diet, misalnya setelah

makan asparagus. "ada diabetes yang tidak terkontrol, aseton

menghasilkan bau manis pada urin.

/! +siditas atau alkalinitas

'/

Page 14: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 14/93

"; urin berariasi antara 6,C sampai A, dan biasanya sekitar ,0, tetapi

 juga bergantung pada diet. 9ngesti makanan yang berprotein tinggi akan

meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan alkalinitas.

6! &erat jenis urin berkisar antara ',00' sampai ',0/, bergantung pada

konsentrasi urin.

<. P17ses Mi2si

%istensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stress reseptor yang

terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah kurang lebih 20 cc sudah

cukup untuk merangsang berkemih ( proses miksi !. +kibatnya akan terjadi

'6

%isaring 26 jam %ireabsorpsi 26

 jam

%iekskresikan 26 jam

 atrium 60,0 g /A,0 g /,/ g

#lorida /0,o g 2,0 g ,/ g

&ikarbonat /00,0 g /00,0 g 0,/ g

#alium 2C,0 g 26,0 g /, g

Glukosa '60,0 g '60,0 g 0,0 g

4reum /,0 g 2C,0 g 2,0 g

#reatinin ',6 g 0,0 g ',6 g

+sam urat C g A,A g 0,C g

Page 15: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 15/93

reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi

relaksasi spinkter internus, segara diikuti oleh relaksasi spinkter eksternus,

akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.

B. DE*INISI CKD = GGK 

'. Gagal ginjal kronik merupakan perkembangaan gagal ginjal yang progresip dan

lambat, biasanya berlangsung berapa tahun. Ginjal kehilangan kemampuan asupan

diet normal. Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit masuk 

nefron ginjal. >"rice,Sylia +nderson,2006!.

2. Gagal Ginjal #ronik (GG#, penyakit ginjal tahap akhir! adalah kerusakan fungsi

ginjal yang progresif, yang berakhir fatal pada uremia (kelebihan urea dan sampah

nitrogen lain di dalam darah! dan komplikasinya kecuali jika dilakukan dialysis

dan transplantasi ginjal. (etina, Sandra. , 2002!.

/. Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi

ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut, hal ini

terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari 0 m53min (Suyono, et al, 200/!

C. ETIOLOGI

'.  %n$eksi saluran kemih &%#K'

9S# bagi dalam dua subkatagori yaitu 9S# bagian ba*ah (pielonefritis akut!.

"ielonefritis kronik adalah cedera ginjal yang progresip berupa kelainan ginjal

disebabkan, oleh infeksi yang berulang dan menetap pada ginjal, yang

menyebabkan kelainan anatomi pada ginjal dan saluran kemih seperti refluks

esiko, ureter, obstruksi, kalkuli atau kandung kemih neurogonik. #erusakan

ginjal pada pielonefritis akut3kronik atau disebut juga nefropati refluks

diakibatkan refluks urin yang terinfeksi ke uretra dan masuk kedalam parenkimginjal (refluks internal!. "iolonefritis kronik yang disertai refluks esikoureter 

merupakan penyebab utama gagal ginjal pada anak-anak.

2.  e$rosklerosis (i"ertensi$ 

;ipertensi dan gagal ginjal kronik memiliki kaitan yang erat. ;ipertensi

mungkin merupakan penyakit primer atau penyakit ginjal kronik merupakan

 pemicu hipertensi melalui mekanisme retensi a dan air, pengaruh asopresor 

dari sistem renin-angiotensin mungkin juga melalui defisiensi prostaglandin.

 efrosklerosis (pasang ginjal! menunjukan adanya perubahan patologis pada

'

Page 16: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 16/93

 pembuluh darah ginjal sebagai akibat hipertensi. #eadaan ini merupakan salah

satu penyebab utama gagal ginjal kronik, terutama pada populasi yang bukan

orang kulit putih.

/. Glomerulone$ritis

Glomerulonepritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.

"eradangan dimulai balam glomerulus dan bermanifestasi sebagai proteinuria

dan hematuria. eski lesi terutama pada glomerulus, tetapi seluruh nefron pada

akhirnya akan mengalami kerusakan, mengakibatkan gagal ginjal kronik.

6.  Penyakit ginjal kronik 

"enyakit ginjal polikistik ditandai dengan kista-kista multiple bilateral yang

mengadakan ekspansi dan lambat laun mengganggu dan menghancurkan

 parenkim ginjal normal akibat penekanan. Ginjal dapat membesar dan terisi oleh

klompok-klompok kista yang menyarupai anggur. "erjalanan penyakit progresip

cepat dan mengakibatkan kematian sebelum mencapai usia 2 tahun. <anda dan

gejala yang sering tampak adalah rasa sakit didaerah pinggang, hematutia,

 poliuria, proteinuria dan ginjal membesar teraba dari luar. #omplikasi yang

sering terjadi adalah hipertensi dan infeksi saluran kemih. "enyakit ginjal

 polikistik merupakan penyebab ketiga tersering gagal ginjal stadium akhir.

. Gout 

Gout merupakan suatu penyakit metabolic yang ditandai oleh hiperurisemia

(peningkatan kadar asam urat plasma!. 5esi utama pada gout terutama berupa

endapan dan kristalisasi urat dan dalam cairan tubuh. "ada gout kronik endapan

kristal urat dalam interstisium ginjal dapat menyebabkan nefritis interstisial,

nefrosklerosis dan ginjal yang berjalan progresip lambat.

.  Diabetes mellitus

 efropati diabetika merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang umum

 pada penderita diabetes militus. 5esi ginjal yang sering dijumpai adalah

nefrosklerosis akibat lesi pada arteriola, pielonefritis dan nekrosis papila ginjal

dan glomerulus sklerosis. 5esi tersebut disebabkan oleh peningkatan endapan

matriks mesingeal. embrane basalis perifer juga lebih menebal. ula-mula

lumen kapilet masih utuh tapi lambat laun mengalami obliterasi bersamaan

dengan berlanjutnya penyakit.

A.  (i"er"aratirodisme

'

Page 17: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 17/93

;iperparatiroidisme primer akibat hipersekresi hormone paratiroid merupakan

 penyakit yang dapat menyebabkan nefrokalasinosis dan selanjutnya dapat

menyebutkan gagal ginjal. "enyebab yang paling sering adalah adenoma kelenjar 

 paratiroid.

C.  e$ro"ati toksik 

Ginjal rentan terhadap efek toksik, karena ginjal menerima 2 aliran darah dari

curah jantung dan ginjal merupakan jalur ekskresi obligatorik untuk kebanyakan

obat. Sehingga insufiensi ginjal mengakibatkan penimbunan obat dan

meningkatkan konsentrasi dalam cairan tubulus.

D. MANI*ESTASI KLINIS

'. #istem Gastrointestinal

a! +noreksia, nausea dan muntah karena gangguan metabolisme protein dalam

usus, terbentuknya zat > zat toksik dari metabolisme bakteri usus seperti

(amonia metil guanidin! serta sembabnya mukosa usus.

 b! 4remik yaitu ureum yang berlebihan pada air liur diubah oleh bakteri dimulut

menjadi amonia. Sehingga nafas berbau amonia. +kibat lain timbul stomatitis

dan parotitis.

c! Gastritis erosif seperti ulkus peptikum dan klitis uremik.

2. #istem %ntegumen

a! #ulit ber*arna pucat akibat anemia

 b! Gatal > gatal karena toksin uremik dan pengendapan kalsium di pori > pori.

c! :kimosis akibat gangguan hematologis.

d! &ekas garukan karena gatal.

/.  #istem (ematologi

a! +nemia

"enyebabnya yaitu berkurangnya produksi eritropoetin sehingga terjadi

 pengurangan eritropoesis pada sumsum tulang belakang, hemolisis akibat

 berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremik, defesiensi asam

folat akibat nafsu makan yang berkurang, perdarahan pada saluran cerna dan

fibrosis pada sumsum tulang akibat hipertiroid sekunder.

 b! Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia

'A

Page 18: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 18/93

c! engakibatkan perdarahan akibat agregasi dan adhesi trombosit yang

 berkurang.

d! Gangguan fungsi leukosit

e! ;iperpigmentasi leukosit, pagositosis dan kemotaksis berkurang, fungsi

limfosit menurun sehingga imunitas juga menurun.

6. #istem #yara$ dan otot 

a! "egal pada tungkai ba*ah dan selalu menggerak > gerakkan kakinya (estless

leg syndrome!.

 b! asa kesemutan dan sepserti terbakar terutama pada telapak kaki (&urning

feet syndrome!.

c! :ncefalopati metabolic seperti lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi,

tremor dan kejang > kejang.

. #istem Kardio)askuler

a! ;ipertensi, akibat penimbunan cairan dari garam atau peningkatan aktiitas

sistem renin > angiotensin > aldosteron.

 b! yeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis, gagal jantung akibat

 penimbunan cairan dan hipertensi.

c! Gangguan irama jantung, gangguan elektrolit.

d! :dema akibat penimbunan cairan

. #istem !ndokrin

a! Gangguan seksual yaitu pada laki > laki libido menurun dan pada *anita

gangguan menstruasi (amenore!.

 b! Gangguan toleransi glukosa.

c! etabolisme lemak 

d! Gangguan metabolisme =itamin %.

A. Gangguan sistem lain

a! <ulang 8 osteodistrofi renal, osteomalasia, klasifikasi metastatik.

 b! +sam basa 8 asidosis metabolic akibat penimbunan asam organik.

c! :lektrolit 8 hiperkalemia, hipokalsemia, hiperfosfatemia.

($or*in, :lizabeth 7, 2006!

E. STADIUM CKD

"enyakit gagal ginjal kronik umumnya dibagi menjadi stadium, pembagiannya

dilakukan berdasarkan nilai G) (Glomerular filtration rate!.

*. #tadium *

'C

Page 19: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 19/93

#erusakan ginjal dengan G) normal (0 atau lebih!. #erusakan pada ginjal

dapat dideteksi sebelum G) mulai menurun. "ada stadium pertama penyakit

ginjal ini, tujuan pengobatan adalah untuk memperlambat perkembangan $#%

dan mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

+. #tadium +

#erusakan ginjal dengan penurunan ringan pada G) (0-C!. Saat fungsi ginjal

kita mulai menurun, dokter akan memperkirakan perkembangan $#% kita dan

meneruskan pengobatan untuk mengurangi resiko masalah kesehatan lain.

,. #tadium ,

"enurunan lanjut pada G) (/0-!. Saat $#% sudah berlanjut pada stadium ini,

anemia dan masalah tulang menjadi semakin umum. #ita sebaiknya bekerja

dengan dokter untuk mencegah atau mengobati masalah ini.

-. #tadium -

"enurunan berat pada G) ('-2!. <eruskan pengobatan untuk komplikasi $#%

dan belajar semaksimal mungkin mengenai pengobatan untuk kegagalan ginjal.

asing-masing pengobatan membutuhkan persiapan. &ila kita memilih

hemodialisis, kita akan membutuhkan tindakan untuk memperbesar dan

memperkuat pembuluh darah dalam lengan agar siap menerima pemasukan jarum

secara sering. 4ntuk dialisis peritonea, sebuah kateter harus ditanam dalam perut

kita. +tau mungkin kita ingin minta anggota keluarga atau teman menyumbang

satu ginjal untuk dicangkok.

. #tadium

#egagalan ginjal (G) di ba*ah '!. Saat ginjal kita tidak bekerja cukup untuk 

menahan kehidupan kita, kita akan membutuhkan dialisis atau pencangkokan

ginjal.

Sumber8 htt"/00s"iritia.or.id0cst0dok1 222.ikcc.or.id  diakses 'aret 20'/

*. PATO*ISIOLOGI

 Fungsi renal menurun. "roduk akhir metabolisme protein (yang normalnya

diekskresikan ke dalam urin! tertimbun dalam darah. enjadi uremia dan

mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah, maka

gejala akan semakin berat. &anyak gejala uremia membaik setelah dialisis.

Gangguan klirens renal . &anyak masalah muncul pada gagal ginjal sebagai akibat

dari penurunan jumlah glomerulus yang berfungsi, yang menyebabkan penurunan

'

Page 20: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 20/93

klirens substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal. enurunnya filtrasi

glomerulus (akibat tidak berfungsinya glomerulus! klirens kreatinin akan menurun

dan kadar kreatinin serum akan meningkat. Selain itu, kadar nitrogen urea darah

(&4! biasanya meningkat. #reatinin serum merupakan indikator yang paling

sensitif dari fungsi renal karena substansi ini diproduksi secara konstran oleh tubuh.

 3etensi cairan dan natrium. Ginjal juga tidak mampu untuk mengkonsentrasikan

atau mengencerkan urin secara normal pada penyakit ginjal tahap akhir, respon ginjal

yang sesuai terhadap perubahan masukan cairan dan elektrolit sehari-hari, tidak 

terjadi. "asien sering menahan natrium dan cairan, meningkatkan resiko terjadinya

edema, gagal jantung kongestif, dan hipertensi. ;ipertensi juga dapat terjadi akibat

aktiasi aksis renin-angio-tensin dan kerjasama keduanya meningkatkan sekresi

aldosteron. "asien lain mempunyai kecenderungan untuk kehilangan garamH

mencetuskan resiko hipotensi dan hipoolemia.

 4sidosis. %engan berkembangnya penyakit renal, terjadi asidosis meta bolik 

seiring dengan ketidakmampuan ginjal mengekskresikan muatan asam (;E! yang

 berlebihan. "enurunan sekresi asam terutama akibat ketidakmampuan tubulus ginjal

untuk mensekresi amonia (;/-! dan mengabsorbsi natrium bikarbonat (;$1/!-!

 4nemia. +nemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak 

adekuat, memendeknya usia sel darah merah, defisiensi nutrisi, dan kecenderungan

untuk mengalami perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari saluran

gastrointestinal. :ritropoetin, suatu substansi normal yang diproduksi oleh ginjal

menstimulasi sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah. "ada gagal ginjal,

 produksi eritropoetin menurun dan anemia berat terjadi, disertai keletihan, angina dan

napas sesak.

 Ketidak seimbangan kalsium dan "os$at . +bnormalitas utama yang lain pada

gagal ginjal kronik adalah gangguan metabolisme kalsium dan posfat. #adar serum

kalsium dan posfat tubuh memiliki hubungan saling timbal balik, jika salah satunya

meningkat, yang lain akan turun. %engan menurunnya filtrasi melalui glomerulus

ginjal, terdapat peningkatan kadar posfat serum dan sebaliknya penurunan kadar 

serum kalsium. "enurunan kadar kalsium serum menyebabkan sekresi parathormon

dan akibatnya kalsium di tulang menurun, menyebabkan perubahan pada tulang dan

 penyakit tulang. Selain itu, metabolit aktif itamin % (',2> dihidrokolekasiferol!

yang secara normal dibuat di ginjal menurun seiring dengan berkembangnya gagal

ginjal.

20

Page 21: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 21/93

 Penyakit tulang uremik , sering disebut osteodistro$i renal , terjadi dari perubahan

kompleks kalsium, posfat dan keseimbangan parathormon. 5aju penurunan fungsi

ginjal dan perkembangan gagal ginjal kronik berkaitan dengan gangguan yang

mendasari, ekskresi protein dalam urin, dan adanya hipertensi. "asien yang

mengekskresikan secara signifikan sejumlah protein atau mengalami peningkatan

tekanan darah cenderung akan cepat memburuk daripada mereka yang tidak 

mengalami kondisi ini.

2'

Page 22: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 22/93

 PATHWAY CKD

22

9S#   efrosklerosishipertensif 

Glomerulonefritis %iabetes militusGout ;iperparatiroidisme  efropati toksik 

efluks urin yg

terinfeksi ke uretra

#elainan anatomiginjal I sal. #emih(refluks esikoureter, obstruksi,

kalkuli3 k.kemihneurogenik!

"enyakit ginjalkronik 

&a*ah(pielonefritiskronik!

+tas

(pielonefritis

akut

"arenkim ginjal(refluks internal!

etensi a I air 

=ol. cairan ekstrasel

meningkat

"erubahan pasopresor drsystem ++ I

defisiensi prostaglandin

"ielonefritis kronik

E refluks esikoureter 

;ipertensi

"erubahan patologis

 pada pem. %arahginjal 8

 efrosklerosis

"eradanganginjal bilateral

&era*al dr

glomerulus

System filtrasi

terganggu

Seluruh nefron

terganggu

"enyakit ginjal

 polikistik (kista-kista multiple

 bilateral

enekan ginjal

enghancurkan parenkim ginjal

"enyakit metabolic(peniningkatan as.4rat plasma

:ndapan #ristalurat dalaminterstisium ginjal

 efritis interstisialnefrosklerosis

 efropati

5esi padaarteriola,

 pielonefritis Inekrosis papilla

ginjal Igromerulossklerosis

 efritis

interstisial 8nefrosklerosis

;ipersekresihormone paratiroid

 efrokalasinosis

entan terhadapefek toksik karenaginjal menerima

2F per menit daricurah jantung Iginjal merupakan jalur ekskresi

obligatorik untukkebanyakan obat

"enimbunan obatdan meningkatkankonsentrasi dalam

cairan tubulus

CKD

)ungsi ginjal menurun

"roduk akhirmetabolisme protein ygtertimbun di darah ( ygnormalnya diekskresikan

dalam urin

G) menurun

Gangguan klirens

kreatininetensi natrium I

cairan

Gangguan filtrasi,reabsobsi I eksresi

"roduksi eritropoitin

4sia sel darahmerah memendek 

Glomerulonefritis kronik 

olekul-molekul besar lolos

Proteinuria

hematuria

Gangguanmetabolisme $a dan

fosfat

Page 23: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 23/93

2/

4remia

 itrogen urea darah(&4! meningkat

ual , muntah

+noreksia

Gangguan pemenuhan nutrisi

"erubahan proses pikir 

Gatal-gatal

acunmenum

 puk dikulit

"erubahanurea dalam

salia

acunmenum

 puk diotak 

 afas berbauamonia

+ktiasi ++$airan JJJ Sekresi ;E  ,

ammonia

(;/

-! ,

natrium bikarbonat

(;$1/

-!

+s. etabolic

PH

PCO2 normal

HCO3

Gagal jantung

kongestif 

Sesaknafas

7antung paru

4dema

Gangguan asam basa

Gangguaneritropoisis

  )osfat , $a serum

Gangguan polanafas tidak efektif 

"enurunan curah jantung

;ipertensi

Sekresialdosteron

esiko cedera

Suplai 12 ke

 jaringan dan organ-organ

Hb menurun

Pucat

Lemas

CRT > 2 detik

+nemia

"roduksi

eritropoisis

#eletihan europati perifer 

9ntoleransi aktifitasGangguan integritaskulit

$a tulang

1steodistrofirenal(penyaki

t tulanguremik !

$a darah

#esemutan ,kejang,perub

ahan- perubahanmental

Page 24: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 24/93

G. KOMPLIKASI

'. ;iperkalemia akibat penurunan ekskresi , asidosis metabolic, katabolisme,

masukan diet berlebih.

2. "erikarditis, efusi pericardial, temponade jantung akibat retensi produk sampah

uremik dan dialysis yang tidak adekuat

/. ;ipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem rennin-

angiotensin-aldosteron

6. +nemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah merah,

 perdarahan gastrointestinal akibat iritasi oleh toksin dan kehilangan darah selama

hemodialisa

. "enyakit tulang serta kalsifikasi metastatik akibat retensi fosfat, kadar kalsium

serum yang rendah, metabolisme itamin % yang abnormal.

H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 

#.  Pemeriksaan laboratorium

%ilakukan untuk menetapkan adanya $#%, adanya kega*atan, menentukan

derajat $#%, menentukan gangguan system dan membantu menentukan etiologi.

4ji laboratorium yang biasa dilakukan adalah ulji filtrasi glomerulus.

a! Urine!

'! =olume biasanya kurang dari 600 ml3 26 jam (oliguria! atau urine tidak 

ada (anuria!.

2! arna secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus

 bakteriH sedimen kotor, kecoklatan menunjukkan adanya darah, ;b,

mioglobin porfirin.

/! &erat jenis kurang dari ',0' (menetap pada '.0'0 menunjukkan

kesusakan berat!H natrium lebih besar dari 60 me?3lH derajat tinggi proteinuria (/ > 6 E!.

6! 1smolalitas kurang dari /0 m osm3kg menunjukan kerusakan tubular 

dan rasio urine8 serum sering '.

! #lirens #reatinin8 mungkin agak menurun.

! atriumH lebih besar dari 60 me? 95 karena ginjal tidak mampu

meriabson natrium.

26

Page 25: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 25/93

b) Darah:

'! &4 atau $reatininH meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi.

#adar kreatinin '0 mg3dl, diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu !.

2! %arah 5engkap8 ;ematokrit menurun pada adanya anemia, ;emoglobin

kurang dari A-C mg3dl,

/! Sel darah merah (S%!H menurun pada defisiensi eritropoetin seperti

azotemia

6! +nalisa gas darah (+G%!H p; asidosis metabolik (p; kurang dari A,2!

terjadi karena kehilangan kemampuan ginjal untuk mengekskresikan

hydrogen dan ammonia atau hasil akhir katabolisme protein, bikarbonat

(;$1/! menurun, "$02 menurun.

! atrium serumH mungkin rendah (bila ginjal kehabisan natrium atau

normal!, memungkinkan status delusi, hipernatremi.

! #aliumH terjadi peningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan

 perpindahan seluler (asidosis! atau pengeluaran jaringan (hemolisis

S%!, pada tahap akhir, perubahan :#G mungkin tidak terjadi sampai

kalium , m:? atau lebih besar.

A! agnesium atau fosfat meningkat.

C! #alsium menurun

! "rotein (khususnya albumin!H kadar serum menurun dapat menunjukkan

kehilangan protein melalui urin, terjadinya perpindahan cairan dan

 penurunan pemasukan atau penurunan sintesis karena kurang asam amino

esensial.

&.  Pemeriksaan EKG 

4ntuk melihat kemungkinan hipertrofi entrikel kiri, tanda-tanda perikarditis

(misalnya oltase rendah!, aritemia, dan ganggguan elektrolit (hiperkalemia,

hipokalsemia!.

'. Ultrasonografi U!G)

enilai besar dan bentuk ginjal, tebal kortek ginjal, kepadatan parenkim ginjal,

anatomi saluran kemih dan prostat. "emeriksaan ini bertujuan untuk mencari

adanya factor yang reersible seperti obstruksi oleh batu atau masa tumor, juga

untuk menilai proses penyakit sudah lanjut.

2

Page 26: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 26/93

4. "oto #olos Ab$omen

enilai bentuk dan besar ginjal dan apakah ada batu atau obstruksi lain,

sebaiknya tanpa puasa karena dehidrasi akan memperburuk fungsi ginjal.

(.  Pemeriksaan Pielografi %etrogra$ 

%ilakukan apabila dicurigai ada obstruksi reersible.

<.  Pemeriksaan "oto Da$a

%apat terlihat bendungan paru akibat kelebihan cairan, efusi fleura, kardio megali

efusi pericardial.

%.  Pemeriksaan %a$iologi tulang 

encari ostodistrofi (terutama falang atau jari! dan klasifikasi metastatik.

).  Pielografi &ntra'(ena P&)

"ada $#% lanjut tidak bermanfaat lagi karena ginjal tidak dapat mengeluarkan

kontras dan pada $#% ringan mempunyai resiko penurunan faal ginjal lebih berat

terutama pada usia lanjut, % dan nefropati asam urat.

?. Ren73106

"emeriksan yang digunakan untuk melihat fungsi ginjal kanan dan kiri.

#$. CT S90n

%apat melihat adanya perdarahan dan atau iskemik pada otak.

($or*in, :lizabeth 7, 2006!

I. PENATALAKSANAAN

*+ ,em#erlambat Progresi Gagal Gin-al+

a! "engobatan hipertensi target penurunan tekanan darah yang dianjurkan lebih

dari '6030 mm;g.

 b! "embatasan asupan protein bertujuan untuk mengurangi hiperfiltrasi

glomerulus.

c! estriksi fosfor untuk mencegah hiperparatiroidisme sekunder.d! engurangi proteinurea.

e! engendalikan hiperlipidemia.

.+ ,en/egah Kerusakan Gin-al 0ebih 0an-ut+

a! "encegahan kekurangan cairan, dehidrasi dan kehilangan elektrolit dapat

menyebabkan gagal ginjal. #elainan yang dapat ditemukan adalah penurunan

tugor kulit, kulit dan mukosa kering, gangguan sirkulasi ortostatik, penurunan

ena jugularis, dan penurunan tekanan ena sentral merupakan tanda-tanda

yang membantu menegakkan diagnosis.

2

Page 27: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 27/93

 b! Sepsis. 9S# akan memperburuk faal ginjal.

c! ;ipertensi yang tidak terkendali. #enaikan tekanan yang lanjut akan

memperburuk fungsi ginjal. <etapi penurunan tekanan darah yang berlebihan

 juga aakan memperburuk fungsi ginjal. 1bat-obatan yang dapat diberikan

adalah furosemial, obat penyekat beta, asodilator, antagonis kalsiumdan

 penghambat alfa. %osis obat disesuaikan dengan G) karena kemungkinan

adanya akumulasi obat.

d! 1bat-obat nefrotoksik seperti amino-glikosid, 1+9S (obat anti inflamasi

nonsteroid!, kontras radiology harus dihindari.

e! #ehamilan dapat memperburuk fungsi ginjal, memperburuk hipertensi dan

meningkatkan kemungkinan terjadinya eklamsia. esiko kehamilan meningkat

apabila kreatinin serum J '. mg3dl dan apabila kadar kreatinin serum J /

mg3dl dianjurkan tidak hamil.

1+ Pengelolaan Uremia $an Kom#likasin2a+

a! Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. "asien dengan gagal ginjal

lanjut mengalami peningkatan jumlah cairan ekstraseluler karena retensi

cairan dan natrium. "eningkatan cairan intraaskuler menyebabkan

hipertensi,sementara ekspansi cairan ke ruang interstisial menyebabkan

edema. ;iponatremi sering juga ditemukan pada kasus $#% lanjut akibat

ekskresi air yang menurun oleh ginjal. "enatalaksanaan meliputi retraksi

asupan cairan dan natrium serta pemberian terapi diuretic. 7enis diuretic yang

menjadi pilihan adalah furosemid karena efek furosemid tergantung pada

sekresi aktif ditubulus proksimal. +supan cairan dibatasi K '000ml3hari pada

keadaan berat K 00 ml3hari. atrium diberikan K 2-6 gram3hari.

 b! +sidosis metabolic. anifestasi timbul apabila G) K 2 ml3menit. %iet

rendah protein 0, gram3hari membantu mengurangi kejadian asidosis. &ila

 bikarbonat serum turun sampai K '-'A m:?35 harus diberikan substitusi

alkali (tablet natrium bikarbonat!.

c! ;iperkalemia terjadi akibat ekskresi kalium melalui urin berkurang, keadaan

metabolic, makanan (pisang! dapat meningkatkan kadar kalium. ;iperkalemia

dapat menimbulkan kega*atan jantung dan kematian mendadak akibat aritmia

kordis yang fatal. 4ntuk mengatasi kega*atan akibat hiperkalemi dapat

diberikan obat-obat berikut H

a! #alsium glukosa '0F, '0 ml darah *aktu '0 menit 9=.

2A

Page 28: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 28/93

 b! &ikarbonat natrikus 0-'0 m:? 9= dalam *aktu '-/0 menit.

c! 9nsulin dan glukosa 4 insulin dan glukosa 0 g dalam *aktu ' jam.

d! #aye@alate (resim pengikat kalsium! 2-0 gram oral atau rectal.

d! %iet rendah protein. %iet rendah proten akan mengurangi akumulasi hasil

akhir metabolisme protein yaitu ureum dan toksik uremik. Selain itu diet

tinggi protein akan mempercepat timbulnya glomerulosklerosis akibat

meningkatnya beban kerja glomerulus (hiperfiltrasi glomerulus! dan fibrosis

interstisial. #alori diberikan / kal3kg &&, protein 0, gram3kg &&3hari.

e! +nemia, penyebab utama anemia pada $#% adalah defisiensi eritropoetin.

"enyebab lainnya adalah perdarahan gastrointestinal, umur eritrosit yang

 pendek dan adanya hambatan eritropoisis, malnutrisi dan defisiensi besi.

<ransfusi darah yang baik apabila hemoglobin kurang dari CgramF dengan

 pemberian eritropoetin.

3+ Kalsium $an "osfor+

4ntuk mencegah terjadinya hiperparatiroidisme sekunder, kadar fosfor 

serum harus dikendalikan dengan diet rendah fosfor (daging dan susu!. +pabila

G) K /0 ml3menit, diperlukan pemberian pengikat fosfor seperti kalsium

karbonat atau kalsium asetat serta pemberian itamin % yang bekerja

meningkatkan abssorbsi kalsium di usus. =itamin % juga mensupresi sekresi

hormone paratiroid.

(.  ( i#eruresemia.

+lopurinol sebaiknya diberikan '00-/00 mg apabila kadar asam urat

J'0mg3dl atau apabila adaa ri*ayat penyakit gout.

"enatalaksanaan konseratif dihentikan apabila pasien sudah memerlukan dialysis

tetap atau transplantasi. "ada tahap ini biasanya G) sekitar -'0 m53 menit dan

ditemukan keadaan berikut8

'! +sidosis metabolic yang tidak dapat diatasi denngan obat-obatab

2! ;iperkallemia yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan

/! 1erload cairan (edema paru!

6! :nsefalopati uremik, penurunan kesadaran

! :fusi pericardial

! Sindrom uremia8 mual, muntah, anereksia dan neuropati yang memburuk 

4+ &n$ikasi #enatalaksanaan konser(atif

2C

Page 29: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 29/93

"ada $) dan tahap insufisiensi ginjal

)aal ginjal '0-0F atau kreatinin serum 2mgF-'0mgF

/. PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN GAGAL GIN/AL KRONIK DENGAN TERAPI KONSERVATI*

4ntuk mengatur makanan diperlukan zat-zat gizi yang terdiri dari sumber 

 protein, energi, lemak, itamin, dan mineral yang jumlahnya tidak sama3 berbeda

dengan orang sehat. <ujuannya agar status gizi optimal, tidak ada katabolisme protein,

serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. %iet pasien gagal ginjal kronik 

engan terapi konseratif diberikan apabila tes kliren kreatinin K 2 ml3menit.

&eberapa penelitian menyimpulkan untuk diet pasien $#% yang belum dialysis

adalah rendah protein. "rotein yang diberikan 0, gr3kg && ideal dapat

mempertahankan status gizi. :nergi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari sumber 

karbohirat 0F, lemak /0F dan sisanya dari protein '0F.

Selain kebutuhan diatas perlu juga diperhatikan kebutuhan kalium, natrium,

 pospor, dan kalium.pasien harus membatasi kalium apabila kadar kalium darah L ,

me?. "ada pasien gagal ginjal kronik dengan terapi konseratif kasus hiperkalemi

 jarang terjadi apa bila urin pasien masih cukup banyak (J 600 ml!. garam dan cairan

dibatasi apabila pasien mengalami hipertensi dan ada penumpukan cairan.

"embatasan garam berkisar 2,-A, gram, rata-rata gr, serta menghindari makanan

yang tinggi garam. +njurkan konsumsi air adalah urine output 26 jam E 00 ml.

fosfor yang dianjurkan adalah K '0 mg3kg &&3hari dan kalsium '200 mg3hari.

2

Page 30: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 30/93

K. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN CKD

#. PENGKA/IAN

"engkajian adalah langkah a*al dari proses kepera*atan yang meliputi aspek

 bio, psiko, sosio dan spiritual secara komprehensif. aksud dari pengkajian

adalah mendapatkan informasi data tentang klien data tersebut dapat berasal dari

klien (data primer!, dari keluarga (data sekunder!, dan data dari catatan yang ada

(data tersier!, pengkajian dilakukan dengan pendekatan proses kepera*atan

melalui *a*ancara, obserasi langsung dan melihat catatan medis, adapun yang

 perlu dilakukan pada klien dengan Gagal Ginjal #ronik adalah sebagai berikut8

a+ &$entitas Klien

eliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan, alamat, tanggalmasuk rumah sakit dan diagnosa medis.

b+ %i5a2at Ke#era5atan

'! i*ayat kesehatan sekarang, meliputi perjalanan

 penyakitnya, a*al gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul secara mendadak 

atau bertahap, faktor pencetus, upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah

tersebut.

2! i*ayat kesehatan masa lalu, meliputi penyakit yang

 berhubungan dengan penyakit sekarang, ri*ayat kecelakaan, ri*ayat dira*at

dirumah sakit dan ri*ayat penggunaan obat.

/! i*ayat kesehatan keluarga, meliputi adakah keluarga

yang mempunyai penyakit keturunan ;ipertensi, Gagal Ginjal dan lain-lain.

6! i*ayat psiko sosial meliputi, adakah orang terdekat

dengan klien, interaksi dalam keluarga, mekanisme koping yang digunakan

klien untuk mengatasi masalah dan bagaimana motiasi kesembuhan dan cara

klien menerima keadaannya, masalah yang mempengaruhi klien, persepsi klien

terhadap penyakitnya dan sistem nilai kepercayaan yang bertentangan dengan

kesehatan.

! #ondisi lingkungan rumah, lingkungan rumah merupakan

faktor utama yang mempengaruhi kesehatan klien.

! #ebiasaan sehari-hari sebelum sakit dan di rumah sakit,

meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola personal higiene, pola istirahat tidur,

 pola aktiitas dan latihan serta pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan.

/0

Page 31: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 31/93

9.  Pengka-ian "isik   yang dapat dilakukan mulai dari ujung rambut sampai

ujung kaki (head to toe! dengan menggunakan teknik yaitu8 inspeksi, palpasi,

auskultasi dan perkusi, adapun hasil pengkajian dari ujung rambut sampai ujung

kaki dengan teknik tersebut pada klien Gagal Ginjal #ronik adalah sebagai

 berikut 8

'! +#<9=9<+S 3 9S<9+;+<

Gejala8 kelelahan ekstrim, kelemahan, malaise gangguan tidur (insomnia 3

gelisah atau somnden!

<anda8 kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak.

2! S9#45+S9

Gejala8 ri*ayat hipertensi lama atau berat, palpitasi8 nyeri dada (angina!

<anda8 hipertensi8 %=7, edema jaringan umum dan pittine pada kaki, telapak 

tangan disitmia jantung, nadi lemah halus, hipertensi ortostatik 

menunjukkan hipootemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir.

)riction rub perikardial (respos terhadap akumulasi sisa!

"ucat H kulit coklat kehijauan kuning, kecenderungan perdoral.

/! 9<:G9<+S :G1

Gejala8 faktor stress, contoh finansial, hubungan.perasaan tak berdaya, tak ada

harapan tak ada kekuatan.

<anda8 menolak, ansietas, takut, marah, mudah, terangsang, perubahan

kepribadian.

6! :599+S9

Gejala8 penurunan frekuensi urine, ohguria, anuria, (gagal tahap lanjut!,

abdomen kembung, diare, atau konstipasi.

<anda8 perubahan *arna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat bera*an.

oliguria dapat menjadi anuria.

! +#++ 3 $+9+

Gejala8 peningkatan && cepat (edema!, penurunan && (malnutrisi! anereksia,

nyeri ulu hati, mual3muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut

(pernafasan ammonia!. "engguna diuretic.

<anda8 %istensi abdomen3asites, pembesaran hati (tahap akhir! perubahan

turgor kulit 3 kelembapan.

  :dema (umum8 tergantung!

4lserasi gusi8 perdarahan gusi 3 lidah.

/'

Page 32: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 32/93

  "enurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga.

! :41S:S19

Gejala8 sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot 3 kejang, sindrom Mkaki

gelisahN kebas rasa terbakar pada telapak kaki. #ebas 3 kesemutan dan

kelemahan, khususnya ekstremitas ba*ah, (neuropati perifer!

<anda8 Gangguan status mental, contoh penurunan lapang berhati,

ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, penurunan

tingkat kesadaran, stupor, koma.penurunan %<, tanda chostek dan

trousenu positif. kejang, fasikulasi, otot, aktifitas kejang, rambut tipis,

kuku rapuh dan tipis.

A! O:9 3 #:O+++

Gejala8 yeri panggul, sakit kepala, kram otot 3 nyeri kaki (memburuk saat

malam hari!

<anda8 perilaku berhati-hati 3 distroksi, gelisah.

C! ":+"+S+

Gejala8 apas pendek, dispnea nocturnal paroksismal, batuk dengan spuntum

kental dan banyak.

<anda8 <akipnea, dispnea, peningkatan frekuensi 3 kedalaman pernapasan

kusmaul. batuk produktif dengan spuntum merah muda, encer (edema-

 paru!

! #:+++

Gejala8 #ulit gatal ada3berulangnya infeksi

<anda8 "ruritus, demam (sepsis, dehidrasi! H normotermia dapat secara actual

terjadi

 peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari

normal (efek $#%3depresi respon umum!.ptekie, area ekimosis pada

kulit, fraktur tulangH deposit fosfat kalsium (kalsifikasi metastatik! pada

kulit, jaringan lunak, sendi, keterbatasan gerak sendi.

'0! S:#S4+59<+S

Gejala8penurunan libido, amenorea, anfektilitas.

''! 9<:+#S9 S1S9+5

GejalaH kesulitan menentukan kondisi, contohnyaH tidak mampu bekerja,

mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.

/2

Page 33: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 33/93

'2! ":O454;+3":&:5+7++

Gejala8 i*ayat % keluarga (resti untuk gagal ginjal!, penyakit polikistik,

nefritis herediter. #alkulus urinaria, malignasi. i*ayat terpajan pada

toksin, contoh obat, racun lingkungan, penggunaan antibiotik 

nefrotoksik saat ini3berulang.

"ertimbagan rencana pemulanganH %G menunjukkan rata-rata lama dira*at H

,6 hari, memerlukan bantuan dalam obat, pengobatan, suplai,

transportasi pemeliharaan rumah.

&. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Sebelum membuat diagnosa kepera*atan maka data yang terkumpul

diidentifikasi untuk menentukan masalah melalui analisa data, pengelompokan data

dan menentukan diagnosa kepera*atan. %iagnosa kepra*atan adalah keputusan atau

kesimpulan yang terjadi akibat dari hasil pengkajian kepera*atan.

enurut arilyn :. %oengoes, diagnosa kepera*atan pada klien dengan Gagal

Ginjal #ronik adalah

0. isiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan

ketidakseimbangan cairan mempengaruhi olume sirkulasi.

 b. isiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan penekanan

 produksi3sekresi eritropoetin, penurunan produksi sel darah merah, gangguan

factor pembekuan, peningkatan kerapuhan kapiler.

c. "erubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

fisiologis.

d. isiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan gangguan status metabolic, sirkulasi (anemia dengan iskemia!, sensasi

(neuropati perifer!, gangguan turgor kulit, akumulasi toksin dalam kulit.e. isiko tinggi terhadap perubahan membran mukosa oral

 berhubungan dengan penurunan fungsi salifa, pembatasan cairan.

f. #urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan

 pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, kurang terpajan3mengingat.

g. "erubahan ketidakpatuhan berhubungan dengan sistem

keyakinan, pengaruh budaya.

'. INTERVENSI

//

Page 34: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 34/93

"erencanaan adalah proses penyusunan strategi kepera*atan atau interensi

yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah>masalah

klien yang teridentifikasi sebagai hasil analis atau sintesa.

Di03n7s0 #; Resi27 tin33i 5enu1un0n 9u10 0ntun3 8e1u8un30n :en30n

2eti:02sei680n30n 90i10n 6e65en301ui @7lu6e si12ul0si.

<ujuan dan kriteria hasil

<ujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan kepera*atan

selama / @ 26 jam, diharapkan penurunan curah jantung tidak terjadi, dengan

kriteria hasil nyeri dada berkurang, batuk berkurang, nafas tidak sesak dan

tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal.

Inte1@ensi

andiri

a. +uskultasi bunyi jantung dan paru. :aluasi adanya edema pada konesti askuler 

dan keluhan dipnea.

 3asional 5

S/  3 S6 dengan tonus muflea, takikardia, frekuensi jantung tidak teratur, takipnea,

dispnea, gemerisik, mengi dan edema3distensi jugular menunjukkan $#%.

 b. #aji adanya 3derajat hipertensi a*asi <%, perhatikan perubahan postura contoh

duduk, berbaring, berdiri.

 3asional 5

;ipertensi bermakna terjadi karena gangguan pada system aldosteran renin,

angiotensin (karena disfungsi ginjal!

c. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan lokasi, radiasi, beratnya (skala 0-'0! dan

apakah tidak menetap dengan inspirasi dalam dari posisi terlentang.

 3asional /

;ipertensi dan G7# kronis dapat menyebabkan 9, kurang lebih pasien dengan

$#% dengan dialisis mengalami perikardisis, potensial insikoefusi

 perikardial3temponade.

d. :aluasi bunyi jantung (perhatikan frcition rub!, <%, nadi perifer, pengisian

kapiler, kongesti askular, suhu dan sensori 3 mental.

 3asional /

+danya hipotensi tiba-tiba, nadi paradoksik, penyempitan tekanan nadi,

 penurunan 3 tidak adanya nadi perifer, distendi jugular nyata, pucat dan

/6

Page 35: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 35/93

 penyimpangan mental cepat menunjukkan temponode, yang merupakan

kedaruratan medik.

e. #aji tingkat aktifitas, respons terhadap aktfitas

 3asional 5

#elelahan dapat menyertai G7# juga anemia.

#olaborasi 8

f. +*asi pemeriksaan laboratorium seperti elektrolit (kalium, natrium, kalsium,

magnesium!, &4 8

 3asional /

#etidak seimbangan dapat mengganggu konduksi elektrikal dan fungsi jantung.

g. )oto dada

 3asional /

&erguna dalam mengidentifikasi terjadinya gagal jantung atau kalsifikasi jaringan

lunak.

h. &erikan obat anti hipertensi contoh prozozin (minipresis!, kaptopril (capoten!

klonodin (cata pres!, hidralazin (apresoline!.

 3asional /

enurunkan tahanan askular sistemik dan 3 atau pengeluran untuk 

menurunkan kerja miokardikal dan membantu mencegah G7# dan 3 atau 9.

i. &antu dalam perikardiosentesis sesuai indikasi.

 3asional /

+kumulasi cairan dalam kantung parikardial dapat mempengaruhi pengisian

 jantung dan kontraktilitas miokardial mengganggu cural jantung dan potensial

resiko henti jantung.

 j. Siapkan dialisis.

 3asional /

"enurunan ureum toksik dan memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan

kelebihan cairan dapat membatasi 3 mencegah manifestasi jantung, termasuk 

hipertensi dan efusi perikardial.

Di03n7s0 & Risi27 tin33i te10:05 9i:e10 8e1u8un30n :en30n 5ene20n0n

517:u2si=se21esi e1it1757etin 5enu1un0n 517:u2si sel :010 6e10

30n33u0n 09t71 5e68e2u0n 5enin320t0n 2e105u0n 205ile1.

<ujuan dan kriteria hasil

/

Page 36: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 36/93

<ujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan kepera*atan

selama / @ 26 jam diharapkan cidera tidak terjadi, dengan kriteria hasil

kelelahan tidak terjadi, perubahan mental tidak terjadi, tidak ada tanda atau

gejala perdarahan, aktiitas kembali normal.

Inte1@ensi

andiri

a. "erhatikan keluhan peningkatan kelelahan,

 3asional/

%apat menunjukkan anemia dan respon jantung untuk mempertahankan

oksigenasi sel.

 b. +*asi tingkat kesadaran dan perilaku.

 3asional/

+nemia dapat menyebabkan hipoksia serebral dengan perubahan mental, orientasi

dan respon perlilaku.

c. :aluasi respon terhadap aktifitas, kemampuan untuk melakukan tugas. &antu

sesuai kebutuhan dan buat jad*al untuk istirahat.

 3asional /

+nemia dapat menurunkan oksigen dalam jaringan dan meningkatkan kelelahan

sehingga memerlukan interensi, perubahan aktiitas dan istirahat.

d. &atasi contoh askular, kombinasikan tes laboratorium bila mungkin.

 3asional /

"engambilan contoh darah berulang 3 kelebihan dapat memperburuk anemia.

e. 1bserasi perdarahan terus menerus dari tempat penusukan, perdarahan 3

okimosis karena trauma kecil, ptekie, pembengkakan sendi atau membran

mukosa, contoh perdarahan gusi, epistaksis, berulang, melena dan urine

merah3berkabut.

 3asional /

"erdarahan dapat terjadi dengan mudah karena kerapuhan kapiler3gangguan

 pembekuan dan dapat memperburuk anemia.

f. &erikan sikat gigi halus, pencukur elektrikH gunakan jarum kecil bila mungkin dan

lakukan penekanan lebih lama setelah penyuntikan penusukan askuler.

 3asional /

enurunkan resiko perdarahan 3 pembentukan hemotoma.

#olaborasi

/

Page 37: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 37/93

g. +*asi pemeriksaan laboratorium seperti H

- ;itung darah lengkap S%, ;b3;t

4remia (contoh peningkatan amonia, urea, atau toksin lain!, menurunkan

 produksi eritoproetin dan menekan produksi S% dan *aktu hidupnya.

&iasanya ;b dan ;t $#% rendah tetapi ditoleransi contoh ;b tidak diba*ah A.

- 7umlah trombosit, faktor pembekuan

"enekanan pembentukan trombosit dan ketidak adekuatan kadar faktor 999 dari

=999 mengganggu potensial resiko perdarahan. $atatan perdarahan menjadi

sulit teratasi pada saat akhir penyakit.

- #adar "<

#onsumsi protombin abnormal menurunkan kadar serum dan mengganggu

 pembekuan.

h. &erikan darah segar, S% kemasan sesuai indikasi

 3asional /

%iperlukan bila menunjukkan gejala anemia simtomatik. S% kemasan biasanya

diberikan bila pasien kelebihan cairan atau dilakukan dialisis.

i. &erikan obat sesuai indikasi, contoh H

a. Sediaan besi, asam folat ()olite!H

sianokobalamin (betalin!

 3asional /

emperbaiki gejala anemia sehubungan dengan kekurangan nutrisi 3 karena

dialisis.

$atatan H besi tidak boleh diberikan dengan ikatan fosfat karena menurunkan

obserbsi besi.

 b. Simetidin (tagamet ! ranitidin (zantac! H

antasida

 3asional /

%iberikan secara profilaktik untuk menurunkan 3 menetralkan asam lambung

dan menurunkan resiko perdarahan G5

c. ;emastatik 3 penghambat fibrinolisis, contoh

asam aminokoproik (amicar!

 3asional /

enghambat perdarahan yang tidak ada secara spontan 3 berespon terhadap

 pengobatan biasa.

/A

Page 38: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 38/93

d. "elunak feces (coloce!8 laksatif bulk  

(metamucil!

 3asional /

encegah terhadap feces bentuk keras meningkatkan perdarahan

mukosa3rektal.

Di03n7s0 ' Pe1u800n 517ses 5i2i1 8e1u8un30n :en30n 5e1u800n isi7l73is.

Tuu0n :0n K1ite1i0 H0sil

<ujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan kepera*atan

selama / @ 26 jam diharapkan proses pikir kembali normal, dengan kriteria

hasil mudah mengambil kesimpulan, klien tidak bingung, mudah untuk 

mengingat, klien tidak lupa.

Inte1@ensi

andiri

a. #aji luasnya gangguan kemampuan berfikir, memori dan orientasi. (perhatikan

lapang perhatian!

 3asional  8

:fek sindrom uremik dapat terjadi dengan kekacauan 3 peka minor dan

 berkembang keperubahan kepribadian atau ketidakmampuan untuk mengasimilasi

informasi dan berpartisipasi dalam pera*atan.

 b. "astikan dari orangtua terdekat, tingkat mental pasien biasanya.

 3asional /

emberikan perbandingan untuk mengealuasi perkembangan 3 peningkatan

gangguan.

c. &erikan orang terdekat informasi tentang status pasien.

 3asional /

&eberapa perbaikan dalam mental mungkin diharapkan dengan kadar &4,

elektrolit. "; serum yang lebih normal.

d. &erikan lingkungan tenang dan izinkan menggunakan teleisi, radio dan

kunjungan.

asional 8

/C

Page 39: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 39/93

eminimalkan rangsangan lingkungan untuk menurunkan kelebihan

sensori3peningkatan kekacauan saat mencegah depresi sensori.

e. &uatkan jad*al teratur untuk aktiitas yang diharapkan.

 3asional /

embantu dalam mempertahankan orientasi kenyataan dan dapat menurunkan

takut3kekacauan.

f. <ingkatkan istirahat adekuat dan tidak mengganggu periode.

 3asional /

Gangguan tidur dapat mengganggu kemampuan kognitif lebih lanjut.

#olaborasi

g. +*asi pemeriksaan laboratorium contoh &4 3 kreatinin, elektrolit serum, kadar 

glukosa dan G%+ ("%2, ";!.

 3asional /

"erbaikan peningkatan3ketidak seimbangan dapat mempengaruhi kognitif 3mental.

h. &erikan tambahan %2 sesuai tambahan.

 3asional /

"erbaikan hipoksia saja dapat memperbaiki kognitif.

i. ;indari penggunaan barbiturat dan opiat.

 3asional /

1bat-obatan secara normal didetoksifikasi dalam ginjal akan mengalami *aktu

 paruh3efek akumulasi, memperburuk kekacauan.

 j. Siapkan untuk dianalisis.

 3asional /

"enyimpangan proses pikir nyata dapat menunjukkan azotemia dan kondisi umum

memerlukan interensi untuk meningkatkan himoestasis.

Di03n7s0 4 Risi27 tin33i te10:05 2e1us020n inte31it0s 2ulit 8e1u8un30n

:en30n 30n33u0n st0tus 6et087li9 si12ul0si >0ne6i0 :en30n

is2e6i0 sens0si >neu1750ti 5e1ie1 30n33u0n tu1371 2ulit

02u6ul0si t72sin :0l06 2ulit.

Tuu0n :0n K1ite1i0 H0sil

<ujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan tidak terjadi,

dengan kriteria hasil turgor kulit elastis, kulit lembab, *arna kulit

kemerahan (tidak pucat!, kulit tampak tidak ada bekas garukan.

/

Page 40: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 40/93

Inte1@ensi

andiri

a. 9nspeksi kulit terhadap perubahan *arna, turgor, askular.

 3asional /

enandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan

 pembentukan dekubitus3infeksi

 b. "antau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran

 3asional /

endeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhi sirkulasi

dan integritas jaringan seluler.

c. 4bah posisi sesering mungkin.

 3asional /

enurunkan tekanan pada oedema.

d. &erikan pera*atan kulit, batasi penggunaan sabun, berikan salep atau krim

(misalnya H lanilin, a?uaphor!.

 3asional /

andi dengan bedak menurunkan gatal dan mengurangi pengeringan kulit oleh

sabun.

e. +njurkan pasien memakai pakaian longgar.

 3asional /

encegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan aporasi lembab pada kulit.

#olaborasi

f. &erikan matras busa 3 flotasi.

 3asional /

enurunkan tekanan lama pada jaringan yang dapat membatasi perfusi seluler 

yang menyebabkan iskemis 3 nekrosis.

Di03n7s0 ( Risi27 tin33i te10:05 5e1u800n 6e6810ne 6u27s0 8e1u8un30n

:en30n 5enu1un0n un3si s0li@0 5e680t0s0n 90i10n.

Tuu0n :0n K1ite1i0 H0sil

<ujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan kepera*atan

selama / @ 26 jam diharapkan membrane mukosa lembab, mulut tidak 

kering, tidak ada bau ammonia pada mulut

Inte1@ensi

60

Page 41: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 41/93

andiri

a. 9nspeksi rongga mulut (kelembaban, karakter salia!

 3asional/

emberikan kesempatan untuk interensi segera dan mencegah infeksi

 b. &erikan cairan sepanjang 26 jam dalam batas yang ditentukan,

 3asional/

encegah kekeringan mulut berlebihan dari periode lama tanpa masukan oralH

c. &erikan pera*atan mulut.

 3asional/

"era*atan mulut dapat menyejukkan, melumasi dan membantu menyegarkan rasa

mulut yang sering tak menyenangkan karena uremia dan keterbatasan masukan

oral.

d. +njurkan hygiene gigi pada saat setelah makan dan sebelum tidur.

 3asional/

enurunkan pertumbuhan bakteri dan potensial terhadap infeksiH

e. +njurkan klien menghentikan merokok dan menghindari pencuci mulut yang

mengandung alkohol.

 3asional/

&ahan ini dapat mengiritasi mukosa dan mempunyai efek mengeringkan,

menimbulkan ketidaknyamanan.

#olaborasi

f. &erikan obat-obatan sesuai indikasi antihistamin (kipheptadin!,

 3asional/

%apat diberikan untuk menghilangkan gatal.

Di03n7s0 < Ku10n3 5en3et0u0n tent0n3 27n:isi 5173n7sis :0n 2e8utu0n

5en3780t0n 8e1u8un30n :en30n 2ete180t0s0n 273niti 2u10n3

te1500n=6en3in30t.

Tuu0n :0n K1ite1i0 H0sil

<ujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan kepera*atan

selama 2 menit diharapkan pengetahuan klien dan keluarga bertambah,

dengan kriteria hasil klien memahami tentang kndisi3proses penyakit dan

 pengobatan, klien tidak bertanya > tanya lagi, klien dapat menyebutkan

tanda dan gejala $#%.

6'

Page 42: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 42/93

Inte1@ensi

andiri

a. #aji ulang proses penyakit3prognosis dan kemungkinan yang akan dialami

 3asional/

emberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan

 berdasarkan informasi.

 b. #aji ulang pembatasan diet, termasuk fosfat dan magnesium,

 3asional/

"embatasan fosfat merangsang kelenjar paratiroid untuk pergeseran kalsium dari

tulang dan akumulasi magnesium dapat mengganggu fungsi neurologis dan

mental.

c. %orong pemasukan kalori tinggi, khususnya dari karbohidrat.

 3asional/

"enyimpanan protein, mencegah penggunaan dan memberikan energiH.

d. #aji ulang tindakan untuk mencegah perdarahan.

 3asional/

enurunkan resiko sehubungan dengan perubahan faktor pembekuan atau

 penurunan jumlah trombosit.

e. &erikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga mengenai $#%.

 3asional/

enambah pengetahuan klien dan keluarga dalam hal penyakit maupun

 pengobatannya.

Di03n7s0 % Pe1u800n 2eti:0250tu0n 8e1u8un30n :en30n siste6 2e50tu0n

5en301u 8u:0y0.

Tuu0n :0n K1ite1i0 H0sil

<ujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan kepera*atan

selama ' @ 26 jam diharapkan klien dan keluarga dapat mematuhi aturan

yang berlaku, dengan kriteria hasil klien mengikuti anjuran yang

diberikan, klien menerima masukan yang telah dijelaskan, klien

menjalankan program yang telah diberikan.

Inte1@ensi

andiri

62

Page 43: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 43/93

a. Oakinkan persepsi3pemahaman pasien3orang terdekat terhadap situasi dan

konsekuensi perilaku.

 3asional/

emberikan kesadaran pasien memandang penyakitnya sendiri dan program

 pengobatan dan membantu dalam memahami masalah klien.

 b. %engarkan keluhan3pernyataan klien.

 3asional/

enyampaikan pesan masalah, keyakinan pada kemampuan indiidu dan

mengatasi situasi dalam cara positif.

c. 9dentifikasi perilaku yang mengidentifikasi kegagalan untuk mengikuti program

 pengobatan.

 3asional/

%apat memberikan informasi tentang alasan kurangnya kerja sama dan

memperjelas area yang memerlukan pemecahan masalah.

d. #aji tingkat ansietas.

 3asional/

<ingkat ansietas dapat mempengaruhi kemampuan klien dalam mengatasi situasi.

e. &erikan umpan balik positif untuk upaya keterlibatan dalam perilaku.

 3asional/

eningkatkan harga diri, mendorong partisipasi dalam program selanjutnya.

4. EVALUASI

+dapun ealuasi yang dapat diterapkan pada klien $hronic #idney %esease yaitu H

a. )rekuensi jantung dalam batas normal.

 b. <idak ada tanda > tanda perdarahan.

c. #emampuan dalam berpikir normal.

d. #eutuhan kulit terjaga.

e. 9ntegritas membran mukosa dapat dipertahankan.

f. "engetahuan klien dan keluarga meningkat.

g. %apat menyatakan pengetahuan mengenai penyakit dan pemahaman program

therapi.

6/

Page 44: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 44/93

BAB III

TIN/AUAN KASUS

A. PENGKA/IAN

<anggal "engkajian 8 +pril 20'

<anggal asuk 8 'C aret 20'

uang 3 #elas 8 "era*atan 4mum 5t.63 #elas 99

 omor egister 8 2/0

%iagnosa edis 8 $#% Stage =

a. 9%:<9<+S #59:

 ama #lien 8 y. 7enis #elamin 8 "erempuan

4sia 8 A tahun

Status "erka*inan 8 enikah

+gama 8 9slam

Suku &angsa 8 7a*a

"endidikan 8 S+

&ahasa yang digunakan 8 9ndonesia

"ekerjaan 8 9bu umah <angga

+lamat 8 #omplek #odam < 93 #ebon 7eruk. 7akarta &arat

Sumber &iaya 8 &"7S #esehatan

Sumber 9nformasi 8 #eluarga

 b. 9+O+< #:":++<+

'. i*ayat #esehatan Sekarang

a. #eluhan 4tama 8 #lien mengatakan sesak sejak ' minggu sebelum masuk S.

#eluarga klien mengatakan klien ada ri*ayat penyakit ;ipertensi, Stroke dan

%iabetes ellitus.

 b. #ronologis #eluhan 8 #eluhan muncul secara bertahap. #eluarga klien

mengatakan klien pernah dira*at tahun 20'' dengan stroke. #emudian klien

terdiagnosa hipertensi dan diabetes mellitus.

)aktor "encetus 8 #lien dira*at dengan $#% stage =, diduga akibat

komplikasi ri*ayat penyakit terdahulu seperti % dan hipertensi.

<imbulnya #eluhan 8 ( ! endadak ( ! &ertahap

5amanya 8 #lien sering mengeluh sakit sejak 20''. #eluarga klien

mengatakan kondisi klien dari tahun ke tahun semakin menurun.

4paya mengatasi 8 #eluarga klien mengatakan mengatasi keluhan dengan

memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk memperoleh kesembuhan.

2. i*ayat #esehatan asa 5alua. i*ayat +lergi (obat, makanan, binatang, lingkungan! 8

66

Page 45: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 45/93

#lien mengatakan tidak ada alergi obat maupun makanan.

 b. i*ayat #ecelakaan 8

#eluarga klien mengatakan tidak ada ri*ayat kecelakaan.

c. i*ayat dira*at di S (kapan, alasan dan berapa lama! 8

#eluarga mengatakan klien pernah dira*at dengan diagnosa stroke pada tahun

20''.

d. i*ayat penggunaan obat > obatan 8

etformin dan +mlodipine (Sebelum masuk S!.

/. i*ayat #esehatan #eluarga (Genogram dan keterangan!

6. "enyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga (faktor resiko!

<idak ada

. i*ayat "sikososial dan Spiritual

a. +dakah orang terdekat dengan pasien 8 +da, anak pasien.

 b. 9nteraksi dalam keluarga

"ola komunikasi 8 Sebelum sakit pasien berkomunikasi dengan baik.

"embuatan keputusan 8 #eluarga klien mengatakan pembuatan keputusan ada

 pada anak > anaknya. #egiatan kemasyarakatan 8 #lien sudah lama tidak aktif mengikuti kegiatan

kemasyarakatan.

c. %ampak penyakit pasien terhadap keluarga 8

#lien tidak bisa melakukan peran sebagai seorang ibu.

d. asalah yang mempengaruhi pasien 8

#eluarga klien mengatakan masalah yang mempengaruhi kesehatan klien adalah

 penurunan kemampuan klien untuk menjalankan terapi.

e. ekanisme koping terhadap stress 8

( ! "emecahan masalah ( ! inum obat

( ! akan ( ! $ari pertolongan( ! <idur ( ! 5ain-lain, sebutkan ...................

f. "ersepsi pasien terhadap penyakitnya 8

;al yang sangat dipikirkan saat ini 8

#lien mengatakan ingin cepat pulang.

;arapan setelah menjalani pera*atan 8

#lien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul bersama keluarga.

"erubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit 8

#lien mengatakan setelah jatuh sakit tidak bisa melakukan peran sebagai

seorang ibu.

g. Sistem nilai kepercayaan 8  ilai > nilai yang bertentangan dengan kesehatan 8

6

Page 46: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 46/93

<idak ada

+ktiitas agama 3 kepercayaan yang dilakukan 8

Setelah jatuh sakit klien kesulitan melakukan aktiitas agama yaitu sholat.

. #ondisi 5ingkungan umah

(5ingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan saat ini! 8 <idak ada.

A. "ola #ebiasaan Sehari-hari

P7l0 Ke8i0s00n Se8elu6 S02it Setel0 S02it >:i RS

Nut1isi

0. M020n

*1e2uensi = 01i

N0su 6020n

G0n33u0n 6020n0n >6u0l

6unt0 s01i00n :s8

P71si 6020n0n

/enis 6020n0n

M020n0n y0n3 :isu20i

M020n0n y0n3 ti:02 

:isu20i

M020n0n 50nt0n30n

Pen33un00n 0l0t 80ntu

>NGT=OGT 60n:i1i :ll

8. Minu6

Ku0ntit0s >lite1=01i

/enis 6inu60nMinu60n y0n3 :isu20i

Minu60n y0n3 ti:02 

:isu20i

Minu60n 50nt0n30n

' se01i

B0i2

Ti:02 0:0

# 571si

P0:0tSe6u0 6020n0n

Ti:02 0:0

Ti:02 0:0

Ti:02

& lite1 = 01i

Ai1 5uti

Se6u0 6inu60n

Ti:02 0:0

Ti:02 0:0

' se01i

Ti:02 n0su 6020n

Mu0l 1ele2 6enel0n

# 571si >90i1

C0i1Se6u0 6020n0n

Ti:02 0:0

Ti:02 0:0

NGT >se02 t3l

$&=$4=&$#(

#$$$99=&4 06

Ai1 5uti

Se6u0 6inu60n

Ti:02 0:0

Ti:02 0:0

Eli6in0si

0. BAB

*1e2uensi = 01i

W02tu

W01n0

K7nsistensi

Kelu0n

Pen33un00n 5en9001

8. BAK

*1e2uensi = 01i

W01n0

Kelu0n

Pen33un00n 0l0t 80ntu

>20tete1 :ll

#F& = 01i

P03i s71e

Kunin3 2e972el0t0n

P0:0tTi:02 0:0

Ti:02 0:0

<,%=01i

Kunin3 e1ni

Ti:02 0:0

Ti:02

Ti:02 6enentu

Ti:02 6enentu

Kunin3 2e972el0t0n

Le68e2Ti:02 0:0

Ti:02 0:0

 F 

Kunin3 e1ni

Ti:02 0:0

K0tete1

>4$$ F ($$ 99=&4 06

6

Page 47: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 47/93

Pe1s7n0l Hy3iene

0. M0n:i

*1e2uensi = 01i

Pen33un00n s08un 60n:i

C010 >:i80ntu=60n:i1i

W02tu

8. O10l y3iene

*1e2uensi = 01i

Pen33un00n 50st0 3i3i

C010 >:i80ntu=60n:i1i

W02tu

9. Cu9i 1068ut

*1e2uensi=01i 0t0u

=6in33u

Pen33un00n s0657

C010 >:i80ntu=60n:i1i

:. Pe100t0n 2u2u

*1e2uensi=01i 0t0u

=6in33u

C010 >:i80ntu=60n:i1i

Al0t y0n3 :i3un020n >silet

3untin3 2u2u :s8

&=01i

"0

M0n:i1i

P03i :0n s71e 01i

#F&=01i

"0

M0n:i1i

P03i :0n 60l06

#F&=6in33u

"0

M0n:i1i

& 6in33u se20liM0n:i1i

Guntin3 2u2u

&=01i

"0

Di80ntu

P03i :0n s71e 01i

#=01i

Ti:02

Di80ntu

P03i :0n 60l06

#=6in33u

Ti:02

Di80ntu

Ti:02 6enentuDi80ntu

Guntin3 2u2u

Isti100t :0n Ti:u1

0. Isti100t

Ke3i0t0n s00t isti100t

>8090 8u2u n7nt7n t@ :s8

W02tu isti100t

O10n3 y0n3 6ene60ni

02tu isti100t

8. Ti:u1

L060 ti:u1 si0n3

>06=01i

L060 ti:u1 60l06

>06=01i

Ke8i0s00n se8elu6 ti:u1

G0n33u0n ti:u1

Men7nt7n TV

Ti:02 6enentu

An02 :0n 9u9u

# F & 06 = 01i

% F ) 06 = 01i

Ti:02 0:0

Ti:02 0:0

 F 

 F 

 F 

Ti:02 6enentu

? F #$ 06 = 01i

Ti:02 0:0

Ti:02 0:0

A2ti@it0s :0n l0ti0n

W02tu 8e2e10

>503i=si0n3=60l06

L060 8e2e10 >06=01i

A2ti 7l01030

/enis 7l01030

*1e2uensi 7l01030=6in33uKelu0n 2eti20 8e102tiit0s

Si0n3

 F 

Ti:02

 F 

 F 

 F 

Ti:02

6A

Page 48: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 48/93

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

Ke3i0t0n y0n3 6e65en301ui

2ese0t0n

0. Me17272

"0 = ti:02

/u6l0 >80t0n3=01i

L060 5e6020i0n >...t0un=

8ul0n=6in33u=01i y0n3

l0lu

8. Minu60n 2e10s = NA*+A

"0 = ti:02

/enis*1e2uensi >=01i 0t0u

=6in33u

L060 5e6020i0n >...t0un=

8ul0n=6in33u=01i y0n3

l0lu

Ti:02

 F 

 F 

Ti:02

 F 

 F 

 F 

Ti:02

 F 

 F 

Ti:02

 F 

 F 

 F 

c. ":G#+79+ )9S9#

'. "emeriksaan )isik 4mum

a. &erat badan 8 0 kg Setelah sakit 8 0 kg

 b. <inggi badan 8 '/ cm

c. <ekanan %arah 8 '03A0 mm;g

d. adi 8 C0@3menit

e. )rekuensi nafas 8 26@3menit

f. Suhu tubuh 8 /P$

g. #eadaan 4mum ( ! Sakit ingan ( ! Sakit sedang

( ! Sakit &erat

h. "embesaran kelenjar getah bening

( ! <idak ( ! Oa, 5okasi 8 ................2. Sistem penglihatan

a. "osisi mata ( ! Simetris ( ! +simetris

 b. #elopak mata ( ! ormal ( ! "tosis

c. "ergerakan bola mata ( ! ormal ( ! +bnormal

d. #onjunctia ( ! erah muda ( ! Sangat merah

( ! +nemis

e. #ornea ( ! ormal ( ! #eruh3berkabut

( ! <erdapat perdarahan

f. Sklera ( ! 9kterik ( ! +nikterik

g. "upil ( ! 9sokor ( ! +nisokor

( ! idriasis ( ! iosish. 1tot > otot mata ( ! <idak ada #elainan ( ! 7uling ke dalam

6C

Page 49: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 49/93

( ! 7uling ke luar ( ! &erada diatas kabur

i. )ungsi penglihatan ( ! &aik ( ! #abur

( ! %ua bentuk 3 diplopia

 j. <anda > tanda radang 8 <idak ada

k. "emakaian kacamata 8 Oa, jenis 8 #acamata baca <idak 8 ( !

l. "emakaian kontak lensa 8 <idakm. eaksi terhadap cahaya 8 "ositif

/. Sistem pendengaran

a. %aun <elinga ( ! ormal ( ! <idak, kanan3kiri

 b. #arakteristik serumen arna 8 #uning #onsistensi 8 5embek

&au 8 <idak berbau

c. #ondisi telinga tengah ( ! ormal ( ! #emerahan

( ! &engkak ( ! <erdapat lesi

d. $airan dari telinga ( ! <idak ( ! %arah

e. "erasaan penuh di telinga ( ! Oa ( ! <idak

f. <initus ( ! Oa ( ! <idak

g. )ungsi pendengaran ( ! ormal ( ! #urang( ! <uli, #anan3kiri

h. Gangguan keseimbangan ( ! Oa ( ! <idak

i. "emakaian alat bantu ( ! Oa ( ! <idak

6. Sistem icara

( ! ormal ( ! <idak 8 .............

( ! +phasia

( ! +phonia

( ! %ysartria

( ! %ysphasia

( ! +narthia

. Sistem "ernafasan

a. 7alan nafas 8 ( ! &ersih ( ! +da sumbatan, jenis 8

 b. "ernafasan 8 ( ! Sesak ( ! <idak sesak

c. "enggunaan otot bantu 8 ( ! Oa ( ! <idak

d. )rekuensi 8 26@3menit

e. 9rama 8 ( ! <eratur ( ! <idak <eratur

f. 7enis pernafasan 8 ( ! Spontan ( ! $hetnestoke

( ! #ausmaull ( ! &iot

( ! 5ainnya ..........

g. #edalaman 8 ( ! %alam ( ! %angkal

h. &atuk 8 ( ! Oa ( ! <idak"roduktif3tidak produktif

i. Sputum 8 ( ! Oa ( ! <idak

"utih3kuning3hijau

 j. #onsistensi 8 ( ! #ental ( ! :ncer

k. <erdapat darah 8 ( ! Oa ( ! <idak

l. "alpasi dada 8 <hora@ simetris

m. "erkusi dada 8 Sonor

n. Suara nafas 8 ( ! =esikuler ( ! onkhi

( ! heezing ( ! ales

o. yeri saat bernafas 8 ( ! Oa ( ! <idak

 p. "enggunaan alat bantu nafas 8 ( ! Oa ( ! <idak. Sistem $ardioaskular

6

Page 50: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 50/93

a. Sirkulasi "erifer

 adi 8 C0@3menit

9rama 8 ( ! <eratur ( ! <idak <eratur

%enyut 8 ( ! 5emah ( ! #uat

<ekanan darah 8 '03A0 mm;g

%istensi ena jugularis 8#anan 8 ( ! Oa ( ! <idak

#iri 8 ( ! Oa ( ! <idak

<emperatur kulit 8 ( ! ;angat ( ! %ingin

arna kulit 8 ( ! "ucat ( ! #emerahan

"engisian kapiler 8 detik

:dema 8 ( ! Oa ( ! <idak

( ! <ungkai atas

( ! "eriorbital

( ! Skrotalis

( ! <ungkai ba*ah( ! uka

( ! +nasarka

 b. Sirkulasi 7antung

#ecepatan denyut apikal 8 C0@3menit

9rama 8 ( ! <eratur ( ! <idak <eratur

#elainan bunyi jantung 8 ( ! urmur ( ! Gallop

Sakit dada 8 ( ! Oa ( ! <idak

<imbulnya 8 ( ! Saat +ktifitas ( ! <anpa +ktifitas

#arakteristik 8 ( ! Seperti tertusuk ( ! Seperti terbakar

( ! Seperti tertimpa benda berat

Skala nyeri 8 ....................................................

A. Sistem ;ematologi

Gangguan ;ematologi

"ucat 8 ( ! Oa ( ! <idak

"erdarahan 8 ( ! Oa ( ! <idak

( ! "tekie

( ! "urpura

( ! imisan

( ! "erdarahan gusi

( ! :kimosis

C. Sistem Saraf "usat #eluhan sakit kepala 8 ( ! =ertigo ( ! igrain

( ! 5ainnya ...........

<ingkat kesadaran 8 ( ! $omposmentis ( ! Somnolent

( ! +patis ( ! Sopor

( ! #oma

Glasgo* $oma Scale : 8 6 8 = 8

<anda > tanda 8 ( ! Oa ( ! <idak

"eningkatan <9# ( ! untah proyektil

( ! yeri kepala hebat

( ! "apil edema

Gangguan sistem 8 ( ! #ejang ( ! %isorientasi

"ersarafan ( ! ulut mencong ( ! #elumpuhan

0

Page 51: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 51/93

  ( ! "olineuritis3kesemutan ekstremitas

(kanan3kiri3atas3ba*ah!

"emeriksaan refleks 8

efleks )isiologis 8 ( ! ormal ( ! <idak

efleks "atologis 8 ( ! Oa ( ! <idak

. Sistem "encernaana. #eadaan ulut

#aries 8 ( ! Oa ( ! <idak

Gigi berlubang 8 ( ! Oa ( ! <idak

"enggunaan gigi palsu 8 ( ! Oa ( ! <idak

Stomatitis 8 ( ! Oa ( ! <idak

5idah kotor 8 ( ! Oa ( ! <idak

Salia 8 ( ! ormal ( ! +bnormal

 b. untah ( ! Oa ( ! <idak 

9si 8 ( ! akanan ( ! %arah

( ! $airan

arna 8 ( ! Sesuai *arna makanan ( ! #uning

( ! #ehijauan ( ! ;itam

( ! $oklat

)rekuensi 8 ........................@3hari

7umlah 8 ........................ml

c. yeri daerah perut

( ! Oa ( ! <idak

d. Skala nyeri 8 0

e. 5okasi I #arakteristik nyeri

( ! Seperti ditusuk-tusuk ( ! elilit ( ! #anan atas

( ! "anas 3 seperti terbakar ( ! Setempat ( ! #anan ba*ah

( ! &erpindah-pindah ( ! enyebar ( ! #iri ba*ah

( ! $ramp ( ! #iri atas

f. &ising usus 8 C @3menit

g. %iare

( ! Oa ( ! <idak

5amanya 8 ................................

)rekuensi 8 ...............................@3hari

h. arna feses

#uning ( !

$oklat ( !

;itam ( !

"utih seperti air cucian beras ( !

Seperti dempul ( !

i. #onsistensi feses

Setengah padat ( !

&erdarah ( !

<erdapat lendir ( !

<idak ada kelainan ( !

$air ( ! j. #onstipasi ( ! Oa ( ! <idak 

'

Page 52: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 52/93

5amanya 8 ..................................

k. ;epar ( ! <eraba ( ! <idak teraba

l. +bdomen ( ! 5embek ( ! +sites

( ! #embung ( ! %istensi

'0. Sistem :ndokrin

"embesaran kelenjar tiroid 8 ( ! Oa ( ! <idak( ! :@opthalmus

( ! <remor

( ! %iaporesis

 afas bau keton 8 ( ! Oa ( ! <idak

5uka gangren 8 ( ! Oa ( ! <idak

5okasi 8 ...................

"olidipsi ( !

"oliphagi ( !

"oliuri ( !

''. Sistem 4rogenital

a. &alance cairan

9ntake 8 '000 ml 1utput 8C00 ml &alance 8 E200 ml

 b. "erubahan pola kemih

( ! etensi ( ! 4rgensi ( ! %isuria

( ! <idak lampias ( ! okturia ( ! 9nkontinensia

( ! +nuria

c. &+#

arna

( ! #uning 7ernih ( ! #uning kental 3 coklat

( ! erah ( ! "utihd. %istensi kandung kemih

( ! Oa ( ! <idak 

e. Sakit pinggang

( ! Oa ( ! <idak 

f. Skala nyeri 8 <idak ada nyeri

'2. Sistem 9ntegumen

<urgor kulit 8 ( ! Oa ( ! <idak 

<emperatur kulit 8 /P$

arna kulit ( ! "ucat ( ! Sianosis ( ! #emerahan

#eadaan kulit 8 ( ! &aik ( ! 5esi ( ! 4lkus

( ! 5uka, lokasi 8 ekstremitas atas dan ba*ah

( ! Gatal > gatal ( ! emar 3 lebam

( ! 5uka bakar, grade 8...................5uas luka 8........F

  ( ! %ekubitus,lokasi 8

( ! #elainan pigmen

#elainan kulit

( ! Oa, sebutkan 8 ............... ( ! <idak  

2

Page 53: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 53/93

B. HASIL LABORATORIUM

 (asil laboratorium klinik y.6 &7- tahun' tanggal - 4"ril +8*

/ENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RU/UKAN

;ematologi- ;emoglobin

- ;ematokrit

- :ritrosit

- 5eukosit

- <rombosit

#imia #linik 

- 4reum

- #reatinin

- +lbumin

- atrium- #alium

- #lorida

- G%S

, g3dl

2C F

/, juta3Ql

'AC'0 3Ql

2'6.0003Ql

C mg3d5

2,6 mg3d5

2,' g3d5

'/ mmol35

2, mmol35

'0/ mmol35

/ mg3d5

'2-' g3d5

/A-6A F

6,/ -,0 juta3Ql6C.000 > '0.C003Ql

'0.000 > 600.0003Ql

20 -0 mg3d50, > ', mg3d5

/, > ,0 g3d5

'/ > '6A mmol35

/, -,0 mmol35 > '0 mmol35

K'60 mg3d5

C. THERAP"

NAMA OBATCARA

PEMBERIAN*REKUENSI

#. L0si

&. On:0nsent17n

'. Citi97lin ($$ 63

4. Me175ene6

(. Si650st0tin

<. V0ls0t10 4$63

%. A6l7:i5in (63

). OM+

IV

IV

PO

IV

PO

PO

PO

IV

# & 6l

' 463

& ($$ 63

' #31

# ( 63

# 4$ 63

# ( 63

& 4$ 63

/

Page 54: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 54/93

D. DATA *OKUS

DATA SUB/EKTI* DATA OB/EKTI*

'. #lien mengatakan sesak sejak '

minggu sebelum masuk rumah sakit.2. #eluarga klien mengatakan klien

memiliki ri*ayat stroke sehingga

tubuh sebelah kiri melemah./. #eluarga klien mengatakan klien

memiliki ri*ayat penyakit gula dan

darah tinggi.

6. #eluarga klien mengatakan akhir-

akhir ini tubuh klien membengkak 

dari kaki sampai tangan.

. #eluarga klien mengatakan klien

sering mengeluh sesak.

. #eluarga klien mengatakan klien

tidak bisa menelan dengan baik.A. #eluarga klien mengatakan klien

tidak bisa makan makanan yang

 padat (nasi, dan lain lain!.

C. #eluarga klien mengatakan mulut

klien kotor.. #eluarga klien mengatakan sejak 6

hari yang lalu bibir klien luka.

'0. #eluarga klien mengatakan klien

susah untuk membuka mulut karena

luka dibibir klien.''. #eluarga klien mengatakan klien

susah untuk makan atau minum.'2. #eluarga klien mengatakan kulit

klien lecet-lecet.

'. #lien tampak bedrest.

2. #lien tampak sesak./. #lien tampak meringis.6. #lien tampak sulit bernafas.

. #lien tampak lemas.

. #lien tampak sulit untuk berbicara.A. ;asil pemeriksaan fisik 8

a. #epala 8 rambut tampak kotor ,

tampak adanya rambut yang rontok   b. ata 8 isokor, simetris, fungsi

 penglihatan menurun, konjungtia

anemis.

c. ;idung 8 simetris, secret (E!, lender 

 bening (E!, benjolan (-!.

d. ulut 8 bibir pecah-pecah, lesi (E!,

stomatitis (E!, gigi kotor, karies (E!,

mulut sangat kotor, lidah kotor.

e. 5eher 8 simetris, trakea ditengah,

 pembesaran ena jugularis (-!,

kelenjar getah bening (-!, reflek 

menelan menurun.

f. %ada 8 normal, paru 8 esikuler,

*heezing (-3-!, ronchi (E3-!, jantung 8

regular, murmur (-!, gallop (-!, iktus

kordis bergeser 2 cm dari

midklaikula.

g. +bdomen 8 asites (-!, bising usus C

kali3menit.h. :kstremitas 8 edema pada seluruh

ekstremitas, pitting edema E/. )ungsi

otot menurun. +kral dingin, papillary

refill C detik.

i. #ulit 8 edema (E!, turgor kulit tak 

6

Page 55: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 55/93

elastis. <ampak adanya oozing di

semua ektremitas. <ampak adanya lesi

kemerahan di daerah yang tertekan

 j. #ekuatan otot 8

C. "emeriksaan <<= 8

<% 8 '03A0 mm;g, adi 8 C0

kali3menit, 8 26 kali3menit, Suhu 8

/0c.

. && 8 0 kg, <& 8 '/ cm, 9< 8 03

(',/!2 R 2,.

'0. ;asil laboratorium (6306320'! 8

a. ;b 8 , g3dl b. ;t 8 2C Fc. 5eukosit 8 'AC'0 3Ql

d. :ritrosit 8 /, juta3Ql

e. <rombosit 8 2'6.0003Qlf. 4reum 8 C mg3d5

g. #reatinin 8 2,6 mg3d5

h. G%S 8 / mg3d5i. +lbumin 8 2,' g3d5

''. ;asil S$< kepala (236320'! kesan 8

infark multiple basal ganglia kanan-kiri,thalamuskanan dan perientrikel lateral

 bilateral cornanterior dan posterior.

+trofi cerebri senllis, mastoiditis kiri.

E. ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI

%S8

'. #eluarga klien mengatakan akhir-akhir 

ini tubuh klien membengkak dari kaki

sampai tangan.

%18'. #lien tampak bedrest.

2. #lien tampak sesak.

/. #lien tampak lemas.6. ;asil pemeriksaan fisik 8

"enurunan kardiak 

output

#elebihan olume

cairan, Gangguan

 preload dan

afterload.

6 6 6 6

6 6 6 6

2 2 2 2

2 2 2 2

Page 56: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 56/93

a. %ada 8 normal, paru 8 esikuler,

*heezing (-3-!, ronchi (E3-!,

 jantung 8 regular, murmur (-!,

gallop (-!, iktus kordis bergeser 2

cm dari midklaikula.

 b. :kstremitas 8 edema pada seluruh

ekstremitas, pitting edema E/.

)ungsi otot menurun. +kral

dingin, papillary refill C detik.

. "emeriksaan <<= 8

<% 8 '03A0 mm;g, adi 8 C0

kali3menit, 8 26 kali3menit, Suhu 8

/0c.

%S8

'. #lien mengatakan sesak sejak '

minggu sebelum masuk rumah sakit

2. #eluarga klien mengatakan klien

sering mengeluh sesak 

%18'. #lien tampak sesak.

2. #lien tampak sulit bernafas/. #lien tampak lemas

6. "emeriksaan <<= 8<% 8 '03A0 mm;g, adi 8 C0

kali3menit, 8 26 kali3menit, Suhu 8

/0c.

. ;asil pemeriksaan fisik 8

a. ;idung 8 simetris, secret (E!,

lender bening (E!, benjolan (-!.

 b. %ada 8 normal, paru 8 esikuler,

*heezing (-3-!, ronchi (E3-!,

Gangguan pola

napas

"enurunan fungsi

 pernapasan

%S8 -%18

'. #lien tampak bedrest.

2. ;asil pemeriksaan fisik 8#ulit 8 edema (E!, turgor kulit tak 

isiko infeksi "ertahanan primer  

yang tidak adekuat

Page 57: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 57/93

elastis. <ampak adanya oozing di

semua ektremitas. 5esi pada bibir dan

 bokong yang disertai dengan

kemerahan.

/. ;asil laboratorium (6306320'! 8- ;b 8 , g3dl

- 5eukosit 8 'AC'0 3Ql

%S8

'. #eluarga klien mengatakan klien

tidak bisa menelan dengan baik.

2. #eluarga klien mengatakan klien

tidak bisa makan makanan yang

 padat (nasi, dan lain lain!.

/. #eluarga klien mengatakan mulut

klien kotor.

6. #eluarga klien mengatakan sejak 6

hari yang lalu bibir klien luka.. #eluarga klien mengatakan klien

susah untuk membuka mulut karena

luka dibibir klien.

. #eluarga klien mengatakan klien

susah untuk makan atau minum.%18

'. ;asil pemeriksaan fisik 8

a. #epala 8 rambut tampak kotor ,

tampak adanya rambut yang

rontok . #onjungtia anemis b. 5eher 8 simetris, trakea ditengah,

 pembesaran ena jugularis (-!,

kelenjar getah bening (-!, reflek menelan menurun.

c. ulut 8 bibir pecah-pecah, lesi

(E!, stomatitis (E!, gigi kotor,

karies (E!, mulut sangat kotor,

lidah kotor.

#etidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

"enyakit kronis

A

Page 58: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 58/93

2. ;asil laboratorium (6306320'! 8

- ;b 8 , g3dl

- ;t 8 2C F

- :ritrosit 8 /, juta3Ql

- G%S 8 / mg3d5

- +lbumin 8 2,' g3d5

%S8

'. #eluarga klien mengatakan akhir-

akhir ini tubuh klien membengkak 

dari kaki sampai tangan2. #eluarga klien mengatakan sejak 6

hari yang lalu bibir klien luka

/. #eluarga klien mengatakan kulit

klien lecet-lecet.

%18

'. #lien tampak bedrest.

2. ;asil pemeriksaan fisik 8a. ulut 8 bibir pecah-pecah, lesi

(E!, stomatitis (E!,

 b. :kstremitas 8 edema pada

seluruh ekstremitas, pitting

edema E/c. #ulit 8 edema (E!, turgor kulit

tak elastis. <ampak adanya

oozing di semua

ektremitas.<ampak adanya lesi

kemerahan di daerah yang

tertekan

#erusakan

integritas kulit

#elebihan cairan,

;ambatan mobilitas

fisik 

*. DIAGNOSA KEPERAWATAN

'. "enurunan kardiak output berhubungan dengan #elebihan olume cairan, Gangguan

 preload dan afterload (anda,9$I1$, 20''!.2. Gangguan pola napas berhubungan dengan "enurunan fungsi pernapasan

(anda,9$I1$, 20''!.

C

Page 59: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 59/93

/. 9nfeksi berhubungan dengan "ertahanan primer yang tidak adekuat

(anda,9$I1$, 20''!.6. #etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

"enyakit kronis (anda,9$I1$, 20''!.

. #erusakan integritas kulit berhubungan dengan #elebihan cairan, ;ambatanmobilitas fisik (anda,9$I1$, 20''!.

Page 60: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 60/93

G. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO NO.D TU/UAN INTERVENSI

' ' Setelah dilakukan tindakan

kepera*atan selama A@26 jam

diharapkan penurunan kardiak 

output tidak terjadi dengan

criteria hasil 8

a. <<= ( <%8''0-'203A0-C0

mm;g, 80-'00@3menit,

8'2-20@3menit, S8/0$! b. :dema berkurang

c. "erfusi perifer baik (akralhangat, papillary refill 2-/

detik, sianosis tidak ada!

d. &alance cairan seimbang

e. #esadaran 8 $ompos

entis

f. ;asil 5ab dalam batas

normal (+lbumin /,-,0!

(4reum 2,0-0! (#reatinin

0,-',!

'. 1bserasi <<=

2. onitor balance cairan/. onitor status penapasan yang

menandakan gagal jantung.6. onitor toleransi aktiitas pasien

. onitor adanya dypsneu, fatigue,

takipneu dan ortopneu.. onitor jumlah, bunyi dan irama

 jantung.

A. onitor frekuensi dan irama

 pernapasanC. onitor perfusi perifer (+kral, papilari

refill, sianosis!

. onitor intake cairan pasien

('000cc326 jam!'0. 5ibatkan pasien dalam pembatasan

cairan''. "antau :#G

'2. "antau hasil 5aboratorium (+lbumin,

#reatinin, 4reum!'/. #olaborasi pemberian deuretik (5asi@!

sesuai dengan indikasi.

2 2 Setelah dilakukan tindakan

kepera*atan selama A@26 jam

diharapkan gangguan pola

napas tidak terjadi dengan

criteria hasil 8a. <<= dalam batas normal

(<%8'203C0, 80-'00

@3menit, 8'2-20@3menit,

S8/0$!

 b. Suara napas esikuler,

heezing -3- ochi -3-

c. "enggunaan otot bantu

'. +uskultasi suara nafas, catat adanya

suara tambahan dan penggunaan otot

 bantu pernapasan.

2. "osisikan pasien untuk memaksimalkan

entilasi

/. 5akukan fisioterapi dada jika perlu6. #eluarkan sekret dengan batuk atau

suction

. +tur intake untuk cairan

mengoptimalkan keseimbangan.

. onitor respirasi dan status 12

0

Page 61: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 61/93

 pernapasan tidak ada.

d. Status 12 C > '00F

A. &ersihkan mulut, hidung dan secret

trakea

C. "ertahankan jalan nafas yang paten

. onitor aliran oksigen

'0. "ertahankan posisi pasien

''. 1nserasi adanya tanda tanda

hipoentilasi

'2. onitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi

'/. onitor <%, nadi, suhu, dan  

'6. $atat adanya fluktuasi tekanan darah

'. onitor pola pernapasan abnormal

'. onitor suhu, *arna, dan kelembaban

kulit

'A. onitor sianosis perifer 

'C. onitor adanya cushing triad (tekanan

nadi yang melebar, bradikardi,

 peningkatan sistolik!

'. &erikan bronkodilator bila perlu20. +tur peralatan oksigenasi

2'. #olaborasipemberian 1ksigen sesuai

indikasi

/ / Setelah dilakukan tindakan

kepera*atan selama A@26 jam

diharapkan infeksi tidak terjadi

dengan criteria hasil 8

a. <anda-tanda infeksi tidak 

ada ( Suhu tubuh /0$,

tidak adanya kemerhan!

 b. ilai 5eukosit dalam batas

normal (6.C00-'0.C003 Ql!

c. 5uka dalam kondisi baik.

'. &erikan pera*atan aseptik dan

antiseptik, pertahankan teknik cuci

tangan dengan baik sebelum dan

sesudah melakukan tindakan ke klien.

2. 1bserasi daerah kulit yang mengalami

trauma3kerusakan (seperti luka,bekas

 jahitan!, daerah yang terpasang alat

inasif (infus, kateter, dll!, catat

karakteristik dari drainase dan adanya

'

Page 62: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 62/93

inflamasi.

/. 4langi studi laboratorium untuk 

kemungkinan infeksi sistemik.

6. "antau suhu tubuh secara teratur.

. &erikan pera*atan ganti erban.

. #olaborasi pada pemberian antibiotik 

sesuai indikasi.

6 6 Setelah dilakukan tindakan

kepera*atan selama A@26 jam

diharapkan ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh tidak terjadi dengancriteria hasil 8

a. && dalam batas normal

 b. akan habis ' porsic. ual dan muntah tidak 

ada

d. G%S dalam batas norma

(K'60 mg3d5!

e. <anda-tanda malnutrisi

tidak adaf. 1ral hygiene baik 

g. ;asil lab dalam batas

normal (;b8 '2-' g3d5,

;t8 /A-6AF, +lbumin8

/,-,0 g3d5!

'. Oakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk 

mencegah konstipasi

2. &erikan makanan yang terpilih ( sudah

dikonsultasikan dengan ahli gizi!/. +jarkan pasien bagaimana membuat

catatan makanan harian.

6. onitor jumlah nutrisi dan kandungan

kalori

. &erikan informasi tentang kebutuhan

nutrisi

. #aji kemampuan pasien untuk 

mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

A. <imbang && pasien

C. onitor adanya penurunan berat badan

. onitor tipe dan jumlah aktiitas yang

 biasa dilakukan

'0. onitor interaksi anak atau orangtua

selama makan

''. onitor lingkungan selama makan

'2. 7ad*alkan pengobatan dan tindakan

tidak selama jam makan

'/. onitor kulit kering dan perubahan

 pigmentasi

2

Page 63: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 63/93

'6. onitor turgor kulit

'. onitor kekeringan, rambut kusam,

dan mudah patah

'. onitor mual dan muntah

'A. onitor makanan kesukaan

'C. onitor pertumbuhan dan

 perkembangan

'. onitor pucat, kemerahan, dan

kekeringan jaringan konjungtia

20. onitor kalori dan intake nuntrisi

2'. $atat adanya edema, hiperemik,

hipertonik papila lidah dan caitas oral.

22. $atat jika lidah ber*arna magenta,

scarlet

2/. #olaborasi dengan ahli gizi untuk 

menentukan jumlah kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan pasien.

26. onitor kadar albumin, total protein,

;b, dan kadar ;t Setelah dilakukan tindakan

kepera*atan selama A@26 jam

diharapkan kerusakan

integritas kulit tidak terjadi

dengan criteria hasil 8

a. 5esi pada bibir tidak ada

 b. <anda-tanda kemerahan

akibat tekanan tidak ada

c. #eluarga mampu

 berpartisipasi dalam

mika3miki pasien

d. "ersonal hygiene baik e. <anda-tanda kerusakan

integritas kulit lebih lanjut

2. 9nspeksi kulit terhadap perubahan *arna,

turgor, askular.

/. 4bah posisi sesering mungkinH gerakan

klien dengan perlahan8 beri bantalan

 pada tonjolan tulang, pelindung

siku3tumit.

6. "ertahankan linen kering, bebas keriput.

. +njurkan keluarga klien menggunakan

kompres lembab dan dingin untuk 

memberikan tekanan (daripada garukan!

 pada area pruritus.

. +njurkan menggunakan pakaian katun

/

Page 64: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 64/93

tidak ada. longgar  

6

Page 65: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 65/93

H. IMPLEMENTASI

HARI=TGL /AM NO.D IMPLEMENTASI PARA*

Senin,

+pril 20'

0A./0

0C.00

0C.6

'0.6

''.'

',2,/,6,

2

6

6

/,

6,

'

2

'. 1peran dinas dengan dinas malam y. kesadara

$, terpasang G< sejak tanggal 2 +pril 20',

folley kateter terpasang , onitor terpasang.<erpasang de@trose F.

2. engukur <<= (<%8'03A0 mm;g, 8C0@3menit,

826@3menit, S8/0$!

/. empertahankan posisi semifo*ler 

6. emantau intake nutrisi pasien

;asil 8 %iet cair 'C00kalori G dan ", makan

melalui G<.. emantau adanya mual dan muntah

;asil 8 untah tidak ada.

. emandikan pasien

;asil 8 "asien kooperatif, pasien tampak bersih.

"asien mengatakan nyaman setelah dimandikan.

<ampak adanya ruam merah di pinggang pasien.

A. elakukan 1ral hygiene

;asil8 5esi pada bibir kiri, stomatitis E, gigi tampak 

kotor. 1ral hygiene dengan a$l dan 5isterine.

5esi diolesi dengan madu.

C. "erbeden

;asil 8 <empat tidur pasien tampak rapih, perbeden

tidak ada kerutan.

. erubah posisi pasien ke kanan (mika3miki 2 jamsekali!

;asil 8 "asien miring ke kanan.'0. elibatkan keluarga dalam merubah posisi pasien.

;asil 8 #eluarga mengerti cara memiringkan pasien

ke kiri dan ke kanan setiap 2 jam sekali

''. engkaji tanda-tanda penurunan cardiac output

;asil 8 :dema E/, +kral dingin, kulit pucat,

sianosis tidak ada. 1ozing Edi pergelangan tangan

ka3kid an kaki kiri. Sura jantung 8 regular, G- -,

Suara napas esikuler -3- E3-.'2. erubah posisi pasien miring ke kiri

'/. emberikan 12 6liter3menit 3 nasal kanul

'6. elakukan pera*atan luka dengan acl'. erubah posisi pasien terlentang

'. engobserasi intake nutrisi pasien

;asil 8 %iet cair GI" 'C00 kalori, makan

melalui G<.

Page 66: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 66/93

'2.6

'/.00

'6.00

6

/,6

',2,/,6,

',2

'

. 9njeksi 1ndansentron39= dan eroponem

'A. engobserasi ;asil 5ab;b (,gr3d5!

:ritrosit (2,jt3d5!

5eukosit ('A.C'0!

<rombosit (2'6.000!;t (2CF!

+lbumin (/,'!4reum (C!

#reatinin (2,6!

 a ('/!

$l ('0/!# (2,!

G%S 8 '

'C. elibatkan keluarga untuk membatasi cairan

 pasien.

;asil 8 $airan '000cc326 jam'. &alance cairan

9ntake 8 /00 cc

1utput 8 200 cc&alance 8 E'00 cc

20. 1peran %inas dengan dinas siang.

Selasa, A

+pril 20'

0A./0

0A.0

0A.

0C.00

0C.0

0C.'0

',2,/,6,

6

',2

2

2

'. 1peran dinas dengan dinas malam. ;asil 8 "asien

 persiapan ;%, kesadaran menurun (somnolen!,

asih terpasang G< sejak tanggal 2+pril 20',

folley kateter terpasang. %e@trose F terpasang.

"asien merintih terus menerus.2. <<= ( <%8'6030 mm;g, 8C@3menit,

8/0@3menit, S 8 /0$!/. emantau intake nutrisi, mual dan muntah

;asil 8 pasien makan cair 'C00 kalori rendah garam

dan rendah protein.ual dan muntah tidak ada.6. engkaji suara nafas dan jantung

;asil 8 Gallop (-!, urmur (-!, heezing (-!,

onchi (-!.

. empertahankan posisi semi fo*ler . empertahankan oksigen 6 liter3m dengan nasal

kanul

A. elakukan oral hygiene dan memandikan pasien

Page 67: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 67/93

0C./0

0C.6

0C.0

0.20

'0.00

''./

''.0

'2./0

'2.6

'/./0

'6.00

/,6,

6

6

6

/,6

6,

6

',2,/,6,

',2

;asil 8 mulut bersih, stomatitis (E!, pasien tampak 

tenang. <erdapat kemerahan dibokong pasien

C. emiringkan pasien ke kiri serta melibatkan

keluarga untuk memiringkan pasien.

;asil 8 keluarga berperan aktif dalam mika miki

 pasien. "aien muntah (E!

;asil 8 *arna kekuningan, cair, darah (-!, keluarga

 pasien mengatakan muntah sudah / kali sejak pkl

0.00 9&

'0. +)) G<;asil 8 G< menekuk ditenggorokan pasien

''. emasang G<

;asil 8 G< masuk, terlihat cairan kekuningan

'0. 9njeksi ondansentron 9= dan eroponem'2. elakukan pera*atan luka dengan acl

;asil 8 lesi pada tangan dan kaki, oozing (E!

ditempel dengan kasa kering, lesi pada bibir diolesi

dengan madu.'/. emberikan pasien makan

;asil 8 makanan masuk diet cair G dan ." 'C00

kalori, bilas dengan 20 cc air 

'6. ;asil lab 8

• ;b 8 ,C gr3d5

• :ritrosit 8 / jt3d5

• ;t 8 2 F

• G%S 8

• 4reum 8 C

• $reatinin 8 2,6

• +lbumin 8 /,'

'. &alance cairan per C jam

;asil 8 intake /0 cc, output '0 cc R E 200 cc

'. 1peran dinas

abu, C

+pril 20'

'6.00

'6./0

',2,/,6,

',2

1peran dinas dengan dinas pagi 8 pasien post ;%

tanggal A april 20', kesadaran $, terpasang heplock,

folley cateter (E!.

'. <<= ( <% 8 '03A0 mm;g, nadi 8 A @3m, 8 2

@3m, suhu 8 /0c!.

A

Page 68: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 68/93

'6./

'6.0

'6.

'6.

'.00

'.00

'.'

'C./0

'C.6

20.00

6

2

2

6

/,

',2,/,6,

',6

6

'

2. emantau intake nutrisi pasien

;asil 8 makan siang habis ' porsi 'C00 kalori,

 blender, rendah garam dan rendah protein./. empertahankan posisi semi fo*ler 

;asil 8 pasien terlihat rileks dengan posisi semi

fo*ler.6. empertahankan pemberian oksigen 6 liter3menit

 per nasal kanul

. engkaji tanda-tanda malnutrisi

;asil 8 turgor kulit buruk, mual (-!, muntah (-!,

konjungtia anemis

. elibatkan keluarga dalam mika3miki per 2 jam

;asil 8 keluarga berperan aktif dalam melakukan

mika3miki

A. elakukan pera*atan luka;asil 8 oozing ditutup dengan kasa kering, lesi pada

 bibir ditetes dengan madu, lesi di kaki dikompres

dengan acl

C. emantau hasil lab 8

• ;b 8 , gr3dl

• :ritrosit 8 /, juta

• ;t 8 2 F

• +lbumin 8 2,' g3dl

• G%S 8

. emantau intake nutrisi

;asil 8 makan habis ' porsi3G< 'C00 kalori

makanan diblender G dan "

''. 9njeksi ondansentron 3 9=, eroponem dan lasi@

'0. &alance cairan intake 00 cc, output 20 cc,

 balance E 20 cc per C jam.

''. 1peran %inas

#amis,

+pril 20'

0A.00

0A.20

0A./0

0C.00

',2,/,6,

6

1peran dinas pagi 8 pasien $, pasein sesak, terpasang

 acl dan folley cateter, edema pada ekstremitas atas

dan ba*ah.

'. <<= 8 (<%8 '030 mm;g, nadi, C @3m, 8 /0

@3menit, suhu 8 /0 $.2. engobserasi adanya mual dan muntah

;asil 8 keluarga pasien mengatakan muntah sudah

tidak ada/. embuang urin pasien

C

Page 69: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 69/93

0C.'

0C./0

0C.

0.00

'2.00

'/./0

'/./

'6.00

'

2

6

',2,/,6,

'

;asil 8 urin dibuang '0 cc

6. empertahankan posisi semi fo*ler dan oksigen

nasal 6 liter3menit. elibatkan keluarga dalam personal hygiene dan

oral hygiene

;asil 8 pasien kooperatif dan bersih. 5uka dibibir diberikan madu

. "erbeden tanpa adanya kerutan

A. ika miki per 2 jam dan melibatkan keluarga

;asil 8 keluarga berperan aktif dalam mika miki

C. 9njeksi ondansentron, meroponem39=. engobserasi intake nutrisi

;asil 8 pasien makan habis ' porsi 3 G< diet cair,

di blender .G dan ."

'0. <<= (<% 8 '6030 mm;g, nadi 8 C@3m, 8

2C@3m, suhu 8 / 0 $.

''. &alance 8 intake /0 cc, output 200 cc, balance E

' cc per C jam

'2. 1peran dinas

7umat, '0

+pril 20'

0A./0

0A.0

0A.

0C.00

0C.0

0C.'0

0C./0

0C.6

',2,/,6,

6

',2

2

2

/,6,

1peran dinas dengan dinas malam. ;asil 8 "asien

 persiapan ;%, kesadaran menurun (somnolen!, asih

terpasang G< sejak tanggal 2+pril 20', folley

kateter terpasang. %e@trose F terpasang. "asienmerintih terus menerus.

'! <<= ( <%8'6030 mm;g, 8C@3menit,

8/0@3menit, S 8 /0$!

2! emantau intake nutrisi, mual dan muntah

;asil 8 pasien makan cair 'C00 kalori rendah garam

dan rendah protein.ual dan muntah tidak ada./! engkaji suara nafas dan jantung

;asil 8 Gallop (-!, urmur (-!, heezing (-!,

onchi (-!.

6! empertahankan posisi semi fo*ler ! empertahankan oksigen 6 liter3m dengan nasal

kanul

! elakukan oral hygiene dan memandikan pasien;asil 8 mulut bersih, stomatitis (E!, pasien tampak 

tenang. <erdapat kemerahan dibokong pasien

A! emiringkan pasien ke kiri serta melibatkan

keluarga untuk memiringkan pasien.

Page 70: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 70/93

''.00

''./0

'2.00

'2./0

'/.00

'/.'

'6.00

6

6

',2,/,6,

'

',2,/,6,

;asil 8 keluarga berperan aktif dalam mika miki

 pasien

C! 9njeksi ondansentron 9= dan eroponem! elakukan pera*atan luka dengan acl

;asil 8 lesi pada tangan dan kaki, oozing (E!

ditempel dengan kasa kering, lesi pada bibir diolesidengan madu.

'0! emberikan pasien makan

;asil 8 makanan masuk diet cair G dan ." 'C00

kalori, bilas dengan 20 cc air ''! ;asil lab 8

• ;b 8 C,/ gr3d5

• :ritrosit 8 /,' jt3d5

• ;t 8 2 F

• G%S 8

•4reum 8 A mg3d5

• $reatinin 8 2,6

• +lbumin 8 2,6g3d5

• #reatinin 2,2

'2! &alance cairan per C jam

;asil 8 intake /0 cc, output '0 cc R E 200 cc

'/! "asien ke ruang ;% untuk melaksanakan

;emodialisa.

'6! 1peran dinas

Sabtu, ''

+pril 20'

0A.00

0A./0

0A.6

0C.00

0C.0

',2,/,6,

6

',2

1peran dinas H "asien y. telah menjalani ;%

tanggal '0 +pril 20', tiba di ruangan pkl 'A.00 9&.

#esadaran $, <<= (<%8'6030mm;g, 8C0@3menit,

S8/,A0$, 8 2@3menit!. <erpasang haeplock, folley

cateter E, G< E sejak tanggal A36320'.

'. engukur <<= pasien ( <% 8 '603C0 mm;g,

 8CA@3menit, S8/,/0$, 8 2/@3menit!

2. emantau intake nutrisi, mual dan muntah;asil 8 pasien makan cair 'C00 kalori rendah

garam dan rendah protein.ual dan muntah

tidak ada.

/. engkaji suara nafas dan jantung;asil 8 Gallop (-!, urmur (-!, heezing (-3-!,

onchi (-3-!.

A0

Page 71: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 71/93

0C.'0

0C.20

0C.60

0.00

0./0

''.00

'2.00

'2.20

'2./0

'/.00

'/./0

'6.00

2

2

6

/,

/,6

6

/,6

6. empertahankan posisi semi fo*ler 

;asil 8 pasien terlihat rileks dengan posisi semi

fo*ler.. empertahankan pemberian oksigen 6

liter3menit per nasal kanul

. elakukan personal higiene dan oral higieneserta pera*atan lesi pada bibir klien.;asil8 "asien tampak tenang, klien terlihat

 bersih, lesi diolesi dengan madu.

A. engkaji tanda-tanda malnutrisi;asil 8 turgor kulit buruk, mual (-!, muntah (-!,

konjungtia anemis

C. elibatkan keluarga dalam mika3miki per 2 jam

;asil 8 keluarga berperan aktif dalam melakukan

mika3miki. "asien miring ke kanan.

. elakukan pera*atan luka

;asil 8 oozing ditutup dengan kasa kering, lesi

 pada bibir ditetes dengan madu, lesi di kaki

dikompres dengan acl

'0. elibatkan keluarga dalam mika3miki per 2 jam

;asil 8 keluarga berperan aktif dalam melakukan

mika3miki. "asien miring ke kiri.

''. elibatkan keluarga dalam mika3miki per 2 jam;asil 8 keluarga berperan aktif dalam melakukan

mika3miki. "asien terlentang.'2. 9njeksi 1ndansentron, meroponem39=

'/. emantau intake nutrisi, mual dan muntah;asil 8 pasien makan cair 'C00 kalori rendah

garam dan rendah protein.ual dan muntah

tidak ada.

'6. engukur balance cairan. 9ntake 8 /00 cc, output

/20 cc. &alance -20 cc

'. engukur <<= (<%8'6030 mm;g,

 8C@3menit, S8/0$, 82/@3menit!

'. ;asil 5aboratorium

• ;b 8 ,/ gr3d5

•:ritrosit 8 2,0 jt3d5

• ;t 8 ' F

• <rombosit '200003u5

• G%S 8 '00

• 4reum 8 mg3d5

• +lbumin 8 2,6g3d5

• #reatinin ',A mg3d5

A'

Page 72: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 72/93

• #alium 8 2, mmol

'A. 1peran %inas

A2

Page 73: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 73/93

I. EVALUASI

H01i=T0n330l N7.DEVALUASI

>SOAPP010 

Senin, +pril

20'

' S 8 klien mengeluh sesak 

1 8

• <<= 8 <% 8 '03A0 mm;g, nadi C0@3m, 8

26@3m, suhu 8 /0c.

• :dema (E/!, pada ekstremitas atas dan ba*ah,

• Saturasi oksigen C F

• &alance 8 intake '000 cc, output 00 cc, balance

E 00 cc.

• +kral dingin, pucat

• #esadaran 8 cm

• #asil lab 8 albumin /,', ureum C, kretinin 2,6

+ 8 asalah penurunan cardiac output belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. 1bserasi <<=2. onitor balance cairan

/. onitor adanya penurunan kesadaran

6. onitor tanda-tanda perfusi perifer . &atasi asupan cairan maksimal '000 cc326 jam

. "antau hasil lab, :#G

A. 5asi@ '@' (pkl 'C.00!

2 S 8 klien mengeluh sesak 

1 8• <<= 8 <% 8 '03A0 mm;g, nadi C0@3m, 8

26@3m, suhu 8 /0c

• +uskultasi paru 8 suara esikuler, (-!, E

• 1ksigen nasal kanul 8 6 liter3 menit

• <anda penurunan perfusi jaringan tidak ada

• "ernafasan cuping hidung (E!

• "enggunaan otot bantu pernafasan (E!

+ 8 asalah gangguan pola nafas belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau <<=2. +uskultasi suara nafas

/. "ertahankan posisi semi fo*ler 

6. onitor respiratori dan status oksigen

. #olaborasi pemberian bronkodilator 

/ S 8 -

1 8

A/

Page 74: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 74/93

• #lien bedrest

• <ampak adanya luka kemerahan pada bokong

 pasien

• <ampak adanya lesi pada bibir pasien

• "emeriksaan fisik pada kulit 8 edema (E /!, turgor 

kulit tak elastis. <ampak adanya oozing di

ektremitas yang mengalami edema.

• ;asil laboratorium (6306320'! 8

- 5eukosit 8 'AC'0 3Ql

- 4reum 8 C mg3d5

- #reatinin 8 2,6 mg3d5

- +lbumin 8 2,' g3d5

+ 8 asalah risiko infeksi belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi'C. 5akukan pera*atan luka dengan prinsip aseptik 

'. &erikan madu pada lesi di bibir pasien20. &atasi pengunjung

2'. <utup oozing dngan kassa22. #olaborasi pemberian meroponem

2/. +*asi hasil laboratorium

6 S8

• #eluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak 

 bisa menelan

• #eluarga pasien mengatakan pasien makan

melalui ngt

#eluarga pasien mengatakan pasien mual (E!,muntah (E!

1 8

•  G< terpasang tanggal 2 april 20'

• #emampuan menelan menurun

• <urgor kulit buruk 

• 9ntake nutrisi 'C00 kalori blender, rg dan rp

• ;b 8 ,, eritrosit 8 /,.

• 1ral hygiene (E!, mulut kotor 

+ 8 asalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh belum teratasi" 8 5anjutkan interensi

'. "antau intake nutrisi klien2. "antau tanda-tanda malnutrisi

/. 1ral hygine '@'

6. "antau ngt

. "antau hasil lab

A6

Page 75: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 75/93

. "ertahankan intake 'C00 kalori

A. "antau adanya mual muntah

S 8 "asien mengatakan nyaman setelah dilakukan

dimandikan

1 8

• "asien tampak tenang dan kooperatif 

• #eluarga berperan aktif dalam melakukan mika

miki

• <anda-tanda kemerahan tidak ada, oozing (E!

+ 8 asalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. &antu dalam personal hygiene

2. ika miki per 2 jam/. "antau tanda tanda kerusakan integritas kulit

lebih lanjut

6. "antau adanya oozing. 5anjutkan pera*atan luka dengan prinsip aseptic

. 1bserasi adanya tekanan pada daerah tertentu

Selasa, A +pril

20'

' S 8 -

1 8

• <<= 8 (<% 8 '6030 mm;g, nadi8 C@3m, H

/0@ m, suhu8 /0c!

• #esadaran 8 somnolen

• :dema E/, pada ekstremitas atas dan ba*ah

• &alance cairan E 200 cc

• +kral dingin dan pucat

• "apilary refil C detik 

• ;asil lab 8 ureum /,', creatinin C, albumin 2,6.

+ 8 asalah penurunan cardiac output belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau <<=2. "antau tanda tanda penurunan cardiac output

/. "antau penurunan perfusi perifer 

6. &atasi pemasukan cairan '000 cc326 jam. "antau hasil lab

. 5asi@ '@'2 S 8 -

1 8

• "asien tampak sesak 

• "enggunanaan otot bantu pernafasan (E!

• $uping hidung (E!

• Saturasi oksigen 8 CF

A

Page 76: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 76/93

• (-!, (-!

• 1ksigen 6 liter3m melalui nasal kanul

• 8 /0@3m

+ 8 asalah gangguan pola nafas belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau <<=2. +*asai saturasi oksigen

/. "ertahankan posisi semi fo*ler 

6. +uskultasi suara nafas

/ S 8 -

1 8

• #lien bedrest

• <ampak adanya luka kemerahan pada bokong

 pasien

• <ampak adanya lesi pada bibir pasien

• "emeriksaan fisik pada kulit 8 edema (E /!, turgor 

kulit tak elastis. <ampak adanya oozing di

ektremitas yang mengalami edema.

• ;asil laboratorium (A306320'!5eukosit 82/0

3u5

+ 8 asalah risiko infeksi belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

26. 5akukan pera*atan luka dengan prinsip aseptik 2. &erikan madu pada lesi di bibir pasien

2. &atasi pengunjung

2A. <utup oozing dngan kassa2C. #olaborasi pemberian meroponem

2. +*asi hasil laboratorium

6 S 8 #eluarga pasien mengatakan makan cair melalui

 G<, mual (E!, muntah (E!

1 8

• "asien muntah 2 kalipukul 0.00 *arna

kekuningan

• akan cair 'C00 kalori blender G dan "

•  G< terpasang A april 20'

• 1ral hygiene (E!, lesi dibibir (E! diolesi dengan

madu

+ 8 asalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan cairan tubuh belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "ertahankan asupan nutrisi 'C00 kalori

2. 1ral hygiene '@' oleskan madu pada lesi

A

Page 77: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 77/93

/. "antau adanya mual, muntah

6. "antau hasil lab

S 8 -

1 8

• "asien tampak tenang

• #eluarga berperan aktif dalam melakukan

mobilisasi

• "asien tampak bersih

• 1ozing (E! ditempel dengan kasa kering

• 5esi pada bibir telah dilakukan pera*atan

dengan madu

• 5esi ditangan dikompres dengan acl

• <urgor kulit buruk 

• :dema (E!

+ 8 asalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "ertahankan personal hygiene

2. ika miki per 2 jam

/. "antau adanya tanda-tanda kemerahan6. 5akukan pera*atan luka dengan tehnik aseptic

abu, C +pril

20'

' S 8 -

1 8

• <<= 8 <% 8 '03A0 mm;g, nadi A @3m, 8

2@3m, suhu 8 /0c.

• #esadaran $

• :dema E/ pada ekstremitas atas dan ba*ah

• &alance E 20 cc3 C jam

• +kral dingin dan pucat

• "apylari refil C detik

• ;asil lab 8 ureum 2,' g3dl, creatinin mg3dl,

albumin /,2 mg3dl

+ 8 asalah penurunan cardiac output belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau <<=

2. "antau tanda tanda penurunan cardiac output/. "antau penurunan perfusi perifer 

6. &atasi masukan cairan '000 cc3 26 jam

. 5asi@ '@'

2 S 8 -

1 8

• #lien tampak sesak 

• 2@3m

AA

Page 78: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 78/93

• 1ksigen 6 liter3m dengan nasal kanul

• "enggunaan otot bantu pernafasan (E!, cuping

hidung (E!

• heezing (-!, onchi (-!

• Saturasi oksigen CF

+ 8 masalah gangguan pola nafas belum teratasi

" 8 lanjutkan interensi

'. "antau <<=

2. +uskultasi suara paru/. "ertahankan posisi semi fo*ler 

6. onitor respiratory status oksigen

. "ertahankan oksigen 6 liter 3m

/ S 8 -

1 8

• #lien bedrest

• <ampak adanya luka kemerahan pada bokong pasien

• <ampak adanya lesi pada bibir pasien

• "emeriksaan fisik pada kulit 8 edema (E /!, turgor 

kulit tak elastis. <ampak adanya oozing di

ektremitas yang mengalami edema.

• ;asil laboratorium (C306320'! 8

• ;b 8 , gr3dl

• :ritrosit 8 /, juta

• ;t 8 2 F

• +lbumin 8 2,' g3dl

• G%S 8

• 5eukosit 2'0 3u5

+ 8 asalah risiko infeksi belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. 5akukan pera*atan luka dengan prinsip aseptik 2. &erikan madu pada lesi di bibir pasien

/. &atasi pengunjung

6. <utup oozing dngan kassa

. #olaborasi pemberian meroponem. +*asi hasil laboratorium

6 S 8-

18

• akan habis ' porsi 3 G<

• 1ral hygiene '@' perhari

• 5esi pada bibir (E! pera*atan dengan madu

AC

Page 79: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 79/93

• "ertahankan asupan 'C00 kalori

• ;asil lab 8 ;b , gr3dl, G%S

•  G< terpasang sejak A april 20'

+ 8 asalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau intake nutrisi3G< 'C00 kalori

2. "antau tanda-tanda malnutrisi

/. 1ral hygiene '@ perhari6. "antau hasil lab

. "antau mual dan muntah

. "ertahankan pera*atan luka dibibir dengan acl

dan madu

S 8 -

1 8

• "asien tampak tenang

• #eluarga berperan aktif dalam melakukan

mobilisasi

• "asien tampak bersih

• 1ozing (E! ditempel dengan kasa kering

• 5esi pada bibir telah dilakukan pera*atan

dengan madu

• 5esi ditangan dikompres dengan acl

• <urgor kulit buruk 

• :dema (E!

+ 8 asalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "ertahankan personal hygiene2. ika miki per 2 jam

/. "antau adanya tanda-tanda kemerahan

6. 5akukan pera*atan luka dengan tehnik aseptic

(

#amis, +pril

20'

' S 8 -

1 8

• <<= 8 <% 8 '030 mm;g, nadi C@3m, 8 /0

@3m, suhu 8 /0c.• #esadaran $

• +kral dingin dan pucat

• "apilary refil C detik 

• ;asil lab 8 ureum , kreatinin /,2, albumin 2,'.

+ 8 asalah penurunan cardiac output belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

A

Page 80: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 80/93

'. "antau <<=

2. "antau tanda tanda penurunan cardiac output/. "antau penurunan perfusi cairan

6. &atasi pemasukan cairan '000 cc326 jam

. "antau hasil lab

. 5asi@ '@'2 S 8 -

1 8

• "asien tampak sesak 

• 1tot bantu pernafasan (E!, cuping hidung (E!

• Saturasi oksigen CF

• 1ksigen nasal kanul 6 liter3m

• (-!, (-!

• 8 /0@3m

+ 8 masalah gangguan pola nafas belum teratasi

" 8 lanjutkan interensi'. "antau <<=

2. "antau suara nafas tambahan/. +*asi saturasi oksigen

6. "ertahankan posisi semifo*ler 

. "ertahankan oksigen nasal kanul 6 liter3m

/ S 8 -

1 8

• #lien bedrest

• <ampak adanya luka kemerahan pada bokong

 pasien• <ampak adanya lesi pada bibir pasien

• "emeriksaan fisik pada kulit 8 edema (E /!, turgor 

kulit tak elastis. <ampak adanya oozing di

ektremitas yang mengalami edema.

• ;asil laboratorium (306320'! 8 A203u5

+ 8 asalah risiko infeksi belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. 5akukan pera*atan luka dengan prinsip aseptik 

2. &erikan madu pada lesi di bibir pasien/. &atasi pengunjung

6. <utup oozing dngan kassa. #olaborasi pemberian meroponem. +*asi hasil laboratorium

6 S 8 -

18

• ual (-!, muntah (-!

• akan cair 'C00 kalori 3G<

C0

Page 81: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 81/93

• 1ral hygiene E, lesi diolesi dengan madu

• <erpasang G< sejak A april 20'

+ 8 asalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau intake nutrisi

2. "antau adanya mual muntah

/. akan cair 'C00 kalori G dan "6. 1ral hygiene '@' oles dengan madu pada lesi

. "antau hasil lab

S 8 -

1 8

• "asien tampak tenang

• ika miki per 2 jam sekali

• 1ozing (E!, tutup dengan kasa kering

• 5esi pada tangan (E!, pera*atan dengan kasa E

 acl

• :dema E

+ 8 asalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "ertahankan personal hygiene

2. ika miki per 2 jam/. 1ozing ditutup dengan kasa kering

6. "era*atan luka dengan tehnik aseptic

7umat, '0

+pril 20'

' S 8 -

1 8

• <<= 8 <% 8 '6030 mm;g, nadi C@3m, 8 /0

@3m, suhu 8 /0c.

• #esadaran $

• +kral dingin dan pucat

• "apilary refil C detik 

• ;asil lab 8 ;b 8 C,/ gr3d5

• :ritrosit 8 /,' jt3d5

• ;t 8 2 F

• G%S 8

• 4reum 8 A mg3d5

• $reatinin 8 2,6

• +lbumin 8 2,6g3d5

• #reatinin 2,2.

+ 8 asalah penurunan cardiac output belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

C'

Page 82: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 82/93

'. "antau <<=

2. "antau tanda tanda penurunan cardiac output/. "antau penurunan perfusi cairan

6. &atasi pemasukan cairan '000 cc326 jam

. "antau hasil lab

. 5asi@ '@'2 S 8 -

1 8

• "asien tampak sesak 

• 1tot bantu pernafasan (E!, cuping hidung (E!

• Saturasi oksigen CF

• 1ksigen nasal kanul 6 liter3m

• (-3-!, (-3-!

• 8 /0@3m

+ 8 masalah gangguan pola nafas belum teratasi

" 8 lanjutkan interensi'. "antau <<=

2. "antau suara nafas tambahan/. +*asi saturasi oksigen

6. "ertahankan posisi semifo*ler 

. "ertahankan oksigen nasal kanul 6 liter3m

/ S 8 -

1 8

• #lien bedrest

• <ampak adanya luka kemerahan pada bokong

 pasien• <ampak adanya lesi pada bibir pasien

• "emeriksaan fisik pada kulit 8 edema (E /!, turgor 

kulit tak elastis. <ampak adanya oozing di

ektremitas yang mengalami edema.

• ;asil laboratorium (306320'! 8A203u5

+ 8 asalah risiko infeksi belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. 5akukan pera*atan luka dengan prinsip aseptik 

2. &erikan madu pada lesi di bibir pasien/. &atasi pengunjung

6. <utup oozing dngan kassa. #olaborasi pemberian meroponem. +*asi hasil laboratorium

6 S 8 -

18

• ual (-!, muntah (-!

• akan cair 'C00 kalori 3G<

C2

Page 83: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 83/93

• 1ral hygiene E, lesi diolesi dengan madu

• <erpasang G< sejak A april 20'

+ 8 asalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau intake nutrisi

2. "antau adanya mual muntah

/. akan cair 'C00 kalori G dan "6. 1ral hygiene '@' oles dengan madu pada lesi

. "antau hasil lab

S 8 -

1 8

• "asien tampak tenang

• ika miki per 2 jam sekali

• 1ozing (E!, tutup dengan kasa kering

• 5esi pada tangan (E!, pera*atan dengan kasa E

 acl

• :dema E

+ 8 asalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "ertahankan personal hygiene

2. ika miki per 2 jam/. 1ozing ditutup dengan kasa kering

6. "era*atan luka dengan tehnik aseptic

Sabtu, ''

+pril 20'

' S 8 -

1 8

• <<= 8 <%8'6030 mm;g, 8C@3menit, S8/0$,

82/@3menit

• #esadaran $

• +kral dingin dan pucat

• "apilary refil C detik 

• ;asil lab 8 4reum 8 mg3d5, +lbumin 8

2,6g3d5, #reatinin ',A mg3d5

+ 8 asalah penurunan cardiac output belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "antau <<=2. "antau tanda tanda penurunan cardiac output

/. "antau penurunan perfusi cairan

6. &atasi pemasukan cairan '000 cc326 jam

. "antau hasil lab. 5asi@ '@'

C/

Page 84: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 84/93

2 S 8 -

1 8

• "asien tampak sesak 

• 1tot bantu pernafasan (E!, cuping hidung (E!

• Saturasi oksigen CF

• 1ksigen nasal kanul 6 liter3m

• (-3-!, (-3-!

• 8 2/@3m

+ 8 masalah gangguan pola nafas belum teratasi

" 8 lanjutkan interensi

'. "antau <<=

2. "antau suara nafas tambahan/. +*asi saturasi oksigen

6. "ertahankan posisi semifo*ler 

. "ertahankan oksigen nasal kanul 6 liter3m

/ S 8 -1 8

• #lien bedrest

• <ampak adanya luka kemerahan pada bokong

 pasien

• <ampak adanya lesi pada bibir pasien

• "emeriksaan fisik pada kulit 8 edema (E /!, turgor 

kulit tak elastis. <ampak adanya oozing di

ektremitas yang mengalami edema.

• ;asil laboratorium (''306320'! 8 //0 3u5

+ 8 asalah risiko infeksi belum teratasi" 8 5anjutkan interensi

'. 5akukan pera*atan luka dengan prinsip aseptik 

2. &erikan madu pada lesi di bibir pasien/. &atasi pengunjung

6. <utup oozing dngan kassa

. #olaborasi pemberian meroponem. +*asi hasil laboratorium

6 S 8 -

18

ual (-!, muntah (-!• akan cair 'C00 kalori 3G<

• 1ral hygiene E, lesi diolesi dengan madu

• <erpasang G< sejak A april 20'

+ 8 asalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

C6

Page 85: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 85/93

'. "antau intake nutrisi

2. "antau adanya mual muntah/. akan cair 'C00 kalori G dan "

6. 1ral hygiene '@' oles dengan madu pada lesi

. "antau hasil lab

S 8 -1 8

• "asien tampak tenang

• ika miki per 2 jam sekali

• 1ozing (E!, tutup dengan kasa kering

• 5esi pada tangan (E!, pera*atan dengan kasa E

 acl

• :dema E

+ 8 asalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

" 8 5anjutkan interensi

'. "ertahankan personal hygiene2. ika miki per 2 jam

/. 1ozing ditutup dengan kasa kering

6. "era*atan luka dengan tehnik aseptic

C

Page 86: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 86/93

BAB IV

PEMBAHASAN

"ada bab ini akan dibahas kesenjangan yang terjadi antara teori dengan tinjauan kasus

 pada setiap tahap proses kepera*atan, yaitu8 pengkajian, diagnosa kepera*atan, interensi,

implementasi dan ealuasi.

A. Pen320i0n

"engajian adalah langkah a*al dari proses kepera*atan. "ada tahap ini penulis

melakukan pengumpulan data berupa data biologis, psikologis, sosial dan spiritual. %ata

diperoleh melalui obserasi langsung, *a*ancara dengan klien dan catatan kepera*atan.

&erdasarkan hasil pengkajian pada pasien dengan diabetes mellitus didapatkan data

sebagai berikut8

#. A2ti@it0s

"ada klien ditemukan adanya kelemahan dan keletihan pada saat melakukan

istirahat, dan ditemukan adanya penurunan tonus otot. Secara teoritis klien dengan

$#% menunjukkan manifestasi klinis berupa adanya kelemahan, keletihan, kram otot,

tonus otot menurun (%oenges, arilynn. :. 2000, encana +suhan #epera*atan!.

#elemahan, keletihan dan penurunan tonus otot disebabkan karena y. memiliki

ri*ayat stroke sejak tahun 20'', dimana salah satu manifestasi dari stroke yaitu

adanya hemiparase di salah satu bagian tubuh.

&. Si12ul0si

"ada y. ditemukan adanya ri*ayat hipertensi, dimana tekanan darah pasien

mencapai '03A0 mm;g. Selain itu ditemukan tanda-tanda gangguan sirkulasi perifer 

dimana akral pasien dingin dan pucat, nadi teraba lemah dan papillary refill C detik.

"eningkatan tekanan darah pada pasien $#% disebabkan karena hiperolemia serta

akibat peningkatan produksi rennin yang memicu produksi angiotensin kemudian

aldosteron sehinggan pada akhirnya terjadi pengkatan tekanan darah (ari &, 200!.Secara teoritis, pasien dengan $#% akan mengalami gangguan sirkulasi serta

ditemukan adanya ri*ayat ;ipertensi maupun penyakit jantung lainnya. Gangguan

sirkulasi perifer ditandai dengan akral dingin, pucat, serta nadi yang melemah.

(%oenges, arilynn. :. 2000, encana +suhan #epera*atan!.

'. Inte31it0s e37

Selama pengkajian yang dilakukan, y. sering meminta untuk pulang

dikarenakan pasien mengeluh lelah dengan pera*atan yang dijalaninya. "roses

C

Page 87: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 87/93

 pera*atan pasien $#% memerlukan *aktu yang lama, sehingga seringkali akan

muncul tanda-tanda ansietas, stress, mudah marah serta keputus asaan menjalani

 pera*atan (%oenges, arilynn. :. 2000, encana +suhan #epera*atan!.

4. Eli6in0si=2esei680n30n 90i10n

Saat pengkajian, y. telah terpasang folley cateter hal ini disebabkan karena

kelemahan yang dialami oleh y. sehingga tidak memungkinkan untuk &+# ke

toilet. Selain itu, karena usia y. yang sudah cukup tua (A tahun! ada

kemungkinan y. mengalami inkontensiaurine.Saat pengkajian, terjadi penurunan

haluaran urine. enurut $aror (200! normal produksi urine dalam sehari adalah

'200 sampai dengan '00 cc326 jam, y. dalam sehari hanya mengeluarkan urine

sebesar A0 cc hal ini menunjukkan bah*a y. memgalami oliguri.Secara teoritis,

 pasien dengan $#% akan mengalami perubahan eimininasi yang disebabkan karena

adanya kerusakan pada ginjal yang mengakibatkan tergangguanya proses

 pembentukan urin. anifestasi yang muncul adalah penurunan frekuensi urine,

ohguria, anuria, (gagal tahap lanjut!, abdomen kembung, diare, atau konstipasi serta

 perubahan *arna urine (%oenges, arilynn. :. 2000, encana +suhan

#epera*atan!.

(. M020n0n=90i10n

"ada saat pengkajian, ditemukan adanya lesi pada bibir, saria*an pada bibir 

serta kondisi mulut yang kotor. y. memiliki ri*ayat stroke sehingga y.

mengalami pelo, lidah miring serta gangguan menelan. "eningkatan berat badan

secara drastic dialami oleh y. sebagai tanda adanya peningkatan akumulasi

cairan (edema!. Selain itu, turgor kulit y. buruk. Secara teoritis pasien dengan

$#% akan mengalami peningkatan && cepat (edema!, penurunan && (malnutrisi!

anereksia, nyeri ulu hati, mual3muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut

(pernafasan ammonia!, perubahan turgor kulit serta perdarahan pada gusi ataupun

lidah (%oenges, arilynn. :. 2000, encana +suhan #epera*atan!..

<. Nye1i=2eny060n0n

"ada saat pengkajian pasien tampak gelisah serta meringis kesakitan. y.

mengalami gangguan erbal sehingga y. sulit mengungkapkan ketidaknyamanan

yang dirasakannya. y. merintih terus menerus tanpoa menunjukkan bagian tubuh

yang mengaami nyeri. Secara teoritis pasien dengan $#% menunjukkan perilaku

tidak nyaman seperti gelisah serta perilaku berhati-hati 3 distroksi. #eterbatasan

CA

Page 88: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 88/93

mobilisasi fisik diduga menjadi penyebab adanya perasaan ketidak nyamanan pada

 pasien (%oenges, arilynn. :. 2000, encana +suhan #epera*atan!

%. Pe1n050s0n

;asil dari pengkajian y. mengeluh sesak dimana y. saat pengkajian

adalah 26 kali3menit. %ari pemeriksaan fisik didapatkan adanya penggunaan otot

 bantu pernapasan, napas cuping hidung serta ditemukannya suara napas tambahan

onchi E3-. &erdasarkan teori pasien $#% mengalami gangguan pernapasan dimana

manifestasi yang muncul adalah takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi3kedalaman

 pernapasan kusmaul. (%oenges, arilynn. :. 2000, encana +suhan #epera*atan!.

enurut $or*in (200! keluhan sesak pada pasien $#% disebabkan karena adanya

 penumpukan cairan pada paru sehingga menghambat ekspansi paru.

B. Di03n7s0 Ke5e100t0n

 y. (Atahun! dira*at di ruang "era*atan 4mum S"+% Gatot Subroto

sejak tanggal 'C aret 20'. "asien mengeluh sesak terus menerus. y. memiliki

ri*ayat Stroke, % dan ;ipertensi. #eluarga pasien mengatakan karena sakit stroke

yang diderita sejak tahun 20'' pasien mengalami kelemahan pada bagian tubuh sebelah

kiri serta pasien kesulitan dalam menelan. ;asil <<= didapatkan <% 8 '03A0 mm;g,

 adi 8 C0 kali3menit, 8 26 kali3menit, Suhu 8 /0$. "emeriksaan fisik didapatkan data

adanya edema E/ pada ekstremitas atas dan ba*ah pasien. +kral dingin, kulit pucat,

 papillary refill C detik serta lemahnya nadi perifer. Selain itu ditemukannya suara napas

tambahan ronchi pada paru-paru pasien serta bergesernya iktus kordis 2 cm dari

midklaikula. "asien tampak menggunakan otot bantu pernapasan serta napas cuping

hidung. Saat pengkajian ditemukan adanya oozing pada pergelangan tangan dan kaki

 pasien serta lesi pada bibir dan bokong yang disertai dengan kemerahan. Saat ini pasien

tampak bedrest. &erdasarkan data-data tersebut, diperoleh beberapa diagnosekepera*atan sebagai berikut 8

#. Penu1un0n 201:i02 7ut5ut 8e1u8un30n :en30n Kele8i0n @7lu6e 90i10n

G0n33u0n 51el70: :0n 0te1l70: >N0n:0NICNOC &$##.

"ada kasus munculnya diagnosa penurunan kardiacoutput ditandai dengan manifestasi

meningkatnya tekanan darah pasien yaitu '03A0 mm;g, :dema E/, akral dingin,

 pucat, papillary refill C detik serta melemahnya nadi pasien. Selain itu ditemukannya

 pergeseran pada iktus kordis pasien sebesar 2 cm dari midklaikula. &erdasarkan

 anda (20''! penurunan curah jantung adalah ketidakadekuatan pompa darah oleh

 jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh yang ditandai dengan adanya

CC

Page 89: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 89/93

gangguan pada frekuensi dan irama jantung, gangguan preload, gangguan afterload

serta gangguan kontraktilitas jantung. +dapun tanda dan gejala yang dapat ditemukan

yaitu adanya aritmia (takikardia dan bradikardia!, perubahan pola :#G, palpitasi,

edema, keletihan, distensi ena jugularis, murmur, peningkatan berat badan, kulit

dingin, denyut perifer menurun, dispnea, oliguria, pengisian kapiler memanjang,

 perubahan *arna kulit serta gelisah.

&. G0n33u0n 57l0 n050s 8e1u8un30n :en30n Penu1un0n un3si 5e1n050s0n

>N0n:0NICNOC &$##.

"ada kasus diagnose gangguan pola napas ditandai dengan pasien mengeluh sesak,

klien tampak sulit bernapas, 8 26 kali3menit, onchi E3-, penggunaan otot bantu

 pernapasan serta adanya pernapasan cuping hidung. enurut anda (20''! pola

napas tidak efektif adalan inspirasi dan ekspirasi yang tidak memberi entilasi yangadekuat dimana manifestasi yang muncul adanya dispnea, napas pendek, perubahan

eksrusi dada, napas cuping hidung, ortopnea, kecepatan respirasi, takipneu dan

 penggunaan otot bantu asesorius untuk bernapas.

'. Ine2si 8e1u8un30n :en30n Pe1t00n0n 51i6e1 y0n3 ti:02 0:e2u0t

>N0n:0NICNOC &$##.

<anda-tanda infeksi yang muncul yaitu adanya peningkatan jumlah leukosit pasien

sebesar 'AC'0 3Ql, edema (E/!, tampak adanya oozing di semua ektremitas, lesi pada

 bibir dan bokong yang disertai dengan kemerahan. &erdasarkan anda (20''!, salah

satu factor risiko terjadinya infeksi adalah disebabkan karena penyakit kronis,

 penekanan oauto imun serta pertahanan primer yang tidak adekuat seperti lika, trauma

 jaringan serta statis cairan tubuh.

4. Keti:02sei680n30n nut1isi 2u10n3 :01i 2e8utu0n tu8u 8e1u8un30n :en30n

Peny02it 217nis >N0n:0NICNOC &$##.

%iagnosa ketidakseimbangan nutrisi ditemukan pada pasien disebabkan karena

ditemukannya manifestasi seperti 8 gangguan menelan, kebersihan oral buruk,

ditemukan stomatitis, dan lesi pada bibir. Selain itu ditemukan tanda-tanda malnutrisi

 pada pasien seperti kerontokan rambut, konjungtia anemis serta turgor kulit yang

 buruk. Saat pengkajian pasien mendapatkan diet cair. ;asil laboratorium (636320'!

yang menunjang yaitu ;b 8 , g3dl, ;t 8 2C F, :ritrosit 8 /, juta3Ql, G%S 8 / mg3d5

serta +lbumin 8 2,' g3d5 &erdasarkan teori, diagnosa ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh tidak muncul pada asuhan kepera*atan teori pada pasien

$#%. amun karena ditemukan tanda-tanda yang berhubungan dengan

ketidakseimbangan nutrisi maka penulis mengangkat diagnose tersebut.

C

Page 90: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 90/93

(. Ke1us020n inte31it0s 2ulit 8e1u8un30n :en30n Kele8i0n 90i10n H0680t0n

678ilit0s isi2 >N0n:0NICNOC &$##.

<anda-tanda yang muncul pada pasien yaitu ditemukannya lesi pada bibir dan bokong

 pasien. Selain itu tampak adanya edema pada ektremitas dan oozing pada pergelangan

tangan pasien. &erdasarkan anda (20''! kerusakan integritas kulit ditunjukkan

dengan adanya kerusakan pada membran mukosa, integument atau subkutan.

A. Inte1@ensi

"ada tahap interensi asuhan kepera*atan pada klien dengan $#% dibuat sesuai

dengan masaah-masalah yang ditemukan, dengan menetapkan tujuan, hasil yang

diharapkan dan rencana tindakan serta rasional. 9nterensi sebagian besar sesuai dengan

teori yang dapat diterapkan pada klien sesuai dengan diagnosa yang muncul.

B. I65le6ent0si

"ada tahap ini penulis melaksanakan tindakan kepera*atan sesuai dengan rencana

yang telah disusun berdasarkan teori dan kondisi klien. <indakan kepera*atan dilakukan

mulai tanggal +pril sampai dengan '' +pril 20' dimana tindakan yang diberikan

kepada pasien sesuai dengan interensi yang telah disusun sebelumnya.

)aktor pendukung diantaranya keluarga klien yang kooperatif dalam pemberian

asuhan kepera*atan sehingga bisa diajak bekerja sama, selain itu pera*at uang

"era*atan 4mum lantai 6 memberikan respon yang positif dan mendukung dalam

 pemberian asuhan kepera*atan pada klien. Sedangkan faktor penghambat diantaranya

keterbatasan *aktu saat melakukan tindakan kepera*atan kepada klien.

C. E@0lu0si

"enulis melakukan penilaian secara terus menerus dengan cara mengamati secara

langsung pada klien tentang perkembangan klien. :aluasi dilakukan sesuai dengan

S1+" yaitu secara subjektif, objektif dan dapat dianalisa setra ditulis dalam catatan

 pera*atan. 4ntuk pelaksanaan disesuaikan dengan *aktu yang telah dibuat pada tujuan.

0

Page 91: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 91/93

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gagal ginjal kronik (GG#! atau Cronic Kidney Disease ($#%! merupakan

 perkembangaan gagal ginjal yang progresip dan lambat, biasanya berlangsung berapa

tahun. Ginjal kehilangan kemampuan asupan diet normal. Gagal ginjal kronik terjadi

setelah berbagai macam penyakit masuk nefron ginjal. &erbagai factor dapat

menyebabkan terjadinya $#% seperti 9nfeksi saluran kemih (9S#!, efrosklerosis

;ipertensif, Glomerulonefritis, "enyakit ginjal kronik, Gout, %iabetes mellitus,

;iperparatirodisme dan efropati toksik.

"engkajian dilakukan tanggal +pril 20' dimana didapatkan data seperti

edema E/ pada ekstremitas, peningkatan tanda-tanda ital, adanya penggunaan otot

 bantu pernapasan, sesak, pernapasan cuping hidung, lesi pada bibir dan bokong,

oozing pada pergelangan ekstremitas serta adanya tanda-tanda infeksi yaitu

 peningkatan jumlah leukosit. &erdasarkan pengkajian tersebut dirumuskan beberapa

diagnose kepera*atan yaitu "enurunan kardiak output berhubungan dengan#elebihan olume cairan, Gangguan preload dan afterload, Gangguan pola napas

 berhubungan dengan "enurunan fungsi pernapasan, 9nfeksi berhubungan dengan

"ertahanan primer yang tidak adekuat, #etidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan "enyakit kronis dan #erusakan integritas kulit

 berhubungan dengan #elebihan cairan, ;ambatan mobilitas fisik.

&erdasarkan diagnosa yang muncul ditetapkan beberapa interensi yang

dapat dilakukan. 9mplementasi dilakukan sejak tanggal +pril sampai dengan ''+pril

20'. 9mplementasi dilakukan sesuai dengan interensi yang ditetapkan. "enulis

melakukan penilaian secara terus menerus dengan cara mengamati secara langsung

 pada klien tentang perkembangan klien. :aluasi dilakukan sesuai dengan S1+"

yaitu secara subjektif, objektif dan dapat dianalisa setra ditulis dalam catatan

 pera*atan.

'

Page 92: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 92/93

B. SARAN

Saran yang dapat kami berikan dalam penanganan $#% adalah 8

'. &agi umah Sakit.

9nstitusi umah Sakit agar tetap mempertahankan dan meningkatkan segala

fasilitas dalam memberikan pelayanan kepada pasien sehingga tercapainya

rumah sakit yang bisa lebih maju untuk kedepannya.

2. &agi uangan

+gat tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan dalam memberikan

asuhan kepera*atan kepada pasien. #erjasama antar pera*at dengan tim agar 

tetap dipertahankan sehingga dalam memberikan asuhan kepera*atan kepada

 pasien sehingga dapat meningkatkan mutu dalam menjalankan asuhan

kepera*atan terutama pada pasien $#%.

/. &agi pera*at

"elaksanaan asuhan kepera*atan pada pasien dengan $#% memerlukan

 penga*asan yang ketat dalam balance cairan pasien. "era*at perlu menga*asi

 batasan cairan masuk serta cairan yang keluar. Sebaiknya pera*at ruangan

melibatkan keluarga dalam pembatasan cairan dengan memberikan lembar 

obserasi minuman yang masuk melalui G<, oral maupun cairan yang keluar 

melalui urine, muntah ataupun &+&.

6. &agi mahasis*a

ahasis*a yang sedang praktek, lebih bisa memanfaatkan kesempatan selama

 praktek klinik di umah sakit baik dalam memberikan asuhan kepera*atan serta

meningkatkan kritical thinking dalam menjalankan asuhan kepera*atan ,

sehingga kedepan bisa menjadi pera*at profesional.

2

Page 93: askep ventilator

7/18/2019 askep ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-ventilator-5691b69a8c95a 93/93

DA*TAR PUSTAKA

$or*in, :lizabeth 7, 2006. 9uku #aku Pato$isiologi, 7akarta8 :G$

"rice, Sylia +..+88-. Pato$isiologi Konse" Klinis Proses:Proses Penyakit. 7akarta8 :G$

Sloane, :thel. 200/. +natomi dan )isiologi 4ntuk "emula. 7akarta8 :G$.Smeltzer, Suzanne

$, +88*, 9uku 4jar Ke"era2atan 6edikal 9edah =ol. 2 :disi C. 7akarta8 :G$

htt"/00s"iritia.or.id0cst0dok  1 222.ikcc.or.id  diakses ' aret 20'/

ilkison, 7udith , 9uku saku diagnosis ke"era2atan / diagnosis 4D41 inter)ensi %C1

kriteria hasil OC !disi ;, 7akarta 8 :G$, 20''